Anda di halaman 1dari 7

Nama : Lailatul Azizah

NIM: 201801420311022

KELAS: PSIK A 2018

TUGAS ASKEP PADA PATIENT SAFETY DAN K3

NO DIAGNOSA SDKI SIKI/INTERVENSI


1. Risiko Cedera: 1. Manajemen Keselamatan Lingkungan
Beresiko mengalami bahaya atau  Observasi
kerusakan fisik yang menyababkan 1) Identifikasikan kebutuhan keselamatan (misal kondisi fisik, fungsi kognitif dan
seseorang tidak lagi sepenuhnya riwayat perilaku)
sehat atau dalam kondisi baik. 2) Monitor perubahan status keselamatan lingkungan
1. Faktor Risiko  Terapeutik
Eksternal: 1) Hilangkan bahaya keselamatan lingkungan, jika memungkinkan
1. Terpapar patogen 2) Modifikasi lingkungan untuk meminimalkan bahaya dan risiko
2. Terpapar zat kimia toksik 3) Sediakan alat bantu keamanan
3. Terpapar agen nosokomial 4) Gunakan perangkat pelindung
4. Ketidakamanan transportasi 5) Fasilitasi relokasi ke lingkungan yang aman
Internal: 6) Lakukan program skrining bahaya lingkiungan
1. Ketidaknormalan profil darah  Edukasi
2. Disfungsi autoimun 1) Ajarkan individu, keluarga dan kelompok risiko tinggi bahaya lingkungan.
3. Perubahan sensasi 2. Pencegahan Cedera
4. Disfungsi biokimia  Observasi
5. Perubahan fungsi psikomotor 1) Identifikasi area lingkungan yang berpotensi menyebabkan cedera
6. Perubahan fungsi kognitif 2) Identifikasi obat yang berpotensi menyebabkan cedera
 Terapeutik
2. Kondisi Klinis Terkait 1) Sediakan pencahayaan yang memadai
1. Kejang 2) Gunakan lampu tidur selama jam tidur
2. Sinkop 3) Sosialisaikan pasien dan keluarga dengan lingkungan ruang rawat
3. Vertigo 4) Gunakan alas lantai jika berisiko mengalami cidera serius
4. Gangguan penglihatan
5. Gangguan pendengaran 5) Sediakan alas kaki antislip
6. Penyakit parkinson 6) Sediakan pispot atau urinal untuk eliminasi ditempat tidur
7. Hipotensi 7) Pastikan barang-barang pribadi mudah dijangkau
8) Gunakan pengaman tempat tidur sesuai dengan kebijakan fasilitas pelayanan
kesehatan
9) Diskusikan mengenal latihan dan terapi fisik yang diperlukan.
10) Tingkatkan frekuensi observasi dan pengawasan pasien.
 Edukasi
1) Anjurkan berganti posisi secara perlahan dan duduk selama beberapa menit
sebelum berdiri.
2. Risiko Infeksi 1. Pencegahan Infeksi
Berisiko mengalami peningkatan  Observasi
terserang organisme patogenik. 1. Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan sistemik
 Faktor risiko  Terapeutik
1. Penyakit kronis 1. Batasi jumlah pengunjung
2. Efek prosedur invasif 2. Berikan perawatan kulit pada area edema
3. Malnutrisi 3. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dan lingkungan pasien
4. Peningkatan paparan 4. Pertahankan teknik aseptik pada pasien yang berisiko tinggi
organisme patogen  Edukasi
lingkungan 1. Jelaskan tanda dan gejala infeksi
5. Ketidakadekuatan 2. Ajarkan cara mencuci tangan dengan benar
pertahanan tubuh primer: 3. Ajarkan etika batuk
1) Gangguan peristaltik 4. Ajarkan cara memeriksa kondisi luka
2) Kerusakan integritas 5. Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
kulit 6. Anjurkan meningkatkan asupan cairan
3) Perubahan sekresi pH  Kolaborasi
4) Ketuban pecah lama 1. Kolaborasi pemberian imunisasi.
5) Ketuban pecah
sebelum waktunya
6) Merokok
6. Ketidakadekuatan
pertahanan tubuh
sekunder:
1) Penurunan
hemoglobin
2) Supresi respon
inflamasi
3) Vaksinasi tidak
adekuat

2. Kondisi Klinis Terkait


1. AIDS
2. Luka bakar
3. Penyakit paru obstruktif
kronis
4. Diabetes melitus
5. Kanker
6. Gagal ginjal

3. Perlambatan pemulihan 1. Manajemen nyeri


pascabedah  Observasi
1. Identifikasi lokasi nyeri, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan intensitas
Pemanjangan jumlah hari nyeri
pascabedah untuk memulai dan 2. Identifikasi skala nyeri
melakukan aktivitas sehari-hari 3. Identifikasi respon nyeri non verbal
4. Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
Penyebab: 5. Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan
1. Skor klasifikasi status fisik 6. Monitor efek samping penggunaan analgetik
Americam Society of  Terapeutik
Anesthesiologists (ASA) > 3 1. Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
2. Hiperglikemia 2. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
3. Edema pada lokasi pembedahan 3. Fasilitasi istirahat dan tidur
4. Prosedur pembedahan ekstensif 4. Pertimbangkan jenis dan sumbernyeri dalam pemilihan strategi meredakan nyeri
(luas)  Edukasi
5. Usia ekstrem 1. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
6. Riwayat perlambatan 2. Jelaskan startegi meredakan nyeri
penyembuhan luka 3. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
7. Gangguan mobilitas 4. Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
8. Malnutrisi 5. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
9. Obesitas  Kolaborasi
10. Infeksi luka perioperatif 1. Kolaborasi pemberian analgesik
11. Mual/muntah persisten
12. Respon emosional pascaoperasi 2. Perawatan Luka
13. Pemanjangan proses operasi  Observasi
14. Gangguan psikologis 1. Monitor karakteristik luka
pascaoperasi 2. Monitor tanda-tanda infeksi
15. Kontaminasi bedah  Terapeutik
16. Trauma pada luka operasi 1. Bersihkan cairan dengan NaCl atau pembersihan nontoksik
17. Efek agen farmakologis 2. Jadwalkan perubahan posisi setiap 2 jam atau sesuai kondisi pasien
3. Berikan diet kalori 30-35 kkal/kgBB
Tanda Mayor: 4. Berikan suplemen vitamin dan mineral
-DS: Mengeluh tidak nyaman 5. Berikan terapi TENS
-DO:  Edukasi
1. Area luka operasi terbuka 1. Jelaskan tanda dan gejala infeksi
2. Waktu penyembuhan yang 2. Anjurkan mengkonsumsi makanan tinggi kalori dan protein
memanjang. 3. Ajarkan prosedur perawatan luka secara mandiri
 Kolaborasi
Tanda Minor: 1. Kolaborasi pemberian antibiotik
-DS: Selera makan hilang 2. Kolaborasi prosedur debridement
-DO:
1. Gangguan mobilitas
2. Tidak mampu melanjutkan
pekerjaan
3. Memulai pekerjaan tertunda
4. Membutuhkan bantuan untuk
perawatan diri
4. Risiko jatuh 1. Pencegahan Jatuh

Faktor risiko:  Observasi


1. Usia > 65 tahun 1. Identifikasi faktor risiko jatuh
2. Riwayat jatuh 2. Identifikasi risiko jatuh setidaknya sekali setiap shift
3. Anggota gerak bawah 3. Identifikasi faktor lingkungan yang emningkatkan risiko jatuh
prostesis 4. Hitung risiko jatuh dengan menggunakan skala
4. Penggunaan alat bantu 5. Monitor kemampuan berpindah dari tempat tidur ke kursi roda dan sebaliknya
berjalan  Terapeutik
5. Penurunan tingkat kesadaran 1. Pasang handrall tempat tidur
6. Perubahan fungsi kognitif 2. Orientasikan ruangan pada pasien dan keluarga
7. Lingkungan tidak aman 3. Tempatkan pasien yang berisiko tinggi jatuh dekat dengan pantauan perawat dari
8. Kekuatan otot menurun nurse station
9. Gangguan keseimbangan 4. Gunakan alat bantu berjalan
10. Gangguan penglihatan 5. Dekatkan bel pemanggil dalam jangkauan pasien
11. Neuropati  Edukasi
12. Efek agen farmakologis 1. Anjurkan memanggil perawat jika membutuhkan bantuan untuk berpindah
2. Anjurkan menggunakan alas kaki yang tidak licin
Kondisi Klinis Terkait: 3. Anjurkan berkonsentrasi untuk menjaga keseimbangan tubuh
1. Osteoporosis 4. Ajarkan cara menggunakan bel pemanggil untuk memanggil perawat
2. Kejang
3. Katarak
4. Galukoma
5. Demensia
6. Hipotensi
7. Amputasi
8. Preeklampsia
5. Risiko Alergi 1. Pencegahan Alergi
Faktor risiko:  Observasi
1. Identifikasi riwayat alergi
1. Makanan 2. Monitor terhadap reaksi obat, makanan, lateks, transfusi darah atau produk darah
2. Terpapar zat alergen lainnya
3. Terpapar alergen lingkungan  Terapeutik
1. Berikan tanda alergi pada rekam medis
Kondisi Klinis Terkait: 2. Pasang gelang tanda alergi pada lengan
1. Kondisi penurunan imunitas 3. Hentikan paparan alergen
2. Riwayat pembedahan 4. Lakukan tes alergi sebelum pemberian obat
3. Riwayat alergi sebelumnya  Edukasi
4. Asma 1. Ajarkan menghindar dan mencegah paparan alergen
 Kolaborasi
1. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan dalam pencegahan alergi

Anda mungkin juga menyukai