Anda di halaman 1dari 29

RANCANGAN PROYEK PERUBAHAN

KAMPUNG GERMAS

Oleh:

ABDUL MANAF, SKM


NIP. 19870717 201001 1 011
N D H : 10

DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV ANGKATAN CCCVI


PEMERINTAH KOTA PALOPO
BEKERJASAMA DENGAN BADAN PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2018
2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan


karunia-Nya sehingga Penulis masih diberikan kekuatan dan petunjuk
untuk menyelesaikan penyusunan Rancangan Proyek Perubahan ini.

Penulisan Rancangan Proyek Perubahan ini disusun guna


memenuhi salah satu tugas pada Diklat Kepemimpinan Tingkat IV
Angkatan CCCVI (306) yang diselenggarakan Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Kota Palopo Kerjasaman dengan Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Selatan Tahun
2018. Selain itu Penyusunan makalah ini juga ditujukan untuk memberikan
pengetahuan dasar tentang bagaimana merancang suatu Proyek
Perubahan bagi seorang Pimpinan atau Aparatur Sipil Negara khususnya
level eselon IV pada instansi masing-masing khususnya yang terkait
dengan Tugas Pokok dan Fungsi pada jabatan masing-masng. Secara
Khusus, Penulisan Rancangan Proyek Perubahan ini juga diharapkan
dapat memberikan informasi berkaitan dengan pembangunan kesehatan
melalui pemberdayaan masyarakat dalam mewujudkan kampung
GERMAS dengan menerapkan pilar indikator Gerakan masyarakat di Kota
Palopo Provinsi Sulawesi Selatan.
Penulis menyadari bahwa tanpa kerja sama dan dukungan dari
berbagai pihak penyusunan laporan ini tidak dapat diselesaikan dengan
baik dan tepat waktu, oleh karena itu izinkan Penulis menghaturkan terima
kasih pada semua pihak yang telah berkenan turut serta dalam
penyusunan Makalah ini yakni :
1. Bapak Andi Arwin Azis, S.STP., Selaku Walikota Palopo;
2. Sekretaris Daerah Kota Palopo;
3. Kepala Badan Diklat Provinsi Sulawesi Selatan;
4. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan
Kepegawaian;
5. Kepala Dinas Kesehatan Kota Palopo;
DIKLATPIM IV CCCVI KOTA PALOPO | ABDUL MANAF,
SKM
3

6. Kabid Bina Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota


Palopo;
7. Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat Dinas
Kesehatan Kota Palopo;
8. Kepala Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan
Kesehatan Olahraga Dinas Kesehatan Kota Palopo;
9. Kepala Seksi Pencegahan Pengendalian Penyakit Menular
Dinas Kesehatan Kota Palopo;
10. Kepala Seksi Pencegahan Pengendalian Penyakit Tidak
Menular Dinas Kesehatan Kota Palopo;
11. Kepala Puskesmas Wara Selatan;
12. Kepala kecamatan wara selatan
13. Kepala kelurahan songka
14. Dr. Dra. Hj. Murlinah, M.Pd selaku Coach;
15. Panitia peneyelenggara Pendidikan dan Pelatihan
Kepemimpinan Tingkat IV angkatan CCCVI (306) tahun 2018
serta rekan-rekan peserta pelatihan.
Penulis menyadari Penyusunan RancangaN Proyek Perubahan ini
masih terdapat kekurangan, karena itu kami mengharapkan saran dan
kritik yang sifatnya membangun dari pembaca demi kesempurnaan
Penulisan ini.
Semoga Penyusunan Rancangan Proyek Perubahan ini bisa
menjadi media informasi dan bermanfaat bagi pembaca.

Palopo, 22 Maret 2018


Reformer,

ABDUL MANAF,SKM
NIP. : 19870717 201001 1 011

DIKLATPIM IV CCCVI KOTA PALOPO | ABDUL MANAF,


SKM
4

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................. 2


Daftar Isi............................................................................................ i4
RANCANGAN PROYEK PERUBAHAN
I. Identitas Proyek ............................................................... 5
II. Latar Belakang ................................................................. 6
III. Tujuan .............................................................................. 7
IV. Manfaat ............................................................................ 8
V. Ruang Lingkup ................................................................. 9
VI. Pentahapan (Milestone) ................................................... 9
VII. Tata Kelola Proyek ........................................................... 15
VIII. Anggaran .......................................................................... 17
IX. Identifikasi dan Pemetaan Stakeholder ........................... 17
X. Identifikasi Potensi Masalah ............................................ 25
XI. Indikator Keberhasilan ..................................................... 25
XII. Urgensi Hasil Pelaksanaan Benchmarking....................... 26

Lampiran
Dokumentasi

DIKLATPIM IV CCCVI KOTA PALOPO | ABDUL MANAF,


SKM
5

RANCANGAN PROYEK PERUBAHAN


(PROJECT CHARTER)

I. IDENTITAS PROYEK PERUBAHAN


a. Nama
"KAMPUNG GERMAS"
b. Deskripsi
c. Kampung GERMAS merupakan kampung percontohan yang
pertama kali dibentuk di Kota Palopo, yang bertujuan untuk
menggerakkan dan memberdayakan masyarakat hidup sehat
secara mandiri dan meningkatkan kesadaran,kemauan,
kemampuan masyarakat untuk berperilaku hidup sehat dalam
upaya meningkatkan kualitas hidup serta mengubah pola pikir
masyarakat yang selama ini menganut paradigma sakit dimana
masyarakat mengalami sakit baru melakukan pengobatan
sedangkan paradigma sehat lebih menekankan Pada tahap
pencegahan, maka dari itu perlu dilakukan sebuah Upaya gerakan
pemberdayaan masyarakat berupa kegiatan yang nyata
dilingkungan masyarakat dan sesuai dengan Instruksi Presiden
Nomor 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
(Germas), sehingga inilah yang menjadi dasar terbentuknya
Kampung GERMAS,dengan pokok permasalahan yaitu Melakukan
Aktifitas fisik, Mengkonsumsi Sayur dan Buah, Memeriksakan
kesehatan secara rutin, dsn Membersihkan Lingkungan..
d. Mentor
Kepala Bidang Bina Kesehatan Masyarakat
e. Reformer
Kasi. Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

DIKLATPIM IV CCCVI KOTA PALOPO | ABDUL MANAF,


SKM
6

II. LATAR BELAKANG

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) merupakan


gerakan nasional yang di prakarsai oleh Presiden RI dalam
mengoptimalkan upaya promotif dan preventif tanpa mengesampingkan
upaya kuratif-rehabilitatif sebagai payung besar tercapainya hidup
sehat dan penurunan pravelansi Penyakit.
Instruksi Presiden Republik Indonesia No 1 tahun 2017
tentang Gerakan Masyarakat Sehat menunjukkan bahwa pemerintah
Indonesia memiliki perhatian yang besar pada upaya promotif dan
preventif serta masih berusaha mengatasi persoalan gaya hidup atau
perilaku yang kurang sehat.
Berdasarkan dari laporan hasil pendataan GERMAS di
puskesmas seKota Palopo tahun 2017 dengan permasalahan masih
rendsh penerapan indikator germas dikeluarga yaitu mengkomsumsi
sayur dan buah lokal ,kurangnya kesadaran masyarakat dalam
menjaga kebersihan lingkungan dan kuranngnya masyarakat dalam
melakukan aktifitas fisik secara baik dan teratur (Olahraga,Senam)
serta pemeriksaan kesehatan secara rutin dan terukur.
Menindaklanjuti kondisi tersebut dianggap perlu melakukan
solusi terhadap permasalahan melalui penerapan Gerakan Masyarakat
Sehat (GERMAS) dimulai dari lingkungan RT Maka dari itu perlu
dilakukan pembinaan satu RT yang di jadikan titik fokus untuk dijadikan
Kampung GERMAS Percontohan di Kota Palopo.
Kampung GERMAS di bentuk bertujuan sebagai wadah untuk
menggerakan dan memberdayakan masyarakat hidup sehat secara
mandiri berupa pembinaan keluarga dan pemberian edukasi secara
langsung dan terukur melaui pendekatan keluraga sehingga mampu
Meningkatkan kesadaran ,kemauan, kemampuan masyarakat untuk
berperilaku sehat dalam upaya meningkatkan kualitas hidup.
Dalam menentukan lokasi RT pembinaan yang di jadikan
Kampung GERMAS dilakukan pengambilan sampel menggunakan

DIKLATPIM IV CCCVI KOTA PALOPO | ABDUL MANAF,


SKM
7

metode Purposive Sampling dengan menggunakan kriteria yaitu; 1)


Lokasi tidak terlalu luas, 2) Kondisi Lingkungan yang tidak terlalu
kumuh, 3) Jumlah KK yang sedikit, dan 4) Komitmen Warga. Dari hasil
kriteria tersebut diperoleh 5 RT dijadikan sampel untuk dilakukan
observasi lapangan. Setelah observasi lapangan maka ditentukan satu
titik RT untuk dijadikan kampung percontohan yaitu Kelurahan Songka
RT 002 RW 001.
Data Penduduk RT 002 RW 001 Kelurahan Songka, jumlah
kepala keluarga sebanyak 38 KK terdiri dari 168 jiwa. Dari 38 KK
terdapat 8 KK (21%) yang menerapkan dan masih ada 30 KK (79%)
yang belum menerapkan indikstor GERMAS yaitu Melakukan Aktifitas
fisik, Mengkonsumsi Sayur dan Buah, Memeriksakan kesehatan secara
rutin, dsn Membersihkan Lingkungan. Dengan terbentuknya kampung
GERMAS besar harapan saya permasalahan yang terjadi di kelurahan
songka bisa teratasi dalam waktu yang dekat melalui pembinaan
keluarga dan pemberdayaan masyarakat.
Untuk itu saya sebagai reformer penyusunan proyek perubahan
ini mengaktualisasikan gagasan inovasi dengan topik:

“KAMPUNG GERMAS”

III. TUJUAN
a. Tujuan Jangka Pendek

Terciptanya Kampung GERMAS melalui partisipasi lintas


sektor terkait dan peran serta masyarakat untuk hidup sehat
yang berfokus pada 4 penerapan pilar indikator Gerakan
Masyarakat.
b. Tujuan Jangka Menengah

Menjadikan Kampung GERMAS menjadi kampung


Percontohan di Tingkat Kecamatan dengan Penerapan 5 Pilar

DIKLATPIM IV CCCVI KOTA PALOPO | ABDUL MANAF,


SKM
8

Indikator Gerakan Masyarakat sehingga memotivasi warga


untuk mempromosikan kampungnya sebagai Kampung Sehat.
c. Tujuan Jangka Panjang
Mewujudkan Kampung GERMAS sebagai Kampung
Percontohan tingkat Kota Palopo dengan Penerapan 7 Pilar
Indikator Gerakan Masyarakat sehingga mampu memotivasi
warga untuk berkunjung dan mengaplikasikan di
lingkungannya dalam meningkatkan derajat kesehatan Kota
Palopo.

IV. MANFAAT
a. Bagi Pemerintah Kota Palopo
Tercapainyapembangunan kesehatan dalam mewujudkan
masyarakat yang maju ,mandiridengan terarah dan tepat
sasaran.
b. Bagi Organisasi
 Terintegrasinya kegiatan lintas program terkait dalam
pencapaian target Standar Pelayanan melalui penerapan
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Lingkup Dinas
Kesehatan.
 Tercapainya Upaya berkualitas melalui terobosan baru
yaitu Kampung Germas dalam meningkatkan derajat
kesehatan sehingga mampu memberikan citra positif di
lingkup Dinas Kesehatan .
c. Bagi Masyarakat
 Terciptanya lingkungan bersih dan sehat sehingga mampu
meningkatkan produktifitas masyarakat dan mengurangi
beban biaya kesehatan masyarakat.

DIKLATPIM IV CCCVI KOTA PALOPO | ABDUL MANAF,


SKM
9

V. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup proyek perubahan ini adalah sebagai berikut :

a. Melakukan konsultasi dengan mentor dan kepala dinas


b. Membentuk tim kerja
c. Melaksanakan pertemuan dengan stakeholder internal dan
konsultasi dengan stakeholder eksternal
d. Melakukan FGD (Focus Group Discussion)
e. Melaksanakan pembinaan keluarga secara teratur
f. Melaksnakan bedah kempung
g. Melekanakan peresmian kampung GERMAS
h. Melakanakan monitoring dan evaluasi
i. Melaksnakan testimoni
j. Membuat laporan hasi implementasi

VI. PENTAHAPAN (MILESTONE)


Tahapan dalam proyek perubahan ini meliputi :
No. MILESTONE KEGIATAN WAKTU
BREAKTHROUGH I
1 Tercapainya  Melakukan konsultasi 21 Mar 2018
Kesepakatan area dengan mentor tentang
proyek perubahan Pemilihan Topik proyek
perubahan
 Melakukan Konsultasi 22 Mar 2018
dengan mentor tentang
area perubahan dan Tindak
Lanjut
 Penentuan area proyek 26 Mar 2018
perubahan
 Melakukan pendekatan 27 Mar 2018
dengan stakeholder internal
dan eksternal
 Konsultasi dengan mentor 28 Mar 2018
serta penandatanganan
kesepakatan area proyek
perubahan

DIKLATPIM IV CCCVI KOTA PALOPO | ABDUL MANAF,


SKM
10

BREAKTHROUGH II
JANGKA PENDEK
1 Terbitnya SK Tim  Konsultasi dengan Mentor Minggu IV April
Kerja  Melaksanakan rapat
interen dengan stakeholder
internal tentang tim kerja
 Membuat draf SK terkait
tugas dan fungsi tim kerja

 Persetujuan dan
penandatanganan SK Tim
kerja
 Mengedarkan SK Tim
Kerja kepada stakeholder
internal yang terlibat
Minggu I Mei
2 Terwujudnya  Melakukan konsultasi
dukungan dengan mentor terkait
stakeholder internal pertemuan dan konsultasi
dan eksternal kepada stakeholder
internal dan eksternal
 Melakukan pertemuan
dengan stakeholder
internal terkait pernyataan
dukungan dalam
membentuk kampung
GERMAS
 Melakukan konsultasi
dengan stakeholder
eksternal terkait
pernyataan dukungan
dalam membentuk
kampung GERMAS
 Penandatanganan
pernyataan dukungan dari
pihak internal dan
eksternal

Minggu II Mei
DIKLATPIM IV CCCVI KOTA PALOPO | ABDUL MANAF,
SKM
11

3 Pelaksanaan Focus  Melakukan konsultasi


Group Discusion dengan mentor
(FGD)  Melakukan konsultasi
dengan masyarakat terkait
pembentukan kampung
GERMAS
 Penandatanganan
kesepakatan bersama
warga terkait
pembentukan kampung
GERMAS
 Membentuk tim kampung
GERMAS
Minggu III Mei
4 Terlaksananya  Melakukan kosnultasi
pembinaan keluarga dengan mentor tentang
pelaksanaan pembinaan
keluarga
 Melakukan edukasi dan
konseling kepada
masyarakat tentang 4 pilar
GERMAS yaitu;
 Melakukan senam
bersama setiap
minggu
 Melakukan kampanye
konsumsi sayur buah
 Memberikan edukasi
(konseling) oleh pihak
Dinas Pertanian terkait
pemanfaatan
perorangan dangan
menanam sayur
 Melaksanakan
pemerikaan kesehatan
(tekanan darah,
mengukur BB, TB,
pemeriksaan lemak
jantung, gula darah,
pemantauan
pertumbuhan balita
DIKLATPIM IV CCCVI KOTA PALOPO | ABDUL MANAF,
SKM
12

dan deteksi dini


penyakit tidak
menular)
 Kerja bakti
Minggu IV Mei
5 Terwujudnya Bedah  Konsultasi dengan mentor
Kampung  Melakuak pertemuan
dengan tim kampung
GERMAS terkait bedah
kampung
 Melakukan konsultasi
kepada stakeholder
eksternal terkait
kebutuhan bedah
kampung
 Tersalurnya bantuang dari
pihak stakeholder
 Melakukan kerja bakti
bersama warga dan Tim
bedah kampung GERMAS
dengan cara bergotong
royong

Minggu I Juni
6. Terlaksananya  Melakukan kosnultasi
Persemian dengan mentor
Kampung GERMAS  Melakukan pertemuan
interen dengan tim kerja
dan tim kampung
GERMAS terkait
persiapan persemian
 Membuat undangan
 Mengedarkan undangan
 Acara peresmian, antara
lain:
 Pembukaan
 Pengguntingan pita
oleh Walikota Palopo
 Melakukan senam
bersama dengan tamu
undangan
DIKLATPIM IV CCCVI KOTA PALOPO | ABDUL MANAF,
SKM
13

 Melakukan
pemeriksaan
kesehatan
 Minggu ke II
7 Terlaksananya Juni
Monitoring dan  Melakukan konsultasi
Evaluasi dengan mentor
 Melaksanakan monev
malalui penyebaran
Instrumen pasca
terbentuknya kempung
GERMAS
 Menganalisi hasil
Instrumen
 Membuat rencana tindak
lanjut dari hasil Instrumen Minggu ke III
8 Terlaksananya juni
Pernyataan  Melakukan konsultasi
Testimoni dengan mentor
 Meminta pernyataan
testimoni
 Mengumpulkan hasil
testimoni
Minggu ke IV
9 Terlaksananya Juni
Laporan  Kosultasi dengan mentor
Implementasi dan coach tentang
kampung GERMAS penyusunan laporan
implementasi
 Finalisasi laporan
implementasi
JANGKA MENENGAH
- Terwujudnya  Melakukan Koordinasi
Kampung GERMAS dengan Lintas Sektor
menjadi kampung Terkait Kampung Germas
Percontohan di untuk di jadikan kampung
tingkat percontohan di tingkat
KecamatanKota kecamatan dengan
Palopo menerapkan 5 pilar
indikator Germas

DIKLATPIM IV CCCVI KOTA PALOPO | ABDUL MANAF,


SKM
14

 Melakukan Pembinaan
Keluarga bersama tim
Terkait peningkatan
penerapan indikator
Germas

JANGKA PANJANG
- Terwujudnya  Melakukan kerja sama
Kampung GERMAS dengan lintas sektor terkait
sebagai Kampung untuk Menjadikan
Percontohan Kampung GERMAS
Pertama kali di Kota dengan menerapkan 7
Palopo pilar indikator Germas
sebagai Kampung
Percontohan Sehat
pertama kali dikota Palopo
 Mempromosikan Kampung
GERMAS baik secara
langsung maupun melalui
media sebagai bentuk
motivasi warga untuk bisa
berkunjung dan
mengaplikasikan
dilingkungan wilayah
tempat tinggalnya.

DIKLATPIM IV CCCVI KOTA PALOPO | ABDUL MANAF,


SKM
15

VII. TATA KELOLA PROYEK

Struktur

KEPALA DINAS

Coach
Mentor
(Dr. Dra. Hj. Murlinah, M.Pd)

REFORMER

(Abdul Manaf, SKM)

Tim Kerja :

1. Kepala Dinas Kesehatan Kota Palopo


2. Kepala Bidang Bina Kesehatan Masyarakat
3. Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat
4. Kepala Seksi Kesling, Kesker dan Kesjaor
5. Kasi. Pencegahan Pengendalian Penyakit Menular
6. Kasi. Pencegahan Pengendalian Penyakit Tidak
Menular
7. Staf Bina Kesehatan Masyarakat

DIKLATPIM IV CCCVI KOTA PALOPO | ABDUL MANAF,


SKM
16

Deskripsi:

 Kepala Dinas : selaku pengarah kebijakan pelaksanaan


proyek perubahanyangdilaksanakan oleh
reformer.

 Kepala Bidang Bina : Kepala Bidang selaku mentor yang

Kesehatan Masyarakat memberikebijaksanaan, mendidik dan

membimbing sertamemberi masukan kepada

reformer dalamelaksanakan proyek

perubahan.
 Coach : sebagai pembimbing danpengarah project
(Dr. Dra. Hj. Murlinah, M.Pd
leaderdalam proses pencangangam,

pelaporan tahapan kegiatan serta monitoring

dan evaliasi dalam keberhasilan proyek

perubahan
 Reformer Pimpinan Proyek Perubahan, melaksanakan
(Abdul Manaf, SKM)
segala tahapan proyek, mengkordinasikan

setiap tahapan kepada coach, mentor dan

seluruh potensi dalam proyek perubahan dan

melakukan evaluasi terhadap keberhasilan

proyek perubahan.
 Tim Kerja : Kelompok kerja yang dibentuk untuk

membantu reformer dalam melaksanakan

tahapan dalam proyekperubahan.

VIII. ANGGARAN

No Uraian Satuan Volume Jumlah


DIKLATPIM IV CCCVI KOTA PALOPO | ABDUL MANAF,
SKM
17

- - - - -

IX. IDENTIFIKASI STAKEHOLDER DAN STRATEGI KOMUNIKASI


A. Identifikasi Stakeholder
1. Stakeholder Proyek Perubahan
 Stakeholder Internal
 Kepala Dinas Kesehatan Kota Palopo
 Kepala Bidang Bina Kesehatan Masyarakat
 Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat
 Kepala Seksi Kesling, Kesker dan Kesjaor
 Kasi. Pencegahan Pengendalian Penyakit Menular
 Kasi. Pencegahan Pengendalian Penyakit Tidak
Menular
 Staf Bina Kesehatan Masyarakat.
 Stakeholder Eksternal
 Walikota Kota Palopo
 Sekertaris Daerah
 Asisten II
 Kepala BAPEDA
 Dinas Lingkungan Hidup
 Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan
 Kepala Puskesmas Wara Selatan
 Pelaksana program Puskesmas Wara Selatan
 Kepala Kecamatan Wara Selatan
 Kepala Kelurahan Songka
 Kepala RT 002 Kelurahan Songka
 Media TEKAPE
 Palopo Pos
 Promotor Kesehatan Se-Puskesmas Kota Palopo
 Duta Kesehatan
DIKLATPIM IV CCCVI KOTA PALOPO | ABDUL MANAF,
SKM
18

 Direktur PDAM Kota Palopo


 BPJS Kesehatan
 Organisasi mahasiswa kesehatan se-kota palopo
 Kader Kesehatan
 Toko Sinar Bangunan
 Sponsorsip

2. Indikator Penilaian Stakeholder

Defenisi Defenisi Operasional


Preferensi
Konsep
1 2 3 4
Kewenan Berwen
Kewenangan Tidak gan Kewenan ang
Power
Formal untuk memiliki terbatas gan pada penuh
(Kekuatan /
mengambil kewenang hanya beberapa pada
Pengaruh)
keputusan an pada satu fungsi semua
fungsi fungsi
Keterlibatan Terlibat
Tidak Terlibat Terlibat
Proximity secara hanya
terlibat pada pada
(Keterlibata langsung pada satu
secara beberapa setiap
n) pada Proyek tahap
langsung tahap tahapan
Perubahan saja

Kepentingan Tidak Memiliki Memiliki


Memiliki
Interst terhadap memiliki hanya 1 beberapa
kepenting
(Kepentinga) Proyek kepentin kepenting kepenting
an penuh
Perubahan gan an an

3. Matriks Penilaian Stakeholder

DIKLATPIM IV CCCVI KOTA PALOPO | ABDUL MANAF,


SKM
19

PROXIMIT INTERES SCORIN PEMETAA


NO STAKE HOLDER POWER
Y T G N

DIKLATPIM IV CCCVI KOTA PALOPO | ABDUL MANAF,


SKM
20

INTERNAL
Kepala Dinas
4 3 4 11 Promoters
1 Kesehatan Kota
Palopo

Kepala Bidang Bina


Kesehatan 4 3 4 11 Promoters
2
Masyarakat

Kepala Seksi
Kesehatan Keluarga 3 3 3 9 Latens
3
dan Gizi Masyarakat

Kasi. Pencegahan 3 3 3 9 Latens


4 Pengendalian

Kasi. Pencegahan
Pengendalian 3 3 3 9 Latens
5
Penyakit Menular

Kasi. Pencegahan
Pengendalian 3 3 3 9 Latens
6 Penyakit Tidak
Menular

Staf Bina Kesehatan


7 1 3 2 6 Defenders
Masyarakat
EKSTERNAL
Walikota Kota
1 Palopo 4 3 4 11 Promoters

2 Sekertaris Daerah 3 3 3 9 Latens


3 Asisten II 3 3 3 9 Latens
4 Kepala BAPEDA 2 2 2 6 Defenders
Dinas Lingkungan
5 2 3 3 8 Latens
Hidup
Dinas Pertanian,
6 Peternakan dan 2 2 2 6 Defenders
Perkebunan
Kepala Puskesmas
7 3 4 4 11 Promoters
Wara Selatan
Pelaksana Program
8 Puskesmas Wara 2 3 2 7 Latens
Selatan
Kepala Kecamatan
9 Wara Selatan 3 3 4 10 Promoters

Kepala Kelurahan
10 3 3 4 10 Promoters
Songka
 Kepala RT 002
11 3 3 4 10 Promoters
Kelurahan Songka

DIKLATPIM IV CCCVI KOTA PALOPO | ABDUL MANAF,


SKM
21

12 Meia TEKAPE 1 2 2 5 Defenders


13 Paloo Pos 1 2 2 5 Defenders
Promotor Kesehatan
14 Se-Puskesmas Kota 2 2 3 7 Latens
Palopo
15 Duta Kesehatan 1 3 3 7 Latens
Direktur PDAM Kota
16 1 1 1 3 Aphatetics
Palopo
17 BPJS Kesehatan 1 1 1 3 Aphatetics
Organisasi
18 MahasiswaKesehata 1 2 1 4 Defenders
n Se-Kota Palopo
19 Kader Kesehatan 2 3 2 7 Latens
Toko Sinar
20 1 1 1 3 Aphatetics
Bangunan
21 Sponsorsip 1 1 1 3 Aphatetics

4. Pemetaan Stakeholder / Stakeholder Windows


Tinggi
LATENTS PROMOTERS
Pengaruh Besar, Kepentingan Kecil Pengaruh
DIKLATPIM IV CCCVI KOTA PALOPO |Besar, Kepentingan Besar
ABDUL MANAF,
Sekretaris Daerah SKM
Asisten II Walikota Palopo
Kepala Seksi Kesehatan Keluarga & Gizi Masyarakat Kepala Dinas Kesehatan
Kepala Seksi Pencegahan & Pengendalian Penyakit Menular Kepala Bidang Bina Kesehatan Masyarakat
Kepala Seksi Pencegahan & Pengendalian Penyakit Tidak MenularKepala Puskesmas Wara Selatan
Kepala Seksi Kesehatan Lingkungan,Kesker,Kesehatan Olahraga
Promotor Kesehatan Se-Puskesmas Kota Palopo Kepala Kecamatan Wara Selatan
Duta Kesehatan Kepala Kelurahan Songka
22

I
N
F
L
U
E
N
C DEFENDERS
E Pengaruh Kecil, Kepentingan Besar
Kepala BAPPEDA
Dinas Pertanian, Peternakan & Perkebunan
Media TEKAPE
Palopo Pos
Organisasi Mahasiswa Kesehatan Se-Kota Palopo
Staf Bina Kesehatan Masyarakat

APHATETICS

Pengaruh Kecil, Kepentingan


Kecil

 Direktur PDAM Kota Palopo


INTEREST (KEPENTINGAN)
 BPJS Kesehatan
 Toko Sinar Bangunan
 Sponsorship

B. Strategi Komunikasi

Rendah Tinggi
DIKLATPIM IV CCCVI KOTA PALOPO | ABDUL MANAF,
SKM
23

Strategi
Kepentinga
No Stakeholder Pengaruh Keterlibatan Komunikasi
n
Stakeholder
INTERNAL
1. Kepala Dinas Berwenanag penuh Terlibat pada Memiliki Konsultasi
Kesehatan pada semua fungsi beberapa kepentingan Diskusi
tahap penuh
2. Kepala Bidang Berwenang penuh Terlibat pada Memiliki Konsultasi
Bina pada semua fungsi beberapa beberapa Diskusi
Kesehatan tahap kepentingan
Masyarakat

3. Kepala Seksi Memiliki Telibat pada Memiliki Diskusi


Kesehatan kewenangan pada beberapa beberapa Dialog
Keluarga dan beberapa fungsi tahap kepentingan langsung
Gizi
Masyarakat

4. Kepala Seksi Memiliki Telibat pada Memiliki Diskusi


Kesehatan kewenangan pada beberapa beberapa Dialog
Lingkungan, beberapa fungsi tahap kepentingan langsung
Kesehatan
Kerja,
Kesehatan
Olahraga

5 Kasi Memiliki Telibat pada Memiliki Diskusi


Pencegahan & kewenangan pada beberapa beberapa Dialog
PengendalianP beberapa fungsi tahapan kepentingan langsung
enyakit Tidak
Menular

6 Kepala Seksi Memiliki Telibat pada Memiliki Diskusi


Pencegahan & kewenangan pada beberapa beberapa Dialog
Pengendalian beberapa fungsi tahapan kepentingan langsung
Penyakit
Menular

7 Staf Bina Tidak memiliki Telibat pada Memiliki Perbantuan


Kesehatan wewenang beberapa hanya satu
Masyarakat tahapan kepentingan

DIKLATPIM IV CCCVI KOTA PALOPO | ABDUL MANAF,


SKM
24

EKSTERNAL
1. Walikota Berwenang penuh Terlibat pada Memiliki Konsultasi
Palopo pada semua fungsi beberapa kepentingan Diskusi
tahap penuh Informasi
2. Sekretaris Memiliki Terlibat pada Memiliki Konsultasi
Daerah kewenangan pada beberapa beberapa Diskusi
beberapa fungsi tahap kepentingan Informasi

3. Asisten II Kewenangan Terlibat pada Memiliki Konsultasi


terbatas hanya beberapa hanya 1 Diskusi
pada 1 (satu) tahap (satu) Informasi
fungsi kepentingan

4. Kepala Kewenangan Terlibat Memiliki Konsultasi


BAPPEDA terbatas hanya hanya 1 hanya 1 Diskusi
pada 1(satu) fungsi (satu) (satu) Informasi
tahapan saja kepentingan
5 Dinas Kewenangan Terlibat pada Memiliki Konsultasi
Lingkungan terbatas hanya beberapa beberapa Diskusi
Hidup pada 1(satu) fungsi tahapan kepetingan Informasi

6. Dinas Pertania, Kewenangan Terlibat pada Memiliki Konsultasi


Peternakan terbatas hanya 1 (satu) hanya 1 Diskusi
dan pada 1(satu) fungsi tahapan (satu) Informasi
Perkebunan kepentingan

7. Kepala Memiliki beberapa Terlibat pada Memiliki Diskusi


Puskesmas kewenangan semua kepentingan Dialog
Wara Selatan tahapan penuh Notifikasi
Informasi
8. Pelaksanaan Memiliki Terlibat pada Memiliki Diskusi
Program kewenangan satu tahapan beberapa Perbantuan
Puskesmas terbatas hanya kepentingan
Wara Selatan pasa 1 (satu) fungsi

9. Kepala Memiliki beberapa Terlibat pada Memiliki Konsultasi


Kecamatan kewenangan beberapa kepentingan Diskusi
Wara Selatan tahapan penuh

10. Kepala Memiliki beberapa Terlibat pada Memiliki Diskusi


Kelurahan kewenangan beberapa kepentingan Dialog
Songka tahapan penuh Informasi

DIKLATPIM IV CCCVI KOTA PALOPO | ABDUL MANAF,


SKM
25

11. Kepala RT 002 Memiliki beberapa Terlibat pada Memiliki Edukasi


Kelurahan keenangan beberapa kepentingan Diskusi
Songka tahapan penuh

12. Media Tidak memiliki Terlibat pada Memiliki Publikasi


TEKAPE kewenangan 1 (satu) hanya 1
tahapan (satu)
kepentingan
13. Palopo Pos Tidak memiliki Terlibat pada Memiliki Publikasi
kewenangan 1 (satu) hanya 1
tahapan (satu)
kepentingan
14. Promotor Memiliki Terlibat pada Memiliki Publikasi
Kesehatan Se- kewenangan beberapa beberapa Informasi
Puskesmas terbatas hanya tahapan kepentingan Perbantuan
Kota Palopo pada 1 (satu)
fungsi

15. Duta Tidak memiliiki Terlibat pada Memiliki Publikasi


Kesehatan kewenangan beberapa beberapa Informasi
tahapan kepentingan
16. Direktur PDAM Tidak memiliiki Tidak terlibat Tidak Konsultasi
kewenangan secara memiliki
langsung kepentingan
17. BPJS Tidak memiliki Tidak terlibat Tidak Konsultasi
Kesehatan kewenangan secara memiliki
langsung kepentingan
18. OrganisasiMah Tidak memiliki Terlibat pada Tidak Diskusi
asiswa kewenagan 1 (satu) memilliki Perbantuan
Kesehatan Se- tahapan kepentingan
Kota Palopo

19. Kader Memiliki Terlibat pada Memiliki Perbantuan


Kesehatan kewenagan beberapa hanya sati Edukasi
terbatas tahapan kepentingan

20. Toko Sinar Tidak memiliki Tidak terlibat Tidak Perbantuan


Bangunan keweangan secara memiliki
langsung kepentingan
21. Sponsorship Tidak memiliki Tidak terlibat Tidak Perbantuan
kewenangan secara memiliki
langsung kepentingan

DIKLATPIM IV CCCVI KOTA PALOPO | ABDUL MANAF,


SKM
26

X. IDENTIFIKASI POTENSI MASALAH DAN STRATEGI MENGATASINYA

POTENSI MASALAH STRATEGI MENGATASINYA

 Sarana prasarana dan sumber dana  Penyelesaiannya


mengkomunikasikan kepada
stakeholder terkait dengan
proyek perubahan untuk
memberikan dukungan
anggaran dalam
mempertahankan kampung
GERMAS

 Kepedulian  Strategi penyelesaiannya


melakukan kunjungan
khususdisaat pulang kerja atau
diwaktu luang dan menjelaskan
tentang manfaat proyek
perubahan

 Partisipan
 Memberikan informasi secara
tertulis kepada stakeholder
untuk melakukan
pemantauan/kunjungan pada
aera proyek perubahan

 Semangat tim kerja menurun  Memberikan motivasi


mel;akukan pendekatan dan
pembinaan kepada masyarakat
agar tetap semangat dalam
menyelesaikan proyek
perubahan.

XI. INDIKATOR KEBERHASILAN

Adapun Indikator Keberhasilan dari Pelaksanaan Proyek


Perubahan ini adalah:
 Terciptanya kampung GERMAS melalui kerjasama yang baik
antara stakeholder internal dan eksernal serta peran masyarakat
dalam menerapkan 4 pilar GERMAS sehingga mampu
meningkatkan derajat kesehatan yang sehat di wilayah RT 2 / RW 1
Kelurahan Songka.

 terciptanya komunikasi yang bak antara lintas sektor terkait,


sehingga mampu memotivasi warga untuk bergerak dan
DIKLATPIM IV CCCVI KOTA PALOPO | ABDUL MANAF,
SKM
27

mengaplikasikan pola hidup sehat dengan menerapkan 4 pilar


GERMAS
 Terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat sehingga kampung
GERMAS dijadikan sebagai kampung percontohan.

XII. URGENSI HASIL PELAKSANAAN BENCHMARKING

Dari seluruh rangkaian kegiatan benchmarking reformer


melakukan pengamatan dilokasi benchmarking yaitu kunjungan ke
Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kota
Yogyakarta, dalam meniru suatu hal yang berguna untuk dapat
diterapkan pada pelaksanaan implentasi proyek perubahan.
Pada saat kunjungan ke Badan Kepegawaian Pendidikan dan
Pelatihan (BKPP) Kota Yogyakarta, kami melihat perkembangan
kemajuan melalui inovasi – inovasi yang dilakukan oleh para leader di
Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Yogyakarta.
Salah satunya Talent Pool dimana Talent Pool adalah inovasi yang
bertujuan untuk memetakan potensi dan kompetensi kader – kader
pontensi ASN.
Reformer mengamati opening sambutan video disertai audio
promosi singkat tanyangan tentang kondisi, situasi dan potensi Badan
Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kota Yogyakarta,
Refoemer mengadopsi strategi menghadapi masalah melalui
pendekatan dengan semangat optimis meskipun ada pro-kontra tetapi
berjalan sesuai tujuan awal dengan mempererat dukungan, dimulai
dari dukungan yang tertinggi (Wlikota dan Sekda). Hal inilah yang
reformer adopsi untuk dijadikan acuan dalam mengiplementasikan
proyek perubahan.

Palopo, 22 Maret 2018


Reformer

ABDUL MANAF, SKM


NIP. 19870717 201001 1 011

Menyetujui,

Coach Mentor

DR.Dr. Hj. Murlinah, M.Pd Checilia Handari, SKM


NIP.19580212 197703 2 004 NIP. : 19680729 199303 2 006

DIKLATPIM IV CCCVI KOTA PALOPO | ABDUL MANAF,


SKM
28

LAMPIRAN

- Lembar Surat Pernyataan Komitmen Mentor

- Lembar Kesepakatan Reformer dan Mentor

- Lembar Persetujuan Mentor


29

Anda mungkin juga menyukai