PT PLN (Persero)
UDIKLAT BOGOR
PENTANAHAN
Pentanahan adalah penghubungan suatu titik sirkit
atau penghantar yang bukan bagian sirkit, dengan
bumi melalui cara menanam penghantar / batang
logam ke dalam tanah
PT PLN (Persero)
UDIKLAT BOGOR
FUNGSI PENTANAHAN
➢ Mengalirkan arus gangguan
➢ Membuang arus muatan statis ke bumi
➢ Menstabilkan keseimbangan tegangan
➢ Mengamankan terhadap bahaya tegangan sentuh
atau tegangan langkah
➢ Memproteksi peralatan dari tegangan lebih / arus lebih
o Sistem ditanahkan
o Badan peralatan / instalasi dihubungkan ke tanah
RA
PEN
➢ Hantaran N dan hantaran pengaman sendiri-sendiri
diseluruh sistem (sistem 5 kawat).
N
PEN
➢ Hantaran N sekaligus sebagai hantaran pengaman di
sebagian sistem sedangkan sebagian sistem lainnya hantaran N
dan hantaran pengamannya terpisah sendiri-sendiri.
N
PEN
PEN
R
S
T
N
SR SR
APP APP
R R
N PHB N PHB
P P
RE Peralatan RE Peralatan
DAYA TAHANAN
TERPASANG PENTANAHAN
(VA) RE (Ohm)
450 31,6
900 15,8
1300 11
2200 6,5
4400 3,2
Maksud pentanahan ganda pada hantaran N disepanjang JTR
Dan disetiap konsumen yang juga tersambung pada kawat N
Adalah :
1. Mencegah terjadinya tegangan lebih pada hantaran N &
Peralatan bila ada gangguan 1 phasa ke tanah di jaringan /
S.C Ph-N / kegagalan isolasi peralatan.
dimana :
4L []
R= .{ln − 1} R : tahanan pentanahan
2. .L a : tahanan jenis tanah [m]
L : Panjang dari batang pentanahan [ m ]
a : jari-jari penampang batang pentanahan [ m ]
D : Diameter penampang batang pentanahan [ m ]
8L
R= .{ln − 1}
2. .L D
PT PLN (Persero) STANDAR KONSTRUKSI – 18/30
UDIKLAT BOGOR
TANAH
SUTM
R
ARRESTER S
JARINGAN
TRAFO TEGANGAN
RENDAH
GELOMBANG PETIR T
SETIAP 200 M
HANTARAN NETRAL
DIKETANAHKAN
DENGAN R TOTAL <= 10 OHM
Lightning arrester
Cara ini paling banyak digunakan baik saluran transmisi
dan SUTM yang dipasang seluruh fasa
Pemasangan pengaman tegangan lebih
isolasi
G
penghantar
ELEKTRODA PENTANAHAN
ARUS
6,0 ……… 13,0 mA Tangan mulai kaku, rasa kesemutan makin bertambah
SUMBER ARUS
KEGAGALAN ISOLASI
PERLENGKAPAN
SISTEM PEMBUMIAN
PEMBUMIAN
PERLENGKAPAN
Pencegahannya
• Pada manusia, dengan cara bersikap kerja yang
aman dan
• Pada peralatan, dengan cara menggunakan
peralatan dengan faktor pengamanan yang
tinggi, yaitu peralatan dengan Tingkat Isolasi
Dasar yang tinggi dan pemasangan sistem
pengamanan tegangan sentuh yang benar.
Peralatan pengaman tegangan
sentuh
Pengaman yang bersifat memutuskan dengan
cepat di banding jenis pengaman lainnya.
M
a
3N 380/220 VOLT
M
b
3N 380/220 VOLT
M
c
Pengaman dengan sistem pembumian netral
pengaman ( PNP / TN )
• Caranya ialah :
– Menghubungkan BKT perlengkapan dengan
penghantar netral yang dibumikan (penghantar nol)
3N 50 Hz 380/220 V
KE NETRAL
R
S
T
NOL
> 10 mm2
> 10 mm2 > 10 mm2 +
M R S T
K
NOL
N
R
S
T
NOL
PE
M
Cara Pengamanan Terhadap
Tegangan Sentuh
• Pengaman terhadap sentuhan langsung :
• Pengamanan dengan isolasi pada bagian bagian yang
aktif.
• pengamanan dengan selungkup atau sekat.
• Pengamanan dengan penghalang.
• Pengamanan dengan penempatan diluar jangkauan
tangan.
• Pengamanan tambahan dengan saklar pengaman arus
ke tanah.
Cara Pengamanan Terhadap
Tegangan Sentuh
Pengamanan terhadap sentuhan tak langsung .
•Pengamanan dengan pemutusan otomatis.
•pengamanan dengan isolasi pengaman .
•pengamanan dengan alas isolasi.
•pengamanan dengan pemisah pengaman (trafo
pemisah).
•pengamanan dengan pentanahan .
Ketahanan Trafo terhadap gangguan arus
lebih
• Untuk pengamanannya terhadap beban-lebih dan gangguan hubung
singkat maka harus dikoordinasikan terhadap ketahanan trafo yang
ditentukan oleh titik-titik sebagai berikut :
• 2 x In selama 300 detik............beban lebih, arus hubung singkat
pada JTR
• 4.75 x In selama 60 detik ............ beban lebih, arus hubung singkat
pada JTR
• 6.7 x In selama 30 detik .............beban lebih, arus hubung singkat
pada JTR
• 11.3 x In selama 10 detik ............beban lebih, arus hubung singkat
pada JTR
• 25 x In selama 2 detik .............hubung singkat pada trafo
• I2 t = 1.250 ........................................hubung singkat pada trafo
Ketahanan Trafo terhadap gangguan
arus lebih
• Bagi trafo yang sebagian besar bebannya berupa
moltor listrik, garis batas tersebut harus digeser
pada titik-titik berikut :
• 3 x In selama 100 detik
• 6 x In selama 10 detik
• 10 x In selama 1 detik
Ketahanan Penghantar terhadap gangguan
arus lebih
Jenis Persamaan kurva Keterangan
Pengha Jenis isolasi ketahanan kabel
ntar / kawat
Alumunium Kertas karet kain A = 11,702 I t Kurva batas
yang dipernis A = 14,632 I t ketahanan isolasi
PVC A = 10,772 I t
XLPE, EPR
Tembaga Kertas karet kain A = 7,654 I t Kurva batas
yang dipernis A = 9,571 I t ketahanan isolasi
PVC A = 7,042 I
XLPE, EPR
AAC - A = 7,972 I t Kurva penglunakan
AAAC - A = 8,940 I t Kurva penglunakan
ACSR - A = 6,406 I1 t Kurva saat leleh
Dimana :
A : Luas penampang Penghantar ( mm ² )
I : Arus hubung singkat ( kA )
T : Lamanya waktu hubung singkat ( detik )
Fuse Tegangan Rendah
V
GRADIEN TEGANGAN
ELEKTRODA
PENTANAHAN
JARAK ELEKTRODA
0,1 7,000
0,2 4,950
0,3 4,040
0,4 3,500
0,5 3,140
1,0 2,216
2,0 1,560
3,0 1,280
0,9 – 1,2 mA BARU TERASA ADANYA ARUS LISTRIK, TAPI TIDAK MENIMBULKAN KEJANG,
KONTRAKSI ATAU KEHILANGAN KONTROL
1,2 – 1,6 mA MULAI TERASA SEAKAN-AKAN ADA YANG MERAYAP DI DALAM TANGAN
PELEBUR ( FUSE )
❑ PELEBUR SISI PRIMER
BERTUGAS MENJAGA BATAS KETAHANAN TRAFO TERHADAP
GANGGUAN HUBUNG SINGKAT PADA BELITAN TRAFO, TETAPI
TIDAK BOLEH MELEBUR KARENA INRUSH CURRENT
25 X IN
2 DETIK HUBUNG SINGKAT PADA TRAFO
12 . T = 1250
PT PLN (Persero) STANDAR KONSTRUKSI – 23/30
UDIKLAT BOGOR
❑ REKOMENDASI PEMILIHAN ARUS PENGENAL PELEBUR 24 KV JENIS LETUPAN (PUBLIKASI IEC 282-2 (1970)) NEMA
DISISI PRIMER BERIKUT PELEBUR JENIS PEMBATAS ARUS (PUBLIKASI IEC 269-2 (1973) (230/400 V)) DISISI
SEKUNDER YANG MERUPAKAN PASANGAN YANG DISELARASKAN SEBAGAI PENGAMAN TRAFO DISTRIBUSI
PELEBUR
PELEBUR PRIMER 24 KV ARUS SEKUNDER
TRAFO DISTRIBUSI
PENGENAL (A)
(230 / 400 V)
DAYA ARUS
TIPE T TIPE K ARUS PENGENAL (A)
PENGENAL PENGENAL
(KVA) (A) MIN MAKS MIN MAKS MIN MAKS
FASA TUNGGAL 20 KV
16 1,3856 - - 6,3 6,3 80 100
25 2,1651 6,3 6,3 6,3 6,3 125 125
50 4,3301 10 10 10 10 250 250
FASA TUNGGAL 20 KV
REKOMENDASI PEMILIHAN ARUS PENGENAL ANAK PELEBUR 24 KV, JENIS PEMBATASAN ARUS RUJUKAN
PUBLIKASI IEC 282-1 (1974), VDE DAN UTE (PERANCIS) DISISI PRIMER 20 KV, BERIKUT PELEBUR JENIS
PEMBATASAN ARUS RUJUKAN IEC 269-2 (1973) DISISI SEKUNDER (230/400 V) YANG DISELARASKAN SEBAGAI
PENGAMAN TRAFO DISTRIBUSI
CATATAN : PEMILIHAN NILAI MAKSIMUM PELEBUR PERLU DIKOMBINASIKAN DENGAN NILAI MAKSIMUM PELEBUR
PRIMER *) DIPEROLEH DENGAN PELEBUR PARALEL
PT PLN (Persero) STANDAR KONSTRUKSI – 25/30
UDIKLAT BOGOR
PERSAMAAN KURVA
JENIS PENGHANTAR JENIS ISOLASI
KETAHANAN KABEL / KAWAT
ALUMUNIUM • KERTAS KARET KAIN YANG DIPERNIS A = 11,702 . I . T
• PVC A = 14,632 . I . T
• XLPE, EPR A = 10,772 . I . T
TEMBAGA • KERTAS KARET KAIN YANG DIPERNIS A= 7,654 . I . T
• PVC A= 9,571 . I . T
• XLPE, EPR A= 7,042 . I . T
AAC - A= 7,972 . I . T
AAAC - A= 8,940 . I . T
ACSR - A= 6,406 . I . T
KAPASITAS PELEBUR
1,1 V3 U
HUBUNG SINGKAT FASA-FASA I hs ff = --------------
2R
1,1U
HUBUNG SINGKAT 3 FASA KE TANAH I hs 3 ft = --------------
R + RN + RS
1,1 U
HUBUNG SINGKAT FASA NETRAL I hs fn = -----------
R + RN
TR-9
GRADIEN
TEGANGAN
ET = TEGANGAN SENTUH
RK ET = (RK + R /2) . IK
3 s
= (1000 + --------- ) . IK
2
R R
ET
TEGANGAN LANGKAH (STEP VOLTAGE)
ADALAH TEGANGAN ANTARA 2 TITIK SEJAUH 1 LANGKAH, DIDAERAH YANG ADA
GRADIEN TEGANGANNYA
IK 0,165
IK
IK YANG DIPERBOLEHKAN = ---------
(AMPER)
R t
EST