Anda di halaman 1dari 32

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

KELUARGA BERENCANA
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Departemen Keperawatan Maternitas yang dibina
oleh :

Ns. Rahmawati Maulidia.,M.Kep

Disusun oleh :
Kelompok 3

1. Dinda Rizki Dwi Maharani (1714314201010)


2. Egidius Umbu Ledi Soru (1714314201012)
3. Iis Putri Rambu Padu Leba (1714314201013)
4. Indriade Rara Ningtias (1714314201014)
5. Anisa A. Ulidam (1614314201006)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

i
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAHARANI MALANG
Tahun 2020 – 2021

LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN

CLINICAL STUDY
DEPARTEMEN KEPERAWATAN MATERNITAS

SATUAN ACARA PENDAHULUAN KELUARGA BERENCANA

Laporan Clinical Study ini telah disetujui oleh


Pembimbing Institusi
Hari/Tanggal:

Pembimbing Institusi

(Ns.Rahmawati Maulidia.,M.Kep)
NIK. 07314316096

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. karena atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Satuan
Acara Penyuluhan (SAP) KELUARGA BERENCANA” Pada makalah ini kami banyak
mengambil dari berbagai sumber dan refrensi dan pengarahan dari berbagai pihak. Oleh
sebab itu, dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih sebesar - sebesarnya
terutama kepada Ns. Rahmawati Maulidia., M.Kep yang telah membantu kami dalam
penyusunan makalah ini.
Penyusunan menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini sangat jauh dari sempurna,
untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna
kesempurnaan laporan ini.
Akhir kata penyusun mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini dapat
bermanfaat untuk semua pihak yang membaca.

Malang, 14 Desember 2020

Kelompok 3

iii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ..................................................................................................... iii


Daftar Isi .............................................................................................................. iv
Bab I Pendahuluan ................................................................................................ 1
1.1Latar Belakang ................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................... 2
1.3 Tujuan ............................................................................................................ 2
1.4 Manfaat .......................................................................................................... 3
Bab II Tinjauan Teori ........................................................................................... 4
2.1 Satuan Acara Penyuluhan Keluarga Berencana ................................................ 4
2.2 Lampiran 1 Materi.......................................................................................... 11
Bab III Penutup ................................................................................................... 28
3.1 Kesimpulan .................................................................................................... 28
3.2 Saran .............................................................................................................. 28
Daftar Pustaka ...................................................................................................... 29

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu pelayanan kesehatan preventif yang
utama bagi wanita. Keluarga Berencana menurut WHO (World Health Organization) adalah
tindakan yang membantu pasangan suami istri untuk menghindari kelahiran yang tidak
diinginkan, mengatur jarak kelahiran, dan menentukan jumlah anak dalam keluarga. Tujuan
program KB adalah membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekuatan sosial ekonomi
(Rismawati, 2012).

Program keluarga berencana memberikan kesempatan untuk mengatur jarak kelahiran


atau mengurangi jumlah kelahiran dengan menggunakan metode kontrasepsi hormonal atau
non hormonal. Upaya ini dapat bersifat sementara ataupun permanen, meskipun masing-
masing jenis kontrasepsi memiliki tingkat efektifitas yang berbeda dan hampir sama
(Gustikawati, 2014).

Penggunaan kontrasepsi merupakan tanggung jawab bersama antara pria dan wanita
sebagai pasangan, sehingga metode kontrasepsi yang akan dipilih sesuai dengan kebutuhan
serta keinginan bersama. Dalam hal ini bisa saja pria yang memakai kontrasepsi seperti
kondom, coitus interuptus (senggama terputus) dan vasektomi. Sementara itu apabila istri
yang menggunakan kontrasepsi suami mempunyai perananpenting dalam mendukung istri
dan menjamin efektivitas pemakaian kontrasepsi (Saifuddin, 2010).

Usia produktif perempuan pada umumnya adalah 15-49 tahun. Maka dari itu perempuan
atau pasangan usia subur ini lebih diprioritaskan untuk menggunakan kontrasepsi atau cara
KB. Tingkat pencapaian pelayanan KB dapat dilihat dari cakupan peserta KB yang sedang
atau pernah menggunakan kontrasepsi, tempat pelayanan KB, dan jenis kontrasepsi yang
digunakan oleh akseptor (Depkes, 2010). Beberapa faktor yang mempengaruhi penggunaan
kontrasepsi adalah pengetahuan, dukungan suami dan pengalaman KB. Semakin baik
pengetahuan seseorang tentang kontrasepsi semakin rasional dalam menggunakan
kontrasepsi. Pengalaman istri dalam penggunaan kontrasepsi yang dipilih merupakan hal
1
yang tidak terlupakan. Pengalaman baik akan selalu dijadikan acuan untuk mengikuti
program keluarga berencana (Gustikawati, 2014). Dukungan suami juga mempengaruhi
penggunaan kontrasepsi, karena istri yang mendapatdukungan dari suami akan menggunakan
kontrasepsi secara terus menerus sedangkan yang tidak mendapatkan dukungan akan sedikit
yang menggunakan kontrasepsi (Aryanti,2014).

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah “Bagaimana Satuan
Acara Penyuluhan tentang Program Keluarga Berencana Uuntuk Ibu – ibu dan pasangan
muda baru menikah”?

1.3 TUJUAN

1. Tujuan Umum

Mengetahui gambaran tingkat pengetahuan peserta dalam penggunaan kontrasepsi

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu pasangan usia subur mengenai kontrasepsi.

b. Mengetahui pengalaman atau tingkat kesadaran ibu maupun pasangan usia subur dalam
penggunaan kontrasepsi.

1.4 MANFAAT

1. Bagi Instansi Terkait

Penelitian ini dapat digunakan sebagai masukkan dalam upaya meningkatkan program
keluarga berencana yang diberikan kepada pasangan usia subur dalam penggunaan
kontrasepsi dengan tujuan yang diinginkan bersama antara suami dan istri.

2. Bagi Masyarakat

2
Meningkatkan kesadaran pasangan usia subur akan pentingnya penggunaan kontrasepsi untuk
mengatur kelahiran atau menjarangkan kelahiran dengan memanfaatkan pelayanan kesehatan
yang tersedia.

3
BAB II

SATUAN ACARA PENYULUHAN

KELUARGA BERENCANA

Pokok pembahasan : Keluarga Berencana (KB)

Sub pokok pembahasan :

a. Definisi Keluarga Berencana (KB)


b. Jenis – jenis KB
c. Efektivitas alat kontrasepsi KB
d. Keuntungan alat kontrasepsi KB
e. Kerugian alat kontrasepsi KB
f. Indikasi alat kontrasepsi KB
g. Kontraindikasi alat kontrasepsi KB
h. Efek samping alat kontrasepsi KB

Sasaran : Ibu – ibu dan pasangan baru menikah

Hari/Tanggal : Kamis, 17 Desember 2020

Waktu : 13.00 – 13.30 WIB

Tempat : Outdoor

Penyuluh : - Indriade Rara Ningtias

- Dinda Rizki Dwi Maharani

A. ANALISA SITUASI
Masalah kependudukan menjadi masalah yang cukup penting karena berkaitan dengan
pembangunan berkelanjutan. Pertumbuhan penduduk yang cepat tanpa diimbangi dengan
pertumbuhan ekonimi yang memadai akan menyebabkan terjainya pertumbuhan angka
pengangguran, menurunnya mutu modal manusia dan bahkan akan mengancam ketahanan

4
nasional. Masalah kependudukan ini telat dipikirkan oleh pemerintah dengan menerapkan
kebijakan tentang Keluarga Berencana untuk menekan laju pertumbuhan.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Kurangnya penerapan dalam penggunaan alat kontrasepsi berhubungan dengan
kurangnya kesadaran atau pengetahuan ibu – ibu dan pasangan baru mengenai pentingnya
penggunaan alat kontrasepsi.

C. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit diharapkan sasaran dapat memahami
tentang pentingnya penggunaan alat kontrasepsi dan memilih salah satu metode
kontrasepsi yang akan digunakan .

2. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, sasaran diharapkan dapat:
a. Menjelaskan kembali pengertian KB dengan tepat.
b. Menyebutkan 3 jenis alat kontrasepsi KB dengan tepat.
c. Menyebutkan 3 keuntungan dan kerugian alat kontrasepsi KB dengan tepat.
d. Menyebutkan 3 efek samping alat kontrasepsi KB dengan tepat.

D. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab

E. MEDIA
1. Laptop dan power point
2. Sound
3. Leaflat

F. LAMPIRAN
 Lampiran 1: Materi Penyuluhan
 Lampiran 2: Leaflet

5
G. KEGIATAN PENYULUHAN
Waktu Kegiatan Penyuluhan Penyuluh Sasaran
5 menit Pembukaan : a. Memberi salam a. Menjawab salam
a. Salam b. Memperkenalkan diri b. Mendengarkan
b. Perkenalan c. Menjelaskan tujuan penyuluhan c. Memperhatikan
c. Tujuan
20 - Menjelaskan materi : - Memberikan penjelasan mengenai : - Menyimak dan mendengarkan
menit 1. Menjelaskan pengertian keluarga a. Pengertian keluarga berencana - Memberi kesempatan untuk memilih
berencana b. Jenis – jenis alat kontrasepsi alat kontrasepsi yang diinginkan
2. Menjelaskan jenis – jenis alat c. Efektivitas alat kontrasepsi
kontrasepsi d. Keuntungan alat kontrasepsi
3. Menjelaskan efektivitas alat e. Kerugian alat kontrasepsi
kontrasepsi f. Indikasi alat kontrasepsi
4. Menjelaskan keuntungan alat g. Kontraindikasi alat kontrasepsi
kontrasepsi h. Efek samping alat kontrasepsi
5. Menjelaskan kerugian alat - Memberi kesempatan kepada pasien
kontrasepsi untuk memilih alat kontrasepsi yang
6. Menjelaskan indikasi alat diinginkan
kontrasepsi
7. Menjelaskan kontraindikasi alat

6
kontrasepsi
8. Menjelaskan efek samping alat
kontrasepsi
- Memberi kesempatan klien untuk
bertanya bagaimana cara penggunaan
alat kontrasepsi
10 Penutup : - Feedback - Mendengarkan
menit Feedback, memberikan reward, - Memberikan reward - Menerima saran dari penyuluhan
kesimpulan, saran, salam penutup - Menyimpulkan hasil penyuluhan - Menjawab ucapan terimakasih dan
- Mengucapkan terimakasih atas peran dan menjawab salam
partisipasnya
- Mengakhiri kegiatan (salam)

7
H. PENGORGANISASIAN KELOMPOK
1. Moderator : Anisa A. Ulidam
2. Penyaji : Indriade Rara Ningtias
Dinda Rizki Dwi Maharani
3. Notulen : Iis Putri Rambu Padu Leba
4. Observer : Egidius Umbu Ledi Soru

I. SETTING TEMPAT

N
P P M
a a

a a
a a

Keterangan:
P : penyaji
M : moderator
N : notulen
O : observer
a : audience

J. EVALUASI
1. Evaluasi Struktural
a. Persiapan Media
Media yang akan digunakan dalam penyuluhan semuanya lengkap dan siap digunakan.
Media yang akan digunakan adalah slide berupa power point dan leaflat.
b. Persiapan Alat
8
Alat yang digunakan dalam penyuluhan sudah siap dipakai. Alat yang dipakai yaitu
laptop dan leaflet.
c. Persiapan Materi
Materi yang akan diberikan dalam penyuluhan sudah disiapkan dalam bentuk makalah
dan akan disajikan dalam bentuk power ponit dan leaflat untuk mempermudah
penyampaian.
d. Undangan atau Peserta
Dalam penyuluhan ini yang diundang yakni pasangan baru / ibu - ibu

2. Evaluasi Proses Penyuluhan


a. Kehadiran 80% dari seluruh undangan
b. 60% peserta aktif mendengarkan materi yang disampaikan.
c. Di dalam proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi antara penyuluh dan peserta.
d. Peserta yang hadir diharapkan tidak ada yang meninggalkan tempat penyuluhan.
e. 20% peserta mengajukan pertanyaan mengenai materi yang diberikan.

3. Evaluasi Hasil Penyuluhan


 Jangka Pendek
a. 60% dari peserta dapat menjelaskan pengertian KB dengan benar
b. 60% dari peserta dapat menyebutkan jenis KB dengan benar
c. 60% dari peserta dapat menyebutkan keuntungan dan kerugian KB dengan benar
d. 60% dari peserta dapat menjelaskan efek samping KB dengan tepat
 Jangka Panjang
Meningkatkan pengetahuan sasaran mengenai pentingnya menggunakan serta
memilih alat kontrasepsi yang sesuai dengan kondisi.

9
Lampiran 1

MATERI PENYULUHAN

 DEFINIS KB
Keluarga berencana adalah tindakan yang membantu individu untukmendapatkan
objek – objek tertentu, menghindari kehamilan yang tidak diinginkan mendapatkan
kehamilan yang diinginkan, mengatur interval kehamilan, menentukanjumlah anak
dalam keluarga, mengontrol saat kelahiran dalam hubungan dengan umur
suami istri. (Hanafi. 2016).
Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan, alat
yangdigunakan untuk menunda kehamilan dan menjarangkan jarak kelahiran.( Hanifa.
2016 dan Manuaba. 2015).

 JENIS-JENIS KB
A. Kontrasepsi PIL
Kontrasepsi Pil adalah metode kontrasepsi hormonal yang digunakan
wanita,berbentuk tablet. Pada dasarnya kontrasepsi pil terbagi menjadi tiga bagian,
yaitu pilkombinasi, pil yang mengandung progesteron dan pil yang mengandung
estrogen.Kontrasepsi Pil adalah salah satu kontrasepsi yang paling banyak
digunakan kontrasepsi pil mengandung hormon ekstrogen dan progesterone serta
dapatmenghambat ovulasi.Kontrasepsi pil ini harus diminum setiap hari secara
teratur.Uji klinis terhadap pil memperlihatkan angka kegagalan pada tahun pertama
2,7 5di Indonesia. (Saifuddin 2016)
Jenis – jenis pil kombinasi yaitu :
1) Monofasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon
2) estrogen/progesterone dalam dosis yang sama, dengan 7 tablet tanpa hormon.
3) Bifasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormone
4) Estrogen/progesterone dengan dua dosis yang berbeda, dengan 7 tablet
tanpahormon.
10
5) Trifasi : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung
hormone
estrogen/progesterone dengan tiga dosis yang berbeda, dengan 7 tablet
tanpahormon (Saifuddin. 2016).
a) Efektivitas
Pada pemakaian yang seksama, pil kombinasi 99 % efektif mencegah
kehamilan.Namun, pada pemakaian yang kurang seksama, efektivitasnya masih
mencapai 93 %.(Everett. 2018).

b) Keuntungan
Keuntungan menggunakan kontrasepsi pil adalah dapat diandalkan
jikapemakaiannya teratur, meredakan dismenorea, mengurangi resiko anemia
mengurangi resiko penyakit payudara, dan melindungi terhadap
kankerendometrium dan ovarium.

c) Kerugian
Kerugian menggunakan kontrasepsi pil adalah harus diminum secara teratur,
cermat, dan konsisten, tidak ada perlindungan terhadap penyakit menular,
peningkatan resiko hipertensi dan tidak cocok digunakan ibu yang merokokpada
usia 35 atahun. (Everett, 2018).

d) Indikasi
Indikasi penggunaan kontrasepsi pil adalah usia reproduksi, telah memiliki
anak, Ibu yang menyusui tapi tidak memberikan asi esklusif, ibu yang siklus haid
tidak teratur, riwayat kehamilan ektopik. (Sifuddin. 2016).
e) Kontra indikasi
Kontra indikasi pengguna kontrasepsi pil adalah ibu yang sedang hamil,
perdarahan yang tidak terdeteksi, diabetes berat dengan komplikasi, depresiberat
dan obesitas.(Everett, 2018).

11
f) Mekanisme Kerja
Mekanisme kerja pil adalah dengan cara menekan gonadotropin releasing
hormon. Pengaruhnya pada hifofisis terutama adalah penurunan sekresi
luitenezing hormon (LH), dan sedikit folikel stimulating hormon.Dengan
tidakadanya puncak LH, maka ovulasi tidak terjadi. Disamping itu,
ovariummenjadi tidak aktif, dan pemasakan folikel terhenti beserta lendir sevik
mengalami perubahan, menjadi lebih kental, gambaran daun pakis menghilang
sehingga penetrasi sperma menurun.

g) Efek Samping
Efek samping kontrasepis pil Kombinasi adalah pertambahan berat
badan,perdarahan diluar siklus haid, mual, pusing dan amenorea. (Hanifa. 2016).

h) Cara pemakaian
Pil pertama dari bungkus pertama diminum pada hari kelima siklus haid,
dapat juga dimulai pada suatu hari yang diinginkan, misalnya hari minggu, agar
mudah diingat lalu diminum terus – menerus pada pil yang berjumlah 28
tablet.(Hanifa. 2016).

B. Kontrasepsi Suntik
Kontrasepsi Suntik adalah alat kontrasepsi yang mengandung hormon
progesterone dan ekstrogen, kontrasepsi ada ada 2 macam yaitu suntil yang
sebulan sekali (syclopen) dan suntik 3 bulan sekali (depo propera), akan tetapi ibu
lebih suka menggunakan suntik yang sebulan karena suntik sebulan dapat
menyebabkan perdarahan bulanan teratur dan jarang menyebabkan spoting.
(Mansjor 2016).

a. Efektifitas

12
Efektivitas kontrasepsi suntik adalah antara 99 % dan 100 % dalam
mencegahkehamilan.Dan tinggat kegagalannya sangat kecil. Keefektifannya
0,1 – 0,4 kehamilan per 100 perempuan selama tahun pertama pemakaian.
(Everett.2018).

b. Kerugian
Kerugian kontrasepsi suntik adalah perdarahan tidak teratur, perdarahan
bercak, mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan, efektivitasnya berkurang bila
digunakan bersamaan dengan obat epilepsi dan kemungkinan terjadi tumor
hati.(Saifuddin. 2016).

c. Keuntungan
Keuntungan kontrasepsi suntik adalah kontrasepsi sederhana setiap 8
sampai 12 mingggu, tingkat keefektivitasannya tinggi, tidak menggagu
pengeluaran pengeluaran asi. (Manuaba. 2015).

d. Indikasi
Indikasi kontrasepsi suntik adalah usia reproduksi, telah mempunyai anak,
ibuyang menyusui, ibu post partum, perokok, , nyeri haid yang hebat dan ibu
yang sering lupa menggunakan kontrasepsi pil. (Saifuddi. 2016).

e. Kontra indikasi
Kontra indikasi kontrasepsi adalah ibu yang dicuriagai hamil, perdarahan
yangbelum jelas penyebabnya, menderita kanker payudara dan ibu yang
menderita diabetes militus disertai komplikasi.

f.Efek samping
Efek samping kontrasepsi suntik adalah sakit kepala, kembung, depresi,
berat badan meningkat, perubahan mood, perdarahan tidak teratur dan amenore.

13
g. Mekanisme Kerja
Mekanisme kerja kontrasepsi suntik adalah menghalangi pengeluaran FSH
dan LH sehingga tidak terjadi pelepasan ovum, mengentalkan lendir serviks
sehingga sulit ditembus spermatozoa, perubahan peristaltik tuba fallopi sehingga
konsepsi dihambat mengubah suasana endometrium sehingga tidaksempurna
untuk implantasi hasil konsepsi

h. Jenis – jenis suntik


Jenis kontrasepsi suntik ada 3 macam yaitu depopropera yang berisi
progesterone asetat dan diberikan dalam suntikan 150 mg setiap 12
minggu.Noristerat berisi noresteron dan diberikan dalam suntikan 200 mg
setiap 8minggu.syclopem diberikan melaui suntikan setiap 4 minggu. (Everett.
2018).

i. Cara pemakaian
Cara pemakaian kontrasepsi suntik adalah melaui suntikan, dapat
dilakukan segera setelah post partum, setelah post abortus :Depopropera harus
diberikan dalam 5 haripertama haid, tidak dibutuhkankontrasepsi tambahan dan
selajutnya diberikan setiap 12 minggu. Noristerat harus diberikan pada masa
mestruasi, tidak dibutuhkan kontrasepsitambahan setelah itu diberikan setiap 8
minggu.Cyclopem diberikan melaui suntikan setiap 4 minggu (Everett. 2018).

C. Kontrasepsi Susuk
Implant adalah alat kontrasepsi yang dimasukkan kedalam bawah kulit,
yang memiliki keefektivitas yang cukup tinggi, dan merupakan kontrasepsi jangka
panjang 5 tahun serta efek perdarahan lebih ringan tidak menaikan tekanan darah.
Sangat efektif bagi ibu yang tidak boleh menggunakan obat yang mengandung
estrogen.(Hanifa. 2016).

14
a. Mekanisme kerja
Mekanisme kerja implant adalah dapat menekan ovulasi, membuat getah
serviks menjadi kental, membuat endometrium tidak siap menerima kehamilan.
Dengan konsep kerjanya adalah progesteron dapat mengahalangi pengeluaran
LH sehingga tidak terjadi ovulasi dan menyebabkan situasi endometrium
tidaksiap menjadi tempat nidasi.

b. Jenis – jenis
Jenis – jenis kontrasepsi susuk adalah : Norplan dari 6 batang silastik
lembutberongga dengan panjang 3,4 cm, dengan diameter 2,4 mm, yang di isi
dengan36 mg levonolgestrel dengan lama kerjanya 5 tahun. Implanon terdiri
dari satu batang putih lentur dengan panjang kira – kira 40 mm, dan diameter 2
mm, yang di isi dengan 68 mg 3-keto desogestrel dan lama kerjanya 3 tahun.
Jedenadan indoplan Terdiri dari 2 batang yang di isi dengan 75 mg
levonolgesterdengan lama kerjanya 3 tahun. (Saifuddin. 2016)

c. Keuntungan
Keuntungan kontrasepsi implant adalah dipasang selama 5 tahun, control
medisringan, dapat dilayani di daerah pedesaan, penyulit tidak terlalu tingggi,
biaya ringan. (Manuaba 2015).

d. Kerugian
Kerugian kontrasepsi implant adalah terjadi perdarahan bercak,
meningkatnyajumlah darah haid, berat badan bertambah, menimbulkan acne,
dan membutuhkan tenaga yang ahli untuk memasang dan membukanya.

e. Indikasi
Indikasi kontrasepsi implant adalah wanita usia subur, wanita yang
inginkontrasepsi jangka panjang, ibu yang menyusui, pasca keguguran
15
f. Kontra indikasi
Kontra indikasi kontrasepsi implant adalah ibu yang hamil, perdarahan yang
tidak diketahui penyebabnya, adanya penyakit hati yang berat, obesitas dan depresi.
(Everett. 2018).

g. Efek samping
Efek samping kontrasepsi implant adalah nyeri , gatal atau infeksi pada
tempatpemasangan, sakit kepala, mual, perubahan moot, perubahan berat badan,
jerawat, nyeri tekan pada payudara, rambut rontok. ( Everett. 2018).

h. Waktu pemasangan
Waktu pemasangan yang baik dalam pemasangan implan adalah : Setiap
saatselama siklus haid hari ke – 2 sampai hari ke- 7 tidak diperlukan
metodekontrasepsi tambahan. Insersi dapat dilakukan setiap saat, asal saja
diyakini tidak terjadi kehamilan, bila insersi setelah hari ke – 7 siklus haid,
klien janganmelakukan hubungan seksual atau menggunakan kontrasepsi
lainnya untuk 7 hari saja. Bila menyusui antara 6 minggu sampai 6 bulan pasca
persalinan insersi dapat dilakukan setiap saat, bila menysui penuh, klien tidak
perlu memakai metode kontrasepsi lain. Waktu yang paling untuk pemasangan
implant adalah sewaktu haid berlangsung atau masa pra ovulasi dari siklushaid,
sehingga adanya kehamilan dapat disingkirkan. (Hanifa. 2016).

i. Cara pemasangan
Cara pemasangan implant adalah :
 Mempersiapkan pasien yaitu dengan menganjurkan pasien
membersihkanlengan yang akan dipasang.yaitu lengan yang jarang
digunakan.
 Gunakan cara pencegahan infeksi.

16
 Pastikan kapsul – kapsul tersebut berad sedikit 8 cm diatas lipatan siku di
daerah media lengan.
 Suntikan lidokain sebanyak 0,5 ml lalu lakukan insisi yang kecil, hanya
sekedar menembus kulit.
 Masukkan trokar melalui luka insisi dengan sudut yang kecil.
 Kemudian masukkan implant secara perlahan – lahan sampai semu
 implant masuk kedalam bawah kulit.
 Kapsul pertama dan keenam harus membentuk sudut 750
 Kemudian cabut trokar perlahan, kemudian bersihkan luka insisi dengan
bethadine setelah itu tutup dengan kain kasa. (Sifuddin. 2016).

j. Cara pencabutan
Cara pencabutan implant adalah :
- Desinfeksi daerah yang akan di insisi.
- Suntikkan lidocain 5cc.
- Insisi diperdalam dan jaringan ikat lemak melekat pada kapsul implant.
- Tangan kanan mendorong implant kearah insisi
- Tangan kiri memegang arteri klem untuk menjepit kapsul implant
- Keluarkan kapsul implant satu – persatu.
- Setelah selesai bersihkan luka insisi, jahit jika luka terlalu dalan ataulebar
agar tidak terjadi perdarahan. (Manuaba, 2015).

D. Kontrasepsi IUD
IUD adalah suatu benda kecil dari plastic lentur, kebanyakan mempunyai lilitan
tembaga yang dimasukkan kedalam rahim. IUD adalah alat kontrasepsi yang
dimasukkan kedalam rahim yang megandungtembaga.Kontrasepsi ini sangat efektif
digunakan bagi ibu yang tidak boleh menggunakan kontrasepsi yang mengandung
hormonal dan merupakan kontrasepsi jangka panjang 8 -10 tahun.Tetapi efek dari

17
IUD dapat menyebabkan perdarahan yanglama dan kehamilan ektopik. Angka
kegagalan pada tahun petama 2,2%..
a. Jenis – jenis IUD
Menurut Glesar 2016, jenis IUD ada beberapa macam yaitu : Lippe lopp
yang terbuat dari plastic, berbentuk huruf S. TCU – 380A adalah alat yang
berbentuk T, yang dililit tembaga pada lengan horizontal dan lilitan tembaga
memiliki inti perak pada batang. Sof – T adalah IUD tembaga yang
berbentukmirip rongga uterus. Multiload 375, kawat tembaga yang dililit pada
batangnya dan berbentuk 2/3 lingkaran elips. Nova T mempunyai inti perak
pada kawat tembaganya pada batang dan sebuah lengkung besar pada ujung
bawah.Levonogestrel adalah alat yang berbentuk T mempunyai arah merekat
padalengan vertical.

b. Keuntungan
Menurut Saifuddin. 2016 keuntungan pemakaiankontrasepsi IUD adalah :
Dapat segera aktif setelah pemasangan. Metode jangkapanjang, tidak
mempengaruhi produksi asi. Tidak mengurangi laktasi. Kesuburan cepat
kembali setelah IUD dilepas.Dapat di pasang segera setelah melahirkan.
Meningkatkan kenyamanan hubungan suami istri karena rasa aman terhadap
resiko kehamilan. Menurut PKMI. 2018 keuntungan IUD ada beberapa hal,
yaitu : Sangat efektif 0,6 - 0,8 kehamilan / 100 perempuan dalam 1 tahun
pertama pemakaian. IUD dapat segera aktif setelah pemasangan.Metode jangka
panjang (8 – 10 tahun pemakaian). Tidak mempengaruhi hubungan seksual.
Tidak ada efek samping hormonal. Tidak mempengaruhi kualitas dan volume
asi. Dapat digunakan hingga menopause. Tidak ada interaksi dengan obat –
obatan.

c. Efek Samping
Efek samping adalah akibat yang ditimbulkan atau reaksi yang disebabkan
oleh benda asing yang masuk kedalam tubuh dan tidak diharapkan. Efek
18
samping IUD menurut Saifuddin. 2016 antara lain : Haid lebih banyak dan
lama. Saat haid terasa sakit. Perdarahan spoting. Terjadinya pedarahan yang
banyak. Kehamilan insitu

d. Indikasi
Menurut Glasier. 2016 yang merupakan indikasi pemakaian kontrasepsi
IUD adalah : Wanita yang menginginkan kontrasepsi jangka panjang.
Multigravida. Wanita yang mengalami kesulitan menggunakan kontrasepsi lain.

e. Mekanisme Kerja
Mekanisme kerja IUD adalah mencegah terjadinya pembuahan dengan
penghambatan bersatunya ovum dengan sperma, mengurangi jumlah sperma
yang mencapai tuba fallopi dan menonaktifkan sperma. Mekanisme kerja IUD
adalah menghambat bersatunya sperma dan ovum, mengurangi jumlah sperma
yang mencapai tuba fallopi, menonaktifkan sperma, menebalkan lendir serviks
sehingga menghalangi pergerakan sperma (Mansjoer 2016). Mekanisme kerja
IUD adalah dapat menimbulkan reaksi radang pada endometrium dengan
mengeluarkan leokosit yang dapat menghancurkan blastokista atau sperma.IUD
yang mengandung tembaga juga dapat menghambat khasiat anhidrase karbon
dan fosfase alkali, memblok bersatunya sperma dan ovum, mengurangi jumlah
sperma yang mencapai tuba fallopi dan menonaktifkan sperma. IUD dapat
menimbulkan infeksi benda asing sehingga akan terjadi migrasi leokosit,
makrofag dan menimbulkan perubahan susunan cairan endometrium yang akan
menimbulkan gangguan terhadap spermatozoa sehingga gerakannya menjadi
lambat dan akan mati dengan sendirinya. (Manuaba. 2015). IUD bentuk insert,
contohnya lippes loop, menimbulkan reaksi benda asingdengan terjadinya
migrasi leokosit, limfosit dan makrofag. Pemadatan lapisanendometrium
menyebabkan gangguan nidasi hasil konsepsi sehingga kehamilan tidak terjadi
(Manuaba. 2015).

19
f. Kerugian
Kerugian pemakaian kontrasepsi IUD adalah : Menstruasi yang lebih
banyak dan lebih lama. Infeksi dapat terjadi saat pemasangan yang tidak steril.
Ekspulsi (IUD yang keluar atau terlepas dari rongga rahim). Sedangkan
kerugian pemakaian kontrasepsi IUD adalah : Haid menjadi lebih lama dan
banyak. Perdarahan spoting (bercak – bercak). Kadang – kadang nyeri haid
yang hebat, perlu tenaga terlatih untuk memasangkan dan membuka IUD.

g. Kontra Indikasi
Menurut Saifuddin. 2016 yang merupakan kontra indikasi pemakaian
kontrasepsi IUD adalah : Wanita yang sedang hamil. Wanita yang sedang
menderita infeksi alat genitalia. Perdarahan vagina yang tidak diketahui. Wanita
yang tidak dapat menggunakan kontrasepsi IUD. Wanita yang menderita PMS.
Wanita yang pernah menderita infeksi rahim. Wanita yangpernah mengalami
pedarahan yang hebat.

h. Waktu Pemasangan
Waktu pemasangan IUD yang baik menurut Manuaba 2015 antara lain :
Bersamaan dengan menstruasi, Segera setelah menstruasi, Pada masa akhir
masa nifas, Bersamaan dengan seksio secaria, Hari kedua dan ketiga pasca
persalinan,Segera setelah post abortus.

i. Waktu Pencabutan
Waktu pencabutan IUD yang baik menurut (Manuaba 2015) antara lain :
Ingin hamil lagi, Terjadi infeksi, Terjadi perdarahan, Terjadi kehamilan insitu.

j. Jadwal Pemeriksaan Ulang


Setelah dilakukan pemasangan IUD maka ibu harus melakukan jadwal
pemeriksaan ulang menurut Manuaba 1998.hlm 458 antara lain :
- Dua minggu setelah pemasangan
20
- Satu bulan setelah pemeriksaan pertama
- Tiga bulan setelah pemeriksaan kedua
- Setiap enam bulan sekali sampai satu tahun
- Jika ada keluhan

k. Komplikasi
Komplikasi yang ditimbulkan karena pemasangan kontrasepsi IUD menurut
Manuaba 2015 yaitu :
- Perforasi, sering terjadi saat pemasangan dengan disertai ras sakit sehingga
perlu dibuka segera dan dilakukan observasi terhadap infeksi atau
perdarahan infeksi dapat menimbulkan kehamilan ektopik karena pernah
memakai IUD
- Abortus infeksi. Pemasangan IUD tanpa diketahui telah terjadi kehamilan
dapat menimbulkan perdarahn yang banyak karena terjadi peningkatan
aliran darah menuju uterus dan mudah terjadi infeksi sampai abortus serta
sepsis.

E. Kontrasepsi Mantap
Kontap adalah kontrasepsi permanen yang digunakan untuk mencegah kehamilan.
Kontap ada 2 macam yaitu tubektomi yang digunkan pada wanita dan vasektomi
yang digunakan pada pria. Keunggulan kontap adalah merupakan kontrasepsi yang
hanya dilakukan atau dipasang sekali, relatif aman. Angka kegagalan kontap pada
pria 0,1%-0,5 5 dalam tahun pertama sedangkan kegagalan pada kontap wanita
kurang dari 1% perseratus setelah satu tahun pemasangan. Kontap adalah alat
kontrasepsi mantap yang paling efektif digunakan, aman danmempunyai nilai
demografi yang tinggi. Kontap ada 2 macam yaitu tobektomi yang dilakukan pada
wanita dan vasektomi yang dilakukan pada pria.
1. Tubektomi

21
Tubektomi adalah satu – satunya kontrasepsi yang permanent.metode ini
melibatkan pembedahan abdominal dan perawatan di rumah sakit yang
melibatkan waktu yang cukup lama.
a. Efektivitas
Tubektomi ini mempunyai efektivitas nya 99,4 % - 99,8 % per 100
wanitapertahun. Dengan angka kegagalan 1 – 5 per 100 kasus

22
b. Keuntungan
Keuntungan tobektomi adalah efektivitas tinggi, permanen, dapat segeraefektif
setelah pemasangan.

c. Kerugian
Kerugian tobektomi adalah melibatkan prosedur pembedahan dan anastesi,
tidak mudah kembali kesuburan.

d. Indikasi
Indikasi tubektomi adalah wanita usia subur, sudah mempunyai anak, wanita
yang tidak menginginkan anak lagi.

e. Kontra indikasi
Kontra indikasi adalah ketidak setujuan terhadap operasi dari salah satu
pasangan, penyakit psikiatik, keadaan sakit yang dapat meningkatkan resiko
saat operasi.

f. Efek samping
Efek samping tubektomi dalah jika ada kegagalan metode maka ada
resikotinggi kehamilan ektopik, meras berduka dan kehilangan.(Everett. 2018).

2. Vasektomi
Vasektomi adalah pilihan kontrasepsi permanent yang popular untuk
banyakpasangan.Vasektomi adalah pemotongan vas deferen, yang merupakan
saluranyang mengangkut sperma dari epididimis di dalam testis ke vesikula
seminalis.
a. Efektivitas

23
Vasektomi adalah bentuk kontrasepsi yang sangat efektif.Angka
kegagalanlangsungnya adalah 1 dalam 1000, angka kegagalan lanjutnya adalah
antara 1dalam 3000.
b. Keuntungan
Keuntungan adalah metode permanent, efektivitas permanen,
menghilangkankecemasan akan terjadinya kehamilan yang tidak direncanakan,
proseduraman dan sederhana

c. Kontra indikasi
Kontra indikasi adalah ketidak mampuan fisik yang serius, masalah
urologi,tidak didukung oleh pasangan.

d. Efek samping
Efek samping adalah infeksi, hematoma, granulose sperma.

F. Kondom
Kondom adalah suatu selubung atau sarung karet yang dipasang pada
penis ( kondom pria) atau vagina ( kondom Wanita) pada saat senggama. Kondom
pertama kali dipakai untuk menghindari terjadinya penularan penyakit kelamin
terbuat dari karet tipis ( Lateks).
a. Cara kerja:
- Barier penis sewaktu melakukan coitus
- Mencegah pengumpulan sperma pada vagina

b. Efektifitas
 Gagal karena kondom yang bocor atau kurangnya kedisiplinan pemakai.
 Kondom hanya digunakan untuk sekali pakai
 Pakailah kondom manakala penis sudah ereksi penuh
 Sarungkan dan tinggalkan sebagain kecil dari ujung kondom untuk
menampung sperma
24
 Kondom yang mempunyai kantong kecil diujungnya,jepit ujung kondom
sehingga yakin tidak ada udara
 Gunakan lubrikan ketika vagina kering untuk mencegah pergesekan atau
sobeknya kondom
 Keluarkan penis dari vagina sewaktu masih dalam keadaan ereksi dan tahan
sisi kondom untuk mencegah tertumpahnya sperma ke dalam atau dekat
vagina
 Simpan kondom ditempat yang kering dan sejuk
 Jangan memakai Vaselin sebagai pelumas karena dapat merusak karet
 Periksa kondom setelah senggama untuk melihat adanya kerusakan ataukah
masih utuh atau tidak

c. Keuntungan
- Memberi perlindungan terhadap PMS
- Tidak menggangu kesehatan klien
- Murah dan dibeli secara umum
- Tidak perlu pemeriksaan medis
- Tidak mengganggu produksi ASI
- Metode kontrasepsi sementara

d. Kerugian
- Angka kegagalan cukup tinggi ( 3-15 kehamilan per 100 wanita pertahun)
- Perlu dipakai pada setiap saat hubungan seksual
- Mungkin mengurangi kenikmatan hubungan seksual
- Memerlukan penyediaan setiap kali hubungan seksual

e. Indikasi
 Seseorang yang memerlukan kontrasepsi sementara
 Pasangan yang ingin menjarangkan anak

25
 Pasangan yang mengkhawatirkan efek samping metode lain
 Klien yang pernah atau sedang menderita PMS termasuk AIDS
 Wanita hamil dengan atau punya resiko menderita PMS selama hamil

f. Efek Samping
- Pernah dilaporkan kondom yang tertinggal di vagina
- Infeksi ringan
- Reaksi alergi terhadap kondom karet

26
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Keluarga berencana adalah tindakan yang membantu individu untukmendapatkan
objek – objek tertentu, menghindari kehamilan yang tidak diinginkan mendapatkan
kehamilan yang diinginkan, mengatur interval kehamilan, menentukanjumlah anak
dalam keluarga, mengontrol saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami istri.
Jenis-jenis KB yaitu
1. Kontrasepsi suntik: ada 2 macam yaitu suntik yang sebulan sekali (syclopen) dan
suntik 3 bulan sekali (depo propera), akan tetapi ibu lebih suka menggunakan suntik
yang sebulan karena suntik sebulan dapat menyebabkan perdarahan bulanan teratur
dan jarang menyebabkan spoting

2. Kontrasepsi pil: Kontrasepsi pil ini harus diminum setiap hari secara teratur dan jika
telat atau lupa meminum maka efek obat tidak efektif

3. Kontrasepsi implant: alat kontrasepsi yang dimasukkan kedalam bawah kulit.

4. Kontrasepsi IUD : salah satu cara yang efektif untuk mencegah kehamilan

5. Kontrasepsi Mantap
Ada 2 jenis, yaitu:
- Tubektomi adalah pemotongan pada saluran indung telur sehingga sel telur
tidak bisa memasuki rahim untuk dibuahi.
- Vasektomi adalah di mana seorang melakukan operasi kecil untuk mencegah
transportasi sperma pada testis dan penis.

3.2 Saran

Bagi masyarakat terutama pasanagn baru ,dapat mengikuti sosialisai tentang KB supaya
dapat membantu kegiatan penyelenggara keluarga yang sehat dan terjaga dengan mengikuti
program KB.

27
DAFTAR PUSTAKA

Hanifa Wiknjosastro. 2016. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawiroharjo.

Manuaba IBG. 2015 .Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan & Keluarga Berencana Untuk
Pendidikan Bidan.Jakarta: EGC

Abdul Bari Saifuddin, dkk. 2016. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepasi.
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Everett, S., 2018. Buku saku kontrasepsi & kesehatan seksual reproduktif. Jakarta
:EGC

Glasier Anna dkk, 2016. Keluarga Berencana &Kesehatan Reproduksi.Jakarta : EGC

Arif, Mansjoer, dkk., ( 2016), Kapita Selekta Kedokteran, Edisi 3, Medica Aesculpalus,
FKUI, Jakarta.

28

Anda mungkin juga menyukai