Jawaban UTS Kesmas - Ria Nurevita
Jawaban UTS Kesmas - Ria Nurevita
KESEHATAN MASYARAKAT
Disusun Oleh:
Npm : 195401516182
UNIVERSITAS NASIONAL
JAKARTA
2021
Kasus 1 : PEMBERDAYAAN KELUARGA TERHADAP LANSIA IMMOBILITAS
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Gangguan mobilitas fisik (imobilisasi) didefinisikan oleh North American
Nursing Diagnosis Association (NANDA) sebagai suatu keadaan ketika individu
mengalami atau berisiko mengalamni keterbatasan gerak fisik. (Kim et al, 1995)
1. Gangguan muskuloskeletal
a. Osteoporosis
b. Atrofi
c. Kontraktur
d. Kekakuan sendi
2. Gangguan kardiovaskular
a. Hipotensi postural
b. Vasodilatasi vena
c. Peningkatan penggunaan valsava manuver
3. Gangguan sistem respirasi
a. Penurunan gerak pernapasan
b. Bertambahnya sekresi paru
c. Atelektasis
d. Pneumonia hipostasis (Tarwoto & Wartonah, 2011)
C. Jenis imobilisasi
1. Imobilitas fisik, merupakan pembatasan untuk bergerak secara fisik dengan
tujuan mencegah terjadinya gangguan komplikasi pergerakan, seperti pada
pasien dengan hemiplegia yang tidak mampu mempertahankan tekanan di daerah
paralisis sehingga tidak dapat mengubah posisi tubuhnya untuk mengurangi
tekanan.
2. Imobilitas intelektual, merupakan keadaan ketika seseorang mengalami
keterbatasan daya pikir, seperti pada pasien yang mengalami kerusakan otak
akibat suatu penyakit.
3. Imobilitas emosional, merupakan keadaan ketika seseorang mengalami
pembatasan secara emosional karena adanya perubahan secara tiba-tiba dalam
menyesuaikan diri. Sebagai contoh, keadaan stress berat dapat disebabkan
karena bedah amputasi ketika seseorang mengalami kehilangan bagian anggota
tubuh atau kehilangan sesuatu yang paling dicintai.
4. Imobilitas sosial, keadaan idividu yang mengalami hambatan dalam melakukan
interaksi sosial karena keadaan penyakitnya sehingga dapat memengaruhi
perannya dalam kehidupan sosial. (Hidayat, 2009)
D. Manifestasi klinis
Terjadinya imobilisasi dalam tubuh dapat berpengaruh pada sistem tubuh,
seperti :
1. Perubahan metabolik
Ada tiga perubahan utama yang dapat terjadi pada klien imobilisasi
terkait sistem kardiovaskuler, yaitu :
Satu macam kontraktur umum dan lemah yang terjadiadalah foot drop.
Jika foot drop terjadi maka kaki terfiksasi pada posisi plantarfleks secara
permanen. Ambulasi sulit pada kaki dengan posisi ini.
Urine yang pekat ini meningkatkan risiko terjadi batu dan infeksi.
Perawatan perineal yang buruk setelah defekasi, terutama pada wanita,
meningkatkan risiko kontaminasi. Penyebab lain infeksi saluran perkemihan
pada klien imobilisasi adalah pemakaian urine menetap (Perry & Potter, 2005).
A. Kesimpulan
Imobilisasi adalah suatu keadaan di mana seseorang mengalami keterbatasan
gerak yang dapat disebabkan karena adanya gangguan neurologis, muskuloskeletal,
dan sistem respirasi. Masalah imobilisasi ini dapat berakibat pada perubahan
metabolik, integumen, kardiovaskuler, dan sistem organ lainnya. Pada penngkajian
imobilisasi yang penting untuk dikaji adalah kekuatan otot, rentang gerak pasien, dan
seterusnya. Diagnosa yang dibuat oleh seorang perawat harus sesuai dengan hasil
pengkajian yang dilakukan. Intervensi disusun secara sistemastis sesuai dengan
diagnosa keperawatan yang telah dibuat.
B. Saran
Berdasarkan hasil pembahasan materi di atas diharapkan dapat menjadi bahan
masukan yang bermanfaat bagi mahasiswa untuk dapat diaplikasikan dalam tindakan
pelayanan keperawatan dan juga karena keterbatasan referensi yang mendukung,
untuk itu diharapkan kritik dan saran guna untuk kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Potter, P.A dan Perry,A,G. (2005). Buku Ajar Fundalmental Keperawatan Konsep, Proses
dan Praktik. Edisi 4 Volume 2. Jakarta : EGC.
Tarwoto dan Wartonah. (2011). Kebutuhan Dasar Manusia Dan Proses Keperawatan Edisi
4. Jakarta : Salemba Medika.
Wilkinson, Judith M. (2011). Buku saku diagnosis keperawatan : Diagnosis NANDA,
intervensi NIC, kriteria hasil NOC. Jakarta : EGC.
http://nuzulul-fkp09.web.unair.ac.id/artikel_detail-35347-Kep%20Umum Askep
%20Imobilitas.html#popup
https://www.scribd.com/doc/265962712/Asuhan-Keperawatan-Pada-Lansia-Dengan-
Gangguan-Mobilisasi
A. Latar Belakang
Infertilitas adalah gangguan dari sistem reproduksi yang ditandai
dengankegagalan mengalami kehamilan setelah 12 bulan atau lebih dan telah
melakukanhubungan sanggama tanpa kontrasepsi secara teratur (Cavallini & Beretta,
2015).Infertilitas dapat dibagi menjadi infertilitas primer dan infertilitas
sekunder.Infertilitas primer adalah jika seorang wanita belum pernah memiliki anak
karenatidak pernah terjadi kehamilan atau pernah mengalami kehamilan tetapi
tidakpernah terjadi kelahiran hidup. Sedangkan infertilitas sekunder jika seorangwanita
tidak mampu untuk memiliki anak yang disebabkan karena tidak terjadinyakehamilan
atau pernah mengalami kehamilan tetapi tidak terjadi kelahiran hidupdengan syarat
sebelumnya wanita tersebut pernah mengalami kehamilan ataupernah terjadi kelahiran
hidup ((Mascarenhas et al., 2012).
B. Permasalahan
C. Pembahasan
1. Faktor faktor yang mempengaruhi infertilitas
a. Umur
Kemampuan reproduksi wanita menurun drastis setelah usia 35tahun. Hal ini
dikarenakan cadangan sel telur semakinsedikit. Fasereproduksi wanita adalah
masa sistem reproduksi wanita berjalanoptimal sehingga berkemapuan untuk
hamil
b. Lama infertilitas
c. Hubungan seksual
1) Frekuensi
2) Posisi
3) Masa Subur
Kehamilan terjadi bila sel telur bertemu sperma.Satu sel telur dilepaskan oleh
indung telur dalam setiap menstruasi, yaitu empat belas hari sebelum
menstruasiberikutnya. Peristiwa ini disebut ovulasi. Sel telur
kemudianmenunggu sperma di saluran telur (tuba fallopi) selama kuranglebih
48 jam. Masa tersebut disebut masa subur ( Kurniawan,2010).
d. Gaya hidup
1) Alkohol
2) Rokok
3) Narkoba
4) Kafein
5) Obesitas
Wanita dengan berat badan berlebih sering mengalamigangguan ovulasi,
karena kelebihan berat badan dapatmempengaruhi estrogen dalam tubuh dan
mengurangikemampuan untuk hamil (Kasdu, 2001).
6) Olahraga berlebih
e. Emosi
1. Simpulan
Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca
untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih
baik lagi.
E. Daftar Pustaka
Hhtp://scholar.unand.ac.id
Htttp://digilib.uimus.ac.id
https://www.alodokter.com/penyebab-infertilitas-wanita-yang-perlu-diketahui
A. Latar Belakang
B. Pemersalahan
C. Pembahasan
1. Pedofilia
Anak adalah anugerah Tuhan Yang Maha Esayang mana mereka perlu
dilindungi harkat danmartabatnya serta dijamin hak-haknya untuk tumbuh
danberkembang sesuai dengan kodratnya.Anak sebagaigenerasi penerus bangsa,
selayaknya mendapatkan hak-hak dan kebutuhan-kebutuhan secara memadai.
a. Familial Abuse yaitu kekerasan seksual di mana antara korban dan pelaku
masih ada hubungan darah, menjadi bagian dalam keluarga inti.
Perlindungan Anak
secara optimal sesuai dengan hakat dan martabat kemanusiaan serta mendapatkan
perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi demi terwujudnya anak Indonesia
yang berkualitas, berakhlak mulia dan sejahtera
Pengertian Emosi
Dalam hal ini mengenai aspek permasalahan emosional anak, memang tertuju
kaitannya dengan upaya bagaimana mengembalikan atau memulihkan kondisi
normal seperti pada umumnya,maka adanya perlu tindakan yang tepat berup
konseling.Sebagaimana pemulihan emosi yang dilakukan oleh UPTD Pusat
Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan Dan Anak
Daftar Pustaka
http://repository.unissula.ac.id/17249/5/bab%20I.pdf
https://repository.ar-
http://repository.radenintan.ac.id/5468/1/SKRIPSI%20RELIYA.pdf
file:///C:/Users/-acer-/AppData/Local/Temp/10095-23123-1-PB.pdf