Anda di halaman 1dari 13

WI-HSE-02-00

PT. INDRILLCO BAKTI


OPERASI PERBAIKAN DAN PERAWATAN SUMUR
DI INDONESIA
PROSEDUR STANDAR KESELAMATAN KERJA
Di Setujui
Hal Dibuat oleh TGL Direvisi oleh TGL TGL
oleh

WI-HSE-02-01 CHECK LOCATION

Tim Penyusun
Tingkat bahaya LOW 16 Januari 16 06 Jan 20 06 Jan 20
SOP
Equipments
Hse Dept Area Manager
CHECK NEXT LOCATION

PERSIAPAN :
Jalan : Lihat peta lokasi dan nomer grid, jika memungkinkan hindari jalan umum dan perkampungan
: Tunjuk salah satu pelaksana untuk cek lokasi (PIC : Sr.Tool Pusher & Truck Pusher)
: Survey jalan dan buat sketsa tempat-tempat yang berbahaya (jalan longsor,
lubang dan kabel listrik yang rendah, dll)
Lokasi : Pastikan letak lokasi dan bertanya kepada pumper mengenai kepastian arah lokasi, nomor grid,
situasi keamanan daerah tersebut. welldown kapan; alasannya, dan bopd-nya (keamanan dicheck ke security)

PROSEDUR :
Jalan :
1 - Lakukan JMS (Journey Management System), JMM (Journey Management Moving) dan PTI (Pre Trip Inspection)
2 - Pastikan kondisi jalan yang akan dilewati aman untuk semua kendaraan armada moving.
3 - Pastikan jarak yang akan ditempuh dan direncanakan dimana tempat yang aman untuk parkir rig jika diperlukan untuk pemeriksaan
/checking rig.
4 - Hindarkan jalan umum dan perkampungan yang padat, jika masih ada jalan alternatif.
5 - Bila melalui jalan perkampungan perhatikan kabel listrik yang melintang diatas jalan.
6 - Bila melalui jalan umum (public road), perlu pengawalan dari pihak Kepolisian.

LOKASI :
1 - Pastikan nomor sumur dan nomor grid sudah sesuai dengan yang di program.
2 - Pastikan keadaan lokasi jika memerlukan SIMOP, RUMS, atau dokumen lain.
Kondisi lokasi yang tidak aman untuk dimasuki:
- Kondisi lokasi yang bersemak.
- Adanya bahaya biologis (lebah, ular, dan binatang buas lainnya).
3 - Lakukan pendeteksian kabel dengan Underground Cable Detector, buat denah kabel.
4 - Pastikan lokasi cukup memadai untuk pemasangan guy line yang aman sesuai dengan kondisi lokasi.
5 - Gunakan composite matting board, jika kondisi lokasi terlalu lunak dan becek, untuk meminimalkan tarik menarik dengan dozer
6 - Pastikan jarak yang aman dari power line yang melintas di atas lokasi sesuai dengan standar ( tinggi rig + 15 ft ).
7 - Pastikan posisi Rig sesuai dengan Lay Out Rig yang Standard. Jika tidak standar, siapkan izin khusus.
8 - Pastikan ukuran flange well head dan accessoriesnya komplet (gunakan form check list yang ada).
9 - Pastikan tidak ada kebocoran gas di sekitar well dan oil spill.
10 - Pastikan tidak ada pekerjaan lain yang sedang dikerjakan di sekitar well tsb.
11 - Pastikan kondisi lokasi bagus dan jika perlu didress up informasikan ke WDR Tactical.
12 - Kenali lingkungan untuk menghindari arah pencemaran, rumah penduduk disekitar lokasi dan minta bantuan security bila diperlukan.
13 - Lakukan check ulang lokasi sebelum rig moving.
14 - Pastikan dan informasikan kondisi well masih hidup atau mati.
15 - Pastikan sekeliling well pad aman dari ancaman serangga berbahaya atau binatang buas. Jika ditemukan adanya ancaman
serangga bahaya/ binatang buas, segera hubungi pest control. Pastikan kondisi sudah aman, sebelum moving ke lokasi tujuan.
16 - Hasil pemeriksaan didokumentasikan dalam Well Assessment Check List. Dan dilaporkan ke Rig Scheduler.

Apabila terdapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur keselamatan tersebut diatas maka diperlukan JSA
yang harus ditandatangani oleh pegawai berwenang dari team terkait.

SOP ini akan sangat efektif jika digunakan dengan benar dan konsisten.
Setiap individu di dalam team harus mendiskusikan prosedur ini bersama-sama agar mempunyai
pemahaman dan pengertian yang sama serta saling mengetahui tugas masing-masing dan standar K3

Prepared by HSE Departmnent Page 8


PT. INDRILLCO BAKTI
OPERASI PERBAIKAN DAN PERAWATAN SUMUR
DI INDONESIA
PROSEDUR STANDAR KESELAMATAN KERJA
Dibuat Di Setujui
Nomor Hal TGL Direvisi oleh TGL
oleh oleh
PENGECEKAN SARANG
WI-HSE-02-02 LEBAH

Tingkat bahaya HIGH Tim


Equipments MANTEL HUJAN, BEE Penyusun 16 Januari 16 06 Jan 20
NET, SARUNG TANGAN SOP
KARET, STIK KAYU,
SAFETY SHOES, SAFETY
HEAD. Hse Dept Area Manager
ASSESSMENT LOKASI YANG TERDAPAT SARANG LEBAH

PERSIAPAN :
1. Lakukan PJM

PPE YANG DIBUTUHKAN:


1. Safety Head
2. Mantel Hujan dengan jenis yang menggunakan celana (untuk meminimalisasi lebah masuk).
3. Bee net
4. Sarung Tangan Karet
5. Kayu dengan panjang +/- 2 meter
6. Safety Shoes

PROSEDUR :
1. Lakukan Pengecekan pada siang hari.
2. Personil yang akan melakukan pengecekan, wajib menggunakan:
Bee net, Safety Head dan Safety Shoes, Baju lengan panjang yang dilapisi Mantel Hujan, Sarung Tangan Karet.
3. Lakukan pengecekan pada dengan menggunakan stik kayu dengan panjang +/- 2 meter
4. Pengecekan dilakukan berdua, satu orang berada di dalam kendaraan bersiap untuk melakukan evakuasi.
5. Jika terdapat sarang lebah, segera sampaikan hasil pengecekan kepada Pest Cotrol team.

NOTE:
1. Segera Hubungi Pest Control, jika ada keraguan.

PAKAIAN UNTUK PENGECEKAN SARUNG TANGAN KARET STICK KAYU +/- 2 METER PENGECEKAN
Apabila terdapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur keselamatan tersebut diatas maka diperlukan JSA yang haru
ditandatangani oleh pegawai berwenang dari team terkait.

SOP ini akan sangat efektif jika digunakan dengan benar dan konsisten.
Setiap individu di dalam team harus mendiskusikan prosedur ini bersama-sama agar mempunyai
pemahaman dan pengertian yang sama serta saling mengetahui tugas masing-masing dan standar K3

Prepared by HSE Department Page 9


PT. INDRILLCO BAKTI
ERBAIKAN DAN PERAWATAN SUMUR
DI INDONESIA
UR STANDAR KESELAMATAN KERJA

TGL

06 Jan 20

LOKASI YANG TERDAPAT SARANG LEBAH

Baju lengan panjang yang dilapisi Mantel Hujan, Sarung Tangan Karet.

ng berada di dalam kendaraan bersiap untuk melakukan evakuasi.


paikan hasil pengecekan kepada Pest Cotrol team.

PENGECEKAN
engan prosedur keselamatan tersebut diatas maka diperlukan JSA yang harus
ni oleh pegawai berwenang dari team terkait.

f jika digunakan dengan benar dan konsisten.


am harus mendiskusikan prosedur ini bersama-sama agar mempunyai
n yang sama serta saling mengetahui tugas masing-masing dan standar K3

Prepared by HSE Department Page 9


PT. INDRILLCO BAKTI
OPERASI PERBAIKAN DAN PERAWATAN SUMUR
DI INDONESIA
PROSEDUR STANDAR KESELAMATAN KERJA
Dibuat Di Setujui
Nomor Hal TGL Direvisi oleh TGL TGL
oleh oleh
WI-HSE-02-03 SERAH TERIMA SUMUR

Tingkat bahaya LOW Tim


Equipments Penyusun 16 Januari 16 06 Jan 20 06 Jan 20
SOP

Hse Dept Area Manager


SERAH TERIMA SUMUR SEBELUM MEMULAI PEKERJAAN
DESKRIPSI
Serah terima sumur sebelum di perbaiki adalah suatu pekerjaan yang sangat penting terhadap pekerjaan Wellwork operation, pekerjaan
ini sangat diperlukan untuk mempercepat sumur berproduksi kembali dan pekerjaan ini dibutuhkan kerja sama yang baik antara kedua
team dalam berkomunikasi dengan customer dengan baik mutlak diperlukan.
PROSEDUR :
1- Persiapan sebelum memulai pekerjaan serah terima:
- Melakukan Tail Gate Meeting
- Menjelaskan SOP yang akan dikerjakan TGM, JSA dan persiapan
- Membuat JSA untuk pekerjaan yang kritikal
- Siapkan dan isi Checklist Handover lokasi
2- Periksa polusi disekeliling lokasi, kanal, Temporary- Pit, Pumping Unit, sekitar sumur, kepala sumur, serta Location Pad, dan House
Keeping lokasi tersebut.
3- Periksa Pumping Unit dan kelengkapannya seperti: Horse Head, Pin Horse Head, Bridle, Carrier Bar, Stopper Plate serta bautnya, V-Belt,
Ladder, Crank Arm, P.Unit Brake, P.Unit Lock, Pitman Arm, Prime Mover, Base, Equalizer, Counter Weight,Tail Bearing, Sad dan Casing
valve.
Catatan: Dilarang mengerjakan sumur kalau P.Unit Brake tidak bagus atau Belt Guard tidak terpasang. Laporkan dan mintakan
perbaikannya kepada FMTP
Jika well menggunakan ESP, cek kondisi surface cable protector, Kelengkapan locknut, Junction Box, Sample cock, Casing valve, Master
valve, regulator Line dan Switch board.
4- Periksa kepala sumur dan bagian-bagiannya seperti: Polish Rod, Clamp Polish Rod, Stuffing Box Assy, Rod Bope, Pumping Tee, Nipple,
Reducer, Nipple Wing Line, Wing Tee, Union Wing Line, Elbow, Swage Nipple, Dyn Spacer, Sample Ell, Reducer, Flow Line, Tee, Swage
Nipple, Elbow, PLw/½”Valve, Union Hummer, Stud Bolt Flange.
5- Periksa semua kran-kran yang ada di Manifilod Header seperti: kran Production Line, kran Jump Casing Line, kran Killing Line, kran
Casing Coridor, Check Valve Killing Line, kran Casing Line. Pastikan semua kran-kran tersebut berfungsi bagus. Bisa ditutup dan dibuka
dengan sempurna.
6- Catat dan laporkan jika ditemui:
- Polusi disekeliling lokasi (location pad), sumur, kepala sumur, Temporary Pit, House keeping yang kurang.
- Kelengkapan Pumping Unit atau ESP yang kurang atau rusak seperti: Pin kepala Kuda yang tidak ada, Bridle yang sudah rusak, Carrier
Bar, Stopper Plate dan bautnya yang tidak ada, dan lain-lainnya.
- Kelengkapan sumur yang kurang atau rusak seperti: Stuffing Box yang bocor, Baut Flange yang tidak komplit, kran Sample Cock yang
tidak ada atau rusak, dan lain-lainnya.
- Kondisi semua kran-kran baik yang ada di kepala sumur maupun yang ada di Manifold Header sudah rusak, atau tidak bisa dibuka dan
ditutup dengan sempurna.
7- Proses serah terima yang jelas dengan FMT- Production, tulis dan isi form serah terima sumur (lihat form serah terima sumur) dan tanda
tangani dengan Nama, Nomor Badge, Tanggal dan Jam yang jelas.
Catatan:
- Jangan memulai pekerjaan sebelum serah terima lokasi dilakukan dengan benar (face to face)
- Kerjakan sumur sesuai Well Program berdasarkan SOP.

Bebas dari polusi Aksesoris Wellhead yang Kran-kran manifold yang lengkap

Apabila terdapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur keselamatan tersebut diatas maka diperlukan JSA yang harus
ditandatangani oleh pegawai berwenang dari team terkait.

Prepared by HSE Department Page 10


SOP ini akan sangat efektif jika digunakan dengan benar dan konsisten.
Setiap individu di dalam team harus mendiskusikan prosedur ini bersama-sama agar mempunyai pemahaman dan
pengertian yang sama serta saling mengetahui tugas masing-masing dan standar K3

Prepared by HSE Department Page 10


PT. INDRILLCO BAKTI
OPERASI PERBAIKAN DAN PERAWATAN SUMUR
DI INDONESIA
PROSEDUR STANDAR KESELAMATAN KERJA
Dibuat Di Setujui
Nomor Hal TGL Direvisi oleh TGL TGL
oleh oleh
MEMATIKAN PUMPING
WI-HSE-02-04 UNIT

Tingkat bahaya MEDIUM Tim


Penyusun 16 Januari 16 06 Jan 20 06 Jan 20
Equipment: PPE lengkap, Hand glove rubber, SOP
Lock-out & Tag out, Safety eye glass.
Hse Dept Area Manager
MEMATIKAN PUMPING UNIT

DESKRIPSI
Pumping unit adalah salah satu alat yang digunakan untuk mengangkat minyak (Fluida) dari dalam sumur minyak (Well bore) ke
permukaan (Fasilitas produksi). Pumping Unit dimatikan karena adanya pekerjaan-pekerjaan sebagai berikut: DSST Program,
Penggantian

PROSEDUR :
1- Persiapan sebelum memulai pekerjaan
• Persiapkan General Work Permit yang sudah di-approved oleh TL FMT-Production masing-masing area yang akan dikerjakan well-nya
sesuai dengan
• Melakukan lokasinya.
Tail Gate Meeting.
• Menjelaskan pekerjaanyang akan dikerjakan (SOP)
• Membuat JSA untuk pekerjaan yang kritikal
• Melakukan inspeksi DROP dan FSWP
• Melihat kondisi kesehatan crew yang akan bekerja pada saat itu
• Persiapkan standard PPE yang dibutuhkan, seperti: sarung tangan, safety shoes, glasses dan helmet.
• Lakukan pre-inspection keseluruh kondisi unit dan perlengkapan lainnya.
• Informasikan ke semua crews sekiranya dijumpai kejanggalan atau kelainan-kelainan yang di temui.
• Check well history/well file sebelum rig/hoist di pindahkan ke lokasi tersebut.
2- Pastikan keadaan sekeliling, Pumping Unit dan Flow Line dalam keadaan aman.
3- Matikan Pumping Unit dengan merubah switch pada panel box pada posisi OFF dengan kepala kuda pada posisi Down Stroke (sesuai
kebutuhan).
4- Pasang Rem.
5- Matikan switch yang ada di Disconnect Switch.
6- Lakukan ZES (Zero Electric Statis), dengan cara memutar switch ke posisi ON/ tekan starter untuk memastikan bahwa arus listrik benar-
benar sudah tidak mengalir dan posisikan switch ke posisi OFF.
7- Pasanglah brake pawl/ safety lock pin, rantai pit man arm pada crank arm.
8- Apabila sumur dimatikan untuk jangka waktu yang belum tentu (lama) karena program kerja yang akan dilakukan maka:
• Pasang pasak/kunci pengaman (safety lock pin) pada Pumping Unit.
• Untuk Hoist, jika seri pumping unit 228 (Ukuran besar), pasang safety sling dari walking beam ke base beam.
• Kuncikan karet BOP Stuffing Box.
• Tutup valve production line (wing line).
• Tutup valve casing line.
• Pasang LOTO.
9- Buat Catatan:
• Jam dimatikan
• Sebab dimatikan / jenis pekerjaan
• Produksi yang hilang.

Apabila terdapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur keselamatan tersebut diatas maka diperlukan JSA yang
harus ditandatangani oleh pegawai berwenang dari team terkait.

SOP ini akan sangat efektif jika digunakan dengan benar dan konsisten.
Setiap individu di dalam team harus mendiskusikan prosedur ini bersama-sama agar mempunyai pemahaman dan
pengertian yang sama serta saling mengetahui tugas masing-masing dan standar K3

Prepared by HSE Department Page 11


PT. INDRILLCO BAKTI
OPERASI PERBAIKAN DAN PERAWATAN SUMUR
DI INDONESIA
PROSEDUR STANDAR KESELAMATAN KERJA
Dibuat Di Setujui
Nomor Hal TGL Direvisi oleh TGL TGL
oleh oleh
PERPINDAHAN RIG DAN
WI-HSE-02-05 EQUIPMENT
Tim
Tingkat bahaya HIGH Penyusun 16 Januari 16 06 Jan 20 06 Jan 20
Equipment: Bendera, Alat berat, Revoloving SOP
light Hse Dept Area Manager
PERPINDAHAN RIG DAN EQUIPMENT
PERSIAPAN :
1- Pastikan semua perizinan sudah lengkap (GWP, Working Near Power Line, Excavation Permit).
2- Pastikan semua personal lengkap dengan PPE
3- Pastikan kembali kondisi lokasi dan Jalan yang akan dilalui, untuk perpindahan.
4- Lakukan Prejob meeting dengan semua yang terlibat dengan proses moving.
5- Buat JMM (Journey Management Moving) lengkap dengan denahnya, JSA (Job Safety Analisis) moving rig.
6- Mengisi blangko Journey Management System (JMS )
7- Pastikan alat pemadam api ringan (APAR) tersedia dan berfungsi dengan baik
8- Tersedia convoy leader (Sr Toolpusher dan Truck Pusher) dilengkapi dg revolving light, bendera merah dan radio komunikasi.
9- Pastikan semua pengemudi harus mempunyai izin dan permit yang masih berlaku disyahkan oleh Perusahaan.
10 - Pastikan Tim Moving (TP, Sr.TP, WSM, HES field officer, Truck Pusher) berada di lokasi
11 - Jika melewati Public Road, pastikan moving dikawal oleh Polisi.
PROSEDUR :
1- Periksa Rute perjalanan yang akan ditempuh untuk memudahkan semua armada transportasi dalam proses perpindahan .
2- Periksa kondisi jalan, lebar jalan, persimpangan, kedudukan pipa-pipa yang melintang dijalan serta ketinggian Power line.
3- Persiapkan Transport untuk perpindahan.
Catatan: Jangan dipaksakan untuk melakukan pekerjaan yang telah di schedule apabila lokasi rusak atau tidak bisa masuk.
4- Muat barang-barang yang sesuai dengan Transport yang ditentukan, ikat dan atur letak barang-barang tersebut agar tidak melebihi
panjang badan alat pengangkut.
Catatan: Pasang bendera merah pada alat yang diangkut, jika melebihi panjang alat pengangkut maksimum 100 cm dan lebar 30 cm,
gunakan convoy dan nyalakan lampu tanda iring-iringan. Untuk kondisi melebihi batas maksimum yang diperlukan diperlukan approval
dari Wellwork leadership.
5- Lipat dan ikat semua Walk away disamping kiri kanan badan Rig / Hoist.
6- Lakukan perbaikan lokasi perpindahan maupun lokasi yang ditinggalkan apabila diperlukan.
7- Periksa tekanan angin ban (pasang rantai bila perlu), air radiator, bahan bakar (fuel), oli mesin, minyak hydraulic, minyak rem, rem,
lampu, klakson, wiper, kaca spion, kaca jendela, sabuk pengaman, kemudi, P3K, Bolt Propeller Sub dan sebagainya.
8- Jumlah maksimum kendaraan yang diconvoy oleh satu convoy leader adalah 3 unit (Refer ke peraturan daerah masing-masing).
9- Pengemudi Rig/Hoist harus dibantu oleh Convoy leader untuk memberikan aba-aba sewaktu keluar/masuk kelokasi, atau pada saat
akan release dan set Rig / Hoist. Rig bergerak dengan didahului oleh convoy leader dg jarak 6 - 8 detik tergantung pada kondisi jalan.
10 - Mobil convoy harus berada didepan Rig / Hoist dan menyalakan lampu tanda iring-iringan dengan jarak yang aman (minimum 30 m,
sesuai dengan kecepatannya) dan jarak minimum ¾ panjang mobil (pada saat berhenti), sesuaikan kecepatan kendaraan Rig / Hoist
dan lain-lain dengan keadaan jalan serta memenuhi semua aturan yang berlaku.
Catatan: Jika jalan licin / basah jarak iring-iringan minimum 2 (dua) kali jarak aman, jika tidak memungkinkan lakukan SWA.
11 - Kecepatan maximum Rig adalah 40 km/jam.
12 - Pengemudi/Truck Pusher harus selalu memperhatikan isyarat dan kode dari convoy leader menggunakan isyarat lampu/klakson dsb.
13 - Tidak dibenarkan crew berada diatas Rig carrier saat moving
14 - Asisten Convoy tail mengatur dan dapat berkomunikasi dengan asisten convoy leader melalui, radio, HP dan klakson untuk memberi
kesempatan pada kendaraan lain dibelakang yang akan mendahului Rig pada daerah yang aman
15 - Pengemudi Rig harus mengikuti petunjuk dari asisten convoy leader.
16 - Setelah perjalanan +/- 25 km, lakukan trip inspection kembali.
17 - Selama perpindahan belangsung tidak dibolehkan saling medahului
18 - Sampai dilokasi baru parkirkan Rig pada tempat yang aman, tempatkan transimition gear pada posisi netral, hidupkan
parking brake dan pasang ganjal ban dengan baik.
19 - Ketika akan masuk ke lokasi, pastikan posisi Rig dan peralatannya sesuai dengan Lay Out procedure.
NOTE :
Tentukan satu atau dua orang Flag Man bila memasuki persimpangan
Apabila terdapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur keselamatan tersebut diatas maka diperlukan JSA yang
harus ditandatangani oleh pegawai berwenang dari team terkait.
SOP ini akan sangat efektif jika digunakan dengan benar dan konsisten.
Setiap individu di dalam team harus mendiskusikan prosedur ini bersama-sama agar mempunyai pemahaman
dan pengertian yang sama serta saling mengetahui tugas masing-masing dan standar K3L (HES) yang akan
dicapai pada akhir pekerjaan

Prepared by HSE Department Page 12


PT. INDRILLCO BAKTI
OPERASI PERBAIKAN DAN PERAWATAN SUMUR
DI INDONESIA
PROSEDUR STANDAR KESELAMATAN KERJA
Dibuat Di Setujui
Nomor Hal TGL Direvisi oleh TGL TGL
oleh oleh
WI-HSE-02-06 MOVING RIG BY DOZER

Tingkat bahaya HIGH


Tim
Penyusun 16 Januari 16 06 Jan 20 06 Jan 20
Equipment:
SOP

Hse Dept Area Manager


MOVING RIG ASSIST BY DOZER

PERSIAPAN
1 Adakan Tail Gate Meeting dengan semua crew dan operator dozer untuk memberitahu tujuan pekerjaan, terangkan SOP
dan JSA yang sudah ada dan dibuat, pastikan kondisi crew dalam keadaan sehat untuk bekerja pada saat itu
2 Persiapkan standard PPE yang dibutuhkan :• Safety Glasses, • Sarung tangan, • Topi keselamatan, • Sepatu safety
3 Buat Pre job meeting
4 Pastikan layout ground cable telah tersedia dan diinformasikan ke operator dozer
5 Pastikan operator dozer telah mempunyai izin operasi.
6 Pastikan kebutuhan dozer sudah dicantumkan di dalam GWP
7 Pastikan kondisi dozer dan sling dalam keadaan bagus
8 Gunakan composite matting board jika diperlukan.

PROSEDURE
1 Check dan pastikan kondisi dari dozer baik sling penarik maupun tempat penarik yang ada di Rig.
2 Adanya komunikasi antara operator dozer dan signal man.
3 Set dozer didepan Rig dengan jarak yang aman ( tidak terlalu jauh / dekat ), dan tarik sling Dozer untuk dicantolkan
di tempat penarik dari Rig.
4 Simpulkan sling dari Dozer ditempat penarik yang ada di Rig dengan betul.
5 Tegangkan sling penarik dari dozer dengan hati hati sambil diberi aba aba (yang memberi aba aba cukup satu orang ).
6 Pada saat penarikan, pastikan tidak ada orang yang berada disekitar line of fire.
7 Jalankan dozer perlahan lahan diikuti dengan menjalankan Rig secara perlahan lahan sambil diamati salah seorang crew-
dengan posisi jarak yang aman dari penarikkan.
8 Hentikan penarikkan jika didapati hal hal yang mencurigakan dalam proses penarikkan, (lakukan dress up lokasi jika diperlukan, untuk
menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, seperti bahaya lebah, well lama yang tertimbun).
9 Lanjutkan penarikan sampai dimana Rig bisa bergerak tanpa bantuan dari dozer.
10 Buka hook dari sling dozer dan release dozer, lanjutkan moving ke lokasi baru dengan hati hati.

Gambar pendukung

Apabila terdapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur keselamatan tersebut diatas maka diperlukan JSA yang
harus ditandatangani oleh pegawai berwenang dari team terkait.
SOP ini akan sangat efektif jika digunakan dengan benar dan konsisten.
Setiap individu di dalam team harus mendiskusikan prosedur ini bersama-sama agar mempunyai
pemahaman dan pengertian yang sama serta saling mengetahui tugas masing-masing dan standar K3

Prepared by HSE Deaprtment Page 13


PT. INDRILLCO BAKTI
OPERASI PERBAIKAN DAN PERAWATAN SUMUR
DI INDONESIA
PROSEDUR STANDAR KESELAMATAN KERJA
Dibuat Di Setujui
Nomor Hal TGL Direvisi oleh TGL TGL
oleh oleh
Kendaraan Memasuki
WI-HSE-02-07 Wellpad Area
Tingkat bahaya HIGH
Tim
Penyusun 16 Januari 16 06 Jan 20 06 Jan 20
Equipment: PPE STANDARD
SOP

Hse Dept Area Manager


KENDARAAN MEMASUKI WELLPAD AREA

Ijin Masuk : Pastikan ada security Pass untuk memasuki area


Tujuan : Kendaraan yang memasuki wellpad area tidak membahayakan terhadap operasi rig maupun terhadap
kendaraan itu sendiri
Ruang Lingkup : Prosedur ini berlaku untuk semua jenis kendaraan yang akan memasuki wellpad area dimana Rig sedang
dioperasikan didaerah Well Work Unit kerja/ jabatan/pelaksana terkait
Pelaksana : Petugas Access Control.
Definisi : Kendaraan yang dimaksudkan adalah kendaraan berat maupun kendaraan ringan yang akan memasuki wellpad
area untuk membongkar atau memuat barang dan/atau orang.
Referensi : SOP Pemuatan Tandem truck ;Foco truck; Armroll truck dan Vacuum truck
: SOP Pembongkaran Tandem truck; Foco truck; Armroll truck dan Vacum truck termasuk Ser-Co equipment.

PROSEDUR :

A. KENDARAAN BERAT ( Heavy Vehicle )


1- Operator memberhentikan mobil dan melapor kepada petugas access control, dan mendapatkan safety orientation.
2- Swamper mengisi buku tamu dan menerangkan maksud/tujuan, memastikan kondisi lokasi
3- Operator menempatkan kendaraannya kedaerah pemuatan / pembongkaran sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh petugas
access control setelah mendapatkan wewenang dari tool pusher/tool pusher, Swamper harus memandu sampai ketempat pemuatan /
pembongkaran,
4- Pada saat kendaraan berhenti/parkir,Swamper harus memasang ganjal pada ban belakang.

B. KENDARAAN RINGAN ( Light Vehicle )


1- Sopir harus memberhentikan mobil dan melapor kepada petugas access control, mengutarakan maksud kunjungannya dan mengisi
buku tamu dan wajib mendapatkan safety orientation dari petugas access control.
2- Sopir memarkir kendaraannya ditempat yang telah ditentukan dan dipandu oleh petugas acces control.
3- Pastikan kendaraan telah berhenti dengan sempurna dan dalam keadaan aman untuk diparkir.

Note :
Tidak di benarkan meninggalkan kunci kontak di dalam kendaraan saat parkir.
Petugas Access control harus menerangkan 10 point syarat masuk kelokasi.

Apabila terdapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur keselamatan tersebut diatas maka diperlukan JSA yang
harus ditandatangani oleh pegawai berwenang dari team terkait.
SOP ini akan sangat efektif jika digunakan dengan benar dan konsisten.
Setiap individu di dalam team harus mendiskusikan prosedur ini bersama-sama agar mempunyai pemahaman
dan pengertian yang sama serta saling mengetahui tugas masing-masing dan standar K3L (HES) yang akan
dicapai pada akhir pekerjaan

Prepared by HSE Department Page 14


PT. INDRILLCO BAKTI
OPERASI PERBAIKAN DAN PERAWATAN SUMUR
DI INDONESIA
PROSEDUR STANDAR KESELAMATAN KERJA
Dibuat Di Setujui
Nomor Hal TGL Direvisi oleh TGL TGL
oleh oleh
PENGANGKATAN BASE
WI-HSE-02-08 FLOOR
Tim
Tingkat bahaya HIGH
Penyusun 16 Januari 16 06 Jan 20 06 Jan 20
Equipment: PPE STANDARD SOP
Hse Dept Area Manager
PENGANGKATAN BASE FLOOR
DESKRIPSI
Base floor adalah salah satu bahagian yang terpenting dari proses Hoist mulai bekerja sampai selesai untuk memperbaiki sumur
minyak. Oleh sebab itu peralatan ini harus kita jaga kebersihannya serta dirawat dengan benar agar tahan lama.
Dengan bagusnya semua facilitas yang berada di lingkungan Hoist, maka pekerjaan perawatan sumur akan cepat diselesai dengan cara
yang benar dan sumur minyak dapat diproduksikan kembali untuk menunjang program yang telah di tetapkan oleh Pelanggan.
PROSEDUR :
1- Persiapan, sebelum memulai pekerjaan:
1. SOP, Lifting Plan
2. GWP (Mengikuti RIG/HOIST), PG&T Permit jika di butuhkan
3. SIO, SILO
4. PERMIT
5. Daily Pre-trip Inspection
2- Adakan Tail Gate meeting dengan semua crew untuk memberitahu tujuan pekerjaan dan tentang keselamatan kerja, terangkan SOP
dan JSA yang sudah ada dan dibuat, pastikan kondisi crew dalam keadaan sehat untuk bekerja pada saat itu.
3- Lakukan Pre Trip Inspection sebelum memulai suatu pekerjaan/membawa Foco Truck untuk bekerja
4- Siapkan PPE yang di butuhkan
5- Pastikan Acces Control di lakukan dengan benar
6- Navigator/Operator Foco Truck harus melapor kepada RIG/Hoist crew dan mengecek kondisi barang yang akan di angkat
7- Setelah pekerjaan di ketahui dan di cek keadaan lokasi pengangkatan, dan adakan Pre Job Meeting dengan crew.
8- Pastikan posisi Foco Truck aman untuk pengangkatan Base Floor.
9- Setelah posisi Foco Truck aman, tekan kunci out rigger untuk mengeluarkan out rigger dan keluarkanlah out rigger dengan sempurna
seluruhnya (kiri dan kanan).
10 - Setelah Out Rigger di keluarkan pastikan menggunakan Crane Mate
11 - Pasanglah Sling yang sudah LULUS INSPECTION dan di berikan COLOUR CODE pada ke empat sisi (Lifting Point/eye pad) base floor
yang akan di angkat. Jangan memasang hook sling di sisi base floor tetapi pada eyepad.
12 - Gunakanlah Tag Line untuk membantu mengarahkan BASE FLOOR ke posisi di atas Foco Truck dengan benar.
13 - Angkat lah Base Floor sesuai dengan posisi (Yang lebar dan lebih panjang yang di bawah).
14 - Pastikan tidak ada barang-barang diatas base floor.
15 - Pastikan posisi navigator sewaktu pengangkatan base floor harus di bawah dari foco truck.
16 - Setelah seluruh Base Floor di susun dengan rapi di atas Foco truck, ikatlah dengan menggunakan rantai yang standar dan yang sudah
lulus INSPECTION
17 - Pastikan untuk memasang bendera warna merah di belakang sisi base floor yang paling lebar dan panjang
18 - Pastikan Hook dari Foco Truck Terpasang dengan sempurna dan terkait di tempatnya
19 - Setelah hook di pasangkan di tempat yang benar, tutup kembali Out Rigger dan pastikan Out Rigger di lock dengan benar. Pastikan
Crane Mate diletakkan pada tempatnya.
20 - Setelah semua Out Rigger di tutup dengan benar lakukan mobilisasi ke tempat tujuan, gunakan head lamp dan lampu Rotary.

Out Rigger Terpasang Sling diberi Colour Gunakan Tag Line Pastikan Posisi Swamper Pastikan susunan base Pastikan Hook foco
utk mengarahkan truck terpasang
base floor sempurna
Apabila terdapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur keselamatan tersebut diatas maka diperlukan JSA yang
harus ditandatangani oleh pegawai berwenang dari team terkait.

SOP ini akan sangat efektif jika digunakan dengan benar dan konsisten.
Setiap individu di dalam team harus mendiskusikan prosedur ini bersama-sama agar mempunyai pemahaman dan
pengertian yang sama serta saling mengetahui tugas masing-masing dan standar K3

Prepared by HSE Department Page 15


PT. INDRILLCO BAKTI
OPERASI PERBAIKAN DAN PERAWATAN SUMUR
DI INDONESIA
PROSEDUR STANDAR KESELAMATAN KERJA
Dibuat Di Setujui
Nomor Hal TGL Direvisi oleh TGL TGL
oleh oleh
PENURUNAN BASE
WI-HSE-02-09 FLOOR
Tim
Tingkat bahaya HIGH
Penyusun 16 Januari 16 06 Jan 20 06 Jan 20
Equipment: PPE STANDARD
SOP
Hse Dept Area Manager
PENURUNAN BASE FLOOR
DESKRIPSI
Base floor adalah salah satu bahagian yang terpenting dari proses Hoist mulai bekerja sampai selesai untuk memperbaiki sumur
minyak. Oleh sebab itu peralatan ini harus kita jaga kebersihannya serta dirawat dengan benar agar tahan lama.
Dengan bagusnya semua facilitas yang berada di lingkungan Hoist, maka pekerjaan perawatan sumur akan cepat diselesaikan dengan
cara yang benar dan sumur minyak dapat diproduksikan kembali untuk menunjang program yang telah di tetapkan oleh BP.

PROSEDUR :
1- Persiapan, sebelum memulai pekerjaan:
1. SOP
2. PG&T Permit jika di butuhkan
3. GWP (Mengikuti RIG/HOIST)
4. Lifting Plan
5. SIO
6. SILO
7. PERMIT
8. Daily Pre-trip Inspection
2- Adakan Tail Gate meeting dengan semua crew untuk memberitahu tujuan pekerjaan dan tentang keselamatan kerja, terangkan SOP
dan JSA yang sudah ada dan dibuat, pastikan kondisi crew dalam keadaan sehat untuk bekerja pada saat itu.
3- Lakukan Pre Trip Inspection sebelum memulai suatu pekerjaan/membawa Foco Truck untuk bekerja
4- Siapkan PPE yang di butuhkan
5- Navigator dan Operator Foco truck melakukan pengecekan sesampai di lokasi apakah kondisinya bisa dimasuki atau tidak
Note : Lokasi untuk set base floor harus datar dan keras
6- Set Foco truck pada posisi yang selamat untuk penurunan base floor
7- Pasang Out rigger dengan sempurna dan kuat
Note : beri bantalan papan seandainya kondisi lokasi lunak dan berlumpur
8- Buka rantai pengikat base floor oleh swamper dan operator pada foco truck
9- Crew Rig/Hoist membantu untuk penurunan pada bagian bawah dan swamper bekerja pada bagian atas foco truck
10 - Turunkan base floor dari atas foco truck sesuai dengan urutannya dan dipandu oleh salah seorang Rig/Hoist crew
11 - Release out rigger foco truck dan dikeluarkan dari location pad.
Gambar pendukung

Out Rigger Terpasang Sling diberi Colour Gunakan Tag Line Pastikan Posisi kaki crew Posisi swamper diatas Pastikan Hook foco
untuk truck terpasang
mengarahkan base sempurna

Apabila terdapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur keselamatan tersebut diatas maka diperlukan JSA yang
harus ditandatangani oleh pegawai berwenang dari team terkait.

Prepared by HSE Department Page 16


SOP ini akan sangat efektif jika digunakan dengan benar dan konsisten.
Setiap individu di dalam team harus mendiskusikan prosedur ini bersama-sama agar mempunyai pemahaman dan
pengertian yang sama serta saling mengetahui tugas masing-masing dan standar K3

Prepared by HSE Department Page 16

Anda mungkin juga menyukai