Anda di halaman 1dari 18

DETERMINAN SUPLAI

DAN PERMINTAAN
PELAYANAN
KESEHATAN

KUSUMA ESTU WERDANI


DETERMINAN PERMINTAAN (DEMAND) PELAYANAN KESEHATAN

1. Harga barang
2. Harga barang lainnya
3. Pendapatan konsumen
4. Preferensi atau selera pembeli
5. Perkiraan kenaikan harga
6. Jumlah pembeli di pasar
7. Pengeluaran untuk promosi
8. Pemerintah
9. Suplai
HARGA BARANG HARGA BARANG LAINNYA

 Berdasarkan “The Law of Demand”, jika  Permintaan terhadap barang/pelayanan


harga rendah maka permintaan akan naik bergantung pada harga barang lainnya.
dan jika harga tinggi maka permintaan Apabila harga barang/pelayanan pengganti
akan turun. Akan tetapi, harga (substitute) naik, maka akan meningkatkan
barang/jasa ini bukanlah satu-satunya jumlah permintaan terhadap barang utama,
faktor yang mempengaruhi permintaan dan sebaliknya. Analogi pelayanan dokter vs
pelayanan kesehatan. pelayanan mantri
 Hukum permintaan ini dinyatakan  Hal ini juga terjadi pada harga barang
‘berlaku’ jika faktor-faktor lain dianggap pelengkap (komplementer). Apabila harga
sama (konstan) yang biasa disebut barang komplementer naik, maka akan
dengan ceteris paribus menurunkan jumlah permintaan terhadap
barang utama, dan sebaliknya. Analogi:
harga obat vs permintaan pelayanan dokter
PENDAPATAN KONSUMEN PREFERENSI ATAU SELERA PEMBELI

 Semakin tinggi pendapatan konsumen,  Semakin tertarik konsumen terhadap


maka akan semakin tinggi permintaan barang/pelayanan sebagai
terhadap pelayanan kesehatan. Hal ini preferensinya, maka permintaan akan
dianalogikan bahwa bagi konsumen yang semakin tinggi.
memiliki status ekonomi tinggi (pendapatan
tinggi), maka akan muncul tuntutan  Misalnya, preferensi wanita usia subur
terhadap kuantitas dan kualitas pelayanan (WUS) terhadap penggunaan alat
juga semakin tinggi. kontrapsi yang lebih memilih IUD
daripada kontrasepsi suntik,
 Misalnya, permintaan terhadap pelayanan
dokter spesialis, peralatan kesehatan yang
mengakibatkan permintaan terhadap
canggih, dan lain sebagainya. kontrasepsi suntik akan menurun.
PERKIRAAN KENAIKAN HARGA JUMLAH PEMBELI

 Perkiraan terhadap kenaikan  Semakin banyak pembeli potensial,


barang/pelayanan, akan mempengaruhi maka semakin tinggi permintaan
tingginya permintaan terhadap terhadap barang/pelayanan tertentu.
barang/pelayanan tersebut.
 Misalnya, jumlah wanita usia subur
 Contohnya, ada prediksi kenaikan harga
(WUS) di suatu daerah sangat tinggi,
beberapa obat-obatan dan alat
maka permintaan terhadap alat-alat
kesehatan yang menyebabkan sebuah
kontrasepsi juga semakin tinggi.
rumah sakit meningkatkan permintaan
terhadap obat-obatan dan alat
kesehatan tersebut untuk dijadikan
stok.
PENGELUARAN UNTUK PROMOSI

 Tujuan promosi adalah untuk meningkatkan jumlah permintaan terhadap


barang/pelayanan yang dipromosikan.
 Akan tetapi, biaya promosi yang harus dikeluarkan juga cukup banyak. Semakin
luas jaringan promosinya, maka peluang untuk meningkatkan permintaan juga
semakin tinggi.
PEMERINTAH SUPLAI

 Kebijakan pemerintah tentang adanya  Suplai menggambarakan jumlah total


barang/pelayanan yang bersubsidi barang/pelayanan yang tersedia untuk
untuk masyarakat, maka akan konsumen. Suplai ini dipengaruhi oleh
meningkatkan barang/pelayanan harga, barang/pelayanan yang bersaing,
tersebut. dan permintaan.
 Misalnya, adanya subsidi vaksin Covid-  Apabila ketersediaan barang/pelayanan
19 bagi seluruh masyarakat, maka menurun akibat naiknya biaya produksi,
meningkatkan tingginya permintaan maka akan mempengaruhi menurunnya
terhadap vaksin tersebut. jumlah permintaan terhadap
barang/pelayanan tersebut
DETERMINAN SUPLAI PELAYANAN KESEHATAN

1. Harga barang
2. Harga barang berhubungan
3. Harga input
4. Teknologi
5. Regulasi pemerintah
HARGA BARANG HARGA BARANG BERHUBUNGAN

 Jika harga produk meningkat,  Faktor produksi kadang digunakan untuk


maka suplai akan meningkat. Hal menghasilkan lebih dari satu jenis
ini dikarenakan adanya orientasi barang/pelayanan. Apabila ada harga
untuk mendapatkan keuntungan salah satu barang tersebut naik, maka
yang cukup besar dari akan menurunkan ketersediaan
peningkatan harga barang barang/pelayanan tersebut
tersebut.
HARGA INPUT TEKNOLOGI

 Harga input ini dipengaruhi oleh sumber daya atau


faktor produksi, seperti energi, bahan habis pakai,  Kemajuan teknologi akan
peralatan, tenaga medis, dan non-medis yang dapat mempengaruhi kuantitas
mempengaruhi suplai barang/pelayanan. Hal ini dan kualitas
dikarenakan akan berkontribusi terhadap produk/pelayanan yang
peningkatan harga keseluruhan barang/pelayanan akan disuplai
yang akan dijual.
 Harga input yang tinggi akan meningkatkan harga
produksi sehingga berdampak pada meningkatnya
harga produk yang terjual.Hal ini akan berdampak
pada menurunnya kuantitas suplai
barang/pelayanan yang dijual
REGULASI PEMERINTAH

 Regulasi pemerintah, seperti ijin praktik tenaga medis, akreditasi


fasilitas pelayanan kesehatan, akan mempengaruhi suplai/ketersediaan
tenaga dan pelayanan kesehatan.
 Semakin mudahnya regulasi pemerintah dalam memberikan ijin praktik
tenaga medis, maka suplai tenaga medis yang praktik mandiri ataupun
di institusi juga akan semakin tinggi
EKUILIBRIUM PASAR

 Ekuilibrium pasar adalah keadaan pasar yang terjadi keseimbangan


antara suplai dengan permintaan pada pasar.
 Harga ekuilibrium adalah harga barang atau pelayanan dimana suplai
sama dengan permintaan barang atau pelayanan di dalam pasar.
 Jika pasar mencapai titik ekuilibrium ini, maka harga tidak akan berubah
kecuali ada faktor eksternal yang mengubah suplai atau permintaan
sehingga menjadi tidak seimbang.
 Beberapa kondisi yang diakibatkan terjadinya titik ekuilibrium
dalam pasar, antara lain:
a. Harga akan mendorong konsumen untuk mengkonsumsi barang
dalam kuantitas yang pas (tidak terlalu banyak atau tidak terlalu
sedikit).
b. Harga akan mendorong produsen (perusahaan) untuk memproduksi
barang dan pelayanan dalam kuantitas yang pas.
 Keseimbangan antara permintaan dan suplai barang/pelayanan akan berdampak
pada alokasi sumber daya yang efisien dalam ekonomi sehingga tercapai bisnis
pelayanan kesehatan yang baik.
 Konsumen akan meminta barang/pelayanan dalam jumlah tertentu, lalu penyedia
barang/pelayanan akan menyediakan sesuai dengan permintaan tersebut, demikian
seterusnya.
 Apabila terjadi ketimpangan antara permintaan dengan suplai barang/pelayanan,
maka penyedia pelayanan kesehatan akan gagal mengalokasikan sumber daya secara
efisien sehingga memungkinkan terjadi kehilangan konsumen/pelanggan.
SURPLUS KONSUMEN DAN SURPLUS PRODUSEN

 Surplus adalah konsep ekonomi yang menggambarkan


besarnya utillitas (manfaat) atau nilai (value) yang diterima
konsumen dan produsen ketika membuat transaksi, baik
membeli atau menjual barang/pelayanan.
 Setiap produsen dan konsumen bertujuan untuk memperoleh
utilitas dengan cara meningkatkan surplus tersebut.
SURPLUS KONSUMEN  Surplus konsumen adalah jumlah manfaat total
(consumer surplus) yang diperoleh konsumen
dari mengkonsumsi barang/pelayanan yang
melebihi pengeluaran total konsumen (total
expenditure) untuk membayar
barang/pelayanan tersebut
 Harga (O-B) dan kuantitas (O-E). Area dalam
rentang O-E merupakan manfaat total (total
benefit) yang diperoleh konsumen dari
mengkonsumsi barang atau pelayanan sebesar
OE unit, yaitu area OCDE. Untuk membayar
manfaat sevesar OCDE, pengeluaran yang
dibayarkan oleh konsumen sebesar OBDE,
sehingga terdapat surplus konsumen sebesar
segitiga BCD
SURPLUS PRODUSEN  Surplus produsen adalah perbedaan antara
penerimaan total (total revenue) yang
diterima penjual (pemberi pelayanan
kesehatan) dan biaya total (total cost) untuk
memproduksi barang/pelayanan.

 Penerimaan total ditunjukkan oleh segi-


empat OBDE, sedangkan biaya total
ditunjukkan oleh area OADE. Selisihnya
ditunjukkan oleh segitiga ABD yang disebut
surplus produsen. Surplus produsen
menunjukkan manfaat bersih yang diperoleh
produsen dari menjual barang atau
pelayanan sebesar O-E dengan harga O-B
TERIMA KASIH 

 Tugas Individu:
Seiap mahasiswa membuat perbandingan rumusan tentang perbandingan antara:
- Faktor-faktor determinan dengan permintaan terhadap pelayanan kesehatan
- Faktor-faktor determinan dengan suplai terhadap pelayanan kesehatan
Misalnya:
1. Faktor harga barang  berbanding terbalik dengan permintaan thd pelayanan
kesehatan. Contoh: harga naik, permintaan turun.
2. Dsb.

Anda mungkin juga menyukai