Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mandiri pada mata kuliah Evaluasi
Pembelajaran Biologi
Dosen Pengampu:
Sri Hartati, M. Pd.
Iwan Ridwan Yusup, M. Pd.
Disusun Oleh:
Chintya Adi Kusumah (1192060018)
Kelas : 4A – Pendidikan Biologi
2 MENGKLASIFIKASIKAN ibawahinimerupakanpernyataanberdasarkan C
(MENGELOMPOKKAN) pengamatan, kecuali ....
Mencatat setiap pengamatan secara terpisah A. Hanya ilmuwan yang dapat melakukan pengamatan
Mencari perbedaan persamaan dengan teliti
Mengkontraskan ciri-ciri B. Tidak hanya Ilmuan yang dapat melakukan
Membandingkan pengamatan dengan teliti
Mencari dasar pengelompokan C. Pengamatan selalu melibatkan pengumpulan bukti
melalui indra
D. Pengamatan dapat melibatkan kemampuan melihat
suatu objek
3 MENAFSIRKAN (INTERPRETASI) B
Menghubung-hubungkan hasil pengamatan
Menemukan pola atau keteraturan dalam
suatu seri pengamatan Dibawah ini adalah pengelompokkan sistem perakaran yang
Menyimpulkan benar adalah . . . .
A. Pandan, bambu dan wortel di kelompokkan berdasarkan
akarnya yang serabut
B. Bambu, jagung dan lobak di kelompokkan berdasarkan
akarnya yang tunggang
C. Pandan, jagung dan padi dikelompokkan berdasarkan
akarnya yang serabut
D. Jagung, wortel dan lobak dikelompokkan berdasarkan
akarnya yang tunggang
4 MERAMALKAN (PREDIKSI) D
Menggunakan pola atau keteraturan hasil
pengamatan
Mengemukakan yang mungkin terjadi pada
keadaan yang belum terjadi
5 MELAKUKAN KOMUNIKASI Sofa pada saat pulang sekolah kehujanan dan satu hari A
Memerikan/mendeskripsikan atau setelahnya sofa mengalami demam yang tinggi, pertanyaan
menggambarkan data empiris hasil percobaan yang sesuai dengan peryataan diatas adalah . . . .
atau pengamatan dengan grafik atau tabel atau A. Mengapa sofa bisa terserang demam?
diagram atau mengubahnya dalam bentuk B. Apa hubungan kedinginan dan demam?
salah satunya C. Apakah demam disebabkan kedinginan?
Menyusun dan menyampaikan laporan secara D. Apa hubungan kehujanan dan kedinginan?
sistematis dan jelas
7 MENGAJUKAN HIPOTESIS Buah durian merupakan buah musiman yang dapat dijumpai A
Mengetahui bahwa ada lebih dari suatu pada musim tertentu. Namun untuk kebutuhan komersial,
kemungkinan penjelasan dari suatu kejadian diperlukan buah durian pada waktu bukan musimnya.
Menyadari bahwa satu penjelasan perlu diuji Hormon giberelin dapat memicu pembungaan sebelum
kebenarannya dengan memperoleh bukti lebih waktunya. Oleh karena itu, pada suatu percobaan dilakukan
banyak atau melakukan cara pemecahan penyemprotan hormon giberelin pada tanaman durian.
masalah Rumusan masalah yang tepat untuk percobaan tersebut
adalah…
A. Berapa konsentrasi hormone giberelin yang baik untuk
pembungaan buah durian?
B. Mengapa durian dapat berbunga sebelum waktunya?
C. Apa kandungan buah durian yang disemprot hormon
giberelin?
D. Apakah hormon giberelin dapat mempercepat
pembungaan pada tanaman durian?
Mengetahui alasan mengapa menggunakan alat pengaruh terhadap buah tomat yang dihasilkan. Tanaman
atau bahan/sumber tomat yang digunakan yaitu berumur satu minggu.
Tanaman-tanaman tomat ditanam di empat bak yang besar.
Setiap bak diisi 10 kg tanah dengan jenis tanah yang sama .
bak pertama diisi 15 kg sampah daun yang dicampur dengan
tanah. Bak kedua diisi 10 kg, bak ketiga diisi 5 kg dan bak
ke empat tidak diisi sampah daun. Semua bak diletakkan
diluar rumah agar mendapat sinar matahari dan dilakukan
penyiraman. Kemudian, jumlah buah tomat yang dihasilkan
di setiap bak dihitung.
Manakah yang merupakan variable terikat dalam penelitian
tersebut ?
A. Jumlah buah tomat yang dihasilkan dalam setiap bak
B. Jumlah sampah daun yang ditambahkan dalam bak
C. Umur buah tomat yang digunakan
D. Jumlah bak yang diisi sampah daun
Pembahasan
Keterampilan proses sains merupakan seperangkat keterampilan yang digunakan para ilmuwan dalam melakukan penyelidikan
ilmiah (Lindrawati & Rohandi, 2015). Keterampilan proses sains sebagai keterampilan dasar harus dimiliki oleh setiap siswa terutama siswa
yang memilih jurusan IPA sebelum mereka menggunakan metode ilmiah. Oleh karena itu, proses belajar mengajar IPA lebih ditekankan pada
pegembangan keterampilan proses. Dalam pembelajaran IPA dengan mengembangkan keterampilan proses, siswa dapat menemukan fakta-
fakta, membangun konsep, teori-teori dan sikap ilmiah yang akhirnya dapat berpengaruh positif terhadap proses maupun produk pendidikan
(Trianto, 2012).
Aspek keterampilan proses sains
Jenis keterampilan proses sains dari Rustaman (2005) terdiri dari Sembilan keterampilan proses yaitu :
Menurut Rustaman (2005) mengamati merupakan keterampilan paling dasar dalam proses dan memperoleh ilmu pengetahuan
serta merupakan hal terpenting untuk mengembangkan keterampilan- keterampilan proses yang lain. Menggamati merupakan
tanggapan kita terhadap berbagai objek dan peristiwa alam dengan menggunakan pancaindra. Menggunakan indera
penglihatan, pembau, pendengar , pengecap, dan peraba pada waktu mengamati ciri-ciri semut, capung, kupu-kupu, dan
hewan lain yang termasuk serangga merupakan kegiatan yang sangat dituntut dalam belajar IPA. Menggunakan fakta yang
relevan dan memadai dari hasil pengamatan juga termasuk keterampilan proses mengamati.
Menurut Rustaman (2005) mencatat setiap hasil pengamatan tentang fermentasi secara terpisah antara hasil utama dan hasil
sampingan termasuk menafsirkan atau interpretasi. Menghubung-hubungkan hasil pengamatan tentang bentuk alat-alat gerak
dengan habitatnya menunjukkan bahwa siswa melakukan interpretasi, begitu pula jika siswa menemukan pola atau keteraturan
dari satu seri pengamatan tentang jenis-jenis makanan berbagai burung, misalnya semuanya bergizi tinggi, dan menyimpulkan
bahwa makanan bergizi diperlukan oleh burung.
Mengelompokkan (klasifikasi)
Menurut Rustaman (2005) penggolongan mahluk hidup dilakukan setelah siswa mengenali ciri-cirinya. Dengan demikian
dalam proses pengelompokkan tercakup beberapa kegiatan seperti mencari perbedaan, mengontraskan ciri-ciri, mencari
kesamaan, membandingkan, dan mencari dasar penggolongan. Jadi mengklasifikasikan merupakan keterampilan proses untuk
memilah berbagai objek peristiwa berdasarkan sifat-sifat khususnya, sehingga di dapatkan golongan/kelompok sejenis dari
objek peristiwa yang dimaksud.
Meramalkan (prediksi)
Menurut Rustaman (2005) keterampilan meramalkan atau prediksi mencakup keterampilan mengajukan perkiraan tentang
sesuatu yang belum terjadi berdasarkan suatu kecenderungan atau pola yang sudah ada. Memperkirakan bahwa besok
matahari akan terbit pada jam tertentu di sebelah timur merupakan contoh prediksi. Memprediksikan dapat diartikan sebagai
mengantisipasi atau membuat ramalan tentang segala hal yang akan terjadi pada waktu mendatang, berdasarkan perkiraan
pada pola atau kecenderungan tertentu, atau berhubungan antara fakta, konsep, dan prinsip dalam ilmu pengetahuan.
Berkomunikasi
Menurut Rustaman (2005) membaca grafik, tabel, atau diagram dari hasil percobaan tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan atau pernafasan termasuk berkomunikasi dalam pembelajaran IPA. Menggambarkan data
empiris dengan grafik, tabel atau diagram juga termasuk berkomunikasi. Selain itu termasuk ke dalam berkomunikasi juga
adalah menjelaskan hasil percobaan, misalnya mempertelekan atau memerikan tahap-tahap perkembangan daun, termasuk
menyusun dan menyampaikan laporan secara sistematis dan jelas. Mengkomunikasikan dapat diartikan sebagai
menyampaikan dan memperoleh fakta, konsep, dan prinsip ilmu pengetahuan dalam bentuk suara, visual, atau suara visual.
Berhipotesis
Menurut Rustaman (2005) hipotesis menyatakan hubungan antara dua variable, atau mengajuka perkiraan penyebab sesuatu
terjadi. Dengan berhipotesisi diungkapkan cara melakukan pemecahan masalah, karena dalam rumusan hipotesis biasanya
terkandung cara untuk mengujinya. Apabila ingin diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan tumbuh, dapat dibuat
hipotesis. "Jika diberikan pupuk NPK, maka tumbuhan A akan lebih cepat tumbuh". Dalam hipotesis tersebut terdapat dua
variable (faktor pupuk dan cepat tumbuh), ada perkiraan penyebabnya (meningkatkan), serta mengandung cara untuk
mengujinya (diberi pupuk NPK). Keterampilan menyusun hipotesis dapat diartikan sebagai kemampuan untuk menyatakan
”dugaan yang dianggap benar” mengenai adanya suatu faktor yang terdapat dalam suatu situasi, maka akan ada akibat tertentu
yang dapat diduga akan timbul.
Menurut Rustaman (2005) beberapa kegiatan menggunakan pikiran termasuk ke dalam keterampilan proses merencanakan
penyelidikan. Apabila dalam lembar kegiatan siswa tidak dituliskan alat dan bahan secara khusus, tetapi tersirat dalam
masalah yang dikemukakan, berarti siswa diminta merencanakan dengan cara menenetukan alat dan bahan untuk penyelidikan
tersebut. Menentukan variabel atau peubah yang terlibat dalam suatu percobaan tentang pengaruh pupuk terhadap laju
pertumbuhan tanaman juga termasuk kegiatan merancang penyelidikan. Selanjutnya menentukan variable kontrol dan variable
bebas, menentukan apa yang diamati, diukur atau ditulis, serta menentukan cara dan langkah kerja juga termasuk
merencanakan penyelidikan. Sebagaimana dalam penyusunan rencana kegiatan penelitian perlu ditentukan cara mengolah data
untuk dapat disimpulkan, maka dalam merencanakan penyelidikan pun terlibat kegiatan menentukan cara mengolah data
sebagai bahan untuk menarik kesimpulan.
Menurut Rustaman (2005) setelah memahami konsep pembakaran zat makanan menghasilkan kalori, barulah seorang siswa
dapat menghitung jumlah kalori yang dihasilkan sejumlah gram bahan makanan yang mengandung zat makanan. Apabila
seseorang siswa mampu menjelaskan peristiwa baru (misal banjir) dengan menggunakan konsep yang telah dimiliki (erosi)
dan pengangkutan oleh air, berarti ia menerapkan prinsip yang telah dipelajarinya. Begitu pula apabila siswa menerapkan
konsep yang telah dipelajari dalam situasi baru.
Mengajukan pertanyaan
Menurut Rustaman (2005) pertanyaan yang diajukan dapat meminta penjelasan tentang apa, mengapa, bagaimana ataupun
menanyakan latar belakang hipotesis. Pertanyaan yang meminta penjelasan tentang pembahasan ekosistem menunjukkan bahwa
siswa ingin mengetahui dengan jelas tentang hal itu. Pertanyaan tentang mengapa dan bagaimana keseimbangan ekosistem
dapat dijaga menunjukkan si penanya berpikir. Pertanyaan tentang latar belakang hipotesis menunjukkan si penanya sudah
memiliki gagasan atau perkiraan untuk menguji atau memeriksanya. Dengan demikian jelaslah bahwa bertanya tidak sekedar
bertanya, tapi melibatkan pikiran.