Gaya Antar Molekul
Gaya Antar Molekul
Kompetensi Inti:
Kompetensi Dasar:
1.1 Menyadari keteraturan dan kompleksitas konfigurasi elektron dalam atom sebagai wujud
kebesaran Tuhan YME
2.3. Menunjukkan sikap kritis, teliti, dan konsisten dalam menyajikan dan menafsirkan data
3.2 Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen
koordinasi, dan ikatan logam serta hubungannya dengan sifat fisik senyawa yang
terbentuk
4.2 Menyajkan hasil diskusi kelompok tentang kestabilan unsur, struktur Lewis, ikatan ion dan
ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi, senyawa kovalen polar dan non polar, ikatan
logam dan sifat-sifat senyawa
Tujuan Pembelajaran
Kehidupan di dunia tidak akan terlepas dari ikatan. Coba bayangkan dapatkah kalian
hidup sendirian tanpa teman? Rasanya sangat sulit bukan? Semua makhluk selalu ingin
berikatan. Manusia hidup dengan menjalin berbagai ikatan, mulai dari ikatan perkawinan
berdasarkan perbedaan jenis kelamin. Kemudian ikatan lebih lanjut mulai dari satu keluarga, satu
rukun tetangga (RT), rukun warga (RW), sampai ikatan yang lebih besar dengan berbagai tujuan.
Demikian pula dengan atom dan molekul yang merupakan benda mati pun tidak luput
dari ikatan. Ikatan yang terjadi antaratom beraneka ragam, mulai dari ikatan karena perbedaan
muatan (positif negatif), ikatan karena gaya berdasarkan gaya tarik-menarik dipol-dipol sesaat,
ikatan yang membentuk jembatan hidrogen, dan ikatan-ikatan yang lain.
Dalam bahan ajar ini akan dipelajari gaya tarik-menarik antarmolekul. Apa itu gaya tarik-
menarik antarmolekul? Gaya tarik-menarik antarmolekul, yaitu gaya yang menyebabkan
antarmolekul menjadi terikat dalam satu kelompok atau merupakan interaksi antara molekul-
molekul dalam suatu zat (unsur atau senyawa) melalui gaya elektrostatis. Gaya antarmolekul ini
sangat dipengaruhi kepolaran dari masing-masing molekul.
Gaya intramolekul lebih kuat daripada gaya antarmolekul. Energy yang dibutuhkan untuk
memutus gaya antarmolekul lebih rendah daripada yang dibutuhkan untuk memutus gaya
intramolekul.
Perhatikan Gambar di bawah ini
Gaya tarik-menarik antarmolekul sangat berkaitan dengan sifat fisika dari senyawa yang
bersangkutan. Beberapa sifat fisika dari senyawa antara lain titik didih, titik beku, kelarutan,
kerapatan, tekanan uap, dan tekanan osmosis.
Elektron akan senantiasa bergerak dalam orbital. Perpindahan elektron dari satu orbital ke
orbital lain mengakibatkan suatu molekul yang tadinya bersifat nonpolar dapat menjadi polar.
Sehingga timbul dipol (polar) sesaat. Dipol tersebut disebut sesaat karena dapat berubah jutaan
kali setiap detiknya. Hal ini disebabkan adanya tarikan antara elektron satu molekul dan inti
molekul lain.
Suatu getaran dalam sebuah molekul mengimbas suatu geseran dalam elektron-elektron
molekul tetangga. Tarikan lemah ini pertama kali diuraikan oleh ilmuwan fisika, berasal dari
Jerman, Fritz London (dikenal London), pada tahun 1930-an sehingga sering disebut gaya
London. Mekanismenya terlihat seperti gambar di bawah ini.
1) Molekul non polar mempunyai sebaran muatan lautan elektron setimbang dan simetris
dalam keadaan normal, elektron terdistribusi merata dalam molekul.
2) Pada waktu-waktu tertentu (sesaat) dapat terjadi pengutuban atau pembentukan dipol
yang di sebut dipol sesaat.
3) Sisi bermuatan parsial negative dari dipol sesaat akan mempengaruhi kerapatan elektron
molekul terdekat sehingga membentuk dipol. Hal ini memungkinkan dua molekul
membentuk ikatan yang disebut dengan Gaya London.
4) Gaya Tarik-menarik ini hanya berlangsung sesaat, dikarenakan dipol sesaat dan terimbas
muncul mengikuti fluktuasi elektron.
Gaya antarmolekul, seperti gaya London dan gaya Tarik dipol-dipol, secara bersama-
sama sering disebut sebagai gaya Van der Waals . Gaya London terdapat pada setiap zat, baik
bersifat polar maupun nonpolar. Sedangkan gaya tarik dipoldipol hanya terdapat dalam senyawa
polar. Dalam hal ini, gaya Van der waals juga memiliki peran cukup penting. Karena dalam
membandingkan titik didih atau sifat fisika lainnya tidak dapat hanya dilihat dari satu sisi, gaya
tarik dipol sesaat-dipol terimbas atau gaya tarik menarik dipol-dipol. Gaya London lebih
dominan daripada dipol-dipol.
Contoh lain CO2 dan H2O. Karbon dioksida, CO2 bersifat karakteristik dari molekul-
molekul di mana momen ikatan saling mematikan. Artinya momen dipol (total dipol) molekul
tersebut sama dengan 0. Walaupun ikatan kovalen dalam molekul tersebut, C = O, bersifat polar,
penataan yang simetris dari ikatan menyebabkan momen-momen ikatan saling meniadakan dan
molekul keseluruhan bersifat nonpolar. Dari rumus senylautanya saja, dapat diduga bahwa
molekul H2O akan analog dengan molekul CO2. Tetapi pada kenyataannya, H2O mempunyai
momen dipol yang cukup besar. Selain itu, H2O memiliki domain elektron bebas dan
membentuk sudut sehingga molekul H2O bersifat polar. Untuk lebih jelasnya,
perhatikan gambar di bawah ini.
Hal ini dapat dipahami karena ketiga atom tersebut memiliki elektronegativitas yang
tertinggi. Perhatikan gambar di bawah ini.
Pada umumnya terdapat hubungan antara titik didih suatu senyawa dengan massa
molekul relatifnya. Titik didih akan naik jika massa molekul relatif juga naik, kecuali HF, H2O,
dan NH3. Ketiga senyawa tersebut mempunyai titik didih yang tinggi dibandingkan senyawa lain
dalam kelompoknya. Perhatikan Gambar 1.16. Fakta tersebut menunjukkan bahwa adanya gaya
tarik-menarik antarmolekul HF, H2O, dan NH3 bersifat polar, gaya dipol-dipolnya tidak cukup
kuat untuk menerangkan titik didih yang mencolok tersebut.
Peristiwa tersebut menunjukkan adanya ikatan hydrogen pada senyawa itu. Ikatan F-H,
O-H, dan N-H bersifat sangat polar, atom H dalam senyawa tersebut sangat positif. Akibatnya
atom H dari satu molekul terikat kuat pada atom tetangganya yang memiliki elektronegativitas
tinggi.
a. Titik Didih
Titik didih suatu cairan merupakan temperatur di mana tekanan uap yang meninggalkan
cairan sama dengan tekanan luar. Jika hal tersebut terjadi, maka akan terbentuk
gelembunggelembung uap dalam cairan. Karena tekanan uap dalam gelembung sama dengan
tekanan uap udara, maka gelembung itu dapat mendorong diri lewat permukaan dan bergerak ke
fase gas di atas cairan. Keadaan seperti itu disebut mendidih. Titik didih suatu zat juga
menggambarkan besarnya energiyang diperlukan untuk mengatasi gaya tarik-menarik
antarmolekul dalam zat tersebut. Jika gaya tarik-menarik semakin kuat, maka diperlukan energi
yang besar, akibatnya titik didih menjadi tinggi.
Perhatikan titik didih beberapa senyawa pada Tabel
b. Tegangan Permukaan (Surface Tension)