Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

AKUNTABILITAS

DISUSUN OLEH:
Ns. EKA DELITAMURNI, S.Kep
A6.2.11

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


GOLONGAN III ANGKATAN VI
KEMENTRIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
REGIONAL BUKIT TINGGI
2020
Tugas:
A. Apa yang Anda ketahui tentang e-govt
B. Tantangan apa saja yang dihadapi dalam penerapan e-govt

Jawaban:

A. E-Government

E-Government (E-govt) merupakan suatu mekanisme interaksi baru antara pemerintah


dengan masyarakat dan kalangan lain yang berkepentingan, dengan melibatkan penggunaan
teknologi informasi (terutama internet) untuk memperbaiki mutu (kualitas) pelayanan. Aplikasi
teknologi E-Government adalah respon terhadap perubahan lingkungan strategik yang menuntut
adanya perubahan administrasi publik yang lebih transparan, akuntabel, efisien dan efektif.

Tujuan dari penerapan E-Government:

1. Meningkatkan efisiensi dan cost-efectiveness dari pemerintah


2. Memberikan jasa pelayanan kepada masyarakatsecara lebih baik
3. Menyediakan akses informasi kepada public secara luas
4. Menjadikan penyelenggara pemerintah lebi bertanggung jawab dan transparan kepada
masyarakat

Manfaat penerapan E-Government bagi negara, antara lain:

1. Memperbaiki kualitas pelayanan pemerintah kepada stakeholder (masyarakat, kalangan


bisnis dan industri) terutama dalam hal kinerja efektivitas dan efisiensi di berbagai bidang
kehidupan bernegara.
2. Meningkatkan transparansi, kontrol dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintah dalam
rangka penerapan konsep Good Governance.
3. Mengurangi secara signifikan total biaya administrasi, relasi dan interaksi yang dikeluarkan
pemerintah maupun stakeholdernya untuk keperluan aktivitas sehari-hari.
4. Memberikan peluang bagi pemerintah untuk mendapatkan sumber-sumber pendapatan baru
melalui interaksinya dengan pihak-pihak berkepentingan.
5. Menciptakan suatu lingkungan masyarakat baru yang dapat secara cepat menjawab berbagai
permasalahan yang dihadapi sejalan dengan berbagai perubahan global dan trend yang ada.
6. Memberdayakan masyarakat dan pihak-pihak lain sebagai mitra pemerintah dalam proses
pengambilan berbagai kebijakan publik secara merata dan demokratis.
7. Terwujudnya pemerintahan yang lebih bertanggung jawab (accountable) bagi warganya.

Tipe-tipe Relasi E-Government:

1. Government to Citizen/ Government to Customer (G2C)


Adalah penyampaian layanan publik dan informasi satu arah oleh pemerintah kepada
masyarakat untuk pemenuhan berbagai kebutuhan pelayanan sehari-hari. Contohnya pajak
online, layanan jaminan sosial, layanan imigrasi, layanan kesehatan, beasiswa,
penanggulangan bencana, mencari pekerjaan, dokumen pribadi ( akte kelahiran, akte
perkawinan, aplikasi paspor).
2. Government to Business (G2B)
Adalah transaksi elektronik dimana pemerintah menyediakan berbagai informasi yang
dibutuhkan bagi kalangan bisnis untuk bertransaksi dengan pemerintah agar lebih efisien,
untuk membentuk relasi yang baik. Mengarah kepada pemasaran produk dan jasa ke
pemerintah untuk membantu pemerintah menjadi lebih efisien melalui peningkatan proses
bisnis dan manajemen data elektronik.
3. Government to Government (G2G)
Memungkinkan komunikasi dan pertukaran informasi online antar departemen atau Lembaga
pemerintahan melalui basis data terintegrasi. Contohnya konsultasi secara online, blogging
untuk kalangan legislatif, Pendidikan secara online, pelayanan kepada masyarakat secara
terpadu.
4. Government to Employees (G2E)
Aplikasi ini digunakan untuk meningkatkan kinerja dan kesejahteraan para pegawai negeri
atau karyawan pemerintahan yang bekerja disejumlah institusi sebagai pelayan masyarakat.
Contohnya sistem asuransi kesehatan dan Pendidikan bagi para pegawai pemerintahan yang
terintegrasi dengan Lembaga-lembaga kesehatan (rumah sakit, klinik, apotek, Rumah
Bersalin) dan institusi-institusi Pendidikan (sekolah, perguruan tinggi, kejuruan, Sekolah
Tinggi).
Dalam lampiran Inpres No. 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional
Pengembangan E-Government, untuk mencapai tujuan perlu dilakukan strategi yang berkaitan,
yaitu:

1. Mengembangkan sistem pelayanan yang handal, terpercaya serta terjangkau masyarakat luas.
Sasarannya antara lain, perluasan dan peningkatan kualitas jaringan komunikasi ke seluruh
wilayah Negara, pembentukan portal informasi dan pelayanan publik yang dapat
mengintegrasikan sistem manajemen dan proses kerja instansi pemerintah.
2. Menata sistem manajemen dan proses kerja pemerintah agar dapat mengadopsi kemajuan
teknologi secara cepat.
3. Memanfaatkan teknologi informasi secara optimal. Sasaran yang ingin dicapai adalah
standarisasi yang berkaitan dengan interopabilitas pertukaran dan transaksi informasi antar
portal pemerintah.
4. Peingkatan peran serta dunia usaha dan mengembangkan industry telekomunikasi dan
teknologi informasi. Sasaran yang ingin dicapai adalah adanya partisipasi dunia usaha dalam
mempercepat pencapaian tujuan strategis e-government.
5. Mengembangkan kapasitas sumber daya manusia, baik pemerintah mauun masyarakat.
6. Melaksanakan pengembangan secara sistematis melalui tahapan yang realistis dan terukur
yang dapat dilaksanakan melalui empat tingkatan yaitu persiapan, pematangan, pemantapan
dan pemanfaatan.

B. Tantangan dalam penerapan e-government

Implementasi e-government sebagai suatu inovasi di kalangan organisasi pemerintah


mensyaratkan adanya manajemen perubahan yang tepat agar berjalan dengan lancer, hal ini
dikarenakan penerapan e-government berarti juga melakukan serangkaian perubahan budaya
(cultural change) dari pendekatan tradisional ke manajemen serta dari era sebelum teknologi
informasi dan komunikasi menuju era perkembangan teknologi informasi yang sangat canggih.
Lebih lanjut, terdapat tiga jenis tantangan dalam penerapan e-government yakni yang bersifat
tangible, intangible dan very intangible. Tantangan yang termasuk tangible diantaranya adalah
keterbatasan sarana dan prasarana fisik jaringan telekomunikasi dan listrik. Sedangkan tantangan
yang bersifat intangible yaitu tantangan keuangan atau finansial untuk mendanai dan
keterbatasan sumberdaya manusia untuk pengelolaannya. Sementara untuk tantangan very
intangible adalah keberanian pejabat pemerintah daerah untuk menerapkan e-government.

Anda mungkin juga menyukai