Anda di halaman 1dari 11

BAB 4

PELAKSANAAN OJT

4.1. Lingkup Pelaksanaan OJT


Pelaksanaan On the Job Training dilaksanakan di Akademi
Penerbang Indonesia Banyuwangi Jawa Timur. Pelaksanaan On the Job
Training berlangsung selama ± 2 bulan berdasarkan pembagian jadwal
duty yang diberikan oleh Supervisor dengan ketentuan 2 bulan di hangar
Akademi Penerbang Indonesia Banyuwangi. Jam kerja bagi peserta On
the Job Training mengikuti jam sibuk kantor yaitu mulai jam 05.00 –
16.00 WIB. Wilayah kerja peserta On The Job Training (OJT) mencakup
Hanggar A dan Hanggar C. Pembagian tugas dalam bekerja disesuaikan
oleh Supervisor.

4.2. Jadwal
Jadwal pelaksanaan On The Job Training taruna DIII Teknik
Pesawat Udara Angkatan-4 Politeknik Penerbangan Surabaya di Akademi
Penerbang Indonesia Banyuwangi selama ± 2 bulan terlampir pada
lampiran.

4.3. Permasalahan
Selama menjalani On The Job Training (OJT) penulis menjumpai
beberapa masalah. Akan tetapi, penulis memilih untuk membahas
permasalahan yaitu troubleshooting “Engine Will Not Start (No Flow
Indicated On Fuel Gauge)” yang terdapat pada pesawat Cessna 172-S
PK-BYL.

4.1.1. Troubleshooting
Penyebab permasalahan yang terjadi pada pesawat Cessna
172-S PK-BYL adalah karena tidak adanya fuel yang mengalir ke
dalam silinder sehingga diperlukan adanya inspeksi yang sesuai
dengan AMM Cessna 172-S seperti pemeriksaan fuel level pada
fuel tank, mixture control, fuel boost pump (auxiliary fuel pump),
fuel valve, dan fuel filter. Setelah dilakukan inspeksi, ditemukan
asal penyebab permasalahan ini yaitu kerusakan pada auxiliary
fuel pump. (Terlampir pada Lampiran 2)
Kerusakaan komponen auxiliary fuel pump yang terjadi
pada pesawat Cesnna 172-S PK-BYL dapat diketahui dengan cara
berikut:
1. Indikator Fuel Flow
Kerusakan pada auxiliary fuel pump dapat diketahui
dengan melihat indikator fuel flow atau fuel flow gallons per
hour (FFLOW GPH) pada Garmin Display Unit (GDU) seperti
yang ditunjukkan pada Gambar 4.1.

Gambar 4.1 Indikator Fuel Flow pada GDU


Indikator fuel flow berfungsi untuk mengetahui jumlah
aliran fuel yang mengalir menuju silinder dengan bantuan
sensor yaitu fuel flow tranducer. Apabila pesawat melakukan
engine priming, auxiliary fuel pump akan bekerja untuk
mengalirkan fuel dari fuel tank menuju silinder, sehingga fuel
flow tranducer mengidentifikasi jumlah aliran fuel yang
mengalir dan menyebabkan indikator fuel flow pada GDU akan
bergerak. Hal ini menunjukkan bahwa auxiliary fuel pump
bekerja dengan baik. Namun pada kasus kali ini indikator fuel
flow tidak bergerak, sehingga hal tersebut menandakan bahwa
terdapat permasalahan pada auxiliary fuel pump.

2. Suara
Pada saat pesawat melakukan engine priming maka hal
yang akan terjadi selain indikator fuel flow bergerak adalah
timbulnya suara yang menandakan bahwa auxiliary fuel pump
bekerja. Namun pada kasus ini tidak terdapat suara yang
dihasilkan pada saat pesawat melakukan engine priming,
sehingga hal ini menandakan bahwa terdapat permasalahan
pada auxiliary fuel pump.

3. Avometer
Untuk memastikan auxiliary fuel pump benar-benar tidak
bekerja atau rusak bisa dengan cara melakukan pengecekan
cable connector menggunakan avometer. Normalnya auxiliary
fuel pump membutuhkan voltase sebesar 24 volt untuk bekerja,
apabila voltase yang diberikan kurang dari 24 volt maka
auxiliary fuel pump tidak akan bekerja dikarenakan kurangnya
aliran listrik yang mengalir kedalam auxiliary fuel pump.
Namun pada kasus ini pada saat dilakukan pengecekkan
menggunakan avometer didapatkan hasil pada cable connector
yang terhubung dengan battery menunjukkan adanya aliran
listrik yang mengalir tetapi pada cable connector auxiliary fuel
pump tidak menunjukkan adanya aliran listrik yang mengalir
kedalam auxiliary fuel pump.

4.4. Penyelesaian Masalah


4.1.1. Removal Auxiliary Fuel Pump (Lihat Lampiran 3)

Table 4.1 Removal Auxiliary Fuel Pump

Prosedur Gambar
1. Memposisikan MASTER
ALT/BAT dalam keadaan mati.

2. Melepas sambungan battery pada


pesawat.
3. Memposisikam fuel selector
handle pada fuel tank yang isinya
paling sedikit.
4. Melakukan defueling pada fuel
tank tersebut.
5. Melepas copilot seat dan karpet.
6. Membuka access panels yang
terdapat dibawah copilot seat
board.

7. Melepas sambungan elektrik dari


electric auxiliary fuel pump.

8. Melepas sambungan fuel lines


dan drain line dari electric
auxiliary fuel pump dengan
menggunakan kunci ¾ inch.
9. Melongarkan clamps yang
menyambungkan electric
auxiliary fuel pump.

10. Melepas pump dari pesawat.


11. Melepas semua fuel fitting dari
electric auxiliary fuel pump.
12. Melepas o-ring pada inlet dan
outlet.

4.1.2. Installation Auxiliary Fuel Pump

Table 4.2 Installation Auxiliary Fuel Pump

Prosedur Gambar
1. Memasang o-ring yang baru pada
inlet dan outlet pada fuel fitting.
2. Memasang inlet dan outlet fuel
fitting kedalam electric auxiliary
fuel pump dankencangkan dengan
menggunakan kunci special tool
ukuran ¾ inch.
3. Memasang fuel drain fitting
kedalam electric auxiliary fuel
pump dan kencangkan.

4. Menempatkan auxiliary fuel


pump pada clamps.
5. Kendurkan clamps.
6. Menyambungkan saluran fuel ke
inlet dan outlet fitting dan
kencangkan dengan tangan.
7. Kencangkan clamps.
8. Kencangkan fuel line fittings.

9. Menyambungkan sambungan
elektrik ke electric auxiliary fuel
pump.
10. Memposisikan on/off valve pada
posisi off.
11. Memposisikan fuel selector
handle pada posisi fuel tank yang
berisikan fuel.
12. Yakinkan bahwa electric
auxiliary fuel pump dan fuel
fitting tidak bocor.

13. Meyambungkan kabel ground


battrey.
14. Melonggarkan pipa suplai fuel
pada fuel injector servo inlet.

15. Memposisikan mixture control


pada posisi off.
16. Memposisikan throttle control
pada posisi IDLE STOP.
17. Memposisikan on/off valve pada
posisi on.

18. Memposisikan MASTER


ALT/BAT switch pada posisi on.
19. Memposisikan fuel pump switch
pada posisi on.
20. Mengoperasikan electric
auxiliary fuel pump dengan bleed
air dari fuel line dan memancing
auxiliary fuel pump untuk
menyala.
21. Memposisikan fuel pump switch
pada posisi off.

22. Memposisikan MASTER


ALT/BAT switch pada posisi off.
23. Mengencangkan pipa suplai fuel
pada fuel injection servo inlet.
24. Memposisikan MASTER
ALT/BAT switch pada posisi on.
25. Memposisikan fuel pump switch
pada posisi on.
26. Mengoperasikan electric
auxiliary fuel pump untuk
menyakinkan seluruh fitting tidak
bocor.
27. Memposisikan fuel pump pada
posisi off.

28. Memposisikan MASTER


ALT/BAT switch pada posisi off.
29. Memasang kembali acces panel.
30. Memasang kembali karpet dan
copilot seat.

Anda mungkin juga menyukai