Anda di halaman 1dari 6

TUGAS RUMAH

MODUL I
DIAGRAM SALURAN TUNGGAL
(ONE LINE DIAGRAM)

Nama : Febiana Eryanti


Nim : 201911136
Kelas :A
Jurusan : S1 – Teknik Elektro

LABORATORIUM SISTEM TENAGA LISTRIK


INSTITUT TEKNOLOGI PLN
JAKARTA
2021
Febiana Eryanti
201911136
TUGAS RUMAH
1. Dalam sistem tenaga listrik di kenal istilah penyulang. Apa yang anda ketehui mengenai
penyulang ?
2. Sebutkan frekuensi yang digunakan pada sistem tenaga listrik di dunia?
3. Sebutkan syarat – syarat paralel generator!
4. Terdapat beberapa level tegangan yg umum digunakan utk sebuah sistem tenaga listrik
dunia.. Sebutkan level tegangan menurut standard PLN dan cantumkan standard pln yang
mana!
5. Sebutkan minimal 3 konfigurasi jaringan sistem tenaga listrik dan jelaskan! Konfigurasi
manakah yg paling efektif? Beri alasannya!
6. Gambarkan simbol-simbol untuk komponen yang umum dipergunakan dalam one line
diagram (minimal 12)!
7. Jelaskan secara singkat proses pembangkitan listrik pada generator!
8. Sebutkan jenis-jenis pemutus arus dan jelaskan perbedaannya!
9. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis bus yang terdapat di dalam sistem!
10. Sebutkan dan jelaskan konfigurasi belitan trafo yang ada di sistem tenaga dan jelaskan
kelebihan dan kekurangannya masing-masing serta gambarkan!

Laboratorium Sistem Tenaga Listrik


INSTITUT TEKNOLOGI PLN
Febiana Eryanti
201911136
JAWABAN :
1. Penyulang adalah sarana/jalur untuk pendistribusian tenaga listrik dari gardu induk ke
berbagai konsumen/beban dan biasanya bisa dipararelkan untuk mensupply daya yang
dibutuhkan serta kontinuitas pendistribusian tenaga listrik tersebut harus selalu dijaga.
2. Frekuensi listrik yang digunakan di dunia ada 2 macam, yaitu 50Hz dan 60 Hz.
3. Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi adalah :
a. Tegangan kedua generator harus mempunyai amplitudo yang sama.
b. Tegangan kedua generator harus mempunyai frekuensi yang sama
c. Tegangan antar generator harus sefasa.
4. Pembangkit
• 6 kV – 13,6 kV
Transmisi
• Tegangan ekstra tinggi ( 500 kV )
• Tegangan tinggi ( 150 kV, 70 kV, 30 kV )
• Tegangan menengah ( 20 kV )
Distribusi
• Tegangan rendah ( 220 v – 380 v )
5. Radial
• Jaringan radial adalah bentuk jaringan yang paling sederhana yang
menghubungkan beban beban ketitik sumber, biayanya relatif murah. Pada
struktur radial ini, tidak ada alternatif pasokan, oleh sebab itu tingkat
keandalannya relatif rendah. Pengaturan tegangan dapat dilaksanakan dengan
baik. Radial ganda adalah langkah dalam usaha meningkatkan keandalan
jaringan, hal ini terutama bila route dari sirkuit tersebut berlainan satu sama lain.

Spindle

• Pada sistem radial salah satu cara untuk meningkatkan keandalan ialah membuat
semua penyulang yang keluar dari Gardu Induk menuju kesatu titik pertemuan
sehingga membentuk suatu lingkaran yang terbuka pada titik pertemuan tersebut
dengan kata lain semua penyulang ini sudah direncanakan berakhir disuatu titik
yang disebut titik refleksi. Titik refleksi ini dalam praktek merupakan
GarduHubung (GH) (swicthing substation) atau disingkat GH. Struktur seperti
ini dikenal sebagai struktur spindle

Laboratorium Sistem Tenaga Listrik


INSTITUT TEKNOLOGI PLN
Febiana Eryanti
201911136
Loop

• Jaringan ini merupakan bentuk tertutup, disebut juga bentuk jaringan ring.
Susunan rangkaian saluran membentuk ring yang memungkinkan titik beban
terlayani dari dua arah saluran, sehingga kontinuitas pelayanan lebih terjamin
serta kualitas dayanya menjadi lebih baik, karena drop tegangan dan rugi daya
pada saluran menjadi lebih kecil.

Konfigurasi yang paling efektif yaitu loop karena Susunan rangkaian saluran
membentuk ring yang memungkinkan titik beban terlayani dari dua arah saluran,
sehingga kontinuitas pelayanan lebih terjamin serta kualitas dayanya menjadi lebih
baik,

6.
7. Generator bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik. Setelah rotor diberi
penggerak mula ( prime over ), maka kutub yang ada pada rotor akan berputar. Jika
kumparan pada kutub diberi arus DC, maka permukaan kutub akan timbul medan
magnet yang berputar ( fluks ) dimana kecepatannya sama dengan putaran kutub
tersebut. Garis gaya fluks tersebut akan memotong kumparan jangkar pada stator,
sehingga pada kumparan jangkar tersebut timbul GGL
8. MCB (Miniature Circuit Breaker)
• MCB adalah alat pengaman arus listrik dari beban lebih dan hubung singkat. Ada
dua komponen penting pada MCB yaitu Thermis sebagai bahan pengaman dari
beban lebih, dan Relay elektromagnetik sebagai pengaman dari hubung singkat.
Pengaman thermis memiliki prinsif dan cara kerja yang hampir sama dengan
Thermal Overload relay (TOR) yaitu dengan menggunakan 2 buah logam yang

Laboratorium Sistem Tenaga Listrik


INSTITUT TEKNOLOGI PLN
Febiana Eryanti
201911136
digabungkan (bimetal). Sedangkan pengaman menggunakan elektromagnetik
menggunakan sebuah kumparan yang dapat menarik angker dari besi lunak.

ACB (Air Circuit Breaker)

• ACB merupakan alat pengaman listrik yang dapat mengamankan aliran listrik
dengan pemadam busur api berupa udara (air dalam bahasa inggris). Udara pada
tekanan atsmosfer digunakan sebagai peredam busur api yang timbul akibat proses
switching ataupun gangguan seperti hubung singkat

OCB (Oil Circuit Bearker)

• OCB adalah alat pengaman listrik (CB) yang berguna untuk pengaman dari percikan
api yang timbul akibat gangguan. Oil Circuit Breaker (OCB) bekerja ketika ada
busur api terjadi, maka minyak pada OCB berubah menjadi uap minyak dan busur
api akan dikelilingi oleh gelembung – gelembung uap minyak tersebut
9. Slack Bus
• Slack bus dalam sebuah sistem hanya satu, dimana besar dan sudut tegangan
diketahui/ditentukan. Daya aktif dan reaktifnya tidak diketahui. Bus yang dipilih
sebagai slack bus harus mempunyai sumber daya aktif dan reaktif. Hal ini karena
daya yang diinjeksikan ke bus ini harus bisa “berubah-ubah” agar didapat solusi
dalam STL.
Load Bus
• Load bus diartikan sebagai sembarang bus yang beban daya aktif dan reaktifnya
diketahui. Load bus dapat memiliki generator yang keluaran daya aktif dan
reaktifnya diketahui. Namun demikian, lebih enak jika kita menyebutkan sembarang
bus yang diinjeksi daya kompleks yang ditentukan sebagai load bus.
Voltage Controlled Bus ( PV Bus )
• Sembarang bus yang besar tegangan dan daya aktif yang diinjeksikan telah
ditentukan, dikelompokkan sebagai bus yang tegangannya dikendalikan (P-V Bus).
Daya reaktif yang diinjeksikan ke dalam bus ini bersifat variabel, artinya dapat
berubah-ubah dalam batas tertentu (batas atas dan batas bawah). P-V Bus harus
mempunyai sumber daya reaktif variabel, contohnya terhubung dengan generator.
10. Transformator hubungan segitiga-segitiga (delta-delta)
 Dalam hubungan delta-delta tegangan pada sisi primer (sisi masukan) dan sisi sekunder
(sisi keluaran) adalah dalam satu fasa. Dan pada aplikasinya, jika beban imbang
dihubungkan ke saluran 1-2-3, maka hasil arus keluaran adalah sama besarnya. Hal ini
Laboratorium Sistem Tenaga Listrik
INSTITUT TEKNOLOGI PLN
Febiana Eryanti
201911136
menghasilkan arus line imbang dalam saluran masukan. Seperti dalam beberapa
hubungan delta, bahwa arus line adalah 1,73 kali lebih besar dari masing-masing arus Ip
(arus primer) dan Is (arus sekunder) yang mengalir dalam lilitan primer dan sekunder.
Power rating untuk transformator 3 fasa adalah 3 kali rating transformator tunggal.
Transformator hubungan bintang-bintang (wye–wye)
 Ketika transformator dihubungkan secara bintang-bintang, yang perlu diperhatikan
adalah mencegah penyimpangan dari tegangan line ke netral (fase ke netral). Cara untuk
mencegah menyimpangan adalah menghubungkan netral untuk primer ke netral sumber
yang biasanya dengan cara ditanahkan (ground).
Transformator hubungan segitiga-bintang (delta-wye)
 Pada hubungan segitiga-bintang (delta-wye), tegangan yang melalui setiap lilitan primer
adalah sama dengan tegangan line masukan. Tegangan saluran keluaran adalah sama
dengan 1,73 kali tegangan sekunder yang melalui setiap transformator

Laboratorium Sistem Tenaga Listrik


INSTITUT TEKNOLOGI PLN

Anda mungkin juga menyukai