675 2090 1 PB
675 2090 1 PB
1, Januari-Juni2015,ISSN 2356-0150
Abstrak
Tulisan ini berfujuan untuk menemukan konsepsi keluarga yang diidealkan
oleh Islam melalui al-Qur'an. Sebagai pedoman bagi agama Islam, al-Qur'an
memiliki konsep atau ketentuan tersendiri yang berkaitan dengan keluarga.
Kesimpulan yang didapat adalah bahwa al-Qur'an menggunakankata"ql-
crhl" unltk menj elaskan keluarga, tidak rn enggunakan.kata " a l -u s r ah", " a l -
af', dan"al-dntrriyyah".Di samping itu, bentuk keluarga dalam perspektif
al-Quran terbagi menjadi dua. Pertama, dalam hal fungsi reproduksi, al-
Qur'an cenderung pada format keluarga inti (nuclear family), di samping
karena manusia juga rnernbutuhkan pasangan untuk berbagi yang saling
melengkapi dan mencintai, di mana hal ini tidak mungkin didapatkan
kecuali dalam keluarga inti. Kedua, sebagai fungsi sosial, keluarga dibentuk
dengan format keluarga be s ar (ex t e n d e d fa m i ly) . Hal itu terlihat dari konsep
perwalian, pengasuhan anak, dan pernbagian warisan yang tidak hanya
diperuntukkan bagi anggota keluarga inti, tetapijuga keluarga besar yang
secara khusus telah ditetapkan dalam al-Qur'an. Al-Qur'an juga
mengkonsepsikan bahwa: (1) Keluarga dapat menenteramkam jiwa, (2)
Keluarga dapat menghindarkan perbuatan maksiat, (3) Keluarga dapat
mempemrudah dalam pengumpulan harta, (4) Pernikahan dilakukan untuk
mendapatkan keturunan yang sah, (5) Pemikahan merupakan ibadah.
Umar Faruq Thohir; Konsep Keluarga dalam Al-Qur'an | 2
kemerdekaan dan kebebasan. Dan anggapan danお ″乃αα?α 力 (dia pantas dan berhak atas
terhadap al-usrah seperti itu hanya sesuai bagi sesuatu im), dan α乃′ クッ ー ッ α a五 inya
j′
kehidupan badawi (nomaden) di timur ″ 乃乃αbグ 乃 (orang― orang yang berhak atas
sebelum Is1am. Setelah Islam datang sesuatt itu),sehingga kctika dikratakan bahwa
anggapar' itu tidak sesuai lagi, sebab menurut 力νwα α乃′′ Jたαttα artinya“ νs″ 乃J7?″ 4 ルみ
Islam tidak ada kebebasan tanpa tanggung (dia berllak atasnya).Dan αみα乃′″α乃′Jα みα″ar
jawab, kebebasan itu adalah teman dari artinya s乃α ―sttα ′
α 乃ッ́
ν α乃 (kelayakan,
tanggung jawab, dan kadar tanggung jawab kepantasan dengan urllsan itu)(勾 101a)2006:
itulah yang menentukan kebebasan. Bila tidak 13-17).
reproduksi, al-Qur'an cenderung pada format pemberian nafkah materi kepada anak dan
keluarga inti (nuclear family), karena tidak istrinya. Peran tersebut disisipi
dibenarkan hal itu dilakukan dengan kerabat tanggungjawab moral yang relatif, tergantung
dekat masing-masing pasangan, selain suami pada kemampuan masing-masing individu
isteri sendiri. Selain itu, manusia juga suami atau isteri.
membutuhkan pasangan untuk berbagi yang Kehadiran anak dalam keluarga
saling melengkapi dan mencintai, dimana hal merupakan buah hati yang menyejukkan
ini tidak mungkin didapatkan kecuali dalam (qurrah a'yun (QS. Al-Furqon,l25f:74) dan
keluarga inti. Allah berfirman: perhiasan kehidupan dunia (zinah hayah ad-
r kJ b!L.,tl r+tr;l s."oi ,-" # 6li oi^il+i (.,,^ -, dunya [QS. Al-Kahfi [18]: 46). Namun, tentu
|JJJsiiJ arEJ,:L) A}j u+ O! i-=J 3 ;:.e.,(+ Ll: saja seorang anak akan menjadi buah hati dan
Adapun keluarga sebagai fungsi perhiasan dunia jika ia tumbuh menjadi
sosial, makakeluarga dibentuk dengan format manusia yang baik dan berkualitas. Al-Qur'an
keluarga besar (extended family).Hal yang juga mengingatkan bahwa anak juga dapat
demikian itu terlihat dari konsep pembagian menjadi musuh dan ujian (fitnah), maksudnya
warisan yang tidak hanya diperuntukkan bagi adalah terdapat kemungkinan
anggota keluarga inti, tetapi juga keluarga menjerumuskan orang tua melakukan
besar yang secara khusus telah ditetapkan perbuatan yang dilarang agama akibat cinta
dalam al-Qur'an. Allah berfirman: yang berlebihan terhadap anak (QS At-
OS-JIJ G-+l:.+-,,iil1 liJii--"iJl :,;,-= li! -e Taghabun 164l: 14-15). Anak juga merupakan
tiy-r- Y-f # l3I9 3 ai. 31nj-tLi sebuah amanah, dan menjaga amanah adalah
Menurut Ismail al-Faruqi, format kewajiban orang yang beriman (Ali Imran [3]:
keluarga besar (extended family) ini berguna 58; Al-Mu'minun [23]: 8). Oleh karena itu,
untuk memperkuat solidaritas antar keluarga orang tua berkewajiban memberi nafkah dan
dengan memenuhi hak-hak mereka (A1- memenuhi kebutuhan anak, baik materi
Faruqi, 1982:165)- Format keluarga besar ini maupun non materi, dalam bentuk kasih
berguna untuk mencegah kemungkinan sayang, perhatian, pemenuhan sandang,
terjadinya jurang pemisah antar generasi, pangan,'tempat trnggal, pendidikan dan
memberikan perlindungan terhadap semua kesehatan, sampai anak itu mencapai usia
anggota keluarga, dan memberikan dewasa.
keragaman nuansa psikologis dan sosial
dalam kebersamaan bagi orang dewasa Hidup berkeluarga meruPakan
dambaan semua manusia, setiap orang akan
maupun anak-anak (Al-Faruqi, 1 997: 1 05).
berusaha untuk mendapat pasangan hidup
Tuj uan Pembentukan Keluarga yang sesuai dengannya, untuk menjaga
Makna hakikat berkeluarga dalam keharmonisan hidup berkeluarga. Pembinaan
Islam, dapat dikaji secara khusus dengan sebuah keluarga betmula dari perkawinan,
ajaran-alaran yang terdapat di dalamnya. dalam hal ini, terbentuknya sebuah keluarga
Dalam al-Qur'an terdapat beberapa konsep merupakan salah satu cara untuk menerapkan
terkait dengan keluarga, mulai dari awal salah satu dari lima tujuan syari'ah Islam yang
pembentukan keluarga, hak dan kewajiban jamak disebut dengan maqashid asy-
masing-masing unsur dalam keluarga hingga syar'iyyah sebagaimana telah dirumuskan
masalah kewarisan dan perwalian. Menurut oleh al-Syatibi, dengan tujuan menjaga lima
Ivan Nye (1976 III: 17), dalam lingkungan hal (dharuriyah al-khams), yaitu: agamq
keluarga yang berperan aktif adalah pasangan jiwa, keturunan, harta benda, dan akal
suami-istri. Mereka memainkan kompetensi (Mahfudh, 2004: xiv; SYah, 1992: 6l;
peran pada sekup yang lebih luas, mulai dari Wahyudi, 2007:26).
pasanganlain sampai pada kelompok Terkait dengan hal itu adalah dengan
masyarakat yarg lebih besar. NYe tujuan menjaga keturunan melalui proses
mencontohkan peran suami dalam keluarga perkawinan yang sah. Artinya, dari proses
yang berperan untuk menguPaYakan tersebut diharapkan mendapat keturunan yang
baik dan benar sesuai ajaran Islam. Maka, seseorang akan memperoleh ketentraman
hakikat berkeluarga sebenarnya adalah jiwa, karena pada dasarnya, manusia
membentuk suatu keluarga trelalui suatu rrembutuhkan pasangan sebagai
perkawinan yang sah (suami-istri) untuk pendampinghidupnya.
mendapatkan keturunan yang baik, benar, dan 2. Pernikahan dapat menghindarkan
berkualitas. S elanjutnya, elemen penting yang perbuatanmaksiat
ada dalam keluarga tentunya melibatkan Pernikahan pada dasarnya daPat
bapak, ibu, dan anak (Muhammad, 2002: ll4- menghalalkan pergaulan antata seorang
1 15). laki-laki dengan perempuan yang telah
Dari beberapa literatur yang penulis dinikahinya. Bagi laki-laki yang telah
dapatkan, secara garis besar daPat mengikat tali pernikahan sangat
disimpulkan bahwa tujuan pernikahan adalah: dimungkinkan untuk tidak mengadakan
1. Pernikahan dapat menentramkan jiwa penyelewengan terhadap perempuan lain
Pernikahan dapat menenteramkan (kecuali ada faktor lain). Menurut
seseorang karena dapat memenuhi Muhammad al-Bahi, bahwa tujuan
tuntutan nafsu seksualnya dengan rasa pernikahan adalah untuk mengalahkan
aman dan tenang dalam suasana saling arus-arus penyelewengan dan dorongan-
memberikan cinta dan kasih sayang dorongan yang menyimpang di dalam
sehingga dengan demikian dapat tercipta mewujudkan kemanusiaan.
ketentraman di dalam jiwa (Sabiq, L994: Orang yang sudah melakukan pernikahan,
VI: l9). Rasa tenang dan tentram yang ada hatinya dapat terjaga dari perbuatan
pada setiap manusia merupakan idaman melakukan'hubungan' dengan perempuan
yang selalu didambakan bagi setiap insan. lain yang tidak melalui tali pernikahan.
Nafsu seksual yang tidak dapat disalurkan Dengan demikian tali pernikahan ini dapat
dengan semestinya sering menimbulkan menghindarkan seseorang dari perbuatan
tekanan jiwa dan gangguan kesehatan zina dan hal-hal lain yang berkaitan
sehingga seseorang menjadi gelisah dan dengan hubungan antara laki-laki dan
tidak tenang jiwanya. Dengan demikian, perempuan yang dilarang oleh agama.
maka pernikahan merupakan salah satu Nabi Sawbersabda:
sarana untuk memperoleh ketentraman *--rX g:ai a:Li ,ioll. ! f$c.,e.lljJl J-^l- L
jiwa sebagaimana dinyatakan dalam al- +;l*i;c\Jl -S,^ etj.+ J ,e >X a':-i3
",o
aJ,3Jl
Qur'an: (g-JXl "13;) oS.3 Ols e:4
lls*il6tr3i #,--,,".1i * #.;li Oi rjli
,r. _r "Wahai sekalian pemuda, hendaklah
cil+Y clli j;l a*-=-.13 613^ ,S+*,J,+: kJ! kalian nikah, karena hal itu lebih dapat
.tyJsd]:|e;il mengendalikan penglihatan dan menjaga
kemaluan, barangsiap a y aflgtidak mampu
Kata litaskunuberasal dari kata yang cf- nikah maka hendaklah berpuasa, karena
berarti tenang; tidak bergerak; diam itu (puasa)dapat menjadi obat"(At-
(Yunus, 1989: 174). Oleh karena itulah, Tirmidzi, t.t: II: 373).
menurut Khoiruddin Nasution (2005: 39),
pernikahan adalah pertemuan antara pria 3. Pernikahan mempermudah dalam
dan wanita yang kemudian rnenjadikan pengumpulan harta
(beralih) kerisauan antara keduanya Tali pernikahanyang dijalin oleh seorang
menjadi ketentraman atau sakinah laki-laki dengan perempuan akan menjadi
menurut bahasa al-Qur'an dalam surat Ar- pendorong yang kuat untuk
Rum ayat 21. Oleh karena itujuga menurut mengumpulkan harta kekayaan. Karena
Quraish Shihab (1996:192), pisau disebut harta kekayaan ini dapat dimanfaatkan
sikkin karena pisau adalah alat sembelih dalam kehidupan rumah tangga mereka.
yang dapat menjadikan binatang yang Orang yang sudah menikah dan membina
disembelih tenang. Pada ayat tersebut rumah tangga memerlukan biaYa Yang
mendeklarasikan bahwa pernikahan cukup banyak untuk membiaYai rumah
ISTI'DAL;J‐ nal Studi Huktlln lslalll,Vol.2 No.1,Januari― Juni 2015,ISSN 2356-0150
Umar Faruq Thohir; Konsep Keluarga dalam Al-Qur'an | 8