Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Petro 2020 VOLUME IX No.

3, Oktober 2020 P-ISSN : 1907-0438


http://trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/index.php/petro E-ISSN : 2614-7297

Penentuan Volume Shale, Porositas, Resistivitas Air Formasi dan


Saturasi Air Pada Lapisan P Lapangan C
Christiane Patricia Manina Moruk1, Rini Setiati1, dan Arinda Ristawati1
Program Studi Sarjana Teknik Perminyakan, Universitas Trisakti,
Jl. Kyai Tapa No.1, Grogol, Jakarta Barat,
christinpatricia@yahoo.com

ABSTRAK
Lapangan C yang terletak di wilayah Subang, Jawa Barat terdiri dari beberapa lapisan, salah
satunya yaitu lapisan P yang memproduksikan gas. Untuk mengetahui besar cadangan gas pada
lapisan P perlu diketahui nilai Gas Initial In Place (GIIP), salah satu data yang diperlukan dalam
menghitung GIIP adalah nilai saturasi air. Selain menghitung nilai saturasi air, penelitian ini juga
bertujuan untuk menentukan beberapa nilai petrofisik seperti nilai volume shale, porositas, dan
resistivitas air formasi. Penelitian akan dilakukan pada dua sumur yaitu CS-02 dan CS-03. Penelitian
ini dilakukan dengan menganalis log secara kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan software
Geolog. Analisis log secara kualitatif bertujuan untuk menentukan lithology formasi serta menentukan
zona hidrokarbon, sedangkan analisis log secara kuantitatif bertujuan untuk menentukan nilai-nilai
petrofisik yang dibutuhkan. Nilai volume shale rata-rata yang didapatkan pada sumur CS-02 sebesar
16,48 % dan untuk sumur CS-03 sebesar 20,65 %. Untuk nilai porositas efektif rata-rata pada sumur
CS-02 sebesar 20,93 % dan untuk sumur CS-03 sebesar 20,94 %. Nilai resistivitas air formasi akan
dihitung menggunakan metode pickett plot dan didapatkan hasil nilai resistivitas air formasi rata-rata
pada sumur CS-02 sebesar 0,121 OhmM dan untuk sumur CS-03 sebesar 0,066 OhmM. Untuk
perhitungan saturasi air akan menggunakan metode Simandoux. Metode Simandoux biasa digunakan
untuk formasi yang mempunyai kandungan shale sebesar 5-30%. Harga saturasi air dengan
menggunakan metode Simandoux pada sumur CS-02 dan CS-03 secara berturut-turut yaitu sebesar
0,765 dan 0,125.

Kata kunci: Analisis Log, Volume Shale, Porositas, Resistivitas Air Formasi, Saturasi Air, Metode
Simandoux

ABSTRACT
C Field which is located in Subang, West Java, consists of several layers, one of its layer is P
layer which produces gas. To find out the number of gas reserves in the layer, it is necessary to know
the value of Initial In Place Gas (GIIP), one of the data needed in the calculation of GIIP is the water
saturation value. In addition to calculating air saturation values, this study also aims to determine
petrophysical values such as shale volume, porosity, and resistivity of air formation. The study will be
conducted on two wells namely CS-02 and CS-03. This research was conducted by analyzing logs
qualitatively and quantitatively using Geolog software. Qualitative log analysis aims to determine
formation lithology and determine hydrocarbon zones, while quantitative log analysis to determine
petrophysical values that is needed. The average shale volume value obtained in CS-02 well is
16.48% and CS-03 well is 20.65%. For the average effective porosity value in CS-02 well is 20.93%
and CS-03 well is 20.94%. Formation water resistivity values will be calculated using the Pickett plot
method and the results of formation water resistivity values obtained in CS-02 wells are 0.121 OhmM
and CS-03 wells 0.066 OhmM. For the calculation of water saturation will use the Simandoux
method. Simandoux method is commonly used for formations that have a shale content of 5-30%. The
price of water saturation using the Simandoux method in CS-02 and CS-03 wells respectively were
0.765 dan 0.125.

Keywords: Well logging, Log Interpretation, Shale Volume, Porosity, Formation Water Resistivity,
Water Saturation, Simandoux Method

Jurnal Petro  Oktober, Th, 2020 105


Jurnal Petro 2020 VOLUME IX No. 3, Oktober 2020 P-ISSN : 1907-0438
http://trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/index.php/petro E-ISSN : 2614-7297

PENDAHULUAN zona yang mengandung hidrokarbon.


Kebutuhan minyak dan gas bumi Penentuan jenis lithology dapat ditentukan
sebagai sumber daya energi di dunia sudah dengan data mud log yang tersedia, sedangkan
berlangsung sejak cukup lama. Minyak dan untuk penentuan zona hidrokarbon bisa
gas merupakan salah satu sumber daya energi didapatkan dari hasil input data LAS pada
yang paling banyak digunakan dan dibutuhkan software yang berupa triple combo (Sitaresmi,
manusia. Karena begitu pentingnya dan begitu 2013).
banyaknya kebutuhan akan minyak dan gas Tahap berikutnya yaitu analisis log
bumi maka perlu dilakukan estimasi cadangan secara kuantitatif antara lain perhitungan
hidrokarbon yang akurat pada reservoir- volume shale, porositas, temperatur formasi,
reservoir yang ada. resistivitas air formasi, dan saturasi air. Nilai
Selain itu diperlukan juga data-data saturasi air akan dihitung dengan
untuk mengetahui besaran nilai cadangan menggunakan metode Simandoux.
hidrokarbon yang belum terproduksikan, data-
data yang akurat tersebut bisa didapatkan
dengan melakukan Well logging.
Metode logging merupakan suatu
metode yang dapat mendukung perkembangan
eksplorasi hidrokarbon serta dapat mengetahui
gambaran lengkap dari lingkungan bawah
permukaan tanah, tepatnya dapat mengetahui
dan menilai batuan-batuan yang mengelilingi
lubang bor tersebut (Dewanto, 2008).
Batuan didefinisikan sebagai semua
bahan yang menyusun kerak bumi, dan
biasanya merupakan suatu agregat mineral-
mineral yang dibentuk dari beberapa ikatan
komposisi kimia yang telah mengeras
(Sumantri & Nugrahanti, 2014). Batuan
reservoir umumnya terdiri dari batuan
sedimen, yang berupa batu pasir, batuan
karbonat, dan shale atau kadang-kadang Gambar 1. Diagram Alir
vulkanik. Sifat fisik batuan reservoir sangat
penting dalam penentuan cadangan HASIL DAN PEMBAHASAN
hidrokarbon seperti porositas dan saturasi air. Sebelum memulai penelitian diperlukan
beberapa data yang sangat penting untuk
METODOLOGI melakukan penelitian tersebut. Beberapa data
Pada penelitian ini akan dilakukan tersebut yaitu data core, data header log, dan
perhitungan nilai saturasi air yang merupakan data LAS. Berikut ini adalah data header log
salah satu parameter penting yang diperlukan sumur CS-02 yang dapat dilihat pada tabel 1.
dalam menentukan besarnya cadangan gas
pada Lapisan P. Penelitian ini akan dibantu
dengan menggunakan software Geolog.
Tahapan pertama yang harus dilakukan
yaitu mengumpulkan dan mengolah data-data
yang diperlukan. Data-data yang diperlukan
antara lain data core, data header log, dan data
LAS. Data-data yang telah terkumpul
kemudian akan diinput ke dalam software
untuk diolah.
Tahapan kedua adalah analisis data log
secara kualitatif untuk mengetahui jenis
lithology dari formasi serta untuk menentukan

Jurnal Petro  Oktober, Th, 2020 106


Jurnal Petro 2020 VOLUME IX No. 3, Oktober 2020 P-ISSN : 1907-0438
http://trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/index.php/petro E-ISSN : 2614-7297

Tabel 1. Data header log CS-02 Data mud log di atas dapat di lihat bahwa
Log parameter Nilai lithology sumur CS-02 adalah limestone.
Top log interval temperature, ˚F 78,8 Selain itu dari data mud log sumur CS-03 juga
menunjukkan bahwa lithology formasinya
Top log interval (MD), M 503,5
adalah limestone.
Bottom log interval temperature, ˚F 156,6 Berikutnya untuk penentuan zona
Bottom log interval (MD), M 684,7 hidrokarbon dilakukan dengan menggunakan
Drilling fluid density, K/M³ 1200 bantuan software geolog, dimana data yang
dimasukkan ke dalam software merupakan
Rm, OhmM 1,19
data LAS setiap sumur. Setelah data LAS
Rm temperature, ˚F 95 diinput pada software maka akan muncul
Rmf, OhmM 0,95 layout triple combo dari sumur tersebut.
Rmf temperature, ˚F 82,4 Berikut merupakan hasil layout triple combo
Rmc, OhmM 2,07 sumur CS-02:
Rmc temperature, ˚F 82,4
Drilling bit size, inch 12,25

Kemudian ada data LAS yang meliputi


GR log, Caliper Log, SP Log, MSFL, ILD,
Neutron Log, dan Density Log. Data LAS
inilah yang nantinya akan digunakan untuk
menganalisis sumur secara kualitatif. Setelah
semua data didapatkan, tahapan berikutnya
yaitu menganalisis data log secara kualitatif
untuk mengetahui jenis lithology dari formasi
serta untuk menentukan zona yang
mengandung hidrokarbon. Penentuan jenis
lithology dapat ditentukan dengan data mud
log yang tersedia, berikut ini adalah contoh
mud log sumur CS-02:

Gambar 3. Triple combo sumur CS-02

Berikut merupakan hasil layout triple


combo sumur CS-03:

Gambar 2. Mud Log CS-02

Jurnal Petro  Oktober, Th, 2020 107


Jurnal Petro 2020 VOLUME IX No. 3, Oktober 2020 P-ISSN : 1907-0438
http://trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/index.php/petro E-ISSN : 2614-7297

Gambar 5. Penentuan GRmax dan GRmin

Setelah nilai GRmax dan GRmin


didapatkan maka kedua nilai ini akan diinput
ke dalam perhitungan volume shale pada
software geolog seperti gambar 6 di bawah ini:
Gambar 4. Triple combo sumur CS-03

Setelah dilakukan analisis kualitatif


pada sumur CS-02 dan CS-03, kemudian akan
dilakukan analisis kuantitatif. Analisis log
secara kuantitatif bertujuan untuk melakukan
perhitungan yaitu perhitungan volume shale,
Gambar 6. Input data perhitungan volume shale
porositas, temperatur formasi, resistivitas air
formasi, dan saturasi air. Analisis perhitungan
Setelah data diinput, data akan
akan dilakukan dengan menggunakan bantuan
dirunning di dalam software geolog. Hasil
software geolog.
outputnya berupa nilai volume shale yang
Perhitungan pertama yang akan
dapat dilihat pada tabel 2 di bawah ini:
dilakukan adalah perhitungan volume shale.
Langkah pertama yang dilakukan sebelum
Tabel 2. Nilai volume shale
perhitungan yaitu melakukan normalisasi
terhadap data LAS gamma ray log kedua Volume Shale (%)
sumur yang telah diinput ke dalam software. CS-02 CS-03
Normalisasi adalah kegiatan pengelompokkan 16,48 % 20,65 %
atribut yang bertujuan untuk memastikan
kualitas data bersifat baik (Pane, Kesuma, & Tabel di atas menunjukkan nilai rata-
Prastya, 2019). Setelah dilakukan normalisasi rata volume shale kedua sumur yang
maka selanjutnya menentukan nilai gamma dianalisis. Hasil pembacaan nilai rata-rata
ray minimum dan nilai gamma ray maksimum volume shale pada masing-masing sumur yaitu
dari data histogram gamma ray log yang sudah pada sumur sumur CS-02 sebesar 16,48 % dan
dinormalisasi (Bayazidi, Alaskari, & Zargar, sumur CS-03 sebesar 20,65 %.
2016). Berikut merupakan gambar data Perhitungan berikutnya yaitu
histogram gamma ray log pada sumur CS-02: perhitungan porositas, pada perhitungan
porositas langkah pertama yang harus
dilakukan adalah menentukan beberapa nilai
yang akan diinput ke dalam perhitungan
seperti nilai fluid density, nilai neutron
porosity shale, nilai density shale, dan nilai
Jurnal Petro  Oktober, Th, 2020 108
Jurnal Petro 2020 VOLUME IX No. 3, Oktober 2020 P-ISSN : 1907-0438
http://trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/index.php/petro E-ISSN : 2614-7297

dry shale density. Nilai-nilai ini didapatkan yang diperlukan untuk menghitung temperatur
dari hasil cross plot antara nilai log RHOB dan formasi yaitu data top log interval temperatur,
nilai log NPHI (Bayazidi, Alaskari, & Zargar, bottom log interval temperatur, top log
2016). interval, bottom log interval serta data drilling
Setelah nilai-nilai tersebut didapatkan, fluid density. Selain data-data tersebut, ada
nilai-nilai tersebut akan diinput ke dalam juga data yang diperlukan yaitu data mud
software geolog. Selain itu diperlukan juga resistivity, mud filtrate resistivity, mud cake
data log NPHI, data log RHOB, serta data resistivity, mud temperatur, mud filtrate
volume shale yang telah dihitung untuk temperatur, mud cake temperatur dan data
diinput ke dalam software. Kemudian akan drilling bit size. Berikut merupakan contoh
dilakukan perhitungan porositas dan akan input data perhitungan temperatur formasi
didapatkan beberapa output seperti nilai pada sumur CS-02:
porositas total dan nilai porositas efektif.
Untuk perhitungan saturasi air sendiri nilai
porositas yang akan digunakan adalah nilai
porositas efektif (Sitaresmi, 2013). Pada
gambar 7 di bawah ini merupakan contoh
input data perhitungan porositas pada sumur
CS-02:

Gambar 8. Input data perhitungan temperatur


formasi
Gambar 7. Input data perhitungan porositas
Setelah itu data akan diinput ke dalam
Setelah menginput data akan didapatkan software geolog dan didapatkan beberapa
beberapa hasil output seperti total porositas, output seperti nilai temperatur formasi,
porositas density-neutron, serta porositas resistivitas lumpur, resistivitas mud filtrate,
efektif. Dan didapatkan nilai rata-rata porositas resistivitas mud cake, serta beberapa output
efektif pada setiap sumur seperti pada tabel 3 lainnya. Nilai rata-rata temperatur formasi
di bawah ini: kedua sumur ini dapat dilihat pada tabel 4 di
bawah:
Tabel 3. Nilai porositas
Porositas (%) Tabel 4. Nilai temperatur formasi
CS-02 CS-03 Temperatur Formasi (˚C)
20,93 % 20,94 % CS-02 CS-P03
28,03 43,73
Hasil pembacaan nilai rata-rata porositas
efektif pada masing-masing sumur yaitu pada Hasil pembacaan nilai rata-rata
sumur CS-02 sebesar 20,93 % dan sumur CS- temperatur formasi pada masing-masing sumur
03 sebesar 20,94 %. yaitu pada sumur CS-02 sebesar 28,03˚C dan
Perhitungan yang akan dilakukan sumur CS-03 sebesar 43,73˚C.
setelah perhitungan porositas adalah Berikutnya adalah perhitungan
perhitungan temperatur formasi. Banyak data resistivitas air formasi, untuk perhitungan

Jurnal Petro  Oktober, Th, 2020 109


Jurnal Petro 2020 VOLUME IX No. 3, Oktober 2020 P-ISSN : 1907-0438
http://trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/index.php/petro E-ISSN : 2614-7297

resistivitas air formasi dilakukan dengan Gambar 10. Input data perhitungan saturasi air
menggunakan metode pickett plot seperti pada metode Simandoux
gambar 9 yaitu contoh pickett plot pada sumur Data-data yang dibutuhkan untuk
CS-02: perhitungan ini yaitu nilai tortuosity, faktor
sementasi, eksponen saturasi, resistivitas air
formasi, temperatur resistivitas air formasi,
porositas efektif, volume shale, serta nilai
temperatur formasi (Sitaresmi, 2013). Setelah
data diinput ke dalam software akan
didapatkan hasil nilai rata-rata saturasi air
Simandoux kedua sumur tersebut seperti pada
tabel 6 di bawah ini:

Tabel 6. Nilai Sw Simandoux


Sw Simandoux
CS-02 CS-03
0,765 0,125
Gambar 9. Pickett plot perhitungan resistivitas air
formasi
Hasil pembacaan nilai rata-rata saturasi
Dari hasil pickett plot antara porositas air Simandoux pada masing-masing sumur
efektif dan nilai log ILD maka didapatkan yaitu pada sumur CS-02 sebesar 0,765 dan
nilai rata-rata resistivitas formasi seperti pada sumur CS-03 sebesar 0,125.
tabel 5 di bawah ini:
KESIMPULAN
Tabel 5. Nilai resistivitas air formasi Berdasarkan Perhitungan Saturasi Air
Resistivitas Air Formasi (OhmM) yang telah dilakukan dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
CS-02 CS-03 1. Volume shale rata-rata Lapisan P Lapangan
0,121 0,066 C yaitu pada sumur CS-02 sebesar 16,48 %
dan sumur CS-03 sebesar 20,65 %.
Hasil pembacaan nilai rata-rata 2. Porositas efektif rata-rata Lapisan P
resistivitas air formasi pada masing-masing Lapangan C yaitu pada sumur CS-02
sumur yaitu pada sumur CS-02 sebesar 0,121 sebesar 20,93 % dan sumur CS-03 sebesar
OhmM dan sumur CS-03 sebesar 0,066 20,94 %.
OhmM. 3. Resistivitas air formasi rata-rata Lapisan P
Perhitungan yang terakhir yaitu Lapangan C yaitu pada sumur CS-02
perhitungan saturasi air, perhitungan saturasi sebesar 0,121 OhmM dan sumur CS-03
air dilakukan dengan metode Simandoux. Pada sebesar 0,066 OhmM.
gambar 10 di bawah ini merupakan contoh 4. Saturasi air rata-rata Lapisan P Lapangan C
input data perhitungan saturasi air dengan metode Simandoux pada sumur CS-
menggunakan metode Simandoux pada sumur 02 sebesar 0,765 dan sumur CS-03 sebesar
CS-02: 0,125.

REFERENSI
Bayazidi, M., Alaskari, M. K., & Zargar, G.
(2016): Sensitivity Analysis by
GeoLog Software for Determination,
Journal of Chemistry and Chemical
Sciences, 596-613.
Dewanto, O. (2008): Estimasi Cadangan
Hidrokarbon Pada Batuan Reservoir
Bersih Menggunakan Metode
Interpretasi dan Analisis Log, Seminar
Jurnal Petro  Oktober, Th, 2020 110
Jurnal Petro 2020 VOLUME IX No. 3, Oktober 2020 P-ISSN : 1907-0438
http://trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/index.php/petro E-ISSN : 2614-7297

Hasil Penelitian dan Pengabdian


kepada Masyarakat, Universitas
Lampung, Bandar Lampung.
Pane, S., Kesuma, S., & Prastya, R. (2019):
Oracle Apex For Beginner, Kreatif
Industri Nusantara, Bandung.
Sitaresmi, R. (2013): Diktat Petunjuk
Praktikum Penilaian Formasi,
Universitas Trisakti, Jakarta.
Sumantri, R., & Nugrahanti, A. (2014):
Penilaian Formasi I, Universitas
Trisakti, Jakarta.

Jurnal Petro  Oktober, Th, 2020 111

Anda mungkin juga menyukai