DI SUSUN
NPM : 12114201170212
KELAS :A
NO ABSEN : GENAP
FAKULTAS KESEHATAN
PRODI KEPERAWATAN
2020
ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
PADA KLIEN DENGAN DIAGNOSA MEDIS STROKE NON HEMORAGIK DI
RUANG IGD
Kasus 2.
Ny. Wanda 45 tahun dibawa oleh keluarga ke Instalasi gawat darurat sebagai seorang perawat
gawat darurat ia langsung melakukan triase bagi pasien yang datang ke IGD. Data yang
didapatkan oleh perawat melalui wawancara dan observasi dan pemeriksaan fisik menurut
keluarga Ny Wanda keluarga mengatakan pasien tidak sadarkan diri sudah 4 jam yang lalu
serta mengeluh mual, muntah, kejang, demam, sesak, nyeri kepala, pusing; kelumpuhan
anggota gerak kanan setelah bangun pagi sulit digerakkan. Mulut agak mencong ke kiri
pasien juga sulit berbicara sehingga tidak bisa meminta tolong. Kesadaran delirium GCS 7
( V: 2 V: 2 M : 3 TD : 180/100 HR : 84 x/menit. RR : 28x/menit. SpO2 95% hasil askultasi
Wwising (+) Rhoni (+) tampak busa keluar dari mulut.dari hasil pemeriksaan Dokter pasien
didiagnosa stroke non hemoragik. Dokter menginstruksikan untuk berikan oksigen nasal 4
liter/menit; pasang oropharingeal tub lakukan suction karena banyak lendir. Terapi yang
diperoleh infus RL 20 tts/mt paracetamol 400 mg 2x1 inta vena (IV); Brainact 500 mg 2x1
IV; Citicoline 125 mg 2x1 IV.
1. Pengkajian
a. Identitas Pasien
Nama : Ny. W
Umur : 45 Tahun
Agama : Kristen Protestan
Pendidikan : SMA
Pekerjaan :-
Diagnosa : Stroke non hemoragik
b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan Utama : mual, muntah, kejang, demam, sesak, nyeri kepala, pusing.
2) Riwayat Penyakit sekarang :
Ny. Wanda 45 tahun dibawa oleh keluarga ke Instalasi gawat darurat sebagai
seorang perawat gawat darurat ia langsung melakukan triase bagi pasien yang
datang ke IGD. setelah dilakukan pengkajian dan pemeriksaan fisik didapatkan
data berupa : tidak sadarkan diri sudah 4 jam yang lalu serta mengeluh mual,
muntah, kejang, demam, sesak, nyeri kepala, pusing; kelumpuhan anggota gerak
kanan setelah bangun pagi sulit digerakkan. hasil askultasi Wwising (+) Rhoni
(+) tampak busa keluar dari mulut.
3) Riwayat Penyakit Dahulu :
pasien tidak memiliki riwayat penyakit dahulu.
c. Pengkajian Primer
1) Airway : paten
2) Breathing : sistem pernapasan normal
3) Circulation : TD : 180/100 mmHg, Nadi : 84x/menit,
4) Disability : kesadaran komposmentis
5) Exposure : Ny. W memiliki keadaan umum tidak sadarkan diri sudah 4 jam yang
lalu serta mengeluh mual, muntah, kejang, demam, sesak, nyeri kepala, pusing;
kelumpuhan anggota gerak kanan setelah bangun pagi sulit digerakkan. Wwising
(+) Rhoni (+) tampak busa keluar dari mulut.
d. Pengkajian Sekunder
1) Pemeriksaan Fisik
a) Kepala : keadaan kepala normal tidak ada kelainan.
b) Mata : normal tidak ada kelainan pada mata
c) Hidung : normal tidak ada kelaian
d) Mulut : agak mencong ke kiri
e) Leher : Vena jugularis : normal , tidak ada kelainan pada arteri karotis,
tidak ada pembesaran tiroid, dan tidak ada pembesaran limfe.
f) Dada/thorax : batas paru hepar menghilang.
g) Abdomen : terdapat mual, muntah, kejang, demam, sesak, nyeri kepala,
pusing.
h) Ekstremitas : normal, tidak ada kelainan
i) Eliminasi : pasien tidak sadarkan diri selama 4 jam
2) Sistem Sosial/interaksi : Tidak ada hambatan
3) Spiritual : tidak ada hambatan
Keterangan :
f. Pemeriksaan penunjang.
1) Angiografi serebri
Membantu menentukan penyebab dari strok secara spesifik seperti pendarahan
arteriovena atau adanya rupture dan untuk mencari perdarahan seperti
aneurisma atau malformasi vaskuler.
2) Lumbal pungsi, CT Scan, EEG, Magnetik Imaging Resnance (MRI)
a. Stroke Iskemik
Terapi umum : Letakan kepala pasien pada posisi 30, kepala dan dada
pada satu bidang; ubah posisi tidur selama 2 jam; mobilisasi dimulai
bertahap bila hemodinamik sudah stabil. Selanjutnya, bebaskan jalan
napas, beri oksigen 1-2 liter/ menit sampai didapatkan hasil analisa gas
darah.
Terapi khusus : Ditujukan untuk reperfusi dengan pemberian
antiplatelet seperti aspirin dan anti koagulan, atau yang dianjurkan
dengan trombolitik rt- PA ( recombinant tissue plasminogen Activator)
b. Stroke Hemoragik
Terapi Umum : Pasien stroke hemoragik harus dirawat di ICU jika
volume hematoma >30 mL, perdarahan intraventrikuler dengan
hidrosevalus, dan keadaan kliniscenderung memburuk.
Terapi Khusus : Neuroprotektor dapat diberikan kecuali yang bersifat
vasodilator. Tindakan yang mempertimbangkan usia dan letak
perdarahan yaitu pada pasien yang kondisinya kian memburuk dengan
perdarahan sebelum berdiameter >3 cm, hidrosefalus akut akibat
perdarahan intraventikel atau sebelum, dilakukan VP-shunting, dan
perdarahan lobar >60 mL denga tanda peningkatan tekanan intrakanial
akut dan ancaman herniasi.
Klasifikasi Data :
Data Subjektif :
Data Objektif :
3. Diagnosa Keperawatan
a). Hambatan mobilitas fisik b.d hemiparesis, kehilangan keseimbangan dan koordinasi,
spastisitas dan cederah otak.
b). Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d ketidakmampuan untuk
mencerna makanan, penurunan fungsi nerfus hipoglosus.
c). Hambatan komunikasi verbal b.d penurunan fungsi otot facial/oral.
d). Defisit perawatan diri b.d gejala sisa stroke.
4. Intervensi Keperawatan
Diagnosa Rencana Keperawatan
Keperawatan NOC NIC
Hambatan mobilitas Tujuan : - Berikan istirahan
fisik b.d hemiparesis, Terjadinya penurunan atau yang cukup dengan
kehilangan hilangnya keseimbangan fisik, dan posisi semifowler
keseimbangan dan kriteria klien dapat melaporkan - Kolaborasi atau
koordinasi, spastisitas terjadinya penurunan atau konsultasi dengan
dan cederah otak. hilangnya mobilitas fisik. Dokter untuk
Kriteria Hasil : pemberian obat.
Hambatan mobilitas fisik
berkurang dan dapat teratasi.
Ketidakseimbangan Tujuan : - Awasi tekanan darah
nutrisi kurang dari Menunjukan peningkatan berat dan suhu.
kebutuhan tubuh b.d badan mencapai rentang yang - Diskusikan strategi
ketidakmampuan diharapkan individu dengan untuk menghentikan
untuk mencerna kriteria menyatakan pemahaman mual, muntah, kejang,
makanan, penurunan kebutuhan nutrisi. demam, sesak, nyeri
fungsi nerfus Kriteria Hasil : kepala, pusing.
hipoglosus. Klien tidak terasa mual, - pantau dan
muntah, kejang, demam, dokumentasikan
sesak, nyeri kepala, pusing. pengaluara dan
Hipoglosus teratasi pemasukan secara
adekuat