Anda di halaman 1dari 66

PENTANAHAN

PT PLN (Persero)
UDIKLAT BOGOR

PENTANAHAN
Pentanahan adalah penghubungan suatu titik sirkit
atau penghantar yang bukan bagian sirkit, dengan
bumi melalui cara menanam penghantar / batang
logam ke dalam tanah
PT PLN (Persero)
UDIKLAT BOGOR

FUNGSI PENTANAHAN
➢ Mengalirkan arus gangguan
➢ Membuang arus muatan statis ke bumi
➢ Menstabilkan keseimbangan tegangan
➢ Mengamankan terhadap bahaya tegangan sentuh
atau tegangan langkah
➢ Memproteksi peralatan dari tegangan lebih / arus lebih

BESARNYA TAHANAN PENTANAHAN

- UNTUK TITIK NETRAL TEGANGAN RENDAH MAKSIMAL 5 OHM


- UNTUK PENGAMANAN SISTEM TEGANGAN MENENGAH MAKSIMAL
1,7 OHM
Tujuan Pentanahan Peralatan
• membatasi tegangan antara bagian peralatan yang tidak
dialiri arus dan antara bagian tersebut dengan tanah
sampai suatu harga yang aman untuk semua kondisi
operasi (normal/abnormal)
• memperoleh impedansi yang kecil/rendah dari jalan balik arus
hubung singkat ke tanah
• mencegah terjadinya tegangan kejut listrik berbahaya
bagi orang dalam daerah tersebut
• memungkinkan timbulnya arus tertentu dalam keadaan
gangguan tanah tanpa menimbulkan bahaya.
Faktor-faktor untuk Sistem Pentanahan G.I.

• besar arus gangguan yang dapat terjadi


• luas tanah untuk pentanahan
• tahanan jenis tanah sekitar G.I.
• bentuk, ukuran dan jenis konduktor elektroda
pentanahan.
Tahanan Jenis Tanah
• Harganya bervariasi 500 - 50000 Ohm/cm3
• Faktor yang diperhatikan :
– jenis tanah
– lapisan tanah
– kelembaban tanah Tabel Tahanan jenis tanah
– temperatur No Jenis tanah [m]
.
1. Lumpur 30 – 50
2. Tanah pertanian 100
3. Pasir basah 200
4. Kerikil basah 500
5. Pasir atau kerikil kering 1 000
6. Tanah batu 3 000
JENIS PENTANAHAN SISTEM
Pada sistem distribusi dikenal ada 2 ( dua ) jenis pentanahan sistem, yaitu :
➢ Sistem Pentanahan Pengaman ( Sistem PP atau Sistem TT ),yaitu
menghubungkan titik netral pada sistem tenaga listrik di sumbernya
dan Badan Konduktif Tanah ( kerangka ) perlengkapan maupun instalasi .

➢ Sistem Pentanahan Netral Pengaman ( Sistem PNP atau Sistem TN ),


yaitu menghubungkan semua BKT perlengkapan maupun instalasi dengan
penghantar proteksi ke titik sistem tenaga listrik di sumbernya.

Pada sistem PP bekerjanya alat proteksi tergantung dari besarnya nilai


tahanan pentanahannya, semakin besar nilai alat proteksi, maka nilai
pentanahannya harus kecil. Sedangkan pada sistem PNP penghantar
proteksi ( penghantar pentanahan ) digabungkan dengan penghantar
netral
SISTEM PENTANAHAN PENGAMAN ( PP = TT )

o Sistem ditanahkan
o Badan peralatan / instalasi dihubungkan ke tanah

RA

RA : nilai tahanan pentanahan elektrode pentanahan dan


penghantar proteksi.
Badan peralatan,besarnya tergantung dari besarnya nilai tahanan
sistem pentanahan di titik sumber, sehingga bila ada gangguan
hubung singkat antara penghantar fasa dan tanah, maka alat
proteksi harus bekerja pada waktu yang telah direncanakan.
PERSYARATAN UMUM SISTEM PNP (PUIL Psl. 325 B1

1. Luas penampang hantaran antara sumber / trafo dan


peralatan listrik harus cukup luas.
Bila terjadi hubung singkat antara phasa – PEN dan badan
Peralatan, maka arus gangguan (If) lebih kecil dari pada arus
Pemutus alat pengamannya yang terdekat.

Tegangan Efektip terhadap Waktu


Tanah ( Volt ) Pemutusan
(detik )
Waktu pemutusan maksimal
120 0,8 untuk sistem ini adalah
230 0,4
277 0,4
400 0,2
> 400 0,1
2. Hantaran nol setidak-tidaknya ditanahkan di sumber,
disetiap percabangan saluran, ujung saluran dan disetiap
konsumen.
Hantaran N mengalami
Kenaikan potensial :
R
RNE
VNE = x 220V
S RNE + R f
Sehingga :
T
5
VNE = x 220V = 50V
N 5 + 17
RNE Batas tegangan sentuh
Rf Yang masih aman untuk
Waktu yang lama = 50 V
(PUIL & IEC)
SISTEM PENTANAHAN PNP
(Pembumian Netral Pengaman)
PUIL Psl.325
Macamnya :
➢ Hantaran N sekaligus sebagai hantaran
pengaman diseluruh sistem.
➢ Hantaran N dan hantaran pengaman sendiri-
sendiri diseluruh sistem (sistem 5 kawat).
➢ Hantaran N sekaligus sebagai hantaran
pengaman di sebagian sistem sedangkan
sebagian sistem lainnya hantaran N dan hantaran
pengamannya terpisah sendiri-sendiri.
➢ Hantaran N sekaligus sebagai hantaran pengaman diseluruh
sistem.

PEN
➢ Hantaran N dan hantaran pengaman sendiri-sendiri
diseluruh sistem (sistem 5 kawat).

N
PEN
➢ Hantaran N sekaligus sebagai hantaran pengaman di
sebagian sistem sedangkan sebagian sistem lainnya hantaran N
dan hantaran pengamannya terpisah sendiri-sendiri.

N
PEN
PEN
R
S
T
N
SR SR
APP APP

R R
N PHB N PHB
P P

RE Peralatan RE Peralatan

PENTANAHAN PENGAMAN PENTANAHAN NETRAL PENGAMAN


(PP) (PNP)
Elektroda pentanahan & Besarnya Daya Terpasang

DAYA TAHANAN
TERPASANG PENTANAHAN
(VA) RE (Ohm)
450 31,6
900 15,8
1300 11
2200 6,5
4400 3,2
Maksud pentanahan ganda pada hantaran N disepanjang JTR
Dan disetiap konsumen yang juga tersambung pada kawat N
Adalah :
1. Mencegah terjadinya tegangan lebih pada hantaran N &
Peralatan bila ada gangguan 1 phasa ke tanah di jaringan /
S.C Ph-N / kegagalan isolasi peralatan.

2. Mencegah terjadinya tegangan lebih pada hantaran N pada


bagian sistem yang hantaran N-nya terpisah dari sumber
bila terjadi hantaran N putus.
3. Mencegah terjadinya tegangan lebih pada hantaran N,
Peralatan konsumen, akibat beban asimetris.

4. Bila terjadi sentuhan dengan JTM (JTR dibawah JTM pada


tiang yang sama.
MENGHITUNG NILAI TAHANAN PENTANAHAN
Untuk menentukan nilai tahanan pentanahan dapat
dihitung dengan menggunakan rumus *) Prof. HB Dwight
(Institut Teknologi Massachusetts, December 1936 )

dimana :
 4L []
R= .{ln − 1} R : tahanan pentanahan
2. .L a  : tahanan jenis tanah [m]
L : Panjang dari batang pentanahan [ m ]
a : jari-jari penampang batang pentanahan [ m ]
D : Diameter penampang batang pentanahan [ m ]

Jika a diganti dengan d , maka persamaan diatas menjadi :

 8L
R= .{ln − 1}
2. .L D
PT PLN (Persero) STANDAR KONSTRUKSI – 18/30
UDIKLAT BOGOR

JENIS DAN BAHAN ELEKTRODA


JENIS ELEKTRODA PENTANAHAN :

• ELEKTRODA PITA TERBUAT DARI KAWAT TEMBAGA BERURAT,

DITANAM ANTARA 0,5 SAMPAI 1 METER DARI PERMUKAAN

TANAH

• ELEKTRODA BATANG TERBUAT DARI TEMBAGA ATAU BAJA

BERLAPIS TEMBAGA DITANAM TEGAK LURUS

• ELEKTRODA PELAT UKURANNYA 0,5 S.D. 1M2 DITANAM

MINIMAL 1 METER DIBAWAH PERMUKAAN TANAH


SISTIM PENTANAHAN
PADA ARRESTER DAN TITIK NETRAL TRAFO DI GARDU DISTRIBUSI
DENGAN SISTIM PEMASANGAN TERPISAH

SUTM
R

ARRESTER S
JARINGAN
TRAFO TEGANGAN
RENDAH
GELOMBANG PETIR T

SETIAP 200 M
HANTARAN NETRAL
DIKETANAHKAN
DENGAN R TOTAL <= 10 OHM

< 1,7 OHM Rt Rt < 1,7 OHM Rt <=10 OHM


Catatan :
Rt harus diusahakan sekecil
mungkin agar dapat secepatnya
mengeliminir besarnya surja petir, pemisahan pentanahan Arrester dengan pentanahan
Tititk Netral dapat mencegah terjadinya perambatan Gelombang Petir ke Trafo maupun ke Jaringan
Alat proteksi terhadap gangguan tegangan lebih

Kawat tanah (over head statics)


Cara ini banyak digunakan pada saluran transmisi dan
sebagian di SUTM tujuannya meghindari sambaran petir
secara langsung, dipasang diatas kawat fasa

Sela batang (spark gap) atau Arcing Horn


Dipasang pada bushing trafo sisi tegangan menengah dan
isolator gantung

Lightning arrester
Cara ini paling banyak digunakan baik saluran transmisi
dan SUTM yang dipasang seluruh fasa
Pemasangan pengaman tegangan lebih

➢ Arrester pada trafo GI sisi 20 kV


➢ Arrester pada trafo Gardu Distribusi sisi 20 kV
➢ Arrester pada kapasitor distribusi
➢ Arrester pada SUTM pada titik percabangan SUTM
➢ Arrester pada ujung saluran yang panjang
➢ Arrester pada SKTM yang digabung dengan SUTM
HUBUNGAN SISTEM PENTANAHAN DI PLN

1. SISTEM PENTANAHAN TAHANAN RENDAH

✓ Terdapat pada sistem distribusi di Indonesia


kecuali Jatim dan Jateng.
✓ Besar tahanan yang dihubungkan seri dengan
pentanahan :
- 40  untuk SUTM
- 12  untuk SKTM atau
- gabungan SUTM dan SKTM.
Pengaruh dari sistem ini terhadap pola pengamanan
arus lebih adalah sebagai berikut :
➢ Arus gangguan hubung singkat antara fasa dan tanah
cukup besar (max :1000 A untuk SUTM dan 300 A untuk
SKTM)

➢ Karakteristik relai arus yang digunakan pada PMT utama


adalah jenis waktu tetap (definite time)

➢ PMT saluran utama dilengkapi dengan relai gangguan tanah


dan penutup balik bagi saluran udara

➢ Pelebur boleh dipasang sebagai pengaman saluran


percabangan atau pengamanan trafo distribusi
2. Sistem pentanahan tahanan tinggi
Terdapat pada sistem distribusi di Jatim.
Besar tahanan yang dihubungkan seri dengan pentanahan :
- 500  untuk SUTM maupun SKTM.

Pengaruh dari sistem ini terhadap pola pengamanan


arus lebih adalah sebagai berikut :

- Lebih kebal terhadap gangguan fasa dengan tahanan


yang sifatnya sementara, karena arus gangguan kecil
(< 25 A)
- Pengaman arus lebih pada PMT harus dilengkapi relai
gangguan tanah terarah

- Pelebur dapat dipasang pada titik percabangan saluran


utama, saluran cabang tanpa SSO dan sisi primer trafo
3. Sistem pentanahan langsung

Sistem seperti ini terdapat pada sistem distribusi di


Jateng. Pentanahan dihubungkan langsung tanpa
melalui tahanan,. Pada jaringan terdapat hantaran
netral yang sekaligus merupakan hantaran netral
sistem tegangan rendah ( disebut multi grounded ).
Pengaruh dari sistem ini terhadap pola
pengamanan arus lebih adalah sebagai berikut :

➢ Arus gangguan hubung tanah relatif sangat besar,


sehingga dapat digunakan PMT + relai ( berpengamanan
sendiri yang bekerja cepat.

➢ Pada saluran kabel tanah, PMT tidak dilengkapi penutup


balik.

➢ Karakteristik relai arus yang digunakan adalah jenis


waktu terbalik (inverse time)

➢ Dapat dilakukan koordinasi proteksi antara PMT + relai


atau PBO dengan fuse
Pengaruh dari sistem ini terhadap pola
pengamanan arus lebih adalah sebagai berikut
(Lanjutan) :
Pengaman gangguan tanah dengan menggunakan PBO,
SSO dan fuse

PBO dipasang pada saluran utama sebagai pengaman


utama jaringan, maupun sebagai alat memutus tetap atau
sesaat.

SSO dapat dipasang sepanjang saluran utama atau


percabangan.

Pelebur dipakai sebagai pengaman saluran percabangan


dan trafo
PT PLN (Persero)
UDIKLAT BOGOR

PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN

• Menggunakan EARTH RESISTANCE METER atau disebut juga


EARTH TESTER atau MEGER TANAH

• Terdiri dari : 3 Terminal keluaran (1 untuk elektrode yang diukur


dan 2 untuk elektrode bantu pengukuran )

Elektroda yg diukur Elektroda bantu


PT PLN (Persero)
UDIKLAT BOGOR
TAHANAN ISOLASI
penghantar

isolasi
G

penghantar

Yang dimaksud dengan tahanan isolasi adalah besarnya tahanan dalam


sirkit arus listrik yang diberikan oleh isolasi pada tegangan tertentu
hingga cenderung untuk menghasilkan bocoran arus.
Besarnya tahanan isolasi minimal suatu sirkit instalasi tegangan rendah
adalah : 1.000 kali tegangan kerja instalasi tersebut dalam satuan Ohm
Alat ukur tahanan isolasi disebut dengan Meger.
Pada Meger dilengkapi dengan pembangkit tegangan arus searah berupa
generator atau batere dengan rangkaian elektronika.
Besarnya tegangan pembangkit tersebut antara 500 s / d 1.000 V
ARUS YANG MENGALIR KE TANAH MEMANCAR DARI
ELEKTRODA PENTANAHAN, SEHINGGA MAKIN JAUH DARI
ELEKTRODA MAKIN KECIL KEPADATAN ARUS DISEKITAR
ELEKTRODA TERSEBUT

ELEKTRODA PENTANAHAN

ARUS

SEHINGGA MAKIN JAUH DARI ELEKTRODA PENTANAHAN


TEGANGAN TANAH NYA MAKIN KECIL
GRADIENT TEGANGAN DAPAT DIBEDAKAN DALAM :

➢ TEGANGAN SENTUH (TOUCH VOLTAGE)


➢TEGANGAN LANGKAH (STEP VOLTAGE)
➢TEGANGAN PINDAH
TEGANGAN SENTUH
Adalah sebagian dari tegangan gangguan atau sebagian dari
Tegangan elektroda pentanahan yang dapat dijembatani oleh
orang
TEGANGAN LANGKAH
Adalah sebagian dari tegangan gangguan atau sebagian dari
Tegangan elektroda pentanahan yang dapat dijembatani oleh
orang dengan langkah sebesar kira-kira 1 meter, atau
Tegangan antara dua titik ditanah yang berjarak satu langkah
(± 1 meter) dalam arah radial terhadap elektrode pentanahan.
Pengamanan terhadap tegangan
sentuh
• Yang dimaksud dengan tegangan sentuh adalah
tegangan yang terjadi pada anggota tubuh
manusia akibat sentuhan langsung atau tidak
langsung terhadap sirkit listrik
Akibat Tegangan Sentuh
BESARNYA ARUS PENGARUH PADA MANUSIA
0 ………………0,9 mA Belum dirasakan pengaruhnya
0,9…………….. 1,2 mA Terasa adanya listrik
1,2 ……… 1,6 mA Mulai terasa seakan-akan ada yang merayap di dalam
tangan
1,6 ……… 6,0 mA Tangan sampai kesiku merasa kesemutan

6,0 ……… 13,0 mA Tangan mulai kaku, rasa kesemutan makin bertambah

13 ……… 15,0 mA Rasa sakit tidak tertahankan penghantar masih dapat


dilepaskan dengan gaya yang besar sekali
15 ……… 20,0 mA Otot tidak sanggup lagi melepaskan
20 ……… 50,0 mA Dapat mengakibatkan kerusakan pada tubuh manusia

50 ……… 100,0 mA Batas arus yang dapat menyebabkan kematian


BESAR DAN LAMA TEGANGAN
SENTUH MAKSIMUM

BESAR TEGANGAN SENTUH (V) LAMA SENTUHAN


AC (RMS) DC MAKSIMUM (DETIK)

< 50 < 120 -


50 120 5,0
75 140 1,0
90 160 0,5
110 175 0,2
150 200 0,1
220 250 0,05
280 310 0,03
Proses terjadinya tegangan sentuh
dan cara pengamanannya

SUMBER ARUS

KEGAGALAN ISOLASI
PERLENGKAPAN

SISTEM PEMBUMIAN

PEMBUMIAN
PERLENGKAPAN
Pencegahannya
• Pada manusia, dengan cara bersikap kerja yang
aman dan
• Pada peralatan, dengan cara menggunakan
peralatan dengan faktor pengamanan yang
tinggi, yaitu peralatan dengan Tingkat Isolasi
Dasar yang tinggi dan pemasangan sistem
pengamanan tegangan sentuh yang benar.
Peralatan pengaman tegangan
sentuh
Pengaman yang bersifat memutuskan dengan
cepat di banding jenis pengaman lainnya.

ELCB (earth leakage circuit breaker)


RCCB (residual current circuit breaker)
ELCB
– Untuk proteksi sentuhan langsung 30 mA
– Untuk proteksi sentuhan tak langsung untuk sistem
PP / IT 30 mA
– Untuk proteksi sentuhan tak langsung untuk sistem
PNP tidak diperbolehkan
Pengaman dengan sistem
pembumian pengaman ( PP / TT )
Membuat titik netral sistem listrik di sumbernya
Membumikan BKT perlengkapan dan BKT instalasi
listrik
•Besarnya resistans pembumian BKT perlengkapan
dan instalasi yang di amankan tidak boleh melebihi :
• 50
•Rp. = - ------
• Ia
3N 380/220 VOLT

M
a
3N 380/220 VOLT

M
b
3N 380/220 VOLT

M
c
Pengaman dengan sistem pembumian netral
pengaman ( PNP / TN )
• Caranya ialah :
– Menghubungkan BKT perlengkapan dengan
penghantar netral yang dibumikan (penghantar nol)
3N  50 Hz 380/220 V
KE NETRAL

R
S
T
NOL

> 10 mm2
> 10 mm2 > 10 mm2 +
M R S T
K
NOL
N
R
S
T
NOL
PE

>10 mm2 <10 mm2

< 10 mm2 > 10 mm2 + +


M
R S T
K
R
K
S T
N N
SIMETRI TIDAK SIMETRI
R
S
T
NOL
PE

< 10 mm2 < 10 mm2 < 10 mm2

M
Cara Pengamanan Terhadap
Tegangan Sentuh
• Pengaman terhadap sentuhan langsung :
• Pengamanan dengan isolasi pada bagian bagian yang
aktif.
• pengamanan dengan selungkup atau sekat.
• Pengamanan dengan penghalang.
• Pengamanan dengan penempatan diluar jangkauan
tangan.
• Pengamanan tambahan dengan saklar pengaman arus
ke tanah.
Cara Pengamanan Terhadap
Tegangan Sentuh
Pengamanan terhadap sentuhan tak langsung .
•Pengamanan dengan pemutusan otomatis.
•pengamanan dengan isolasi pengaman .
•pengamanan dengan alas isolasi.
•pengamanan dengan pemisah pengaman (trafo
pemisah).
•pengamanan dengan pentanahan .
Ketahanan Trafo terhadap gangguan arus
lebih
• Untuk pengamanannya terhadap beban-lebih dan gangguan hubung
singkat maka harus dikoordinasikan terhadap ketahanan trafo yang
ditentukan oleh titik-titik sebagai berikut :
• 2 x In selama 300 detik............beban lebih, arus hubung singkat
pada JTR
• 4.75 x In selama 60 detik ............ beban lebih, arus hubung singkat
pada JTR
• 6.7 x In selama 30 detik .............beban lebih, arus hubung singkat
pada JTR
• 11.3 x In selama 10 detik ............beban lebih, arus hubung singkat
pada JTR
• 25 x In selama 2 detik .............hubung singkat pada trafo
• I2 t = 1.250 ........................................hubung singkat pada trafo
Ketahanan Trafo terhadap gangguan
arus lebih
• Bagi trafo yang sebagian besar bebannya berupa
moltor listrik, garis batas tersebut harus digeser
pada titik-titik berikut :
• 3 x In selama 100 detik
• 6 x In selama 10 detik
• 10 x In selama 1 detik
Ketahanan Penghantar terhadap gangguan
arus lebih
Jenis Persamaan kurva Keterangan
Pengha Jenis isolasi ketahanan kabel
ntar / kawat
Alumunium Kertas karet kain A = 11,702 I t Kurva batas
yang dipernis A = 14,632 I t ketahanan isolasi
PVC A = 10,772 I t
XLPE, EPR
Tembaga Kertas karet kain A = 7,654 I t Kurva batas
yang dipernis A = 9,571 I t ketahanan isolasi
PVC A = 7,042 I 
XLPE, EPR
AAC - A = 7,972 I t Kurva penglunakan
AAAC - A = 8,940 I t Kurva penglunakan
ACSR - A = 6,406 I1 t Kurva saat leleh

Dimana :
A : Luas penampang Penghantar ( mm ² )
I : Arus hubung singkat ( kA )
T : Lamanya waktu hubung singkat ( detik )
Fuse Tegangan Rendah
V

GRADIEN TEGANGAN

ELEKTRODA
PENTANAHAN

JARAK ELEKTRODA

GRADIEN TEGANGAN DISEKITAR ELEKTRODA PENTANAHAN BATANG


TR-7

TABEL : TEGANGAN LANGKAH YANG DIIJINKAN DAN LAMA GANGGUAN

LAMA GANGGUAN (DETIK) TEGANGAN LANGKAH YANG DIJINKAN (VOLT)

0,1 7,000
0,2 4,950
0,3 4,040
0,4 3,500
0,5 3,140
1,0 2,216
2,0 1,560
3,0 1,280

CARA PENANGANAN TERHADAP GANGGUAN SENTUH :


• PENGAMAN SENTUHAN LANGSUNG -→ DALAM KEADAAN TEGANGAN NORMAL
• PENGAMAN SENTUHAN TAK LANGSUNG -→ INSTALASI NYA BERTEGANGAN PADA
WAKTU ADA GANGGUAN
TABEL BATASAN-BATASAN ARUS DAN PENGARUHNYA PADA MANUSIA

BESAR ARUS PENGARUH PADA TUBUH MANUSIA

0 – 0,9 mA BELUM DIRASAKAN PENGARUHNYA, TIDAK MENIMBULKAN APA-APA

0,9 – 1,2 mA BARU TERASA ADANYA ARUS LISTRIK, TAPI TIDAK MENIMBULKAN KEJANG,
KONTRAKSI ATAU KEHILANGAN KONTROL

1,2 – 1,6 mA MULAI TERASA SEAKAN-AKAN ADA YANG MERAYAP DI DALAM TANGAN

1,6 – 6,0 mA TANGAN SAMPAI KE SIKU MERASA KESEMUTAN

6,0 – 8,0 mA TANGAN MULAI KAKU, RASA KESEMUTAN MAKIN BERTAMBAH

13 – 15,0 mA RASA SAKIT TIDAK TERTAHANKAN, PENGHANTAR MASIH DAPAT MELEPASKAN


DENGAN GAYA YANG BESAR SEKALI

14 – 20,0 mA OTOT TIDAK SANGGUP LAGI MELEPASKAN PENGHANTAR

20 – 50,0 mA DAPAT MENGAKIBATKAN KERUSAKAN PADA TUBUH MANUSIA

50 – 100,0 mA BATAS ARUS YANG DAPAT MENYEBABKAN KEMATIAN


PT PLN (Persero)
UDIKLAT BOGOR

PELEBUR ( FUSE )
❑ PELEBUR SISI PRIMER
BERTUGAS MENJAGA BATAS KETAHANAN TRAFO TERHADAP
GANGGUAN HUBUNG SINGKAT PADA BELITAN TRAFO, TETAPI
TIDAK BOLEH MELEBUR KARENA INRUSH CURRENT

❑ PELEBUR SISI SEKUNDER TRAFO


BERTUGAS MENGAMANKAN TRAFO DAN SALURAN/KABEL
TERHADAP GANGGUAN ARUS LEBIH / HUBUNG SINGKAT PADA JTR

❑ PEMILIHAN NILAI MAKSIMUM PELEBUR SISI SEKUNDER PERLU


DIKOMBINASIKAN DENGAN NILAI MAKSIMUM PELEBUR SISI
PRIMER
PT PLN (Persero)
UDIKLAT BOGOR

BATAS KETAHANAN TRAFO DISTRIBUSI


(MENURUT SPLN 64 : 1985)

3 X IN SELAMA 300 DETIK


4,75 X IN SELAMA 60 DETIK
ARUS LEBIH HUBUNG SINGKAT JTR
6,7 X IN SELAMA 30 DETIK
11,3 X IN SELAMA 10 DETIK

25 X IN
2 DETIK HUBUNG SINGKAT PADA TRAFO
12 . T = 1250
PT PLN (Persero) STANDAR KONSTRUKSI – 23/30
UDIKLAT BOGOR

❑ REKOMENDASI PEMILIHAN ARUS PENGENAL PELEBUR 24 KV JENIS LETUPAN (PUBLIKASI IEC 282-2 (1970)) NEMA
DISISI PRIMER BERIKUT PELEBUR JENIS PEMBATAS ARUS (PUBLIKASI IEC 269-2 (1973) (230/400 V)) DISISI
SEKUNDER YANG MERUPAKAN PASANGAN YANG DISELARASKAN SEBAGAI PENGAMAN TRAFO DISTRIBUSI

PELEBUR
PELEBUR PRIMER 24 KV ARUS SEKUNDER
TRAFO DISTRIBUSI
PENGENAL (A)
(230 / 400 V)
DAYA ARUS
TIPE T TIPE K ARUS PENGENAL (A)
PENGENAL PENGENAL
(KVA) (A) MIN MAKS MIN MAKS MIN MAKS
FASA TUNGGAL 20 KV
16 1,3856 - - 6,3 6,3 80 100
25 2,1651 6,3 6,3 6,3 6,3 125 125
50 4,3301 10 10 10 10 250 250
FASA TUNGGAL 20 KV

50 1,4434 - - 6,3 6,3 80 100


100 2,8867 6,3 8 6,3 10 160 200
160 4,6188 10 12,5 10 12,5 250 250
200 5,77,35 10 12,5 16 20 315 315
250 7,2169 16 16 16 25 400 400
315 9,0933 20 25 20 31,5 500 500
400 11,5470 25 25 25 40 630 630*)
500 14,4330 25 31,5 31,5 40 800 800
630 18,1860 40 40 40 63 1000 1000
800 23,0940 50 63 50 80 1250*) 1250*)
1000 28,8670 63 63 63 100 1600*) 1600*)
PT PLN (Persero) STANDAR KONSTRUKSI – 24/30
UDIKLAT BOGOR

REKOMENDASI PEMILIHAN ARUS PENGENAL ANAK PELEBUR 24 KV, JENIS PEMBATASAN ARUS RUJUKAN
PUBLIKASI IEC 282-1 (1974), VDE DAN UTE (PERANCIS) DISISI PRIMER 20 KV, BERIKUT PELEBUR JENIS
PEMBATASAN ARUS RUJUKAN IEC 269-2 (1973) DISISI SEKUNDER (230/400 V) YANG DISELARASKAN SEBAGAI
PENGAMAN TRAFO DISTRIBUSI

TRAFO DISTRIBUSI 3 ARUS PENGENAL ANAK PELEBUR

DAYA PENGENAL VEKTOR ARUS PENGENAL DI PRIMER DI SEKUNDER


(KVA) GROUP (A)
MIN MAKS MIN MAKS
50 - 1,4434 6,3 6,3 80 100
100 - 2,8867 12,5 16 160 200
160 Y,ZN5 4,6188 16 20 250 250
200 - 5,7735 16 20 315 315
250 - 7,2169 20 25 400 400
200 - 5,7735 16 20 315 315
250 7,2169 20 25 400 400
315 - 9,0993 20 25 500 500
400 11,5470 25 31,5 630 630
500 D,YN5 14,4330 31,5 40 800 800
630 18,1860 40 50 1000 1000
800 23,0940 50 63 1250 1250*)
1000 28,8670 63 80 1600 1600*)

CATATAN : PEMILIHAN NILAI MAKSIMUM PELEBUR PERLU DIKOMBINASIKAN DENGAN NILAI MAKSIMUM PELEBUR
PRIMER *) DIPEROLEH DENGAN PELEBUR PARALEL
PT PLN (Persero) STANDAR KONSTRUKSI – 25/30
UDIKLAT BOGOR

PELEBUR SEBAGAI PENGAMAN PENGHANTAR


PELEBUR HARUS MEMUTUSKAN ARUS GANGGUAN SEBELUM MENCAPAI BATAS KETAHANAN PENGHANTAR
TABEL BATAS KETAHANAN PENGHANTAR

PERSAMAAN KURVA
JENIS PENGHANTAR JENIS ISOLASI
KETAHANAN KABEL / KAWAT
ALUMUNIUM • KERTAS KARET KAIN YANG DIPERNIS A = 11,702 . I . T
• PVC A = 14,632 . I . T
• XLPE, EPR A = 10,772 . I . T
TEMBAGA • KERTAS KARET KAIN YANG DIPERNIS A= 7,654 . I . T
• PVC A= 9,571 . I . T
• XLPE, EPR A= 7,042 . I . T

AAC - A= 7,972 . I . T

AAAC - A= 8,940 . I . T

ACSR - A= 6,406 . I . T

A = PENAMPANG PENGHANTAR (MM2)


I = ARUS HUBUNG SINGKAT (KA)
T = WAKTU HUBUNG SINGKAT (DETIK)
PT PLN (Persero) STANDAR KONSTRUKSI – 26/30
UDIKLAT BOGOR

KAPASITAS PELEBUR

1. TEGANGAN PENGENAL PELEBUR HARUS SESUAI DENGAN TEGANGAN


JARINGAN
2. ARUS PENGENAL HARUS LEBIH BESAR DARI ARUS BEBAN
PENGHANTAR (1,1  1,2 ARUS BEBAN MAKSIMUM)
3. ARUS BEBAN MAKSIMUM SEBAIKNYA SEBESAR 0,8 x KHA
PENGHANTAR
4. ARUS PENGENAL PELEBUR HARUS LEBIH KECIL DARI ARUS HUBUNG
SINGKAT DI TITIK TERJAUH
PT PLN (Persero) STANDAR KONSTRUKSI – 27/30
UDIKLAT BOGOR

PERHITUNGAN ARUS HUBUNG SINGKAT

BESARNYA ARUS HUBUNG SINGKAT PADA JTR


1,1 U
HUBUNG SINGKAT 3 FASA I hs 3 f = -----------
R

1,1 V3 U
HUBUNG SINGKAT FASA-FASA I hs ff = --------------
2R

1,1U
HUBUNG SINGKAT 3 FASA KE TANAH I hs 3 ft = --------------
R + RN + RS

1,1 U
HUBUNG SINGKAT FASA NETRAL I hs fn = -----------
R + RN
TR-9

TEGANGAN SENTUH (TOUCH VOLTAGE)


ADALAH TEGANGAN YANG TERDAPAT DIANTARA OBYEK YANG DISENTUH DENGAN
TUBUH YANG ADA GRADIENT TEGANGANNYA

GRADIEN
TEGANGAN
ET = TEGANGAN SENTUH

RK ET = (RK + R /2) . IK
3 s
= (1000 + --------- ) . IK
2
R R

ET
TEGANGAN LANGKAH (STEP VOLTAGE)
ADALAH TEGANGAN ANTARA 2 TITIK SEJAUH 1 LANGKAH, DIDAERAH YANG ADA
GRADIEN TEGANGANNYA

EST (RK + 2 R) . IK


GRADIEN
TEGANGAN
EST = TEGANGAN LANGKAH
RK = TAHANAN BADAN (MANUSIA)
Rf = TAHANAN KAKI
EST
IK = ARUS YANG LEWAT BADAN
(MELALUI KAKI)

IK 0,165
IK
IK YANG DIPERBOLEHKAN = ---------
(AMPER)
R t


EST

Anda mungkin juga menyukai