Anda di halaman 1dari 3

1.

Latar Belakang
Hampir semua orang sadar tentang perkembangan pesat dibidang teknologi
elektronik dalam kurun waktu belakangan ini. Perkataan “elektronik” saja sudah
cukup untuk memberi gambaran tentang piranti yang luar biasa dan sangat kompleks,
yang dengan cepat mengubah cara hidup individu dan masyarakat dewasa kini. Piranti
elektronik pada era sekarang ini sebagian besar sumber tenaga yang digunakan adalah
energi listrik, seperti televisi, radio, lemari pendingin, komputer, laptop, telepon dan
lain–lain. Alat–alat tersebut berfungsi jika dihubungkan dengan sumber listrik.
Sumber listrik akan mengalirkan arus listrik yang melalui alat tersebut sehingga dapat
berfungsi wajib hukumnya bagi produsen listrik (Cable Manufacturer) sebelum proses
produksi dilanjutkan. Nilai tahanan konduktor/penghantar harus berada dibawahs
tandard yang ditentukan atau paling maksimal adalah sama, tidak boleh lebih. Jika
nilai tahanan yang diukur lebih dari nilai standard, hal itu biasa dinamakan “Rmax”
(Tahanan maksimum). Tahanan maksimum pada konduktor saat aplikasinya di
lapangan, akan menyebabkan “losses” pada arus listrik dan mengakibatkan panas.
Bahaya yang paling fatal adalah menjadi sebab terjadinya kebakaran. Isolasi
konduktor yang meleleh akibatpanasnya konduktor bisa “melahap” apa saja yang ada
disekitarnya.Setiap bahan yang dilewati arus listrik memiliki besaran yang dapat
menghambatlaju arus listrik dinamakan “hambatan” (resistor). Resistor sendiri
komponen yangpaling sering dipakai dalam rangkaian–rangkaian elektronika yang
berfungsi untukmembatasi arus listrik yang mengalir. Resistor merupakan suatu
komponen pengaturtegangan dan alat pendeteksi sinyal yang mengatur jalannya
operasi rangkaian.

4. Hasil dan Pembahasan


Praktikum modul V yang berjudul “Pengukuran Tahanan Penghantar (Kelvin
Double Bridge)” memiliki beberapa tujuan, di antaranya yaitu, mampu memahami
pengukuran tahanan dengan menggunakan “Kelvin Double Bridge”, mampu
memahami cara mengukur tahanan konduktor, serta mampu menentukan nilai tahanan
suatu bahan konduktor. Sesuai pada judul, pengukuran adalah pembandingan secara
eksperimen fisik suatu besaran dengan besaran lain yang sejenis dimana salah satu
dari besaran itu dianggap sebagai satuan. Tahanan merupakan kemampuan suatu
benda untuk menghambat arus listrik. Sedangkan penghantar merupakan benda yang
mampu mengalirkan arus listrik.
Pada percobaan yang dilakukan, pengukuran tahanan penghantar maksudnya
adalah pengukuran terhadap besarnya tahanan pada tiap jenis penghantar di mana
jenis penghantar yang digunakan pada percobaan adalah tembaga dan besi. Adapun
alat yang digunakan selama percobaan di antaranya adalah mikrometer sekrup yang
berfungsi untuk mengukur diameter penghantar, penghantar berbahan tembaga dan
besi yang merupakan objek percobaan, dan kelvin double bridge yang berfungsi untuk
mengukur besarnya tahanan penghantar.
Kelvin double bridge merupakan modifikasi dari jembatan wheatstone dimana
kevin double bridge ini memiliki ketelitian yang lebih baik dibanding jembatan
wheatstone sehingga akan didapatkan hasil yang lebih akurat. Kelvin double bridge
memiliki tujuh buah tahanan dimana ke-enam tahanan sudah diketahui besarnya
sedangkan satu tahanan akan dicari nilainya. Perbedaannya dengan jembatan
wheatstone adalah pada jembatan wheatstone hanya menggunakan empat buah
tahanan dimana ketiga tahanan telah diketahui nilainya dan satu tahanan akan dicari
nilainya. Komponen pada kelvin double bridge misalnya seperti jumper yang tersusun
current-ptential-potential-current yang dihubungkan dengan penghantar yang akan
dicari nilai tahanannya, selektor untuk memilih, trigger, saklar, the dial of bridge,
baterai cadangan jika diperlukan, galvanometer. Untuk mengukur besarnya tahanan
penghantar, selain kelvin double bridge dan jembatan wheatstone, ohm meter juga
dapat digunakan.
Percobaan yang dilakukan pada dua jenis bahan penghantar tiga ukuran, yaitu,
tembaga kecil, tembaga sedang, serta besi besar. Sebelum kelvin double bridge
digunakan, diameter tiap-tiap penghantar harus diukur terlebih dahulu sebanyak lima
kali menggunakan mikrometer sekrup untuk mendapatkan hasil yang paling akurat.
Cara mengukur tahanan konduktor adalah dengan memasang jumper alat kepada
penghantar yang akan diukur nilainya. Setelah alat dinyalakan, baterai dicek lalu putar
selektor ke G2-G0 dan atur hingga galvanometer berada pada titik nolnya dengan cara
mengatur the dial of bridge.
Dari hasil percobaan dapat diketahui bahwa penghantar yang memiliki tahanan
jenis paling baik adalah tembaga sedang. Hal tersebut dipengaruhi oleh tahanan jenis
tembaga yang kecil serta luas penampang tembaga yang lebih besar dibanding
tembaga kecil. Hasil percobaan tersebut dibuktikan juga oleh hasil perhitungan
dimana jenis penghantar yang memiliki tahanan paling baik adalah penghantar jenis
tembaga dengan ukuran sedang.
Adapun kesalahan yang dilakukan selama percobaan di antaranya adalah kesalahan
hasil pembacaan hasil pengukuran dikarenakan keterbatasan manusia serta alat ukur
dalam hal pengukuran.

5. Penutup
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum Instrumentasi dan Pengukuran modul V
“Pengukuran Tahanan Penghantar (Kelvin Double Bridge)”, kesimpulan yang
dapat diambil yaitu di antaranya,
1. Pengukuran tahanan dengan menggunakan “Kelvin Double Bridge” adalah
pengukuran tahanan yang paling baik karena akan didapatkan hasil yang
paling akurat. Selain menggunakan Kelvin Double Bridge, metode lain yang
digunakan adalah dengan menggunakan metode jembatan wheatstone dan
penggunaan ohmmeter.
2. Cara mengukur tahanan konduktor adalah dengan memasang jumper alat
kepada penghantar yang akan diukur nilainya. Setelah alat dinyalakan,
baterai dicek lalu putar selektor ke G2-G0 dan atur hingga galvanometer
berada pada titik nolnya dengan cara mengatur the dial of bridge.
3. Dari hasil percobaan dapat diketahui bahwa penghantar yang memiliki
tahanan jenis paling baik adalah tembaga sedang. Hal tersebut dipengaruhi
oleh tahanan jenis tembaga yang kecil serta luas penampang tembaga yang
lebih besar dibanding tembaga kecil. Hasil percobaan tersebut dibuktikan
juga oleh hasil perhitungan dimana jenis penghantar yang memiliki tahanan
paling baik adalah penghantar jenis tembaga dengan ukuran sedang.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil praktikum Instrumentasi dan Pengukuran modul V
“Pengukuran Tahanan Penghantar (Kelvin Double Bridge)”, saran yang dapat
diberikan adalah supaya ke depannya praktikum dapat dilakukan dengan lebih
baik supaya didapatkan hasil yang lebih baik pula.

5.3 Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai