Anda di halaman 1dari 229

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN

KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA


PADA MATERI POKOK ASAM BASA

skripsi

disajikan sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Kimia

oleh

Nunung Fika Amalia

4301410045

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


2014
ii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto:

 Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. Ar-
Rahman: 16)
 Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula). (QS. Ar-Rahman: 60)
 Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya
sesudah kesulitan itu ada kemudahan (QS. Al-Insyirah: 5-6)
 Apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: “Jadilah!”
maka terjadilah ia (QS. Yasin: 82)
 Siapa yang mengerjakan kebaikan sebesar biji dzarrah, niscaya ia akan
melihat balasan(Nya) (QS. Az-Zalzalah:7)
 Be useful for others

Persembahan:
Skripsi ini saya persembahkan untuk:
1. Bapak dan Ibu tercinta yang senantiasa
memanjatkan do’a dan mencurahkan kasih
sayang yang tulus;
2. Kakakku Mas Falah;
3. Keluarga Besar bani H. Bintoro Abbas;
4. My Bestie (Cuil, Maprezt, Dundun dan
Cyuduz), thanks for everything & miss
you so much dan New Geng (Mba Wid &
Bu Des), makasih untuk do’a dan
semangatnya.
5. “Frendsium” Gengster, terima kasih atas
persahabatan tulus dan indah yang selama
ini kalian berikan;
6. Teman-teman RoTi Pia ‘10
7. Kawan - kawan seperjuangan Pendidikan
Kimia ‘10
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala limpahan
ridho, berkah dan rahmat-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan skripsi ini.
Dengan penuh kerendahan hati, Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini
tidak akan dapat terselesaikan tanpa dukungan dan bantuan dari berbagai pihak.
Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah
memberikan pengarahan, bimbingan dan bantuan dalam bentuk apapun yang
sangat besar artinya bagi penulis. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:
1. Rektor Universitas Negeri Semarang.
2. Dekan FMIPA Universitas Negeri Semarang.
3. Ketua Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Semarang.
4. Dr. Endang Susilaningsih, MS selaku dosen pembimbing, terima kasih untuk
waktu, tenaga, pikiran, ilmu, semangat, perhatian dan motivasi yang senantiasa
diberikan selama penyusunan skripsi ini. Teriring do’a semoga Allah
membalas dengan kebaikan yang lebih.

5. Drs. Ersanghono Kusumo, M.S selaku dosen penguji I dan Dr. Edy Cahyono,
M.Si selaku dosen penguji II, terima kasih atas masukan, arahan dan
bimbingannya dalam penyusunan skripsi ini.

6. Kepala Sekolah SMA N 1 Ambarawa yang telah memberikan izin dan


kemudahan saat melakukan penelitian.

7. Drs. Meibiyanto dan Dwi Hartati, S.Pd, guru bidang studi kimia SMA Negeri 1
Ambarawa atas waktu dan bimbingannya dalam membantu penulis
melaksanakan penelitian.

8. Seluruh guru dan pegawai SMA Negeri 1 Ambarawa yang telah bersedia
bekerja sama dalam penelitian skripsi ini.

9. Siswa-siswi SMA Negeri 1 Ambarawa yang telah bersedia bekerja sama dalam
penelitian skripsi ini.

10. Bapak, Ibu dan Mas Falah atas do’a, kasih sayang, perhatian, pengorbanan
dan bantuannya baik moril maupun materiil.

11. Keluarga besar Bani H. Bintoro Abbas atas support, do’a dan semangatnya.
12. Sahabat-sahabatku “FRENDSIUM” Maprezt, Cuil, Dunnu, Cyuduz, Ersa,
Nino, Krisnha, Waridi, Mastoni, Mas Wah atas bantuan, dukungan, support,
kebersamaan, warna serta pembelajaran hidup yang sangat berarti. We are
best friends forever.

13. Kos Lumintu 22, Maprezt, Mbahe dan Erin, atas kebersamaannya dan
pengertiannya selama 2 tahun, semoga bisa berlanjut sampai nanti.

14. Teman-teman PPL SMANEGA, Luthfi dan Ersa, atas doa, bantuan dan
semangatnya.

15. Teman-teman KKN Kelurahan Jomblang ‘13, Ima, Cendul, Kak Didi, Mak’e,
Farid, Bu Dian, 10 Juli, Eka dan Yuwono atas do’a, kebersamaan, pengertian,
dan bantuannya selama ini. We are Keluarga Kecil Ngangenin.

16. Teman-teman seperjuangan di RoTi PiA ‘10.

17. Teman-teman pendidikan Kimia angkatan 2010.

18. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

Sebagai manusia biasa, penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi


ini masih banyak kekurangan baik dari segi tulisan, bahasa dan isi. Oleh karena
itu masukan berupa saran, pendapat dan kritikan yang bersifat membangun sangat
penulis harapkan guna penyempurnaan di masa yang akan datang. Hanya ucapan
terima kasih dan doa, semoga apa yang telah diberikan tercatat sebagai amal baik
dan mendapatkan balasan dari Allah SWT.

Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat dan kontribusi dalam


kemajuan dunia pendidikan dan secara umum kepada semua pihak

Semarang, Juni 2014

Penulis
ABSTRAK

Amalia, Nunung, Fika. 2014. Pengembangan Instrumen Penilaian Keterampilan


Berpikir Kritis Siswa SMA pada Materi Asam Basa. Skripsi, Jurusan Kimia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang.
Pembimbing Utama Dr. Endang Susilaningsih, M. S.

Kata kunci: Instrumen penilaian, keterampilan berpikir kritis, asam basa.


Penelitian pendahuluan yang dilakukan menemukan bahwa, instrumen penilaian
yang digunakan di sekolah SMA Negeri 1 Ambarawa belum berorientasi pada
keterampilan berpikir kritis. Berdasarkan studi literatur, ditinjau dari hakikat
kimia, tujuan pendidikan nasional dan perkembangan jaman menuntut
keterampilan berpikir kritis. Siswa dipersiapkan tidak hanya untuk melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, tetapi juga menyelesaikan tantangan dan
masalah-masalah yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk memperoleh inovasi instrumen penilaian asam basa,
dan memperoleh instrumen penilaian keterampilan berpikir kritis siswa yang
memenuhi kriteria valid dan reliabel. Jenis penelitian ini adalah Research and
Development. Prosedur pengembangan produk melalui tahap penelitian
pendahuluan dan pengembangan. Pada tahap pendahuluan terbagi menjadi dua,
yaitu studi lapangan dan studi literatur. Tahap pengembangan, melalui beberapa
bagian, yaitu 1) menyusun jenis instrumen, 2) validasi ke pakar, 3) uji coba skala
terbatas 4) uji coba skala luas dan 5) implementasi produk. Hasil dari penelitian
ini adalah jenis instrumen yang digunakan di sekolah memiliki tingkatan
taksonomi kognitif C1 sampai C2, kadang digunakan C3. Instrumen penilaian
yang dikembangkan adalah tes esai analisis, lembar aktivitas siswa, dan tes
problem solving yang berorientasi pada keterampilan berpikir kritis siswa.
Instrumen dinyatakan valid dan reliabel. Instrumen tersebut dapat mengukur
rerata hasil belajar siswa, mengukur proporsi ketuntasan dan mengukur aktivitas
siswa.
DAFTAR ISI

Halaman

PRAKATA............................................................................................ v
ABSTRAK............................................................................................ vii
DAFTAR ISI......................................................................................... viii
DAFTAR TABEL................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR............................................................................. xi
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................... xii

BAB
1. PENDAHULUAN ........................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah............................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................... 6
1.3 Batasan Masalah......................................................................... 6
1.4 Tujuan......................................................................................... 7
1.5 Manfaat Penelitian...................................................................... 8

2. TINJAUAN PUSTAKA................................................................... 9
2.1 Keterampilan Berpikir Kritis..................................................... 9
2.2 Indikator Keterampilan Berpikir Kritis..................................... 10
2.3 Penilaian Keterampilan Berpikir Kritis..................................... 11
2.4 Instrumen Penilaian Keterampilan Berpikir Kritis.................... 12
2.5 Validitas dan Reliabilitas........................................................... 14
2.6 Asam Basa................................................................................. 17
2.7 Kerangka Berpikir..................................................................... 25
3. METODE PENELITIAN................................................................. 26
3.1 Desain Penelitian....................................................................... 26
3.2 Objek Penelitian......................................................................... 29
3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian..................................................... 29
3.4 Pengambilan Data...................................................................... 29
3.5 Analisis Data.............................................................................. 32
3.6 Keefektifan Instrumen............................................................... 39
4. HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................ 41
4.1 Hasil Penelitian Tahap Awal..................................................... 41
4.2 Analisis Data Awal Penelitian................................................... 44
4.3 Pengembangan Instrumen Penilaian Keterampilan Berpikir
Kritis.......................................................................................... 48
4.4 Hasil Penelitian Tahap Pengembangan..................................... 52
4.5 Uji Keefektifan Instrumen......................................................... 74
4.6 Kepraktisan Produk................................................................... 84
4.7 Pembahasan Produk Akhir........................................................ 86
5 SIMPULAN DAN SARAN.............................................................. 93
5.1 Simpulan..................................................................................... 93
5.2 Saran........................................................................................... 94
DAFTAR PUSTAKA............................................................................ 95
LAMPIRAN.......................................................................................... 98
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Rata-rata Nilai dan Proporsi Ketuntasan Hasil Ulangan Harian


Tahun Ajaran 2012/2013............................................................. 1
2.1 Perubahan Kertas Lakmus........................................................... 21
2.2 Nilai Derajat Keasaman.............................................................. 22
2.3 Trayek Perubahan Warna dari Berbagai Indikator...................... 23
3.1 Interpretasi Reliabilitas Soal....................................................... 34
4.1 Jenis Imstrumen di SMA Negeri 1 Ambarawa........................... 41
4.2 Data Alasan Pengembangan Instrumen Penilaian....................... 43
4.3 Hasil Normalitas.......................................................................... 47
4.4 Penilaian Aktivitas Siswa............................................................ 64
4.5 Petunjuk Skoring Aktivitas Siswa............................................... 65
4.6 Indikator Aktivitas Siswa............................................................ 66
4.7 Skor Validator Tes Esai Analisis................................................ 67
4.8 Kriteria Instrumen Tes Esai Analisis.......................................... 68
4.9 Skor Validator Tes Problem Solving.......................................... 68
4.10 Kriteria Instrumen Tes Problem Solving.................................. 69
4.11 Skor Validator Angket Respon Siswa....................................... 69
4.12 Kriteria Instrumen Angket Respon Siswa................................. 70
4.13 Skor Validator Lembar Aktivitas Siswa.................................... 70
4.14 Kriteria Instrumen Lembar Aktivitas Siswa.............................. 71
4.15 Proporsi Ketuntasan Belajar...................................................... 82
4.16 Aktivitas Siswa Selama Pembelajaran...................................... 83
4.17 Respon Siswa Terhadap Instrumen Penilaian Keterampilan
Berpikir Kritis Siswa................................................................. 84
4.18 Respon Guru.............................................................................. 85

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Kerangka Berpikir Pengembangan Instrumen Penilaian.................................25


3.1 Desain Pengembangan Penilaian Keterampilan Berpikir Kritis......................28
4.1 Soal Ulangan Harian Kimia Materi Asam Basa di SMA Negeri 1
Ambarawa.......................................................................................................45
4.2 Soal Ulangan Tengah Semester 2 di SMA Negeri 1 Ambarawa.....................46

xi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Bagian
1. HASIL OBSERVASI
1.1 Daftar nilai ulangan asam basa kelas XI IPA 3 tahun ajaran
2012/2013........................................................................... 98
1.2 Uji normalitas data awal......................................................... 99
1.3 Soal ulangan pilihan ganda...........................................................100
1.4 Soal isian singkat.................................................................... 102
1.5 Gambar sarana dan prasarana................................................. 103
1.6 Indikator keterampilan Berpikir Kritis Ennis 1985......................104
2. TES ESAI ANALISIS
2.1 Kisi – kisi soal tes esai analisis.....................................................107
2.2 Instrumen penilaian tes esai analisis.............................................110
2.3 Panduan penilaian tes esai analisis...............................................115
2.4 Rubrik validasi tes esai analisis.............................................. 122
2.5 Lembar validasi tes esai analisis...................................................125
3. TES PROBLEM SOLVING
3.1 Kisi-kisi soal tes problem solving.................................................133
3.2 Instrumen penilaian tes problem solving......................................135
3.3 Panduan penilaian tes problem solving........................................139
3.4 Rubrik validasi tes problem solving.............................................144
3.5 Lembar validasi tes problem solving............................................148
4. LEMBAR AKTIVITAS SISWA
4.1 Indikator lembar aktivitas siswa............................................. 156
4.2 Lembar aktivitas siswa..................................................................157
4.3 Petunjuk skoring lembar aktivitas siswa.......................................159
4.4 Rubrik validasi lembar aktivitas siswa.........................................161
4.5 Lembar validasi aktivitas siswa....................................................163
5. ANGKET RESPON
5.1 Indikator angket respon siswa.......................................................165

xii
5.2 Angket respon siswa.....................................................................166
5.3 Rubrik validasi angket respon siswa.............................................169
5.4 Lembar validasi angket respon siswa...........................................171
5.5 Angket respon guru.......................................................................173
6. PRA UJI COBA
6.1 Data nilai hasil pra uji coba.........................................................175
6.2 Perhitungan reliabilitas tes esai analisis........................................176
6.3 Perhitungan reliabilitas tes problem solving.................................178
7. UJI COBA SKALA TERBATAS
7.1 Data nilai hasil uji coba skala kecil..............................................179
7.2 Perhitungan reliabilitas tes esai analisis........................................180
7.3 Perhitungan reliabilitas tes problem solving.................................181
7.4 Perhitungan reliabilitas lembar aktivitas siswa.............................182
7.5 Perhitungan analisis per aspek lembar aktivitas siswa.................183
7.6 Perhitungan reliabilitas angket respon siswa................................184
8. UJI COBA SKALA LUAS
8.1 Data nilai hasil uji coba skala luas................................................185
8.2 Perhitungan reliabilitas tes esai analisis........................................186
8.3 Perhitungan reliabilitas tes problem solving.................................188
8.4 Perhitungan reliabilitas lembar aktivitas siswa.............................189
8.5 Perhitungan reliabilitas angket respon siswa................................190
9. IMPLEMENTASI
9.1 Data nilai hasil tahap implementasi..............................................191
9.2 Data nilai kelas XI IPA 3..............................................................192
9.3 Uji normalitas data hasil tes esai analisis......................................193
9.4 Uji normalitas data hasil tes problem solving...............................194
9.5 Uji normalitas data hasil TEA dan TPS........................................195
9.6 Uji normalitas data hasil ulangan harian.......................................196
9.7 Uji normalitas data hasil mid semester.........................................197
9.8 Perhitungan reliabilitas tes esai analisis........................................198
9.9 Perhitungan reliabilitas tes problem solving.................................200
9.10 Perhitungan reliabilitas hasil ulangan harian..............................201

xiii
9.11 Perhitungan reliabilitas nilai hasil mid semester........................202
9.12 Perhitungan reliabilitas lembar aktivitas siswa...........................203
9.13 Perhitungan analisis per aspek lembar aktivitas siswa...............206
9.14 Perhitungan reliabilitas angket respon siswa..............................209
10. Surat ijin penelitian Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten
Semarang...................................................................................... 210
11. Surat keterangan telah melaksanakan penelitian.......................... 211
12. Dokumentasi penelitian......................................................................212

xiv
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara

berkesinambungan bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan belajar

siswa serta untuk meningkatkan efektivitas kegiatan pembelajaran. Penilaian

hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan untuk menilai pencapaian

kompetensi siswa pada semua mata pelajaran. Penilaian hasil belajar oleh

pemerintah dilakukan dalam bentuk ujian nasional. Bertujuan untuk menilai

pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu

dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi (Saptorini,

2012: 34).

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti,

didapatkan data teruji pada Tabel 1.1

Tabel 1.1 Rata-rata Nilai dan Proporsi Ketuntasan Hasil


Ulangan Harian Tahun Ajaran 2012/2013

Larutan Ksp
Kelas Asam Basa Hidrolisis
Penyangga
XI IPA 3 68,22 62,08 67,91 67,5

Proporsi 16/ 3/ 15/ 16/


36 36 36 36
Ketuntasan
XI IPA 4 72,65 70,57 69,14 63,71

Proporsi 19/ 14/ 11/ 13/


Ketuntasan 35 35 35 36

1
2

Tabel tersebut menunjukkan bahwa nilai ulangan harian pada materi

asam basa dari kedua kelas terlihat paling tinggi yaitu kelas XI IPA 3 sebesar

68,22 dengan proporsi ketuntasan 16 dari 36 siswa, sedangkan pada kelas XI

IPA 4 yaitu sebesar 72,65 dengan proporsi ketuntasan sebesar 19 dari 35 siswa.

Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata ulangan

harian materi asam basa menunjukkan rata-rata paling tinggi dengan proporsi

ketuntasan paling tinggi dibandingkan dengan materi yang lain. Penjelasan dari

data tersebut menginspirasi peniliti untuk mengembangkan instrumen penilaian

keterampilan berpikir kritis dengan materi asam basa.

Berdasarkan analisis soal asam basa yang digunakan untuk penilaian

adalah sebagai berikut: (1) soal tidak mengalami perubahan yang berarti dari

tahun ke tahun, (2) soal yang digunakan hanya berkisar pada jenjang C1-C3,

yang hanya mengukur hafalan dan pemahaman konsep saja, dan (3) soal

kurang inovatif, sehingga belum bisa mengukur keterampilan berpikir kritis.

Hasil penelitian Reta (2012:4) menyatakan bahwa Pendidikan berpikir

di sekolah saat ini khususnya di SMA belum ditangani dengan baik. Guru

hanya berupaya meningkatkan kemampuan kognitif siswa. Akibatnya

kecakapan berpikir lulusan SMA masih relatif rendah. Menurut Rofi’udin,

sebagaimana dikutip oleh Reta (2012:4), bahwa terjadi keluhan tentang

rendahnya keterampilan berpikir kritis kreatif lulusan sekolah dasar sampai

perguruan tinggi di Indonesia, karena pendidikan berpikir belum ditangani

dengan baik.
3

Pada kondisi masyarakat yang selalu berubah, pendidikan hendaknya

melihat jauh ke depan dan memikirkan apa yang akan dihadapi peserta didik di

masa yang akan datang. Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang tidak

hanya mempersiapkan para siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang

yang lebih tinggi, tetapi juga untuk menyelesaikan tantangan dan masalah-

masalah yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari. Tantangan dan

permasalahan inilah yang akan memerlukan keterampilan berpikir kritis agar

siswa dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya.

SMA merupakan bagian dari pendidikan dasar yang berfungsi

membekali para siswa dengan pengetahuan sains. Ciri pembekalan

pengetahuan sains dalam kerangka tersebut adalah pengetahuan sains untuk

dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pencapaian tersebut

pembelajaran sains bukan ditekankan pada pemahaman konsep sains semata,

melainkan lebih diarahkan pada efek iringan pembelajaran yang salah satunya

adalah keterampilan berpikir. Keterampilan tersebut sangat penting

dikembangkan, karena akan mengarahkan pola bertindak setiap individu dalam

masyarakatnya kelak.

Hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Redhana & Liliasari

(2008: 106) menyatakan bahwa, pembelajaran berpikir kritis yang merupakan

pembelajaran keterampilan berpikir tingkat tinggi memberikan peluang kepada

siswa melatihkan sejumlah keterampilan berpikir, terutama keterampilan

berpikir kritis. Keterampilan berpikir kritis sangat penting dilatihkan karena

keterampilan berpikir ini tidak dibawa sejak lahir. Di samping itu, tujuan
4

melatihkan keterampilan berpikir kritis adalah untuk menyiapkan siswa

menjadi seorang pemikir kritis (critical thinker), mampu memecahkan masalah

(problem solver), dan menjadi pemikir independen (independent thinker)

sehingga mereka dapat menghadapi kehidupan, menghindarkan dirinya dari

indokrinasi, penipuan, pencucian otak, mengatasi setiap permasalahan yang

dihadapi, dan membuat keputusan dengan tepat dan bertanggung jawab.

Instrumen penilaian merupakan bagian integral dari suatu proses

penilaian dalam pembelajaran, apa yang hendak diukur dalam pembelajaran

terkait dengan ketersediaan alat ukur yang dikembangkan. Demikian juga, apa

yang akan diukur dalam pembelajaran juga menentukan kualitas pembelajaran.

Pencapaian tujuan pembelajaran kimia yang sebenarnya membutuhkan

penggunaan instrumen penilaian yang tidak hanya mencakup hafalan dan

pemahaman tetapi juga dibutuhkan suatu penilaian yang melatihkan

keterampilan berpikir kritis sehingga siswa dapat cakap, kritis dan mandiri saat

dihadapkan pada suatu masalah. Selain itu, menghadapi perkembangan Ilmu

Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dibutuhkan kemampuan dalam

menyeleksi informasi, kemampuan memutuskan suatu tindakan, kemampuan

memecahkan masalah, kemampuan menyimpulkan dan kemampuan lain yang

terkait dalam keterampilan berpikir kritis. Oleh karena itu pengembangan

instrumen penilaian keterampilan berpikir kritis penting dilakukan.

Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Prasasti et al. (2012: 2)

menyatakan bahwa Instrumen penilaian meliputi tes dan sistem penilaian.

Instrumen penilaian dirancang untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta


5

didik setelah mempelajari suatu kompetensi. Oleh karena itu, instrumen

penilaian yang dirancang dengan baik dan sesuai dengan tingkatan kemampuan

berpikir dapat meningkatkan daya berpikir siswa. Berkaitan dengan pentingnya

keterampilan berpikir khususnya berpikir kritis, pengembangan instrumen

penilaian digunakan sebagai alat untuk mengungkap kemampuan berpikir kritis

siswa. Instrumen penilaian berpikir kritis merupakan suatu alat penilaian yang

digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir kritis siswa yang diwujudkan

dalam bentuk tes yang memperhatikan tingkatan keterampilan berpikir kritis.

Penelitian pengembangan instrumen penilaian keterampilan berpikir

kritis menghasilkan suatu produk yang berbeda dengan instrumen penilaian

umum yang guru gunakan. Siswa merupakan target utama dari penelitian ini

karena siswa bukan hanya membutuhkan kemampuan kognitif hafalan dan

pemahaman saja tetapi analisis, sintesis dan aplikasi juga dibutuhkan dalam

menyelesaikan masalah. Hasil penelitian ini dapat dijadikan salah satu model

instrumen penilaian bagi guru untuk mengukur proses dan hasil belajar siswa.

Instrumen penilaian yang dimodifikasi dengan keterampilan berpikir kritis

pada suatu sekolah dapat menjadi daya tarik dan ciri khas sekolah di mata

masyarakat, sehingga dapat meningkatkan nilai jual sekolah.

Instrumen tes yang dikembangkan mengacu pada indikator

keterampilan berpikir kritis yang dikemukakan oleh Ennis (1985) karena

kerincian teorinya. Sedangkan materi pokok pada tahun 2012 menyatakan

bahwa yang dipilih sebagai konten ialah materi asam basa yang belum banyak

diteliti. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Purwaningtyas et al.


6

(2012: 46) menyatakan bahwa, “Salah satu pokok bahasan kimia di Sekolah

Menengah Atas adalah materi asam basa. Materi ini merupakan materi yang

sarat dengan konsep dan berkaitan untuk materi selanjutnya yaitu Hidrolisis,

Buffer, Ksp, sehingga perlu penanaman konsep yang utuh dan benar karena

materi ini penting sebagai awal dari konsep siswa untuk memahami konsep

kimia pada materi berikutnya.”Selain itu, materi pokok ini dipilih karena

berdasarkan rincian indikator yang terdapat dalam silabus kimia KTSP (2006)

materi asam basa dapat memenuhi kesebelas indikator keterampilan berpikir

kritis yang akan dikembangkan.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka perlu dilakukan

penelitian tentang pengembangan keterampilan berpikir kritis pada materi

pokok asam basa bagi siswa kimia.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah pengembangan instrumen penilaian keterampilan berpikir

kritis siswa?

2. Instrumen penilaian berpikir kritis yang seperti apakah yang dapat

mengukur keterampilan berpikir kritis siswa?

3. Apakah instrumen penilaian berpikir kritis yang dikembangkan telah

memenuhi kriteria valid dan reliabel?

1.3 Batasan Masalah

Supaya masalah yang diteliti tidak terlalu luas dan arah penelitian

menjadi jelas, maka peneliti membatasi penelitian ini dengan batasan masalah

sebagai berikut:
7

1. Bahan kajian yang dijadikan bahan penelitian adalah asam basa yang

dipelajari di kelas XI semester 2.

2. Jenis instrumen yang dikembangkan adalah instrumen penilaian

keterampilan berpikir kritis pada materi pokok asam basa.

3. Indikator keterampilan berpikir kritis menurut Ennis (1985) yang

dikembangkan terfokus pada kelompok: memfokuskan pertanyaan, bertanya

dan menjawab pertanyaan, mengidentifikasi asumsi-asumsi, menganalisis

argumen, mengidentifikasi istilah dan mempertimbangkan suatu definisi,

mempertimbangkan sumber apakah dapat dipercaya atau tidak, membuat

dan menentukan hasil pertimbangan, mengobservasi dan

mempertimbangkan laporan observasi, menentukan suatu tindakan,

menginduksi dan mempertimbangkan hasil induksi, dan berinteraksi dengan

orang lain.

1.4 Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk:

1. Mengkaji proses pengembangan instrumen penilaian keterampilan berpikir

kritis.

2. Memperoleh inovasi instrumen penilaian keterampilan berpikir kritis yang

baru yang dapat mengukur keterampilan berpikir kritis siswa.

3. Memperoleh instrumen penilaian keterampilan berpikir kritis yang dapat

mengukur keterampilan berpikir kritis siswa yang memenuhi kriteria valid

dan reliabel.
8

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Instrumen evaluasi yang dikembangkan dapat dijadikan satu alternatif

contoh alat evaluasi untuk mengukur keterampilan berpikir kritis siswa pada

pembelajaran asam basa.

2. Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi yang dapat memandu guru

untuk menggunakan dan mengembangkan sendiri instrumen evaluasi

penilaian khususnya dalam pembelajaran kimia materi pokok asam basa.

3. Segala persoalan yang dikembangkan dalam tes evaluasi ini, diharapkan

dapat lebih memotivasi dan menantang siswa sehingga dapat meningkatkan

keterampilan berpikir.

4. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar masukan bagi peneliti lain

untuk mengembangkan instrumen tes keterampilan berpikir kritis pada

penelitian selanjutnya.
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Keterampilan Berpikir Kritis

Berpikir kritis adalah aktivitas terampil yang bisa dilakukan dengan

lebih baik atau sebaliknya, dan pemikiran kritis yang baik akan memenuhi

beragam standar intelektual, seperti kejelasan, relevansi, kecukupan, koherensi,

dan lain-lain (Fisher, 2009:13)

Berpikir secara umum dianggap sebagai proses kognitif, tindakan

mental untuk memperoleh pengetahuan. Penekanan dalam ketrampilan berpikir

menegaskan penalaran (reasoning) sebagai fokus utama kognitif. Berpikir

kritis adalah cara berpikir seseorang mengenai suatu masalah dimana pemikir

meningkatkan kualitas pemikirannya dengan menangani secara terampil

struktur-struktur yang melekat dalam pemikiran dan menerapkan standar-

standar intelektual padanya (Nitko, A.J & Brookhart, 2007). Dengan kata lain,

berpikir kritis merupakan proses mental yang terorganisasi dengan baik dan

berperan dalam proses mengambil keputusan untuk memecahkan masalah

dengan menganalisis dan menginterpretasi data dalam kegiatan inkuiri ilmiah.

Ennis mengungkapkan bahwa berpikir kritis adalah pemikiran yang masuk akal

dan reflektif yang berfokus untuk memutuskan apa yang mesti dipercaya atau

dilakukan (Fisher, 2009: 4). Selain itu, Fisher & Scriven mengungkapkan pula

bahwa berpikir kritis dapat diartikan sebagai interprestasi dan evaluasi yang

9
10

terampil dan aktif terhadap observasi dan komunikasi, informasi dan

argumentasi (Fisher & Scriven, 1997: 21).

Dalam kegiatan pendidikan, proses berpikir kritis dapat mempersiapkan

peserta didik menuju pemenuhan sendiri akan kebutuhan intelektualnya.

Selanjutnya dalam pembelajaran, pengembangan keterampilan berpikir kritis

melibatkan peserta didik sebagai pemikir ketimbang seseorang yang belajar

secara verbalistik. Agar keterampilan berpikir kritis dapat dikembangkan, maka

diperlukan perpaduan antara penalaran logis dan pengalaman empiris. Salah

satu cara mengembangkan keterampilan berpikir kritis adalah dengan

melakukan penilaian berbasis keterampilan berpikir kritis. Tes keterampilan

berpikir kritis dapat dikembangkan berdasarkan indikator-indikator

keterampilan berpikir kritis.

2.2 Indikator Keterampilan Berpikir Kritis

Ennis (1985: 55-56) mengklasifikasikan keterampilan berpikir kritis

menjadi lima kelompok yang diturunkan menjadi dua belas indikator. Lebih

jelasnya dapat dilihat pada Lampiran 1 Bagian 6 Halaman 104.

Teori yang diungkapkan Ennis di atas tampak sangat rinci dan lengkap,

namun dalam pelaksanaannya untuk melakukan penelitian pengembangan

instrumen penilaian keterampilan berpikir kritis dengan menggunakan semua

indikator itu tidaklah mudah, tentunya banyak kendala yang dihadapi, selain itu

indikator-indikator tersebut tidak selalu cocok untuk setiap materi dan model

pembelajaran, oleh karena itu penulis mengambil beberapa indikator yang

dianggap mewakili indikator-indikator lainnya. Begitu pula dengan instrumen


11

tes yang digunakan yang dianggap dapat mewakili indikator-indikator tes

keterampilan berpikir kritis adalah tes tertulis. Adapun indikator yang

dikembangkan pada penelitian pengembangan instrumen penilaian ini adalah

sebagai berikut:

1. Memfokuskan pertanyaan

2. Menganalisis argumen

3. Bertanya dan menjawab pertanyaan

4. Mempertimbangkan sumber apakah dapat dipercaya atau tidak

5. Mengobservasi dan mempertimbangkan laporan observasi

6. Mendefinisikan istilah dan mempertimbangkan suatu definisi

7. Menginduksi dan mempertimbangkan hasil induksi

8. Membuat dan menentukan hasil pertimbangan

9. Mengidentifikasi asumsi-asumsi

10. Menentukan suatu tindakan

11. Berinteraksi dengan orang lain

2.3 Penilaian Keterampilan Berpikir Kritis

Berpikir kritis tidak hanya dikembangkan dalam pembelajaran saja,

tetapi juga harus didukung dengan adanya evaluasi yang menyatu dengan

pembelajaran di kelas. Tolok ukur pendidikan dapat diketahui dengan adanya

evaluasi. Artinya jika siswa diharapkan memiliki ketermpilan berpikir kritis,

maka jenis-jenis evaluasi yang diberikan juga harus mampu melatih

keterampilan berpikir kritis sesuai yang diperoleh siswa selama pembelajaran

berlangsung.
12

Instrumen penilaian yang dikembangkan dalam mengukur kemampuan

berpikir kritis dapat berbentuk tes pilihan ganda, chekboxes dan juga essay

(www.csuchico.edu/phil/cc/ct-assess.htm). Tes dapat dipilah-pilah ke dalam

berbagai kelompok. Bila dilihat konstruksinya maka tes dapat diklasifikan

sebagai berikut: (a) Menurut bentuknya, secara umum ada dua bentuk tes, yaitu

butir tes bentuk uraian (essay test) dan butir tes bentuk objektif (objective test).

Dua bentuk tes ini dapat dipilah lagi ke dalam berbagai tipe, (b) Menurut

bentuknya, butir tes uraian dapat diklasifikasikan ke dalam dua tipe yaitu tes

uraian terbatas (restricted essay) dan tes uraian bebas (extended essay).

Untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa, maka perlu

dilakukan pengembangan instrumen penilaian keterampilan kritis, sesuai

dengan pernyataan berikut yaitu tes esai berpikir kritis, lebih komprehensif

daripada tes yang lain. Selain itu, butuh waktu yang lebih banyak atau biaya

yang lebih dibandingkan dengan tes pilihan ganda untuk mencapai tujuan

tersebut. Masalahnya harus serius dalam pengerjaan tes. Sampai saat ini belum

ada tes yang menguji keterampilan berpikir kritis yang mudah dan murah.

Penelitian dan pengembangan yang dibutuhkan di sini. (Ennis, 1993: 184)

2.4 Instrumen Penilaian Keterampilan Berpikir Kritis

Instrumen penilaian yang digunakan di sekolah SMA Negeri sebagian

besar belum berorientasi pada keterampilan berpikir kritis. Hakikat dari kimia,

tujuan pendidikan nasional dan perkembangan jaman menuntut keterampilan

berpikir kritis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis instrumen

penilaian di sekolah, mengembangkan instrumen penilaian untuk mengukur


13

keterampilan berpikir kritis dan menguji efektivitas serta kepraktisan

instrumen.

Ada empat cara dalam menilai alat ukur yaitu: (1) meneliti secara jujur

soal-soal yang sudah di susun, kadang-kadang dapat diperoleh jawaban tentang

ketidakjelasan perintah atau bahasa, taraf kesukaran, dan lain-lain keadaan soal

tersebut, (2) dengan mengadakan analisis soal (item analysis). Analisis soal

adalah suatu prosedur yang sistematis, yang akan memberikan informasi-

informasi yang sangat khusus terhadap butir tes yang kita susun, (3)

mengadakan checking validitas. Validitas yang paling penting dari tes buatan

guru adalah validitas kurikuler (content validity), (4) dengan mengadakan

checking reliabilitas. Salah satu indikator untuk tes yang mempunyai

reliabilitas yang tinggi adalah bahwa kebanyakan dari soal-soal tes itu

mempunyai daya pembeda yang tinggi. (Suharsimi, 2007: 205-206).

Mardapi (2008) menyatakan bahwa terdapat sembilan langkah yang

perlu ditempuh dalam mengembangkan tes hasil atau prestasi belajar, yaitu: (1)

menyusun spesifikasi tes meliputi: konstruk atau definisi teoritis, definisi

opersional, menyususn kisi-kisi tes yang terdiri atas standar kompetensi,

kompetensi dasar, indikator, jumlah butir, lama tes, menentukan tujuan tes,

menentukan bentuk tes, dan menentukan panjang tes, (2) menulis soal tes, (3)

menelaah soal tes, (4) melakukan uji coba tes, (5) menganalisis butir soal, (6)

memperbaiki tes, (7) merakit tes, (8) melaksanakan tes, dan (9) menafsirkan

hasil tes.
14

2.5 Validitas dan Reliabilitas

2.5.1 Validitas

Validitas atau kesahihan menunjuk pada derajat bukti dan teori

mendukung penafsiran skor tes sebagai tujuan penggunaan tes (Standard,

1999:9). Apabila tujuan tes untuk mengukur kemampuan matematika, maka

penafsiran hasil tes harus berdasarkan teori yang digunakan, yaitu definisi

tentang kemampuan matematika. Proses validasi merupakan pengumpulan

bukti-bukti untuk memberi dasar saintifik penafsiran skor tes. Jadi, validitas

merupakan hal penting dalam pengembangan instrumen baik tes maupun

nontes. (Mardapi, 2012: 37)

Koefisien validitas hanya punya makna apabila mempunyai harga yang

positif. Walaupun semakin tinggi mendekati angka 1,00 berarti suatu tes

semakin valid hasil ukurnya namun pada kenyataannya suatu koefisien

validitas tidak pernah mencapai 1,00. Koefisien validitas yang tinggi lebih sulit

dicapai daripada koefisien reliabilitas yang tinggi. Sebutan validitas tes

diartikan sebagai validitas hasil pengukuran yang diperoleh tes tersebut.

Cronbach (1971) menekankan bahwa proses validasi sebenarnya tidak

bertujuan untuk melakukan validasi tes akan tetapi melakukan validasi

terhadap interpretasi data yang diperoleh dalam prosedur tertentu. Ketepatan

interpretasi atau penafsiran hasil suatu tes berdasarkan buktu-bukti yang

mendukung. (Mardapi, 2012: 39)

Estimasi validitas dilakukan dengan menggunakan teknik analisis

korelasional. Namun tidak semua pendekatan validitas memerlukan analisis


15

statistika. Tipe validitas yang berbeda menghendaki cara analisis yang berbeda

pula. Berdasarkan cara estimasinya yang disesuaikan dengan sifat dan fungsi

setiap tes, tipe validitas pada umumnya digolongkan dalam tiga kategori, yaitu

content validity (validitas isi), construct validity (validitas konstrak), dan

criterion-related validity (validitas berdasar kriteria). Namun, dalam hal ini

hanya digunakan content validity (validitas isi).

2.5.1.1 Validits Isi (Content validity)

Validitas isi berkaitan dengan pertanyaan “sejauh mana item tes

mencakup keseluruhan materi atau bahan yang ingin diukur”. Sejauhmana

suatu tes memiliki bukti valditas ini ditetapkan menurut analisis rasional

terhadap isi tes, yang penilaiannya didasarkan atas pertimbangan subjektif

individual. Walaupun subjektif, namun yang terlibat adalah beberapa pakar

pada bidang yang diukur dalam suatu forum diskusi sehingga hasilnya dapat

dipertanggungjawabkan (Mardapi, 2008:18). Hasil panel pakar ini merupakan

bukti untuk menunjukkan bahwa isi tes sesuai dengan materi yang ingin diukur

atau diujikan.

Salah satu cara yang praktis untuk melihat apakah validitas isi telah

terpenuhi adalah dengan melihat item-item dalam tes telah ditulis sesuai

dengan spesifikasi tes yang telah sesuai dengan batasan domain ukur yang

telah ditetapkan semula dan memeriksa apakah masing-masing item telah

sesuai dengan indikator perilaku yang hendak diungkapkannya.


16

Validitas dalam penelitian ini menggunakan validitas isi, untuk

memperoleh validitas instrumen penilaian keterampilan berpikir kritis

menggunakan validasi pakar (expert judgement).

2.5.2 Reliabilitas

Reliabilitas atau keandalan merupakan koefisien yang menunjukkan

tingkat keajegan atau konsistensi hasil pengukuran suatu tes. Konsisten hasil

pengukuran dengan menggunakan alat ukur yang sama untuk orang yang

berbeda atau pada waktu yang berbeda tetapi kondisi yang sama. Konsistensi

berkaitan dengan tingkat kesalahan hasil suatu tes yang berupa skor. Tes yang

digunakan di berbagai tempat dengan tujuan yang sama, seperti tes hasil

belajar, hasilnya yang berupa skor harus dapat dibandingkan antartempat. Hasil

tes ini juga harus dapat dibandingkan antarwaktu untuk mengetahui

perkembangan hasil belajar yang dicapai. (Mardapi, 2012: 51)

Gronlund (1985) mengemukakan ada empat faktor yang dapat

mempengaruhi reliabilitas, yaitu “panjang tes, sebaran skor, tingkat kesukaran,

dan objektivitas”.

Panjang tes (length of test) menunjukkan banyaknya soal tes. Terdapat

kecenderungan, semakin panjang suatu tes akan lebih tinggi tingkat reliabilitas

suatu tes, karena semakin banyak soal, maka akan semakin banyak sampel

yang diukur dan proporsi jawaban yang benar semakin banyak, sehingga faktor

tebakan (guessing) akan semakin rendah.

Sebaran Skor (spread of scores). Besarnya sebaran skor akan

membuat reliabilitas menjadi lebih tinggi, karena koefisien reliabilitas yang


17

lebih besar diperoleh ketika peserta didik tetap pada posisi yang relatif sama

dalam satu kelompok pengujian ke pengujian berikutnya. Dengan kata lain,

peluang selisih dan perubahan posisi dalam kelompok dapat memperbesar

koefisisen reliabilitas.

Tingkat Kesukaran (difficulty indeks). Tingkat kesukaran soal yang

ideal untuk meningkatkan koefisien reliabilitas adalah soal yang menghasilkan

sebaran skor berbentuk kurva normal.

Objektifitas (Objectifity), menunjukkan skor tes kemampuan yang

sama antara peserta didik yang satu dengan peserta didik lainnya. Objektivitas

prosedur tes yang tinggi akan memperoleh reliabilitas hasil tes yang tidak

dipengaruhi oleh prosedur penskoran. Tes yang reliabel adalah apabila

koefisien reliabilitasnya tinggi dan kesalahan baku pengukurannya (standard

error of measurement) rendah.

Reliabilitas instrumen penilaian dalam penelitian ini menggunakan

formula Cronbach Alpha, karena instrumen penelitian berupa lembar angket,

tes esai analisis, tes problem solving, dan lembar aktivitas berpikir siswa.

2.6 Asam Basa

2.6.1 Teori Asam dan Basa

Teori mengenai laruatan asam basa telah dikemukakan oleh berbagai

ahli kimia sejak jaman dahulu. Salah satunya adalah teori Svante Arrhenius

(1884) yang menyatakan bahwa asam adalah zat yang dapat meningkatkan

konsentrasi ion hidrogen, H+ dalam air, sedangkan basa dalah zat yang dalam
18

air dapat meningkatkan konsentrasi ion hidroksida, OH-. Secara umum,

reaksinya sebagai berikut :

HA (aq) ⇄ H+(aq) + A-(aq)

Asam ion hidrogen

BOH (aq) ⇄ B+(aq) + OH-(aq)

Basa ion hidroksida

Teori yang diungkapkan oleh Arrhenius masih memiliki keterbatasan

yaitu hanya memandang aspek reaksi asam basa di dalam pelarut air dan jika

suatu reaksi tidak membentuk OH- atau H+ tidak dapat dikatakan sebagai basa.

Oleh karena itu, Johanes Bronsted dan Thomas-Lowry mengungkapkan sebuah

teori yang menyatakan bahwa asam adalah pemberi/donor proton (H +) dan basa

adalah penerima/akseptor proton (H+). Teori ini dikenal dengan nama teori

asam basa Bronsted-Lowry. Teori ini mampu menjelaskan reaksi asam basa

dengan pelarut bukan air.

Jika suatu asam memberi proton, maka sisa asam tersebut mempunyai

kemampuan untuk menerima proton atau bertindak sebagai basa. Sisa asam

tersebut dinamakan basa konjugasi dari asam semula. Demikian pula, jika

suatu basa menerima proton, maka basa yang terbentuk mempunyai

kemampuan untuk melepas proton tersebut atau bertindak sebagai asam. Asam

yang terbentuk ini disebut sebagai asam konjugasi dari basa semula. Pasangan

asam dengan basa konjugasinya masing-masing disebut juga pasangan asam

basa konjugasi.
19

Berikut adalah contoh reaksi asam basa:

NH4+ + NH2- ⇄ NH3 + NH3

Asam (1) Basa (2) Asam (2) Basa (1)

Asam (1) kehilangan proton dan menjadi basa (1). Basa (2) mendapat

proton dan menjadi asam (2). Basa (1) disebut sebagai basa konjugat dari asam

(1), sedangkan asam (2) adalah asam konjugat dari basa (2). NH3(pelarut)

adalah basa konjugat dari asam NH4+ dan juga merupakan asam konjugat dari

basa NH2-.

Kelemahan utama teori Bronsted-Lowry adalah bahwa untuk pelarut

yang tidak mengandung proton tidak dapat digunakan. Selain itu, sifat suatu zat

tidak pasti, sangat bergantung pada pasangan reaksinya. Misalnya air bersifat

basa jika bereaksi dengan CH3COOH dan bersifat asam jika bereaksi dengan

NH3.

Menurut Lewis, asam adalah partikel (ion atau molekul) yang dapat

bertindak sebagai penerima (akseptor) pasangan elektron, sedangkan basa

adalah partikel (ion atau molekul) yang dapat bertindak sebagai pemberi

(donor) pasangan elektron. Reaksi asam-basa menurut teori Lewis berkaitan

dengan transfer pasangan elektron yang terjadi pada ikatan kovalen koordinasi.

Perhatikan reaksi berikut.

H H
H N + H+ → H N H
H H
Basa Asam
20

Berdasarkan reaksi tersebut, NH3 bertindak sebagai basa dan NH4+

bertindak sebagai asam. Perhatikan reaksi antara NH3 dan BF3 berikut ini.

Pada reaksi antara NH3 dan BF3, BF3 bertindak sebagai asam,

sedangkan NH3 bertindak sebagai basa.

Ikatan koordinasi terjadi karena adanya pasangan elektron dari satu

atom yang berikatan. Contohnya pada pembentukan ion kompleks, antara ion

logam transisi (penerima pasangan elektron) dan ion nonlogam (pemberi

pasangan elektron).

Perhatikan reaksi berikut ini.

Fe3+ + 6CN- → [Fe(CN)6]3-

Ion Fe3+ memiliki orbital kosong yang menerima pasangan elektron

dari ion CN- . Jadi, ion Fe3+ bertindak sebagai asam, sedangkan ion CN- sebagai

basa.

2.6.2 Sifat Asam dan Basa

Untuk menentukan suatu larutan bersifat asam atau basa dapat

dilakukan dengan menggunakan indikator asam basa. Indikator dapat berasal

dari bahan alami dan berupa buatan (indikator sintesis). Indikator asam basa

alami dapat dijumpai pada berbagai tumbuhan diantaranya adalah bunga

hydrangea, bunga mawar, kol merah, daun teh (air teh), dan spesies lumut
21

kerak (lichen). Spesies lumut kerak yang berbentuk kertas dan larutan

dinamakan lakmus. Bentuk kertas lebih banyak digunakan karena sukar

teroksidasi, tahan lama, dan memberikan perubahan warna yang cukup jelas.

Tabel 2.1 Perubahan Kertas Lakmus

Kertas Lakmus Kertas lakmus merah Kertas lakmus biru

Asam Tidak berubah (merah) Merah


Basa Biru Tidak berubah (biru)

2.6.3 Kekuatan Asam dan basa

Kekuatan asam basa dinyatakan oleh tetapan kesetimbangannya, yakni

tetapan ionisasi asam (Ka) dan tetapan ionisasi basa (Kb). Kekuatan asam basa

ini ditentukan oleh banyak sedikitnya ion H+ dan OH- yang dilepaskan

tergantung nilai derajat ionisasi/disosiasi (α).

2.6.3.1 Tetapan ionisasi asam (Ka)

HA (aq) ⇄ H+ (aq) + A- (aq)

Tetapan ionisasi asam Ka dirumuskan sebagai berikut:

[H+][A−]
Ka = [HA]

Untuk asam kuat (α =1), hampir semua asam terurai menjadi ion-ionnya.

Dengan demikian, nilai Ka sangat besar.

2.6.3.2 Tetapan ionisasi basa (Kb)

B(aq) + H2O(l) ⇄ BH+(aq) + OH-(aq)


22

Tetapan ionisasi basa Kb dapat dirumuskan sebagai berikut:

[BH+][OH−]
Kb = [B]

Untuk basa kuat dengan α = 1, hampir semua basa terurai menjadi ion-ionnya.

Dengan demikian, nilai Kb sangat besar.

2.6.4 Konsep pH

Pada tahun 1909 ahli kimia bernama S. P. L. Sorenson mengusulkan

suatu konsep pH yang menyatakan derajat keasaman larutan sebagai fungsi

konsentrasi ion H+ untuk mempraktiskan penulisannya dengan rumus:

pH = - log [H+]

Kw = [H+] [OH−]

[H+] [OH−] = 1,0 × 10−14

pKw = pH + pOH

pH + pOH = 14

Tabel 2.2 Nilai Derajat Keasaman

Derajat keasaman,
Jenis Larutan Konsentrasi ion H+ pH
Larutan asam [H+]> 1,0 × 10−7M pH < 7
Larutan netral [H+]= 1,0 × 10−7M pH = 7
Larutan basa [H+]< 1,0 × 10−7M pH > 7

Indikator adalah zat-zat yang menunjukkan indikasi berbeda dalam

larutan asam, basa, dan netral. Suatu senyawa bersifat asam, basa, atau netral

dapat diketahui dengan menggunakan indikator universal berupa kertas lakmus

dan larutan, pH meter, serta larutan indikator.


23

Tabel 2.3 Trayek Perubahan Warna dari Berbagai Indikator

Indikator Trayek perubahan warna Perubahan Warna


Metil hijau 0,2 – 1,8 Kuning – Biru

Timol hijau 1,2 – 2,8 Kuning – Biru

Metil jingga 3,2 – 4,4 Merah – Kuning

Metil merah 4,0 – 5,8 Tidak berwarna – Merah

Metil ungu 4,8 – 5,4 Ungu – Hijau

Bromkresol ungu 5,2 – 6,8 Kuning – Ungu

Bromotimol biru 6,0 – 7,6 Kuning – Biru

Lakmus 4,7 – 8,3 Merah – Biru

Kresol merah 7,0 – 8,8 Kuning – Merah

Timol biru 8,0 – 9,6 Kuning – Biru

Fenolftalein 8,2 - 10,0 Tidak berwarna – Merah jambu

Timolftalein 9,4 – 10,6 Tidak berwarna – Biru

Alizarin kuning R 10,3 – 12,0 Kuning – Merah

Klayton kuning 12,2 – 13,2 Kuning – Kuning gading

Sumber: Chemistry (Brady), 2000

Seiring dengan kemajuan teknologi maka tingkat pencemaran pun

meningkat. Salah satunya adalah pencemaran udara, yaitu masuknya atau

dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi atau komponen lain sehingga

kualitas udara turun sampai ke tingkat tertentu. Hal ini menyebabkan udara

menjadi kurang dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya. Pencemaran

udara terjadi karena adanya bentuk sampingan seperti aktivitas vulkanik,

pembusukan sampah, kebakaran dan kegiatan manusia sehari-hari. Salah satu

kegiatan manusia yang dapat menyebabkan pencemaran adalah penggunaan

kendaraan bermotor yang akan menghasilkan gas sampingan yang merupakan


24

hasil pembakaran tidak sempurna dari bahan bakar. Gas-gas ini adalah Sox dan

Nox dilepas ke udara sehingga menimbulkan polusi. Gas-gas tersebut juga

larut dalam titik-titik air di awan sehingga membentuk larutan asam sulfat dan

asam nitrat. Ketika terjadi hujan, larutan-larutan ini bercampur dan turun

bersama hujan. Inilah yang dinamakan dengan hujan asam yang dapat

merugikan manusia dan lingkungan. Berikut adalah dampak yang ditimbulkan

oleh hujan asam:

a. Hujan asam dapat menyebabkan matinya tumbuhan dan ikan. Asam yang

terdapat dalam air hujan dapat bereaksi dengan mineral dalam tanah.

Tumbuhan menjadi kekurangan mineral sehingga mati atau tidak tumbuh

dengan baik. Hujan asam juga dapat melarutkan aluminium dari mineral

dalam tanah dan bebatuan, kemudian menghanyutkannya ke sungai

sehingga dapat meracuni ikan dan mahluk air lainnya.

b. Mobil, kapal laut, dan rangka bangunan akan lebih cepat berkarat jika

terkena hujan asam dalam waktu yang lama karena bahan penyusun

logamnya bereaksi dengan asam dari hujan asam yang bersifat korosif.

c. Hujan asam juga dapat merusak bangunan (gedung/rumah) yang terbuat dari

batu kapur yang ditandai dengan melapuknya batu kapur.


25

2.7 Kerangka Berfikir

Penggambaran alur pemikiran dalam penelitian pengembangan

instrumen penilaian keterampilan berfikir kritis ini dijelaskan melalui Gambar

2.1
Perumusan
Analisis instrumen penilaian konvensional pada materi asam basa masalah tentang pengembangan instrumen penilaian

Analisis kesulitan guru dalam menyusun instrumen penilaianPerumusan


berpikir kritis
desain instrumen penilaian keterampilan berpikir kritis

Analisis kondisi sekolah, seperti lokasi, sarana dan prasarana


Validasi pakar, ujicoba terbatas dan revisi desain instrumen penilaian

Analisis kondisi pembelajaran seperti penggunaan media, bahan ajar dan metode pembelajaran
Validasi pakar, ujicoba skala luas dan revisi desain instrumen penilaian

Analisis tujuan pendidikan nasional dan orientasi pendidikan modern


Implementasi desain instrumen penilaian keterampilan berpikir kritis di SMA Negeri 1 Ambarawa

Instrumen penilaian keterampilan


berpikir kritis yang Revisi instrumen penilaian
disempurnakan dan teruji keterampilan berpikir
kritis

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Pengembangan Instrumen Penilaian


BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian dimulai dengan studi pendahuluan yang terbagi

menjadi studi literatur dan studi lapangan, dilanjutkan dengan penyusunan

pengembangan instrumen penilaian keterampilan berpikir kritis dan uji coba

instrumen. Berikut penjelasan desain penelitian yang akan dilakukan:

3.1.1 Pendefinisian

Pendefinisian dengan melakukan studi pendahuluan, terbagi menjadi

dua yaitu studi lapangan dan studi literatur. Pada studi lapangan dilakukan

analisis tentang kondisi sekolah, jenis penilaian yang biasa dilakukan di SMA

Negeri 1 Ambarawa dan proses pembelajaran kimia. Data dari studi lapangan

dikumpulkan dengan menggunakan studi dokumentasi dan observasi. Data

tentang kondisi sekolah tepatnya sarana dan prasarana sekolah dikumpulkan

untuk menjadi dasar penggunaan SMA Negeri 1 Ambarawa menjadi tempat

penelitian dan data instrumen baku sekolah dan proses pembelajaran kimia

yang konvensional digunakan untuk menjadi data awal kebutuhan

pengembangan. Studi literatur artinya kajian teoritis, dilakukan analisis pada

instrumen penilaian baku di sekolah dengan keterampilan berpikir yang

digunakan, kajian hakikat kimia, kajian tuntutan pendidikan, tantangan

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kajian penelitian

terdahulu yang terkait dan relevan.

26
27

3.1.2 Desain

Desain meliputi perencanaan dan penyusunan instrumen penilaian

keterampilan berpikir kritis, menggunakan indikator menurut Ennis (1985).

Setelah itu, diuji validasi isi dengan judgement validasi oleh pakar pendidikan,

penilaian, dan kimia.

3.1.3 Pengembangan

Pengembangan meliputi uji coba instrumen penilaian keterampilan

berpikir kritis dilakukan dengan dua tahap yaitu uji coba skala terbatas dengan

uji coba skala luas. Uji coba skala terbatas dilakukan pada 9 anggota

ekstrakurikuler olimpiade kimia SMA Negeri 1 Ambarawa pada bulan Januari.

Uji coba skala luas dilakukan pada 40 siswa kelas XI IPA 4.

3.1.4 Implementasi

Desain ini dilakukan pada kelas XI IPA 3. Revisi merupakan perbaikan

penggunaan bahasa pada instrumen penilaian keterampilan berpikir kritis yang

merupakan hasil uji coba skala luas.


28

PENDEFINI- SIAN

STUDI PENDAHULUAN
STUDI LAPANGAN
a. Menganalisis instrumen penilaian
kimia konvensional di SMAN 1
Ambarawa
b. Mengkaji sarana prasarana
sekolah, dan proses pembelajaran

MASALAH
STUDI LITERATUR (Hasil kajian
a. Tujuan pendidikan nasional
DESAIN pustaka dan
b. Teori tentang berpikir kritis DESAIN AWAL
a. Mengidentifikasi penilaian studi)
c. Penelitian terdahulu yang
konvensional dari materi asam basa lapangan
PERENCANA
terkait b. Mengkaji materi asam basa
Desaian awal instrumen penilaian keterampilan berpikir
c. kritis
Menentukan jenis penilaian dan - AN DAN
indikator keterampilan berpikir kritis PENYUSU-
d. Mengembangkan instrumen penilaian
keterampilan berpikir kritis NAN
INSTRUMEN
PENILAIAN
KETERAMPI-
VALIDASI DESAIN
LAN
Validasi desain ke pakar penelitian
BERPIKIR
pendidikan, keterampilan berpikir
KRITIS
kritis, dan kimia

PENGEMBA- NGAN SKALA TERBATAS


a. Implementasi instrumen penilaian Desain
keterampilan berpikir kritis dari instrumen
validasi pakar di SMA Negeri 1
UJI COBA DESAIN AWAL Ambarawa yang
b. Evaluasi dan revisi instrumen telah diuji
penilaian
coba
Revisi
SKALA LUAS
a. Implementasi instrumen penilaian
keterampilan berpikir kritis dari uji
coba terbatas di SMA Negeri 1
Ambarawa
b. Evaluasi dan revisi instrumen
penilaian
IMPLEMENTASI
Publikasi Model Produk

Gambar 3.1 Desain Pengembangan Penilaian Keterampilan Berpikir Kritis


29

3.2 Objek Penelitian

Objek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas XI IPA 3

dan XI IPA 4 SMA Negeri 1 Ambarawa, tahun akademik 2013/2014. Alasan

penulis memilih SMA Negeri 1 Ambarawa sebagai objek penelitian adalah

untuk kemajuan berpikir tingkat tinggi bagi siswa siswinya, karena

sebagaimana yang dipaparkan pada latar belakang penelitian adalah produk ini

ditujukan bagi siswa kelas XI SMA yang sudah mempelajari materi asam basa.

Yang mana siswa siswi SMA merupakan pembelajar yang tepat untuk

mengembangkan keterampilan berpikir kritis.

3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Ambarawa. Waktu

penelitian dilakukan selama tiga bulan terhitung sejak bulan Januari sampai

dengan bulan Maret 2014. Dalam waktu tersebut sudah mencakup penelitian

dari tahap awal penelitian yaitu konsep pembuatan produk sampai dengan

tahap akhir penelitian yaitu penulisan laporan.

Konsep rancangan dan produk serta penulisan laporan dilaksanakan

dari bulan November sampai dengan bulan Maret 2014. Uji coba skala kecil,

uji coba skala besar, dan implementasi produk beserta angket yang berupa

kuesioner dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan bulan Maret 2014.

3.4 Pengambilan Data

Tujuan penelitian ini, yaitu memperoleh data yang sesuai, maka

dibutuhkan alat pengumpulan data yang disebut instrumen penelitian.

Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti
30

dalam pengumpulan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan

dipermudah.

Teknik pengumpulan data dalam suatu penelitian sangat diperlukan

karena data yang diambil oleh peneliti tidak hanya terfokus pada satu sumber

sebagai acuan, namun terdiri dari beberapa sumber. Berdasarkan pertimbangan

kebutuhan data yang harus diperoleh dalam penelitian ini, penulis

mengumpulkan informasi dan data dengan menggunakan cara yaitu:

3.4.1 Angket

Angket digunakan pada tahap pengembangan produk untuk

mendapatkan data keterbacaan dan kepraktisan penggunaan instrumen

penilaian keterampilan berpikir kritis. Pemberian angket dilakukan pada guru

kimia, objek uji coba skala terbatas dan uji coba skala luas. Jenis angket yang

digunakan adalah jenis angket tertutup dengan 12 pertanyaan. Pemberian

angket dilakukan pada akhir tahapan uji coba dan implementasi.

3.4.2 Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi dilakukan pada tahap studi pendahuluan baik pada

studi lapangan maupun studi literatur. Instrumen yang digunakan dalam studi

dokumentasi adalah lembar cheklist. Data yang didapatkan dari studi

dokumentasi adalah jenis instrumen penilaian yang digunakan di sekolah dan

kondisi sekolah. Pengambilan data langsung dilakukan oleh peneliti di SMAN

1 Ambarawa.
31

3.4.3 Observasi Aktivitas Siswa

Observasi dilakukan pada tahap uji coba skala terbatas, skala luas dan

tahap implementasi instrumen penilaian keterampilan berpikir kritis. Tujuan

observasi adalah memonitoring aktivitas siswa yang terjadi selama

pembelajaran berlangsung. Observasi dilakukan masing-masing 1 kali untuk

uji coba skala terbatas dan uji coba skala luas, sedangkan untuk tahap

implementasi observasi dilakukan sebanyak 3 kali. Instrumen yang digunakan

dengan menggunakan lembar observasi skala. Observer yang digunakan

melibatkan 3 orang pengmat yaitu mahasiswa kimia, guru kimia dan peneliti.

Kerja dari masing-masing observer memberi cheklist pada lembar observasi

skala apabila siswa melakukan aktivitas yang tertera pada lembar observasi

tersebut.

3.4.4 Tes Esai Analisis dan Tes Problem Solving

Bentuk tes dalam penelitian ini ada dua jenis yaitu tes esai analisis dan

tes problem solving. Tes esai merupakan tes dengan pertanyaan terbuka yang

digunakan untuk pengambilan data keterampilan berpikir kritis siswa. Tes ini

dilakukan selama satu kali, yaitu setelah pembelajaran. Tes kedua yaitu tes

problem solving yang digunakan untuk melatih kecakapan siswa dalam

menyelesaikan masalah. Sama halnya dengan tes esai analisis tes ini juga

dilakukan satu kali yaitu setelah pembelajaran, bentuk tes problem solving

adalah penyajian kasus-kasus yang dikaitkan dengan materi penelitian. Kedua

tes tersebut diuji cobakan pada skala terbatas dan skala luas, serta

diimplementasikan pada tahap implementasi.


32

3.4.5 Validasi Pakar

Validasi pakar atau ahli ini dilakukan untuk menilai dan meningkatkan

validitas isi dari instrumen penilaian keterampilan berpikir kritis, dan

instrumen penelitian seperti angket, dan lembar observasi. Instrumen yang

digunakan adalah lembar validasi dengan menggunakan lembar skala

penilaian. Pakar atau ahli yang dilibatkan dalam validasi ini adalah ahli

penilaian, pendidikan dan kimia.

3.5 Analisis Data

Data penelitian yang terkumpul, kemudian diolah dengan pengkajian

secara mendalam dengan melihat jenis data penelitian. Teknik analisis data

yang digunakan dalam penelitian ini secara kualitatif dan kuantitatif, yaitu: (a)

analisis kualitatif dilakukan secara deskriptif sesuai dengan hasil angket,

dokumentasi, dan observasi. Pada uji coba terbatas dan uji coba luas analisis

data dilakukan dengan pendekatan kualitatif dalam rangka evaluasi terhadap

desain materi untuk mengkaji kelemahan dan kekurangan sebagai bentuk revisi

untuk memperbaiki desain materi dan mengkaji ketercapaian implementasi

desain penilaian keterampilan berpikir kritis. (b) analisis kuantitatif digunakan

untuk mengetahui pengaruh penerapan instrumen penilaian terhadap hasil

belajar dan respon positif dari siswa dan guru terhadap instrumen penilaian

keterampilan berpikir kritis.

Pengujian mutu instrumen dilakukan pada angket, lembar observasi, tes

aktivitas berpikir siswa, tes esai analisis maupun tes problem solving.
33

Pengujian tersebut berupa validitas dan reliabilitas. Berikut dijelaskan

pengujian mutu instrumen dan analisis data penelitian yang dilakukan.

3.5.1 Analisis Instrumen Penelitian

3.5.1.1 Tes Esai Analisis dan Tes Probem Solving

Instrumen tes esai analisis dan problem solving sebelum digunakan

dalam penelitian, terlebih dahulu dilakukan analisis reliabilitas dan validitas.

3.5.1.1.1 Validitas Isi

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen (Suharsimi, 2002:144). Uji

validitas yang dilakukan terbagi menjadi dua, yaitu validitas pakar dan

validitas isi. Validasi pakar digunakan untuk menguji validitas logis atau isi

dan konstruk. Tujuan validasi pakar adalah untuk menguji instrumen penilaian

dalam hal kesesuaian antara standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator

keterampilan berpikir kritis, taksonomi kognitif dan materi yang digunakan

dengan soal. Selain itu juga divalidasi bahasa dan penulisan serta keterbacaan

soal.

Validasi isi digunakan untuk menguji validitas isi, sehingga apabila

didapatkan koefisien korelasi dengan kriteria cukup sampai sangat tinggi maka

soal dapat dinyatakan mampu mengukur keterampilan berpikir kritis.

3.5.1.1.2 Reliabilitas Instrumen Penelitian

Reliabilitas adalah ketepatan atau keajegan suatu alat ukur dalam

mengukur apa yang diukur. Artinya kapanpun alat ukur tersebut digunakan

akan memberikan hasil ukur yang sama (Sudjana, 2001:120).


34

Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen

cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena

instrumen tersebut sudah baik (Suharsimi, 2002:254)

Untuk menguji reliabilitas instrumen digunakan rumus Alpha Cronbach

(Suharsimi,
2002:171):
k ∑ 𝑏2
𝑟11= [ ][1 − 𝜎 2 ]
(k−1) 𝜎t

dimana :

r11= reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan

∑ 𝜎𝑏2= jumlah varians butir

𝜎𝑡2= varians total

Menurut Suharsimi (2007), interpretasi reliabilitasnya dapat ditentukan

dengan melihat tabel 3.1.

Tabel 3.1. Interpretasi Reliabilitas Soal

Rentang Kriteria Realiabilitas


0,80 – 1,00 Sangat tinggi
0,6 – 0,79 Tinggi
0,4 – 0,59 Cukup
0,2 – 0,39 Rendah
0,0 – 0,19 Sangat Rendah

3.5.1.2 Lembar Angket

Lembar angket sebelum digunakan dalam penelitian, terlebih dahulu

dilakukan analisis validitas, berikut pemaparan analisisnya:


35

3.5.1.2.1 Validitas

Uji validitas lembar angket dilakukan dengan menggunakan cara

validitas isi. Uji validitas tersebut dilakukan oleh pakar untuk menganalisis

hubungan antara indikator yang dicapai, aspek penilaian, serta rubrik penilaian

dengan butir pertanyaan.

3.5.1.2.2 Reliabilitas

Analisis reliabilitas pada instrumen non tes lembar angket digunakan

dengan rumus Alpha Cronbach. Teknik uji coba untuk instrumen nontes

menggunakan satu kali pengujian yaitu pada akhir tahap uji coba baik skala

terbatas maupun skala luas untuk angket. Angket dinyatakan reliabel apabila

nilai Alpha Cronbach >


0,70.
k ∑ 𝑏2
𝑟11= [ ][1 − 𝜎 2 ]
(k−1) 𝜎t

dimana :
r11= reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyaan
∑ 𝜎𝑏2= jumlah varians butir
𝜎𝑡2= varians total
Menurut Suharsimi (2007), interpretasi reliabilitasnya dapat ditentukan

dengan melihat tabel 3.1.

Tabel 3.1. Interpretasi Reliabilitas Soal


Rentang Kriteria Realiabilitas
0,80 – 1,00 Sangat tinggi
0,6 – 0,79 Tinggi
0,4 – 0,59 Cukup
0,2 – 0,39 Rendah
0,0 – 0,19 Sangat Rendah
36

3.5.1.3 Lembar Aktivitas Siswa

Lembar aktivitas siswa sebelum digunakan dalam penelitian, terlebih

dahulu dilakukan analisis validitas, berikut pemaparan analisisnya:

3.5.1.3.1 Validitas

Uji validitas lembar aktivitas berpikir siswa dilakukan dengan

menggunakan cara validitas isi. Uji validitas tersebut dilakukan oleh pakar

untuk menganalisis hubungan antara indikator yang dicapai, aspek penilaian,

serta rubrik penilaian dengan butir pertanyaan.

3.5.1.3.2 Reliabilitas

Analisis reliabilitas pada instrumen non tes yaitu lembar aktivitas

berpikir siswa, digunakan dengan rumus Alpha Cronbach. Teknik uji coba

untuk instrumen nontes menggunakan satu kali dalam setiap materi untuk

lembar aktivitas berpikir siswa. Lembar aktivitas berpikir siswa dinyatakan

reliabel apabila nilai Alpha Cronbach > 0,70.

𝑉𝑝−𝑉e
𝑟11 = 𝑉𝑝+(k−1)𝑉e

dimana :

r11= reliabilitas instrumen

k = jumlah observer

Vp = Varians person

Ve = Varians eror

Menurut Suharsimi (2007), interpretasi reliabilitasnya dapat ditentukan

dengan melihat Tabel 3.1.


37

Tabel 3.1. Interpretasi Reliabilitas Soal


Rentang Kriteria Realiabilitas
0,80 – 1,00 Sangat tinggi
0,6 – 0,79 Tinggi
0,4 – 0,59 Cukup
0,2 – 0,39 Rendah
0,0 – 0,19 Sangat Rendah

3.5.2 Analisis Data Penelitian

3.5.2.1 Data dari Lembar Aktivitas Berpikir Siswa

1) Mengkategorikan data dari lembar aktivitas berpikir siswa.

2) Memberi skor pada setiap lembar aktivitas berpikir siswa.

3) Menganalisis reason siswa dan guru tentang penerapan instrumen

penilaian keterampilan berpikir kritis dengan melihat reliabilitasnya

𝑉𝑝−𝑉e
𝑟11 = 𝑉𝑝+(k−1)𝑉e

dimana :

r11= reliabilitas instrumen

k = jumlah observer

Vp = Varians person

𝑉e= varians eror

3.5.2.2 Data dari Angket

1) Mengkategorikan data dari lembar aktivitas berpikir siswa dan angket.

2) Memberi skor pada setiap soal lembar aktivitas berpikir siswa dan lembar

angket.

3) Menganalisis reason siswa dan guru tentang penerapan instrumen penilaian

keterampilan berpikir kritis dengan melihat reliabilitasnya


38

k ∑ 𝑏2
𝑟11= [ ][1 − 𝜎 2 ]
(k−1) 𝜎t

dimana :

r11= reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan

∑ 𝜎𝑏2= jumlah varians butir

𝜎𝑡2= varians total

Menurut Suharsimi (2007), interpretasi reliabilitasnya dapat ditentukan

dengan melihat Tabel 3.1.

Tabel 3.1. Interpretasi Reliabilitas Soal

Rentang Kriteria Realiabilitas


0,80 – 1,00 Sangat tinggi
0,6 – 0,79 Tinggi
0,4 – 0,59 Cukup
0,2 – 0,39 Rendah
0,0 – 0,19 Sangat Rendah

3.5.2.3 Data dari Tes Esai Analisis dan Tes Problem Solving

1) Mengkategorikan data dari tes esai analisis dan problem solving.

2) Memberi skor pada setiap butir soal dalam tes esai analisis dan tes problem

solving.

3) Menghitung reliabilitasnya, apabila Alpha Cronbach < 0,70, maka harus

dilakukan revisi terlebih dahulu.

Untuk menguji reliabilitas instrumen digunakan rumus Alpha Cronbach

(Suharsimi,
2002:171):
k ∑ 𝑏2
𝑟11= [ ][1 − 𝜎 2 ]
(k−1) 𝜎t
39

dimana :

r11= reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan

∑ 𝜎𝑏2= jumlah varians butir

𝜎𝑡2= varians total

Menurut Suharsimi (2007), interpretasi reliabilitasnya dapat ditentukan

dengan melihat Tabel 3.1.

Tabel 3.1. Interpretasi Reliabilitas Soal


Rentang Kriteria Realiabilitas
0,80 – 1,00 Sangat tinggi
0,6 – 0,79 Tinggi
0,4 – 0,59 Cukup
0,2 – 0,39 Rendah
0,0 – 0,19 Sangat Rendah

3.6 Keefektifan Instrumen

Berdasarkan kriteria keberhasilan pengembangan instrumen penilaian

keterampilan berpikir kritis dikatakan efektif apabila mampu mengukur rerata

hasil belajar siswa, mengukur proporsi ketuntasan dan mengukur aktivitas

siswa.

3.6.1 Rerata Hasil Belajar Materi Asam Basa

Penelitian ini diperlukan perbandingan antara dua keadaan, yaitu

dengan membandingkan dua rerata hasil belajar siswa pada materi asam basa

dengan instrumen penilaian yang berbeda. Untuk keperluan ini akan

digunakan dasar distribusi sampling mengenai selisih statistik, misalnya selisih

rata-rata (Sudjana, 2005: 238).


40

Jika kedua simpangan baku tidak sama tetapi populasi berdistribusi

normal, hingga sekarang belum ada statistik yang dapat digunakan. Pendekatan

yang cukup memuaskan adalah dengan menggunakan statistik t’ sebagai

berikut: (Sudjana, 2005: 240)


𝑋1 − 𝑋2
t ‘= (Sudjana, 2005: 241)
𝑠12/ 𝑠2
√ 𝑛1+ 2/𝑛
2

3.6.2 Proporsi Ketuntasan Siswa

Proporsi ketuntasan siswa, dihitung dengan membandingkan jumlah

siswa yang tuntas dengan jumlah keseluruhan siswa dalam satu kelas. Proporsi

ini untuk mengetahui banyaknya siswa yang tuntas. Dalam hal ini, proporsi

ketuntasan instrumen penilaian keterampilan berpikir kritis siswa dibandingkan

dengan proporsi ketuntasan instrumen penilaian yang biasa digunakan oleh

guru kimia.

3.6.3 Aktivitas Siswa

Aktivitas siswa merupakan salah satu penilaian proses, yang dinilai

menggunakan lembar observasi penilaian aktivitas siswa. Penilaian ini

dilakukan dengan cara diamati. Keefektifan dalam penilaian ini dilihat dari

meningkatnya aktivitas siswa, dari peretemuan ke pertemuan berikutnya.

Dihitung dengan menggolongkan kategori yang telah dicapai siswa.


BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian Tahap Awal

Pada saat penelitian tahap awal didapatkan beberapa data kualitatif

terkait dengan instrumen penelitian di SMA Negeri 1 Ambarawa diantaranya

adalah sebagai berikut:

4.1.1 Jenis Instrumen Penilaian di SMA Negeri 1 Ambarawa

Instrumen atau soal yang digunakan oleh guru-guru di sekolah dapat

dijelaskan pada Tabel 4.1

Tabel 4.1 Jenis Instrumen di SMA Negeri 1 Ambarawa

No Jenis Instrumen Jumlah Spesifikasi


1 Pilihan ganda 15-40 soal a. Mengukur aspek hafalan dan
sederhana pemahaman
b. Menggunakan 4 distrakter
c. Beberapa soal sudah
menggunakan aspek aplikasi dan
kontekstual terlihat dari perintah
soal diantaranya membandingkan,
menganalisis gambar dan tabel
d. Digunakan pada ujian semester.
2 Isian singkat 5-8 soal a. Mengukur aspek hafalan dan
pemahaman
b. Jawaban merupakan konsep
singkat
c. Digunakan pada ulangan harian
dan mid semester
3 Esai tertutup 2-5 soal a. Mengukur aspek hafalan dan
pemahaman
b. Jawaban merupakan konsep
sesuai referensi
c. Digunakan pada ulangan harian,
mid semester dan ujian semester.

41
42

Tabel 4.1 menjelaskan jenis instrumen penilaian yang digunakan guru

kimia diantaranya adalah soal pilihan ganda dengan empat distraktor, isian

singkat dan tes esai tertutup. Ranah kognitif Bloom yang dapat dilihat dari soal

tersebut adalah tingkat C1, C2 pada setiap jenis soal dan C3 pada beberapa

soal. Hal tersebut sesuai berdasarkan hasil studi dokumentasi di SMA Negeri 1

Ambarawa. Jenis instrumen pada materi asam basa adalah pilihan ganda

sederhana, isian singkat dan esai tertutup, spesifkasi instrumen sama seperti

yang tertera pada Tabel 4. 1

Keterampilan berpikir kritis membutuhkan keterampilan yang lebih dari

hafalan, pemahaman dan aplikasi. Mengembangkan keterampilan berpikir

dibutuhkan latihan atau mengerjakan instrumen yang berorientasi pada

keterampilan berpikir kritis dengan rutin.

4.1.2 Alasan Pengembangan Instrumen

Pengembangan instrumen penilaian keterampilan berpikir kritis

memiliki alasan pengembangan yang berdasarkan data studi pendahuluan baik

dari tahap studi lapangan maupun studi literatur. Berikut penjelasan data

penelitian tersebut dicantumkan pada Tabel 4.2.


43

Tabel 4.2 Data Alasan Pengembangan Instrumen Penilaian

Alasan
Studi Lapangan
Pengembangan
Jenis instrumen Instrumen berupa tes pilihan ganda dengan 4
penilaian di sekolah distrakter yang berjumlah 15-40 soal, isian
singkat dengan jumlah 5-8 soal dan esai tertutup
dengan jumlah 3-5 soal. Aspek yang diukur
hafalan dan pemahaman konsep. Data ini
berdasarkan studi dokumentasi yang tercantum
dalam Lampiran 1 Bagian 3 dan 4 Halaman 100.
Sarana dan prasarana Berdasarkan observasi SMA Negeri 1
sekolah Ambarawa memiliki ruang kelas dengan media
LCD, ICT, laboratorium, dan mini lab
(Lampiran 1 Bagian 5 Halaman 103).
Proses pembelajaran Berdasarkan studi dokumentasi, kegiatan diskusi
kimia yang dilakukan di kelas kurang kondusif,
pendekatan yang digunakan bersifat konseptual .
Alasan Pengembangan Studi Literatur

Kimia Ilmu tentang susunan, sifat dan reaksi suatu unsur


atau zat ( KBBI).
Tujuan pendidikan Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
nasional potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab ( UU No. 20 Tahun 2003)
Teori keterampilan Tes esai analisis dan tes problem solving
berpikir kritis menggunakan indikator Ennis (1985).
44

Berdasarkan Tabel 4.2 digambarkan alasan pengembangan instrumen

penilaian keterampilan berpikir kritis, yaitu (1) Jenis instrumen penilaian

sekolah yang belum melatih keterampilan berpikir kritis, (2) Kondisi sekolah

yang meliputi sarana dan prasarana serta proses pembelajaran yang mendukung

siswa untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis, (3) Data studi

literatur menyebutkan kimia itu adalah ilmu tentang susunan, sifat dan reaksi

suatu unsur atau zat (KBBI). Pengertian tersebut dengan bentuk penilaian,

menggunakan ranah kognitif C1-C2 belum sesuai dengan pengertian, (4)

Pemerintah melalui tujuan pendidikan nasional, salah satunya menghasilkan

generasi yang mandiri, cakap dan kritis, (5) Kajian teori tentang instrumen

penilaian keterampilan berpikir kritis untuk dikembangkannya instrumen

penilaian keterampilan berpikir kritis di SMA Negeri 1 Ambarawa.

4.2 Analisis Data Awal Penelitian

4.2.1 Analisis Soal Ulangan Harian yang Digunakan

Instrumen penilaian yang digunakan di SMA Negeri 1 Ambarawa yaitu

soal isian singkat yang berjumlah 6-8 soal, dengan mengedepankan aspek

hafalan dan pemahaman konsep. Soal yang digunakan mengikuti ranah kognitif

Bloom yaitu baru meliputi C1 – C3. Instrumen yang digunakan di SMA Negeri

1 Ambarawa adalah sebagai berikut:


45

Gambar 4.1 Soal Ulangan Harian Kimia Materi Asam Basa di SMA Negeri 1
Ambarawa
Analisis soal ulangan harian 1, dapat dijelaskan sebagai berikut:
 Ranah kognitif Bloom meliputi C1 – C3:

C1 : 1, 2 dan 7

C2 : 3, 4, 5 dan 6

C3 : 8

 Reliabilitas ( α- Cronbach ) = 0,671

 Rata-rata (𝑥̅) = 72

 Nilai terendah = 50

 Nilai tertinggi = 100


46

 Proporsi Ketuntasan = 14 dari 40 siswa

Gambar 4.2 Soal Ulangan Tengah Semester 2 di SMA Negeri 1 Ambarawa


47

Analisis soal ulangan tengah semester 2, dapat dijelaskan sebagai

berikut:

 Ranah kognitif Bloom meliputi C1 – C3:

C1 : 1

C2 : 2 dan 5

C3 : 3, 4 dan 6

 Reliabilitas ( α- Cronbach ) = 0,58

 Rata-rata (𝑥̅) = 71,54

 Nilai terendah = 38

 Nilai tertinggi = 100

 Proporsi Ketuntasan = 15 dari 40 siswa

4.2.2 Hasil Uji Syarat Parametrik

Pengujian normalitas dilakukan pada kelas implementasi yang

digunakan. Uji normalitas menggunakan rumus Chi kuadrat (Sudjana, 2005:

147), hal itu dilakukan karena sampel yang digunakan lebih dari 30 siswa.

Berikut data hasil normalitas dijelaskan pada Tabel 4.3

Tabel 4.3 Hasil Normalitas


Tes
Statistik Esai Tes Hasil
Analisis Problem Belajar
Solving
χ2 hitung 7,44 7,02 2,62
χ2 tabel 7,81 7,81 7,81
Keterangan Normal Normal Normal

Berdasarkan Tabel 4.3 dinyatakan bahwa kelas implementasi yang

digunakan memiliki distribusi data normal karena memiliki nilai χ2 hitung lebih
48

kecil dari χ2 tabel. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Lampiran 9 Bagian 3

dan 4 Halaman 193. Data yang telah berdistribusi normal dapat dilanjutkan

pada perhitungan parametrik.

4.3 Pengembangan Instrumen Penilaian Keterampilan


Berpikir Kritis

Langkah-langkah pengembangan instrumen penilaian keterampilan

berpikir kritis adalah sebagai berikut:

4.3.1 Pendefinisian

Pendefinisian melakukan studi pendahuluan. Studi pendahuluan yaitu

meliputi studi lapangan dan studi literatur.

4.3.1.1 Studi Lapangan

Penelitian ini diawali dengan studi lapangan, pada tahap awal ini,

peneliti menganalisis instrumen penilaian kimia konvensional di SMA N 1

Ambarawa dan hasil belajar siswa pada materi asam basa. Selain itu, mengkaji

sarana prasarana sekolah, dan proses pembelajaran kimia. Penelitian dapat

berangkat dari adanya potensi atau masalah. Potensi adalah segala sesuatu yang

bila didayagunakan akan memiliki nilai tambah. (Sugiyono, 2010: 409). Dalam

hal ini, potensi yang dimiliki yaitu siswa yang tertarik pada pelajaran kimia dan

mempunyai rata-rata nilai ulangan materi asam basa yang lebih tinggi

dibandingkan dengan nilai ulangan pada materi kimia yang lain. Masalah,

seperti telah dikemukakan adalah penyimpangan antara yang diharapkan

dengan yang terjadi. (Sugiyono, 2010: 410). Dari hasil analisis instrumen

penilaian kimia materi asam basa di SMA N 1 Ambarawa, didapatkan soal

yang hanya mengukur hafalan dan pemahaman konsep, berkisar pada tingkatan
49

C1-C3 saja, dari tahun ke tahun soal yang digunakan hampir sama dan tak ada

perubahan yang berarti.

4.3.1.2 Studi Literatur

Studi literatur, setelah potensi dan masalah dapat ditunjukkan secara

faktual dan uptodate, maka selanjutnya perlu dikumpulkan berbagai informasi

yang dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk tertentu yang

dapat mengatasi masalah tersebut. (Sugiyono, 2010: 411). Pada studi literatur

ini peneliti akan mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan tujuan

pendidikan nasional, teori tentang berpikir kritis, serta penelitian terdahulu

yang terkait. Selain itu, peneliti juga mencari referensi mengenai kriteria

pengembangan keterampilan berpikir kritis serta indikator-indikator

keterampilan berpikir kritis. Indikator keterampilan berpikir kritis yang

digunakan yaitu menurut Ennis (1985) ada 11 indikator yang digunakan.

4.3.2 Desain produk

Desain produk ini diawali dengan langkah-langkah sebagai berikut:

4.3.2.1 Menyusun Kisi-kisi Soal

Menyusun kisi-kisi soal pengembangan keterampilan berpikir kritis.

Kisi-kisi soal memuat indikator keterampilan berpikir kritis dan indikator

kurikulum KTSP. Dalam hal ini terdapat dua model soal yaitu model tes esai

analisis (TEA) dan tes problem solving (TPS) sehingga terdapat dua kisi-kisi

yang berbeda. Selain soal, terdapat lembar pengamatan aktivitas siswa yang

berkenaan dengan keterampilan berpikir kritis selama pembelajaran

berlangsung.
50

4.3.2.2 Menyusun Soal

Menyusun soal untuk mengembangkan instrumen penialaian yang

mengacu pada keterampilan berpikir kritis. Ada dua model soal yaitu tes esai

analisis (TEA) yang terdiri dari 8 soal uraian dan tes problem solving (TPS)

terdiri dari 4 soal uraian. Pada lembar aktivitas siswa terdapat 10 aspek yang

disusun berdasarkan indikator keterampilan berpikir kritis.

4.3.2.3 Menyusun Kunci Jawaban

Menyusun kunci jawaban disertai penyekoran tiap nomor. Kunci

jawaban dan penskoran disesuaikan dengan tiap nomor soalnya. Lembar

aktivitas siswa setiap aspek memiliki skor tertinggi sama dengan 3.

4.3.2.4 Validasi Desain

Validasi desain, dilakukan oleh pakar penelitian pendidikan, pakar

keterampilan berpikir kritis, pakar kimia, dan praktisis lapangan. Instrumen

penilaian yang telah divalidasi oleh pakar dan dinyatakan valid, maka

instrumen penilaian dapat diuji cobakan.

4.3.3 Pengembangan

Pengembangan terdiri atas beberapa tahapan, diantaranya yaitu:

4.3.3.1 Tahap Pra Uji Coba

Uji coba tahap awal dilakukan dengan simulasi pengerjaan soal oleh

siswa yang telah mendapat materi asam basa sebelumnya, dalam hal ini diuji

cobakan pada kelas XII sebanyak 36 siswa. Kemudian dianalisis, dan diperoleh

reliabilitas sebesar 0,705 untuk TEA dan 0,71 untuk TPS. Instrumen penilaian
51

dikatakan reliabel apabila memiliki Alpha Croncach ≥ 0,70, sehingga

instrumen penilaian dapat digunakan pada tahap uji coba skala terbatas.

4.3.3.2 Uji Coba Skala Terbatas

Uji coba skala terbatas, bertujuan untuk mendapatkan informasi

mengenai instrumen penilaian yang telah dikembangkan. Uji coba skala

terbatas ini dilakukan pada siswa kelas XI kelompok ekstrakurikuler olimpiade

sebanyak 9 siswa, dan diperoleh reliabilitas sebesar 0,734 untuk TEA, 0,817

untuk TPS dan 0,88 untuk reliabilitas lembar aktivitas siswa. Pada uji coba

skala terbatas ini, terdapat revisi pada soal tes esai analisis, yaitu bagian soal

yang kurang lengkap dan kata-kata yang masih janggal.

4.3.3.3 Uji Coba Skala Luas

Uji coba skala luas dilakukan di kelas XI IPA 4 dengan jumlah 40

siswa. Pada uji coba skala luas reliabilitas untuk TEA adalah sebesar 0,858,

TPS sebesar 0,863, dan lembar aktivitas siswa memiliki reliabilitas sebesar

0,925. Pada tahap uji coba skala luas terdapat revisi soal problem solving pada

nomor 4.

4.3.4 Implementasi

Implementasi merupakan tahapan terakhir sebelum produk

pengembangan dipublikasikan. Kelas XI IPA 3 merupakan kelas yang

digunakan untuk tahapan implementasi ini. Pengujian dilakukan dengan tujuan

untuk mendapatkan informasi yang lebih efektif dan efisien dibandingkan

instrumen penilaian yang lain. Untuk itu pengujian dapat dilakukan dengan

eksperimen, yaitu membandingkan efektivitas hasil belajar instrumen penilaian


52

lama dengan yang dikembangkan. Indikatornya efektivitas instrumen penilaian

yang dikembangkan yaitu dapat mengukur rerata nilai, mengukur proporsi

ketuntasan, dan dapat mengukur aktivitas siswa yang berkenaan dengan

keterampilan berpikir kritis.

4.3.5 Produk Jadi

Setelah dilakukan implementasi, diuji keefektifan, efisien dan sudah

direvisi, maka produk siap untuk diproduksi massal dan dipublikasikan.

4.4 Hasil Penelitian Tahap Pengembangan

Tahap pengembangan dimulai setelah ditemukan kebutuhan untuk

mengembangkan jenis instrumen yang melatih keterampilan berpikir kritis.

Berikut penjelasan produk yang dikembangkan dengan tahap pengembangan

beserta hasilnya.

4.4.1 Hasil Pengembangan Instrumen

Instrumen penilaian yang dikembangkan adalah instrumen penilaian

keterampilan berpikir kritis yang dibatasi pada tes esai analisis dan tes problem

solving dengan mengacu pada indikator Ennis (1985).

Indikator keterampilan berpiki kritis menurut Ennis (1985) yang

dikembangkan meliputi:

A1. Memfokuskan Pertanyaan

A2. Bertanya dan Menjawab Pertanyaan

A3. Mengidentifikasi Asumsi – asumsi

A4. Menganalisis Argumen

A5. Mendefinisikan Istilah dan Mempertimbangkan Suatu Definisi


53

A6. Mempertimbangkan Sumber Apakah Dapat Dipercaya atau Tidak

A7. Membuat dan Menentukan Hasil Pertimbangan

A8. Mengobservasi dan Mempertimbangkan Laporan Observasi

A9. Menentukan Suatu Tindakan

A10. Menginduksi dan Mempertimbangkan Hasil Induksi

A11. Berinteraksi dengan Orang Lain

Indikator mata pelajaran Kimia pada kurikulum KTSP diberi kode “B” yang

meliputi:

B1. Menjelaskan pengertian asam dan basa menurut Arrhenius

B2. Mengidentifikasi sifat larutan asam dan basa dengan berbagai indikator

B3. Menjelaskan pengertian asam basa menurut Bronsted-Lowry

B4. Menuliskan persamaan reaksi asam dan basa menurut Bronsted dan

Lowry dan menunjukkan pasangan asam dan basa konjugasinya

B5. Menjelaskan pengertian asam dan basa menurut Lewis

B6. Menghitung pH larutan asam atau basa yang diketahui konsentrasinya

B7. Menjelaskan pengertian kekuatan asam dan menyimpulkan hasil

pengukuran pH dari beberapa larutan asam dan basa yang

konsentrasinya sama

B8. Menghubungkan kekuatan asam atau basa dengan derajat pengion (𝛼)

dan tetapan asam (Ka) atau tetapan basa (Kb)

B9. Menjelaskan penggunaan konsep pH dalam lingkungan


54

B10. Memperkirakan pH suatu larutan elektrolit yang tidak dikenal

berdasarkan hasil pengamatan trayek perubahan warna berbagai

indikator asam dan basa

B11. Menjelaskan penggunaan konsep pH dalam lingkungan

Spesifikasi instrumen penilaian tes esai analisis dalam penelitian

pengembangan ini adalah sebagai berikut:

a. Instrumen mengacu pada indikator keterampilan berpikir kritis menurut

Ennis (1985).

b. Tujuan penilaian untuk mengukur berpikir kritis.

c. Waktu pengerjaan 55 menit.

d. Menggunakan taksonomi kognitif dari C3 sampai C7.

e. Soal merupakan tes esai terbuka

f. Soal dikerjakan mandiri dan close book.

Berikut ini adalah instrumen penilaian keterampilan berpikir kritis

siswa, yang terdiri dari 8 soal pada materi asam basa, kelas XI SMA.
55

SOAL TES ESAI ANALISIS (TEA)

1. A1, B1

m
Pada saat makan bakso, kita sering menjumpai botol cuka. Biasanya
tertulis, “asam cuka 25%”. Cuka dihasilkan oleh berbagai bakteria
penghasil asam asetat. Asam asetat, asam etanoat atau asam cuka adalah
senyawa kimia asam organik yang dikenal sebagai pemberi rasa asam dan
aroma dalam makanan. Asam etanoat bereaksi dengan air untuk
menghasilkan ion hidroksonium dan ion etanoat,
tetapi reaksi kebalikannya lebih baik
dibandingkan dengan reaksi ke arah depan
(dapat terionisasi tetapi tidak sempurna). Ion
bereaksi dengan sangat mudah untuk
membentuk kembali asam dan air. Berdasar
pengamatan, asam asetat memiliki daya hantar
listrik yang lemah. Molekul- molekul asam cuka
hanya melepaskan sedikit ion-ion H+, sehingga
nyala lampu redup dan gele mbung udara yang
dihasilkan sangat sedikit. Asam asetat
merupakan salah satu asam karboksilat paling
sederhana, setelah asam format. Berikut harga
Ka beberapa asam lemah.

Nama K
a
Asam 1,8 × 10−5
asetat
Asam florida 7,2 × 10−4
Asam 1,8 × 10−4
format
Asam nitrit 4,5 × 10−4

Dari pernyataan-pernyataan di atas, permasalahan apa saja yang Anda


dapatkan? Identifikasikan dengan mempertimbangkan kemungkinan
jawaban yang benar!
56

2. A2, B1

wedia dan salah seorang penemu dalam ilmu Fisika dan Kimia. Salah satu teori mengenai asam basa yang banyak digunakan adalah te

HA (aq) ⇄ H+(aq)+A-(aq)

Asam ion hidrogen

BOH (aq) ⇄B+(aq)+OH-(aq)

Basa ion hidroksida

ngenai teori asam basa Arrhenius. Ionisasi adalah proses fisik mengubah molekul menjadi ion positif dan ion negatif. Di bawah ini ada
HClO3.

sam basa Arrhenius.

3. A3, B2

Perhatikan trayek perubahan warna beberapa indikator berikut!

Indikator Trayek pH Perubahan Warna


Kuning Alizarin 10,1 – 12,0 Kuning - merah
Fenolftalein 8,3 - 10 Tak berwarna - merah
Bromtimol Biru 6,0 - 7,6 Kuning - biru
Metil Merah 4,4 – 6,2 Merah – kuning
Metil Jingga 3,1 – 4,4 Merah - kuning

ang siswa sedang melakukan percobaan pengenalan asam basa. Dia ditugaskan menguji sifat larutan yang belum diketa
an tersebut diuji menggunakan indikator asam-basa berikut.

Indikator yang
Warna
Ditambahkan
Bromtimol biru Biru
fenolftalein Tidak berwarna
Metil merah Kuning
Kuning alizarin Kuning

Berdasarkan data tersebut, berapakah pH larutan? Bagaimanakah


sifatnya? Jelaskan alasan anda!
57

4. A4, B3 & B4

eori asam basa yang lebih luas dan tak terbatas hanya pada senyawa asam basa dalam pelarut air adalah teori asam basa yang dikemu

NH4+ + NH2 - ⇄ NH3+ NH3

Asam Basa Basa KonjAsam Konj

ronsted-Lowry menurut pemahamanmu? Kemudian, identifikasi reaksi-reaksi dibawah ini serta tunjukkan pasangan asam basa konjug
Na2HPO4(aq) +H2O(l)
Ca(HCO3)2(aq) + 2H2O(l)
H3COOH(aq) + NaOH(aq)
aq) + H2O(l)

5. A5, B5

ngan elektron dari satu atom yang berikatan. Keunggulan teori asam basa Lewis adalah dapat menggambarkan asam-basa yang tidak d

tindak sebagai asam, sedangkan NH3 bertindak sebagai basa. Bagaimana teori asam basa Lewis menurut pendapatmu? Gunakan str
58

6. A6, B6

rin merupakan asam asetil salisilat, asam monoprotik. Aspirin, obat penghilang sakit kepala, suatu asam lemah yang me
3,16× 10−4.

us kecil. Karena pH cairan lambung di dalam perut kira-kira 1 dan pH di dalam usus kecil kira-kira 6. Berapa Kb-nya?? Dibagia

7. A5, B7

asa berasam satu). Jika 100 mL asam monoprotik dengan konsentarasi 0,1 M dan 100 mL larutan basa monohidroksida 0,1 M dicampu

8. A7, B8
Senyawa asam lemah merupakan elektrolit lemah sehingga di dalam air dapat terionisasi, t
59

Spesifikasi instrumen penilaian tes problem solving dalam penelitian

pengembangan ini adalah sebagai berikut:

a. Instrumen mengacu pada indikator keterampilan berpikir kritis menurut

Ennis (1985).

b. Tujuan penilaian untuk mengukur keterampilan memecahkan masalah.

c. Waktu pengerjaan 35 menit.

d. Menggunakan taksonomi kognitif dari C5 sampai C6.

e. Soal berupa penyajian kasus kontekstual terkait konsep.

f. Soal dikerjakan mandiri dan close book.

Berikut ini adalah instrumen penilaian keterampilan berpikir kritis

siswa soal tes problem solving, yang terdiri dari 4 kasus terkait materi asam

basa, kelas XI SMA.

SOAL TES PROBLEM SOLVING (TPS)

1. A8, B6
ebut, ternyata laboran membutuhkan larutan dengan pH = 4. Kemudian dia menambahkan sejumlah padatan NaOH ke dal
60

2. A9, B9

Pak Bani merupakan seorang petani lahan gambut. Sifat kimia dan fisika
tanah gambut merupakan sifat-sifat tanah gambut yang penting diperhatikan
dalam pengelolaan lahan gambut. Sifat kimia seperti pH, kadar abu, kadar N,
P, K, kejenuhan basa (KB), dan hara mikro merupakan informasi yang perlu
diperhatikan dalam pemupukan di tanah gambut. Suatu hari, pak Bani
mengambil sampel tanah untuk diukur pH-nya. Pak Bani menggunakan
kertas lakmus dan ternyata kertas lakmus tersebut berwarna merah. Agar
dapat ditanami dengan baik, maka pak Bani menambahkan kapur. Berbeda
dengan lahan pak Bani, lahan pak Suryo yang diuji dengan kertas lakmus
menunjukkan warna biru. Kondisi tanah ini menunjukkan nilai derajat
keasaman (pH > 7) unsur P (fosfor) akan banyak terikat oleh Ca (kalsium).
Pak Suryo mendapat saran dari tetangga agar menambahkan pupuk ZA ke
dalam tanah garapannya, dan pak Suryo mengikuti saran tetangga.
a. Tuliskan masalah yang diahadapi oleh pak Bani dan Pak Suryo!
b. Menurut anda, apakah sudah tepat perlakuan yang diberikan oleh pak
Bani dan pak Suryo terhadap lahan garapannya?
c. Bagaimana solusi anda untuk menangani masalah diatas? Jelasakan secara
logis!
d. Tuliskan kesimpulan anda!

3. A10, B10

lakukan pengujian terhadap air mineral yang mempunyai konsentrasi [H+] = 10-7 M pada suhu 25ᵒC dan tekanan 1 atm, dari berbagai
61

ka melakukan pengujian menggunakan kertas lakmus untuk mengukur derajat keasaman dari berbagai kemasan yang telah

Berikut data pengujian air mineral menggunakan kertas lakmus:

Volume Kertas Perubahan


Wadah Lakmus Warna
240 mL Merah Merah
1500 mL Biru Biru
600 mL Merah Merah
330 mL Merah Merah
19 Liter Biru Biru

Diantara kelima kemasan yang telah disediakan, bagaimanakah derajat


keasaman dari masing-masing kemasan? Berbeda atau samakah? Mengapa?
Jelaskan secara logis dan jelas!

4. A11, B11

m bikarbonat. Air sadah atau air keras adalah air yang memiliki kadar mineral yang tinggi. Metode yang paling sederhana u
62

Air sadah tidak terlalu berbahaya jika diminum, akan tetapi dapat
menyebabkan beberapa masalah, sebutkan 2 masalah yang timbul akibat
adanya air sadah!

Dalam industri, kesadahan air yang digunakan diawasi dengan ketat untuk
mencegah kerugian. Untuk menghilangkan kesadahan biasanya digunakan
berbagai zat kimia, ataupun dengan menggunakan resin penukar ion.
Senyawa yang terlarut boleh jadi berupa kalsium klorida atau magnesium
nitrat. Zat-zat kimia yang biasanya dipakai larutan karbonat, yaitu Na2CO3
(aq) atau K2CO3 (aq). Penambahan larutan karbonat dimaksudkan untuk
mengendapkan ion Ca2+ dan atau Mg2+. Tuliskan persamaan reaksi kimia
setelah penambahan larutan karbonat!
63

Spesifikasi lembar aktivitas siswa terkait keterampilan berpikir kritis

adalah sebagai berikut:

a. Instrumen mengacu pada indikator keterampilan berpikir kritis menurut

Ennis (1985).

b. Menggunakan penilaian berskala dari 1 sampai 3.

c. Tujuan untuk mengobservasi aktivitas siswa terakit berpikir kritis .

d. Pernyataan berisi aktivitas saat pembelajaran.

e. Waktu Observasi selama 90 menit.

Indikator atau aspek yang dinilai pada keterampilan berpikir kritis siswa

yang digunakan dalam pengamatan lembar aktivitas siswa yaitu sebagai

berikut:

1) Merumuskan pertanyaan

2) Mengidentifikasi kriteria untuk mempertimbangkan jawaban

3) Berpendapat sesuai dengan sumber yang tepat

4) Mampu memberikan alasan yang tepat dalam menyanggah

5) Menjawab pertanyaan klarifikasi dan pertanyaan yang menantang

6) Menyimpulkan materi yang dibahas

7) Mendefinisikan masalah

8) Memutuskan hal-hal yang akan dilakukan

9) Mampu berstrategi logika

10) Mampu bekerja sama dengan siswa lain


64

Tabel 4.4 Penilaian Aktivitas Siswa

ASPEK YANG DINILAI


kode
No

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
65

Tabel 4.5 Petunjuk Skoring Aktivitas Siswa

No Aspek yang dinilai Deskripsi dan Skor

1. Merumuskan pertanyaan (3) Pertanyaan yang diajukan berada pad kisaran


taksonomi bloom C3-C6 faktual.
(2) Pertanyaan yang diajukan berada a kisaran
taksonomi bloom C3-C6 konseptual.
(1) Pertanyaan yang diajukan berada pad kisaran
taksonomi bloom C3-C6.
a

pad

a
2 Mengidentifikasi kriteria untuk (3) Membuat kriteria jawaban lebih dari atau sama
mempertimbangkan jawaban dengan tiga.
(2) Membuat dua kriteria jawaban.
(1) Membuat satu kriteria jawaban.
3 Berpendapat sesuai dengan (3) Sumber yang digunakan sudah diakui oleh nasional.
sumber yang tepat (2) Sumber yang digunakan dari buku pelajaran.
(1) Sumber yang digunakan dari pernyataan lisan guru.
4 Mampu memberikan alasan yang (3) Alasan berdasarkan sumber lebih dari satu.
tepat dalam menyanggah (2) Alasan bedasarkan satu sumber.
(1) Alasan berdasarkan pendapat pribadi.
5 Menjawab pertanyaan klarifikasi (3) Menjawab pertanyaan taksonomi bloo C3-C6
dan pertanyaan yang menantang faktual.
(2) Menjawab pertanyaan taksonomi m C3-C6
konseptual.
(1) Menjawab pertanyaan taksonomi bloo C1-C2
faktual.
m

bloo

m
6 Menyimpulkan materi yang (3) Menyimpulkan semua materi yang dibahas dengan
dibahas menggunakan bahasa sendiri.
(2) Menyimpulkan semua materi yang dibahas secara text
book.
(1) Menyimpulkan semua materi yang dibahas dengan
menggunakan bahasa sendiri maupun secara text
book.
7 Mendefinisikan masalah (3) Mendefinisikan lebih dari satu masalah dari suatu
kondisi.
(2) Mendefinisikan satu fokus masalah dari suatu
kondisi.
(1) Mendefinisikan masalah yang kurang tepat dari suatu
kondisi.
8 Memutuskan hal-hal yang akan (3) Mampu mengambil keputusan setelah
dilakukan mempertimbangkan dengan sumber dan keadaan.
(2) Mengambil keputusan dengan pertimbangan salah
satu dari sumber dan keadaan.
(1) Mengambil keputusan tanpa pertimbangan sumber
dan keadaan.
9 Mampu berstrategi logika (3) Berlogika dengan menunjukkan bukti atau sumber
lebih dari satu.
(2) Berlogika dengan menunjukkan bukti atau sumber
satu jenis.
(1) Berlogika dengan tidak disertai sumber.
10 Mampu bekerjasama dengan (3) Bertukar pendapat dan saling menghargai pendapat
siswa lain sesama teman.
(2) Memberikan pendapat tetapi tidak dapat menerima
pendapat orang lain.
(1) Tidak memberikan pendapat ataupun menerima
pendapat teman yang lain.
66

Tabel 4.6 Indikator Aktivitas Siswa

Indikator Keterampilan
No Aspek yang Dinilai
Berpikir Kritis
Merumuskan pertanyaan
Mengidentifikasi atau merumuskan
1 Memfokuskan pertanyaan
kriteria untuk mempertimbangkan
kemungkinan jawaban.
Mempertimbangkan sumber Berpendapat sesuai dengan sumber yang
2 apakah dapat dipercaya atau
tepat
tidak
Mampu memberikan alasan yang tepat
Membuat dan menentukan
3
hasil pertimbangan dalam menyanggah
Mendefinisikan istilah dan Menjawab pertanyaan klarifikasi dan
4 mempertimbangkan suatu
pertanyaan yang menantang
definisi
5 Menganalisis argumen Menyimpulkan materi yang dibahas
Mendefinisikan masalah
6 Menentukan suatu tindakan
Memutuskan hal-hal yang akan dilakukan
Mampu berstrategi logika
7 Berinteraksi dengan orang lain
Mampu bekerjasama dengan siswa lain

Berdasarkan Tabel diatas, instrumen keterampilan berpikir kritis yang

dikembangkan pada materi asam basa adalah tes esai analisis, tes problem

solving, dan lembar aktivitas berpikir. Bentuk instrumen tes esai analisis, tes

problem solving adalah esai terbuka dengan jawaban yang luas dan terkait

konsep. Pada lembar aktivitas berpikir berupa lembar observasi yang berisi

pernyataan untuk melihat aktivitas yang berorientasi pada keterampilan

berpikir kritis. Ranah kognitif Bloom yang digunakan adalah tingkat aplikasi,
67

analisis dan evaluasi. Indikator keterampilan berpikir kritis mengacu pada

Ennis (1985: 55-56).

4.4.2 Hasil Validasi dan Reliabilitas Instrumen

4.4.2.1 Hasil Validasi Pakar

Validasi merupakan proses dalam memvalidkan instrumen penelitian

yang akan digunakan. Proses validasi yang dilakukan adalah validasi pakar.

Pakar atau ahli yang memvalidkan instrumen adalah pakar kimia yaitu Prof.

Dr. Supartono, M.S, pakar keterampilan berpikir kritis yaitu Dr. Sri Haryani,

M.Si dan pakar penelitian pendidikan yaitu Drs. Ersanghono Kusumo, M.S

dan Dr. Endang Susilaningsih, M.S serta praktisi lapangan yaitu Dwi Hartati,

S. Pd dan Drs. Meibiyanto selaku guru kimia SMA Negeri 1 Ambarawa. Jenis

validitas yang diukur adalah validitas isi.

4.4.2.1.1 Validitas Tes Esai Analisis

Validasi butir soal tes esai analisis dilakukan dengan validasi ahli.

Tabel 4.7 Skor Validator

Validator Jumlah Skor Kriteria


Pakar Kimia 30 Sangat Valid

Pakar Keterampilan 35 Sangat Valid


Berpikir kritis
Pakar Penelitian 34 Sangat Valid

Pendidikan

Praktisi Lapangan 34 Sangat Valid


68

Tabel 4.8 Kriteria Instrumen

Rentang Kriteria Valid


29 – 36 Sangat Valid

21 – 28 Valid

14 – 20 Cukup Valid

< 14 Kurang Valid

Hasil validitas dari instrumen esai analisis materi asam basa dinyatakan

sangat valid untuk semua item soal oleh semua pakar yang telah memvalidasi.

Instrumen tes esai analisis dapat digunakan untuk penelitian. Hasil validitas

dapat dilihat pada Lampiran 2 Bagian 5 Halaman 125.

4.4.2.1.2 Validitas Tes Problem Solving

Validasi instrumen penilaian keterampilan berpikir tes problem solving

materi asam basa dilakukan oleh pakar kimia, pakar keterampilan berpikir

kritis, pakar penelitian pendidikan dan praktisi lapangan.

Berikut hasil validasi dari para ahli.

Tabel 4.9 Skor Validator

Validator Jumlah Skor Kriteria


Pakar Kimia 39 Sangat Valid
Pakar Keterampilan 42 Sangat Valid
Berpikir kritis
Pakar Penelitian 40 Sangat Valid
Pendidikan
Praktisi Lapangan 41 Sangat Valid
69

Tabel 4.10 Kriteria Instrumen

Rentang Kriteria Valid


38 – 44 Sangat Valid

28 – 37 Valid

19 – 27 Cukup Valid

< 19 Kurang Valid

Hasil validitas dari instrumen problem solving materi asam basa

dinyatakan sangat valid untuk semua item soal oleh semua pakar yang telah

memvalidasi. Instrumen tes problem solving dapat digunakan untuk penelitian.

Hasil validitas secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 3 Bagian 5 Halaman

148.

4.4.2.1.3 Validitas Angket Respon Siswa

Validasi angket, dilakukan oleh pakar keterampilan berpikir kritis dan

pakar penelitian pendidikan. Hasil validasi angket dinyatakan valid dilihat dari

skor yang diberikan oleh pakar. Hasil validasi angket yang lebih terperinci

dapat dilihat pada Lampiran 5 Bagian 4 Halaman 171.

Tabel 4.11 Skor


Validator
Kategori
Jumlah Skor yang
Validator Diperoleh
Pakar keterampilan 23 Sangat Valid

berpikir kritis
Pakar penelitian 22 Sangat Valid

pendidikan
70

Tabel 4.12 Kriteria Instrumen

Rentang Kriteria Valid


17 – 24 Sangat Valid

13 – 18 Valid

7 – 12 Cukup Valid

<7 Kurang Valid

Hasil validitas dari angket respon siswa materi asam basa dinyatakan

sangat valid untuk semua item soal oleh semua pakar yang telah memvalidasi.

Instrumen angket respon siswa dapat digunakan untuk penelitian.

4.4.2.1.4. Validitas Lembar Aktivitas Siswa

Validasi lembar aktivitas siswa, dilakukan oleh pakar keterampilan

berpikir kritis dan pakar penelitian pendidikan. Hasil validasi lembar aktivitas

siswa dinyatakan valid dilihat dari skor yang diberikan oleh pakar. Hasil

validasi angket yang lebih terperinci dapat dilihat pada Lampiran 4 Bagian 5

Halaman 163.

Tabel 4. 13 Skor
Validator
Kategori
Jumlah Skor yang
Validator Diperoleh
Pakar keterampilan 18 Sangat Valid

berpikir kritis
Pakar penelitian 18 Sangat Valid

pendidikan
71

Tabel 4.14 Kriteria Instrumen

Rentang Kriteria Valid


16 – 20 Sangat Valid

11 – 15 Valid

6 – 10 Cukup Valid

≤5 Kurang Valid

Hasil validitas dari lembar aktivitas siswa materi asam basa dinyatakan

sangat valid untuk semua item oleh kedua pakar yang telah memvalidasi.

Instrumen lembar aktivitas siswa dapat digunakan untuk penelitian.

4.4.2.2 Hasil Reliabilitas Instrumen

4.4.2.2.1 Hasil Reliabilitas Instrumen Penilaian Keterampilan Berpikir Kritis


Siswa pada Tahap Pra Uji Coba

Pengukuran reliabilitas tes esai analisis dan tes problem solving

dilakukan dengan menggunkan Alpha Cronbach. Hasil reliabilitas keseluruhan

dari instrumen tes esai analisis asam basa dinyatakan reliabel dengan koefisisen

0,705. Reliabilitas dari instrumen tes problem solving dinyatakan reliabel

dengan koefisien sebesar 0,71, dengan demikian disimpulkan instrumen

dinyatakan reliabel dengan kriteria realibilitas tinggi untuk soal tes esai analisis

dan tes problem solving. Instrumen atau produk yang dinyatakan reliabel

dalam uji coba akan dilanjutkan pada tahap uji coba terbatas. Penjelasan dari

hasil reliabilitas dapat dilihat pada Lampiran 6 Bagian 2 dan 3 Halaman 176.
72

4.4.2.2.2 Hasil Reliabilitas Instrumen Penilaian Keterampilan Berpikir Kritis


Siswa pada Tahap Uji Coba Skala Terbatas

Hasil reliabilitas uji coba skala terbatas dari instrumen tes esai analisis

asam basa dinyatakan reliabel dengan koefisisen 0,734 dengan kriteria

reliabilitas tinggi. Reliabilitas instrumen tes problem solving dinyatakan

reliabel dengan koefisien sebesar 0,817, dengan demikian disimpulkan

instrumen dinyatakan reliabel dengan kriteria reliabilitas sangat tinggi.

Instrumen atau produk yang dinyatakan reliabel dalam uji coba skala terbatas

akan dilanjutkan pada tahap uji coba luas. Lembar aktivitas siswa pada uji coba

skala terbatas menunjukkan reliabilitas sebesar 0,715 sedangkan besarnya

tingkat kesepakatan antar tiga penilai adalah 0,88 yang tergolong sangat tinggi.

Atau bisa dikatakan bahwa reliabilitas dari satu penilai adalah 0,88. Hasil

reliabilitas angket respon siswa dinyatakan reliabel karena memiliki Alpha

Cronbach > 0,70 yaitu sebesar 0,856. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan

instrumen yang dapat digunakan pada cakupan yang lebih luas. Lebih jelasnya

dapat dilihat pada Lampiran 7 Halaman 180.

4.4.2.2.3 Hasil Reliabilitas Instrumen Penilaian Keterampilan Berpikir Kritis


Siswa pada Tahap Uji Coba Skala Luas

Setelah dilakukan uji coba skala terbatas, langkah selanjutnya adalah uji

coba skal luas. Berikut hasil reliabilitas yang didapatkan dari uji coba skala

luas dari instrumen tes esai analisis asam basa yaitu dengan koefisisen 0,858

dan dinyatakan reliabel dengan kriteria reliabilitas sangat tinggi, sedangkan

pada tes problem solving asam basa yaitu dengan koefisien 0,863 dan

dinyatakan reliabel dengan kriteria reliabilitas sangat tinggi. Lembar aktivitas


73

siswa pada uji coba skala luas menunjukkan reliabilitas sebesar 0,925

sedangkan besarnya tingkat kesepakatan antar tiga penilai adalah 0,805 yang

tergolong sangat tinggi. Atau bisa dikatakan bahwa reliabilitas dari satu penilai

adalah 0,805. Hasil reliabilitas angket respon siswa dinyatakan reliabel karena

memiliki Alpha Cronbach > 0,70 yaitu sebesar 0,945. Hasil reliabilitas

instrumen tes esai analisis, tes problem solving, lembar aktivitas siswa, dan

lembar angket respon siswa yang lebih terperinci dapat dilihat pada Lampiran 8

Halaman 186.

4.4.2.2.4 Hasil Reliabilitas Instrumen Penilaian Keterampilan Berpikir Kritis


Siswa pada Tahap Implementasi

Tahapan terakhir dari penelitian ini adalah tahap implementasi. Produk

yang diuji cobakan merupakan produk final dari produk yang telah

dikembangkan. Hasil reliabilitas tahap implementasi dari instrumen tes esai

analisis asam basa dinyatakan reliabel dengan koefisisen 0,741 dengan kriteria

reliabilitas tinggi. Reliabilitas instrumen tes problem solving dinyatakan

reliabel dengan koefisien sebesar 0,753 dengan kriteria reliabilitas tinggi, dapat

disimpulkan bahwa instrumen dinyatakan reliabel. Lembar aktivitas siswa pada

tahap implementasi menunjukkan reliabilitas sebesar 0,995 sedangkan

besarnya tingkat kesepakatan antar tiga penilai adalah 0,987 yang tergolong

sangat tinggi. Atau bisa dikatakan bahwa reliabilitas dari satu penilai adalah

0,987. Hasil reliabilitas angket respon siswa dinyatakan reliabel karena

memiliki Alpha Cronbach > 0,70 yaitu sebesar 0,874. Lebih jelasnya dapat

dilihat pada Lampiran 9 Halaman 198.


74

4.5 Keefektifan Instrumen

4.5.1 Rerata Hasil Belajar Materi Asam Basa

4.5.1.1 Nilai Ulangan Harian

Nilai hasil ulangan harian dan implementasi produk instrumen penilaian

keterampilan berpikir kritis pada kelas implementasi adalah sebagai berikut:

 Ulangan Harian materi asam basa : X = 72,08 dan 𝜎 = 12,99

 Tes Esai Analisis (TEA) : X = 73,42 dan 𝜎 = 9,55

 Tes Problem Solving (TPS) : X = 67,28 dan 𝜎 = 13,10

 Rata-rata TEA dan TPS : X = 70,35 dan 𝜎 = 7,81

4.5.1.1.1 Perbandingan Antara Nilai Ulangan Harian Asam Basa dengan Tes
Esai Analisis (TEA)

Perhitungannya dengan ketentuan sebagai berikut:

1. H0 : 𝜇1 = 𝜇2

2. 𝛼 = 5% = 0,05

3. Statistik Uji = uji t’

t ‘=𝑋1 − 𝑋2
𝑠2 𝑠2
√ 1/𝑛1+ 2/𝑛2

4. Komputasi
=

t ‘=
73,42− 72,08 = 0,525
√91,20/ +
168,74/ 40
40

thitung = 0,525

5. Daerah kritis : - w1 𝑡1 + w2 𝑡2 < t’ < w1𝑡1 + w2 𝑡2


w1+ w2 w1+ w2
75

W1 = 91,20 = 2,28, W2 = 234,7 = 5,86


40 40

t1 = t(0,975),39 = 2,02 , t2 = t(0,975),39 = 2,02

sehingga didapat:

w1 𝑡1 + w2 𝑡2 (2,28)(2,02)+(5,86)(2,02)
w1 + w2 = 2,28 + 5,86 = 2,02

Daerah Kritis: -2,02 < t’ < 2,02

Daerah Penerimaan

-2,02 0 0,525 2,02

6. Keputusan : H0 diterima karena berada pada daerah penerimaan,

t’ > t(0,975),39 ; -2,02 < t’ < 2,02

7. Kesimpulan : instrumen penilaian tes esai analisis keterampilan berpikir

kritis siswa memberikan kenaikan rata-rata nilai. Kenaikan rata-rata nilai

pada tes esai analisis ini dapat diartikan bahwa tes esai analisis efektif

untuk dipergunakan.

4.5.1.1.2 Perbandingan antara Nilai Ulangan Harian Asam Basa dengan Tes
Problem Solving (TPS)

Perhitungannya dengan ketentuan sebagai berikut:

1. H0 : 𝜇1 = 𝜇2

2. 𝛼 = 5% = 0,05

3. Statistik Uji = uji t’

t ‘=𝑋1 − 𝑋2
𝑠2 𝑠2
√ 1/𝑛1+ 2/𝑛2
76

4. Komputasi
=

t ‘=
67,28 – 72,08 = -1,64
√171,61/ +
168,74/ 40
40

thitung = -1,64

5. Daerah kritis : - w1 𝑡1 + w2 𝑡2 < t’ < w1𝑡1 + w2 𝑡2


w1+ w2 w1+ w2

W1 = 171,61 = 4,29, W2 = 168,74 = 4,22


40 40

t1 = t(0,975),39 = 2,02 , t2 = t(0,975),39 = 2,02

sehingga didapat:

w1 𝑡1 + w2 𝑡2 (4,29)(2,02)+(4,22)(2,02)
w1 + w2 = 4,29 + 4,22 = 2,02

Daerah Kritis: -2,02 < t’ < 2,02

Daerah Penerimaan

-2,02 -1,64 0 2,02

6. Keputusan : H0 diterima karena berada pada daerah penerimaan, jadi kita

terima H0 dalam taraf yang nyata 0,05.

t’ > t(0,975),39 ; -2,02 < t’ < 2,02

7. Kesimpulan : instrumen penilaian tes problem solving keterampilan berpikir

kritis siswa efektif untuk dipergunakan, meskipun pada tahap implementasi

ini tidak memberikan kenaikan nilai rata-rata.


77

4.5.1.1.3 Perbandingan antara Nilai Ulangan Harian Asam Basa dengan Tes
Esai Analisis (TEA) dan Tes Problem Solving (TPS)

Perhitungannya dengan ketentuan sebagai berikut:

1. H0 : 𝜇1 = 𝜇2

2. 𝛼 = 5% = 0,05

3. Statistik Uji = uji t’

t ‘=𝑋1 − 𝑋2
𝑠2 𝑠2
√ 1/𝑛1+ 2/𝑛2

4. Komputasi
=

t ‘=
70,35 – 72,08 = - 0,72
√60,99/ 168,74/
40+ 40

thitung = - 0,72

5. Daerah kritis : - w1 𝑡1 + w2 𝑡2 < t’ < w1𝑡1 + w2 𝑡2


w1+ w2 w1+ w2

60,99 168,74
W1 = = 1,52, W2 = = 4,22
40 40

t1 = t(0,975),39 = 2,02 , t2 = t(0,975),39 = 2,02

sehingga didapat:

w1 𝑡1 + w2 𝑡2 (1,52)(2,02)+(4,22)(2,02)
w1 + w2 = 1,52+ 4,22 = 2,02

Daerah Kritis: -2,02 < t’ < 2,02

Daerah Penerimaan

-2,02 -0,72 0 2,02

6. Keputusan : H0 diterima karena berada pada daerah penerimaan, jadi kita

terima H0 dalam taraf yang nyata 0,05.


78

t’ > t(0,975),39 ; -2,02 < t’ < 2,02

7. Kesimpulan : instrumen penilaian keterampilan berpikir kritis yang meliputi

tes esai analisis dan tes problem solving berada pada daerah penerimaan, itu

artinya tes esai analisis dan tes problem solving tersebut efektif untuk

digunakan.

4.5.1.2 Nilai Ulangan Tengah Semester 2

Nilai ulangan tengah semester dan implementasi produk instrumen

penilaian keterampilan berpikir kritis pada kelas implementasi adalah sebagai

berikut:

 Ulangan Tengah Semester : X = 71,54 dan 𝜎 = 13,79

 Tes Esai Analisis (TEA) : X = 73,42 dan 𝜎 = 9,55

 Tes Problem Solving (TPS) : X = 67,28 dan 𝜎 = 13,10

 Rata-rata TEA dan TPS : X = 70,35 dan 𝜎 = 7,81

4.5.1.2.1 Perbandingan Antara Nilai Ulangan Tengah Semester 2 Asam Basa


dengan Tes Esai Analisis (TEA)
Perhitungannya dengan ketentuan sebagai berikut:

1. H0 : 𝜇1 = 𝜇2

2. 𝛼 = 5% = 0,05

3. Statistik Uji = uji t’

t ‘=𝑋1 − 𝑋2
𝑠2 𝑠2
√ 1/𝑛1+ 2/𝑛2

4. Komputasi
=

t ‘=
73,42− 71,54 = 0,708
√91,20/ +
190,16/ 40
40
79

thitung = 0,708

5. Daerah kritis : - w1 𝑡1 + w2 𝑡2 < t’ < w1𝑡1 + w2 𝑡2


w1+ w2 w1+ w2

W1 = 91,20 = 2,28, W2 = 234,7 = 5,86


40 40

t1 = t(0,975),39 = 2,02 , t2 = t(0,975),39 = 2,02

sehingga didapat:

w1 𝑡1 + w2 𝑡2 (2,28)(2,02)+(5,86)(2,02)
w1 + w2 = 2,28 + 5,86 = 2,02

Daerah Kritis: -2,02 < t’ < 2,02

Daerah Penerimaan

-2,02 0 0,708 2,02

6. Keputusan : H0 diterima karena berada pada daerah penerimaan,

t’ > t(0,975),39 ; -2,02 < t’ < 2,02

7. Kesimpulan : instrumen penilaian tes esai analisis keterampilan berpikir

kritis siswa memberikan kenaikan rata-rata nilai. Tes esai analisis efektif

untuk dipergunakan.

4.5.1.2.2 Perbandingan Antara Nilai Ulangan Tengah Semester 2 Asam Basa


dengan Tes Problem Solving (TPS)

Perhitungannya dengan ketentuan sebagai berikut:

1. H0 : 𝜇1 = 𝜇2

2. 𝛼 = 5% = 0,05

3. Statistik Uji = uji t’

t ‘=𝑋1 − 𝑋2
𝑠2 𝑠2
√ 1/𝑛1+ 2/𝑛2
80

4. Komputasi
=

t ‘=
67,28 – 71,54 = -1,41
√171,61/ +
190,16/ 40
40

thitung = -1,41

5. Daerah kritis : - w1 𝑡1 + w2 𝑡2 < t’ < w1𝑡1 + w2 𝑡2


w1+ w2 w1+ w2

190,16
W1 = 171,61 = 4,29, W2 = = 4,75
40 40

t1 = t(0,975),39 = 2,02 , t2 = t(0,975),39 = 2,02

sehingga didapat:

w1 𝑡1 + w2 𝑡2 (4,29)(2,02)+(4,75)(2,02)
w1 + w2 = 4,29 + 4,75 = 2,02

Daerah Kritis: -2,02 < t’ < 2,02

Daerah penerimaan

-2,02 -1,41 0 2,02

6. Keputusan : H0 diterima karena berada pada daerah penerimaan, jadi kita

terima H0 dalam taraf yang nyata 0,05.

t’ > t(0,975),39 ; -2,02 < t’ < 2,02

7. Kesimpulan : instrumen penilaian tes problem solving keterampilan berpikir

kritis siswa efektif untuk dipergunakan, meskipun pada tahap implementasi

ini tidak memberikan kenaikan nilai rata-rata.

4.5.1.2.3 Perbandingan Antara Nilai Ulangan Tengah Semester 2 dengan Tes


Esai Analisis (TEA) dan Tes Problem Solving (TPS)

Perhitungannya dengan ketentuan sebagai berikut:

1. H0 : 𝜇1 = 𝜇2
81

2. 𝛼 = 5% = 0,05

3. Statistik Uji = uji t’

t ‘=𝑋1 − 𝑋2
𝑠2 𝑠2
√ 1/𝑛1+ 2/𝑛2

4. Komputasi
=

t ‘=
70,35 – 71,54 = - 0,47
√60,99/ 190,16/
40+ 40

thitung = - 0,47

5. Daerah kritis : - w1 𝑡1 + w2 𝑡2 < t’ < w1𝑡1 + w2 𝑡2


w1+ w2 w1+ w2

60,99 190,16
W1 = = 1,52, W2 = = 4,75
40 40

t1 = t(0,975),39 = 2,02 , t2 = t(0,975),39 = 2,02

sehingga didapat:

w1 𝑡1 + w2 𝑡2 (1,52)(2,02)+(4,75)(2,02)
w1 + w2 = 1,52 + 4,75 = 2,02

Daerah Kritis: -2,02 < t’ < 2,02

Daerah Penerimaan

-2,02 -0,47 0 2,02

6. Keputusan : H0 diterima karena berada pada daerah penerimaan, jadi kita

terima H0 dalam taraf yang nyata 0,05.

t’ > t(0,975),39 ; -2,02 < t’ < 2,02


82

7. Kesimpulan : instrumen penilaian keterampilan berpikir kritis yang meliputi

tes esai analisis dan tes problem solving berada pada daerah penerimaan, itu

artinya tes esai analisis dan tes problem solving tersebut efektif untuk

digunakan.

4.5.2 Proporsi Ketuntasan Hasil Belajar

Proporsi ketuntasan hasil belajar dari instrumen penilaian keterampilan

berpikir kritis dibandingkan dengan proporsi ketuntasan ulangan harian dapat

dilihat pada Tabel.

Tabel 4.15 Proporsi Ketuntasan Belajar

Jenis Tes Proporsi Besaran


Ulangan Harian 14 0,35
Ulangan Tengah 40
Semester 2 15
40 0,375

Tes Esai Analisis (TEA) 24


0,6
40
Tes Problem Solving 18

(TPS) 0,45
40
Rata-rata
11
(TEA & 0,275
40
TPS)

Proporsi ketuntasan ulangan harian asam basa adalah 14 dari 40 siswa,

dengan angka desimal 0,35. Ulangan Tengah Semester 2 ada 15 siswa yang

tuntas dari 40 siswa. Tes esai analisis (TEA) memiliki proporsi ketuntasan 24

dari jumlah siswa sebanyak 40 atau 0,6. Proporsi meningkat dua kali lebih

tinggi dari ulangan harian yaitu sebesar 0,3, 50% dari proporsi ketuntasan

ulangan harian asam basa, sehingga dapat disimpulkan bahwa tes esai analisis
83

efektif untuk digunakan. Tes problem solving (TPS) dengan proporsi

ketuntasan 18 dari 40 siswa juga lebih tinggi dibandingkan dengan ulangan

harian asam basa. Proporsi ketuntasannya sebesar 0,45. Keniakan sebesar 0,15

menunjukkan bahwa tes problem solving efektif untuk digunakan. Rata-rata

dari tes esai analisis dan problem solving memiliki proporsi ketuntasan

sebanyak 11 dari 40 siswa, lebih rendah dari ulangan harian asam basa.

Penurunan proporsi ketuntasan yang sangat kecil tidak mengurangi nilai

keefektifan suatu instrumen.

4.5.3 Aktivitas Siswa Saat Pembelajaran

Lembar aktivitas berpikir siswa adalah lembar observasi untuk melihat

segala bentuk akivitas siswa yang berorientasi pada keterampilan berpikir kritis

siswa selama pembelajaran. Pernyataan pada lembar observasi disesuaikan

dengan indikator keterampilan berpikir kritis. Pengamatan dilakukan oleh tiga

orang pengamat, yaitu peneliti, mahasiswa kimia UNNES dan guru Kimia.

Hasil observasi dijelaskan pada Tabel 4.16

Tabel 4.16 Aktivitas Siswa Selama Pembelajaran

Pertemuan Kategori Banyak Siswa Proporsi


2/
Tinggi 2 40
1 Cukup 32 32/
Kurang 6 6/ 40
40
Tinggi 5 5/
40
2 Cukup 35
35/
Kurang - - 40
Tinggi 21 21/
40
3 Cukup 19 19/
Kurang - - 40
84

Berdasarkan Tabel 4.16 dijelaskan kecenderungan siswa pada awal

pembelajaran masih belum terbiasa dengan aktivitas keterampilan berpikir

kritis namun setelah tiga kali pertemuan ada kemajuan. Hal ini ditunjukkan dari

proporsi yang meningkat.

4.6 Kepraktisan Produk

Salah satu indikator keberhasilan pengembangan instrumen adalah

dengan melihat respon positif dari responden.

4.6.1 Respon Siswa

Respon siswa dilihat dengan menggunakan angket yang disebarkan

setelah akhir penelitian. Data dapat ditunjukkan pada tabel berikut:

Tabel 4.17 Respon siswa terhadap Instrumen Penilaian Keterampilan


Berpikir Kritis Siswa

Kategori Banyak Siswa Proporsi


Sangat Tinggi 2 2/
40
Tinggi 27 27/
40
Cukup 9 9/
40
2 2/
Rendah 40

Hasil dari respon siswa pada kelas implementasi menunjukkan bahwa

respon siswa tinggi, terbukti dari 40 siswa 27 siswa memberikan respon tinggi,

2 siswa memberikan respon sangat tinggi, sisanya cukup dan rendah. Hal

tersebut menunjukkan respon yang positif dari siswa tentang penggunaan

instrumen keterampilan berpikir kritis siswa. Hal ini dapat diartikan bahwa

instrumen keterampilan berpikir kritis yang dikembangkan dinilai praktis. Data

respon siswa dapat dilihat pada Lampiran 9 Bagian 14 Halaman 209.


85

4.6.2 Respon Guru

Respon guru ini diberikan untuk pengembangan instrumen

keterampilan berpikir kritis siswa. Sebelum merespon guru diminta untuk

mengkaji instrumen yang dikembangkan setelah itu diberikan angket

responden. Hasil respon guru terhadap instrumen keterampilan berpikir kritis

siswa dijelaskan pada Tabel 4.18

Tabel 4.18 Respon Guru

Respon Guru (%)


Butir Pertanyaan Ya Tidak
1 100 0
2 100 0
3 50 50
4 50 50
5 100 0
6 100 0
7 100 0
8 100 0
9 100 0
10 50 50
Rata-rata 85 15
Berdasarkan Tabel 4.18 diketahui rata-rata respon guru terhadap

penggunaan instrumen keterampilan berpikir kritis adalah sebesar 85%, dengan

demikian disimpulkan instrumen dinyatakan praktis. Hasil respon guru

terhadap penggunaan instrumen keterampilan berpikir kritis didapatkan respon

yang tinggi. Hal tersebut dapat diartikan bahwa menurut guru kimia SMA

Negeri 1 Ambarawa instrumen keterampilan berpikir kritis praktis untuk

digunakan karena sesuai dengan kurikulum dan standar kelulusan sekolah.

Beberapa guru ada yang berkeinginan belajar untuk menyusun instrumen

tersebut dan mengaplikasikannya dalam pembelajaran.


86

4.7 Pembahasan Produk Akhir

Proses pembuatan instrumen keterampilan berpikir kritis melalui

beberapa tahapan penelitian dan pengembangan Tahapan yang digunakan

mengacu pada Sugyiono (2010). Tahap pertama yaitu penelitian pendahuluan,

didapatkan data berupa, jenis instrumen yang digunakan guru kimia di sekolah,

sarana dan prasarana, dan proses pembelajaran. Berdasarkan data tersebut,

terdapat potensi untuk dapat dikembangkan instrumen yang inovatif. Kondisi

awal yang menjadi perhatian khusus adalah jenis instrumen kimia yang ada di

sekolah. Instrumen tersebut hanya mengukur aspek hafalan dan pemahaman.

Hal ini tidak menguntungkan siswa untuk melatih keterampilan berpikir kritis.

Tahap studi pendahuluan didapatkan data tentang jenis instrumen

penilaian kimia tepatnya materi asam basa di sekolah, mengukur aspek hafalan

dan pemahaman konsep. Lissa (2012: 29) mengemukakan bahwa berdasarkan

taksonomi kognitif Bloom C1 (hafalan) dan C2 & C3 (pemahaman). Kondisi

seperti ini tentu tidak lebih baik untuk melatih keterampilan berpikir tingkat

tinggi siswa. Instrumen pembelajaran yang berorientasi pada keterampilan

berpikir menjadi penting dikembangkan karena kemajuan ilmu pengetahuan

dan teknologi, hal ini sejalan dengan pendapat dari Richmond (2007:6) dalam

penelitiannya yang menyatakan keterampilan berpikir yang baik dapat menjadi

modal kuat bagi siswa di Asia untuk dapat menghadapi permasalahan

kompleks yang ada pada perkembangan jaman yang modern. Tuntutan jaman

seperti itu tentu tidak dengan mudah dapat kita hadapi tanpa melalui proses

latihan, hal ini sesuai dengan pendapat Yildrim & Ozkahraman (2011:174),
87

yang menegaskan keterampilan berpikir dapat dikembangkan melalui suatu

pengkondisian untuk berpikir.

Instrumen yang berorientasi pada keterampilan berpikir dikembangkan

berdasarkan data dari penelitian pendahuluan, yaitu berupa instrumen yang

digunakan di sekolah, sistem pengajaran, tinjauan dari penelitian-penelitian

yang relevan, dan tinjauan kebijakan-kebijakan pemerintah tentang orientasi

pendidikan nasional, serta mempertimbangkan kemajuan ilmu pengetahuan dan

teknologi. Rancangan instrumen keterampilan berpikir kritis mengadaptasi

pada indikator berpikir kritis menurut Ennis (1985: 55-56). Instrumen

keterampilan berpikir kritis yang dikembangkan difokuskan pada berpikir kritis

dan penyelesaian masalah. Bentuk instrumen penialain keterampilan berpikir

kritis yang dikembangkan adalah tes esai analisis, tes problem solving, dan

lembar aktivitas berpikir.

Tahapan selanjutnya adalah tahapan pengembangan, telah dipaparkan

langkah pertama pada tahap pengembangan yaitu validasi pakar. Pada tahapan

ini instrumen yang telah dirancang akan divalidasi secara isi oleh pakar

keterampilan berpikir, pakar penelitian pendidikan, dan pakar kimia. Instrumen

yang divalidasi berupa instrumen tes esai analisis, tes problem solving, lembar

aktivitas berpikir siswa, dan angket respon siswa dan guru. Validasi pakar

dilakukan beberapa kali seperti yang telah dijelaskan pada hasil

pengembangan. Revisi validasi secara umum adalah pada tata tulis, kesesuaian

indikator, ranah kognitif soal, ketepatan gambar dan istilah. Hasil validasi

dinyatakan valid dan dapat digunakan di lapangan setelah dilakukan revisi.


88

Jenis validitas yang diukur adalah validitas isi instrumen keterampilan berpikir

hendaknya memiliki validitas konten yang baik sebelum digunakan mengukur

(Ennis & Weir, 1985:3, Docktor & Heller, 2009:9). Oleh karena itu, tahapan

ini penting karena sebelum instrumen diuji cobakan, maka sebelumnya harus

dinyatakan valid terlebih dahulu oleh pakar supaya data yang diperoleh dapat

dipetanggungjawabkan.

Langkah kedua pada tahapan pengembangan adalah pra uji coba, untuk

mengukur validitas dan reliabilitas soal. Didapatkan hasil yang valid dan

reliabel setelah melalui pengujian instrumen. Hasil validitas dinyatakan valid

dengan kategori koefisien kevalidan berkisar antara cukup sampai baik.

Reliabilitas soal berpikir, diuji dan dinyatakan reliabel terlebih dahulu sebelum

digunakan, hal ini sejalan dengan yang dikatakan (Suharsimi, 2007:86).

Keajegan soal pada instrumen tes esai analisis dan tes problem solving

memang sedikit kurang baik, hal tersebut dikarenakan tipe soal yang

berorientasi pada keterampilan berpikir. Instrumen keterampilan berpikir,

bukan hanya menekankan pada pemahaman konsep tetapi lebih pada aspek

sintesis, analisis, dan evaluasi, sehingga memiliki keajegan yang relatif rendah

(Carson, 2007:10, Docktor & Heller, 2009:10, Ennis & Weir, 1993:3). Waktu

uji coba soal berada pada kondisi kurang mendukung. Kondisi tersebut, adalah

siswa dihadapkan pada try out sekolah dan ujian praktek sehingga pengerjaan

soal terburu-buru. Hasil tersebut, sesuai dengan penjelasan Lissa (2012:31),

faktor yang mempengaruhi keajegan instrumen adalah kondisi psikis siswa,

kondisi yang kurang menyenangkan, mencontek, soal terlalu singkat, dan soal
89

terlalu mudah atau sulit. Menurut Mariana (2008) penilaian dengan tipe soal

yang mengandalkan hafalan akan memiliki keajegan atau reliabilitas yang

tinggi, sedangkan soal berpikir lebih kecil. Hal tersebut dikarenakan soal

berpikir mengandalkan kemampuan berpikir individu yang memang berbeda-

beda sedangkan hafalan memiliki standar jawaban yang hampir sama untuk

setiap individu.

Instrumen keterampilan berpikir kritis dinyatakan valid oleh pakar,

maka selanjutnya diuji coba skala terbatas. Pada uji coba skala terbatas diukur

reliabilitas dan respon siswa. Keterampilan berpikir membutuhkan

pembelajaran yang mengaktifkan siswa. Pengguanaan desain khusus seperti

melakukan investigasi, penyelesaian masalah ataupun bertanya dapat

meningkatkan keterampilan berpikir apabila dibandingkan dengan kelas

konvensional (Herman, 2007:52, Setiawan, 2008: 45). Pada uji coba skala

terbatas, instrumen dinyatakan praktis dengan presentase dari angket siswa

yang termasuk dalam kategori sangat tinggi. Kepraktisan diartikan bahwa

penggunaan instrumen tidak dinilai mengacaukan pembelajaran dan tidak

mengganggu jalannya proses pembelajaran yang sewajarnya, sehingga

instrumen keterampilan berpikir kritis ini dapat digunakan.

Uji skala luas, instrumen yang telah diperbaiki diujikan dalam satu

kelas yang berisi 40 siswa dan dihitung reliabilitasnya, kemudian

kepraktisannya dapat dinilai dari angket respon siswa yang telah dianalisis dan

menunjukkan kategori cukup. Meskipun masuk dalam kategori cukup, namun

instrumen tersebut tetap reliabel, sehingga instrumen penilaian keterampilan


90

berpikir kritis ini dapat digunakan pada tahapan selanjutnya adalah

implementasi.

Tahapan terakhir dari pengembangan yaitu uji coba pada tahap

implementasi. Pada tahapan ini diukur keefektifan dan kepraktisan instrumen.

Indikator efektif pada tahap implementasi adalah adanya pengaruh positif

antara penerapan instrumen keterampilan berpikir kritis terhadap hasil belajar

siswa. Kepraktisan memiliki indikator yang sama dengan pada uji coba

terbatas, namun pada tahap implementasi ditambahkan dengan respon dari guru

mengenai instrumen keterampilan berpikir kritis yang dikembangkan.

Keterampilan berpikir bukanlah sebuah hasil belajar instan yang dapat

diukur dengan dua sampai tiga kali pembelajaran kemudian dinyatakan baik

ataupun tidak. Bedasarkan pendapat dari (Richmond, 2007: 2), menyatakan

dibutuhkan proses dan latihan yang tidak singkat untuk dapat mengubah

keterampilan berpikir seseorang.

Awal pembelajaran siswa diajak mengikuti pembelajaran yang

kontekstual dan berbasis masalah. Siswa yang terbiasa pasif dari menerima apa

yang guru sampaikan, perlahan diajak untuk berkontribusi aktif pada

pembelajaran. Aktivitas yang menunjukkan keterampilan berpikir kritis, pada

awal pembelajaran tidak begitu banyak muncul. Pada saat pembelajaran ke dua

sampai terakhir, siswa nampak lebih aktif dan lebih menunjukkan aktifitas

yang menggunakan keterampilan berpikir kritis, hal ini dapat dijelaskan pada

Tabel 4.16 aktivitas atau aktivitas yang berbasis keterampilan berpikir kritis

saat pembelajaran dapat dilatihkan dengan suatu pengkondisian (Carson,


91

2007:11). Aktivitas berpikir pada awal pembelajaran yang rendah itu

dikarenakan tidak terlatihnya keterampilan berpikir siswa, namun setelah

mendapatkan stimulus muncul peningkatan keterampilan berpikir.

Instrumen yang digunakan untuk menilai keterampilan berpikir kritis

dan pemecahan masalah hendaknya berpedoman pada pengetahuan dasar.

Carson (2007:12) menjelaskan, dalam menyelesaikan masalah proses berpikir

lebih penting daripada pengetahuan yang dimiliki, meskipun begitu

pengetahuan dasar juga merupakan faktor yang tidak kalah penting dalam

menyelesaikan suatu masalah. Oleh karena itu, pengembangan instrumen

keterampilan berpikir kritis dilakukan tanpa menyampingkan konsep.

Keefektifan instrumen keterampilan berpikir kritis terhadap hasil

belajar tidak begitu besar, ini diartikan bahwa tidak hanya keterampilan

berpikir kritis saja yang mempengaruhi hasil belajar, diantaranya yaitu kondisi

keluarga, ekonomi, budaya, multibudaya, dan sosioteknologi (Lissa, 2012:28).

Selain itu, dapat juga seperti strategi mengajar guru, sarana dan prasarana

sekolah, dan lingkungan sekitar sekolah. Dengan demikian, untuk

mendapatkan hasil belajar yang baik maka perlu dikuatkan faktor selain

keterampilan berpikir kritis. Keterampilan berpikir kritis siswa, baik tes esai

analisis maupun problem solving pada tahap implementasi tidak berbeda secara

signifikan.

Kepraktisan instrumen keterampilan berpikir kritis siswa diukur dengan

menggunakan angket respon siswa dan guru. Hasil dari respon siswa dapat

dilihat pada Tabel 4.17 yang menyatakan respon positif siswa lebih dari 80%.
92

Ini menyatakan bahwa instrumen keterampilan berpikir kritis praktis digunakan

di pembelajaran. Beberapa siswa bahkan mengusulkan ke guru kimianya untuk

digunakan tipe soal keterampilan berpikir kritis pada materi kimia yang lain.

Respon guru yang terlihat pada Tabel 4.18 dinyatakan menerima instrumen

yang dikembangkan dan menyatakan praktis untuk digunakan karena sesuai

dengan kurikulum dan standar kelulusan sekolah. Beberapa guru ada yang

berkeinginan belajar untuk menyusun instrumen tersebut dan

mengaplikasikannya dalam pembelajaran.

Penyusunan produk instrumen penialaian keterampilan berpikir kritis

ini memiliki beberapa keterbatasan diantaranya, jenis instrumen yang

dikembangkan hanya menggunakan dua jenis keterampilan yaitu tes esai

analisis dan cara menyelesaikan masalah. Keterbatasan kedua pada

penggunaan indikator berpikir kritis dan penyelesaian masalah, tidak

menggunakan semua indikator namun hanya diambil indikator yang sesuai

dengan penelitian, dan jenis instrumen yang dikembangkan masih pada jenis

esai sehingga masih menimbulkan kesan pada siswa tes seperti layaknya biasa.
BAB 5

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Pengembangan instrumen dilakukan melalui langkah-langkah sebagai

berikut, dimulai dari tahap pendefinisian dengan melakukan studi pendahuluan

meliputi studi lapangan dan studi literatur. Tahap desain produk diawali

dengan menyusun kisi-kisi soal, menyusun soal, menyusun kunci jawaban, dan

validasi desain. Tahap selanjutnya yaitu pengembangan meliputi pra uji coba,

uji coba skala terbatas, uji coba skala luas, dan tahap terakhir yaitu

implementasi instrumen penilaian yang dikembangkan.

Instrumen penilaian yang dapat mengukur keterampilan berpikir kritis

yaitu yang memuat indikator keterampilan berpikir kritis, dan dalam tingkatan

taksonomi Bloom C4-C8. Instrumen penilaian bisa berbentuk pilihan ganda

dan tes esai, dalam penelitian ini tes berbentuk esai dan problem solving.

Nilai validitas dari instrumen penelitian yang berupa tes esai analisis

dan problem solving dinyatakan dalam kategori baik. Hasil dari validasi angket

dan lembar observasi dinyatakan valid. Reliabilitas tes esai analisis dan tes

problem solving berada pada kategori baik. Lembar angket dan lembar

aktivitas berpikir dinyatakan reliabel karena memiliki Alpha Cronbach > 0,70.

93
94

5.2 Saran

Pada saat pembelajaran guru hendaknya melatihkan keterampilan

berpikir kritis siswa, bukan hanya mengajarkan konsep yang berorientasi pada

hafalan dan pemahaman.

Bagi peneliti lain, apabila akan melakukan penelitian dengan dengan

jenis yang sama, disarankan untuk memperbaiki keterbatasan penelitian ini,

yaitu menambah jenis keterampilan berpikir yang akan dikembangkan dalam

instrumen penilaian, membuat soal yang lebih menarik untuk siswa dan

menambah objek uji tahap implementasi.


DAFTAR PUSTAKA

Brady, J.E., et al. 2000. Chemistry, The Study Matter and It’s Changes. New
York: John Wiley and Sons.

Carson, J. 2007. A Problem With Problem Solving: Teaching Thinking


Without Teaching Knowledge. The Mathematics Educator, 17 (2): 7-
14.

Docktor. J, & Heller, K. 2009. Robust Assessment Instrument For Student


Problem Solving. Prosiding the NARST 2009 Annual Meeting.
Minnesota university.

Ennis, R. H. & Weir, E. 1985. The Ennis Weir Critical Thinking Essay Test,
Pacific Grove, CA : Midwest Publication, I.

Ennis, R. H. 1993. Critical Thinking Assessment. College of education, The


Ohio State University, 32 (3): 179-186.

Fisher, A. 2009. Berpikir Kritis Sebuah Pengantar. Jakarta: Erlangga.

Grounlund, N. 1985. Measurement and Evaluation in Teaching. Fifth Edition.


New York: Mac Millan Publishing Company.

Herman, T. 2007. Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan


Kemampuan Berpikir Matematis Tingkat Tinggi Siswa Sekolah
Menengah Pertama. Educationist, 1(1): 47-56.

Lissa. 2012. Pengembangan Instrumen Penilaian Keterampilan Berpikir


Tingkat Tinggi Materi Sistem Respirasi Dan Ekskresi. Jurnal unnes
LIK, Vol 41 (1) : 27-32.

Mardapi, D. 2008. Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Non Tes.


Yogyakarta: Mitra Cendikia

Mardapi, D. 2012. Pengukuran Penilaian Evaluasi Pendidikan. Yogyakarta:


Nuha Medika

Prasasti, Y.R. Suyono & Basuki, A.I. 2012. Pengembangan Instrumen


Asesmen Berpikir Kritis Melalui Membaca Untuk Siswa SD/MI. Jurnal
Universitas Negeri Malang.

Pursitasari, I.D. & Permanasari. A. 2012. Analisis Pemahaman Konsep Dan


Kesulitan Mahasiswa Untuk Pengembangan Program Perkuliahan

95
96

Dasar-Dasar Kimia Analitik Berbasis Problem Solving.


Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 1 (1): 98-101.

Purwaningtyas, R, Ashadi, Suparmi. 2012.Pembelajaran Kimia Menggunakan


Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat dengan Metode Proyek dan
Metode Eksperimen Ditinjau dari Kreativitas dan Kemampuan Berpikir
Kritis. JURNAL INKUIRI, Vol 1, No 1 2012 .Surakarta: Universitas
Sebelas Maret.

Redhana, I W. Liliasari. 2008. Program Pembelajaran Keterampilan Berpikir


Kritis pada Topik Laju Reaksi untuk Siswa SMA. FORUM
KEPENDIDIKAN, VOLUME 27 NOMOR 2 MARET 2008.
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA.

Reta, I Ketut. 2012. Pengaruh Model Pembelajran Berbasis Masalah terhadap


Keterampilan Berpikir Kritis ditinjau dari Gaya Kognitif Siswa. Artikel
pendidikan, Juli 2012. Bali: UNIVERSITAS PENDIDIKAN
GANESHA.

Richmond, J.E.D. 2007. Bringing Critical Thinking To The Education Of


Developing Country Professionals. International Education Journal, 8
(1): 1-29.

Saptorini. 2012. Strategi Pembelajran Kimia. Semarang: Jurusan Kimia


FMIPA UNNES

Setiawan, A. N. I. G. 2008. Penerapan Pengajaran Kontekstual Berbasis


Masalah Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X2
SMA Laboratorium Singaraja. Jurnal Penelitian dan Pengembangan
Pendidikan, 2 (1): 42-59.

Sudjana. 2001. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito

Sudjana. 2005. Metoda Statistika edisi 6. Bandung: Tarsito

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,


Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta

Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT.


Rineka Cipta

Suharsimi. 2007. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta:


Bumi Aksara
97

Sutresna, Nana. 2008. Kimia untuk Kelas XI. Bandung: Grafindo Media
Pratama

Yildrim, B. & Ozkahraman, S. 2011. Critical Thinking in Nursing Process and


Education. International Journal of Humanities and Social Science, 1
(13): 257-262.
98

Lampiran 1.1
Daftar Nilai Ulangan Pelajaran Kimia SMA N 1 Ambarawa
Tahun Pelajaran 2012/2013

Kelas
No
XI IPA 3 XI IPA 4
1 65 75
2 55 95
3 85 85
4 80 60
5 55 80
6 85 40
7 90 70
8 60 75
9 68 45
10 40 50
11 65 53
12 70 85
13 75 75
14 53 98
15 95 75
16 80 88
17 65 65
18 85 75
19 65 90
20 70 95
21 65 100
22 85 70
23 75 90
24 75 65
25 50 50
26 95 90
27 70 78
28 75 45
29 90 100
30 85 60
31 45 58
32 90 60
33 50 65
34 45 98
35 90 70
36 60
Jumlah 2551 2573
x 70,86 73,51

s2 222,00 307,02
s 14,90 17,52
n 36 35
99

Lampiran 1.2
UJI NORMALITAS DATA AWAL

Hipotesis
Ho : Data berdistribusi normal
Ha : Data tidak berdistribusi normal

Pengujian Hipotesis:
Rumus yang digunakan:

Kriteria yang digunakan


Ho diterima jika 2 < 2 tabel

Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal = 100 Panjang Kelas = 10,00
Rata-
Nilai minimal = 40 rata(x ) = 72,17
Rentang = 60 s = 16,30
Banyak kelas = 7 n = 71
(Oi-
Batas Z untuk Peluang Luas Kls.
Kelas Interval Ei Oi Ei)²
Kelas batas kls. untuk Z Untuk Z
Ei
40,00 - 49,00 39,50 -2,00 0,4775 0,0596 4,2337 6 0,7369
50,00 - 59,00 49,50 -1,39 0,4178 0,1364 9,6813 9 0,0479
60,00  69,00 59,50 -0,78 0,2815 0,2165 15,3686 14 0,1219
70,00 - 79,00 69,50 -0,16 0,0650 0,2386 16,9400 16 0,0522
80,00 - 89,00 79,50 0,45 0,1736 0,1826 12,9653 11 0,2979
90,00 - 100,00 89,50 1,06 0,3562 0,1027 7,2943 15 8,1403
100,50 1,74 0,4589
²  = 9,3971
Untuk  = 5%, dengan dk = 7 - 3 = 4 diperoleh ² tabel = 9,49

9,3971 9,49
Karena ² berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
100

Lampiran 1.3 d. Antara 8,3 – 10


ULANGAN HARIAN KIMIA e. Antara 4,2 – 10
ASAM BASA 4. Untuk konsentrasi yang sama di antara
senyawa asam berikut yang sifat
I. Pilihan Ganda asamnya paling kuat adalah...
1. Asam cuka (CH3COOH) termasuk a. H2SO4
senyawa asam. Menurut Arhenius, b. HCl
asam cuka mempunyai sifat asam c. H2S
karena... d. CH3COOH
a. Memiliki atom hidrogen e. HF
b. Dalam air melepaskan ion H+ - 5. Diketahui reaksi: +
c. Dalam air melepaskan ion OH H2S + H 2O → H 3O + HS-
d. Dapat menerima apasangan HS- + H2O → H3O+ + S2-
elektron Spesi yang bersifat amfiprotik
e. Dapat memberi proton adalah...
kepada molekul air a. H2S
2. Data percobaan pengenalan asam-basa b. H2O
sebagai berikut: c. H3O+
Lakmus Lakmus d. HS-
lar
merah biru e. S2-
I biru tetap 6. Dari reaksi:
II tetap merah H2CO3 + H2O → H3O+ +HCO3-
III biru tetap Yang merupakan pasangan asam basa
IV tetap merah konjugasi adalah...
V tetap tetap a. H2CO3 dan H2O
Yang termasuk larutan asam adalah... b. H2CO3 dan H3O+
a. I dan II c. H2CO3 dan HCO3-
b. II dan III d. H2O dan HCO3-
c. II dan IV e. H3O+ dan HCO3-
d. III dan IV 7. Pada reaksi:
e. III dan V + 2-
Ag (aq) + 2NH3(aq) → Ag(NH3) (aq)
3. Diketahui trayek pH indikator. Menurut teori lewis ion Ag+ berperan
Trayek Perubahan sebagai asam, sebab...
Indikator
pH warna a. Ion Ag+ menerima proton dari
Metil 4,2 – 6,3 Merah- NH3
merah kuning b. Ion Ag+ menerima pasangan
fenoftalein 8,3 - 10 Tak elektron dari NH3
berwarna - c. Ion Ag+ memberi proton kepada
merah NH3
Suatu larutan berwarna kuning jika d. Ion Ag+ memberi pasangan
ditetesi indikator metil merah dan elektron kepada NH3
tidak berwarna jika ditetsi fenolftalein, e. Ion Ag+ menerima OH- dari
maka pH larutan tersebut adalah... pelarut air
a. Kurang dari 4,2 8. Derajat ionisasi larutan asam HX yang
b. Antara 4,2-6,3 memiliki pH = 4 - log5 adalah...
c. Antara 6,3 – 8,3 (Ka HX = 10-5)
101

a. 1% Berdasarkan tabel di atas maka urutan


b. 2% kekuatan asam yang benar adalah...
c. 3% a. HA > HB > HC d. HF > HB > HD
d. 4% b. HC > HE > HD e. HC > HE > HF
e. 5% c. HA > HF > HC
9. Larutan H2SO4 0,02 M mempunyai 14. Ke dalam 10 mL larutan HCl 0,1 M
harga H sebesar... ditambah air sebanyak 90 mL, maka pH
a. 2 larutan akan berubah dari ....
b. 2 - log2 a. 1 menjadi 2 d. 2 menjadi 3
c. 2 - log4 b. 1 menjadi 3 e. 3 menjadi 4
d. 4 - log2 c. 1 menjadi 4
e. 4
10. NaOH sebanyak 4 gram dilarutkan 15. Asam lemah HA 0,1 M terurai dalam air
dalam air menjadi 500 mL. Molaritas sebanyak 2%. Tetapan ionisasi asam lemah
larutan tersebut adalah … tersebut adalah ….
a. 0,1 M a. 2 × 10–3 d. 4 × 10–4
–3
b. 0,2 M b. 4 × 10 e. 4 ×10–5
c. 0,3 M c. 2 × 10–4
d. 0,4 M
II. Esai
e. 0,5 M
11. Asam cuka (CH3COOH) memiliki 1. Jelaskan definisi Arrhenius tentang
konsentrasi 1,5M (Mr=60). Jika ρ asam dan basa, dan berikan contohnya.
asam asetat = 1, maka kadar (%) asam 2. Hitung harga pH larutan berikut:
cuka tersebut adalah …. a. 9,8 gram H2SO4 (Mr = 98) dilarutkan
a. 1% c. 5% dalam air hingga volume 250 ml.
b. 3% d. 7% b. 100 mL larutan HNO3 0,001 M.
e.9% 3. Larutan asam lemah HA 0,1 M
12. Jika 1 liter larutan HCl 0,1M ditambah mempunyai pH yang sama dengan
9 liter air, maka konsentrasi HCl larutan HCl 0,001 M. Tentukan harga
menjadi … Ka asam HA tersebut!
a. 1 M 4. Sebanyak 100 mL larutan NaOH 0,01
b. 0,1 M M dicampur dengan 100 mL NH4OH
c. 0,01 M 0,4 M (Kb= 10-5). Hitung pH campuran!
d. 0,2 M 5. Sebanyak 100 mL larutan H2SO4 0,004
e. 0,02 M M dicampurkan dengan 100 mL larutan
13. Di bawah ini tabel harga Ka HCl 0,012 M. Tentukan pH campuran!
dari beberapa asam pada T (K)
Asam Ka _ Selamat Mengerjakan_
HA 7 × 10 −4

HB 6,5 × 10−5
HC 6 × 10−10
HD 1,8 × 10−5
HE 1 × 10−8
HF 4,7 × 10−11
102

Lampiran 1.4 TIPE B


ULANGAN HARIAN
MATERI ASAM BASA

MATA PELAJARAN: KIMIA


KELAS : XI IPA
SEMESTER 2

1. Jelaskan pengertian basa menurut


a. Arrhenius,
b. Bronsted-Lowry,
c. Lewis.
2. Tentukan asam basa konjugasi dari HNO3 + H2O
3. Berikut data pengujian suatu larutan x menggunakan indikator tertentu.
Indikator Perubahan Warna Kesimpulan pH
Metil jingga Kuning pH > 4,4
Fenolftalein Merah muda pH > 9,6
Kuning alizarin Kuning pH < 10,1
Tentukan perkiraan nilai pH dari larutan x tersebut.
4. Tentukan pH dari:
a. 100 mL larutan Ba(OH)2 0,05 M
b. 1 L larutan NH4OH 0,1 M ( Kb = 10-5)
5. Tentukan pH dari
a. 250 mL HBr 0,1 M dengan 250 mL NaOH 0,1 M
b. 250 mL HBr 0,1 M dengan 500 mL KOH 0,2 M
6. Sebanyak 20 mL larutan HCl dititrasi oleh larutan NaOH 0,1 M dengan menggunakan
indikator fenolftalein. Jika perubahan warna indikator menjadi merah muda
memerlukan 25 mL larutan penitrasi, tentukan kemolaran larutan HCl.
103

Lampiran 1.5

Studi Dokumentasi Sarana dan Prasarana

Ruang Kelas dengan LCD

Laboratorium Kimia

Perpustakaan
104

Lampiran 1.6
Indikator Keterampilan Berpikir Kritis Ennis 1985
Kelompok Indikator Subindikator
Memfokuskan  Mengidentifikasi atau
pertanyaan merumuskan pertanyaan
 Mengidentifikasi atau
merumuskan kriteria untuk
mempertimbangkan
kemungkinan jawaban
 Menjaga kondisi berpikir
Indikator Menganalisis  Mengidentifikasi kesimpulan
Keterampilan argumen  Mengidentifikasi kalimat-
Berpikir Memberikan kalimat pertanyaan
Kritis penjelasan  Mengidentifikasi kalimat-
Kelompok 1 sederhana kalimat bukan pertanyaan
 Mengidentifikasi dan
menangani suatu
ketidaktepatan
 Melihat struktur dari sebuah
argumen
 Membuat ringkasan
Bertanya dan  Memberikan penjelasan
menjawab sederhana
pertanyaan  Menyebutkan contoh
Mempertimbangkan  Mempertimbangkan
sumber apakah dapat keahlian
dipercaya atau tidak  Mempertimbangkan
keahlian konflik
 Mempertimbangkan
kesesuaian sumber
 Mempertimbangkan
reputasi
 Mempertimbangkan
penggunaan prosedur yang
Indikator
tepat
Keterampilan
Membangun  Mempertimbangkan resiko
Berpikir
keterampilan untuk reputasi
Kritis
dasar  Kemampuan memberikan
Kelompok 2
alasan
 Kebiasaan berhati-hati
Mengobservasi dan  Melibatkan sedikit dugaan
mempertimbangkan  Menggunakan waktu yang
laporan observasi singkat antar observasi dan
laporan
 Melaporkan hasil observasi
 Merekam hasil observasi
 Menggunakan bukti-bukti
yang benar
 Menggunakan akses yang
105

baik
 Menggunakan teknologi
 Mempertanggungjawabkan
hasil observasi
Mendefinisikan  Siklus logika Euler
istilah dan  Mengkondisikan logika
memepertimbangkan  Menyatakan tafsiran
suatu definisi
Menginduksi dan  Menegemukakan hal yang
mempertimbangkan umum
hasil induksi  Mengemukakan
kesimpulan dan hipotesis
1. Mengemukakan hipotesis
2. Merancang eksperimen
3. Menarik kesimpulan
Indikator sesuai fakta
Keterampilan Memberikan 4. Menarik kesimpulan dari
Berpikir penjelasan hasil penyelidikan
Kritis lebih lanjut Membuat dan  Membuat dan menentukan
Kelompok 3 menentukan hasil hasil pertimbangan
pertimbangan berdasarkan latar belakang
fakta
 Membuat dan menentukan
hasil pertimbangan
berdasarkan akibat
 Membuat dan menentukan
hasil pertimbangan
berdasarkan fakta
 Membuat dan menentukan
hasil pertimbangan
keseimbangan masalah
Mendefinisikan  Membuat bentuk definisi
istilah dan  Strategi membuat
mempertimbangkan definisi
suatu definisi 1. Bertindak dengan
Indikator memberikan penjelasan
Keterampilan Memberikan lanjut
Berpikir penjelasan 2. Mengidentifikasi dan
Kritis lebih lanjut menangani masalah
Kelompok 4 sistematis
 Membuat isi definisi
Mengidentifikasi  Penjelasan bukan
asumsi-asumsi pernyataan
 Mengkontruksi argumen
Menentukan suatu  Mengungkap masalah
Indikator
tindakan  Mempertimbangkan
Keterampilan Mengatur
kriteria untuk
Berpikir strategi dan
mempertimbangkan solusi
Kritis taktik
yang mungkin
Kelompok 5
 Merumuskan solusi
106

alternatif
 Menentukan tindakan
sementara
 Mengulang kembali
mengamati penerapannya
Berinteraksi dengan  Menggunakan argument
orang lain  Menggunakan strategi
logika
 Menggunakan strategi
retorika
 Menunjukan posisi, orasi
atau tulisan.
107

Lampiran 2.1

KISI-KISI SOAL INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS

TES ESAI ANALISIS

Nama Sekolah : SMA

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : XI / genap

Standar Kompetensi : 1. Memahami sifat-sifat larutan asam basa, metode pengukuran dan terapannya

Indikator
Kompetensi Nomor Jenjang
No Indikator Keterampilan Indikator Pencapaian ∑ Butir
Dasar Butir Pencapaian
Berpikir Kritis
1.1 Mendeskrip 1. Siswa mampu 1 1 C4
sikan teori- mengidentifikasi atau
teori asam merumuskan kriteria untuk
a. Memfokuskan
basa mempertimbangkan
Pertanyaan
dengan kemungkinan jawaban
menentu- pengertian asam dan basa
 Menjelaskan
kan sifat menurut Arrhenius.
pengertian asam dan
larutan dan
basa menurut
menghitung
Arrhenius
pH larutan. 2. Siswa mampu menjelaskan 1 2 C5
dengan penjelasan
b. Bertanya dan
sederhana dan
menjawab
mengkategorikan
pertanyaan
(menggolongkan) contoh
108

 Mengidentifikasi 3. Siswa mampu 1 3 C7


sifat larutan asam c. Mengidentifi- mengkonstruksi argumen
dan basa dengan kasi asumsi-
berbagai indikator asumsi

 Menjelaskan 4. Siswa mampu 1 4 C4


pengertian asam mengidentifikasikan
basa menurut kalimat-kalimat pertanyaan
Bronsted-Lowry melalui pengertian asam
 Menuliskan dan basa serta mampu
persamaan reaksi d. Menganalisis menunjukkan pasangan
asam dan basa argumen asam basa Bronsted-Lowry
menurut Bronsted
dan Lowry dan
menunjukkan
pasangan asam dan
basa konjugasinya
 Menjelaskan e. Mendefinisi- 5. Siswa mampu membuat isi 1 5 C5
pengertian asam dan kan istilah dan definisi pengertian asam
basa menurut Lewis mempertimba- basa menurut Lewis dan
ngkan suatu mampu menjelaskan contoh
definisi yang dituliskan.
 Menghitung pH 6. Siswa mampu 1 6 C3
f. Mempertimba-
larutan asam atau mempertimbangkan
ngkan sumber
basa yang kesesuain sumber dan
apakah dapat
diketahui mampu memberikan alasan
dipercaya atau
konsentrasinya dengan menghitung pH dan
tidak
memberikan alasannya
 Menjelaskan g. Mendefinisi- 7. Siswa mampu menyatakan 1 7 C3
pengertian kekuatan kan istilah dan tafsiran dengan menghitung
asam dan mempertimba- pOH dan pH dari larutan
menyimpulkan ngkan suatu asam basa yang
hasil
109

pengukuran pH dari definisi konsentrasinya sama serta


beberapa larutan massa dari garam yang
asam dan basa yang terbentuk.
konsentrasinya sama
 Menghubungkan 8. Siswa mampu membuat dan 1 8 C4
kekuatan asam atau menentukan hasil
h. Membuat dan
basa dengan derajat pertimbangan berdasarkan
menentukan
pengion (𝛼) dan fakta dengan
hasil
tetapan asam (Ka) menghubungkan kekuatan
pertimbangan
atau tetapan basa asam dengan derajat
(Kb) pengion (𝛼)
110

Lampiran 2.2

Instrumen Penilaian Berpikir Kritis

TES ESAI ANALISIS

ASPEK YANG
NO SOAL
DINILAI
1 Mengidentifikasi Pada saat makan bakso, kita sering menjumpai botol
atau merumuskan cuka. Biasanya tertulis, “asam cuka 25%”. Cuka
kriteria untuk dihasilkan oleh berbagai bakteria penghasil asam
mempertimbang- asetat. Asam asetat, asam etanoat atau asam cuka
kan kemungkinan d
adalah senyawa kimia asam organik yang ikenal
jawaban sebagai pemberi rasa asam dan aroma
dalam makanan.

Asam etanoat bereaksi dengan air untuk


menghasilkan ion hidroksonium dan ion etanoat,
tetapi reaksi kebalikannya lebih baik dibandingkan
dengan reaksi ke arah depan (dapat terionisasi tetapi
d tidak sempurna). Ion bereaksi dengan sangat mudah
n u tuk membentuk kembali asam dan air. Berdasar
pengamatan, asam asetat memiliki daya hantar listrik
yang lemah. Molekul-molekul asam cuka hanya
melepaskan sedikit ion-ion H+, sehingga nyala lampu
redup dan gelembung udara yang dihasilkan sangat
sedikit. Asam asetat merupakan salah satu asam
karboksilat paling sederhana, setelah asam format.
Berikut harga Ka beberapa asam lemah
Nama K
a
Asam 1,8 × 10−5
asetat
Asam 7,2 × 10−4
florida
Asam 1,8 × 10−4
format
Asam nitrit 4,5 × 10−4
111

Dari pernyataan-pernyataan di atas, permasalahan


apa saja yang Anda dapatkan? Identifikasikan dengan
mempertimbangkan kemungkinan jawaban yang
benar!
2 Memberikan Arrhenius adalah seorang kimiawan asal Swedia dan
penjelasan salah seorang penemu dalam ilmu Fisika dan Kimia.
sederhana dan Salah satu teori mengenai asam basa yang banyak
menyebutkan digunakan adalah teori asam basa Arrhenius. Secara
contoh umum, reaksinya sebagai berikut :

HA (aq) ⇄ H+(aq) + A-(aq)


Asam ion hidrogen
B (aq) ⇄ BH+(aq) + OH-(aq)
Basa ion hidroksida
Berikan penjelasan sederhana dengan bahasamu
sendiri mengenai teori asam basa Arrhenius. Ionisasi
adalah proses fisik mengubah molekul menjadi ion
positif dan ion negatif. Dibawah ini ada beberapa
contoh larutan, tuliskan reaksi ionisasi dari larutan-
larutan tersebut!
H2S, NH4OH, LiOH, HCOOH, C2H5COOH,
Ba(OH)2, KOH, dan HClO3.
Setelah itu, golongkan larutan tersebut sesuai dengan
sifat asam basa Arrhenius.
3 Mengkonstruksi Perhatikan trayek perubahan warna beberapa
argumen indikator berikut!
Indikator Trayek pH Perubahan Warna
Kuning 10,1 – 12,0 Kuning - merah
Alizarin
Fenolftalein 8,3 - 10 Tak berwarna -
merah
Bromtimol 6,0 - 7,6 Kuning - biru
Biru
Metil Merah 4,4 – 6,2 Merah – kuning
Metil Jingga 3,1 – 4,4 Merah - kuning
Seorang siswa sedang melakukan percobaan
pengenalan asam basa. Dia ditugaskan menguji sifat
larutan yang belum diketahui pH-nya, ke dalam
larutan tersebut diuji menggunakan indikator asam-
basa berikut.
Indikator yang Warna
Ditambahkan
Bromtimol biru Biru
fenolftalein Tidak berwarna
Metil merah Kuning
Kuning alizarin Kuning
112

Berdasarkan data tersebut, berapakah pH larutan?


Bagaimanakah sifatnya? Jelaskan alasan anda!
4 Mengidentifikasi Pada pembahasan sebelumnya, Anda telah
kalimat-kalimat mempelajari teori asam-basa Arrhenius. Teori asam
pertanyaan basa ini hanya terbatas untuk senyawa asam basa
dalam pelarut air. Teori asam basa yang lebih luas
dan tak terbatas hanya pada senyawa asam basa
dalam pelarut air adalah teori asam basa yang
dikemukakan oleh Johanes N. Bronsted dan
Thomas M. Lowry. Berdasarkan teori asam basa
Bronsted-Lowry, bahwa jika terdapat zat yang
bersifat asam, harus terdapat zat yang bersifat basa,
demikian pula sebaliknya. Berikut ini adalah contoh
reaksi asam basa:
NH4+ + NH2- ⇄ NH3+ + NH3
Asam Basa Basa Konj Asam Konj
Bagaimana teori asam basa Bronsted-Lowry menurut
pemahamanmu? Kemudian, identifikasi reaksi-reaksi
dibawah ini serta tunjukkan pasangan asam basa
konjugasi dan basa asam konjugasinya pada reaksi
berikut :
a) NaH2PO4(aq) + NaOH(aq) ⇄ Na2HPO4(aq) +H2O(l)
b) Ca(OH)2(aq) + 2H2CO3(aq) ⇄ Ca(HCO3)2(aq) + 2H2O(l)
c) CH3COONa(aq) + H2O(l) ⇄ CH3COOH(aq) + NaOH(aq)
d) NaOH(aq) + H2S(aq) ⇄ NaHS(aq) + H2O(l)
5 Membuat bentuk Reaksi asam basa menurut teori Lewis berkaitan
definisi dengan pembentukan ikatan kovalen koordinasi.
Ikatan koordinasi terjadi karena adanya pasangan
elektron dari satu atom yang berikatan. Keunggulan
teori asam basa Lewis adalah dapat menggambarkan
asam-basa yang tidak dapat digambarkan oleh
Arrhenius dan Bronsted-Lowry. Teori asam basa
Lewis memperluas pengertian asam-basa. Perhatikan
reaksi antara NH3 dan BF3 berikut ini.

Pada reaksi antara NH3 dan BF3, BF3 bertindak


sebagai asam, sedangkan NH3 bertindak sebagai
basa. Bagaimana teori asam basa Lewis menurut
pendapatmu?
Gunakan struktur Lewis untuk meramalkan produk
reaksi asam basa berikut :
113

(a) NaOCH3(aq) + HCl(aq) →


(b) NaNH2(aq) + H2O(l) →
6 Mempertimbang- Aspirin merupakan asam asetil salisilat, asam
kan kesesuain monoprotik. Aspirin, obat penghilang sakit kepala,
sumber dan suatu asam lemah yang mempunyai pKa = 3,5 dan
kemampuan Ka = 3,16× 10−4. Obat ini diserap ke dalam darah
memberikan melalui sel-sel yang melapisi perut dan usus kecil.
alasan Karena pH cairan lambung di dalam perut kira-kira 1
dan pH di dalam usus kecil kira-kira 6. Berapa Kb-
nya?? Dibagian manakah lebih banyak aspirin yang
terserap ke dalam aliran darah, perut atau usus kecil?
Berikan alasan Anda dengan jelas.

7 Menyatakan Seorang siswa sedang melakukan praktikum di


tafsiran laboratorium Kimia. Dia mereaksikan asam
monoprotik dan basa monohidroksida. Jika 100 mL
asam monoprotik dengan konsentarasi 0,1 M dan 100
mL larutan basa monohidroksida 0,1 M
dicampurkan. Tentukan pH masing-masing larutan,
bagaimana kekuatan asam-basanya, berapa pH
campuran kedua larutan tersebut dan jumlah garam
(Mr= 58,5) yang terbentuk.
8 Membuat dan Senyawa asam lemah merupakan elektrolit lemah
menentukan hasil sehingga di dalam air dapat terionisasi, tetapi tidak
pertimbangan sempurna. Saat menggigit, semut merah
berdasarkan fakta mengeluarkan cairan yang mengandung asam format,
suatu asam lemah. Asam format HCOOH digunakan
untuk membuat etil format (pengharum buatan),
berapa pH larutan 0,12 M asam format? Berapa
derajat ionisasi asam format dalam larutan
tersebut? Ka = 1,8 × 10-4
114
115

Lampiran 2.3

PANDUAN PENILAIAN INSTRUMEN PENILAIAN

KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS

TES ESAI ANALISIS

NO SOAL JAWABAN
1 Pada saat makan bakso, kita sering (5 Poin)
menjumpai botol cuka. Biasanya 1. Asam cuka merupakan asam lemah,
tertulis, “asam cuka 25%”. Cuka karena didalam air senyawa ini
dihasilkan oleh berbagai bakteria terionisasi tidak sempurna sehingga
penghasil asam asetat. Asam masih ada molekul yang tidak
asetat, asam etanoat atau asam cuka terionisasi. Reaksinya merupakan
adalah senyawa kimia asam organik reaksi kesetimbangan. Penulisan
yang dikenal sebagai pemberi rasa reaksi ionisasi asam lemah digunakan
asam dan aroma dalam makanan. dua anak panah dengan arah bolak-
Asam etanoat bereaksi dengan air balik (⇄). Dalam hal ini asam cuka
untuk menghasilkan ion yang dilarutkan dalam pelarut air
hidroksonium dan ion etanoat, tetapi adalah sebagai berikut:
reaksi kebalikannya lebih baik CH3COOH(aq) + H2O(l) ⇄
dibandingkan dengan reaksi ke arah CH3COO-(aq) + H3O+(aq)
depan (dapat terionisasi tetapi tidak (1,5 poin)
sempurna). Ion bereaksi dengan 2. Asam cuka tergolong elektrolit lemah,
sangat mudah untuk membentuk terbukti dengan daya hantar listrik
kembali asam dan air. Berdasar yang lemah, nyala lampu yang redup,
pengamatan, asam asetat memiliki dan gelembung udara yang dihasilkan
daya hantar listrik yang lemah. sangat sedikit. Selain itu, Molekul-
Molekul-molekul asam cuka hanya molekul asam cuka hanya melepaskan
melepaskan sedikit ion-ion H+, sedikit ion-ion H+. Persamaan reaksi
sehingga nyala lampu redup dan ionisasinya sebagai berikut :
gelembung udara yang dihasilkan CH3COOH(aq) ⇄ CH3COO-(aq) + H+
sangat sedikit. Asam asetat (aq)
merupakan salah satu asam Dari pernyataan (1) dan (2) dapat
karboksilat paling sederhana, disimpulkan bahwa asam lemah
setelah asam format. Berikut harga Ka merupakan elektrolit lemah.
beberapa asam lemah (1,5 poin)
Nama Ka 3. Dari tabel harga Ka yang telah
Asam 1,8 × 10 −5 disajikan, dapat diambil kesimpulan
asetat bahwa kekuatan asam-asam lemah
Asam florida 7,2 × 10−4 dapat ditentukan dari harga Ka-nya,
Asam 1,8 × 10 −4 semakin besar harga Ka, semakin kuat
format sifat keasamannya.
Dari pernyataan-pernyataan di atas, (1 Poin)
permasalahan apa saja yang Anda Jadi, dapat disimpulkan sebagai
dapatkan? Identifikasikan dengan berikut:
mempertimbangkan kemungkinan HF > HNO2 > HCOOH > CH3COOH
jawaban yang benar! Asam cuka memiliki sifat keasaman
116

paling lemah diantara asam-asam


lemah yang lainnya.
(1 Poin)
2 Arrhenius adalah seorang kimiawan (14 Poin)
asal Swedia dan salah seorang Asam adalah suatu zat yang apabila
penemu dalam ilmu Fisika dan Kimia. dilarutkan dalam air akan menghasilkan
Salah satu teori mengenai asam basa ion H+, sedangkan basa adalah suatu zat
yang banyak digunakan adalah teori yang apabila dilarutkan dalam air akan
asam basa Arrhenius. Secara umum, menghasilkan ion OH-.
reaksinya sebagai berikut : (2 Poin)
Reaksi Ionisasi:
HA (aq) ⇄ H+(aq) + A-(aq) H2S(aq) ⇄ 2H+(aq) + S2-(aq)
Asam ion hidrogen NH4OH(aq) ⇄ NH4+ (aq) + OH-(aq)
B (aq) ⇄ BH+(aq) + OH-(aq) LiOH(aq) → Li+ (aq) + OH-(aq)
Basa ion hidroksida HCOOH(aq) ⇄ HCOO- (aq) + H+(aq)
Berikan penjelasan sederhana dengan C2H5COOH(aq) ⇄ C2H5COO- (aq) + H+(aq)
bahasamu sendiri mengenai teori Ba(OH)2(aq) → Ba2+(aq) + 2OH-(aq)
KOH(aq) → K+ (aq) + OH-(aq)
asam basa Arrhenius. Ionisasi adalah HClO3 → H+(aq) + ClO3-(aq)
proses fisik mengubah molekul (8 Poin)
menjadi ion positif dan ion negatif.
Dibawah ini ada beberapa contoh Larutan asam:
larutan, tuliskan reaksi ionisasi dari H2S(aq), HCOOH(aq), C2H5COOH(aq),
larutan-larutan tersebut! dan HClO3(aq)
(2 Poin)
H2S, NH4OH, LiOH, HCOOH,
Larutan basa:
C2H5COOH, Ba(OH)2, KOH, dan
NH4OH(aq), LiOH(aq), Ba(OH)2(aq) ,
HClO3.
dan KOH(aq)
Setelah itu, golongkan larutan
(2 Poin)
tersebut sesuai dengan sifat asam basa
Arrhenius.
Catatan:
Nilai 2 Poin apabila, contoh asam atau
basa minimal 3.

3 Perhatikan trayek perubahan warna (6 Poin)


beberapa indikator berikut! pH larutan dapat diketahui berdasarkan
Indikator Trayek Perubahan data berikut:
pH Warna Indikator Warna Kesimpulan
Kuning 10,1 – Kuning - yang pH
Alizarin 12,0 merah Ditambahkan
Fenolftalein 8,3 - 10 Tak Bromtimol Biru pH > 7,6
biru
berwarna -
Fenolftalein Tidak pH < 8,3
merah berwarna
Bromtimol 6,0 - Kuning - Metil merah Kuning pH > 6,2
Biru 7,6 biru Kuning Kuning pH < 10,1
Metil 4,4 – Merah – alizarin
Merah 6,2 kuning (4 Poin)
Metil 3,1 – Merah -
117

Jingga 4,4 kuning


Seorang siswa sedang
melakukan percobaan
pengenalan asam basa.
Dia ditugaskan menguji
sifat larutan yang belum
diketahui pH-nya, ke 6,2 7,6 8,3 10,1
dalam larutan tersebut (1
diuji menggunakan Poin)
indikator asam-basa
berikut.
Indikator yang Warna Larutan tersebut
Ditambahkan memiliki pH sekitar 7,6
Bromtimol biru Biru sampai dengan 8,3.
fenolftalein Tidak (1 Poin)
berwarna
Metil merah Kuning
Kuning alizarin Kuning
Berdasarkan data
tersebut, berapakah pH
larutan? Bagaimanakah
sifatnya? Jelaskan alasan
anda!

4 Pada pembahasan reaksi-reaksi dibawah ini serta


sebelumnya, Anda telah tunjukkan pasangan asam basa
mempelajari teori asam- konjugasi dan basa asam
basa Arrhenius. Teori konjugasinya pada reaksi berikut :
asam basa ini hanya e) NaH2PO4(aq) + NaOH(aq) ⇄
terbatas untuk senyawa Na2HPO4(aq) +H2O(l)
asam basa dalam pelarut f) Ca(OH)2(aq) + 2H2CO3(aq) ⇄
Ca(HCO3)2(aq) +
air. Teori asam basa yang 2H2O(l)
lebih luas dan tak terbatas g) CH3COONa(aq) + H2O(l) ⇄
hanya pada senyawa asam CH3COOH(aq) + NaOH(aq)
basa dalam pelarut air h) NaOH(aq) + H2S(aq) ⇄
adalah teori asam basa NaHS(aq)
yang dikemukakan oleh + H2O(l)
Johanes N. Bronsted dan
Thomas M. Lowry.
Berdasarkan teori asam
basa Bronsted-Lowry,
bahwa jika terdapat zat
yang bersifat asam, harus
terdapat zat yang bersifat
basa, demikian pula
sebaliknya. Berikut ini
adalah contoh reaksi asam
basa:
4 2 3 NH + 3 + NH -
⇄ NH +

NH
Asam Basa Basa Konj
Asam Konj
Bagaimana teori asam
basa Bronsted- Lowry
menurut pemahamanmu?
Kemudian, identifikasi
118

(9 o e 2 + OH- ⇄ HPO42- + H2O


Men n r HAsam basa basa
urut i P konj asam konj
Bro ( m O (b)Ca(OH)2(aq) + 2H2CO3(aq)
nste d a 4

d o ( C
dan n p a a(HCO 3 )
Low o r q (aq)
ry: r o ) +2H2O(l)
A t Ca2+ +
s i o + 2OH- +
a o n H H2CO3 ⇄
m n 2
C
2+
( O a +
a H a ( 2HCO3-
d +
k l +2H2O
a ) s ) 2OH- +
l . e H2CO3 →
a B p N HCO3-
h a t a +2H2O
+ Basa asam basa
s o konj asam konj
s a r (c)CH3COONa(aq) + H2O(l) →
u + C
a a i H H3COOH(a
t d o 2
q) +
u a n P NaOH(aq)
l O CH3COO-
z a H 4
+ Na+ +
a h + -
H2O →
t ) C
s ( + H3COOH+ Na+
y u 1 N + OH-
a a P a CH3COO- +
n t o +
H2O →
g u i CH3COOH +
n + OH-
d z ) Basa asam asam
a a (a) N O konj basa
p t a H konj
a H2 - (d) NaOH(aq) + H2S(aq) →
t y P N
a O4 ⇄ aHS(aq) +
m n (a H2O(l) Na+
e g q) + OH- +
m + + H2S →
b d N N
+ -
e a a HPO a + HS +
r p O +H H2O OH- +
i a H H H2S →
t (a 2 HS- +
p q) P H 2 O
r m ⇄ O
o e N 4
t n a
-
119

Basa asam basa konj asam konj


(8 Poin)
5 Reaksi asam basa menurut teori Lewis (9 Poin)
berkaitan dengan pembentukan ikatan Menurut Lewis:
kovalen koordinasi. Ikatan koordinasi Asam adalah partikel (ion atau molekul)
terjadi karena adanya pasangan yang dapat bertindak sebagai
elektron dari satu atom yang penerima (akseptor) pasangan
berikatan. Keunggulan teori asam elektron.
basa Lewis adalah dapat Basa adalah partikel (ion atau molekul)
menggambarkan asam-basa yang yang dapat bertindak sebagai
tidak dapat digambarkan oleh Pemberi (donor) pasangan elektron.
Arrhenius dan Bronsted-Lowry. Teori (1 Poin)
asam basa Lewis memperluas
(a)NaOCH3(aq) + HCl(aq) ⇄ NaCl +
pengertian asam-basa. Perhatikan
CH3OH
reaksi antara NH3 dan BF3 berikut ini.
(1 Poin)

H
+
Na + O C H + H Cl ⇄
Pada reaksi antara NH3 dan BF3, BF3
bertindak sebagai asam, sedangkan
H
(1 Poin)
NH3 bertindak sebagai basa.
Bagaimana teori asam basa Lewis
menurut pendapatmu? H
Gunakan struktur Lewis untuk HO C H + Na+ Cl
meramalkan produk reaksi asam basa
berikut :
H
(1 Poin)
(a) NaOCH3(aq) + HCl(aq) →
(b) NaNH2(aq) + H2O(l) → H
O C H + H Cl ⇄
H
Basa asam
H
H O C H + Cl
H
(1 Poin)

(b)NaNH2(aq) + H2O(l) ⇄
NH3 + NaOH
(1 Poin)
Na+ + H N H + H O H ⇄
(1 Poin)
H N H + Na+ + O H
H
(1 Poin)
120

H N H+HOH ⇄

Basa Asam

HNH + OH
H
(1 Poin)
6 Aspirin merupakan asam asetil (6 Poin)
salisilat, asam monoprotik. Aspirin, Diketahui: Ka = 3,27× 10−4
obat penghilang sakit kepala, suatu Ditanya:
asam lemah yang mempunyai pKa =  Bagaimana sifat aspirin tersebut,
3,5 dan Ka = 3,16× 10−4. Obat ini asam, basa atau netral?
diserap ke dalam darah melalui sel-  Dibagian manakah lebih banyak
sel yang melapisi perut dan usus aspirin yang terserap ke dalam aliran
kecil. Karena pH cairan lambung di darah, perut atau usus kecil?
dalam perut kira-kira 1 dan pH di Dijawab:
dalam usus kecil kira-kira 6. Berapa Kw = Ka × Kb
Kb-nya?? Dibagian manakah lebih 10−14 = 3,27× 10−4 × Kb
banyak aspirin yang terserap ke Kb = 10−14 = 3,06× 10−11
dalam aliran darah, perut atau usus 3,27 × 10−4
kecil? Berikan alasan Anda dengan (3 Poin)
jelas. Aspirin terserap di lambung maupun di
usus kecil. Akan tetapi, aspirin lebih
banyak terserap di usus kecil. Aspirin
yang bersifat asam (Ka = 3,27× 10−4)
akan lebih mudah terserap oleh larutan
yang bersifat basa (pH=6) sehingga
akan lebih netral.
(3 Poin)
7 Seorang siswa sedang melakukan (8 Poin)
praktikum di laboratorium Kimia. Dia Diketahui:
mereaksikan asam monoprotik dan 100 mL asam monoprotik 0,1 M
basa monohidroksida. Jika 100 mL 100 mL basa monohidroksida 0,1 M
asam monoprotik dengan konsentarasi Ditanyakan:
0,1 M dan 100 mL larutan basa Tentukan pH masing-masing larutan.
monohidroksida 0,1 M dicampurkan. Bagaimana kekuatan asam-basanya.
Tentukan pH masing-masing larutan, Berapa pH campuran kedua larutan
bagaimana kekuatan asam-basanya, tersebut.
berapa pH campuran kedua larutan Jumlah garam (Mr = 58,5) yang
tersebut dan jumlah garam (Mr= 58,5) terbentuk.
yang terbentuk. Dijawab:
pH asam monoprotik:
H+ = 0,1 M
pH = - log [H+]
= - log [0,1]
121

=1
pH basa monoprotik:
OH- = 0,1 M
pOH = - log [OH-]
= - log [0,1]
=1
pH = 14 -1 = 13
(2 Poin)
Kekuatan asam basa:
Harga pH asam monoprotik sangat
kecil yaitu 1, artinya dalam air
menghasilkan ion H+ secara sempurna
yang merupakan salah satu ciri khas
dari asam kuat, sedangkan
Harga pH basa monohidroksi sangat
besar yaitu 13, artinya dalam air
menghasilkan ion OH- secara
sempurna yang merupakan salah satu
ciri khas dari basa kuat, sehingga
dapat disimpulkan bahwa asam dan
basa yang direaksikan kekuatannya
sama-sama kuat (asam kuat dan basa
kuat).
(2 Poin)
pH campuran kedua larutan:
jumlah mmol asam = volume ×
kemolaran
= 100 mL × 0,1M = 10 mmol
Jumlah mmol basa = volume ×
kemolaran
= 100 mL × 0,1M = 10 mmol
Persamaan reaksi (dimisalkan) :
HCl(aq) + NaOH(aq) → NaCl(aq) + H2O (l)
M: 10 10
R : 10 10 10 10
S: - - 10 10
Perbandingan jumlah mmol asam dan
sesuai dengan perbandingan
koefisiennya sehingga kedua pereaksi
tepat habis bereaksi. Hasil reaksi
memiliki pH=7.
(2 Poin)
Jumlah garam (Mr = 58,5) yang
terbentuk yaitu
Massa garam = jumlah mmol×Mr
= 10 mmol × 58,5
= 585 mg
(2 Poin)
122

8 Senyawa asam lemah merupakan (3 Poin)


elektrolit lemah sehingga di dalam air Diketahui :
dapat terionisasi, tetapi tidak Ma = 0,12 M
sempurna. Saat menggigit, semut Ka = 1,8 × 10-4
merah mengeluarkan cairan yang Ditanya :
mengandung asam format, suatu asam a. pH?
lemah. Asam format HCOOH b. 𝛼 ?
digunakan untuk membuat etil Dijawab :
format (pengharum buatan), berapa a. [H+] = √𝐾𝑎 × 𝑀𝑎
pH larutan 0,12 M asam format?
= √1,8 × 10−4 × 0,12
Berapa derajat ionisasi asam format
= 4,65 × 10-3
dalam larutan tersebut? Ka = 1,8 × (1 Poin)
10-4

pH = - log [H+]
= - log [4,65 × 10-3]
= 2,33
(1 Poin)
b. 𝛼 = √𝐾𝑎
𝑀𝑎

1,8 × 10−4
=√ 0,12
= 0,039
(1 Poin)

Skor Total = 60 Poin

𝑠k𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑i𝑝e𝑟𝑜𝑙eℎ


Nilai = 𝑠k𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 × 100
123

Lampiran 2.4

RUBRIK KRITERIA VALIDASI INSTRUMEN PENILAIAN


KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS
“ TES ESAI ANALISIS”

No Aspek yang dinilai Kriteria Skor


1. Kesesuaian antara standar Keterhubungkaitan yang jelas 4
kompetensi, kompetensi dasar, dan tepat
indikator pembelajaran dan Keterhubungkaitan jelas namun 3
instrumen penilaian kurang tepat
Keterhubungkaitan jelas dan 2
kurang tepat
Keterhubungkaitan tidak jelas 1
dan tidak tepat
2. Kesesuaian antara instrumen Instrumen sesuai dengan 4
penilaian dengan tingkatan tingkatan taksonomi Bloom
taksonomi Bloom Instrumen cukup sesuai dengan 3
tingkatan taksonomi Bloom
Instrumen kurang sesuai dengan 2
tingkatan taksonomi Bloom
Instrumen tidak sesuai dengan 1
tingkatan taksonomi Bloom
3. Penggunaan tingkatan taksonomi Tingkatan taksonomi Bloom 4
Bloom dalam instrumen penilaian yang digunakan sesuai dengan
keterampilan berpikir kritis
Tingkatan taksonomi Bloom 3
yang digunakan cukup sesuai
dengan keterampilan berpikir
kritis
Tingkatan taksonomi Bloom 2
yang digunakan kurang sesuai
dengan keterampilan berpikir
kritis
Tingkatan taksonomi Bloom 1
yang digunakan tidak sesuai
dengan keterampilan
berpikir kritis
4. Kesesuaian antara instrumen Instrumen penialaian sesuai 4
penilaian dengan indikator berpikir dengan indikator keterampilan
kritis berpikir kritis
Instrumen penialaian cukup 3
sesuai dengan indikator
keterampilan berpikir kritis
Instrumen penialaian kurang 2
sesuai dengan indikator
keterampilan berpikir kritis
124

Instrumen penialaian tidak sesuai 1


dengan indikator keterampilan
berpikir kritis
5. Penggunaan indikator keterampilan Penggunaan indikator tepat dan 4
berpikir kritis sesuai menurut Ennis (1985,
2000)
Penggunaan indikator cukup 3
tepat dan kurang sesuai menurut
Ennis (1985, 2000)
Penggunaan indikator kurang 2
tepat dan kurang sesuai menurut
Ennis (1985, 2000)
Penggunaan indikator tidak tepat 1
dan tidak sesuai menurut Ennis
(1985, 2000)
6. Pengembangan keterampilan berpikir Keterampilan berpikir kritis 4
kritis pada instrumen penilaian dapat dikembangkan dengan baik
melalui instrumen penilaian
Keterampilan berpikir kritis 3
cukup dapat dikembangkan
dengan baik melalui instrumen
penilaian
Keterampilan berpikir kritis 2
kurang dapat dikembangkan
dengan baik melalui instrumen
penilaian
Keterampilan berpikir kritis tidak 1
dapat dikembangkan dengan baik
melalui instrumen penilaian
7. Penggunaan kriteria skoring pada Kriteria skoring sesuai dan 4
alternatif jawaban relevan
Kriteria skoring cukup sesuai dan 3
relevan
Kriteria skoring kurang sesuai 2
dan relevan
Kriteria skoring tidak sesuai dan 1
relevan
8. Keterbacaan instrumen penilaian Kalimat mudah dipahami, tertulis 4
keterapilan berpikir kritis rapih dan menarik
Kalimat mudah dipahami, tertulis 3
kurang rapih dan kurang
menarik
Kalimat sulit dipahami, tertulis 2
kurang rapih dan kurang menarik
Kalimat sulit dipahami, tertulis 1
tidak rapih dan tidak menarik
9. Kelengkapan instrumen Memenuhi empat komponen 4
125

penilaian(kisi-kisi soal, butir soal, kelengkapan


jawaban dan alternatif jawaban, dan Memenuhi tiga komponen 3
pedoman penskoran) kelengkapan
Memenuhi dua komponen 2
kelengkapan
Memenuhi satu komponen 1
kelengkapan
126

Lampiran 2.5
127
128
129
130
131
132
133
134

Lampiran 3.1

KISI-KISI SOAL INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS

TES PROBLEM SOLVING

Nama Sekolah : SMA

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : XI / genap

Standar Kompetensi : 1. Memahami sifat-sifat larutan asam basa, metode pengukuran dan terapannya

NO Kompetensi Indikator Indikator Berpikir Indikator Pencapaian ∑ Butir Nomor Jenjang


Dasar Kritis Butir Pencapaian
1.1 Mendeskrip  Menghitung pH a.Mengobservasi 1. Siswa mampu 1 1 C5
sikan teori- larutan asam atau dan menghubungkan antara pH
teori asam basa yang diketahui mempertimbang awal dan volume yang
basa konsentrasinya. -kan laporan diketahui untuk
dengan observasi menentukan pH akhir dan
menentu- jumlah massa garam yang
kan sifat terbentuk.
larutan dan  Menjelaskan b. Menentukan 2. Siswa mampu menjelaskan 1 2 C5
menghitung penggunaan konsep suatu tindakan mengenai konsep pH dalam
pH larutan. pH dalam lingkungan dengan
lingkungan melakukan tindakan yang
tepat.
 Memperkirakan pH c. Menginduksi 3. Siswa mampu 1 3 C6
135

suatu larutan dan menyimpulkan data hasil


elektrolit yang tidak mempertimba- pengamatan dari perubahan
dikenal berdasarkan ngkan hasil warna kertas lakmus dan
hasil pengamatan induksi mampu menafsirkan harga
trayek perubahan pH suatu larutan.
warna berbagai
indikator asam dan
basa
 Menjelaskan d. Berinteraksi 4. Siswa mampu 1 4 C6
penggunaan konsep dengan orang menyimpulkan masalah
pH dalam lain yang ditimbulkan akibat
lingkungan adanya air sadah serta
mampu menghubungkan
dengan reaksi kimia yang
terjadi.
136

Lampiran 3.2

Instrumen Penilaian Berpikir Kritis

TES PROBLEM SOLVING

N ASPEK YANG
SOAL
O DINILAI
1 Merekam hasil Seorang laboran melakukan percobaan den
observasi mereaksikan larutan. Dia memiliki 100 mL laru
dengan pH = 2. Dari percobaannya terse
ternyata laboran membutuhkan larutan dengan
= 4. Kemudian dia menambahkan sejum
padatan NaOH ke dalam larutan tersebut. Set
penambahan padatan NaOH, laboran mengu
volume larutan tersebut dan ternyata volume
tidak berubah (tetap).
(Ar Na = 23; Ar O = 16; Ar H = 1)
a. Tuliskan masalah tersebut dalam ben
pertanyaan!
b. Tuliskan data yang anda butuhkan!
c. Buatlah langkah-langkah untuk menyelesai
masalah tersebut, berapa gram NaOH y
harus ditambahkan!
d. Tulislah kesimpulan anda!
2 Menentukan suatu Pak Bani merupakan seorang petani lahan gam
tindakan Sifat kimia dan fisika tanah gambut merupa
sifat-sifat tanah gambut yang penting diperhati
dalam pengelolaan lahan gambut. Sifat ki
seperti pH, kadar abu, kadar N, P, K, kejenu
basa (KB), dan hara mikro merupakan inform
yang perlu diperhatikan dalam pemupukan di ta
gambut. Suatu hari, pak Bani mengambil sam
tanah untuk diukur pH-nya. Pak B
menggunakan kertas lakmus dan ternyata ke
lakmus tersebut berwarna merah. Agar d
ditanami dengan baik, maka pak B
menambahkan kapur. Berbeda dengan lahan
Bani, lahan pak Suryo yang diuji dengan ke
lakmus menunjukkan warna biru. Kondisi tanah
menunjukkan nilai derajat keasaman (pH >
unsur P (fosfor) akan banyak terikat oleh
(kalsium). Pak Suryo mendapat saran dari tetan
agar menambahkan pupuk ZA ke dalam ta
garapannya, dan pak Suryo mengikuti saran
tetangga.
137

a. Tuliskan masalah yang diahadapi oleh pak Bani


dan Pak Suryo!
b. Menurut anda, apakah sudah tepat perlakuan
yang diberikan oleh pak Bani dan pak Suryo
terhadap lahan garapannya?
c. Bagaimana solusi anda untuk menangani
masalah diatas? Jelasakan secara logis!
d. Tuliskan kesimpulan anda!

3 Mengemukakan hal Sekelompok siswa melakukan pengujian terhadap


yang umum air mineral yang mempunyai ko nsentrasi 10-7 M
dari berbagai ukuran kemasan, diantaranya yaitu:
a) Gelas plastik: 240 mL
b) Botol besar : 1500 mL
c) Botol sedang: 600 mL
d) Botol kecil : 330 mL
e) Galon : 19 Liter
Mereka melakukan pengujian menggunakan kertas
lakmus untuk mengukur derajat keasaman dari
berbagai kemasan yang telah disediakan.
138

Berikut data pengujian air mineral menggunakan


kertas lakmus:
Volume Kertas Perubahan
Wadah Lakmus Warna
240 mL Merah Merah
1500 mL Biru Biru
600 mL Merah Merah
330 mL Merah Merah
19 Liter Biru Biru

Diantara kelima kemasan yang telah disediakan,


bagaimanakah derajat keasaman dari masing-
masing kemasan? Berbeda atau samakah?
Mengapa? Jelaskan secara logis dan jelas!
4 Menggunakan strategi Air sadah adalah air dengan kandungan mineral-
logika mineral tertentu di dalam air, yaitu ion kalsium
(Ca) dan magnesium (Mg) dalam bentuk garam
bikarbonat. Air sadah atau air keras adalah air
yang memiliki kadar mineral yang tinggi. Metode
yang paling sederhana untuk
mengetahui kesadahan air adalah dengan sabun.
Pada air sadah, sabun tidak akan menghasilkan
busa atau menghasilkan sedikit sekali busa.

Air sadah tidak terlalu berbahaya jika diminum,


akan tetapi dapat menyebabkan beberapa masalah,
sebutkan 2 masalah yang timbul akibat adanya air
sadah!
Dalam industri, kesadahan air yang digunakan
diawasi dengan ketat untuk mencegah kerugian.
Untuk menghilangkan kesadahan biasanya
digunakan berbagai zat kimia, ataupun dengan
menggunakan resin penukar ion. Senyawa yang
139

terlarut boleh jadi berupa kalsium klorida atau


magnesium nitrat. Zat-zat kimia yang biasanya
dipakai larutan karbonat, yaitu Na2CO3 (aq) atau
K2CO3 (aq). Penambahan larutan karbonat
dimaksudkan untuk mengendapkan ion Ca2+ dan
atau Mg2+. Tuliskan persamaan reaksi kimia
setelah penambahan larutan karbonat!
140

Lampiran 3.3

PANDUAN PENILAIAN INSTRUMEN PENILAIAN

KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS

TES PROBLEM SOLVING

NO SOAL JAWABAN
1 Seorang laboran (6 Poin)
melakukan percobaan a. Berapa gram NaOH yang dibutuhkan untuk
dengan mereaksikan mengubah larutan dari pH = 2 menjadi
larutan. Dia memiliki pH = 4?
larutan dengan volume b. Jumlah Mr NaOH
100 mL dan pH = 2. Dari (1 Poin)
percobaannya tersebut, c. Diketahui:
ternyata laboran pH awal = 2
membutuhkan larutan pH akhir = 4
dengan pH = 4. Ditanya:
Kemudian dia Berapa jumlah NaOH padatan yang harus
menambahkan sejumlah ditambahkan agar pH larutan bertambah
padatan NaOH kedalam menjadi 4?
larutan tersebut. Setelah Dijawab:
penambahan padatan Keadan awal:
NaOH, laboran pH = 2
mengukur volume [H+] = 10-2M
larutan tersebut dan Jumlah mmol H+ =volume × kemolaran H+
ternyata volumenya = 100 mL× 10-2M
tidak berubah (tetap). = 1 mmol
(Ar Na = 23; Ar O = 16; (1 Poin)
Ar H = 1) Keadaan akhir:
a. Tuliskan masalah pH = 4
tersebut dalam bentuk [H+] = 10-4M
pertanyaan! Jumlah mmol H+ =volume × kemolaran H+
b. Tuliskan data yang = 100 mL× 10-4M
anda butuhkan! = 0,01 mmol
c. Buatlah langkah- Jumlah mmol H+ yang bereaksi = Jumlah
langkah untuk mmol H+ awal - Jumlah mmol H+ akhir
menyelesaikan = 1 mmol – 0,01 mmol
masalah tersebut, = 0,99 mmol
berapa gram NaOH (1 Poin)
yang harus Ion H+ bereaksi dengan NaOH berdasarkan
ditambahkan? persamaan reaksi sebagai berikut:
d. Tulislah kesimpulan H+(aq) + NaOH(aq) → Na+(aq) + H2O (l)
anda! Jumlah mmol NaOH = jumlah mmol H+
= 0,99 mmol
141

(1 Poin)

Massa NaOH = jumlah mmol NaOH×Mr NaOH


= 0,99 mmol × 40 mg mmol-1
= 39,6 mg.
Jadi, NaOH yang harus ditambahkan
sebanyak = 39,6 mg
(1 Poin)
d. Kesimpulan:
Untuk membuat larutan NaOH yang semula
memiliki pH = 2 menjadi pH = 4, dibutuhkan
NaOH sebanyak 39,6 mg.
(1 Poin)
2 Pak Bani merupakan (9 Poin)
seorang petani lahan a. Masalah yang dihadapi pak Bani:
gambut. Sifat kimia dan Lahan gambut yang bersifat asam terbukti
fisika tanah gambut dengan pengujian kertas lakmus yang
merupakan sifat-sifat berwarna merah.
tanah gambut yang Masalah yang dihadapi pak Suryo:
penting diperhatikan Tanah garapan yang bersifat basa terbukti
dalam pengelolaan lahan dengan pengujian kertas lakmus yang
gambut. Sifat kimia berwarna biru.
seperti pH, kadar abu, (1 Poin)
kadar N, P, K, kejenuhan b. Menurut pendapat saya, yang dilakukan oleh
basa (KB), dan hara pak Bani dan pak Suryo sudah tepat.
mikro merupakan Alasannya yaitu lahan pak Bani yang bersifat
informasi yang perlu asam, ditambahkan kapur (CaO) agar bersifat
diperhatikan dalam netral, sedangkan lahan pak Suryo yang
pemupukan di tanah bersifat basa ditambahakan pupuk ZA
gambut. Suatu hari, pak ((NH4)2SO4) agar bersifat netral.
Bani mengambil sampel (1 Poin)
tanah untuk diukur pH- c. Solusi untuk lahan pak Bani yaitu dengan
nya. Pak Bani menambahkan kapur (CaO)
menggunakan kertas CaO + H2O → Ca(OH)2
lakmus dan ternyata dimana Ca(OH)2 bersifat basa dan apabila zat
kertas lakmus tersebut tersebut dicampurkan kedalam tanah yang
berwarna merah. Agar bersifat asam, maka tanah akan bersifat
dapat ditanami dengan netral. Secara umum para ahli
baik, maka pak Bani mengemukakan bahwa masalah tanah asam
menambahkan kapur. dapat diatasi dengan teknologi pengapuran,
Berbeda dengan lahan karena pengapuran dapat menaikkan pH
pak Bani, lahan pak tanah.
Suryo yang diuji dengan Solusi untuk lahan pak Suryo yaitu dengan
kertas lakmus menambahkan pupuk ZA. Ketika
menunjukkan warna penambahan pupuk ZA, (NH4)2SO4 akan
biru. Kondisi tanah ini teroksidasi dalam tanah kemudian
142

menunjukkan nilai membentuk SO3, kemudian ketika di dalam


derajat keasaman (pH > tanah akan bereaksi dengan air membentuk
7) unsur P (fosfor) akan H2SO4. H2SO4 merupakan asam dan apabila
banyak terikat oleh Ca diberikan ke tanah yang bersifat basa, maka
(kalsium). Pak Suryo tanah tersebut akan menjadi netral.
mendapat saran dari (4 Poin)
tetangga agar d. Kesimpulan:
menambahkan pupuk Derajat keasaman tanah (pH tanah) pada
ZA ke dalam tanah kondisi netral mempunyai banyak
garapannya, dan pak keuntungan. Tanaman mampu tumbuh
Suryo mengikuti saran dengan baik sehingga produksinya dapat
tetangga. optimal. Tanaman mampu menyerap unsur
a. Tuliskan masalah hara dengan baik karena pada kondisi ini
yang diahadapi oleh unsur hara mudah larut dalam air.
pak Bani dan Pak ∴ Pada tanah dengan pH rendah (tanah asam)
Suryo! dapat ditingkatkan nilai pH-nya dengan cara
b. Menurut anda, pengapuran, sedangkan pada tanah basa (pH
apakah sudah tepat tinggi), penetralan pH dapat dilakukan
perlakuan yang dengan penambahan pupuk ZA.
diberikan oleh pak (3 Poin)
Bani dan pak Suryo
terhadap lahan
garapannya?
c. Bagaimana solusi
anda untuk
menangani masalah
diatas? Jelasakan
secara logis!
d. Tuliskan kesimpulan
anda!

3 Sekelompok siswa (4 Poin)


melakukan pengujian Diketahui : [H ] = 10-7
+

terhadap air mineral Ditanya :


yang mempunyai 1. Derajat keasaman dari masing-masing
konsentrasi 10-7 M dari kemasan?
berbagai ukuran 2. Berbeda atau samakah?
kemasan, diantaranya 3. Mengapa? Jelaskan secara logis dan jelas!
yaitu: Dijawab :
f) Gelas plastik: 240 mL 1. Derajat keasaman dari masing-masing
g) Botol besar : 1500 kemasan yaitu:
mL a) 240 mL → pH = -log [H+]
h) Botol sedang: 600 = -log [10-7] = 7
mL b) 1500 mL → pH = -log [H+]
i) Botol kecil : 330 mL = -log [10-7] = 7
j) Galon : 19 Liter c) 600 mL→ pH = -log [H+]
143

Mereka melakukan = -log [10-7] = 7


perhitungan derajat d) 330 mL→ pH = -log [H+]
keasaman dari berbagai = -log [10-7] = 7
kemasan yang telah e) 19 Liter → pH = -log [H+]
disediakan. = -log [10-7] = 7
Diantara kelima 2. Derajat keasaman (pH) dari berbagai kemasan
kemasan yang telah yaitu sama.
disediakan, (2 Poin)
bagaimanakah derajat 3. Karena pada kondisi air murni, yaitu kondisi
keasaman dari masing- dimana tanpa asam atau basa (netral) harga pH
masing kemasan? suatu larutan akan sama dengan pOH. Banyak
Berbeda atau samakah? sedikitnya volume tidak mempengaruhi nilai
Mengapa? Jelaskan derajat keasaman, jadi nilai pH akan sama
secara logis dan jelas! selama konsentrasi tidak berubah meskipun
ditempatkan pada kemasan dengan volume
yang berbeda.
(2 Poin)
4 Air sadah adalah air (6 poin)
dengan kandungan 2 masalah yang timbul akibat adanya air sadah
mineral-mineral tertentu yaitu:
di dalam air, yaitu ion 1) Air sadah dapat menyebabkan terjadinya
kalsium (Ca) dan pengendapan mineral, yang menyumbat
magnesium (Mg) dalam saluran pipa dan keran.
bentuk garam 2) Air sadah juga menyebabkan
bikarbonat. Air pemborosan sabun di rumah tangga, dan
sadah atau air keras air sadah yang bercampur sabun dapat
adalah air yang memiliki membentuk gumpalan scum yang sukar
kadar mineral yang dihilangkan.
tinggi. Metode yang (2 Poin)
paling sederhana untuk Persamaan Kimia setelah penambahan karbonat:
mengetahui kesadahan CaCl2(aq) + Na2CO3(aq) → CaCO3(s) + 2NaCl(aq)
air adalah dengan sabun. (2 Poin)
Pada air sadah, sabun Mg(NO3)2(aq) + K2CO3(aq) → MgCO3(s) + 2KNO3(aq)
tidak akan menghasilkan (2 Poin)
busa atau menghasilkan
sedikit sekali busa. Catatan:
Air sadah tidak terlalu Nilai 2 Poin apabila, dalam persamaan reaksi
berbahaya jika diminum, suatu senyawa disertai fase zat.
akan tetapi dapat
menyebabkan beberapa
masalah, sebutkan 2
masalah yang timbul
akibat adanya air sadah!
Dalam industri,
kesadahan air yang
digunakan diawasi
144

dengan ketat untuk mencegah kerugian. Untuk menghilangkan kesadahan biasanya digunakan ber

Skor Total = 25 Poin

𝑠k𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑i𝑝e𝑟𝑜𝑙eℎ


Nilai = 𝑠k𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 × 100
145

Lampiran 3.4

RUBRIK KRITERIA VALIDASI INSTRUMEN PENILAIAN


KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS
“ PROBLEM SOLVING”
No Aspek yang dinilai Kriteria Skor
1 Keterkaitan antara Keterhubungkaitan yang jelas dan tepat 4
standar kompetensi, Keterhubungkaitan jelas namun kurang
3
kompetensi dasar dan tepat
indikator pembelajran Keterhubungkaitan jelas dan kurang
2
tepat
Keterhubungkaitan tidak jelas dan tidak
1
tepat
2 Kesesuaian indikator Instrumen penialaian mengacu pada
4
pembelajaran dengan indikator pembelajaran dengan baik
instrumen penilaian Instrumen penialaian mengacu pada
indikator pembelajaran dengan cukup 3
baik
Instrumen penialaian mengacu pada
indikator pembelajaran dengan kurang 2
baik
Instrumen penialaian mengacu pada
indikator pembelajaran dengan tidak 1
baik
3 Kesesuaian antara Instrumen sesuai dengan tingkatan
4
instrumen penilaian taksonomi Bloom yang disuguhkan
dengan tingkatan Instrumen cukup sesuai dengan
taksonomi Bloom tingkatan taksonomi Bloom yang 3
disuguhkan
Instrumen kurang sesuai dengan
2
tingkatan taksonomi Bloom yang
146

disuguhkan
Instrumen tidak sesuai dengan tingkatan
1
taksonomi Bloom yang disuguhkan
4 Materi dalam instrumen Materi instrumen luas, aplikatif, dan
4
penilaian sesuai dengan materi ajar
Materi instrumen cukup luas, aplikatif,
3
dan sesuai dengan materi ajar
Materi instrumen kurang luas, aplikatif,
2
dan kurang sesuai dengan materi ajar
Materi instrumen keluar dari materi ajar
1
, dan tidak aplikatif
5 Penyajian bahasa dan Penyajian kasus menarik dan terkait
4
tulisan dalam instrumen materi ajar
penilaian Penyajian kasus cukup menarik dan
3
terkait materi ajar
Penyajian kasus kurang menarik dan
2
kurang terkait materi ajar
Penyajian kasus tidak menarik dan tidak
1
terkait materi ajar
6 Penyajian bahasa dan Bahasa dan tulisan yang digunakan
4
tulisan dalam instrumen sesuai dengan EYD Bahasa Indonesia
penilaian Bahasa dan tulisan yang digunakan
cukup sesuai dengan EYD Bahasa 3
Indonesia
Bahasa dan tulisan yang digunakan
kurang sesuai dengan EYD Bahasa 2
Indonesia
Bahasa dan tulisan yang digunakan
tidak sesuai dengan EYD Bahasa 1
Indonesia
147

7 Penyajian gambar pada Gambar jelas dan sesuai pertanyaan 4


instrumen penilaian Gambar jelas dan cukup sesuai
3
pertanyaan
Gambar jelas dan kurang sesuai
2
pertanyaan
Gambar jelas dan tidak sesuai
1
pertanyaan
8 Keterbacaan instrumen Kalimat mudah dipahami, tertulis rapih
4
penilaian keterampilan dan menarik
berpikir kritis Kalimat mudah dipahami, tertulis
3
kurang rapih dan kurang menarik
Kalimat sulit dipahami, tertulis kurang
2
rapih dan kurang menarik
Kalimat sulit dipahami, tertulis tidak
1
rapih dan tidak menarik
9 Kesesuaian keluasan Keluasan pertanyaan sesuai dengan
4
pertanyaan dengan perkembangan siswa SMA
perkembangan siswa Keluasan pertanyaan cukup sesuai
SMA sesuai dengan perkembangan siswa 3
SMA
Keluasan pertanyaan kurang sesuai
2
dengan perkembangan siswa SMA
Keluasan pertanyaan tidak sesuai
1
dengan perkembangan siswa SMA
10 Kesesuaian instrumen Pertanyaan dan jawaban instrumen
4
penilaian dengan penilaian sesuai dan tepat
jawaban dari instrumen Pertanyaan dan jawaban instrumen
3
tersebut penilaian cukup sesuai .
Pertanyaan dan jawaban instrumen
2
penilaian kurang sesuai .
148

Pertanyaan dan jawaban instrumen


1
penilaian tidak sesuai.
11 Kelengkapan instrumen Memenuhi empat komponen
4
penilaian(kisi-kisi soal, kelengkapan
butir soal, jawaban dan Memenuhi tiga komponen kelengkapan 3
alternatif jawaban, dan Memenuhi dua komponen kelengkapan 2
pedoman penskoran) Memenuhi satu komponen kelengkapan 1
149

Lampiran 3.5
150
151
152
153
154
155
156
157

Lampiran 4.1

INDIKATOR LEMBAR AKTIVITAS BERPIKIR SISWA

KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS

Nama Sekolah : SMA

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/ Semester : XI / genap

Indikator Keterampilan
No Aspek yang Dinilai
Berpikir Kritis
Merumuskan pertanyaan
Mengidentifikasi atau merumuskan kriteria
1 Memfokuskan pertanyaan
untuk mempertimbangkan kemungkinan
jawaban.
Mempertimbangkan sumber Berpendapat sesuai dengan sumber yang
2 apakah dapat dipercaya atau
tepat
tidak
Mampu memberikan alasan yang tepat
Membuat dan menentukan
3
hasil pertimbangan dalam menyanggah
Mendefinisikan istilah dan Menjawab pertanyaan klarifikasi dan
4 mempertimbangkan suatu
pertanyaan yang menantang
definisi
5 Menganalisis argumen Menyimpulkan materi yang dibahas
Mendefinisikan masalah
6 Menentukan suatu tindakan
Memutuskan hal-hal yang akan dilakukan
Mampu berstrategi logika
7 Berinteraksi dengan orang lain
Mampu bekerjasama dengan siswa lain
158

Lampiran 4.2

Lembar Aktivitas Siswa

Mata Pelajaran : Kimia

Materi : Asam Basa

Kelas/ Semester : XI IPA/ II

Tanggal Observasi :
Petunjuk :

a. Berilah tanda (√ ) pada kolom kualifikasi dengan rentang nomor yang sudah dituliskan
b. Bacalah petunjuk skoring dengan teliti, diskusikan dengan peneliti saat menemukan hal-hal yang kurang dipahami.
c. Lakukan observasi secara objektif

ASPEK YANG DINILAI


Menjawab
Berpendapat Mampu pertanyaan
Mengidentifika- Memutuskan Mampu
sesuai memberikan klarifikasi Menyimpulkan Mendefini- Mampu
N Merumuskan si kriteria untuk hal-hal yang bekerjasama
Nama dengan alasan yang dan materi yang sikan berstrategi
o pertanyaan mempertimbang-
sumber tepat dalam dibahas masalah
akan
logika
dengan
pertanyaan
kan jawaban dilakukan siswa lain
yang tepat menyanggah yang
menantang
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1
2
3
4
5
6
159

ASPEK YANG DINILAI


Menjawab
Berpendapat Mampu pertanyaan
Mengidentifika- Memutuskan Mampu
sesuai memberikan klarifikasi Menyimpulkan Mendefini- Mampu
N Merumuskan si kriteria untuk hal-hal yang bekerjasama
Nama dengan alasan yang dan materi yang sikan berstrategi
o pertanyaan mempertimbang-
sumber tepat dalam pertanyaan dibahas masalah
akan
logika
dengan
kan jawaban dilakukan siswa lain
yang tepat menyanggah yang
menantang
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
Ambarawa, Januari 2014

Observer,

( )
160

Lampiran 4.3

PETUNJUK SKORING LEMBAR AKTIVITAS SISWA

Petunjuk :
d. Bacalah petunjuk skoring dengan teliti, diskusikan dengan peneliti
saat menemukan hal-hal yang kurang dipahami.
e. Lakukan observasi secara objektif

No Aspek yang dinilai Deskripsi dan Skor


1. Merumuskan pertanyaan (3) Pertanyaan yang diajukan berada pada
kisaran taksonomi bloom C3-C6
faktual.
(2) Pertanyaan yang diajukan berada pada
kisaran taksonomi bloom C3-C6
konseptual.
(1) Pertanyaan yang diajukan berada pada
kisaran taksonomi bloom C3-C6.
2 Mengidentifikasi kriteria (3) Membuat kriteria jawaban lebih dari
untuk mempertimbangkan atau sama dengan tiga.
jawaban (2) Membuat dua kriteria jawaban.
(1) Membuat satu kriteria jawaban.
3 Berpendapat sesuai dengan (3) Sumber yang digunakan sudah diakui
sumber yang tepat oleh nasional.
(2) Sumber yang digunakan dari buku
pelajaran.
(1) Sumber yang digunakan dari
pernyataan lisan guru.
4 Mampu memberikan alasan (3) Alasan berdasarkan sumber lebih dari
yang tepat dalam satu.
menyanggah (2) Alasan bedasarkan satu sumber.
(1) Alasan berdasarkan pendapat pribadi.
5 Menjawab pertanyaan (3) Menjawab pertanyaan taksonomi
klarifikasi dan pertanyaan bloom C3-C6 faktual.
yang menantang (2) Menjawab pertanyaan taksonomi
bloom C3-C6 konseptual.
(1) Menjawab pertanyaan taksonomi
bloom C1-C2 faktual.
6 Menyimpulkan materi yang (3) Menyimpulkan semua materi yang
dibahas dibahas dengan menggunakan bahasa
sendiri.
(2) Menyimpulkan semua materi yang
dibahas secara text book.
(1) Menyimpulkan semua materi yang
161

dibahas dengan menggunakan bahasa


sendiri maupun secara text book.

7 Mendefinisikan masalah (3) Mendefinisikan lebih dari satu


masalah dari suatu kondisi.
(2) Mendefinisikan satu fokus masalah
dari suatu kondisi.
(1) Mendefinisikan masalah yang kurang
tepat dari suatu kondisi.
8 Memutuskan hal-hal yang (3) Mampu mengambil keputusan setelah
akan dilakukan mempertimbangkan dengan sumber
dan keadaan.
(2) Mengambil keputusan dengan
pertimbangan salah satu dari sumber
dan keadaan.
(1) Mengambil keputusan tanpa
pertimbangan sumber dan keadaan.
9 Mampu berstrategi logika (3) Berlogika dengan menunjukkan bukti
atau sumber lebih dari satu.
(2) Berlogika dengan menunjukkan bukti
atau sumber satu jenis.
(1) Berlogika dengan tidak disertai
sumber.
10 Mampu bekerjasama dengan (3) Bertukar pendapat dan saling
siswa lain menghargai pendapat sesama teman.
(2) Memberikan pendapat tetapi tidak
dapat menerima pendapat orang lain.
(1) Tidak memberikan pendapat ataupun
menerima pendapat teman yang lain.
162

Lampiran 4.4

RUBRIK KRITERIA VALIDASI

LEMBAR AKTIVITAS BERPIKIR SISWA

KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS

No Aspek yang dinilai Kriteria Sko


1 Ketepatan penggunaan Indikator yang digunakan mewakili
4
indikator pada lembar aktivitas siswa yang diharapkan.
aktivitas siswa Indikator yang digunakan cukup
mewakili aktivitas siswa yang 3
diharapakan.
Indikator yang digunakan kurang
mewakili aktivitas siswa yang 2
diharapakan.
Indikator yang digunakan tidak
mewakili aktivitas siswa yang 1
diharapakan.
2 Kesesuaian antara Aspek yang dinilai sesuai dengan
4
indikator dengan aspek indikator.
yang dinilai Aspek yang dinilai cukup sesuai dengan
3
indikator.
Aspek yang dinilai kurang sesuai
2
dengan indikator.
Aspek yang dinilai tidak sesuai dengan
1
indikator.
3 Pemilihan aspek yang Pemilihan aspek sesuai dengan tujuan
dinilai penggunaan lembar aktivitas berpikir 4
siswa.
Pemilihan aspek cukup sesuai dengan
tujuan penggunaan lembar aktivitas 3
berpikir siswa.
163

Pemilihan aspek kurang sesuai dengan


tujuan penggunaan lembar aktivitas 2
berpikir siswa.
Pemilihan aspek tidak sesuai dengan
tujuan penggunaan lembar aktivitas 1
berpikir siswa.
4 Jumlah aspek dari Jumlah aspek untuk setiap indikator
4
masing-masing indikator sudah mewakili.
Jumlah aspek untuk setiap indikator
3
cukup mewakili.
Jumlah aspek untuk setiap indikator
2
kurang mewakili.
Jumlah aspek untuk setiap indikator
1
tidak mewakili.
5 Jumlah keseluruhan Aspek yang dinilai memiliki jumlah
aspek pada lembar yang sesuai dan tepat untuk masing- 4
aktivitas siswa masing indikator.
Aspek yang dinilai memiliki jumlah
yang cukup sesuai dan tepat untuk 3
masing-masing indikator.
Aspek yang dinilai memiliki jumlah
yang kurang sesuai dan tepat untuk 2
masing-masing indikator.
Aspek yang dinilai memiliki jumlah
yang tidak sesuai dan tepat untuk 1
masing-masing indikator.
164

Lampiran 4.5
165
166

Lampiran 5.1

INDIKATOR

ANGKET RESPON SISWA TERHADAP INSTRUMEN PENILAIAN

KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS

Nama Sekolah : SMA

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/ Semester : XI / genap

Indikator Keterampilan ∑ Nomor


No Aspek yang Dinilai
Berpikir Kritis Butir Butir
1 Memfokuskan Pertanyaan Mengidentifikasi atau
merumuskan kriteria untuk
1 1
mempertimbangkan
kemungkinan jawaban
2 Menganalisis Argumen Mengidentifikasi kalimat-
1 2
kalimat pertanyaan
3 Bertanya dan Menjawab Memberikan penjelasan
2 3, 4
Pertanyaan sederhana
4 Membuat dan Menentukan Membuat dan menentukan
Hasil Pertimbangan hasil pertimbangan
2 5, 8
berdasarkan latar belakang
fakta
5 Menentukan Suatu Mempertimbangkan
Tindakan kriteria untuk
1 6
mempertimbangkan solusi
yang mungkin
6 Berinteraksi dengan Orang Menggunakan strategi
1 7
Lain retorika
7 Mempertimbangkan Kemampuan memberikan
Sumber Apakah Dapat alasan 1 9
Dipercaya atau Tidak
8 Mengidentifikasi Asumsi- Mengkontruksi argumen 1 10
asumsi Penjelasan bukan
1 12
pernyataan
9 Mendefinisikan Istilah dan Menyatakan tafsiran
Mempertimbangkan Suatu 1 11
Definisi
167

Lampiran 5.2

ANGKET RESPON SISWA

Nama :
Petunjuk :
Kelas :
a. Angket ini berisi 12 pertanyaan. Perhatikan dengan
baik setiap pertanyaan sebelum menjawab.
b. Pertimbangkan dengan seksama setiap pertanyaan,
dan berilah jawaban yang sesuai dengan pilihan anda
karena jawaban anda tidak mempengaruhi nilai
pelajaran kimia.
c. Jawablah dengan melingkari alternatif jawaban yang
sesuai menurut pendapat anda pada lembar angket
langsung dan tulislah alasan dari setiap jawaban.

1. Apakah materi pada soal-soal yang telah anda


kerjakan sudah dipelajari dalam pembelajaran
Kimia?
a. Iya
b. Tidak
c.
Alasan........................................................................................
......................
............................................................................................
.............................
2. Apakah anda menemukan materi yang aplikatif pada
soal-soal yang anda kerjakan?
a. Iya
b. Tidak
c.
Alasan........................................................................................
.......................
.............................................................................................
.............................
3. Apakah pertanyaan pada tes esai maupun
problem solving melatih keterampilan
menganalisis?
a. Iya
b. Tidak
c.
Alasan........................................................................................
.......................
.............................................................................................
.............................
4. Apakah pertanyaan pada tes esai maupun
problem solving melatih keterampilan
168

me
ngi
de
nti
fik
asi
?
a. Iya
169

b. Tidak
c. Alasan...............................................................................................................
..........................................................................................................................
5. Apakah setelah berlatih tes esai dan problem solving, anda dapat lebih mudah
memberikan solusi dari masalah keseharian yang menyangkut dengan materi
Kimia?
a. Iya
b. Tidak
c. Alasan...............................................................................................................
..........................................................................................................................
6. Apakah soal tes esai maupun problem solving melatih keterampilan
memutuskan suatu tindakan?
a. Iya
b. Tidak
c. Alasan...............................................................................................................
..........................................................................................................................
7. Apakah penggunaan bahasa pada soal tes esai dan problem solving dapat
dipahami dengan mudah?
a. Iya
b. Tidak
c. Alasan...............................................................................................................
..........................................................................................................................
8. Apakah saat anda mengerjakan soal mengerti maksud dari soal-soal tersebut?
a. Iya
b. Tidak
c. Alasan...............................................................................................................
..........................................................................................................................
9. Apakah anda membutuhkan pemahaman konsep saat menjawab tes esai dan
problem solving?
a. Iya
b. Tidak
c. Alasan...............................................................................................................
..........................................................................................................................
10. Apakah anda menggunakan keterampilan berpikir yang lebih dari biasa untuk
menjawab tes esai dan problem solving?
a. Iya
b. Tidak
c. Alasan...............................................................................................................
..........................................................................................................................
170

11. Menurut anda, apakah setelah mengerjakan tes esai dan problem solving
dapat bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari?
a. Iya
b. Tidak
c. Alasan...............................................................................................................
..........................................................................................................................
12. Apakah tes esai dan problem solving dapat menjadi media untuk berlatih
soal-soal olimpiade Kimia dan soal Ujian Nasional?
a. Iya
b. Tidak
c. Alasan...............................................................................................................
..........................................................................................................................
171

Lampiran 5.3

RUBRIK KRITERIA VALIDASI

ANGKET RESPON SISWA TERHADAP INSTRUMEN PENILAIAN

KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS

No Aspek yang dinilai Kriteria Skor


1 Ketepatan penggunaan Indikator yang digunakan mewakili
4
indikator pada angket respon yang diharapakan.
Indikator yang digunakan cukup
3
mewakili respon yang diharapakan.
Indikator yang digunakan kurang
2
mewakili respon yang diharapakan.
Indikator yang digunakan tidak
1
mewakili respon yang diharapakan.
2 Kesesuaian antara Pertanyaan angket sesuai dengan
4
indikator dengan indikator pencapaian respon.
pertanyaan angket Pertanyaan angket cukup sesuai dengan
3
indikator pencapaian respon.
Pertanyaan angket kurang sesuai dengan
2
indikator pencapaian respon.
Pertanyaan angket tidak sesuai dengan
1
indikator pencapaian respon.
3 Pemilihan pertanyaan Pertanyaan angket sesuai dengan tujuan
4
angket penggunaan angket.
Pertanyaan angket cukup sesuai dengan
3
tujuan penggunaan angket.
Pertanyaan angket kurang sesuai dengan
2
tujuan penggunaan angket.
Pertanyaan angket tidak sesuai dengan
1
tujuan penggunaan angket.
4 Jumlah pertanyaan dari Jumlah pertanyaan untuk setiap 4
172

masing-masing indikator indikator sudah mewakili.


Jumlah pertanyaan untuk setiap
3
indikator cukup mewakili.
Jumlah pertanyaan untuk setiap
2
indikator kurang mewakili.
Jumlah pertanyaan untuk setiap
1
indikator tidak mewakili.
5 Jumlah keseluruhan Pertanyaan angket memiliki jumlah
pertanyaan pada angket yang sesuai dan tepat untuk masing- 4
masing indikator.
Pertanyaan angket memiliki jumlah
yang cukup sesuai dan tepat untuk 3
masing-masing indikator.
Pertanyaan angket memiliki jumlah
yang kurang sesuai dan tepat untuk 2
masing-masing indikator.
Pertanyaan angket memiliki jumlah
yang tidak sesuai dan tepat untuk 1
masing-masing indikator.
6 Pemilihan alternatif Alternatif jawaban respon sesuai dengan
4
jawaban respon angket tujuan penggunaan angket.
Alternatif jawaban respon cukup sesuai
3
dengan tujuan penggunaan angket.
Alternatif jawaban respon kurang sesuai
2
dengan tujuan penggunaan angket.
Alternatif jawaban respon tidak sesuai
1
dengan tujuan penggunaan angket.
173

Lampiran 5.4
174
175

ANGKET RESPON GURU

Nama :

Guru pada kelas :

Petunjuk :

a. Angket ini berisi 10 pertanyaan. Perhatikan dengan baik setiap pertanyaan


sebelum menjawab.
b. Pertimbangkan dengan seksama setiap pertanyaan, dan berilah jawaban yang
sesuai dengan pilihan anda.
c. Jawablah dengan melingkari alternatif jawaban yang sesuai menurut pendapat
anda pada lembar angket langsung dan tulislah alasan dari setiap jawaban.

a. Apakah materi pada soal tes esai dan problem solving berkaitan dengan asam
basa?
a. Iya
b. Tidak
c. Alasan...............................................................................................................
..........................................................................................................................
b. Apakah materi pada soal tes esai dan problem solving itu aplikatif?
a. Iya
b. Tidak
c. Alasan...............................................................................................................
.........................................................................................................................
3. Apakah cakupan materi tes esai dan problem solving sesuai dengan standar
kompetensi dan kompetensi dasar KTSP?
a. Iya
b. Tidak
c. Alasan...............................................................................................................
..........................................................................................................................
4. Apakah pencapaian indikator dari tes esai dan problem solving sesuai dengan
standar kompetensi dan kompetensi dasar dari KTSP?
a. Iya
b. Tidak
c. Alasan...............................................................................................................
.........................................................................................................................
5. Apakah tes esai dan problem solving dapat melatih keterampilan siswa dalam
menganalisis argumen?
176

a. Iya
b. Tidak
c. Alasan...............................................................................................................
..........................................................................................................................
6. Apakah tes esai dan problem solving dapat memicu siswa untuk berpikir kritis?
a. Iya
b. Tidak
c. Alasan...............................................................................................................
..........................................................................................................................
7. Menurut anda, setelah mengerjakan tes esai dan problem solving apakah siswa
dapat terlatih untuk mengidentifikasi masalah?
a. Iya
b. Tidak
c. Alasan...............................................................................................................
..........................................................................................................................
8. Apakah tes esai dan problem solving dapat menumbuhkan keterampilan siswa
untuk memutuskan suatu tindakan?
a. Iya
b. Tidak
c. Alasan...............................................................................................................
..........................................................................................................................
9. Apakah tes esai dan problem solving dapat diterapkan sebagai instrumen
penilaian alternatif bagi guru sebagai pendamping instrumen penilaian baku?
a. Iya
b. Tidak
c. Alasan...............................................................................................................
..........................................................................................................................
10. Apakah tes esai dan problem solving dapat digunakan sebagai instrumen
penilaian untuk materi selain asam dan basa?
a. Iya
b. Tidak
c. Alasan...............................................................................................................
..........................................................................................................................
177

Lampiran 6.1
NILAI AKHIR PRODUK
TES ESAI ANALISIS DAN TES PROBLEM SOLVING
PRA UJI COBA SOAL
NILAI
NO NAMA
TEA TPS AKHIR
1 UC-001 64,17 60,58 62,37
2 UC-002 58,75 66,35 62,55
3 UC-003 59,17 64,42 61,79
4 UC-004 48,75 26,92 37,84
5 UC-005 59,17 60,58 59,87
6 UC-006 47,08 45,19 46,14
7 UC-007 51,67 62,50 57,08
8 UC-008 47,92 36,54 42,23
9 UC-009 65,83 42,31 54,07
10 UC-010 66,25 50,96 58,61
11 UC-011 68,75 54,81 61,78
12 UC-012 51,67 57,69 54,68
13 UC-013 52,92 54,81 53,86
14 UC-014 69,58 63,46 66,52
15 UC-015 62,50 50,00 56,25
16 UC-016 56,67 58,65 57,66
17 UC-017 62,50 55,77 59,13
18 UC-018 51,67 50,00 50,83
19 UC-019 56,25 59,62 57,93
20 UC-020 59,58 75,00 67,29
21 UC-021 63,75 58,65 61,20
22 UC-022 53,33 67,31 60,32
23 UC-023 66,25 60,58 63,41
24 UC-024 68,75 65,38 67,07
25 UC-025 67,50 64,42 65,96
26 UC-026 56,25 73,08 64,66
27 UC-027 58,33 68,27 63,30
28 UC-028 52,50 55,77 54,13
29 UC-029 43,75 62,50 53,13
30 UC-030 71,25 66,35 68,80
31 UC-031 63,33 60,58 61,96
32 UC-032 66,25 42,31 54,28
RATA-RATA 59,13 57,54 58,33
178

Lampiran 6.2

ANALISIS UJI COBA SOAL TES ESAI


ANALISIS
KELAS XII IPA 1 SMAN 1 AMBARAWA SELASA, 28 JANUARI 2014
SKOR MAKSIMAL JUMLAH SKOR JUMLAH KUADRAT
NO KODE TOTAL SKOR
1 2 3 4 5 6 7 8
5 14 6 9 9 6 8 3 60 3600
1 UC - 001 0,5 11 5 4,25 3,75 4 7 3 38,5 1482,25
2 UC - 002 1 11 5 4,25 2,25 2,75 6 3 35,25 1242,5625
3 UC - 003 1 11 5 4,25 1,25 3 7 3 35,5 1260,25
4 UC - 004 2 9 5 4,25 1 0 7 1 29,25 855,5625
5 UC - 005 0 11 5 4,25 2,25 4 6 3 35,5 1260,25
6 UC - 006 0 11 5 3 0,25 1 5 3 28,25 798,0625
7 UC - 007 2 10 5 4 1 3 4 2 31 961
8 UC - 008 0,25 10,25 5 4,25 1 1 5 2 28,75 826,5625
9 UC - 009 3 13 6 5 1 2,5 7 2 39,5 1560,25
10 UC - 010 2 11 6 4,25 3,5 3 7 3 39,75 1580,0625
11 UC - 011 4 11,25 5 4,25 2,75 6 5 3 41,25 1701,5625
12 UC - 012 0,25 10,25 5 4,25 0,25 3 5 3 31 961
13 UC - 013 1,25 10,5 5 4,25 1,75 3 4 2 31,75 1008,0625
14 UC - 014 3 11,25 5 5 4,5 4 7 2 41,75 1743,0625
15 UC - 015 1 11,5 5 6 1 3 7 3 37,5 1406,25
16 UC - 016 3 10,25 5 4 2,25 2,5 5 2 34 1156
17 UC - 017 2 11 5 4,25 3,25 2 7 3 37,5 1406,25
18 UC - 018 1,5 9 5 4 1,5 2 6 2 31 961
19 UC - 019 1,25 10 5 4,25 1,25 3 7 2 33,75 1139,0625
20 UC - 020 2 11 6 4,25 3 2,5 4 3 35,75 1278,0625
21 UC - 021 2 10 5 5 3,25 3 7 3 38,25 1463,0625
22 UC - 022 1 9 5 4,5 1,5 2 6 3 32 1024
23 UC - 023 2 12 5 5 3,75 3 7 2 39,75 1580,0625
24 UC - 024 3 11 5,5 4,25 4 3,5 7 3 41,25 1701,5625
25 UC - 025 2 13,25 5 4,5 3,75 3 7 2 40,5 1640,25
26 UC - 026 1 12 5 4 1,75 3 5 2 33,75 1139,0625
27 UC - 027 1,5 10 5 4,25 2,25 3 6 3 35 1225
28 UC - 028 0 9 5 5 1,5 3 6 2 31,5 992,25
29 UC - 029 2,5 10 2 3,75 0,75 2 5 0,25 26,25 689,0625
30 UC - 030 3 14 5 3,75 5 3 7 2 42,75 1827,5625
31 UC - 031 2 11,25 5 4,5 3,25 2 7 3 38 1444
32 UC - 032 0,5 12,75 5 4,25 3,25 3 8 3 39,75 1580,0625
JUMLAH 51,5 348,5 160,5 139 72,75 88,75 196 78,25 1135,25 40893,0625
2652,25 121452,25 25760,25 19321 5292,5625 7876,5625 38416 6123,0625 1288792,563
179

PERHITUNGAN REALIBILITAS

NO S2t 19,32171631
1 2 3 4 5 6 7 8 S21 1,050537109
1 0,25 121 25 18,0625 14,0625 16 49 9 S22 1,441162109
2 1 121 25 18,0625 5,0625 7,5625 36 9 S23 0,382568359
3 1 121 25 18,0625 1,5625 9 49 9 S24 0,252929688
4 4 81 25 18,0625 1 0 49 1 S25 1,595153809
5 0 121 25 18,0625 5,0625 16 36 9 S26 1,044372559
6 0 121 25 9 0,0625 1 25 9 S27 1,171875
7 4 100 25 16 1 9 16 4 S28 0,459899902
8 0,0625 105,0625 25 18,0625 1 1 25 4 S2i 7,398498535
9 9 169 36 25 1 6,25 49 4 r11 0,705
10 4 121 36 18,0625 12,25 9 49 9
11 16 126,5625 25 18,0625 7,5625 36 25 9
12 0,0625 105,0625 25 18,0625 0,0625 9 25 9
13 1,5625 110,25 25 18,0625 3,0625 9 16 4
14 9 126,5625 25 25 20,25 16 49 4
15 1 132,25 25 36 1 9 49 9
16 9 105,0625 25 16 5,0625 6,25 25 4
17 4 121 25 18,0625 10,5625 4 49 9
18 2,25 81 25 16 2,25 4 36 4
19 1,5625 100 25 18,0625 1,5625 9 49 4
20 4 121 36 18,0625 9 6,25 16 9
21 4 100 25 25 10,5625 9 49 9
22 1 81 25 20,25 2,25 4 36 9
23 4 144 25 25 14,0625 9 49 4
24 9 121 30,25 18,0625 16 12,25 49 9
25 4 175,5625 25 20,25 14,0625 9 49 4
26 1 144 25 16 3,0625 9 25 4
27 2,25 100 25 18,0625 5,0625 9 36 9
28 0 81 25 25 2,25 9 36 4
29 6,25 100 4 14,0625 0,5625 4 25 0,0625
30 9 196 25 14,0625 25 9 49 4
31 4 126,5625 25 20,25 10,5625 4 49 9
32 0,25 162,5625 25 18,0625 10,5625 9 64 9
JML 116,5 3841,5 817,25 611,875 216,4375 279,5625 1238 206,0625
180

Lampiran 6.3
ANALISIS UJI CO BA SOAL TES PROBLEM SOLVING
KELAS XII IPA 1 SMAN 1 AMBARAWA SELASA, 28 JANUARI 2014
SKOR MAKSIMAL JUMLAH SKOR JUMLAH ABILITAS
NO KODE 1 2 3 4 TOTAL KUADRAT 7,117615
6 9 4 7 26 676 1 2 3 4 0,732178
1 UC - 001 3 6,75 3 3 15,75 248,0625 9 45,5625 9 9 0,802673
2 UC - 002 3,75 7 3 3,5 17,25 297,5625 14,0625 49 9 12,25 0,848083
3 UC - 003 2,75 7 4 3 16,75 280,5625 7,5625 49 16 9 0,939392
4 UC - 004 0 5 2 0 7 49 0 25 4 0
5 UC - 005 4 5,25 2,5 4 15,75 248,0625 16 27,5625 6,25 16 3,322327
6 UC - 006 1,25 7 2,5 1 11,75 138,0625 1,5625 49 6,25 1 r11 0,71097
7 UC - 007 3 6,75 3,5 3 16,25 264,0625 9 45,5625 12,25 9
8 UC - 008 1 6 1,5 1 9,5 90,25 1 36 2,25 1
9 UC - 009 2 5,5 1 2,5 11 121 4 30,25 1 6,25
10 UC - 010 3 5,25 2 3 13,25 175,5625 9 27,5625 4 9
11 UC - 011 3,75 5,75 1 3,75 14,25 203,0625 14,0625 33,0625 1 14,0625
12 UC - 012 3 7 2 3 15 225 9 49 4 9
13 UC - 013 2,5 5,5 3 3,25 14,25 203,0625 6,25 30,25 9 10,5625
14 UC - 014 3 7 3,5 3 16,5 272,25 9 49 12,25 9
15 UC - 015 3 5,5 2 2,5 13 169 9 30,25 4 6,25
16 UC - 016 2,5 6,5 3,75 2,5 15,25 232,5625 6,25 42,25 14,0625 6,25
17 UC - 017 2 7,5 3 2 14,5 210,25 4 56,25 9 4
18 UC - 018 3 5 2,75 2,25 13 169 9 25 7,5625 5,0625
19 UC - 019 2 7 2,5 4 15,5 240,25 4 49 6,25 16
20 UC - 020 3,75 8 4 3,75 19,5 380,25 14,0625 64 16 14,0625
21 UC - 021 2 5,5 3,75 4 15,25 232,5625 4 30,25 14,0625 16
22 UC - 022 3 7 3,75 3,75 17,5 306,25 9 49 14,0625 14,0625
23 UC - 023 2,5 7,25 3,5 2,5 15,75 248,0625 6,25 52,5625 12,25 6,25
24 UC - 024 3 7 3,75 3,25 17 289 9 49 14,0625 10,5625
25 UC - 025 2 7,25 4 3,5 16,75 280,5625 4 52,5625 16 12,25
26 UC - 026 3 8,25 4 3,75 19 361 9 68,0625 16 14,0625
27 UC - 027 3,5 7 3,5 3,75 17,75 315,0625 12,25 49 12,25 14,0625
28 UC - 028 2,25 7,25 1 4 14,5 210,25 5,0625 52,5625 1 16
29 UC - 029 3,5 6,75 2 4 16,25 264,0625 12,25 45,5625 4 16
30 UC - 030 3,5 7,25 2,5 4 17,25 297,5625 12,25 52,5625 6,25 16
31 UC - 031 3 6,5 3 3,25 15,75 248,0625 9 42,25 9 10,5625
32 UC - 032 2 5 2 2 11 121 4 25 4 4
JUMLAH 85,5 208,25 89,25 95,75 478,75 7390,3125 251,875 1380,9375 276,0625 316,5625
7310,25 43368,063 7965,5625 9168,0625 229201,5625
179

Lampiran 7.1
NILAI AKHIR PRODUK
TES ESAI ANALISIS DAN TES PROBLEM SOLVING UJI SKALA
KECIL
NILAI KETUNTASAN
NO NAMA
TEA TPS AKHIR BELAJAR
1 SK-001 73,33 73,08 73,21 TIDAK TUNTAS
2 SK-002 72,08 65,38 68,73 TIDAK TUNTAS
3 SK-003 75,00 76,92 75,96 TIDAK TUNTAS
4 SK-004 42,92 44,23 43,57 TIDAK TUNTAS
5 SK-005 54,58 5,77 30,18 TIDAK TUNTAS
6 SK-006 61,67 23,08 42,37 TIDAK TUNTAS
7 SK-007 62,08 59,62 60,85 TIDAK TUNTAS
8 SK-008 45,42 46,15 45,79 TIDAK TUNTAS
9 SK-009 29,17 26,92 28,04 TIDAK TUNTAS
RATA-
TIDAK TUNTAS
RATA 57,36 46,79 52,08
180

Lampiran 7.2
ANALISIS UJI SKALA KECIL PRODUK TES ESAI
ANALISIS EKSTRAKURIKULER OLIMPIADE KIMIA
SKOR MAKSIMAL JUMLA
JUMLAH
NO NAMA 1 2 3 4 5 6 7 8 H SKOR KUADRAT
5 14 6 9 9 6 8 3 TOTAL 1 2 3 4 5 6 7 8
1 SK-001 1 12 5 7 7 6 5 1 44 1936 1 144 25 49 49 36 25 1
2 SK-002 1 12,75 5 4,5 9 6 4 1 43,25 1870,5625 1 162,563 25 20,25 81 36 16 1
3 SK-003 1 13 5 5 9 6 5 1 45 2025 1 169 25 25 81 36 25 1
4 SK-004 0,5 8,5 0 1 7,25 6 1 1,5 25,75 663,0625 0,25 72,25 0 1 52,5625 36 1 2,25
5 SK-005 1 6,5 6 4 6,25 6 2 1 32,75 1072,5625 1 42,25 36 16 39,0625 36 4 1
6 SK-006 1 12,5 6 3,5 4 6 3 1 37 1369 1 156,25 36 12,25 16 36 9 1
7 SK-007 1,5 10 5 6,75 5 6 2 1 37,25 1387,5625 2,25 100 25 45,563 25 36 4 1
8 SK-008 2 8,75 5 1,5 1,5 6 1 1,5 27,25 742,5625 4 76,5625 25 2,25 2,25 36 1 2,25
9 SK-009 0 10 5 2 0,5 0 0 0 17,5 306,25 0 100 25 4 0,25 0 0 0
JUMLAH 9 94 42 35,25 49,5 48 23 9 309,75 11372,5625 11,5 1022,88 222 175,31 346,125 288 85 10,5
81 8836 1764 1242,56 2450,25 2304 529 81 95945,063

PERHITUNGAN REALIBILITAS
S 2t 79,111
S 21 0,2778
2
S2 4,5664
S 23 4,6667
2
S4 3,9167
2
S5 8,2083
S 26 3,5556
2
S7 2,9136
S 28 0,1667
28,272
r11 0,734
181

Lampiran 7.3
ANALISIS UJI PRODUK SKALA KECIL
TES PROBLEM SOLVING
EKSTRAKURIKULER OLIMPIADE
KIMIA
SKOR MAKSIMAL JUMLAH JUMLAH
NO NAMA SKOR TOTAL KUADRAT

1 2 3 4
6 9 4 7 26 676 1 2 3 4
1 SK-001 4 4 4 7 19 361 16 16 16 49
2 SK-002 3,5 4,5 2 7 17 289 12,25 20,25 4 49
3 SK-003 3 6 4 7 20 400 9 36 16 49
4 SK-004 2,5 4 1 4 11,5 132,25 6,25 16 1 16
5 SK-005 1,5 0 0 0 1,5 2,25 2,25 0 0 0
6 SK-006 2 3 1 0 6 36 4 9 1 0
7 SK-007 3 4,5 3 5 15,5 240,25 9 20,25 9 25
8 SK-008 3 2 4 3 12 144 9 4 16 9
9 SK-009 2 4 1 0 7 49 4 16 1 0
JUMLAH 24,5 32 20 33 109,5 1653,75 71,75 137,5 64 197
600,25 1024 400 1089 11990,25

PERHITUNGAN REALIBILITAS
S2 t 35,72222
2
S1 0,561728
2
S2 2,635802
2
S3 2,17284
2
S4 8,444444
13,81481
r11 0,81769
182

Lampiran 7.4

PERHITUNGAN RELIABILITAS LEMBAR AKTIVITAS SISWA


UJI COBA SKALA KECIL
TABEL 1. DATA TABEL 2. RINGKASAN ANAVA RELIABILITAS RATING
RATERS
RESPONDEN ∑Xp (∑xP)2
A B C
1 18 21 22 61 3721
2 21 25 24 70 4900
3 17 20 19 56 3136
4 16 18 20 54 2916 VARIASI JK db MK
5 17 19 21 57 3249
JKT 200,296296 26
6 22 23 23 68 4624
JK antar raters 73,1851852 2
7 15 17 22 54 2916
JKs 102,962963 8 12,87037037
8 19 23 25 67 4489
JKr 24,1481481 16 1,509259259
9 19 20 24 63 3969
∑Xp 164 186 200 550 33920
r11 (1 RATERS) 0,715034965
(∑xP)2 26896 34596 40000 r11 (3 RATERS) 0,882733813
183

Lampiran 7.5

DATA NILAI AKTIVITAS SISWA


SKALA KECIL

ASPEK

KRITERIA
JUMLAH
KODE SKOR
NO
SISWA RATA-
RATA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

RATA-RATA
RATA-RATA

RATA-RATA
RATA-RATA

RATA-RATA

RATA-RATA

RATA-RATA

RATA-RATA

RATA-RATA

RATA-RATA
I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III

1 SK-001 2 3 2 2,3 2 3 2 2,3 2 1 2 1,7 2 2 3 2,3 2 2 2 2,0 2 3 3 2,7 1 3 3 2,3 1 1 2 1,3 2 2 1 1,7 2 3 3 2,7 21,3 CUKUP
2SK-002 2 2 2 2,0 2 2 3 2,3 2 2 2 2,0 3 2 3 2,7 2 3 2 2,3 2 2 2 2,0 1 2 2 1,7 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 3 3 3 3,0 22,0 CUKUP
3 SK-003 3 2 1 2,0 2 2 3 2,3 2 3 2 2,3 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 1 1,7 2 2 1 1,7 2 1 2 1,7 2 2 1 1,7 2 2 2 2,0 19,3 CUKUP
4SK-004 2 1 2 1,7 2 2 1 1,7 1 2 2 1,7 1 2 2 1,7 1 2 2 1,7 2 3 2 2,3 2 3 2 2,3 1 2 2 1,7 2 2 1 1,7 2 2 3 2,3 18,7 CUKUP
5 SK-005 1 2 1 1,3 2 2 2 2,0 1 2 2 1,7 2 2 2 2,0 1 1 2 1,3 2 1 2 1,7 1 1 2 1,3 2 2 2 2,0 2 2 1 1,7 3 3 2 2,7 17,7 CUKUP
6SK-006 2 3 3 2,7 1 2 2 1,7 2 3 3 2,7 3 3 3 3,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 3 3 3 3,0 2 2 2 2,0 3 2 2 2,3 23,3 CUKUP
7 SK-007 2 1 2 1,7 1 2 3 2,0 1 2 2 1,7 2 2 2 2,0 1 2 2 1,7 1 2 2 1,7 1 2 2 1,7 2 2 2 2,0 1 1 2 1,3 3 2 3 2,7 18,3 CUKUP
8SK-008 3 2 2 2,3 2 3 3 2,7 2 2 3 2,3 2 3 2 2,3 2 2 2 2,0 1 2 2 1,7 1 2 2 1,7 2 2 2 2,0 1 2 2 1,7 3 3 3 3,0 21,7 CUKUP
9 SK-009 1 1 2 1,3 2 3 3 2,7 2 2 3 2,3 2 2 3 2,3 3 2 2 2,3 1 1 2 1,3 2 1 2 1,7 2 2 3 2,3 1 1 2 1,3 3 2 2 2,3 20,0 CUKUP
RATA-RATA 2 2 2 1,9 2 2 2 2,2 2 2 2 2,0 2 2 2 2,3 2 2 2 1,9 2 2 2 1,9 1 2 2 1,8 2 2 2 2,0 2 2 2 1,7 3 2 3 2,6 20,3 CUKUP
CUKUP

CUKUP
CUKUP

CUKUP
CUKUP
TINGGI

CUKUP
CUKUP
TINGGI

CUKUP

CUKUP
KURANG

CUKUP

CUKUP
CUKUP

CUKUP
CUKUP

CUKUP
CUKUP

CUKUP
KURANG

CUKUP
CUKUP

CUKUP
KURANG

TINGGI
TINGGI
CUKUP

TINGGI
CUKUP

KURANG

KURANG
CUKUP

CUKUP
CUKUP

CUKUP

CUKUP

CUKUP

KURANG

TINGGI
KRITERIA

KRITERIA PER SISWA KRITERIA PER RATER


24 - 30 = TINGGI 2,4 - 3 = TINGGI
17 - 23 = CUKUP 1,7 - 2,3 =
CUKUP
10 - 16 = 1 - 1,6 =
KURANG KURANG
184

Lampiran 7.6

ANALISIS ANGKET RESPO N SISWA


TERHADAP INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS
NO MO JUMLAH JUMLAH
NO NAMA R
TO TAL KUADRAT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 SK-001 3 4 4 4 2 4 3 3 3 4 4 4 42 1764
2 SK-002 2 4 4 3 4 4 3 2 3 3 4 4 40 1600
3 SK-003 3 1 4 3 2 4 3 2 4 4 4 4 38 1444
4 SK-004 2 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 42 1764
5 SK-005 3 4 3 3 4 3 3 2 3 4 4 4 40 1600
6 SK-006 3 4 4 4 4 3 3 2 4 4 3 3 41 1681
7 SK-007 3 4 3 1 3 3 2 2 4 3 4 3 35 1225
8 SK-008 2 4 4 3 4 4 2 3 1 1 4 4 36 1296
9 SK-009 3 3 1 1 0 1 0 2 1 1 4 1 18 324
JUMLAH 24 32 31 25 26 29 22 22 27 28 35 31 332 12698
576 1024 961 625 676 841 484 484 729 784 1225 961 110224
PERHITUNGAN REALIBILITAS DAN RESPO N SISWA
TERHADAP INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS
SISWA
NO NAMA RESPO N SISWA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 SK-001 9 16 16 16 4 16 9 9 9 16 16 16 SANGAT TINGGI
2 SK-002 4 16 16 9 16 16 9 4 9 9 16 16 SANGAT TINGGI
3 SK-003 9 1 16 9 4 16 9 4 16 16 16 16 TINGGI
4 SK-004 4 16 16 9 9 9 9 16 16 16 16 16 SANGAT TINGGI
5 SK-005 9 16 9 9 16 9 9 4 9 16 16 16 SANGAT TINGGI
6 SK-006 9 16 16 16 16 9 9 4 16 16 9 9 SANGAT TINGGI
7 SK-007 9 16 9 1 9 9 4 4 16 9 16 9 TINGGI
8 SK-008 4 16 16 9 16 16 4 9 1 1 16 16 TINGGI
9 SK-009 9 9 1 1 0 1 0 4 1 1 16 1 RENDAH
JUMLAH 66 122 115 79 90 101 62 58 93 100 137 115
S2 1 S22 S2 3 S24 S2 5 S2 6 S27 S2 8 S29 S210 S211 S212
2
St 50,09877 0,222222 0,91358 0,91358 1,061728 1,654321 0,839506 0,91358 0,469136 1,333333 1,432099 0,098765 0,91358 10,7654321
r11 0,85649 KRITERIA RESPO N SISWA
39 - 48 = SANGAT TINGGI
30 - 38 = TINGGI
21 - 29 = CUKUP
12 - 20 = RENDAH
185

Lampiran 8.1
NILAI AKHIR PRODUK
TES ESAI ANALISIS & TES PROBLEM SOLVING
TAHAP SKALA LUAS
NILAI KETUNTASAN
NO NAMA
BELAJAR
TEA TPS AKHIR
1 SB - 001 76,25 85 80,63 TUNTAS
2 SB - 002 70,00 57 63,50 TIDAK TUNTAS
3 SB - 003 71,67 64 67,83 TIDAK TUNTAS
4 SB - 004 62,92 80 71,46 TIDAK TUNTAS
5 SB - 005 61,67 81 71,33 TIDAK TUNTAS
6 SB - 006 43,33 58 50,67 TIDAK TUNTAS
7 SB - 007 56,67 54 55,33 TIDAK TUNTAS
8 SB - 008 73,33 56 64,67 TIDAK TUNTAS
9 SB - 009 70,00 50 60,00 TIDAK TUNTAS
10 SB - 010 62,92 52 57,46 TIDAK TUNTAS
11 SB - 011 68,75 60 64,38 TIDAK TUNTAS
12 SB - 012 53,33 63 58,17 TIDAK TUNTAS
13 SB - 013 58,33 55 56,67 TIDAK TUNTAS
14 SB - 014 70,42 57 63,71 TIDAK TUNTAS
15 SB - 015 83,33 62 72,67 TIDAK TUNTAS
16 SB - 016 50,83 63 56,92 TIDAK TUNTAS
17 SB - 017 72,92 69 70,96 TIDAK TUNTAS
18 SB - 018 72,50 50 61,25 TIDAK TUNTAS
19 SB - 019 84,17 74 79,08 TUNTAS
20 SB - 020 57,08 75 66,04 TIDAK TUNTAS
21 SB - 021 60,83 78 69,42 TIDAK TUNTAS
22 SB - 022 64,17 72 68,08 TIDAK TUNTAS
23 SB - 023 69,58 51 60,29 TIDAK TUNTAS
24 SB - 024 70,42 56 63,21 TIDAK TUNTAS
25 SB - 025 80,42 71 75,71 TIDAK TUNTAS
26 SB - 026 71,67 55 63,33 TIDAK TUNTAS
27 SB - 027 75,00 52 63,50 TIDAK TUNTAS
28 SB - 028 71,00 56 63,50 TIDAK TUNTAS
29 SB - 029 65,42 62 63,71 TIDAK TUNTAS
30 SB - 030 62,50 60 61,25 TIDAK TUNTAS
31 SB - 031 57,08 80 68,54 TIDAK TUNTAS
32 SB - 032 74,58 55 64,79 TIDAK TUNTAS
33 SB - 033 82,08 75 78,54 TUNTAS
34 SB - 034 80,42 62 71,21 TIDAK TUNTAS
35 SB - 035 80,42 79 79,71 TUNTAS
36 SB - 036 78,75 59 68,88 TIDAK TUNTAS
37 SB - 037 61,25 56 58,63 TIDAK TUNTAS
38 SB - 038 47,50 55 51,25 TIDAK TUNTAS
39 SB - 039 70,83 88 79,42 TUNTAS
40 SB - 040 82,50 60 71,25 TIDAK TUNTAS
RATA-
68,17 63,68 65,92
RATA
186

Lampiran 8.2

ANALISIS TES ESAI ANALISIS


UJI COBA SKALA BESAR
KELAS XI IPA
SKO R MAKSIMAL
NO NAMA JUMLAH JUMLAH KUADRAT
1 2 3 4 5 6 7 8
5 14 6 9 9 6 8 3
1 SB - 001 4 11 6 5 5,25 4,5 7 3 45,75 2093,0625
2 SB - 002 2 10,25 6 5,5 4,25 4 7 3 42 1764
3 SB - 003 4 10,5 6 7 5,5 3 4 3 43 1849
4 SB - 004 1 11,25 6 4,5 4,5 3,5 5 2 37,75 1425,0625
5 SB - 005 3,5 10 5 6 4,5 3 2 3 37 1369
6 SB - 006 2 6 6 4 5 1 2 0 26 676
7 SB - 007 3 11 3 3 6 3 2 3 34 1156
8 SB - 008 3 11 6 6 6,5 3,5 5 3 44 1936
9 SB - 009 1,5 12,5 6 5 6 3 5 3 42 1764
10 SB - 010 3 10 3 5,5 5,25 4 4 3 37,75 1425,0625
11 SB - 011 1 11 6 4 5,75 3,5 7 3 41,25 1701,5625
12 SB - 012 2 12 2 4 5 3 3 1 32 1024
13 SB - 013 2 12 6 3 5 4 2 1 35 1225
14 SB - 014 3,5 12,25 4 5 5,5 4 5 3 42,25 1785,0625
15 SB - 015 4,5 12 6 6 7 4,5 7 3 50 2500
16 SB - 016 3,5 11 1 4 1 4 5 1 30,5 930,25
17 SB - 017 3,75 12 6 7 5,5 3,5 3 3 43,75 1914,0625
18 SB - 018 4 13 6 5,5 5 3 4 3 43,5 1892,25
19 SB - 019 4 13 5 7 7,5 5 6 3 50,5 2550,25
20 SB - 020 0,5 12 6 4 5,75 1 5 0 34,25 1173,0625
21 SB - 021 3,5 10 5 4 5 2 4 3 36,5 1332,25
22 SB - 022 3,5 7,5 6 4,5 5 4 5 3 38,5 1482,25
23 SB - 023 2 10,25 6 8 4,5 3 5 3 41,75 1743,0625
24 SB - 024 3 12 6 6,5 4,75 2 5 3 42,25 1785,0625
25 SB - 025 4 11,75 5 6,5 7,5 4,5 6 3 48,25 2328,0625
26 SB - 026 2 13 6 5 4 4 6 3 43 1849
27 SB - 027 4 12 6 5,75 4,75 3,5 6 3 45 2025
28 SB - 028 3,75 11 4 4,25 6,6 3 7 3 42,6 1814,76
29 SB - 029 3,5 11 4 4,25 4,5 4 6 2 39,25 1540,5625
30 SB - 030 3 10 6 4,75 3,75 3 4 3 37,5 1406,25
31 SB - 031 2,5 9 6 4,25 3,5 3 3 3 34,25 1173,0625
32 SB - 032 2 13 5 4,25 6 5,5 7 2 44,75 2002,5625
33 SB - 033 3,25 13 6 5,5 7 4,5 7 3 49,25 2425,5625
34 SB - 034 3,25 12 6 7,5 7 3,5 6 3 48,25 2328,0625
35 SB - 035 3,25 10,5 6 7,5 6,5 4,5 7 3 48,25 2328,0625
36 SB - 036 3,25 11 6 7,5 6 3,5 7 3 47,25 2232,5625
37 SB - 037 1 12 6 5,75 5 2 3 2 36,75 1350,5625
38 SB - 038 3,5 11 4 2 1 3 3 1 28,5 812,25
39 SB - 039 3,5 11 6 6 3 4 6 3 42,5 1806,25
40 SB - 040 4 12 6 7,5 7,5 4,5 5 3 49,5 2450,25
JUMLAH 117,5 446,75 212 212,25 208,6 139 198 102 1636,1 68368,135
13806,25 199585,56 44944 45050,063 43513,96 19321 39204 10404 2676823,21
187

PERHITUNGAN RELIABILITAS
S2t 75,1162
1 2 3 4 5 6 7 8 S21 1,186273
16 121 36 25 27,5625 20,25 49 9 S2 4,923706
4 105,0625 36 30,25 18,0625 16 49 9 S3 2,141582
16 110,25 36 49 30,25 9 16 9 S4 2,589158
1 126,5625 36 20,25 20,25 12,25 25 4 S5 2,707168
12,25 100 25 36 20,25 9 4 9 S6 1,176978
4 36 36 16 25 1 4 0 S7 3,117192
9 121 9 9 36 9 4 9 S8 0,883998
9 121 36 36 42,25 12,25 25 9 18,72606
2,25 156,25 36 25 36 9 25 9 r11 0,85795
9 100 9 30,25 27,5625 16 16 9
1 121 36 16 33,0625 12,25 49 9
4 144 4 16 25 9 9 1
4 144 36 9 25 16 4 1
12,25 150,0625 16 25 30,25 16 25 9
20,25 144 36 36 49 20,25 49 9
12,25 121 1 16 1 16 25 1
14,0625 144 36 49 30,25 12,25 9 9
16 169 36 30,25 25 9 16 9
16 169 25 49 56,25 25 36 9
0,25 144 36 16 33,0625 1 25 0
12,25 100 25 16 25 4 16 9
12,25 56,25 36 20,25 25 16 25 9
4 105,0625 36 64 20,25 9 25 9
9 144 36 42,25 22,5625 4 25 9
16 138,0625 25 42,25 56,25 20,25 36 9
4 169 36 25 16 16 36 9
16 144 36 33,0625 22,5625 12,25 36 9
14,0625 121 16 18,0625 43,56 9 49 9
12,25 121 16 18,0625 20,25 16 36 4
9 100 36 22,5625 14,0625 9 16 9
6,25 81 36 18,0625 12,25 9 9 9
4 169 25 18,0625 36 30,25 49 4
10,5625 169 36 30,25 49 20,25 49 9
10,5625 144 36 56,25 49 12,25 36 9
10,5625 110,25 36 56,25 42,25 20,25 49 9
10,5625 121 36 56,25 36 12,25 49 9
1 144 36 33,0625 25 4 9 4
12,25 121 16 4 1 9 9 1
12,25 121 36 36 9 16 36 9
16 144 36 56,25 56,25 20,25 25 9
385,375 5069,8125 1184 1204,9375 1172,31 519,5 1084 290
188

Lampiran 8.3

ANALISIS TES PROBLEM


SOLVING
UJI COBA SKALA BESAR
KELAS XI IPA
1 2 3 4 JUMLAH Perhitungan Reliabilitas
No Nama JUMLAH
6 9 4 6 KUADRAT 1 2 3 4 S2t 12,835961
1 SB - 001 5,5 7,5 3,75 4,5 21,25 451,5625 30,25 56,25 14,0625 20,25 S21 1,4256395
2 SB - 002 2,5 5 3,75 3 14,25 203,0625 6,25 25 14,0625 9 S22 1,5612731
3 SB - 003 3 6 3,5 3,5 16 256 9 36 12,25 12,25 2
S3 0,6374926
4 SB - 004 5,25 5,5 4 5,25 20 400 27,5625 30,25 16 27,5625 S24 0,9041493
5 SB - 005 5,25 5,5 4 5,5 20,25 410,0625 27,5625 30,25 16 30,25 4,5285544
6 SB - 006 2,5 4 4 4 14,5 210,25 6,25 16 16 16 r11 0,86293
7 SB - 007 3 4 3,5 3 13,5 182,25 9 16 12,25 9
8 SB - 008 2,5 6 2,5 3 14 196 6,25 36 6,25 9
9 SB - 009 3 3 2 4,5 12,5 156,25 9 9 4 20,25
10 SB - 010 2 5 2,5 3,5 13 169 4 25 6,25 12,25
11 SB - 011 3 6 3 3 15 225 9 36 9 9
12 SB - 012 3,5 5 3,5 3,75 15,75 248,0625 12,25 25 12,25 14,0625
13 SB - 013 2,25 6 2,5 3 13,75 189,0625 5,0625 36 6,25 9
14 SB - 014 3,5 5 2,5 3,25 14,25 203,0625 12,25 25 6,25 10,5625
15 SB - 015 3 6 3,5 3 15,5 240,25 9 36 12,25 9
16 SB - 016 3,75 5 3,5 3,5 15,75 248,0625 14,0625 25 12,25 12,25
17 SB - 017 4 6 3,75 3,5 17,25 297,5625 16 36 14,0625 12,25
18 SB - 018 2,5 4,5 2 3,5 12,5 156,25 6,25 20,25 4 12,25
19 SB - 019 5 5,5 3,5 4,5 18,5 342,25 25 30,25 12,25 20,25
20 SB - 020 5 6 3 4,75 18,75 351,5625 25 36 9 22,5625
21 SB - 021 5 7 3,75 3,75 19,5 380,25 25 49 14,0625 14,0625
22 SB - 022 4,5 6 3,5 4 18 324 20,25 36 12,25 16
23 SB - 023 2 5 2 3,75 12,75 162,5625 4 25 4 14,0625
24 SB - 024 3 4 3,75 3,25 14 196 9 16 14,0625 10,5625
25 SB - 025 3,75 6 3 5 17,75 315,0625 14,0625 36 9 25
26 SB - 026 3 5 2,75 3 13,75 189,0625 9 25 7,5625 9
27 SB - 027 2,5 5 2,5 3 13 169 6,25 25 6,25 9
28 SB - 028 3 4 4 3 14 196 9 16 16 9
29 SB - 029 3 6 3 3,5 15,5 240,25 9 36 9 12,25
30 SB - 030 2,5 6 3 3,5 15 225 6,25 36 9 12,25
31 SB - 031 4,5 6,5 4 5 20 400 20,25 42,25 16 25
32 SB - 032 3 5 2 3,75 13,75 189,0625 9 25 4 14,0625
33 SB - 033 4,5 6 3,5 4,75 18,75 351,5625 20,25 36 12,25 22,5625
34 SB - 034 3,5 6 2,5 3,5 15,5 240,25 12,25 36 6,25 12,25
35 SB - 035 4,5 7 3,5 4,75 19,75 390,0625 20,25 49 12,25 22,5625
36 SB - 036 2,5 5 3,5 3,75 14,75 217,5625 6,25 25 12,25 14,0625
37 SB - 037 1,5 6 3 3,5 14 196 2,25 36 9 12,25
38 SB - 038 2 5 3,75 3 13,75 189,0625 4 25 14,0625 9
39 SB - 039 5,5 7 4 5,5 22 484 30,25 49 16 30,25
40 SB - 040 3 6 2,5 3,5 15 225 9 36 6,25 12,25
JUMLAH 136,75 220 127,75 152,25 636,75 10415,313 514,5625 1244,5 424,1875 602,4375
JUMLAH KUADRAT 18700,563 48400 16320,063 23180,063 405450,56
189

Lampiran 8.4

PERHITUNGAN RELIABILITAS LEMBAR PERFORMA BERPIKIR SISWA


UJI SKALA BESAR
TABEL 1. DATA TABEL 2. RINGKASAN ANAVA RELIABILITAS RATI
RATERS VARIASI JK db MK
RESPONDEN A B C ∑Xp (∑xP)2 JKT 1884,601626 122
1 18 18 19 55 3025 JK antar raters 1207,751626 2
2 24 20 25 69 4761 JKs 1635,268293 40 40,88170732
3 22 23 22 67 4489 JKr 237,8166667 78 3,048931624
4 20 19 22 61 3721 r11 0,805302714
5 17 17 17 51 2601 r11 0,925420639
6 19 21 23 63 3969
7 21 22 24 67 4489
8 18 17 20 55 3025
9 22 20 23 65 4225
10 17 17 18 52 2704
11 19 22 20 61 3721
12 21 22 24 67 4489
13 17 17 17 51 2601
14 18 17 21 56 3136
15 23 21 19 63 3969
16 22 20 20 62 3844
17 17 17 17 51 2601
18 21 19 23 63 3969
19 20 20 23 63 3969
20 17 19 17 53 2809
21 22 26 21 69 4761
22 21 24 24 69 4761
23 20 17 18 55 3025
24 22 25 23 70 4900
25 18 21 17 56 3136
26 21 17 23 61 3721
27 18 17 19 54 2916
28 22 22 24 68 4624
29 22 19 21 62 3844
30 22 21 20 63 3969
31 18 22 17 57 3249
32 21 23 18 62 3844
33 17 21 19 57 3249
34 19 23 22 64 4096
35 18 19 17 54 2916
36 21 22 20 63 3969
37 22 25 23 70 4900
38 18 19 23 60 3600
39 23 17 21 61 3721
40 17 18 21 56 3136
∑Xp 795 806 825 2426 148454
(∑xP)2 632025 649636 680625
190

Lampiran 8.5
ANALISIS ANGKET RESPON SISWA DAN PERHITUNGAN RELIABILITAS
TERHADAP INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS
SISWA
No Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 JML RESPON JML2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 SB - 001 1 2 2 2 3 1 1 1 2 2 2 1 20 RENDAH 400 1 4 4 4 9 1 1 1 4 4 4 1
2 SB - 002 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 4 32 TINGGI 1024 9 4 9 9 9 4 4 4 9 9 4 16
3 SB - 003 2 3 3 3 3 3 2 1 2 3 2 1 28 CUKUP 784 4 9 9 9 9 9 4 1 4 9 4 1
4 SB - 004 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 30 CUKUP 900 4 4 9 9 4 9 4 9 9 4 9 4
5 SB - 005 2 1 2 2 0 1 0 1 1 0 1 1 12 RENDAH 144 4 1 4 4 0 1 0 1 1 0 1 1
6 SB - 006 0 1 3 2 0 1 1 1 1 0 1 1 12 RENDAH 144 0 1 9 4 0 1 1 1 1 0 1 1
7 SB - 007 1 1 1 1 1 2 2 0 1 1 1 0 12 RENDAH 144 1 1 1 1 1 4 4 0 1 1 1 0
8 SB - 008 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 32 TINGGI 1024 9 9 9 9 9 9 4 4 9 9 4 4
9 SB - 009 0 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 RENDAH 169 0 1 9 1 1 1 1 1 1 1 1 1
10 SB - 010 1 2 2 3 3 3 1 1 2 3 2 3 26 CUKUP 676 1 4 4 9 9 9 1 1 4 9 4 9
11 SB - 011 3 3 3 3 1 0 1 1 3 2 2 2 24 CUKUP 576 9 9 9 9 1 0 1 1 9 4 4 4
12 SB - 012 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 4 4 35 TINGGI 1225 9 4 9 9 9 9 4 9 4 9 16 16
13 SB - 013 2 3 3 2 2 3 2 2 1 2 3 1 26 CUKUP 676 4 9 9 4 4 9 4 4 1 4 9 1
14 SB - 014 1 1 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 29 CUKUP 841 1 1 9 9 9 9 4 4 9 4 9 9
15 SB - 015 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 RENDAH 144 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
16 SB - 016 2 3 3 3 3 3 2 2 3 4 3 4 35 TINGGI 1225 4 9 9 9 9 9 4 4 9 16 9 16
17 SB - 017 3 3 3 4 4 3 3 1 2 3 3 4 36 TINGGI 1296 9 9 9 16 16 9 9 1 4 9 9 16
18 SB - 018 2 3 2 3 2 2 1 1 2 3 2 3 26 CUKUP 676 4 9 4 9 4 4 1 1 4 9 4 9
19 SB - 019 2 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 12 RENDAH 144 4 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
20 SB - 020 1 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 23 CUKUP 529 1 4 9 4 4 4 1 4 4 4 4 4
21 SB - 021 1 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 30 CUKUP 900 1 4 9 9 9 9 4 4 9 4 9 9
22 SB - 022 1 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 30 CUKUP 900 1 4 9 9 9 9 4 9 9 4 4 9
23 SB - 023 1 1 2 2 3 2 1 1 2 2 2 4 23 CUKUP 529 1 1 4 4 9 4 1 1 4 4 4 16
24 SB - 024 2 2 3 3 3 3 2 1 2 3 3 3 30 CUKUP 900 4 4 9 9 9 9 4 1 4 9 9 9
25 SB - 025 0 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 RENDAH 169 0 1 9 1 1 1 1 1 1 1 1 1
26 SB - 026 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 RENDAH 169 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
27 SB - 027 3 2 2 3 3 3 2 1 2 3 3 2 29 CUKUP 841 9 4 4 9 9 9 4 1 4 9 9 4
28 SB - 028 3 1 1 1 1 2 1 2 2 1 2 2 19 RENDAH 361 9 1 1 1 1 4 1 4 4 1 4 4
29 SB - 029 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 30 CUKUP 900 4 4 9 4 9 9 4 9 9 9 4 4
30 SB - 030 2 2 2 3 3 3 1 1 3 3 3 3 29 CUKUP 841 4 4 4 9 9 9 1 1 9 9 9 9
31 SB - 031 1 1 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 25 CUKUP 625 1 1 4 4 9 9 4 4 4 9 4 4
32 SB - 032 3 3 3 3 3 3 1 1 2 3 2 3 30 CUKUP 900 9 9 9 9 9 9 1 1 4 9 4 9
33 SB - 033 2 2 2 3 4 3 3 1 2 2 2 2 28 CUKUP 784 4 4 4 9 16 9 9 1 4 4 4 4
34 SB - 034 3 2 2 3 3 2 2 1 2 2 3 3 28 CUKUP 784 9 4 4 9 9 4 4 1 4 4 9 9
35 SB - 035 2 3 1 2 3 2 2 2 3 3 2 4 29 CUKUP 841 4 9 1 4 9 4 4 4 9 9 4 16
36 SB - 036 2 1 1 1 1 1 0 1 1 2 2 2 15 RENDAH 225 4 1 1 1 1 1 0 1 1 4 4 4
37 SB - 037 3 3 2 2 3 3 2 1 3 3 3 4 32 TINGGI 1024 9 9 4 4 9 9 4 1 9 9 9 16
38 SB - 038 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 31 TINGGI 961 4 9 4 9 4 9 9 4 9 9 4 9
39 SB - 039 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 RENDAH 144 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
40 SB - 040 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 4 34 TINGGI 1156 9 4 9 9 9 9 4 4 9 9 9 16
JUMLAH 74 77 92 93 91 89 63 58 83 87 85 93 985 26695 170 173 236 245 251 231 119 106 197 225 205 269
5476 5929 8464 8649 8281 7921 3969 3364 6889 7569 7225 8649 970225
S2t 73,9262 S21 S22 S23 S24 S25 S26 S27 S28 S29 S210 S211 S212 S2i
r11 0,9406 0,89 0,69 0,72 0,83 1,2 0,92 0,54 0,58 0,71 0,99 0,7 1,42 10,1856
191

Lampiran 9.1
NILAI AKHIR PRODUK
TES ESAI ANALISIS & TES PROBLEM SOLVING
TAHAP IMPLEMENTASI
NILAI
NO NAMA KETUNTASAN
TEA TPS AKHIR
1 IM - 001 73,33 76 74,67 TIDAK TUNTAS
2 IM - 002 60,83 80 70,42 TIDAK TUNTAS
3 IM - 003 60,00 81 70,50 TIDAK TUNTAS
4 IM - 004 70,00 42 56,00 TIDAK TUNTAS
5 IM - 005 72,50 78 75,25 TIDAK TUNTAS
6 IM - 006 70,83 81 75,92 TIDAK TUNTAS
7 IM - 007 81,67 81 81,33 TUNTAS
8 IM - 008 60,83 56 58,42 TIDAK TUNTAS
9 IM - 009 85,00 84 84,50 TUNTAS
10 IM - 010 77,50 60 68,75 TIDAK TUNTAS
11 IM - 011 78,33 82 80,17 TUNTAS
12 IM - 012 77,50 84 80,75 TUNTAS
13 IM - 013 78,33 56 67,17 TIDAK TUNTAS
14 IM - 014 79,17 54 66,58 TIDAK TUNTAS
15 IM - 015 85,00 71 78,00 TUNTAS
16 IM - 016 65,83 62 63,92 TIDAK TUNTAS
17 IM - 017 78,33 74 76,17 TUNTAS
18 IM - 018 82,50 78 80,25 TUNTAS
19 IM - 019 81,67 58 69,83 TIDAK TUNTAS
20 IM - 020 78,33 84 81,17 TUNTAS
21 IM - 021 78,33 66 72,17 TIDAK TUNTAS
22 IM - 022 76,67 79 77,83 TUNTAS
23 IM - 023 77,50 54 65,75 TIDAK TUNTAS
24 IM - 024 58,33 52 55,17 TIDAK TUNTAS
25 IM - 025 76,67 52 64,33 TIDAK TUNTAS
26 IM - 026 77,50 79 78,25 TUNTAS
27 IM - 027 60,00 84 72,00 TIDAK TUNTAS
28 IM - 028 80,83 54 67,42 TIDAK TUNTAS
29 IM - 029 54,17 64 59,08 TIDAK TUNTAS
30 IM - 030 66,67 65 65,83 TIDAK TUNTAS
31 IM - 031 60,83 70 65,42 TIDAK TUNTAS
32 IM - 032 86,67 60 73,33 TIDAK TUNTAS
33 IM - 033 81,67 48 64,83 TIDAK TUNTAS
34 IM - 034 52,50 78 65,25 TIDAK TUNTAS
35 IM - 035 82,50 56 69,25 TIDAK TUNTAS
36 IM - 036 63,33 48 55,67 TIDAK TUNTAS
37 IM - 037 60,83 74 67,42 TIDAK TUNTAS
38 IM - 038 80,83 76 78,42 TUNTAS
39 IM - 039 82,50 40 61,25 TIDAK TUNTAS
40 IM - 040 80,83 70 75,42 TIDAK TUNTAS

RATA-RATA 73,42 67,275 70,35 TIDAK TUNTAS


192

Lampiran 9.2
193

Lampiran 9.3

UJI NORMALITAS DATA NILAI TES ESAI ANALISIS KELAS XI IPA


3

Hipotesis
Ho : Data berdistribusi normal
Ha : Data tidak berdistribusi normal

Pengujian Hipotesis:
Rumus yang digunakan:
k
O  Ei
 2
  i1
i
2
Ei
Kriteria yang digunakan
Ho diterima jika  <  tabel

Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal = 87 Panjang Kelas = 5,7
Nilai minimal = 52,50 Rata-rata ( x ) = 73,42
Rentang = 34 s = 9,55
Banyak kelas = 6 n = 40

Batas Z untuk Peluang Luas Kls. (Oi-Ei)²


Kelas Interval Ei Oi
Kelas batas kls. untuk Z Untuk Z Ei
52,50 - 58,50 52,00 -2,24 0,4876 0,0531 2,1234 3 0,3619
59,50 - 65,50 59,00 -1,51 0,4345 0,1531 6,1245 7 0,1251
66,50  72,50 66,00 -0,78 0,2814 0,2640 10,5582 5 2,9260
73,50 - 79,50 73,00 -0,04 0,0174 0,2722 10,8861 13 0,4105
80,50 - 86,50 80,00 0,69 0,2548 0,1678 6,7133 11 2,7372
87,50 - 93,50 87,00 1,42 0,4226 0,0619 2,4747 1 0,8788
94,00 2,16 0,4845
² = 7,4396
Untuk  = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh ² tabel = 7,81

Daer ah p enol akan


Daerah Ho
penerimaan Ho

7,4396 7,81
Karena ² berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
194

Lampiran 9.4

UJI NORMALITAS DATA NILAI TES PROBLEM SOLVING KELAS XI IPA 3

Hipotesis
Ho : Data berdistribusi normal
Ha : Data tidak berdistribusi normal

Pengujian Hipotesis:
Rumus yang digunakan:
k
O  Ei 2
 2
  i1
i
Ei
Kriteria yang digunakan
Ho diterima jika 2 < 2 tabel

Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal = 84 Panjang Kelas = 7,33
Nilai minimal = 40 Rata-rata ( x = 67,28
Rentang = 44 s = 13,10
Banyak kelas = 6 n = 40

Batas Z untuk Peluang Luas Kls. (Oi-Ei)²


Kelas Interval Ei Oi
Kelas batas kls. untuk Z Untuk Z Ei
40,00 - 47,00 39,50 -2,12 0,4830 0,0486 1,9438 2 0,0016
48,00 - 55,00 47,50 -1,51 0,4344 0,1188 4,7516 7 1,0640
56,00  63,00 55,50 -0,90 0,3156 0,2022 8,0893 7 0,1467
64,00 - 71,00 63,50 -0,29 0,1134 0,2398 9,5936 6 1,3461
72,00 - 79,00 71,50 0,32 0,1265 0,1982 7,9265 9 0,1454
80,00 - 87,00 79,50 0,93 0,3246 0,1141 4,5622 9 4,3169
87,50 1,54 0,4387
² = 7,0206
Untuk  = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh ² tabel = 7,81

Daerah Daer ah
penerimaan Ho pen olak an H o

7,0206 7,81
Karena ² berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
195

Lampiran 9.5

UJI NORMALITAS DATA NILAI TEA & TPS KELAS XI IPA


3

Hipotesis
Ho : Data berdistribusi normal
Ha : Data tidak berdistribusi normal

Pengujian Hipotesis:
Rumus yang digunakan:
k
O  E 2

2 i i
  Ei
i1

Kriteria yang digunakan


Ho diterima jika 2 < 2 tabel

Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal = 85 Panjang Kelas = 4,89
Nilai minimal = 55 Rata-rata ( x ) = 70,35
Rentang = 29 s = 7,81
Banyak kelas = 6 n = 40

Batas Z untuk Peluang Luas Kls. (Oi-Ei)²


Kelas Interval Ei Oi
Kelas batas kls. untuk Z Untuk Z Ei
55,00 - 60,00 54,50 -2,03 0,4787 0,0825 3,3006 5 0,8750
61,00 - 66,00 60,50 -1,26 0,3962 0,2075 8,2992 8 0,0108
67,00  72,00 66,50 -0,49 0,1887 0,2974 11,8948 10 0,3018
73,00 - 78,00 72,50 0,28 0,1086 0,2431 9,7231 9 0,0538
79,00 - 84,00 78,50 1,04 0,3517 0,1133 4,5315 7 1,3447
85,00 - 90,00 84,50 1,81 0,4650 0,0301 1,2026 1 0,0341
90,50 2,58 0,4951
² = 2,6202
Untuk  = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh ² tabel = 7,81

Dae rah
Daerah pe nolak an Ho
penerimaan Ho

2,6202 7,81
Karena ² berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
196

Lampiran 9.6
UJI NORMALITAS DATA NILAI ULANGAN XI IPA
3

Hipotesis
Ho : Data berdistribusi normal
Ha : Data tidak berdistribusi normal

Pengujian Hipotesis:
Rumus yang digunakan:
k
O  Ei
 2
  i
i
2
1
Ei

Kriteria yang digunakan


Ho diterima jika 2 < 2 tabel

Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal = 95 Panjang Kelas = 9,17
Nilai minimal = 40 Rata-rata ( x ) = 67,03
Rentang = 55 s = 15,32
Banyak kelas = 6 n = 40

Batas Z untuk Peluang Luas Kls. (Oi-Ei)²


Kelas Interval Ei Oi
Kelas batas kls. untuk Z Untuk Z Ei
40,00 - 49,00 39,50 -1,80 0,4638 0,0901 3,6044 4 0,0434
50,00 - 59,00 49,50 -1,14 0,3737 0,1853 7,4134 8 0,0464
60,00  69,00 59,50 -0,49 0,1884 0,2526 10,1033 12 0,3561
70,00 - 79,00 69,50 0,16 0,0642 0,2281 9,1253 5 1,8649
80,00 - 89,00 79,50 0,81 0,2923 0,1365 5,4619 6 0,0530
90,00 - 99,00 89,50 1,47 0,4289 0,0541 2,1658 5 3,7090
99,50 2,12 0,4830
² = 6,0729
Untuk  = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh ² tabel = 7,81

Daerah Daera h pe nola kan


penerimaan Ho Ho
6,0729 7,81
Karena ² berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
197

Lampiran 9.7
UJI NORMALITAS NILAI MID SEMESTER KELAS XI IPA 3

Hipotesis
Ho : Data berdistribusi normal
Ha : Data tidak berdistribusi normal

Pengujian Hipotesis:
Rumus yang digunakan:
k
O  E 2

2
  i 1
i
Ei
i

Kriteria yang digunakan


Ho diterima jika 2 < 2 tabel

Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal = 100 Panjang Kelas = 10,3
Nilai minimal = 38,33 Rata-rata ( x ) = 71,54
Rentang = 62 s = 13,79
Banyak kelas = 6 n = 40

Batas Z untuk Peluang Luas Kls. (Oi-Ei)²


Kelas Interval Ei Oi
Kelas batas kls. untuk Z Untuk Z Ei
38,33 - 44,33 37,83 -2,44 0,4928 0,0191 0,7647 1 0,0724
45,33 - 51,33 44,83 -1,94 0,4736 0,0501 2,0029 2 0,0000
52,33  58,33 51,83 -1,43 0,4236 0,1019 4,0758 6 0,9085
59,33 - 65,33 58,83 -0,92 0,3217 0,1611 6,4439 3 1,8405
66,33 - 72,33 65,83 -0,41 0,1606 0,1979 7,9159 9 0,1485
73,33 - 79,33 72,83 0,09 0,0373 0,1889 7,5558 10 0,7907
79,83 0,60 0,2262
² = 3,7606
Untuk  = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh ² tabel = 7,81

Daer ah p enol akan


Daerah Ho
penerimaan Ho

3,7606 7,81
Karena ² berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
198

Lampiran 9.8
199
ANALISIS TES ESAI ANALISIS
IMPLEMENTASI PRODUK
KELAS XI IPA
1 2 3 4 5 6 7 8
NO KODE 5 14 6 9 9 6 8 3 JUMLAH JUMLAH KUADRAT
1 IM - 001 3,5 10 6 6 5 4,5 6 3 44 1936
2 IM - 002 2 8 6 4 4,5 4 5 3 36,5 1332,25
3 IM - 003 3 8 6 7 3,5 1,5 4 3 36 1296
4 IM - 004 4,5 10,5 4 5,5 5,5 5 5 2 42 1764
5 IM - 005 4 8,5 6 7 6,5 3 5,5 3 43,5 1892,25
6 IM - 006 2 12 4 4 7,5 4 6 3 42,5 1806,25
7 IM - 007 3 12 6 8 5,5 5 6,5 3 49 2401
8 IM - 008 2 5 6 4,5 4,5 4 7,5 3 36,5 1332,25
9 IM - 009 3 12 6 8 6 5 8 3 51 2601
10 IM - 010 3 12 6 6,5 5 4 7 3 46,5 2162,25
11 IM - 011 4 12 6 6,5 5,5 4 6 3 47 2209
12 IM - 012 3,5 12 6 7 7 4 4 3 46,5 2162,25
13 IM - 013 4,5 12 6 5,5 6 5 5 3 47 2209
14 IM - 014 3 12 6 7,5 5 4 7 3 47,5 2256,25
15 IM - 015 3 14 6 6,5 7,5 4 7 3 51 2601
16 IM - 016 3 8 6 5 6,5 2 6 3 39,5 1560,25
17 IM - 017 3,5 10 6 5,5 7 5 7 3 47 2209
18 IM - 018 4 12 4 9 7,5 3 7 3 49,5 2450,25
19 IM - 019 4 12 6 6 8 5 5 3 49 2401
20 IM - 020 4 12 6 6 6,5 4 5,5 3 47 2209
21 IM - 021 3 10 6 7,5 7,5 4 6 3 47 2209
22 IM - 022 4,5 12 4 6,5 5,5 5,5 5 3 46 2116
23 IM - 023 4 9 6 6 7,5 4 7 3 46,5 2162,25
24 IM - 024 3,5 9 4 5 3 2,5 5 3 35 1225
25 IM - 025 3 12 4 7,5 6,5 4 6 3 46 2116
26 IM - 026 3,5 10 6 7 7 5 5 3 46,5 2162,25
27 IM - 027 1 8 6 4,5 6,5 3 4 3 36 1296
28 IM - 028 3,5 12 6 6,5 7 4,5 6 3 48,5 2352,25
29 IM - 029 3 8 6 1 3 3,5 5 3 32,5 1056,25
30 IM - 030 2 12 6 4 3,5 4 5,5 3 40 1600
31 IM - 031 4 12 6 3,5 3,5 4 0,5 3 36,5 1332,25
32 IM - 032 3 12 6 8 8 5 7 3 52 2704
33 IM - 033 4 12 6 7,5 5,5 4 7 3 49 2401
34 IM - 034 3 10 6 2 0,5 4 3 3 31,5 992,25
35 IM - 035 4 12 6 7 6,5 4 7 3 49,5 2450,25
36 IM - 036 4 12 6 4 3 4 2 3 38 1444
37 IM - 037 4 10 6 4 5,5 2 2 3 36,5 1332,25
38 IM - 038 3 11 6 7,5 7 5 6 3 48,5 2352,25
39 IM - 039 3,5 14 5 6 7 5 6 3 49,5 2450,25
40 IM - 040 4 11 6 8 7,5 4 5 3 48,5 2352,25
JUMLAH 134 432 227 238 231 161 220 119 1762 78896
JUMLAH KUADRA 17956 186624 51529 56644 53361 25921 48400 14161 3104644
200

Reliabilitas
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 S2t 220,08691
1 12,25 100 36 36 25 20,25 36 9 S221 1,6328395
2 4 64 36 16 20,25 16 25 9 S22 14,584444
3 9 64 36 49 12,25 2,25 16 9 S3 3,6424691
2
4 20,25 110,25 16 30,25 30,25 25 25 4 S4 6,094321
5 16 72,25 36 49 42,25 9 30,25 9 S225 5,7822222
6 4 144 16 16 56,25 16 36 9 S26 2,3217284
7 9 144 36 64 30,25 25 42,25 9 S7 5,1765432
8 4 25 36 20,25 20,25 16 56,25 9 S28 0,8958025
9 9 144 36 64 36 25 64 9 ∑S2i 40,13037
10 9 144 36 42,25 25 16 49 9 r11 0,93447
11 16 144 36 42,25 30,25 16 36 9
12 12,25 144 36 49 49 16 16 9
13 20,25 144 36 30,25 36 25 25 9
14 9 144 36 56,25 25 16 49 9
15 9 196 36 42,25 56,25 16 49 9
16 9 64 36 25 42,25 4 36 9
17 12,25 100 36 30,25 49 25 49 9
18 16 144 16 81 56,25 9 49 9
19 16 144 36 36 64 25 25 9
20 16 144 36 36 42,25 16 30,25 9
21 9 100 36 56,25 56,25 16 36 9
22 20,25 144 16 42,25 30,25 30,25 25 9
23 16 81 36 36 56,25 16 49 9
24 12,25 81 16 25 9 6,25 25 9
25 9 144 16 56,25 42,25 16 36 9
26 12,25 100 36 49 49 25 25 9
27 1 64 36 20,25 42,25 9 16 9
28 12,25 144 36 42,25 49 20,25 36 9
29 9 64 36 1 9 12,25 25 9
30 4 144 36 16 12,25 16 30,25 9
31 16 144 36 12,25 12,25 16 0,25 9
32 9 144 36 64 64 25 49 9
33 16 144 36 56,25 30,25 16 49 9
34 9 100 36 4 0,25 16 9 9
35 16 144 36 49 42,25 16 49 9
36 16 144 36 16 9 16 4 9
37 16 100 36 16 30,25 4 4 9
38 9 121 36 56,25 49 25 36 9
39 12,25 196 25 36 49 25 36 9
40 16 121 36 64 56,25 16 25 9
472,5 4803,5 1309 1533 1446 680,5 1308,5 355
201

Lampiran 9.9
ANALISIS TES PROBLEM SOLVING
IMPLEMENTASI PRODUK
KELAS XI IPA
1 2 3 4 JUMLAH Reliabilitas
NO NAMA 6 9 4 6 JUMLAH KUADRAT 1 2 3 4 S2t 37,235
1IM - 001 5,5 6 4 3,5 19 361 30,25 36 16 12,25 S21 2,862654
2IM - 002 5 7 3 5 20 400 25 49 9 25 S22 4,548025
3IM - 003 4,25 8 4 4 20,25 410,0625 18,0625 64 16 16 S23 1,488765
4IM - 004 3,5 5 1 1 10,5 110,25 12,25 25 1 1 S24 3,32358
5IM - 005 5 7 3,5 4 19,5 380,25 25 49 12,25 16 ∑S2i 12,22302
6IM - 006 4,5 7 3,75 5 20,25 410,0625 20,25 49 14,0625 25 r11 0,895644
7IM - 007 5,5 8 3,75 3 20,25 410,0625 30,25 64 14,0625 9
8IM - 008 3 6 3,5 1,5 14 196 9 36 12,25 2,25
9IM - 009 5,5 8 4 3,5 21 441 30,25 64 16 12,25
10IM - 010 3,5 6 4 1,5 15 225 12,25 36 16 2,25
11IM - 011 5 7 4 4,5 20,5 420,25 25 49 16 20,25
12IM - 012 5,5 7 3,5 5 21 441 30,25 49 12,25 25
13IM - 013 3,5 5 3 2,5 14 196 12,25 25 9 6,25
14IM - 014 2 6 2 3,5 13,5 182,25 4 36 4 12,25
15IM - 015 5 5,25 2,5 5 17,75 315,0625 25 27,5625 6,25 25
16IM - 016 4 6 3 2,5 15,5 240,25 16 36 9 6,25
17IM - 017 3,5 7 3,5 4,5 18,5 342,25 12,25 49 12,25 20,25
18IM - 018 5 6,5 3 5 19,5 380,25 25 42,25 9 25
19IM - 019 2,5 5 2,5 4,5 14,5 210,25 6,25 25 6,25 20,25
20IM - 020 5 7,5 3,5 5 21 441 25 56,25 12,25 25
21IM - 021 6 6,5 3,5 0,5 16,5 272,25 36 42,25 12,25 0,25
22IM - 022 5 6 3,75 5 19,75 390,0625 25 36 14,0625 25
23IM - 023 4 6 2 1,5 13,5 182,25 16 36 4 2,25
24IM - 024 4 4 3,5 1,5 13 169 16 16 12,25 2,25
25IM - 025 4 5 3 1 13 169 16 25 9 1
26IM - 026 5 7 3,75 4 19,75 390,0625 25 49 14,0625 16
27IM - 027 5,5 7 3,5 5 21 441 30,25 49 12,25 25
28IM - 028 5 5 2 1,5 13,5 182,25 25 25 4 2,25
29IM - 029 3 6 3 4 16 256 9 36 9 16
30IM - 030 5,25 6 3,5 1,5 16,25 264,0625 27,5625 36 12,25 2,25
31IM - 031 5,25 6 3 3,25 17,5 306,25 27,5625 36 9 10,5625
32IM - 032 2,5 6 3 3,5 15 225 6,25 36 9 12,25
33IM - 033 3 4,5 3 1,5 12 144 9 20,25 9 2,25
34IM - 034 4 6 4 5,5 19,5 380,25 16 36 16 30,25
35IM - 035 3 6 4 1 14 196 9 36 16 1
36IM - 036 3,5 5 2,5 1 12 144 12,25 25 6,25 1
37IM - 037 5 6 2,5 5 18,5 342,25 25 36 6,25 25
38IM - 038 6 5 3,5 4,5 19 361 36 25 12,25 20,25
39IM - 039 3 4 2,5 0,5 10 100 9 16 6,25 0,25
40IM - 040 5,5 6 1 5 17,5 306,25 30,25 36 1 25
JUMLAH 173,75 243,25 125,5 130,25 672,75 11733,188 799,6875 1519,5625 417 526,5625
JUMLAH KUADRAT 30189,063 59170,563 15750,25 16965,063 452592,56
202

Lampiran 9.10
ULANGAN HARIAN
KELAS IMPLEMENTASI PRODUK
XI IPA
1 2 3 4 5 6 7 8 JUMLAH Reliabilitas
NO KODE 4 2 4 5 5 3 2 5 JUMLAH KUADRAT 1 2 3 4 5 6 7 8 S2t 14,6025
1 IM - 001 4 2 4 5 5 1 2 2,5 25,5 650,3 16 4 16 25 25 1 4 6,25 S12
0,511875
2 IM - 002 2 2 3 4 4 1 1 2,5 19,5 380,3 4 4 9 16 16 1 1 6,25 S 22 0,029844
3 IM - 003 3 2 2 3 2 2 1 3 18 324 9 4 4 9 4 4 1 9 S 23 0,7375
2
4 IM - 004 2 2 2 2 2 2 1 2 15 225 4 4 4 4 4 4 1 4 S4 1,081875
5 IM - 005 4 2 4 4 3 2 1 4 24 576 16 4 16 16 9 4 1 16 S 25 1,171094
6 IM - 006 2,5 2 2 5 5 2 2 5 25,5 650,3 6,25 4 4 25 25 4 4 25 S 26 0,734375
7 IM - 007 4 2 4 5 5 3 2 5 30 900 16 4 16 25 25 9 4 25 S 27 0,371094
2
8 IM - 008 2 1,5 2 3,5 3 0 2 2,5 16,5 272,3 4 2,25 4 12,25 9 0 4 6,25 S8 1,386094
9 IM - 009 4 2 4 5 5 1 2 5 28 784 16 4 16 25 25 1 4 25 ∑S2i 6,02375
10 IM - 010 4 2 4 4 2 2 2 4 24 576 16 4 16 16 4 4 4 16 r11 0,671411
11 IM - 011 3 2 4 5 5 2 0,5 4 25,5 650,3 9 4 16 25 25 4 0,25 16
12 IM - 012 3 2 4 5 3 1 1 2 21 441 9 4 16 25 9 1 1 4
13 IM - 013 2 2 3 2,5 2,5 2 2 3,5 19,5 380,3 4 4 9 6,25 6,25 4 4 12,25
14 IM - 014 4 2 4 3 3 1 1 1 19 361 16 4 16 9 9 1 1 1
15 IM - 015 4 2 4 5 5 1,5 2 5 28,5 812,3 16 4 16 25 25 2,25 4 25
16 IM - 016 4 2 3 5 5 1,5 2 3 25,5 650,3 16 4 9 25 25 2,25 4 9
17 IM - 017 4 2 4 4 4 2 1 3 24 576 16 4 16 16 16 4 1 9
18 IM - 018 4 2 4 3 3 2 1,5 3 22,5 506,3 16 4 16 9 9 4 2,25 9
19 IM - 019 4 1 4 2,5 2,5 2 1,5 2 19,5 380,3 16 1 16 6,25 6,25 4 2,25 4
20 IM - 020 4 2 4 5 5 0 2 5 27 729 16 4 16 25 25 0 4 25
21 IM - 021 4 2 2 3 3 0,5 2 3 19,5 380,3 16 4 4 9 9 0,25 4 9
22 IM - 022 4 2 2 2,5 2,5 0,5 2 2,5 18 324 16 4 4 6,25 6,25 0,25 4 6,25
23 IM - 023 4 2 4 5 3 2 0 4 24 576 16 4 16 25 9 4 0 16
24 IM - 024 3 2 3 3 2 1 1 3 18 324 9 4 9 9 4 1 1 9
25 IM - 025 3 2 4 3 2,5 3 1 1 19,5 380,3 9 4 16 9 6,25 9 1 1
26 IM - 026 4 2 4 5 5 1 1 5 27 729 16 4 16 25 25 1 1 25
27 IM - 027 4 2 4 4 3 1 1 2 21 441 16 4 16 16 9 1 1 4
28 IM - 028 4 2 2 3 3 1 1 2 18 324 16 4 4 9 9 1 1 4
29 IM - 029 4 2 3 2 2 0 0 2 15 225 16 4 9 4 4 0 0 4
30 IM - 030 4 2 3 4 3,5 3 2 2,5 24 576 16 4 9 16 12,25 9 4 6,25
31 IM - 031 3 2 3 3 3 1,5 1 3 19,5 380,3 9 4 9 9 9 2,25 1 9
32 IM - 032 4 2 2 5 3 1,5 1 4 22,5 506,3 16 4 4 25 9 2,25 1 16
33 IM - 033 3,5 2 2 3 4 3 2 3 22,5 506,3 12,25 4 4 9 16 9 4 9
34 IM - 034 4 2 2 5 3 1,5 1 4 22,5 506,3 16 4 4 25 9 2,25 1 16
35 IM - 035 2 2 2 3 3 1 1 1 15 225 4 4 4 9 9 1 1 1
36 IM - 036 3 2 3 2 2 1,5 1 2 16,5 272,3 9 4 9 4 4 2,25 1 4
37 IM - 037 3 2 4 5 3 1 1 2 21 441 9 4 16 25 9 1 1 4
38 IM - 038 4 2 4 3,5 3,5 0 0 5 22 484 16 4 16 12,25 12,25 0 0 25
39 IM - 039 4 2 4 5 1 0 2 3 21 441 16 4 16 25 1 0 4 9
40 IM - 040 3 2 4 3,5 3,5 0 1 2,5 19,5 380,3 9 4 16 12,25 12,25 0 1 6,25
JUMLAH 139 78,5 130 153 132,5 55 52,5 123,5 864 19247 503,5 155,3 452 628,5 485,8 105 83,75 436,8
UMLAH KUADRA 19321 6162 16900 23409 17556 3025 2756,3 15252 746496
203

Lampiran 9.11
ANALISIS NILAI MID SEMESTER
KELAS IMPLEMENTASI
XI IPA
1 2 4 5 6 JUMLAH Reliabilitas
NO KODE 6 4 2 8 6 4 JUMLAH KUADRAT 1 2 3 4 5 6 S2t 16,67984
1 IM - 001 6 4 2 6 4 4 26 676 36 16 4 36 16 16 S 21 0,994375
2 IM - 002 6 2 2 4 4,5 0 18,5 342,25 36 4 4 16 20,25 0 2
S 22 0,967344
3 IM - 003 3 2 2 4 0 3,5 14,5 210,25 9 4 4 16 0 12 S3 0,168594
2
4 IM - 004 4 3 2 5 3 3,5 20,5 420,25 16 9 4 25 9 12 S4 2,4775
2
5 IM - 005 6 4 2 6 4,5 4 26,5 702,25 36 16 4 36 20,25 16 S5 2,129844
6 IM - 006 6 4 2 6 3 2,5 23,5 552,25 36 16 4 36 9 6,3 S 26 1,794375
7 IM - 007 6 4 2 8 6 2,5 28,5 812,25 36 16 4 64 36 6,3 ∑S2i 8,532031
8 IM - 008 6 2 2 6 3 1,5 20,5 420,25 36 4 4 36 9 2,3 r11 0,586179
9 IM - 009 6 4 2 8 6 1,5 27,5 756,25 36 16 4 64 36 2,3
10 IM - 010 6 1,5 0 6 6 4 23,5 552,25 36 2,25 0 36 36 16
11 IM - 011 6 4 2 5 3 3,5 23,5 552,25 36 16 4 25 9 12
12 IM - 012 6 4 2 6 1 2 21 441 36 16 4 36 1 4
13 IM - 013 4 2 2 5 4,5 0 17,5 306,25 16 4 4 25 20,25 0
14 IM - 014 3 1 2 4 3 1,5 14,5 210,25 9 1 4 16 9 2,3
15 IM - 015 6 4 2 8 6 4 30 900 36 16 4 64 36 16
16 IM - 016 6 4 2 6,5 4 2 24,5 600,25 36 16 4 42,25 16 4
17 IM - 017 6 4 2 4 5 2,5 23,5 552,25 36 16 4 16 25 6,3
18 IM - 018 6 4 2 5 4,5 0 21,5 462,25 36 16 4 25 20,25 0
19 IM - 019 4 3 2 6 2,5 0 17,5 306,25 16 9 4 36 6,25 0
20 IM - 020 6 4 0,5 8 6 4 28,5 812,25 36 16 0,25 64 36 16
21 IM - 021 6 4 2 4 3 2 21 441 36 16 4 16 9 4
22 IM - 022 5 2 2 6 1,5 0 16,5 272,25 25 4 4 36 2,25 0
23 IM - 023 6 4 2 6 4 0,5 22,5 506,25 36 16 4 36 16 0,3
24 IM - 024 6 4 2 6 4 1,5 23,5 552,25 36 16 4 36 16 2,3
25 IM - 025 6 4 2 5 2 2 21 441 36 16 4 25 4 4
26 IM - 026 6 4 2 8 3 2 25 625 36 16 4 64 9 4
27 IM - 027 6 4 2 4 3 3 22 484 36 16 4 16 9 9
28 IM - 028 4 4 2 3 2 1,5 16,5 272,25 16 16 4 9 4 2,3
29 IM - 029 6 2 2 3 3 0,5 16,5 272,25 36 4 4 9 9 0,3
30 IM - 030 6 4 2 6,5 1 4 23,5 552,25 36 16 4 42,25 1 16
31 IM - 031 6 4 2 2 2,5 4 20,5 420,25 36 16 4 4 6,25 16
32 IM - 032 6 4 2 6 2 2 22 484 36 16 4 36 4 4
33 IM - 033 6 4 2 6 4 0,5 22,5 506,25 36 16 4 36 16 0,3
34 IM - 034 6 4 2 4 3 2 21 441 36 16 4 16 9 4
35 IM - 035 3 1 1 3 2 1,5 11,5 132,25 9 1 1 9 4 2,3
36 IM - 036 5 2 2 3 2 2,5 16,5 272,25 25 4 4 9 4 6,3
37 IM - 037 4 3 2 4 3 3,5 19,5 380,25 16 9 4 16 9 12
38 IM - 038 6 4 2 8 3 2,5 25,5 650,25 36 16 4 64 9 6,3
39 IM - 039 4 3 2 6 4 0,5 19,5 380,25 16 9 4 36 16 0,3
40 IM - 040 6 4 2 6 2 0,5 20,5 420,25 36 16 4 36 4 0,3
JUMLAH 217 133,5 75,5 216 133,5 83 858,5 19092,75 1217 484,25 149,25 1265,5 530,75 244
JUMLAH KUADRAT 47089 17822,25 5700,25 46656 17822,25 6889 737022,25
204

Lampiran 9.12
PERHITUNGAN RELIABILITAS LEMBAR PERFORMA BERPIKIR SISWA
TAHAP IMPLEMENTASI
PERTEMUAN KE-1
TABEL 1. DATA TABEL 2. RINGKASAN ANAVA RELIABILITAS RATING
RATERS VARIASI JK db MK
RESPONDEN A B C ∑Xp (∑xP)2 JKT 887,1666667 119
1 18 21 22 61 3721 JK antar raters 15,41666667 2
2 24 20 22 66 4356 JKs 709,8333333 39 18,2008547
3 22 18 20 60 3600 JKr 161,9166667 78 2,075854701
4 22 23 21 66 4356 r11 0,721393748
5 15 17 17 49 2401 r11 0,885947405
6 17 22 18 57 3249
7 22 19 17 58 3364
8 21 22 20 63 3969
9 16 18 17 51 2601
10 23 27 25 75 5625
11 15 16 17 48 2304
12 21 19 20 60 3600
13 17 15 17 49 2401
14 18 22 20 60 3600
15 23 20 21 64 4096
16 22 23 20 65 4225
17 17 18 18 53 2809
18 21 20 18 59 3481
19 20 22 22 64 4096
20 17 17 15 49 2401
21 26 22 24 72 5184
22 21 24 22 67 4489
23 20 17 18 55 3025
24 22 25 23 70 4900
25 18 17 15 50 2500
26 18 17 15 50 2500
27 18 17 19 54 2916
28 22 25 24 71 5041
29 22 23 21 66 4356
30 23 23 20 66 4356
31 17 19 16 52 2704
32 19 21 18 58 3364
33 17 18 17 52 2704
34 20 19 20 59 3481
35 17 19 17 53 2809
36 22 25 22 69 4761
37 24 22 23 69 4761
38 19 22 20 61 3721
39 21 21 21 63 3969
40 18 20 18 56 3136
∑Xp 795 815 780 2390 144932
(∑xP)2 632025 664225 608400
205

PERHITUNGAN RELIABILITAS LEMBAR PERFORMA BERPIKIR SISWA


TAHAP IMPLEMENTASI
PERTEMUAN KE-2
TABEL 1. DATA TABEL 2. RINGKASAN ANAVA RELIABILITAS RATING
RATERS VARIASI JK db MK
RES PO NDEN
A B C ∑Xp (∑xP)2 JKT 535,925 119
IM-001 23 24 23 70 4900 JK antar raters 6,35 2
IM-002 22 20 20 62 3844 JKs 426,5916667 39 10,93824786
IM-003 22 23 23 68 4624 JKr 102,9833333 78 1,320299145
IM-004 20 24 22 66 4356 r11 0,708303829
IM-005 22 23 21 66 4356 r11 0,879295189
IM-006 20 21 21 62 3844
IM-007 24 23 23 70 4900
IM-008 18 19 17 54 2916
IM-009 20 21 23 64 4096
IM-010 24 25 23 72 5184
IM-011 22 25 21 68 4624
IM-012 20 20 18 58 3364
IM-013 19 19 18 56 3136
IM-014 18 18 20 56 3136
IM-015 22 21 20 63 3969
IM-016 20 20 21 61 3721
IM-017 24 23 23 70 4900
IM-018 23 25 24 72 5184
IM-019 26 25 24 75 5625
IM-020 23 20 21 64 4096
IM-021 24 23 24 71 5041
IM-022 20 22 19 61 3721
IM-023 18 20 19 57 3249
IM-024 24 23 24 71 5041
IM-025 20 18 17 55 3025
IM-026 22 23 23 68 4624
IM-027 20 21 20 61 3721
IM-028 23 22 20 65 4225
IM-029 22 21 20 63 3969
IM-030 20 20 21 61 3721
IM-031 25 23 24 72 5184
IM-032 24 22 21 67 4489
IM-033 18 18 20 56 3136
IM-034 24 22 22 68 4624
IM-035 22 20 19 61 3721
IM-036 22 18 17 57 3249
IM-037 20 21 22 63 3969
IM-038 21 22 22 65 4225
IM-039 23 25 24 72 5184
IM-040 23 25 24 72 5184
∑Xp 867 868 848 2583 168077
(∑xP)2 751689 753424 719104
206

PERHITUNGAN RELIABILITAS LEMBAR PERFORMA BERPIKIR SISWA


TAHAP IMPLEMENTASI
PERTEMUAN KE-3
TABEL 1. DATA TABEL 2. RINGKASAN ANAVA RELIABILITAS
RATERS JKT VARIASI JK db MK
RESPONDEN I II III ∑Xp (∑xP)2 390,5916667 119
IM - 001 24 25 25 74 5476 JK antar raters 16,01666667 2
IM - 002 24 23 22 69 4761 JKs 302,5916667 39 7,758760684
IM - 003 24 25 23 72 5184 JKr 71,98333333 78 0,922863248
IM - 004 22 23 21 66 4356 r11 0,711739972
IM - 005 24 24 23 71 5041 r11 0,881055328
IM - 006 21 22 20 63 3969
IM - 007 26 25 24 75 5625
IM - 008 21 20 20 61 3721
IM - 009 21 22 23 66 4356
IM - 010 23 27 25 75 5625
IM - 011 24 26 23 73 5329
IM - 012 23 23 22 68 4624
IM - 013 22 20 20 62 3844
IM - 014 20 22 20 62 3844
IM - 015 23 22 21 66 4356
IM - 016 22 23 22 67 4489
IM - 017 26 24 24 74 5476
IM - 018 24 26 24 74 5476
IM - 019 26 24 25 75 5625
IM - 020 25 24 24 73 5329
IM - 021 26 25 24 75 5625
IM - 022 21 23 20 64 4096
IM - 023 20 22 23 65 4225
IM - 024 25 25 23 73 5329
IM - 025 21 21 20 62 3844
IM - 026 24 25 23 72 5184
IM - 027 25 24 26 75 5625
IM - 028 26 25 24 75 5625
IM - 029 22 23 22 67 4489
IM - 030 23 23 22 68 4624
IM - 031 27 25 24 76 5776
IM - 032 26 25 23 74 5476
IM - 033 20 21 22 63 3969
IM - 034 22 24 23 69 4761
IM - 035 25 25 24 74 5476
IM - 036 24 25 22 71 5041
IM - 037 24 25 23 72 5184
IM - 038 24 24 25 73 5329
IM - 039 25 26 26 77 5929
IM - 040 25 25 26 76 5776
∑Xp 940 951 916 2807 197889
(∑xP)2 883600 904401 839056
207

Lampiran 9.13

REKAPITULASI DATA NILAI AKTIVITAS SISWA


TAHAP IMPLEMENTASI
PERTEMUAN KE - 1
ASPEK JUM-

KRITERIA
LAH
KODE SKOR
SISWA RATA-
RATA
NO

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
RATA- RATA

RATA- RATA

RATARATA-
RATA- RATA

RATA- RATA

RATA- RATA

RATA- RATA
RATA- RATA

RATA- RATA

RATA- RATA
I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III
1 IM - 001 2 2 3 2,3 2 2 2 2,0 2 2 3 2,3 1 2 2 1,7 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 1 1,7 2 2 3 2,3 1 2 2 1,67 2 3 2 2,33 20,3 CUKUP
2 IM - 002 3 2 2 2,3 2 2 3 2,3 2 2 2 2,0 3 2 2 2,3 2 2 3 2,3 3 2 2 2,3 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2 3 2 2 2,33 22,0 CUKUP
3 IM - 003 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 3 2 2 2,3 2 1 2 1,7 3 2 2 2,3 2 1 2 1,7 2 1 2 1,7 2 2 2 2 2 3 2 2,33 20,0 CUKUP
4 IM - 004 2 3 2 2,3 2 2 2 2,0 3 3 2 2,7 2 2 2 2,0 3 2 2 2,3 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 1 2 2 1,67 3 3 3 3 22,0 CUKUP
5 IM - 005 1 2 2 1,7 2 2 1 1,7 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 1 1 2 1,3 2 2 1 1,7 1 1 2 1,3 1 1 2 1,3 1 2 1 1,33 2 2 2 2 16,3 KURANG
6 IM - 006 2 3 2 2,3 2 2 3 2,3 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 1 1,7 2 2 1 1,7 2 2 1 1,7 1 2 2 1,7 1 2 2 1,67 1 3 2 2 19,0 CUKUP
7 IM - 007 2 2 2 2,0 2 2 1 1,7 2 2 1 1,7 3 2 3 2,7 2 2 1 1,7 2 2 2 2,0 2 2 1 1,7 2 2 1 1,7 2 1 2 1,67 3 2 3 2,67 19,3 CUKUP
8 IM - 008 2 2 3 2,3 2 2 2 2,0 2 3 2 2,3 2 2 3 2,3 2 2 1 1,7 2 3 1 2,0 2 2 2 2,0 2 1 2 1,7 2 2 2 2 3 3 2 2,67 21,0 CUKUP
9 IM - 009 1 2 3 2,0 1 2 3 2,0 2 2 2 2,0 1 2 1 1,3 2 2 1 1,7 2 1 2 1,7 2 1 1 1,3 2 2 1 1,7 1 2 1 1,33 2 2 2 2 17,0 CUKUP
10 IM - 010 2 2 3 2,3 2 2 3 2,3 3 3 2 2,7 2 3 3 2,7 3 2 3 2,7 2 3 2 2,3 2 3 3 2,7 2 3 2 2,3 2 3 2 2,33 3 3 2 2,67 25,0 TINGGI
11 IM - 011 2 1 2 1,7 1 1 2 1,3 3 2 1 2,0 1 2 2 1,7 1 1 2 1,3 1 2 1 1,3 1 2 1 1,3 2 1 2 1,7 1 1 2 1,33 2 3 2 2,33 16,0 KURANG
12 IM - 012 2 2 2 2,0 2 2 1 1,7 2 2 3 2,3 2 2 3 2,3 2 1 3 2,0 2 2 1 1,7 2 2 1 1,7 2 2 2 2,0 2 2 1 1,67 3 2 3 2,67 20,0 CUKUP
13 IM - 013 2 1 2 1,7 1 1 2 1,3 2 2 1 1,7 2 2 1 1,7 1 1 2 1,3 2 2 1 1,7 2 1 2 1,7 2 1 2 1,7 1 1 2 1,33 2 3 2 2,33 16,3 KURANG
14 IM - 014 2 3 3 2,7 2 2 3 2,3 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 1 2 3 2,0 2 2 1 1,7 2 2 1 1,7 1 2 2 1,7 1 2 1 1,33 3 3 2 2,67 20,0 CUKUP
15 IM - 015 3 2 2 2,3 2 1 2 1,7 3 2 2 2,3 3 3 2 2,7 2 2 3 2,3 2 2 2 2,0 1 2 2 1,7 2 2 1 1,7 2 1 2 1,67 3 3 3 3 21,3 CUKUP
16 IM - 016 2 3 2 2,3 2 2 2 2,0 3 2 2 2,3 2 3 2 2,3 3 2 2 2,3 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2 2 3 2 2,33 21,7 CUKUP
17 IM - 017 2 2 2 2,0 1 2 2 1,7 2 1 2 1,7 2 2 3 2,3 1 2 1 1,3 2 2 1 1,7 2 1 1 1,3 1 2 2 1,7 1 2 1 1,33 3 2 3 2,67 17,7 CUKUP
18 IM - 018 2 2 2 2,0 2 2 1 1,7 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 3 2,3 2 2 3 2,3 2 2 1 1,7 2 2 1 1,7 2 2 1 1,67 3 2 2 2,33 19,7 CUKUP
19 IM - 019 2 2 3 2,3 2 3 2 2,3 2 2 2 2,0 2 2 3 2,3 2 2 2 2,0 2 3 2 2,3 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 1 2 2 1,67 3 2 2 2,33 21,3 CUKUP
20 IM - 020 2 2 2 2,0 1 2 2 1,7 2 2 1 1,7 3 1 2 2,0 2 1 2 1,7 2 2 1 1,7 1 2 1 1,3 1 2 1 1,3 1 1 1 1 2 2 2 2 16,3 KURANG
21 IM - 021 3 2 3 2,7 3 2 2 2,3 3 2 3 2,7 3 3 2 2,7 2 2 3 2,3 3 2 2 2,3 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2 3 3 3 3 24,0 TINGGI
22 IM - 022 2 3 2 2,3 2 3 2 2,3 3 3 2 2,7 3 3 2 2,7 2 2 3 2,3 2 2 3 2,3 1 2 3 2,0 3 2 2 2,3 1 2 1 1,33 2 2 2 2 22,3 CUKUP
23 IM - 023 3 2 2 2,3 2 1 2 1,7 3 1 2 2,0 2 2 3 2,3 1 2 2 1,7 2 2 1 1,7 2 2 1 1,7 1 2 1 1,3 1 1 2 1,33 3 2 2 2,33 18,3 CUKUP
24 IM - 024 3 3 2 2,7 2 3 3 2,7 3 3 2 2,7 3 3 2 2,7 3 3 2 2,7 2 2 3 2,3 1 2 2 1,7 2 2 3 2,3 1 2 2 1,67 2 2 2 2 23,3 CUKUP
25 IM - 025 2 2 3 2,3 2 2 1 1,7 2 2 1 1,7 1 2 1 1,3 1 2 2 1,7 2 1 1 1,3 2 2 1 1,7 2 1 1 1,3 1 1 2 1,33 3 2 2 2,33 16,7 KURANG
26 IM - 026 2 3 2 2,3 2 2 2 2,0 2 2 1 1,7 2 2 1 1,7 2 1 1 1,3 1 1 2 1,3 1 1 1 1,0 2 2 1 1,7 2 1 2 1,67 2 2 2 2 16,7 KURANG
27 IM - 027 2 2 3 2,3 2 2 3 2,3 2 1 2 1,7 2 2 1 1,7 1 2 2 1,7 2 2 1 1,7 2 1 1 1,3 2 1 1 1,3 1 1 2 1,33 2 3 3 2,67 18,0 CUKUP
28 IM - 028 2 3 3 2,7 2 3 3 2,7 2 3 2 2,3 2 3 2 2,3 2 2 3 2,3 2 3 3 2,7 3 2 2 2,3 2 2 3 2,3 2 2 1 1,67 3 2 2 2,33 23,7 CUKUP
29 IM - 029 2 2 3 2,3 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 3 2 2,3 2 3 2 2,3 3 2 3 2,7 3 2 2 2,3 2 2 1 1,7 2 2 1 1,67 2 3 3 2,67 22,0 CUKUP
30 IM - 030 3 2 2 2,3 2 2 2 2,0 3 2 2 2,3 3 2 2 2,3 2 2 2 2,0 2 3 2 2,3 2 3 2 2,3 2 3 2 2,3 2 2 2 2 2 2 2 2 22,0 CUKUP
31 IM - 031 2 2 2 2,0 1 2 2 1,7 2 2 2 2,0 2 2 1 1,7 2 1 2 1,7 1 2 2 1,7 2 1 1 1,3 1 2 1 1,3 2 2 1 1,67 2 3 2 2,33 17,3 CUKUP
32 IM - 032 2 2 3 2,3 1 2 2 1,7 3 2 1 2,0 2 2 1 1,7 1 2 2 1,7 2 2 1 1,7 1 2 2 1,7 2 2 2 2,0 2 2 2 2 3 3 2 2,67 19,3 CUKUP
33 IM - 033 2 2 2 2,0 1 2 1 1,3 2 2 1 1,7 2 1 1 1,3 2 1 2 1,7 1 2 1 1,3 2 1 2 1,7 2 2 2 2,0 1 2 2 1,67 2 3 3 2,67 17,3 CUKUP
34 IM - 034 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 3 2 2,3 2 2 2 2,0 1 2 2 1,7 2 1 2 1,7 2 1 2 1,7 2 2 2 2,0 2 1 2 1,67 3 3 2 2,67 19,7 CUKUP
35 IM - 035 2 3 2 2,3 2 2 2 2,0 2 1 2 1,7 2 1 2 1,7 1 2 2 1,7 2 2 2 2,0 1 2 1 1,3 2 2 1 1,7 1 2 1 1,33 2 2 2 2 17,7 CUKUP
36 IM - 036 2 3 3 2,7 2 3 2 2,3 3 3 2 2,7 2 2 3 2,3 2 3 2 2,3 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2 3 3 2 2,67 23,0 CUKUP
37 IM - 037 3 3 2 2,7 3 2 3 2,7 3 2 2 2,3 2 2 3 2,3 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 3 2,3 2 2 2 2,0 2 2 2 2 3 3 2 2,67 23,0 CUKUP
38 IM - 038 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 3 2 2,3 2 2 2 2,0 2 3 2 2,3 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 1 2 2 1,67 2 2 2 2 20,3 CUKUP
39 IM - 039 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 3 2 2,3 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2 3 2 3 2,67 21,0 CUKUP
40 IM - 040 2 2 2 2,0 2 2 1 1,7 2 2 2 2,0 2 2 1 1,7 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 1 2 1 1,3 2 2 2 2,0 1 2 2 1,67 2 2 3 2,33 18,7 CUKUP
RATA-RATA 2,1 2,2 2,3 2,2 1,9 2 2,1 2,0 2,3 2,1 1,9 2,1 2,1 2,2 2 2,1 1,8 1,9 2,1 1,9 2 2,1 1,8 2,0 2 1,8 1,7 1,8 1,9 1,9 1,8 1,8 2 2 2 1,66 2,5 2,5 2,3 2,42 19,9 CUKUP

KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
CUKUP
CUKUP

CUKUP

CUKUP
CUKUP

CUKUP

CUKUP
KURANG

CUKUP

CUKUP

CUKUP
KURANG

CUKUP

CUKUP

CUKUP
KURANG

KURANG

KURANG

KURANG
KURANG

KURANG

CUKUP
KURANG

KURANG

CUKUP

CUKUP
CUKUP
CUKUP

KURANG

CUKUP

KURANG

KURANG

KURANG

KURANG

KURANG

CUKUP
KRITERIA
208

REKAPITULASI DATA NILAI AKTIVITAS SISWA


TAHAP IMPLEMENTASI
PERTEMUAN KE - 2
ASPEK JUM-

KRITERIA
LAH
KODE SKOR
SISWA RATA-
RATA
NO

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
RATA-

RATA-

RATA-
RATA- RATA

RATA- RATA

RATA- RATA

RATA- RATA

RATA- RATA

RATA- RATA
RATA- RATA
RATA
RATA

I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III

RATA
1 IM - 001 2 3 2 2,3 2 2 2 2,0 3 3 3 3,0 2 3 3 2,7 2 3 3 2,7 3 2 2 2,3 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 3 2 2 2,33 2 2 2 2 23,3 CUKUP
2 IM - 002 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 3 2 2 2,3 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2 3 2 2 2,33 20,7 CUKUP
3 IM - 003 2 2 3 2,3 2 2 3 2,3 3 3 2 2,7 2 3 2 2,3 2 2 2 2,0 3 3 3 3,0 2 3 2 2,3 2 2 2 2,0 2 1 2 1,67 2 2 2 2 22,7 CUKUP
4 IM - 004 2 3 2 2,3 2 2 2 2,0 2 3 2 2,3 2 3 2 2,3 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 3 2,3 2 2 2 2 2 3 3 2,67 22,0 CUKUP
5 IM - 005 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 3 2 2,3 2 3 2 2,3 2 2 2 2,0 2 3 2 2,3 2 2 2 2,0 3 2 2 2,3 2 1 2 1,67 3 3 3 3 22,0 CUKUP
6 IM - 006 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 1 2 2 1,67 3 3 3 3 20,7 CUKUP
7 IM - 007 3 2 3 2,7 2 3 2 2,3 2 3 2 2,3 3 3 3 3,0 2 2 2 2,0 3 2 2 2,3 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2 3 2 3 2,67 23,3 CUKUP
8 IM - 008 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 1 1,7 2 2 1 1,7 1 2 2 1,7 2 2 2 2,0 1 1 1 1 2 2 2 2 18,0 CUKUP
9 IM - 009 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 3 2,3 2 2 3 2,3 2 2 3 2,3 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2 2 3 2 2,33 21,3 CUKUP
10 IM - 010 2 3 2 2,3 2 2 3 3,0 3 2 2 2,3 3 2 3 2,7 2 3 2 2,3 3 3 2 2,7 2 3 2 2,3 2 2 2 2,0 2 2 2 2 3 3 3 3 24,7 TINGGI
11 IM - 011 2 3 3 2,7 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 3 2 2,3 3 3 2 2,7 2 3 2 2,3 2 2 2 2,0 2 2 2 2 3 3 2 2,67 22,7 CUKUP
12 IM - 012 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 1 1,7 2 2 1 1,67 2 2 2 2 19,3 CUKUP
13 IM - 013 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 1 1,7 2 2 1 1,7 1 2 2 1,7 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 1 2 1,67 2 2 2 2 18,7 CUKUP
14 IM - 014 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 1 2 2 1,7 1 1 2 1,3 2 1 2 1,67 2 2 2 2 18,7 CUKUP
15 IM - 015 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 3 2 2 2,3 3 2 2 2,3 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2 2 3 2 2,33 21,0 CUKUP
16 IM - 016 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2 2 2 3 2,33 20,3 CUKUP
17 IM - 017 3 2 3 2,7 2 2 3 2,3 3 3 2 2,7 3 3 2 2,7 2 3 2 2,3 3 2 2 2,3 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2 2 2 3 2,33 23,3 CUKUP
18 IM - 018 3 2 3 2,7 3 2 2 2,3 2 3 2 2,3 2 3 2 2,3 2 3 2 2,3 2 3 3 2,7 2 2 3 2,3 2 2 2 2,0 2 2 2 2 3 3 3 3 24,0 TINGGI
19 IM - 019 3 2 3 2,7 3 2 2 2,3 3 3 2 2,7 3 3 2 2,7 3 3 3 3,0 3 3 2 2,7 2 2 2 2,0 2 2 3 2,3 2 2 3 2,33 2 3 2 2,33 25,0 TINGGI
20 IM - 020 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 3 2 2 2,3 2 2 2 2,0 3 2 2 2,3 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2 3 2 3 2,67 21,3 CUKUP
21 IM - 021 3 2 3 2,7 2 2 2 2,0 3 3 2 2,7 3 3 3 3,0 2 3 3 2,7 2 2 2 2,0 3 2 2 2,3 2 2 2 2,0 2 2 2 2 2 2 3 2,33 23,7 CUKUP
22 IM - 022 2 3 2 2,3 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 3 2,3 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 1 1,7 1 2 1 1,33 3 3 2 2,67 20,3 CUKUP
23 IM - 023 2 2 3 2,3 1 2 2 1,7 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 1 1,7 1 2 1 1,33 2 2 2 2 19,0 CUKUP
24 IM - 024 3 2 2 2,3 2 2 3 2,3 3 3 2 2,7 3 3 2 2,7 2 2 2 2,0 3 2 3 2,7 2 2 3 2,3 2 2 2 2,0 2 2 2 2 2 3 3 2,67 23,7 CUKUP
25 IM - 025 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 1 1,7 2 2 1 1,7 2 1 2 1,7 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 1 2 1,7 2 1 1 1,33 2 3 2 2,33 18,3 CUKUP
26 IM - 026 3 2 2 2,3 2 3 2 2,3 2 3 2 2,3 2 2 3 2,3 2 2 3 2,3 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2 3 3 3 3 22,7 CUKUP
27 IM - 027 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 1 1,67 2 3 3 2,67 20,3 CUKUP
28 IM - 028 3 2 2 2,3 2 2 2 2,0 3 2 2 2,3 3 2 2 2,3 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 3 2 2,33 2 3 2 2,33 21,7 CUKUP
29 IM - 029 2 2 3 2,3 2 2 2 2,0 3 2 1 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2 3 3 2 2,67 21,0 CUKUP
30 IM - 030 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2 2 2 3 2,33 20,3 CUKUP
31 IM - 031 2 3 3 2,7 2 2 3 2,3 3 3 3 3,0 3 3 3 3,0 3 2 2 2,3 3 2 2 2,3 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2 3 2 2 2,33 24,0 TINGGI
32 IM - 032 3 2 3 2,7 2 2 2 2,0 3 2 2 2,3 2 2 2 2,0 3 2 2 2,3 2 2 2 2,0 3 3 2 2,7 2 3 2 2,3 2 2 1 1,67 2 2 3 2,33 22,3 CUKUP
33 IM - 033 2 2 2 2,0 1 1 2 1,3 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 1 2 1,7 1 2 2 1,67 2 2 2 2 18,7 CUKUP
34 IM - 034 2 3 3 2,7 3 2 2 2,3 3 3 2 2,7 3 3 2 2,7 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 3 2 2 2,3 3 2 2 2,3 1 1 2 1,33 2 2 3 2,33 22,7 CUKUP
35 IM - 035 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 3 2 2 2,3 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 1 1,67 3 2 2 2,33 20,3 CUKUP
36 IM - 036 3 2 2 2,3 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 1 1,7 2 2 1 1,7 2 2 1 1,7 3 2 2 2,3 2 1 2 1,7 2 1 2 1,67 2 2 2 2 19,0 CUKUP
37 IM - 037 2 2 3 2,3 2 3 2 2,3 2 2 2 2,0 2 2 3 2,3 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2 2 2 2 2 21,0 CUKUP
38 IM - 038 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 3 2 2,3 2 2 2 2,0 2 2 3 2,3 3 2 2 2,3 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2 2 3 3 2,67 21,7 CUKUP
39 IM - 039 2 3 3 2,7 2 3 3 2,7 3 3 3 3,0 2 3 2 2,3 3 3 2 2,7 2 3 2 2,3 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 1 2 1,67 3 2 3 2,67 24,0 TINGGI
40 IM - 040 2 3 3 2,7 2 3 2 2,3 3 3 2 2,7 3 3 2 2,7 2 2 3 2,3 2 2 2 2,0 2 2 3 2,3 2 2 3 2,3 2 2 2 2 3 3 2 2,67 24,0 TINGGI
RATA-RATA 2,3 2,2 2,4 2,3 2 2,1 2,2 2,1 2,4 2,4 2 2,3 2,4 2,4 2,2 2,3 2,1 2,2 2,1 2,1 2,3 2,2 2 2,2 2,1 2,1 2,1 2,1 2 1,9 2 2,0 1,9 1,8 1,8 1,83 2,4 2,5 2,5 2,43 21,5 CUKUP
CUKUP

CUKUP

CUKUP

CUKUP

CUKUP

CUKUP

CUKUP

CUKUP

CUKUP

CUKUP

CUKUP

CUKUP

CUKUP

CUKUP

CUKUP

CUKUP

CUKUP

CUKUP

CUKUP

CUKUP

CUKUP

KURANG

KURANG
CUKUP

CUKUP
KURANG

KURANG
CUKUP

CUKUP

CUKUP

CUKUP

CUKUP
CUKUP
CUKUP

CUKUP

CUKUP

KURANG
CUKUP

KURANG

CUKUP
KRITERIA
209

REKAPITULASI DATA NILAI AKTIVITAS SISWA


TAHAP IMPLEMENTASI
PERTEMUAN KE - 3
ASPEK

KRITERIA
JUMLAH
KODE SKOR
NO SISWA RATA-
RATA

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

RATA- RATA

RATA- RATA

RATA- RATA

RATA- RATA
RATA- RATA

RATA- RATA
RATA- RATA

RATA- RATA
RATA- RATA
RATA RATA-

I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III

1 IM - 001 2 2 3 2,3 2 3 2 2,3 3 3 2 2,7 3 2 2 2,3 2 3 2 2,3 3 2 3 2,7 2 2 3 2,3 2 3 3 2,7 3 2 2 2,33 2 3 3 2,67 24,7 TINGGI
2 IM - 002 2 3 2 2,3 2 3 2 2,3 2 2 2 2,0 3 2 3 2,7 3 2 3 2,7 2 2 2 2,0 3 2 2 2,3 2 2 2 2,0 2 2 2 2 3 3 2 2,67 23,0 CUKUP
3 IM - 003 3 3 2 2,7 3 2 3 2,7 2 3 2 2,3 2 2 3 2,3 2 2 3 2,3 3 2 2 2,3 2 2 3 2,3 2 3 2 2,3 3 3 1 2,33 2 3 2 2,33 24,0 TINGGI
4 IM - 004 3 3 2 2,7 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 3 2 2,3 2 2 3 2,3 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 3 2 2,3 2 2 1 1,67 3 2 3 2,67 22,0 CUKUP
5 IM - 005 2 2 3 3,0 2 2 3 2,3 3 3 2 2,7 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 3 3 3 3,0 2 3 2 2,3 3 2 3 2,7 2 2 1 1,67 3 3 2 2,67 24,3 TINGGI
6 IM - 006 2 2 2 2,0 2 2 1 1,7 2 3 2 2,3 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 3 2 2,3 2 1 2 1,67 3 3 3 3 21,0 CUKUP
7 IM - 007 3 3 3 3,0 3 3 2 2,7 3 2 2 2,3 2 3 3 2,7 2 3 3 2,7 3 2 2 2,3 3 2 2 2,3 2 2 2 2,0 2 2 2 2 3 3 3 3 25,0 TINGGI
8 IM - 008 2 2 2 2,0 2 1 1 1,3 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 3 2 2 2,3 2 2 2 2,0 2 2 3 2,3 1 2 2 1,67 3 3 2 2,67 20,3 CUKUP
9 IM - 009 2 2 3 2,3 2 2 3 2,3 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 3 3 2,7 2 2 1 1,67 3 3 3 3 22,0 CUKUP
10 IM - 010 3 3 3 3,0 2 2 3 2,3 3 3 3 3,0 2 3 2 2,3 2 2 3 2,3 2 3 2 2,3 2 3 3 2,7 2 3 2 2,3 2 2 1 1,67 3 3 2 2,67 24,7 TINGGI
11 IM - 011 3 3 3 3,0 3 3 3 3,0 2 3 3 2,7 3 3 3 3,0 2 3 2 2,3 2 3 2 2,3 2 2 3 2,3 2 2 1 1,7 2 2 1 1,67 3 2 2 2,33 24,3 TINGGI
12 IM - 012 3 2 2 2,3 3 2 2 2,3 2 3 2 2,3 2 3 2 2,3 2 2 3 2,3 2 2 2 2,0 2 2 3 2,3 2 2 2 2,0 2 2 2 2 3 3 2 2,67 22,7 CUKUP
13 IM - 013 2 3 2 2,3 2 2 3 2,3 3 3 2 2,7 3 2 2 2,3 2 2 2 2,0 2 1 2 1,7 2 2 2 2,0 2 1 2 1,7 1 2 1 1,33 3 2 2 2,33 20,7 CUKUP
14 IM - 014 3 3 2 2,7 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 3 3 2 2,7 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 1 2 2 1,7 2 2 2 2,0 1 2 2 1,67 2 2 2 2 20,7 CUKUP
15 IM - 015 3 3 3 3,0 2 2 1 1,7 3 3 3 3,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 3 2 2,3 2 2 2 2,0 2 1 2 1,7 2 1 1 1,33 3 3 3 3 22,0 CUKUP
16 IM - 016 3 3 2 2,7 2 3 2 2,3 2 2 3 2,3 2 3 3 2,7 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 3 2,3 2 2 2 2,0 2 2 1 1,67 3 2 2 2,33 22,3 CUKUP
17 IM - 017 3 3 2 2,7 3 3 2 2,7 2 3 3 2,7 3 2 2 2,3 2 2 3 2,3 3 2 3 2,7 2 2 2 2,0 3 2 3 2,7 2 2 1 1,67 3 3 3 3 24,7 TINGGI
18 IM - 018 2 3 3 2,7 2 2 2 2,0 3 3 2 2,7 3 2 3 2,7 2 3 2 2,3 3 3 2 2,7 2 3 2 2,3 2 2 3 2,3 2 2 2 2 3 3 3 3 24,7 TINGGI
19 IM - 019 3 3 3 3,0 3 3 3 3,0 3 3 2 2,7 3 2 2 2,3 2 2 3 2,3 3 2 3 2,7 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2 3 3 3 3 25,0 TINGGI
20 IM - 020 3 3 3 3,0 3 2 3 2,7 3 3 2 2,7 3 3 2 2,7 2 3 2 2,3 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 3 2,3 2 2 3 2,33 3 2 2 2,33 24,3 TINGGI
21 IM - 021 3 2 3 2,7 3 2 3 2,7 3 3 3 3,0 3 3 3 3,0 2 3 2 2,3 3 3 2 2,7 2 2 3 2,3 2 2 2 2,0 2 2 1 1,67 3 3 2 2,67 25,0 TINGGI
22 IM - 022 2 3 2 2,3 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 3 2 2,3 2 2 2 2,0 2 2 1 1,67 3 3 3 3 21,3 CUKUP
23 IM - 023 2 3 2 2,3 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 3 3 2,7 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 3 2,3 2 2 2 2 2 2 3 2,33 21,7 CUKUP
24 IM - 024 3 3 3 3,0 2 2 3 2,3 3 3 2 2,7 3 2 2 2,3 2 2 2 2,0 3 2 2 2,3 2 3 3 2,7 2 3 2 2,3 2 2 2 2 3 3 2 2,67 24,3 TINGGI
25 IM - 025 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 3 2 2,3 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 3 2 2,3 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 1 1 1,33 3 2 3 2,67 20,7 CUKUP
26 IM - 026 2 3 2 2,3 2 2 2 2,0 3 3 3 3,0 3 2 3 2,7 2 2 3 2,3 2 3 2 2,3 2 2 3 2,3 3 2 2 2,3 2 3 1 2 3 3 2 2,67 24,0 TINGGI
27 IM - 027 2 2 3 2,3 3 3 3 3,0 3 3 3 3,0 2 3 2 2,3 3 2 2 2,3 2 2 3 2,3 3 2 3 2,7 2 2 2 2,0 2 2 2 2 3 3 3 3 25,0 TINGGI
28 IM - 028 3 2 2 2,3 3 3 3 3,0 3 3 3 3,0 2 2 3 2,3 2 3 2 2,3 3 2 2 2,3 3 3 2 2,7 2 2 2 2,0 2 2 2 2 3 3 3 3 25,0 TINGGI
29 IM - 029 2 2 3 2,3 2 2 2 2,0 3 2 2 2,3 2 3 2 2,3 2 2 3 2,3 3 3 2 2,7 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2 2 3 2 2,33 22,3 CUKUP
30 IM - 030 2 2 2 2,0 2 2 3 2,3 3 2 2 2,3 3 3 2 2,7 3 2 2 2,3 2 3 3 2,7 3 3 2 2,7 2 2 2 2,0 1 2 2 1,67 2 2 2 2 22,7 CUKUP
31 IM - 031 3 3 2 2,7 3 3 3 3,0 3 3 3 3,0 3 2 2 2,3 3 2 3 2,7 3 2 2 2,3 2 3 2 2,3 2 2 2 2,0 2 2 2 2 3 3 3 3 25,3 TINGGI
32 IM - 032 3 2 2 2,3 2 3 2 2,3 3 3 2 2,7 3 3 2 2,7 2 3 3 2,7 3 2 3 2,7 3 2 2 2,3 2 2 3 2,3 2 3 2 2,33 3 2 2 2,33 24,7 TINGGI
33 IM - 033 2 2 2 2,0 2 2 3 2,3 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 3 2,3 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2 2 3 2 2,33 21,0 CUKUP
34 IM - 034 2 2 2 2,0 3 2 3 2,7 3 3 2 2,7 2 3 2 2,3 2 3 2 2,3 2 2 3 2,3 2 2 2 2,0 2 2 3 2,3 2 2 2 2 2 3 2 2,33 23,0 CUKUP
35 IM - 035 2 2 2 2,0 2 3 3 2,7 3 3 3 3,0 3 3 3 3,0 3 3 2 2,7 3 2 3 2,7 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2 3 3 2 2,67 24,7 TINGGI
36 IM - 036 2 3 2 2,3 3 3 2 2,7 3 2 2 2,3 3 3 3 3,0 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 2 3 2 2,3 2 3 2 2,3 2 2 2 2 3 2 3 2,67 23,7 CUKUP
37 IM - 037 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 3 3 2 2,7 2 3 3 2,7 2 3 3 2,7 3 2 2 2,3 3 2 2 2,3 2 3 2 2,3 2 2 2 2 3 3 2 2,67 23,7 CUKUP
38 IM - 038 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 3 2 3 2,7 3 2 3 2,7 2 3 3 2,7 3 3 2 2,7 3 2 2 2,3 2 2 2 2,0 2 3 2 2,33 2 3 2 2,33 23,7 CUKUP
39 IM - 039 2 2 2 2,0 2 2 2 2,0 3 3 3 3,0 3 3 2 2,7 3 3 2 2,7 2 3 3 2,7 3 3 3 3,0 2 2 3 2,3 2 2 2 2 3 3 3 3 25,3 TINGGI
40 IM - 040 2 3 2 2,3 2 3 2 2,3 2 3 3 2,7 3 2 2 2,3 2 3 3 2,7 3 2 3 2,7 2 2 3 2,3 3 2 3 2,7 3 2 2 2,33 3 3 3 3 25,3 TINGGI
RATA-RATA 2,4 2,5 2,4 2,5 2,3 2,3 2,4 2,3 2,6 2,7 2,4 2,5 2,5 2,5 2,4 2,4 2,2 2,4 2,4 2,3 2,5 2,3 2,3 2,3 2,2 2,3 2,3 2,3 2,1 2,2 2,3 2,2 2 2 1,7 1,89 2,8 2,7 2,5 2,65 23,4 CUKUP
CUKUP

CUKUP

CUKUP

CUKUP
CUKUP

CUKUP

CUKUP

CUKUP
CUKUP

CUKUP

CUKUP
CUKUP

CUKUP

CUKUP

CUKUP
CUKUP

CUKUP

CUKUP

CUKUP
CUKUP

CUKUP

CUKUP

KURAN
CUKUP

CUKUP

KURAN

CUKUP
CUKUP

CUKUP

CUKUP
CUKUP

KRITERIA
CUKUP

CUKUP

CUKUP

CUKUP
CUKUP

CUKUP

CUKUP

KURAN

CUKUP
210

Lampiran 9.14
ANALISIS ANGKET RESPON SISWA DAN PERHITUNGAN RELIABILITAS
TERHADAP INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS
SISWA
NO NAMA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 JUMLAH RESPON SISWA NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 IM-001 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 4 35 TINGGI 1 1225 9 9 9 9 9 1 9 9 9 9 9 16
2 IM-002 3 2 2 2 2 3 3 1 3 3 2 3 29 CUKUP 2 841 9 4 4 4 4 9 9 1 9 9 4 9
3 IM-003 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 4 34 TINGGI 3 1156 9 9 9 9 9 9 4 4 9 9 4 16
4 IM-004 0 3 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 30 CUKUP 4 900 0 9 9 9 9 9 1 4 9 9 9 9
5 IM-005 2 2 3 1 1 3 2 2 1 1 1 1 20 RENDAH 5 400 4 4 9 1 1 9 4 4 1 1 1 1
6 IM-006 3 3 3 3 3 4 2 3 3 2 3 4 36 TINGGI 6 1296 9 9 9 9 9 16 4 9 9 4 9 16
7 IM-007 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 26 CUKUP 7 676 4 4 4 4 4 4 4 4 9 4 4 9
8 IM-008 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 32 TINGGI 8 1024 9 9 9 9 9 4 4 4 9 4 9 9
9 IM-009 0 3 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 30 CUKUP 9 900 0 9 9 9 9 9 1 4 9 9 9 9
10 IM-010 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 1 26 CUKUP 10 676 4 9 9 4 9 4 4 4 4 4 4 1
11 IM-011 1 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 25 CUKUP 11 625 1 4 4 4 4 4 9 9 4 4 4 4
12 IM-012 3 3 3 3 3 3 1 2 3 3 3 1 31 TINGGI 12 961 9 9 9 9 9 9 1 4 9 9 9 1
13 IM-013 2 2 3 1 1 3 2 2 1 1 1 1 20 RENDAH 13 400 4 4 9 1 1 9 4 4 1 1 1 1
14 IM-014 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 33 TINGGI 14 1089 4 9 9 9 9 9 9 4 9 4 9 9
15 IM-015 3 3 3 3 3 3 2 1 2 3 3 3 32 TINGGI 15 1024 9 9 9 9 9 9 4 1 4 9 9 9
16 IM-016 4 2 4 3 4 2 2 2 3 3 2 3 34 TINGGI 16 1156 16 4 16 9 16 4 4 4 9 9 4 9
17 IM-017 2 3 4 4 4 3 2 2 3 3 3 3 36 TINGGI 17 1296 4 9 16 16 16 9 4 4 9 9 9 9
18 IM-018 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 35 TINGGI 18 1225 9 9 9 9 9 9 9 4 9 9 9 9
19 IM-019 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 4 33 TINGGI 19 1089 4 4 9 9 9 4 4 9 9 9 9 16
20 IM-020 3 3 3 3 3 4 2 2 4 4 4 4 39 TINGGI 20 1521 9 9 9 9 9 16 4 4 16 16 16 16
21 IM-021 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 46 SANGAT TINGGI 21 2116 16 16 16 16 16 16 9 9 16 16 16 16
22 IM-022 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 32 TINGGI 22 1024 9 9 9 9 4 9 9 4 9 4 9 4
23 IM-023 3 3 3 2 3 4 2 1 2 2 2 2 29 CUKUP 23 841 9 9 9 4 9 16 4 1 4 4 4 4
24 IM-024 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 38 TINGGI 24 1444 9 9 9 9 9 16 9 9 16 9 9 9
25 IM-025 2 3 3 4 4 4 2 2 4 3 3 4 38 TINGGI 25 1444 4 9 9 16 16 16 4 4 16 9 9 16
26 IM-026 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 39 TINGGI 26 1521 9 9 9 9 9 9 9 9 9 16 16 16
27 IM-027 2 3 3 2 2 1 3 2 2 2 2 1 25 CUKUP 27 625 4 9 9 4 4 1 9 4 4 4 4 1
28 IM-028 3 3 3 3 3 4 2 2 3 3 4 2 35 TINGGI 28 1225 9 9 9 9 9 16 4 4 9 9 16 4
29 IM-029 3 3 3 3 3 3 1 1 2 3 3 3 31 TINGGI 29 961 9 9 9 9 9 9 1 1 4 9 9 9
30 IM-030 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 34 TINGGI 30 1156 9 9 9 9 9 9 4 4 9 9 9 9
31 IM-031 3 4 4 3 3 4 3 2 3 3 3 4 39 TINGGI 31 1521 9 16 16 9 9 16 9 4 9 9 9 16
32 IM-032 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 37 TINGGI 32 1369 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 16
33 IM-033 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 32 TINGGI 33 1024 4 9 9 4 9 4 4 9 9 9 9 9
34 IM-034 4 2 4 4 4 3 2 2 3 2 4 3 37 TINGGI 34 1369 16 4 16 16 16 9 4 4 9 4 16 9
35 IM-035 4 4 4 4 4 3 2 2 3 4 4 4 42 SANGAT TINGGI 35 1764 16 16 16 16 16 9 4 4 9 16 16 16
36 IM-036 3 3 3 4 3 4 2 2 3 3 3 4 37 TINGGI 36 1369 9 9 9 16 9 16 4 4 9 9 9 16
37 IM-037 2 4 4 3 3 3 2 2 3 3 4 4 37 TINGGI 37 1369 4 16 16 9 9 9 4 4 9 9 16 16
38 IM-038 3 3 4 4 4 3 2 2 3 4 3 2 37 TINGGI 38 1369 9 9 16 16 16 9 4 4 9 16 9 4
39 IM-039 2 3 3 3 2 2 2 1 1 1 2 2 24 CUKUP 39 576 4 9 9 9 4 4 4 1 1 1 4 4
40 IM-040 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 4 38 TINGGI 40 1444 9 9 9 9 9 9 9 4 9 16 16 16
104 116 125 116 117 117 89 84 112 110 115 118 1323 45011 302 348 401 358 363 367 213 190 334 328 355 388
10816 13456 15625 13456 13689 13689 7921 7056 12544 12100 13225 13924 1750329
S2t 135,88 S21 S22 S23 S24 S25 S26 S27 S28 S29 S210 S211 S212 S2i
R11 0,9715 1,37 1,088 1,195 1,311 1,307 1,396 0,82 0,738 1,228 1,314 1,358 1,746 14,8711
211

Lampiran 10
212

Lampiran 11
213

Lampiran 12

DOKUMENTASI PENELITIAN

Pra Uji Coba Soal di Kelas XII IPA 1

Uji Coba Skala Kecil Ekstrakurikuler Olimpiade

Tahap Implementasi Kelas XI IPA 3

Anda mungkin juga menyukai