Anda di halaman 1dari 29

Biro Organisasi dan Tata Laksana

Sekretariat Jenderal

Manajemen Agen Perubahan


Kepala Biro Organisasi dan Tata Laksana
Afrizal Zen, M.Si

Jakarta, 11 November 2017


1
www.kemenag.go.id Kemenag_RI Kemenag_RI Kementerian Agama RI
Presiden Joko Widodo (Jokowi)
mengingatkan, bahwa sekarang
ini yang namanya perubahan itu
sangat cepat sekali. Karena itu,
Presiden meminta jangan sampai
ada yang tidak sadar mengenai
perubahan-perubahan yang
sangat cepat ini.

“Berbahaya sekali pemimpin-pemimpin kita


dari pusat sampai ke daerah tidak
menyadari ini,” kata Presiden Jokowi saat
memberikan sambutan pada penutupan
Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XII
Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia
(APEKSI) Tahun 2017, di Savana Hotel &
Convention, Kota Malang, Jatim, Kamis
(20/7) siang.
2
Menurut survey terpercaya yang dilakukan oleh Bank Dunia,
Indonesia diramalkan menjadi salah satu Negara Berkembang
yang akan beralih ke Negara Maju dan memberikan dampak
pada perekonomian global. Negara Indonesia diramalkan akan
tergabung dalam BRIC (Brazil, Rusia, India, Cina).

kalau tidak kita sadari, hati-hati. Kita akan ditinggal


oleh zaman, ditinggal oleh negara lain. 3
KONDISI INDONESIA DI ERA GLOBALISASI

ANCAMAN NASIONAL
Peranan birokrasi
“SANGAT VITAL” dalam
mempengaruhi dan
menggerakkan
pembangunan suatu negara.
Untuk itu, tata kelola
birokrasi Indonesia harus
mengikuti perkembangan
global.
Kuncinya yaitu harus memiliki
semangat perubahan, inovasi
dan kreativitas ASN dalam
menjalankan roda birokrasi.

4
BIROKRASI PROFESIONAL, NEGARA MAJU

BIROKRASI HEBAT, PERLU INOVASI

ASN BERINOVASI, BIROKRASI OPTIMAL


*ASN sebagai KUNCI UTAMA
penggerak birokrasi

5
Tentang Aparatur Sipil Negara
UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014 PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 11 TAHUN 2017
TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA TENTANG MANAJEMEN PEGAWAI NEGERI SIPIL
Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat Manajemen Pegawai Negeri Sipil adalah pengelolaan
ASN adalah profesi bagi pegawai negeri sipil pegawai negeri sipil untuk menghasilkan pegawai negeri
dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja sipil yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi,
yang bekerja pada instansi pemerintah bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi,
kolusi, dan nepotisme.

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 53 TAHUN 2010


TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL
Disiplin Pegawai Negeri Sipil adalah kesanggupan
Pegawai Negeri Sipil untuk menaati kewajiban dan
menghindari larangan yang ditentukan dalam
peraturan perundang-undangan dan/atau
peraturan kedinasan yang apabila tidak ditaati atau
dilanggar dijatuhi hukuman disiplin.

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 11 TAHUN 2002


TENTANG PERUBAHAN ATAS
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 42 TAHUN 2002
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 98 TAHUN 2000
TENTANG PEMBINAAN JIWA KORPS DAN KODE ETIK
TENTANG PENGADAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL
PEGAWAI NEGERI SIPIL
Pegawai Negeri Sipil untuk mengisi formasi yang
Kode Etik Pegawai Negeri Sipil adalah pedoman sikap,
lowong dalam suatu organisasi pada
tingkah laku, dan perbuatan
umumnya berdasarkan kebutuhan.
Pegawai Negeri Sipil di dalam melaksanakan tugasnya
dan pergaulan hidup seharihari. 6
Nilai Dasar Aparatur Sipil Negara
menurut UU 5/2017
1. memegang teguh ideologi Pancasila;
2. setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 serta pemerintahan yang sah;
3. mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia;
4. menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak;
5. membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
6. menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif;
7. memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur;
mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik;
8. memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah;
9. memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun;
10. mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
11. menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama;
Manajemen 12. mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;
ASN 13. mendorong kesetaraan dalam pekerjaan; dan
14. meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karier.
7
Kode etik dan kode perilaku Aparatur Sipil Negara
menurut UU 5/2017
1. melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung
2. jawab, dan berintegritas tinggi;
3. melaksanakan tugasnya dengan cermat dan Disiplin;
4. melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
5. melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan
6. peraturan perundang-undangan;
7. melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang
Berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan dan etika pemerintahan;
8. menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;
9. menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab,
efektif, dan efisien;
10. menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya;
11. memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain
yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;
12. tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan, dan
Manajemen jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri
sendiri atau untuk orang lain;
ASN 13. memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN;
dan
14. melaksanakan ketentuan peraturan perundangundangan mengenai disiplin Pegawai 8
ASN
Makna Aparatur Sipil Negara
pada PP 11/2017

Menghasilkan pegawai negeri sipil, yang:


Profesional
Pegawai ASN harus ahli pada bidangnya
Memiliki nilai dasar dan etika profesi
bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan
ASN
Bebas dari intervensi politik
ASN harus independen dan visioner
Manajemen Bersih dari praktik korupsi,kolusi, dan nepotisme
ASN ASN harus memilik integritas yang tinggi
9
FUNGSI DAN PERAN
PEGAWAI ASN

Fungsi: Peran Pegawai ASN:


1. pelaksana kebijakan Sebagai perencana, pelaksana,
publik; dan pengawas penyelenggaraan
2. pelayan publik; dan tugas umum pemerintahan dan
3. perekat dan pemersatu pembangunan nasional melalui
bangsa pelaksanaan kebijakan dan
pelayanan publik yang
profesional, bebas dari intervensi
politik, serta bersih dari praktik
korupsi, kolusi, dan nepotisme
10
harus digerakkan oleh
Mesin pelayanan (birokrasi)
aparatur yang profesional dan terukur
berdasarkan kinerja. Itu berarti seluruh personil aparatur
negara harus mampu memberi pelayanan yang maksimal dan
prima.
VISI RB: MENJADI PEMERINTAHAN KELAS DUNIA

• PROFESIONAL
• BERINTEGRITAS TINGGI GOOD GOVERNANCE
• MELAYANI (PRIMA) &
• DEMOKRATIS CLEAN GOVERNMENT
• EFISIEN TAHUN 2025
• AKUNTABEL
……………………………………………………………
TANTANGAN ABAD 21
11
MENGAPA HARUS REFORMASI BIROKRASI

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional
Tahun 2005-2025
Pembangunan aparatur negara dilakukan melalui reformasi birokrasi untuk meningkatkan profesionalisme aparatur
negara dan untuk mewujudkan tata pemerintahan yang baik, di pusat maupun di daerah agar mampu mendukung
keberhasilan pembangunan di bidang-bidang lainnya

Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi Tahun 2010-2025
Seluruh Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah diwajibkan untuk melaksanakan Reformasi Birokrasi sesuai
dengan karakteristik masing-masing institusi
Peraturan Presiden Nomor 154 Tahun 2015 tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan
Kementerian Agama
Pasal 9 Ayat 1
Pada saat Peraturan Presiden ini mulai berlaku, seluruh Pegawai di lingkungan Kementerian Agama wajib
melaksanakan agenda reformasi birokrasi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 9 Ayat 2
Pelaksanaan agenda reformasi birokrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dimonitor dan dievaluasi secara berkala
oleh Menteri Agama dan Tim Reformasi Birokrasi Nasional, baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama.

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 11 Tahun 2015 tentang Road Map
Reformasi Birokrasi 2015-2019
Pasal 1 (b) Seluruh Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah untuk menyusun Road Map Reformasi Birokrasi di
masing-masing instansi serta menjalankan program Mikro

Keputusan Menteri Agama Nomor 582 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Lampiran Keputusan Menteri
Agama Nomor 447 Tahun 2015 Tentang Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Agama Tahun 2015 - 2019 12
Indeks Reformasi Birokrasi Kementerian Agama
terus mengalami kenaikan dari tahun 2014-2016

2014 2015 2016


54,83 (CC) 62,28 (B) 69,14 (B)

Apakah Reformasi Birokrasi Kementerian Agama


Sesuai Dengan Harapan? 13
Apa yang harus dimiliki untuk Mempercepat Reformasi Birokrasi di
Kementerian Agama ?
Agen
Perubahan

Komitmen Pimpinan terhadap perubahan Komitmen seluruh jajaran terhadap perubahan (reformasi
(reformasi birokrasi) birokrasi)

• Strategi
Komunikasi • Sender?
• Receiver?
• Apa yang dikomunikasikan

Pengelolaan terhadap para


penentang perubahan
Penolakan terhadap perubahan akan Konsistensi
meningkat jika komitmen pimpinan
terhadap perubahan menurun
5 nilai budaya
Karakteristik kerja
• Incremental
Strategi perubahan • Radical Budaya
Sumber-sumber daya
14
1 Sinergitas Program Reformasi Birokrasi Kementerian
Agama Pusat dan Daerah

2 Penganggaran yang tepat sasaran agar inline dengan


Program Reformasi Birokrasi Kementerian Agama

3 Penguatan peran Kelompok Kerja (Pokja) Reformasi Birokrasi


Kementerian Agama Pusat dan Daerah

6
Prioritas Aksi Program
Reformasi Birokrasi
4 Implementasi regulasi mekanisme reward and punishment

5 Optimalisasi Agen Perubahan Kementerian Agama


Pelaksanaan mekanisme penghitungan
Kementerian Agama
6 capaian kinerja individu

Kemenag memiliki 4.557 satker, perlu


strategi khusus untuk melakukan perubahan
salah satunya dengan mengoptimalkan
agen perubahan
15
INTEGRITAS PROFESIONALITAS INOVASI TANGGUNG JAWAB KETELADANAN
MENGAPA KEMENAG
PERLU AGEN PERUBAHAN ?
Membantu dalam Pencapaian TUJUAN AKHIR
1 Akselerasi Reformasi Birokrasi
Peningkatan
Sebagai “penyumbang” solusi kualitas
2 permasalahan yang ada layanan
Menjadi “arsitek” inovasi dalam publik
3 meningkatkan kualitas tata kelola

16
PERAN Agen perubahan
a. Sebagai katalis, memberikan keyakinan kepada seluruh
pegawai di lingkungan unit kerjanya masing-masing
tentang pentingnya perubahan unit kerja menuju ke arah
yang lebih baik;
b. Sebagai penggerak perubahan, mendorong dan
menggerakkan pegawai untuk ikut berpartisipasi dalam
perubahan menuju ke arah yang lebih baik
c. Sebagai pemberi solusi, memberikan alternatif solusi
kepada para pegawai atau pimpinan di lingkungan unit
kerja yang menghadapi kendala dalam proses
berjalannya perubahan menuju unit kerja yang lebih baik
d. Sebagai mediator, membantu memperlancar proses
perubahan, terutama menyelesaikan masalah yang muncul
dalam pelaksanaan reformasi birokrasi dan membina
hubungan antara pihak-pihak yang ada di dalam dan
pihak di luar unit kerja terkait dengan proses perubahan
e. Sebagai penghubung, menghubungkan komunikasi dua
arah antara para pegawai di lingkungan unit kerjanya
dengan para pengambil keputusan.
17
KARAKTERISTIK AGEN PERUBAHAN
18
Regulasi terkait dengan AGEN PERUBAHAN
kementerian agama
• Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010
tentang Grand Design Reformasi Birokrasi Tahun
2010-2025
• Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 27 Tahun
2014 tentang Pedoman Pembangunan Agen
Perubahan di Instansi Pemerintah.
• Keputusan Menteri Agama Nomor 111 Tahun
MENGATUR
2016 tentang Pedoman Pelaksanaan Agen TENTANG
Perubahan Pada Kementerian Agama.
• Keputusan Menteri Agama Nomor 327 Tahun
2017 tentang Tata Cara Pemilihan Agen Perubahan Bagaimana peran dan
Kementerian Agama
• Keputusan Menteri Agama Nomor 582 Tahun tata cara pemilihan
2017 tentang Perubahan Atas Lampiran Keputusan agen perubahan
Menteri Agama Nomor 447 Tahun 2015 Tentang kementerian agama
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Agama
Tahun 2015 – 2019.
19
Produk utama
Agen Perubahan Kementerian Agama
yaitu . . .

Inovasi

20
Bagaimana memilih Agen Perubahan
Kementerian Agama ? (kma 327/2017)
Sasaran (Objek Penilaian) Kriteria penilaian
Agen perubahan terdiri dari pejabat dan 1. berstatus sebagai Aparatur Sipil
pelaksana yang dipilih Negara;
berdasarkan kriteria tertentu, sesuai dengan 2. tidak sedang menjalani hukuman
tuntutan peran Agen Perubahan. disiplin pegawai;
3. bertanggung jawab atas setiap tugas
yang diberikan sesuai dengan bidang
tugasnya;
4. taat aturan disiplin dan kode etik
pegawai;
5. mampu memberikan pengaruh positif
bagi lingkungan organisasinya; dan
6. proaktif dan inovatif terkait
pelaksanaan tugas fungsi dan
reformasi birokrasi. 21
Bagaimana Agen Perubahan
memecahkan masalah ?
1. Merumuskan kebutuhan
2. Mendiagnosa
3. Mendapatkan sumber yang relevan
4. Menciptakan pemecahan masalah
5. Merencanakan pentahapan
penyelesaian

22
Agen Perubahan perlu memenuhi unsur
5 Nilai Budaya Kerja Kementerian Agama
PP 53/2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil

Nilai-nilai yang..
Membangkitkan kembali komitmen
1•
moral Ikhlas Beramal
Menyatukan gerak langkah kita
2•
menuju pelaksanaan Misi
Kementerian Agama
3• Menjadi ruh dari aktivitas layanan
publik dan/atau implementasi
program
23
23
Integritas, Etos Kerja dan Gotong Royong
merupakan fokus utama mencipatakan ASN Kemenag yang berkualitas

PEROMBAKAN:
ASN Kemenag
CARA BERPIKIR + CARA KERJA + CARA HIDUP Berkualitas
INTEGRITAS ETOS KERJA GOTONG ROYONG

Apa yang harus dilakukan Apa yang harus dilakukan Apa yang harus dilakukan 5 Nilai Budaya Kerja
agar terjadi perombakan agar terjadi perombakan agar terjadi perombakan 1. Integritas
cara berpikir, cara kerja, cara berpikir, cara kerja, cara berpikir, cara kerja,
dan cara hidup yang dan cara hidup yang dan cara hidup yang
“Keselarasan antara hati, pikiran, perkataan, dan
membangun INTEGRITAS membangun ETOS KERJA membangun GOTONG perbuatan yang baik dan benar”
Aparat Negara dan Aparat Negara dan ROYONG Aparat Negara
Birokrasi? Birokrasi? dan Birokrasi? 2. Profesionalitas
“Bekerja secara disiplin, kompeten, dan tepat
waktu dengan hasil terbaik”
Bagaimana Publik dapat Bagaimana Publik dapat Bagaimana Publik dapat
menilai dan melihat telah menilai dan melihat telah menilai dan melihat telah
terjadi perombakan terjadi perombakan terjadi perombakan 3. Inovasi
tersebut? tersebut? tersebut? “Menyempurnakan yang sudah ada dan
megkreasi hal baru yang lebih baik”
4. Tanggung Jawab
• PROGRAM KERJA • PROGRAM KERJA • PROGRAM KERJA “Bekerja secara tuntas dan konsekuen”
MEMBANGUN MEMBANGUN ETOS MEMBANGUN
INTEGRITAS KERJA GOTONG ROYONG
• INDIKATOR • INDIKATOR ETOS • INDIKATOR
5. Keteladanan
KERJA 24 GOTONG ROYONG
INTEGRITAS “Menjadi contoh yang baik bagi orang lain”

24
24
Komponen dan Bobot Penilaian (1)

NO KAMUS KOMPETENSI PRIMER BOBOT

1 Integritas
a Memahami dan menaati peraturan, norma, etika organisasi secara konsisten 1
b Mengajak orang lain untuk bekerja sesuai dengan etika organisasi yang berlaku dan dapat 2
dipercaya
c Berani menolak tindakan koruptif 3
d Membangun Kepercayaan 4
e Mempromosikan Nilai Nilai Luhur 5
2 Profesional
a Memiliki kemampuan (keterampilan) dalam bekerja 1
b Menyelesaikan tugas sesuai dengan standar yang telah ditetapkan 2
c Melakukan pembelajaran terhadap proses dan hasil pekerjaan 3
d Senantiasa melakukan perbaikan terhadap sistem kerja 4
e Disiplin, Responsif, dan mampu menyelesaikan masalah 5

25
Komponen dan Bobot Penilaian (2)
NO KAMUS KOMPETENSI PRIMER BOBOT

3 Tanggungjawab
a Memahami pentingnya pelaksanaan pekerjaan sesuai tupoksi 1
b Melaksanakan tugas yang melebihi tanggungjawabnya 2
c Mengambil peran aktif ketika terjadi hambatan agar tujuan tetap tercapai 3
d Mengorbankan kepentingan diri sendiri demi kepentingan organisasi 4
e Melakukan berbagai upaya untuk menjaga citra organisasi 5
4 Inovasi
a Melakukan analisis cara cara untuk menyelesaikan masalah 1
b Mencetuskan ide/ gagasan yang telah diperbaharui dalam penyelesaian tugas 2
c Mencari alternatif solusi potensi dalam pemecahan masalah 3
d Mengembangkan beberapa solusi alternatif baru dalam pemecahan masayah yang 4
ada(dengan mempertimbangkan sumberdaya yang dimiliki)
e Merealisaskan/ mengimplementasikan ide /cara yang unik dan orisinil engan 5
menggunakan sumber daya yang dimiliki dalam menyelesaikan masalah
5 Keteladanan
a Bekerja dengan pengawasan 1
b Mengikuti kebijakan, pedoman dan prosedur kerja 2
c Menjadi contoh (role model) di lingkungan kerja 3
d Mendorong dan memperngaruhi orang lain 4
e Memprakarsai pencitraan Kementerian Agama 5

26
KATEGORI Penilaian

No Kategori Nilai Akhir


1. kurang memenuhi syarat 5 s.d. 10
2. cukup memenuhi syarat 11 s.d. 15
3. memenuhi syarat 16 s.d. 20
4. sangat memenuhi syarat 21 s.d. 25

27
Tahapan Pemilihan . . .
1. Tahapan seleksi Awal pemilihan
a. menyusun Pedoman Pembentukan Agen Perubahan RB sebagai
acuan pemilihan;
b. membentuk Tim Pemilihan Agen Perunahan RB pada masing-masing
satuan organisasi/kerja;
c. pimpinan masing-masing satuan organisasi/kerja melakukan Batas waktu pelaksanaan
seleksi internal kepada individu yang akan menjadi calon Agen pemilihan Agen Perubahan
Perubahan dari satuan organisasi/kerjanya berdasarkan kriteria;
d. hasil seleksi internal dari masing-masing satuan organisasi/kerja pada seluruh satuan
diserahkan Ke Tim penilai Agen Perubahan RB untuk selanjutnya di organisasi/kerja pada
seleksi. Kementerian Agama dalam
2. Tahapan Penilaian
a. calon yang dipilih melalui seleksi internal akan mengikuti pemilihan
rangka akselerasi Reformasi
umum yang akan dipilih secara terbuka melalui poling manual Birokrasi paling lambat pada
maupun firtuan; Bulan Februari setiap tahun
b. calon Agen Perubahan yang memperoleh jumlah suara terbanyak berjalan.
akan ditetapkan menjadi Agen Perubahan.
3. Tahapan Penetapan dan Pengukuhan
a. penetapan Agen Perubahan melalui Surat Keputusan Pimpinan
Instansi Kementerian Agama atau Satuan Organisasi/kerja yang
memuat daftar nama individu, peran, tugas dan fungsi, serta
jangka waktu agen perubahan;
b. pengukuhan dilakukan oleh Pimpinan Instansi Kementerian Agama
atau Satuan Organisasi/kerja. 28
Terima Kasih

29

Anda mungkin juga menyukai