Zenius
Zenius
Pembahasan
y merupakan perkalian dua fungsi yaitu f ( x )=x 2 +2 dan g ( x )=3 x−x 2. Oleh sebab itu, turunan
pertama dari y dapat dicari dengan menggunakan aturanan turunan untuk operasi perkalian.
Aturan Perkalian
Jika f ( x ) dan g( x ) dapat diturunkan, maka
d d d
( f ( x ) g ( x ) )=f ( x ) g ( x ) + g ( x ) f ( x )¿ f ( x ) g ' ( x )+ g ( x ) f ' ( x )
dx dx dx
Misalkan f ( x )=x 2 +2dan g ( x )=3 x−2 x 2 maka f ' ( x )=2 x dan g' ( x )=3−4 x .
Oleh sebab itu
d
( ( x 2 +2 ) ( 3 x−2 x 2 ) ) = d ( f ( x ) g ( x ) )¿ f ( x ) g ' ( x )+ g ( x ) f ' ( x )¿ ( x 2+ 2 ) (3−4 x )+ ( 3 x−2 x 2 ) ( 2 x )
dx dx
3 f ( x ) +2
3 ( 3x−3
x +2
)+2 ¿ 9 x +6+2
x−3
x−6 11 x
x−3 11 x
¿(
x−3
( f ∘ f ) ( x )=f ( f ( x ) )¿
f ( x )−3
¿
3 x +2
−3
¿
3 x +2−3 x +9 11 x−3 ) ×(
11 )
¿x
lim
√ x ( 1− x ) = √ 1 ( 1−1 ) = 0 =4
x →1 f (x ) f (1) f ( 1)
Perhatikan bahwa pembilang bernilai 0. Misalkan f ( 1 ) bernilai tak nol, maka hasil
limitnya adalah 0. Hal ini kurang tepat karena di soal dinyatakan nilai limitnya adalah
4.
0
Akibatnya nilai f ( 1 ) haruslah 0 dan jikalau demikian, maka hasil limitnya adalah
0
0
yang merupakan bentuk tak tentu. Karena bentuknya , maka kita bisa menggunakan
0
Aturan L’ Hopital untuk mendapatkan nilai a dan b berdasarkan informasi bahwa nilai
limitnya adalah 4.
Aturan L’ Hopital
f (x) f ' ( x)
lim =¿ lim =L ¿
x→ a g(x) x→a g ' ( x )
Dengan catatan:
L merupakan nilai limitnya
lim f ( x )=lim g ( x )=0
x→ a x→ a
g ( x )=a x 2+ b ⟹ g' ( x ) =2 ax
−1
Subtitusi a= ke f ( 1 ) =0
8
1 2 1 2 1 −1
f ( x )=a x 2 +b f ( x )= x +b f ( 1 ) = ( 1 ) + b0= +bb=
8 8 8 8
Maka nilai dari a−b dapat ditentukan dengan mudah
1 −1 2 1
a−b= −
8 8 ( )
¿ ¿
8 4
Pembahasan
Misalkan x 1 dan x 2 adalah akar-akar dari persamaan kuadrat a x 2+ bx+ c=0, maka
berlaku
−b c
x 1 + x2 = x 1 x 2=
a a
Akan dicari persamaan kuadrat baru dengan akar-akar yang diberikan. Untuk itu ingat
rumus membuat persamaan kuadrat baru.
Rumus Membuat Persamaan Kuadrat Baru
x 2−( HJA ) x+ ( HKA )=0
Dengan:
HJA : hasil jumlah akar-akar
Perhatikan bahwa untuk persamaan kuadrat x 2+ 8 x+5=0 dengan a dan b adalah akar-
akarnya, maka berlaku
a+ b=−8ab=5
Jadi, jawabannya E
Pembahasan
Permasalahan di atas dapat diselesaikan dengan menggunakan rumus jumlah dua
sudut trigonometri. Aturan penjumalahan dua sudut pada fungsi sinus
Rumus jumlah dua sudut fungsi sinus
sin ( A+ B )=sin A cos B+ cos A sin B (1)
Selanjutnya kita akan memanfaatkan hubungan sudut-sudut berelasi yaitu:
cos (180 °+ A)=−cos A (2)
sin(180 ° + A)=−sin A (3)
Dengan demikian persoalan di atas dapat kita selesaikan dengan cara berikut ini.
sin 285 °=sin(¿ 45 °+ 240° ) ¿¿ sin 45 ° ⋅cos 240 ° +cos 45 ° ⋅sin 240 °
1 1 1 1
¿ √ 2⋅cos (180 ° +60 ° ) + √2 ⋅ sin ( 180 °+ 60° )¿ √ 2⋅(−cos 60 ° )+ √ 2 ⋅(−sin 60 ° )
2 2 2 2
1 −1 1 −1 1 1 1
¿
2
√ 2⋅( )
2
+ √2 ⋅
2 2 ( 4 )
√ 3 ¿− √2− √6¿− ( √2+ √ 6 )
4 4
Jadi, jawabannya D
Pembahasan
Permasalahan di atas dapat diselesaiakan dengan menggunakan perkalian titik dua
buah vektor
Aturan perkalian titik
Misalkan terdapat dua buah vektor a⃗ dan b⃗ , maka hasil kali titiknya didefinisika
sebagai berikut
a⃗ ⋅ b⃗ =|⃗a||⃗b|cos θ
Dimana:
¿ a⃗ ∨¿ dan ¿ b⃗ ∨¿ masing-masing merupakan panjang vektor a⃗ dan b⃗
Jadi diperoleh koordinat titik singgungnya adalah (−1 , 1) dan (−1 ,−3)
Persamaan garis singgung lingkaran pada titik (−1,1) adalah
( x 1−a ) ( x−a ) + ( y 1−b ) ( y−b )=r 2(−1−2 )( x−2 ) + ( 1+1 ) ( y+ 1 )=13−3 ( x−2 ) +2 ( y+ 1 )=13
−3 x+ 2 y =13−6−2−3 x+ 2 y =5
Persamaan garis singgung lingkaran pada titik (−1 ,−3) adalah
( x 1−a ) ( x−a ) + ( y 1−b ) ( y−b )=r 2(−1−2 )( x−2 ) + (−3+1 )( y +1 )=13−3 ( x−2 )−2 ( y +1 )=13
−3 x−2 y=13−6+2−3 x−2 y=9
Dengan :
U n =¿suku ke-n
a = suku pertama
n = banyaknya suku
Diberikan suku pertama atau a=25 dan suku ke-11 adalah 55. Kita bisa langsung
mendapatkan nilai b.
30
U 11 =a+10 b 55=25+10 b10 b=55−25b= b=3
10
Selanjutnya kita akan cari suku ke-45 dengan cara sebagai berikut
U 45 =a+ 44 b¿ 25+ 44 ( 3 )¿ 157
Jadi, Jawabannya B
Pembahasan
Ketika mengerjakan soal-soal yang berhubungan tentang deret, langkah pertama yang
akan kita lakukan adalah mengecek apakah deret tersebut merupakan deret aritmatika
atau geometri.
Jikalau antar suku memiliki selisih yang konstan, maka deret tersebut merupakan
deret artimatika
Jikalau antar suku memiliki perbandingan yang konstan, maka deret tersebut
merupakan deret geometri
Perhatikan deretnya:
17+20+ 23+26+…
Mudah dilihat bahwa deret tersebut memiliki selisih yang konstan yaitu 3 yang
diperoleh dari 20−17=23−20=26−23=3. Artinya deret tersebut adalah deret
aritmatika.
Rumus mencari jumlah n suku pertama pada deret aritmatika adalah
n
Sn= ( 2 a+ ( n−1 ) b )
2
dimana
Sn=¿jumlah n suku pertama
a = suku pertama
n = banyaknya suku
Dengan demikian
cos ( 15 ° )=cos(90 °−75 ° ¿)=sin 75 ° ¿
cos ( 30 ° )=cos(90 °−60° ¿)=sin60 ° ¿
Jadi, Jawabannya 2
Pembahasan
Langkah pertama dalam menentukan limit fungsi aljabar adalah melakukan subtitusi.
Jiak
a−5 a−5
lim
x→−1
( a−5
x+ 4 ) =−2
−1+ 4
=2
3
=2a−5=2 ( 3 ) a−5=6a=11
Pembahasan
Pertama kita akan daftarkan seluruh ruang sampel yang muncul dari pelemparan mata
dadu 6 dan mata dadu 8.
1 2 3 4 5 6 7 8
1 (1,1) (1,2) (1,3) (1,4) (1,5) (1,6) (1,7) (1,8)
2 (2,1) (2,2) (2,3) (2,4) (2,5) (2,6) (2,7) (2,8)
3 (3,1) (3,2) (3,3) (3,4) (3,5) (3,6) (3,7) (3,8)
4 (4,1) (4,2) (4,3) (4,4) (4,5) (4,6) (4,7) (4,8)
5 (5,1) (5,2) (5,3) (5,4) (5,5) (5,6) (5,7) (5,8)
6 (6,1) (6,2) (6,3) (6,4) (6,5) (6,6) (6,7) (6,8)
Total ruang sampel atau n ( S )=48
Contoh sampel hasil kali pelemparan dua dadu yang merupakan kelipatan 4 adalah:
( 1,4 ) karena 1 ×4=4 merupakan kelipatan 4
Jadi, jawabannya D
Pembahasan
Ketika mengerjakan soal-soal yang berhubungan tentang deret, langkah pertama yang
akan kita lakukan adalah mengecek apakah deret tersebut merupakan deret aritmatika
atau geometri.
Jikalau antar suku memiliki selisih yang konstan, maka deret tersebut merupakan
deret artimatika
Jikalau antar suku memiliki perbandingan yang konstan, maka deret tersebut
merupakan deret geometri
Perhatikan deretnya:
3+6+ 12+ …
Mudah dilihat bahwa deret tersebut memiliki perbandingan yang konstan yaitu 2
6 12
yang diperoleh dari = =2. Artinya deret tersebut adalah deret geometri
3 6
a = suku pertama
n = banyaknya suku
b = rasio
3+6+ 12+ …