-‐3-
MEMUTUSKAN:
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
-‐4-
Pasal 2
Pasal 3
-‐5-
Pasal 4
Pasal 5
Pasal 6
Pasal 7
-‐6-
BAB III
PENGELOLAAN SAMPAH REGIONAL
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 8
Bagian Kedua
Sarana dan Prasarana
Pasal 10
(1) TPA Regional dilengkapi sarana dan prasarana pengelolaan sampah yang
terdiri atas:
a. fasilitas dasar;
b. fasilitas perlindungan lingkungan;
c. fasilitas operasi; dan
d. fasilitas penunjang.
(2) Kelengkapan sarana dan prasarana sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
disesuaikan dengan fungsi TPA Regional.
-‐7-
Bagian Ketiga
Jenis Sampah
Pasal 11
(1) Sampah yang dikelola di TPA Regional adalah Sampah Rumah Tangga
dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga yang tidak dikelola oleh
pemerintah kabupaten/kota di wilayah Daerah.
(2) Selain sampah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), TPA Regional dapat
melakukan pengelolaan terhadap jenis sampah lainnya.
(3) Pengelolaan sampah lain sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat
dilaksanakan jika:
a. sesuai dengan kewenangan atau ketentuan peraturan perundang-
undangan;
b. tersedia sarana dan prasarana untuk melakukan pengelolaan dan
pemrosesan akhir sampah yang bersangkutan; dan
c. disepakati dalam perjanjian kerja sama.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai jenis dan bentuk sampah yang dikelola
di TPA Regional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur
dengan Peraturan Gubernur.
Pasal 12
Bagian Keempat
Pelaksanaan Pengelolaan Sampah
Pasal 13
Pasal 14
-‐8-
Pasal 15
Pasal 16
Pasal 17
Pasal 18
(1) Selain kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14, dalam rangka
pengelolaan sampah regional di Daerah, Pemerintah Daerah dapat
melakukan kegiatan pengangkutan.
(2) Kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan berdasarkan
kesepakatan dengan Pemerintah Kabupaten/Kota.
(3) Ketentuan mengenai tata cara pelaksanaan pemilahan, pengumpulan,
dan pengangkutan sampah regional kegiatan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) diatur dalam peraturan gubernur.
-‐9-
Pasal 20
Pasal 21
BAB IV
KELEMBAGAAN
Pasal 22
Pasal 23
BAB V
KERJA SAMA
Pasal 24
-‐10-
(2) kerja sama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan
badan usaha.
Pasal 25
Pasal 26
Pasal 27
Pasal 28
(1) Perizinan meliputi jenis usaha pengelolaan TPA Regional, antara lain
berupa:
a. usaha jasa pengolahan dan pemrosesan sampah;
b. usaha jasa pengelolaan gas; dan
c. usaha jasa lainnya.
(2) Pemberian izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai dengan
kewenangan.
(3) Keputusan pemberian izin pengelolaan sampah harus diumumkan
kepada masyarakat.
(4) Ketentuan mengenai syarat dan tata cara pemberian izin dalam
pengelolaan sampah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan
peraturan gubernur.
-‐11-
BAB VII
PENDAPATAN
Pasal 29
Pasal 30
Pasal 31
(1) Penjualan hasil produksi, jasa pelayanan penunjang, dan sewa atas
barang milik daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 huruf b
sampai dengan huruf e merupakan pendapatan daerah berupa retribusi
daerah.
(2) Ketentuan mengenai jenis dan besaranya tarif retribusi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diatur dalam peraturan daerah.
Pasal 32
Pasal 33
-‐12-
BAB VIII
KOMPENSASI DAMPAK LINGKUNGAN
Pasal 34
Dalam hal TPA Regional dikelola oleh badan usaha, maka badan usaha
bertanggung jawab memberikan kompensasi kepada masyarakat yang terkena
akibat dampak negatif yang ditimbulkan oleh kegiatan penanganan sampah
di TPA Regional.
Pasal 37
(1) Dalam hal terjadi dampak negatif akibat pengelolaan sampah di TPA
Regional, dilaksanakan mitigasi terhadap masyarakat yang terkena
dampak.
(2) Mitigasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh:
a. pemerintah kabupaten/kota di lokasi TPA Regional berada; dan/atau
b. pemerintah kabupaten/kota yang ikut terkena dampak
negatif.
(3) Biaya mitigasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibebankan kepada
Pemerintah Daerah.
-‐13-
Pasal 38
Pasal 39
-‐14-
Pasal 40
Pasal 41
Pasal 42
-‐15-
BAB XI
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Bagian Kesatu
Pembinaan
Pasal 43
Pasal 44
Pasal 45
-‐16-
Bagian Kedua
Pengawasan
Pasal 46
Bagian Ketiga
Pelaksanaan dan Pelaporan
Pasal 47
Pasal 48
Pasal 49
-‐17-
BAB XII
PARTISIPASI MASYARAKAT
Pasal 50
BAB XIII
PENDANAAN
Pasal 51
BAB XIV
PENYELESAIAN SENGKETA
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 52
(1) Sengketa yang dapat timbul dari pengelolaan sampah terdiri atas:
a. Sengketa antara pemerintah daerah dengan pengelola sampah;
b. sengketa antar Pemerintah Kabupaten/Kota; dan
c. sengketa antara pengelola sampah dan masyarakat skala provinsi.
(2) Penyelesaian sengketa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
dilakukan melalui penyelesaian di luar pengadilan ataupun melalui
pengadilan.
(3) Penyelesaian sengketa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dan ayat (2) dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
-‐18-
Bagian Kedua
Penyelesaian Sengketa di Luar Pengadilan
Pasal 53
Bagian Ketiga
Penyelesaian Sengketa di Dalam Pengadilan
Pasal 54
Pasal 55
Pasal 56
-‐19-
BAB XV
LARANGAN
Pasal 57
BAB XVI
SANKSI ADMINISTRATIF
Pasal 58
-‐20-
Pasal 61
Ketentuan lebih lanjut mengenai bentuk dan tata cara penerapan sanksi
administratif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 58 dan Pasal 59 diatur
dalam Peraturan Gubernur.
BAB XVII
KETENTUAN PENYIDIKAN
Pasal 62
-‐21-
BAB XVIII
KETENTUAN PIDANA
Pasal 63
(1) Setiap orang yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 57, diancam pidana kurungan paling lama 6 (enam) bulan atau
denda paling tinggi Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).
(2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pelanggaran.
BAB XIX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 64
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Provinsi
Kalimantan Selatan.
Ditetapkan di Banjarmasin
pada tanggal 26 April 2018
Ttd.
SAHBIRIN NOOR
Diundangkan di Banjarbaru
pada tanggal 30 April 2018
Ttd.
ABDUL HARIS
Ttd.