Anda di halaman 1dari 330

Islam & Isyu

Kontemporer

Mirza Tahir Ahmad


Islam & Isyu Kontemporer
Hadhrat Mirza Tahir Ahmad
xviii + 310 halaman, ukuran 14.8 x 21 cm

Judul Asli: Islam's Response to Contemporary Issues


Penerbit Islam International Publication Lyd.
Islamabad, Sheephatch Lane
Tilford, Surrey, GU 10 2AQ
United Kingdom

Pertama terbit di UK pada 1992

Diterjemahkan dari edisi 2007


ISBN I 85372 888 8

Penterjemah : A. Qoyum Khalid


Penyelaras Bahasa : Ekky O. Sabandi
Lay Out : D. Sumarta

Cetakan 1 : Desember 2018

Penerbit:
Email: neratja@gmail.com

ISBN: 978-602-0884-34-9
Kata Sambutan
Amir Jemaat Ahmadiyah Indonesia

Bismillāhirrahmānirrahīm, Walhamdu lillāhi rabbil 'ālamīn,


puji syukur kita panjatkan kepada Allah Ta'ala, Pencipta dan
Pemelihara alam. Shalawat beserta salam, semoga terlimpah
kepada Junjungan dan Nabi kita Yang Mulia, Nabi MuhammadSaw.
Islam dan Isyu Kontemporer adalah ceramah yang
disampaikan oleh Hazrat Mirza Tahir Ahmad, Khalifatul Masih
IV (rh), Pemimpin Jamaah Muslim Ahmadiyah International
pada 24 Februari 1990, di Queen Elizabeth II Conference Centre,
London. Ceramah ini sendiri dihadiri oleh 800 tamu-tamu
terhormat, termasuk Direktur Komunikasi Kantor Eksekutif
Sekretaris Jenderal PBB Edward Mortimer yang memimpin
acara; dan juga para Politisi serta sejumlah anggota Parlemen
Inggris.
Dalam ceramahnya, Pembicara membahas konsep
penegakkan Perdamaian, fokus pada masalah-masalah
kekinian yang dihadapi oleh masyarakat Barat modern, dengan
tema sentralnya adalah perspektif Islam dalam menegakkan
perdamaian di masyarakat.
Buku ini dibagi ke dalam 6 Bab yaitu, 1. Perdamaian dan
Kerukunan Antar Agama; 2. Kedamaian Sosial; 3. Kedamaian
Sosio-Ekonomi; 4. Kedamaian Ekonomi; 5. Kedamaian Politis,
dan 6. Kedamaian Individu.
Dengan berlandaskan kepada ajaran Al-Quran, Pembicara
mengemukakan pendapatnya bahwa:
• Pedang dapat memenangkan wilayah, tetapi tidak dapat
memenangkan hati; Kekuatan dapat membuat kepala
tunduk, tetapi tidak pikiran;
• Peran kaum perempuan bukan menjadi selir atau menjadi
kelompok masyarakat yang terpenjara di empat dinding
tembok rumah mereka;
• Negara-negara kaya memberi bantuan dengan ikatan
di baliknya, dan arus kekayaan tetap mengarah kepada
orang kaya, sementara orang-orang miskin semakin
tenggelam lebih dalam menuju dasar terendah;
• Agama tidak perlu menjadi otoritas legislatif yang
dominan dalam urusan politik suatu negara;
• Terlepas dari pencairan Perang Dingin, masalah
perang dan perdamaian tidak bergantung pada benang
perhubungan dengan negara-negara adikuasa;
• Tanpa Tuhan tidak akan ada kedamaian.
Ceramah yang kemudian dibukukan ini juga berisi diskusi
yang komprehensif tentang riba; bantuan keuangan; hubungan
Internasional; dan peran Israel, Amerika dan Inggris dalam
tatanan dunia baru.
Kita ucapkan terimakasih kepada penterjemah (Almarhum
A. Qoyum Khalid), Sekr. Isyaat PB, Dewan Naskah, serta semua
pihak yang telah berkontribusi dalam upaya penerbitan buku
ini. Semoga AllahSwt meridhai setiap usaha dan pekerjaan baik
kita. Aamiin.
Wassalam
Jakarta, Desember 2018

H. Abdul Basit
Catatan Penterjemah

Sejalan dengan sistem penomoran yang kami biasa


gunakan, ayat Bismillāh irrahmānirrahīm (dengan nama Allah
yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang) dihitung sebagai
ayat pertama dari suatu surah. Beberapa pencetakan Al-Quran
menghitung ayat pertama dimulai dari ayat setelah Basmallah.
Bila pembaca tidak menemukan padanan ayat menurut nomor
sebagaimana dikemukakan dalam buku ini, diharap pembaca
mengurangi satu dari nomor yang disebutkan seperti misalnya
jika disebutkan S.2 Al-Baqarah 286, pada beberapa pencetakan
Al-Quran tercatat sebagai S.2 Al-Baqarah 285.
Dimana diperlukan, terjemah teks bahasa Arab diperkuat
dengan kata-kata sinonim lainnya guna memperjelas
pengertian. Kata 'Dan' di awal ayat yang diterjemahkan biasanya
dihilangkan.
Karena banyaknya edisi buku Hadis, kami hanya
mencantumkan perawinya, sedangkan untuk mempersingkat,
Jilid dan Babnya diabaikan.
Adapun nama Muhammad, Rasulullah, Pendiri Islam,
selalu diikuti dengan ucapan salallahu alaihi wassalam (semoga
salam dan rahmat Allah dilimpahkan kepada beliau). Adapun
nama rasul dan nabi-nabi lainnya diikuti dengan alaihi salatu
wassalam (baginya salam). Salutasi ini tidak ditulis lengkap
yaitu disingkat s.a.w. dan a.s., kecuali pada beberapa hal tertentu.
Hal ini untuk mengakomodasikan teks tersebut bagi pembaca
non Muslim. Para pembaca Muslim agar melihat salutasi
sepenuhnya itu sebagai suatu yang implisit.
Mengikuti kebiasaan saat ini, bentuk kata ibn digunakan
sebagai inisial atau pun posisi silsilah beberapa nama-nama

v
Islam dan Isyu Kontemporer

perorangan, meskipun kadang masih juga digunakan bin


(biasanya disingkat b.).
Rujukan yang berkaitan dengan Injil, kami menggunakan
terbitan Lembaga Alkitab Indonesia, Jakarta 1999. Adapun
terjemah dari ayat-ayat Al-Quran, kami merujuk kepada Al-
Quran, dengan Terjemah dan Tafsir Singkat, terbitan Jemaat
Ahmadiyah Indonesia, 1987.

Penterjemah,
A. Q. Khalid

vi
Tentang Penulis

Hazrat Mirza Tahir Ahmad (1928 - 2003) adalah Khalifatul


Masih IV dari Jemaat Ahmadiyah dalam periode 1982 sampai
dengan 2003. Jemaat ini merupakan Jemaat Islam yang dinamis
dan bergerak di seluruh dunia. Beliau telah mengarang dan
menyampaikan berbagai paparan dan karangan yang berkaitan
dengan agama, serta menjawab dan menjelaskan bermacam
pertanyaan dan membahas berbagai permasalahan pokok
dalam masa kontemporer ini.

vii
Islam dan Isyu Kontemporer

Kata Sambutan Edisi Pertama

Jemaat Ahmadiyah didirikan oleh Hazrat Mirza Ghulam


Ahmad dari Qadian dalam tahun 1889 yang memaklumatkan
bahwa berdasarkan penunjukkan Tuhan, beliau adalah Imam
Mahdi dan Masih Mau'ud bagi akhir zaman yang kedatangan-
nya telah dinubuwatkan dalam kitab-kitab lama dari semua
agama-agama besar di dunia.
Jemaat ini merayakan seratus tahun berdirinya dalam
tahun 1989. Kejadian penting terakhir dari perayaan tersebut
adalah penyampaian pidato oleh Khalifatul Masih IV dari
Jemaat Ahmadiyah yaitu Hazrat Mirza Tahir Ahmad pada
tanggal 24 Pebruari 1990 di sentra konferensi Queen Elizabeth
II di London.
Pidato tersebut dihadiri oleh 800 undangan orang-orang
penting mencakup para ahli politisi, jurnalis, akademisi, guru-
guru besar dan berbagai ilmiahwan keagamaan. Mr. Aftab
A. Khan yang menjadi Amir Nasional di United Kingdom
memberikan kata sambutan kepada para tamu. Yang mengetuai
pertemuan adalah Mr. Edward Mortimer, sedangkan Mr. Hugo
Summerson MP menyampaikan sambutan terima kasih. Setelah
pemaparan pidato diadakan sesi singkat tanya jawab.
Adalah tidak mungkin memaparkan topik pembicaraan
yang demikian luas dalam rentang waktu yang tersedia bagi
seorang pembicara di depan suatu forum, sehingga yang
disampaikan adalah ringkasannya saja. Karena itu guna
memenuhi permintaan mereka yang hadir dalam pertemuan
tersebut atau pun mereka yang tidak sempat hadir, maka
disusunlah buku ini yang didasarkan pada naskah asli pidato
tersebut.

viii
Kata Sambutan Edisi Pertama

Mengingat teks asli pidato ini disampaikan sendiri oleh


Pembicara, maka telah diupayakan sedapat mungkin untuk
mencatat sepenuhnya pidato itu. Dalam revisi pertama terdapat
beberapa kesalahan kecil yang kemudian diperbaiki sendiri oleh
Pembicara. Setelah itu dianggap perlu untuk memeriksakan
bagian-bagian dari teks kepada seorang Inggris agar yang
bersangkutan membantu menunjukkan bagian mana yang
perlu diperjelas atau adanya beberapa istilah yang kurang
dikenal oleh telinga mereka yang berbahasa Inggris. Kami
berterima kasih kepada Mr. Barry Jeffries dari Queensbury,
Yorkshire, dan Mr. Muzaffar Clarke dari Stirchley, Birmingham,
yang secara sukarela telah membantu dan menyelesaikan
tugasnya dengan sangat baik. Advis mereka mengenai beberapa
alinea sangat membantu karena dapat diartikan salah bagi
mereka yang membacanya mengingat adanya perbedaan
gradasi dalam idiom dan konotasi. Begitu juga kami berterima
kasih atas saran mereka yang mengingatkan tentang adanya
kepekaan (hipersensitivitas) dalam pemikiran orang Barat
menyangkut beberapa perbedaan kultural antara timur dan
barat. Tentu saja setiap orang berhak untuk tidak setuju
dengan orang lain, tetapi kalau perselisihan itu hanya karena
kesalahpahaman sudut pandang, tentunya perlu dihindari.
Dalam hal inilah mereka berdua sudah sangat membantu.
Ketika naskah ini sudah akan masuk percetakan, ternyata
beberapa permasalahan yang dibahas malah telah menjadi
persoalan pokok dalam masyarakat. Beberapa kemungkinan
yang bisa muncul sebagaimana dipikirkan dalam pandangan
masa depan Pembicara malah menjadi kenyataan. Sebagai
contoh, munculnya perdebatan mengenai keharmonisan
antar agama berkaitan dengan perubahan fatwa atas hujatan.
Terjadi perubahan perekonomian yang luar biasa akibat dari
runtuhnya sistem komunis di negeri-negeri Eropa Timur.

ix
Islam dan Isyu Kontemporer

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa mempunyai


peran baru. Di negeri Inggris sendiri terjadi resesi ekonomi
karena kebijakan tingkat suku bunga. Semua hal tersebut dan
banyak lainnya lagi, nyatanya sudah dibahas secara tuntas dan
lugas dalam naskah ini. Kalau saja kami bisa mencetaknya lebih
cepat.
Yang dapat kami sampaikan kepada pembaca adalah
bahwa naskah pidato ini disampaikan oleh Pembicara pada
awal 1990 ketika tanda-tanda perubahan tersebut masih dalam
taraf pembentukan. Jarang sekali kita menemui peringatan dini
yang jelas seperti pidato tersebut. Risalah yang disampaikan
bersifat abadi dan berkaitan dengan prospek masa depan bagi
kedamaian seluruh dunia. Jika memang ternyata si Pembicara
memang benar dalam hampir semua prediksinya sebagaimana
yang dapat dilihat sekarang ini, sudah sepatutnyalah para
pimpinan dunia untuk memperhatikan pesan risalah ini secara
serius dan menarik manfaat maksimum dalam membentuk
tatanan dunia baru.
Semoga Tuhan memberikan mereka kemampuan. Amin.

Mansoor A. Shah
London, Juli 1992
Kata Sambutan Edisi Saat Ini

Setelah melafalkan Al-Fatiha (surat pembuka dari Al-


Quran), pimpinan utama Jemaat Ahmadiyah menyampaikan:
Yang terhormat ketua rapat, Mr. Edward Mortimer, hadirin
yang dimuliakan, dengan ini saya menyampaikan rasa terima
kasih atas kehadiran anda akademisi sekalian pada sore hari
ini. Saya mengakui bahwa apa yang akan saya sampaikan nanti
sebenarnya merupakan suatu tantangan luar biasa bagi saya.
Apa yang akan disampaikan itu mencakup bidang yang luas dan
karena itulah saya agak gamang.
Saya akan memulainya dengan melontarkan dua pertanyaan
fundamental. Apa saja yang menjadi tantangan dunia modern?
Situasi dunia modern bagaimana yang dapat ditangani oleh
suatu agama? Inilah yang menjadi pertanyaan mendasar.

Tiadanya Kedamaian
Kondisi paling menyakitkan dari dunia pada saat ini ialah
ketiadaan kedamaian. Dalam dunia kontemporer, manusia
secara keseluruhan telah mencapai tingkat kemajuan material
yang tinggi berkat kemajuan ilmu dan teknologi yang sangat
luar biasa di semua liku kehidupan manusia.
Masyarakat manusia dari sejak Perang Dunia Pertama
dan Kedua telah menikmati kemajuan ilmiah dalam abad
kontemporer ini, begitu juga negara-negara Dunia Ketiga
meskipun tidak sepenuhnya seperti mereka di Barat. Cahaya
kemajuan bahkan menembus sampai ke pelosok-pelosok paling
gelap dimana sebagian manusia masih hidup di zaman purba.
Namun nyatanya manusia tidak memiliki rasa bahagia dan
kepuasan. Dimana-mana timbul kegelisahan, ketakutan, rasa
was-was, keraguan akan masa depan dan kekecewaan akan

xi
Islam dan Isyu Kontemporer

warisan sejarah masa lalu.


Ada beberapa unsur penting yang bertentangan dengan
fitrat dunia kontemporer. Hal ini kemudian melahirkan
kekecewaan mendalam dari manusia akan masa lalunya atau
dunia nyata yang dihadapinya. Kekecewaan itu mempengaruhi
pula proses pembentukan pemikiran dari generasi mudanya.
Manusia sesungguhnya mendambakan kedamaian.

Sumbangsih Islam Bagi Perdamaian Dunia


Arti kata ISLAM sendiri secra harfiah berarti damai. Dalam
sepatah kata ini, tercermin dengan indahnya semua ajaran dan
perilaku Islam. Islam adalah agama yang damai. Ajaran Islam
memberikan jaminan rasa damai bagi semua segi kehidupan
dan harapan manusia.
Dalam pidato yang akan saya sampaikan ini, saya
mengkategorikan beberapa bidang dimana dunia kontemporer
membutuhkan tuntunan dan bimbingan yaitu:
1. Perdamaian dan kerukunan antar agama
2. Kedamaian sosial, secara umum
3. Kedamaian sosio-ekonomi
4. Kedamaian ekonomi
5. Kedamaian dalam politik nasional dan internasional
6. Kedamaian individual
Buku ini menjadi bacaan penting baik bagi non Muslim
maupun Muslim yang telah lupa kepada pesan sejati agama
Islam.

Mirza Anas Ahmad


M. A. M. Litt. (oxon)
Wakilul Isha‘at, Rabwah
24 December 2006

xii
Daftar Isi

Sambutan Amir Jemaat Ahmadiyah Indonesia . . . . . . . . . . . . . . iii


Catatan Penterjemah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . v
Tentang Penulis . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . vii
Kata Sambutan Edisi Pertama . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . viii
Kata Sambutan Edisi Saat Ini . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . xi
Daftar Isi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . xiii

Bab I. Perdamaian dan Kerukunan Antar Agama 1


1. Nilai-Nilai Keagamaan Telah Luntur . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5
2. Pemahaman Universal Mengenai Kenabian . . . . . . . .. 7
3. Semua Nabi Sama Derajatnya . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 9
4.  M
 ungkinkah Tingkatan Akan Berbeda Jika
Autentisitas Sama? . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 11
5.  K
 eselamatan (Syafaat) Bukan Monopoli Salah
Satu Agama . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 19
6.  P
 engembangan Kerukunan dan Saling
Menghargai Di Antara Agama-Agama . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 24
7. Konsep Universalitas . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 25
8. Islam Adalah Agama Universal . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 27
9. Sarana Perjuangan - Bukan Paksaan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 33
10. S urvival Of The Fittest (Yang Terbaik Yang
Berhasil) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 36
11. Kemerdekaan Berbicara . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 37
12. Kemerdekaan Dan Emansipasi Di Dunia
Kontemporer . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 39
13. Hujatan / Cemoohan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 40
14. Kerjasama Antar Agama . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 47
15. Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 49

xiii
Islam dan Isyu Kontemporer

Bab II. Kedamaian Sosial . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 55


1. Tatanan Sosial Kontemporer . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 59
2. Dua Iklim Tatanan Sosial . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 63
3. Kesombongan Masyarakat Materialistis dan
Tujuan Akhirnya . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 64
4. Pengingkaran Terhadap Akhirat . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 66
5. Empat Karakteristik Masyarakat Materialistik . . . 70
6. Akuntabilitas . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 72
7. Iklim Sosial Islam . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 86
8. Dasar-dasar Masyarakat Islam . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 91
9. Menjaga Kehormatan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 93
10. Segregasi Jenis Kelamin . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 97
11. Fajar Baru Bagi Hak-hak Wanita . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 98
12. Hak Yang Sama Bagi Wanita . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 102
13. Poligami . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 103
14. Pemeliharaan Orang Lanjut Usia . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 113
15. Generasi Masa Depan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 117
16. Menghentikan Pencarian Tujuan Yang Tidak
Bermanfaat . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 122
17. Pengendalian Nafsu . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 124
18. Menciptakan Kepercayaan Serta Memelihara
Amanat Dan Perjanjian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 126
19. Memusnahkan Kejahatan - Tanggungjawab
Kolektif . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 126
20. Yang Patut Dilakukan dan Tidak Dilakukan . . . . . . . 130
21. Penolakan Terhadap Rasialisme . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 134

Bab III. Kedamaian Sosio Ekonomi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 149


1. Pengenalan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 153
2. Keadilan Ekonomi Menurut Sistem Kapitalisme,
Sosialisme Dan Islam . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 153

xiv
Daftar Isi

3.  M
 embelanjakan Harta Untuk Tujuan Yang Baik
Meskipun Dalam Masa Sulit . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 156
4. Membelanjakan Harta Untuk Kaum Miskin . . . . . . . . . 157
5. Bersyukur . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 158
6. Berterima Kasih Kepada Manusia . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 162
7. Mengemis . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 164
8.  A
 pa Yang Akan Diberikan Jika Ada Yang
Mengemis? . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 167
9. Memberi Secara Terbuka Dan Secara Rahasia . . . . . 168
10. Tanggungjawab Sosial . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 169
11. Contoh Dari Masa Awal Islam . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 170
12. Perluasan Pembelanjaan Harta . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 172
13. Pengkhidmatan Sesama . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 173
14. Larangan Minum Minuman Keras Dan Berjudi . . . . . 174

Bab IV. Kedamaian Ekonomi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 183


1.  Filsafat Ekonomi Sistem Kapitalisme, Komunisme
Dan Islam . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 187
2. Kapitalisme . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 187
3. Sosialisme Ilmiah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 187
4. Konsep Islam . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 189
5. Empat Karakteristik Masyarakat Kapitalis . . . . . . . . . . 190
6. Kapitalisme Membawa Ke Arah Kehancuran . . . . . . . 191
7. Perubahan Dalam Tatanan Ekonomi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 192
8. Sistem Ekonomi Islam . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 195
9. Zakat . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 197
10. Larangan Tentang Bunga Uang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 200
11. Tingkat Suku Bunga Uang Di Inggris . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 201
12. Bentuk Lain Kemudharatan Bunga Uang . . . . . . . . . . . . . . 205
13. Bunga Uang Merupakan Ancaman Bagi
Perdamaian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 211
14. Larangan Menumpuk Harta . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 214
15. Gaya Hidup Sederhana . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 216

xv
Islam dan Isyu Kontemporer

16. Biaya Perkawinan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 217


17. Menerima Undangan Orang Miskin . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 218
18. Bersahaja Dalam Kebiasaan Makan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 219
19. Meminjam Uang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 220
20. Perbedaan Kelas Sosial Ekonomi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 224
21. Hukum Islam Mengenai Waris . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 226
22. Larangan Memberi Suap . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 227
23. Etika Komersial . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 227
24. Kebutuhan Dasar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 230
25. Peribadatan Sebagai Sarana Persatuan Ekonomi . . . 234
26. Tanggungjawab Internasional . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 237

Bab V. Kedamaian Politis . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 243


1.  K
 edamaian Politis . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 247
2. J angan Langsung Mencerca Sistem Politik Mana
Pun . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 247
3. Kerajaan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 249
4. Definisi Demokrasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 252
5. Definisi Demokrasi Menurut Islam . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 255
6. Dua Pilar Dalam Konsep Demokrasi Menurut
Islam . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 255
7. Perlunya Bermusyawarah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 256
8. Kerancuan Tentang Sifat Dasar Dari
Pemerintahan Islam . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 260
9. Mullahisme . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . 261
10.Perpecahan Kesetiaan Antara Negara Dan
Agama . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 265
11. Apakah Agama Harus Memiliki Otoritas
Legislatif? . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 266
12. Pemerintahan Islam . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 271
13. Hubungan Internasional: Penerapan Prinsip
Keadilan Mutlak . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 276
14. Peran Perserikatan Bangsa-Bangsa . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 277

xvi
Daftar Isi

Bab VI. Kedamaian Individual . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 285


1. Berdamai Dengan Diri Sendiri . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 289
2. Berlomba Dalam Perbuatan Baik . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 289
3. Kasih Sayang Di Antara Keluarga . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 293
4. Mengkhidmati Orang Lain . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 293
5. Mencari Keridhoan Allah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 295
6. Kesadaran Akan Keberadaan Manusia Lain . . . . . . . . . . . 297
7. Ruang Lingkup Kecintaan Yang Lebih Luas . . . . . . . . . . . . 297
8. Tujuan Diciptakannya Manusia . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 298
9. Tanpa Tuhan, Tidak Akan Ada Kedamaian . . . . . . . . . . . . . 304

Indeks .................................... ................................................. 307

xvii
Islam dan Isyu Kontemporer

xviii
BAB I

PERDAMAIAN DAN KERUKUNAN


ANTAR AGAMA

1. Nilai-nilai keagamaan telah luntur.


2. Pemahaman universal mengenai kenabian.
3. Semua nabi sama derajatnya.
4. Mungkinkah tingkatan akan berbeda jika otentisitas sama?
5. Keselamatan (syafaat) bukan monopoli salah satu agama.
6. Pengembangan kerukunan dan saling menghargai di antara
agama-agama.
7. Konsep universalitas.
8. Islam adalah agama universal.
9. Sarana perjuangan - bukan paksaan.
10.Survival of the fittest (yang terbaik yang berhasil).
11. Kemerdekaan berbicara.
12. Kemerdekaan dan emansipasi di dunia kontemporer.
13. Hujatan.
14. Kerjasama antar agama.
15. Kesimpulan.

1
Islam dan Isyu Kontemporer

2
‫ّل َّّّلَّخ َّ َّخ‬
‫َل َّ ِفَل ْي ِف َّه ْيا َّها‬ ِ‫ِن َّّما ُ ٍة َّّماِ ٍةَّّ ا‬ ‫ن ّم‬ ِ‫ذيْ ِذ ًريْا ًر َّوااِ َّو ْا‬
َّ‫ْي َّّوانَّ َّّو ِن‬ ‫ق ِبَّش‬ ‫حْ َّ ّح‬
ِ ‫كا لِبْا َّل‬
َّ
َّ‫اِ نَّّآِانّا َّٓا ْرا َّ َّ ْسرل ْ َّس ٰنل ْ ٰن‬
ُْ ‫ِن ا‬ْ ‫ن ْ ّم‬ ً ِْ ‫ش‬
ً ‫ْي ْا‬ َّ‫ق ِّب‬ ِ‫ك َّب‬
‫ذيْ ِذر ْي ٌرر‬
‫ن‬
‫نَّ ِ َّ ٌر‬
“Sesungguhnya Kami mengutus engkau dengan kebenaran
Sesungguhnya
Sesungguhnya Kami
sebagai pembawa
mengutus
Kamikabar
mengutus engkau
engkau
suka dan
dengan
pemberidengankebenaran
kebenaran
peringatan dan
sebagai
sebagai pembawa
pembawa kabar
kabarsuka
sukadan
dan pemberi
pemberiperingatan
peringatan
tiada sesuatu kaum pun melainkan telah diutus kepada mereka
dan
dantiada
tiadasesuatu
sesuatu kaum
kaum
seorang pun
punmelainkan
pemberi melainkantelah
peringatan.” telahdiutus
diutus
kepada mereka seorang
kepada mereka seorang pemberi
pemberi
(QS.35, peringatan.
Al-Fatir :peringatan.
25) (S.35
(S.35Al-
Al-
Fatir : 25)
Fatir : 25)

‫ى َّم م‬
‫ن ٰا ْن َّم ٰا َّم‬ ‫نال َّو َّّنال ٰ َّّن‬ ‫ذَّّيْ ِذ ْي‬ ‫ذَّّيْ ِذ ْي‬
‫ن َّن‬ َّ َّْ ‫ى‬ ‫ص ٰر‬ ‫ص ٰ ٰر‬ ‫ن َّ َّو‬ ‫الص ُئ ِبو ُئ َّْو‬
ْ ّٰ‫الص ِب‬ ّٰ ‫نا َّهدُا ْو ُدا ْو َّوا َّو‬ ‫ن َّه‬ َّ ‫ن ٰا َّن َّم ٰا ُن َّم ْو ُنا ْو َّواالََّّّوا ِل‬ َّ ‫ن ا َّّنلَّّ ا ِل‬
ِ‫اِ َّّا‬

ِ ْ ْ ِ َّ ‫فل َّعَّ ْل‬ ‫اّل ْ ِخ عم‬ ِ ٰ ِ ّٰ ‫ِب ِب‬


‫م ْم‬ ‫ّل ُه‬
ْ ‫ّل َّ ُه‬
‫هْي َّ َّو‬
‫هْي ْ َّو‬ َّ‫ف ٌرع‬ ‫ََّلََّلَّخو َّخ ْ ٌرو‬
ْ
‫حِا ًحفا ف‬ ‫صا ًل‬ ِ‫لصا َّل‬َّ َّ ‫اّلٰ ِرِخ َّوِرع َّو ِم َّ َِّل‬ ٰ ْ‫م ِم‬ ‫اّللال َّواَّْيلو َّْي ِ ْو‬
ْ ‫اّلل ّ َّو‬
‫ن َّن‬ ‫ح َّْح ُن َّو ُن َّْو‬ ‫ي‬
ْ َّ ْ ‫َّي‬
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan orang-orang
Sesungguhnya
Sesungguhnya orang-orang
orang-orang
Yahudi, dan orang-orang yang
Sabi danberiman
yang berimandan
orang-orang orang-
danNasrani,
orang-
orang Yahudi,
orang Yahudi,
barangsiapa dan orang-orang
dan orang-orang
di antara Shabi dan
Shabi dan
mereka benar-benar orang-orang
orang-orang
beriman pada Allah
Nasrani,
dan barangsiapa
Hari Kemudian dandi antara
beramal mereka
saleh, benar-benar
maka
Nasrani, barangsiapa di antara mereka benar-benar tak akan ada
beriman
beriman pada
ketakutan padaAllah
Allahdan
menimpa danHari
mereka Kemudian
tentang
Hari dan
danberamal
yang akan
Kemudian datang dan
beramal
saleh,
saleh,maka
tidak pula
maka tak akan
mereka ada ketakutan
berdukacita
tak akan menimpa
tentang menimpa
ada ketakutan mereka
yang sudah-sudah.”
mereka
tentang yang akan datang
(QS. 5, dan
Al-Maidah tidak
: 70)pula
tentang yang akan datang dan tidak pula mereka mereka
berdukacita
berdukacitatentang
tentangyang
yangsudah-sudah.
sudah-sudah.
(S.5 Al-Maida : 70)
(S.5 Al-Maida : 70)

- -3 3- -
Islam dan Isyu Kontemporer

4
beberapa bagian.
pemahaman, saya akan memilah-milah masalah ini dalam

Bab I: Perdamaian dan Kerukunan Antar Agama


1. Nilai-Nilai Keagamaan Telah Luntur

Jika kita amati skenario kehidupan agama secara


keseluruhan, kita bisa melihat adanya situasi yang bersifat
paradoksal saat ini. Secara umum, dapat dikatakan agama
kehilangan panutan di satu sisi, tetapi pada saat yang sama
terdapat peningkatan kekuatan. Pada sebagian lapisan
masyarakat di hampir semua agama, muncul pengungkapan
kembali dogma-dogma lama yang kaku dan munculnya sikap
kurang toleran terhadap mereka yang berbeda pendapat.
Di segi moral, dapat dikatakan agama mengalami
kemunduran. Kejahatan merajalela, kebenaran telah hilang,
keadilan telah pupus, tanggung jawab sosial kepada masyarakat
diabaikan dan individualisme yang egoistis merebak bahkan di
negara-negara yang merasa dirinya penganut agama yang baik.
Kejahatan sosial lainnya merupakan tanda-tanda dekadensi
moral masyarakat yang menggejala secara umum. Bila kita sadari
nilai-nilai moral keagamaan adalah unsur yang membentuk
kehidupan dan jiwa dari agama itu sendiri, Pengkerdilan nilai-
nilai tersebut dengan sendirinya akan membawa kita pada
kesimpulan bahwa jika memang ada usaha pembangkitan
kembali wujud jasmani dari agama, namun jiwa agama itu
sendiri tambah bias dan mati. Jadi, apa yang kita lihat dalam
kehidupan beragama sekarang sebagai usaha pemberdayaan
agama, sebenarnya tidak lebih dari menghidupkan jasad yang
mati.
Orang-orang yang mempunyai kecenderungan agama
akhirnya bosan karena melihat stagnasi atau ketiadaan
perkembangan yang menarik hati. Mereka mengharapkan bisa
melihat mukjizat-mukjizat yang ternyata tak kunjung tampak.
Mereka tidak melihat adanya fenomena bantuan samawi

5
Islam dan Isyu Kontemporer

yang bisa mengubah kondisi dunia menurut selera mereka.


Mereka menginginkan dapat melihat pemenuhan nubuwatan-
nubuwatan yang dapat memberikan pembenaran pada
keimanan mereka. Nyatanya tidak ada suatu pun yang terwujud.
Mereka inilah yang akhirnya menjadi pengikut kultus-kultus
baru yang memanfaatkan frustrasi mereka itu. Dorongan untuk
melepaskan diri dari masa lalu menimbulkan keinginan untuk
mengisi kekosongan jiwa mereka dengan sesuatu yang baru.
Selain dari kecenderungan destruktif demikian, fenomena
lain yang juga mungkin terkait dengan hidupnya kembali dogma-
dogma agama, adalah ancaman pada perdamaian dunia. Dengan
bangkitnya kembali dogma-dogma tersebut, muncul suasana
beracun yang ternyata fatal bagi kelangsungan kemerdekaan
dialog dan kebebasan berfikir. Tidak hanya itu, ada pula rencana-
rencana jahat para politisi yang mencoba memanfaatkan situasi
demikian bagi kepentingan pribadi meskipun untuk itu ia
harus mencoreng citra agama. Di samping itu secara historis
memang sudah ada kecemburuan dan perseteruan antar
agama. Sekarang ini apa yang dikenal sebagai media “bebas”
yang mestinya bisa memainkan peran netral dalam percaturan
dunia, nyatanya dikendalikan oleh tangan-tangan tak tampak.
Dengan demikian di suatu negeri dengan satu agama dominan,
jika medianya ikut-ikutan memburuk-burukkan citra agama
lainnya maka skenarionya menjadi sangat kompleks. Korban
pertama dari pertarungan tersebut dengan sendirinya adalah
agama.
Saya sangat merisaukan apa yang sedang terjadi saat ini di
lingkungan hidup keagamaan. Sudah waktunya agama-agama
yang ada untuk berupaya secara serius berusaha menghapuskan
kesalahpahaman di antara mereka. Saya meyakini bahwa
Islam mampu memberikan pemecahan yang bisa memuaskan
sepenuhnya kebutuhan dan keinginan kita. Guna memudahkan

6
Bab I: Perdamaian dan Kerukunan Antar Agama

pemahaman, saya akan memilah-milah masalah ini dalam


beberapa bagian.
Misalnya, saya meyakini bahwa bagi suatu agama yang ingin
menciptakan perdamaian di dunia, adalah suatu keniscayaan
bahwa agama yang mampu mempersatukan manusia adalah
yang juga dapat menerima sifat universalitas agama dengan
pengertian bahwa semua manusia adalah mahluk dari Pencipta
yang satu, terlepas dari warna kulitnya, suku bangsa atau
pun faktor geografisnya. Dengan demikian mereka semuanya
berhak memperoleh petunjuk samawi, kalau memang petunjuk
samawi itu diberikan kepada salah satu bagian dari masyarakat
manusia. Pandangan ini meniadakan konsep monopolisasi
kebenaran oleh salah satu agama.
Apapun nama atau ajarannya, semua agama yang ada,
dimana pun atau kapan pun keberadaannya, mempunyai dasar
kebenaran samawi. Kita juga harus mengakui bahwa agama-
agama mempunyai sumber yang sama, meskipun di antara
mereka terdapat perbedaan-perbedaan ajaran dan pandangan.
Sumber samawi yang melahirkan suatu agama di suatu bagian
dari dunia, tentunya juga memperhatikan kebutuhan agama
dan spiritual manusia di bagian lain dunia dan yang berada di
kurun waktu yang berbeda.
Inilah tepatnya pesan yang disampaikan oleh Al-Quran,
Kitab Suci umat Islam.

2. Pemahaman Universal Mengenai Kenabian

Mengenai hal ini, Al-Quran mengemukakan:

7
PEMAHAMAN UNIVERSAL MENGENAI
‫ُك‬
‫ا‬ ‫َو‬
KENABIAN ‫ْد‬ ‫ا‬
‫ُك‬ ‫َو‬
‫ال‬ ‫َّم‬ ‫ا‬ ‫َو اَو َو ْد ا َو َو ْد َو ا ْيِف ْدا ُك ْيِف َّم ا َّم ُك ْد ْيِف ُك ْد َو َو ْد ُك ْد‬
‫ْيِف‬
Islam dan Isyu Kontemporer
‫َو‬ ‫ا‬ ‫ا‬‫ا‬‫َّم‬ ‫ا‬ ‫ُك‬ ‫ا‬
‫ْد‬ ‫ا‬ ‫َو‬ ‫اًل‬ ‫َو‬ ‫ٍةا‬ ‫َو‬ ‫َّم‬
Mengenai
Kami bangkitkan hal ini, Al-Quran dalam setiap mengemukakan umat seorang : rasul
dengan ajaran, Sembahlah Allah dan jauhilah
‫ ْد ا ا ُك ْيِف َّم ا ُك‬: ‫اَو َو ا‬
‫( َو ْيِف ُك ْد ا َّمَوال‬pelampau
‫ ُكا ْد َو ا‬thaghut ‫اا َو ْدا‬
‫ ُك ُك ْد ا َّم َو‬batas). ‫ َّمَو ٍةا َوَّم ُك‬An-Nahl
‫( ْد اًل َو ْيِف ا ْدا‬S.16 ‫َو ْد َو َو َو ْيِف ْد‬
37)
Kami“Kami bangkitkan bangkitkan dalam dalamsetiap setiapumat umat seorang seorang rasul rasul dengan
ajaran,
dengan Sembahlahajaran, Sembahlah Allah dan jauhilah Allah thaghut dan jauhilah (pelampau
batas).” (QS.16 An-Nahl : 37)
Kedua, thaghutAl-Quran (pelampau menyatakanbatas). (S.16 bahwa An-Nahl “Wahai : Rasul
Allah, engkau bukanlah 37) satu-satunya Rasul di muka
bumi”
Kedua, : Al-Quran menyatakan bahwa “Wahai Rasul Allah,
engkau bukanlah satu-satunya Rasul di muka bumi” :
Kedua, Al-Quran menyatakan bahwa “Wahai Rasul
Allah, engkau bukanlah satu-satunya Rasul di muka
‫كا ْدْيِفهْنا َو ناقَوصص اعل َويكا ْدْيِفهْنا َو نا‬
bumi” ‫ ْد‬: ‫ُك ْد ْد َو ْد َو َو ْد َو َو ُك ْد‬ ‫ال َوا ْد‬
‫ْيِفناقَو ْد ْيِفل َو‬ َ ‫َو اَو َو ْد َو ْد َو ل ْد َو ا ُك ُك‬

‫اَو ْد ا َو ُكْدص ْد اعَول ْدَوي َو‬


‫كا‬
‫ْيِفهْنا َو ْدنا‬
Dan
‫ْد‬ ‫كا‬
sesungguhnya
“Dan
‫ُك‬ ‫َو‬ ‫ َوَوص ْدص َو اعَول ْدَوي‬Kami
‫ َو ْد‬sesungguhnya ‫ ْدناق‬Kami
‫َو‬ ‫ْيِفهْنا‬
‫ْد‬
telah
‫ُك‬ ‫كا ْد‬
telahmengutus
‫َو‬ ‫لْيِف‬mengutus
‫ْد‬ ‫ْيِفناقَو‬
‫ْد‬ ‫ال َوا‬ ‫َو اَو َو ْد َو ْد َو ل ْد َو ا‬
َ ‫ ُك ُك‬rasul-rasul
rasul-
sebelum rasulengkau, sebelum dari antaraengkau, mereka dari ada antara sebagian mereka yang Kami
ceritakan kepada
ada sebagian yang engkau ‫ك‬ dan -
‫ اعَول ْدَوي َو ا‬Kami
‫ْد‬
dari‫ ا َو ُكْدص‬ceritakan
7 -antara
‫ْد‬ ‫اَو‬ mereka ada
kepada sebagian
engkau yangdan tidak dari Kami antara ceritakan mereka kepada adaengkau.” sebagian
yang tidak Kami (QS.40 ceritakan
Al-Mu’min kepada : 79) engkau.
(S.40 Al-Mu’min : 79)
- 7 -
Al-Quran
Al-Quran mengingatkan
mengingatkan Nabi Nabi SuciSuciumat umatIslam Islam ::

‫ْيا َونَ ِذيْ ًرا َواِ ْن‬ َ ‫ ِإنَّاا َ ْر َسل ْ َن‬- ‫ت ِإ َّّل نَ ِذيْ ٌر‬
ً ْ ‫ك بِا لْ َح ِّق بَ ِش‬ َ ْ‫اِ ْن ا َن‬
‫ِّ ْ ُ َّ ٍ اِ َّّل َ َ ِ ْ َ ا نَ ِذيْ ٌر‬
Engkau
“Engkautidak
tidak lain melainkanseorang
lain melainkan seorang pemberi
pemberi peringatan.
peringatan. Sesungguhnya Kami mengutus
Sesungguhnya Kami mengutus engkau dengan kebenaran
engkau
sebagai dengan
pembawa kebenaran
kabar suka dansebagai pembawa dan
pemberi peringatan
tiadakabar
sesuatusuka
kaum punpemberi
dan melainkan telah diutus
peringatan dankepada
tiadamereka
seorang pemberi peringatan.” (QS.35 Al-Fathir
sesuatu kaum pun melainkan telah diutus : 24-25)
kepada mereka seorang pemberi peringatan.
(S.35 Al-Fathir : 24-25)
Memperhatikan hal di atas, jelas bahwa Islam tidak
8
memonopoli kebenaran dan menafikan agama-agama
lainnya, bahkan secara runtut menyatakan bahwa di setiap
Bab I: Perdamaian dan Kerukunan Antar Agama

Memperhatikan hal di atas, jelas bahwa Islam tidak


memonopoli kebenaran dan menafikan agama-agama lainnya,
bahkan secara runtut menyatakan bahwa di setiap zaman dan di
seluruh bagian dunia, Tuhan telah memperhatikan kebutuhan
spiritual dan keagamaan manusia dengan cara membangkitkan
Rasul-rasul yang menyampaikan kabar samawi kepada umat
kepada siapa mereka diutus dan ditugaskan.

3. Semua Nabi Sama Derajatnya

Sekarang muncul pertanyaan, jika demikian banyak Rasul


Tuhan yang telah dikirimkan ke semua umat di muka bumi dan
pada kurun masa yang berlainan, apakah mereka semua memiliki
kewenangan samawi yang sama? Menurut Al-Quran, semua
Rasul berasal dari Tuhan dan karena itu, sepanjang mengenai
kewenangan samawi, mereka mengemban kewenangan itu
dengan daya dan kekuatan yang sama. Tak ada seorang pun
yang berhak membeda-bedakan antara seorang Rasul dengan
yang lainnya. Sepanjang menyangkut kebenaran pesan yang
disampaikan, dapat disimpulkan bahwa semua Rasul adalah
sejajar. Sikap yang ditunjukkan oleh Islam terhadap agama-
agama dan para pendirinya bisa menjadi faktor yang amat
penting dalam mempersatukan dan mempererat hubungan di
antara berbagai agama. Pandangan tersebut mengubah sikap
permusuhan terhadap ajaran Nabi-nabi agama lain menjadi
sikap saling menghormati. Hal inilah yang juga merupakan
pandangan positif dan logis dari Al-Quran:

9
Pandangan tersebut merubah sikap permusuhan terhadap
ajaran Nabi-nabi agama lain menjadi sikap saling
menghormati. Hal inilah yang juga merupakan pandangan
Islam dan Isyu Kontemporer
positif dan logis dari Al-Quran :

ِ َّ ِ‫ِن َربِّ ِه َوال ُْم ْؤ ِم ُن ْو َن ك ُ ٌّّل ٰا َم َن ب‬


‫اّلل‬ َّ ‫ٰا َم َن‬
ْ ‫الر ُس ْو ُل بِ َما ا ُ ْن ِز َل اِل َْي ِه م‬

ّ ْ ‫ْي ا َ َح ٍد ّم‬
‫ِن ُر ُسلِ ِه وقَا لُوا‬
Rasul ْ itu َ beriman kepada apa
َ ْ َ‫و َم َاَلئِ َك ِت ِه و ُك ُت ِب ِه ور ُسلِ ِه ََل نُف َِر ُق ب‬
َ
ّ yang ُ diturunkan َ َ
kepadanya dari Tuhannya ‫ ِم ْع َنا َوا َ َط ْع َنا‬dan
‫ َس‬begitu pula
orang-orang mumin, semuanya beriman
“Rasul itu beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya
kepada Allah dan dan malaikat-malaikat-Nya
dari Tuhannya dan begitu pula orang-orang mumin, semuanya
dan kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya,
beriman kepada Allah dan dan malaikat-malaikat-Nya dan
mereka mengatakan “Kami tidak membeda-
kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya, mereka mengatakan
bedakan
“Kami antara seorang
tidak membeda-bedakan dengan lain
- 9 -antara seorang dengan lain
daripada
daripada rasul-rasul-Nya”
rasul-rasul-Nya” dan merekadan mereka
berkata pula “Kami
berkata pula “Kami dengarkan
dengarkan firman Allah dan kami taat sepenuh hati” firman Allah
dan kami taat (QS.2 sepenuh hati” ..... (S.2 Al-
Al-Baqarah : 286)
Baqarah : 286)
Masalah ini diulang
Masalah di beberapa
ini diulang ayatayat
di beberapa Al-Quran lainnya.
Al-Quran lainnya.
Sebagai
Sebagaicontoh:
contoh:

َّ ْ ‫اّلل َّو ُر ُس ِل ِه َّو ُي ِر ْي ُد ْو َّن ا َّ ْن ُّيف َِّّرق ُْوا َّب‬


ِ ّ‫ْي ه‬
‫اّلل‬ ْ َّ‫اِ َّّن الَّّ ِذ ْي َّن ي‬
ِ ّ‫كف ُُر ْو َّن ِب ه‬
‫كف ُُر ِب َّب ْع ٍض َّو ُي ِر يْ ُد ْو َّن ا َّ ْن‬
ْ َّ‫ِن ِب َّب ْع ٍض َّّون‬
ُ ‫َّو ُر ُسلِ ِه َّو يَّق ُْول ُْو َّن نُ ْؤم‬
‫ك ُه ُم الْكَّا ِف ُر ْو َّن َّح ًّّقا َّوا َّ ْع َّت ْدنَّا‬ َّ ‫ال َّ اُو لََّٓ ِئ‬
َ ‫ك َّس ِب ْي‬ َّ ِ‫ْي هذ ل‬َّ ْ َّ‫َّي َّّت ِخذُ ْوا ب‬
ِ ّ‫لِلْكَّا ِف ِر يْ َّن عَّذَّ ا ًّبا ُم ِه ْي ًّنا َّوالَّّ ِذيْ َّن ها َّم ُن ْوا ِب ه‬
‫اّلل َّو ُر ُسلِ ِه َّو ل َّْم ُيف َِّّرق ُْوا‬

ُ ّ‫َّان ه‬
‫اّلل َّغف ُْو ًّرا‬ ْ ِ ْ ‫ف ُي ْؤت‬
َّ ‫ِهْي ا ُ ُج ْو َّر ُه ْم َّوك‬ َّ ‫ك َّس ْو‬َّ ‫ِهْن اُو لََّٓ ِئ‬
ْ ُ ْ ‫ْي ا َّ َّح ٍد م‬
َّ ْ ‫َّب‬
‫َّّر ِح ْي ًّما‬
“Sesungguhnya orang-orang yang ingkar kepada Allah dan
Rasul-rasul-Nya dan mereka ingin membedakan antara Allah
dan Rasul-rasul-Nya, dan merela mengatakan “Kami beriman

10
- 10 -
Bab I: Perdamaian dan Kerukunan Antar Agama

kepada sebahagian rasul-rasul dan ingkar kepada sebahagian


yang lain” dan mereka ingin mengambil suatu jalan di antara
itu. Mereka itulah orang-orang kafir yang sebenar-benarnya
dan telah Kami sediakan bagi orang-orang kafir itu suatu azab
yang menghinakan. Dan orang-orang yang beriman kepada
Allah dan semua rasul-rasul-Nya dan tidak membedakan
seorang pun di antara mereka, kepada mereka inilah Allah
segera akan memberikan ganjaran-Nya. Dan adalah Allah Maha
Pengampun, Maha Penyayang.” (QS.4 An-Nisa : 151-153)

4. Mungkinkah Tingkatan
Akan Berbeda Jika Otentisitas Sama?

Bila semua Rasul sejajar dalam hal otentisitas, apakah


berarti mereka juga sejajar tingkatannya? Jawaban atas
pertanyaan ini adalah memperhatikan berbagai aspek,
para Rasul berbeda dalam mutu kepribadiannya dan dalam
cara mereka mengemban tanggungjawabnya. Sepanjang
menyangkut keakraban hubungan mereka dengan Tuhannya
dan status relatif posisi mereka dalam pandangan Tuhan, Nabi
dan Rasul bisa saja berbeda satu dari yang lainnya. Penelitian
mengenai sejarah para Rasul sebagaimana dikemukakan dalam
Injil, dalam Al-Quran dan Kitab-kitab lainnya mempertegas
kesimpulan tersebut.
Al-Quran mengakui adanya perbedaan status para Rasul
tersebut tetapi dengan cara yang tidak mengusik batin manusia.
Al-Quran yang menyatakan tidak ada perbedaan sepanjang
menyangkut otentisitas wahyu dari Tuhan antara seorang Rasul
Tuhan dengan yang lainnya, menyatakan bahwa:

11
manusia. Al-Quran yang menyatakan tidak ada perbedaan
sepanjang menyangkut autentisitas wahyu dari Tuhan
antara seorang Rasul Tuhan dengan yang lainnya,
Islam dan Isyu Kontemporer
menyatakan bahwa :

‫ال ُس ُس ا َك ُّرَك ْل َك ا َك ْل َك ُس ْل ا َك ىٰل ا َك ْل ٍض ا ِت ْل ُس ْل ا َك ْل ا َك ُّرَك َك ا‬


‫ِت ْل َك ا ُّرُس‬
‫اا َك َك َك َكا َك ْل َك ُس ْل ا َك َك ىٰل ٍض ا‬
‫ىٰلُّر ُس‬
Inilah Rasul-rasulyang
“Inilah Rasul-rasul yang
telahtelah Kami lebihkan
Kami lebihkan setengahnya
dari yang lain, di antara mereka ada yang Allah
setengahnya dari yang lain, di antara mereka bercakap-
cakap
adadengan merekabercakap-cakap
yang Allah dan setengahnya Dia hanyamereka
dengan tinggikan
derajatnya.”
dan setengahnya Dia(QS.2 Al-Baqarah:
hanya tinggikan254)
derajatnya
.....(S.2 Al-Baqarah: 254)
Jika Jika
kitakitaterima
terima pandangan
pandangantersebut, tentunya
tersebut, kita bertanya-
tentunya kita
tanya siapa yang menduduki tingkatan tertinggi
bertanya-tanya siapa yang menduduki tingkatan tertinggidi antara para
diRasul
antaratadi.
paraHal ini merupakan
Rasul masalah
tadi. Hal ini yang peka,
merupakan namun
masalah yangkita
tidak dapat menutup mata akan pentingnya permasalahan ini.
peka, namun kita tidak dapat menutup mata akan
Para pengikut
pentingnya dari semua
permasalahan ini.agama menyatakan bahwa pendiri
agama mereka adalah yang tertinggi derajatnya dan tak ada
seorang pun yang dapat menyamai kedudukannya menyangkut
keagungan, harga diri, kerendahan hati, kehormatan dan dalam
semua hal yang berkaitan- dengan
12 - kenabiannya. Lalu, apakah
Islam juga memaklumkan bahwa MuhammadSaw, Wujud Nabi
Suci dari Islam, sebagai yang teragung dari antara semua
Rasul? Benar, Islam menyatakan secara tegas keagungan dan
kelebihan MuhammadSaw dibanding semua Rasul yang pernah
diturunkan di muka bumi. Hanya saja ada perbedaan yang tegas
antara Islam dengan agama-agama lainnya dalam menyikapi
maklumat tersebut.
Pertama yang harus disadari adalah bahwa tidak ada
agama lain selain Islam yang mengakui universalitas kenabian.
Kalau bangsa Yahudi menyatakan bahwa Musaas adalah Rasul
yang paling akbar, mereka tidak membandingkan Musa dengan
Budha, Krishna, Isaas atau pun MuhammadSaw karena mereka
menyangkal kebenaran dan keabsahan para pendiri agama
lainnya. Dengan demikian, acuan bangsa Yahudi mengenai

12
Bab I: Perdamaian dan Kerukunan Antar Agama

nabi-nabi adalah mereka yang tersebut dalam Kitab Perjanjian


Lama, dan mereka yang tidak termaktub di dalamnya tidak
akan diterima. Nabi-nabi yang tidak disebutkan dalam Injil,
sama sekali dianggap tidak ada. Dengan demikian pandangan
mereka atas supremasi kenabian Yahudi tidak sama dengan
pandangan Islam. Hal yang sama juga ditemukan dalam agama
Budha, Zoroaster, Hindu dan lain-lainnya.
Ada perbedaan lain yang perlu dicermati. Jika kita
berbicara mengenai nabi-nabi mereka ternyata mereka tidak
selalu menganggap tokoh suci keagamaan mereka sebagai Nabi.
Konsep kenabian dan kerasulan sebagaimana dipahami dalam
agama Yahudi, Nasrani dan Islam tidak sama dengan pandangan
yang dianut oleh sebagian besar agama-agama lainnya. Mereka
memandang pendiri agama mereka sebagai tokoh suci, dewa
atau reinkarnasi Tuhan atau bahkan Tuhan itu sendiri. Melihat
sudut pandangan ini, dari sudut pandang agama Nasrani, Isaas
perlu dianggap sebagai kekecualian.
Islam memandang semua dewa-dewa, reinkarnasi atau
putra atau anak-anak Tuhan tersebut sebagai Nabi atau Rasul
yang kemudian setelah berjalannya waktu didewakan oleh para
pengikutnya. Menurut Islam, pendewaan tokoh-tokoh suci dari
berbagai agama ini merupakan proses yang berjalan secara
berangsur dan bukan rekaan spontanitas pada masa Nabi
bersangkutan. Mengenai hal ini akan dibahas lebih lanjut.
Kalau Islam menyatakan bahwa pendirinya adalah yang
teragung dari antara semua Rasul, pandangan ini mencakup
semua tokoh suci dari semua agama, dalam pengertian
sebagaimana dipahami dalam konsep kenabian dalam Islam atau
pun Yahudi. Perlu diingatkan kembali bahwa Islam menganggap
semua pendiri agama adalah semata-mata manusia biasa yang
ditinggikan oleh Tuhan ke derajat kenabian.
Mengenai fenomena universal ini tidak ada kekecualian.

13
Islam dan Isyu Kontemporer

‫ك ع ىَٰل َه ُؤ َاَل ِء َش ِه ْي ًدا‬


ّ ْ ‫فَك َْي َف اِذَا ِج ْئ َنا م‬
َ ‫ِن ك ُ ِ ّل ا ُ َّم ٍة ِب َش ِه ْي ٍد َو ِج ْئ َنا ِب‬
Sebagai contoh, Al-Quran menyatakan:

‫ك ع ىَٰل َه ُؤ َاَل ِء‬


‫ َش ِه ْي ًدا‬bagaimanakah
Maka َ ‫ج ْئ َنا ِب‬ِ ‫ ِب َش ِه ْي ٍد َّو‬mereka
keadaan ْ ‫م‬ketika
‫ِن ك ُ ِ ّل ا ُ َّم ٍة‬ ‫فَك َْي َف اِذَا ِج ْئ َنا‬
Kami mendatangkan seorang saksi dari
“Maka bagaimanakah keadaan mereka ketika Kami
setiap umat, dan Kami akan mendatangkan
mendatangkan seorang saksi dari setiap umat, dan Kami akan
Maka bagaimanakah
engkau engkau sebagaisebagai keadaan
seorang mereka
saksi ketika
terhadap
mendatangkan seorang saksi terhadap mereka
Kami mendatangkanmereka ini.
ini.”
seorang
(S.4An-Nisa:
(QS.4 Al-Nisa: 42)
saksi
42) dari
setiap umat, dan Kami akan mendatangkan
Setelah memahami dasar pemikiran ini, selanjutnya kita
engkau sebagai seorang saksi terhadap
akan Setelah
menelitimemahami status Muhammad s.a.w., ini, Nabi Suci umat
mereka ini.dasar (S.4 pemikiran
Al-Nisa: 42) selanjutnya kita
Islam, menurut Al-Quran.
akan meneliti status Muhammad , Nabi Suci umat Islam, Pernyataan Saw yang paling tegas
Setelah
dan tak memahami
menurut Al-Quran. dasar
terbantah menyangkut
Pernyataan pemikiran Rasul
yang ini, paling selanjutnya
umattegas Islam kita
dan initak
akan
adalah meneliti
terbantah ayat menyangkut status
yang paling Rasul Muhammad
seringumat s.a.w.,
dibahas Islam dalam Nabi
ini adalah Suci
Al-Quran umat
ayat yang:
Islam,
palingmenurut
sering dibahas Al-Quran. dalamPernyataanAl-Quran: yang paling tegas
dan tak terbantah menyangkut Rasul umat Islam ini
adalah ‫م‬ ayat‫ َخا َت‬yang
َ َ ِّ ‫ َل ى‬paling
‫اّلل و‬ ‫ن رسو‬sering
ْ ُ َّ ْ ‫كُم و لَ ِك‬dibahasِ‫د مِن رجا ل‬dalam
َ ْ َ ِّ ْ ٍ َ َ ٌ ّ َ ُ َ َ ‫َدا َبا اَح‬Al-Quran
‫ما ك َان محم‬:
‫اّلل ِبك ُ ِ ّل َش ْي ٍء عَلِ ْي ًما‬
ُ ّ‫َان ى‬
َ ‫ْي َوك‬َ ْ ‫ال َّن ِب ِّي‬
ِ ّ‫ِن ِّر َجا لِك ُْم َو لَ ِك ْن َّر ُس ْو َل ى‬
‫اّلل َو َخا َت َم‬
“Muhammad bukanlah bapak salah ْ ‫ َح ٍد م‬seorang
َ ‫َان ُم َح ّم ٌَدا َ َبا ا‬ ‫َما ك‬
dariَ antara
kaum laki-lakimu,
Muhammad bukanlah ‫ي ٍء عَلِ ْي ًما‬akan ‫اّلل ِب‬
ِ ُ ‫ك‬tetapi
ْ ‫ ّل َش‬bapak ُ ّ‫ ى‬salah
‫َان‬
ia ‫ك‬adalah
َ ‫ْي َو‬ ‫ َّن ِب ِّي‬Rasul
َ ْseorang ‫ ال‬Allah dari
dan
meterai sekalian nabi (Khataman Nabiyyin) dan Allah itu Maha
antara kaum laki-lakimu, akan tetapi ia
Mengetahui segala sesuatu.” (QS.33 Al-Ahzab: 41)
adalah Rasul Allah dan meterai sekalian nabi
Muhammad
(Khataman bukanlah bapak
Nabiyyin) salah
dan seorang
Allah dari
itu Maha
Kata
antara Khatam dalam
kaumsegala
Mengetahui bahasa
laki-lakimu, Arab
sesuatu. akan tetapi ia banyak
memiliki
(S.33 Al-Ahzab:
pengertian
adalah atau konotasi, namun esensi
Rasul Allah dan meterai sekaliandari gelar
nabiKhataman
41)
Nabiyyin tanpa keraguan sedikit pun adalah merupakan yang
(Khataman Nabiyyin) dan Allah itu Maha
Kata agung, dalam
Khatam
terbaik, bahasa
pamungkas, Arab memiliki
kewenangan banyak
tertinggi, seseorang
Mengetahui segala sesuatu. (S.33 Al-Ahzab:
pengertian atau semuanya
yang mencakup konotasi, dannamun esensi atas
pengakuan darikebenaran
gelar
41)
Khataman Nabiyyin
lainnya. (Kamus tanpa
bahasa Arabkeraguan sedikit
dari F.W. Lane, pun
Aqrab adalah
al-Muwarid,
Kata Imam dalam
Khatam
Mufradat bahasa
Raghib, Fath Arab memiliki banyak
dan Zurqani).
pengertian atau konotasi, - 15namun
- esensi dari gelar
Khataman Nabiyyin tanpa keraguan sedikit pun adalah
14
- 15 -
tertinggi, seseorang yang mencakup semuanya dan
pengakuan atas kebenaran lainnya. (Kamus bahasa Arab
dari F.W. Lane, Aqrab Bab I:al-Muwarid, Mufradat
Perdamaian dan Kerukunan Antar Imam
Agama
Raghib, Fath dan Zurqani).
Ayatlainnya
lainnyayang
yang mengemukakan Saw
Ayat mengemukakanketinggian Rasulullah
ketinggian Rasulullah
adalah ungkapan bahwa ajaran Rasulullah sudah sempurna
s.a.w. adalah ungkapan bahwa ajaran Rasulullah sudah dan
lengkap. Ayat tersebut berbunyi:
sempurna dan lengkap. Ayat tersebut berbunyi :

ْ ِ ‫ت عَل َْيك ُْم نِ ْع َم‬


‫ِت‬ ُ ‫ا َل َْي ْو َم ا َ ك َْمل ُْت لَك ُْم د ِْي َنك ُْم َوا َ ْت َم ْم‬
‫ت لَك ُُم ْاْلِ ْس ََل َم ِد ْي ًنا‬
ُ ‫َو َر ِض ْي‬
.....“Hari
Hariiniinitelah Ku-sempurnakan
telah Ku-sempurnakanagamamu bagi manfaatmu
agamamu bagi
dan telah Ku-lengkapkan
manfaatmu dan nikmat-Ku atasmu, dan telah
telah Ku-lengkapkan Ku-sukai
nikmat-
bagimu Islam sebagai agama.” (QS.5 Al-Maidah:
Ku atasmu, dan telah Ku-sukai bagimu Islam 4)
sebagai agama. .... (S.5 Al-Maidah: 4)
Kesimpulanyang
Kesimpulan yangdapat
dapat ditarik
ditarik dari
dari pernyataan
pernyataan tersebut
tersebut
adalah bahwa dari semua Rasul yang membawa
adalah bahwa dari semua Rasul yang membawa agama agama dan
ajaran yang paling sempurna bagi dunia, Muhammad Saw
dan ajaran yang paling sempurna bagi dunia, Muhammad
menduduki peringkat tertinggi dibanding semua nabi-nabi.
s.a.w. menduduki peringkat tertinggi dibanding semua
Bila pandangan ini dikembangkan terus, kita akan sampai
nabi-nabi.
pada kesimpulan bahwa Kitab yang diwahyukan kepada
Bila pandangan
Rasulullah ini dikembangkan
akan terjaga dan terlindungterus, kita akanDengan
kemurniannya. sampai
pada kesimpulan
demikian, tidak sajabahwa
ajaranKitab
yangyang
dibawadiwahyukan kepada
tersebut adalah
Rasulullahtetapi
sempurna, akanjuga
terjaga danabadi.
bersifat terlindung kemurniannya.
Kitab itu akan tetap
Dengan demikian,
terpelihara murni daritidak saja ajaran yang dibawa
perubahan-perubahan dalam tersebut
semua
adalah sempurna,
ayat-ayatnya tetapi juga
sebagaimana saatbersifat abadi.kepada
diturunkan Kitab itu akan
wujud
empatbelas
tetap abad
terpelihara murniterakhir
dari ini telah membuktikan
perubahan-perubahan
penegak suci agama Islam. Sejarah sepanjang empatbelas abad dalam
kebenaran
semua
terakhir pernyataan
ayat-ayatnya
ini telah tadi. Berikut
sebagaimana
membuktikan adalah
saat
kebenaran beberapa
diturunkan
pernyataan ayat
kepada
tadi.
yang berkaitan
wujud
Berikut penegak
adalah : suci ayat
beberapa agama
yang Islam. Sejarah sepanjang
berkaitan:

‫ ا ّنِن‬-‫ِن ّنَن ا َن ْن ُن ا َن ّنَن اْن َن‬


‫ال ْن َن ا َن ِن ّنَن ااَن ُنااَن ٰح ِن ُن ْن َن ا‬
- 16
“Sesungguhnya Kami-lah yang telah menurunkan
peringatan ini, dan sesungguhnya Kami-lah pemeliharanya.”
Sesungguhnya Kami-lah yang telah menurunkan
(QS.15 Al-Hijr : 10)
peringatan ini, dan sesungguhnya Kami-lah
pemeliharanya. (S.15 Al-Hijr : 10)
15
‫َن ْن ا ُن َن ا ُن ْن ٰح ٌن ا ّنَن ِن ْن ٌن ا ا ا ِن ْنااَن ْن ٍح ا ّنَن ْن ُن ْن ٍح ا‬
Sesungguhnya Kami-lah yang telah menurunkan
Islam dan peringatan ini, dan sesungguhnya Kami-lah
Isyu Kontemporer
pemeliharanya. (S.15 Al-Hijr : 10)

‫َن ْن ا ُن َن ا ُن ْن ٰح ٌن ا َنّن ِن ْن ٌن ا ا ا ِن ْنااَن ْن ٍح ا َنّن ْن ُن ْن ٍح ا‬


“Bahkan ia adalah Alquran yang sangat mulia. Dalam
Bahkan ia sebuah
adalahbatutulis
Alquranyang terjaga
yang ketat.” mulia.
sangat
Dalam sebuah(QS.85 Al-Buruj
batutulis : 22-23)
yang terjaga ketat.
(S.85 Al-Buruj : 22-23)
Dalam sudut pandang di atas, MuhammadSaw tidak saja
Dalam sudut pandang di atas, Muhammad s.a.w. tidak
dinyatakan sebagai yang paling agung tetapi juga sebagai Nabi
saja dinyatakan sebagai yang paling agung tetapi juga
pembawa syariat yang terakhir yang kewenangannya akan
sebagai Nabi pembawa syariat yang terakhir yang
bertahan terus sampai akhir zaman.
kewenangannya akan bertahan terus sampai akhir zaman.
Jika kita menyatakan demikian, lalu muncul pertanyaan,
Jika kita
apakah menyatakan
pernyataan demikian,
keunggulan lalu
wujud muncul pertanyaan,
Muhammad Saw tersebut

apakahakan
tidak pernyataan keunggulan
menimbulkan wujuddan
permusuhan Muhammad s.a.w.
kesalahpahaman
para pengikut agama-agama lainnya. Lalu bagaimana dan
tersebut tidak akan menimbulkan permusuhan kita
kesalahpahamanpernyataan
menyelaraskan para pengikut agama-agama
tersebut dengan tema lainnya.
yang
Lalu bagaimana
diungkapkan kitabahwa
di muka menyelaraskan pernyataan
Islam menjamin kedamaian tersebut
dalam
dengansisi
semua thema yang manusia,
kehidupan diungkapkan diagama
dimana mukamerupakan
bahwa Islam sisi
menjamin kedamaian dalam semua sisi kehidupan
yang juga penting?
manusia, dimana permasalahan
Berdasarkan agama merupakaninilah sisi
saya yang juga
mencoba
penting?
menjelaskan pernyataan tersebut secara lebih rinci. Jawaban
permasalahan bisa dari beberapa sisi yang diharapkan
akan memuaskan rasa ingin tahu seseorang asalkan yang
- 17 -
bersangkutan membuka hatinya dan tidak berprasangka
buruk.
Sebagaimana dijelaskan di muka, pernyataan yang sama
juga dilakukan oleh pengikut-pengikut banyak agama lainnya.
Ada baiknya kita lebih teliti dalam meneliti kebenaran relatif
pernyataan-pernyataan itu secara tenang. Pernyataan itu
sendiri sebenarnya tidak harus menjengkelkan pengikut
agama lainnya yang mengeluarkan pernyataan balik yang sama.
Disini Islam lebih maju selangkah yaitu telah menanamkan

16
Bab I: Perdamaian dan Kerukunan Antar Agama

kerendahan hati dan harga diri yang tinggi kepada para


pengikutnya sehingga keyakinan mereka pada ketinggian
derajat Rasulullah tidak akan diutarakan dengan cara yang
akan membuat marah orang lain.
Berikut ini dua Hadis mengenai RasulullahSaw
menggambarkan secara gamblang masalah yang kita bahas di
atas.
(i) Salah seorang sahabat RasulullahSaw terlibat dalam
perdebatan yang hangat dengan salah seorang pengikut Nabi
Yunus. Keduanya menyatakan bahwa Nabi mereka masing-
masing lebih agung dari Nabi lawannya bicara. Rupanya sahabat
tersebut telah melakukannya dengan cara yang menyakiti hati
pengikut Nabi Yunus tersebut sehingga ia lalu mengadukannya
saudara Muslim Saw
ke Nabi Muhammad tersebut mengenai
Rasulullah kesantunan
bersabda kepada dan
komunitas
kehormatan danpada
yang ada disana mengatakan
saat itu: :

‫ن م ىتى‬ ‫ب‬ ُ ْ ‫َل ت ْفضل ْو‬


ْ ‫ِن ع ىٰل ي ْونس‬
‫ي ا‬ ‫ي‬ ُ ‫ا ا ُ ُ ي ا‬
“Jangan mengatakan
Jangan menyatakanaku lebih baik daripada
kelebihanku Yunus bin
di atas Musa.
Mattah.” (Hadis Bukhari)
(Hadith Bukhari)
Singkat kata, penafsir
Beberapa hanya Tuhanlah yang boleh
dibuat bingung oleh memutus dan
hadis di atas
menyatakan derajat kedekatan
karena dirasa bertentangan masing-masing
dengan pernyataan nabi
Al-Quran yang
kepada-Nya.
mengemukakanMungkin saja pada lebih
bahwa Muhammad Saw suatuagung
kuruntidak
waktu
saja
tertentu dan mengenai
as suatu agama tertentu,
dari Nabi Yunus tetapi juga dari semua nabi-nabi yang pernahTuhan
menyatakan kesenangan-Nya
ada. Hanya saja pada salah
mereka tidak menyadari bahwaseorang nabipun
Rasulullah di
saat
tidakitu dalam bahasa
mengatakan bahwayang tegas
beliau lebihbahwa
rendahnabi
dariitulah yang
Nabi Yunus
terbaik. Jadi tingkatan derajat tersebut relatif terhadap
(atau pun lebih tinggi), hanya menekankan agar umatnya
jangan menyatakan
waktu beliau lebih agung dari yang lainnya dengan
dan tempat terjadinya.
cara yang akan menyakiti hati orang lain. Dari sini dapat ditarik
Hal inilah yang mungkin mengakibatkan umat dari wujud
kesimpulan bahwa RasulullahSaw mengajarkan kesantunan
suci tersebut meyakini bahwa yang bersangkutan adalah
kepada para muslimin. Beliau memberi petunjuk kepada mereka
tokoh yang terbaik dan tersuci sepanjang waktu termasuk
untuk masa yang akan datang. Keyakinan seperti itu tidak
perlu dianggap sebagai sesuatu yang menyakitkan hati 17
orang lain. Sikap yang berbudaya mengajarkan kita untuk
Islam dan Isyu Kontemporer

untuk tidak membual. Mereka dilarang untuk memperdebatkan


status beliau dengan cara yang bisa menyakiti hati orang. Sikap
demikian hanya akan merugikan perjuangan Islam karena bisa
membalikkan hati orang terhadap ajaran Islam.
(ii) Sikap RasulullahSaw itu diperjelas oleh Hadis lain
mengenai pertengkaran seorang Muslim dengan seorang
Yahudi. Keduanya saling mengunggulkan pimpinan rohaninya
masing-masing. Sama dengan kejadian di atas, Yahudi itulah
yang mengadukan perilaku lawan Muslimnya. RasulullahSaw
seperti biasa menanggapi dengan kerendahan hati dan
saudara saudara
mengajar Muslim Muslim
tersebut mengenai
tersebut mengenaikesantunan
kesantunan dan
dan
kehormatan dan mengatakan
kehormatan dan mengatakan: :

‫ْف ىٰل‬ ‫ْف ْف ىٰل‬ ‫ْف‬


‫اَل اَل ُض ُض ْيِن اَل ُض‬
“Jangan
Jangan menyatakan
menyatakan kelebihankudidiatas
kelebihanku atasMusa.
Musa.”
(Hadis Bukhari)
(Hadith Bukhari)
Singkat kata, hanya Tuhanlah yang boleh memutus dan
Singkat kata, hanya Tuhanlah yang boleh memutus
menyatakan
dan menyatakan derajat
derajat kedekatan
kedekatanmasing-masing
masing-masing nabi nabi
kepada-Nya. Mungkin saja pada suatu kurun
kepada-Nya. Mungkin saja pada suatu kurun waktu tertentu waktu
tertentu
dan dan mengenai
mengenai suatu agama suatu agamaTuhan
tertentu, tertentu, Tuhan
menyatakan
menyatakan kesenangan-Nya
kesenangan-Nya pada salah
pada salah seorang nabi diseorang
saat itunabi di
dalam
saat itu dalam bahasa yang tegas bahwa nabi itulah
bahasa yang tegas bahwa nabi itulah yang terbaik. Jadi tingkatan yang
terbaik.tersebut
derajat Jadi tingkatan derajat
relatif terhadap tersebut
waktu relatifterjadinya.
dan tempat terhadap
waktuHaldan tempat
inilah yang terjadinya.
mungkin mengakibatkan umat dari wujud
suci
Hal tersebut meyakini
inilah yang bahwa
mungkin yang bersangkutan
mengakibatkan umatadalah tokoh
dari wujud
yang terbaik dan tersuci sepanjang waktu termasuk
suci tersebut meyakini bahwa yang bersangkutan adalah untuk masa
yang
tokohakan
yangdatang.
terbaikKeyakinan seperti
dan tersuci itu tidak
sepanjang perlutermasuk
waktu dianggap
sebagai sesuatu yang menyakitkan hati orang lain.
untuk masa yang akan datang. Keyakinan seperti itu tidak Sikap yang
berbudaya
perlu dianggapmengajarkan
sebagai kita untuk
sesuatu yangtidak menjadikan hati
menyakitkan hal
tersebut sebagai bahan perselisihan di antara agama-agama.
orang lain. Sikap yang berbudaya mengajarkan kita untuk
tidak menjadikan hal tersebut sebagai bahan perselisihan
18
di antara agama-agama. Itulah yang dimaksud oleh
teguran Rasulullah s.a.w. di atas. Kalau saja prinsip-
prinsip kerendahan hati dan kesantunan demikian dianut
Bab I: Perdamaian dan Kerukunan Antar Agama

Itulah yang dimaksud oleh teguran RasulullahSaw di atas. Kalau


saja prinsip-prinsip kerendahan hati dan kesantunan demikian
dianut oleh semua agama maka kecil kemungkinan munculnya
kontroversi antar agama.

5. Keselamatan (Syafaat)
Bukan Monopoli Salah Satu Agama

Masalah pandangan mengenai keselamatan (syafaat)


meskipun terasa sangat sederhana, memiliki potensi bahaya
bagi kedamaian dunia agama.
Bisa saja suatu agama menyatakan bahwa mereka yang
ingin terbebas dari Iblis dan memperoleh keselamatan,
agar datang masuk ke agama tersebut karena mereka akan
mendapatkan keselamatan (syafaat) dan pembebasan abadi
dari dosa. Tetapi tentunya menjadi lain jika agama yang sama itu
menyatakan juga bahwa mereka yang tidak mematuhinya akan
terkutuk selama-lamanya. Ini sama saja dengan mengatakan
bahwa apa pun yang mereka lakukan untuk menyenangkan
Tuhan, seberapa besarnya pun mereka mencintai Penciptanya
dan ciptaanNya, semurni apa pun kehidupan mereka, mereka
dianggap terkutuk dan masuk neraka abadi.
Kalau pandangan kaku, sempit dan tanpa toleransi demikian
dikemukakan dalam bahasa yang provokatif oleh para fanatik,
maka akan timbul kerusuhan-kerusuhan yang dahsyat.
Umat manusia ini terdiri dari berbagai jenis dan ukuran.
Sebagian dari mereka yang memang terpelajar, beradab dan
halus akan melakukan reaksi dengan cara yang sama terhadap
serangan-serangan yang ditujukan kepada mereka. Hanya saja

19
Islam dan Isyu Kontemporer

jika menyangkut agamanya, sebagian besar umat beragama


akan bereaksi keras terhadap serangan kepada agama mereka,
terlepas dari apakah mereka terpelajar ataukah buta huruf.
Sayangnya justru sikap inilah yang dianut para pemuka
agama dari hampir semua agama di bumi ini terhadap mereka
yang tidak mau mengikuti keimanan mereka. Bahkan agama
Islam pun dikemukakan oleh para ulama abad pertengahan
sebagai satu-satunya pintu keselamatan (syafaat) dengan
pengertian bahwa setelah turunnya Islam, semua keturunan
Adamas yang hidup dan mati di luar bayangan Islam tidak akan
memperoleh keselamatan. Agama Nasrani juga pandangannya
sama, dan sepanjang pengetahuan saya begitu pula dengan
agama-agama lainnya.
Yakinlah bahwa pandangan sempit dan fanatik terhadap
agama Islam demikian tidak mengandung kebenaran. Al-Quran
memberikan pandangan yang sama sekali berbeda menyangkut
hal tersebut.
Menurut Al-Quran, syafaat atau keselamatan bukanlah
monopoli salah satu agama di dunia. Meskipun terdapat
kebenaran-kebenaran baru yang diungkapkan atau muncul
adanya fajar cahaya baru, mereka yang tanpa menyadari hidup
dalam ketidaktahuan atau mereka yang mencoba hidup secara
lurus meskipun berpedoman pada kepercayaan yang salah,
tidak akan dinafikan dari syafaat AllahSwt Ayat Al-Quran berikut
ini akan lebih memperjelas masalah tersebut:

َ ‫از ُع َّن‬
ُ‫ك ِِف ْاْل َ ْم ِر َوادْع‬ ِ َ‫لِك ُ ِ ّل ا ُ َّم ٍة َج َعل ْ َنا َم ْن َسكًا ُه ْم ن‬
ِ ‫اسك ُْوهُ ف َََل ُي َن‬
َ َّ‫ك اِ ن‬
‫ك ل ََع ىٰل ُه ً ُّم ْس َ ِ ْ ٍم‬ َ ِّ َ ‫ِ ىٰل‬
“Bagi tiap-tiap umat telah Kami tetapkan tata cara
beribadah yang dijalankan oleh mereka; maka janganlah

Bagi tiap-tiap umat telah Kami tetapkan tata


20
cara beribadah yang dijalankan oleh mereka;
maka janganlah hendaknya mereka berbantah
Bagi tiap-tiap umat telah Kami tetapkan tata
cara beribadah yang dijalankan oleh mereka;
Bab I: Perdamaian dan Kerukunan Antar Agama
maka janganlah hendaknya mereka berbantah
dengan engkau dalam urusan tata cara
hendaknya mereka berbantah dengan engkau dalam urusan
beribadah menurut Islam; dan ajaklah
tata cara beribadah menurut Islam; dan ajaklah manusia
manusia kepada Tuhan engkau.
kepada Tuhan engkau. Sesungguhnya engkau berada pada
Sesungguhnya engkau berada pada petunjuk
petunjuk yang benar.” (QS.22 Al-Hajj : 68)
yang benar. (S.22 Al-Haj: 68)
DiDibagian
bagianlain,
lain,Al-Quran mengemukakan dalam
Al-Quran mengemukakan dalamkonteks
konteks
yang sama
yang sama: :

ّ‫اِ َّن الَّ ِذ ْي َن ىٰلا َم ُن ْوا َوالَّ ِذ ْي َن َها ُد ْوا َو ىٰل‬


‫الص ِب ُئ ْو َن َوال َّن ىٰلص ىٰلر َم ْن‬
ٌ ‫اْل ِخ ِر َو َع ِم َل َصا لِ ًحا ف َََل َخ ْو‬
‫ف‬ ِ ّ‫ىٰلا َم َن ِ ىٰل‬
‫اّلل َوالْ َ ْو ِم ْ ىٰل‬
‫َل َ ْ ِ ْ َوْل ُه ْم َي ْح َ نُ ْو َن‬
“Sesungguhnya
Sesungguhnya orang-orang yang
orang-orang yang beriman, dan orang-
beriman, dan
orang Yahudi, dan orang-orang Sabi, dan orang-orang
orang-orang Yahudi, dan orang-orang Sabi, Nasrani
- barangsiapa di antara mereka benar-benar beriman pada
dan orang-orang Nasrani - barangsiapa di
Allah dan Hari Kemudian dan beramal saleh, maka tak akan
antara mereka benar-benar beriman pada
ada ketakutan menimpa mereka tentang yang akan datang dan
Allah dan Hari Kemudian dan beramal saleh,
tidak pula mereka berdukacita tentang yang sudah-sudah.”
maka tak akan ada ketakutan menimpa
(QS.5 Al-Maidah: 70)
mereka tentang yang akan datang dan tidak

Patut pula diingat bahwa meskipun kata-kata Ahli Kitab


biasa diterapkan pada umat -Yahudi
23 - dan Nasrani, sebenarnya
bisa diterapkan pada lingkungan yang lebih luas. Dalam
pengertian tiada sesuatu kaum pun melainkan telah diutus
kepada mereka seorang pemberi peringatan dan beberapa ayat
lainnya sebagaimana dikemukakan Al-Quran, kita tentunya
sependapat bahwa yang dimaksud umat manusia bukanlah
hanya mereka yang mengikuti Injil dan Taurat saja sebagai umat
yang mendapat Kitab. Pasti banyak lagi Kitab-kitab lainnya yang
sudah pernah diturunkan untuk kemaslahatan umat manusia.

21
Islam dan Isyu Kontemporer

Dengan demikian semua agama yang menyatakan bahwa ajaran


mereka berdasarkan wahyu samawi, harus dimasukkan juga
sebagai Ahli Kitab.
Al-Quran pun menggunakan istilah Sabi yang lebih
memperjelas masalah ini dan menghapuskan keraguan
yang ada. Kata Sabi digunakan oleh orang Arab untuk
menggambarkan umat lain yang jelas non-Arab dan non-
Yahudi yang memiliki kitab wahyu tersendiri. Dengan demikian
semua pengikut agama-agama yang didasarkan pada wahyu
samawi sama memperoleh kepastian bahwa sepanjang mereka
tidak memusuhi suatu agama baru dan mereka menjalankan
agamanya sendiri dengan sepenuh hati, mereka tidak perlu
khawatir akan kemurkaan Tuhan dan mereka tetap berhak atas
syafaat.
Al-Quran menjanjikan kepada mereka yang beriman,
terlepas apakah mereka itu Yahudi, Nasrani atau pun Sabi
bahwa: ‫َف َف ُه ْم َف ْم ُه ُه ْم ِع ْم َف َف ِع ِع ْم َف َف َف ْم ٌف َف َف ْم ِع ْم َف َف ُه ْم َف ْم َف ُه ْم َف‬

‫ ْم َف ُه ْم‬untuk
... ‫ َف‬maka ‫ َف َف ْم ِع ْم َف‬adalah
‫ َف ُه ْم َف‬mereka ‫ َف َف َف ْم ٌف‬ganjaran ‫ َف ْم ُه ُه ْم‬sisi
‫ ِع ْم َف َف ِع ِع ْم‬pada ‫َف َف ُه ْم‬
Tuhan mereka, dan tak akan ada ketakutan
... maka “maka untuk untuk mereka
mereka adalah
adalah ganjaran pada pada sisiTuhan
menimpa mereka dan tidakganjaran
pula merekasisi akan
Tuhandan
mereka, mereka,
tak akan dan ada tak akan menimpa
ketakutan ada ketakutan mereka dan
berduka cita . (S.2 Al-Baqarah : 63)
tidakmenimpa
pula mereka mereka akandan berduka tidakcita.”
pula(QS.2 mereka akan : 63)
Al-Baqarah
Dan berduka
: cita . (S.2 Al-Baqarah : 63)
Dan :Dan:

‫ِعن َف ِع ِع ْم َف َف‬ ‫لت ْم َف ةَف َف ْم ِع ْم ِعج ْمي َفل َف َفمٓا ُه ْم ِع َفل ِعلَف ْم ِع ْم م ْم‬ ‫َف‬ ‫َف لَف ْم َف َف ُه ْم أَفقَفا ُهم‬
‫ِعن َف ِعَفك ِعث ْمْي َف َف‬ ‫ت ْم َف ِع ْم ِعج ِع ْمي َفل َفم َفم ْمٓا ُه ْم َفل ِعلَف م‬ ‫لت ةَف‬ ‫َف‬ ‫ك َف ُهَف لَف ْم َفم َف ُه أَفقَفا م‬
‫ِعهْن ِعُه َفم ٌفة ُهم ْم ْمق ِع َفت ْم ِعص َف ْمةٌف َف ٌف‬ ‫ِعن ْم َفت ْم َف ِع ْم ُه ِع ْم ُه ْم‬ ‫َف م ْم‬ ‫ِعن َف ْم ْم ِعق ِع ُه ْم‬‫ْم ْم‬
‫ِعهْن ُه َفم ٌفة ُهم ْمق َفت ِعص َف ةٌف َف َفك ِعث ْم ٌف‬
‫ْي‬ ‫م‬ ‫ت َف‬ ‫ْم َف م ْم‬
‫ِعنم َفت ْم ْم ُه ْم ِع‬
‫ِعهْن َف ْم ٓا ُهَف ِع َفم ِعا َفْم ْم َف ْم ُه ْمُه ْم َف‬ ‫ِعن َف ْم ِعق ِع‬ ‫ك َف ُه ْم م ْم‬
‫ِعهْن ٓا‬
‫ م ْم ُه‬Taurat dan Injil
‫ما ُه‬melaksanakan
“Dan sekiranya mereka
‫ْم َف َف َف َف ْم َف ْم َف‬
22 Dan sekiranya mereka melaksanakan Taurat dan
Injil dan apa yang kini diturunkan kepada
Dan sekiranya mereka melaksanakan Taurat dan
mereka dari Tuhan mereka, niscaya akan
Injil dan apa yang kini diturunkan kepada
Bab I: Perdamaian dan Kerukunan Antar Agama

dan apa yang kini diturunkan kepada mereka dari Tuhan


mereka, niscaya akan mereka makan dari atas mereka dan dari
bawah kaki mereka. Di antara mereka itu memang ada umat
yang mengikuti jalan tengah, tetapi kebanyakan dari mereka
itu sedemikian keadaannya bahwa amat buruklah apa yang
mereka kerjakan.” (QS.5 Al-Maidah : 67)

Guna menghindari kemungkinan umat Muslim mencela


tanpa pertimbangan mereka yang bukan penganut Islam,
Al-Quran menyatakan bahwa:

‫ٓاء‬ ِ ّٰ ‫ت‬
َ َ‫اّلل ٰا ن‬ ْ ‫ٓاء م‬
ِ ‫ِن ا َ ْه ِل الْ ِك ٰت‬
ِ ‫ب ا ُ َّم ٌة قَٓائِ َم ٌة يَّ ْتل ُْو َن ٰا ٰي‬ ً ‫ل َْي ُس ْوا َس َو‬
‫اْل ِخ ِر َو َياْ ُم ُر ْو َن‬
ٰ ْ ‫اّلل َوال َْي ْو ِم‬ ِ ّٰ ‫ُي ْؤ ِم ُن ْو َن ِب‬ ‫الَّ ْي ِل َو ُه ْم َي ْس ُج ُد ْو َن‬
‫ات‬
ِ ‫ْي‬
ٰ ْ ‫ار ُع ْو َن ِِف الْ َخ‬ َ ‫ِبا ل َْم ْع ُر ْو ِف َو َي ْن َه ْو َن َع ِن ال ُْم ْن‬
ِ ‫ك ِر َو ُي َس‬
‫كف َُر ْو ُه‬ ْ َ َ‫ْي ف‬
ْ ‫َل ُّي‬ ْ ‫َو َما َيف َْعل ُْوا م‬
ٍ ْ ‫ِن َخ‬ ‫ْي‬
َ ْ ‫الصا لِ ِح‬
ّٰ ‫ِن‬ َ ‫َواُول ٰ ٰٓ ِئ‬
َ ‫كم‬
َ ْ ِ ‫يم ِبا ل ُْم َّت‬
‫ْي‬ ُ ّٰ ‫َو‬
ٌ ‫اّلل َ ِل‬
“Tidaklah mereka semuanya sama. Di antara Ahli Kitab
ada satu golongan
Tidaklah mereka yang berdirisama.
semuanya teguh Di
atasantara
janjinya; mereka
Ahli
membaca
Kitabayat-ayat Allah
ada satu di waktu yang
golongan malamberdiri
dan mereka
teguhbersujud
kepada-Nya. Mereka beriman kepada Allah
atas janjinya; mereka membaca ayat-ayat dan Hari Kemudian,
dan mereka menyuruh mengerjakan yang baik dan melarang
Allah di waktu malam dan mereka bersujud
berbuat kejahatan, dan mereka berlomba-lomba dalam
kepada-Nya. Mereka beriman kepada Allah
kejbajikan. Dan mereka itu termasuk orang-orang yang saleh.
dan Hari Kemudian, dan mereka menyuruh
Dan kebaikan apa jua yang mereka kerjakan, maka sekali-kali
mengerjakan yang baik dan melarang berbuat
tidak dihalangi dari menerima ganjarannya dan Allah benar-
kejahatan, dan mereka berlomba-lomba
benar mengetahui orang-orang yang bertakwa.”
dalam kejbajikan. Dan mereka
(QS.3 Ali-Imran itu termasuk
: 114-116)
orang-orang yang saleh. Dan kebaikan apa
jua yang mereka kerjakan, maka sekali-kali
tidak dihalangi dari menerima ganjarannya 23
dan Allah benar-benar mengetahui orang-
Islam dan Isyu Kontemporer
Saat ini sedang berlangsung perselisihan besar yang
munculSaat akibat pertikaian
ini sedang politis perselisihan
berlangsung antara Yahudibesar dan
yang
Muslim sehingga muncul anggapan menurut penganut
muncul akibat pertikaian politis antara Yahudi dan Muslim
Islam bahwa
sehingga semuaanggapan
muncul orang Yahudi
menurutakan masuk neraka.
penganut Ini
Islam bahwa
sama sekali tidak benar jika ditinjau dari sudut ayat-ayat
semua orang Yahudi akan masuk neraka. Ini sama sekali tidak
Al-Quran yang diuraikan
benar jika ditinjau dari sudutdi atas dan
ayat-ayat berdasarkan
Al-Quran ayat
yang diuraikan
berikut
di atas :dan berdasarkan ayat berikut:

‫ِن ق َْو ِم ُم ْو ٓ ىٰس ا ُ َّم ٌة َّي ْه ُد ْو َن ِبا لْ َح ِّق َو ِب ِه َي ْع ِدل ُْو َن‬
ْ ‫َوم‬
“Dan dari kaum Musa ada satu golongan yang memberi
petunjuk dengan kebenaran dan dengan itu pulalah mereka
Dan dari kaum Musa ada satu golongan yang
menjalankan keadilan di dunia.” (QS.7 Al-Araf : 160)
memberi petunjuk dengan kebenaran dan
dengan itu pulalah mereka menjalankan
keadilan di dunia. (S.7 Al-Araf : 160)

6. Pengembangan Kerukunan
PENGEMBANGAN KERUKUNAN
Dan Saling Menghargai DiDAN SALING
Antara
MENGHARGAI DIAgama-Agama
ANTARA AGAMA-AGAMA
Dalam Al-Quran secara gamblang dikemukakan bahwa
bukanDalam
hanyaAl-Quran
Muslim secara gamblang
saja yang dikemukakan
diperintahkan bahwa
bersiteguh
bukan hanya Muslim saja yang diperintahkan untuk teguh
dalam keimanan dan mengingatkan serta berlaku adil
dalam keimanan dan mengingatkan serta berlaku adil terhadap
terhadap pengikut lain agama. Banyak lagi umat lainnya
pengikut lain agama. Banyak lagi umat lainnya yang melakukan
yang melakukan hal yang sama.
hal yang sama.
SikapSikap
inilah yangyang
inilah sepatutnya dianut
sepatutnya oleh
dianut semua
oleh semuapengikut
pengikut
agama-agama di dunia dalam rangka memperbaiki
agama-agama di dunia dalam rangka memperbaiki hubungan
hubungan antar
antar agama. agama. Kedamaian
Kedamaian agama tidakagama tidak
mungkin mungkin
dapat dicapai
dapat dicapai tanpa memanfaatkan asas kejembaran
tanpa memanfaatkan asas kejembaran hati, berfikir lapang hati,
dan
berfikir lapang
sikap penuh dan sikap
pengertian penuh
terhadap pengertian
pengikut terhadap
lain agama.
pengikut lain agama.
Mengenai agama-agama lainya, Al-Quran menyatakan:

- 27 -

24
Bab I: Perdamaian dan Kerukunan Antar Agama
Mengenai agama-agama lainya, Al-Quran menyatakan :

‫َو ِم َّم ْن َخل َ ْق َنٓا ا ُ َّم ٌة يَّ ْه ُد ْو َن ِبا لْ َح ِّق َو ِب ِه َي ْع ِدل ُْو َن‬
Dan“Dan di antara
di antara mahluk
mahluk yangtelah
yang telahKami
Kami jadikan,
jadikan,ada satu
golongan
ada satuyang memberi yang
golongan petunjuk dengan kebenaran,
memberi petunjuk dan
dengan itu pula mereka melakukan
dengan kebenaran, dan dengan itu pula keadilan.”
mereka melakukan(QS.7 Al-Araf :(S.7
keadilan. 182) Al-Araf :
182)

7. Konsep Universalitas
KONSEP UNIVERSALITAS
Sejak Sejak
zaman zaman
purbapurba banyak
banyak sudah
sudah parapara filosofyang
filosof yang
memimpikan persatuan umat manusia dalam
memimpikan persatuan umat manusia dalam satu ikatan satu ikatan
keluargabesar
keluarga besardi
di bawah
bawah satu
satubendera.
bendera.Konsep
Konseppersatuan
persatuan umat
manusia ini tidak saja diimpikan oleh para pemikir politikus,
umat manusia ini tidak saja diimpikan oleh para pemikir
tetapi juga oleh para ekonom dan ahli sosiologi. Dan pemikiran
politikus, tetapi juga oleh para ekonom dan ahli sosiologi.
ini amat mendapat perhatian dalam ruang lingkup keagamaan.
Dan pemikiran ini amat mendapat perhatian dalam ruang
lingkup Walaupun
keagamaan.Islam juga berpengharapan sama mengenai
hal ini dengan agama-agama lainnya (beberapa di antaranya
Walaupun Islam juga berpengharapan
memiliki program-program sama
yang ambisius mengenai
guna hal
mendominasi
inidunia),
dengan namun
agama-agama
Islam lainnya (beberapa
amat berbeda di antaranya
dalam menyikapi
memiliki
keinginan program-program
tersebut. Bukan disini yang tempatnya
ambisius membahas
guna
mendominasi dunia),itunamun
tema kontroversial Islam amat
yang akhirnya berbeda
menuju dalam
ke perdebatan
menyikapi keinginan
mengena agama manatersebut. Bukanditugaskan
yang betul-betul disini tempatnya
oleh Tuhan
membahas thema seluruh
untuk membawa kontroversial itu yangkeakhirnya
umat manusia bawah satumenuju
bendera
samawi. Hanya saja kita perlu menyadari implikasi
ke perdebatan mengena agama mana yang betul-betul pernyataan
demikian jika
ditugaskan olehbeberapa
Tuhan agama
untukyang kuat yangseluruh
membawa memilikiumat
sejarah
panjang, secara bersama-sama menyatakan dirinya
manusia ke bawah satu bendera samawi. Hanya saja kita sebagai
agama
perlu universal, implikasi
menyadari apakah halpernyataan
itu tidak akan menimbulkan
demikian jika
kerancuan dan kebimbangan dalam pikiran
beberapa agama yang kuat yang memiliki sejarah umat manusia
seluruhnya? Apakah pernyataan bersama mereka itu tidak akan
menimbulkan persaingan dan perebutan dominasi yang pada
- 28 -
25
Islam dan Isyu Kontemporer

akhirnya menjadi ancaman bagi perdamaian dunia?


Pergerakan demikian dalam dimensi global bagi agama-
agama itu sendiri merupakan masalah yang sangat pelik.
Ditambah lagi jika gerakan demikian dikendalikan oleh orang-
orang yang tidak bertanggungjawab, tidak mengenal toleransi
serta fanatik, maka risikonya menjadi berlipat ganda.
Berkaitan dengan agama Islam, sayangnya telah beredar
propaganda luas yang menyatakan bahwa Islam menggunakan
kekerasan dalam menyebarkan kepercayaannya. Ucapan
demikian tidak saja diutarakan oleh para lawan Islam tetapi
juga oleh para “ulama” Islam yang berpikiran kolot.
Jelaslah bahwa kalau suatu agama memilih ofensif
menyerang maka agama lainnya berhak membela diri dengan
cara-cara yang sama.
Saya sendiri tidak setuju dan sangat menentang anggapan
bahwa Islam menyuruh menggunakan kekerasan dalam
penyiaran ajarannya. Mengenai hal ini akan saya bahas lagi
nanti.
Sekarang mari kita teliti kebenaran pernyataan demikian
oleh agama mana pun di dunia ini. Mungkinkah suatu agama,
baik Islam, Nasrani atau apa pun agama lainnya, bisa bersifat
universal dalam ajarannya, dengan pengertian bahwa ajaran
itu dapat diterapkan bagi semua bangsa di dunia, terlepas dari
warna kulit, suku atau pun bangsa. Bayangkan banyaknya ras,
suku bangsa, kebiasaan, perilaku sosial dan pola kebudayaan
yang ada di dunia ini.
Konsep universal suatu agama tidak saja harus dapat
mengatasi batas-batas geografis dan negara tetapi juga berlaku
lintas waktu. Jadi pertanyaannya kini adalah : mungkinkah bagi
suatu agama bersifat abadi, yaitu mungkinkah ajaran suatu
agama diterapkan secara pas pada umat seribu tahun yang lalu

26
Bab I: Perdamaian dan Kerukunan Antar Agama

dan juga tetap cocok bagi umat sekarang ini? Meskipun suatu
agama diterima oleh umat manusia secara global, dapatkah
agama tersebut memenuhi kebutuhan generasi mendatang?
Tentunya menjadi tugas bagi pengikut masing-masing
agama untuk mencari pemecahan masalah tersebut. Adapun
yang berkaitan dengan Islam sendiri, saya akan mencoba
membahas bagaimana Islam mengatasinya.

8. Islam Adalah Agama Universal

Berulangkali Al-Quran menjelaskan bahwa Islam adalah


suatu agama yang ajarannya terkait dengan fitrat manusia.
Islam menekankan bahwa suatu agama yang berakar pada
fitrat manusia akan dapat mengatasi waktu dan ruang. Fitrat
manusia tidak akan berubah. Dengan demikian, agama yang
benar-benar berakar pada fitrat manusia juga tidak akan
mengalami perubahan asal saja agama tersebut tidak terlalu
mencampuri situasi-situasi transien manusia dalam kurun
waktu mana pun dalam sejarah kehidupannya. Bila agama
tersebut tetap bersiteguh pada prinsip-prinsip yang bersumber
pada fitrat manusia maka agama itu memiliki potensi untuk
menjadi agama universal.
Islam malah selangkah lebih maju. Dengan kebesaran hati,
Islam menyatakan bahwa semua agama di dunia sedikit banyak
juga sama memiliki sifat universal tersebut. Dengan kata lain,
dalam setiap agama samawi dapat ditemukan inti ajaran yang
terkait dengan fitrat manusia dan kebenaran abadi. Inti ajaran
agama itu akan tetap tidak berubah kecuali jika pengikutnya
mencemari ajaran tersebut di kemudian hari.
Ayat berikut ini akan memperjelas masalah di atas:

27
ajaran tersebut di kemudian hari.
Ayatdanberikut
Islam ini akan
Isyu Kontemporer memperjelas masalah di atas :

‫ْي لَ ُه ال ّ ِد ْي َن ُح َنفَٓا َء َو ُي ِق ْي ُموا‬ َ ّ‫َو َماا ُ ِم ُر ْْٓوااِ َّّللِ َي ْع ُب ُدوا ه‬


َ ْ ‫اّلل ُم ْخلِ ِص‬
ِ ‫الص ه اَ َو ُي ْ ُوا ال َّل ه اَ َو ه لِ َ ِ ْي ُن الْق َِّي َم‬
َّ
“Padahal mereka (Ahli Kitab) tidak diperintahkan
melainkan
Padahalsupaya beribadah (Ahli
mereka kepada Allah dengan tulus
Kitab) tidakikhlas
dalam diperintahkan
ketaatan
itulah kepada-Nya
agama yang benar.
melainkan (S.98
dan dengan
supaya Al-Bayyinah
lurus serta mendirikan
beribadah
salatkepada
dan
: 6) membayar
Allah dengan tulus ikhlas yang
zakat. Dan itulah agama benar.”
dalam
(QS.98 Al-Bayyinah : 6)
ketaatan kepada-Nya dan dengan lurus serta
mendirikan salat dan membayar zakat. Dan
َ ‫اّلل الَّ ِِت ف ََط َر ال َّن‬
‫اس عَل َْي َها ََل‬ َ ‫فَاَ ِق ْم َو ْج َه‬
ِ ّ‫ك لِل ّ ِد ْي ِن َح ِن ْيفًا ِف ْط َرةَ ه‬

ِ ‫ك ال ّ ِد ْي ُن الْق َِّي ُم َو ل ه ِك َّن ا َ ْكث ََر ال َّن‬


‫اس ََل‬ ِ ّ‫َت ْب ِد ْي َل لِ َخل ْ ِق ه‬
َ ِ‫اّلل هذ ل‬
- 31 -
َ ْ ُ َ ‫َي ْ ل‬
Maka “Maka hadapkanlah wajahmu
hadapkanlah wajahmu untuk berbakti
untuk kepada
berbakti
agamakepada
dengan kebaktian
agama dengan kebaktian selurus- fitrat
selurus-lurusnya. Dan turutilah
yanglurusnya.
diciptakanDan
Allah,turutilah
yang sesuai dengan
fitrat yangfitrat itu Dia telah
diciptakan
membentuk umat manusia. Tiada perubahan dalam
Allah, yang sesuai dengan fitrat itu Dia telah penciptaan
Allah.membentuk
Itulah agama yangmanusia.
umat benar, tetapi kebanyakan
Tiada perubahanmanusia
tidak mengetahui.” (QS.30 Ar-Rum : 31)
dalam penciptaan Allah. Itulah agama yang
benar, tetapi kebanyakan manusia tidak
mengetahui.
Berdasarkan (S.30 Ar-Rum
pandangan di atas: muncul
31) pertanyaan lalu
apa gunanya menurunkan agama demi agama dengan ajaran
Berdasarkan pandangan di atas muncul pertanyaan lalu
yang sama. Selanjutnya orang mungkin akan bertanya juga
apa gunanya menurunkan agama demi agama dengan
mengapa Islam mengaku bahwa secara relatif Islam bersifat
ajaran yang sama. Selanjutnya orang mungkin akan
lebih universal dan sempurna dibanding semua agama-agama
bertanya juga
sebelumnya mengapa
jika agama lain Islam mengaku
juga memiliki bahwa
ajaran secara
yang bersifat
relatif Islam
universal bersifat
dan berlaku bagi lebih
manusiauniversal dan sempurna
di segala zaman.
dibanding semua agama-agama sebelumnya jika agama
1) Untuk menjawab pertanyaan pertama, Al-Quran
lain juga memiliki ajaran yang bersifat universal dan
berlaku bagi manusia di segala zaman.
28
1) Untuk menjawab pertanyaan pertama, Al-Quran
menjelaskan bahwa berdasarkan fakta historis, semua
Bab I: Perdamaian dan Kerukunan Antar Agama

menjelaskan bahwa berdasarkan fakta historis, semua Kitab


dan Naskah suci yang turun sebelum Al-Quran telah mengalami
perubahan-perubahan. Ajaran Kitab-kitab tersebut secara
berangsur telah mengalami penyesuaian-penyesuaian atau
karena dimasukkannya unsur-unsur baru secara interpolatif
sehingga validitas dan otentisitasnya menjadi diragukan.
Dengan demikian menjadi kewajiban para pengikut agama-
agama tersebut untuk membuktikan kesahihan Kitab-kitab
mereka. Al-Quran sendiri menduduki posisi yang unik dan jelas
di antara semua Kitab-kitab dan Naskah suci. Bahkan musuh-
musuh Islam yang paling gigih yang tidak meyakini bahwa Al-
Quran adalah wahyu Tuhan, harus mengakui bahwa Al-Quran
tidak mengalami perubahan atau pun perombakan sejak
diturunkan kepada MuhammadSaw.
Sebagai contoh :
There is otherwise every security, internal and
external, that we possess the text which Mohamet
himself gave forth and used. (h.xxvii Life of Mohamet,
Sir William Muir, London 1878)
(Kami meyakini adanya pengamanan internal
maupun eksternal sehingga dapat disimpulkan
bahwa teks yang ada di tangan kita adalah
sama dengan teks/ayat yang disampaikan oleh
Muhammad)
We may, upon the strongest assumption, affirm that
every verse in the Quran is the genuine and unaltered
composition of Mohamet himself. (h.xxviii Life of
Mohamet, Sir William Muir, London 1878)
(Kita dapat meyakini seyakin-yakinnya bahwa
setiap ayat Al Quran adalah sebagaimana yang
dikemukakan oleh Muhammad tanpa ada

29
Islam dan Isyu Kontemporer

perubahan)
Slight clerical errors there may have been, but
the Quran of Uthman contains none but genuine
elements, though sometimes in very strange
order. The efforts of European scholars to prove
the existence of later interpolations in the Quran
have failed. (Prof. Noldeke dalam Encyclopaedia
Brittanica, ed.9 dalam judul Quran)
(Mungkin ada kesalahan kecil yang lebih banyak
bersifat klerikal namun Quran susunan Usman
mengandung hanya unsur-unsur yang asli saja
meskipun urutannya terlihat aneh. Upaya para
ilmiahwan Eropa untuk membuktikan adanya
perubahan dalam Al Quran di masa berikutnya
ternyata telah gagal).

Lain lagi kalau kita bicara mengenai kontroversi tentang


Kitab mana yang dikarang oleh siapa. Sebuah Kitab yang oleh
Ahli Kitab lainnya diragukan kesahihannya berasal dari Tuhan
nyatanya memang berasal dari wahyu Tuhan yang sama, hanya
saja jika kemudian hari terdapat kontradiksi di dalamnya maka
hal ini adalah akibat campur tangan atau buatan manusia. Jelas
dalam hal ini bahwa sikap Al-Quran adalah yang paling realistis
dan kondusif bagi kedamaian antar agama.
2) Adapun mengenai pertanyaan kedua, Al-Quran
mengingatkan kita akan proses evolusi di semua sisi masyarakat
manusia. Agama baru dibutuhkan tidak saja sebagai restorasi
dari ajaran-ajaran fundamental dari agama lama yang telah
mengalami perubahan karena campur tangan manusia, tetapi
juga sebagai tambahan pada agama lama guna meng¬adaptasi
kemajuan sejalan dengan perkembangan evolusi masyarakat.

30
Bab I: Perdamaian dan Kerukunan Antar Agama

3) Tidak itu saja. Faktor lain yang ikut bekerja dalam


proses perubahan adalah unsur ajaran turunan kedua yang
terkait dengan kurun waktu dimana ajaran itu diturunkan guna
memenuhi kebutuhan sekelompok orang atau periode tertentu.
Dengan kata lain, agama tidak saja terdiri dari ajaran pokok
prinsip-prinsip yang baku tetapi juga diikuti dengan ajaran-
ajaran tambahan.
4) Yang terakhir patut dipahami adalah manusia tidak
memperoleh pelatihan dan pendidikan dalam ajaran-ajaran
samawi dalam satu hentakan. Manusia dibawa secara bertahap
sampai ke tingkatan kedewasaan mental dimana ia dianggap
telah cukup matang dan siap untuk menerima keseluruhan
prinsip-prinsip dasar yang diperlukan sebagai bimbingan
baginya. Menurut pandangan Al-Quran, ajaran turunan
kedua yang terkait erat berdasarkan pada prinsip-prinsip
fundamental yang baku adalah juga merupakan bagian dari
Islam sebagai agama yang sempurna, terakhir dan menyeluruh
(lihat Al-Quran S.4 ayat 14-16).
Ini pada dasarnya adalah konsep universalitas keagamaan
meneliti dan menilai
yang dimiliki Islam. kelebihan satu per
Tinggal apakah satu dari
manusia mau semua
meneliti
agama yang diperbandingkan.
dan menilai kelebihan satu per satu dari semua agama yang
diperbandingkan.
Sekarang kita kembali ke pertanyaan mengenai agama-
agamaSekarang
yang menyatakan
kita kembalidirinya sebagaimengenai
ke pertanyaan terunggulagama-
di
dunia.
agamaIslam memang menyatakan
yang menyatakan dirinya
dirinya sebagai demikian.
terunggul di dunia.
Islam memang menyatakan dirinya demikian.
Melalui nubuwatan, Al-Quran menyatakan bahwa Islam Melalui
nubuwatan,
suatu waktu Al-Quran menyatakan
nanti akan menjadi bahwa
agamaIslam suatu bagi
tunggal waktu
nanti akan
seluruh umatmenjadi agama tunggal bagi seluruh umat manusia.
manusia.

ْْٓ ‫ُه َو الَّ ِذ‬


‫ى ا َ ْر َس َل َر ُس ْولَ ُه بِا ل ُْه ٰدى َو ِديْ ِن الْ َح ِّق لِ ُي ْظ ِه َرهُ ع َََل ال ّ ِد ْي ِن‬

َ ‫ُ ِ ّ ِه َو ل َْو َِرهَ الْ ُ ْ ِر ُْو‬


Dia-lah yang mengirimkan rasul-Nya dengan
petunjuk dan dengan agama yang benar 31
supaya Dia menyebabkannya menang atas
semua agama, betapapun orang musyrik tidak
Islam dan Isyu Kontemporer

“Dia-lah yang mengirimkan rasul-Nya dengan petunjuk


dan dengan agama yang benar supaya Dia menyebabkannya
menang atas semua agama, betapapun orang musyrik tidak
akan menyukainya.” (QS.61 Ash-Shaf : 10)

Walaupun Islam menghendaki berkembangnya kedamaian


dan kerukunan antar agama, namun Islam pun tidak melarang
penyebaran ajaran dan ideologinya secara kompetitif dengan
tujuan memperoleh keunggulan di atas agama-agama lainnya.
Bahkan Islam menetapkan keunggulan dirinya di atas agama-
agama lain sebagai tujuan mulia yang harus dikejar oleh semua
penganutnya.
Berbicara mengenai RasulullahSaw Al-Quran menyatakan:

ُ ‫اّلل اِل َْيك ُْم َج ِم ْي َعا الَّ ِذى لَ ُه ُمل‬


‫ْك‬ ُ ‫قُ ْل ه ٰٓياَ ُّي َها ال َّن‬
ِ ّ‫اس اِ ِ ِّنْ َر ُس ْو ُل ه‬
‫اّلل َو َر ُس ْولِ ِه‬ ُ ‫الس هم هو ِت َو ْاْل َْر ِض َْل َ اِل ه َه اِ َّْل ُه َو ُي ْح ِي َو ُي ِم ْي‬
ِ ّ‫ت فَاه ِم ُن ْوا ِب ه‬ َّ
‫اّلل َوك َ ِل هم ِت ِه َوا َّت ِب ُع ْو ُه ل ََعلَّك ُْم َت ْه َت ُد ْو َن‬ ْ ‫ب ْاْل ُ ِم ِّّي الَّ ِذ‬
ُ ‫ى ُي ْؤم‬
ِ ّ‫ِن ِب ه‬ ّ ِ ِ ‫ال َّن‬
“Katakanlah, “Hai manusia! Sesungguhnya aku adalah
rasul kepada kamu sekalian dari Allah, yang mempunyai
Katakanlah, “Hai manusia! Sesungguhnya aku
kerajaan seluruh langit dan bumi. Tak ada yang patut disembah
adalah rasul kepada kamu sekalian dari
melainkan Dia. Dia menghidupkan dan mematikan. Maka
Allah, yang mempunyai kerajaan seluruh
berimanlah kepada Allah dan rasul-Nya; nabi yang ummi, yang
langit dan bumi. Tak ada yang patut
beriman kepada Allah dan kalimat-kalimat-Nya, dan ikutilah
disembah melainkan Dia. Dia menghidupkan
dia supaya kamu mendapat petunjuk” (QS.7 Al-Araf : 159)
dan mematikan. Maka berimanlah kepada
Allah dan rasul-Nya; nabi yang ummi, yang
Namun untuk Allah
beriman kepada menghindari perselisihan
dan kalimat-kalimat- dan
kesalahpahaman, Islam memberikan seperangkat
Nya, dan ikutilah dia supaya kamu mendapat petunjuk
yang jelas guna memastikan pertandingan yang adil, keadilan
petunjuk” (S.7 Al-Araf : 159)
Namun untuk menghindari perselisihan dan
32
kesalahpahaman, Islam memberikan seperangkat petunjuk
yang jelas guna memastikan pertandingan yang adil,
Bab I: Perdamaian dan Kerukunan Antar Agama

yang mutlak, kebebasan berbicara, kebebasan menyatakan


pendapat dan hak untuk berbeda pendapat bagi semuanya.

9. Sarana Perjuangan - Bukan Paksaan

Bagaimana mungkin suatu agama mengaku dirinya


universal atau global tanpa menimbulkan perselisihan?
Suatu agama yang memiliki ajaran universal dan berambisi
untuk mempersatukan
penggunaan seluruh
kekerasan umat menyebarkan
untuk manusia di bawah satu
pesan-
bendera tentunya tidak akan mempertimbangkan penggunaan
pesannya.
Pedanguntuk
kekerasan bisa memenangkan negeri tetapi tidak mungkin
menyebarkan pesan-pesannya.
hati. bisa memenangkan negeri tetapi tidak mungkin hati.
Pedang
Paksaan dapat menundukkan kepala tetapi tidak
Paksaan dapat menundukkan kepala tetapi tidak mungkin
mungkin isinya.
fikirannya.
Islam melarang penggunaan paksaan sebagai sarana
Islam melarang
penyebaran ajarannya.penggunaan
Katanya : paksaan sebagai sarana
penyebaran ajarannya. Katanya :

‫ال ْر ُرل ِر َر اْر َر ِرّر‬


‫َر ٓ ِر َرْرل َرا ِر ا ّر ِرل ْر ِر ْرَرل َر َر ّرَر َر ّرُر‬
“Tidak diperkenankan suatu paksaan dalam agama.
Sesunguhnya telah nyata bedanya kebenaran dari kesesatan.”
Tidak diperkenankan suatu paksaan dalam
(QS.2 Al-Baqarah : 257)
agama. Sesunguhnya telah nyata bedanya
kebenaran dari kesesatan ..... (S.2 Al-
Dengan demikian
Baqarah : 257) tidak perlu adanya paksaan dalam
bentuk apa pun. Biarkanlah manusia menentukan mana yang
Dengan
benar. Tuhandemikian tidak perlu Rasulullah
tegas mengingatkan adanya Saw
paksaan dalam
untuk jangan
bentuk apaberfikir
sekali-kali pun. Biarkanlah
menggunakan manusia untuk
kekerasan menentukan
untuk mengubah
mana yang benar. Tuhan
masyarakat. Status Rasulullah tegas mengingatkan
Saw Rasulullah
sebagai pembaharu
s.a.w. untuk
ditegaskan dalam jangan sekali-kali
ayat berikut ini: mempertimbangkan
penggunaan kekerasan guna merubah masyarakat. Status
Rasulullah s.a.w. sebagai pembaharu ditegaskan dalam
ayat berikut ini: 33
‫َر َر ِر ّر ْرل ِر َرّر َر َر ْر َر ُر َر ِر ّر ٌرل اَر ْر َر َر َر ْر ِر ْر ِر ُر َر ْر ِر ٍرل‬
s.a.w. untuk jangan sekali-kali mempertimbangkan
penggunaan kekerasan guna merubah masyarakat. Status
Rasulullah
Islam s.a.w. sebagai pembaharu ditegaskan dalam
dan Isyu Kontemporer
ayat berikut ini:

‫َر َر ِر ّر ْرل ِر ّرَر َر َر ْر َر ُر َر ِر ّر ٌرل اَر ْر َر َر َر ْر ِر ْر ِر ُر َر ْر ِر ٍرل‬


Oleh“Oleh
sebab
sebabitu nasihatilah,
itu nasihatilah, karena
karena engkauengkau
hanyalah
hanyalah
seorang seorang
pemberi nasihat.pemberi nasihat.
Engkau tidak Engkau
diangkat menjadi
tidak diangkat
penjaga menjadi
atas mereka.” penjaga
(QS.88 atas mereka.
Al-Ghasyiyah : 22-23)
Dengan(S.88thema yang sama,
Al-Ghasyiyah Nabi Muhammad s.a.w.
: 22-23)
diingatkan
Denganuntuk:
tema yang sama, Nabi MuhammadSaw diingatkan
untuk:
- 38 -
‫َف ِا ْن ا َف ْن َف ُض ْن ا َف َف ا َف ْن َف ْن ٰن َف ا َف َف ْن ِا ْن ا َف ِا ْن ًظ ا ِا ْن ا َف َف ْن َف ا ِا اَّلَف ا اْن َف ٰن ُضا‬
“Tetapi sekiranya mereka berpaling, maka Kami tidak
mengutus engkau sebagai penjaga atas mereka. Kewajiban
Tetapi sekiranya
engkau hanya mereka berpaling,
menyampaikan makaAsy-Syura
amanat.” (QS.42 Kami : 49)
tidak mengutus engkau sebagai penjaga atas
mereka. dalam
Meskipun Kewajiban engkau ajaran
proses penyebaran hanyabaru itu
menyampaikan
mungkin (S.42
amanat.dan
timbul pergulatan Asy-Syura
muncul reaksi: 49)
yang keras,
Islam tetapdalam
Meskipun meminta para pengikutnya
proses penyebaran agar ajaran bersabar,
baru teguh itu
dan sedapat mungkin menghindari
mungkin timbul pergulatan dan muncul reaksi yang keras, konflik. Itulah sebabnya
dimana
Islam tetappun meminta
jika seorang para Muslim dilarang menyiarkan
pengikutnya agar bersabar, ajaran
Islam kepada sekelilingnya, ada seperangkat aturan yang patut
bersiteguh dan sedapat mungkin menghindari konflik.
dipatuhinya. Dari sekian banyak ayat yang terkait dengan
Itulah sebabnya dimana pun jika seorang Muslim dilarang
masalah tersebut, di bawah dikutipkan ayat:
menyiarkan ajaran Islam kepada sekelilingnya, ada
‫ل ُْه ْم ِبا لَّ ِِت‬aturan
seperangkat
‫س َن ِة َو َجا ِد‬yang
َ ‫ظ ِة الْ َح‬patut
َ ‫َوال َْم ْو ِع‬dipatuhinya.
‫ك ِبا لْ ِحك َْم ِة‬َ
Dari sekian
ِ ‫دْعُ اِ ىٰل َس ِب ْي‬di
‫ل َر ِّب‬ ُ‫ا‬
banyak ayat yang terkait dengan masalah tersebut,
bawah‫َم‬dikutipkan‫بيل ِه وهو اَعل‬ayat ‫عن س‬: ‫ِهي اَحسن ا َن ربَك هو اَعل َم بمن ض َل‬
ُ ْ َُ َ ِِْ َ ْ َ ّ َ ْ َِ ُ ْ َُ َ َّ ّ ِ ُ َ ْ َ
‫ِبا ل ُْم ْه َ ِ ْ َن‬
“Panggillah kepada jalan Tuhan engkau dengan
kebijaksanaan dan nasihat yang baik, dan hendaknya bertukar
Panggillah kepada jalan Tuhan engkau dengan
kebijaksanaan dan nasihat yang baik, dan
34 hendaknya bertukar pikiran dengan mereka
Panggillah
dengan kepada
cara jalan Tuhan sebaik-baiknya.
yang engkau dengan
kebijaksanaan dan
Sesungguhnya nasihat engkau
Tuhan yang baik,lebih
dan
kebijaksanaan dan nasihat yang baik, dan
hendaknya bertukar pikiran dengan mereka
dengan cara yang
Bab sebaik-baiknya.
I: Perdamaian dan Kerukunan Antar Agama

Sesungguhnya Tuhan engkau lebih


mengetahui
pikiran dengan siapa
merekayang
dengantelah sesat
cara yangdari jalan-
sebaik-baiknya.
Nya danTuhan
Sesungguhnya Dia engkau
mengetahui pula siapa
lebih mengetahui yang
siapa yang telah
sesattelah mendapat petunjuk. (S.16 An-Nahl : telah
dari jalan-Nya dan Dia mengetahui pula siapa yang
126) mendapat petunjuk.” (QS.16 An-Nahl : 126)
َ
ْ ِ ّ‫اِ ْدفَ ْع ِبا ل‬
َّ ‫ِت ِه َي ا َ ْح َس ُن‬
‫الس ِ ّي َئ َة نَ ْح ُن اَعْل َُم ِب َما َ ِصف ُْو َن‬
“Tolaklah kejahatan dengan apa yang sebaik-baiknya. Kami
lebih mengetahui apa yang mereka tuduhkan sebagai sifat-Nya.”
Tolaklah kejahatan(QS.23dengan apa : 97)
Al-Muminun yang sebaik-
baiknya. Kami lebih mengetahui apa yang
mereka tuduhkan sebagai sifat-Nya. (S.23 Al-
Disini kata Ahsan bermakna suatu yang terbaik, paling
Muminun : 97)
menarik dan sesuatu yang indah.
DisiniMenguraikan
kata Ahsanaturan
bermakna suatu
perilaku bagiyang terbaik,
seorang Muslimpaling
dalam
menarik dan sesuatu yang indah.
‫وال َْعصر اِ َّن ْاْلِنْسان لَ ِِف ُخسر اِ َّْل الَّ ِذ ْين ٰا َم ُنوا و َع ِمل ُوا‬
menyampaikan amanat agama, Al-Quran menyatakan:
Menguraikan َ ْ aturan َ perilakuٍ ْ bagiْ seorang َ َ Muslim ِ ْ dalam َ
‫لص ْوا َو َع ِمل ُوا‬ ‫ذ ْيوا َن ٰا‬
‫َم َُن‬amanat َ َ
ِ ّ‫وال‬agama,
‫س ٍر ّ اِو ّ َْل‬ ‫ِفوا ُخ‬ِ َ‫ان ل‬ َّ ٰ ِ‫ال َْع ْص ِر ا ا‬:‫َو‬
ِ‫نلِ ْاْل‬
menyampaikan ‫اا‬
ِْ ّ ِ ْ َ َ َ ِ َ ِ ْ َ َ َ ٰ ّ ْ ‫اا‬
ْ‫ ْل‬Al-Quran ‫نْ ِ َسو َ َو‬menyatakan
‫لص‬
Demi ِ ْ ‫لص‬
masa, َ ‫ لْ َ ِّ َو َ َو‬manusia
ِ ‫اا ْوا‬
َّ sesungguhnya ِ ‫اا ْوا‬
َ ‫ ِ َو َ َو‬senantiasa
ّٰ ‫ا‬
ٰ ‫لص ِل‬
ada dalam keadaan merugi, kecuali orang-
Demi “Demi
masa, masa,
sesungguhnya 40 manusia
sesungguhnya manusiasenantiasa
senantiasa ada
orang yang beriman- dan -beramal saleh dan
ada keadaan
dalam dalam keadaan merugi,
merugi, kecuali kecuali yang
orang-orang orang-
beriman
menasihati satu sama lain supaya
orang yang beriman dan beramal saleh dan
dan beramal saleh dan menasihati satu sama lain supaya
menyampaikan kebenaran, dan menasihati
menasihati kebenaran,
menyampaikan satu sama lain satu
dan menasihati supaya
sama lain
satu sama lain untuk
untuk bersabar.”
bersabar. (S.103
Al-Ashr
Al-
menyampaikan kebenaran,
(QS.103dan menasihati
: 2-4)
Ashr : 2-4)
satu sama lain untuk bersabar. (S.103 Al-
BegituBegitu
juga: juga:
Ashr :2-4)

‫لْمر‬: َ ‫ِن الَّ ِذ ْي َن ٰا َم ُن ْوا َو َ َو‬َ ‫َان م‬


َ َّ ُ
Begitu ‫م‬juga
ِ َ َ ْ َ ِ ‫اا ْوا‬ َ ‫لص ْ ِ َو َ َو‬
َّ ِ ‫اا ْوا‬
ِ ‫ ِ ل َْم ْر َ َم‬seyogyanya
“Kemudian َ ‫لص ْ ِ َو َ َو‬
‫اا ْوا‬ ِ ‫اا ْوا‬
َّ ia menjadiَ ‫ َو َ َو‬dari ‫الَّ ِذيْ َن ٰا‬orang-orang
‫ َم ُن ْوا‬antara َ ‫َان م‬
‫ِن‬ َ َّ ُ
beriman dan menasihati satu sama lain supaya bersabar dan
Kemudian seyogyanya ia menjadi dari antara
orang-orang beriman dan menasihati satu
Kemudian seyogyanya ia menjadi dari antara
sama lain supaya bersabar dan mengajak 35
orang-orang beriman dan menasihati satu
satu sama lain berbelas kasih. (S.90 Al-Balad
sama lain supaya bersabar dan mengajak
: 18)
satu sama lain berbelas kasih. (S.90 Al-Balad
Islam dan Isyu Kontemporer

mengajak satu sama lain berbelas kasih.”


(QS. 90, Al-Balad : 18)

10. Survival Of The Fittest


(Yang Terbaik Yang Berhasil)

Menurut Al-Quran, keberhasilan dan kemenangan akhir


suatu ajaran tergantung sepenuhnya pada keampuhan
dikuasainya. Al-Quran
argumentasinya dan mengatur
bukan pada mengenai halmaterial
kekuatan ini denganyang
sangat jelas dan
dikuasainya. tegas.
Al-Quran Dikemukakan
mengatur mengenaibahwa meskipun
hal ini dengan sangat
digunakan kekuatan yang amat perkasa guna
jelas dan tegas. Dikemukakan bahwa meskipun digunakan
menghapuskan
kekuatan yangkebenaran
amat perkasa danguna
membenarkan
menghapuskan kebathilan,
kebenaran
dan membenarkan
usaha-usaha demikiankebathilan,
akan kalahusaha-usaha demikian
juga. Nalar pikiran akan
tetap
kalah juga. Nalar pikiran tetap saja akan menang atas
saja akan menang atas kekerasan senjata material. Sebagai kekerasan
senjataAl-Quran
contoh, material. Sebagai contoh,
menyatakan : Al-Quran menyatakan:

‫ت ِف َئ ًة‬
ْ ‫ِن ِف َئ ٍة قَلِ ْيل َ ٍة غَل ََب‬ ِ ّٰ ‫قَا َل الَّ ِذ ْي َن َي ُظ ُّن ْو َن ا َنَّ ُه ْم ُملٰقُو‬
ْ ‫اّلل ك َْم م‬
ّٰ َ ‫اّلل َم‬
‫الل ِ ِ ْي َن‬ ِ ّٰ ‫َك ِ ْ َ ةً ِ ِا ْ ِن‬
ُ ّٰ َ ‫اّلل‬
... “Tetapi
Tetapi berkata
berkata mereka
mereka yang yang yakin mereka
yakin bahwa bahwaakan
menemui
mereka Allah
akanpada suatu hari:
menemui AllahBerapa
pada kali golongan
suatu hari: yang
sedikit
“Berapatelahkali
mengalahkan
golongan golongan
yang yang banyak
sedikit dengan
telah
izin
mengalahkan golongan yang banyak dengan maka
Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar
janganlah
izin Allah. Dantakut.”
Allah(QS.2 Al-Baqarah
beserta : 250)
orang-orang
yang sabar maka janganlah takut. (S.2 Al-
Baqarah : 250) keunggulan Islam perlu dipahami dalam
Konsep mengenai
konteks mengenai
Konsep perintah samawi di atas.Islam
keunggulan Di bagian
perlu lain Al-Quran
dipahami
mengemukakan:
dalam konteks perintah samawi di atas. Di bagian lain Al -
Quran mengemukakan :
36
ِ ّٰ ‫اّلل ا َ َاَل اِ َّن ح ِْز َب‬
‫اّلل‬ َ ‫هْن َ َر ُض ْوا َع ْن ُه ا ُ ل ٰ ٰٓ ِئ‬
ِ ّٰ ‫ك ح ِْز ُب‬ ُ ّٰ ‫َر ِض َي‬
ْ ُ ْ ‫اّلل َع‬
Konsep mengenai keunggulan Islam perlu dipahami
dalam konteks perintah samawi di atas. Di
Bab I: Perdamaian dan bagian
Kerukunanlain
AntarAl -
Agama
Quran mengemukakan :

ِ ّٰ ‫اّلل ا َ َاَل اِ َّن ح ِْز َب‬


‫اّلل‬ َ ‫هْن َ َر ُض ْوا َع ْن ُه ا ُ ل ٰ ٰٓ ِئ‬
ِ ّٰ ‫ك ح ِْز ُب‬ ُ ّٰ ‫َر ِض َي‬
ْ ُ ْ ‫اّلل َع‬
‫ُ ُم الْ ُ ْ ِل ُ ْو َن‬

... Allah
Allah ridhamereka
ridha akan akan dan
mereka
mereka dan mereka
ridha ridha Mereka
kepada-Nya.
orang-orang
itu kepada-Nya. yang
golongan Allah. Mereka berhasil.
Ketahuilahitu (S.58 Al- Allah-
golongan golongan
sesungguhnya Allah.
lahMujadila
Ketahuilah :
orang-orang23)
sesungguhnya
yang berhasil.”golongan Allah-lah : 23)
(QS.58 Al-Mujadilah
Ketika saat perang Badar (perang pertama dalam sejarah
Islam),
Ketikapasukan besar
saat perang Badarpenyembah berhala
(perang pertama dalamMekah
sejarah
dihadapkan pada sejumlah kecil prajurit Muslim
Islam), pasukan besar penyembah berhala Mekah dihadapkan yang
- 42 -
jumlah maupunkecil
pada sejumlah persenjataannya
prajurit Muslimjauh
yang kalah,
jumlah dimana
maupun
mereka terpaksa
persenjataannya jauh kalah,bertempur mempertahankan
dimana mereka terpaksa bertempur
keimanannya dan bukan keselamatan dirinya sendiri.
mempertahankan keimanannya dan bukan keselamatan dirinya
Mengenai ini Al-Quran
sendiri. Mengenai mengatakan:
ini Al-Quran mengatakan:

‫ِل َي ْه ِل َي َي ْه َي َي َي َي ْه َي ِل َّو َي ٍة َيَّو َي ْه ٰي َي ْه َي َّوَي َي ْه َي ِل َّو َي ٍة‬


“Supaya
... binasalah
Supaya orang-orang
binasalah yang telah
orang-orang binasa
yang dengan
telah
keterangan
binasa yang jelas, keterangan
dengan dan supaya hiduplah orang yang
yang jelas, dan telah
hidup dengan keterangan yang jelas.”
supaya hiduplah orang yang telah hidup: 43)
(QS.8 Al-Anfal
dengan keterangan yang jelas. (S.8 Al-Anfal
: 43) prinsip abadi yang amat berperan dalam evolusi
Inilah
manusia. Esensi amanah tersebut adalah keberhasilan dari
Inilah prinsip abadi yang amat berperan dalam evolusi
mereka yang terbaik (survival of the fittest). Hal ini juga yang
manusia. Esensi daripada amanah tersebut adalah
menjadi metodologi evolusi kehidupan.
keberhasilan dari mereka yang terbaik (survival of the
fittest). Hal ini juga yang menjadi methodologi daripada
evolusi kehidupan.
11. Kemerdekaan Berbicara

KEMERDEKAAN BERBICARA
Kemerdekaan berbicara dan mengemukakan pendapat
merupakan hal yang sangat vital bagi penyebaran ajaran
Kemerdekaan berbicara dan mengemukakan pendapat
merupakan hal yang sangat vital bagi penyebaran ajaran
37
disamping sebagai bagian dari harga diri manusia. Kita
tidak perlu mengacuhkan suatu agama yang tidak
berbicara mengenai pengembangan dan pemeliharaan
harga diri manusia.
Islam dan Isyu Kontemporer
Melihat perkembangan selama ini, jelas bahwa tidak
mungkin mengenai
berbicara bagi Islampengembangan sebagai agamadan untuk mengingkari
pemeliharaan
disamping sebagai bagian dari harga diri manusia. Kita tidak
kebebasan
harga diri manusia. berbicara dan mengemukakan pendapat.
perlu mengacuhkan suatu agama yang tidak berbicara mengenai
Sebaliknya,
Melihat perkembangan Islam menjunjung selama ini,tinggi jelas prinsip bahwa tersebuttidak
pengembangan dan pemeliharaan harga diri manusia.
dengan bagi
mungkin cara Islam mencoloksebagai yang jarang
agama untuk ditemui di dalam
mengingkari
Melihat perkembangan selama ini, jelas bahwa tidak
kebebasan berbicara dan mengemukakan pendapat.Al-
ajaran atau agama lainnya di dunia ini. Misalnya,
mungkin bagi Islam sebagai agama untuk mengingkari
Quran menyatakan:
Sebaliknya, Islam menjunjung tinggi prinsip tersebut
kebebasan berbicara dan mengemukakan pendapat. Sebaliknya,
dengan cara mencolok yang jarang ditemui di dalam
Islam menjunjung tinggi prinsip tersebut dengan cara mencolok
ajaran atau
‫ُِّي‬
ْ ُ
yang jarang ُّ ‫َما ن‬agama
َ ‫ْك ا‬
َ
ditemui
lainnya
‫ى تِل‬di َ
di dunia
‫دًا ا َ ْو ن‬ajaran
‫ ٰص ٰر‬dalam ‫َان ُه ْو‬
َ ‫نك‬ْ ‫َّّل َم‬ini.
atau ِ ‫ الْ َج َّن َةا‬lainnya
agama
Misalnya,di Al-
َ ‫ا لَ ْن َي ْدخ‬dunia
‫ُل‬ ‫َوقَا ل ُْو‬
Quran menyatakan:
ini. Misalnya, Al-Quran menyatakan:
َ ْ ‫قُ ْل َها ُت ْوا بُ ْر َها نَك ُْم اِ ْن ُك ْن ُت ْم ٰص ِد ِق‬
‫ْي‬
ْ ُ ُّ ‫ْك ا َ َما ن‬
‫ُِّي‬ َ ‫ُل الْ َج َّن َةاِ َّّل َم ْن ك‬
َ ‫َان ُه ْو ًدا ا َ ْو نَ ٰص ٰرى تِل‬ َ ‫َوقَا ل ُْوا لَ ْن َي ْدخ‬
Dan mereka ‫ْي‬ َ ْ ‫ ٰص ِد ِق‬berkata:
‫“ ُْم اِ ْن ُك ْن ُت ْم‬Tak
‫ ْر َها نَك‬ada ‫ قُ ْل‬akan
‫ َها ُت ْوا ُب‬yang
masuk sorga kecuali orang-orang Yahudi
“Dan mereka berkata: “Tak ada yang akan masuk sorga kecuali
atau Nasrani.” Ini hanya angan-angan
orang-orang Yahudi atau Nasrani.” Ini hanya angan-angan
Dan mereka.
mereka berkata: Katakan: “Tak ada“Kemukakanlah yang akan
mereka. Katakan: “Kemukakanlah keteranganmu, jika kamu
keteranganmu,
masuk sorga kecuali jika kamu orang-orang memangYahudi orang-
memang orang-orang yang benar.” (QS.2 Al-Baqarah : 112)
orang
atau yang benar.”
Nasrani.” Ini (S.2 hanya Al-Baqarah angan-angan : 112)
mereka.
Begitu juga : Katakan: “Kemukakanlah
Begitu juga:
keteranganmu, jika kamu memang orang-
‫ْر َمن‬yang
orang
ْ‫ذَ ا ِذ ك‬benar.”
ُ ‫(ر َها نَكُم َه‬S.2
ْ ‫ ُتوا ُب‬Al-Baqarah
ْ ْ َ ‫ا َ ِم ا َّت َخذُ وا مِن‬
‫نِ ِِٓه ٰا لِه ًة قُ ْل َها‬:‫ ُدو‬112) ْ ْ
Begitu juga :
‫َّم ِع َي َو ِذ ك ُْر َم ْن ق َْب ِِل َب ْل ا َ ْكث َُر ُه ْم َّل َي ْعل َُم ْو َن الْ َح َّق ف َُه ْم‬
‫ِن ُدونِ ِِٓه ٰا لِ َه ًة قُ ْل َها ُت ْوا ُب ْر َها نَك ُْم َهذَ ا ِذ ك ُْر َم ْن‬ ْ ‫ا َ ِم ا َّت َخذُ ْوا م‬
‫ُم ْع ِر ُ ْو َن‬
‫ َح َّق ف َُه ْم‬mereka
“Sudahkah
ْ‫ْعل َُم ْو َن ال‬itu َ ‫ ْل ا َ ْكث َُر ُه ْم‬tuhan-tuhan
َ‫ّل ي‬mengambil ‫ َّم ِع َي َو‬Dia?
‫ ِذ ك ُْر َم ْن ق َْب ِِل َب‬selain
Katakanlah: “Kemukakanlah keteranganmu. Al-Quran ini
adalah sumber kemuliaanَ bagi
‫ُم ْع‬
‫ ِر ُ ْون‬orang-orang yang besertaku dan
sumber kemuliaan bagi mereka- 44sebelumku.
- Bahkan kebanyakan
mereka itu tidak mengetahui kebenaran maka mereka
berpaling.” (QS.21 Al-Anbiya : 25)
- 44 -
38
danberpaling. sumber(S.21kemuliaan Al-Anbiya :bagi 25) mereka
Dansebelumku.
: Bahkan kebanyakan mereka itu
tidak mengetahui kebenaran Bab I: Perdamaian maka merekaAntar Agama
dan Kerukunan

‫(ف ََع ِلم ْٓوا ا َ َّن‬S.21


berpaling.
ُْ ْ ‫ل ْ َنا َها ُتوا ُبر َه‬:‫ ُق‬25)
‫ا َنكُم‬Al-Anbiya ْ ْ ِْ ْ ‫ونَ َز ْع َنا م‬
َ‫ِن ك ُ ِ ّل ا ُ َّم ٍة َشهي ًدا ف‬ َ
Dan : Dan:
ْ ُ ْ ‫لِل َو َض َّل َع‬
ُ َ ‫هْن َما ك َا ُن ْوا َيف‬
‫َْت ْو َن‬ ِ ّ‫الْ َح َّق ِ ه‬
ْ ‫َونَ َز ْع َنا م‬
‫ِن ك ُ ِ ّل ا ُ َّم ٍة َش ِه ْي ًدا فَ ُقل ْ َنا َها ُت ْوا ُب ْر َها نَك ُْم ف ََعلِ ُم ْْٓوا ا َ َّن‬
Dan akan‫ن‬ َ ‫ ْو‬Kami
‫َْت‬
ُ َ ‫ ْوا َيف‬bangkitkan ْ ُ ْ ‫ َّل َع‬dari
ُ‫هْن َما ك َان‬ ‫لِل َو َض‬ّ‫ الْ َح َّق ِ ه‬umat
ِ tiap-tiap
seorang saksi dan Kami akan berkata:
“Dan akan Kami bangkitkan
“Kemukakan buktimu.” dari tiap-tiap
Kemudian umat seorang
mereka saksi
dan Kami akan
mengetahuiberkata: “Kemukakan bahwa buktimu.” Kemudian
Dan akan Kami bangkitkan darikebenaran
tiap-tiap hanya
umat
mereka
adaakan
di mengetahui
sisi Allah. Danbahwa apa kebenaran
yang biasa hanya ada di sisi
mereka
seorang saksi dan Kami akan berkata:
Allah. Dan apa yang biasa mereka ada-adakan itu semuanya
ada-adakan buktimu.”
“Kemukakan itu semuanya Kemudianakan lenyap mereka dari
akan lenyap dari mereka.” (QS.28 Al-Qashash : 76)
mereka.
akan (S.28 Al-Qashash
mengetahui bahwa kebenaran : 76) hanya
ada: di sisi Allah. Dan apa yang biasa mereka
Serta
Serta:
ada-adakan itu semuanya akan lenyap dari
mereka. (S.28 Al-Qashash : 76)
َ ْ ِ ‫ان ُّم ِ ْ ٌن فَاْ ُت ْوا ِب ِ ه ِ ُْم اِ ْن ُ ْ ُ ْم ه ِد‬
‫ا َ ْ لَك ُْم ُ ل ْ ه ٌن‬
Serta :
“Atau adakah padamu suatu bukti yang nyata? Maka
Atau adakah padamu suatu bukti yang nyata?
ْ ِ ‫ ْم ه ِد‬kemukakanlah
َ Maka ُ ‫ ُْم اِ ْن‬Ash-Shaffat
ُ ْ (QS.37 ْ‫ان ُّم ِ ْ ٌن فَا‬
kemukakanlah Kitabmu jika kamu memang orang yang benar.”
ِ ‫ ُت ْوا بِ ِ ه‬Kitabmu ‫ا َ ْ لَك‬
‫ ُْم ُ ل ْ ه‬kamu
‫ ٌن‬jika
: 157-158)
memang orang yang benar. (S.37 Ash-Shaffat
Atau :adakah
157-158) padamu suatu bukti yang nyata?
Maka kemukakanlah Kitabmu jika kamu
memang orang yang benar. - 45 -(S.37 Ash-Shaffat
: 157-158) 12. Kemerdekaan Dan Emansipasi
Di Dunia Kontemporer
- 45 -
Kemerdekaan dan emansipasi merupakan dua slogan yang
selalu mempengaruhi seluruh dunia dalam berbagai intensitas
dan konotasi di berbagai bagian dunia. Tidak diragukan
lagi bahwa manusia makin lama makin menyadari nilai
kemerdekaan. Terasa kebutuhan mendesak yang dirasakan di
seluruh penjuru dunia untuk emansipasi, tetapi terhadap apa?

39
menyadari nilai daripada kemerdekaan. Terasa kebutuhan
mendesak yang dirasakan di seluruh penjuru dunia untuk
Islam dan Isyu Kontemporer
emansipasi, tetapi terhadap apa? Apakah emasipasi dari
kungkungan penjajahan bangsa lain, kediktatoran,
Apakah
fasisme,emansipasi dari kungkungan
theokrasi atau penjajahan
rezim totaliter lainnya,bangsa lain,
demokrasi
kediktatoran,
yang opresif,fasisme, teokrasi
birokrasi yang atau rezim
korup, totaliter lainnya,
penguasaan negeri
demokrasi yang opresif, birokrasi yang
miskin oleh negara kaya, kebodohan, takhayul ataukorup, penguasaan
negeri miskin oleh negara kaya, kebodohan, takhayul atau
pemujaan benda?
pemujaan benda?
Islam mendukung kemerdekaan dari semua keadaan
burukIslam
itu mendukung
tetapi tidakkemerdekaan
dengan cara dari
yangsemua
bisa keadaan buruk
menimbulkan
itu tetapi tidak
kekacauan, dengan
chaos carasaling
dan yang bisa menimbulkan
balas dendam yang kekacauan,
akan
chaos dan saling balas dendam yang akan menimbulkan
menimbulkan penderitaan bagi mereka yang tidak
penderitaan bagi mereka yang tidak berdosa.
berdosa.
‫ا َو ُي ِح ُّي اْل َو َو َوا‬
‫َو ّ ُي‬
“Dan Allah
... Dan Allah tidaktidak menyukaikerusuhan.
menyukai kerusuhan.” (S.2 Al-
Baqarah : 206)(QS.2 Al-Baqarah : 206)
Sebagaimana agama lainnya, Islam menekankan peran
Sebagaimana kemerdekaan
keseimbangan agama lainnya, Islam
dalam menekankan
memberi peran
dan
keseimbangan
menerima. Konsepkemerdekaan dalam memberi
kemerdekaan dan menerima.
absolut dalam konteks
Konsep kemerdekaan
masyarakat absolut
sama sekali dalam
tidak konteks masyarakat
mempunyai arti, anehsama
dan
sekali tidak
tidak nyata. mempunyai arti, aneh dan tidak nyata.
Kadang-kadang konsep kemerdekaan disalahartikan atau
diterapkan sehingga keindahan prinsip dasar kemerdekaan
- 47 - mencemooh, melontarkan
berbicara beralih menjadi kebebasan
hinaan dan menghujat.

13. Hujatan / Cemoohan

Islam selangkah lebih maju dibanding agama-agama lainnya


dalam memberikan kemerdekaan berbicara dan menyatakan
pendapat. Berdasarkan pertimbangan moral dan etika, tentu

40
Bab I: Perdamaian dan Kerukunan Antar Agama

saja hujatan/cemoohan tidak bisa diterima, tetapi dalam Islam


tidak ada hukuman fisik untuk mereka yang menghujat, sesuatu
yang memang berbeda dengan pandangan umum dalam dunia
kontemporer.
Saya tidak berhasil menemukan sepenggal ayat pun yang
menyatakan bahwa hujatan adalah kejahatan yang dapat
dihukum oleh manusia walaupun saya telah mempelajari Al-
Quran secara mendetil dan berulang-ulang dengan konsentrasi
pikiran yang mendalam.
Meskipun Al-Quran sangat tidak menyukai perilaku yang
tidak sopan dan bicara yang tidak pantas atau pun melukai
rasa kepekaan sesama manusia, dengan atau pun tanpa logika,
namun Islam tidak menyuruh penghukuman mereka yang
menghujat di dunia ini dan tidak juga memberikan kewenangan
kepada siapa pun untuk melakukannya.
Hujatan dikemukakan lima kali di dalam Al-Quran:
1) Hal ini misalnya disinggung secara umum dalam:

ْ ‫اّلل ُي‬
‫كف َُر ِب َها‬ ِ ّٰ ‫ت‬
ِ ‫ب ا َ ْن اِذَا َس ِم ْع ُت ْم ٰا ٰي‬
ِ ‫َوق َْد نَ َّز َل عَل َْيك ُْم ِِف الْ ِك ٰت‬
ٓ ‫َْي ِه‬ ٍ ‫َو ُي ْس َت ْه َزا ُ ِب َها ف َََل َتق ُْع ُد ْوا َم َع ُه ْم َح ّّٰت َي ُخ ْو ُض ْوا ِِف ْ َح ِد ْي‬
ِ ْ ‫ثغ‬
َ ْ ‫اّلل َجا ِم ُع ال ُْم ٰن ِف ِق‬
‫ْي َوالْكَا ِف ِر ْي َن ِِف ْ َج َه َّن َم‬ َ ّٰ ‫اِ نَّك ُْم اِ ًذا ِّمثْل ُُه ْم اِ َّن‬
‫َج ِم ْي ًعا‬
“Dan sesungguhnya telah Dia turunkan kepadamu di dalam
Dan sesungguhnya telah Dia turunkan
Kitab ini bahwa apabila kamu dengar ayat-ayat Allah diingkari
kepadamu di dalam Kitab ini bahwa apabila
dan dicemoohkan maka janganlah kamu duduk bersama
kamu sebelum
mereka dengar mereka
ayat-ayat Allah
mulai masukdiingkari dan
dalam percakapan
dicemoohkan
lainnya. makasesungguhnya
Jika kamu duduk janganlah kamu
kamuketika
dudukitu serupa
bersama mereka sebelum mereka mulai
dengan mereka. Sesungguhnya Allah akan menghimpunkan
masuk dalam percakapan lainnya. Jika kamu
duduk sesungguhnya kamu ketika itu serupa
dengan mereka. Sesungguhnya Allah akan 41
menghimpunkan orang-orang munafik dan
orang-orang kafir semuanya dalam jahanam.
bersama mereka sebelum mereka mulai
masuk dalam percakapan lainnya. Jika kamu
duduk sesungguhnya kamu ketika itu serupa
Islam dan Isyu Kontemporer
dengan mereka. Sesungguhnya Allah akan
menghimpunkan orang-orang munafik dan
orang-orang munafik dan orang-orang kafir semuanya dalam
orang-orang kafir semuanya dalam jahanam.
jahanam.” (QS.4 An-Nisa : 141)
(S.4 Al-Nisa : 141)

‫هْن َح ّّٰت‬ ْ ‫ت الَّ ِذ ْي َن يَ ُخ ْو ُض ْو َن ِفْٓ ٰا ٰي ِت َنا فَاَ ْع ِر‬


ْ ُ ْ ‫ض َع‬ َ ْ‫َواِذَا َرا َي‬
َّ ‫ك ا‬
‫لش ْي ٰط ُن ف َََل َتق ُْع ْد بَ ْع َد‬ َ ‫َْي ِه َواِ َّما يُ ْن ِس َي َّن‬
ِ ْ ‫ثغ‬
ٍ ْ‫َي ُخ ْو ُض ْوا ِِف ْ َح ِدي‬
‫ْي‬ ّٰ ِ ‫الذ ْٰر َم َع الْق َْو‬
َ ْ ‫اللا لِ ِم‬ ِّ
Dan apabilaengkau
“Dan apabila engkau melihat
melihat orang-orang
orang-orang yang sibuk
yang sedang
sedang sibuk dengan
mempercakapkan mempercakapkan
mengejek ayat-ayatdengan
Kami maka
mengejek dariayat-ayat
menghindarlah Kami mempercakapkan
mereka hingga mereka maka
menghindarlah
hal-hal dari mereka
lain. Dan jika syaitan hinggaengkau
menyebabkan merekalupa maka
setelah ingat, janganlah engkau
mempercakapkan hal-halduduk
lain.bersama
Dan orang-orang
jika
aniaya.” (QS.6 Al-An’am: 69)

- 49 -
Tidakkah hal demikian merupakan tindak balik yang
cantik terhadap keburukan daripada hujatan. Tidak saja
Islam melarang menghukum mereka yang menghujat
malah menganjurkan mereka yang tidak suka akan hujatan
tersebut untuk menyatakan ketidaksukaannya itu dengan
cara meninggalkan kumpulan orang-orang yang sedang
mencemoohkan nilai-nilai keagamaan. Tidak ada tindakan
yang lebih keras yang disarankan Al-Quran, bahkan tidak juga
ada suruhan pengucilan mereka yang menghujat itu. Al-Quran
menegaskan bahwa boikot yang dilakukan hanya sebatas saat
mereka menghujat saja.
2) Hujatan atau cemoohan dikemukakan dalam surat Al-An’am
dimana masalah perhujatan itu dibahas tidak saja berkaitan
dengan Tuhan tetapi juga mengenai berhala dan obyek imajiner
lainnya selain Tuhan. Betapa indahnya ajaran Al-Quran

42
An’am dimana masalah perhujatan itu dibahas tidak saja
berkaitan dengan Tuhan tetapi juga mengenai berhala dan
Bab I: Perdamaian dan Kerukunan Antar Agama
obyek imajiner lainnya selain Tuhan. Betapa indahnya
ajaran Al-Quran mengenai ini yaitu :
mengenai ini yaitu:

‫ْي‬ َ ّ‫اّلل ف ََي ُس ّبُوا ه‬


ِ ْ ‫اّلل عَ ْد ًوا ِب َغ‬ ْ ‫َو ََل َت ُس ّبُوا الَّ ِذ ْي َن َي ْد ُع ْو َن م‬
ِ ّ‫ِن ُد ْو ِن ه‬
‫ك َزيَّ َّنا لِك ُ ِ ّل ا ُ َّم ٍة َع َمل َُه ْم ثُ َّم اِ هٰل َربِّ ِه ْم َم ْر ِج ُع ُه ْم‬
َ ِ‫عِل ٍْم كَذه ل‬
‫ف َُي َن ِّب ُئ ُه ْم ِب َما ك َانُ ْوا َي ْع َمل ُْو َن‬
“Dan janganlah kamu mencaci-maki apa yang mereka seru
dalam doa-doa mereka selain dari Allah, supaya mereka jangan
mencaci-maki Allah karena permusuhan tanpa pengetahuan.
Demikianlah Kami tampakkan indah kepada tiap-tiap umat
amalan mereka. Kemudian kepada Tuhan merekalah tempat
kembali mereka; lalu Dia akan
- 50memberitahukan
- kepada mereka
apa-apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. 6 Al-An’am : 109)

Yang dituju oleh ayat ini adalah orang-orang Muslim.


Mereka tegas dilarang menghujat/mencemooh berhala dan
dewa-dewa sembahan umat lain. Ditegaskan juga, jika umat
Muslim melakukannya maka hal itu akan berakibat tindak
balasan mereka dalam bentuk hujatan terhadap Tuhan. Dalam
diskusi hipotetis mengenai hujatan terhadap Tuhan atau pun
berhala di atas, tidak ada disinggung mengenai hukuman fisik
yang harus dikenakan.
Inti ajaran tersebut penuh dengan kebijaksanaan yang
mendalam. Bila seseorang melakukan pelanggaran terhadap
kepekaan agama orang lain, mereka berhak membalas balik
dengan tidak melihat kepercayaan atau pun benar salahnya
mereka. Tidak juga kita diizinkan membalas dengan cara lainnya.
Kesimpulan yang dapat ditarik adalah serangan spiritual hanya
boleh dibalas dengan cara spiritual juga sebagaimana serangan
fisik dibalas dengan fisik juga, tetapi tanpa melampaui batas.

43
dengan cara spiritual juga sebagaimana serangan phisik
Islam dan Isyu Kontemporer
dibalas dengan phisik juga, tetapi tanpa melampaui batas.
3) Hujatan yang berkaitan dengan Isa a.s. dan Siti
3) Hujatan
Maryam yang berkaitandalam
a.s. dikemukakan dengan Isaas dan
Al-Quran Siti Maryam
berikut ini :
as

dikemukakan dalam Al-Quran berikut ini :

‫َّّو ِب ُكف ِْر ِه ْم َّوق َّْولِ ِه ْم ع ىَّٰل َّم ْر َّي َّم ُب ْه َّتا نًا َّع ِظ ْي ًما‬
“Dan juga disebabkan keingkaran mereka dan ucapan mereka
terhadap Maryam berupa tuduhan palsu yang sangat besar.”
Dan juga disebabkan keingkaran mereka dan
(QS.4 An-Nisa : 157)
ucapan mereka terhadap Maryam berupa
tuduhan palsu yang sangat besar. (S.4 Al-
Ayat
Nisaini: 157)
menjelaskan sikap historis umat Yahudi terhadap
as
eksistensi Isa . Menurut ayat ini dikemukakan bahwa umat
Ayat ini menjelaskan
Yahudi sikap historis
melakukan kesalahan umatdengan
besar Yahudi menghujat
terhadap
keberadaan Isa a.s.tidak
Maryamas sebagai Menurut
suci ayat ini dikemukakan
dan menganggap Isaas bahwa
sebagai
umat Yahudi melakukan kesalahan besar dengan
anak haram.
menghujat
Kata-kataMaryam
bahasa Araba.s. sebagai
Buhtanan Azima tidak suci dan
(yang diterjemahkan
menganggap Isa a.s. sebagai anak haram.
sebagai tuduhan palsu yang sangat besar) menggambarkan
celaan yang amat
Kata-kata keras terhadap
bahasa umat Yahudi. Azima
Arab Buhtanan Namun ajaibnya,
(yang
tidak ada saran untuk memberikan hukuman fisik.
diterjemahkan sebagai tuduhan palsu yang sangat besar)
menggambarkan celaan
4) Menarik jika kita yang bahwa
perhatikan amat keras terhadap
meskipun umat
umat Yahudi
dicela oleh Al-Quran karena menghujat Maryam as dan Isaas
Yahudi. Namun ajaibnya, tidak ada saran untuk
tetapi sebaliknya
memberikan umat phisik.
hukuman Nasrani pun dicela karena menghujat
Tuhan dengan menyatakan bahwa Tuhan beranak melalui
4) Menarik
seorang jika kitaDalam
perempuan. perhatikan bahwa meskipun
ayat berikut ini digambarkanumat
Yahudi dicela oleh
bahwa hujatan Al-Quran
tersebut karena
sangat luar biasa.menghujat
Namun tetap Maryam
tidak
a.s. dan Isa a.s. tetapi sebaliknya umat
ada ancaman hukuman fisik mengenai hal ini dan tidak juga adaNasrani pun dicela
kewenangan
karena menghujatkepadaTuhan manusiadengan manamenyatakan pun untuk bahwa
pendelegasian kewenangan kepada manusia mana pun untuk
menghukum
Tuhan beranakhujatan terhadap
melalui
menghukum hujatan terhadap Tuhan.
Tuhan.
seorang perempuan. Dalam ayat
berikut ini digambarkan bahwa hujatan tersebut sangat
luar‫م‬biasa.
ْ ِ َ ‫ ًة ت ْخرجُ م‬tetap
‫ِن اَفْوا ِهه‬Namun
ْ ‫َُبت كَلِم‬tidak
ُ َ َ ‫ئِهم ك‬ada
‫َلبٓا‬
ْ َُ ْ ِ َ ‫ ِه مِن عِل ْم َو‬hukuman
ٰ ِ ‫ ََل‬ancaman ‫ما لَهم ب‬
ّ ٍ ْ ِ ْ ُ َ
‫ ََّل ك َِذ ًبا‬-ِ‫ َن ا‬52‫ ُْول ُْو‬-‫اِ ْن َيق‬
Mereka tidak memiliki ilmu mengenainya dan tidak
pula
44 nenek moyang mereka memiliki. Alangkah
dahsyatnya bahaya perkataan yang keluar dari
mulut mereka. Mereka tidak ucapkan selain dusta
Bab I: Perdamaian dan Kerukunan Antar Agama

“Mereka tidak memiliki ilmu mengenainya dan tidak pula


nenek moyang mereka memiliki. Alangkah dahsyatnya bahaya
perkataan yang keluar dari mulut mereka. Mereka tidak
ucapkan selain dusta belaka.” (QS.18 Al-Kahf : 6)

5) Dan yang terakhir adalah yang saya anggap area yang


paling peka. Umat Muslim sekarang ini lebih peka pada hujatan
terhadap RasulullahSaw dibanding hujatan terhadap yang
lainnya, bahkan terhadap Tuhan sendiri. Pernah ada kejadian
hujatan yang demikan serius sehingga Al-Quran pun juga
mencatatnya yaitu yang berkaitan dengan Abdullah bin Ubay
bin Salul yang dalam sejarah Islam dikenal sebagai raja kaum
Munafik. Suatu ketika selepas pulang dari suatu ekspedisi,
Abdullah bin Ubay menyatakan di hadapan orang banyak bahwa
begitu mereka tiba kembali di Madinah, Wujud yang paling Suci
(RasulullahSaw) akan mengusir orang-orang Madinah yang
paling hina.

‫ِن َّر َج ْع َنٓا اِ ََل ال َْم ِد ْي َن ِة ل َُي ْخ ِر َج َّن ْاْل َ َع ُّز ِم ْن َها ْاْلَذَ َّل‬
ْ ‫َيق ُْول ُْو َن لَئ‬
َ ْ ‫ْي َو ل ه ِك َّن ال ُْم هن ِف ِق‬
‫ْي َْل َي ْعل َُم ْو َن‬ َ ْ ‫لِل الْ ِع َّزةُ َو ل َِر ُس ْولِ ِه َو لِل ُْم ْؤ ِم ِن‬
ِ ّ‫َو ِ ه‬
“Mereka berkata, “Jika kita kembali ke Madinah, tentulah orang
yang
Merekapaling mulia akan
berkata, “Jikamengeluarkan
kita kembaliorang yang paling hina
ke Madinah,
dari situ,” padahal kemuliaan hakiki itu
tentulah orang yang paling mulia akan kepunyaan Allah dan
Rasul-Nya dan orang-orang mukmin, akan tetapi orang-orang
mengeluarkan orang yang paling hina dari
munafik itu tidak mengetahui.” (QS.63 Al-Munafiqun : 9)
situ,” padahal kemuliaan hakiki itu
kepunyaan Allah dan Rasul-Nya dan orang-
Semua orang
orang mukmin, padaakan
waktu itu memahami
tetapi orang-orang cemoohan
tersembunyi Saw
munafik yang
itu dilemparkan ke arah Rasulullah
tidak mengetahui. (S.63 Al-Mendidih
darah mereka sehingga
Munafiqun : 9) jika diizinkan pastilah Abdullah bin
Ubay mereka
Semua orang rajam
padadengan
waktupedang.
itu memahami cemoohan
tersembunyi yang dilemparkan ke arah Rasulullah s.a.w.
Mendidih darah mereka sehingga jika diizinkan pastilah45
Abdullah bin Ubay mereka rajam dengan pedang.
Menurut catatan sejarah saat itu dikemukakan bahwa
Islam dan Isyu Kontemporer

Menurut catatan sejarah saat itu dikemukakan bahwa


amarah orang sedemikian tingginya sehingga bahkan putra
Abdullah bin Ubay sendiri menghadap RasulullahSaw meminta
izin guna membunuh bapaknya dengan tangannya sendiri.
Putranya itu mengemukakan alasan, jika orang lain yang
membunuh bapaknya, ia malah mungkin akan membalas
dendam terhadap pelaku tersebut. Sepanjang sejarahnya,
bangsa Arab terbiasa melakukan balas dendam atas ejekan
yang dilontarkan pada mereka atau keluarganya tanpa melihat
besar kecilnya cemoohan itu. Tradisi itulah yang dimaksudkan
oleh putra tersebut. Namun RasulullahSaw tidak mengabulkan
permintaannya dan juga tidak memperkenankan yang lainnya
untuk menghukum si munafik Abdullah bin Ubay tersebut
dengan cara apa pun. (Diriwayatkan oleh Ibn Ishaq: Al-Siratun
Nabawiyya, Ibn Hashim, bab III h.155).
Sekembalinya Abdullah bin Ubay ke Madinah, ia hidup damai
sampai akhir hayatnya. Ketika ia kemudian meninggal secara
wajar, betapa terkejutnya orang-orang ketika RasulullahSaw
memberikan baju beliau sendiri kepada putra Abdullah untuk
digunakan sebagai kafan. Sepertinya ini menggambarkan
suatu tindakan pemberkatan. Para sahabat pun terlihat
ingin sekali menukarkan baju itu dari putra Abdullah dengan
segala kekayaan miliknya. Yang lebih mengejutkan lagi adalah
Rasulullah mengimami salat jenazah yang bersangkutan.
Tindakan beliau tersebut sangat mengacaukan pikiran para
sahabat yang tidak dapat memaafkan kelakuan Abdullah. Baru
pada zaman khalifah Umarra dijelaskan ketidaksukaan mereka
itu.
Diriwayatkan bahwa ketika RasulullahSaw sedang berjalan
ke pemakaman, Umarra maju dan berdiri di hadapan beliau
dan memohon agar beliau mengubah keputusannya. Umarra
mengingatkan beliau akan ayat-ayat Al-Quran mengenai

46
Bab I: Perdamaian dan Kerukunan Antar Agama

beberapa orang munafik dimana dikatakan bahwa bantuan doa


Rasulullah pun tidak akan dapat menolong walaupun didoakan
sampai tujuhpuluh kali. Angka tujuhpuluh itu jangan diartikan
secara harfiah karena menurut kebiasaan bahasa Arab hal itu
hanya menggambarkan suatu jumlah yang besar saja.
Namun RasulullahSaw hanya tersenyum dan berujar:
‘Menepilah Umar. Aku lebih mengetahui. Kalau Tuhan tidak
mau mengampuninya meski aku mendoakan tujuhpuluh kali,
tujuhpuluh kali,tetap
maka aku akan maka aku akan
memintakan tetap memintakan
pengampunannya lebih dari
Saw
pengampunannya
tujuhpuluh kali.’ lebih dari tujuhpuluh
Rasulullah kemudian kali.’ Rasulullah
mengimami salat
jenazah tersebut. (Bukhari II Kitab Al-Janaiz
s.a.w. kemudian mengimami salat jenazah tersebut. h.121 dan Ibid.
Bab-al-Kafn
(Bukhari h.96-97).
II Kitab Al-Janaiz h.121 dan Ibid. Bab-al-Kafn
h.96-97).
Apa yang dilakukan beliau tersebut merupakan teguran bagi
Apa yangyang
mereka dilakukan beliau tersebut
berteriak-teriak menuntutmerupakan
kematian si teguran
penghujat
Saw. Agama yang
bagi mereka yang berteriak-teriak menuntut kematian si
yang telah berani mencemooh Rasulullah
demikianyang
penghujat itu tentunya berhak
telah berani dikatakan Rasulullah
mencemooh dapat mencipta¬kan
s.a.w.
perdamaian antara agama.
Agama yang demikian itu tentunya berhak dikatakan
dapat menciptakan perdamaian antara agama.

14.
KERJASAMA Kerjasama
ANTAR Antar Agama
AGAMA
Dalam hubungan antar agama, Islam selangkah lebih
Dalam hubungan
maju dengan antar agama,
pernyataannya : Islam selangkah lebih maju
dengan pernyataannya :

ِ ‫َو ََل َي ْج ِر َم َّنك ُْم َش َناٰ ُن ق َْو ٍم ا َ ْن َص ُّد ْوك ُْم َع ِن ال َْم ْس ِج ِد الْ َح َر‬
‫ام ا َ ْن‬
‫اونُ ْوا ع َََل ْاَلِثْ ِم‬ ِّ ِ ‫اونُ ْوا ع َََل ال‬
َ ‫ْب َوال َّتق ْٰوى َو ََل َت َع‬ َ ‫َت ْع َت ُد ْوا َو َت َع‬
‫َاا‬
ِ ‫اا َش ِد ْي ُد الْ ِعق‬ َ ّٰ ‫ان َوا َّتقُوا‬
َ ّٰ ‫اا اِ َّن‬ ِ ‫َوال ُْع ْد َو‬
“Dan janganlah kebencian suatu kaum yang telah menghalangi
... Dan janganlah kebencian suatu kaum yang
telah menghalangi kamu dari Masjidil Haram
47
sampai mendorong kamu melampaui batas.
Dan tolong menolonglah kamu dalam
Islam dan Isyu Kontemporer

kamu dari Masjidil Haram sampai mendorong kamu melampaui


batas. Dan tolong menolonglah kamu dalam kebaikan dan
takwa; dan janganlah kamu tolong menolong dalam dosa dan
pelanggaran.
sesungguhnyaDan bertakwalah
Allah itu kepada Allah; sesungguhnya
sangat keras
Allah (S.5
hukumannya. itu sangat keras hukumannya.
Al-Maidah : 3)
Al-Quran tidak ” (QS.5 Al-Maidah
mengizinkan : 3) umat Muslim
memperlakukan orang lain dengan cara yang tidak adil
Al-Quran
walaupun tidak mengizinkan
terhadap musuh yangumat Muslim
telah memperlakukan
melakukan agresi
orang lain dengan cara yang tidak
terhadap mereka karena permusuhan agama. adil walaupun terhadap
musuh yang
Sekarang kita telah melakukan
beralih agresi
ke kategori terhadap mereka
orang-orang karena
kafir yang
permusuhan agama.
sepengetahuan kita tidak pernah mengambil peran aktif
Sekarang
memusuhi umatkita beralihMengenai
Muslim. ke kategorimereka
orang-orang kafir yang
umat Muslim
sepengetahuan kita tidak pernah
diperintahkan oleh Al-Quran untuk : mengambil peran aktif
memusuhi umat Muslim. Mengenai mereka umat Muslim
diperintahkan oleh Al-Quran untuk:

ْ ُ ْ ‫ْي الَّ ِذ ْي َن عَادَ ْي ُت ْم ّم‬


ً‫ِهْن َّم َودَّة‬ َ ْ ‫اّلل ا َ ْن يّ َْج َع َل َب ْي َنك ُْم َو َب‬
ُ ّ‫َع ََس ه‬
‫اّلل َع ِن الَّ ِذيْ َن ل َْم‬ ُ ّ‫اّلل قَ ِد ْي ٌر َو ه‬
ُ ّ‫اّلل َغف ُْو ٌر َّر ِح ْي ٌم ََل َي ْن ههك ُُم ه‬ ُ ّ‫َو ه‬
ُّ َ ‫ارك ُْم ا َ ْن َت‬
‫ب ْو ُه ْم‬ ْ ‫ُيقَاتِل ُْوك ُْم ِِف ال ّ ِد ْي ِن َو ل َْم ُي ْخ ِر ُج ْوك ُْم ّم‬
ِ ‫ِن ِد َي‬
‫ْي‬
َ ْ ‫ب ال ُْمق ِْس ِط‬
ُّ ‫اّلل يُ ِح‬ ْ ِ ْ َ‫َو ُتق ِْس ُط ْْٓوا اِل‬
َ ّ‫هْي اِ َّن ه‬
“Boleh jadi Allah akan menumbuhkan cinta di antara kamu
dan orang-orang di antara mereka yang dengan mereka itu
kamu kini bermusuh dan Allah Mahakuasa dan Allah Maha
Boleh jadi Allah
Pengampun, akan menumbuhkan
Maha Penyayang. cinta di kamu
Allah tidak melarang
antara baik
berbuat kamu dan mereka
terhadap orang-orang
dan berlakudi adil
antara
terhadap
mereka yang dengan mereka itu kamu kini
mereka yang tidak memerangi kamu disebabkan agamamu dan
yangbermusuh dan kamu
tidak mengusir Allahdari
Mahakuasa dan Allah Allah
negerimu, sesungguhnya
Maha mencintai
Pengampun, Maha yang
orang-orang Penyayang. Allah
berlaku adil.”
tidak melarang kamu
(QS.60 berbuat baik: 8-9)
Al-Mumtahanah terhadap
mereka dan berlaku adil terhadap mereka
48 yang tidak memerangi kamu disebabkan
orang-orang yang berlaku adil. (S.60 Al-
Mumtahanah : 8-9)
Bab I: Perdamaian dan Kerukunan Antar Agama
Umat Muslim pun diajarkan untuk mengundang para Ahli
Kitab dan bekerjasama dengan mereka dalam penyebaran
Umat Muslim pun diajarkan untuk mengundang para Ahli
ajaran keesaan Tuhan yang merupakan keyakinan
Kitab dan bekerjasama dengan mereka dalam penyebaran
bersama mereka. Inti ajaran dari ayat di bawah ini adalah
ajaran keesaan Tuhan yang merupakan keyakinan bersama
penekanan pada kebersamaan dan pengembangan
mereka. Inti ajaran ayat di bawah ini adalah penekanan pada
program bersama bagi kemaslahatan manusia dan bukan
kebersamaan dan pengembangan program bersama bagi
untuk mempertegas
kemaslahatan bidang-bidang
manusia perbedaan
dan bukan untuk yang hanya
mempertegas bidang-
akan membawa perselisihan.
bidang perbedaan yang hanya akan membawa perselisihan.

‫ب َت َعا ل َْوا اِ ٰٰل ك َ ِل َم ٍة َس َوٓا ٍء َب ْي َن َنا َوبَ ْي َنك ُْم ا َ َّّل َن ْع ُب َد‬
ِ ‫قُ ْل ٰ ٰٓيا ا َ ْه َل الْ ِك ٰت‬
ْ ‫ضا ا َ ْر َبا ًبا م‬
‫ِن‬ ً ‫ض َنا َب ْع‬ َ ّٰ ‫اِ َّّل‬
ُ ‫اّلل َو َّل ُن ْش ِر َك ِب ِه َش ْي ًئا َّو َّل يَ َّت ِخذَ َب ْع‬

َ ‫اّلل َاِ ْ َت َولَّ ْوا َ ُْولُوا ا ْش َ ُد ْوا ِباَنَّا ُم ْ لِ ُم ْو‬ ِ ّٰ ِ ‫ُ ْو‬

“Katakanlah, “Hai Ahli Kitab, marilah sekurang-kurangnya


kepada satu kalimat yang sama di antara kami dan kamu, ialah
Katakanlah, “Hai Ahli Kitab, marilah sekurang-
bahwa kita tidak menyembah melainkan Allah dan tidak pula
kurangnya kepada satu kalimat yang sama di
kita persekutukan dengan Dia barang apa pun dan sebagian
antara kami dan kamu, ialah bahwa kita tidak
kita tidak mengambil yang lainnya menjadi Tuhan selain dari
menyembah melainkan Allah dan tidak pula
Allah.” Tetapi jika mereka berpaling maka katakanlah “Jadi
kita bahwa
saksilah persekutukan dengan Dia
kami ini orang-orang barang
Muslim yakniapa
yang patuh
pun dan kepada
sebagian kita tidak mengambil
Tuhan.” (QS.3 Ali-Imran : 65)yang
lainnya menjadi Tuhan selain dari Allah.”
Tetapi jika mereka berpaling maka
katakanlah “Jadi saksilah bahwasanya kami

15. Kesimpulan
- 58 -
Sebelum kita meneliti apa peran yang dapat dimainkan
oleh agama-agama terkemuka dalam membawakan
perdamaian bagi manusia di semua bidang kehidupannya, kita
perlu memeriksa dahulu peran agama bersangkutan dalam

49
Islam dan Isyu Kontemporer

penciptaan perdamaian di antara para penganut aliran-aliran


yang terdapat dalam dirinya disamping kemungkinannya
untuk hidup damai dengan yang lainnya. Jika kita melihat
perkembangan pengaruh materialisme dan kecenderungan
beralihnya masyarakat secara keseluruhan dari kesenangan
spiritual ke kesenangan sensual, sepertinya menyatakan bahwa
agama sudah waktunya disingkirkan dan diabaikan sebagai
faktor yang tidak lagi penting.
Saya pribadi tidak sependapat dengan kesimpulan demikian
karena bila kita tidak bisa mereformasi sikap, baik internal
maupun eksternal, agama hanya akan memainkan peran negatif
dan tidak mempunyai manfaat positif dalam usaha kita mencapai
kedamaian dunia. Dimana agama seharusnya memainkan
peran utama dalam penciptaan kedamaian, menghapuskan
kesalahpahaman di antara pengikut berbagai sekte dan agama,
menghidupkan kesantunan dan mengembangkan prinsip tidak
saling mengganggu, ternyata dalam dunia sekarang ini agama
secara menyedihkan hanya memainkan peran yang sangat
kecil dan tidak berarti. Tetapi kalau dalam hal menciptakan
kekacauan, pertumpahan darah dan menimbulkan penderitaan,
ternyata agama merupakan kekuatan yang sangat besar dan
dinamis yang tidak bisa diabaikan sama sekali. Tidak mungkin
perdamaian dunia bisa dicapai tanpa memperhatikan masalah
pokok ini dan memperbaiki kekurangan-kekurangannya.
Secara internal, sentimen-sentimen keagamaan mudah
sekali dibakar untuk menyebarkan kepedihan dan penderitaan
di antara sebagian penganutnya yang kebetulan termasuk sekte
minoritas dalam agama tersebut.
Sejarah Islam banyak dipenuhi episode-episode
menyedihkan dimana Islam sebagai agama perdamaian
digunakan sebagai alasan untuk menghancurkan kedamaian
dari para penganutnya yang tidak bersalah, hanya karena

50
Bab I: Perdamaian dan Kerukunan Antar Agama

mereka juga meyakini Islam tetapi tidak dari sudut pandang


mereka yang ingin memaksakan kehendaknya. Adalah suatu
kenyataan dalam sejarah bahwa Islam telah disalahgunakan
untuk menyiksa umat Muslim sendiri. Perang jihad yang
dilakukan umat Muslim terhadap Pasukan Salib tidak ada
artinya dibanding “jihad” yang dikobarkan di antara sesama
Muslim selama empatbelas abad terakhir ini.
Bab mengenai ini belum akan ditutup. Apa yang sekarang
terjadi di Pakistan terhadap Jemaat Ahmadiyah dan juga
terhadap umat Shiah kiranya cukup untuk menyadarkan kita
bahwa problem yang seharusnya sudah dikubur dahulu kala
ternyata masih saja hidup terus.
Dalam agama Nasrani, penyiksaan umat Nasrani oleh
Nasrani lainnya sepertinya tertimbun tidak nampak di bawah
potongan sejarah Amerika dan Eropa. Tetapi jika kita pelajari
pergolakan politik keagamaan di Irlandia, baru muncul
wujudnya. Begitu juga terlihat adanya bahaya potensial
perseteruan antar sekte di dalam agama Nasrani di bagian
lain dunia yang sekarang ini disibukkan oleh perseteruan dan
dendam lainnya.
Berkaitan dengan hubungan antar agama, kerusuhan
Hindu dan Muslim di India atau Muslim dan Nasrani di
Nigeria dan permusuhan Yahudi dan Muslim di Timur Tengah
disamping dipengaruhi pertalian politik dan ekonomi yang
mendasari hubungan antar Yahudi dan Nasrani, semuanya
menggambarkan bahaya laten yang sementara tenang seperti
gunung berapi di kedalaman dunia keagamaan.
Dengan demikian patut ditekankan reformasi sikap dalam
menangani masalah-masalah tersebut.
Rekapitulasi pendekatan Islam dalam mengatasi masalah-
masalah itu dapat disimpulkan sebagai:

51
Islam dan Isyu Kontemporer

1) Semua agama di dunia, terlepas apakah mereka mengakui


Islam atau tidak, harus mematuhi prinsip dasar Islam yang tidak
mengizinkan penggunaan paksaan dengan cara apa pun sebagai
instrumen untuk penyelesaian perselisihan antar sekte dan
antar agama. Kebebasan memilih agama, kemerdekaan dalam
pengamalan, pengembangan dan pelaksanaan, kebebasan untuk
tidak mempercayai lagi atau beralih kepercayaan, merupakan
kebebasan yang harus dilindungi secara mutlak.
2) Walaupun agama lainya tidak sepaham dengan konsep
Islam mengenai kebenaran universal atau bahkan mereka yang
memiliki sudut pandang Yahudi, Nasrani, Budha, Konghucu,
Hindu, Zarathustra dan lain-lain menganggap agama lainnya
sebagai palsu dan bukan datang dari Tuhan, semua agama
seharusnya mematuhi prinsip yang dianut Islam dalam hal
menghormati semua Pendiri dan para wujud suci agama masing-
masing. Yang jelas mereka tidak harus mengkompromikan
prinsip-prinsip mereka sendiri. Masalahnya semata-mata
bersangkutan dengan hak asasi manusia. Adalah hak setiap
manusia bahwa kepekaan dan sentimen keagamaannya tidak
diganggu atau dirusak.
3) Perlu kiranya diingat bahwa prinsip di atas tidak boleh
dipaksakan pelaksanaannya berdasarkan hukum nasional atau
pun internasional. Harus dipahami bahwa berkaitan dengan
prinsip di atas maka setiap hujatan tidak harus dibalas dengan
hukuman buatan manusia melainkan cukup dikemukakan dan
dicegah dengan cara membangun opini publik bahwa tindakan
seperti itu adalah tidak sopan dan menjijikkan.
4) Konferensi antar agama menurut pola sebagaimana
diperkenalkan oleh Jemaat Ahmadiyah di penghujung abad
ini, perlu digalakkan dan dikembangluaskan. Inti konferensi
demikian dapat disimpulkan berdasarkan karakterisitik
berikut;

52
Bab I: Perdamaian dan Kerukunan Antar Agama

a. Semua pembicara diberikan keleluasaan penuh guna


mengemukakan semua sisi positif dan menarik dari
kepercayaan mereka masing-masing tanpa menjelek-
jelekkan agama lainnya.
b. Para pembicara dari suatu agama patut pula kiranya
mencoba mencari sisi-sisi baik dari agama lainnya,
mengutarakannya dan menjelaskan mengapa ia
terkesan karenanya.
c. Pembicara dari masing-masing agama sewajarnya
menghormati keagungan dan kebaikan sifat para
pemimpin agama lainnya. Sebagai contoh, seorang
pembicara Yahudi bisa berbicara mengenai sifat-sifat
menonjol dari Nabi MuhammadSaw yang bisa dipahami
oleh semua manusia tanpa harus mengkompromikan
kepercayaan agamanya sendiri. Begitu juga dengan
seorang pembicara Muslim yang dapat berbicara
mengenai Krishna, pembicara Hindu mengemukakan
mengenai Jesus Kristus, pembicara Budha mengenai
Nabi Musaas dan lain-lainnya. Pada tahun 1930-an,
konferensi demikian diselenggarakan oleh Jemaat
Ahmadiyah untuk memperbaiki hubungan Hindu -
Muslim di India.
d. Tanpa prasangka pada apa yang dikemukakan di butir
c di atas, kesucian dialog keagamaan di antara berbagai
sekte dan kepercayaan harus dijaga. Pertukaran
pendapat antar agama jangan sampai dikutuk karena ini
merupakan sabotase pada kedamaian umat beragama.
Adalah tehnik dialog yang keliru yang patut disalahkan
dan bukan dialognya itu sendiri. Kebebasan aliran
pendapat merupakan salah satu hak asasi manusia
yang paling mendasar. Kebebasan ini tidak boleh
dikompromikan sama sekali.

53
Islam dan Isyu Kontemporer

e. Guna mempersempit jurang perbedaan dan


memperbesar kemungkinan kesepakatan, perlu
diberikan batasan agar perdebatan dengan penganut
agama lain mengikuti prinsip bahwa semua agama
ditelaah sampai ke sumbernya. Al-Quran menyatakan
bahwa semua agama mempunyai sumber yang sama.
Pernyataan itu merupakan hal yang patut diteliti dan
diekplorasi oleh semua agama demi kemaslahatan
mereka sendiri mau pun kemanusiaan secara
keseluruhan.
5) Patut dikembangkan kerjasama di bidang-bidang
yang bermanfaat bagi kemanusiaan. Seperti proyek-proyek
kemanusiaan atau filantropis yang dikerjakan bersama oleh
penganut-penganut Islam, Hindu, Nasrani, Yahudi dan lain-lain.
Hanya dengan cara demikian kita bisa mengharapkan
terciptanya impian Utopia para pemikir dan wali-wali di masa
lalu yaitu mempersatukan manusia dalam semua aktivitas
kemanusiaannya di bawah satu bendera, baik di bidang
keagamaan, sosial, ekonomi atau politik atau apa pun yang
mempunyai arti.

54
BAB II

KEDAMAIAN SOSIAL

1. Tatanan sosial kontemporer.


2. Dua iklim tatanan sosial.
3. Kesombongan masyarakat materialistis dan tujuan akhirnya.
4. Pengingkaran terhadap akhirat.
5. Empat karakteristik masyarakat materialistik.
6. Akuntabilitas.
7. Iklim sosial Islam.
8. Dasar-dasar masyarakat Islam.
9. Menjaga kehormatan.
10. Segregasi jenis kelamin.
11. Fajar baru bagi hak-hak wanita.
12. Hak yang sama bagi wanita.
13. Poligami.
14. Pemeliharaan orang tua.
15. Generasi masa depan.
16. Menghentikan pencarian tujuan yang tidak bermanfaat.
17. Pengendalian nafsu.
18. Menciptakan kepercayaan serta memelihara amanat dan
perjanjian.
19. Memusnahkan kejahatan; tanggungjawab kolektif.
20. Yang patut dilakukan dan tidak dilakukan.
21. Penolakan terhadap rasisme.

1
55
Islam dan Isyu Kontemporer

56
2
‫ٓائ ِذى الْق ُْر هٰب َو َي ْن هٰه َع ِن‬ ِ ‫اّلل َياْ ُم ُر ِبا ل َْع ْد ِل َو ْاْلِ ْح َس‬
ِ ‫ان َواِ ْي َت‬ َ ّ‫اِ َّن ه‬
‫الْ َ ْ َ ا ٓا ِ َوالْ ُ ْن َ ِر َوالْ َ ْ ِ َي ِع ُ ُ ْ ل ََع َّ ُ ْ َ َ َّ ُر ْو َن‬
‫ٓائ ِذى الْق ُْر هٰب َو َي ْن هٰه َع ِن‬ ِ ‫اّلل َياْ ُم ُر ِبا ل َْع ْد ِل َو ْاْلِ ْح َس‬
ِ ‫ان َواِ ْي َت‬ َ ّ‫اِ َّن ه‬
Sesungguhnya Allah menyuruh berlaku adil dan berbuat
‫ َ َ َّ ُر ْو َن‬kepada
kebajikan ْ ُ َّ ‫ ْ ل ََع‬orang ْ َ ْ‫ َوال‬dan
ُ ُ ‫ ِ َي ِع‬lain ُ ْ‫ ْ َ ا ٓا ِ َوال‬orang-
‫ ْن َ ِر‬memberi َ ْ‫ال‬
orang lain seperti kepada kaum kerabat sendiri;
“Sesungguhnya
dan melarang Allah dari menyuruh
perbuatan berlaku kejiadil dan danmungkar
berbuat
Sesungguhnya
kebajikan kepada Allah orang menyuruh
dan pemberontakan. Dia memberi kamu nasihat
lain dan berlaku memberiadil dan
orang-orang berbuat lain
sepertikebajikankepada kaum kepada kerabatorangsendiri; lain danmemberi
dan melarangorang- dari
supaya kamu mengambil pelajaran. (S.16 Al-
perbuatan orang keji dan mungkar dan pemberontakan. Dia memberi
Nahl : 91)lain seperti kepada kaum kerabat sendiri;
kamu
dan nasihat melarang supaya darikamu mengambil
perbuatan kejipelajaran.”
dan mungkar
(QS.16
dan pemberontakan. Dia memberi kamu nasihat An-Nahl : 91)
supaya kamu mengambil pelajaran. (S.16 Al-
ْ ُ Nahl ‫ب َّو ل َْه ٌو َّو ِزيْ َن ٌة َّو َ َا‬
‫ ٌر بَ ْي َن‬:‫ ُخ‬91) ُّ ُ‫اِعْ َ ُ ْٓاوا ا َنَّ َا الْ َ هيوة‬
ٌ ‫الدنْ َيا لَ ِع‬
َّ ُ‫ار َن َا ُ ُه ث‬ َ ٍ ‫ال َو ْاْل َْو َْل ِد َ َث َِل غ َْي‬ ِ ‫َو َكَا ثُ ٌر ِِف ْاْل َ ْم َو‬
َ ّ ُ ْ‫ب ال‬ َ ‫ث ا َ ْع َج‬
‫اب ُ َ ْش ِد ْي ٌد‬ ‫ب ُن َّو ل ُح ْ ََهط ٌوا ًَّّوما ِز ْي َو َِنِف ٌة َّْو ه‬
ٌ ‫اْلَ ِخَا َر ُخ ِة ٌرعَبَ َ ْي َن‬ ٌ ‫الد ْن َّ َيا َيلَ ِع ُْو‬ ‫اِعْ َي َ ِه ُ ْي ْٓاواجُ ا َف َّن َ ها‬
ُ‫ََت الهُْ َ ُم هي ْصوةُ ًَّّرا ُّث‬
َ
َ ‫ب َيالٓاْ اِ ُ َّْل ّ َم‬
‫ار َتانَ َاُاا ُلْ ُه ُثُُر ْو َّ ِر‬ ‫ان َثَو َمَِلا اغلْ َْي َ ٍ هي‬
ُّ ‫ثوا َةُ ْع َج‬
ْ‫الد َن‬ ٌ َ ‫اْل ِر َْو َ ْْل َو ِد‬ ِ ‫ال هّ َو‬
‫اّلل ْ َو‬ ِ ‫ِن‬َ ‫َو َكَا َثُو ٌ َمر ِِْف ِ َ ْراْلةٌ َ ْ ّم َو‬
“Ketahuilah‫اب َش ِد ْي ٌد‬ ٌ bahwa َ َ‫ َر ِة ع‬kehidupan‫اْل ِخ‬‫طا ًّما َو ِِف ْ ه‬dunia َ ‫ ُْو ُن ُح‬ini‫ َي‬hanyalah َّ ُ‫ ُم ْص ًَّّرا ث‬permainan ُ‫ََتاه‬ ‫َي ِه ْيجُ ف َ ه‬
dan pengisi waktu dan perhiasan dan sumber untuk
Ketahuilah
menyombongkan‫ْل َم َتااُ الْ ُُر ْو ِر‬ َّ ِ‫ َيٓا ا‬diْ‫الدن‬
bahwasanya
diri ُّ antaraُ‫ َ هيوة‬kamu ْ‫ ال‬kehidupan
‫ان َو َما‬ ٌ ‫ ْ َو‬sumber
dan ‫اّلل َو ِر‬ِ ّ‫ ه‬dunia ‫ِن‬ ‫ ِ َرةٌ ّم‬ini
َ persaingan ْ ‫َو َم‬
dalamhanyalah permainan
melipatgandakan harta dan
bendapengisi
dan anak.waktu
Kehidupandanini
perhiasan
laksana hujan, dan sumber
tanaman yanguntuk menyombongkan
ditumbuhkan diri
olehnya sangat
di antara kamu dan sumber persaingan
mengagumkan para penanamnya. Kemudian tanaman itu dalam
Ketahuilah bahwasanya
melipatgandakan harta kehidupan
benda dan dunia
anak.ini
menjadi kering dan engkau melihat tanaman itu menjadi
hanyalah ini
Kehidupan permainan
laksana dan
hujan,pengisi
tanamanwaktu
yang dan
kuning; kemudian tanaman itu menjadi tanggul jerami tak
perhiasan
ditumbuhkan
berharga.
dan sumber
olehnya
Dan di akhirat
untuk
adasangat
menyombongkan
mengagumkan
azab sangat
diri
keras bagi sipara
jahat
di antara
dan juga kamu dari
ada ampunan danAllahsumber persaingan dalam
dan keridhaan-Nya bagi
melipatgandakan
mereka yang bertakwa.-Dan harta
tidak benda dan anak.
lain kehidupan di dunia
Kehidupankesenangan 66
ini laksana - hujan,
melainkan sementara yangtanaman
menipu.” yang
ditumbuhkan(QS.57
olehnya sangat
Al-Hadid mengagumkan para
: 21)

- 66 - 3
57
Islam dan Isyu Kontemporer

58
4
TATANAN SOSIAL KONTEMPORER
1. Tatanan Sosial Kontemporer
Sayang sekali bahwa pengaruh agama atas perilaku moral
sekarang
Sayanginisekali
sudahbahwa
sangatpengaruh
menyusut.agamaKeadaan
atas tersebut
perilaku
menjadi bertambah
moral sekarang buruk
ini sudah dengan
sangat munculnya
menyusut. Keadaan dorongan
tersebut
untuk
menjadimembebaskan
bertambah burukdiri dengandari kewajiban-kewajiban
munculnya dorongan untuk
keagamaan dan hal tersebut bertambah
membebaskan diri dari kewajiban-kewajiban keagamaan luas di hampir dan
seluruh penjuru
hal tersebut dunia kontemporer
bertambah luas di hampir ini. Namun
seluruh disamping
penjuru dunia
itu juga terdapat
kontemporer kepanikan
ini. Namun karenaitumenurunnya
disamping juga terdapatrasa aman
kepanikan
dan bertambah
karena menurunnya kacaunya perilaku
rasa aman dansosial yang kacaunya
bertambah berjalan
paralel
perilakudengan trendberjalan
sosial yang pengabaian norma-norma
paralel dengan trendkeagamaan
pengabaian
dan etika. Tambah
norma-norma cepat dan
keagamaan memudar keimanan
etika. Tambah padamemudar
cepat Tuhan
keimanan pada Tuhan yang hidup, Dia yang
yang hidup, Dia yang tidak saja telah membentuk takdir tidak saja telah
membentuk
manusia takdiryang
tetapi manusia
jugatetapi yang juga
mengatur polamengatur
kehidupan pola
kehidupan
manusia manusia
dari hari kedarihari.
hari ke hari. Al-Quran
Al-Quran menyimpulkan
menyimpulkan hal
hal tersebut sebagai:
tersebut sebagai :

‫َظ َظ َظ اْل َظ َظ ُدا ىِف اْل َظ ىِف َظ اْل َظ ْل ىِف‬


“Kerusakan telah meluas di daratan dan di lautan”
(QS.30 Ar-Rum : 42)

Nasrani sebagai agama- yang 68 - dominan di Barat sampai


dengan awal abad ini masih memiliki kendali yang kuat dan
efektif atas perilaku moral para pengikutnya di Barat. Sayang
sekali hal ini sudah tidak lagi demikian.
Saat ini terjadi revolusi kebudayaan yang didasarkan pada
interaksi sosialisme ilmiah, perkembangan keilmuan yang
cepat dan kemajuan materialistis yang memaksa agama Nasrani
undur selangkah demi selangkah untuk kemudian perannya
menjadi makin mengecil dalam pembentukan perilaku sosial.
Dengan demikian, perilaku moral di Barat saat ini sangat
kecil kadar Kristianinya seperti juga kadar ke-Islaman dalam

5
59
Islam dan Isyu Kontemporer

perilaku moral di negeri-negeri Muslim. Hal yang sama juga


berlaku pada perilaku sosial dan moral secara umumnya di
bagian lain dunia ini. Kita melihat banyak sekali penganut
Budha, Konghucu atau Hindu, tetapi sayangnya sedikit sekali
bisa ditemukan ajaran-ajaran agama Budha, Konghucu maupun
Hindu.
“Air dimana-mana tetapi tidak setetes pun yang bisa
diminum.”

Bila norma-norma, etika keagamaan dan adat tidak lagi ada


di masyarakat, maka moralitas akan kehilangan maknanya bagi
suatu generasi yang tidak lagi menelan mentah-mentah warisan
budayanya sebagai suatu yang benar atau sahih. Generasi itu
bertanya. Proses bertanya itu mungkin akan atau mungkin
melalui suatu periode kritikal akan transisi ke kegelapan dan
juga tidak menemukan norma perilaku yang lebih baik
kekosongan. Kondisi tersebut akan menimbulkan keinginan
atau memuaskan. Mungkin saja proses tadi berakhir pada
untuk bertanya. Proses bertanya itu mungkin akan atau mungkin
keadaan kekacauan atau anarki moral yang total. Menurut
juga tidak menemukan norma perilaku yang lebih baik atau
hemat saya, kelihatannya kondisi terakhir itulah rupanya
memuaskan. Mungkin saja proses tadi berakhir pada keadaan
yang jadi pilihan masyarakat modern.
kekacauan atau anarki moral secara total. Menurut hemat saya,
Suatu
kondisiangin perubahan
terakhir itulah yangsedang berhembus
jadi pilihan dimodern.
masyarakat antara
masyarakat-masyarakat dunia, sedang
Suatu angin perubahan baik diberhembus
barat atau di
punantara
di
timur. Ini adalah angin jahat yang mencemari iklim dunia
masyarakat-masyarakat dunia, baik di barat atau pun di timur.
seluruhnya.
Ini adalah angin jahat yang mencemari iklim dunia seluruhnya.
DuniaDunia
modern modern
lebihlebih memperhatikan
memperhatikan peningkatan
peningkatan polusi
polusi
dalam atmosfir materiil daripada peningkatan cepat polusi di
dalam atmosfir material dari peningkatan cepat polusi
di tengah
tengahlingkungan
lingkungansosial kita.kita.
sosial Al-Quran yang rupanya
Al-Quran berbicara
yang rupanya
mengenai masa itu, menyatakan:
berbicara mengenai masa itu, menyatakan:

‫ِف ُخ ْس ٍر اِ َّْل الَّ ِذيْ َن ٰا َم ُن ْوا َو َع ِمل ُوا‬


ْ ِ َ‫ان ل‬
َ ‫َوال َْع ْص ِر اِ َّن ْاْلِنْ َس‬
ِ ْ ‫لص‬ َ ‫اا ْوا ِ لْ َ ِّ َو َ َو‬
َّ ِ ‫اا ْوا‬ َ ‫الص ِ ٰ ِ َو َ َو‬
ّٰ

60
6
Demi masa. Sesungguhnya manusia senantiasa
ada dalam keadaan merugi. Kecuali orang-
Bab II: Kedamaian Sosial

“Demi masa. Sesungguhnya manusia senantiasa ada


dalam keadaan merugi. Kecuali orang-orang yang
beriman dan beramal saleh dan menasihati satu sama
lain supaya menyampaikan kebenaran dan menasihati
satu sama lain untuk bersabar.”
(QS.103 Al-Ashr : 2-4)

Yang sekarang menjadi ciri masyarakat modern adalah


eksploitasi sesama, penipuan, kemunafikan, egoisme,
penekanan, kerakusan, mengejar kenikmatan, ketiadaan
disiplin, korupsi, pencurian, perampokan, pelanggaran
hak asasi manusia, pemalsuan, pengkhianatan, ketiadaan
tanggungjawab serta hilangnya kepercayaan antar sesama dan
saling menghargai. Selaput tipis peradaban tidak dapat lagi
menutupi kejelekan yang kian hari kian mengemuka. Namun
kita salah jika kita mengatakan bahwa tanda-tanda kemerosotan
manusia itu tidak ada pada zaman dulu. Banyak peradaban
masa lalu mengalami sakit yang sama sebelum pada akhirnya
riwayat mereka ditutup dalam sejarah umat manusia. Tidak ada
bagian di dunia ini yang dikecualikan dari kemerosotan moral
demikian.
Beberapa masyarakat telah mulai meruntuh dimana-
mana. Berbeda dibanding negeri-negeri dengan pemerintahan
totaliter, meningkatnya kesadaran kemerdekaan individual
di negara yang katanya bebas, nyatanya telah menjadi
kecenderungan melenceng yang menjadi dasar memburuknya
perilaku sosial.
Di negeri-negeri dengan pemerintahan totaliter,
kebangkitan kesadaran kemerdekaan individual saat ini
diarahkan pada pembebasan diri dari pengendalian totaliter
yang menyeluruh. Kecuali ada tantangan dari faksi kiri angkatan
bersenjata, kecenderungan pemerdekaan diri tersebut

617
Islam dan Isyu Kontemporer

kelihatannya akan menang. Apa yang akan terjadi nanti terlihat


tidak begitu baik bagi prospek moral para muda usia di negeri-
negeri yang dahulunya komunis.
Hampir dua generasi masyarakat yang tumbuh dewasa
dalam keadaan tidak bertuhan yang tidak memiliki tuntunan
dan disiplin perilaku moral. Selain ketiadaan norma nilai-nilai
moral yang berakar pada kepercayaan keagamaan, bahaya
kecenderungan mencari kesenangan diri yang membanjir dari
Barat ke para muda usia di bekas Rusia dan negara-negara
Eropa Timur lainnya, akan membawa dampak mengerikan bagi
perilaku moral di masa mendatang.
Pada saat bersamaan, kita tidak dapat mengabaikan bahwa
hidup tanpa agama selama berpuluh tahun itu tidak saja
membawa kemudharatan bagi masyarakat kontemporer tetapi
juga membawa beberapa kebaikan. Revolusi sosial di Rusia
telah memutus keterkaitan dunia sosialis dengan agama berikut
dogma-dogma dan pandangan keagamaan yang memang telah
cemar itu. Ada kekolotan dalam pandangan dan konsep mereka,
baik pada Islam maupun Nasrani atau pun sekte-sekte kedua
agama itu yang telah menimbulkan kesenjangan di antara
doktrin agama dengan realitas alam. Dibutuhkan kemampuan
analisa khusus agar mampu melihat diskrepensi antara
pandangan keagamaan dengan kenyataan alam tanpa hanyut
terbawa perasaan. Tidak mudah menerima berbagai paradoks
kecuali paradoks itu tertanam di pikiran orang dari generasi ke
generasi. Secara berangsur, manusia akan sampai pada suatu
titik dimana masyarakat keagamaan akan menerima berbagai
paradoks itu tanpa menyadari keberadaannya.
Di antara beberapa hal yang dilakukan revolusi sosial
terhadap penduduknya adalah membersihkan pikiran
mereka dari dogma-dogma kepercayaan dan menyembuhkan
mereka dari strabismus (pandangan mata juling) dan diplopia

62
8
Bab II: Kedamaian Sosial

(pandangan ganda). Dan hal tersebut menghasilkan keluguan


yang hanya dapat dicapai jika keadaan memang bebas dari
kemunafikan. Pada saat ini belum dapat dikatakan bahwa
keadaan keluguan itu bisa dimanfaatkan untuk perbaikan
moral mereka di masa pergolakan mendatang. Namun satu hal
memang jelas yaitu mereka lebih mudah menerima Risalah
kebenaran tanpa prasangka dibanding umat lainnya di dunia
saat ini.
Hanya saja hal yang sama tidak berlaku pada manusia
‘merdeka’ yang saat ini sedang mengalami peningkatan
kecenderungan individualisme. Siapa pun dapat saja
melakukan apa pun berdasarkan justifikasi kemerdekaan atas
nama kemerdekaan individual. Sebagai pelopor kecenderungan
tersebut, Amerika sangat berpengaruh bagi baik Eropa
maupun Dunia Kedua dan Ketiga. Gema distorsi dari konsep
kemerdekaan individual yang membebaskan seseorang dari
disiplin kehidupan moral itu bergaung melintasi tirai ideologi
dari sosialisme ilmiah. Kelompok gay, lesbian, pecandu
narkotik, preman dan berbagai tipe pelaku kriminal sekarang
ini terus menerus bertambah banyak. Kegalakan mereka dalam
membela perilakunya dengan kata-kata ‘Kenapa tidak” sudah
menjadi tantangan mengerikan bagi masyarakat kontemporer.

2. Dua Iklim Tatanan Sosial

Al-Quran mengemukakan dua iklim tatanan sosial:


(1) Tatanan sosial dimana kejahatan bebas berkembang,
(2) Tatanan sosial dimana perkembangan kejahatan
dikekang dengan keras.

639
Islam dan Isyu Kontemporer

Jika kita mencoba memahami ajaran moral Islam secara


sepotong demi sepotong, sulit bagi pikiran Barat untuk dapat
mengerti filosofi dari ajarannya tersebut. Hal ini karena
ajaran moral harus dipelajari sebagai bagian dari iklim sosial.
Kita harus memandangnya sebagai satu kesatuan. Kita tidak
akan dapat memahami suasana musim gugur hanya dengan
melihat selembar daun yang luruh atau seberkas tanaman yang
berubah warna. Kita harus memvisualisasikan dan merasakan
keseluruhan atmosfir dan fitrat musim gugur agar dapat
memahami apa sebenarnya musim gugur itu dan bagaimana
pengaruhnya terhadap kehidupan tumbuhan. Begitu juga jika
kita melihat seekor walet terbang melayang, tidak berarti ia
mewakili musim panas secara keseluruhan. Dimana kita melihat
musim gugur sebagai penekan pertumbuhan, adapun musim
semi sebagai pendorong pertumbuhan. Bukan hanya perubahan
dalam suhu tetapi juga transformasi dalam keseluruhan
atmosfir dimana semilir angin pun seperti hembusan yang
membawa kehidupan. Sistem kehidupan sosial pun mirip
musim yang memiliki ciri-ciri dan pengaruh tersendiri.

3. Kesombongan Masyarakat Materialistis


Dan Tujuan Akhirnya

Islam menangani masalah di atas dengan cara yang sama.


Pertama, akan saya uraikan mengenai suatu masyarakat yang
menurut Al-Quran bersifat non-Islam.

‫ب َّو ل َْه ٌو َّو ِز ْي َن ٌة َّو َتفَا ُخ ٌر َب ْي َنك ُْم‬ ُّ ُ‫اِعْل َُم ْْٓوا ا َنَّ َما الْ َح ٰيوة‬
ٌ ‫الدنْ َيا لَ ِع‬
‫ار نَ َبا ُت ُه ثُ َّم‬ َ ُ ْ‫ث ا َ ْع َجب ال‬ ِ ‫َو َتكَا ثُ ٌر ِِف ْاْل َ ْم َو‬
ٍ ‫ال َو ْاْل َْو َْل ِد ك ََمث َِل غ َْي‬
َ ‫ك ّف‬ َ
10 ‫د ْي ٌد‬
64 ِ ‫اب َش‬ٌ َ‫اْل ِخ َر ِة عَذ‬ ٰ ْ ‫ََتا ُه ُم ْصف ًَّّرا ثُ َّم َيك ُْو ُن ُح َطا ًّما َو ِِف‬ ٰ َ ‫يَ ِه ْيجُ ف‬
‫الد ْن َي اِ َّْل َم َ ااُ الْ ُُر ْو ِر‬
ُّ ُ‫ان َو َما الْ َح ٰيوة‬ ٌ ‫اا َو ِر ْ َو‬ ِ ّٰ َ ‫َو َم ْ ِف َرةٌ ِّم‬
‫ب َّو ل َْه ٌو َّو ِزيْ َن ٌة َّو َتفَا ُخ ٌر َب ْي َنك ُْم‬ ُّ ُ‫اِعْل َُم ْْٓوا ا َنَّ َما الْ َح ٰيوة‬
ٌ ‫الدنْ َيا لَ ِع‬
َّ ‫ك‬
Bab II: Kedamaian Sosial
‫ار نَ َبا ُت ُه ثُ َّم‬
َ ‫ف‬ ُ ْ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ب‬ ‫ج‬
َ َ ْ ْ ‫ع‬ َ ‫ا‬ ‫ث‬ٍ ‫َي‬ ‫غ‬ ‫َل‬
ِ ‫ث‬‫َم‬
َ ‫ك‬ ‫د‬
ِ ‫ْل‬َ ْ َ ‫َو َتكَا ثُ ٌر ِِف ْاْل َ ْم َو‬
‫َو‬ ‫اْل‬
ْ ‫و‬ ‫ال‬
ِ
‫اب َش ِد ْي ٌد‬ ٌ َ‫اْل ِخ َر ِة عَذ‬ ٰ ْ ‫ََتا ُه ُم ْصف ًَّّرا ثُ َّم َيك ُْو ُن ُح َطا ًّما َو ِِف‬ ٰ َ ‫َي ِه ْيجُ ف‬
‫الدنْ َي اِ َّْل َم َااُ الْ ُُر ْو ِر‬ ُّ ُ‫ان َو َما الْ َح ٰيوة‬ ٌ ‫اا َو ِر ْ َو‬ ِ ّٰ َ ‫َو َم ْ ِف َرةٌ ِّم‬

“Ketahuilah bahwasanya
Ketahuilah bahwa kehidupan dunia ini hanyalah
kehidupan dunia inipermainan
dan pengisi waktu dan perhiasan dan sumber untuk
hanyalah permainan dan pengisi waktu dan
menyombong¬kan diri di antara kamu dan sumber persaingan
perhiasan dan sumber untuk menyombongkan
dalam melipatgandakan harta benda dan anak. Kehidupan ini
diri di antara
laksana hujan,kamu tanaman danyang sumber
ditumbuhkanpersaingan olehnya sangat
dalam mengagumkan para penanamnya. Kemudiananak.
melipatgandakan harta benda dan tanaman itu
Kehidupan
menjadi kering ini laksana
dan engkau hujan, tanaman
melihat tanaman yang itu menjadi
kuning; kemudian
ditumbuhkan olehnyatanaman sangat itu menjadi
mengagumkan tunggul jerami tak
berharga.
para Dan di akhirat
penanamnya. ada azab sangat
Kemudian tanaman keras itubagi si jahat
dan juga ada ampunan dari Allah dan keridhaanNya bagi
menjadi kering dan engkau melihat tanaman itu
mereka yang bertakwa. Dan tidak lain kehidupan di dunia ini
menjadi melainkan
kuning; kemudian tanaman itu menjadi
kesenangan sementara yang menipu.”
tunggul jerami tak(QS.57 berharga. Al-HadidDan di akhirat
: 21)
ada azab sangat keras bagi si jahat dan juga
ada ampunan dari Allah dan keridhaanNya bagi
Begitu pula mengenai kesombongan atau keangkuhan
merekamaterialistis,
kehidupan yang bertakwa. Al-Quran Dan tidak lain
menyatakan:
kehidupan di dunia ini melainkan kesenangan
ً ‫ ْماٰ ُن َم‬yang
‫ٓاء‬
sementara َّ ‫ ُب ُه‬menipu.
‫الظ‬ ‫( ِق ْي َع ٍة يّ َْح َس‬S.57
ِ‫اب ب‬ ‫َوالَّ ِذ ْي َن َكف‬
‫ ْْٓوا ا َ ْع َما ل ُُه ْم ك‬:‫ َُر‬21)
ٍ ‫ ََس َر‬Al-Hadid
ْٓ
Begitu‫ه‬pula ‫اّلل ِع ْن َدهُ ف ََو ٰفّ ُه‬
ُ َ‫ ِح َسا ب‬mengenai kesombongan atau keangkuhan
َ ‫َح ّّٰت اِذَا َج‬
َ ّٰ ‫ٓاءهُ ل َْم َي ِج ْدهُ َش ْي ًئا َّو َو َج َد‬
kehidupan materialistis, Al-Quran menyatakan:
ِ ‫اّلل َ ِر ْي ُ الْ ِح َس‬
‫اب‬ ُ ّٰ ‫َو‬
“Danmengenai
Dan mengenai orang-orang
orang-orangkafir, amal mereka
kafir, adalah
amal
bagaikan fatamorgana di
mereka adalah bagaikan padang
- 75 - pasir.
fatamorgana didahaga
Orang yang
menyangka air sehingga apabila ia datang kepadanya, ia tidak
padang pasir. Orang yang dahaga
mendapatkannya apa-apa. Dan ia dapati dekat kepadanya Allah
menyangka air sehingga apabila ia datang
kepadanya, ia tidak mendapatkannya apa-
apa. Dan ia dapati dekat kepadanya Allah 65
11
yang membayar penuh perhitungannya
dan Allah sangat cepat dalam
Islam dan Isyu Kontemporer

yang membayar penuh perhitungannya dan Allah sangat cepat


dalam perhitungan.” (QS.24 An-Nur : 40)

Al-Quran menggambarkan kehidupan materialistis sebagai


fatamorgana yang bergerak menjauh menggoda seorang yang
kehausan sehingga ia kelelahan mengejarnya. Saat itulah ia
memperoleh hukumannya. Ia disadarkan bahwa apa yang
dikejarnya selama ini adalah kekosongan. Tiba-tiba fatamorgana
itu berhenti menjauh memberikan kesempatan kepadanya
untuk mendekat tetapi hanya untuk menyadarkannya lebih
jauh akan makna kekosongan yang selama ini dikejarnya.
Itulah hukuman yang diberikan kepada mereka yang mengejar
kesombongan hidup dan menurut Al-Quran itu jugalah akhir
dari masyarakat yang berpola hidup demikian.
Sebaliknya, agama mengajarkan suatu ideologi yang
menyatakan bahwa hidup di dunia ini bukan segala-galanya
dan bahwa masih ada kehidupan lain setelahnya.
Kalau kita di dunia ini tidak mati secara permanen
melainkan dilanjutkan dalam kehidupan berbentuk lain
sebagaimana diajarkan Islam dan banyak agama lainnya; bila
kehidupan di dunia ini tidak dapat dipisahkan dari kehidupan
akhirat dan jika kedua bentuk kehidupan itu harus dipahami
sebagai suatu kesinambungan satu dengan lainnya maka
tentunya sangat tidak bijaksana untuk mengabaikan peran
pengaruh sosial terhadap seseorang di bumi ini. Pengaruh-
pengaruh jahat, immoral dan tidak sehat pasti melahirkan jiwa
yang tidak sehat juga bagi kehidupan di akhirat.

4. Pengingkaran Terhadap Akhirat


Bukan disini tempatnya membahas filosofi Islam tentang

66
12
Bab II: Kedamaian Sosial

detil kehidupan setelah kematian, namun cukup kiranya untuk


disampaikan bahwa menurut Islam, bagaimana cara kita
membina kehidupan di bumi akan mempengaruhi ruh kita,
sebagaimana suatu penyakit seorang ibu dapat mempengaruhi
embrio bayi yang ada dalam kandungannya. Bayi itu secara
kongenital mungkin sedemikian menjadi tanpadaksa sehingga
hidupnya di tengah anak-anak lain yang sehat lebih merupakan
neraka. Siksaan yang dirasanya menjadi bertambah pahit
dan nyata bersamaan dengan perkembangan kesadarannya.
Ringkasnya menurut Islam, beginilah cara kita membentuk
kehidupan surga atau neraka kita nantinya.
Dalam konteks demikian tentunya menjadi lebih jelas
mengapa setiap tatanan sosial yang menggalakkan perilaku
tidak bertanggungjawab, kacau dan jahat, harus ditolak, terlepas
bahwa tatanan tersebut sangat menarik atau pun menggoda.
Bisa saja mereka yang beriman berkata demikian
sebagaimana penganut keduniaan mengatakan pendapatnya
tentang alam. Lagi pula siapa yang pernah kembali dari dunia
lain itu dan memberikan kesaksiannya tentang keadaan di
sana? Apakah tidak lebih baik kita puas dengan seekor burung
punai di tangan dari mengharapkan dua yang masih terbang
di angkasa? Inilah yang biasanya menjadi sanggahan penganut
materialisme terhadap ajaran Islam mengenai cara membentuk
kehidupan masyarakat dan prinsip-prinsip yang perlu dipatuhi.
Pandangan Islam memandang kehidupan di bumi ini dan
kehidupan di akhirat nanti sebagai kelanjutan yang hanya
tersendat seketika saat sakratul maut dan ini pun sebenarnya
juga hanya merupakan tahapan transformasi dari satu ke
kehidupan lainnya. Bertentangan dengan pandangan tersebut,
ajaran materialisme memandang hidup ini sebagai suatu
kurun waktu aksidental berjangka pendek yang nantinya akan
tenggelam dalam ketiadaan pada saat mati. Dengan demikian,

67
13
Islam dan Isyu Kontemporer

sistem sosial hanya perlu memperhatikan pemenuhan


kebutuhan hidup yang pendek ini saja. Masing-masing individu
bertanggungjawab kepada masyarakat sepanjang hayatnya saja
dan hanya yang berkaitan dengan aspek-aspek yang nyata dan
jelas, sedangkan yang tersembunyi berbentuk pikiran, maksud,
rencana, kejahatan terselubung tidak akan terungkap atau pun
ditanyakan.
Kejahatan terhadap masyarakat dianggap sebagai tindak
kriminal bila dapat dibuktikan secara tegas bahwa telah terjadi
suatu kejahatan. Selalu ada kemungkinan kesalahan peradilan.
Dalam tatanan sosial demikian, penerapan hukum tidak hanya
menyentuh permukaan saja dan bersifat terbatas, tetapi
juga kondusif bagi berkembangnya pelanggaran terhadap
masyarakat. Tatanan seperti itu mengembangkan keinginan
mengejar interes tersembunyi dan memarakkan egoisme
masing-masing individu.
Menarik pula jika kita perhatikan bahwa sangat sulit
mencari definisi kejahatan yang didukung filosofi moral yang
sehat pada masyarakat tidak bertuhan atau semi bertuhan
dimana konsep pertanggungjawaban setelah mati ditolak atau
kurang mendapat perhatian. Sulit sekali bagi masyarakat tidak
bertuhan untuk menyadari kesalahan mereka ketika mereka
melanggar suatu hukum. Lagi pula, apa yang sebenarnya
dianggap hukum? Apakah hukum itu hanya ujar dari seorang
despot atau penguasa tunggal, keputusan dari suatu rejim
totaliter ataukah hasil musyawarah dari mayoritas dalam suatu
demokrasi? Bagi seorang awam, definisi mana dari yang disebut
di atas itu yang dapat dianggap sebagai perundangan yang adil
berdasarkan filosofi moral yang sehat? Apa pula sebenarnya
yang dimaksud filosofi moral?
Jika ia tidak merasa berhutang pada Wujud apa pun untuk
eksistensi dirinya, atau ia tidak memiliki rasa takut akan

68
14
Bab II: Kedamaian Sosial

ditanya di hari kemudian mengenai kelakuannya saat hidup


di bumi (karena ia tidak meyakini adanya hidup setelah mati)
maka jawabannya atas permasalahan di atas jelas akan sangat
berbeda
tanpa dibandingorang,
diketahui denganmengapa
mereka yang hidupHambatan
tidak? dalam suatu
masyarakat bertanggungjawab. Ia hanya memiliki hidup yang
‘moral’ seperti apa yang akan dapat menahan dirinya?
singkat ini untuk dijalani. Ia membutuhkan masyarakat hanya
Dalam masyarakat tidak bertuhan dan materialistis,
untuk kepentingan dirinya saja. Ia tunduk kepada kewenangan
sikap
tanpa kejiwaan
diketahui
yang lebih terhadap
orang,
tinggi dalam kejahatan
mengapa
masyarakat tidak?
hanya seperti
Hambatan
karena itu
keharusan.
berkembang
‘moral’
Kalau iaseperti dan
apa yang
bisa mencuri bertambah dapatmencolok
akanuntuk
sesuatu menahan
dirinya dengan
ataudirinya?
menikmati
berjalannya
sekali-kali
Dalam waktu. tidak
kenikmatan
masyarakat Inilah yangdiketahui
sesaatbertuhan
tanpa juga
dan dikemukakan
orang, mengapa
materialistis,
oleh Al-Quran
tidak?
sikap kejiwaansebagai
Hambatan ‘moral’ esensikejahatan
seperti
terhadap dari suatu seperti
apa yang akan masyarakat
dapat menahan
itu
dirinya?
materialistis. Mereka yang kafir menyatakan :
berkembang dan bertambah mencolok dengan
Dalam masyarakat tidak bertuhan dan materialistis, sikap
berjalannya waktu. Inilah yang juga dikemukakan
kejiwaan terhadap kejahatan seperti itu berkembang dan
oleh Al-Quran sebagai esensi dari suatu masyarakat
‫ْي‬ْ ‫ث‬
ِ ‫و‬‫ع‬ ‫ب‬‫م‬ ‫ب‬ ‫ن‬ ‫ح‬
َ ْ ُ ْ َ Merekaْ ‫ن‬
َ ‫ا‬ ‫م‬
َ ‫و‬
ِ ُ olehَ yang ‫ا‬ ‫ي‬ ‫ح‬ ‫ن‬
َ ‫و‬ ‫ت‬
ُ
ْ َ kafir‫و‬ ‫م‬ ‫ن‬
َ ‫ا‬ ‫ي‬ ‫ن‬
ْ ُ
‫الد‬
ْ ُ menyatakanّ ‫ا‬ ‫ن‬
َ ‫ت‬
ُ ‫ا‬ َ َ ‫اِ ْن ِه َي اِ َّّل‬
‫ي‬ ‫ح‬
bertambah mencolok dengan berjalannya waktu. Inilah yang
materialistis.
juga dikemukakan
َ Al-Quran َ
sebagai esensi: dari suatu
masyarakat materialistis. Mereka yang kafir menyatakan:
Tiada kehidupan lain setelah kehidupan kita
di‫ْي‬ ‫و َما نَ ْح‬kita
ِ‫ ُن ِب َم ْب ُع ْوث‬ini; َّ ِ‫اِ ْن ِه َي ا‬
ُّ ‫ّل َح َيا ُت َنا‬dan
َ ْ dunia َ ‫ َونَ ْح َيا‬tidak َ ْ‫الدن‬
‫يا نَ ُم ْو ُت‬bernyawa
kemudian
“Tiada kehidupan kitalainhidupsetelah dan kehidupan kita kitatidak akan ini; kita
di dunia
dibangkitkan
Tiada
tidak kehidupan
bernyawa dan lagi. lain setelah
kemudian (S.23 kita hidupAl-Muminun
kehidupan
dan kitakita tidak: akan
38) dunia
di dibangkitkan ini; kita lagi.” (QS.23tidak Al-Muminunbernyawa : 38) dan
Para kemudian
kafir itu kita pun hidup mengolok-olok dan kita tidak akan para Nabi-nabi
masa lalu dan
Paradibangkitkan menanyakan:
kafir itu pun mengolok-olok lagi. (S.23para Al-Muminun
Nabi-nabi masa: lalu dan
38)
menanyakan:
Para kafir itu pun mengolok-olok para Nabi-nabi
‫ ْي ًدا‬dan
masa lalu ْ ‫َوقَا ل ُْْٓوا َءاِذَا ُك َّنا ِع َظا ًما َّو ُرفَا ًتا َءاِ نَّا ل ََم ْب ُع ْوثُ ْو َن َخل‬
‫قًا َج ِد‬menanyakan:
“Dan mereka berkata, ‘Apabila kami telah menjadi tulang
belulang dan benda yang hancur, apakah kami sungguh-
‫نَّا ل ََم ْب ُع ْوثُ ْو َن َخ‬lagi
Dansungguh
mereka berkata, ‘Apabila kamiَ telah
‫ ِد ْي ًدا‬akan
‫لْقًا َج‬dibangkitkan
menjadi tulang belulang
ِ ‫ ًتا َءا‬sebagai َ ‫ذَا ُك ّنا ِع‬yang
‫ظا ًما َّو ُرفَا‬mahluk
dan: 50) benda yang
ِ‫اءا‬
َ ‫َا ل ُْْٓو‬baru?”
‫َوق‬
(QS.17 Bani Israil
hancur, apakah kami sungguh-sungguh
Dan mereka berkata, ‘Apabila kami telah 69
15
menjadi tulang belulang dan benda yang
akan
Islam dan dibangkitkan
lagi sebagai mahluk
Isyu Kontemporer
yang baru?’ (S.17 Bani Israil : 50)

‫َق اُل ْٓو َق ِا َق ِا ْٓو َق َق ُل َّنَق ُل َق ًبا َّنَق ِا َق ًب َق ِا َّنَق اَق َق ْٓو ُل ْٓو ُل ْٓو َق‬
“Mereka berkata, ‘Apakah benar apabila kami telah mati dan
Mereka
kami berkata, ‘Apakah
telah menjadi debu danbenar
tulang apabila kami kami
belulang belaka,
telahsungguh-sungguh
mati dan kami telah
akan menjadilagi?”
dibangkitkan debu
dan tulang belulang belaka, kami
(QS.23 Al-Muminun : 83)
sungguh-sungguh akan dibangkitkan
lagi?’ (S.23
Menurut Al-Muminun
Al-Quran, : 83)
hal inilah yang menjadi sumber
semua kejahatan dalam suatu masyarakat materialistis. Itulah
sebabnya agama sangat menekankan ajarannya pada kehidupan
Menurut
yang akanAl-Quran, hal inilah
datang dan tentang Hari yang menjadi sumber
Kisangat.
semuaDalamkejahatan dalam
salah satu Hadis, suatu diceritakan
Ibnu Masud masyarakat
bahwa
materialistis.
Rasulullah Saw Itulah sebabnya agama sangat
menggambar sebuah persegi empat dan di
menekankan ajarannya
tengahnya beliau menggambar pada sebuah
kehidupan yangujungnya
garis yang akan
datang dan keluar
menjorok tentang Hari
dari Kiamat.
persegi empat itu. Di sepanjang garis
tengah tersebut beliau menggambar beberapa garis-garis
Dalam
pendek.salah
Beliau satu Hadithbahwa
mengatakan Ibnugambar
Masud diceritakan
itu mencerminkan
bahwa Rasulullah
manusia, s.a.w. menggambar sebuah persegi
dihindari iabahwa
masihpersegi
akanempat yang memagari
jadi korban itu adalah
dari yang maut,
lainnya.
empat dan di tengahnya beliau menggambar sebuah
garis tengah itu adalah nafsunya dan garis-garis kecil tersebut
(Hadith Bukhari). Dalam Hadith lain, maut
garis
adalahyang
cobaanujungnya menjorok
dan rintangan keluar
kehidupan. darimengatakan
Beliau persegi
digambarkan sebagai pemutus kesenangan. (Hadith
empat itu. Di sepanjang garis tengah tersebut beliau
bahwa jika satu bisa dihindari ia masih akan jadi korban
Tirmidhi).
dari yang lainnya. (Hadis Bukhari). Dalam Hadis lain, maut
menggambar beberapa garis-garis pendek. Beliau
digambarkan sebagai pemutus kesenangan. (Hadis Tirmidhi).
mengatakan bahwa gambar itu mencerminkan
manusia,KARAKTERISTIK
EMPAT bahwa persegi empat yang memagari itu
MASYARAKAT
adalah maut, garis tengah itu adalah nafsunya dan
MATERIALISTIK
garis-garis kecil tersebut adalah cobaan dan rintangan
5. Empat Karakteristik Masyarakat
kehidupan. Beliau mengatakan
Materialistikbahwa jika satu bisa

‫ك‬
ُ ‫ّْي َو ل َْم َن‬ َ ‫كم‬
َ ْ ‫ِن ال ُْم َص ِل‬ ُ ‫كك ُْم ِِف ْ َسق ََر قَا ل ُْوا ل َْم َن‬َ َ ‫َما َسل‬
- 82 -

70
16
‫ْي َو ُك َّنا نُك َِّذ ُب‬ َ ْ ‫ض َم َع الْ َخٓا ِء ِض‬ ُ ‫ْي َو ُك َّنا نَ ُخ ْو‬َ ْ ‫نُ ْط ِع ُم الْ ِم ْس ِك‬
‫ِ َ ْو ِ ال ّ ِل ْ ِن‬
Bab II: Kedamaian Sosial
‫ك‬
ُ َ‫ّْي َو ل َْم ن‬ َ ‫كم‬
َ ْ ِ‫ِن ال ُْم َصل‬ ُ َ‫كك ُْم ِِف ْ َسق ََر قَا ل ُْوا ل َْم ن‬َ َ ‫َما َسل‬
‫ْي َو ُك َّنا نُك َِّذ ُب‬ َ ْ ‫ض َم َع الْ َخٓا ِء ِض‬ ُ ‫ْي َو ُك َّنا نَ ُخ ْو‬َ ْ ‫نُ ْط ِع ُم الْ ِم ْس ِك‬
‫ِ َ ْو ِ ال ّ ِل ْ ِن‬
“Apa gerangan yang telah memasukanmu ke dalam neraka?
Apa gerangan yang telah memasukanmu ke
Mereka akan menjawab, ‘Kami tidak termasuk orang-orang
dalam
yang neraka?sembahyang.
mengerjakan Mereka akan menjawab,
Dan kami tidak memberi
‘Kamiorang-orang
makan tidak termasuk orang-orang
miskin. Dan yang
kami berceloteh bersama
mengerjakan
mereka yang sibuksembahyang. Dan
berceloteh. Dan kami
kami tidak
terus-menerus
memberi makanmengingkari hari pembalasan.”
orang-orang miskin. Dan
(QS.74 Al-Muddatstsir
kami berceloteh bersama mereka : 43-47) yang
sibuk berceloteh. Dan kami terus-menerus
mengingkari materialistis(S.74
hari pembalasan.’
Ciri-ciri suatu masyarakat Al-bertuhan
dan tidak
telahMuddatstsir
dikemukakan: di atas secara lengkap dan tepat. Ciri-ciri itu
43-47)
adalah :
1. Tidak melaksanakan sembahyang.
2. Tidak memberi makan kepada fakir miskin.
3. Mengejar kesenangan- 83
yang
-
sia-sia.
4. Menyangkal akan adanya pertanggungjawaban di Hari
Kisangat.
Sebelum membahas lebih lanjut, sebaiknya kita
hilangkan dahulu kerancuan yang akan menyulitkan diagnosa
keadaan suatu masyarakat. Bahkan pada masyarakat yang
kepercayaannya pada Tuhan terlihat kuat serta nyata dan
mereka meyakini adanya akhirat sebagai bagian integral dari
agama mereka, ternyata kejahatan merajalela yang sebenarnya
sulit dipahami bisa ada di tengah masyarakat bertuhan dan
yakin akan pertanggung-jawaban di akhrat.
Muncul pertanyaan, mengapa di masyarakat yang percaya
akan Tuhan dan adanya akhirat, materialisme bisa mengakar

71
17
Islam dan Isyu Kontemporer

sedemikian dalamnya? Jawabannya sebenarnya tidak sulit


kalau kita teliti kepercayaan mereka secara lebih mendalam.
Kenyataan yang ada ialah kepercayaan ketuhanan yang bersifat
semu tidak dapat mempengaruhi perilaku para penganutnya.
Hal ini karena kepercayaan tersebut hanya bersifat akademis
dan tidak pernah diterapkan dalam perilaku keagamaan yang
bertanggungjawab. Bagaimana mungkin keimanan yang
tulus kepada Tuhan berada bersamaan dengan kebohongan,
kepalsuan, egoisme yang ekstrim, pengelabuan hak orang lain,
korupsi dan kekejaman? Konsep ketuhanan dalam masyarakat
demikian hanya bersifat kosmetik, sangat maya untuk dapat
berperan dalam pembentukan perilaku manusia. Begitu juga
dengan kepercayaan pada akhirat dan pertanggungjawaban
hanya merupakan bayangan semu dari ajaran semula. Setiap
saat, kepentingan individu pada waktu itu selalu mendominasi
dan mengabaikan pertimbangan mengenai kehidupan akhirat.
Jika kita berbicara mengenai masyarakat materialistis,
kita tidak hanya berbicara mengenai masyarakat yang tegas
menolak pemikiran mengenai ketuhanan dan kehidupan
akhirat. Kebanyakan masyarakat theistis atau pun atheistis
mungkin terlihat bertentangan secara diametral dalam ideologi
mereka, namun nyatanya mereka memiliki sangat banyak
persamaan.

6. Akuntabilitas

Di sisi lain, Al-Quran menyatakan:

‫ات َو َما ِِف ْاْل َْر ِض َواِ ْن ُت ْب ُد ْوا َما ِِف ْْٓ ا َنْف ُِسك ُْم ا َ ْو‬
ِ ‫الس هم هو‬ ِ ّ‫ِ ه‬
َّ ‫لِل َما ِِف‬
‫الِل ف ََي ْغ ِف ُر لِ َم ْن َّي َشا ْٓ ُء َو ُي َع ِّذ ُب َم ْن َّي َشا ْٓ ُء‬
ُ ّ‫ُت ْخف ُْوهُ ُي َحا ِس ْبك ُْم ِب ِه ه‬
72
18
‫الِل َ ه ُ ِ ّ َ ْ ٍءء َ ِد ْي ٌرر‬
ُ ّ‫َو ه‬
‫الِل َ ه ُ ِ ّ َ ْ ٍءء َ ِد ْي ٌرر‬
ُ ّ‫َو ه‬
Bab II: Kedamaian Sosial
‫ات َو َما ِِف ْاْل َر ِض َواِ ْن ُت ْب ُد ْوا َما ِِف ْٓ ا َنْف ُِسك ُْم ا َ ْو‬
ْ ِ ‫الس همو‬ ِ ّ‫ِ ه‬
َّ ‫لِل َما ِِف‬
‫ه‬
Kepunyaan Allah-lah apa yangْ ada di seluruh
ُ ْٓ ‫َم ْن َّي َشا‬dan
‫ء‬langit ‫ع ِّذ ُب‬apa ‫ َم ْن َّي َشا‬ada
َ ‫ ْٓ ُء َو ُي‬yang ِ‫ ْغ ِف ُر ل‬di‫الِل ف ََي‬ّ‫ ُْم ِب ِه ه‬dan
ُbumi; ‫ا ِس ْبك‬jika
‫ُت ْخف ُْو ُه ُي َح‬
kamu lahirkan apa yang di dalam hatimu
atau kamu sembunyikan ‫ َ ه ُ ِ ّ َ ْ ٍءء َ ِد ْي ٌرر‬itu, ُ ّ‫ َو ه‬Allah akan
‫الِل‬
menghisabmu mengenainya; kemudian
“Kepunyaan Allah-lah apa yang ada di seluruh langit dan apa
Dia akan mengampuni siapa yang Dia
yang ada diAllah-lah
Kepunyaan bumi; dan jika apakamu yang lahirkanada di apaseluruh
yang di dalam
kehendaki
hatimu ataudan kamu dansembunyikan akan memberi siksaan
langit apa yang adaitu, di Allah bumi; akandanmenghisabmu
jika
kepada siapa
mengenainya; kemudian yang Dia akanDia mengampuni kehendaki;siapa danyang Dia
kamu lahirkan apa yang di dalam hatimu
Allah berkuasa
kehendaki dan akan memberi atas segala siksaan sesuatu. kepada siapa (S.2 yang Dia
atau kamu sembunyikan itu, Allah akan
Al-Baqarah
kehendaki; dan : 285) Allah berkuasa atas segala sesuatu.”
menghisabmu(QS.2mengenainya; Al-Baqarah : 285)kemudian
Dia akan mengampuni siapa yang Dia
Al-Quran menambahkan lagi :
kehendaki dan akan memberi siksaan
Al-Quran menambahkan lagi:
kepada siapa yang Dia kehendaki; dan
ُّ ُ َ‫ ُف َؤاد‬berkuasa
Allah ْ‫ َع َوال َْب َص َر َوال‬atas ‫لس ْم‬
َّ ‫ َّن ا‬segala َ ‫( َما لَ ْي َس ل‬S.2
ِ‫ ِب ِه ِل ٌرْم ا‬sesuatu.
‫َك‬ ‫َو َْل َتق ُْف‬
Al-Baqarah : 285)
َ ‫ْل‬
ً ‫َان َ ْ ُه َم ْس ُ ْو‬
َ ‫ك‬ َ ِ ْٓ ‫اُول ه‬
Al-Quran menambahkan lagi :
“Dan janganlah engkau ikuti apa yang tentang itu engkau tidak
mempunyai pengetahuan. Sesungguhnya telinga dan mata dan
ُّ ُ َ‫ َؤاد‬hati,
‫ َر َوالْ ُف‬tentang ‫لس ْم‬
َّ ‫ل ٌرْم اِ َّن ا‬ini
‫ َع َوال َْب َص‬semuanya ِ ‫ه‬
ِ َ ‫َو َْل َتق ُْف َما ل َْي َس ل‬
akan ditanya.”
‫َك ب‬
(QS.17 Bani Israil ِ: 37)
َ ‫ْل‬
ً ‫ َم ْس ُ ْو‬-‫ ُه‬86ْ َ -‫َان‬
َ ‫ك‬ َ ِ ْٓ ‫اُول ه‬
Yang dimaksud Al-Quran dengan kata hati di atas adalah
daya kehidupan utama yang mendasari semua tindakan
manusia. Fu’ad dalam Al-Quran mengandung arti suatu
daya keinginan utama yang menjalankan otak sebagaimana
seseorang menjalankan suatu komputer. Dengan demikian,
keinginan tersebut merupakan
- 86 -
sumber semua kejahatan dan
kebaikan, dimana keinginan itu dalam bentuk kehidupan baru
di akhirat bersama-sama dengan mata dan telinga akan dimintai

73
19
Islam dan Isyu Kontemporer

pertanggungjawabannya.
Sekarang mari kita teliti ciri-ciri dari masyarakat tidak
bertuhan secara lebih detil. Sebenarnya paham atheisme dan
ketidakpercayaan pada akhirat berada tersembunyi di alam
bawah sadar. Dalam kata-katanya mereka mungkin mengatakan
meyakini eksistensi Tuhan dan akhirat, tetapi dalam
kenyataannya keyakinan itu sama sekali tidak ada. Kadang-
kadang dibutuhkan suatu krisis untuk membawa kenyataan
tersembunyi tersebut ke permukaan kesadaran. Kadangkala
beberapa generasi hidup dan berkembang tanpa menyadari
kerapuhan keimanan mereka. Ketika suatu era mendekati
akhirnya dan diganti dengan munculnya era baru, masyarakat
sebagai suatu kesatuan cenderung mulai meneliti ulang
keyakinan mereka yang diwarisi dari leluhurnya. Pada saat
demikianlah umumnya atheisme dan keyakinan akan akhirat
yang selama ini terkubur, mulai menyeruak ke permukaan.
Dalam suatu masyarakat yang terbiasa mengejar segala
macam kenikmatan, penolakan adanya Tuhan dan keyakinan
akan akhirat yang dilakukan secara sadar akan menyebabkan
mencuatnya proses kemerosotan dan erosi moral.
Tujuan perkembangan peradaban tanpa melihat daerah
asal maupun kurun waktu sejarah, selalu bertolak dari stadium
kekasaran ke suatu tingkatan yang lebih beradab. Dorongan
naluri manusia yang paling dasar yang berfungsi sebagai
kekuatan motivasi yang mendasari perilaku manusia, tetap
saja tidak akan berubah. Perubahan yang ada diakibatkan oleh
perubahan dalam dorongan naluri tersebut. Misalnya, rasa
lapar bisa diatasi dengan menyantap daging atau sayuran. Mutu
dan kesegaran daging dan sayur tersebut bervariasi. Kita bisa
menikmatinya dalam bentuk masakan dan dibumbui dengan
berbagai cara atau bisa juga dimakan mentah kalau memang itu
yang dimaui.

74
20
Bab II: Kedamaian Sosial

Sejalan dengan pertumbuhan masyarakat, tanggapan


atas dorongan-dorongan fundamental mulai berevolusi dan
berkembang bertambah halus dan canggih. Proses itu berjalan
terus menerus meskipun langkahnya banyak dipengaruhi
faktor-faktor ekonomi dan politik. Namun masyarakat selalu
maju terus, kadang lambat dan kadang lebih cepat.
Saat suatu peradaban telah matang atau dewasa, muncul
sofistikasi berlebihan dan fenomena perusak lainnya yang
menyurutkan arus pasang trend kemajuan. Dalam masyarakat
dekadensi demikian, arah perkembangannya terbalik dari halus
menjadi kasar.
Hal ini merupakan subyek dengan aplikasi yang sangat luas
serta memerlukan penelitian yang mendalam. Sayang sekali
bahwa hal tersebut berada di luar lingkup pembahasan saat ini,
namun ada beberapa titik perhatian yang akan dijelaskan lebih
lanjut.
Ketika suatu masyarakat mulai merosot atau menjadi
timpang karena sofistikasi berlebihan, mereka mulai meluncur
turun kembali ke fitrat hewaniah dalam memenuhi dorongan-
dorongan nalurinya. Keadaan ini dalam setiap aktivitas
sosial dan budaya tidak selalu kasat mata tetapi akan lebih
nyata di bidang hubungan kemanusiaan dan gaya mereka
dalam mengejar kenikmatan. Studi respon manusia terhadap
dorongan seks merupakan contoh yang jelas.
Dalam insting dasar dunia hewan untuk bereproduksi
melalui regenerasi seksual, secara fitratnya terdapat
kenikmatan. Bedanya dalam dunia masyarakat manusia adalah
kecenderungan untuk meningkatkan kecanggihan pemenuhan
dorongan seks dan tidak semata pemenuhan dorongan
hewaniah saja.
Alam tidak pernah mensyaratkan seks sebagai tujuan akhir.

75
21
Islam dan Isyu Kontemporer

Tujuan akhirnya selalu adalah reproduksi dan pengembangan


spesies masing-masing. Seks adalah sampingannya. Ketika
masyarakat memasuki dekadensi, peran tersebut menjadi
terbalik.
Perkembangan gradual dari lembaga perkawinan, aktivitas
ritual yang terkait dengan lembaga tersebut dan larangan-
larangan yang menyangkut hubungan kelamin pria dan
wanita, oleh ahli sosiologi dianggap sebagai fenomena dari
pertumbuhan alamiah suatu masyarakat dan tidak berhubungan
dengan agama. Namun terlepas dari apakah pertumbuhan
tersebut diatur oleh Tuhan atau merupakan fenomena acak
yang bergerak sendiri, tidak dapat dibantah kenyataannya
bahwa respon pemuasan dorongan mendasar itu menjadi
bertambah canggih dan menjerat.
Kebebasan hubungan antara pria dan wanita juga
merupakan simptom dari penyakit yang sama. Bukan hanya
masalah sikap permisif dan bebas terhadap hubungan seksual,
tetapi ada sesuatu yang mengubah suasana dari aktivitas dan
minat manusia yang sangat penting itu. Perdebatan mengenai
keabsahan atau haramnya sifat hubungan itu malah dianggap
suatu yang kuno. Memang benar masih banyak kelompok-
kelompok yang religius yang masih tetap membicarakan hal ini.
Tetapi sebagaimana dapat dilihat dari diskusi-diskusi mereka
di media, terlihat mereka yang berpandangan agama yang ketat
sekarang menjadi golongan minoritas yang disepelekan.
Masyarakat Barat sekarang ini memandang seks sebagai
dorongan alamiah yang harus dipenuhi tanpa hambatan apa
pun. Rasa malu yang biasanya ada dalam percakapan di antara
wanita sekarang sudah tidak ada lagi. Telanjang, penonjolan
tubuh, pembicaraan tanpa malu dan pengakuan blak-blakan
dianggap sebagai mode atau penampakan kebenaran umum.
Tidak ada seorang pun yang merisaukan dorongan

76
22
Bab II: Kedamaian Sosial

alamiah manusiawi lainnya. Apakah bukan hal yang umum


bagi hewan maupun manusia untuk mencoba memiliki apa
yang disukainya? Apakah juga bukan dorongan alami hewaniah
untuk merasa marah dan melepaskan amarah itu dengan cara
yang paling gila? Seekor anjing yang lemah akan sama terdorong
sebagaimana halnya dengan anjing yang kuat, hanya saja yang
kuat akan menggigit sedangkan yang lemah mungkin hanya
meng¬gonggong saja.
Apa saja larangan-larangan dalam masyarakat (norma-
norma perilaku sosial, konsep kesopanan dan lain-lain) yang
selalu menjadi ganjalan bagi ekspresi dorongan alamiah yang
bebas? Mengapa hanya seks saja yang dianggap sebagai kekuatan
penggerak (motivasi) yang harus diberikan kebebasan untuk
mengekspresikan dirinya dengan mengabaikan adat, norma-
norma, kesopanan, kepatutan dan kepantasan?
Apa yang kita lihat sekarang ini merupakan suatu fenomena
yang perlu dicerna dan dianalisis secara hati-hati. Sesuatu
yang kita anggap sebagai permisif dalam hubungan seksual
dinyatakan juga dalam bentuk meningkatnya tendensi untuk
mencuri dan merampok bidang lain kehidupan manusia serta
melukai dan menyakiti lainnya. Pengejaran kenikmatan dengan
selera menyimpang yang tanpa batasan merupakan suatu
tendensi dekadensi yang telah melumat pilar-pilar kebudayaan
yang paling agung dan mengembalikan gaya hidup ini kembali
ke zaman awal manusia.
Kita melihat pertumbuhan yang luar biasa dari ritual-ritual,
larangan-larangan dan suruhan yang dipaksakan masyarakat
pada individual, tetapi bersamaan dengan itu kita juga bisa
melihat kesenangan dalam romansa dan percintaan berperan
mencolok dalam bidang ini. Sastra, sajak, kesenian, musik,
gaya, mode, penampilan, kesukaan akan wangi-wangian dan
berkembangnya perilaku yang sopan dan santun, kalau tidak

77
23
Islam dan Isyu Kontemporer

semuanya, sedikit banyak merupakan hasil sampingan dari


dorongan dasar di bidang respon sosial.
Akan tiba suatu saat ketika generasi masa datang akan
menolak dan memberontak terhadap peradaban masyarakat
yang diperoleh dari perjalanan ribuan tahun. Pemberontakan
tersebut tidak harus berbentuk penolakan total keseluruhan.
Namun mereka yang teliti pasti bisa melihat arah dari gerakan
tersebut. Gaya hippies, bohemian, sadisme, peningkatan
kekerasan seksual dan berbaliknya perilaku seksual ke bentuk
aslinya yang bersifat hewaniah dan kasar, hanyalah beberapa
contoh tentang trend pembalikan sebagaimana dikemukakan
di atas.
Untuk melihat apa yang sedang melanda generasi muda,
kita cukup melihat di jalan-jalan adanya kelompok-kelompok
pemuda jorok berangasan yang hidup di lingkungan mereka.
Dekil dan bau tengik kelihatannya sudah menggantikan
kesenangan akan kebersihan dan harum-haruman. Pakaian
yang rapi telah beralih menjadi pakaian asal jadi yang tak
berukuran. Lewat sudah masa dimana setitik noda di baju
yang bisa menimbulkan rasa malu. Celana jeans belel yang
sengaja dirobek untuk mempertontonkan paha di dalamnya
sekarang ini dianggap lebih berharga dari sepasang pantalon
yang baru. Tentu saja tidak semua bagian dari masyarakat
akan memperlihatkan gejala ketidaksukaan terhadap tradisi
yang demikian ekstrim, seperti juga suatu penyakit tidak akan
menjadikan seluruh tubuh bernanah. Di sana sini ada beberapa
borok dan hal ini sudah cukup menggambarkan penyakit
yang diderita seseorang. Mentalitas tidak bertanggungjawab
mulai berkembang. Indisipliner dan kekisruhan menjadi menu
sehari-hari. Bertambah banyak gejala dekadensi mengemuka di
berbagai bidang kehidupan manusia.
Mengejar kenikmatan di semua bidang kehidupan

78
24
Bab II: Kedamaian Sosial

memerlukan perubahan dan inovasi terus menerus agar selalu


lebih menggairahkan. Hal-hal yang tadinya dianggap cukup
memberi kepuasan di masa lalu, sekarang ini sudah tidak lagi.
Rokok dan bahan memabukkan tradisional tidak lagi cukup
memuaskan bagi masyarakat yang bertambah gelisah. Muncul
berbagai macam narkotik jenis baru dan usaha apa pun yang
dilakukan untuk menekannya ternyata tidak cukup berhasil.
Pecandu obat bius sekarang tetap saja meminta yang lebih
keras lagi sehingga muncul shabu-shabu (crack) yang lebih
adiktif dan mematikan.
Di bidang musik pun muncul trend yang sama dalam
beberapa dasawarsa terakhir. Suatu penelitian mengenai
perkembangan musik selama beberapa abad yang lalu dibanding
perubahan cepat dalam beberapa dasawarsa terakhir di bidang
tingkat desibel suara dan kecepatan irama, memberikan
gambaran perbandingan yang menarik dan mencengangkan.
Saya pribadi tidak tahu banyak mengenai musik dan untuk
itu mohon dimaklumi kalau pernyataan saya itu tidak sesuai
dengan kenyataan dalam dunia musik. Intuisi saya mengatakan
bahwa perkembangan musik di Barat selama beberapa abad
terakhir bersifat agung, indah dan meresap. Musik seperti
itu membawa kedamaian dalam hati dan pikiran. Musik yang
terbaik adalah yang bisa meresap ke kalbu dan sejalan dengan
daya musikalitas yang ada dalam jiwa manusia. Keharmonisan
dan kedamaian merupakan tujuan utama dari evolusi musik
pada waktu itu. Tentu saja ada beberapa bagian dari musik
pujangga-pujangga besar tersebut yang menggambarkan
letusan gunung, badai, halilintar dan hiruk pikuk yang berkaitan
dengan fenomena alam. Kenangan seperti itu terekam dan
disimpan dalam mekanisme memori kehidupan. Kadang-
kadang klimaksnya mencapai kegemuruhan sedemikian
rupa seolah-olah seluruh alam akan meledak. Namun semua

79
25
Islam dan Isyu Kontemporer

pemirsa tetap duduk tenang, tanpa menggerakan ototnya atau


pun mengerdipkan mata, menenggelamkan dirinya dalam arus
banjir musik yang mengalir sampai tiba-tiba datang keheningan.
Barulah kemudian tepuk tangan pemirsa membahana.
Musik yang paling gemuruh dan sangat emosional pun tidak
akan menjadikan pemirsanya menjadi mahluk beringas dan
bertingkah laku liar. Inti dari semua musik tersebut adalah
kedamaian, keharmonisan dan keagungan. Naluri baik manusia
dibangunkan dan ditonjolkan sedangkan naluri buruknya
dibuang.
Sayang sekali, dalam beberapa dasawarsa terakhir
kita melihat fenomena yang lain sama sekali. Telinga
generasi kontemporer dipekakkan oleh musik yang mampu
membangkitkan nafsu-nafsu kasar manusia. Generasi yang
kacau dan gelisah tersebut mengikuti musik yang membuat
mereka menjadi gila. Tambah kasar musiknya akan tambah
populer jadinya. Saya mohon dimaafkan atas ketidaktahuan
saya mengenai dunia musik klasik dan populer, namun satu hal
yang saya yakini adalah kekasaran, pemberontakan, kegilaan
dan vandalisme tersebut telah merusak sifat-sifat agung
manusia.
Profesor Bloom sebagai orang yang memahami musik Barat
rupanya sependapat dengan saya dalam bukunya The Closing
of the American Minds ketika ia meratapi erosi pada kewarasan
pikiran anak-anak muda kontemporer yang telah dicabik-cabik
oleh eksposur terus menerus dari musik rock yang dianggapnya
sebagai makanan sampah bagi jiwa manusia.
Banyak gejala-gejala nyata dari kondisi sakit masyarakat
tersebut yang secara berangsur menjadikan kehidupan manusia
tambah terganggu dan jauh dari kebahagiaan, kepuasan,
kedamaian dan keamanan. Manusia boleh saja menyangkal
keberadaan Tuhan namun ia tidak dapat menyangkal eksistensi

80
26
Bab II: Kedamaian Sosial

alam yang tahu betul bagaimana membalas kejahatan yang


ditujukan kepadanya.
Di semua masyarakat materialistis, faktor-faktor utama
yang menjadi penyebab pertumbuhan dan penyebaran
kejahatan kurang lebih sama saja. Beberapa sudah dibahas
dimuka, karena itu kita ringkas saja beberapa faktor penyebab
sebagai pengingat. Faktor-faktor itu adalah:
(a) berkembangnya atheisme,
(b) menurunnya keimanan pada Tuhan yang Maha Kuasa
yang memperhatikan kehidupan manusia dan bagaimana
manusia berperilaku,
(c) melemahnya keyakinan akan norma-norma tradisional
dan etika,
(d) dan meningkatnya kecenderungan untuk melupakan
tujuan dan menghalalkan semua cara untuk mencapai
tujuan tersebut.
Situasi seperti inilah yang ada di tengah masyarakat dunia
yang katanya ‘beradab’ dan ‘maju.’ Secara berangsur dengan
melunturnya norma-norma moral dan etika, situasi itu mulai
mempengaruhi proses legislatif dan eksekutif pemerintahan.
Jika tidak ada lagi hukum Tuhan yang diberlakukan sedangkan
norma-norma etika dan adat yang baik-baik disangkal dan
ditentang, maka undang-undang yang tujuannya untuk
mendisiplinkan perilaku moral pun akhirnya menjadi lebih
kendur dan akomodatif. Landasan utama yang dijadikan dasar
dari hukum yang mengatur perilaku moral kelihatan mulai
meluntur.
Studi perbandingan mengenai hukum dibidang ini yang
mencakup beberapa abad yang lalu bisa membuktikan hal di
atas secara efektif. Lewat sudah masa dari pengarang besar
Oscar Wilde dimana homoseksual dianggap sebagai kejahatan

81
27
Islam dan Isyu Kontemporer

yang memperoleh hukuman masyarakat secara keras. Lewat


juga sudah masanya dimana kesucian tidak saja dianggap
sebagai sifat baik manusia tetapi juga merupakan kepercayaan
masyarakat yang jika dilanggar akan mengakibatkan yang
bersangkutan dimintai pertanggungjawabannya. Pelunakan
pandangan terhadap kejahatan tidak lagi dianggap suatu hal
yang mengejutkan. Itulah yang menjadi masalah sebenarnya.
Definisi kejahatan sendiri sedang mengalami perubahan
yang mendasar. Apa yang kemarin dianggap sebagai kejahatan,
sekarang ini dianggap hal yang wajar saja. Apa yang tadinya
disembunyikan karena malu atau takut teguran masyarakat,
sekarang ini malah dengan bangga dipertontonkan. Jika
pandangan hidup seperti itu memang dirasa sehat dan patut
untuk kelangsungan manusia maka filosofi etika keagamaan
dan moral boleh dianggap kuno dan tidak diingini. Etika seperti
itu tidak lagi memiliki kepentingan dalam masa kontemporer
ini.
Dorongan alamiah yang bertiup di dunia yang hidup maupun
yang tidak, merupakan prinsip keseluruhan yang berlaku bagi
kejahatan dan hukuman (crime and punishment), atau kebaikan
dan imbalan (goodness and reward). Di lingkungan yang tidak
bernyawa, prinsip tersebut dapat dilihat dari berlakunya
hukum alam. Di lingkungan alam yang bernyawa, proses evolusi
sebelum terciptanya manusia merupakan hasil proses prinsip
yang sama meskipun proses tersebut bersifat bawah sadar
atau semi dormant. Bila kita meniti anak-anak tangga evolusi
dari yang paling bawah sampai ke tingkat eksistensi manusia,
urutannya adalah dari keadaan kurang sadar ke tingkatan yang
lebih sadar. Dalam istilah evolusi, prinsip-prinsip kejahatan
dan hukuman serta kebaikan dan imbalan diterjemahkan
sebagai survival of the fittest (keberhasilan dari yang paling
tepat). Sepanjang proses keseluruhan evolusi, prinsip tersebut

82
28
Bab II: Kedamaian Sosial

merupakan kekuatan yang mendorong evolusi ke muka dan ke


atas.
Sulit diterima akal bahwa setelah proses ini mencapai
puncaknya pada manusia yang merupakan ciptaan terbaik,
dimana kesadaran telah mencapai horizon yang tidak terhingga,
lalu tiba-tiba prinsip kejahatan dan hukuman dianggap tidak
berlaku dan dipandang kuno. Jika memang penciptaan dunia
ini masih memiliki tujuan yang lebih luhur lagi, harus ada suatu
akuntabilitas tanpa mana keseluruhan hal tersebut menjadi
tidak berarti.
Sangat mengherankan bahwa kadang-kadang para pemikir
terbesar pun tidak mampu melihat kebenaran yang nyata
seperti ini. Contohnya adalah Albert Einstein, pencipta teori
relativitas, yang mengatakan :

“Saya tidak bisa membayangkan adanya suatu Tuhan yang


memberikan ganjaran dan hukuman pada ciptaannya
sendiri, yang tujuan keberadaannya dibentuk menurut
selera kita; Tuhan yang pendek kata hanya merupakan
cerminan dari kerapuhan manusia.”
(Albert Einstein)

Bila sosok Tuhan itu memang ada, Maha Pencipta yang


tidak bisa disangkal eksistensinya oleh Albert Einstein, dan jika
semua kaidah ilmiah yang berlaku di lingkungan ciptaanNya itu
diciptakan dan diatur oleh Maha Wujud yang sama, adalah sulit
diterima akal bahwa Dia akan mengabaikan tujuan ciptaan-
Nya dengan cara menghapuskan prinsip-prinsip kejahatan
dan hukuman serta membiarkan manusia mengembara dalam
kekacauan perilakunya.
Mengenai pandangan Einstein bagian kedua di atas,

83
29
Islam dan Isyu Kontemporer

nyata bahwa ia gagal memahami tidak saja proses kejahatan


dan hukuman dalam perkembangan evolusi tetapi juga salah
mengartikan pengertian bahwa manusia diciptakan dalam
acuan Tuhan.
Manusia yang diciptakan dalam acuan Tuhan tidak berarti
ia merupakan model Tuhan yang sempurna di muka bumi.
Kalau memang demikian adanya maka dunia akan seperti
surga di bumi dan semua manusia akan mirip satu dengan
lainnya. Mungkin bisa diperdebatkan bahwa tempat seperti itu
memang bisa disebut surga atau suatu kebosanan, karena tidak
ada keanekaan, perubahan atau perbedaan dalam bau, warna
dan aura. Bukan demikian pengertian dan tujuan dari arti kata
bahwa manusia diciptakan dalam acuan Tuhan.
Ungkapan tersebut mengandung makna kebijaksanaan
yang dalam dan menyatakan potensi-potensi yang dimiliki
manusia. Ungkapan ini menyiratkan sasaran mulia yang harus
terus dicapai oleh manusia. Sasaran itu harus sama sempurna
dengan apa yang dapat dicapai manusia melalui penerapan ciri-
ciri Ilahi sehingga ia kemudian eksis sebagai bayangan Tuhan.
Sasaran tersebut tidak bersifat tetap sehingga manusia bisa
mengatakan bahwa ia telah mencapainya dan menyombongkan
dirinya sebagai bayangan Ilahi, lalu statis tidak mengembangkan
diri lagi. Sebagaimana Tuhan itu tidak mempunyai batas dengan
sifat-sifat yang juga tidak mempunyai batas, maka perjalanan
ke arah-Nya pun tidak mengenal batas. Dalam konteks ini
pengertian kesempurnaan berarti perubahan ke arah lebih baik
dari tingkatan yang rendah ke tingkat yang lebih tinggi.
Tuhan adalah wujud yang Maha Sempurna, Maha Adil, Maha
Pengasih, Maha Melihat, Maha Mengetahui, Maha Pencipta dan
Penguasa Hari Kisangat. Al-Quran menyatakan bahwa:

84
30
Mengetahui, Maha Pencipta dan Penguasa Hari
Kiamat. Al-Quran menyatakan bahwa:
Bab II: Kedamaian Sosial

‫الر ْح هم ُن‬ َّ ‫ب َو‬


َّ ‫الش َهادَ ِة ُه َو‬ ْ ‫اّلل الَّ ِذ‬
ِ ‫ى َاَل اِلَ َه اِ َّّل ُه َو هعلِ ُم الْ َغ ْي‬ ُ ّ‫ُه َو ه‬
َّ ‫ك الْق ُُّد ْو ُس‬
‫السل ه ُم‬ ْ ‫اّلل الَّ ِذ‬
ُ ِ‫ى َاَل اِلَ َه اِ َّّل ُه َو ال َْمل‬ ُ ّ‫الر ِح ْي ُم ُه َو ه‬ َّ
ِ ّ‫َِب ُس ْب هح َن ه‬
‫اّلل َع ّمَا‬ ُ ‫ال ُْم ْؤم‬
ُ ‫ِن ال ُْم َه ْي ِم ُن ال َْع ِز ْي ُز الْ َج ّب‬
ُ ِّ ‫َار ال ُْم َتك‬
‫ٓاء الْ ُح ْس هٰن‬ ِ ‫اّلل الْ َخا لِ ُق ال َْب‬
ُ ‫ار‬
ُ ‫ئ ال ُْم َص ِّو ُر لَ ُه ْاّل َْس َم‬ ُ ّ‫ُي ْش ِرك ُْو َن ُه َو ه‬
‫الس هم هو ِ َو ْاّل َر ِ َو ُه َو ال َْع ِزيْ ُز الْ َح ِ ْي ُم‬َّ ِ ‫ُي َس ِّب ُ لَ ُه َما‬
kedamaian, pelimpahْ keamanan, Maha
Pelindung,
“Dia-lah MahatuhanPerkasa,
Allah dan tiada selain Dia, YangMahaMengetahui
Dia-lahPenakluk,
segala Allah
yang gaibMaha
dan tiada
dan Agung,yangMaha
tuhan
segala selain
nampak. Suci
Dia, Allah,
Yang
Dia-lah yang Maha
jauh di
Mengetahui
Pemurah, atas
Maha segala
Penyayang.apaDia-lah
yang yang
gaib mereka
dandan
Allah segala
tiada tuhan
selain Dia, Maha
persekutukan
yang Berdaulat
nampak. dengan yang Maha
Dia. Dia-lah
Dia-lah Suci, sumber
Maha segala
yang Allah,
kedamaian, pelimpah
Maha Pencipta,
Pemurah, keamanan,segala
pembuat
Maha Penyayang. Maha Pelindung,
Dia-lah AllahMaha
sesuatu,
Perkasa, Maha Penakluk, Maha Agung, Maha Suci Allah, jauh di
pemberi
dan segala
tiada tuhanbentuk. Kepunyaan
selain Dia, Maha Dia-
atas apa yang mereka persekutukan dengan Dia. Dia-lah Allah,
lah segalayang
Berdaulat nama Mahayang terindah.
Suci, sumber Segala
segala
Maha Pencipta, pembuat segala sesuatu, pemberi segala bentuk.
sesuatuDia-lah
kedamaian,
Kepunyaan di pelimpah
seluruh
segala namalangit
keamanan, dan Maha
yang terindah. bumi sesuatu
Segala
di menyanjung Diabumi
seluruh langit dan danmenyanjung
Dia-lah yangDia danMaha
Dia-lah yang
- 102 -
Perkasa, Maha Maha(S.59
Bijaksana.
Maha Perkasa, Al-Hasyr
Bijaksana.”
: 23-25). (QS.59 Al-Hasyr : 23-25).
Itulah Tuhan yang menciptakan alam ini. Dia tidak
memiliki
Itulahkelemahan seperti halnya
Tuhan yang menciptakan alam ini.manusia. Al-
Dia tidak memiliki
Quran berulangkali
kelemahan menghimbau
seperti halnya manusia. agar mereka
Al-Quran yang
berulangkali
menghimbau agar mereka yang beriman
beriman untuk selalu memperhatikan tanda-tanda- untuk selalu
memperhatikan
Nya seperti : tanda-tanda-Nya seperti :

‫ى َخل َ َق‬ ْ ‫ْك َو ُه َو ع رَٰل ك ُ ِ ّل َش ْي ٍء قَ ِديْ ٌر الَّ ِذ‬ ُ ‫ى ِب َي ِد ِه ال ُْمل‬ ْ ‫ٰب َك الَّ ِذ‬
َ ‫َت ر‬
‫ال َْم ْو َت َوالْ َح ريوةَ لِ َي ْبل َُوك ُْم ا َ ُّيك ُْم ا َ ْح َس ُن َع َم ََل َو ُه َو ال َْع ِز ْي ُز الْ َغف ُْو ُر‬

ْ ‫الر ْح رم ِن م‬
‫ِن‬ ْ ‫الَّ ِذ‬
َّ ‫ى َخل َ َق َس ْب َع َس رم رو ٍت ِط َباقًا َما َت ررى ِِف ْ َخل ْ ِق‬
85
31
‫ارج ِِع ال َْب َص َر‬
ْ ‫ثُ َّم‬ ْ ‫َارج ِِع ال َْب َص َر َه ْل َت ررى م‬
‫ِن ف ُُط ْو ٍر‬ ْ ‫َتف ُرو ٍت ف‬
Nya seperti :
‫ى َخل َ َق‬ ْ ‫ْك َو ُه َو ع رَٰل ك ُ ِ ّل َش ْي ٍء قَ ِديْ ٌر الَّ ِذ‬ ُ ‫ى ِب َي ِد ِه ال ُْمل‬ ْ ‫ٰب َك الَّ ِذ‬
َ ‫َت ر‬
Islam dan Isyu Kontemporer
‫ال َْم ْو َت َوالْ َح ريوةَ لِ َي ْبل َُوك ُْم ا َ ُّيك ُْم ا َ ْح َس ُن َع َم ََل َو ُه َو ال َْع ِز ْي ُز الْ َغف ُْو ُر‬

ْ ‫الر ْح رم ِن م‬
‫ِن‬ ْ ‫الَّ ِذ‬
َّ ‫ى َخل َ َق َس ْب َع َس رم رو ٍت ِط َباقًا َما َت ررى ِِف ْ َخل ْ ِق‬
‫ارج ِِع ال َْب َص َر‬
ْ ‫ثُ َّم‬ ْ ‫َارج ِِع ال َْب َص َر َه ْل َت ررى م‬
‫ِن ف ُُط ْو ٍر‬ ْ ‫َتف ُرو ٍت ف‬
ِ ‫ك ال َْب َص ُر َخ‬
ٌ ْ ‫اس ًا َّو ُه َو َح ِس‬ َ ‫ك ََّر َت ْ ِ َي ْ َ ِل ْ اِل َْي‬
“Maha beberkatlah Dia, yang ditangan-Nya ada kerajaan
dan Dia mempunyai kekuasaan atas segala sesuatu. Yang
menciptakan kematian dan kehidupan supaya Dia menguji
kamu, siapa di antara kamu yang terbaik amalnya; dan Dia
- 103 -
Maha Perkasa, Maha Pengampun. Yang telah menciptakan
tujuh petala langit dengan serasi. Engkau tidak akan melihat
ketidakpantasan di dalam penciptaan Tuhan yang Maha
Pemurah. Oleh karena itu pandanglah lagi. Adakah engkau
melihat sesuatu cacat? Kemudian pandanglah lagi, niscaya
penglihatan engkau hanya akan kembali kepada engkau dengan
bingung dan letih karena tidak menemukan ketidakserasian.”
(QS.67 Al-Mulk : 2 - 5)

Dengan memahami makna ungkapan dalam bayangan


atau acuan Tuhan maka jika kita menelaah keseluruhan proses
terciptanya alam, dari asal mula Ledakan Besar (The Big
Bang) sampai pada keadaannya sekarang ini, maka perjalanan
ciptaan dari keadaan tidak sadar menjadi sadar adalah suatu
perjalanan menuju ke arah terciptanya bayangan Tuhan dan
untuk mengembangkan sifat-sifat Ilahi dalam diri manusia.

7. Iklim Sosial Islam

Di sisi lain, Islam berusaha menciptakan suatu iklim yang

86
32
Bab II: Kedamaian Sosial

sangat berbeda dengan hal yang diuraikan di atas sebagaimana


musim semi sangat berbeda dengan musim gugur.
Dalam konsep Islam mengenai kemasyarakatan, Islam
menyederhanakan, menertibkan dan membatasi dorongan
nafsu alamiah yang jika tidak dikendalikan akan mengharubiru
emosi manusia. Islam melarang pemenuhan hawa nafsu yang
pada akhirnya alih-alih membawa kenikmatan malah hanya
akan membawa lebih banyak kesengsaraan bagi masyarakat.
Pada saat bersamaan, Islam memperkenalkan selera
baru dan mengembangkan kemampuan untuk mendapatkan
kepuasan dari tindakan-tindakan yang kelihatannya hambar
dan tidak berarti bagi mereka yang tidak mengerti. Selera
manusia dimodifikasi serta keinginan nafsu sensual yang kasar
didisiplinkan ke arah pemenuhan tujuan yang luhur.
Namun masalahnya adalah bagaimana caranya kita
memastikan bahwa trend sosial yang ada itu memang tidak
sehat bagi suatu masyarakat. Bagi saya jawabannya sederhana
saja. Ciri sehat suatu masyarakat bisa diukur sebagaimana
halnya ciri-ciri kesehatan individual. Jika seseorang sedang
dalam kesakitan, gelisah, reaksinya abnormal atau subnormal
serta ketika kecemasan menggantikan kedamaian hati dan
pikiran, tidak perlu seorang yang sangat pintar atau seorang
dokter guna mendiagnosa bahwa orang tersebut sedang tidak
sehat. Semua gejala-gejala itu terlihat nyata dalam masyarakat
kontemporer.
Benar sekali apa yang diungkapkan oleh Yesus ketika beliau
mengatakan:
“Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah
orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah
ara dari rumput duri? Demikianlah setiap pohon yang baik
menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak

87
33
Islam dan Isyu Kontemporer

baik menghasilkan buah yang tidak baik. Tidak mungkin


pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik,
ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah
yang baik.”
(Matius 7 : 16 - 18)

Orang sekarang ini semuanya mengeluhkan pahitnya


buah tetapi anehnya mereka tidak ingin mengganti pohonnya
dengan yang lebih baik. Mereka tidak bisa memahami bahwa
sebenarnya bukan pohonnya yang salah dan bukan juga buah
yang dihasilkannya.
Tatanan sosial masyarakat Islam berpandangan bahwa
sebaiknya mencabut pohon yang buruk dan menanam pohon
yang lebih sehat.
Sejalan dengan petunjuk Al-Quran, ketika Nabi
AdamSejalan dengan
dicegah petunjuk
memakan Al-Quran,
buah ketika Nabi
dari pohon Adamas.
larangan,
dicegah memakan buah dari pohon larangan, yang dimaksud
yang dimaksud adalah :
adalah:

‫اّلل َمثَال َكَلِ َم ًة َط ِ ّي َب ًة ك ََش َج َر ٍة َط ِ ّي َب ٍة ا َ ْصل َُها‬


ُ ّ‫ا َل َْم َت َر ك َْي َف َض َر َب ه‬
‫ْي ِباِذْ ِن َر ِّب َها‬ ٍ ْ ‫الس َمٓا ِء ُت ْؤ ِت ْْٓ اُكُل ََها ك ُ َّل ِح‬
َّ ‫ت َوفَ ْر ُع َها ِِف‬ ِ َ‫ث‬
ٌ ‫اب‬
‫اا لَ َ ل َّ ُه ْم َ َ َ َّك ُر ْو َن‬ ِ ‫اّلل ْاا َ ْمثَا َا لِل َّل‬
ُ ّ‫َو َ ْ ِر ُب ه‬
“Tidakkah engkau lihat bagaimana Allah membuat
Tidakkah
perumpamaanengkau lihat yang
satu kalimah bagaimana
baik? KalimahAllah
itu seperti
membuat perumpamaan satu kalimah yang dan
sebatang pohon yang baik yang akarnya kokoh kuat
cabang-cabangnya
baik? Kalimah itumenjangkau sampai kepohon
seperti sebatang langit. Ia
memberikan buahnya
yang baik yangpada setiap waktu
akarnya kokoh dengan
kuatizin Tuhannya.
dan
Dan Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu bagi
cabang-cabangnya menjangkau sampai ke
manusia supaya mereka ingat.”
langit. Ia (QS.14
memberikan buahnya
Ibrahim : 25 - 26) pada
setiap waktu dengan izin Tuhannya. Dan
34 Allah
88 membuat perumpamaan-
perumpamaan itu bagi manusia supaya
mereka ingat. (S.14 Ibrahim : 25 - 26)
Bab II: Kedamaian Sosial

Yang dimaksud pohon disini adalah perlambang. Al-Quran


mengemukakan secara jelas mengenai filosofi yang sehat dan
tidak sehat dengan menggunakan bahasa perlambang yang
sama. Pohon yang buruk dan keadaan mereka yang ingkar
diuraikan dalam ayat berikut:

‫ِن ف َْو ِق ْاْل َْر ِض َما‬ ْ َّ‫اج ُتث‬


ْ ‫تم‬ ْ ‫َو َمث َُل كَلِ َم ٍة َخ ِب ْيثَ ٍة ك ََش َج َر ٍة َخ ِب ْيثَ ِة‬
‫ت ِِف الْ َح هيو ِة‬ ِ َّ‫اّلل الَّ ِذيْ َن ها َم ُن ْوا ِبا لْق َْو ِل الث‬
ِ ‫اب‬ ُ ّ‫ت ه‬ ُ ‫ار ُيث َِّب‬ٍ ‫ِن ق ََر‬ ْ ‫ل ََها م‬
ُ ّ‫اللا لِ ِم ْ َ َو َي ْ َ ُل ه‬
ُ ‫اّلل َما َي َش ٓا‬ ّ‫اّلل ه‬ُ ّ‫اْل ِخ َر ِة َو ُي ِ ُّل ه‬ ُّ
‫الل ْ َيا َو ِِف ْ ه‬
“Dan perumpamaan kalimah yang buruk adalah seperti halnya
Dan perumpamaan kalimah yang buruk
pohon yang buruk yang telah dicabut dari tanah dan tidak
adalah kemantapan.
mempunyai seperti halnya pohon yang
Allah meneguhkan buruk yang
orang-orang
yangdengan
beriman telah firman
dicabut
yangdari
kokohtanah dan
di dunia tidak
ini dan di akhirat;
danmempunyai kemantapan.
Allah membiarkan orang-orang yang aniayaAllah
tersebut. Dan
Allah berbuat
meneguhkan apa yang Dia
orang-orang kehendaki.”
yang beriman
(QS.14 Ibrahim : 27
dengan firman yang kokoh di dunia ini- 28)
dan di akhirat; dan Allah membiarkan
orang-orang
Yang yang ‘kalimah’
dimaksud dengan aniaya disini
tersebut.
adalahDan
hal-hal yang
berkaitan
Allahdengan
berbuatfilosofi,
apa sistem
yang atau
Dia tatanan, sama dengan
kehendaki.
arti ‘kata’ yang digunakan dalam pengertian yang luas seperti
(S.14 Ibrahim : 27 - 28)
dalam pembukaan Injil Yohanes :
Yang dimaksud dengan ‘kalimah’ disini adalah hal-
hal “Pada
yang mulanya
berkaitan
adalahdengan filosofi,
Firman; Firman sistem atau
itu bersama-sama
tatanan,
dengansama dengan
Allah dan Firmanarti ‘kata’ Allah.”
itu adalah yang(Yohanes
digunakan
1:1)
dalam pengertian yang luas seperti dalam pembukaan
Injil Yahya
Filosofi: serta tatanan yang buruk pasti bernasib sama
dengan pohon buruk yang gagal dalam ujian survival of the fittest
Pada
dan mulanya
akhirnya adalaholeh
akan tercabut Firman; Firman
badai yang itu
menghempas.
bersama-sama
Di dengan
sisi lain, contoh Allahdan
dari sistem dantatanan
Firman
yang sehat
itu adalah Allah. (Yahya 1:1)
Filosofi serta tatanan yang buruk pasti bernasib sama89
35
dengan pohon buruk yang gagal dalam ujian survival
bumi dengan cabang-cabang tinggi yang menggapai
langit. Pohon ini dihidupi oleh cahaya langit dan ia
Islam dan Isyu Kontemporer
menghasilkan buah yang baik di setiap musim. Al-
Quran mengemukakan mereka yang percaya sebagai
ditamsilkan sebagai pohon yang berakar kuat di bumi dengan
orang yang memiliki
cabang-cabang tinggi yangkeimanan
menggapaipenuh pada ini
langit. Pohon Tuhan,
dihidupi
dimana
oleh cahayakeseluruhan
langit dan ia struktur etika
menghasilkan buahdan moralnya
yang baik di setiap
tertanam kokoh mengemukakan
musim. Al-Quran dalam keimanan tersebut.
mereka Jadi sebagai
yang percaya ada
keabsolutan
orang yang dalam memilikikonsep Islam
keimanan mengenai
penuh moraldimana
pada Tuhan, dan
etika yang tidak mengizinkan diskriminasi dalam
keseluruhan struktur etika dan moralnya tertanam kokoh dalam
keimanan
semua segitersebut. Jadi ada keabsolutan
sosial, keagamaan atau pundalam
ras. konsep Islam
mengenai moral dan etika yang tidak mengizinkan diskriminasi
Prinsip yang jadi pedoman bagi keseluruhan aktivitas
dalam semua segi sosial, keagamaan atau pun ras.
kemanusiaan dinyatakan dalam ayat Al-Quran berikut
Prinsip yang jadi pedoman bagi keseluruhan aktivitas
:
kemanusiaan dinyatakan dalam ayat Al-Quran berikut:

‫ات َو ْاْل َْر ِض َواِل َْي ِه ُي ْر َج ُع ْاْل َ ْم ُر كُل ُّ ُه فَا ْع ُب ْد ُه‬


ِ ‫الس هم هو‬
َّ ‫ب‬ ِ ّ‫َو ِ ه‬
ُ ‫لِل غ َْي‬
َ ّ‫َو َت َوك َّ ْل عَل َْي ِه َو َما َر ُب‬
‫ك بِ َغا ف ٍِل َع ّمَا َت ْع َمل ُْو َن‬
“Dan kepunyaan Allah-lah yang gaib di seluruh langit dan bumi
dan kepada Dia-lah akan dikembalikan segala urusan. Maka
Dan kepunyaan
sembahlah Allah-lah hanya
Dia dan bertawakallah yangkepada-Nya
gaib disaja. Dan
seluruh
Tuhan engkaulangit danmengenai
tidak lalai bumi dan apakepada Dia-
yang kamu kerjakan.”
lahjuga
Begitu akan
: (QS.11 Hud
dikembalikan segala urusan.
: 124)
Maka juga:
Begitu sembahlah Dia dan bertawakallah
hanya kepada-Nya saja. Dan Tuhan
ُ ّ‫ٰب َك ر‬
‫اّلل َر ُّب ال رْعل َ ِمْي‬
engkau َ ْ tidak lalai ‫خل ْ ُق َو ْاَل َ ْم ُر َت ر‬apa
َ mengenai َ ْ‫َل لَ ُه ال‬yang
َ َ‫ا‬
kamu kerjakan.
“Ingatlah, bagi-Nyalah (S.11 (hak)Hud : 124) dan pemberian
penciptaan
... perintah.
Ingatlah, Maha bagi-Nyalah
beberkat Allah, (hak) Tuhanpenciptaansemesta alam.”
dan pemberian(QS.7 perintah.
Al-Araf
- 109 - :Maha
55) beberkat
Allah, Tuhan semesta alam. (S.7 Al-Araf :
55) filosofi Islam bermula dari dan berakhir pada
Semua
kewenangan
Semua mutlak
filosofi Islam daribermula
Tuhan, pencipta dari dan seluruh
berakhir alam. pada
kewenangan mutlak dari Tuhan, pencipta seluruh
alam.
90
36
Bab II: Kedamaian Sosial

DASAR-DASAR MASYARAKAT ISLAM


8. Dasar-Dasar
Ayat Quran Masyarakat
yang menjadi pedoman Islami
pokok dari
masalah ini adalah :
Ayat Quran yang menjadi pedoman pokok dari masalah ini
adalah:

‫ٓاى ِذى الْق ُْر هٰب َّو َّي ْن هٰه َّع ِن‬ ْ ‫ا َّن ه‬
ِ ‫ان َّواِ يْ َّت‬ِ ‫اّلل يَّأ ُم ُر ِبا ل َّْع ْد ِل َّو ْاْلِ ْح َّس‬ َّ ّ ّ ِ
‫ك ِر َّوال َّْب ْغ ِي َّي ِع ُظك ُْم ل ََّّعلَّّك ُْم َّتذَّ َّّك ُر ْو َّن‬
َّ ‫الْ َّف ْح َّشا ٓ ِء َّوال ُْم ْن‬

“Sesungguhnya Allah menyuruh berlaku adil dan berbuat


Sesungguhnya Allah menyuruh berlaku adil
kebajikan kepada orang lain dan memberi orang-orang lain
dan berbuat
seperti kebajikan
kepada kaum kerabatkepada
sendiri dan orang lain dari
melarang
dan memberi
perbuatan orang-orang
keji dan mungkar lain seperti
dan pemberontakan. Dia memberi
kepada
kamu nasihatkaum supayakerabat sendiripelajaran.”
kamu mengambil dan
(QS.16 An-Nahl
melarang dari perbuatan keji dan : 91)
mungkar dan pemberontakan. Dia
Bagian awal dari ayat ini berkaitan dengan aspek ekonomi
memberi kamu nasihat supaya kamu
dari tatanan sosial. Ayat tersebut menggambarkan citra yang
mengambil pelajaran. (S.16 An-Nahl : 91)
jelas konsep Islam mengenai keadilan, kejujuran dan kebajikan
Bagian
dalam awal dari ayat
menangani ini berkaitan
komponen masyarakat denganyang aspek
kurang
ekonomi
beruntung.daripada
Bagian kedua tatanan sosial. Ayat
menggambarkan citra tersebut
sosial dari
menggambarkan
suatu masyarakat yang citraingin
yang jelas dari
diciptakan oleh konsep
Islam. Islam
mengenai keadilan,
Di bagian kejujuran
ini, Tuhan dan semua
melarang kebajikan dalam
tindakan yang
menangani
dianggap salah komponen masyarakat
menurut standar universal,yangsepertikurang
perilaku
beruntung. Bagian kedua menggambarkan citra sosial
tidak sopan, permusuhan, penghinaan, pokoknya semua
kejahatan
dari suatu sosial yang terlepas
masyarakat yang dari
inginajaran agama manapun,
diciptakan oleh
dikutuk oleh pendapat umum masyarakat manusia.
Islam.
Demikian
Di bagian ini,pula,
TuhanIslam tegas menolak
melarang semua dantindakan
mengutukyang semua
kecenderungan, perilaku dan sikap yang akan membawa
dianggap salah menurut standar universil, seperti
kekacauan, pemberontakan dan kekerasan. Yang dimaksud
perilaku
dengan katatidak sopan, permusuhan,
“pemberontakan” disini adalah setiappenghinaan,
usaha yang
tidak beralasan untuk menggulingkan tatanan yang sudah
- 111 -

91
37
Islam dan Isyu Kontemporer

mapan. Namun bukan itu saja. Dimana kata Arab ‘Baghiyi’


digunakan dalam Al-Quran, kata itu tidak hanya berkaitan
dengan pemberontakan politik atau bersenjata, tetapi juga
menyangkut pemberontakan dalam masyarakat terhadap nilai-
nilai luhur, kaidah-kaidah etika, ajaran agama maupun norma-
norma moral.
Di akhir ayat itu masyarakat diingatkan bahwa nasihat
tersebut untuk kemaslahatan manusia sendiri. Dengan
demikian sempurnalah gambaran dari ciri-ciri pokok suatu
tatanan sosial menurut Islam. Dapat ditambahkan disini bahwa
bagian awal ayat tersebut berkaitan langsung dengan ajaran
sosial menurut Islam. Masyarakat yang tidak peka terhadap
penderitaan manusia lain dan yang kurang memperhatikan
tujuan kemanusiaan, tidak bisa dikatakan sebagai masyarakat
Islami betapa pun masyarakat itu menganut aspek-aspek lain
dari ajaran sosial menurut Islam.
Sekarang mari kita melihat aspek lain dari masyarakat
Islam sebagaimana digambarkan dalam Al-Quran.
Islam menekankan integritas, loyalitas, kesetiaan dan
mengajak pada tindakan yang bisa menciptakan kedamaian
dalam hati dan pikiran. Islam memberikan batasan-batasan
agar masyarakat dalam mengejar kenikmatan tidak menjadi
timpang. Dengan demikian Islam mencegah setiap perilaku,
tak perduli betapa polos pada awalnya, yang kemudian akan
menjurus ke arah permisivitas dalam masyarakat. Kerusakan
akibat hal demikian yang ditimpakan pada masyarakat
adalah sangat besar dan berlapis-lapis. Masyarakat seperti itu
cenderung akan menjalankan seks bebas sebagaimana kita
temui di dunia sekarang ini.
Dalam masyarakat demikian, kecenderungan untuk
mengejar kenikmatan yang tidak dibatasi akan membawa
mereka ke arah penggugusan dan kehancuran dari ikatan-

92
38
Bab II: Kedamaian Sosial

ikatan kekeluargaan. Berbeda dengan ini, Islam mengagungkan


dan memelihara dengan ketat semua hubungan dengan bapak,
ibu, saudara dan anak. Islam menginginkan berkembangnya
persaudaraan yang lebih bersifat platonik dan bukan yang
bersifat sensual.

9. Menjaga Kehormatan

Menurut Islam, pengaturan wanita dalam suatu masyarakat


harus menyertakan pedoman-pedoman untuk mengembang-
kan cara-cara penjagaan kehormatan, kesetiaan pada satu
pasangan, menahan diri dan hidup bersih.
Penekanan pada kehidupan dengan menjaga kehormatan,
dengan pertahanan berlapis terhadap kemungkinan letupan
dorongan seksual merupakan salah satu ciri pokok dari
masyarakat Islam. Aspek pedoman kehidupan sosial menurut
Islam tersebut merupakan suatu hal yang sangat penting dalam
menjaga dan menyelsangatkan sistem kehidupan keluarga. Hal
inilah yang merupakan kebutuhan krusial pada saat ini.
Islam berusaha memperlebar jaringan kekeluargaan
dan bukan menciutkannya ke tingkat minimum, dengan
pengertian bahwa sebuah keluarga dimana kapasitas manusia
untuk mencintai dan keinginan dicintai bisa dipenuhi melalui
persahabatan dan persaudaraan sebagaimana hubungan
yang ada di antara kerabat dekat dan jauh, dan bukan oleh
pemenuhan dorongan seksual semata.
Mengherankan bahwa orang-orang cerdik pandai di
masyarakat modern tidak bisa menyadari bahwa begitu
pengejaran kenikmatan yang berkaitan dengan seks diumbar
bebas dalam masyarakatnya maka hal itu akan berkembang

93
39
Islam dan Isyu Kontemporer

dengan juga menghancurkan nilai-nilai mulia yang ada serta


merasuki diri mereka seperti halnya parasit.
Ahli psikologi Sigmund Freud merupakan salah satu contoh
produk dari masyarakat demikian. Ia selalu menganalisa
setiap motivasi manusia dari sudut pandang seksual. Baginya,
hubungan suci antara anak dan ibu pun dianggapnya berkaitan
dengan seks. Begitu juga menurutnya, tidak ada kesucian
dalam hubungan antara ayah dan anak perempuannya, tetapi
dianggapnya berorientasi pada seks atau dihasilkan oleh
dorongan seksual. Hampir semua yang dikerjakan manusia,
terlepas apakah ia menyadarinya atau tidak, selalu didasarkan
pada dorongan seksual yang terpendam. Saya tidak tahu persis
apakah dalam zaman Freud masyarakat sudah sedemikian
bebas hubungan seksualnya seperti keadaan saat ini, namun
rasanya pandangan seperti itu ikut berperan dalam melahirkan
pandangan kejiwaan manusia yang didominasi oleh seks.
Misalnya Freud benar, mestinya tambah yakin kita untuk
mencegah masyarakat bermain-main dengan dorongan-
dorongan alamiah yang berbahaya yang bisa menghasilkan
letupan-letupan itu.
Sayangnya manusia dalam iklim yang ada di masyarakat
modern tidak pernah mau mencoba memahami fitrat dan
karakteristik iklim sosial menurut Islam. Terlepas dari apakah
seseorang setuju atau menolak gagasan bahwa Tuhan ikut
berperan dalam kehidupan dan membentuk takdir manusia
serta apakah manusia mau atau tidak menyelaraskan perilaku
sosialnya sejalan dengan petunjuk Tuhan, satu hal yang pasti
adalah manusia tidak bisa mengalahkan Kekuatan Tuhan (dalam
hal ini alam) atau pun Firman Tuhan (yaitu kebenaran yang
diwahyukan). Untuk dapat diterima, baik kekuatan maupun
firman harus berada dalam keadaan harmonis satu dengan
lainnya. Perilaku sosial yang dianut manusia yang bertentangan

94
40
Bab II: Kedamaian Sosial

dengan Firman Tuhan akan berakhir dalam malapetaka.


Manusia tidak sepatutnya mengejar kenikmatan tanpa
batas dan hambatan meskipun memang itu yang diinginkannya.
Apa yang dapat dilakukannya adalah menukar beberapa pilihan
dan nilai-nilai tertentu. Suatu masyarakat yang ingin mengelak
dari tanggung-jawab atau realitas kehidupan melalui candu dan
obat bius; suatu masyarakat yang terobsesi oleh seks, keriaan
dan hura-hura; masyarakat dengan selera yang dibelokkan
dengan sengaja agar cocok dengan pasar artifisial dari sarana
dan instrumen kenikmatan yang hanya akan menghasilkan
kegembiraan dan kehausan akan kegembiraan berikutnya;
suatu pasar yang dikendalikan oleh mafia kuat yang tujuan
pokoknya hanya mengumpulkan kekayaan; maka masyarakat
demikian memilih semua itu dengan mengorbankan nilai-nilai
kemanusiaan yang lebih luhur, kedamaian hati dan keamanan
dalam masyarakat secara keseluruhan. Anda tidak akan dapat
memiliki keduanya pada saat bersamaan.
Titik tolak pandangan Islam justru sebaliknya. Boleh
mencari kenikmatan, tetapi tidak dengan mengorbankan
kedamaian hati dan keselsangatan masyarakat secara
keseluruhan. Semua kecenderungan itu jika tidak dibatasi akan
membawa disintegrasi kehidupan keluarga dan meningkatkan
pementingan diri sendiri, kurang bertanggungjawab, kekasaran,
kejahatan dan kekerasan.
Iklim yang dikemukakan oleh kedua pandangan tersebut
berbeda secara diametral.
Kadang mencengangkan bagaimana orang melupakan
bahwa apa mungkin mencapai kedamaian batin dalam suatu
masyarakat bila ia mengumbar nafsunya. Tidak ada satu pun
masyarakat di bumi yang dapat mendukung pengumbaran
nafsu tanpa batas, walau betapa kayanya pun masyarakat
tersebut dari sudut pandang perekonomiannya.

95
41
Islam dan Isyu Kontemporer

Di dalam masyarakat yang paling kaya pun akan selalu


terdapat mereka yang berpunya dan yang tidak mempunyai
apa-apa. Proporsi mereka yang tidak memiliki kebutuhan
hidup yang paling pokok seringkali merupakan bagian yang
lebih besar dibanding mereka yang mampu membayar untuk
apa yang mereka inginkan. Bagi golongan berpunya masih juga
ada permasalahan karena dengan bertambahnya kekayaan
mereka, nafsu mereka pun juga berkembang dimana yang
paling kaya masih merasa tidak dapat memenuhi seluruh
impiannya. Sedangkan mayoritas mereka yang lebih miskin
kondisinya justru lebih parah. Kebutuhan hidup yang pokok
saja sulit didapat, jangan lagi bicara mengenai kemewahan yang
dinikmati golongan kaya. Emosi dan nafsu dari golongan miskin
inilah yang paling dipengaruhi oleh media modern. Dari hari ke
hari mereka melihat bayangan megah kehidupan orang kaya
dengan rumah-rumah mereka yang seperti istana, taman yang
asri, armada mobil mewah, helikopter, jet pribadi dan sekompi
pelayan. Gaya hidup Hollywood dan Beverly Hills dengan pesta-
pesta dan dansanya atau kehidupan di kasino, rumah-rumah
judi dan sinetron-sinetron, merupakan godaan bagi si miskin.
Yang kaya raya pun hanya segelintir yang bisa merealisasikan
sorga di bumi seperti yang diimpikan itu. Mereka yang miskin
itu akhirnya kehilangan perhatian terhadap lingkungannya.
Rumah mereka tidak lagi mempunyai daya tarik. Ketiadaan
peradaban dan etika tumbuh eksis berdampingan dengan
impian tadi, sehingga dalam konteks ini realitas kehidupan
mereka menjadi kehilangan arti. Bila hal itu merupakan tujuan
akhir dari suatu masyarakat yang mengejar hawa nafsu dan
impian kosong maka kehangatan rumah tangga akan menjadi
khayalan semata. Pada akhirnya tidak ada lagi yang tersisa
sebagai harapan bagi masa depan.
Tidak cukup perbaikan satu sisi saja untuk memulihkan

96
42
Bab II: Kedamaian Sosial

keterikatan keluarga tradisional yang bisa mengikat anggotanya


melalui kepercayaan, saling ketergantungan dan kehangatan
yang membawa kedamaian. Namun sekarang mungkin sudah
terlambat untuk membicarakan masalah ini.
Islam memiliki tuntunan yang jelas. Islam mempunyai
cara-cara guna melindungi, menjaga dan memelihara sistem
kekeluargaan universil atau membangunnya kembali jika
memang sistem itu sudah rusak.
Menurut Islam, disiplin harus ditanamkan di semua segi
aktivitas sosial melalui keyakinan dan pemahaman, serta
keseimbangan yang rusak segera diperbaiki.

10. Segregasi Jenis Kelamin

Masyarakat di Barat salah memahami pengertian PARDAH


(arti harfiahnya cadar) dalam sistem sosial Islam yaitu
menganggapnya sebagai pemisahan (segregasi) di antara
kedua jenis kelamin. Kesalahpahaman tersebut sebagian juga
akibat dari kesalahan penerapan ajaran Islam yang murni di
negeri-negeri Muslim disamping karena pengaruh negatif
media Barat. Sudah menjadi kebiasaan bagi media Barat untuk
mengasosiasikan keburukan perilaku dengan Islam sedangkan
berkaitan dengan agama lain seperti Yahudi, Nasrani, Budha
atau Hindu, mereka menahan diri.
Konsep Islam mengenai segregasi bukanlah produk dari
sikap picik zaman gelap masa lalu. Kebebasan atau keterbatasan
hubungan seksual dalam suatu masyarakat tidak ada kaitannya
dengan kemajuan atau keterbelakangan menurut waktu.
Sepanjang sejarah manusia, masyarakat sudah ikut terbawa
naik ke puncak atau turun ke lembah gelombang sosial atau

97
43
Islam dan Isyu Kontemporer

keagamaan dan tidak berjalan datar semata.


Konsep kebebasan wanita sama sekali bukan merupakan
trend progresif dari masyarakat manusia. Banyak bukti yang
menyatakan bahwa baik di masa lampau yang jauh maupun
dalam periode belum lama ini, wanita sebagai suatu golongan
tersendiri pernah mempunyai kedudukan yang sangat kuat dan
dominan dalam masyarakat di berbagai penjuru dunia.
Hubungan bebas tanpa batas di antara pria dan wanita
dalam suatu masyarakat bukan merupakan suatu hal yang
aneh atau baru. Berbagai peradaban telah datang dan berlalu.
Pola perilaku manusia selalu bergerak di antara gaya yang satu
dengan yang lainnya. Berbagai kecenderungan perilaku sosial
mencari bentuknya dalam berbagai pola yang kesemuanya itu
bergerak terus mencari bentuk yang lebih baru lagi. Belum ada
suatu trend yang bisa dipastikan sebagai patokan pasti bahwa
masyarakat bergerak dari segregasi ke kebebasan seksual
atau dari keterkungkungan ke arah emansipasi dan kebebasan
manusia.

11. Fajar Baru Bagi Hak-Hak Wanita

Mari kita lihat periode gelap dalam sejarah tanah Arab


ketika Islam diwahyukan dari langit sebagaimana keyakinan
kita orang Muslim, atau sebagai ajaran bawaan Muhammad
pribadi sebagaimana diyakini oleh non Muslim. Terlepas dari
apa pun pandangan para ahli agama, ajaran Islam mengenai
segregasi kelamin sama sekali tidak mencerminkan perilaku
Arab.
Masyarakat di Arab pada waktu itu bersifat sangat
paradoksal dalam sikapnya terhadap wanita. Di satu sisi ada

98
44
Bab II: Kedamaian Sosial

kebebasan seksual dan pesta seks dan anggur gila-gilaan yang


menjadi ciri masyarakat Arab. Namun di sisi lain, kelahiran
seorang bayi perempuan dianggap sebagai aib yang sangat
memalukan. Diceritakan bagaimana beberapa dari mereka
yang telah menguburkan hidup-hidup anak bayi perempuannya
dengan tangannya sendiri untuk menghindari malu itu.
Wanita diperlakukan sebagai benda dan tidak mempunyai
hak untuk membantah suami, ayah atau pria dalam keluarganya.
Namun ada saja kekecualian. Kadang-kadang ada seorang
wanita yang bisa mempunyai peran menentukan dalam
kabilahnya karena ia memiliki kemampuan memimpin yang
luar biasa.
Islam telah mengubah semuanya itu, bukan sebagai
hasil pergesekan sosial alamiah, melainkan sebagai pemberi
pedoman nilai-nilai kehidupan. Dari langit diturunkan suatu
sistem kehidupan sosial yang tidak terkait dengan kekuatan-
kekuatan normal yang membentuk suatu masyarakat.
Melalui pengajaran tentang segregasi, anarki seksual bisa
dihentikan seketika. Ditetapkan suatu tata cara hubungan
antara pria dan wanita yang didasarkan pada prinsip-prinsip
moral tinggi. Pada saat bersamaan, status wanita ditinggikan ke
tingkat dimana mereka tidak lagi dapat diperlakukan sebagai
komoditas yang tak berdaya. Mereka memperoleh porsi
yang sama dalam kehidupan manusia. Sebelumnya mereka
didistribusikan sebagai benda warisan, sekarang mereka boleh
mendapat warisan tidak saja dari ayahnya tetapi juga dari suami,
anak dan kerabat dekat. Mereka sekarang boleh menjawab dan
memprotes suaminya. Mereka bisa berargumentasi dengan
suaminya dan berhak untuk berbeda pendapat. Selain bisa
diceraikan, mereka juga bisa menceraikan suaminya jika
menurut pendapatnya itu yang terbaik.
Sebagai ibu, dalam Islam mereka diperlakukan dengan

99
45
Islam dan Isyu Kontemporer

sangat hormat yang sulit dicari padanannya di masyarakat lain


di dunia ini. Adalah RasulullahSaw sendiri yang mencanangkan
hak-hak asasi wanita dengan menyatakan bahwa:

“Surga terletak di bawah kaki ibumu.”

Beliau tidak hanya menyatakan tentang janji yang akan


dipenuhi di akhirat tetapi juga tentang surga sosial yang
dijanjikan bagi mereka yang menunjukkan penghormatan
dan pengagungan serta mendedikasikan dirinya untuk
menyenangkan ibu-ibu mereka.
Petunjuk pengajaran mengenai segregasi harus dipahami
dalam konteks ini. Hal ini bukan merupakan hasil dari
superioritas laki-laki tetapi dirancang untuk menciptakan
kesucian rumah, menebalkan kepercayaan di antara suami dan
isteri, mengendurkan dorongan-dorongan fitrat dasar manusia
dan untuk mengendalikan fitrat tersebut sehingga berperan
konstruktif sebagaimana halnya kita mengendalikan kekuatan
alam.
Kesalahpahaman terbesar adalah menganggap segregasi
sebagai pembatasan wanita untuk berpartisipasi aktif dalam
masyarakat Muslim. Ini sama sekali tidak benar.
Konsep segregasi dalam Islam hanya dapat dipahami dalam
konteks bahwa hal itu merupakan cara-cara untuk menjaga
kesucian dan kehormatan wanita sehingga bahaya di segi ini
dapat diminimalkan.
Percampuran bebas di antara kedua kelamin dan hubungan
gelap antara pria dan wanita dalam Islam dilarang keras. Pria
dan wanita sama dinasihati untuk tidak saja saling memandang
dengan birahi tetapi juga tidak melakukan kontak fisik atau
visual yang dapat membawa godaan yang sulit diatasi. Wanita
dianjurkan untuk berpakaian menutupi diri secara sopan

100
46
Bab II: Kedamaian Sosial

dan dinasihati untuk tidak berperilaku dengan cara yang bisa


menarik perhatian pria umum. Penggunaan kosmetik dan
perhiasan tidak dilarang tetapi jangan dipakai di muka umum
untuk menarik perhatian.
Kita bisa memahami bahwa dalam suasana saat ini, ajaran
demikian terlihat keras, restriktif dan hambar. Hanya saja kalau
keseluruhan sistem sosial Islam diteliti dengan baik, pendapat
demikian dinilai dangkal dan diambil secara tergesa-gesa.
Ajaran tersebut harus dipahami sebagai bagian integral dari
keseluruhan iklim sosial menurut Islam.
Peran yang dimainkan wanita dalam sistem sosial Islam
bukanlah peran sebagai gundik dan juga bukan pemenjaraan
di balik keempat dinding rumahnya, dihalangi dari kemajuan
dan cahaya pendidikan. Lukisan buruk mengenai sistem
sosial Islam ini merupakan gambaran musuh-musuh internal
dan eksternal Islam yang sama sekali tidak memahami cara
kehidupan Islam.
Islam tidak akan mengizinkan wanita dijadikan boneka
permainan yang bisa dieksploitasi oleh kekasaran pria. Islam
tidak membenarkan sikap yang demikian itu terhadap wanita.
Jika dengan alasan bahwa masyarakat secara keseluruhan
sekarang ini lebih banyak menuntut, benar-benar merupakan
suatu kekejaman jika keadaan itu mempersyaratkan bahwa
wanita harus selalu menyadari penampilannya, rias wajah dan
cara berpakaiannya. Daya penarik wanita diusahakan selalu
mengemuka. Bahkan untuk promosi makanan dan kebutuhan
sehari-hari seperti sabun cuci pun memerlukan model-model
wanita. Dikembangkanlah gaya hidup artifisial, modis dan
mahal sebagai hal yang sangat esensial bagi wanita untuk
merealisasikan impiannya. Masyarakat seperti itu tidak akan
dapat bertahan lama untuk tetap sehat, seimbang dan sadar.

101
47
Islam dan Isyu Kontemporer

Menurut Islam, wanita harus bebas dari eksploitasi dan


perannya sebagai sarana kenikmatan semata. Mereka perlu
diberikan kesempatan untuk mengemban tanggungjawabnya
kepada rumah tangga dan generasi manusia masa depan.
HAK YANG SAMA BAGI WANITA
Kita banyak mendengar mengenai Women’s Lib
(kebebasan wanita) dan persamaan hak bagi wanita.
HAK YANG
Islam SAMA BAGI WANITA
mengemukakannya sebagai prinsip
Kita banyak
fundamental12.yang mendengar
Hak Yang komprehensif mengenai
Sama Bagiyang Women’s
Wanita mencakup Lib
(kebebasan
semua keadaan: wanita) dan persamaan hak bagi wanita.
IslamKita mengemukakannya
banyak mendengar mengenai sebagai Women’s prinsipLib
َ
(kebebasan wanita)
fundamental yang dan persamaan hak
komprehensif yang bagi wanita. mencakup Islam
‫ال عَل َْي ِه َّن دَ َر َج ٌة‬
mengemukakannya ِ ‫ِلر َج‬ ‫ل‬ ‫و‬ ‫ف‬
ِ ‫و‬
ِّ َ ْ ُ َ ِ
sebagai ‫ر‬ ‫ع‬
ْ ‫ْم‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ب‬
prinsip َ
‫ن‬ ّ ‫ه‬
ِ ‫َي‬
ْ ‫ل‬َ ‫ع‬ ‫ي‬ْ ‫ذ‬
ِ ّ ‫ل‬
fundamental ‫ا‬ ‫ْل‬
ُ ‫ث‬‫م‬ِ َ
‫ن‬ ّ ‫َه‬
ُ ‫ل‬ ‫و‬
َ yang
semua keadaan:
komprehensif yang mencakup semua keadaan:
ٌ ‫اا َ ِ ْ ٌ َ ِ ْي‬ ُ ّ ‫َو‬
‫ال عَل َْي ِه َّن دَ َر َج ٌة‬
ِ ‫ِلر َج‬ ْ ‫َو ل َُه َّن ِمث ُْل الَّ ِذ‬
ِّ ‫ي عَل َْي ِه َّن بِا ل َْم ْع ُر ْو ِف َو ل‬
... Dan bagi perempuan-perempuan ada hak
yang seimbang ٌ dengan
‫ ِ ْ ٌ َ ِ ْي‬kewajiban
َ ‫اا‬
ُ ّ ‫َو‬ mereka
secara
“Dan bagipatut dan bagi laki-laki
perempuan-perempuan ada hak adayang suatu seimbang
... Dan
kelebihan
dengan bagi
kewajiban perempuan-perempuan
atas mereka.
mereka secaraDan patutAllah dan bagi ada Maha hak ada
laki-laki
suatuyang
Perkasa, seimbang
kelebihan Maha dengan
atas mereka. Bijaksana.
Dan kewajiban
Allah Maha (S.2mereka Al- Maha
Perkasa,
secara patut
Baqarah : 229)dan (QS.2
Bijaksana.” bagi Al-Baqarah
laki-laki ada : 229)suatu
kelebihan
Di bagian lain Al-Quranatas mereka. menyatakan Dan Allah : Maha
Perkasa,
Di bagian lainMaha Al-QuranBijaksana. menyatakan: (S.2 Al-
Baqarah : 229)
Di bagian ‫ ُه ْ ع‬Al-Quran
‫ََل َب ْع ٍض‬lain ‫ض‬ ُ ّ ‫َض َل‬
َ ‫اا بَ ْع‬ َّ menyatakan
‫ َََل ال ِّن َسا ٓ ِء ِب َما ف‬:‫لر َجا ُل ق َّو ُم ْو َن ع‬
ِّ َ ‫ا‬
ْ ‫َّو ِب َم ا َ ْ َ ُْوا م‬
ْ ‫ِن ا َ ْم َوالِ ِه‬
‫ض ُه عََل َب ْع ٍض‬
َ ‫اا بَ ْع‬
ُّ ‫ل‬ َ ‫َض‬ َّ ‫لر َجا ُل ق َّو ُمو َن ع َََل ال ِّن َسا ٓ ِء ِب َما ف‬
ِّ َ ‫ا‬
“Laki-laki ituْ pelindung bagi perempuan-perempuan ْ karena

ْ ‫ِن ا َ ْم َوالِ ِه‬ ْ ‫ ُْوا م‬bagi َ ‫ِب َم ا‬perempuan-


َ ْ mereka ‫ َّو‬di atas sebagian
Allah telah melebihkan sebagian
Laki-laki itu pelindung
48 perempuan karena Allah telah melebihkan
102
sebagian mereka di atas sebagian yang
Laki-laki itu pelindung bagi perempuan-
Bab II: Kedamaian Sosial

yang lain dan disebabkan mereka membelanjakan dari harta


bendanya untuk perempuan-perempuan itu.”
(QS.4 An-Nisa : 35)

Dari kata Qawwāmūn (penjaga yang bertanggungjawab


agar asuhannya berada di jalur yang benar), beberapa ulama
berfikiran kolot menyimpulkan bahwa pria lebih superior dari
wanita, sedangkan ayat tersebut hanya menyinggung kelebihan
si pencari nafkah dibanding mereka yang dinafkahinya. Dalam
pengertian demikian, si penjaga tersebut lebih pantas tentunya
untuk memberikan tekanan moral pada asuhannya agar mereka
tetap di jalur yang benar. Sepanjang menyangkut hak asasi
manusia, ayat ini tidak ada mengatakan bahwa wanita tidak
sederajat dengan pria atau bahwa pria lebih superior terhadap
wanita. Bagian akhir ayat itu menjelaskan hal kelebihan di atas
dan menyatakan secara jelas bahwa meskipun ada kelebihan
tersebut, hak dasar wanita adalah sama dengan pria. Kata
bahasa Arab ‘Wa’ harus diterjemahkan sebagai “terlepas dari
kenyataan bahwa” atau ‘meskipun’ dan dalam konteks ini
merupakan terjemahan yang paling tepat.

13. Poligami

Di Barat setiap pembicara mengenai Islam selalu


menghadapi pertanyaan tentang apakah Islam mengizinkan
seorang pria untuk menikah empat kali dan memiliki empat
isteri pada saat yang sama? Saya memiliki pengalaman banyak
berbicara di muka umum dan kumpulan intelektual di Barat.
Seingat saya pertanyaan seperti ini hampir selalu dikemukakan.

103
49
Islam dan Isyu Kontemporer

Seringnya seorang wanita berdiri untuk bertanya,


sebelumnya meminta maaf dulu, lalu bertanya secara lugu
apakah Islam mengizinkan memiliki empat orang isteri.
Sepertinya semua orang sudah tahu jawabannya. Kemungkinan
besar bahwa hanya aspek inilah dari Islam yang dikenal
secara luas di Barat. Aspek lainnya yang juga dikaitkan adalah
terorisme sedangkan terorisme sama sekali tidak ada kaitannya
dengan Islam (lihat juga Pembunuhan dalam nama Allah oleh
pengarang yang sama).
Persamaan hak pria dan wanita seperti apakah yang dibawa
Islam jika pria diizinkan untuk memiliki empat isteri sedangkan
seorang wanita hanya boleh memiliki satu orang suami? Ini
adalah bentuk lain dari pertanyaan yang sama yang menurut
pendapat saya digunakan semata untuk menghapuskan citra
baik tentang Islam yang dibangun oleh pembicara. Dalam
lingkungan yang tidak terlalu formal dimana tata cara dan sopan
santun tidak terlalu diketatkan, pertanyaan yang sama lebih
banyak menjadi bahan ejekan dan bukan semata pertanyaan
sederhana.
Beberapa dasawarsa yang lalu ketika saya masih kuliah
di SOAS (School of Oriental and African Studies), University of
London, seorang siswa Pakistan selalu dibuntuti oleh seorang
siswa Inggris dengan pertanyaan sama yang diulang-ulang
dan biasanya hal itu selalu menimbulkan tawa. Suatu ketika ia
terdesak terlalu jauh dan ia membalas bertanya kepada siswa
Inggris itu: ‘Mengapa anda keberatan kami mempunyai empat
orang ibu sedangkan anda tidak keberatan memiliki empat
ayah (kata forefathers yang diplesetkan sebagai four fathers).’
Permainan kata tentang ‘empat’ yang secara efektif telah
menghentikan si pengganggu.
Sepertinya itu suatu lelucon, tetapi jika kita sangati lagi,
sebenarnya hal tersebut bukan guyonan semata karena memang

104
50
Bab II: Kedamaian Sosial

menggambarkan situasi tragis yang berkembang dalam


masyarakat. Keadaan mana bisa menjadi dasar komparasi sikap
Islam dibanding sikap masyarakat modern. Hal tadi bukan
hanya bahan obrolan siswa-siswa iseng tetapi juga menjadi
cemoohan dari anggota terhormat masyarakat yang merasa
tidak setuju dengan pandangan Islam itu.
Belum lama ini saya ada menerima surat dari seorang
hakim senior di Frankfurt yang saya kenal sebagai seorang yang
sangat bijak, berfikiran terbuka, sopan dan orang yang baik hati.
Ia juga menentang pandangan Islam mengenai poligami dan
tidak dapat menahan diri untuk mengemukakannya melalui
suatu lelucon yang kasar. Untuk sesaat saya tergoda untuk
membalasnya dengan lelucon tentang forefathers tadi tetapi
akhirnya saya batalkan.
Jawaban singkat yang saya kirimkan padanya menjelaskan
bahwa peraturan dalam Islam tentang izin untuk mengawini
wanita lebih dari seorang bukan merupakan ketentuan yang
berlaku umum. Ketentuan tersebut mengacu pada situasi-situasi
tertentu saat diperlukan demi kesehatan suatu masyarakat dan
menjamin hak-hak wanita.
Al-Quran adalah kitab yang logis. Karena itu tidak
mungkin Al-Quran tersebut menitahkan pada umat Muslim
untuk melakukan sesuatu yang tidak mungkin. Tuhan telah
menciptakan pria dan wanita dalam jumlah yang kurang
lebih seimbang. Lalu bagaimana suatu agama yang rasional
seperti Islam yang selalu menekankan bahwa tidak ada
kesenjangan antara Tindakan Tuhan dengan Kalam Tuhan,
mengutarakan sesuatu hal yang terlihat tidak alamiah dan
tidak realistis, yang jika dilaksanakan akan menimbulkan
situasi ketidakseimbangan, kesulitan yang gawat dan frustrasi.
Bayangkan suatu negeri kecil berpenduduk pria laik kawin
satu juta jiwa dan wanita dalam jumlah yang hampir sama.

105
51
Islam dan Isyu Kontemporer

Kalau peraturan poligami tadi dijalankan mereka sepenuhnya


250.000 pria yang
secara harfiah, maka mengawini satuadajuta
kurang lebih wanita
250.000 priadan
yang
sisa 750.000 satu
mengawini pria juta
lagiwanita
yang tidak mempunyai
dan sisa isteri.
750.000 pria lagi yang
Sedangkan dibanding
tidak mempunyai isteri. agama-agama lainnya, Islam
menekankan keharusan
Sedangkan menikah
dibanding bagi pria dan
agama-agama wanita.
lainnya, Islam
Almenekankan
Quran menggambarkan hubungan
keharusan menikah di antara
bagi pria suamiAl-
dan wanita.
danQuran
isterimenggambarkan
didasarkan pada cinta di
hubungan alamiah dan sebagai
antara suami dan isteri
didasarkan pada cinta alamiah
sumber kedamaian bagi keduanya. dan sebagai sumber kedamaian
bagi keduanya.

‫ِل لَّك ُْم‬


ٌّّ ‫ب ح‬ َ ُ ‫ت و َط َع‬ َّ ‫ا َل َْي ْو َم اُح‬
َ ‫ام الّ ِذ ْي َن ا ُ ْو ُتوا الْ ِك ٰت‬ َّ ‫ِل لَك ُُم‬
َ ُ ‫الط ِ ّي ٰب‬
َ ‫تم‬
‫ِن‬ ُ ‫ت َوال ُْم ْح َص ٰن‬ َ ‫تم‬
ِ ‫ِن ال ُْم ْؤ ِم ٰن‬ ُ ‫ِل لَّ ُه ْم َوال ُْم ْح َص ٰن‬
ٌّّ ‫َو َط َعا ُمك ُْم ح‬

ْ ‫بم‬ َ
‫ِن ق َْبلِك ُْم اِذَٓا ٰا َت ْي ُت ُم ْو ُه َّن ا ُ ُج ْو َر ُه َّن‬ َ ‫الّ ِذ ْي َن ا ُ ْو ُتوا الْ ِك ٰت‬
ْْٓ ‫ْي َو ََل ُم َّت ِخ ِذ‬
ٍ ‫ى ا َ ْخ َد‬
‫ان‬ َ ْ ‫َْي ُم ٰس ِف ِح‬
َ ْ ‫ْي غ‬
َ ْ ‫ُم ْح ِص ِن‬
“Dan dihalalkan pula bagimu wanita-wanita yang memelihara
kehormatannya di antara yang beriman dan wanita-wanita
Dan dihalalkan pula bagimu wanita-wanita
yang memelihara kehormatannya dari antara orang-orang
yang memelihara kehormatannya di
yang diberi Kitab sebelum kamu, apabila kamu berikan kepada
antara
mereka masyang beriman
kawin dan bernikah,
mereka untuk wanita-wanita
bukan untuk
yang memelihara kehormatannya dari
berbuat zina dan tidak pula untuk menjadikan gundik-gundik
antara orang-orang
rahasia.” (QS.5yang diberi
Al-Maidah : 6) Kitab
sebelum kamu, apabila kamu berikan
kepada
Pada saatmereka
yang sama mas kawin
Al-Quran mereka
menolak untuk
selibat (hidup tidak
bernikah,
kawin bukan
seperti pada untukgolongan
beberapa berbuat zina dan
pendeta) sebagaimana
dikemukakan dalam Surat Al-Hadid,
tidak pula untuk menjadikan gundik-
57:28. Tidak ada manfaat
yanggundik
diperoleh jika menutup
rahasia. diri dari dunia
(S.5 Al-Maidah atau menghukum
: 6)
diri dengan cara mengingkari nafsu alami. Lembaga perkawinan
dalam Islam sangat kokoh. Hanya saja disini saya tidak akan

106
52 - 131 -
Bab II: Kedamaian Sosial

membahas mengenai cara memilih pasangan, upaya perbaikan


maupun hal-hal yang berkaitan dengan perceraian dan lain-
lainnya.
Kembali ke masalah poligami, dari penelitian historis
jelas bahwa ayat Al-Quran tersebut berkaitan dengan suatu
situasi periode pasca perang. Pada saat itu dalam masyarakat
terdapat sejumlah besar anak yatim dan janda muda dimana
keseimbangan jumlah antara pria dan wanita sedang terganggu.
Situasi yang sama terdapat di Jerman pasca Perang Dunia Kedua.
Karena Islam bukan agama dominan di negeri itu maka Jerman
tidak mempunyai pemecahan atas permasalahan tersebut.
Ajaran monogami dalam agama Nasrani tidak bisa memberikan
jalan keluar. Akibatnya bangsa Jerman harus menderita akibat
dari ketidak seimbangan tersebut. Banyak sekali jumlah gadis,
perawan tua dan janda-janda muda yang tidak mempunyai
kesempatan untuk menikah.
Jerman bukanlah satu-satunya negara di Eropa yang
mengalami problema sosial yang sangat berbahaya dan dalam
skala besar tersebut. Keadaan tersebut merupakan tantangan
yang terlalu berat bagi masyarakat Eropa pasca perang sehingga
tak mungkin membendung arus degradasi moral dan kebebasan
seks yang secara alamiah muncul dari ketidakseimbangan tadi.
Bagi seorang yang berpandangan luas dan tidak berat
sebelah bisa melihat bahwa untuk keadaan seperti itu, satu-
satunya jawaban bagi problema sosial demikian adalah
mengizinkan pria untuk mengawini lebih dari seorang wanita.
Hal itu bukan sebagai solusi untuk memuaskan selera sensual
semata tetapi untuk memenuhi kebutuhan murni sejumlah
besar wanita. Kalau solusi yang realistis dan logis seperti ini
akan ditolak maka alternatif yang tersisa adalah membiarkan
masyarakat dengan cepat merosot menjadi korup dan permisif.
Sayang sekali rupanya memang itulah pilihan yang telah

107
53
Islam dan Isyu Kontemporer

diambil oleh negara-negara Barat. Jika kita teliti lagi kedua


sikap tadi secara lebih realistis tanpa melibatkan emosi, kita
akan melihat bahwa masalahnya bukan tentang persamaan hak
antara pria dan wanita tetapi lebih menyangkut pilihan antara
bertanggungjawab dan tidak bertanggungjawab.
Islam mengizinkan mengawini lebih dari seorang wanita
hanya dengan syarat bahwa pria mampu menangani situasi
yang spesifik dan
seimbang sulit itu isteri
kepada dengan penuh
kedua,tanggungjawab dan
ketiga dan
bisa bertindak adil dan seimbang kepada isteri kedua, ketiga
keempatnya.
dan keempatnya.

‫اب لَك ُْم‬ َ ‫َواِ ْن ِخ ْف ُت ْم ا َ َّّل ُتق ِْس ُط ْوا ِِف ال َْي ٰت ٰٰم فَا نْ ِك ُح ْوا َما َط‬
‫ث َو ُر ٰب َع فَاِ ْن ِخ ْف ُت ْم ا َ َّّل َت ْع ِدل ُْوا‬ َ ‫م‬
َ ٰ ‫ِن ال ِّن َسا ٓ ِء َم ْث ٰٰن َوثُل‬
‫ك اَدْ ٰ ٰٓن ا َ َّّل َت ُع ْول ُْوا‬ ْ ‫ف ََوا ِح َدةً ا َ ْو َما َملَك‬
َ ِ‫َت ا َيْ َما نُك ُْم ٰذ ل‬

“Dan jika kamu khawatir bahwa kamu tak akan dapat berlaku
Danadil jika
terhadap
kamuanak-anak
khawatir yatim maka kamu
bahwa kawinilah
takmana
akanyang
kamu sukai dari perempuan-perempuan, dua atau tiga atau
dapat berlaku adil terhadap anak-anak yatim
empat, akan tetapi jika kamu khawatir kamu tak akan dapat
maka
berlakukawinilah mana yang
adil maka kawinilah kamu
seorang sukai saja,
perempuan dariatau
perempuan-perempuan,
sahaya-sahaya perempuan yang dua atau
dimiliki tiga
tangan atau Yang
kananmu.
empat,
demikianakan tetapijalan
itu adalah jikayang
kamu khawatir
lebih kamu
dekat untuk kamutaksupaya
akan dapat tidak berlaku
aniaya.” adil maka : 4)
(QS.4 An-Nisa kawinilah
seorang perempuan saja, atau sahaya-sahaya
perempuan
Alternatif yang dimiliki
lainnya tangan
jauh lebih buruk.kananmu. Yangwanita
Sejumlah besar
demikian
yang itu menikah
tidak bisa adalah tidak
jalanbisa
yang lebih dekat
disalahkan jika mereka
untuk kamu supaya tidak aniaya. (S.4 Al-Nisa
mencoba menggoda dan menggaet pria di suatu :
masyarakat
yang
4) kurang mengenal agama. Wanita pun manusia juga.
Mereka memiliki emosi dan nafsu yang ingin dipenuhi. Pada
Alternatif lainnya jauh lebih buruk. Sejumlah besar
wanita yang tidak bisa menikah tidak bisa disalahkan
108
54
jika mereka mencoba menggoda dan menggaet pria di
suatu masyarakat yang kurang mengenal agama.
Bab II: Kedamaian Sosial

satu sisi, trauma kejiwaan akibat perang menumbuhkan


keinginan mencari seseorang tempat berlindung, di sisi lain
adalah kehidupan yang kosong tanpa tempat berteduh dan
keamanan lembaga perkawinan, tanpa pasangan hidup dan
tanpa kemungkinan mempunyai anak sendiri. Masa depan
sama hampa dan gersangnya dengan keadaan saat ini.
Bila wanita-wanita demikian itu tidak diakomodasi secara
benar menurut hukum dan berasimilasi menurut prinsip
memberi dan menerima yang seimbang, maka keadaannya
akan menjadi ancaman bagi masyarakat. Mereka secara tidak
sah akan berbagi suami-suami dari wanita lain. Akibatnya
sungguh dahsyat. Kesetiaan menjadi terbelah. Wanita bersuami
kehilangan kepercayaan pada suami-suaminya. Kecurigaan
berkembang subur. Meningkatnya kesenjangan antara suami
dan isteri akan menggoyahkan banyak landasan perkawinan.
Bagi pria-pria tidak setia tersebut akan muncul rasa bersalah
yang selanjutnya menimbulkan kompleks kejiwaan yang akan
mendorong pada kejahatan. Konsep mulia mengenai cinta dan
kesetiaan termasuk yang hancur di awal. Romansa kehilangan
kelembutannya dan merosot menjadi kegandrungan umum
yang bersifat sesaat.
Mereka yang berbicara mengenai persamaan di semua
bidang melupakan bahwa hal itu tidak relevan karena pria dan
wanita tumbuh berbeda.
Hanya wanita yang bisa melahirkan anak. Hanya merekalah
yang dapat menghidupi benih manusia generasi mendatang
selama lebih dari sembilan bulan. Hanya mereka juga yang
dapat merawat bayinya di awal masa kehidupan dan masa
kanak-kanak. Dan karena hubungan darah yang lama dan
intim dengan keturunannya itu maka wanita memiliki ikatan
kejiwaan yang lebih kuat dengan anaknya dibanding pria.
Kalau sistem sosial dan ekonomi mengabaikan perbedaan

109
55
Islam dan Isyu Kontemporer

tubuh antara pria dan wanita serta akibatnya pada perbedaan


peran kedua jenis kelamin itu dalam masyarakat maka sistem
sosio-ekonomi demikian tidak akan mungkin menghasilkan
keseimbangan yang sehat. Justeru karena adanya perbedaan
fisik antara pria dan wanita itulah Islam menerapkan ajaran
tentang peran yang berbeda bagi masing-masing jenis kelamin.
Sedapat mungkin wanita harus dibebaskan dari
tanggungjawab mencari nafkah bagi keluarganya. Secara
prinsip, tanggungjawab untuk itu harus dipikul oleh pria.
Namun tidak ada alasan untuk melarang wanita ikut berkiprah
memutar roda perekonomian sepanjang mereka melakukan
itu tanpa menimbulkan gangguan, seperti mereka tidak
mengabaikan tanggungjawab utamanya dalam reproduksi
manusia dan memelihara keluarga. Inilah yang ditawarkan oleh
Islam.
Secara komparatif, wanita umumnya memiliki tubuh yang
lebih lemah dan rapuh dibanding pria. Tetapi ajaibnya Tuhan
memberikan mereka kekuatan fisik potensial yang lebih besar.
Ciri-ciri tersebut akibat dari adanya kromosom ekstra yang
menjadi pembeda antara pria dan wanita. Keadaan itu rupanya
disediakan untuk menanggulangi tantangan yang harus
dihadapi mereka saat mengandung, melahirkan dan menyusui
anak. Hanya saja potensi demikian tidak serta merta menjadikan
wanita menjadi lebih kuat dan tegar. Tidak sepatutnya mereka
diberikan pekerjaan kasar dalam lapangan perekonomian hanya
karena pertimbangan persamaan hak atau apa pun namanya.
Hal itu juga menyiratkan bahwa mereka harus diperlakukan
secara lebih halus dan lembut. Sepantasnya wanita diberikan
beban hidup yang lebih ringan dan jangan dipaksa memikul
beban yang sama beratnya dengan pria dalam kegiatan publik.
Dari telaah di atas bisa disimpulkan bahwa jika tugas
mengelola rumah merupakan tanggungjawab yang dapat

110
56
Bab II: Kedamaian Sosial

dipilah sama antara pria dan wanita, jelas bahwa wanita akan
lebih terampil menanganinya. Disamping itu secara alamiah,
wanita telah ditugasi tanggungjawab memelihara anak-
anaknya. Tanggungjawab seperti itu hanya sebagian saja bisa
berbagi dengan pria.
Wanita harus diberikan hak untuk tinggal di rumah lebih
lama dari pria. Bilamana pada saat bersamaan mereka juga
dibebaskan dari kewajiban mencari nafkah, maka waktu bebas
yang tersedia boleh mereka gunakan untuk kemaslahatan
mereka sendiri atau kemaslahatan masyarakat secara
keseluruhan. Demikian itulah munculnya konsep pandangan
“tempat wanita adalah di rumah.” Jadi bukan dalam pengertian
bahwa mereka terikat di dapurnya atau terpenjara di balik
empat dinding rumahnya. Islam sama sekali tidak mengurangi
hak wanita untuk memanfaatkan waktu luang mereka untuk
melaksanakan tugas atau berperan serta dalam mengejar tujuan
yang sehat, sepanjang mereka tidak mengabaikan kepentingan
dan hak dari generasi mendatang umat manusia yang telah
dipercayakan kepadanya. Hal ini juga yang mendasari ajaran
Islam tentang larangan terlalu bersosialisasi dan percampuran
antar jenis kelamin yang bebas. Sangat bijaksana dan praktis
ajaran Islam yang menawarkan solusi bagi penyakit-penyakit
masyarakat modern dengan cara menekankan bahwa rumah
adalah pusat dari kegiatan wanita. Kalau wanita sampai
mengalihkan perhatiannya dari rumah maka yang menderita
selain kehidupan keluarga adalah anak-anak yang terabaikan.
Untuk membangun suatu kehidupan keluarga di sekeliling
poros sesosok wujud ibu memerlukan penguatan hubungan
darah lainnya dan menghidupkan keakraban dengan kerabat
dan saudara. Islam menganjurkan adanya konsep keluarga
besar demikian meskipun tiap unit keluarga tersebut hidup
terpisah, antara lain dengan alasan:

111
57
Islam dan Isyu Kontemporer

1. Kondisi seperti itu akan mencegah timbulnya


ketidakseimbangan dalam masyarakat,
2. Bila dapat dikembangkan cinta dan keakraban dalam
keluarga di antara sesama saudara, bapak dengan
putrinya, ibu dengan putranya, maka dapat dicapai
konsolidasi keluarga dan pemeliharaan unit keluarga
yang sehat. Ikatan alamiah tersebut tambah diperkuat
oleh sistem hubungan yang mengelilinginya dalam bentuk
keakraban dan kedekatan antara paman, bibi, keponakan,
saudara sepupu, cucu dan para kakek-neneknya. Dalam
sistem keluarga besar demikian akan terbuka jalan-jalan
mencari kenikmatan dan kehangatan yang bersumber
pada kesadaran akan kebersamaan.
3. Lembaga keluarga yang demikian itu kecil
kemungkinannya pecah. Tidak ada lagi kesia-siaan
seperti yang biasa kita temui sekarang dalam kumpulan
yang disebut keluarga hanya karena sama-sama tinggal
di bawah satu atap. Setiap anggota keluarga dan setiap
kegiatan akan bergerak mengelilingi orang-orang yang
dituakan yang menjadi pusat suatu keluarga. Tidak ada
lagi sosok yang kesepian, dilupakan atau dibuang dari
lingkungan keluarga sebagai bagian tak berguna.

Inilah tepatnya yang dimaksud konsep mengenai rumah


dan keluarga sebagai unit sentral dalam masyarakat menurut
Islam. Perbedaan pandangan seperti inilah yang kita temui
dalam masyarakat modern dimana bapak dan ibu yang sudah
tua atau jompo dianggap sebagai beban bagi keluarga.

112
58
Bab II: Kedamaian Sosial

14. Pemeliharaan Orang Lanjut Usia

Pemeliharaan orang-orang lanjut usia secara berangsur


bergeser menjadi tanggungjawab negara. Pemeliharaan orang-
orang tua tersebut menjadi beban yang berat bagi perekonomian
bangsa. Berapa pun uang yang bisa dikeluarkan negara, tetap
saja tidak akan dapat memberikan kedamaian dan kepuasan.
Luka yang paling membekas adalah rasa dibuang dan ditolak
sedangkan kesepian yang tambah meruyak di dalam batin tak
akan dapat diobati dengan cara apa pun. Untuk keluarga dekat
saja sudah demikian, hampir tidak mungkin bisa dibayangkan
ada yang mau merawat keluarga yang ikatan darahnya relatif
lebih jauh.
Dalam masyarakat seperti itu, kebutuhan rumah-rumah
jompo akan bertambah terus dengan berjalannya waktu. Hanya
saja negara tidak selalu dapat memenuhi kebutuhan tersebut
meskipun hanya untuk memenuhi kebutuhan minimum untuk
hidup yang layak. Penyakit-penyakit fisik mungkin lebih mudah
diobatinya tetapi trauma kejiwaan yang diderita orang-orang
lanjut usia dalam masyarakat modern tadi akan jauh lebih sulit
ditanganinya.
Di negeri-negeri yang mayoritas penduduknya Muslim,
betapa pun banyaknya norma-norma yang telah meluntur,
keadaan di atas itu tidak ditemui. Adalah suatu kehinaan dan
hal yang memalukan jika orang tua diperlakukan secara tidak
hormat dan kasar begitu. Sangat memalukan bagi seorang
Muslim untuk menyerahkan tanggungjawab perawatan orang
tuanya kepada negara walaupun negara dalam hal ini tidak
berkeberatan.
Karena itu peran seorang wanita Muslim di tengah rumah
dan keluarganya tidak berakhir dengan anak-anaknya telah
akil balig. Dia tetap terikat dengan masa lalu sebagaimana juga

113
59
Islam dan Isyu Kontemporer

dengan masa depan. Kemampuannya memberikan perhatian


dan kasih sayang terhadap mereka yang membutuhkan akan
mengemuka saat anggota masyarakat lainnya membutuhkan.
Wanita-wanita itu tetap sosok yang dihormati dan tetap menjadi
anggota integral suatu keluarga. Kaum ibu itu memainkan
peran penting dalam memelihara dan menemani orang-orang
jompo tersebut, bukan sebagai pekerjaan yang membosankan
tetapi sebagai ekspresi alamiah dari kekerabatan manusiawi.
Ia sendiri pun merasa aman bahwa masyarakat tidak akan
membuangnya saat ia sendiri kemudian menjadi renta.
Tentu ada saja kekecualian di setiap masyarakat
dan memang ada orang-orang tua yang dianggap beban
menjengkelkan bagi beberapa keluarga Muslim yang
terpengaruh oleh trend modern. Namun secara keseluruhan
dapat dikatakan bahwa masyarakat Muslim relatif bebas
dari keberadaan rumah-rumah jompo dibanding masyarakat
lainnya.
Hal ini mengingatkan pada sebuah lelucon yang dapat
membuat seseorang tertawa tetapi orang lain mungkin
menangis. Suatu ketika seorang anak kecil merasa pedih
hatinya melihat perlakuan bapaknya terhadap kakeknya. Kakek
ini dipindahkan kamarnya dari yang besar dan bagus ke sebuah
kamar yang kecil untuk kemudian akhirnya diputuskan untuk
dipindahkan lagi ke kamar pembantu. Pada suatu musim
dingin yang sangat, sang kakek ini mengeluhkan kamarnya
yang terlalu dingin dan selimutnya yang terlalu tipis sehingga
ia selalu kedinginan. Si bapak mencarikan selimut tambahan
dari bahan-bahan kain yang sudah tidak terpakai lagi. Melihat
ini si anak berkata kepada bapaknya: “Tolong kain-kain tua itu
jangan semuanya diberikan kepada kakek. Sisakan sebagian
agar saya nanti bisa memberikannya kepada bapak kalau nanti
bapak sudah tua.”

114
60
Bab II: Kedamaian Sosial
Dalam ungkapan sederhana dari seorang anak yang
marahDalam
tersebut terpumpun
ungkapan semua
sederhana kepedihan
dari seorang anak generasi
yang marah
yang lebihterhimpun
tersebut tua dalamsemua
sebuah masyarakat
kepedihan modern.
generasi yang lebih tua
Jarang menemui keadaan seperti itu dalam
dalam sebuah masyarakat modern.
masyarakat Muslim,
Jarang menemui sama
keadaan seperti seperti
itu dalam mencari
masyarakat
kekecualian dalam penanganan orang lanjut usia di
Muslim, sama seperti mencari kekecualian dalam penanganan
orang lanjutmodern.
masyarakat usia di masyarakat modern.
Orang Muslim Orang
diajar Muslim
untuk : diajar
untuk:

‫ك ا َ ََّل َت ْع ُّب ُّد ْْٓوا اِ َََّل اِ ََياهُّ َو ِبا ل َْوالِ َديْ ِن اِ ْح َسانًا اِ ََما يَ ْبل ُّ َغ ََن‬
َ َُّ‫َو َق ىٰض َرب‬
ٍَّ ُّ ‫َب ا َ َح ُّد ُّه َمٓا ا َ ْو كِل ى ُّه َما ف َََل َت ُّق ْل ل َُّه َمٓا ا‬
‫ف ََو َّل َت ْن َه ْر ُّه َما‬ َ َ ‫ِع ْن َد َك الْ ِك‬
‫الر ْح َم ِة‬ َ ‫ِض ل َُّه َما َج َناحَ الذَُّ ِ َل م‬
ََ ‫ِن‬ ْ ‫َوقُّ ْل ل َُّه َما ق َْو ًّل ك َِر ْي ًما َوا ْخف‬
‫ْيا‬ ْ ِ ‫ار َح ْم ُّه َما ك ََما َر ََب ىي‬
ً ْ ‫ِن َص ِغ‬ ْ ‫َوقُّ ْل ََر َِب‬
“Dan Tuhan engkau telah memerintahkan supaya engkau
jangan menyembah yang lain selain Dia, dan hendaknya engkau
Dan Tuhan
tunjukkan engkau
kasih sayang telahibu-bapak.
terhadap memerintahkan
Jika salah seorang
dari mereka atau kedua-duanya mencapai
supaya engkau jangan menyembah yang usia lanjut dalam
kehidupan engkau,Dia,
lain selain hendaknya
dan jangan engkau mengatakan
hendaknya engkau “ah”
terhadap keduanya dan janganlah engkau hardik keduanya
tunjukkan kasih sayang terhadap ibu-
dan berkatalah selalu kepada keduanya dengan tutur kata yang
bapak. Jika salah seorang dari mereka
lembut dan mulia. “Dan rendahkanlah sayap kerendahan hati di
atau keduanya
hadapan kedua-duanya mencapai
karena kasih sayang.”usia lanjut
Dan katakanlah “Ya
dalam kehidupan engkau, hendaknya
Tuhan kasihanilah mereka berdua sebagaimana keduanya telah
jangan engkau mengatakan
memeliharaku pada masa aku“ah” terhadap
masih kecil.”
keduanya dan janganlah
(QS.17 Bani Israil :engkau
24 - 25) hardik
keduanya dan berkatalah selalu kepada
Ayat-ayat di atas sangat memperjelas masalah yang kita
keduanya dengan tutur kata yang lembut
bicarakan. Setelah Ke-Esaan Tuhan, berdasarkan sikap belas kasih,
cinta dan kelembutan, manusia diharapkan memprioritaskan
orang tuanya yang telah uzur dan
- 143 - tua di atas segalanya.

115
61
Islam dan Isyu Kontemporer

Selanjutnya ayat-ayat di atas menyiratkan keadaan dimana


perilaku orang lanjut usia tersebut mungkin jadi sangat
menjengkelkan atau bahkan galak. Untuk menanggapinya,
bahkan sepotong kata sergahan atau bentakan yang paling
ringan pun tidak diizinkan. Orang tua tersebut tetap harus
diperlakukan dengan sangat hormat.
Penekanan pada kemulusan hubungan antara generasi
satu dengan generasi sebelumnya memastikan tidak akan
munculnya kesenjangan antar generasi. Adanya kesenjangan
seperti itu akan selalu menghalangi peralihan nilai-nilai moral
generasi kinitua.dengan generasi masa depan.
dari yang lebih
Kesenjangan antar filosofi
Dengan demikian generasisosialmerupakan hal yang
Islam mengajarkan jangan
asing dalam
sampai Islam.
ada kesenjangan antara generasi kini dengan generasi
yang berangsur pupus, serta antara generasi kini dengan
Sebagaimana
generasi masa dijelaskan di muka,
depan. Kesenjangan antarkonsep
generasikeluarga
merupakan
dalam Islam tidak terbatas
hal yang asing dalam Islam. hanya pada para anggota
dari satu rumah saja.
Sebagaimana Ayat di
dijelaskan berikut
muka, ini memerintahkan
konsep keluarga dalam
para
IslamMuslim untukhanya
tidak terbatas membelanjakan hartanya
pada para anggota dari satutidak
rumah
hanya bagi berikut
saja. Ayat orang tuanya sendiri tetapi
ini memerintahkan parajuga kerabat
Muslim untuk
dan keluarga yang dekat dengan orang tuanya
membelanjakan hartanya tidak hanya bagi orang tuanya sendiri
tetapi juga
menurut kerabat
urutan dan keluarga
kebiasaan agar yang dekat dengan
perasaan harga diriorang
tuanya menurut urutan kebiasaan agar perasaan harga diri
mereka tidak tersinggung dan cinta kasih bisa
mereka tidak tersinggung dan cinta kasih bisa berkembang.
berkembang.

‫اّلل َو ََل ُت ْش ِرك ُْوا ِب ِه َش ْي ًئا َّو ِبا ل َْوالِ َديْ ِن اِ ْح َسانًا َّو ِب ِذى‬
َ ّ‫َوا ْع ُب ُدوا ه‬
‫ب‬ ِ ‫ار ِذى لْق ُْر هٰب َوالْ َج‬
ِ ‫ار الْ ُج ُن‬ ِ ْ ‫الْق ُْر هٰب َوال َْي هت هٰم َوال َْم هس ِك‬
ِ ‫ْي َوالْ َج‬
‫اّلل‬ َّ ‫ب َوا بْ ِن ا‬
ْ ‫لس ِب ْي ِل َو َما َملَك‬
َ ّ‫َت ا َ ْي َما ُنك ُْم اِ َّن ه‬ ِ ‫ب ِبا لْ َج ْن‬
ِ ‫الصا ِح‬
َّ ‫َو‬
‫اَل فَ ُخ ْو ًرا‬ َ ‫ب َم ْن ك‬
ً ‫َان ُم ْخ َت‬ ُّ ‫ََل ُي ِح‬
Dan beribadahlah kepada Allah dan
116
62
janganlah kamu persekutukan dengan-Nya
apa jua pun dan berbuat baiklah terhadap
Bab II: Kedamaian Sosial

“Dan beribadahlah kepada Allah dan janganlah kamu


persekutukan dengan-Nya apa jua pun dan berbuat baiklah
terhadap ibu-bapak dan kaum kerabat dan anak-anak yatim
dan orang-orang miskin dan tetangga yang sesanak saudara
dan tetangga yang bukan kerabat dan handai taulan dan orang
musafir dan yang dimiliki oleh tangan kananmu. Sesungguhnya
Allah itu tidak menyukai orang sombong dan pembual.”
(QS.4 An-Nisa : 37)

Al-Quran menyatakan bahwa kita harus memperhatikan


orang tua dengan kasih sayang.
Kalau saja masyarakat kontemporer mau mempelajari
petunjuk-petunjuk di atas maka banyak sekali masalah yang
dihadapinya sekarang ini yang merupakan cela bagi suatu
masyarakat maju, akan sirna secara berangsur. Mereka tidak
akan memerlukan lagi rumah-rumah jompo (panti wreda)
kecuali bagi sekelompok kecil orang lanjut usia yang memang
tidak memiliki sanak keluarga sama sekali. Dalam masyarakat
Islam selalu diingatkan berulangkali mengenai kecintaan di
antara orang tua dan anak-anaknya sehingga hampir tidak
mungkin bagi seorang anak untuk meninggalkan orang
tuanya ketika mereka sudah tua hanya karena mereka ingin
menyenangkan diri dan tidak mau direpotkan.

15. Generasi Masa Depan

Mengenai generasi masa depan, Islam memberikan


tuntunan bagi masyarakat dengan caranya yang unik. Islam
mengajarkan bahwa untuk memperoleh kualitas hubungan
yang terbaik antara kita dengan anak-anak kita, maka sangat

117
63
Mengenai ini ayat di muka (S.4 Al-Nisa : 35) yang
membahas tentang penjaga (QAWWAMUN)
menekankan tanggungjawab yang sangat berat di
Islam dan Isyu Kontemporer

pundak seorang suami. Jika perilakunya tidak


kondusif
penting menjagauntukhubungan
terciptanyayangiklim
sangatideal bagi kehidupan
baik dengan isteri kita.
keluarga
Mengenai yang ini sehat maka
ayat di mukaia (QS.4
dianggap gagal
An-Nisa : 35)dalam
yang
membahas tentang penjaga (QAWWAMUN)
tanggungjawabnya sebagai penjaga (QAWWAM). menekankan
tanggungjawab yang sangat berat di pundak seorang suami.
Perlu diingatkan bahwa contoh QAWWAM yang
Jika perilakunya tidak kondusif untuk terciptanya iklim ideal
terbaik adalah diri Rasulullah s.a.w. sendiri. Beliau
bagi kehidupan keluarga yang sehat maka ia dianggap gagal
tidak pernah kasar atau
dalam tanggungjawabnya sebagaibersikap diktator Perlu
penjaga (QAWWAM). atau
memaksa
diingatkan bahwa dalamcontohhubungannya
QAWWAM yang denganterbaikkeluarga
adalah
beliau. Bagaimana
diri Rasulullah Saw menjaga
sendiri. Beliau keluarga di jalan
tidak pernah kasar yang
atau
benar
bersikap merupakan tanggungdalam
diktator atau memaksa jawab yang dengan
hubungannya berat,
sedangkan yang diperagakan beliau menggambarkan
keluarga beliau. Bagaimana menjaga keluarga di jalan yang
benar merupakan
contoh yang hidup tanggung
sepanjang jawabmasayang berat,
bagi sedangkan
mereka yang
yang diperagakan beliau menggambarkan contoh yang hidup
ingin memahami arti kata sebenarnya dari istilah
sepanjang masa bagi mereka yang ingin memahami arti kata
QAWWAM.
sebenarnya dari istilah QAWWAM.
Dalam salah satu Hadith yang masyhur, Abu
Dalam salah satu Hadis yang masyhur, Abu Hurairahra
Hurairah
meriwayatkanr.a. meriwayatkan
Rasulullah Saw
bersabda: bahwa Rasulullah
bersabda :
َ ُ ّٰ ‫َ ْ َ ْ ُ َ ْ َ َ َ َ ّٰ ُ َ ْ ُ َ َ َ َ َ ُ ْ ُ ّٰ َ ى‬
ًِ‫اا َعلي‬ ‫ ا رسَا ااِ صَّل‬: ‫عو ا ِِب ٌريرة ر ِِض اا عيً ا‬
ُ ًُ ُ ْ َ ً َ ْ ‫ك َه ُل ال ْ ُه ْؤ ِني‬
‫ِْي ا ِْي َه ى اح َس ُي ٍُ ْم خلق َوخ َِي ُرك ْم‬
ْ َ َ‫َ َ ى‬
‫ ا‬: ‫وسلم‬
ْ َ ْ ُ
‫خ َِي ُركم لِنِس ئ ِ ٍِم … رواه الرتنذي وغريه‬

“Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwa Rasûlullâh


Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda, “Orang
- 147 - imannya adalah yang
mukmin yang paling sempurna
paling baik akhlaknya dan sebaik-sebaik kamu adalah
orang yang paling baik kepada istrinya”
(HR. Tirmidhi dll.)

Orang tua yang menginginkan anak-anaknya tumbuh

118
64
Bab II: Kedamaian Sosial

sebagai anggota dari masyarakat yang baik, harus menyadari


bahwa hubungan timbal balik di antara suami dan isteri sangat
berperan dalam menentukan bagaimana karakter anaknya
nanti.
Orang tua yang menginginkan anak-anaknya tumbuh
Orang tua yang menginginkan anak-anaknya tumbuh
sebagai anggota dari masyarakat yang baik, harus
sebagai anggota dari masyarakat yang baik, harus menyadari
menyadari bahwatimbal
bahwa hubungan hubungan timbalsuami
balik di antara balik
dandi antara
isteri sangat
suami dan dalam
berperan isteri menentukan
amat berperan dalamkarakter
bagaimana menentukan
anaknya
bagaimana
nanti. karakter anaknya nanti.
Al Quran mengajarkan
Al-Quran :
mengajarkan:

‫َوالَّ ِذ ْي َن ََل َي ْش َه ُد ْو َن ال ُّز ْو َر َواِ َذا َم ُّر ْوا ِبالل َّ ْغ ِو َم ُّر ْوا ك َِرا ًما‬
ِ ‫َوالَّ ِذ ْي َن اِذَا ذُ ِ ّك ُر ْوا بِاٰ ٰي‬
‫ت َربِّ ِه ْم ل َْم يَ ِخ ُّر ْوا عَل َْي َها ُص ًّما َّو ُع ْم َيا نًا‬
َ
ٍ ُ ْ‫ِن ا َ ْز َوا ِج َنا َوذُ ِّر ٰيّ ِت َنا ق َُّرةَ اَع‬
‫ُي‬ ْ ‫َوالّ ِذ ْي َن َيق ُْول ُْو َن َربَّ َنا َه‬
ْ ‫ب لَ َنا م‬
َ ْ ‫اج َعل ْ َنا لِل ُْم َّت ِق‬
‫ُي اِ َما ًما‬ ْ ‫َّو‬
“Dan orang-orang
Dan orang-orang yangyang
tidak memberikan persaksian palsu
tidak memberikan
dan apabila mereka melalui sesuatu hal yang sia-sia, mereka
persaksian palsu dan apabila mereka
berlalu dengan sikap yang agung. Dan juga orang-orang yang
melalui
apabila sesuatu
mereka hal yang
diperingatkan sia-sia,
tentang merekaTuhan
tanda-tanda
berlalu
mereka, dengan
tidak sikap yang
akan terjerumus agung.
ke dalamnya Danorang-
sebagai
orangjuga orang-orang
tuli dan yang apabila
buta. Dan orang-orang mereka
yang berkata , “Ya Tuhan
diperingatkan
kami, anugerahkanlah tentang tanda-tanda
kepada kami Tuhankami dan
agar isteri-isteri
keturunan
mereka, tidak akan terjerumus jadikanlah
kami menjadi penyejuk mata kami dan ke
kami imam bagi orang-orang
dalamnya sebagai orang-orang tuli danyang bertakwa.”
(QS.25 Al-Furqan : 73 - 75)
buta. Dan orang-orang yang berkata , “Ya
Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami
Doa di atas mempunyai pesona unik dan penuh
agar isteri-isteri kami dan keturunan kami
kebijaksanaan. Baik suami mau pun isteri diajarkan untuk
menjadi penyejuk mata kami dan
jadikanlah kami imam bagi orang-orang
119
65
Islam dan Isyu Kontemporer

mendoakan pasangannya dan anak-anaknya agar Tuhan selalu


melimpahkan kebahagiaan dan kepuasan bagi pasangan yang
satu dengan yang lainnya dan dengan anak-anaknya serta
menjadikan anak-anaknya sebagai pemuka dan pelopor dari
generasi mendatang yang patuh kepada Tuhan.
Kalau saja kita mau menerapkan ajaran di atas pada diri
kita sendiri maka kita akan menyadari kedalaman makna ayat
tersebut. Jika anda tidak terlalu berharap akan sesuatu maka hal
itu tidak akan terlalu mempengaruhi perilaku anda. Namun bila
anda berdoa secara khusuk untuk suatu tujuan maka perilaku
anda cenderung akan terpengaruh oleh doa tersebut. Sebagai
ilustrasi, kita melihat banyak di antara kita yang meniatkan
bersikap jujur namun dalam prakteknya malah jarang terjadi.
Adapun mereka yang secara khusuk berdoa memohon kepada
Tuhan agar Dia menjadikan dirinya sebagai orang yang jujur,
maka hal ini akan lebih membekas pada perilaku mereka
dibanding mereka yang hanya samar-samar berniat demikian.
Ada usaha yang dilakukan secara sadar untuk memperbaiki
dan anak-anaknya
perilaku. Tentunya akan dengan
terlihatcara
ganjilyang
sekali tidak sejalan
jika seseorang
denganmemohonkan
setelah doa tersebut.doa di atas lalu memperlakukan isteri
dan anak-anaknya
Khusus berkenaan dengandengan
cara yanggenerasi
tidak sejalan dengan
muda doa
yang
tersebut.
menyangkut hak dan kewajiban mereka, Al Quran
Khusus berkenaan
mengingatkan : dengan generasi muda yang menyangkut
hak dan kewajiban mereka, Al-Quran mengingatkan:

َ ٰٰ ‫ٰ ٰٓيا َيُّٰ َها الَٰ ِذ ْي َن ٰا َم ُّنوا ا َٰتقُّوا‬


ْ ‫اّلل َو لْ َت ْن ُّظ ْر نَ ْف ٌس َٰما ق ََٰد َم‬
‫ت‬

َ ٰٰ ‫لِ َ ٍدد َوا َٰتقُّوا‬


َ ٰٰ َٰ ِ‫اّلل ا‬
َ ‫اّلل َ ِ ْ ٌ ِ َا َت ْ َ ُّْو‬
“Hai orang-orang yang beriman! Ingatlah akan kewajibanmu
terhadap Allah dan hendaklah setiap jiwa memperhatikan apa
Hai didahulukannya
yang orang-orang yang
untuk beriman! Ingatlah
esok hari. Dan akan kepada
bertakwalah
kewajibanmu terhadap Allah dan
120
66 hendaklah setiap jiwa memperhatikan apa
yang didahulukannya untuk esok hari.
Dan bertakwalah kepada Allah,
Bab II: Kedamaian Sosial

Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu


kerjakan.” (QS.59 Al-Hasyr : 19)

Al-Quran mengingatkan para orang tua bahwa jika


mereka gagal menjalankan tanggungjawab mereka terhadap
tua tersebut harus mempertanggungjawabkannya di
keturunannya dan mewariskan suatu generasi yang
hadapan Tuhan.
perilakunya tidak beradab maka orang tua tersebut harus
Begitu pula orang tua di
mempertanggung¬jawabkannya diingatkan untuk tidak
hadapan Tuhan.
membunuh anak-anaknya
Begitu pula sendiri
orang tua diingatkan dalam
untuk tidak pengertian
membunuh
bahwa orangsendiri
anak-anaknya tua dalam
tersebut menjadibahwa
pengertian lantaran
orang dari
tua
rusaknya
tersebut karakter
menjadi mereka
lantaran dari (lihat S.6karakter
rusaknya Al-Anam : 152).
mereka (lihat
Tidak
QS.6 semata-mata
Al-Anam : 152). keturunannya sendiri, Rasulullah
s.a.w.
Tidakmengingatkan dengan tegas
semata-mata keturunannya sendiri,agar semua
Rasulullah Saw

generasi muda
mengingatkan secara
dengan keseluruhan
tegas agar semua harus diperlakukan
generasi muda secara
keseluruhan
dengan kasihharus diperlakukan
sayang dengansabda
dan perhatian, kasihbeliau
sayang: dan
perhatian, sabda beliau:
‫َا‬ ‫َا‬ ‫َا َا َا ُم‬ ‫َا ْك‬
‫ِر ُم ْك ا ْك آ ْك ا َا ا ْك ِر ُم ْك ا آ َاا ُم ْكا‬
“Selalulah bersikap kasih terhadap anak-anakmu dan
Selalulah bersikap kasih
perbaikilah terhadap anak-
adab mereka.”
anakmu. (HR.(Ibn Majah:
Ibn Majah, Bkbab
Adab Adab
Birulbab Birul
Walad)
Walad)
Keadaan
Keadaaninilah
inilah yang yangsebenarnya
yang yang sebenarnya dibutuhkan
dibutuhkan oleh
oleh masyarakat kontemporer sekarang ini. Pada saat
masyarakat kontemporer sekarang ini. Pada saat ini di Inggris
sedang
ini di berlangsung
Inggris sedangperdebatan serius mengenai
berlangsung kemungkinan
perdebatan serius
penerbitan undang-undang yang menjadikan para orang tua ikut
mengenai kemungkinan penerbitan undang-undang
bertanggungjawab atas kejahatan yang dilakukan anak-anak
yang menjadikan para orang tua ikut
mereka sehingga mereka pun harus ikut diadili di pengadilan.
bertanggungjawab
Mereka berpendapat, atas kejahatan
jika para yangmelaksanakan
orang tua dilakukan
anak-anak mereka
tanggungjawabnya sehingga
dalam mereka anak-anak
mendisiplinkan pun harus ikut
mereka
diadilitingkat
maka di pengadilan. Mereka berpendapat
kriminal di jalan-jalan bahwa
Kerajaan Inggris akan jika
jauh
para orang tua melaksanakan tanggungjawabnya
dalam mendisiplinkan anak-anak mereka maka 121
67
tingkat kriminal di jalan-jalan Kerajaan Inggris akan
jauh berkurang. Hanya saja kita perlu bertanya
Islam dan Isyu Kontemporer

berkurang. Hanya saja kita perlu bertanya bagaimana mungkin


tindakan hukuman dan penangkalan itu bisa memperbaiki
mutu masyarakat jika tidak ada latar belakang etika keagamaan
yang mendasari segi-segi kehidupan mereka?

16. Menghentikan Pencarian Tujuan


Yang Tidak
MENGHENTIKAN Bermanfaat
PENCARIAN TUJUAN
YANG TIDAK BERMANFAAT
Al Al-Quran
Quranmenjelaskan
menjelaskan
mengenai mengenai masalah
masalah kemasyarakatan
di atas dalam ayat berikut:
kemasyarakatan di atas dalam ayat berikut :

‫َو اَّلَو ِذ ْي َو ُه ْي َو ِذ ال َّلَو ْي ِذ ُه ْي ِذ ُه ْي َو‬


“Dan
Danmereka yang menjauhkan
mereka diri dari segala
yang menjauhkan diriyang sia-sia.”
dari
(QS.23 Al-Mu’minun : 4)
segala yang sia-sia. (S.23 Al-Mu’minun :
Mereka yang bijaksana tentunya tidak akan mensia-
4)
siakan enerjinya untuk mengejar tujuan yang sia-sia dan tidak
Mereka yang bijaksana tentunya tidak akan mensia-
bermanfaat.
siakan enerjinya untuk mengejar tujuan yang sia-sia
Meluangkan waktu guna menghibur diri bukanlah sesuatu
dan
yangtidak
burukbermanfaat.
atau pun dilarang dalam Islam. Hanya saja jika
Meluangkan waktu guna
hiburan tadi menimbulkan menghibur
pengaruh diri masyarakat
negatif dalam bukanlah
sesuatu yang buruk
secara keseluruhan makaatau
jelaspun dilarang
hal itu dalam Islam.
tidak disarankan. Apalagi
Hanya saja jika
kalau hiburan hiburan
tersebut tadisebagai
alih-alih menimbulkan pengaruh
pelepasan ketegangan
negatif dalam masyarakat secara keseluruhanitumaka
hidup malah dijadikan sebagai tujuan pokok maka hal dalam
terminologi
jelas hal ituAl-Quran dicerca sebagai
tidak disarankan. LAGHW
Apalagi kalau(sia-sia dan
hiburan
tidak bermanfaat). Bila aktivitas hiburan mulai mengganggu
tersebut alih-alih sebagai pelepasan ketegangan hidup
perjalanan hidup sehari-hari atau menghabiskan waktu
malah dijadikan sebagai tujuan pokok maka hal itu
seseorang yang sebenarnya dapat dimanfaatkan dengan lebih
dalam terminologi
baik, maka Al Quran
hal itu pun dicerca sebagai
dapat diklasifikasikan LAGHW
dalam bahasa
(sia-sia dan tidak
Arab sebagai LAGHW. bermanfaat). Bila aktivitas hiburan
mulai mengganggu
Televisi perjalananmanfaat
memang membawa hidup yang
sehari-hari atau
sangat besar
menghabiskan waktu seseorang yang sebenarnya
dapat
122
68 dimanfaatkan dengan lebih baik, maka hal itu
pun dapat diklasifikasikan dalam bahasa Arab sebagai
LAGHW.
Bab II: Kedamaian Sosial

bagi masyarakat. Namun kita melihat anak-anak kecil duduk


sepanjang hari dengan mata melekat ke kotak televisi tersebut.
Pulang kerja, suami-suami langsung duduk di depan TV tanpa
merisaukan apa program yang sedang ditayangkan. Dengan
begitu mereka telah mengabaikan tanggungjawab mereka
terhadap anak-anak, isteri, sahabat dan masyarakat secara
keseluruhan. Jadi TV sekarang ini sudah merupakan kutukan
zaman modern. Saat ini begitu banyak waktu yang tersia-siakan
dalam menonton TV sehingga malah sulit untuk kita menimbang
secara tepat pro dan kontranya. Hanya saja masalahnya bukan
itu saja.
Dengan menayangkan film-film mengenai kejahatan,
TV menampilkan kejahatan bukan sebagai suatu citra yang
menjijikkan dalam batin anak-anak malah alih-alih sebaliknya.
Bahkan dalam program-program khusus untuk anak-anak
kita sering melihat pemeran bintang menimbulkan huru-hara
di rumah dengan cara-cara yang dianggap lucu. Betapa pun
menarik dan menghiburnya acara demikian, yang jelas acara
itu tidak mendidik. Pasti banyak anak-anak yang bermasalah
yang dihasilkan dari menonton acara-acara demikian. Mereka
potensial di kemudian hari menjadi kriminal.
Dalam acara-acara untuk orang dewasa, banyak
digambarkan cara-cara yang inovatif untuk melakukan
kejahatan. Kehidupan yang menyenangkan dan gembira
digambarkan secara sangat mencolok sehingga menimbulkan
impresi salah dalam fikiran manusia. Mereka tidak lagi bisa
menyadari jarak antara fantasi dengan kenyataan serta antara
apa yang seharusnya terjadi dan bagaimana realitanya.
Larangan Al-Quran untuk mengejar kesenangan yang sia-
sia bukanlah suatu hal yang sepele sebagaimana anggapan
kebanyakan orang. Hiburan seperti itu memainkan peran yang
penting dalam suatu situasi berupa peningkatan frustrasi. Kita

123
69
Islam dan Isyu Kontemporer

tak akan pernah tahu dimana titik kenyang akan tercapai.

17. Pengendalian Nafsu

Al-Quran menekankan pengendalian nafsu, dimana


kecemburuan tidak boleh dibiarkan sehingga menimbulkan
nafsu-nafsu yang tidak terkendali dan tidak pernah puas.
Ajaran tersebut mengandung pesan sangat penting
mengenai disiplin dan pengendalian nafsu. Islam bukanlah
agama pelarian atau pengingkaran melalui monastitisme atau
asketisme dimana manusia diharuskan menihilkan semua nafsu-
nafsu alamiahnya untuk mencapai Nirwana atau pembebasan
dari ikatan kebendaan. Menurut filosofi, Nirwana adalah nafsu
yang mengikat kita pada kebendaan dan memperbudak kita
pada materialisme. Jawaban sederhana untuk itu adalah dengan
cara mengingkari semua nafsu-nafsu yang ada.
Islam tidak mengakui pandangan demikian dan dianggap
sebagai buatan manusia, tidak alamiah dan tidak memadai
untuk memecahkan permasalahan. Konsep Nirwana lebih dekat
pada maut dibanding pada kedamaian. Islam menawarkan
solusi yang sama sekali lain. Menurut Islam, mengingkari nafsu
bukanlah cara pemecahan teka-teki kehidupan.
Di antara sekian banyak cara-cara yang ditawarkan untuk
menciptakan kedamaian sosial adalah penegahan agar manusia
mendisiplinkan dan mengendalikan nafsu-nafsunya. Jika tidak
maka tidak mungkin bagi siapa pun juga mencapai kedamaian
melalui pemuasan nafsu. Seperti dikemukakan di muka, nafsu
larinya lebih cepat dari orang yang mengejarnya. Meskipun cara-
cara itu mungkin terlihat sederhana, namun secara potensial
sangat efektif dan penting. Contohnya Al-Quran menyatakan:

124
70
terlihat sederhana, namun secara potensial amat
efektif dan penting. Contohnya Al Quran menyatakan
: Bab II: Kedamaian Sosial

ً ‫ك اِ ىٰل َما َم َّت ْع َنا ِب ِِٓه ا َ ْز َو‬


ْ ُ ْ ‫اجا م‬
‫ِهْن َز ْه َرةَ الْ َح ىيو ِة‬ َ ‫َو ََل َت ُم َّد َّن عَ ْي َن ْي‬
Dan janganlah engkau tujukan kedua mata
‫ْي َّوا َب ى‬ ُّKami
‫الدنْ َيا لِ َن ْف ِت‬
engkau‫ ْٰق‬kepada ٌ ْ ‫ك َخ‬َ ِ‫ ّب‬apa ‫هْن ِف ْي ِه‬
‫ َو ِر ْز ُق َر‬yang ْ ُ َ telah
anugerahkan kepada beberapa golongan
“Dan janganlah engkau tujukan kedua mata engkau kepada apa
dari mereka berupa keindahan kehidupan
yang telah Kami anugerahkan kepada beberapa golongan dari
di dunia ini, untuk Kami cobai mereka
mereka berupa keindahan kehidupan di dunia ini, untuk Kami
dengan
cobai itu. Dan
mereka dengan itu. Dan rezekirezeki dari dari Tuhanmu Tuhanmu adalah lebih
adalahbaiklebih baik dan lebih
dan lebih kekal. (QS.20 Taha : 132). kekal. (S.20
Taha : 132). - 155 -

Al Quran melarang
Al-Quran melarang orang oranguntuk untuk berprasangka
berprasangka buruk,
buruk,
mematai-matai atau
mematai-matai atau mengumpat
mengumpatsesamanya: sesamanya :

‫لظ ِِّن اِ ثْ ٌم‬ َِّ ‫ض ا‬ َ ‫لظ ِِّن اِ َِّن َب ْع‬ َِّ ‫ِن ا‬
َ ‫ْيا ِّم‬ ْ ‫ٰ ٰٓيا َيُِّّ َها الَِّ ِذ ْي َن ٰا َم ُّنوا‬
ً ْ ‫اج َت ِن ُّب ْوا َك ِث‬
‫ب ا َ َح ُّدك ُّْم ا َ ْن َِّياْ ك ُّ َل‬ُِّّ ‫ضا ا َ ُّي ِح‬ً ‫ضك ُّْم َب ْع‬ ُّ ‫ب َب ْع‬ ْ ‫َِّو ََل َت َج َِّس ُّس ْوا َو ََل َي ْغ َت‬
‫اا َ ِح ْ ٌم‬
ٌ ‫اا َت َِّو‬ َ ِّٰ ‫لَ ْح َم ا َ ِ ْ ِ َم ْ ًتا َ َ ِ ْ ُّت ُّ ْو ُّ َوا َِّت ُّوا‬
َ ِّٰ ‫اا اِ َِّن‬
“Hai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak berprasangka
Hai orang-orang
karena yangituberiman!
sebagian prasangka ada kalanyaJauhilah
merupakan dosa.
Danbanyak
janganlahberprasangka karena sebagian
kamu saling memata-matai dan janganlah pula
sebagian kamu mengumpat
prasangka itu ada sebagian
kalanyayang lain. Sukakah salah
merupakan
seorang
dosa.dariDan
antara kamu memakan kamu
janganlah daging saudaranya
saling yang
mati? Tentulah kamu akan menjijikinya. Dan bertakwalah
memata-matai dan janganlah pula
kepada Allah. Sesungguhnya Allah berulang-ulang menerima
sebagian kamu mengumpat sebagian yang
taubat dan Maha Penyayang.” (QS.49 Al-Hujurat : 13)
lain. Sukakah salah seorang dari antara
kamu memakan daging saudaranya yang
mati? Tentulah kamu akan menjijikinya.
Dan bertakwalah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah berulang-ulang
125
71
- 156 -
menerima taubat dan Maha Penyayang.
(S.49 Al-Hujurat : 13)
Islam dan Isyu Kontemporer

MENCIPTAKAN KEPERCAYAAN SERTA


MEMELIHARA AMANAT
18. Menciptakan DAN PERJANJIAN
Kepercayaan Serta
Memelihara Amanat Dan Perjanjian
Dalam masyarakat Islam, bagaimana menciptakan
kepercayaan merupakan hal yang amat penting.
Dalam masyarakat Islam, bagaimana menciptakan
Memelihara amanat dan perjanjian internasional
kepercayaan merupakan hal yang sangat penting. Memelihara
dianggap sebagai suatu yang fundamental dalam
amanat dan perjanjian internasional dianggap sebagai suatu
konsep persatuandalam
yang fundamental dalam masyarakat
konsep persatuanIslam. Mereka
dalam masyarakat
yang beriman
Islam. digambarkan
Mereka yang Al Quran sebagai
beriman digambarkan Al-Quran:sebagai:

‫َو اَّلَو ِذ ْي َو ُه ْي ِذ َو ٰم ٰم ِذ ِذ ْي َو َوا ْي ِذ ِذ ْي ٰم ُها ْي َو‬


“Mereka
Merekayang memelihara
yang amanat-amanat
memelihara dan perjanjian-
amanat-amanat dan
perjanjiannya.” (QS.23 Al-Mu”minun : 9)
perjanjian-perjanjiannya. (S.23 Al-
Mu”minun : 9)

19. Memusnahkan Kejahatan Adalah


Tanggungjawab
MEMUSNAHKAN KEJAHATAN Kolektif
ADALAH
TANGGUNGJAWAB KOLEKTIF
Tanggungjawab mendidik orang tidak diserahkan kepada
Tanggungjawab mendidik orang tidak diserahkan
pemerintah semata melainkan secara kolektif menjadi
kepada pemerintah
tanggungjawab semata
anggota melainkan
masyarakat untuk secara kolektif
mengamalkan hal-
menjadi tanggungjawab
hal yang baik dan menjauhkananggota
diri dari masyarakat
kejahatan. untuk
mengamalkan hal-hal yang
Dalam masyarakat maju, baik dan menjauhkan
mengumpulkan sampahdiri
dari
dari kejahatan.
rumah dan jalan-jalan merupakan tugas dari tukang sampah.
Di negeri-negeri miskin para ibu rumah tangga biasanya
melemparkan sampahnya begitu saja di jalan-jalan sehingga
keadaannya menjadi sangat kotor dan tidak layak lagi sebagai
jalan. Memang sudah tugas penghuni untuk membersihkan
- 157 -
rumahnya namun harus ada suatu sistem yang menjamin jalan-
jalan tetap bersih.
Adalah suatu yang tragis jika kita melihat bagaimana

126
72
Bab II: Kedamaian Sosial

Barat telah memahami pentingnya tanggungjawab sosial


dalam menjaga kebersihan tempat-tempat yang digunakan
masyarakat. Namun masyarakat Barat masih harus memahami
pentingnya menanamkan tanggungjawab mengenai cara
membersihkan masyarakat dari sampah kriminalitas yang dari
hari ke hari melimbah dari rumah-rumah ke jalan dan tempat-
tempat umum.
Islam menangani permasalahan tersebut secara lebih
komprehensif. Penekanan utama adalah pada tetua dalam
keluarga untuk meminimalkan limbah sosial agar lebih banyak
kemaslahatan yang dapat disumbangkan kepada masyarakat.
Kedua, Islam menekankan tanggungjawab masyarakat
baik secara individual mau pun kolektif, melancarkan perang
suci terhadap kejahatan, tetapi bukan dengan pedang atau
perundang-undangan yang restriktif, tetapi melalui penegahan,
teguran dan nasihat. Menurut Al-Quran, teguran dan ajakan
yang dilakukan
instrumen secara
terbaik sabar
untuk merupakan instrumen
membersihkan terbaik
masyarakat
untuk membersihkan masyarakat dari kejahatan-kejahatan
dari kejahatan-kejahatan sosial :
sosial:

‫ْي َو َياْ ُم ُر ْو َن ِبا ل َْم ْع ُر ْو ِف‬ ُ ‫َو لْ َت‬


ِ ْ ‫ك ْن ِّم ْنك ُْم ا ُ َّم ٌة يَّ ْد ُع ْو َن اِ ََل الْ َخ‬
َ ‫ك ِر َواُول ٰٓ ِئ‬
‫ك ُه ُم ال ُْم ْفلِ ُح ْو َن‬ َ ‫َو َي ْن َه ْو َن َع ِن ال ُْم ْن‬
“Dan hendaklah ada di antaramu segolongan yang mengajak
manusia kepada kebajikan dan menyuruh mereka mengerjakan
Dan
yanghendaklah ada didari
baik dan melarang antaramu
kejahatan.segolongan
Dan mereka itulah
yang mengajak manusia
orang-orang kepada
yang akan kebajikan
berbahagia.”
dan menyuruh(QS.3mereka mengerjakan
Ali-Imran : 105) yang
baik dan melarang dari kejahatan. Dan
mereka
Dari ayat itulah
di atas orang-orang
jangan diartikanyang
bahwaakan
pendekatan
Islamberbahagia. (S.3 Al-Imran
dalam memelihara kesehatan: dan
105)kesejahteraan publik
Dari ayat di atas jangan diartikan bahwa pendekatan
Islam dalam memelihara kesehatan dan kesejahteraan 127
73
publik mengecilkan peran negara dan bahwa kegiatan
Islam dan Isyu Kontemporer

mengecilkan peran negara dan bahwa kegiatan tersebut bersifat


nir pemerintah. Memang benar bahwa bidang perundang-
undangan dan penerapannya merupakan prerogatif negara.
Yang saya coba tekankan disini adalah kenyataan bahwa
menurut Islam, mekanisme pemerintah saja tidak cukup untuk
menekan, mencegah atau meminimalkan kejahatan. Begitu
tendensi kriminal dibiarkan tumbuh dan berkembang di rumah
dan di masyarakat secara umum maka yang bisa dilakukan
pemerintah hanyalah mencoba menghilangkan gejala atau
simptomnya saja dari waktu ke waktu. Akar permasalahan
kejahatan sendiri terlalu jauh untuk bisa dicapai oleh tangan-
tangan hukum. Adalah tanggungjawab utama dari keluarga,
pimpinan keagamaan dan pemuka opini publik dalam setiap
masyarakat untuk menghapuskan kejahatan.
Berdasarkan ayat ini dan beberapa ayat lain yang serupa,
RasulullahSaw pernah menyatakan bahwa umat sebelum
kamu telah musnah karena mereka mengabaikan lembaga
kewenangan yang ada dan cenderung melakukan pelanggaran.
Mereka tidak saling mengingatkan akan penyimpangan yang
mereka lakukan. Beliau kemudian melanjutkan:
“Demi Allah, engkau harus menegakkan kebaikan dan
mencegah kejahatan; peganglah tangan mereka yang
melakukan kesalahan dan ajaklah mereka berlaku adil;
tetapkan ia di jalan yang benar dan kalau tidak Allah akan
menyelimuti hati sebagian kamu dengan hati sebagian lainnya
dan mengutuk kamu sebagaimana Dia telah mengutuk lainnya.”
(Abu Daud dan Tirmidhi, Riadhus Salihin 198 h.50)
Dari ayat di atas jangan diartikan bahwa pendekatan
Islam dalam memelihara kesehatan dan kesejahteraan publik
mengecilkan peran negara dan bahwa kegiatan tersebut bersifat
nir pemerintah. Memang benar bahwa bidang perundang-
undangan dan penerapannya merupakan prerogatif negara.

128
74
Bab II: Kedamaian Sosial

Yang saya coba tekankan disini adalah kenyataan bahwa


menurut Islam, mekanisme pemerintah saja tidak cukup untuk
menekan, mencegah atau meminimalkan kejahatan. Begitu
tendensi kriminal dibiarkan tumbuh dan berkembang di rumah
dan di masyarakat secara umum maka yang bisa dilakukan
pemerintah hanyalah mencoba menghilangkan gejala atau
simptomnya saja dari waktu ke waktu. Akar permasalahan
kejahatan sendiri terlalu jauh untuk bisa dicapai oleh tangan-
tangan hukum. Adalah tanggungjawab utama dari keluarga,
pimpinan keagamaan dan pemuka opini publik dalam setiap
masyarakat untuk menghapuskan kejahatan.
Berdasarkan ayat ini dan beberapa ayat lain yang serupa,
RasulullahSaw pernah menyatakan bahwa umat sebelum
kamu telah musnah karena mereka mengabaikan lembaga
kewenangan yang ada dan cenderung melakukan pelanggaran.
Mereka tidak saling mengingatkan akan penyimpangan yang
mereka lakukan. Beliau kemudian melanjutkan:
“Demi Allah, engkau harus menegakkan kebaikan dan
mencegah kejahatan; peganglah tangan mereka yang
melakukan kesalahan dan ajaklah mereka berlaku adil;
tetapkan ia di jalan yang benar dan kalau tidak Allah akan
menyelimuti hati sebagian kamu dengan hati sebagian lainnya
dan mengutuk kamu sebagaimana Dia telah mengutuk lainnya.”
(Abu Daud dan Tirmidhi, Riadhus Salihin 198 h.50)

Menurut RasulullahSaw, salah satu gejala kemunduran umat


adalah mereka kehilangan keberanian untuk memperlihatkan
ketidak-senangan atas tontonan ketidakpantasan dan
ketidakpatutan. RasulullahSaw memberikan gambaran tamsil
masyarakat demikian itu dengan para musafir yang berada
dalam suatu perahu dalam Hadis berikut:

129
75
Islam dan Isyu Kontemporer

“Numan bin Bashir merawikan bahwa Rasulullah bersabda


: Contoh mereka yang mematuhi batasan-batasan yang
ditetapkan Allah dan mereka yang mengabaikannya
sebagaimana penumpang suatu perahu yang melempar undian
untuk menentukan siapa yang kebagian tempat di dek atas dan
siapa yang di dek bawah dan mengikuti undian itu menurut
hasilnya. Mereka yang menempati dek atas tidak memiliki
akses ke air. Untuk mengambil air mereka harus berulangkali
turun ke bawah sehingga mengganggu mereka yang di dek
bawah. Mereka kemudian mengusulkan kepada yang di dek
bawah bahwa jika mereka tidak keberatan, mereka yang di
dek atas ingin membor sebuah lubang di lunas perahu untuk
dapat mengambil air secara langsung. Kalau penghuni dek
bawah membiarkan hal itu terjadi maka semuanya akan mati,
tetapi jika mereka menegahkan hal tersebut maka mereka akan
selsangat.” (HR. Bukhari, Riadhus Shalihin 189 h.48)

Rasanya tamsil
Rasanya di atas
tamsil berlaku
di atas jugajuga
berlaku padapada
masyarakat
masyarakat
kontemporer
kontemporerdunia kini.
dunia kini.

YANG PATUT DILAKUKAN DAN TIDAK


DILAKUKAN
20. Yang Patut Dilakukan Dan Tidak Dilakukan
Beberapa ayat Al Quran mengenai tanggungjawab
sosial Beberapa
untuk meningkatkan
ayat Al-Quran kedamaian adalah :
mengenai tanggungjawab sosial
untuk meningkatkan kedamaian adalah:

ُ ُ َ ‫الر ْح ٰم ِن الَّ ِذ ْي َن يَ ْم ُش ْو َن ع َََل ْاْل َْر ِض َه ْونًا َّواِذَا َخا َط‬


‫هَب‬ َّ ُ‫َو ِع َباد‬
‫الْ ٰج ِهل ُْو َن قَا ل ُْوا َسل ٰ ًما‬
Dan
“Danhamba-hamba
hamba-hamba sejatisejati
dari dari
TuhanTuhan Yang
Yang Maha Pemurah
ialahMaha
mereka yang berjalan di muka bumi
Pemurah ialah mereka yang dengan merendahkan
berjalan di muka bumi dengan
130
76
merendahkan diri dan apabila orang-
orang jahil menegur mereka, mereka
merendahkan diri dan apabila orang-
orang jahil menegur mereka, mereka
Bab II: Kedamaian Sosial
menghindari mereka itu dengan anggun,
seraya mengucapkan, “Selamat
diri dan apabila orang-orang jahil menegur mereka, mereka
sejahtera!” (S.25 Al-Furqan : 64)
menghindari mereka itu dengan anggun, seraya mengucapkan,
“Selsangat sejahtera!” (QS.25 Al-Furqan : 64)

‫َان ع ََٰل‬
Apabila ٰ ‫ردُّ ْو َهااِ َّن‬engkau
َ ‫اّلل ك‬
َ ّkepada diucapkanَ
ُ ‫َواِذَا ُح ِّي ْي ُت ْم ِب َت ِح َّي ٍة ف ََح ّي ُْوا بِا ْح َس َن ِم ْن َهٓا ا َ ْو‬
suatu doa
salam maka balaslah dengan yang lebih
baik daripada‫ح ِس ْي ًبا‬ َ ‫َش ٍء‬
itu ْ َ ‫ل‬ِّ ُ‫ك‬
atau sekurang-
kurangnya kembalikanlah itu.
“Apabila kepada engkau diucapkan suatu doa salam maka
Sesungguhnya Allah Maha Menghisab
balaslah dengan yang lebih baik dari itu atau sekurang-
segala sesuatu.
kurangnya kembalikanlah (S.4 Al-Nisa itu. Sesungguhnya : 87) Allah Maha
Menghisab segala sesuatu.” (QS.4 An-Nisa : 87)
- 162 -

َ ّ‫اس َوَل َت ْم ِش ِِف ْاَل َْر ِض َم َر ًحا اِ َّن ه‬


ُّ ‫اّلل ََل يُ ِح‬
‫ب‬ ِ ‫َو ََل ُت َص ِّع ْر َخ َّد َك لِل َّن‬
‫ك اِ َّن‬ ْ ‫ْض‬
ْ ‫ضم‬
َ ِ‫ِن َص ْوت‬ ُ ‫ك َواغ‬ ٍ ‫ك ُ َّل ُم ْخ َت‬
َ ‫ال فَ ُخ ْو ٍر َواق ِْص ْد ِِف َم ْش ِي‬
‫ْي‬
ِ ْ ‫ات ل ََص ْو ُت الْ َح ِم‬ َ ْ‫ا َن‬
ِ ‫ك َر ْاَل َْص َو‬
“Dan janganlah engkau memalingkan pipimu dari orang-orang
dengan angkuh dan jangan pula berjalan di muka bumi ini
dengan takabur, sesungguhnya Allah tidak mencintai setiap
Dan janganlah
pembual engkau
yang sombong. memalingkan
Dan berjalanlah kamu pipimu
dengan langkah
sederhana dan rendahkanlah
dari orang-orang suaramu,
dengan sesungguhnya
angkuh dan yang
paling tidak menyenangkan di antara suara-suara ialah suara
jangan pula berjalan di muka bumi ini
keledai.” (QS.31 Luqman : 19-20)
dengan takabur, sesungguhnya Allah tidak
mencintai setiap pembual yang sombong.
Sifat kepribadian yang dicoba ditanamkan Islam di antara
Dan berjalanlah kamu dengan langkah
para pengikutnya itu sendiri sudah membatasi tumbuhnya
sederhana dan rendahkanlah suaramu,
perilaku tidak bertanggungjawab dan kejahatan. Islam
sesungguhnya
menciptakan lahan yangyang paling
subur yang tidak
menegah tumbuhnya
menyenangkan
parasit dan rumput liar. di antara suara-suara

- 163 - 131
77
Islam dan Isyu Kontemporer

Tujuan tersebut dicapai melalui beratus-ratus ajaran


tentang yang patut dilakukan dan tidak dilakukan secara
komprehensif. Titik sentral dari ajaran tersebut sebenarnya
sama di hampir setiap agama. Saya tidak akan memberikan
gambaran perbedaan antar agama, disini saya hanya berikan
beberapa ayat-ayat Quran yang relevan:
Yang patut dilakukan:
Pengendalian nafsu : 17:33; 23:6-8; 24:31; 34: 61; 25:69;
33:36; 70:30-32
Kebersihan : 2:223; 4:44; 5:7; 22:30; 74:5-6.
Pengendalian amarah : 3:135.
Kerjasama : 5:3.
Keberanian :2:178; 3:173-175; 9:40; 20:73-74; 33:40;
46:14.
Melakukan kebaikan : 2:196; 3:135; 5:94; 7:57.
Amar maruf nahi mungkar : 3:111.
Berlomba-lomba dalam kebaikan : 2:1498.
Memelihara amanat : 2:284; 4:59; 23:9; 70:33.
Memberi makan yang lapar: 76:9; 90:15-17.
Pengampunan : 2:110; 3:135, 160; 4:150; 5:7, 90; 14:8;
39:8, 67; 46:16.
Memberikan kesaksian yang benar : 4:136; 5:9; 25:73.
Memperlakukan pegawai dengan baik : 4:37.
Memperlakukan tetangga dengan baik : 4:137.
Memperlakukan kerabat dengan baik : 2:178; 16:91; 30:39.
Bersyukur : 2:153, 173, 186, 244; 3:145; 5:7, 90; 14:8; 39:8,
67; 46:16.
Rendah hati : 6:64; 7:14, 56, 147; 16:24, 30; 17:38; 28:84;
31:19-20; 40:36.

132
78
Bab II: Kedamaian Sosial

Keadilan : 5:9; 6:153; 16:91; 49:10.


Mendamaikan orang : 4:115; 49:10.
Kesabaran : 2:46, 154, 156, 178; 11:12; 13:23; 16:127-128;
28:81; 29:61; 39:11; 42:44; 103:4.
Bersiteguh : 13:23; 41:31-33.
Kemurnian :2:223; 5:7; 9:103, 108; 24:22; 33:34; 74:5;
87:15; 91:10-11.
Pengendalian diri : 4:136; 7:202; 18:29; 30:30; 38:27;
79:41-42.
Ketulusan : 39:3-4; 98:6; 107:5-7.
Kejujuran : 4:136; 5:120; 9:119; 17:82; 22:31; 25:73; 33:25,
36, 71; 39:33.
Tidak mementingkan diri sendiri : 2:208, 263; 11:52; 59:10;
64:17; 76:9-10; 92:20-21.

Yang tidak patut dilakukan :


Perzinahan : 17:33.
Kesombongan : 2:35, 88; 4:174; 7:37.
Mengumpat : 49:13.
Membual : 57:24.
Memfitnah : 49:12.
Mencibir : 49:12.
Putus asa : 39:54.
Cemburu : 113:6.
Berlebih-lebihan : 7:32; 17:27-28.
Mengikuti yang tidak ahli : 17:37.
Kesombongan : 17:38; 23:47; 31:19.
Kurang timbangan : 83:2-4.

133
79
Kedekut : 4:38; 47:39; 57:2-5; 59:10; 64:17.
Islam dan Isyu Kontemporer

Ingkar janji : 4:106, 108; 8:28, 59.


Memberi nama buruk : 49:12.
Kecurigaan : 49:13.
Kedekut : 4:38; 47:39; 57:2-5; 59:10; 64:17.
Berdusta
Ingkar :janji
22:31; 25:73.
: 4:106, 108; 8:28, 59.
Mencuri : 5:39.
Kecurigaan : 49:13.
Berdusta : 22:31; 25:73.
Islam mengajak semua pimpinan keagamaan untuk
Mencuri : 5:39.
bergabung dalam usaha pengembangan dan
Islam mengajak semua pimpinan keagamaan untuk
menanamkan kebaikan dan mencegah perbuatan
bergabung dalam usaha pengembangan dan menanamkan
jahat.
kebaikan dan mencegah perbuatan jahat.
Kalau
Kalausaja halhaliniinidapat
saja dapatterlaksana
terlaksanamaka
maka dunia
dunia akan
akan
menjadi jauh lebih baik dari keadaannya sekarang.
menjadi jauh lebih baik dari keadaannya sekarang.

PENOLAKAN TERHADAP
21. Penolakan RASIALISME
Terhadap Rasisme
Dari semua laknat yang melanda abad ini, rasialisme
merupakan
Dari semua salah
laknatsatu
yangyang paling
melanda abad mengancam
ini, rasisme
merupakan salah
kedamaian dunia. satu yang paling mengancam kedamaian
dunia.
Al Quran mengingatkan tidak saja para Muslimin
Al-Quran
tetapi mengingatkan
juga semua manusiatidak
bahwasaja: para Muslimin tetapi
juga semua manusia bahwa:

‫ِن نَّ ْف ٍس َّوا ِح َد ٍة‬ ْ ‫اس ا َّتق ُْوا َر َبّك ُُم الَّ ِذ‬
ْ ‫ى َخل َ َقك ُْم م‬ ُ ‫ٰٓيا َ ُّي َها ال َّن‬
َ ّ ‫ْيا َّونِ َسا ٰٓ ًء َوا َّتقُوا‬
‫اّلل‬ ً ْ ‫ال َ َك ِث‬ َّ َ‫َّو َخل َ َق ِم ْن َها َز ْو َج َها َوب‬
ً ‫ث ِم ْن ُه َما ِر َجا‬
‫َان عَل َْيك ُْم َر ِق ْي ًبا‬ َ ّ ‫ام اِ َّن‬
َ ‫اّلل ك‬ ْ ‫الَّ ِذ‬
َ ‫ى َت َسا ٰٓ َءل ُْو َن ِب ِه َو ْاال َْر َح‬
“Hai manusia! bertakwalah kepada Tuhanmu yang menjadikan
kamu dari diri yang satu dan dari jenis itu pula Dia jadikan
- 167 -
jodohnya dan mengembang-biakkan dari keduanya banyak laki-

134
80
bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-
Nya kamu saling meminta dan bertakwa pulalah
Bab II: Kedamaian Sosial
dalam urusan kaum kerabat. Sesungguhnya
Allah adalah pengawas di atas kamu. (S.4 Al-
laki dan perempuan di dunia ini; dan bertakwalah kepada Allah
Nisa : 2)
yang dengan nama-Nya kamu saling meminta dan bertakwa
Tidak ada dalam
pulalah seorang
urusanpun
kaumyang
kerabat.dapat mengatakan
Sesungguhnya Allah
bahwa ia lebih baik dari yang lainnya. Begitu
adalah pengawas di atas kamu.” juga Al
Quran menyatakan : (QS.4 An-Nisa : 2)

ْ ‫اس اِ نَّا َخل َ ْق ٰنك ُْم ّم‬


‫ِن َذ ك ٍَر َّوا ُنْ ٰثى َو َج َعل ْ ٰنك ُْم ُش ُع ْو ًبا‬ ُ ‫ٰ ٰٓيا َ ُّي َها ال َّن‬
َ ّٰ ‫اّلل ا َ ْتقَا ك ُْم اِ َّن‬
‫اّلل عَ ِل ْي ٌم‬ ِ ّٰ ‫ارف ُْوا اِ َّن ا َ ك َْر َمك ُْم ِع ْن َد‬ َ ‫َّوق ََبٓائ‬
َ ‫ِل لِ َت َع‬
ٌ ْ ‫َخ ِب‬
“Hai
Hai sekalian
sekalian manusia, sesungguhnya
manusia, Kami telahKami
sesungguhnya menciptakan
kamu darimenciptakan
telah laki-laki dan perempuan
kamu dari danlaki-laki
kami telah membuat
dan
kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu dapat
perempuan dan kami telah membuat kamu
kenal mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara
kamuberbangsa-bangsa dan bertakwa
di sisi Allah ialah yang paling bersuku-suku
di antara kamu.
supaya kamu
Sesunguhnya Allah dapat
Maha kenaldanmengenal.
Mengetahui Maha Mengenal.”
Sesunguhnya Allah Maha Mengetahui dan
Sesungguhnya(QS.49 yang paling
Al-Hujurat : 14)mulia di
Maha Mengenal. (S.49 Al-Hujurat : 14)
antara kamu di sisi Allah ialah yang
Dan :
paling bertakwa di antara kamu.
Dan:

َ
ً ْ ‫ٰ ٰٓيا َ ُّي َها الّ ِذ ْي َن ٰا َم ُن ْوا ََل َي ْس َخ ْر ق َْو ٌم ِّم ْن ق َْو ٍم َع ٰ ٰٰٓس ا َ ْن يَّك ُْو ُن ْوا َخ‬
‫ْيا‬
- 168 -

‫ْيا ِّم ْن ُه َّن َو ََل َتل ْ ِم ُز ْٰٓوا‬ ُ ‫ِن ّنِ َسا ٰٓ ٍء َع ٰ ٰٰٓس ا َ ْن َّي‬
ً ْ ‫ك َّن َخ‬ ْ ‫ِهْن َو ََل نِ َسا ٰٓ ٌء ّم‬
ْ ُ ْ ‫ّم‬
ِ ‫َاب ِب ْئ َس‬
‫اَل ْس ُم الْف ُُس ْو ُق بَ ْع َد‬ ْ ‫ا َنْف َُسك ُْم َو ََل َت َنابَ ُز ْوا ِب‬
ِ ‫اَلَلْق‬
ّٰ ‫ان َو َم ْن لَّ ْم َي ُ ْ َاُول ٰ ٰٓ ِ َ ُ ُم‬
‫اللا لِ ُم ْو َن‬ ِ ‫ْاَلِ ْي َم‬
Hai“Hai orang-orang yang
orang-orang yangberiman, janganlah
beriman, suatu kaum
janganlah
mencemoohkan kaum lain, mungkin mereka itu lebih baik dari
suatu kaum mencemoohkan kaum lain,
mungkin mereka itu lebih baik daripada
mereka dan janganlah sebagian wanita 135
81
menertawakan wanita lain, mungkin
Islam dan Isyu Kontemporer

mereka dan janganlah sebagian wanita menertawakan wanita


lain, mungkin mereka itu lebih baik dari mereka. Dan janganlah
kamu memburuk-burukkan kaummu, begitu pula jangan
panggil memanggil dengan nama buruk. Adalah suatu hal yang
buruk jika dipanggil dengan nama buruk sesudah beriman dan
barangsiapa tidak bertobat, mereka itulah orang-orang aniaya.”
(QS.49 Al-Hujurat : 12)

Terlihatnya masyarakat kontemporer seperti telah menjauh


dari rasisme dan apartheid dan telah lebih menyadari kenistaan
yang terkait dengan hal-hal tersebut. Namun jika kita kaji
permasalahan secara lebih mendalam, kita akan menyadari
bahwa rasisme masih terdapat di mana-mana.
Salah satu kesulitan utama adalah pendefinisian kata
“rasisme” itu sendiri. Pengertiannya berbeda-beda tergantung
pada sudut pandang seseorang. Sulit sekali memberi batasan
yang tegas antara rasisme, kesadaran golongan, perasaan
superioritas keagamaan, kesukuan, fasisme, imperialisme dan
nasionalisme. Perlakuan umat Kristen di Eropa Barat terhadap
umat Yahudi selama seribu tahun terakhir yang sangat tragis
dan kejam nyatanya terbenam dalam sejarah tetapi perlakuan
kejam orang-orang Nazi selama dasawarsa 1930-an dan 1940-
an masih terlalu segar untuk bisa dilupakan. Dengan demikian
jika kita mendengar kata rasisme maka fikiran kita lalu tertuju
pada anti-Semitisme dan sejarah panjang penganiayaan ras
Semit di tangan orang-orang non Yahudi.
Hal ini tentu saja menggambarkan pemahaman sempit dari
kata rasisme. Pemahaman itu demikian sempitnya sehingga
konotasi lain dari skenario yang sama malah jadi luput dari
perhatian kita. Kita melupakan bagaimana kaum ekstremis
di lingkungan Yahudi yang memandang orang lain dengan
prasangka yang sama buruknya sebagaimana mereka sendiri

136
82
Bab II: Kedamaian Sosial

selama ini menjadi sasaran.


Namun itu belum semuanya. Banyak lagi yang berkaitan
dengan masalah rasisme yang tidak kelihatan nyata. Rasisme
sebenarnya muncul dalam berbagai samaran, salah satunya
adalah nasionalisme. Begitu juga dengan prasangka keagamaan,
kesukuan dan kedaerahan adalah samaran lain dari rasisme.
Prasangka ras kulit putih terhadap mereka yang kulit berwarna
juga merupakan salah satu bentuk rasisme. Hanya saja tidak adil
kalau kita hanya menyalahkan ras kulit putih yang mempunyai
prasangka buruk terhadap mereka yang kulitnya tidak sama.
Nyatanya ada juga yang disebut rasisme hitam, rasisme kuning
dan rasisme mereka yang sulit dipastikan termasuk warna apa
kulitnya.
Esensi rasisme adalah prasangka golongan. Mungkin inilah
definisi rasisme yang paling tepat. Bilamana suatu umat mulai
bertindak secara berprasangka terhadap golongan strata umat
lain dengan mengambil dasar alasan kepentingan golongan
mereka sendiri maka kelihatanlah naga rasisme menggeliat dan
menegakkan kepalanya yang beracun. Tidak ada lagi batasan
dalam kebencian yang diekspresikan, tidak lagi terlihat jasa-
jasa kebaikan seseorang dan semuanya diperlakukan secara
pukul rata (gebyah uyah).
Beberapa abad yang baru lalu, belahan bumi Barat terbagi
terutama atas landasan pemikiran Kristen atau Islam. Apa pun
peranan yang dimainkan umat Yahudi terhadap para Muslim
di Timur pada saat itu relatif kabur. Yang orang tahu adalah
kenyataan bahwa umat Yahudi merasa menjadi bagian dari
Eropa Kristen yang membenci dan mencurigai negara-negara
Islam di sekitar Laut Tengah karena mereka takut akan ekspansi
Muslim ke arah barat.
Dalam periode permusuhan yang sangat di antara umat
Kristen dan Muslim, terdapat pula elemen tambahan berupa

137
83
Islam dan Isyu Kontemporer

rasisme yang didasarkan pada warna kulit. Pada masa itu umat
Muslim dari Indonesia, Malaysia, Cina dan India tidak merasa
ikut terlibat atau peduli. Konflik tersebut lebih digambarkan
sebagai pertentangan poros Turki Arab melawan Eropa Kristen
secara keseluruhan.
Meskipun sejarah ini sepertinya sudah terkubur dan
dilupakan orang, saya melihatnya seperti yang akan bangkit
kembali. Permasalahan manusia tidak pernah tuntas sama
sekali betapa pun dalamnya telah terkubur. Kalau kita lihat
masa kini, sepanjang dunia ini terpolarisasi atas dua negara
adidaya dan para sekutunya, rasanya Barat harus bisa menahan
diri untuk tidak mengungkit-ungkit permasalahan tersebut
kalau tidak mau lebih direpotkan. Tetapi sejak munculnya fajar
era baru dalam hubungan Timur dan Barat, kelihatan ada sosok
kesatria hitam yang berfikiran masa abad pertengahan yang
mulai menebarkan bayangan kelamnya.
Ada bahaya nyata dalam kebangkitan kembali persaingan
politis keagamaan antara Kristen dan Islam dalam iklim baru
yang ditimbulkan oleh perubahan-perubahan raksasa di Sovyet
Rusia dan Eropa Timur. Persaingan tersebut akan tambah
marak karena adanya kepentingan-kepentingan tersembunyi
di kedua belah pihak. Saya khawatir bahwa mengenai hal
ini para ulama Kristen mau pun Islam telah merusak situasi
dan memperkeruh suasana dengan menghancurkan prospek
perdamaian dan harmoni di antara penganut Kristen dan Islam.
Jika ini terjadi maka yang beruntung adalah Israel. Israel jangan
sampai digambarkan sebagai pihak yang tidak berkepentingan.
Terlihat lagi adanya garis pembatas politis ekonomis yang
menimbulkan rasisme tipe baru yaitu rasisme di antara Utara
yang kaya dan Selatan yang miskin sedangkan hubungan Timur
dan Barat digambarkan sebagai :
“Timur adalah Timur dan Barat adalah Barat

138
84
Bab II: Kedamaian Sosial

Dan keduanya tidak akan pernah bertemu.”

Penurunan suhu permusuhan dan detente di antara negara-


negara adidaya akan menghidupkan kembali kontroversi politis
keagamaan historis dan persaingan di atara Kristen barat dan
Muslim timur. Tidak usah heran kalau kita melihat Barat dan
Timur tambah saling menjauh akibat dari imperialisme baru
dan rasisme dalam pengertian luas yang akan muncul akibat
detente (peredaan ketegangan) di antara kedua negara adidaya.
Menurut teminologi yang diakui secara universal, saya
mungkin dianggap terlalu memperluas definisi rasisme
sehingga mencakup bidang-bidang yang diperkirakan tidak
berkaitan. Namun penelitian saya didasarkan pada penelitian
motif-motif manusia yang menimbulkan rasisme yang dilakukan
secara mendalam dan obyektif. Sepanjang kekuatan dasar
yang menjadi motif masih tetap sama, tidak ada artinya kita
memberi nama rasisme atau istilah apa pun yang lebih sopan
pada perilaku manusia yang melenceng, esensinya penyakit
masyarakat itu tetap sama saja.
Rasisme dalam pengertian luas perlu kita pahami sebagai
prasangka kelompok terhadap pertimbangan-pertimbangan
mengenai keadilan mutlak dan persamaan hak.
Menciutnya polarisasi di antara blok Amerika dan Rusia
telah membawa kita ke era baru dimana kita dibawa ke
penyeimbangan global dan bukannya penghapusan pengkotak-
kotakan. Dengan menyusutnya perbedaan ideologi, muncul
pemisahan baru yang bertambah tajam dalam berbagai
tingkatan hubungan internasional. Pemisahan historis antara
Barat dan Timur menyurut jauh selama periode meningkatnya
persaingan kapitalis dan sosialis. Karena sekarang keadaanya
sudah lain maka pemisahan Barat dan Timur akan muncul lagi
sekarang sebagai garis pembeda antara negara-negara maju di

139
85
Islam dan Isyu Kontemporer

Barat dengan negara-negara terbelakang di Timur.


Negara-negara Eropa Timur yang kini merdeka disamping
Rusia sendiri secara berangsur akan bergeser dan bergabung
dengan negara-negara kapitalis sambil juga menganut sikap
mereka terhadap Dunia Ketiga. Dengan terasimilasinya blok
Timur, meskipun akan muncul persaingan baru akibat usaha
perebutan dan penguasaan pasar asing, secara keseluruhan
Barat akan muncul sebagai unit kekuatan politis ekonomis
yang jauh lebih besar. Hal itu akan memperjelas garis pembeda
dalam pemisahan historis di antara Barat dan Timur.
Tambahkanlah dalam permasalahan ini tumbuhnya neo-
sosialisme dimana negeri akan menggantikan individu dan
kelompok-kelompok individu. Polarisasi antara kaya dan miskin
bukan lagi antara yang kaya dalam suatu negara dengan kaum
miskin dari negara lain. Dalam beberapa tahun mendatang,
polarisasi pembawa bencana seperti ini masih akan terpendam
dan tumpul, tetapi konfrontasi skala besar suatu waktu tidak
akan bisa dihindari.
Saya merasakan ketakutan yang sangat mendasar bahwa
kita sedang memasuki suatu era periode rasisme global yang
paling kejam yang antara lain juga dibantu dan disuburkan oleh
kepemimpinan politis Zionis. Kalau kita menganggap serius
ucapan dari Benjamin Beit-Hallahmi dari University of Haifa dan
pengarang dari buku The Israel Connection: Whom Israel Arms
and Why (diterbitkan 1988 oleh I.B. Tauris & Co. Ltd. London)
dan jika bukti-bukti yang dikemukakannya tentang filosofi
politik Zionis dianggap otentik maka prospek perdamaian
dunia menjadi terancam.
Berikut ini gambaran yang dikemukakan buku tersebut
mengenai peranan yang dimainkan atau akan dimainkan oleh
Israel secara global:

140
86
Bab II: Kedamaian Sosial

“David Ben Gurion, pendiri negara Israel,


mengatakan dalam bulan Januari 1957, “Dari
sudut pandang eksistensi dan keamanan kita,
persahabatan dengan satu negara Eropa adalah
lebih berharga dibanding pandangan dari seluruh
penduduk Asia.” (Medzini, 1976, h.75). h.5.
“Kepentingan Israel untuk merebut superioritas
atas negara-negara Arab kebetulan berjalan
bersamaan dengan sasaran Amerika untuk
menahan kejatuhan imperial.” h.205.
“Apa yang disukai oleh kelompok kanan adalah
gambaran seorang Israel yang jangkung, keras
dan bersenjata Uzi sedang membunuhi pribumi-
pribumi berkulit gelap dan menang atas kekuatan-
kekuatan radikalisme Dunia Ketiga. Karena itulah
para jenderal Argentina, kolonel-kolonel Paraguay
dan brigadir jenderal Afrika mencintai Israel.”
h.218.
“Retorika Hancurkan Dunia Ketiga yang sedang
berkembang di Amerika Serikat sejak 1970 ternyata
terkait dengan Israel dimana para pendukungnys
seperti Daniel Patrick Moynihan dan Jean
Kirkpatrick menganggap Israel sebagai sekutu dan
sumber inspirasi.” h.222
“Vladimir Jabotinsky, pemimpin sayap kanan
Zionisme sebelum Perang Dunia II malah
mengatakan secara gamblang tentang aliansi di
antara Zionisme dan Imperialisme ... Zionisme
bertujuan mempertahankan seluruh Mediteran
dalam tangan Eropa. ... Dalam setiap konflik Timur
dan Barat, kita akan selalu memihak Barat karena
Barat mewakili kebudayaan yang lebih unggul

141
87
Islam dan Isyu Kontemporer

dibanding Timur selama seribu tahun terakhir


setelah hancurnya khilafah Baghdad di tangan
Mongol. ... dan kita ini sekarang adalah penjunjung
setia kebudayaan itu. ... Kita tidak akan pernah
mendukung pergerakan Arab yang sekarang ini
menentang kita dan kita bersukacita atas segala
kemalangan yang menimpa gerakan tersebut.”
(Brenner, 1984 h.75-77). h.227.
“Pemikiran tentang kebebasan bagi kelompok
Dunia Ketiga merupakan ancaman dasar bagi
Zionisme. Konsep-konsep mengenai hak asasi
manusia terlalu berbahaya bagi sistem politik
Israel. ... Ketidakadilan yang ditimpakan atas orang
Palestina sangat jelas sehingga tidak dapat dibahas
secara terbuka dan setiap diskusi mengenai apa
yang telah dilakukan Israel terhadap Dunia Ketiga
bisa dipastikan akan menjurus pada penelitian
mengenai hak-hak orang Palestina. ... (Orang Israel)
cenderung cepat menuduh dunia luar sebagai
hipokrit setiap kali diungkit masalah hak asasi
manusia dan keadilan dunia. Dalam hal ini mereka
sangat mirip dengan kelompok kulit putih Afrika
Selatan.” h.236-237.
“Dari Manila di Philipina sampai ke Tegucicalpa di
Honduras dan Windhoek di Namibia, utusan-utusan
Israel telah terlibat dalam perang-perang panjang
yang sebenarnya merupakan perang dunia. Siapa
musuh Israel jadinya? Musuhnya adalah penduduk
Dunia Ketiga yang tidak boleh diizinkan untuk
menang revolusinya.” h.243.
Prognosa Israel akan terlihat bagus sepanjang
dunia Arab dan semua Dunia Ketiga tetap terpecah-

142
88
Bab II: Kedamaian Sosial

pecah dan lemah. Perubahan lainnya dalam bidang


ini akan membawa celaka.” h.247.
“Apa yang diekspor oleh Israel adalah logika
penakluk yaitu cara memandang dunia yang
dikaitkan dengan dominasi yang berhasil. Yang
diekspor bukan hanya teknologi, persenjataan,
pengalaman dan keterampilan, tetapi juga konsep
berfikir.” h.248.
Kita mengharapkan agar kelompok kepemimpinan
Israel yang lebih waras bisa mengalahkan teriak peperangan
Zionisme di atas. Dari semua pengarang Israel yang dapat
dianggap moderat, Harkabi merupakan salah satu contoh. Ia
tidak saja menentang sikap galak ekstremis Zionis tetapi juga
menganggapnya sebagai tindak bunuh diri bagi kepentingan
Zionis sendiri. Pandangan Harkabi itu tidak diterima umum
di kalangan pemikir dan intelektual Yahudi. Harkabi memiliki
pandangan yang lebih pragmatis dan realistis. Secara khusus,
konsepnya mengenai tanah untuk perdamaian telah membuka
gerbang harapan baru bagi bangsa Arab.
Saya pribadi berpendapat bahwa setiap pembedaan dan
usaha untuk membagi-bagi manusia menurut golongannya
hanya akan menghasilkan keuntungan jangka pendek saja,
sedangkan pada jangka panjang akibatnya cenderung akan
buruk bagi semua yang terlibat. Dalam skenario kontemporer,
Islam mempunyai tuntunan yang positif dan peranan efektif
yang bisa dimainkan.
Rasisme dan kebencian antar golongan sangat dibenci
dalam Islam. Umat sangat dilarang menimbulkan kekacauan.
Ayat-ayat yang dikemukakan di muka hanyalah sedikit dari
keseluruhan yang mengatur permasalahan ini.
Pribadi RasulullahSaw digambarkan sebagai Nur Ilahi yang

143
89
dikemukakan di muka hanyalah sedikit dari
keseluruhan yang mengatur permasalahan ini.
Pribadi
Islam dan Rasulullah
Isyu Kontemporer s.a.w. digambarkan sebagai Nur

Ilahi yang bukan milik Timur atau pun Barat saja


bukan
atau milik kata
dengan Timurlain
ataumilik
pun Barat saja atau dengan kata lain
keduanya.
milik keduanya.
Allah adalah Nur seluruh langit dan bumi.
Perumpamaan nur-Nya adalah seperti
ٌ‫ات َو ْاْل َْر ِض َمث َُل نُ ْو ِر ِه َك ِم ْشكهو ٍة ِف ْي َها ِم ْص َباح‬ ِ ‫الس هم هو‬ َّ ‫ّلل نُ ْو ُر‬ ُ ّ‫ا َ ه‬
sebuah relung yang di dalamnya ada
‫ َج َر ٍة‬suatu
‫ِن َش‬ ْ ‫ َُد م‬pelita.
‫ي ُّي ْوق‬ ٌّ ‫ دُ ِّر‬Pelita ٌ ‫اج ُة كَاَنَّ َها ك َْوك‬
‫َب‬ َ ‫َل ُّز َج‬dalam ‫اج ٍة ا‬ ِ ُ‫ا َلْ ِم ْص َباح‬
َ ‫ِف ْ ُز َج‬suatu
itu ada
semprong kaca. Semprong kaca itu seperti
‫ َْم‬bintang ْ ِ ُ‫َها ي‬yang
‫ض ُْٓء َو ل َْو ل‬ ‫يَّكَا ُد َز ْي ُت‬gemerlapan.
‫ َش ْر ِق َّي ٍة َّو َْل غ َْر ِب َّي ٍة‬Pelita ‫ ٍة َز ْي ُت ْونَ ٍة َّْل‬itu َ ‫ُّم ه‬
‫ٰب َك‬
dinyalakan dengan minyak dari sebatang
‫ ّ ُه‬pohon
ُ ‫ض ِر‬ ْ ‫ َو َي‬Nur ‫ ِه َم ْن َّي‬yang
ْٓ ‫ َشا‬seluruh ‫ ْو ِر‬langit
‫اّلل لِ ُن‬ُ ّ‫ ه‬bukan
‫ى‬ ‫ ْه ِد‬bumi.
‫و ٍر َي‬di ‫ َنار ُن ْور ع‬dan
ْ ‫َٰل ُن‬Perumpamaan
‫اّلل‬
“Allah ‫ب‬
adalah ‫ ُء‬zaitun dan ‫ ه‬timur ٌ ٌ ‫ َس ْس ُه‬nur- ‫َت ْم‬
Nya adalah seperti sebuah relung yang di dalamnya ada suatu
bukan di barat,
pelita. Pelita‫م‬ ٌ itu ‫عَ ِل ْي‬ada ‫َش ٍء‬
ْ َ ‫ك ُ ِ ّل‬yang
dalam ‫اّلل ِب‬
ُ ّ ‫ َو ه‬minyaknya
suatu ‫اس‬
ِ ‫اْل َ ْمثَا َل لِل َّن‬
semprong ْ
hampir-
kaca. Semprong
hampir bercahaya
kaca itu seperti bintang yang gemerlapan. Pelita itu dinyalakan
walaupun api tidak
denganmenyentuhnya.
minyak dari sebatang Nurpohon di zaitun
atas yang nur! bukan Allah di timur
dan bukan memberi di barat,bimbingan yang minyaknyamenuju hampir-hampir nur-Nya bercahaya
walaupunkepadaapibarangsiapa tidak menyentuhnya. yang Nur Diadikehendaki. atas nur! Allah
memberi Dan bimbinganAllah menuju mengemukakan - nur-Nya kepada
180 - barangsiapa yang
tamsil-tamsil
Dia kehendaki.
untuk manusia dan Allah mengetahuiuntuk
Dan Allah mengemukakan tamsil-tamsil
manusia dan Allah mengetahui segala sesuatu.”
segala sesuatu. (S.24 Al-Nur :36)
(QS.24 An-Nur :36)

Rasulullah juga diperkenalkan sebagai :


RasulullahSaw. juga diperkenalkan sebagai :

‫َو َو ا َو ْر َو ْر ٰن َو ا ِا َواَّل ا َو ْر َو ًة ا ِا ْر ٰن َو ِا ْر َو ا‬
“Kami tidak mengutus engkau melainkan sebagai Rahmat bagi
Rahmat bagi seluruh
seluruh umat.
umat.” (S.21
(QS.21 Al-Anbiya
Al-Anbiya : 108) : 108)

Saya tertegun melihat banyak sekali ulama Muslim berpola


Saya tertegun melihat banyak sekali ulama Muslim
fikiran abad pertengahan (yang secara salah disebut sebagai
berpola fikiran abad menengah (yang secara salah
fundamentalis) berpandangan bahwa umat Muslim harus
disebut sebagai
memerangi fundamentalis)
non Muslim berpandangan
dalam perjuangan bahwa
bersenjata dan tetap

- 181 -
144
90
Bab II: Kedamaian Sosial

memeranginya sampai mereka itu semuanya musnah atau


mereka menerima Islam. Islam menurut Al-Quran tidak ada
kaitannya dengan konsep “perang suci” yang diputarbalikkan
demikian. Di muka sudah diberikan ayat-ayat yang berkaitan
dengan kedamaian agama sehingga tidak perlu diulang disini.
Saya akhiri pembahasan ini dengan menegaskan lagi bahwa
Islam memang mengajarkan cara-cara untuk menyatukan
umat manusia tetapi melalui proses damai dengan tujuan
menciptakan kedamaian dunia dan persatuan manusia.
Sepanjang menyangkut sikap dari pendiri Islam,
RasulullahSaw, kutipan berikut dari Khotbah Terakhir (dikenal
sebagai Khotbah Perpisahan) yang disampaikan beliauSaw di
hadapan majelis terbesar umat manusia yang pernah beliau
hadapi, kiranya bisa memberikan gambaran memadai:

“Wahai sekalian manusia, dengarkanlah baik-baik.


Sebab aku tidak tahu apa aku akan berdiri lagi di
hadapan kalian di lembah ini dan mengucapkan
khutbah seperti aku berkhutbah sekarang atau
tidak. Jiwamu dan harta milikmu telah dikebalkan
oleh Tuhan dari serangan-serangan oleh satu sama
lain sampai Hari Pembalasan.
Tuhan telah menetapkan untuk tiap orang bagian
dalam harta warisan. Sekarang tidak diizinkan
pembagian warisan yang merugikan kepentingan-
kepentingan ahli waris yang sah. Seorang anak
yang dilahirkan dalam suatu rumah mana pun
akan dipandang anak ayah dalam rumah itu. Siapa
membantah kebapakan anak itu bertanggung¬jawab
dan dapat dijatuhi hukuman menurut hukum
Islam. Barangsiapa menghubungkan kelahirannya
dengan ayah orang lain atau mengakui dengan

145
91
Islam dan Isyu Kontemporer

palsu seseorang sebagai tuannya, Tuhan, malaikat-


malaikat-Nya dan seluruh umat manusia akan
mengutuknya.
Wahai sekalian manusia, kalian mempunyai
beberapa hak atas isteri-isterimu, tetapi isteri-
isterimu pun mempunyai beberapa hak atas kalian.
Hakmu atas mereka ialah mereka harus hidup suci
dan tidak menempuh jalan yang membawa kehinaan
kepada suaminya dalam pandangan kaumnya. ...
Tetapi jika isteri-isterimu tidak berbuat hal demikian
dan tindak tanduk mereka tidak akan menimbulkan
kecemaran kepada suami mereka, maka kalian
wajib menjamin makan, pakaian dan perumahan
sesuai dengan tingkat kehidupanmu sendiri.
Ingatlah kalian harus senantiasa memperlakukan
isteri-isterimu dengan baik. Tuhan telah membebani
kalian dengan kewajiban memelihara mereka.
Wanita itu lemah dan tidak dapat menjaga hak-hak
mereka sendiri. Bila kalian kawin, Tuhan menunjuk
kalian sebagai pengemban amanat hak-hak itu.
Kalian telah membawa isteri-isterimu ke rumahmu
di bawah naungan Hukum Tuhan. Maka kalian
hendaknya tidak melanggar amanat yang telah
diletakkan Tuhan dalam tanganmu.
Wahai sekalian manusia, kalian masih mempunyai
beberapa tawanan perang. Maka aku menasihatkan
kepadamu untuk memberi makan dan pakaian yang
sama seperti yang kalian makan dan pakai sendiri.
Jika mereka berbuat kesalahan yang kalian tidak
dapat memaafkannya, berikanlah dia kepada orang
lain. Mereka itu sebagian dari mahluk Tuhan juga.
Menyakiti mereka atau menyusahkan mereka tidak

146
92
Bab II: Kedamaian Sosial

dibenarkan.
Wahai sekalian manusia! Apa-apa yang kukatakan
kepada kalian, harus kalian ikuti dan ingat-ingat.
Semua Muslim itu saudara antara satu sama lain.
Semua kalian sama. Semua orang dari bangsa atau
suku mana pun mereka datang dan martabat hidup
apa pun yang mereka pegang, adalah sama. (Sambil
mengangkat tangannya beliau mempersatukan jari-
jarinya sambil menambahkan ...) Seperti jari-jari
kedua tangan ini sama, demikian pulalah manusia
itu sama dengan manusia lain. Tak seorang pun
mempunyai hak apa pun, kelebihan apa pun atas
orang lain. Semua kalian adalah bersaudara.
Wahai manusia, Tuhanmu adalah satu dan nenek
moyangmu adalah satu. Seorang Arab tidak
mempunyai kelebihan apa pun di atas mereka yang
bukan Arab. Seorang kulit putih tidak mempunyai
kelebihan di atas mereka yang berkulit hitam, begitu
juga sebaliknya, perbedaan mereka hanya pada cara
mereka menunaikan kewajibannya masing-masing
kepada Tuhan dan sesamanya. Yang paling mulia
di sisi Tuhan adalah mereka yang paling saleh dari
antara kamu. ...
Seperti halnya bulan ini suci, tanah ini tanah suci
dan hari ini hari suci, demikian pula halnya Tuhan
telah menjadikan jiwa, harta-benda dan kehormatan
tiap-tiap orang suci. Merampas jiwa seseorang atau
harta-bendanya atau menyerang kehormatannya
adalah tidak adil dan salah, sama halnya seperti
menodai kesucian hari ini, bulan ini, dan daerah
ini. Apa yang kuperintahkan pada hari ini dan
di daerah ini berarti bukan hanya untuk hari ini.

147
93
Islam dan Isyu Kontemporer

Perintah-perintah itu adalah untuk sepanjang masa.


Kalian diharapkan mengingat dan bertindak sesuai
dengannya sampai kalian meninggalkan alam dunia
ini dan berangkat ke alam nanti untuk menghadap
Khalik-mu. ...
Apa yang telah kukatakan kepada kalian,
sampaikanlah ke pelosok-pelosok dunia. Mudah-
mudahan mereka yang tidak mendengarku sekarang
akan mendapatkan faedah lebih dari mereka yang
telah mendengarnya.”
(Sihah Sitah, Tabari, Hisham, Khamis dan Baihaqi)

Khotbah di atas sangat berkesan dan sangat jelas. Tetapi


yang paling menarik adalah peringatan RasulullahSaw bahwa
kita adalah anak-anak dari satu bapak. Kenyataan ini sepatutnya
mengingatkan agar jangan sampai perbedaan agama bisa
memecah belah persatuan umat manusia yang berasal dari
sepasang orang tua.

148
94
BAB III

KEDAMAIAN SOSIO - EKONOMI

1. Pengenalan.
2. Keadilan ekonomi menurut sistem kapitalisme, sosialisme
dan Islam.
3. Membelanjakan harta untuk tujuan yang baik meskipun
dalam masa sulit.
4. Membelanjakan harta untuk kaum miskin.
5. Bersyukur.
6. Berterima kasih kepada manusia.
7. Mengemis.
8. Apa yang akan diberikan jika ada yang mengemis?
9. Memberi secara terbuka dan secara rahasia.
10. Tanggung jawab sosial.
11. Contoh dari masa awal Islam.
12. Perluasan pembelanjaan harta.
13. Pengkhidmatan sesama.
14. Larangan minum minuman keras dan berjudi.

1
149
Islam dan Isyu Kontemporer

150
2
‫ِن‬ْ ‫اّلل َو َتثْ ِب ْي ًتا ّم‬
ِ ّ‫ٓاء َم ْر َضا ِة ه‬َ ‫َو َمث َُل الَّ ِذ ْي َن ُي ْن ِفق ُْو َن ا َ ْم َوال َُه ُم ا ْب ِت َغ‬
ُ ‫ا َ ْنف ُِسهم كَمث َِل ج َّن ٍة بربو ٍة اَصابها وا ب ٌل فَاه َت‬
ِ ْ ‫ت أكُل ََها ِض ْعف‬
‫َْي‬ ْ ِ َ ََ َ َْ َِ َ َ ْ ِ
ُ ّ‫فَاِ ْن لَّ ْم يُ ِ ْب َها َوا ِب ٌل فَ َ ٌّل َو ه‬
ٌ ْ ِ َ‫اّلل بِ َما َت ْع َمل ُْو َن ب‬
ْ ‫اّلل َو َتثْ ِب ْي ًتا ّم‬
‫ِن‬ ِ ّ‫ٓاء َم ْر َضا ِة ه‬َ ‫َو َمث َُل الَّ ِذ ْي َن ُي ْن ِفق ُْو َن ا َ ْم َوال َُه ُم ا ْب ِت َغ‬
Tamsil orang-orang ُ ‫ ٌل فَاه َت‬yang menafkahkan harta
ِ ْ ‫ت أكُل ََها ِض ْعف‬
‫َْي‬ ْ
mereka demi mencari keridhaan Allah dan
‫صا َب َها َوا ِب‬ َ َ ‫ا َنْف ُِس ِه ْم ك ََمث َِل َج َّن ٍة ِب َر ْب َو ٍة ا‬
memperteguh jiwa mereka
ُ ّ‫ ٌّل َو ه‬terletak
َ َ‫ ْب َها َوا ِب ٌل ف‬diِ ‫م ُي‬
adalah laksana َ
ٌ ْ ِ ‫ َن َب‬kebun
sebidang
‫اّلل ِب َما َت ْع َمل ُْو‬
yang ْ ّ‫فَ ِا ْن ل‬
tempat
tinggi. Hujan
“Perumpamaan orang-orang lebat yang menimpanyamenafkahkan danharta ia mereka
Tamsil
demimenghasilkan
orang-orang
mencari keridhaan buahnyayang
Allah dan dua kali lipat. harta
menafkahkan
memperteguh Dan mereka
jiwa
jikalaksana
mereka
adalah hujandemi lebat
sebidang mencari tidak
kebunkeridhaanmenimpanya
yang terletak Allah makadan tinggi.
di tempat
gerimis
Hujan pun memadai.
lebat menimpanya
memperteguh jiwa mereka dan iaDan Allah laksana
menghasilkan
adalah melihat
buahnya dua
segala
kali sebidang sesuatu
lipat. Dan jika kebun yang
hujan yang kamu
lebat tidak kerjakan.
terletakmenimpanya (S.2
di tempat Al- gerimis
maka
punBaqarah:
memadai.
tinggi. 266)
HujanDan Allah lebatmelihat menimpanyasegala sesuatu danyang ia kamu
menghasilkan kerjakan.” buahnya (QS.2 Al-Baqarah
dua kali :lipat. 266) Dan
jika hujan lebat tidak menimpanya maka
ِ ْ ‫الْ َق َنا ِط‬pun
gerimis ‫ْي َو‬ َ ‫ِن ال ِّن َسا ٓ ِء َوال‬
ْ ‫ َْب ِن‬memadai. َ
Dan َّ ‫ب‬
‫ َه هو ِت م‬Allah
‫الش‬ ِ ‫ُز ِّي َن لِل َّن‬
ُ ‫ ُح‬melihat
ّ ‫اس‬
segala sesuatu yang kamu kerjakan. (S.2 Al-
‫ام‬
ِ ‫ة و ْاْلَنْع‬266)
Baqarah:
َ َ ِ ‫ض ِة والْ َخ ْي ِل الْمس َو َم‬
ّ َ ُ َ َّ ‫الْم َق ْن َ ر ِة مِن الذَّ َهب والْ ِف‬
َ ِ َ َ ُ
ِ ‫اّلل ِ ْن َل ُ ُح ْس ُن ال َْماه‬ ُّ ‫َوالْ َ ْر ِث ه لِ َ َم َتااُ الْ َ هيو ِة‬
ُ ّ‫اللنْ َيا َو ه‬
ِ ْ ‫ْي َوالْ َق َنا ِط‬
“Ditampakkan ‫ َسا ٓ ِء َو‬manusia
َ ْ ‫ال َْب ِن‬bagi
indah ‫ِن ال ِّن‬ َّ ‫ب‬
َ ‫ ِت م‬kecintaan
‫الش َه هو‬ ِ ‫ ِّي َن لِل َّن‬segala
ُّ ‫ ُح‬terhadap
‫اس‬ ‫ُز‬

ِ ‫الذَّ َه‬
yang diingini - perempuan-perempuan dan anak-anak dan
‫ام‬
kekayaan ْ ‫ َم ِة َو‬bertimbun-timbun
ِ ‫اْل َ ْن َع‬
yang
َّ ‫ ِف‬berupa
‫ض ِة َوالْ َخ ْي ِل ال ُْم َس َّو‬ ْ‫ب َوال‬ emas َ ‫م‬dan
‫ِن‬ ‫ ال ُْم َق ْن‬dan
‫ َ َر ِة‬perak
kuda-kuda pilihan dan ternak dan sawah ladang. Yang demikian
ِ ‫اه‬perlengkapan
adalah ‫ ِ ْن َل ُ ُح ْس ُن ال َْم‬hidup ُّ ‫ هيو ِة‬ini
ُ ّ‫َيا َو ه‬diْ‫اللن‬
‫اّلل‬ dunia َ ْ‫ال‬dan
ُ‫ َم َتاا‬pada
َ ِ‫ ه ل‬sisi
‫ ْر ِث‬Allah-lah
َ ْ‫َوال‬
tempat kembali yang baik.” (QS.3 Ali-Imran : 15)

- 190 -

3
151
- 190 -
Islam dan Isyu Kontemporer

152
4
Bab III: Kedamaian Sosio-Ekonomi

1. Pengenalan

Islam memberikan tuntunan menyangkut bidang


pertemuan cakrawala masyarakat dan perekonomian. Jika
ajaran-ajaran ini diikuti maka keremangan senja dan subuh
bisa berubah menjadi kecerahan yang memikat.

2. Keadilan Ekonomi Menurut


Sistem Kapitalisme, Sosialisme Dan Islam

Keadilan ekonomi merupakan sebuah slogan yang


cantik. Slogan ini dikenal dalam masyarakat kapitalis dari
perekonomian pasar bebas maupun sosialis penganut dialektika
materialisme ilmiah. Keduanya berbicara mengenai keadilan.
Namun dengan berat hati, saya harus menyatakan kekecewaan
saya bahwa keduanya gagal memenuhi pokok-pokok keadilan
ekonomi. Akan saya jelaskan lebih lanjut mengenai hal ini.
Konsep Islam tentang keadilan mutlak, nyatanya bersifat
sangat luas dan meliput segala hal. Konsep ini mencakup semua
aspek ajaran Islam. Tidak itu saja, Islam bahkan selangkah lebih
maju.
Dalam sistem sosialisme ilmiah, mereka mencoba
menyama-ratakan semua bidang perekonomian sedemikian
rupa sehingga diharapkan tidak akan ada perbedaan lebih tinggi
atau rendah. Bila suatu bidang dimodali maka bidang lainnya
akan memberikan hasil yang sama. Tidak ada permasalahan
mengenai tuntutan atau ancaman dari mereka yang kekurangan
kepada mereka yang kelebihan. Tidak ada masalah yang miskin
akan memaksa ‘merampok’ yang kaya apa yang dianggap

1535
Islam dan Isyu Kontemporer

sebagai ‘kekayaan surplus.’


Dalam masyarakat kapitalis, mereka lebih banyak berbicara
mengenai kesamaan kesempatan serta kebebasan lapangan
usaha, dan kurang perhatian pada kesamaan distribusi
kekayaan. Dalam masyarakat demikian akan selalu ada tuntutan
akan hak dan pembentukan kelompok penekan seperti
serikat buruh misalnya, dengan tujuan memperoleh sebanyak
mungkin kemudahan dari pemerintah dan pemilik modal demi
kesejahteraan buruh yang selalu merasa kekurangan.
Kalau sosialisme ilmiah diterapkan secara ideal, tidak
akan ada lagi macam-macam tuntutan dari berbagai segi
masyarakat. Kondisinya menjadi sedemikian rupa yaitu jika
masyarakat tersebut cukup kaya maka mereka akan berbagi rata
kekayaan nasional sepadan dengan kebutuhan, atau mereka
itu sedemikian miskin sehingga berbagi kemelaratan secara
merata pula. Arah mana pun yang dipilih, akan menjadi nyata
bahwa tuntutan masyarakat tidak mempunyai peran berarti.
Sebaliknya dengan sistem kapitalis yang berorientasi
pada tuntutan. Bagian masyarakat yang kurang beruntung
harus diberi hak untuk menyatakan ketidak-puasannya dan
kesempatan bebas untuk didengar. Karena itu timbul kebutuhan
akan pembentukan kelompok-kelompok penekan, pemogokan,
kekisruhan bidang industri, penyegelan dan lain-lain.
Adapun Islam berusaha menciptakan sikap perilaku
dimana baik pemerintah maupun mereka yang kaya selalu
diingatkan untuk menerapkan sistem ekonomi yang adil, demi
kepentingan mereka sendiri. Mereka selalu dihimbau untuk
berhati-hati terhadap hak orang lain. Yang miskin dan lemah
tidak boleh kehilangan hak ekonomi pokok mereka seperti
kebebasan memilih bidang pekerjaan, akses yang sama dalam
mencapai kesempatan serta pemenuhan kebutuhan hidup
yang mendasar. Ketiadaan sikap perilaku demikian dalam

154
6
Bab III: Kedamaian Sosio-Ekonomi

sejarah pergulatan manusia telah menimbulkan demikian


banyak kesengsaraan, kepahitan dan kekacauan. Dalam Islam
lebih banyak penekanan pada ‘memberi’ daripada ‘meminta’
atau ‘menabung.’ Pemerintah dan kelompok kaya harus
selalu memperhatikan jangan sampai ada bagian masyarakat
yang kehilangan haknya untuk hidup layak. Suatu negara
berdasarkan Islam akan selalu memperhatikan hal tersebut
dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan guna
mencapainya. Sebelum kesedihan berubah menjadi teriakan
dan protes dan sebelum tuntutan itu menjadi ancaman bagi
kedamaian dan ketenteraman, maka sumber penyebabnya
harus dihilangkan dan kebutuhannya dipenuhi.
Sepertinya khusus di bidang tersebut seolah Islam
hampir sama dengan masyarakat sosialis. Bedanya adalah
Islam mencapai tujuannya tidak melalui cara-cara pemaksaan
sebagaimana diajarkan sistem sosialisme ilmiah.
Waktu yang tersedia tidak memungkinkan saya merinci
bagaimana Islam berusaha mencapai tujuan mulia itu, namun
secara singkat dapat dikemukakan bahwa pendekatan Islam
atas masalah tersebut tidaklah kaku atau mekanis sebagaimana
halnya filosofi materialisme dialektika. Sistem sosial Islam
terkait erat dengan fitrat kejiwaan manusia yang hakiki.
Di antaranya adalah Islam berusaha mencoba menciptakan
suasana dimana tuntutan akan hak seseorang berubah menjadi
perhatian pada hak orang lain. Islam mengembangkan tingkat
kesadaran dan kepekaan akan penderitaan sesama umat
manusia sedemikian rupa sehingga anggota masyarakat
lebih memperhatikan apa yang mereka harus lakukan bagi
masyarakatnya dan bukan sebaliknya.
“Berikan kepada pekerja lebih daripada hak mereka’ adalah
peringatan yang selalu diulang RasulullahSaw kepada para
pengikut beliau. ‘Bayarkan hak mereka sebelum keringatnya

1557
Islam dan Isyu Kontemporer

mengering. Jangan membebani mereka yang jadi bawahanmu


dengan tugas-tugas yang engkau sendiri tidak bisa
melakukannya. Sedapat mungkin berilah makan hamba-
hambamu sama seperti yang kau berikan bagi keluargamu.
Berikan mereka pakaian yang sama dengan kamu. Jangan
menganiaya mereka yang lemah dengan cara apa pun karena
engkau akan mempertanggung-jawabkannya kepada Tuhan.
Agar engkau tidak menjadi sombong, sekali-kali ajak hambamu
duduk di meja yang sama dengan engkau dan layanilah
mereka.” (Berbagai Hadis)

3. Membelanjakan Harta Untuk Tujuan


Yang Baik Meskipun Dalam Masa Sulit

Harga diri manusia merupakan hal yang sangat


menonjol dalam semua aspek kehidupan dan sering menjadi
kesombongan. Ayat berikut dari Al-Quran memberikan kode
kode etika berkaitan dengan kebutuhan mereka yang
etik berkaitan dengan kebutuhan mereka yang miskin dan
miskin dan papa serta cara pemenuhannya.
miskin serta cara pemenuhannya.
Imbalan Tuhan atas sifat pengampunan adalah:
Imbalan Tuhan atas sifat pengampunan adalah:

‫ْي‬
َّ ْ ‫ْي الْ َّغ ْي َّظ َّوال َّْعا ِف‬
َّ ْ ‫ك ِظ ِم‬ َّّ ‫الَّّ ِذيْ َّن ُي ْن ِفق ُْو َّن ِِف‬
َّّ ‫الس َّّرٓا ِء َّو‬
ٰ ْ‫الض َّّرٓا ِء َّوال‬
‫ْي‬
َّ ْ ‫ب ال ُْم ْح ِس ِن‬
ُّ ‫اّلل ُي ِح‬ ِ ‫َّع ِن ال َّّن‬
ُ ّٰ ‫اس َّو‬
“Mereka yang membelanjakan hartanya pada jalan Allah di
waktu senang dan susah, mereka yang menahan amarah dan
Mereka
memaafkanyang membelanjakan
manusia, hartanya
dan Allah mencintai pada yang
orang-orang
jalan berbuat
Allah kebajikan.”
di waktu (QS.3
senang dan 135)
Ali-Imran: susah,
mereka yang menahan amarah dan
memaafkan manusia, dan Allah mencintai
8 orang-orang yang berbuat kebajikan. (S.3 Al-
156
Imran: 135)
Bab III: Kedamaian Sosio-Ekonomi

4. Membelanjakan Harta Untuk Kaum Miskin

Konsep sedekah sebagaimana dimaklumi di dunia ini


umumnya bermakna ganda. Pada satu sisi, sedekah merupakan
penghormatan bagi nilai-nilai lebih dari pemberi sedekah. Di
sisi lain, hal itu menimbulkan suatu gambaran yang memalukan
atau merendahkan bagi penerima. Laku menerima sedekah itu
telah menurunkan status seseorang. Islam telah melakukan
perubahan atas konsep tersebut.
Sebuah analisis menarik mengenai mengapa sebagian
orang itu miskin sedangkan bagian lainnya kaya, dikemukakan
dalam ayat Al-Quran berikut:

ِ ‫َو ِ ْمٓا َو ْم َو اِ ِ ْم َو ٌّق اٌِّق َوٌّقل ٓا ِ ِ َو اْم َو ْم ُر ْم‬


“Dalam harta benda mereka ada hak bagi mereka yang
Dalam
memintaharta
pertolongan dan bagiada
benda mereka hak yang
mereka bagitidak
mereka
dapat
yang meminta pertolongan dan bagi
meminta.” (QS.51 Al-Dzariyat: 20) mereka
yang tidak dapat meminta. (S.51 Al-Dzariyat:
20)
Pokok permasalahan yang luput dari perhatian adalah
dalam penggunaan kata HAQ yang merangkum perilaku
Pokok permasalahan yang luput dari perhatian adalah
mereka yang memberi serta mereka yang menerima. Pemberi
dalam penggunaan kata HAQ yang merangkum perilaku
diingatkan bahwa apa yang disedekahkannya kepada yang
mereka
miskin ituyang memberi
sebenarnya serta
bukan mereka
miliknya yang menerima. Si
sendiri.
pemberi diingatkan bahwa apa yang disedekahkannya
Jelas ada sesuatu yang salah dalam suatu perekonomian
kepada yang miskin itu sebenarnya bukan miliknya
dimana ada sekelompok orang yang dibiarkan miskin atau
sendiri.
terpaksa mengemis untuk bisa hidup. Dalam suatu sistem
Jelas ada sesuatu
perekonomian yang yang
sehat,salah dalam tidak
seharusnya perekonomian
suatuada yang miskin
dimana
demikian. adaDalam
sekelompok
sistem orang yangtidak
demikian dibiarkan
harusmiskin atau
seseorang
terpaksa
mengemismengemis untuk bisa hidup.
demi kelangsungan Dalam suatu
hidupnya. Pesan sistem
yang
perekonomian yang sehat, seharusnya tidak ada
dikemukakan ayat di atas adalah bahwa penerima sedekah yang papa
demikian.
tidak perlu Dalam
merasa sistem
rendah demikian tidakkarena
diri atau malu seseorang
harus sebenarnya
mengemis demi kelangsungan hidupnya. Pesan yang
dikemukakan ayat di atas adalah bahwa penerima sedekah 1579
tidak perlu merasa rendah diri atau malu karena
sebenarnya Tuhan telah memberikan kepadanya hak
Islam dan Isyu Kontemporer

Tuhan telah memberikan kepadanya hak mendasar untuk


hidup pantas dan terhormat. Jadi, apa pun yang diberikan oleh
pemberi sedekah sebenarnya adalah hak fakir miskin yang
karena satu dan lain sebab berada di tangan pemberi.
Sebagaimana dikemukakan di atas, ajaran Tuhan terkait
langsung dengan fitrat manusia. Setiap ketimpangan yang
mungkin akan mengganggu keseimbangan akan diatasi dengan
tindakan-tindakan korektif.
BERSYUKUR
Dalam kasus di atas tentu saja ada bahaya inheren bahwa
sebagian orang tidak 5. Bersyukur kepada penolong
berterimakasih
mereka. Mereka alih-alih bersyukur atas apa yang mereka
terima,Dalam
malah mungkin
kasus mengatakan
di atas tentu bahwainheren
saja ada bahaya apa yangbahwa
diterimanya itu memang sudah haknya. Ia merasa
sebagian orang tidak berterimakasih kepada penolong mereka. tidak
perlu berterimakasih
Mereka kepadaatas
alih-alih bersyukur penolongnya tersebut.
apa yang mereka Kalau
terima, malah
tendensi
mungkin seperti ini dibiarkan
mengatakan maka
bahwa apa yangsirnalah sikapituhormat
diterimanya memang
dan kepantasan.
sudah haknya. Ia merasa tidak perlu berterimakasih kepada
Mengenai
penolongnyapenerima sedekah
tersebut. Kalau tendensitersebut, Al-Quran
seperti ini dibiarkan
berulangkali
maka sirnalahmengingatkan
sikap hormat danakan kewajibannya untuk
kepantasan.
bersyukur dan menyatakan
Mengenai penerima terimakasihnya atas pemberian
sedekah tersebut, Al-Quran
sekecil apa pun
berulangkali yang diterimanya.
mengingatkan Para muminin
akan kewajibannya untuk
diingatkan
bersyukur berulangkali
dan menyatakan bahwa Tuhan tidak
terimakasihnya atasmenyukai
pemberian
mereka
sekecilyang
apa tidak bisa diterimanya.
pun yang bersyukur seperti:
Para muminin diingatkan
berulangkali bahwa Tuhan tidak menyukai mereka yang tidak
bisa bersyukur seperti:

‫كف َْر َواِ ْن‬ ٌّّ ِ َ‫اّلل غ‬


ُ ْ‫ن َع ْنك ُْم َو ََل َي ْر هٰض لِ ِع َبا ِد ِه ال‬ ْ ‫اِ ْن َت‬
َ ّ‫كف ُُر ْوا فَ ِا َّن ه‬
‫از َرةٌّ ِّو ْز َر ا ُ ْخ هرى ثُ َّم اِ هٰل َر ِّبك ُْم‬
ِ ‫َت ْشك ُُر ْوا َي ْر َض ُه لَك ُْم َو ََل َت ِز ُر َو‬
‫الل ُ ْو ِر‬
ُّ ‫اا‬ ِ َ ‫َ ْر ِ ُعك ُْم فَ ُ َن ِّ ُك ُْم ِب َا ُ ْ ُ ْم َت ْع َ ُ ْ َن اِ َّ ُه َ ِ ٌّم ِب‬

158
10
Jika kamu tidak bersyukur, maka sesungguhnya
Allah Mahakaya - tidak Bab tergantung dari
III: Kedamaian Sosio-Ekonomi

kamu. Dan Dia tidak menyukai sifat tidak


bersyukur
“Jika kamu tidak pada hamba-hamba-Nya.
bersyukur, maka sesungguhnya Tetapi
Allah
jika kamu
Mahakaya bersyukur,
tidak tergantungDia
darimenyukai
kamu. Dansifat itu
Dia tidak
pada dirimu. Dan tiada pemikul beban akan
menyukai sifat tidak bersyukur pada hamba-hamba-Nya.
Tetapi jika kamu
memikul bebanbersyukur, Dia menyukai
orang lain. Kemudian sifat itu pada
kepada
dirimu. Dan tiada pemikul
Tuhan-mu-lah beban akandan
kembalimu, memikul Diabebanakanorang
lain.memberitahukan
Kemudian kepada kepadamu
Tuhan-mu-lah kembalimu,
tentang apa yang dan Dia
akan memberitahukan
telah kepadamu
kamu kerjakan. tentang apa yang
Sesungguhnya Diatelah
kamu kerjakan. Sesungguhnya
mengetahui segala yangDiatersembunyi
mengetahui segala dalamyang
tersembunyi dalam
dada. (S.39 Az-Zumar: 8)dada.” (QS.39 Az-Zumar: 8)

Menekankan pentingnya sikap bersyukur, Rasulullah


Menekankan pentingnya sikap bersyukur, RasulullahSaw
s.a.w. mengingatkan kepad para pengikutnya:
mengingatkan kepad para pengikutnya:

‫َم ْن َم ْن َم ْن ُك اَّنل َما َم ْن َم ْن ُك ّٰ َم‬


‫ا‬ ‫ِر‬ ‫ِر‬
“Mereka yang tidak bersyukur kepada sesamanya
sesungguhnya
Mereka yang tidak jugabersyukur
tidak bersyukur
kepada kepada Allah.”
sesamanya
sesungguhnya juga(Hadis) tidak bersyukur kepada
Allah. (Hadith)
Implikasi dari haliniini ialah
Implikasi daripada ialah jika
jika seseorang
seseorang tidaktidak
berterimakasih
berterimakasih kepada kepadasesamanya, walaupunwalaupun
sesamanya, ia menyatakan ia
syukur kepada Tuhan-nya, maka syukurnya
menyatakan syukur kepada Tuhan-nya, maka itu tidak diterima
syukurnya
oleh Tuhan.diterima
itu tidak Jadi kita lihat
olehbahwa kepantasan,
Tuhan. Jadi kitasopan santun
lihat dan
bahwa
terima kasih tidak dilarang dalam ajaran Al-Quran seperti ayat
kepantasan, sopan santun dan terima kasih tidak dilarang
di atas. Ayat tersebut merupakan pesan terselubung kepada
dalam ajaran Al-Quran seperti ayat di atas. Ayat tersebut
para penerima sedekah bahwa ia tidak perlu merasa rendah
merupakan pesan terselubung kepada para penerima
diri dan harga dirinya tidak harus terganggu. Yang tersirat
sedekah bahwa ia tidak perlu merasa rendah diri dan
adalah tidak ada yang bertentangan dengan harga diri manusia
harga dirinya tidak harus terganggu. Yang tersirat adalah
jika yang bersangkutan bersyukur atau menyampaikan terima
kasih, bahkan hal itu akan mengangkat harkatnya.
- 199 sedekah,
Berkaitan dengan pemberi - Islam menerapkan
sikap yang berbeda sama sekali. Adalah bertentangan dengan

159
11
Islam dan Isyu Kontemporer

kepantasan dan harga diri jika ia menganggap terimakasih


tersebut sebagai haknya. Kecenderungan seperti ini memang
merupakan bagian perilaku beradab di mana pun di dunia ini,
namun ada satu perbedaan pokok antara perilaku universal
ini dengan ajaran Islam mengenai perilaku terhormat. Islam
mengharuskan pemberi sedekah untuk mengkhidmati
manusia guna tujuan yang lebih tinggi dan mulia dari semata
memenuhi dorongan mencari reputasi melalui tindakan
welas asih. Islam berulangkali mengingatkan manusia agar
melakukan hal-hal yang baik semata karena AllahSwt guna
mencari keridhoan dan rahmat-Nya.
Dari sini jelas bahwa ketika seorang Muslim memberikan
sedekah kepada seseorang yang membutuhkan, sebenarnya
ia melakukannya itu bukan untuk kepentingan dirinya atau
pun orang lain, tetapi semata hanya untuk menyenangkan
Tuhannya yang telah memberinya karunia berupa kekayaan
yang dimilikinya.
Dari sudut pandang prinsip tersebut, apa pun yang
dibelanjakannya bagi orang lain adalah gambaran terimakasih
kepada Tuhannya. Sikap mulia itu berakar pada ayat-ayat awal
dari Al-Quran yang mengingatkan para muminin:

‫َو ِم َّمَو َو َو ْق ٰ ُي ْق ُي ْق ِم ُي ْق َو‬


“Menafkahkan segala
... Menafkahkan segala sesuatu daridari
sesuatu apa apa
yang yang
telah Kami
telahrezekikan kepada mereka.” (QS.2 Al-Baqarah : 4)
Kami rezekikan kepada mereka. (S.2 Al-
Baqarah: 4)
Karena itu bukanlah semata karena sopan santun jika
Karena itu bukanlah semata karena sopan santun jika
seorang mumin menolak ungkapan terimakasih karena ia
seorang muminin menolak ungkapan terimakasih karena
meyakini bahwa penerima sepatutnya bersyukur kepada
ia meyakini bahwa si penerima sepatutnya bersyukur
Tuhannya dan bukan kepadanya. Mumin sejati yang memahami
kepada Tuhannya
agamanya dan bukan
akan merasa kepadanya.
sangat kikuk atauMuminin sejati
resah ketika orang
yang memahami agamanya akan merasa amat kikuk atau
resah ketika orang menyampaikan terimakasih atas
160
12
pemberiannya. Al-Quran menyatakan:
ia meyakini bahwa si penerima sepatutnya bersyukur
kepada Tuhannya dan bukan kepadanya. Muminin sejati
yang memahami agamanya akan merasa amat kikuk
Bab III: Kedamaian atau
Sosio-Ekonomi
resah ketika orang menyampaikan terimakasih atas
pemberiannya.
menyampaikanAl-Quran menyatakan:
terimakasih atas pemberiannya. Al-Quran
menyatakan:

‫ْيا اِم َونَّم َو‬


ً ‫الط َوع َوم ع َٰوٰل ُيح ِمَّمب ِمه ِم ْقس ِمك ْقي ً َّمَو َو ِمت ْقي ً َّمَوا َو ِمس ْق‬
‫َو ُي ْقط ِمع ُي ْق َو َّمَو‬
‫ُين ْقط ِمع ُيك ْقُيم لِم َو ْقج ِمه َّٰم ِم‬
ً ‫اّلل َوَل نُي ِمر ْق ُيد ِم ْق ك ْقُيم َوج َوز‬
‫ٓاء َوَّم َوَل ُيش ُيك ْق ً ا‬
“Demi kecintaan kepada-Nya mereka memberi makan
kepada orang-orangkepada-Nya
Demi kecintaan miskin, anak yatim dan tawanan.
mereka memberi Sambil
meyakinkan kepada mereka:
makan kepada ‘Sesungguhnya
orang-orang miskin,kami memberi
anak
makan kepadamu hanya karena mengharapkan
yatim dan tawanan. Sambil meyakinkan keridhoan
Allah. Kami tidak mengharapkan daripadamu balas jasa dan
kepada mereka: ‘Sesungguhnya kami
tidak pula ungkapan terima kasih.”
memberi makan kepadamu hanya karena
(QS.76 Ad-Dahr : 9 - 10)
mengharapkan keridhoan Allah. Kami tidak
mengharapkan daripadamu balas jasa dan
Memberi makan
tidak pula saja tidak
ungkapan cukup.
terima Akan(S.76
kasih.’ lebih berarti
Ad- kalau
kita tahu
Dahr:bagaimana
9 - 10) rasanya lapar dan menderita dimana kita
bisa berbagi rasa dengan mereka tanpa mengharapkan imbalan
terimakasih.
Keindahan ayat di atas sangat memukau. Jika para muminin
diperintahkan hanya menunjukkan
- 201 - sikap melecehkan dengan
cara menolak terimakasih dan berlaku sebagai orang saleh,
maka kemungkinan besar yang muncul adalah sikap munafik.
Ketika kita mengatakan ‘Jangan, terimakasih’ sebenarnya kita
menyadari bahwa dengan mengatakan demikian harkat kita di
mata yang menerima sedekah menjadi lebih tinggi.
Ajaran Islam jauh lebih mulia. Pemberi diingatkan bahwa
ia tidak boleh melakukan satu hal yang sama kepada dua
pihak berbeda. Suatu amalan dilakukan apakah untuk mencari
keridhoan AllahSwt atau memperoleh sanjungan masyarakat.
Menurut ayat di atas, seseorang tidak bisa meniatkan keduanya
pada saat yang sama.

161
13
Islam dan Isyu Kontemporer

Ketika hamba Allah itu mengatakan kepada mereka yang


miskin bahwa niatnya adalah mencari keridhoan Tuhannya,
maka hal itu sebenarnya mengingatkan dirinya juga bahwa
Tuhannya itulah sebenarnya yang menjadi pemberi. Dengan
demikian rasa rendah diri yang mungkin muncul bisa
dihilangkan.

6. Berterima Kasih Kepada Manusia

Dalam Islam diajarkan sopan santun kepada sesama


bukanlah kebiasaan yang diperoleh dari nilai-nilai budaya,
tetapi haruslah berakar pada keimanan yang dalam kepada
Tuhan. Setiap sedekah yang diberikan kepada mereka yang
miskin harus dilakukan tanpa ada maksud-maksud tersembunyi
mengharapkan imbalan dari penerima:

‫َو َو َو ْم ُن ْم َو ْم َو ْم ِث ُن‬
“Jangan engkau menganugerahkan kebajikan dengan niat
Jangan engkaulebih
meraih imbalan menganugerahkan kebajikan: 7)
banyak.” (QS.74 Al-Muddatsir
dengan niat meraih imbalan lebih banyak.
(S.74 Al-Muddatsir: 7)
Begitu yang bersangkutan telah menyampaikan
Begitu yang bersangkutan telah menyampaikan
pemberiannya kepada orang lain, Islam memintanya untuk
pemberiannya kepada orang lain, Islam memintanya
melupakannya, seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Memuji
untuk melupakannya,
diri sendiri atas tindakseolah-olah
kebaikannyatidak
itu terjadi apa-apa.
dan mengulang-
Memuji diri sendiri
ulang menyebut atas tindak
pemberiannya kebaikannya
tersebut sama sajaitudengan
dan
mengulang-ulang menyebut
memusnahkan amalannya. pemberiannya
Seharusnya seorangtersebut
muminsama
sejati
saja dengan memusnahkan amalannya.
berlaku sebagaimana diutarakan dalam ayat berikut Seharusnya
tentang
seorang muminin
perbandingan sejati
perilaku yangberlaku sebagaimana
benar dan salah: diutarakan
dalam ayat berikut tentang perbandingan perilaku yang
benar dan salah:

162
14
Bab III: Kedamaian Sosio-Ekonomi

ِ ّ‫َمث َُل الَّ ِذ ْي َن يُ ْن ِفق ُْو َن ا َ ْم َوال َُه ْم ِِف ْ َس ِب ْي ِل ه‬


ْ ‫اّلل ك ََمث َِل َح َّب ٍة ا َنْ َب َت‬
‫ت‬

ُ ّ‫َس ْب َع َس َنابِ َل ِِف ْك ُ ِ ّل ُس ْن ُبل َ ٍة ِّما َئ ُة َح َّب ٍة َو ه‬


‫اّلل ُي هض ِع ُف لِ َم ْن يَّ َشا ٓ ُء‬
‫اّلل ثُ َّم ََل‬ِ ّ‫اّلل َوا ِس ٌع عَلِ ْي ٌم ا َلَّ ِذيْ َن ُي ْن ِفق ُْو َن ا َ ْم َوال َُه ْم ِِف ْ َس ِب ْي ِل ه‬ ُ ّ‫َو ه‬
‫ُي ْت ِب ُع ْو َن َمٓا ا َنْ َفق ُْوا َم ًّّنا َّو َاَل اَذًّى لَّ ُه ْم ا َْج ُر ُه ْم ِع ْن َد َر ِّب ِه ْم َو ََل‬

ْ ‫ْي ّم‬
‫ِن‬ ٌ ْ ‫ف َّو َم ْغ ِف َرةٌ َخ‬ٌ ‫هْي َو ََل ُه ْم َي ْح َز ُن ْو َن ق َْو ٌل َّم ْع ُر ْو‬ ْ ِ ْ َ ‫ف عَل‬ٌ ‫َخ ْو‬
‫ن َحلِ ْي ٌم ه ٓياَيُّ َها الَّ ِذ ْي َن ها َم ُن ْوا ََل‬
ٌّ ِ َ‫اّلل غ‬
ُ ّ‫َص َدقَ ٍة يَّ ْت َب ُع َها اَذًّى َو ه‬
ِ ‫َٓاء ال َّن‬
‫اس‬ َ ‫ِق َما لَ ُه ِرئ‬ ُ ‫ُت ْب ِطل ُْوا َص َد هق ِتك ُْم ِبا ل َْم ِّن َو ْاَل َ هذى ك َا لَّ ِذى ُي ْنف‬
‫اب‬ ٍ ‫اَل ِخ ِر ف ََمثَل ُ ُه ك ََمث َِل َصف َْو‬
ٌ ‫ان عَل َْي ِه ُت َر‬ ‫اّلل َوال َْي ْو ِم ْ ه‬ ُ ‫َو ََل ُي ْؤم‬
ِ ّ‫ِن ِب ه‬

ْ َ ‫ََت َك ُه َصل ًّْدا ََل َي ْق ِد ُر ْو َن ع هَٰل‬


ُ ّ‫َش ٍء ِّم ّمَا ك ََس ُب ْوا َو ه‬
‫اّلل‬ َ َ ‫فَاَ َصا َب ُه َوا ِب ٌل ف‬
‫ََل َي ْه ِدى الْق َْو َم الْ ه ِف ِر ْي َن‬

“Tamsil orang-orang yang menafkahkan harta mereka di jalan


Allah, adalah seumpama sebuah biji menumbuhkan tujuh bulir,
pada setiap bulir terdapat seratus biji. Dan Allah melipat-
gandakan hartanya bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan Allah
Mahaluas pemberian-Nya, Maha Mengetahui. Orang-orang
yang menafkahkan harta mereka di jalan Allah, lalu mereka
tidak mengiringi apa yang dibelanjakan dengan menyebut-
nyebut perbuatan baiknya dan tidak pula menyakiti, bagi
mereka ada ganjaran mereka di sisi Tuhan mereka, dan tidak
ada ketakutan pada diri mereka tentang apa yang akan datang,
dan tidak pula mereka akan berdukacita mengenai apa yang
sudah lampau. Tutur kata yang lembut dan ampunan adalah

- 204 -
163
15
Islam dan Isyu Kontemporer

lebih baik daripada sedekah yang diiringi dengan menyakiti.


Dan Allah Mahakaya, Maha Penyantun. Hai orang-orang yang
beriman, janganlah kamu menjadikan sedekah-sedekahmu
sia-sia dengan menyebut-nyebut jasa baik seraya mengejek dan
menyakiti seperti halnya orang yang menafkahkan hartanya
untuk dilihat manusia, dan ia tidak beriman kepada Allah dan
Hari Kemudian. Maka keadaannya adalah laksana batu licin
yang di atasnya tertutup tanah, lalu hujan lebat menimpanya
dan meninggalkannya licin tandas. Mereka tidak akan
sesuatu
memperoleh dari apa
sesuatu yangyang
dari apa mereka usahakan.
mereka usahakan.Dan
Dan Allah
Allahmemberi
tidak tidak memberi
petunjuk petunjuk kepada orang-
kepada orang-orang kafir.”
orang kafir. (S.2
(QS.2 Al-Baqarah:
Al-Baqarah : 262262 - 265)
- 265)

Begitu juga di tempat lain:


Begitu juga di tempat lain:

‫ال ٓا ِئ َو َو َو َو ْن َو ْن‬
‫َو َو َّمَو َوَّم‬
“Yang meminta pertolongan engkau, janganlah ia engkau
Yang meminta pertolongan
hardik.” engkau, :janganlah
(QS.93 Adh-Dhuha 11) ia
engkau hardik. (S.93 Adh-Dhuha: 11)

MENGEMIS
Bahkan pengemis pun 7. Mengemis
harus diperlakukan dengan baik.
Jangan berbicara kasar kepada seorang pengemis.
Bahkan laku
Meskipun pengemis pun harus
mengemis diperlakukan
kurang disukai, dengan
namun baik.
hak
Jangan berbicara kasar kepada pengemis.
seseorang untuk mengemis pada saat yang amat sulit,Meskipun laku
mengemis
tetap kurangTidak
dijamin. disukai,
itu namun hak seseorang
saja, juga untuk
tidak diizinkan
mengemis pada saat yang sangat sulit, tetap
menyakiti harga diri mereka yang terpaksa harus dijamin. Tidak
itu saja, juga tidak diizinkan menyakiti harga diri mereka yang
mengemis.
terpaksa harus mengemis.
Pada awal masa Islam, ketika masyarakat secara
Pada awal masa Islam, masyarakat secara keseluruhan
keseluruhan meyakini bahwa tidak mengemis itu lebih
baik daripada mengemis, harga diri pengemis pun masih
164
16
dijaga. Suatu ketika Rasulullah s.a.w. memberikan
perumpamaan bahwa:
Bab III: Kedamaian Sosio-Ekonomi

meyakini bahwa tidak mengemis itu lebih baik daripada


mengemis, harga diri pengemis pun masih dijaga. Suatu ketika
RasulullahSaw memberikan perumpamaan bahwa:

‫ا‬
‫ُّس َيْل ىٰل‬
‫ال‬ ‫ا‬ ‫ِم‬ ‫َا َيْلاَا ُد ا اَيْل ُد َيْل َا ا َا َيْل ا ِم َا ا َيْلاَا‬
Tangan yang di atas (si pemberi) itu lebih baik
dari tangan
Tangan yang
yang di atasdi bawah (si
(pemberi) itu penerima).
lebih baik dari tangan
Tangan yang yangdi atas (si pemberi)
di bawah (penerima). itu lebih baik
Akibat daridaripada
tanganpandangan
yang di bawah ini (si
maka cukup banyak
penerima).
mereka yang lebih memilih mati dalam kemiskinan
Akibat
Akibat
daripada daripada
daripada
harus pandangan
untukinihidup.
pandangan
mengemis maka
ini cukup
maka banyak
Gunacukup mereka
banyak
memelihara
yang
mereka
mereka, lebih memilih
yang lebihmati
Al-Quran dalam kemiskinan
memilih
mengingatkan matimasyarakat
dalamdaripada harus
kemiskinan
secara
mengemis untuk
daripada harus hidup.
mengemis Guna memelihara mereka, Al-Quran
keseluruhan bahwa di antarauntuk
kalianhidup. Guna
terdapat memelihara
orang-orang
mengingatkan masyarakat secara keseluruhan bahwa di antara
mereka, Al-Quran mengingatkan masyarakat
yang berjuang di jalan Allah yang tidak mampu keluar secara
kalian terdapat orang-orang yang berjuang di jalan Allah yang
keseluruhan
dari kemiskinan: bahwa di antara kalian terdapat orang-orang
tidak mampu keluar dari kemiskinan:
yang berjuang di jalan Allah yang tidak mampu keluar
dari‫ِف‬kemiskinan: ِ ‫لِل ْ ُفقَرٓاء الَّذين ا ُحصروا ِف سبيل ه‬
‫اّلل ََل يستطيعون ضربا‬
ِ ً ْ َ َ ُِْْ َ ْ َ ّ ِ ِْ َ ِْ ْ ُ ِ ْ َ ْ ِ ِ َ
‫ف َن َت َْعض ِرْرف ًب ُاُه ِ ْم‬
‫ِف‬ ِ ‫ِنْس َتال َّتِط َ ْعي ُُّفع ْو‬َ ‫ٓاءَلم َي‬ ُ ‫ِف ْا َهس ِب‬
ِ ‫ِل ْيا َ ِلْغ ِن هّ َي‬
َ ‫اّلل‬ ‫هُب ْواالْ ِ َج‬
‫ص ُر‬ ُ ِ ُ ‫نحا َسُْح‬ ‫لِل ْ ُفق ََر ْٓااَل ِء َْرالَّ ِ ِذ‬
ْ َ ‫ض ْي َي‬
‫ِن ُت ْنال ِف َّتقَع ُْو ُّفا ِم‬ َ
َ ّ‫ْي ُُهفَ ِْام َّن ه‬
‫اّلل‬ ٍ ‫ِن ْع َخ ِر ْف‬
‫ف ْ َت‬ َ ‫ٓاء َو َما‬
َ ‫ِلاِ َلْ ْغ َح ِنا َيفًا‬ ُ َ ‫نلْال َج َّناه‬
‫اس‬ ‫هُب َا‬ ُ ‫ض َيََل ْح َي َ ْساُ ل ُ ُْو‬‫اَل هم َْر ُه ِ ْم‬
‫ِب ِس ْ ْي‬
َ
َ ّ‫ْي فَاِ َّن ه‬
‫اّلل‬ ٍ ْ ‫ِن َخ‬ ْ ‫اس اِلْ َحا ِبف ًِا َو َلِ َم ْاي ُت ٌمم ْن ِفق ُْوا م‬ َ ‫ِب ِس ْي هم ُه ْم ََل َي ْسا ل ُْو َن ال َّن‬
‫ َلِ ْي ٌمم‬orang-orang
“Infak tersebut diuntukkan bagi ِ ‫ِب‬ fakir yang terikat
pada jalan Allah, mereka tidak mampu bergerak bebas di muka
Infak
bumi. tersebut
Orang yangdiuntukkan
tuna ilmu menganggap bagi orang-orang
mereka mampu
fakir yang
disebabkan terikat
mereka pada jalandiri
menghindarkan Allah, mereka
dari meminta-minta.
Infak
Engkau tersebut
dapat diuntukkan
tidak mampu bergerak bebas di mukamuka
mengenali mereka bagi
dari orang-orang
roman bumi.mereka,
dan Orang
mereka
fakir tidak
yang suka meminta-minta
terikat
tuna pada
ilmu jalankepada
menganggap manusia
merekadengan
Allah,mereka
mendesak-desak.
tidak mampu
mampu Dan harta
bergerak
disebabkan merekaapabebaspunmenghindarkan
yang kamu nafkahkan
di muka bumi.
Orang
diri maka sesungguhnya
dariyang Allah
tuna ilmu menganggap
meminta-minta. mengetahuinya.”
Engkau dapatmereka
mengenali (QS.2
mampu disebabkan Al-Baqarah
mereka dari mereka roman muka : 274)
menghindarkan
mereka,
diri dari meminta-minta. Engkau dapat
mengenali mereka- dari
207 - roman muka mereka, 165
17
manusia dengan mendesak-desak. Dan harta
apa pun yang kamu nafkahkan maka
dan Isyu KontemporerAllah mengetahuinya. (S.2 Al-
Islam sesungguhnya
Baqarah: 274)
Pandangan di atas
Pandangan menjadi
di atas lebih
menjadi jelas
lebih dari
jelas ayat
dari berikut:
ayat berikut:

َّ ‫ِن ا َ ْه ِل الْق هُرى فَلِلهّ ِه َو ل‬


‫ِلر ُس ْو ِل َو لِ ِذى‬ ْ ‫اّلل ع هَٰل َر ُس ْولِ ِه م‬
ُ ّ‫َٓاء ه‬
َ ‫َمٓا اَف‬
َ ْ ‫لس ِب ْي ِل َك ْي ََل َيك ُْو َن ُد ْو لَ ًة َب‬
‫ْي‬ َّ ‫ْي َوا بْ ِن ا‬
ِ ْ ‫الْق ُْر هٰب َوال َْي هت هٰم َوال َْم هس ِك‬
‫الر ُس ْو ُل فَ ُخذُ ْو ُه َو َما َن ههك ُْم َع ْن ُه‬
َّ ‫ْاَل َ ْغ ِن َيٓا ِء ِم ْنك ُْم َو َمٓا ها هتك ُُم‬
‫َاا‬
ِ ‫اّلل َ ِ ْي ُ الْ ِ ق‬ َ ّ‫فَا ْن َت ُه ْوا َوا َّتقُوا ه‬
َ ّ‫اّلل اِ َّن ه‬
Apa pun
“Apa punyang
yang
telahtelah diberikan
diberikan AllahRasul-Nya
Allah kepada kepada sebagai
harta rampasansebagai
Rasul-Nya perang dari warga
harta kota-kota,perang
rampasan rampasan itu
untuk Allah dan untuk Rasul-Nya dan
dari warga kota-kota, rampasan itu untuk untuk kaum kerabat
danAllah
untuk dan
anak untuk
yatim dan si miskin dan
Rasul-Nya dan musafir, supaya harta
untuk kaum
itu tidak hanya beredar di antara orang-orang
kerabat dan untuk anak yatim dan si miskin kaya di antara
kamu
danbelaka. Dan supaya
musafir, apa pun yang
hartadiberikan Rasul
itu tidak kepadamu,
hanya
ambillah,
beredardandiapa pun yang
antara oleh dia kamu
orang-orang kayadilarang, hindarilah
di antara
hal itu. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah
kamu belaka. Dan apa pun yang diberikan
sangat keras dalam menghukum.”
Rasul kepadamu, ambillah, dan apa pun yang
(QS.59 Al-Hasyr: 8)
oleh dia kamu dilarang, hindarilah hal itu.
Dan bertakwalah kepada Allah,
Rasulullah Saw
juga mengemukakan prinsip
sesungguhnya Allah sangat keras dalam di atas dalam
suatumenghukum.
Hadis yang diterjemahkan sebagian:
(S.59 Al-Hasyr: 8)
ْ‫اا َعلَي‬
Rasulullah
ِ ‫ه‬
َّ َ ّ juga
ُ ِّ s.a.w.
‫َّل‬ ‫ص‬ ‫ب‬ ُ ْ‫اا َعن‬
‫ه‬ ُ ِّ ‫ِض‬
َّ‫ َعو انل‬mengemukakan ‫و‬
َ
ْ ‫ َحكِيْم ب‬di‫ع ْو‬
َ ِ ‫ح َِزا ٍم َر‬prinsip atas
ِ ِ ِ
dalam suatu Hadith yang diterjemahkan sebagian: ِ ِ
ْ ْ
ُ َ ‫ُّ ْ ى‬
‫السفَّل َواب ْ َدأ ب ِ َه ْو ت ُع ْول‬ ‫ْي ن َِو اْلَ ِد‬ ٌ ْ ‫ا َ ْْلَ ُد الْ ُعلْ َيا َخ‬: ‫َو َس َّل َم قَ َال‬
ُ ِّ ‫ ي َ ْس َت ْعفِ ْف يُعِ َّف ُه‬-‫ ْو‬208
‫اا َو َن ْو‬
- َ َ َ َّ ُ ْ َ َ
‫الص َدق ِة ع ْو ظ ْه ِر غ ىًِن َو َن‬ ‫وخْي‬
ُ ِّ ِ‫ي َ ْس َت ْغو ُي ْغنِه‬
‫اا‬ ِ
“Dirawikan oleh Hakim bin Hizam: Rasulullah bersabda ‘Tangan

Dirawikan oleh Hakim bin Hizam: Rasulullah


166
18
bersabda ‘Tangan yang di atas itu lebih baik
dari tangan yang di bawah’ (artinya mereka
Bab III: Kedamaian Sosio-Ekonomi

yang di atas itu lebih baik dari tangan yang di bawah’ (artinya
mereka yang memberi sedekah itu lebih baik dari mereka
yang menerimanya). Kalian harus memberi kepada mereka
yang menjadi tanggungannya. Sedekah yang terbaik adalah
yang diberikan oleh seorang yang kaya (artinya dari kekayaan
tersisa setelah biaya hidupnya). Barangsiapa yang menahan diri
dari meminta bantuan keuangan dari sesamanya, Allah akan
memberinya dan memeliharanya dari meminta-minta kepada
yang lain. Allah akan menjadikannya berkecukupan.”
(HR. Bukhâri no. 1427 dan Muslim no.1053)

Kalian memiliki tangan di atas yaitu mampu memberikan


Kalian memiliki
sedekah tangan di
dan melayani ataslain
yang yaitu
danmampu memberikan
kalian tidak berada di
sedekah dan melayani yang lain dan kalian tidak berada di
bawah untuk menerima sedekah dan bantuan.
bawah untuk menerima sedekah dan bantuan.

8. Apa Yang
APA YANG AKAN Akan DiberikanJIKA
DIBERIKAN Jika Ada
ADAYang
Mengemis?
YANG MENGEMIS?
SelainSelain
dari cara
dari memberi, apa apa
cara memberi, yangyang
akanakandiberikan juga
diberikan juga
patut diperhatikan. Kalau anda memberikan sesuatu
patut diperhatikan. Kalau anda memberikan sesuatu yang yang
sebenarnya
sebenarnyaanda
anda sendiri akan malu
sendiri akan malumenerimanya
menerimanya daridari
orang
orang
lain, lain,
makamaka menurut
menurut Al-Quran
Al-Quran ini termasuk
ini tidak tidak termasuk
sedekah.
sedekah.
PadanannyaPadanannya adalah
adalah seperti orangseperti
melempar orang melempar
sesuatu ke tempat
sesuatu ke tempat sampah.
sampah.

‫ت َما ك ََس ْب ُّت ْم َو ِم ِّمَٓا ا َ ْخ َر ْج َنا‬ ْ ‫ٰ ٰٓياَ يُِّّ َها الَِّ ِذ ْي َن ٰا َم ُّن ْوا ا َنْ ِفق ُّْوا م‬
ِ ‫ِن َط ِ ِّي ٰب‬
‫ث ِم ْن ُّه ُّت ْن ِفق ُّْو َن َو ل َْس ُّت ْم‬ َ ‫ِن ْاْل َْر ِض َو َْل َت َي ِّم َُّموا الْ َخ ِب ْي‬ َ ‫لَك ُّْم ِّم‬
‫ن َح ِم ْي ٌّد‬ٌِّّ ِ َ‫اّلل غ‬
َ ِّٰ ‫ض ْوا ِف ْي ِه َواعْل َُّم ْٰٓوا ا َ َِّن‬ُّ ‫ِباٰ ِخ ِذ ْي ِه اِ ََِّّل ا َ ْن ُّت ْغ ِم‬

167
19

Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah


Islam dan Isyu Kontemporer

“Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah barang-barang


baik yang kamu usahakan dan segala sesuatu yang Kami
keluarkan dari bumi bagimu, dan janganlah kamu memilih
yang buruk daripadanya lalu kamu menafkahkannya sebagai
sedekah, padahal kamu
terhadapnya. Dan sendiri tidak mau
ketahuilah mengambilnya
bahwa Allah
kecuali dengan memicingkan mata terhadapnya.
Mahakaya, Maha Terpuji. (S.2 Al-Baqarah: Dan
ketahuilah bahwa Allah Mahakaya, Maha Terpuji.”
268)
(QS.2 Al-Baqarah : 268)

‫ٓاو َها َو لَ ِك ْن َّي َنا لُ ُه ال َّتق هْوى ِم ْنك ُْم‬ َ ّ‫لَ ْن َّي َنا َل ه‬
َ ‫اّلل لُ ُح ْو ُم َها َو ََل ِد َم‬
“Dagingnya sekali-kali tidak akan sampai kepada Allah dan
tidak pula darahnya, akan tetapi ketakwaanmu itulah yang
Dagingnya sekali-kali tidak akan sampai kepada
akan sampai kepada-Nya.” (QS.22 Al-Hajj : 38)
Allah dan tidak pula darahnya, akan tetapi
ketakwaanmu itulah yang akan sampai
kepada-Nya. . . . (S.22 Al-Hajj: 38)

9. Memberi Secara Terbuka


Dan Secara Rahasia

Islam memberikan
MEMBERI SECARAduaTERBUKA
pilihan dalam
DAN membelanjakan
SECARA
nafkah, apakah secara terbuka atau secara rahasia. Al-Quran
RAHASIA
mengajarkan:
Islam memberikan dua pilihan dalam membelanjakan
‫ ُه َو َما‬apakah
nafkah, َّ ‫ِن َّنذْ ٍر فَ ِا‬
َ ّ‫ن ه‬
‫اّلل َي ْعل َُم‬ secara ْ ‫ َنذَ ْر ُت ْم ّم‬atau
terbuka ‫ِن َّن َف‬
‫ َق ٍة ا َ ْو‬secara ْ ‫ ْم ّم‬rahasia.
‫ َو َمٓا ا َ ْن َف ْق ُت‬Al-
Quran mengajarkan:
‫ت فَ ِن ِع ّمَا ِه َي َواِ ْن ُت ْخف ُْو َها‬
ِ ‫الص َد هق‬َّ ‫ار اِ ْن ُت ْب ُدوا‬ ْ ‫ْي م‬
ٍ ‫ِن ا َنْ َص‬ َ ْ ‫لظلِ ِم‬ ّ ‫لِ ه‬
‫ِن َس ِّياه تِك ُْم‬
ْ ‫ك ِ ّف ُر َع ْنك ُْم ّم‬َ ‫ْي لَّك ُْم َو ُي‬ َ ‫َو ُت ْؤ ُت ْو َها الْ ُفق ََر‬
ٌ ْ ‫ٓاء ف َُه َو َخ‬
‫ْي‬ ُ ّ‫َو ه‬
ٌ ْ ‫اّلل ِ َما َت ْع َمل ُْو َن َخ ِب‬
Nafkah apa pun yang kamu nafkahkan atau
168
20
nazar apa pun yang kamu nazarkan di jalan
Allah, sesungguhnya Allah mengetahuinya,
Bab III: Kedamaian Sosio-Ekonomi

“Nafkah apa pun yang kamu nafkahkan atau nazar apa pun
yang kamu nazarkan di jalan Allah, sesungguhnya Allah
dan bagi orang-orang aniaya tak ada seorang
mengetahuinya, dan bagi orang-orang aniaya tak ada seorang
penolong pun. Jika kamu memberikan
penolong pun. Jika kamu memberikan sedekah dengan
sedekah dengan terang-terangan, maka hal
terang-terangan, maka hal itu elok, dan jika sedekah itu kamu
itu elok, dan jika sedekah itu kamu
sembunyikan dan kamu berikan kepada kaum fakir miskin,
sembunyikan dan kamu berikan kepada kaum
maka hal itu lebih baik bagimu dan Dia akan menghapuskan
fakir miskin,
daripadamu beberapamaka
amalhal itu lebih
burukmu. Danbaik
Allahbagimu
mengetahui
dan Dia segala
akan yang
menghapuskan daripadamu
kamu kerjakan.”
beberapa (QS.2amal burukmu.
Al-Baqarah: Dan Allah
271 - 272)
mengetahui segala yang kamu kerjakan. (S.2
Al-Baqarah: 271 - 272)

10. Tanggung
TANGGUNGJAWAB Jawab Sosial
SOSIAL
Dalam Islam diatur bahwa mereka yang memegang
Dalam Islam diatur mereka yang memegang kekuasaan
tampuk kekuasaan harus peka terhadap kebutuhan rakyat
harus peka terhadap kebutuhan rakyat sedemikian rupa
sedemikian rupa sehingga tidak ada kebutuhan untuk
sehingga tidak ada kebutuhan untuk membentuk kelompok
membentuk kelompok penekan.
penekan.
Menurut Al-Quran, penguasa diingatkan berulangkali
Menurut Al-Quran, penguasa diingatkan berulangkali
akan tanggungjawab mereka kepada Tuhan tentang
tentang tanggungjawab mereka kepada Tuhan tentang keadaan
keadaan mereka yang berada di bawah pemerintahannya.
mereka yang berada di bawah pemerintahannya. Dalam salah
Dalam salah satu Hadith dikemukakan bahwa:
satu Hadis dikemukakan bahwa:

َ ‫ا َ َ ْ ِ َ َ َّنل‬ُ ّٰ ‫َ ْ َ ْ ِ ّٰاِ َ َا اَّنل َ َّنل‬


ِ
ٌُْ ْ َ َُ َ َ ُ َ ْ َ ٌ ُ ْ َ ْ ُ َُ َ ْ ُ ُ
‫ُكك ر ٍع ُكك مسئوا ف ْلم م ر ٍع هو مسئوا‬
ٌ ُ ْ َ َ ُ َ ْ َ َ َ ُ ُ ‫َ َّنل‬ ْ َ ‫َ ا ْ َم ْل َ ُة َر ِ َ ٌة‬
‫ه ِ ِ هو مسئوا‬ ‫ت ال ر ٍع‬ ِ ‫َب‬
ٌ ُ َ َ َُْْ َ ٌَ ُ ْ َ َ َ َ َْ
‫َم ِا َ ّ ِ ِ ه ِ َه َو َم ْسئُوا‬ ‫ز ِ ه ِِه مسئولة لع ر ٍع‬
ٌ ُ ُ ُ ُ َ َ َ
‫ف ك ْ َر ٍع َ ُكك ْ َم ْسئُوا‬

169
21
- 212 -
Islam dan Isyu Kontemporer

“Dari Abdullah, ia berkata: NabiSaw bersabda: Setiap


kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai
pertanggungjawabannya. Maka seorang imam adalah
pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawabannya.
Seorang laki-laki adalah pemimpin atas keluarganya
dan ia akan dimintai pertanggungjawabannya. Seorang
wanita adalah pemimpin atas rumah suaminya, dan ia
pun akan dimintai pertanggung jawabannya. Dan seorang
budak juga pemimpin atas harta tuannya dan ia juga
akan dimintai pertanggungjawabannya. Sungguh setiap
kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan dimintai
pertanggungjawabannya”
(HR. Bukhari: No. 4789)

Masing-masing dari kalian itu seperti gembala yang


tidak memiliki domba-domba. Kalian diberi tanggungjawab
untuk memelihara domba tersebut. Kalian akan dimintai
pertanggungjawaban.
Hadis ini mengungkapkan berbagai bentuk hubungan
antara yang memerintah dengan yang diperintah, seperti
tuan terhadap hambanya, isteri sebagai penguasa rumahnya
dan bapak sebagai kepala rumah tangga, majikan yang
berkuasa di atas pegawai yang dibawahinya dan seterusnya,
dan setiap kali RasulullahSaw mengulang ‘Kalian akan dimintai
pertanggungjawaban’.

11. Contoh Dari Masa Awal Islam

Suatu ketika Hazrat Umarra. Khalifah kedua dalam Islam,


sedang berjalan melewati sebuah lorong di pinggiran kota
Medinah pada malam hari. Sudah menjadi kebiasaan baginya

170
22
Bab III: Kedamaian Sosio-Ekonomi

untuk menelusuri jalan-jalan (blusukan) untuk melihat dengan


mata kepala sendiri apa yang terjadi di antara rakyat yang
berada di bawah kekuasaannya. Saat itu didengarnya tangis
anak-anak menderita kesakitan dari sebuah rumah. Ketika
diselidikinya, terlihat tiga orang anak duduk di dekat sebuah
perapian di mana sebuah panci sedang mendidih dan ibu
mereka duduk menemani mereka. Beliau menanyakan apa
yang menjadi masalah. Perempuan itu mengatakan: ‘Anak-
anakku kelaparan. Aku tidak memiliki apa pun untuk memberi
mereka makan. Hanya untuk mendiamkan mereka aku merebus
beberapa batu di dalam panci agar mereka mengira aku sedang
memasak makanan. Itulah yang anda lihat.’
Dengan hati yang pedih beliau kembali ke tempat kerjanya.
Beliau mengambil tepung terigu, mentega, daging dan kurma
dan memasukkannya ke dalam sebuah karung. Beliau meminta
tolong kepada seorang hamba untuk meletakkan karung itu
di pundaknya. Hamba itu terkejut dan menanyakan mengapa
beliau harus membawa karung itu sendiri dan biarkanlah dia
yang membawakannya. Hazrat Umarra menjawab: ‘Engkau pasti
bisa mengangkut beban ini bagiku sekarang, tetapi siapa yang
akan mengangkut bebanku di Hari Penghisaban?’
Maksud beliau adalah hamba itu tidak akan ditanyai
mengenai bagaimana Umar melaksanakan tanggungjawabnya
di Hari Penghisaban. Karena itu mengangkut beban itu harus
dilakukannya sendiri. Hal itu juga merupakan penghukuman
diri sendiri karena beliau merasa bersalah bahwa perempuan
tersebut dan anak-anaknya sampai menderita. Beliau
beranggapan bahwa keseluruhan kota Madinah dan semua
permasalahannya menjadi tanggungjawab beliau, tugas yang
harus dilaksanakannya sendiri.
Tidaklah mungkin sekarang ini bagi seorang kepala
pemerintahan untuk meniru apa yang dilakukan Hazrat Umarra

171
23
Islam dan Isyu Kontemporer

secara fisik, namun baik dari segi semangat maupun sikap


kiranya beliau patut menjadi teladan yang baik. Inilah semangat
yang patut diteladani masyarakat modern di mana pun. Kalau
saja pemerintah cukup peka terhadap kesengsaraan rakyatnya,
maka sebelum mereka menyuarakan derita dan kemiskinan
mereka, para penguasa bisa segera melakukan langkah-langkah
menyuarakan
perbaikan, derita tuntutan
bukan karena dan kemiskinan mereka,
ketakutan tetapi para
karena
penguasa
panggilan suarabisa segera
batinnya sendiri. melakukan langkah-langkah
perbaikan, bukan karena tuntutan ketakutan tetapi karena
panggilan suara batinnya sendiri.
12. Perluasan Pembelanjaan Harta
PERLUASAN PEMBELANJAAN HARTA
Al-Quran memperluasbatasan
Al-Quran memperluas batasanlebih
lebihlanjut
lanjutmengenai
mengenaiapaapa
yang
yang bisabisa dibelanjakan
dibelanjakan di Allah
di jalan jalan Allah
Swt s.w.t. Ayat
Ayat Al-Quran yangAl-
Quran
sering yang sering adalah:
diperdengarkan diperdengarkan adalah:

‫َو ِم َّمَو ا َو َو ْق ٰ ُي ْق ا ُي ْق ِم ُي ْق َو ا‬
“Yaitu...mereka
Yaituyang beriman
mereka yangmenafkahkan
beriman ...segala sesuatu dari
menafkahkan
apa yang telah Kami rezekikan kepada mereka.”
segala sesuatu dari apa yang telah Kami
(QS.2 Al-Baqarah
rezekikan kepada mereka. (S.2
: 4) Al-Baqarah: 4)

Ayat itu mencakup keseluruhannya, baik kepemilikan


Ayat itu mencakup
kebendaan keseluruhannya,
(material), hubungan baik kepemilikandan
kemanusiaan
kebendaan (material),
kekeluargaan. Juga hubungan
mencakup kemanusiaan dan
nilai-nilai seperti
kekeluargaan.
kehormatan,Juga mencakupkeselesaan
kedamaian, nilai-nilai seperti kehormatan,
dan lain-lain. Pendek
kedamaian, kenyamanan dan lain-lain. Pendek kata,
kata, tidak ada yang berada di luar cakupan istilah tidakbahasa
ada
yang berada
Arab: WAdiMIMMA
luar cakupan istilah bahasa Arab: Wa Mimmā
RAZAQNAAHUM.
Razaqnāhum.
Menarik untuk melihat penggunaan kata MIN
Menarik untuk melihat penggunaan kata Min (harfiahnya
(harfiahnya
sesuatu sesuatu
dari atau bagian dari)dari atau bagian
yang menjadikan nasihatdari) yang
itu dapat
menjadikan
diterapkan nasihatorang.
pada semua itu Ayat
dapat diterapkan
itu tidak pada anda
berarti bahwa semua
orang. Ayat itu tidak berarti bahwa anda harus
membelanjakan keseluruhan atau sebagian dari apa yang
172
24 telah Tuhan berikan kepada anda dalam jalan Tuhan.
Ruang lingkup istilah sesuatu dari bersifat sangat variabel
sehingga seorang yang lemah yang tidak memiliki
Bab III: Kedamaian Sosio-Ekonomi

harus membelanjakan keseluruhan atau sebagian dari apa yang


telah Tuhan berikan kepada anda dalam jalan Tuhan. Ruang
lingkup istilah sesuatu dari bersifat sangat variabel sehingga
seorang yang lemah yang tidak memiliki kekuatan besar, masih
tetap dapat ikut berkurban menurut kemampuannya. Inilah
atmosfir
menurut pengkhidmatan sosial
kemampuannya. Inilahyang ingin dikembangkan
atmosfir pengkhidmatan oleh
Islam.yang
sosial Atmosfir
ingintersebut tergantung
dikembangkan sebagian
oleh Islam.pada perilaku
Atmosfir
sosial manusia
tersebut dansebagian
tergantung sebagian pada
lagi pada aktivitas
perilaku ekonominya.
sosial manusia
Dalam lagi
dan sebagian suatu perekonomian
pada aktivitas dimana keseluruhan
ekonominya.
masyarakat
Dalam suatu berorientasi pada dimana
perekonomian kepemilikan dan hanya
keseluruhan
memperhatikan apa yang bisa diperolehnya,
masyarakat berorientasi pada kepemilikan dan hanya akan menjadi
sangat sulit untuk
memperhatikan apa menarik garis
yang bisa pembeda di antara
diperolehnya, yang benar
akan menjadi
dan salah. Masyarakat demikian tidak akan diam dalam batas
sangat sulit untuk menarik garis pembeda di antara yang
lingkungannya sendiri dan cenderung akan menerabas batas-
benar dan salah. Masyarakat demikian tidak akan diam
batas hak masyarakat lainnya.
dalam batas lingkungannya sendiri dan cenderung akan
Di sisi
menerabas lain, suatuhak
batas-batas masyarakat yanglainnya.
masyarakat selalu diingatkan dan
Didibiasakan untuk memberi lebih dari semestinya kepada yang
sisi lain, suatu masyarakat yang selalu diingatkan dan
lain, pasti tidak akan berfikir untuk merampas hak orang
dibiasakan untuk memberi lebih dari semestinya kepada
lain. Dalam masyarakat demikian tidak akan ada eksploitasi
yang lain, pasti tidak akan berfikir untuk merampas hak
seseorang oleh yang lainnya.
orang lain. Dalam masyarakat demikian tidak akan ada
eksploitasi seseorang oleh yang lainnya.

PENGKHIDMATAN SESAMA Sesama


13. Pengkhidmatan
Prinsip konsep pengkhidmatan (pelayanan) menurut
Islam Prinsip
dinyatakan secara
konsep komprehensif
pengkhidmatan dan indah
(pelayanan) dalam
menurut Islam
ayat:
dinyatakan secara komprehensif dan indah dalam ayat:

‫اس َتاْ ُم ُر ْو َن ِبا ل َْم ْع ُر ْو ِف َو َت ْن َه ْو َن َع ِن‬


ِ ‫ت لِل َّن‬
ْ ‫ْي ا ُ َّم ٍة ا َ ْخ ِر َج‬
َ ْ ‫ُك ْن ُت ْم َخ‬
ِ ّ ‫ال ُْم ْن َ ِر َو ُت ْ ِم ُن ْو َن ِب‬
‫اا‬

Wahai umat Islam! Kamu adalah umat terbaik, 173


25
dibangkitkan demi kebaikan umat manusia,
kamu menyuruh berbuat kebaikan dan
Islam dan Isyu Kontemporer

“Wahai umat Islam! Kamu adalah umat terbaik, dibangkitkan


demi kebaikan umat manusia, kamu menyuruh berbuat
kebaikan dan melarang berbuat kedurhakaan, dan beriman
kepada Allah.” (QS.3 Ali-Imran : 111)

Kalian akan tetap menjadi yang terbaik sepanjang kalian


tetap berorientasi kepada pengkhidmatan umat. Kalau kalian
tidak bisa mengkhidmati kepada sesama manusia maka kalian
tidak berhak membanggakan superioritas Islam atau pun
keunggulan sebagai umat Muslim.

14. Larangan Minum Minuman Keras


Dan Berjudi

Jika kita berbicara mengenai kecanduan, umumnya


yang muncul di benak kita adalah narkotika. Sebenarnya ada
konotasi lain mengenai kecanduan dalam pengertian yang lebih
luas tetapi jarang dikaitkan dengan kata kecanduan. Maksud
saya adalah pandangan masyarakat terhadap beberapa bentuk
kesenangan seperti minum minuman keras (arak) dan berjudi
dimana keduanya tidak ada manfaat bagi kemaslahatan dan
kedamaian masyarakat.
Perjudian di hampir semua negara maju telah dilembagakan.
Di negara-negara Dunia Ketiga meskipun tidak dilembagakan
dalam skala besar, perjudian ditemui di hampir semua tingkat
masyarakat sebagai kerja sampingan. Minum minuman keras
merupakan kecanduan kedua dari masyarakat sekarang.
Al-Quran melarang baik judi mau pun minum minuman keras:

َ
ُّ ‫ٰ ٰٓيا َيُّ َها ال ِذ ْي َن ٰا َم ُّن ْٰٓوا اِنَ َما الْ َخ ْم ُّر َوال َْم ْي ِس ُّر َو ْاْلَنْ َص‬
‫اب َو ْاْل َ ْز َْل ُّم‬
‫َاج َت ِن ُّب ْوهُّ ل ََعلَك ُّْم ُّت ْفلِ ُّح ْو َن اِ نَ َما‬
ْ ‫ان ف‬ ِ ‫الش ْي ٰط‬َ ‫ِن َع َم ِل‬ ْ ‫ِر ْج ٌس م‬
174
26
‫ٓاء ِِف الْ َخ ْم ِر‬
َ ‫ض‬ َ ‫ان ا َ ْن يُّ ْو ِق َع َب ْي َنك ُُّّم ال َْع َد‬
َ ‫اوةَ َوال َْب ْغ‬ َ ‫ُّي ِر ْي ُّد‬
ُّ ‫الش ْي ٰط‬
َ
ُّ ‫ٰ ٰٓيا َيُّ َها ال ِذ ْي َن ٰا َم ُّن ْٰٓوا اِنَ َما الْ َخ ْم ُّر َوال َْم ْي ِس ُّر َو ْاْل َ ْن َص‬
Bab III: Kedamaian Sosio-Ekonomi
‫اب َو ْاْل َ ْز َْل ُّم‬
‫َاج َت ِن ُّب ْوهُّ ل ََعلَك ُّْم ُّت ْفلِ ُّح ْو َن اِ نَ َما‬
ْ ‫ان ف‬ ِ ‫الش ْي ٰط‬َ ‫ِن َع َم ِل‬ ْ ‫ِر ْج ٌس م‬
‫ٓاء ِِف الْ َخ ْم ِر‬
َ ‫ض‬ َ ‫ان ا َ ْن يُّ ْو ِق َع َب ْي َنك ُُّّم ال َْع َد‬
َ ‫اوةَ َوال َْب ْغ‬ َ ‫يُّ ِر ْي ُّد‬
ُّ ‫الش ْي ٰط‬
ِ ٰ ‫َوال َْم ْي ِس ِر َو َي ُّص َدك ُّْم َع ْن ِذ ك ِْر‬
َ ‫اّلل َو َع ِن‬
‫الصلٰو ِة ف ََه ْل ا َنْ ُّت ْم‬
‫ُّم ْن َت ُّه ْو َن‬
“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya arak dan
judi dan berhala-berhala dan panah-panah undi hanyalah
Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya
suatu kejijikan dari perbuatan syaitan. Maka jauhilah semua
arak dan judi dan berhala-berhala dan
itu supaya kamu berjaya. Sesungguhnya syaitan hanya ingin
panah-panah undi hanyalah suatu kejijikan
menimbulkan permusuhan dan kebencian di antaramu lewat
dari perbuatan syaitan. Maka jauhilah semua
arak dan judi dan hendak menghalangimu dari mengingat Allah
itu supaya kamu berjaya. Sesungguhnya
dan dari sembahyang. Maka maukah kamu berhenti?.”
syaitan hanya ingin menimbulkan
(QS.5 Al-Maidah : 91 - 92)
permusuhan dan kebencian di antaramu lewat
arak dan judi dan hendak menghalangimu
Rasulullah
Rasulullah
dari s.a.w.menyatakan
Saw
mengingat menyatakan
Allah dan bahwa dariminum
bahwa arakarak
minum adalah:
sembahyang. adalah:
Maka maukah kamu ‫ َب‬berhenti? ‫َخْل‬
‫ُا ُّم َب‬ (S.5 Al-
‫ِئ‬ ‫ِئ‬ ‫ا ا‬
Maidah: 91 - 92)
Ibu Ibu
daridari
Rasulullah s.a.w. menyatakan segala
segala kejahatan.
kejahatan.
bahwa minum arak adalah:
Kedua bentuk kecanduan tersebut sudah demikian meluas
Kedua bentuk kecanduan tersebut sudah demikian meluas
dan universal sehingga sulit menarik garis pemisah di antara
dan universal sehingga sulit menarik garis pemisah di
keduanya. Secara politis, Timur dan Barat memang tidak bisa
antara keduanya. Secara politis, Timur dan Barat memang
disatukan, namun di bidang judi dan minum minuman keras
Ibu dari
tidak segala kejahatan.
kita melihat disatukan,
bisa adanya titik namun di bidang
temu antara judi
timur dan danutara
barat, minum
dan
minuman
Kedua bentukkeras
selatan. kita melihat
kecanduan tersebut adanya titik temu
sudah demikian antara
meluas
dantimur dan barat, utara dan
universal
Baik judisehingga
maupun sulit
selatan.
minum menarik
minumangaris pemisah
keras di
merupakan
antara keduanya. Secara
Baik judisosio-ekonomis.
keburukan maupun minum politis,
JumlahTimur
minumandan Barat
uang yangkeras memang
merupakan
dikeluarkan untuk
keburukan sosio-ekonomis.
minuman satu hari Jumlah
di Inggris saja bisa uang banyak
memberi makan yang
- 218 -
dikeluarkan
sekali rakyat untuk minuman
kelaparan satu dan
di Afrika hari negeri-negeri
di Inggris saja bisa
lainnya
memberi makan banyak sekali rakyat kelaparan di Afrika
dan negeri-negeri lainnya selama berminggu-minggu. 175
27
Hanya saja di negeri-negeri miskin tersebut minum arak
tidak juga dianggap sebagai kemewahan yang tak
Islam dan Isyu Kontemporer

selama berminggu-minggu. Hanya saja di negeri-negeri miskin


tersebut minum arak tidak juga dianggap sebagai kemewahan
yang tak terjangkau. Meskipun mereka tidak mampu memenuhi
kebutuhan pokok untuk hidup dan pendidikan anak-anaknya,
ternyata berjuta mereka yang masih bisa mendapatkan arak.
Di bagian selatan India yang miskin dimana sulit memperoleh
minuman dari pabrikan besar, mereka menyuling sendiri arak
sebagai substitusi. Namun patut diakui bahwa kemiskinan
sedikit banyak masih bisa menahan ‘Ibu dari segala kejahatan’
itu.
Ketika pendapatan per kapita meningkat, begitu juga
belanja untuk minuman keras. Tidak ada yang memperdulikan
kecuali jika yang bersangkutan kemudian menjadi pecandu
alkohol (alcoholic).
Mungkin anda bertanya-tanya mengapa minum arak
dan perjudian harus dianggap sebagai masalah kontemporer
mengingat masalah ini sudah sama tuanya dengan sejarah
manusia. Senyatanya judi dan minuman keras terdapat di
setiap masa dan setiap pelosok dunia. Justru melihat sifatnya
yang abadi itu maka keduanya bisa dianggap sebagai problem
di segala zaman.
Dalam suatu perekonomian, perjudian menjadi lebih
buruk dibanding minum minuman keras. Dengan berjudi
terjadi perpindahan uang tanpa harus memutar roda ekonomi
karena tidak ada pertukaran antara uang dengan komoditi di
pasar. Dengan berjudi uang bertukar tangan tanpa partisipasi
dalam proses pembangunan ekonomi dan produksi barang.
Dalam pasar uang masih ada tujuan ekonomis yang tercapai,
sedangkan dalam perjudian sama sekali tidak ada.
Dalam perdagangan bebas dan lingkungan industri, uang
tidak akan bertukar tangan tanpa ada gerakan material dalam
perekonomian. Di dunia perdagangan adanya pertukaran nilai

176
28
Bab III: Kedamaian Sosio-Ekonomi

ada manfaatnya bagi pihak-pihak terkait. Di dunia perdagangan


tidak mungkin mayoritas pedagang seringkali merugi semua.
Sedangkan dalam perjudian, sudah menjadi kenyataan
umum bahwa sebagian besar peserta selalu merugi. Contohnya,
sangat sedikit rumah perjudian casino yang merugi. Untuk
beberapa gelintir orang, ratusan ribu lainnya harus menderita.
Nilai lebih yang mereka peroleh dari uang yang hilang hanyalah
rangsangan menggelitik sesaat sampai mereka kemudian
menyadari uangnya telah ludes di meja judi. Setelah itu mereka
mulai bertaruh lagi walau harapan memperoleh kembali
kekalahannya bertambah pupus, sedangkan tegangan perasaan
dan stres mereka sudah melewati kenikmatan rangsangan
yang ada. Kepiluan dan kekecewaan mereka tidak lagi menjadi
masalah pribadinya sendiri tetapi sudah mulai membekas
pada hubungan dalam keluarganya. Di lingkungan masyarakat
miskin, kebutuhan keluarga sehari-hari dikorbankan di meja
judi. Al-Quran
dikorbankan di mengingatkan bahwa
altar meja judi. walaupun
Al-Quran ada manfaatnya
mengingatkan
namun
bahwa mudharatada
walaupun yang ditimbulkannamun
manfaatnya keduanya itu lebih
mudharat besar
yang
lagi:
ditimbulkan keduanya itu lebih besar lagi:

‫ْي َّو َم َنا ِف ُع‬ َ َ‫يَ ْسأَل ُْون‬


ٌ ْ ‫ك َع ِن الْ َخ ْم ِر َوال َْم ْي ِس ِر قُ ْل ِف ْي ِه َمٓا اِ ثْ ٌم ك َِب‬
َ َ‫ِن نَّ ْف ِع ِه َما َو َي ْسأَل ُْون‬
‫ك َماذَا ُي ْن ِفق ُْو َن قُ ِل‬ ْ ‫َْب م‬ ِ ‫لِل َّن‬
ُ َ ‫اس َواِ ثْ ُم ُه َمٓا ا َ ك‬
‫اا ٰذي ِ ل ََعل َّ ُْم َ َ َف َّ ُر ْو َن‬
‫اا لَ ُُم ْ ٰذ‬ ُ ّ‫ك ُي َب ِّ ُ ٰذ‬
َ ِ‫ال َْعف َْو َك ٰذ ل‬
“Mereka bertanya kepada engkau tentang arak dan judi.
Katakanlah: ‘Di dalam
Mereka bertanya keduanya
kepada ada dosa
engkau dan kerugian
tentang arak besar
dan
danjuga beberapa
judi. manfaat ‘Di
Katakanlah: bagi dalam
manusia,keduanya
tetapi dosa dan
kerugiannya
ada dosa dan kerugian besar dan Dan
lebih besar daripada manfaatnya.’ jugamereka
bertanya
beberapakepada engkau
manfaat bagitentang apa yang
manusia, harus
tetapi dosamereka
nafkahkan. Katakanlah: ‘Belanjakanlah apa yang dapat kamu
dan kerugiannya lebih besar daripada
manfaatnya.’ Dan mereka bertanya kepada
engkau tentang apa yang harus mereka 177
29
nafkahkan. Katakanlah: ‘Belanjakanlah apa
yang dapat kamu sisihkan.’ Demikianlah
Islam dan Isyu Kontemporer

sisihkan.’ Demikianlah Allah menjelaskan hukum-hukum-Nya


bagimu supaya kamu berfikir.” (QS.2 Al-Baqarah : 220)
Boleh saja kita berargumentasi bahwa bukan urusan orang
lain jika kita mencari kesenangan dari uang yang kita peroleh
sendiri, biarkan tiap orang menikmati apa yang disukainya.
Masyarakat tidak mempunyai hak untuk mencampuri
kebebasan pribadi tentang bagaimana seseorang harus
membelanjakan pendapatannya.
Kita harus mengingat lagi bahwa sebagian besar ajaran-
ajaran keagamaan berbentuk cegahan dan peringatan. Tindakan
pemaksaan di dunia ini tidak berlaku dalam ajaran agama
mana pun, kecuali ada kejahatan tertentu yang sebenarnya juga
diperlakukan khusus dalam pandangan non agama. Contohnya
seperti pembunuhan, pencurian, penipuan, korupsi dan
perampasan hak. Hanya saja masih ada kejahatan-kejahatan
sosial lainnya yang menurut pandangan agama akan meracuni
masyarakat secara keseluruhan. Namun hukuman untuk
kejahatan demikian tidak bisa dikenakan pada tiap individu
meskipun masyarakat secara keseluruhan telah menderita.
Hukuman lebih banyak berasal dari hukum sosial yang lebih
luas.
Maraknya judi dan minum minuman keras tidak
membutuhkan waktu terlalu lama untuk mempengaruhi
masyarakat secara keseluruhan. Dan ini bukan suatu yang
aneh. Masyarakat demikian menjadi bertambah mahal
pemeliharaannya. Cukup besar porsi kekayaan nasional yang
hanyut terbuang. Suasana frustrasi merebak di mana-mana.
Bersamaan dengan judi dan arak, marak pula kejahatan.
Kesengsaraan dan tragedi yang menghancurkan kedamaian di
banyak rumah tangga sudah menjadi ikutan dari perjudian dan
minum minuman keras tersebut. Banyak sekali rumah tangga
dan perkawinan yang hancur diakibatkan keduanya.

178
30
Bab III: Kedamaian Sosio-Ekonomi

Majalah Scientific American mengulas tentang konsekwensi


serius dari alkoholisme pada sosial dan perekonomian. Akibat
dari hilangnya kendali pikir, selain dari kekerasan di rumah
tangga, terjadilah penyiksaan anak-anak, inses dan perkosaan
serta sindroma alkohol pada janin manusia.
Statistik mortalitas:
- Berkurangnya 10 tahun rata-rata usia penderita
alcoholic.
- Tingkat kematian pada laki-laki meningkat dua kali,
sedangkan pada wanita tiga kali.
- Tingkat kematian bunuh diri meningkat enam kali.
- Alkohol menjadi faktor utama dalam penyebab kematian
manusia usia antara 25 dan 44 yaitu kecelakaan (50%),
pembunuhan (60%), bunuh diri dan sirosis lever (hati).
Biaya ekonomi per tahun:
- Kerugian tingkat produktivitas $ 14.9 milyar
- Biaya perawatan kesehatan $ 8.3 milyar
- Kerugian karena kecelakaan $ 4.7 milyar
- Kerugian karena kebakaran $ 0.3 milyar
- Kerugian karena kejahatan $ 1.5 milyar
- Kerugian masyarakat untuk meresponsi $ 1.9 milyar
Total kerugian karena alkohol $ 31.6 milyar

Umumnya masyarakat modern di dunia ini menganggap


arak, judi, musik, dansa dan berbagai bentuk kesenangan lainnya
sebagai sesuatu yang tidak berdosa. Semuanya ini digambarkan
sebagai bagian esensial dari berbagai kebudayaan. Meskipun
bentuk ekspresinya berbeda di tiap masyarakat tetapi intinya
sama. Dengan mengecualikan seni pahat, melukis dan lain-lain,
kebanyakan kesenangan di atas sudah tidak lagi merupakan

179
31
masyarakat tetapi inti dasarnya sama. Dengan
mengecualikan seni pahat, melukis dan lain-lain,
kebanyakan
Islam dan Isyu pelesiran
Kontemporer di atas sudah tidak lagi merupakan

ciri budaya yang polos, tetapi sudah menjadi faktor


dominan yangyang
ciri budaya membebani tulung
polos, tetapi sudah punggung masyarakat.
menjadi faktor dominan
Masyarakat
yang membebani tidaktulunglagipunggung
menguasai sepenuhnya
masyarakat. Masyarakat
kecenderungan yang berlaku di dalamnya. Minum, berlaku
tidak lagi menguasai sepenuhnya kecenderungan yang judi,
dansa, musik dan lain-lain sudah menjadi pusat perhatian
di dalamnya. Minum, judi, dansa, musik dan lain-lain sudah
menjadi pusat
masyarakat. perhatian
Kecepatan masyarakat.
pelesiran Kecepatan
itu menarik kesenangan
minat usia
itu menarik minat usia muda menjadikannya
muda menjadikannya suatu yang menggebu-gebu. suatu yang
menggebu-gebu.
Dalam masyarakat demikian, kita jadinya seperti
diyakinkan bahwa
Dalam tujuan
masyarakat diciptakannya
demikian, kita jadinyamanusia adalah
seperti diyakinkan
bahwa tujuan diciptakannya manusia adalah
untuk mencari pelesiran dan memuaskan nafsu sensual. untuk mencari
kesenangan
Tidak demikian dan memuaskan
menurut Islam:nafsu sensual. Tidak demikian
menurut Islam:
َّ
‫ات‬
ٍ ‫ْل َّي‬ ِ ‫ات َّو ْاْل َّْر ِض َّوا ْخ ِت ََّل ِف الّ ْي ِل َّوال َّّن َّه‬
ٰ َّ ‫ار‬ َّّ ‫اِ َّّن ِِف َّخل ْ ِق‬
ِ ‫الس ٰم ٰو‬
َّ ّٰ ‫اب الَّّ ِذيْ َّن َّيذْ ك ُُر ْو َّن‬
‫اّلل ِق ٰي ًما َّّوق ُُع ْو ًدا َّّوع َّٰٰل ُج ُن ْو ِب ِه ْم‬ ِ ‫ُوِل ْاْلَّل َّْب‬ ِ ‫ّ ِْل‬
‫ْت ٰهذَّ ا‬ َّ ‫ات َّو ْاْل َّْر ِض َّر َّّب َّنا َّما َّخلَّق‬ ِ ‫الس ٰم ٰو‬ َّّ ‫و ي َّت َّف‬
َّّ ‫ك ُر ْو َّن ِِف َّخل ْ ِق‬ َّ َّ
ِ ‫اب ال َّّن‬
‫ار‬ َّ َّ‫َّبا ِا ََّل ُ ْب ٰ َّن َّ َّ ِق َّنا عَّذ‬
“Dalam kejadian seluruh langit dan bumi dan pertukaran
malam dan siang sesungguhnya ada tanda-tanda bagi orang-
orang yang berakal. Yaitu orang-orang yang ingat kepada
Allah, ketika berdiri dan duduk dan ketika berbaring miring
atas rusuknya dan mereka bertafakur tentang kejadian seluruh
langit dan bumi sambil berkata: ‘Ya Tuhan kami, tidaklah
Engkau menjadikan segala ini sia-sia. Mahasuci Engkau dari
perbuatan sia-sia, maka -peliharalah
224 - kami dari siksaan api.”
(QS.3 Ali-Imran : 191 - 192)

Ini adalah atribut yang diberikan Al-Quran kepada hamba-


hamba AllahSwt yang bijaksana dimana setelah bertafakur

180
32
(S.3 Al-Imran: 191 - 192)
Ini adalah atribut yang diberikan Al-Quran kepada
Bab III: Kedamaian Sosio-Ekonomi
hamba-hamba Allah s.w.t. yang bijaksana dimana setelah
bertafakur tentang teka-teki penciptaan dan kehidupan,
tentang menyatakan
langsung teka-teki penciptaan
bahwa apadan pun kehidupan, langsung
tujuan penciptaan,
menyatakan
jelas bahwa
bukan suatu apa
yang pun tujuan penciptaan, jelas bukan
sia-sia.
suatu yang sia-sia.
Ayat-ayat Al-Quran ini mengingatkan pada ungkapan
Ayat-ayatEureka
kegembiraan Al-Quran
yangini mengingatkan
diteriakkan pada ungkapan
oleh Archimedes.
kegembiraan Eureka yang diteriakkan oleh
Dengan demikian ada dua iklim yang sama sekali Archimedes.
berbeda. Menurut
Dengan demikianAl-Quran manusia
ada dua iklim yang samadiciptakan guna
sekali berbeda.
mencapai tujuan mulia mencari jalan menuju Penciptanya.
Menurut Al-Quran manusia diciptakan guna mencapai tujuan
mulia pengertian
Dalam mencari jalan
yangmenuju Penciptanya.
lebih luas, Al-Quran Dalam pengertian
menyatakan:
yang lebih luas, Al-Quran menyatakan:

‫ْت الْ ِج َّن َو ْاْلِنْ َس اِ َّْل لِ َي ْع ُب ُد ْو ِن‬


ُ ‫َو َما َخلَق‬
“Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan supaya
Tidaklah
merekaAku menciptakan(QS.51
menyembah-Ku.” jin Ad-Dzariyat
dan manusia : 57)
melainkan supaya mereka menyembah-Ku.
(S.51 Ad-Dzariyat: 57)
Kalau kita meneliti semua bentuk cara mencari kesenangan
tersebut, kita akan menyadari
- 225 -
bahwa tidak semua harus
dilarang total. Apalagi di lingkungan masyarakat bebas di
dunia. Sulit bagi orang umumnya untuk memahami kenapa
Islam demikian puritan sehingga segalanya menjadi kering
tak menarik. Sebenarnya Islam tidak begitu kering atau
membosankan, meskipun kelihatannya seperti itu jika dilihat
dari kejauhan. Pertama, adanya mereka yang menikmati rasa
keindahan dan kesenangan luhur dari tindakan yang pada
orang lain terkesan membosankan. Kedua, bagi mereka yang
beruntung bisa mengalami kecintaan murni kepada Tuhannya,
mereka mengalami pengangkatan ruhani ke tingkat kemuliaan
dimana kenikmatan duniawi terlihat rendah, fana dan tak
berarti. Ketiga, dalam pengertian yang lebih luas, masyarakat
yang tidak mencari kesenangan, nyatanya juga tidak merugi
apa-apa. Pada akhirnya bisa disimpulkan bahwa terdapat
pertukaran nilai dimana kemeriahan, rangsangan sensual

181
33
Islam dan Isyu Kontemporer

yang pekat dan ledakan-ledakan kegembiraan ditukar dengan


kedamaian, ketenangan, keseimbangan, keamanan, kemuliaan
dan kepuasan yang sebenarnya merupakan imbalan yang
terbaik.
Ketika kedua iklim sosial dan suasana itu dibandingkan
secara keseluruhan, tidak sulit untuk memahami bahwa
pohon kecintaan dan pengagungan Tuhan jarang berakar di
dalam iklim materialistik dari masyarakat yang menyenangi
kesenangan. Mungkin saja ada kekecualian namun rasanya
tidak berarti. Kedua iklim itu memang berbeda.

182
34
BAB IV

KEDAMAIAN EKONOMI

1. Filsafat ekonomi sistem kapitalisme, komunisme dan Islam.


2. Kapitalisme.
3. Sosialisme ilmiah.
4. Konsep Islam.
5. Empat karakteristik masyarakat kapitalis.
6. Kapitalisme membawa ke arah kehancuran.
7. Perubahan dalam tatanan perekonomian.
8. Sistem ekonomi Islam.
9. Zakat.
10. Larangan mengenai bunga uang.
11. Tingkat suku bunga uang di Inggris.
12. Bentuk lain kemudharatan bunga uang.
13. Bunga uang merupakan ancaman bagi perdamaian.
14. Larangan menumpuk harta.
15. Gaya hidup sederhana.
16. Biaya perkawinan.
17. Menerima undangan si miskin.
18. Bersahaja dalam kebiasaan makan.
19. Meminjam uang.
20. Perbedaan kelas sosail-ekonomi.
21. Hukum Islam mengenai waris.
22. Larangan memberi suap.

183
Islam dan Isyu Kontemporer

23. Etika komersial.


24. Kebutuhan dasar.
25. Peribadatan sebagai sarana persatuan ekonomi.
26. Tanggung jawab internasional.

184
2
23.
24. Etika komersial.
Kebutuhan mendasar.
24.
25. Kebutuhan mendasar.
Peribadatan sebagai sarana persatuan ekonomi.
25.
26. Peribadatan sebagai
Tanggungjawab sarana persatuan ekonomi.
internasional.
26. Tanggungjawab internasional.

‫ا َي اُق ِّر ُّق ُق َّي َي َّي ٍرا َي ِّر ْم ٍر‬ ‫ال َي ٰب ِّر َي ٰبّ ُق‬‫ال ٰب ُقا ْمل ِّر َّي‬‫ا ِّّر‬ ‫َيا ْم َي ُق ٰبّ ُق‬
‫َي‬
‫ا َي ُقا ِّر ُّق ُق َّي َي ّ ٍرا َي ِّر ْم ٍر‬ ‫ال َي ٰب ِّر َي ٰبّ ُق‬ ‫ال ٰب ُقا ْمل ِّر َّي‬
‫ا ِّّر‬ ‫َيا ْم َي ُق ٰبّ ُق‬
Allah akan menghapuskan riba dan
“Allah akan menghapuskan riba dan memperkembangkan
Allahmemperkembang
akan menghapuskan
sedekah-sedekah. ribaDan Allah
dan
sedekah-sedekah. Dan Allah tidak menyukai setiap orang kafir
memperkembang
tidak menyukai sedekah-sedekah.
setiap orang kafirDanyangAllah
pekat
yang pekat dan banyak berbuat dosa.” (QS.2 Al-Baqarah: 277)
tidak
dan menyukai setiap orang
banyak berbuat dosa. kafir
(S.2 yang pekat
Al-Baqarah:
277)banyak berbuat dosa. (S.2 Al-Baqarah:
dan
277)
‫ْي‬‫ض ْم َين ع ٰبَيٰل َيط َيع ِّرم اْم ِّر ْمس ِّرك ْم ِّر‬ ‫ك ِّرل ُقم ْم َين اْم َي ِّرت ْم َي َي َي َيت ٰب ٰٓ ُّق‬ ‫َّيَيّل َي ْم َّي ُقت ْم‬
‫ض ْم َين ع ٰبَيٰل َيط َيع ِّرم اْم ِّر ْمس ِّرك ْم ِّر‬
‫ْي‬ ‫ك ِّرل ُقم ْم َين اْم َي ِّرت ْم َي َي َي َيت ٰب ٰٓ ُّق‬ ‫َّيَيّل َي ْم َّي ُقت ْم‬
‫َي‬
ًّّ ‫اّت َيث أ َيْمّل اَّي ًّّ َي ُقت ِّر ُّقب ْم َين اْم َي َيل ُقح ًّّب َيج‬ ‫َيتأ ْم ُقل ُق َين ُّق‬
‫َي‬ ‫َي ْم ْم‬
ًّّ ‫اّت َيث أ َي َيْمّل اَّي ًّّ َي ُقت ِّر ُّقب ْم َين اْم َي َيل ُقح ًّّب َيج‬ ‫ُق‬
‫َي َيتأ ُقل ُق ْم َين ّ َي‬
“Sekali-kali
Sekali-kalitidak,tidak,
bahkan kamu tidak memuliakan
bahkan kamu anak yatim,
tidak
dan kamu tidak
Sekali-kali anjur-menganjurkan
tidak, memberi tidak
makan kepada
memuliakan anak bahkan
yatim, dankamukamu tidak
orang-orang miskin. Dan kamu memakan harta warisan
memuliakan anak yatim,
anjur-menganjurkan dan makan
memberi kamu kepada
tidak
orang lain, memakan dengan tamak dan seutuhnya. Dan kamu
anjur-menganjurkan
orang-orang miskin. memberi makan memakan
Dan kamu kepada
mencintai kekayaan dengan kecintaan berlebih-lebihan.”
orang-orang miskin. Dan kamu
harta warisan orang lain, memakan denganmemakan
(QS.89 Al-Fajr:18-21)
harta
tamakwarisan orang lain,
dan seutuhnya. memakan
Dan dengan
kamu mencintai
tamak dan dengan
kekayaan seutuhnya. Dan kamu
kecintaan mencintai
berlebih-lebihan.
kekayaan dengan kecintaan berlebih-lebihan.
(S.89 Al-Fajr:18-21)
(S.89 Al-Fajr:18-21)
- 229 -
- 229 -

185
Islam dan Isyu Kontemporer

186
4
1. Filsafat Ekonomi
Sistem Kapitalisme, Komunisme Dan Islam

Tatanan ekonomi Islam berbeda dengan kapitalisme atau


pun sosialisme ilmiah (komunisme). Filsafat ekonomi Islam
bersifat ilmiah tetapi tidak mekanis. Sistem ini tertata rapi
tanpa restriksi berlebihan. Sistem ini mengizinkan kepemilikan
harta dan usaha pribadi namun tidak menggalakkan
keserakahan dan penumpukan harta di tangan segelintir orang,
dimana sebagian besar masyarakat menjadi miskin dan jadi
hamba dari eksploitasi kejam yang berkesinambungan.
Ada tiga perbedaan mendasar dalam filsafat perekonomian
kapitalisme, komunisme dan Islam.

2. Kapitalisme

Dalam sistem kapitalisme, modal memperoleh imbalan


dalam bentuk bunga uang. Secara intrinsik berlaku umum
bahwa modal patut berkembang. Bunga uang menjadi
perangsang pokok untuk menumpuk kekayaan, yang kemudian
disalurkan sebagai penggerak untuk menjaga agar lini produksi
berputar terus. Dengan kata lain, bunga uang menjadi insentif
agar modal tetap berputar.

3. Sosialisme Ilmiah

Dalam sistem sosialisme ilmiah (komunisme) tidak ada


insentif dari bunga uang untuk menggerakkan siklus dan

187
Islam dan Isyu Kontemporer

pemutaran modal ke dalam mekanisme produktif, dan negara


memonopoli modal. Dengan demikian tidak diperlukan adanya
motivasi.
Di perekonomian pasar bebas, terlepas dari apakah
seseorang membayar bunga uang atau tidak, kesadaran akan
kepemilikan harta pribadi sudah cukup menimbulkan dorongan
agar modal yang dimilikinya tumbuh secepat mungkin. Jika ia
harus membayar bunga atas uang yang dipinjam, suku bunga
tersebut menjadi tolok ukur. Suku bunga ini berlaku sebagai
jendela melalui itu seseorang memantau pertumbuhan atau
penciutan komparatif modalnya. Dalam sistem perekonomian
sosialis, tidak ada dorongan ini karena mereka yang
menggerakkan modal tidak memilikinya, serta tidak ada sarana
pembanding guna mengukur apakah tingkat pertumbuhannya
secara ekonomis sudah memadai atau belum.
Dalam tatanan sosialisme ilmiah, penguasaan mutlak
keseluruhan kekayaan oleh negara menjadikan sistem bunga
uang menjadi tidak relevan dan berarti. Keburukannya
adalah, jika kita tidak berada di bawah tekanan untuk mencari
pendapatan lebih dari bunga uang yang harus dibayar maka
kita akan kehilangan insentif mau pun rasa tanggungjawab.
Salah satu gambaran bisa diperoleh kalau kita bisa
memperhitungkan berapa besar bunga uang yang akan
diperoleh jika keseluruhan kekayaan suatu negara komunis
misalnya didepositokan di suatu bank. Gambaran lain misalnya
dengan cara menghitung perekonomian negara berdasarkan
laba dan rugi usaha. Tentu saja akan banyak komplikasinya
seperti bagaimana menentukan tingkat gaji dan lain-lain.
Namun kalau ahli-ahli finansial mau turun tangan, komplikasi
demikian dapat diatasi. Gambaran komparatif yang diperoleh
akan memberikan beberapa posibilitas menarik.
Dengan cara demikian apa yang menjadi penyebab utama

188
6
Bab IV: Kedamaian Ekonomi

penurunan standar hidup dapat diketahui. Tanpa harus


melakukan usaha raksasa demikian, rasanya juga tidak sulit
mencari penyebab itu. Menurut hemat saya, karena negara itu
sendiri menjadi kapitalis, maka negara jadi tidak mempunyai
sistem pemantauan yang bisa mengemukakan kegagalan,
pemborosan dan kecerobohan cara penanganan modal negara
karena ia tidak memiliki kewajiban keuangan yang harus
dipenuhi dan adanya kebebasan menggunakan modal tanpa
harus bertanggungjawab. Situasi demikian penuh dengan
bencana tersembunyi. Ketiadaan minat personal dan lemahnya
sistem alarm mengenai laba atau rugi akibat pendayagunaan
modal, akan mengacaukan rasio pendapatan dan pengeluaran.
Jumlah yang mubazir akan meningkat terus.
Disamping itu tidak ada kendali yang diterapkan
pada kebijakan penyaluran modal. Sebagai contoh, dalam
pemerintahan sosialis tidak ada cermin untuk mengukur berapa
tingkat pertumbuhan nyata ekonomi dibandingkan dengan
perekonomian pasar bebas di bagian lain dunia. Masalahnya
bertambah berat akibat negara komunis membutuhkan dana
yang lebih besar untuk pertahanan, pengawasan dan lembaga-
lembaga penerapan hukum di dalam negerinya. Hal ini ditambah
faktor-faktor lain menjadi beban yang berat bagi perekonomian.
Kehancuran total ekonomi mungkin bisa ditunda tetapi tidak
akan dapat dielakkan selamanya.

4. Konsep Islam

Kalau komunisme tidak memberikan rangsangan untuk


semangat keterikutan dalam produksi kekayaan, walaupun
menghilangkan sistem bunga uang, Islam bisa memberikan

1897
Islam dan Isyu Kontemporer

rangsangan tersebut. Islam juga menghilangkan bunga uang


tanpa harus terkena masalah-masalah khusus dari dunia
komunis. Dengan ketiadaan bunga uang yang mungkin menyeret
modal ke arah yang tidak produktif, Islam menerapkan kendali
pada modal yang menganggur. Kendali ini berbentuk sejenis
‘pajak’ yang dikenal sebagai Zakat yang dikenakan bukan atas
laba atau pendapatan tetapi atas modal itu sendiri.
Perbedaannya jelas. Dalam masyarakat kapitalis, modal
tertumpuk di tangan segelintir orang hasil dari kerakusan ingin
mengembangkan modal melalui akumulasi bunga uang yang
didaur-ulang kembali ke dalam perekonomian dengan tujuan
menghasilkan laba lebih tinggi dari suku bunga yang berlaku.
Kalau gagal memenuhi tujuan tersebut maka perekonomian
akan mengalami resesi. Menurut konsep Islam, karena khawatir
modal menganggur akan terkikis oleh Zakat, maka setiap orang
yang memiliki tabungan lebih akan memanfaatkan modalnya
itu mencari laba guna mengimbangi dampak dari Zakat.
Menurut Islam, jawaban bagi masalah-masalah ekonomi
dunia bukanlah kapitalisme atau pun komunisme. Agak sulit
merinci subyek tersebut dalam forum ini, tetapi kita bisa
memperoleh gambaran permukaan dari ketidakseimbangan
ekonomi yang diciptakan oleh kapitalisme agar kita mendapat
pelajaran untuk masa depan.

5. Empat Karakteristik Masyarakat Kapitalis

Patokan-patokan guna menetapkan bahwa


ketidakseimbangan demikian ada di dalam suatu masyarakat
dinyatakan dalam ayat Al-Quran berikut:

190
8
Bab IV: Kedamaian Ekonomi

‫ْي‬ ِ ‫ض ْو َن ع ىَٰل َط َع‬


ِ ْ ‫ام الْ ِم ْس ِك‬ ْ ‫ك ََّّل َب ْل َّّل ُت‬
ُّ ‫ك ِر ُم ْو َن ال َْي ِت ْي َم َو َّل َت ى ٰٓح‬

‫اث اَك اّْل لَّ ّاما َو ُت ِح ّب ُْو َن ال َْما َل ُح ّابا َج ّاما‬


َ ‫الّت‬ ُ
َ ّ ‫َو َتاْ كُل ُْو َن‬

“Sekali-kali tidak, bahkan kamu tidak memuliakan anak yatim,


dan kamu tidaktidak,
Sekali-kali anjur-menganjurkan
bahkan memberi
kamu makan
tidak kepada
orang-orang miskin.
memuliakan anak Dan kamudan
yatim, memakan
kamuharta warisan
tidak
orang lain, memakan dengan tamak dan
anjur-menganjurkan memberi makan kepadaseutuhnya. Dan kamu
mencintai kekayaan
orang-orang dengan
miskin. Dankecintaan
kamu berlebih-lebihan.”
memakan
(QS.89 Al-Fajr:18-21)
harta warisan orang lain, memakan dengan
tamak dan seutuhnya. Dan kamu mencintai
kekayaan
Singkatnya, dengan
ciri-ciri kecintaan
tersebut berlebih-lebihan.
adalah:
(S.89 Al-Fajr:18-21)
1. Perlakuan tidak semestinya kepada anak yatim.
Singkatnya, ciri-ciri tersebut adalah:
2. Tidak menganjurkan memberi makan kepada orang
1. Perlakuan tidak
miskin. semestinya kepada anak yatim.
2. Tidak menganjurkan
3. Memakan memberi
harta warisan makan
orang lain. kepada orang
miskin.
4. Menumpuk harta tanpa batas.
3. Memakan harta warisan orang lain.
4. Menumpuk harta tanpa batas.
KAPITALISME MEMBAWA KE ARAH
6. Kapitalisme Membawa Ke Arah Kehancuran
KEHANCURAN - 235 -
Tanpa membenarkan filosofi sosialisme ilmiah
Tanpa
(komunisme), membenarkan
Islam menolakfilosofi sosialisme
beberapa ilmiah
aspek dari
(komunisme),
kapitalisme Islam menolak beberapa aspek dari kapitalisme
karena:
karena:

ِ ‫ا َل ْٰهك ُُم ال َّتكَا ثُ ُر َح ّّٰت ُز ْر ُت ُم ال َْم َق‬


َ ‫اب َر ك ََّّل َس ْو‬
‫ف َت ْعل َُم ْو َن‬
“Persaingan satu sama lain di antaramu dalam usaha
Persaingan
memperbanyaksatukekayaan
sama lain di antaramu
duniawi dalam
membuat kamu lalai dari
usaha memperbanyak
Allah, hingga kamu sampai kekekayaan duniawitidak
kuburan. Sekali-kali
membuat kamu lalai dari Allah, hingga kamu
sampai ke kuburan. Sekali-kali tidak 1919
demikian! Kamu akan segera mengetahui
kebenaran. (S.102 At-Takatsur: 2-4)
Islam dan Isyu Kontemporer

demikian! Kamu akan segera mengetahui kebenaran.”


(QS.102 At-Takatsur: 2-4)

7. Perubahan Dalam Tatanan ekonomi

Eksploitasi penduduk yang lebih miskin dalam sistem


kapitalis berbasis bunga uang yang telah melahirkan
pemberontakan sosialis sepertinya sudah dianggap tenggelam
dalam sejarah. Namun dari penelitian lebih dalam kita akan
melihat bahwa eksploitasi tersebut hanya berganti secara semu.
Sekarang ini dunia secara keseluruhan sudah terpecah
dalam dua kubu yaitu yang kaya dan yang miskin, sebagai
hasil dari eksploitasi oleh negara-negara kapitalis yang maju.
Tambahkan dalam situasi ini kembalinya blok Timur ke
kapitalisme setelah jera dengan komunisme. Bergidik kita
membayangkan berapa banyak lagi darah yang akan dihisap
dari negara-negara Dunia Ketiga yang sudah anemik itu.
Vampire kapitalisme akan terus menghisap darah.
Nyata sekarang ini bahwa masa perseteruan antara dua
filsafat ekonomi yaitu kapitalisme dan komunisme sudah
berakhir. Sistem perekonomian yang berlandaskan Marxisme
Leninisme telah turun dari panggung dunia. Dunia pasar
bebas di Barat bersorak atas kemenangan mereka. Dengan
mengecualikan Cina, sebagian besar negara-negara blok Timur
masih berkutat mengatasi kesengsaraan rakyat banyak di
negerinya masing-masing menyusul era kebebasan mereka itu.
Kesenjangan antara Barat dengan Timur tidaklah separah
kesenjangan antara Utara dengan Selatan. Negara-negara Dunia
Pertama yang berada di Utara terpisah dari negara-negara
Dunia Ketiga di Afrika dan Amerika Selatan. Meskipun dalam

192
10
Bab IV: Kedamaian Ekonomi

satuan disparitas ekonomis terasa sekali kesenjangan antara


Amerika Utara dengan Selatan, namun perbedaannya lebih
mencolok lagi antara Eropa dengan Afrika. Secara geografis
Afrika sangat dekat dengan Eropa tetapi dari sisi disparitas
ekonomis, nyatanya sangat jauh.
Rasa aman yang tadinya dinikmati oleh negara-negara
lemah karena adanya persaingan di antara kedua negara
adidaya serta kemungkinan negeri miskin mendapat manfaat
dari redanya perang dingin, sekarang ini cepat menguap. Yang
jelas adalah bertambah kerasnya persaingan di antara Amerika
Serikat, Rusia dan negara Eropa lainnya untuk menguasai,
memonopoli dan mengamankan pasar-pasar Dunia Ketiga.
Jepang tidak lagi menjadi pesaing serius satu-satunya
bagi Amerika Serikat. Eropa baru yang muncul dari Uni Eropa
dan prospek partisipasi dari Eropa Timur dalam suatu pasar
bersama yang lebih besar akan menjadi pesaing Amerika
Serikat yang lebih dahsyat dibanding sebelumnya.
Berjuta rakyat Eropa Timur dan Rusia mengharapkan
dan membutuhkan perbaikan standar hidup mereka. Usaha
merehabilitasi suatu pasar yang tertutup saja tidak akan
mampu memenuhi kebutuhan tersebut yang akan tambah
meningkat dengan berjalannya waktu. Kebutuhan pasar ekspor
guna mengemban kenaikan taraf hidup di Eropa Timur dan
Rusia mungkin bisa dipenuhi oleh Uni Eropa, Amerika Serikat
dan Jepang. Hanya saja gambarannya bagi negeri-negeri Dunia
Ketiga jadi bertambah suram, apalagi bagi rakyat miskin di
Afrika.
Para politisi negara-negara yang secara ekonomi
dan politis sudah maju sekarang ini cenderung lebih
memperhatikan revolusi ekonomi kapitalis yang sedang terjadi
di Timur Jauh seperti Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Hongkong
dan Singapura. Kelihatannya jarak antara Timur Jauh dan Barat

193
11
Islam dan Isyu Kontemporer

dijembatani di atas (melampaui) negeri-negeri Asia yang lebih


miskin seperti Indonesia, Malaysia, Kamboja, Thailand, Birma,
Bangladesh, India, Srilanka dan Pakistan.
Kemungkinan lain yang muncul guna menjawab tantangan
raksasa ekonomi Jepang dan untuk menahan laju perkembangan
ekonomi negara itu, negara-negara Timur Jauh lainnya tidak
mau lagi bergantung pada modal dan teknologi Amerika. Di sisi
lain, bisa saja kejadian bahwa Amerika akan lebih bersandar
pada sekutu-sekutunya di Timur Jauh dalam usahanya
mengatasi persaingan Jepang dan Eropa yang telah membesar
tersebut. Semuanya ini mengisyaratkan kondisi buruk bagi
masa depan kemanusiaan dan meski tidak lagi berdasar pada
persaingan kapitalisme dan komunisme, pada akhirnya akan
menghancurkan prospek perdamaian dunia.
Sekarang ini masih terlalu pagi untuk meramal bagaimana
perubahan di Eropa Timur dan Rusia akan mempengaruhi
keseimbangan ekonomi dunia dan apakah kembalinya mereka
ke kapitalisme bersifat menyeluruh atau partial, apakah cepat
atau lambat. Apa pun yang akan terjadi, yang pasti semua
perubahan tersebut akan memperburuk kondisi ekonomi
negara-negara Dunia Ketiga. Kondisi demikian tidak akan
bertahan lama. Sekarang ini pun dunia sudah mulai menuju ke
malapetaka global.
Islam menawarkan sekedar nasihat bagi negara-negara
kapitalis berbasis bunga uang yang saat ini sedang bergembira.
Mereka pada akhirnya akan tumbang pecah berkeping-keping.
Yang katanya kemenangan kapitalisme atas komunisme hanya
akan sesaat saja memberikan kedamaian. Filsafat kapitalisme
selanjutnya akan melahirkan hantu-hantu perkasa yang cepat
berkembang menjadi raksasa karena ketiadaan saingan dari
sosialisme. Gunung berapi kapitalisme pada akhirnya akan
meletus dengan kekuatan sedemikian rupa sehingga seluruh

194
12
Bab IV: Kedamaian Ekonomi

dunia mengalami gempa, goncangan dan kemelut.

SISTEM EKONOMI ISLAM


Sama halnya
SISTEM dengan ISLAM
EKONOMI sistem kemasyarakatan yang
dikenalkan
Sama halnya oleh 8. Sistem
Islam,
dengan Ekonomi
sistem
sistem ekonomi IslamIslam bergerak
kemasyarakatan yang
atas premis bahwa semua yang ada di
dikenalkan oleh Islam, sistem ekonomi Islam bergerak bumi dan langit
diciptakan
Sama oleh
atas premis bahwaTuhan
halnya semuayangyang
dengan telah
sistemadamemberikan
di bumi dan
kemasyarakatanberbagai
langit
yang
amanat
diciptakankepada
dikenalkan oleh manusia.
olehTuhan
Islam, yang Sebagai
sistem telah
ekonomi pengemban
memberikan amanat,
berbagai
Islam bergerak atas
manusia akan semuadimintai
yang adapertanggungjawaban
amanat kepada manusia. Sebagai pengemban amanat,
premis bahwa di bumi dan langit atas
diciptakan
pelaksanaannya.
oleh Tuhan
manusia yang Pemilikan
akan telah atau
memberikan
dimintai ketiadaanamanat
berbagai
pertanggungjawaban kekayaan
kepada
atas
adalah cobaan
manusia. agarPemilikan
Sebagai
pelaksanaannya. apakah dalam
pengemban atau kemakmuran
amanat, manusia akan
ketiadaan ataudimintai
kekayaanpun
pertanggungjawaban
kemiskinan,
adalah cobaanmereka atas
agar apakahyang pelaksanaannya.
menjaga
dalam Pemilikan
amanahnya
kemakmuran atauakan atau
pun
ketiadaan dari
dibedakan
kemiskinan, kekayaan adalah
merekayang
mereka cobaan sewenang-wenang
yang menjaga
berlaku agar apakah akan
amanahnya dalam
kemakmuran
dan tidak dari
dibedakan atau pun yang
memperhatikan
mereka kemiskinan,
berlakumereka
penderitaan umatyang menjaga
manusia
sewenang-wenang
amanahnya
lainnya. akan dibedakan dari mereka yang berlaku
dan tidak memperhatikan penderitaan umat manusia
sewenang-wenang
Al-Quran berulangkali danmengingatkan:
tidak memperhatikan penderitaan
lainnya.
umat manusia lainnya.
Al-Quran berulangkali mengingatkan:
Al-Quran berulangkali mengingatkan:
ْ َ ‫اهلل ع هَٰل ك ُ ِ ّل‬
‫َش ٍء قَ ِد ْي ٌر‬ ُ ‫الس هم هو ِت َو ْاْل َْر ِض َو‬
َّ ‫ْك‬ ِ ّ‫َو ِ ه‬
ُ ‫لِل ُمل‬
ْ َ ‫اهلل ع هَٰل ك ُ ِ ّل‬
‫َش ٍء قَ ِديْ ٌر‬ ُ ‫الس هم هو ِت َو ْاْل َْر ِض َو‬ ِ ّ‫َو ِ ه‬
ُ ‫لِل ُمل‬
َّ ‫ْك‬
Kepunyaan Allah-lah
“Kepunyaan Allah-lah kerajaan
kerajaan seluruh
seluruh langit
langit dan bumi, dan
dan bumi,
KepunyaanAllah dan Allah
Allah-lah
Mahakuasa Mahakuasa
kerajaan atas
seluruh
atas segala segala
langit
sesuatu.”
sesuatu.
dan bumi,(S.3
danAl-Imran: 190)
AllahAli-Imran:
Mahakuasa
(QS.3 190)atas segala
sesuatu. (S.3 Al-Imran: 190)
Kemudian kitab ini mengajarkan bahwa jika semua itu
Kemudian kitab
diciptakan inibagi
mengajarkan bahwa jika semua itu
Kemudian olehkitabTuhan keseluruhan,
ini mengajarkan bahwa sebagian
jika semua harus
itu
diciptakan oleh
diberbagikan Tuhan bagi
di antara keseluruhan, sebagian harus
diciptakan oleh Tuhanumatbagimanusia.
keseluruhan, sebagian harus
dibagikan di antara umat manusia.
diberbagikan di antara umat manusia.
‫ْيا‬ َ ‫ِن ال ُْمل ِْك فَاِذًا َّْل ُي ْؤ ُت ْو َن ال َّن‬
ً ْ ‫اس نَ ِق‬ َ ‫ب ّم‬ٌ ‫ا َ ْم ل َُه ْم نَ ِص ْي‬
‫اس نَ ِق ْْيا‬
َ mempunyai َ
‫ا ّْل ُي ْؤ ُت ْو َن ال َّن‬bagian َ ‫ب ّم‬
ً‫ ُْمل ِْك فَ ِاذ‬dalam
‫ِن ال‬ ْ َ‫ا‬
‫م ل َُه ْم نَ ِص ْي‬
“Adakah ً mereka ٌ kerajaan? Andaikan
Adakah
ada merekatidak
maka mereka mempunyai bagian
akan memberi dalam
orang-orang sekalipun
kerajaan?
Adakah Andaikan
mereka ada makabagian
mempunyai mereka dalam
tidak
kerajaan? Andaikan ada maka mereka tidak 195
13
- 240 -

- 240 -
sebesar alur biji korma. (S.4 An-Nisa: 54)

ّ ِ ‫لَّ ِذيْ َن ف‬orang-orang ‫ضك ُْم ع هَٰل بَ ْع‬ َّ ‫اّلل ف‬


Islam dan Isyu Kontemporer
‫ُوا ِب َرٓا ِّد‬memberi
‫ى‬akan ْ ‫ُضل‬ ‫الر ْز ِق ف ََما ا‬
ِّ ‫ ٍض ِِف‬sekalipun ‫َض َل َب ْع‬
َ hanya ُ ّ‫َو ه‬
sebesar
hanyaalur bijialur
korma. (S.4 An-Nisa: 54) 54)
ِ ّ‫ٓاء اَف َِب ِن ْع َم ِة ه‬ ْ ‫ِر ْز ِق ِه ْم ع هَٰل َما َملَك‬
sebesar
ٌ ‫َت ا َ ْي َما نُ ُه ْم ف َُه ْم ِف ْي ِه َس َو‬
biji korma.” (QS.4 An-Nisa:
‫اّلل‬
‫ُضل ُْوا ِب َرٓا ِّدى‬ ّ ِ ‫الر ْز ْو ِقَ ف ََما الَّ ِذيْ َن ف‬
ُِّ َ ‫ضك ُْم ع هَٰل بَ ْع ٍضيَ ِ ِْف‬ َّ ‫اّلل ف‬
َ ‫َض َل َب ْع‬ ُ ّ‫َو ه‬
ِ ّ‫ٓاء اَف َِب ِن ْع َم ِة ه‬
‫اّلل‬ ٌ ‫َت ا َ ْي َما نُ ُه ْم ف َُه ْم ِف ْي ِه َس َو‬
Allah telah melebihkan sebagian dari antara ْ ‫ِر ْز ِق ِه ْم ع هَٰل َما َملَك‬
kamu di atas sebagian
َ ‫ ُ ْو‬yang
َ ْ ‫ ي‬lain dalam rezeki
َ
duniawi. Tetapi orang-orang yang telah
dilebihkan
“Allah itu tidak
telah melebihkan sebagianmau dari mengembalikan
antara kamu di atas
Allah telah
sebagian melebihkan sebagian dari antara
sebagian yang dari rezeki
lain dalam rezekiduniawi
duniawi.mereka itu
Tetapi orang-orang
kamu
kepada di atas sebagian yang
orang-orang yang laindimiliki
dalam rezeki
oleh
yang telah dilebihkan itu tidak mau mengembalikan sebagian
duniawi.
tangan
dari rezeki
Tetapi
kanan
duniawi
orang-orang
mereka,
merekaagar mereka
itu kepada
yang telah yang
itu sama-
orang-orang
dilebihkan
sama oleh
dimiliki itu tidak
memperoleh
tangan kananbagian mau mengembalikan
mereka, di dalamnya.
agar mereka itu sama-
sebagian
Sesudah
sama memperolehdari rezeki
mengetahui duniawi
demikian,
bagian di dalamnya. mereka itu
apakah
Sesudah mengetahui
kepada
demikian, orang-orang
mereka apakah
masih akanmereka yang dimiliki
masih akan nikmat
mengingkari oleh
mengingkari
Allahnikmat
tangan kanan mereka,
Allah itu?” 72)
itu? (S.16 An-Nahl: agar mereka
(QS.16 An-Nahl : 72) itu sama-
sama memperoleh bagian di dalamnya.
Adalah Sesudah mengetahui
tanggungjawab manusia demikian,
untuk apakah
Adalah tanggungjawab manusia untukmelaksanakan
melaksanakan
amanat mereka
tadi masih akandan mengingkari nikmat Allah
amanat tadisecara
secarajujur
jujur dan adil:
adil:
itu? (S.16 An-Nahl: 72)

Adalah‫ْي‬
َ ْ ‫َب‬tanggungjawab ‫ت اِ ه ى‬
‫ٰل ا َ ْهلِ َها َواِذَا َحك َْم ُت ْم‬manusia
ِ ‫وا ْاْل هَم هن‬untuk ‫اّلل َياْ ُم ُرك‬
‫ ُْم ا َ ْ ُت َؤ ُّد‬melaksanakan َ ّ‫اِ َّ ه‬
amanat tadi secara jujur dan adil:
َ ّ‫اّلل نِ ِع ّمَا َي ِع ُظك ُْم ِب ِه اِ َّ ه‬
َ ‫اّلل ك َا‬ َ ّ‫اس ا َ ْ َت ْ ك ُُم ْوا ِبا ل َْع ْ ِل اِ َّ ه‬ِ ‫ال َّن‬
‫اّلل َياْ ُمرك ُْم ا َ ْ ُت َؤ ُّدوا ْساْلِم هيَم هنًعا ِ ى‬
‫ْي‬ ً َ ‫تبَ اِ ِص هٰل ْا‬
َ ْ ‫ْي ْاه ِل َها َواِ َذا َحك َْم ُت ْم َب‬ ْ َ ُ َ ّ‫اِ َّ ه‬
َ ّ‫ع ُظك ُْم بِ ِه اِ َّ ه‬Allah
َ ‫“َا‬Sesungguhnya
‫اّلل ك‬ َ ّ‫وا بِا ل َْع ْ ِل اِ َّ ه‬kamu
ِ َ‫نِ ِع ّمَا ي‬memerintahkan
‫اّلل‬ ْ ‫ َت ْ ك ُُم‬supaya ِ ‫ال َّن‬
ْ َ ‫اس ا‬
menyerahkan amanat-amanat
- 241 - kepada yang berhak
‫ْيا‬
ً ْ ‫ًعا بَ ِص‬kamu
menerimanya, dan apabila ‫ َس ِم ْي‬menghakimi di antara
manusia hendaklah kamu memutuskan dengan adil.
Sesungguhnya demikian sebaik-baik hal yang dengan itu Allah
- 241 -

196
14
menghakimi di antara manusia hendaklah
kamu memutuskan dengan adil.
Bab IV: Kedamaian Ekonomi
Sesungguhnya demikian sebaik-baik hal yang
dengan itu Allah menasihatimu.
menasihatimu. Sesungguhnya Allah
Sesungguhnya Allah Maha Mendengar,Maha Mendengar,
Maha Maha
Melihat. (S.4Melihat.”
An-Nisa: 59)An-Nisa : 59)
(QS.4

Kenyataan bahwa
Kenyataan kekayaan
bahwa material
kekayaan merupakan
material sumber
merupakan sumber
cobaan
cobaandikemukakan
dikemukakan Al-Quran sebagaiberikut:
Al-Quran sebagai berikut:

‫ِا َّنَم َم َم ْم َم اُل ُل ْم َم َم ْم َم ُل ُل ْم ِا ْم َم ٌة َم َّن ُل‬


‫ا ِا ْم َم ُل َم ْم ٌة َم ِا ْم ٌة‬
“Sesungguhnya harta-bendamu
Sesungguhnya harta-bendamudan anak-anakmu
dan anak-anakmuhanyalah
suatu cobaan, tetapi pada Allah ada ganjaran yang sangat
hanyalah suatu cobaan, tetapi pada Allah ada
besar. “ (QS.64 At-Taghabun : 16)
ganjaran yang sangat besar. (S.64 At-
Taghabun: 16)
Konsep kepemilikan yang penting di dalam Islam adalah
pengaturan
Konsep sebagian dari
kepemilikan yangsumberdaya
penting di yang dimiliki
dalam Islamseseorang
adalah
adalah juga milik manusia lainnya secara
pengaturan bahwa sebagian dari sumberdaya yang keseluruhan.
Dengan seseorang
dimiliki demikian, adalah
sumberdaya
juga mineral di bumi lainnya
milik manusia dan hasil
dari laut
secara dan samudra bukanlah
keseluruhan. Dengan milik mutlak individual
demikian, sumberdayaatau
sekelompok orang.
mineral di bumi dan hasil dari laut dan samudra bukanlah
milik mutlak individual atau sekelompok orang.
ZAKAT
Zakat merupakan salah satu rukun Islam setelah
9. Zakat
pernyataan bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan
Muhammad adalah Rasul-Nya, sembahyang, puasa di
bulan Zakat merupakan
Ramadhan dan salah
naik- satu
hajirukun
242 -
Islam setelah
ke Baitullah di pernyataan
Mekah.
bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah
Contohnya Al-Quran memerintahkan:
Rasul-Nya, sembahyang, puasa di bulan Ramadhan dan naik haji
ke Baitullah di Mekah. Contohnya Al-Quran memerintahkan:

‫الر ُسو َل ل ََعلَّك ُْم ُت ْر َح ُم ْو َن‬


َّ ‫الصلٰوةَ َو ٰا ُتوا ال َّز كٰوةَ َوا َ ِط ْي ُعوا‬
َّ ‫َوا َ ِق ْي ُموا‬
“Dirikanlah sembahyang, bayarlah zakat dan taatlah kepada
Dirikanlah sembahyang, bayarlah zakat dan
taatlah kepada Rasul itu supaya kamu
mendapat rahmat. (S.24 An-Nur:57) 197
15

Zakat dari bahasa Arab yang arti harfiahnya adalah untuk


Islam dan Isyu Kontemporer

Rasul itu supaya kamu mendapat rahmat.”


(QS.24 An-Nur:57)

Zakat dari bahasa Arab yang arti harfiahnya adalah untuk


mensucikan sesuatu dan jika sudah dilaksanakan berarti sisa
kekayaan yang ada setelah dibayarkan Zakatnya dianggap
sebagai bersih dan absah bagi para muminin.
Umumnya zakat dikenakan sebesar 2,5% dari kekayaan di
atas suatu bilangan batas yang berada di tangan pemilik selama
lebih dari setahun. Walaupun banyak sudah ulasan mengenai
persentase jenis pajak ini, saya tidak menemukan rujukan
angka yang pasti di dalam Al-Quran. Mengenai hal ini mohon
dimaklumi jika saya berbeda pandang dengan dogma ulama-
ulama abad pertengahan. Menurut keyakinan saya, masalah
persentase itu bersifat fleksibel dan harus disesuaikan dengan
kondisi perekonomian di masing-masing negeri.
Zakat sebagai suatu pungutan yang dikenakan atas modal
di atas suatu jumlah tertentu, hanya dapat dimanfaatkan untuk
untuk beberapa jenis pembelanjaan. Hal ini diatur Al-
beberapa jenis pembelanjaan. Hal ini diatur Al-Quran sebagai
Quran sebagai berikut:
berikut:

‫ْي عَّل َّْي َّها َّوال ُْم َّؤلَّّ َّف ِة‬ َّّ ‫اِ نَّّ َّما‬
ُ ‫الص َّد ٰق‬
ِ ْ ‫ت لِل ْ ُفق ََّّرٓا ِء َّوال َّْم ٰس ِك‬
َّ ْ ِ‫ْي َّوال ْٰع ِمل‬
َّّ ‫اّلل َّوا ْب ِن ا‬
‫لس ِب ْي ِل‬ ِ ّٰ ‫ْي َّو ِِف َّس ِب ْي ِل‬
َّ ْ ‫َّاب َّوالْ ٰغ ِر ِم‬
ِ ‫الرق‬
ِّ ‫قُل ُْوبُ ُه ْم َّو ِِف‬
‫يم َّ ِك ْي ٌمم‬ ُ ّٰ ‫اّلل َّو‬
‫اّلل عَّلِ ٌم‬ َّ ‫َّ ِر ْ َّ ًةة ّم‬
ِ ّٰ ‫ِن‬

“Sesungguhnya sedekah-sedekah
Sesungguhnya sedekah-sedekahitu hanyalah untuk orang-
itu hanyalah
orang fakir dan
untuk orang-orangfakir
orang-orang miskindan
dan petugas-petugas
orang-orang dalam
urusan itu dan
miskin danorang-orang mualafdalam
petugas-petugas yang hatinya
urusandiupayakan
itu
untuk dibujuk dan untuk membebaskan
dan orang-orang mualaf yang hatinya tawanan dan untuk
diupayakan untuk dibujuk dan untuk
16 membebaskan tawanan dan untuk mereka
198
yang berhutang dan untuk mujahid-mujahid
di jalan Allah dan orang-orang musafir, yang
Bab IV: Kedamaian Ekonomi

mereka yang berhutang dan untuk mujahid-mujahid di jalan


Allah dan orang-orang musafir, yang demikian itu ketetapan
dari Allah. Dan Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana.”
(QS.8 At-Taubah: 60)

Di masa awal Islam yang ditugaskan menanganinya adalah


Baitul Mal. Hazrat Abu Bakarra dan Umarra, kedua khalifah
pertama, diketahui selalu mengawasi sendiri penyampaian
secepatnya sedekah-sedekah dalam suatu negara yang dikenal
sebagai negara kesejahteraan (welfare state) yang pertama.
Sistem ini berjalan dengan sangat baik berabad-abad selama
periode Abbasiah.
Sebagaimana dijelaskan dimuka, daya pendorong bunga
uang digantikan oleh daya yang ditimbulkan oleh Zakat. Kalau
kita telaah sistem ini dalam pelaksanaannya, akan bertambah
jelas perbedaan tatanan ekonomi Islam dibanding sistem
ekonomi lainnya. Muncullah ciri-ciri perekonomian yang sama
sekali berbeda.
Bayangkan suatu situasi dimana seseorang yang memiliki
modal dalam jumlah kecil yang tidak dapat berpartisipasi
dalam perdagangan dan tidak ada bank yang memberinya
bunga untuk simpanannya (karena terlalu kecil). Namun kalau
simpanan itu cukup besar untuk dikenakan Zakat, akan datang
seorang pemungut setiap tahun mengutip sekian persen dari
modalnya itu. Orang itu mempunyai dua alternatif, apakah
memutarkan uangnya untuk menghasilkan keuntungan atau
bersekutu dengan orang lain mengumpulkan modal bersama
untuk membentuk usaha besar atau pun kecil.
Kondisi itu akan menyuburkan joint venture, perserikatan,
perusahaan kecil atau sebagai holding company yang memegang
saham-saham perusahaan besar, semata-mata berdasarkan

199
17
Islam dan Isyu Kontemporer

prinsip laba rugi usaha. Perusahaan demikian tidak perlu


meminjam uang dari lembaga keuangan dimana mereka harus
melunasi kewajiban disertai bunga. Secara hipotetis, kalau kita
bandingkan nasib perusahaan demikian dengan sesamanya
dalam ekonomi kapitalis, kita akan melihat bahwa mereka
berpijak pada landasan yang berbeda ketika datang masa
krisis dan kesulitan. Dalam masyarakat kapitalis yang sedang
mengalami resesi, penurunan tingkat produktivitas akibat
menurunnya permintaan akan mendorong mereka ke jurang
kepailitan. Bunga uang yang harus mereka bayar dari pinjaman
mereka akan terus melambung sampai pada suatu titik dimana
perusahaan tidak mungkin lagi hidup.
Di sisi lain, jika perekonomian dijalankan berdasarkan
prinsip Islam, penurunan dalam usaha dan perdagangan
hanya akan menyebabkan industri menahan diri berpuasa
(hibernasi). Begitu juga cara alam memastikan kelangsungan
kehidupan pada saat-saat yang sulit dan berat. Ketika masukan
(input) enerji menurun, maka hasil keluaran (output) juga
akan diturunkan agar masih akan tersisa enerji untuk bangkit
kembali. Karena tidak ada tekanan keharusan membayar bunga
uang dalam sistem finansial Islam, maka perekonomian punya
daya tahan terhadap tekanan dan ketegangan selama masa
resesi.

10. Larangan Tentang Bunga Uang

Sistem perekonomian Islam sama sekali terbebas dari


faktor bunga uang. Nyatanya tidak ada bukti, baik dalam sejarah
maupun keadaan sekarang ini, bahwa karena tidak ada bunga
uang lalu hantu inflasi mengamuk yang akan menjadikan harga-

200
18
Bab IV: Kedamaian Ekonomi

harga melambung di luar kendali. Dalam masa kontemporer


ini kita punya kesempatan meneliti perbandingan berkaitan
dengan pengaruh suku bunga atau ketiadaannya atas inflasi.
Pemerintahan Cina di era Mao Tse Tung telah melakukan
berbagai eksperimen dengan perekonomian. Sebagian gagal,
sebagian lainnya berhasil baik. Selama era itu bunga uang
tidak berperan sama sekali, baik secara domestik maupun
internasional. Nyatanya selama periode itu tidak ada kenaikan
inflasi yang berarti. Bahkan ketika tingkat produktivitas
meningkat, harga-harga malah menurun.
Dibandingkan dengan ini adalah Israel yang mungkin
merupakan negara paling kapitalis, dimana tingkat inflasinya
termasuk yang tertinggi di dunia, kecuali di Amerika Latin
dan Jerman pasca perang dunia pertama. Dari sini dapat
disimpulkan bahwa peran bunga uang justru membawa inflasi.

11. Tingkat Suku Bunga Uang Di Inggris

Salah satu contoh studi adalah apa yang sekarang menjadi


perdebatan sengit di Inggris menyangkut pro dan kontra
dari tinggi suku bunga. Sudah cukup lama pemerintah dari
kelompok Konservatif memasang tingkat suku bunga sangat
tinggi dengan tujuan katanya untuk menahan laju inflasi
melalui pemasungan konsumsi. Nyatanya perekonomian
menjadi goyah akibat kebijakan ini.
Banyak pelajaran bisa ditarik dari contoh studi ini. Antara
lain bahwa terdapat adanya keputusan di bidang ekonomi
yang didasarkan pada teori yang sebenarnya masih patut
diperdebatkan. Rupanya yang menjadi dasar pembenaran

201
19
Islam dan Isyu Kontemporer

dipertahankannya tingkat suku bunga demikian tinggi adalah


anggapan bahwa jika tingkat suku bunga tambah dinaikkan
akan menambah kecil tingkat inflasi.
Dari contoh studi di Inggris tadi menurut hemat kami,
tingkat suku bunga sebenarnya bukan satu-satunya pemicu
inflasi. Rupanya banyak sekali salah urus di berbagai bidang
perekonomian dan kebijakan ekonomi yang cacat yang
kesemuanya berakibat pada tingginya tingkat inflasi saat ini.
Peningkatan suku bunga hanya mengalihkan perhatian orang
dari sumber dasar permasalahan. Strategi seperti ini pada
awalnya mungkin menunjukkan keberhasilan mengatasi inflasi,
tetapi nyatanya kebijakan itu malah mulai menggerakkan
faktor-faktor kuat lain yang akan menghasilkan dampak kedua.
Negeri ini menuju kondisi resesi yang tak terkendali dan
pengangguran akan meruyak.
Rasanya tidak mungkin pemerintahan Konservatif tidak
mempunyai akses pada nasihat-nasihat dari ahli-ahli ekonomi,
perencana finansial yang berpengalaman, bankir-bankir dan
tenaga ahli lainnya. Tentunya ada suatu alasan tersendiri
kenapa pemerintah menunda penurunan suku bunga hanya
berdasarkan alasan hampa bahwa hal itu demi keselamatan
perekonomian nasional untuk menekan inflasi (melalui
peningkatan suku bunga). Bisa jadi saat (timing) penurunan
suku bunga secara politis belum cocok dengan pemerintahan
sekarang? Mungkin kalau ditunda sampai mendekati masa
pemilihan umum berikut, suka cita masyarakat atas penurunan
suku bunga akan menghasilkan keuntungan politis bagi partai
Tory. Jika hal ini dilakukan terlalu dini maka dampak kedua
yang saya sebutkan di atas akan mewujud dan mengalahkan
kenyamanan sesaat yang diberikan oleh tingkat suku bunga
yang lebih rendah.
Beberapa faktor yang mungkin memicu fenomena yang

202
20
Bab IV: Kedamaian Ekonomi

tidak diinginkan ini antara lain adalah:


(a). Tingginya tingkat suku bunga tidak saja menekan daya
beli masyarakat umum tetapi juga mencekik leher dunia
industri.
(b). Tingginya suku bunga itu jelas telah mempersulit
sebagian besar masyarakat Inggris dalam usaha mereka
memenuhi kebutuhan hidup. Mereka yang meminjam
uang dalam jumlah besar untuk memasang atap di atas
kepalanya tentunya sudah memperhitungkan sebelum
mengambil kredit perumahan. Mereka telah memeras
segala kemampuan mereka untuk mengangsur
pinjaman dengan menekan belanja sehari-hari. Mereka
ini sudah menahan diri dari belanja yang tidak perlu
atau pemborosan. Bagian masyarakat seperti ini
jelas bukan yang harus bertanggungjawab atas trend
inflasi. Namun ironisnya justru mereka itulah yang
terhukum oleh kebijakan pemerintah yang katanya
melaksanakan kebijakan anti inflasi untuk menurunkan
harga-harga bagi kemaslahatan publik. Sementara itu
harga jual rumah mereka merosot dan mereka jadinya
masuk dalam dilema tanpa ujung yaitu tidak mampu
melakukan angsuran yang lebih tinggi dan tidak bisa
mendapatkan pembeli untuk properti miliknya guna
melunasi hutangnya.
(c). Inflasi adalah fenomena yang kompleks. Bukan maksud
saya untuk berpanjang kata mengenai subyek ini, tetapi
untuk alasan yang nanti dikemukakan, saya harapkan
kesabarannya. Salah satu penyebab menggelindingnya
bola inflasi ialah karena adanya jumlah uang berlebihan
di tangan pembeli yang secara artifisial menaikkan
permintaan barang, sedangkan penawaran masih tetap
rendah. Terlalu banyak uang tersedia untuk komoditas

203
21
Islam dan Isyu Kontemporer

yang terlalu sedikit. Bertambah banyak yang akan


dibeli tetapi terlalu sedikit barang tersedia. Hanya
saja dalam perekonomian Inggris hal ini tidak berlaku.
Meningkatnya jumlah uang dalam sirkulasi telah banyak
mendorong perindustrian Inggris meningkatkan
konsumsi di pasar domestik. Tambahkan lagi pengaruh
penurunan pajak dan kestabilan nilai tukar pound
sterling di pasar internasional. Perubahan yang hanya
kecil dalam nilai tukar mata uang sterling telah menarik
minat pembeli luar negeri atas barang-barang hasil
produksi Inggris sehingga industri negeri ini tambah
membaik disamping karena adanya pengembangan
pasar domestik. Hasil akhir yang paling masuk akal
seharusnya adalah menurunnya harga-harga barang
produksi. Kenaikan dalam tingkat produksi seharusnya
sudah menutup biaya tetap (fixed costs) sehingga
tinggal lagi biaya marjinal yang akan diimbangi oleh
harga penjualan barang tersebut. Bertambah tingginya
marjin laba akan memberikan kesempatan cukup
kepada pabrikan untuk menurunkan harga penjualan.
Mempertahankan suku bunga di tingkat yang tinggi telah
memutarbalikkan pertumbuhan alami perekonomian
sehingga akan menyulitkan masa depan. Sementara itu,
pasar luar negeri yang lepas dari tangan akan sulit diraih
kembali.
(d).Perubahan yang terjadi di Eropa telah memberikan
tambahan kekuatan pada perekonomian Jerman yang
sebenarnya sudah kuat sekali. Dampak kedua yang negatif
sebagaimana dikemukakan di atas akan berdampak buruk
bagi perekonomian Inggris. Pemerintahan sekarang
bisa saja salah dalam menetapkan saat penurunan suku
bunga, tetapi pemerintahan berikut (kalau konservatif

204
22
Bab IV: Kedamaian Ekonomi

lagi) akan mewarisi masalah-masalah kolosal dari


pemerintahan sekarang.
Pelajaran yang dapat ditarik dari semua ini bisa menjadi
pelajaran penting bagi para pembuat kebijakan di seluruh
dunia. Bunga uang yang dianggap sebagai sarana pengendalian
perekonomian nasional justru mempengaruhi konsep dasar
perekonomian pasar bebas. Selama pemerintahnya mempunyai
kekuasaan menaikkan atau menurunkan tingkat suku bunga
maka tidak ada perekonomian yang didasarkan pada modal yang
berkaitan dengan suku bunga, bisa mengatakan dirinya betul-
betul bebas. Sistem perekonomian Islam tidak memberikan
kekuasaan demikian kepada pemerintahnya.

12. Bentuk Lain Kemudharatan Bunga Uang

Rasanya tidak berlebihan untuk juga menyinggung


beberapa aspek menarik lainnya. Suku bunga antar bank
dibayarkan hanya untuk simpanan secara keseluruhan dan
bukan kepada rekening tabungan masing-masing nasabah.
Meskipun diberikan fasilitas bunga majemuk (bunga
berbunga), penghasilan yang diperoleh dari simpanan jumlah
kecil sebenarnya jauh di bawah nilai daya beli uang. Tingkat
bunga jangka pendek berfluktuasi tetapi dalam jangka panjang,
bunga uang yang didapat dari simpanan sebenarnya masih
di bawah tingkat inflasi. Sebaliknya, jika jumlah uang itu
diinvestasikan dalam suatu bidang usaha maka modal tersebut
dapat berkembang secara riil.
Dalam suatu masyarakat yang dimotivasi oleh bunga uang,
setiap pemilik modal selalu bersedia meminjamkan uangnya

205
23
Islam dan Isyu Kontemporer

tanpa meneliti secara mendalam kemampuan peminjam


mengembalikan hutang. Di sisi peminjam, hanya sedikit yang
betul-betul mengukur kemampuan dirinya membayar kembali.
Mereka kurang menyadari bahwa meminjam dari lembaga
keuangan atau bank sebenarnya sama saja dengan meminjam
dari penghasilan sendiri yang akan diterimanya di masa depan.
Perbuatan ini menumbuhkan kebiasaan hidup melampaui
batas kemampuan diri seseorang. Akibatnya adalah over
spending (belanja berlebihan) serta menurunnya kemampuan
melunasi dan menyelesaikan janji sebagaimana tertulis dalam
akad kreditnya. Masyarakat demikian menghasilkan dorongan
maya atas tingkat produktivitas untuk memenuhi tuntutan
konsumen.Aspek jahat dari perekonomian yang dikendalikan
bunga uang tersebut perlu diperjelas dan digambarkan.
Dalam masyarakat dimana anggotanya selalu ingin meniru
apa yang dibeli tetangganya, kita melihat obsesi demikian
tambah membara akibat iklan dari berbagai model barang
mutakhir. Masyarakat awam disuguhi tontonan gaya hidup
golongan elite dengan menayangkan desain sofa rumah mewah
dilengkapi dapur modern serta alat-alat lainnya.
Mereka yang tidak memiliki cukup uang untuk membeli
yang diinginkan akhirnya berpaling ke uang plastik (kartu
kredit). Jelas bahwa mereka sudah belanja jauh melampaui
penghasilannya sendiri. Misalnya pun kewajiban tersebut harus
mereka bayar tanpa bunga, tetap saja berarti bahwa mereka
telah menaikkan kapasitas belanja mereka pada saat ini dengan
mengorbankan kapasitas di masa depan.
Kalau penghasilan seseorang adalah $1,000 per bulan dan
ia kemudian belanja barang-barang mahal dengan bantuan uang
pinjaman, katakanlah sampai $40,000 maka kemampuannya
mengangsur pinjaman akan ditentukan oleh berapa tabungan
bersih yang bisa disisihkannya tiap bulan. Katakanlah bahwa

206
24
Bab IV: Kedamaian Ekonomi

keperluan hidupnya sehari-hari minimum memerlukan $600


maka tersisa untuk ditabung $400 per bulan. Ia akan terpaksa
mengencangkan ikat pinggangnya selama paling sedikit 100
bulan agar dapat melunasi angsuran hutangnya yang $40,000
tersebut, itu pun dengan asumsi tanpa dikenakan bunga. Apa
yang dilakukannya adalah meminjam uang dari masa depannya
selama 100 bulan (8 tahun 4 bulan) untuk belanja di muka.
Keuntungan yang diperolehnya hanya semata-mata pemuasan
ketidaksabarannya daripada menunggu delapan tahun lagi.
Posisi keuangan yang bersangkutan akan menjadi
jauh lebih buruk kalau ia juga harus membayar bunga dari
pinjamannya sebesar $40,000 itu. Bila diasumsikan tingkat
bunga 14% setahun maka total pinjamannya ke masa depan
itu jauh melampaui jumlah aktual uang yang dipinjamnya.
Kondisi ini akan menurunkan kemampuannya mengangsur dan
memperpanjang jangka waktu kreditnya. Ia sekarang harus
menahan diri paling sedikit 20 tahun dimana angsurannya
kalau $500 per bulan akan menjadikan jumlah yang dibayarnya
mencapai total $120,000 karena adanya bunga majemuk.
Yang merugi jelas peminjam dan bukan pemberi. Pemberi
pinjaman merupakan bagian dari suatu sistem eksploitasi yang
menjamin bahwa ia pada akhirnya akan memperoleh uang
lebih banyak, terlepas dari adanya inflasi atau pun kerugian
kredit macet.
Dengan adanya inflasi maka situasi peminjam menjadi
tambah memburuk lagi. Daya belinya merosot karena kalau
semula sudah sulit untuk hidup dalam batasan $600 per bulan,
sekarang menjadi lebih mustahil dengan meningkatnya harga-
harga sejalan dengan berjalannya waktu. Hanya sedikit dari
mereka yang beuntung memperoleh kenaikan penghasilan
sepadan dengan kenaikan tingkat inflasi.
Dalam suatu masyarakat yang hanya mengejar kesenangan,

207
25
Islam dan Isyu Kontemporer

kondisinya menjadi lebih jelek lagi karena mereka tidak


mungkin mau bersabar agar berhemat dalam jangka waktu
panjang akibat belanja semrawut di awal. Mereka cenderung
akan meminjam lebih banyak lagi uang sehingga belanjanya
jauh melampaui penghasilannya. Kenyataannya, penghasilan
seseorang selama beberapa dasawarsa telah tergadai ke bank
atau lembaga keuangan untuk membayar angsuran dan bunga.
Secara keseluruhan, perekonomian demikian pada
akhirnya akan menjurus ke krisis besar. Kita tidak mungkin
menggadaikan masa depan ke masa kini tanpa mendekati
jurang krisis keuangan akibat dari belanja tanpa perhitungan
yang pada akhirnya menaikkan tingkat inflasi. Mengatasi
inflasi dengan cara menaikkan suku bunga dengan harapan
mengurangi jumlah uang tersedia untuk belanja, pada akhirnya
justru akan memicu rantai kejadian yang berakhir pada resesi
ekonomi.
Kondisi seperti itu sudah berat bagi suatu negara, tetapi
kalau faktor-faktor yang sama menyebabkan resesi di berbagai
negara lain maka manusia akan menghadapi resesi global.
Resesi global demikian pada gilirannya akan membuka jalan ke
arah perang global dan musibah menyeluruh.
Kepailitan dan likuidasi perusahaan mulai meningkat.
Perdagangan memasuki tahapan mati angin. Pengangguran
merayap naik. Bisnis properti ambruk. Frustrasi menyeluruh
di semua bidang akan memarakkan kemiskinan, kehilangan
rumah, penipuan dan kejahatan. Janganlah terkejut jika semua
ini terjadi apalagi mereka yang jadi pembela kapitalisme.
Dalam perekonomian kapitalistis, situasi demikian tidak
hanya terbatas pada individual yang diberi kredit melampaui
kemampuannya melunasi. Kenyataannya, masa depan
keseluruhan perindustrian terancam oleh harapan keuntungan
sesaat. Pada awalnya industri negeri bersangkutan menikmati

208
26
Bab IV: Kedamaian Ekonomi

keuntungan. Hal ini membantu menurunkan harga-harga


barang domestik. Peralihan uang ke saku-saku individual tidak
saja meningkatkan daya beli yang bersangkutan tetapi juga
berdampak pada produktivitas industri nasional. Kenaikan
dalam permintaan diikuti oleh penambahan produksi, dan
dengan meningkatnya produksi maka biaya-biaya akan menjadi
lebih murah. Kondisi itu memberikan industri nasional peluang
persaingan yang lebih baik dalam pasar internasional. Semuanya
terlihat menggembirakan. Lalu datanglah kepeningan.
Ketika karena ketidaksabaran dan belanja berlebihan,
masyarakat menjadi tenggelam dalam hutang kepada bank,
daya beli masyarakat keseluruhan secara gradual mencapai
titik batasnya. Akibatnya industri harus mencari pasar luar
negeri agar dapat tetap hidup dan bersaing. Tambah kecil basis
ekonomi suatu negeri akan tambah cepat negeri itu masuk
lorong buntu. Tambah besar basis ekonominya maka akan lebih
panjang periode sampai ke titik krisis.
Mari kita tengok Amerika Serikat guna melihat apa yang
terjadi di negeri itu. Jelas bahwa ini adalah negeri dengan
pasar domestik terbesar yang menghidupi industrinya.
Bahkan beberapa ahli ekonomi meyakini bahwa misalnya
pun Amerika Serikat terkucil dari masyarakat internasional,
basis pasar domestik yang demikian luas akan menjamin
kehidupan industrinya. Hanya saja para ahli ekonomi itu tidak
memperhitungkan beberapa faktor terkait. Jika kita terapkan
contoh kasus di atas pada skenario Amerika, kita melihat bahwa
konklusinya akan sama. Hanya masalah waktu saja. Dengan
adanya defisit anggaran yang demikian besar dan sekian triliun
dolar dalam hutang, Amerika Serikat secara keseluruhan sudah
kelebihan belanja dan publik Amerika berada di bawah beban
hutang yang berat ke masa depannya. Daya beli nasional secara
keseluruhan akan menyurut atau lembaga-lembaga keuangan

209
27
Islam dan Isyu Kontemporer

akan bangkrut. Hanya masalah besaran saja lagi. Namun hukum


alam pasti berlaku dan berjalan sama pada situasi yang sama.
Musim panas akan menghangatkan kolam kecil lebih cepat
dibanding suhu di danau yang besar. Begitu juga laut yang kecil
lebih cepat panasnya dibanding samudra. Tetapi semuanya
mengikuti takdir yang sama. Dibutuhkan waktu yang lama
sekali untuk menghangatkan Samudra Pasifik sehingga ketika
lautan ini sudah hangat, musim dingin sudah tiba pula di negeri-
negeri yang berbatasan dengannya. Itu juga yang menjadi sebab
kenapa iklim negeri-negeri itu lebih moderat di banding tanah
yang berada di tepi laut-laut kecil. Begitu juga yang terjadi
dalam samudra perekonomian.
Filosofi belanja dari uang pinjaman pada dasarnya sangat
keliru sehingga kita tidak mungkin mengharapkan hasilnya
akan baik.
Ada sebuah faktor penting lainnya yang juga harus disorot.
Ketika industri dan ekonomi nasional mencapai titik tercekik,
negara-negara miskin menghadapi bahaya runtuhan dari
situasi eksplosif di negara-negara maju. Kondisi ini dimulai
oleh menguatnya tekanan para politisi agar menjual lebih
banyak lagi barang ke pasar demi menyelamatkan industri dan
menjaga standar kehidupan rakyatnya. Problem yang dihadapi
ada dua macam:
(a). Rakyat sudah terbiasa dengan kenikmatan hidup
modern, dan
(b). Demi kelangsungan hidupnya, industri terus
menggoda mereka dengan peralatan dan penemuan
baru yang akan membawa kesenangan ke dalam rumah
mereka.
Tidak ada pemerintahan politis bisa bertahan dari tekanan
publik yang terus menuntut standar hidup yang lebih tinggi.

210
28
Bab IV: Kedamaian Ekonomi

Akibatnya perekonomian harus dipertahankan berjalan terus


terlepas dari berapa pun biayanya.
Jelas bahwa negeri-negeri Dunia Ketiga yang harus lebih
diperas darahnya agar standar hidup artifisial yang tinggi di
negara-negara maju bisa tetap dipertahankan. Tambah lagi
dengan tantangan perombakan perekonomian Uni Sovyet dan
Eropa Timur serta meningkatnya kebutuhan negeri-negeri
kapitalis baru (yang semula komunis) akan pasar luar negeri.
Belum lagi pengaruh media Barat atas hasrat dan ambisi
penduduk negeri-negeri sosialis dan Dunia Ketiga. Kesemua
faktor itu jelas tidak akan menjadikan wajah bumi ini menjadi
lebih menarik.

13. Bunga Uang Merupakan Ancaman


Bagi Perdamaian

Inilah yang menjadi inti dari peringatan yang dikemukakan


secara keras oleh Al-Quran 1400 tahun yang lalu menyangkut
bencana yang dibawa oleh perekonomian berbasis bunga uang
bagi manusia keseluruhan:

ْ ‫واَل َيق ُْو ُم ْو َن اِ ََّل ك ََما َيق ُْو ُم الَّ ِذ‬


‫ى َي َت َخ ّب َُط ُه‬ ِّ ‫ا َلَّ ِذ ْي َن َياْكُل ُْو َن‬
َ ‫الر ٰب‬

ِّ ‫ك ِباَ َّن ُه ْم قَا ل ُْْٓوا اِ َّن َما ال َْب ْي ُع ِمث ُْل‬


‫الر ٰبوا‬ َ ِ‫ِن ال َْم ِّس ٰذ ل‬ َّ ‫ا‬
َ ‫لش ْي ٰط ُن م‬
ْ ‫ٓاءهُ َم ْو ِع َظ ٌة ّم‬
‫ِن َربِّ ِه‬ ِّ ‫اّلل ال َْب ْي َع َو َح َّر َم‬
َ ‫الر ٰبوا ف ََم ْن َج‬ ُ ّٰ ‫وا َ َح َّل‬
ِ ‫ب ال َّن‬
‫ار‬ َ ‫اّلل َو َم ْن عَادَ فَاُول ٰ ْٓ ِئ‬
ُ ‫ك ا َ ْص ٰح‬ ِ ّٰ ‫فَا نْ َت ٰٰه فَل َ ُه َما َسل ََف َوا َ ْم ُرهُْٓ اِ ََل‬

ُ ّٰ ‫ت َو‬
‫اّلل ََل‬ ِ ‫الص َد ٰق‬
َّ ‫الر ٰبو َو ُي ْر ِِب‬ ِّ ‫اّلل‬ ُ ّٰ ‫ُه ْم ِف ْي َها ٰخلِ ُد ْو َن َي ْم َح ُق‬
َ ٍ ‫ب ك ُ َّل َك َّف‬
‫ت َواَقَا ُموا‬
ِ ‫لص ِل ٰح‬ّٰ ‫ار ا َ ثِ ْي ٍم اِ َّن الّ ِذ ْي َن ٰا َم ُن ْوا َو َع ِمل ُوا ا‬ ُّ ‫ُي ِح‬
211
29
‫هْي‬ ٌ ‫الصلٰوةَ َو ٰا َت ُوا ال َّز كٰوةَ ل َُه ْم ا َْج ُر ُه ْم ِع ْن َد َر ِّب ِه ْم َو ََل َخ ْو‬
ْ ِ ْ َ ‫ف عَل‬ َّ
ِّ َ ْ ْ َ َ َ ْ َ ٰ ِّ َ ّ َ َ ُّ َ
‫ار‬
ِ ‫ب ال َّن‬
ُ َ ‫اّلل َو َم ْن عَا َد فَاُول ٰ ْٓ ِئ‬
‫ك ا َ ْص ٰح‬ ِ ّٰ ‫فَا ْن َت ٰٰه فَل َ ُه َما َسل ََف َوا َ ْم ُر ُْٓه اِ ََل‬
Islam dan Isyu Kontemporer

ُ ّٰ ‫ت َو‬
‫اّلل ََل‬ ِ ‫الص َد ٰق‬
َّ ‫الر ٰبو َو ُي ْر ِِب‬ ِّ ‫اّلل‬ ُ ّٰ ‫ُه ْم ِف ْي َها ٰخ ِل ُد ْو َن َي ْم َح ُق‬
َ ٍ ‫ب ك ُ َّل َك َّف‬
‫ت َواَقَا ُموا‬
ِ ‫لصلِ ٰح‬ ّٰ ‫ار ا َ ثِ ْي ٍم اِ َّن الّ ِذ ْي َن ٰا َم ُن ْوا َو َع ِمل ُوا ا‬ ُّ ‫يُ ِح‬

ْ ِ ْ َ ‫ف عَل‬
‫هْي‬ ٌ ‫الصلٰوةَ َو ٰا َت ُوا ال َّز كٰوةَ ل َُه ْم ا َْج ُر ُه ْم ِع ْن َد َر ِّب ِه ْم َو ََل َخ ْو‬
َّ

َ ّٰ ‫َو ََل ُه ْم َي ْح َزنُ ْو َن ٰ ْٓياَ ُّي َها الَّ ِذيْ َن ٰا َم ُنوا ا َّتقُوا‬
‫اّلل َوذَ ُر ْوا َما َب ِق َي‬

َ ‫ْي فَاِ ْن لَّ ْم َتف َْعل ُْوا فَاْذَنُ ْوا ِب َح ْر ٍب ّم‬


‫ِن‬ َ ْ ‫الر ٰ ْٓبو اِ ْن ُك ْن ُت ْم ُم ْؤ ِم ِن‬
ِّ ‫ِن‬ َ ‫م‬
‫وس ا َ ْم َوالِك ُْم ََل َت ْظلِ ُم ْو َن َو ََل‬ ِ ّٰ
ُ ‫اّلل َو َر ُسولِ ِه َواِ ْن ُت ْب ُت ْم فَلَك ُْم ُر ُء‬
‫َان ُذ ْو ُع ْس َر ٍة فَ َن ِظ َرةٌ اِ َٰل َم ْي َس َر ٍة َوا َ ْن َت َص َّدق ُْوا‬
َ ‫ُت ْظل َُم ْو َن َواِ ْن ك‬
‫َخ ْ ٌ لَّك ُْم اِ ْن ُك ْن ُت ْم َت ْعل َُم ْو َن‬

“Orang-orang yang memakan riba tidak berdiri melainkan


seperti berdirinya orang yang dirasuk syaitan dengan
penyakit gila. Hal demikian adalah karena mereka berkata:
‘Sesungguhnya jual beli itu juga serupa dengan riba, padahal
Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Maka
siapa yang kepadanya telah sampai peringatan dari Tuhan-nya
lalu berhenti dari tindak pelanggaran itu maka untuknyalah
apa yang diterimanya di masa lalu; dan urusannya terserah
- 259 -
kepada Allah. Dan barangsiapa kembali lagi kepada kebiasaan
makan riba, maka mereka adalah penghuni neraka, mereka
akan menetap di dalamnya. Allah akan menghapuskan riba
dan memperkembang sedekah-sedekah. Dan Allah tidak
menyukai setiap orang kafir yang pekat dan banyak berbuat
dosa. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal
saleh dan mengerjakan sembahyang dan membayar zakat,
bagi mereka ada ganjaran di sisi Tuhan mereka dan tak ada

212
30
Bab IV: Kedamaian Ekonomi

ketakutan akan menimpa atas diri mereka dan tidak pula


mereka akan berdukacita.
Hai orang-orang yang beriman, takutlah kepada Allah dan
tinggalkanlah yang masih tersisa dari riba, jika kamu benar-
benar orang mukmin. Dan jika kamu tidak berbuat demikian
maka waspadalah terhadap perang dari Allah dan Rasul-Nya,
dan jika kamu bertobat maka untuk kamu pokok hartamu;
dengan demikian kamu tidak akan menganiaya dan tidak pula
akan teraniaya. Dan jika orang berhutang itu dalam kesempitan
maka berilah dia tangguh sampai ia merasa lapang. Dan jika
kamu menyedekahkannya maka akan lebih baik bagimu, jika
kamu mengetahui.”
(QS.2 Al-Baqarah: 276-281)

Peringatan tentang perang dari Tuhan pada ayat di atas


mengandung arti bahwa hukum alam yang diatur Tuhan akan
menghukum masyarakat kapitalis ketika faktor-faktor yang
dibahas di atas pada akhirnya menuntun manusia ke arah
ketidakseimbangan ekonomi dan peperangan. Kekacauan,
bencana dan perang selalu mengikuti eksploitasi dan
perampasan hak-hak si miskin. Waspadalah terhadap perang
dari Allah dan Rasul-Nya berarti bahwa negara yang bersandar
pada sistem bunga uang akan menghadapi situasi dimana
negara-negara saling berperang satu sama lain.
Waktu yang tersedia tak memungkinkan saya memperjelas
aspek bunga uang ini. Di dalam Al-Quran, ayat-ayat mengenai
larangan bunga uang selalu diikuti dengan ayat tentang
peperangan. Hal ini menggambarkan keterkaitan antara
bunga uang dengan perang. Mereka yang memahami Perang
Dunia Pertama dan Kedua tentunya ingat bahwa kapitalisme
memainkan peran mencelakakan tidak saja jadi penyebab
tetapi juga memperpanjang perang-perang itu.

213
31
Islam dan Isyu Kontemporer

14. Larangan Menumpuk Harta


LARANGAN MENUMPUK HARTA
Islam Islam
menolak segala bentuk eksploitasi dan cara-cara
menolak segala bentuk eksploitasi dan cara-cara tidak
tidak
adiladil seperti
seperti menumpuk
menumpuk harta, harta,
modal,modal, komoditas
komoditas dan
dan persediaan
persediaan yang akan
yang akan menaikkan menaikkan
harga-harga harga-hargainflasi.
dan menimbulkan danAl-
menimbulkan inflasi. Al-Quran
Quran menyatakan bahwa: menyatakan bahwa:

َ
‫ان ل ََياْكُل ُْو َن‬
ِ ‫الر ْه َب‬
ُّ ‫ار َو‬ ِ ‫ِن ْاْل َْح َب‬َ ‫ْيا ّم‬ ً ْ ‫ٰ ٰٓياَ ُّي َها الّ ِذيْ َن ٰا َم ُن ْٰٓوا اِ َّن َك ِث‬
‫اّلل َوالَّ ِذ ْي َن‬
ِ ّٰ ‫اس ِبا ل َْباط ِِل َو َي ُص ُّد ْو َن َع ْن َس ِب ْي ِل‬ ِ ‫ا َ ْم َوا َل ال َّن‬
ِ ّٰ ‫ض َة َو َْل ُي ْن ِفق ُْو َن َها ِِف َس ِب ْي ِل‬
‫اّلل ف ََب ِ ّش ْر ُه ْم‬ َّ ‫ب َوالْ ِف‬ َ
َ ‫ِْن ْو َن الذّ َه‬ُ ِ ‫َيك‬
‫ار َج َه َّن َم فَ ُتك ْٰوى ِب َها‬
ِ ‫اب ا َلِ ْي ٍم َي ْو َم ُي ْح ٰٰم عَل َْي َها ِِف ْ َن‬
ٍ َ‫ِب َعذ‬
‫َِن ُت ْم ِْلَنْف ُِسك ُْم فَذُ ْوق ُْوا‬
ْ َ ‫ِج َبا ُه ُه ْم َو ُج ُن ْوبُ ُه ْم َو ُظ ُه ْو ُر ُه ْم ٰهذَ ا َما ك‬
‫ِْن ْو َن‬
ُ ِ ‫َما ُك ْ ُت ْم َتك‬
“Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya kebanyakan
Wahai orang-orang yang beriman,
ulama Yahudi dan rahib-rahib Kristen itu memakan harta
sesungguhnya kebanyakan ulama Yahudi dan
benda orang dengan cara tidak benar dan mereka menghalangi
rahib-rahib Kristen itu memakan harta benda
orang-orang dari jalan Allah. Dan orang-orang yang menimbun
orang dengan cara tidak benar dan mereka
mas dan perak dan tidak menafkahkannya di jalan Allah maka
menghalangi orang-orang dari jalan Allah.
kabarkanlah kepada mereka tentang siksaan yang pedih. Pada
hariDan orang-orang
ketika mas dan perakyang
yangmenimbun
ditimbun itumas
akandan
dipanaskan
perak dan tidak menafkahkannya di jalan
di dalam api neraka, lalu dengannya dahi mereka dan lambung
Allahdanmaka
mereka punggungkabarkanlah kepadadanmereka
mereka dicapbakar akan dikatakan
tentang siksaan yang pedih. Pada hari
kepada mereka: ‘Inilah apa yang telah kamu timbun ketikauntuk diri
mas dan perak yang ditimbun itu akan
kamu, oleh karena itu rasakanlah sekarang apa yang telah
dipanaskan di dalam
kamu timbun.” api neraka,
(QS.9 At-Taubah : 34-35)lalu
dengannya dahi mereka dan lambung mereka

214
32
- 262 -
Bab IV: Kedamaian Ekonomi

Namun Islam memberikan kebebasan bagi individu untuk


memperoleh harta dengan cara yang halal dalam batas norma-
norma ekonomi menurut Islam. Jadi setiap individual bebas dan
berhak untuk memiliki barang dan melakukan bisnis pribadi.
Dalam membentuk perekonomian negerinya, fokus
perhatian kebanyakan pemerintah adalah bagaimana anggota
masyarakat memperoleh penghidupan. Pajak dikenakan
atas penjualan, laba perdagangan dan penghasilan orang.
Sampai disitulah campur tangan pemerintah dalam masalah
keuangan setiap individual. Secara garis besar dapat dikatakan
bahwa perhatian pemerintah terbatas pada sisi pendapatan
saja, sedangkan mengenai apa atau bagaimana seseorang
membelanjakan atau menyimpan pendapatannya tidak
menjadi perhatian. Kalau mau seseorang boleh saja membuang
seluruh kekayaannya ke sumur. Ia boleh menganut gaya hidup
mewah atau berlaku sebagai orang miskin meskipun memiliki
kekayaan cukup. Negara tidak berhak mencampuri bagaimana
seseorang membelanjakan atau menggunakan uangnya.
Disinilah justru agama berperan dengan cara pencegahan
atau tuntunan, tidak saja tentang bagaimana seseorang harus
mencari nafkah tetapi juga menuntun bagaimana caranya
membelanjakan atau menahan pengeluaran dari apa yang sudah
diperolehnya. Kebanyakan petunjuk tentang pembelanjaan
nafkah pada dasarnya bersifat pedoman-pedoman moral
dan spiritual. Contohnya, jika Islam melarang belanja untuk
minuman keras dan perjudian serta berlebihan mencari
kesenangan, meskipun petunjuk itu tidak secara langsung
mempengaruhi anggaran belanja seseorang, bisa disimpulkan
bahwa petunjuk tersebut merupakan hasil sampingan dari
ajaran moral dan spiritual suatu agama. Dalam masyarakat
kapitalis, petunjuk-petunjuk seperti itu dianggap sebagai
mencampuri hak-hak perorangan untuk membelanjakan uang

215
33
moral dan spiritual suatu agama. Dalam masyarakat
kapitalis, petunjuk-petunjuk seperti itu dianggap sebagai
mencampuri hak-hak perorangan untuk membelanjakan
Islam dan Isyu Kontemporer
uang menurut kemauannya sendiri. Tetapi sikap seperti
itu bukan hal baru bagi manusia.
menurut kemauannya sendiri. Tetapi sikap seperti itu bukan
Menurut Al-Quran, manusia dan kebudayaan zaman
hal baru bagi manusia.
dahulu pun memperlihatkan sikap yang sama terhadap
agama Menurut
yang Al-Quran,
akhirnyamanusia
seringdan kebudayaan zaman dahulu
menjadi perdebatan
pun memperlihatkan sikap yang sama terhadap agama yang
mengenai pembenaran dari agama mencampuri kegiatan
akhirnya sering menjadi perdebatan mengenai pembenaran
pribadi orang. Ketika nabi Syuaib r.a. mencoba mendidik
dari agama mencampuri kegiatan pribadi orang. Ketika nabi
pendudukra Midian tentang cara
Syuaib mencoba mendidik penduduk Midian tentang cara
membelanjakan hartanya dan apa yang harus mereka
membelanjakan hartanya dan apa yang harus mereka hindari,
hindari,
mereka mereka
membantahmembantah
dengan:dengan:

ُ ْ َ‫ك َتاْ ُم ُر َك ا َ ْن ن‬
‫ْت َك َما َي ْع ُب ُد ٰا َبٓا ُؤنَٓا ا َ ْو ا َ ْن‬ َ ‫ب ا َ َصلٰو ُت‬ ُ ‫قَا ل ُْوا ٰي ُش َع ْي‬
‫الر ِ ْي ُد‬ َّ ُ ‫ك َ َ ْن َ الْ َ ِل ْي‬ َ َّ‫نَّ َْع َ ِ ْ ا َ ْم َوالِ َا َما َن ٰش ُٔووُا اِن‬
“Mereka menjawab: ‘Hai Syuaib, apakah sembahyangmu
Mereka menjawab:
menyuruh ‘HaikamiSyuaib,
engkau supaya apakah
meninggalkan apa yang
sembahyangmu menyuruh engkau supaya
disembah oleh nenek moyang kami atau pun melarang kami
kami meninggalkan
berbuat apa berkenaan
apa yang kami sukai yang disembah
denganoleh
harta kami?
berbuat
Engkau apa
neneksesungguhnyayang
moyang kami kami sukai
atau pun dirimu
menganggap berkenaan
melarang kami
seorang penyantun
dengan harta kami? Engkau sesungguhnya
lagi berbudi baik.” (QS.11 Hud : 88)
menganggap dirimu- 264 seorang
- penyantun lagi
berbudi baik.’ (S.11 Hud: 88)
15. Gaya Hidup Sederhana
GAYA HIDUP SEDERHANA
Islam menganjurkan gaya hidup sederhana. Agama ini
Islam menganjurkan gaya hidup sederhana. Agama ini
melarang berfoya-foya dan menyuruh membelanjakan
melarang berfoya-foya dan menyuruh membelanjakan nafkah
nafkah dengan baik:
dengan baik:

‫ك َو ََل َت ْب ُس ْط َها ك ُ َّل ال َْب ْس ِط فَ َتق ُْع َد‬


َ ‫َو ََل َت ْج َع ْل يَ َد َك َم ْغل ُْولَ ًة اِ ىٰل ُع ُن ِق‬
‫َمل ُْو ًما ّم َْح ُس ْو ًرا‬

Janganlah engkau menjadikan tangan engkau


216
34
terbelenggu pada leher engkau karena
kebakhilan, dan janganlah engkau mengulur-
ً

Janganlah engkau menjadikan tangan engkau


Bab IV: Kedamaian Ekonomi
terbelenggu pada leher engkau karena
kebakhilan, dan janganlah engkau mengulur-
“Janganlah engkau menjadikan tangan engkau terbelenggu
kannya terlampau jauh karena boros, agar
pada leher engkau karena kebakhilan, dan janganlah engkau
supaya jangan engkau nanti duduk tercela
mengulur-kannya terlampau jauh karena boros, agar supaya
dan letih. (S.17 Bani Israil: 30)
jangan engkau nanti duduk tercela dan letih.”
(QS.17 Bani Israil : 30)

َّ ‫ْي َوا ْب َن ا‬
‫لس ِب ْي ِل َو ََل ُت َب ِّذ ْر َت ْب ِذيْ ًرا‬ َ ْ ‫َو ىا ِت ذَا الْق ُْر ىٰب َح َّق ُه َوالْ ِم ْس ِك‬
َّ ‫َان ا‬
‫لش ْي ىط ُن ل َِر ِّب ِه َكف ُْو ًرا‬ َ ‫ْي َوك‬ َّ ‫ان‬ َ ‫اِ َّن ال ُْم َب ِّذ ِر ْي َن ك َانُ ْْٓوا اِ ْخ َو‬
ِ ْ ‫الش ىي ِط‬
“Berikanlah kepada kaum kerabat haknya, dan kepada fakir
miskin dan orang musafir, dan janganlah memboroskan
hartamu dengan berlebih-lebihan. Sesungguhnya pemboros
itu adalah saudara-saudara syaitan, dan syaitan tidak tahu
berterima kasih kepada Tuhan-nya.”
(QS.17 Bani
- 265 Israil
- : 27 - 28)

16. Biaya Perkawinan

Gaya merayakan perkawinan di antara keluarga-keluarga


kaya dan miskin merupakan area peka yang dapat menimbulkan
kepedihan hati dan kekecewaan bagi orang tua miskin yang
mempunyai anak perempuan berusia layak menikah. Resepsi
perkawinan dengan kemegahan, kekayaan dan pajangan-
pajangan berlebihan amat tidak disukai Islam. Dari sejarah
masa awal Islam kita bisa melihat bahwa perayaan perkawinan
itu begitu sederhana sehingga di mata orang banyak nampak
polos sekali. Karena juga dipengaruhi oleh adat dan kebiasaan
masyarakat sekelilingnya, banyak inovasi dan kesalahan laku
telah meresapi gaya perkawinan orang kaya Muslim, tetapi
upacara formal yang pokok tetap saja sama yaitu sederhana,

217
35
Islam dan Isyu Kontemporer

biasa dan tidak mahal, baik bagi si kaya mau pun si miskin.
Maklumat perkawinan yaitu NIKAH umumnya dikemukakan
di mesjid di hadapan semua orang, dimana si kaya dan si miskin
sama duduk berkumpul. Mesjid adalah rumah peribadatan dan
bukan tempat peragaan pajangan-pajangan.
Sepanjang menyangkut pesta resepsi dan perayaan lainnya
sebagai tanda kegembiraan, mereka yang kaya diingatkan
dengan tegas bahwa suatu pesta yang tidak mengundang
mereka yang miskin akan menerima kutukan Tuhan. Jadi di
antara mereka anggota masyarakat kaya yang berpakaian
indah-indah kita juga akan menemukan mereka yang
berpakaian sederhana bercampur dalam pesta. Bagi yang kaya
ini merupakan kesenangan tersendiri dan buat yang miskin
merupakan kesempatan khusus mencicipi hidangan orang-
orang kaya.

17. Menerima Undangan Orang Miskin

Orang-orang kaya dan mereka yang berada di tatanan sosial


atas diingatkan untuk tidak menolak undangan dari orang yang
paling miskin pun kalau ia sampai mengundang mereka ke
rumahnya yang sederhana. Tentu saja bukan kemestian bagi
orang kaya yang umumnya memiliki kerepotan dan keperluan
macam-macam, tetapi adalah kebiasaan bagi Rasulullahsaw
untuk menerima undangan mereka yang paling miskin pun.
Mereka yang mencintai Rasulullahsaw selalu mengikuti contoh
beliau. Meskipun dalam masyarakat kontemporer sekarang ini,
selalu menerima undangan demikian akan menyebabkan orang
kaya seperti tidak mempunyai pekerjaan lain, namun sekali-
sekali makan bersama dengan orang miskin tidak ada salahnya

218
36
Bab IV: Kedamaian Ekonomi

guna memelihara semangat silatur-rahim.


Seperti dijelaskan di muka, arak dan judi itu dilarang. Begitu
juga belanja berlebihan pun dilarang. Pencegahan bersifat
umum berkaitan dengan foya-foya dan gaya hidup berlebihan
tidak saja menyangkut pernikahan tetapi semua segi kehidupan
semua
manusia.segiKeindahan
kehidupan
ajaranmanusia.
demikian Keindahan
adalah karena ajaran
tidak
demikian adalah karena tidak dipaksakan dan
dipaksakan dan hanya dirangsang dengan kata-kata nasihat hanya
dirangsang dengan kata-kata nasihat dan bujukan.
dan bujukan.

MENYAHAJAKAN KEBIASAAN MAKAN


18. Bersahaja Dalam Kebiasaan Makan

‫ن ٰا َد َم ُخذُ ْوا ِزيْ َن َتك ُْم ِع ْن َد ك ُ ِ ّل َم ْس ِج ٍد َّوكُل ُْوا َوا ْش َر ُب ْوا َو ََل‬
ْْٓ ِ ‫ٰي َب‬

َ ْ ِ ‫ُ ْس ِر ُْوا اِ َّ ُ ََل يُ ِ ُّ ااْ ُ ْس ِر‬


“Wahai anak
Wahai anak cucu
cucuAdam,
Adam,ambillah perhiasanmu
ambillah pada setiap
perhiasanmu
waktu dan tempat sembahyang, dan makanlah serta minumlah
pada setiap waktu dan tempat sembahyang,
tetapi janganlah berlebih-lebihan, sesungguhnya Dia tidak
dan makanlah serta minumlah tetapi
mencintai orang-orang yang berlebih-lebihan.”
janganlah berlebih-lebihan, sesungguhnya
(QS.7 Al-Araf : 32)
Dia tidak mencintai orang-orang yang
berlebih-lebihan. (S.7 Al-Araf: 32)
Waktu yang tersedia tidak memungkinkan saya menjelaskan
perlunyayang
Waktu kita memaklumkan
tersedia tidakperang terhadap kelaparan
memungkinkan saya
dimana pencegahan pemborosan makanan merupakan
menjelaskan perlunya kita memaklumkan perang terhadap acuan
yang penting. Kalau bisa saya akan membahas
kelaparan dimana pencegahan pemborosan makanan sedikit subyek
ini di belakang.
merupakan acuan yang penting. Kalau bisa saya akan
membahas sedikit subyek ini di belakang.

MEMINJAM UANG
Menyangkut pinjaman uang guna memenuhi kebutuhan
dasar hidup, Islam berulangkali secara keras219
37
mengingatkan bahwa pinjaman uang untuk keperluan
Islam dan Isyu Kontemporer

19. Meminjam Uang

Menyangkut pinjaman uang guna memenuhi kebutuhan


dasar hidup, Islam berulangkali secara keras mengingatkan
bahwa pinjaman uang untuk keperluan darurat dan mendesak
demikian tidak boleh dikenakan bunga uang. Mereka yang
memiliki kelebihan harus membantu sesamanya yang
memerlukan bantuan keuangan. Juga diatur jika peminjam
tidak mampu mengembalikan hutang pada waktunya karena
kesempitan yang dialaminya, maka ia harus diberikan
tenggang waktu yang lebih lama. Yang berhutang seperti ini
bisa dibantu keluarga dekatnya. Hutang bisa ditagihkan dari
harta yang ditinggalkan mati orang yang berhutang. Zakat juga
boleh digunakan untuk membantu mereka yang tidak mampu
membayar hutangnya. Kalau kaum kaya mau menghapuskan
tagihannya maka ia akan berkenan di pandangan Tuhan-
nya. Hanya saja seseorang yang berhutang tetap mempunyai
kewajiban melunasi hutangnya pada saat jatuh temponya serta
sewajarnya menambahkan sejumlah uang sebagai kelebihan.
Tetapi ini bukan paksaan dan tidak ditetapkan di muka sehingga
bukan menjadi bunga uang. Al-Quran mengajarkan:

َ ‫ٰ ٰٓياَ ُّي َها الَّ ِذيْ َن ٰا َم ُن ْٰٓوا اِذَا َت َد‬


ُ‫اي ْن ُت ْم ِب َديْ ٍن اِ ٰ ٰٰٓل ا َ َج ٍل ُّم َس ّىّم فَا ْك ُت ُب ْوه‬
‫ب ك ََما‬
َ ‫ك ُت‬ ٌ ِ‫ب ِبا ل َْع ْد ِل َو ََل َياْ َب ك َا ت‬
ْ ‫ب ا َ ْن َّي‬ ٌ ِ‫ب َّب ْي َنك ُْم ك َا ت‬ ْ ‫َو ل َْي‬
ْ ‫ك ُت‬
‫اّلل َر َّب ُه َو ََل‬ ْ ‫ب َو ل ُْي ْمل ِِل الَّ ِذ‬
َ ّٰ ‫ى عَل َْي ِه الْ َح ُّق َو ل َْي َّت ِق‬ ُ ّٰ ‫عَل َّ َم ُه‬
ْ ‫اّلل فَل َْي‬
ْ ‫ك ُت‬
‫َان الَّ ِذى عَل َْي ِه الْ َح ُّق َس ِف ْي ىها ا َ ْو َض ِعيفىا ا َ ْو‬ َ ‫َس ِم ْن ُه َش ْي ىئا فَ ِا ْن ك‬ ْ ‫َي ْبخ‬
‫اس َت ْش ِه ُد ْوا‬ ْ ‫ََل َي ْس َت ِطي ُع ا َ ْن ُّي ِم َّل ُه َو فَل ُْي ْمل‬
ْ ‫ِل َو لِ ُّي ُه بِا ل َْع ْد ِل َو‬
ِ ‫َْي فَ َر ُج ٌل َّوا ْم َرا َ ت‬
‫ٰن‬ ِ ْ ‫ِن ِّر َجا لِك ُْم فَاِ ْن لَّ ْم َيك ُْونَا َر ُجل‬
ْ ‫َش ِه ْي َد ْي ِن م‬
220
38
ُّ ‫ِن‬
‫الش َه َدٓا ِء ا َ ْن َت ِض َّل اِ ْح ٰد ُه َما فَ ُتذَ ِ ّك َر اِ ْح ٰد ُه َما‬ َ ‫ِم َّم ْن َت ْر َض ْو َن م‬
‫َان الَّ ِذى عَل َْي ِه الْ َح ُّق َس ِف ْي ىها ا َ ْو َض ِعيفىا ا َ ْو‬ ‫َس ِم ْن ُه َش ْي ىئا فَاِ ْن ك َ‬ ‫َي ْبخ ْ‬
‫ل‬‫م‬ ‫ْي‬ ‫ل‬‫َ‬ ‫ف‬ ‫َ‬ ‫م‬ ‫ََل َي ْس َت ِطي ُع ا َ ْن ُّي‬
‫‪Bab IV: Kedamaian Ekonomi‬‬
‫اس َت ْش ِه ُد ْوا‬
‫َ ْ‬ ‫و‬ ‫ل‬ ‫ِ‬ ‫د‬
‫ْ‬ ‫ْع‬ ‫ل‬ ‫ا‬
‫َ ّ ِ َ‬‫ب‬ ‫ه‬
‫ُ‬ ‫ي‬
‫ُ‬ ‫ِ‬ ‫ل‬ ‫و‬ ‫ِل‬
‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫و‬
‫َ‬ ‫ه‬
‫ُ‬ ‫ل‬ ‫ّ‬ ‫ِ‬
‫ٰن‬‫َْي فَ َر ُج ٌل َّوا ْم َرا َ ت ِ‬ ‫ِن ِّر َجا لِك ُْم فَاِ ْن لَّ ْم َيك ُْونَا َر ُجل ْ ِ‬
‫َش ِه ْي َديْ ِن م ْ‬
‫ِن ُّ‬
‫الش َه َدٓا ِء ا َ ْن َت ِض َّل اِ ْح ٰد ُه َما فَ ُتذَ ِ ّك َر اِ ْح ٰد ُه َما‬ ‫ِم َّم ْن َت ْر َض ْو َن م َ‬
‫ٓاء اِذَا َما ُد ُع ْوا َو ََل َت ْسا َ ُم ْٰٓوا ا َ ْن َت ْ‬
‫ك ُت ُب ْو ُه‬ ‫الش َه َد ُ‬‫ْاَل ُ ْخ ٰرى َو ََل َياْ َب ُّ‬
‫لش َها َد ِة‬ ‫ْيا اِ ٰ ٰٰٓل ا َ َج ِل ِه ٰذ لِك ُْم اَق َْس ُط ِع ْن َد ّٰ ِ‬
‫اّلل َواَق َْو ُم لِ َّ‬ ‫ْيا ا َ ْو ك َِب ْ ى‬
‫َص ِغ ْ ى‬
‫َ‬ ‫ٰٓ َ‬
‫اض َرةى ُت ِد ْي ُرونَ َها بَ ْي َنك ُْم‬ ‫ارةى َح ِ‬ ‫َواَدْ ٰٰن ا َ َّل َت ْر َتابُ ْٰٓوا اِ َّل ٰٓا َ ْن َتك ُْو َن تِ َج َ‬
‫فَل َْي َس عَل َْيك ُْم ُج َناحٌ ا َ ََّل َت ْ‬
‫ك ُت ُب ْو َها َوا َ ْش ِه ُد ْٰٓوا اِذَا َت َبايَ ْع ُت ْم َو ََل‬

‫ب َو ََل َش ِه ْي ٌد َواِ ْن َتف َْعل ُْوا فَاِ نَّ ُه ف ُُس ْو ٌق ِبك ُْم َوا َّتقُوا ّٰ َ‬
‫اّلل‬ ‫ٓار ك َا تِ ٌ‬
‫ض َّ‬‫ُي َ‬
‫َواِ ْن ُك ْن ُت ْم ع َٰٰل َسف ٍَر َّو ل َْم‬ ‫اّلل ِب ُ ِ ّل َ ْ ٍء عَلِ ْي ٌم‬
‫اّلل َو ّٰ ُ‬
‫َو ُي َعلِ ُّمك ُُم ّٰ ُ‬
‫ضا فَل ُْي َؤ ِّد‬
‫ضك ُْم َب ْع ى‬
‫ِن َب ْع ُ‬ ‫َت ِج ُد ْوا ك َا تِ ىبا فَ ِره ٌ‬
‫ٰن َّمق ُْب ْو َض ٌة فَ ِا ْن اَم َ‬
‫ك ُت ُموا َّ‬
‫الش َها َدةَ َو َم ْن‬ ‫الَّ ِذى ا ْؤ ُت ِم َن ا َ َما َن َت ُه َو ل َْي َّت ِق ّٰ َ‬
‫اّلل َر َّب ُه َو ََل َت ْ‬

‫ك ُت ْم َها فَاِ نَّ ُه ٰٓ ٰا ِ ٌم قَل ُْب ُه َو ّٰ ُ‬


‫اّلل بِ َما َت ْع َمل ُْو َن عَلِ ْي ٌم‬ ‫َيّ ْ‬

‫‪“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu berhutang‬‬


‫‪- 270 -‬‬
‫‪kepada sesamamu untuk masa tertentu, hendaklah‬‬
‫‪menuliskannya. Dan hendaklah seorang juru tulis di antaramu‬‬
‫‪menuliskan dengan jujur, dan janganlah sang juru tulis itu‬‬
‫‪enggan menuliskan karena Allah telah mengajarnya menulis,‬‬
‫‪maka hendaklah ia menuliskan. Dan hendaklah orang yang‬‬
‫‪berhutang itu mendiktekan dan ia harus takut kepada Allah,‬‬
‫‪Tuhan-nya, dan janganlah ia mengurangi daripadanya sedikit‬‬
‫‪pun. Maka jika orang yang berhak itu kurang berakal atau‬‬
‫‪lemah, atau ia tidak mampu mendiktekan, maka walinya‬‬

‫‪221‬‬
‫‪39‬‬
Islam dan Isyu Kontemporer

harus mendiktekan dengan jujur. Dan carilah saksi dua


orang di antara laki-lakimu, tetapi jika tak ada dua orang
laki-laki maka ambillah dari antara orang-orang yang ada
pada waktu itu seorang laki-laki dan dua orang wanita dari
antara saksi-saksi yang kamu sukai; hal demikian itu supaya
jika seorang dari kedua wanita keliru maka seorang lagi
dapat mengingatkan yang lain. Dan janganlah saksi-saksi itu
enggan apabila mereka dipanggil. Dan janganlah kamu segan
menuliskannya, baik kecil maupun besar, beserta batas waktu
pembayarannya. Hal demikian adalah lebih adil di sisi Allah
dan membuat kesaksian lebih meyakinkan dan lebih dapat
dipercaya untuk menyelamatkanmu dari keraguan, maka
baiklah ditulis kecuali jika jual beli itu perdagangan tunai yang
kamu lakukan di antaramu pada saat itu juga, maka tak ada
dosa atasmu jika kamu tidak menuliskannya. Dan panggillah
saksi apabila kamu berjual-beli dan ingatlah bahwa baik juru
tulis maupun saksi-saksi janganlah disusahkan. Dan jika kamu
mengerjakan demikian maka sesungguhnya itu suatu kefasikan
dari diri kamu. Dan bertakwalah kepada Allah. Dan Allah akan
memberimu ilmu dan Allah mengetahui segala sesuatu. Dan jika
kamu dalam perjalanan dan tidak memperoleh seorang juru
tulis maka hendaklah ada barang jaminan sebagai pegangan.
Jika seorang di antaramu memberi amanat kepada orang lain
maka orang yang diberi amanat itu hendaklah menyerahkannya
kembali apabila diminta, dan hendaklah ia bertakwa kepada
Allah, Tuhan-nya. Dan janganlah kamu menyembunyikan
kesaksian dan barang siapa menyembunyikannya maka
sesungguhnya hatinya berdosa. Dan ingatlah bahwa Allah
mengetahui segala apa yang kamu kerjakan.”
(QS.2 Al-Baqarah : 283 - 284)
Perlu dikemukakan di sini bahwa ayat-ayat di atas pernah
disalahgunakan dan diterapkan di luar konteks oleh beberapa

222
40
Bab IV: Kedamaian Ekonomi

ulama yang berpola fikir abad pertengahan yang bersikeras


bahwa menurut Islam kesaksian seorang wanita itu tidak
cukup. Mereka mengatakan bahwa untuk setiap persyaratan
keabsahan, kesaksian dua orang wanita harus ada dibandingkan
kesaksian seorang laki-laki dalam hal kesaksian seorang laki-
laki itu tidak mencukupi. Karena salah memahami ayat-ayat
tersebut, mereka kemudian secara salah mengatur peran saksi
laki-laki dan wanita dalam jurisprudensi hukum Islam. Mereka
menganggap bahwa ketika Al-Quran mengharuskan seorang
laki-laki sebagai saksi maka kesaksian dua orang wanita dapat
menggantikannya. Sedangkan dimana diperlukan kesaksian
dua orang laki-laki maka penggantinya adalah kesaksian empat
wanita.
Konsep ini tidak realistis sama sekali dan asing bagi ajaran
Al-Quran. Hal-hal pokok yang patut diperhatikan menyangkut
ayat di atas adalah:
(1). Ayat tersebut tidak meminta kedua wanita untuk
bersaksi.
(2). Peran wanita kedua sudah dijelaskan dan terbatas
sebagai seorang pembantu.
(3). Dalam hal wanita kedua (yang tidak bersaksi)
mengetahui ada kekurang-mengertian saksi
satunya atas isi perjanjian, ia bisa mengingatkan
yang bersangkutan dan membantunya menyegarkan
pemahaman dan ingatannya.
(4). Sepenuhnya terserah kepada wanita yang menjadi saksi
untuk setuju atau menolak pandangan pembantunya
itu. Kesaksiannya sendiri tetap independen dan menjadi
kata putus.
Setelah menyimpang sejenak, mari kita kembali ke subyek
yang sedang dibahas.

223
41
Islam dan Isyu Kontemporer

Menuliskan perjanjian pinjaman sebagaimana didiktekan


oleh peminjam di hadapan saksi-saksi dengan sikap jujur dan
takut kepada Tuhan-nya dalam memenuhi segala kewajibannya,
dan pemegang amanat yang melaksanakan amanatnya dengan
jujur, merupakan ciri esensial dari perjanjian kewajiban dalam
Islam.
Perlu diingat bahwa dalam suatu perekonomian dimana
pinjaman itu bebas bunga uang, pemilik modal atau pemberi
pinjaman tidak akan membanjiri perekonomian dengan
pinjaman dan kredit. Dengan demikian daya beli masyarakat
akan tetap berada dalam batasan realistik dan terkait dengan
kekinian. Kecenderungan meminjam ke masa depan secara
otomatis dicegah. Industri apa pun yang didasarkan pada basis
seperti ini akan tetap solid dan mampu mengatasi gelombang
naik turun dalam ekonomi.
Kekayaan publik tidak seharusnya hanya beredar di
kalangan orang-orang kaya dan seharusnya mengalir ke arah
strata miskin yang lebih rendah.
Islam menganut gaya hidup sederhana. Walaupun tidak
sama sekali kering tetapi juga tidak gemerlapan yang bisa
menyakiti hati mereka yang miskin, dimana hal itu bisa
melebarkan jurang di antara dua bagian masyarakat tersebut.

20. Perbedaan Kelas Sosial-Ekonomi

Perlu dipahami bahwa kelas dalam masyarakat tercipta


tidak hanya karena akumulasi kekayaan di tangan sekelompok
orang, tetapi juga karena pemilahan modal di antara
pemilik dan pekerja atau di antara tuan tanah dan mereka
yang mengerjakan tanahnya. Tidak itu saja. Rasanya tidak

224
42
Bab IV: Kedamaian Ekonomi

mungkin menyebutkan semua faktor (sendiri atau bersama)


yang memberi kontribusi kepada penciptaan kelas dalam
masyarakat.
Penelitian atas masyarakat tradisional India bisa
memberikan gambaran menarik tentang eksistensi struktur
kelas yang mengalami evolusi selama ribuan tahun. Arah evolusi
tersebut tidak hanya dipengaruhi oleh distribusi kekayaan
tetapi juga oleh faktor ras, sosial, agama dan politik. Sejarah
panjang penaklukan, kerusuhan internal, pergulatan untuk
hidup dan dominasi penjajahan terekam dalam sistem kasta di
India yang telah membentuk begitu banyak kelas.
Karl Marx mencatat situasi tersebut. Dalam serangkaian
suratnya ke harian New York Herald Tribune, ia mengemukakan
pendapat bahwa status masyarakat di India tidak sejalan
dengan filsafat sosialisme ilmiah. Ia menyimpulkan bahwa
eksistensi sistem kasta itu menjadikan India sulit berpaling ke
komunisme.
Dari sudut pandang Islam, penciptaan kelas-kelas dalam
suatu masyarakat hanya akan terasa kalau tidak ada kode etik
menyangkut bagaimana uang harus dibelanjakan. Bayangkan
suatu masyarakat dimana orang-orangnya hidup sederhana
tanpa belanja berlebihan untuk pakaian, makanan atau
akomodasi, dan kontras dalam gaya hidup masing-masing
tidak kentara nyata. Orang tidak perduli berapa pun banyaknya
kekayaan yang terakumulasi di beberapa tangan karena
bukan hal itu yang menyakitkan melainkan bagaimana cara
membelanjakannya. Kondisi itu baru akan mulai menyakitkan
ketika ada yang membelanjakan kekayaannya secara tidak adil,
tidak senonoh atau boros. Adalah gaya hidup mewah mereka
yang kaya beserta penonjolan dan pameran kekayaan yang
diperhatikan oleh mereka yang miskin yang harus berjuang demi
hidup, menyadarkan mereka akan adanya ketidakseimbangan

225
43
Islam dan Isyu Kontemporer

distribusi kekayaan yang akan menciptakan jurang menganga


di antara mereka.
Karena itu Islam tidak semena-mena mencampuri
kemerdekaan seseorang dalam mencari dan menyimpan
kekayaannya. Sebaliknya, agama ini lebih menganjurkan dan
mendorong sektor privat dibanding sektor publik. Agama
ini memberikan norma-norma jelas tentang gaya hidup yang
kalau diikuti semangatnya akan menjadikan hidup ini begitu
sederhana bagi semuanya.
Karena aspek filsafat ekonomi Islam ini sudah dibahas di
muka, kita tidak perlu mengulangnya lagi.

21. Hukum Islam Mengenai Waris

Hukum waris dalam Islam juga memainkan peran penting


dalam distribusi kekayaan dari seorang yang mati kepada
keluarganya. Ada bagian-bagian yang sudah ditentukan yang
harus diberikan kepada orang tua, pasangan hidup, anak-anak,
keluarga dan kerabat. Kita tidak boleh menghilangkan hak
yang telah diberikan Tuhan kepada mereka tanpa alasan yang
jelas, dimana validitasnya ditentukan oleh pengadilan agama
di negeri-negeri Islam dan bukan oleh individual. Seseorang
hanya bisa mewariskan maksimal sepertiga dari kekayaannya
kepada orang lain atau masyarakat yang ditunjuknya (An-Nisa :
8-13). Pengaturan ini guna mencegah penumpukan kekayaan di
tangan segelintir orang.
Menurut hukum waris Islam dicegah pewarisan hanya
kepada anak pertama, penyerahan sepenuhnya warisan kepada
suatu lembaga atau pengaturan semaunya dengan kekuatan
tanpa batas oleh pewaris. Baik harta bergerak mau pun tidak

226
44
Bab IV: Kedamaian Ekonomi

bergerak selalu terbagi-bagi di setiap generasi, sehingga dalam


mau pun tidak bergerak selalu terbagi-bagi di setiap
tiga atau empat generasi, properti yang besar pun akan terpecah
generasi, sehinggakecil
dalam skala-skala dalam tigadi antara
sehingga atau masyarakat
empat generasi,
tidak ada
properti yang besar pun akan
lagi monopoli kepemilikan tanah.terpecah dalam skala-skala
kecil sehingga di antara masyarakat tidak ada lagi
monopoli kepemilikan tanah.

LARANGAN22. LaranganSUAP
MEMBERI Memberi Suap

ِ َّ ‫َو ََل َتاْكُل ُْْٓوا ا َ ْم َوالَك ُْم َب ْي َنك ُْم ِبا ل َْباط ِِل َو ُت ْدل ُْوا ِب َهٓا اِ ََل الْ ُحك‬
‫ام‬
‫اَلِثْ ِم َوا َنْ ُت ْم َت ْعل َُم ْو َن‬ ِ ‫ال ال َّن‬
ْ ‫اس ِب‬ ْ ‫لِ َتاْكُل ُْوا فَ ِر ْيقًا ّم‬
ِ ‫ِن ا َ ْم َو‬
“Janganlah makan harta bendamu di antaramu dengan jalan
batil, dan jangan
Janganlah pulaharta
makan kamu serahkan
bendamuharta itu sebagai suapan
di antaramu
kepada pejabat-pejabat pemerintah dengan tujuan supaya
dengan jalan batil, dan jangan pula kamu
kamu dapat memakan sebagian harta benda orang-orang lain
serahkan harta itu sebagai suapan kepada
dengan cara tidak sah, padahal kamu mengetahui.”
pejabat-pejabat pemerintah dengan tujuan
(QS.2 Al-Baqarah : 189)
supaya kamu dapat memakan sebagian harta
benda orang-orang lain dengan cara tidak
Kembali
sah, saya harus
padahal kamu melewati aspek ini(S.2
mengetahui. yangAl-
sebenarnya
mencolok sebagai
Baqarah: 189) bentuk korupsi dan penyuapan di negeri-
negeri Dunia Ketiga,
Kembali saya harus tetapi akan
melewati aspek disinggung nanti dalam
ini yang sebenarnya
masalah kedamaian individual.
mencolok sebagai bentuk korupsi dan penyuapan di
negeri-negeri Dunia Ketiga, tetapi akan disinggung nanti
dalam masalah kedamaian individual.
23. Etika Komersial
ETIKA KOMERSIAL
Islam Islam
tidak tidak
berseberangan dengan
berseberangan kapitalisme
dengan dandan
kapitalisme tidak
tidak
juga sepenuhnya
juga sepenuhnyamenentang komunisme,malah
menentang komunisme, malah memiliki
memiliki sikap
sikap dan pandangan-pandangan terbaik dari keduanya.

- 277 - 227
45
Islam dan Isyu Kontemporer

dan pandangan-pandangan terbaik dari keduanya.


Berikut ini beberapa contoh dimana 1400 tahun yang lalu,
Islam telah memberikan norma-norma komersial sehat yang
baru disadari secara susah payah oleh manusia modern:
(1). Hubungan komersial menurut Islam didasarkan pada
kepercayaan dan kejujuran mutlak (Al-Baqarah: 283 -
284).
(2). Islam melarang pedagang menipu timbangan dan
mengurangi takaran (At-Tathfif: 2 - 4).
(3). Para pedagang dilarang menjual barang yang cacat,
busuk atau rusak. Seorang pedagang tidak boleh
mencoba menutupi cacat barang yang ditawarkannya
(Hadist Muslim). Kalau barang seperti itu terjual tanpa
diketahui oleh pembeli maka ia berhak mengembalikan
barang tersebut dan memperoleh uangnya kembali
(Hadist).
(4). Seorang pedagang tidak diizinkan memberikan harga
yang berbeda untuk suatu barang kepada konsumen
yang berbeda walaupun ia boleh saja menawarkan
diskon kepada siapa pun. Ia bebas boleh menetapkan
sendiri persentasenya (Bukhari dan Muslim).
(5). Islam melarang persaingan atau kartel buatan yang
menghasilkan persaingan bohong-bohongan. Agama
juga melarang mengatrol harga pada suatu lelang dengan
cara memberikan penawaran palsu untuk mengelabui
calon pembeli (Bukhari dan Muslim).
(6). Islam menyarankan jual beli barang dilakukan secara
terbuka dan sebaiknya di hadapan saksi-saksi dan
mengingatkan pembeli agar berhati-hati dalam membeli
barang (Al Baqarah: 283 - 284; Muslim).
Singkat kata, Islam memilih strategi untuk memperkecil

228
46
Bab IV: Kedamaian Ekonomi

jurang antara yang kaya dengan yang miskin melalui:


(a). Menetapkan beberapa pencegahan sebagaimana
dikemukakan di muka seperti larangan judi, minum
minuman keras dan lain-lain.
(b). Melarang penimbunan harta dan akumulasi kekayaan
melalui bunga uang.
(c). Mendorong wirausaha.
(d). Mendorong sirkulasi kekayaan yang cepat.
(e). Berulangkali memerintahkan, mengingatkan dan
membujuk rasa citra manusia yang luhur agar menganut
gaya hidup sederhana dan merendah yang tidak jauh
berbeda dengan fakir miskin.
Tujuan daripada hal-hal di atas adalah agar manusia lebih
peka terhadap perasaan sesamanya dan mengekang dorongan-
dorongan hewaniah dan sadistis dalam dirinya. Perang Jihad
yang haqiqi adalah melawan kesombongan, kemunafikan, sifat
snobis, keangkuhan, kekasaran dan ketololan. Semua yang
luhur di dalam pikiran manusia dicoba ditarik keluar dan ia
dibuat sedemikian peka terhadap penderitaan sesamanya
sehingga ia menganggapnya sebagai kejahatan jika ia hidup
dalam kemewahan dan kesenangan sedangkan yang lainnya
masih menderita dan harus mengais untuk hidup.
Tentu saja orang-orang beradab tinggi yang jadi pemuka
dengan nilai-nilai adab yang luhur, selalu merupakan
minoritas kecil. Tetapi dengan adanya mereka, kesadaran
masyarakat secara menyeluruh atas kesejahteraan sesamanya
akan terangkat, sehingga kecil kemungkinan mereka hanya
akan memperhatikan kebutuhan dan kesenangan dirinya
sendiri dengan menghiraukan kesengsaraan bagian lain
dari masyarakat. Perhatian mereka terhadap kehidupan
tidak akan terfokus ke dirinya sendiri. Mereka belajar hidup

229
47
sendiri. Mereka belajar hidup dengan kesadaran yang
lebih luas akan kehidupan di sekitar mereka. Mereka
merasa
Islam dankurang
sendiri. senang
Isyu Kontemporer
Mereka kalauhidup
belajar mereka tidak kesadaran
dengan berpartisipasi
yang
secara material guna mengurangi kemiskinan
lebih luas akan kehidupan di sekitar mereka. Mereka dan
meningkatkan
dengan kesadaran
merasa kurangstandar hidup
yang
senang lebihyang
kalau luaslainnya.
akan kehidupan
mereka di sekitar
tidak berpartisipasi
Karakteristik
mereka. Mereka
secara masyarakat
materialmerasaguna kurang muminin
senang
mengurangi kalau demikian
mereka
kemiskinan tidak
dan
dikemukakan
berpartisipasi di salah
secara satu ayat-ayat
material guna
meningkatkan standar hidup yang lainnya. awal Al-Quran:
mengurangi kemiskinan
dan meningkatkan standar hidup yang lainnya.
Karakteristik masyarakat muminin demikian
‫هٰن ي ْن ِف‬
‫قمون‬satu ُ ْ‫و ِممَا رزق‬awal Al-Quran:
Karakteristik masyarakat muminin demikian dikemukakan
dikemukakan di salah
ْ ‫ََ م‬
ayat-ayat
َ ْ awal‫ م‬Al-Quran:
di salah satu ayat-ayat َ

‫ ِفق ْمو َن‬segala


. . . dan menafkahkan ْ ‫قْ ُ م‬sesuatu
‫هٰن مي ْن‬ ‫ َو ِممَا َر َز‬dari apa
yang telah Kami rezekikan kepada mereka.
“dan menafkahkan segala sesuatu dari apa yang telah Kami
. (S.2 Al-Baqarah:
. . dan 4)
menafkahkan segala sesuatu dari apa
rezekikan kepada mereka.” (QS.2 Al-Baqarah : 4)
yang telah Kami rezekikan kepada mereka.
(S.2 Al-Baqarah: 4)
KEBUTUHAN MENDASAR
Di bagian mengenai 24. Kebutuhan
kedamaian Dasarsosio-ekonomis, kita
telah melihat bahwa
KEBUTUHAN Islam telah merevolusi konsep
MENDASAR
sedekahDi bagi
bagianfakir
Di bagian mengenai miskin
mengenai dan yangsosio-ekonomis,
kedamaian
kedamaian papa. Sepanjang
sosio-ekonomis, kita
kita
telah melihat
menyangkut bahwa
hak-hak Islam telah
individual merevolusi konsep sedekah
telah melihat bahwa Islam atas
telahpendapatan
merevolusinasional,
konsep
bagi
Al-Quranfakir miskin
telah dan yang papa. Sepanjang menyangkut hak-
sedekah bagi fakir miskin dan yang papa. Sepanjang
hak individual atas tentang
memberikan pendapatan nasional, Al-Quran telah
menyangkutkriteria
hak-hak individual berapa banyak
atas pendapatan kekayaan
nasional,
memberikan
yang seharusnyakriteria tentang berapa banyak
dialirkan kepada masyarakat umumkekayaan yang
Al-Quran
seharusnya
telah
dialirkan
tetapi malah beralih
memberikan kekepada
kriteria tangan masyarakat
tentangsegelintir umum tetapi malah
berapa kapitalis:
banyak kekayaan
beralih ke tangan segelintir kapitalis:
yang seharusnya dialirkan kepada masyarakat umum
tetapi malah ‫ل ٓا ِ ِ و ا‬ke
ِ ‫ْم و‬beralih
ْ ‫َ َ ْ م‬ ‫َ ٌم‬
‫ َم مو‬segelintir
َ ِ‫ا‬tangan ‫و اَ ِ ْي ٓا َم‬
ِ‫و ا‬kapitalis:
‫ْ ْ ٌم‬ ْ ِ َْ ِْ َ َ
“Mereka yang dalam harta-bendanya ada hak yang dimaklumi
ِ ‫ ْ م ْو‬yang
untuk mereka ‫ِ َو ا َْم‬meminta ‫ ْ َ ٌم َم ْ ْمو ٌم‬dan
ِ ‫ اِ َل ٓا‬pertolongan ِ ِ‫ ْم َو ا‬yang ‫ َو اَ ِ ْي‬mau
َ ‫ َ ِ ْٓا‬tidak
meminta.” (QS.70 Al-Ma’arij : 25 - 26)

- 280 -
Ayat ini ditujukan kepada orang-orang kaya guna
mengingatkan bahwa sebagian dari harta mereka itu secara hak
mengandung bagian yang jadi milik
- 280 - para pengemis dan mereka

230
48
Ayat ini ditujukan kepada orang-orang kaya guna
mengingatkan bahwa sebagian dari harta mereka itu
Bab IV: Kedamaian Ekonomi
secara hak mengandung bagian yang jadi milik para
pengemis dan mereka yang papa.
yang papa. caranya kita menilai bahwa telah terjadi
Bagaimana
Bagaimana caranya
ketidakseimbangan dalamkitamasyarakat
menilai bahwa
karenatelah terjadi
adanya
ketidakseimbangan dalam masyarakat karena
pengalihan hak mereka yang miskin ke tangan segelintir adanya
pengalihan hak
orang-orang mereka
kaya? Tolokyang miskin
ukur ke tangan
kriteria segelintir
ini adalah orang-
adanya
orang kaya? Tolok ukur
hak-hak yang telah dijamin.kriteria ini adalah adanya hak-hak yang
telah dijamin.
Menurut Islam ada empat kebutuhan dasar manusia yang
harus dipenuhi.Islam
Menurut ada empat
Al-Quran kebutuhan dasar manusia yang
menyatakan:
harus dipenuhi. Al-Quran menyatakan:

‫ِا َّنَل ا َل َل ا َل َّنَل ا َل ُج ْو َلا ِا َلي ا َل َل ا َل ْو ٰر ا ا ا َل َل َّنَل َل ا َل ا َل ْو َل ُجُٔو ِا ْو َلي ا َل َل ا َل ْو ٰر ا‬


“Sesungguhnya telah ditetapkan bagimu bahwa engkau tidak
Sesungguhnya
akan kelaparantelah ditetapkan
di dalamnya bagimu
dan pula bahwa
engkau tidak akan
engkauDan
telanjang. tidak akanengkau
bahwa kelaparan
tidak di dalamnya
akan dan
dahaga di dalamnya
puladan
engkau tidak akan telanjang. Dan bahwa
tidak pula akan disengat panas matahari.”
engkau tidak(QS.20
akan Tha
dahaga di dalamnya
Ha : 119 - 120) dan
tidak pula akan disengat panas matahari.
(S.20 Tha Ha: 119 - 120)
Dengan demikian Islam telah menetapkan hak-hak
Dengan
minimum demikian Islamempat
dalam bentuk telahpatokan
menetapkan
tentang hak-hak
kebutuhan
minimum dalam bentuk empat patokan tentang
dasar manusia yang harus dipenuhi oleh negara yaitu: kebutuhan
dasar manusia yang harus dipenuhi oleh negara yaitu:
1. Pangan
1. Pangan
2. Sandang
2. Sandang
3. Air bersih
4. Papan (perumahan)
- 281 -

Bahkan di Inggris dan Amerika Serikat pun masih beratus


ribu orang yang tidak memiliki atap di atas kepalanya dan
mereka yang harus mengais di tempat sampah mencari remah-
remah makanan untuk menghilangkan lapar. Pandangan buruk
demikian menonjolkan kelemahan inheren dari masyarakat
kapitalis dan memperlihatkan gejala-gejala kebobrokan yang
tersembunyi. Materialisme dalam bentuknya yang paling

231
49
Islam dan Isyu Kontemporer

mutakhir melahirkan egoisme dan kekasaran batin serta


menumpulkan kepekaan terhadap penderitaan sesama.
Ada gambaran yang lebih buruk lagi tentang kesengsaraan
akibat dari kemiskinan yang sangat di negeri-negeri Dunia
Ketiga, dimana masyarakat disana secara keseluruhan memang
sudah miskin sedangkan negara mereka sendiri dijalankan
berdasarkan prinsip kapitalisme yang sama. Bukan masalah
bahwa mayoritas penduduknya adalah Kristen, Yahudi, Hindu,
Muslim atau pun penyembah berhala, tetapi sistemnya tetap
bersifat kapitalistis.
Kejahatan meraja-lela dan tumbuh subur di daerah-daerah
kumuh negeri-negeri yang katanya maju yang sebenarnya
merupakan aib di wajah kemanusiaan. Ada beberapa daerah
di Afrika dan negeri-negeri lain dimana air minum yang bersih
tidak tersedia bagi sebagian besar masyarakat. Kalau anda bisa
makan sekali saja sehari sudah dianggap keberuntungan. Air
menjadi masalah sehari-hari. Sebenarnya ada negeri-negeri
di dunia ini yang memiliki semua potensi dan sumberdaya
untuk merubah nasib negeri-negeri miskin itu dalam jangka
waktu pendek tanpa harus menyulitkan dirinya. Namun negeri
demikian tidak tertarik mempertaruhkan sumberdaya mereka
guna meringankan penderitaan ratusan juta manusia negeri-
negeri miskin.
Dari sudut pandang Islam, masalah ini sangat penting.
Menurut Islam bukan hanya penderitaan seseorang yang
harus diperhatikan oleh masyarakat suatu negeri tetapi juga
penderitaan siapa pun di masyarakat mana pun. Dengan kata
lain, kemanusiaan itu tidak memiliki tapal batas geografis, atau
pun warna kulit, kepercayaan dan demarkasi aliran politik.
Kemanusiaan secara global harus bertanggungjawab dan
mereka akan mempertanggungjawabkannya kepada Tuhan.
Ketika kelaparan, kekurangan gizi atau penderitaan dari

232
50
Bab IV: Kedamaian Ekonomi

bencana alam menimpa suatu masyarakat, haruslah hal ini


dianggap sebagai masalah kemanusiaan seluruhnya. Semua
bangsa dan negara di dunia harus berpartisipasi mengatasi
kesengsaraan itu.
Sebenarnya memalukan jika kita sadari bahwa begitu
majunya pengetahuan dan teknologi tetapi eliminasi kehausan
dan kelaparan belum mendapat perhatian yang cukup. Rasanya
perlu ada suatu sistem dimana seluruh kekayaan manusia bisa
secara cepat dan efisien disalurkan ke daerah-daerah yang
dilanda kelaparan kemiskinan atau pun ketiadaan perumahan.
Setiap pemerintah mempunyai tanggungjawab nasional
mau pun inter¬nasional. Tanggungjawab nasional antara
lain menyangkut pemenuhan kebutuhan dasar tiap anggota
masyarakat dengan menjamin bahwa mereka memperoleh
pangan dan sandang serta air dan perumahan yang cukup.
Tanggungjawab internasional berbentuk kerjasama
mengumpulkan sumberdaya untuk mengatasi bencana alam
yang luas atau kerusakan akibat ulah manusia serta menolong
negeri-negeri yang tidak mampu menangani sendiri krisis yang
dialaminya.
Dengan demikian adalah tugas negara untuk meluruskan
keadaan dengan cara menyalurkan kembali kepada penduduk
miskin apa yang sebenarnya memang hak mereka. Jadi keempat
kebutuhan dasar manusia seperti pangan, sandang, air bersih
dan papan harus diberikan preferensi di atas pertimbangan
lainnya. Dengan kata lain, di dalam suatu negeri Islam tidak
boleh ada pengemis atau pun orang miskin yang tidak mendapat
pangan, sandang, air bersih dan perumahan. Kalau semua ini
bisa terpenuhi maka dapat dianggap bahwa tanggungjawab
pemerintah telah dilaksanakan dengan baik. Namun masyarakat
secara keseluruhan masih dituntut untuk melakukan lebih lagi.
Benar pepatah yang mengatakan bahwa manusia tidak bisa

233
51
Islam dan Isyu Kontemporer

hidup dari roti saja. Tambahkan pada aksioma itu kebutuhan


akan air bersih, pakaian yang pantas dan atap di atas kepala.
Tetapi tetap saja setelah semua itu dipenuhi tidak akan
menjadikan hidup ini lengkap. Manusia masih akan mencari
sesuatu lebih dari kebutuhan dasar untuk hidup. Dengan
demikian masih ada yang perlu dilakukan masyarakat yaitu
menghilangkan kekumuhan dan memberikan warna kepada
kehidupan si miskin dan mengajak mereka berbagi beberapa
kesenangan dari mereka yang kaya.
Mereka yang kaya berbagi sebagian kekayaan dengan yang
miskin itu saja tidak cukup. Perlu juga bagi si kaya untuk berbagi
kesengsaraan yang mengikuti kemiskinan yang melanda sekian
banyak manusia. Perlu adanya suatu sistem mempertemukan
kaum kaya dan kaum miskin dimana dengan mata kepala
sendiri si kaya bisa melihat dari dekat bagaimana rasanya hidup
dalam kemiskinan itu. Islam memberikan berbagai pedoman
yang sebenarnya memustahilkan berbagai kelas masyarakat
menjadi terkotak-kotak dan terisolasi dalam kungkungan hidup
mereka. Kita telah membahas beberapa pedoman itu di muka.

25. Peribadatan Sebagai Sarana


Persatuan Ekonomi

(1). Dimulai dengan pernyataan bahwa tidak ada Tuhan


selain Allah Yang Esa, menerapkan Ketunggalan Tuhan
dengan ciptaan-Nya dan dengan itu mempersatukan
kemanusiaan di bawah satu Tuhan Maha Pencipta.
(2). Sembahyang lima waktu yang dilakukan secara
berjamaah adalah salah satu sarana paling efektif untuk
mempersatukan. Yang kaya atau miskin, yang besar

234
52
Bab IV: Kedamaian Ekonomi

atau kecil, tanpa kecuali kalau keadaan memungkinkan,


diharuskan bersembahyang di mesjid. Kalau tidak
semua, sebagian besar umat Muslim mematuhi
ketentuan ini. Persentase dari mereka yang secara
teratur salat berjamaah berbeda di tiap negeri tetapi
kebiasaan ini umum dijalankan oleh mayoritas umat
Muslim. Sistem sembahyang itu sendiri merupakan
risalah agung tentang kesetaraan manusia. Mereka
yang pertama sampai di mesjid boleh memilih tempat
yang disukainya dan tidak ada seorang pun yang bisa
mengusirnya walaupun berasal dari mereka yang di
kelas atas dalam masyarakat. Pada saat melaksanakan
sembahyang, semuanya berdiri berhimpitan bahu
tanpa ada kesenjangan di antaranya. Ia yang berpakaian
sangat rapih bisa saja berdiri di samping seorang yang
berpakaian compang-camping. Yang lemah dan pucat
serta yang sehat dan gagah, semuanya bertemu setiap
hari di landasan yang sama dimana pesan yang selalu
didengar adalah Allahu Akbar. Melihat dengan mata
kepala sendiri kesengsaraan yang dialami sehari-hari
beberapa anggota setempat akan meninggalkan kesan
mendalam dalam hati seseorang yang hidup relatif
berkecukupan. Pesannya gamblang dan jelas bahwa
kita harus melakukan sesuatu guna meringankan
penderitaan mereka serta meningkatkan taraf hidup
mereka atau kalau tidak akan menurunkan harkat diri
kita sendiri di pandangan Tuhan maupun pandangan
diri sendiri. Bidang kontak tersebut menjadi lebih luas
setiap hari Jumat ketika umat Muslim berkumpul di
suatu mesjid sentral sehingga penduduk daerah kaya
akan bertemu dengan mereka dari daerah miskin. Hal ini
bertambah lagi dengan perayaan dua kali setahun yang

235
53
Islam dan Isyu Kontemporer

diawali dengan dana fitrah yang dikumpulkan sukarela


untuk membantu mereka yang miskin.
(3). Bulan puasa bagi umat Muslim juga meletakkan
landasan yang sama bagi mereka yang kaya mau pun
yang miskin. Kaum kaya mengalami lapar dan haus
untuk mengingatkan mereka akan nasib si miskin yang
sudah menganggapnya sebagai bagian dari kehidupan
sehari-hari.
(4). Adanya Zakat yang mentransfer hak fakir miskin dari
kekayaan mereka yang kaya.
(5). Terakhir adalah rukun kelima agama Islam yaitu naik
haji, yang sering digambarkan sebagai pemandangan
terakbar tentang persatuan manusia. Peziarah wanita
diizinkan menggunakan pakaian yang dijahit sederhana.
Peziarah pria hanya menggunakan dua potong kain
tidak berjahit sebagai pakaian seragam untuk yang kaya
mau pun yang miskin.
Tidak hanya itu saja. Disamping kegiatan peribadatan di
atas, masih banyak lagi pedoman yang diberikan dan diterapkan
dalam masyarakat Muslim yang secara berkesinambungan
menjembatani kesenjangan di antara berbagai bagian
masyarakat sehingga cukup banyak ventilasi dan ruang
untuk bergerak bagi masyarakat yang sehat dimana yang
kaya diizinkan kaya sewajarnya tetapi juga berkewajiban
memelihara fakir miskin.
Contoh yang sama telah diberikan oleh Jesusra yang
mengatakan ‘yang rendah hati akan mewarisi bumi.’ Sayang
sekali bahwa sudah ada pedoman demikian tetapi nyatanya
kapitalisme gagal memelihara fakir miskin dan anggota
masyarakat yang rendah hati.

236
54
Bab IV: Kedamaian Ekonomi

26. Tanggung Jawab Internasional

Membahas tindakan alternatif yang dapat dilakukan dalam


masa bencana alam atau kekacauan besar yang melanda suatu
masyarakat, Al-Quran menguraikan pilihan yang benar dalam
ayat berikut:

‫ى َم ْس َغ َب ٍة َي ِت ْي ًما َذا َمق َْر َب ٍة‬ ُّ ‫ف‬


ْ ‫َك َرق ََب ٍة ا َ ْو اِ ْط ٰع ٌم ِِف ْ َي ْو ٍم ِذ‬
‫ا َ ْو ِم ْس ِ ْ ًا ذَا َم ْ َ بَ ٍة‬

“Pemerdekaanbudak,
Pemerdekaan budak, atau
ataupemberian
pemberian makan pada hari
makan
kelaparan kepada anak yatim kerabat atau kepada orang
pada hari kelaparan kepada anak yatim
miskin yang terkapar di atas tanah.”
kerabat atau kepada orang miskin yang
(QS.90 Al-Balad : 14 - 17)
terkapar di atas tanah. (S.90 Al-Balad: 14 -
17)
Dengan kata lain, pilihan terbaik adalah:
Dengan(1). kata
Disinilain, pilihan terbaik adalah:
digambarkan pengkhidmatan kepada
(1). Disini digambarkan
kemanusiaan yang benar pengkhidmatan kepada
dan diterima oleh Tuhan. Yang
paling pertama memerlukan pertolongan
kemanusiaan yang benar dan diterima oleh Tuhan. Yang adalah mereka
yang berada
paling pertama dalam pertolongan
memerlukan perbudakan atau
adalahkungkungan.
mereka
Pengkhidmatan yang bertentangan
yang berada dalam perbudakan atau kungkungan. dengan konsep
ini dianggap tak berharga oleh Tuhan.
Pengkhidmatan yang bertentangan dengan konsep ini Sejalan dengan
dianggappandangan ini, pemberian
tak berharga bantuanSejalan
oleh Tuhan. finansial ke negara-
dengan
negara berkembang yang diembeli dengan persyaratan-
pandangan ini, pemberian bantuan finansial ke negara-
persyaratan yang mengikat dianggap sebagai hal yang
negara berkembang yang diembeli dengan persyaratan-
patut ditolak.
persyaratan yang mengikat dianggap sebagai hal yang
patut (2). Pilihan berikutnya adalah memberikan makan
ditolak.
kepada anak yatim meskipun ia mempunyai wali yang
(2). Pilihan berikutnya adalah memberikan makan
mengurusnya.
kepada anak yatim meskipun ia mempunyai wali yang
(3). Pilihan terakhir adalah memberi makan fakir miskin
mengurusnya.
(3). Pilihan terakhir adalah memberi makan fakir miskin
yang sudah demikian tidak berdaya sehingga terkapar di237 55
atas tanah.
Kalau kita renungi kembali, implikasi ayat ini adalah
Islam dan Isyu Kontemporer

yang sudah demikian tidak berdaya sehingga terkapar


di atas tanah.

Kalau kita renungi kembali, implikasi ayat ini adalah


gambaran terang dari bagaimana negara besar, kuat dan kaya
raya memperlakukan negeri miskin yang sebenarnya sedang
amat membutuhkan karena ketidakberdayaannya. Mereka
dibantu tetapi diembel-embeli dengan persyaratan mengikat.
Dengan demikian, tujuan dan semangat membantu mereka
yang memerlukan jadi sirna. Mereka yang miskin sepertinya
dibebaskan dari kesengsaraan yang satu tetapi kemudian
diseret ke perangkap lainnya.
Sistem kontemporer dari bantuan internasional dengan
bandul persyaratan itu digambarkan di sini dalam beberapa
kata saja. Mereka yang beriman diingatkan untuk tidak
mengambil keuntungan dari mereka yang tidak berdaya dengan
cara melepaskan individual atau suatu negeri dari penderitaan
tetapi dengan mengebiri kemerdekaan mereka.
Kata yatim digunakan dalam pengertian yang lebih luas
karena juga berlaku bagi individual atau negeri yang bergantung
pada orang lain. Negeri-negeri seperti itu mirip dengan anak
yatim yang punya keluarga kaya tetapi telah ditinggalkan oleh
semua kerabatnya, dimana mereka perlu dibantu oleh yang lain
yang ikut merasa bertanggungjawab.
Contoh yang cocok adalah negeri-negeri kaya minyak
bumi. Kalau saja beberapa negara Teluk bergandengan tangan
mengatasi penderitaan manusia maka mereka sudah akan bisa
menyelesaikan masalah kelaparan dan kekeringan di Afrika
tanpa mereka merasa terbebani sama sekali. Bergunung uang
mereka di bank dan aktiva luar negeri di negara-negara Barat
telah menghasilkan bunga uang yang dari sini saja sudah akan
dapat menghilangkan kesengsaraan dan penderitaan Afrika.

238
56
Bab IV: Kedamaian Ekonomi

Padahal Islam melarang mereka menggunakan bunga uang itu


untuk keperluannya sendiri.
Kasus kelaparan, kesengsaraan dan kemiskinan akibat
berbagai bencana alam yang melanda Bangladesh merupakan
bahan renungan lain. Negara ini sudah ditinggalkan pada
nasibnya begitu saja oleh semua negara di dunia. Kalau pun ada
bantuan lebih banyak merupakan tetesan-tetesan yang jelas
tidak efektiv untuk mengangkat derita mereka.
Negeri-negeri demikian itu harus dianggap sebagai yatim
dalam pengertian yang lebih luas. Ketika negeri-negeri yatim
itu ditinggalkan oleh kerabat sesama¬nya maka ini merupakan
kejahatan serius dalam pandangan Tuhan.
Orang umumnya memiliki pandangan yang naif atau
melenceng terhadap Tuhan dan alam menyangkut penderitaan
negeri-negeri miskin. Padahal manusia sendirilah yang harus
disalahkan karena kedegilan hati dan pengabaian itu. Kalau
kita isi hati umat manusia itu dengan nilai-nilai luhur sehingga
mereka bisa ikut merasakan penderitaan sesamanya maka
dunia ini bisa dirubah menjadi surga.
Dunia di luar Islam juga mengikuti sikap egoistis tadi.
Sebagai contoh, tidak seharusnya menahan bantuan bagi
Ethiopia yang kebetulan dekat dengan Uni Soviet, dengan
alasan bahwa menjadi tugas Uni Soviet untuk membantu
negeri itu. Kalau berjuta umat Muslim di Sudan mati kelaparan,
tidak seharusnya kesengsaraan mereka diabaikan karena
menganggap bahwa hal itu menjadi tanggungjawab Arab Saudi
dan negara Muslim kaya minyak lainnya. Inilah sebenarnya
yang dimaksud dengan bahasa Arab Yatiiman dza Maqrabah
(harfiahnya yatim, kerabat dekat).
Dalam ayat di atas ditekankan juga bahwa individual atau
negeri yang menderita krisis ekonomi, harus dibantu supaya

239
57
Islam dan Isyu Kontemporer

bisa berdiri lagi di atas kakinya sendiri. Skenario ini berlaku


juga banyak negeri Dunia Ketiga yang mengalami kemerosotan
ekonomi karena tidak mendapat bantuan pada waktunya.
Pilihan ketiga adalah Au Miskiinan dza Martabah yang
mencerminkan seluruh bentuk sistem perekonomian yang telah
runtuh menjadi debu. Menurut Al-Quran tidak cukup hanya
memberi makan kepada penduduk negeri seperti itu. Adalah
tanggungjawab kemanusiaan untuk mencari dan menggunakan
cara-cara guna merestorasi dan rehabilitasi perekonomian
mereka.
Sayangnya hubungan perdagangan dalam masa
kontemporer ini mencermin¬kan keadaan sebaliknya. Aliran
kekayaan selalu ke arah negeri-negeri yang sudah kaya dan maju
sedangkan perekonomian negeri miskin tambah terbenam ke
dalam lumpur.
Saya bukanlah seorang ahli ekonomi namun saya
memahami sekurangnya bahwa tidak mungkin bagi negeri-
negeri Dunia Ketiga mempertahankan hubungan perdagangan
bilateral dengan negara maju sambil menahan arus kekayaan
dari negerinya ke arah negeri kaya itu dengan cara mencoba
menyeimbangkan ekspor dan impornya.
Faktor penting lainnya yang harus dipertimbangkan
adalah semua negara maju selalu ada dorongan untuk terus
memperbaiki standar hidup. Mereka yang ada di negeri-negeri
miskin digoda untuk meminjam uang agar dapat mengimbangi
standar hidup mereka di negara-negara maju. Teknologi Touch
Screen telah menghasilkan kehidupan yang lebih mudah dan
menyenangkan walaupun mungkin ketergantungan pada
kemudahan modern seperti itu akan memerosotkan karakter
ketahanan dan kekerasan fisik manusia. Tetapi kalau rakyat
negara maju itu lebih tertarik pada bagaimana mempercantik
diri dan memulihkan kesehatannya sendiri, bagaimana kita

240
58
Bab IV: Kedamaian Ekonomi

bisa mengharapkan mereka memperhatikan dan menolong


negeri-negeri miskin. Masalahnya karena kebutuhan mereka
sendiri tak ada batasnya, apalagi dengan meningkatnya standar
hidup maka semua uang yang ada harus kembali ke dalam
perekonomian mereka sendiri.
Perlombaan gila menaikkan standar hidup secara
menyeluruh ini tidak saja telah merampok kesempatan hidup
negeri-negeri miskin, tetapi juga merampok kedamaian pikiran
dan ketenteraman hati mereka yang hidup di negara maju.
Keseluruhan masyarakat diiming-iming dengan pengejaran
kebutuhan artifisial sehingga setiap orang hidup dalam
kondisi selalu menginginkan sesuatu agar bisa setara dengan
tetangganya. Kembali hal ini secara potensial bisa membawa ke
arah perang.
Kecenderungan seperti itu tidak dibenarkan dalam Islam.
Islam memberikan gambaran masyarakat dimana anggotanya
hidup dalam batas kemampuannya dan memiliki sedikit
tabungan untuk masa-masa sulit, tidak saja di tingkat individual
dan keluarga tetapi juga di tingkat nasional.
Di negeri-negeri miskin, situasi demikian mengandung
bahaya karena ketika negara maju mengalami kesulitan karena
adanya persaingan baru dari negara-negara yang baru muncul,
mereka akan menjadi bertambah degil dalam hubungannya
dengan Dunia Ketiga atau negeri-negeri miskin. Hal ini tidak
bisa tidak akan terjadi karena pemerintahan negara-negara
maju harus selalu menjaga standar hidup rakyatnya.
Pada akhirnya situasi akan demikian memburuk dan akan
berakhir dengan faktor-faktor yang menimbulkan perang.
Perang seperti itulah yang ingin dihindari oleh Islam.

241
59
Islam dan Isyu Kontemporer

242
60
BAB V

KEDAMAIAN POLITIS

1. Kedamaian Politis
2. Jangan langsung mencerca sistem politik mana pun.
3. Kerajaan.
4. Definisi demokrasi.
5. Definisi demokrasi menurut Islam.
6. Dua pilar dalam konsep demokrasi menurut Islam.
7. Perlunya bermusyawarah.
8. Kerancuan tentang sifat dasar dari pemerintahan Islam.
9. Mullahisme.
10. Perpecahan kesetiaan antara negara dan agama.
11. Apakah agama harus memiliki otoritas legislatif?
12. Pemerintahan Islam.
13. Hubungan internasional: penerapan prinsip keadilan
mutlak.
14. Peran Perserikatan Bangsa-bangsa.

1
243
Islam dan Isyu Kontemporer

244
2
َّ ْ ‫ت اِ ه ىٰل ا َّ ْهلِ َّها َّواِذَّا َّحك َّْم ُت ْم َّب‬
‫ْي‬ ِ ‫اّلل يَّاْ ُم ُرك ُْم ا َّ ْن ُت َّؤدُّوا ْاْل هَّم هن‬
َّ ّ‫اِ َّّن ه‬
‫َّان‬ َّ ّ‫اّلل نِ ِع ّمَّا َّي ِع ُظك ُْم ِب ِه اِ َّّن ه‬
َّ ‫اّلل ك‬ ِ ‫ال َّّن‬
َّ ّ‫اس ا َّ ْن َّت ْحك ُُم ْوا ِبا ل َّْع ْد ِل اِ َّّن ه‬
‫ْيا‬
ً ْ ‫َّس ِم ْي ًعا َّب ِص‬

Sesungguhnya Allah memerintahkan kamu


“Sesungguhnya Allah memerintahkan kamu supaya
supaya menyerahkan amanat-amanat kepada
menyerahkan amanat-amanat kepada yang berhak
yang berhak menerimanya, dan apabila kamu
menerimanya, dan apabila kamu menghakimi di antara
menghakimi di antara manusia hendaklah
manusia hendaklah kamu memutuskan dengan adil.
kamu memutuskan dengan adil.
Sesungguhnya demikian sebaik-baik hal yang dengan itu Allah
Sesungguhnya
menasihatimu. demikian sebaik-baik
Sesungguhnya hal yang Maha
Allah Maha Mendengar,
dengan itu
Melihat.” AllahAn-Nisa
(QS.4 menasihatimu.
: 59)
Sesungguhnya Allah Maha Mendengar, Maha
Melihat. (S.4 An-Nisa: 59)

3
245
Islam dan Isyu Kontemporer

246
4
1. Kedamaian Politis

Kedamaian politis adalah hal yang penting ditelaah, baik


di tingkat nasional mau pun internasional. Sejauh menyangkut
politik nasional, yang menjadi masalah pokok adalah sistem
politik mana yang baik bagi manusia. Kita juga perlu menelaah
apakah kegagalan sistem politik dan cacat ikutannya yang
menjadi penyebab kesengsaraan dan kemarahan rakyat,
ataukah ada sebab lainnya. Apakah sistemnya yang harus
disalahkan atau mereka yang mengendalikannya? Apakah
mungkin kepemimpinan politis tak bermoral, egois, rakus dan
korup yang mencapai jenjang kekuasaan melalui cara-cara
demokratis itu memang baik dan bermanfaat bagi masyarakat
dibanding sistem kediktatoran lunak?
Agar dapat menegakkan dan menjamin kedamaian
internasional, Islam bisa memberikan tuntunan bagi para
politisi kontemporer. Islam sangat menekankan moralitas
mutlak di semua aspek kegiatan manusia, tidak terkecuali di
bidang politik.

2. Jangan Langsung Mencerca


Sistem Politik Mana Pun

Kita awali dengan hasil observasi bahwa dalam Islam tidak


ditentukan suatu sistem politik sebagai sistem yang paling
baik dibanding yang lainnya. Memang benar bahwa Al-Quran
mengemukakan sistem demokratis dimana para pemimpin
dipilih oleh rakyat, namun ini tidak merupakan satu-satunya

5
247
Islam dan Isyu Kontemporer

sistem yang direkomendasikan Islam. Juga tidak menjadi


prerogatif dari suatu agama universal untuk memilih suatu
bentuk sistem pemerintahan tanpa memperhatikan bahwa sulit
menetapkan satu sistem tunggal yang bisa berlaku bagi semua
daerah dan masyarakat di dunia.
Demokrasi sendiri di negara yang paling maju pun belum
mencapai tingkat penerapan sebagaimana visi politis para
demokrat. Dengan bangkitnya kapitalisme dan pengembangan
teknologi yang demikian maju di negeri-negeri kapitalis,
pemilihan umum yang benar-benar demokratis belum bisa
dilakukan di mana-mana. Tambahkan ke dalamnya masalah
maraknya korupsi, munculnya kelompok Mafia dan kelompok
penekan lainnya. Kita bisa menyimpulkan bahwa sistem
demokrasi tidak berjalan aman bahkan di negeri yang katanya
paling demokratis. Lalu bagaimana mungkin sistem ini cocok
bagi Dunia Ketiga?
Jadi kalau ada yang mengatakan bahwa demokrasi Barat
bisa berlaku di Afrika, Asia dan Amerika Latin atau negeri-
negeri yang katanya negara Islam, sama saja dengan membuat
pernyataan hampa dan tidak benar.
Sepengetahuan saya, ajaran Islam tidak menolak suatu
sistem politik apa pun di dunia, dan Islam menyerahkannya
kepada pilihan umat serta tradisi yang secara historis berlaku
di tiap negeri. Yang ditekankan Islam bukanlah bentuk
pemerintahannya tetapi bagaimana pemerintah melaksanakan
tugas-tugasnya. Sepanjang suatu sistem peraturan sejalan
dengan idealisme Islam dalam pelaksanaan amanat kepada
rakyat, berbagai sistem pemerintahan seperti feodalisme,
monarki, demokrasi dan lain-lain bisa saja diakomodasikan
dalam Islam.

248
6
Bab V: Kedamaian Politis

3. Kerajaan
KERAJAAN
SistemSistem
monarki atau monarki
monarki disebut
atau monarki beberapa
disebut kalikali
beberapa dalam
dalam
Al-Quran
Al-Qurantanpa
tanpamenyalahkannya
menyalahkannyasebagai
sebagaisuatu lembaga.
suatu lembaga.
Seorang nabi Israil mengingatkan kaum Talut:
Seorang nabi Israil mengingatkan kaum Talut:

‫ث لَك ُْم َطا ل ُْو َت َملِكًا قَا ل ُْْٓوا ا َ هّّن‬ ْ ُ ُّ ‫َوقَا َل ل َُه ْم نَ ِب‬
َ ّ‫ُّي اِ َّن ه‬
َ ‫اّلل ق َْد َب َع‬
‫ْك عَل َْي َنا َونَ ْح ُن ا َ َح ُّق ِبا ل ُْمل ِْك ِم ْن ُه َو ل َْم ُي ْؤ َت َس َع ًة‬
ُ ‫َيك ُْو ُن لَ ُه ال ُْمل‬
‫اص َط هف ُه عَل َْيك ُْم َو َزا َد ُه َب ْس َط ًة ِِف الْ ِعل ِْم‬ َ ّ‫ال قَا َل اِ َّن ه‬
ْ ‫اّلل‬ َ ‫ّم‬
ِ ‫ِن ال َْم‬
‫اّلل َوا ِس ٌع عَلِ ْي ٌعم‬
ُ ّ‫ك ُه َم ْن يَّ َ ا ْٓ ُ َو ه‬ ُ ّ‫َوالْ ِ ْس ِم َو ه‬
َ ْ ‫اّلل يُ ْؤ ِ ْ ُمل‬

“Berkata nabi
Berkata nabi mereka merekakepada mereka: kepada‘Sesungguhnya mereka: Allah
telah mengangkat Thalut
‘Sesungguhnya Allah telah mengangkat menjadi raja bagimu.’ Berkata
mereka:
Thalut ‘Bagaimana menjadi iaraja akan berdaulatbagimu.’atasBerkata kami padahal
kami
mereka:lebih berhak ‘Bagaimana berdaulat iadaripadanya
akan berdaulat dan iaatas tidak diberi
berlimpah-limpah harta?’ Berkata ia: ‘ Sesungguhnya Allah
kami padahal kami lebih berhak berdaulat
telah memilihmya berdaulat atasmu dan melebihkannya dengan
daripadanya dan ia tidak diberi berlimpah-
keluasan ilmu dan kekuatan badan.’ Dan Allah memberikan
limpah harta?’ Berkata ia: ‘ Sesungguhnya
kedaulatan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan Allah
Allah telah memilihmya berdaulat atasmu dan
Mahaluas pemberian-Nya, Maha Mengetahui.”
melebihkannya dengan keluasan ilmu dan
(QS.2 Al-Baqarah : 248)
kekuatan badan.’ Dan Allah memberikan
kedaulatan-Nya kepada siapa yang
Monarki juga diungkitdan
dikehendaki-Nya dalam Allah pengertian lebih luas sebagai
Mahaluas
mereka yang jadi raja-raja:
pemberian-Nya, Maha Mengetahui. (S.2 Al-
Baqarah: 248)
Monarki ‫ َج َع َل‬juga
ْ‫كُم ِاِذ‬diungkit ِ ّ‫نِ ْع َم َة ى‬dalam
‫اّلل عَل َْي‬ ‫ِم اذْ ك ُُر ْوا‬pengertian
‫ ىٰس لِق َْو ِم ِه ىيق َْو‬lebih
‫ذْ قَا َل ُم ْو‬luas
ِ‫َوا‬
sebagai merekaْ yang jadi raja-raja:
‫ٓاء َو َج َعلَك ُْم ُّمل ُْوك ًا َّو ىا ىتك ُْم َّما ل َْم ُي ْؤ ِت ا َ َح ًدا ِّم َن‬
َ ‫ِف ْيك ُْم ا َنْ ِب َي‬
2497
َ ْ ‫ال ىْعل َ ِم‬
- 298 -
‫اّلل عَل َْيك ُْم ِاِ ْذ َج َع َل‬
Islam dan Isyu Kontemporer ِ ّ‫َواِ ْذ قَا َل ُم ْو ىٰس لِق َْو ِم ِه ىيق َْو ِم ا ْذ ك ُُر ْوا نِ ْع َم َة ى‬
‫اّلل عَل َْيك ُْم ِاِذْ َج َع َل‬
ِ ّ‫َواِذْ قَا َل ُم ْو ىٰس لِق َْو ِم ِه ىيق َْو ِم اذْ ك ُُر ْوا نِ ْع َم َة ى‬
‫م‬
‫ٓاء َو َج َعلَك ُْم ُّمل ُْوك ًا َّو ىا ىتك ُْم َّما ل َْم يُ ْؤ ِت ا َح ًدا ّ َن‬
ِ َ َ ‫ِف ْيك ُْم ا َنْ ِب َي‬
‫ٓاء َو َج َعلَك ُْم ُّمل ُْوك ًا َّو ىا ىتك ُْم َّما ل َْم ُي ْؤ ِت ا َ َح ًدا ِّم َن‬
َ ‫ِف ْيك ُْم ا َ ْن ِب َي‬
َ ْ ‫ال ىْعل َ ِم‬
َ ْ ‫ال ىْعل َ ِم‬
Ingatlah tatkala Musa berkata kepada kaumnya:
“Ingatlah tatkala Musa berkata kepada kaumnya: ‘Hai kaumku,
‘Hai kaumku,
Ingatlah ingatlah
tatkala Musa nikmat
berkata Allahkaumnya:
kepada atasmu
ingatlah nikmat Allah atasmu ketika Dia menjadikan nabi-
ketika
‘Hai Dia menjadikan
kaumku, ingatlah nabi-nabi
nikmat di antaramu
Allah atasmu
nabi di antaramu dan menjadikan kamu raja-raja dan Dia
dan
ketikamenjadikan
memberikan Dia kamu
menjadikan
kepadamu apa raja-raja
nabi-nabi
yang dan kepada
Dia kaum
di antaramu
tidak diberikan
memberikan lainkepadamu
dan menjadikan apa yangdan tidak
kamubangsa-bangsa.”
di antara raja-raja Dia
diberikan
memberikankepadakepadamukaum apa
(QS.5 Al-Maidahlain di antara
yang
: 21) tidak
bangsa-bangsa.’
diberikan kepada (S.5 kaum
A-Maidah:
lain 21)di antara
Kerajaan yang diciptakan
bangsa-bangsa.’ atau diperluas
(S.5 A-Maidah: 21) melalui
Kerajaan yang diciptakan atau diperluas melalui
penaklukan secara diciptakan
Kerajaan yang umum tidak ataudisukai sebagaimana
diperluas melalui
penaklukan secara umum tidak disukai sebagaimana
dikemukakan dalam umum
penaklukan secara ayat tentang Ratu Sheba
tidak disukai ketika
sebagaimana
dikemukakan dalam ayat tentang Ratu Sheba ketika
mengingatkan
dikemukakan para penasihatnya:
dalam ayat tentang Ratu Sheba ketika
mengingatkan para penasihatnya:
mengingatkan para penasihatnya:
‫قَا ل َْت اِ َّن ال ُْمل ُْو َك اِذَا َد َخل ُْوا ق َْر َي ًة اَف َْس ُد ْو َها َو َج َعل ُْْٓوا ا َ ِع َّزةَ ا َ ْهلِ َهٓا‬
‫قَا ل َْت اِ َّن ال ُْمل ُْو َك اِذَا َد َخل ُْوا ق َْر َي ًة اَف َْس ُد ْو َها َو َج َعل ُْْٓوا ا َ ِع َّزةَ ا َ ْهلِ َهٓا‬
‫ك َيف َْعل ُْو َن‬َ ِ‫ا َ ِذ لَّ ًة َوكَذى ل‬
‫ك َيف َْعل ُْو َن‬َ ِ‫ا َ ِذ لَّ ًة َوكَذى ل‬
“Berkatalah ia, ratu itu: ‘Sesungguhnya raja-raja apabila
mereka memasuki suatu negeri, mereka merusakkannya dan
Berkatalah ia,
penduduknya yangratu itu: ‘Sesungguhnya
termulia raja-raja paling
mereka jadikan orang-orang
apabila
Berkatalah mereka
ia,
hina. Dan ratu memasuki
itu:
demikianlah suatu raja-raja
‘Sesungguhnya
selalu mereka negeri,
kerjakan.”
mereka
apabila merusakkannya
mereka dan : suatu
memasuki
(QS.27 An-Naml penduduknya
35) negeri,
yang
merekatermulia mereka jadikan
merusakkannya orang-orang
dan penduduknya
paling hina. Danmereka
yang termulia demikianlah
jadikanselalu mereka
orang-orang
Raja-raja bisa bertabiat baik atau pun buruk, sama saja
kerjakan.’ (S.27
paling hina. An-Naml:
Dan 35) selalu mereka
demikianlah
seperti perdana menteri atau presiden yang dipilih secara
kerjakan.’ (S.27 An-Naml: 35)
demokratis. Tetapi Al-Quran menyitir suatu kategori raja-raja
yang memang ditunjuk oleh - 299 -
Tuhan. Mereka adalah jenis bukan
- 299 pemahaman
saja sebagai raja seperti dalam - Yahudi dan Kristen

250
8
seperti perdana menteri atau presiden yang dipilih secara
demokratis. Tetapi Al-Quran menyitir suatu kategori raja-
raja yang memang ditunjuk oleh Tuhan. Mereka adalah
Bab V: Kedamaian Politis
jenis bukan saja sebagai raja seperti dalam pemahaman
Yahudi
tetapidan Kristen
juga tetapi
sebagai jugamenurut
Rasul sebagai Al-Quran
Rasul menurut Al-
sebagaimana
Quran sebagaimana
contohnya contohnya
Raja Sulaiman as Raja
. Hal iniSulaiman r.a. Hal bahwa
menggambarkan ini
menggambarkan
kadang-kadang bahwa kadang-kadang
fungsi kenabian fungsi bisa
dan kerajaan kenabian
diemban
danoleh
kerajaan bisadan
satu orang diemban oleh
ia adalah satu
raja yangorang dan langsung
ditunjuk ia adalaholeh
rajaTuhan.
yang ditunjuk langsung oleh Tuhan.
DalamDalam
Al-Quran juga juga
Al-Quran ada ada
disebut bentuk
disebut kerajaan
bentuk lainlain
kerajaan
yangyangmendapat mandatnyadari
mendapat mandatnya dari seorang
seorang Rasul.Rasul. Ayat ini
Ayat berikut
berikut ini menggambarkan
menggambarkan kenyataankenyataan
tersebut: tersebut:

ِ ُ ‫الر ُس ْو َل َوا‬
‫وِل ْاْل َ ْم ِر‬ َ ّٰ ‫ٰ ٰٓياَ ُّي َها الَّ ِذ ْي َن ٰا َم ُن ْوا ا َ ِط ْي ُعوا‬
َّ ‫اّلل َوا َ ِط ْي ُعوا‬
‫الر ُس ْو ِل اِ ْن ُك ْن ُت ْم‬ ِ ّٰ ‫َش ٍء فَ ُردُّ ْوهُ اِ َِل‬
َّ ‫اّلل َو‬ ْ َ ْ ‫ِم ْنك ُْم فَاِ ْن َت َنا َز ْع ُت ْم ِِف‬
َ ً ْ‫اْل ِ ِر ٰ لِ َ َ ْ َّوا َ ْ َ ُن َتاْ ِو ي‬ ِ ّٰ ِ ‫ُت ْ ِم ُن ْو َن‬
ٰ ْ ِ ‫اّلل َوال َْي ْو‬
“Hai orang-orang yang beriman, taatlah kepada Allah dan
Hai orang-orang yang beriman, taatlah kepada
taatlah kepada Rasul-Nya dan kepada orang-orang yang
Allah dan taatlah kepada Rasul-Nya dan
memegang kekuasaan di antaramu. Dan jika kamu berselisih
kepada orang-orang
mengenai sesuatu yang hal
maka kembalikanlah memegang
itu kepada Allah
kekuasaan
dan di kamu
Rasul-Nya, jika antaramu.
memangDan jikakepada
beriman kamuAllah dan
berselisih
Hari Kemudian. Hal mengenai sesuatu
demikian itu paling baik danmaka
paling bagus
kembalikanlah hal itu
akibatnya.” kepada
(QS.4 An-NisaAllah
: 60) dan
Rasul-Nya, jika kamu memang beriman
kepada Allah dan Hari Kemudian. Hal
Saya mengemukakan ayat ini tidak saja untuk
menggambarkan kategori bentuk kerajaan tetapi juga guna
menekankan bahwa menurut Al-Quran kadang-kadang sistem
- 300 -
demokrasi tidak selalu menjadi pilihan paling benar. Dalam
sistem demokrasi bisa saja terjadi mayoritas rakyat tidak bisa
menemukan nilai-nilai pokok dari kepemimpinan seorang dan
akan memprotes jika yang bersangkutan dipaksakan dipilih
sebagai pemimpin mereka. Berdasarkan semua kriteria politis,

2519
Islam dan Isyu Kontemporer

penunjukannya akan dianggap sebagai diktatorial. Mungkin


untuk kepentingan publik yang bersangkutan memang baik
tetapi opini umum tidak bisa menerimanya.
Kelemahan inheren dari pemilihan secara demokratis
adalah kenyataan bahwa rakyat melakukan pilihannya
berdasarkan kesan-kesan impresi permukaan dan kinerja
terakhir dari si calon, sedangkan nilai-nilai kepemimpinan
sehat yang seharusnya ada malah sulit diketahui.
Kita bisa melihat bahwa dalam sejarah umat yang dicintai
Tuhan, ada saat-saat dimana keselamatan politis mereka
membutuhkan bantuan intervensi samawi. Pada saat demikian,
Tuhan sendiri yang menentukan pemilihan raja atau pemimpin.
Dari sini jangan disimpulkan bahwa semua raja dan pemimpin
umat adalah pilihan Tuhan. Kesalahpahaman seperti inilah yang
umum terjadi dalam sistem pemerintahan abad pertengahan
umat Kristen dan pandangan seperti ini tidak dianut Al-Quran.
Contohnya ketika Raja Richard mengeluh:
“Bahkan semua air laut yang menggelora pun tidak
dapat mencuci minyak urap dari seorang raja yang diurapi.
(Shakespeare)”

4. Definisi Demokrasi

Konsep demokrasi meskipun berasal dari Yunani,


sebenarnya didasarkan pada pidato presiden Abraham Lincoln
di Gettysburg yang menyatakan pemerintahan dari rakyat, oleh
rakyat, untuk rakyat. Kata-kata itu merupakan klise yang amat
menarik tetapi jarang diterapkan sepenuhnya di mana pun di
muka bumi ini.

252
10
Bab V: Kedamaian Politis

Bagian ketiga yaitu untuk rakyat definisinya sangat kabur


dan bisa membahayakan. Apa yang dapat dideklarasikan secara
pasti sebagai untuk rakyat? Dalam suatu sistem yang menganut
pola mayoritas seringkali terjadi bahwa apa yang dianggap
untuk rakyat sebenarnya adalah untuk mayoritas rakyat dan
tidak berlaku bagi sisa minoritasnya.
Dalam sistem demokrasi bisa juga terjadi keputusan-
keputusan yang sangat penting ditentukan oleh mayoritas
absolut. Namun kalau ditelaah dan dianalisis lebih lanjut data
dan faktanya, ternyata sebenarnya yang diputus itu berasal dari
kelompok minoritas yang dilambungkan secara demokratis
dan diterapkan pada mayoritas. Salah satu kemungkinan
penyebabnya adalah bahwa partai yang berkuasa memperoleh
kekuasaannya setelah dalam proses pemilihan umum
kemudian menggandeng kelompok minoritas di berbagai
faksi, karena memang tidak selalu partai yang berkuasa itu
mendapat dukungan mayoritas saat pemilihan umum. Kalau
pun kemudian partai tersebut berhasil berkuasa, masih banyak
hak yang bisa terjadi selama masa pemerintahannya. Opini
publik bisa saja berubah drastis sehingga pemerintahan yang
ada tidak lagi mewakili mayoritas. Proses gradual perubahan
minat selalu terjadi dalam setiap perubahan pemerintah.
Kalau pun pemerintah bersangkutan tetap populer di
mata pemilihnya, bisa saja terjadi bahwa ketika mengambil
suatu keputusan penting, sebagian besar anggota partai yang
berkuasa dalam hati sebenarnya tidak setuju dengan mayoritas
tetapi karena loyalitas partai mereka harus patuh. Jika
perbedaan pandang itu berkaitan dengan kelebihan kekuatan
partai yang berkuasa dibanding partai oposan, maka lebih
sering terjadi bahwa keputusan yang katanya mayoritas itu
sebenarnya merupakan keputusan minoritas yang diterapkan
pada rakyat keseluruhan.

253
11
Islam dan Isyu Kontemporer

Kita juga menyadari bahwa konsep mengenai apa yang


baik untuk rakyat nyatanya berubah dari masa ke masa. Jika
keputusan tidak berdasarkan prinsip absolut maka apa yang
dianggap baik untuk rakyat akan selalu mengalami pergeseran
kebijakan dengan berjalannya waktu. Apa yang dianggap baik
hari ini mungkin dianggap buruk keesokan harinya dan baik
lagi lusanya.
Bagi orang awam keadaan ini menimbulkan situasi gamang.
Eksprimen sistem komunisme dalam skala raksasa selama lebih
dari setengah abad juga sebenarnya didasarkan pada slogan
untuk rakyat. Adapun pemerintahan sosialis tidak semuanya
bersifat diktatorial.
Berkaitan dengan pemerintahan oleh rakyat disini perlu
dicatat bahwa garis yang membedakan antara negara sosialis
dan negara demokratis nyatanya amat tipis dan terkadang tidak
ada. Bagaimana orang bisa menuduh bahwa pemerintahan yang
dipilih di negeri-negeri sosialis memperoleh kekuasaannya
tidak oleh rakyat? Memang benar dalam negara totaliter
dimungkinkan mendiktekan calon pilihan kepada dewan
pemilih. Nyatanya hal yang sama dan bahkan taktik-taktik
canggih lainnya dilakukan, kecuali di beberapa negara tertentu
di Barat, di negara-negara dengan sistem pemerintahan
demokratis.
Adalah suatu kenyataan bahwa demokrasi di sebagian besar
dunia tidak sepenuhnya dilaksanakan dan jarang pemilihan
umum oleh rakyat. Melalui cara-cara patgulipat pemilihan,
dagang sapi, teror polisional dan cara korup lainnya, semangat
dan isi demokrasi di dunia ini sudah tercemar sehingga pada
akhirnya tersisa sedikit saja yang bisa disebut masih murni
demokratis.

254
12
Bab V: Kedamaian Politis

5. Definisi Demokrasi Menurut Islam

Menurut Al-Quran, umat manusia bebas memilih sistem


pemerintahan yang paling cocok untuk mereka. Demokrasi,
kerajaan, sistem kesukuan atau feodalisme bisa saja diterima
sepanjang diterima oleh rakyat sebagai warisan tradisi
masyarakat mereka masing-masisng.
Hanya saja yang disukai dan paling direkomendasikan oleh
Al-Quran adalah demokrasi. Umat Muslim dianjurkan memiliki
sistem demokrasi meskipun tidak sepenuhnya sama dengan
pola demokrasi Barat.
Islam tidak ada memberikan definisi hampa mengenai
demokrasi. Agama ini hanya mengatur tentang prinsip-prinsip
penting saja dan sisanya diserahkan kepada umat. Ikutilah dan
kalian akan menerima manfaat, tinggalkan dan kalian akan
dihancurkan.

6. Dua Pilar Dalam Konsep Demokrasi


Menurut Islam

Hanya ada dua pilar bagi konsep demokrasi menurut Islam,


yaitu:
(1). Pemilihan umum secara demokratis harus
didasarkan pada azas amanah dan kejujuran. Islam
mengajarkan bahwa ketika kita memberikan suara
dalam pemilihan umum, lakukanlah hal itu dengan
kesadaran bahwa Tuhan mengawasi kita dan kita harus
mempertanggungjawabkan keputusan yang diambil.

255
13
Islam dan Isyu Kontemporer

Pilihlah mereka yang paling mampu mengemban amanat


nasional dan mereka adalah orang-orang yang dapat
dipercaya. Implisit dalam ajaran ini ketentuan bahwa
mereka yang memiliki hak pilih harus melaksanakan
haknya itu, kecuali memang ada kondisi di luar kendali
yang menjadikannya berhalangan.
(2). Pemerintah harus berfungsi atas dasar prinsip keadilan
mutlak. Pilar kedua dari demokrasi menurut Islam
ini mengatur bahwa apa pun keputusan yang diambil,
lakukan dengan berlandas pada prinsip keadilan mutlak.
Baik berkaitan dengan masalah politis, agama, sosial atau
pun ekonomis, keadilan tidak boleh dikompromikan.
Setelah terbentuknya pemerintahan, pemungutan suara
di dalam partai pun harus selalu berorientasi pada
keadilan. Dengan kata lain, tidak boleh mempengaruhi
proses pengambilan keputusan karena kepentingan
kelompok atau pertimbangan politis. Dalam jangka
panjang, semua keputusan yang dilakukan dalam
semangat ini akan benar-benar dari rakyat, oleh rakyat
dan untuk rakyat.

7. Perlunya Bermusyawarah

Substansi demokrasi secara tegas dibahas dalam Al-


Quran dan sepanjang berkaitan dengan tuntunan bagi
umat Muslim, walaupun sistem kerajaan tidak juga ditolak,
sistem demokrasilah yang lebih disukai dibanding sistem
pemerintahan lainnya. Menguraikan bagaimana seharusnya
masyarakat Islam, Al-Quran menyatakan:

256
14
ditolak, sistem demokrasilah yang lebih disukai dibanding
sistem pemerintahan lainnya. Menguraikan bagaimana
seharusnya masyarakat Islam, Al-Quran menyatakan:
Bab V: Kedamaian Politis

‫ْي‬ ُّ ‫َش ٍء ف ََم َتاعُ الْ َح ٰيو ِة‬


ِ ّٰ ‫الد ْن َيا َو َما ِع ْن َد‬
ٌ ْ ‫اّلل َخ‬ ْ َ ‫ف ََمٓا ا ُ ْو ِت ْي ُت ْم ِّم ْن‬
‫َّوا َب ْٰٰق لِل َّ ِذ ْي َن ٰا َم ُن ْوا َوع َٰٰل َربِّ ِه ْم يَ َت َوك َّل ُْو َن َوالَّ ِذ ْي َن يَ ْج َت ِن ُب ْو َن‬
‫َض ُب ْوا ُه ْم يَ ْغ ِف ُر ْو َن َوالَّ ِذ ْي َن‬ ِ ‫ك َٰبٰٓ ِئ َر ْاْلِ ْث ِم َوالْف ََوا ِح َش َواِذَا َما غ‬

ْ ُ َ ‫الصلٰوةَ َوا َ ْم ُر ُه ْم ُش ْو ٰرى بَ ْي‬


‫هَن َو ِم ّمَا‬ َّ ‫ا ْس َت َجابُ ْوا ل َِر ِّب ِه ْم َواَقَا ُموا‬
‫هَن ُي ْن ِف ُْو َن َوالَّ ِذيْ َن اِذَا ا َ َ ا َب ُه ُم ال َْب ْغ ُ ُه ْم َي ْن َت ِص ُر ْو َن‬ْ ُ ٰ ْ‫َر َزق‬

Apa“Apa
juajua punyang
pun yang telah
telahdiberikan kepadamu
diberikan kepadamuhanyalah
perbekalan
hanyalah sementara
perbekalanuntuk kehidupan
sementara ini, tetapi apa yang
untuk
adakehidupan
di sisi Allahini,
adalah
tetapi apa yang ada di sisi mereka
lebih baik dan lebih kekal bagi
yang
Allahberiman
adalahdan bertawakal
lebih baik dankepada
lebihTuhan
kekalmereka.
bagi Dan
mereka yang menjauhi dosa-dosa lebih besar dan kekejian-
mereka yang beriman dan bertawakal kepada
kekejian, dan apabila mereka marah, mereka memberi ampun.
Tuhan mereka. Dan mereka yang menjauhi
Dan orang-orang yang mematuhi seruan Tuhan mereka dan
dosa-dosa lebih besar dan kekejian-kekejian,
mendirikan sembahyang, dan yang urusan mereka diputuskan
dan apabila mereka marah, mereka memberi
dengan musyawarah di antara mereka dan mereka yang
ampun. Dan orang-orang yang mematuhi
membelanjakan apa yang telah Kami rezekikan kepada mereka.
seruan
Dan merekaTuhan mereka
yang apabila dan mendirikan
suatu keaniayaan telah dilakukan
sembahyang, dan yang urusan
terhadap mereka, membela diri.” mereka
(QS.42 Asy-Syura: 37 - 40)
- 306 -
Kata-kata Arab Amruhum Shūrā Bainahum (urusan
mereka diputuskan dengan musyawarah di antara mereka)
berkaitan dengan kehidupan politis masyarakat Muslim,
jelas mengindikasikan bahwa dalam masalah pemerintahan,
keputusan-keputusan harus diambil secara musyawarah. Hal
ini mengingatkan pada bagian pertama dari definisi tentang
demokrasi yaitu pemerintahan dari rakyat. Keinginan bersama
dari rakyat menjadi peraturan legislatif melalui musyawarah.

257
15
dari definisi tentang demokrasi yaitu pemerintahan dari
rakyat. Keinginan bersama dari rakyat menjadi peraturan
Islam dan Isyu Kontemporer
legislatif melalui musyawarah.
Bagian kedua dari definisi demokrasi menyangkut oleh
Bagian
rakyat. Hal inikedua dari definisi
dijelaskan dalam demokrasi
ayat: menyangkut oleh
rakyat. Hal ini dijelaskan dalam ayat:

‫ت اِ ه ىٰل ا َّ ْهلِ َّها‬


ِ ‫اّلل يَّاْ ُم ُرك ُْم ا َّ ْن ُت َّؤدُّوا ْاْل هَّم هن‬
َّ ّ‫اِ َّّن ه‬
“Sesungguhnya Allah memerintahkan kamu supaya
Sesungguhnya Allah memerintahkan
menyerahkan amanat-amanat kepada yang kamu
berhak
supaya menyerahkan amanat-amanat
menerimanya” (QS.4 An-Nisa : 59) kepada
yang berhak menerimanya . . . (S.4 An-Nisa:
Berarti
59) bahwa kapan saja kita menyatakan keinginan untuk
memilihbahwa
Berarti penguasa di atas
kapan kita,kita
saja selalu tempatkan kepercayaan
menyatakan keinginan
pada orang yang tepat.
untuk memilih penguasa di atas kita, selalu tempatkan
kepercayaan pada orang
Hak rakyat untuk yang tepat.penguasanya disinggung
memilih
juga rakyat
Hak tetapi secara
untuk insidentil. Tekanan utamanya
memilih penguasanya adalahjuga
disinggung pada
bagaimana seseorang melaksanakan haknya itu.
tetapi secara insidentil. Tekanan utamanya adalah padaUmat Muslim
diingatkan bahwa
bagaimana bukan
seseorang hanya masalah
melaksanakan melaksanakan
haknya hak
itu. Umat
mereka dengan cara bagaimana, yang harus diperhatikan
adalah amanat nasional.- 307
Dalam
- masalah pengembanan
amanat, seseorang tidak mempunyai banyak pilihan. Kita
harus melaksanakan amanah itu dengan kejujuran, integritas
dan semangat tidak mementingkan diri sendiri. Amanah harus
berada pada mereka yang berhak.
Banyak ilmuwan Muslim mengutip ayat di atas sebagai
penyokong sistem dan teori demokrasi seperti yang dipahami
dalam filsafat politik Barat, sedangkan sebenarnya hal itu baru
sebagian benar.
Sistem musyawarah sebagaimana dikemukakan Al-
Quran tidak memberikan tempat bagi partai-partai politik
dari demokrasi Barat kontemporer. Tidak juga memberikan
kesempatan kepada gaya dan semangat perdebatan politik
dalam parlemen dan majelis perwakilan yang dipilih secara
demokratis. Perlu dicatat bahwa berkaitan dengan bagian kedua

258
16
Bab V: Kedamaian Politis

dari definisi demokrasi, menurut konsep permusyawaratan


ini, hak memilih adalah mutlak milik pemilih tanpa boleh ada
persyaratan yang mencampuri hak tersebut.
Berdasarkan norma-norma demokrasi yang sekarang
berjalan, si pemilih boleh saja memberikan suaranya kepada
sebuah boneka atau meremas atau membuang kertas tanda
pilihnya ke kotak sampah dan bukan ke kotak suara. Yang
bersangkutan tidak bisa ditegur atau disalahkan sebagai telah
merusak suatu prinsip demokrasi.
Adapun menurut definisi Al-Quran, seorang pemilih
bukanlah penguasa mutlak hak suaranya melainkan sebagai
pengemban amanat. Sebagai pengemban ia harus melaksanakan
amanatnya secara adil dan tegas dimana dan kepada siapa yang
berhak. Ia harus selalu awas dan menyadari bahwa ia akan
mempertanggungjawabkan tindakannya itu kepada Tuhan-nya.
Dalam pandangan konsep Islam demikian, kalau suatu partai
politik telah menominasikan seorang calon sedangkan seorang
anggota partai itu menganggap calon bersangkutan akan gagal
mengemban amanat nasional, maka anggota tersebut sebaiknya
keluar dari partainya daripada memberikan suaranya kepada
seseorang yang tidak seharusnya diberi kepercayaan. Kesetiaan
kepada partai tidak boleh mempengaruhi pilihannya itu.
Jadi sebagai pengulangan, amanat harus dilaksanakan
dengan itikad baik. Karena itu semua pemilih harus
berpartisipasi penuh melaksanakan hak pilihnya di dalam
suatu pemilihan umum, kecuali ia memang berhalangan. Kalau
tidak, maka yang bersangkutan dianggap gagal mengemban
amanatnya sendiri. Dalam konsep demokrasi menurut Islam
tidak ada tempat untuk absenteeisme atau menahan diri tidak
memilih (golput?) sebagaimana terjadi di Amerika Serikat
dimana hampir separuh pemilih tidak menggunakan hak
pilihnya.

259
17
Islam dan Isyu Kontemporer

8. Kerancuan Tentang Sifat Dasar


Dari Pemerintahan Islam

Sekarang ini bertambah populer di antara para pemikir


politik Muslim di masa kontemporer ini yang mengatakan
bahwa Islam memilih demokrasi. Menurut filsafat politik
mereka,
mereka,karena
karenaTuhan
Tuhanadalah kedaulatan
adalah tertinggi
kedaulatan maka
tertinggi maka
kerajaan adalah milik-Nya.
kerajaan adalah milik-Nya.
Kerajaan absolut adalah milik Tuhan. Al-Quran
Kerajaan absolut adalah milik Tuhan. Al-Quran
menyimpulkan bidang kekuasaan-Nya dalam ayat:
menyimpulkan bidang kekuasaan-Nya dalam ayat:

‫ا اْل َف ِل ُك اْل َف ُّك َف ِلا ٰع َف ِل َّف ُك َف َف ُكّ اْل َف ْل ِل اْل َف ِل ْل ِل‬


‫َف َف ٰع َفا ٰعّ ُك‬
“Maka Mahaluhur Allah, Raja yang sebenar-benarnya. Tiada
Maka Mahaluhur Allah, Raja yang sebenar-
tuhan selain Dia. Tuhan arasy yang sangat mulia.”
benarnya. Tiada tuhan selain Dia. Tuhan
(QS.23 Al-Muminum : 117)
arasy yang sangat mulia. (S.23 Al-Muminum:
117)
Prinsip fundamental bahwa semua kekuasaan untuk
Prinsip fundamental
memerintah bahwamilik
pada akhirnya semua
Tuhankekuasaan
dan Dia adalahuntuk Raja
memerintah pada akhirnyadalam
segalanya, dikemukakan milikcara
Tuhan dan Dia adalah
berbeda-beda di dalam
Raja segalanya,
Al-Quran dimana dikemukakan dalam
ayat di atas hanya cara
salah berbeda-beda
satu di
contoh saja. Dalam
dalam Al-Quran
menjalankan dimanapolitik,
aktivitas ayat kerajaan
di atas hanya salah satu
Tuhan diekspresikan
contoh saja.cara:Dalam menjalankan aktivitas politik,
dalam dua
kerajaan
(a). Tuhan
Hukumdiekspresikan dalamberdasarkan
Syariah yang disusun dua cara: Al-Quran dan
(a). Hukum Rasulullahyang
sunah Shariah saw disusun berdasarkan
sebagaimana dirawikan olehAl- para
Quran dan sunah Rasulullah s.a.w. sebagaimana
Muslim awal, menduduki tempat tertinggi. Hukum ini
dirawikanberisiolehpedoman-pedoman
para Muslim awal, pokokmenduduki tempatdan
untuk legistatif,
tertinggi. pemerintahan
Hukum ini yang berisitelah
pedoman-pedoman pokok
dipilih secara demokratis
untuk legistatif,
tidak bolehdan pemerintahan
merobah KeputusanyangTuhan.telah dipilih
secara(b).
demokratis
Tidak ada tidak
prosesboleh merobah
legislatif Keputusan
yang valid Tuhan.
jika bertentangan
(b). Tidak ada proses
dengan prinsip di atas. legislatif yang valid jika
bertentangan dengan prinsip di atas.
Hanya sayangnya tidak ada kesatuan pendapat di antara
260
18
para pemikir dari berbagai sekte dalam Islam mengenai
apa yang disebut Shariah. Tetapi mengenai yang satu ini
Bab V: Kedamaian Politis

Hanya sayangnya tidak ada kesatuan pendapat di antara


para pemikir dari berbagai sekte dalam Islam mengenai apa
yang disebut Syariah. Tetapi mengenai yang satu ini semua
sependapat bahwa kuasa legislatif adalah hak prerogatif Tuhan
dan Dia telah menyatakan Keinginan-Nya melalui pewahyuan
Al-Quran kepada pendiri Islam, Rasulullahsaw. Menyangkut
bagaimana penyelenggaraan pemerintahan Muslim, pandangan
umum yang dianut ialah bahwa dalam penata¬laksanaan
sehari-hari, pemerintah sebagai yang mewakili rakyat menjadi
instrumen dari Keinginan Tuhan. Karena kedaulatan adalah
milik rakyat melalui kekuasaan yang didelegasikan, maka
sistem ini bersifat demokratis.

9. Mullahisme

Ini adalah pandangan kaku dari latar belakang pemikiran


ortodoks mengenai pengertian demokrasi modern dari rakyat
Muslim dimana dipersyaratkan bahwa Mullah (terjemahan
terdekatnya adalah ulama) memiliki hak menentukan
validitas keputusan demokrasi berdasarkan Syariah. Kalau ini
diperlakukan maka keadaannya sama saja dengan menyerahkan
otoritas legislatif tertinggi bukannya di tangan Tuhan melainkan
ke tangan golongan ortodoks atau sekelompok ulama. Kalau kita
menyadari begitu besarnya perbedaan-perbedaan fundamental
di antara para ulama Muslim itu mengenai apa yang disebut
bagian atau bukan bagian dari Syariah, maka konsekwensinya
jadi mengerikan. Begitu banyaknya aliran jurisprudensi di
dalam aliran ortodoks, bahkan di dalam satu aliran saja para
ulama itu tidak memiliki kesatuan pendapat atas suatu fatwa.
Apalagi kalau diingat bahwa jurisprudensi mengenai apa yang

261
19
Islam dan Isyu Kontemporer

dimaksud sebagai Keinginan Tuhan sebagaimana dinyatakan


dalam Syariah Islam telah mengalami perubahan-perubahan
dalam berbagai periode sejarah.
Hal ini menjadi suatu masalah yang kompleks bagi dunia
kontemporer Islam yang sebenarnya masih sedang mencari
bentuk identitas sejatinya. Tambah jelas bagi para intelektual
Muslim bahwa satu-satunya titik temu di antara para ulama itu
adalah tuntutan mutlak mereka mengenai pelaksanaan Syariah.
Revolusi di Iran telah menambah gairah para Mullah di negeri-
negeri dengan mayoritas Muslim Sunni. Menurut pikiran
mereka, kalau Khomeini bisa berhasil, kenapa mereka tidak
bisa? Selanjutnya adalah fantasi mereka, negeri impian mereka.
Akhirnya umat yang menjadi bimbang. Apakah mereka akan
memilih Ayat-ayat Tuhan dan pedoman Rasulullahsaw ataukah
orang-orang dari masyarakat tidak bertuhan untuk menuntun
dan membentuk manifesto politik mereka? Masalah ini menjadi
amat sulit bagi orang awam yang merasa dirinya berada dalam
kebingungan dan kerancuan. Rakyat banyak di negeri-negeri
Muslim mengagungkan Islam dan siap mati untuk Allah dan
kehormatan Rasul-Nya. Namun ada sesuatu dalam skenario
keseluruhan yang membingungkan mereka, menimbulkan
kegalauan dan rasa takut yang sangat. Walaupun pemerintah
katanya amat mencintai Allah dan Rasul-Nya, tetapi begitu
banyak kenangan berdarah di masa lalu akibat pengaruh para
Mullah atau mereka yang memanfaatkan Mullahisme untuk
mencapai keuntungan politis mereka.
Adapun para politisi Muslim, mereka kelihatannya terpecah
dan tidak bisa memutus. Beberapa dari mereka tidak tahan
untuk memanfaatkan situasi demikian dengan cara berpihak
kepada para Mullah dan membantu mereka. Di dalam hati
kecil, mereka berharap bahwa pada saat pemilihan umum nanti
bukan para Mullah yang dipilih sebagai penjaga Syariah tetapi

262
20
pemilihan umum nanti bukan para Mullah yang dipilih
sebagai penjaga Shariah tetapi dirinya sendiri. Mereka
mengharapkan rakyat banyak akan lebih Bab mempercayai
V: Kedamaian Politis
mereka sebagai penjaga Shariah dibanding dengan para
Mullah
dirinyakarena
sendiri.hidup
Merekamasih akan lebih rakyat
mengharapkan mudahbanyakdi bawah
akan
pemerintahan mereka dibanding pengendalian kaku
lebih mempercayai mereka sebagai penjaga Syariah dibanding dan
kejam
dengandari
parapara ‘penjaga
Mullah surga’masih
karena hidup tersebut.
akan Para politisidi
lebih mudah
yang
bawahlebih berhati-hati
pemerintahan yaitudibanding
mereka mereka pengendalian
yang memiliki kaku
pandangan
dan kejamjauhdarikemuka, sudah surga’
para ‘penjaga melihat bahwa Para
tersebut. ini adalah
politisi
permainan yang berbahaya. Hanya saja sayangnya mereka
yang lebih berhati-hati yaitu mereka yang memiliki pandangan
kemudian
jauh kemuka,menjadi minoritas.
sudah melihat bahwa Susah
ini adalahmembayangkan
permainan yang
berbahaya.
bahwa Hanyakemunafikan,
politik, saja sayangnyakebenaran
mereka kemudian menjadi
dan prinsip-
minoritas. Susah membayangkan bahwa politik, kemunafikan,
prinsip serta nilai-nilai luhur bisa bergandengan tangan.
kebenaran
Pada akhirnyadankalangan
prinsip-prinsip serta
intelektual akannilai-nilai luhur bisa
lebih cenderung
kepada demokrasi. Mereka mencintai Islamintelektual
bergandengan tangan. Pada akhirnya kalangan tetapi
akan lebih cenderung
ketakutan kepada demokrasi.
akan pemerintahan Mereka mencintai
theokratik. Mereka
Islam tetapi ketakutan akan pemerintahan theokratik. Mereka
menganggap demokrasi bukan sebagai alternatif dari
menganggap demokrasi bukan sebagai alternatif dari Islam,
Islam, melainkan sebagai filsafat politik belaka. Al-Quran
melainkan sebagai filsafat politik belaka. Al-Quran sendiri
sendiri menyarankan sistem demokrasi:
menyarankan sistem demokrasi:

َّ ‫َوالَّ ِذ ْي َن ا ْس َت َجا ُب ْوا ل َِر ِّب ِه ْم َواَقَا ُموا‬


‫الصلٰوةَ َوا َ ْم ُر ُه ْم ُش ْو ٰرى‬

َ ‫َب ْ َ ُ ْ َو ِم َّا َر َ ْق ٰ ُ ْ ُي ْ ِ ُْو‬


“Orang-orang yang mematuhi seruan Tuhan mereka, dan
Orang-orang yang mematuhi seruan Tuhan
mendirikan sembahyang, dan yang urusan mereka diputuskan
mereka,
dengan dan mendirikan
musyawarah sembahyang,
di antara mereka, danyang
dan mereka
yang urusan
membelanjakan mereka
apa yang diputuskan
telah Kami rezekikan denganmereka.”
kepada
rezekikan kepada
musyawarah di mereka.
antara (S.42
mereka, Asy-Syura:
(QS.42 Asy-Syura : 39)dan mereka
39)
yang membelanjakan apa yang telah Kami

‫ب‬
ُّ ‫اّلل ُي ِح‬ ِ ّ‫ت فَ َت َوك َّ ْل ع َََل ه‬
َ ّ‫اّلل اِ َّن ه‬ َ ‫او ْر ُه ْم ِِف ْاْل َ ْم ِر فَاِذَا َع َز ْم‬
ِ ‫َو َش‬
- 313 -

َ ْ ِ ّ ِ‫ااْ ُ َت َوك‬
“dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan yang
. . . dan bermusyawarahlah dengan mereka
dalam urusan yang penting, dan apabila 263
21
engkau telah mengambil suatu ketetapan
maka bertakwalah kepada Allah.
Islam dan Isyu Kontemporer

penting, dan apabila engkau telah mengambil suatu ketetapan


maka bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah mencintai
orang-orang yang bertawakal.” (QS.3 Ali-Imran: 160)

Sebagai akibat dari pertarungan antar berbagai faksi


tersebut maka negeri-negeri Islam yang muda seperti Pakistan
jadi berada dalam kebingungan, kerancuan dan kontradiksi.
Para pemilih amat tidak menyukai kembalinya para ulama ke
dewan perwakilan. Bahkan pada saat-saat sedang keranjingan
Syariah pun, tidak sampai sepuluh persen ulama yang berhasil
memenangkan pemilihan umum. Hanya saja karena mereka
sudah komit pada penegakan Syariah sebagai imbalan
mendapat dukungan dari para ulama, para politisi tersebut jadi
salah tingkah. Jauh di dalam relung kalbu mereka, para politisi
itu meyakini bahwa penerapan Syariah (menurut pandangan
para ulama) dalam kenyataannya bersifat paradoksal dengan
prinsip-prinsip legislatif suatu dewan perwakilan yang dipilih
secara demokratis.
Kalau otoritas legislatif berada di tangan Tuhan
sebagaimana keyakinan umat Muslim, maka konsekwensinya
adalah hal itu menjadi hak prerogatif para ulama yang dianggap
memahami dan berhak menentukan apa yang dimaksud dengan
Syariah. Dalam skenario seperti itu maka proses pemilihan
dewan legislatif menjadi tidak ada artinya dan sia-sia saja.
Seolah-olah para anggota parlemen sepertinya hanya tinggal
membubuhkan tanda tangan di garis titik-titik seperti yang
ditunjukkan para Mullah.
Tragis memang bahwa tidak ada politisi atau pun
intelektual yang benar-benar mencoba menyelami dan
mempelajari bentuk-bentuk pemerintahan sebagaimana
dikemukakan oleh Al-Quran.

264
22
Bab V: Kedamaian Politis

10. Perpecahan Kesetiaan


Antara Negara Dan Agama

Tidak ada kontradiksi antara Ayat Tuhan dengan Perbuatan


Tuhan. Dalam Islam, tidak ada pertentangan antara loyalitas
kepada negara dan kepada agama. Namun masalah ini tidak
hanya berkaitan dengan Islam saja. Banyak sekali episode dalam
sejarah manusia dimana negeri-negeri mapan dikonfrontasikan
dengan permasalahan ini.
Kerajaan Rumawi khususnya dalam periode tiga abad
pertama Masehi menyalahkan agama Kristen atas terpecahnya
kesetiaan rakyat antara kerajaan dan agama Kristen. Tuduhan
dari negara bahwa mereka sudah berkhianat dan tidak setia
kepada Kaisar itu telah menimbulkan penganiayaan paling
tidak berperikemanusiaan kepada umat Kristen awali.
Pergulatan serupa antara Gereja dengan negara kemudian
menjadi salah satu faktor penting dalam pembentukan sejarah
Eropa. Contohnya, Napoleon Bonaparte menuduh Katolik Roma
telah terpecah kesetiaannya dimana ia menekankan bahwa
kesetiaan pertama seharusnya kepada rakyat dan pemerintah
Perancis dan Paus dari Vatican tidak boleh ikut mengatur umat
Katolik di Perancis dan juga tidak diperkenankan Katolik Roma
mencampuri urusan kenegaraan.
Belum lama ini, komunitas saya sendiri yaitu Jemaat
Ahmadiyah di Pakistan menghadapi problem serius di bidang
ini. Dengan meningkatnya pengaruh ulama berpandangan abad
pertengahan di bawah naungan Jendral Zia-ul-Haq (diktator
militer yang paling lama memerintah di Pakistan) para anggota
Jemaat Ahmadiyah menjadi bulan-bulanan tuduhan bahwa
mereka telah berbagi kesetiaannya. Pemerintah Pakistan di
bawah Jenderal Zia bahkan mengeluarkan edaran Kertas Putih

265
23
Islam dan Isyu Kontemporer

yang menyatakan bahwa kaum Ahmadi tidak setia kepada Islam


mau pun kepada negara Pakistan.
Ini adalah semangat kegilaan yang sama dengan subyek
yang baru. Anggurnya tetap sama meskipun pialanya telah
berganti.
Beberapa waktu yang lalu ketika muncul kasus Salman
Rushdie yang menghebohkan, umat Muslim di Inggris dan di
berbagai tempat di Eropa menghadapi problem sama dimana
mereka dituduh telah berbagi kesetiaannya. Walaupun
intensitasnya kemudian tidak sampai mendidih namun potensi
kerusakan yang dibawanya terhadap hubungan antar komunitas
jangan dianggap sepele.

11. Apakah Agama Harus Memiliki


Otoritas Legislatif?

Hal ini merupakan fenomena universal yang belum pernah


ditelaah secara mendalam. Baik politisi atau pun pimpinan
keagamaan belum ada yang menjelaskan garis tipis yang
memisahkan antara agama dengan negara.
Sepanjang menyangkut umat Kristiani, masalah tersebut
seharusnya sudah selesai ketika Jesusra memberikan
jawabannya yang masyhur kepada kaum Farisi:
“Lalu kata Jesus kepada mereka: ‘Berikanlah kepada
Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan
kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah.”
(Injil Matius 22:21)

266
24
Bab V: Kedamaian Politis

Beberapa kata di atas itu penuh dengan kebijakan. Rasanya


tidak perlu menambahkan apa-apa lagi.
Agama dan penataan kenegaraan adalah dua dari sekian
banyak roda kendaraan yang membawa masyarakat. Dalam
kenyataan sebenarnya tidak relevan apakah rodanya dua, empat
atau delapan, sepanjang roda-roda itu mantap orientasinya dan
berputar dalam orbitnya masing-masing. Dalam hal seperti itu
tidak akan ada masalah konflik atau pun konfrontasi.
Sejalan dengan ajaran-ajaran samawi sebelumnya, Al-
Quran memperjelas tema ini dengan memberikan batasan
pada ruang lingkup aktivitas tiap komponen masyarakat. Tidak
berarti bahwa tidak ada titik temu atau landasan berpijak yang
sama dimana negara dan agama bisa berbagi. Memang benar
ada titik sentuh demikian tetapi sebatas semangat kerjasama di
antara keduanya. Masing-masing tidak akan memonopoli yang
lain.
Sebagai contoh, banyak sekali ajaran moral dalam tiap
agama yang kemudian menjadi bagian integral dari perundang-
undangan di semua negara di dunia. Di suatu negara, mungkin
sebagian kecil, sedangkan di negara lain relatif banyak
perundang-undangannya yang mengikuti ajaran agama
panutan. Hukuman yang diberikan bisa saja ringan atau pun
keras, tetapi kemarahan agama atas suatu kejahatan yang
diganjar hukuman tidak akan disebutkan sebagai rujukan
dalam perundang-undangan mana pun. Kaum beragama bisa
saja tidak sependapat dengan beberapa hukum sekuler, namun
jarang sekali mereka memilih konfrontasi dengan pemerintah
berkaitan dengan masalah tersebut.
Hal itu tidak saja berlaku pada umat Muslim dan Kristiani
saja tetapi juga pada semua agama di dunia. Kita tahu
bahwa hukum agama Hindu yang murni yaitu Manusmarti
sama sekali berbeda dengan perundang-undangan sekuler

267
25
Islam dan Isyu Kontemporer

pemerintahan politis di India, namun nyatanya rakyat negeri


itu bisa berkompromi menerimakan keadaannya.
Kalau saja hukum agama secara serius diberlakukan
terhadap sistem politik di berbagai negara maka di dunia ini
akan terjadi banjir darah. Syukurlah bagi umat manusia bahwa
keadaannya tidak demikian.
Sepanjang menyangkut agama Islam, maka semestinya
tidak akan ada masalah karena prinsip utama dan yang tidak
bisa ditawar dalam ajaran Islam adalah prinsip keadilan
mutlak. Prinsip tersebut tetap bersifat sentral dan fundamental
untuk semua bentuk pemerintahan yang mengklaim sebagai
bersifat Islami. Namun sayangnya, titik tumpu yang paling
pokok dalam pemahaman kenegarawanan Islami malah kurang
sekali dimengerti oleh para pemikir Muslim. Mereka gagal
melihat perbedaan antara aplikasi perundangan umum tentang
kejahatan yang bersifat universal tanpa keterpengaruhan
agama dengan kejahatan-kejahatan yang memang berkaitan
dengan agama bersangkutan. Khusus yang terakhir ini, hanya
para pengikut agama bersangkutan saja yang bisa dituntut
secara hukum.
Kedua kategori tersebut tidak secara jelas didefinisikan.
Terdapat bidang abu-abu dimana kejahatan umum bisa
beraroma agama atau moral disamping memang ada nyata-
nyata pelanggaran terhadap norma-norma kemanusiaan yang
berlaku umum. Sebagai contoh, pencurian adalah kejahatan
yang bervariasi penuntutan maupun vonis hukumannya. Begitu
juga seperti pembunuhan, mabuk dan gangguan ketertiban
sosial, yang baik sebagian atau keseluruhan dilarang oleh
kebanyakan agama. Beberapa agama bahkan menentukan
hukuman spesifik atas pelanggaran-pelanggaran seperti itu.
Pertanyaan yang kemudian muncul adalah bagaimana
mestinya suatu negara menangani kejahatan demikian.

268
26
Bab V: Kedamaian Politis

Pertanyaan tersebut selanjutnya memunculkan pertanyaan


lain tentang apakah Islam ada memberi formula yang jelas
dan terinci untuk bisa diterapkan oleh pemerintahan Islami
dan non-Islam. Kalau pemerintahan Islam memang sudah
didefinisikan seperti itu dalam agama Islam, muncul lagi
pertanyaan lain yaitu tentang validitas dari suatu negara yang
mengatakan dirinya bernaung di bawah tatanan keagamaan
itu, serta kedaulatan¬nya memaksakan ajaran agama kepada
semua penduduk tanpa memperdulikan apakah mereka
memang termasuk penganut atau bukan.
Semua agama mempunyai tanggungjawab untuk
mengingatkan dewan legislatif terhadap masalah-masalah
moral. Tetapi tidak berarti bahwa semua perundangan lalu
dimasukkan dalam yurisdiksi agama. Melihat begitu banyak-nya
sekte-sekte agama dan perbedaan pandangan di antara sekte-
sekte serta antar agama, kalau dipaksakan maka yang akan
muncul adalah kekacauan dan anarki. Sebagai contoh, hukuman
tentang alkohol. Walaupun alkohol dilarang dalam Al-Quran,
tetapi tidak ada disebutkan spesifikasi hukuman yang patut
dikenakan. Ada yang bersandar pada hadis, namun kemudian
ditentang oleh berbagai pandangan yurispridensi. Hukuman
yang dikenakan di suatu lokalitas atau negeri nyatanya berbeda
dengan di tempat lain.
Setiap pemeluk agama mana pun bisa mengamalkan
kepercayaannya di bawah hukum yang bersifat sekuler. Ia bisa
menjalankan kebenaran tanpa ada undang-undang negara
yang mencampuri kebebasannya itu. Ia bisa melaksanakan
sembahyang dan boleh mengerjakan ibadahnya tanpa harus
menunggu perkenan khusus dari suatu perundang-undangan.
Masalah tersebut bisa juga ditinjau dari sudut menarik
lainnya. Kalau ajaran Islam menyetujui suatu pemerintahan
Muslim dimana umat Muslim merupakan mayoritas, maka

269
27
Islam dan Isyu Kontemporer

berdasarkan azas keadilan mutlak, seharusnya Islam juga


membenarkan pemerintahan lain bertindak sesuai dengan
pengaturan dari agama yang dianut mayoritas penduduknya.
Contohnya, kalau Pakistan sebagai tetangga India, harus
menerimakan penerapan hukum Hindu di negeri India maka
hal itu akan menjadi malapetaka bagi seratus juta umat Muslim
yang akan kehilangan hak hidupnya di India. Begitu juga, kalau
India menjalankan Manusmarti, kenapa Israel tidak boleh
mengatur penduduk Yahudi dan non-Yahudi menggunakan
hukum Taurat? Kalau semua ini terjadi maka hidup akan
menjadi sangat menyengsarakan, tidak saja bagi penduduk
Israel tetapi juga sejumlah besar orang Yahudi sendiri.
Kalau misalnya Islam menekankan penggunaan hukum
Syariah berdasarkan undang-undang karena penduduknya
mayoritas Muslim, maka mestinya juga bisa menerimakan
konsep adanya berbagai negara keagamaan. Keadaan demikian
akan menimbulkan situasi paradoksal yang bersifat universal
karena berdasarkan azas keadilan mutlak, maka negara
mempunyai kedaulatan untuk memaksakan hukum menurut
agama mayoritas. Akibatnya, setiap tindakan dari mereka yang
termasuk kelompok minoritas akan dihukum berdasarkan
peraturan agama yang tidak mereka yakini. Hal tersebut justru
malah jadinya menyalahi konsep keadilan mutlak.
Dilema seperti ini tidak pernah dibahas atau dicoba
pecahkan oleh para penggagas hukum Islam di tempat yang
katanya negeri-negeri Muslim. Menurut pemahaman saya
tentang ajaran Islam, semua negara tersebut seharusnya
berazas¬kan keadilan mutlak, baru bisa disebut sebagai negara
Muslim.
Berdasarkan argumentasi demikian dan ditambah lagi
konsep yang berlaku umum bahwa tidak boleh ada paksaan
dalam keimanan, maka agama tidak harus menjadi otoritas

270
28
Berdasarkan argumentasi demikian dan Bab ditambah lagi
V: Kedamaian Politis
konsep yang berlaku umum bahwa tidak boleh ada
paksaan
legislatifdalam keimanan,
yang dominan dalammaka agama tidak
penyelenggaraan harus
politik suatu
menjadi
negara. otoritas legislatif yang dominan dalam
penyelenggaraan politik suatu negara.

PEMERINTAHAN ISLAM
12. Pemerintahan
Penelitian saya tegas memberikan gambaran Islam kepada saya
bahwa Al-Quran ada mengatur mengenai pemerintahan
tanpa membedakan
Penelitian sayaapakah itu negara Muslim
tegas memberikan gambaran atau bukan.
kepada saya
Petunjuk-petunjuk bagaimana menjalankan pemerintahan
bahwa Al-Quran ada mengatur mengenai pemerintahan tanpa
dikenal umum apakah
membedakan di antara manusia,
itu negara Muslim namun Al-Quran
atau bukan. Petunjuk-
khususnya mengarahkan
petunjuk bagaimana petunjuknya
menjalankan pemerintahankepada
dikenalpara
umum
penganut Islam. namun
di antara manusia, Petunjuk
Al-Quran Al-Quran mengenai
khususnya mengarahkan
pemerintahan
petunjuknya sama
kepadabisa diterapkan
para penganutoleh agama
Islam. mana
Petunjuk saja
Al-Quran
seperti Hindu.
mengenai Sikh, Budha,
pemerintahan samaKonghucu, Kristen, oleh
bisa diterapkan Yahudi,
agama
Islam dan lain-lain. Inti ajarannya termaktub dalam ayat-
mana saja seperti Hindu. Sikh, Budha, Konghucu, Kristen,
Yahudi,
ayat yang Islam
dikutipdan lain-lain.
di muka danInti
padaajarannya termaktub dalam
ayat berikut:
ayat-ayat yang dikutip di muka dan pada ayat berikut:

ْ ُ َ ‫ك ََل ُي ْؤ ِم ُن ْو َن َح ىّّت ُي َح ِك ُّم ْو َك ِف ْي َما َش َج َر َب ْي‬


‫هَن ثُ َّم ََل‬ َ ‫ف َََل َو َر ِّب‬
‫ت َو ُي َس ِل ُّم ْوا َت ْس ِل ْي ًما‬ َ ‫يَ ِج ُد ْوا ِف ْْٓ ا َ ْنف ُِس ِه ْم َح َر ًجا ِّم ّمَا ق‬
َ ‫َض ْي‬
“Tidak, demi Tuhan engkau, mereka tidak beriman sebelum
mereka
yang menjadikan
telah engkauengkau sebagai hakim
putuskan serta dalam
merekasegala apa
Tidak, demiperselisihan
yang menjadi Tuhan di engkau, mereka
antara mereka tidak mereka
kemudian
menerima dengan sepenuh penerimaan. (S.4
beriman
tidak sebelum
mendapati suatumereka menjadikan
keberatan engkautentang
dalam hati mereka
An-Nisa: 66)
sebagai
apa hakim
yang telah dalam
engkau segala
putuskan apa yang
serta mereka menerima
menjadi perselisihan
dengan sepenuh di antara
penerimaan.” mereka
(QS.4 An-Nisa : 66)
kemudian mereka tidak mendapati suatu
ٰٓ ٰ ‫لِل و لَو ع‬
‫َٰل‬ ِ ٰٰ ِ ‫ٓاء‬
َ ‫َد‬dalam
‫قس ِط ُّش َه‬hati
ِ ْ‫ْي بِا ل‬ْ ‫ُّونُّوا ق ََوا ِم‬tentang
َ mereka ‫ٰ ٰٓياَ يُّٰ َها الَٰ ِذ‬
‫ ْي َن ٰا َم ُّنوا ك‬apa
keberatan
ْ َ ْ ٰ ْ ْ ْ
ُّ ٰٰ ‫ْيا ف‬
‫َالِل‬ ُّ َٰ‫ن ي‬-ْ ِ‫ا‬322
ًّ ْ ‫ك ْن َغ ِن ًّٰيا ا َ ْو فَ ِق‬ َ ْ -‫ا َنْف ُِّسك ُّْم ا َ ِو ال َْوالِ َديْ ِن َو ْاْلَق َْر ِب‬
‫ْي‬
‫ا َ ْو ٰٰل ِب ِه َما ف َََل َت َٰت ِب ُّعوا ال َْه ٰ ٰٓوى ا َ ْن َت ْع ِدل ُّْوا َواِ ْن َتل ُّْٰٓوا ا َ ْو ُّت ْع ِر ُّض ْوا فَاِ َٰن‬
271
29
‫ْيا‬
ًّ ْ ‫َان ِب َما َت ْع َمل ُّْو َن َخ ِب‬ َ ٰٰ
َ ‫الِل ك‬
‫لِل َو ل َْو ع ٰ َٰٰٓل‬
ِ ٰٰ ِ ‫ٓاء‬ َ ْ ‫ٰ ٰٓياَ ُّٰي َها الَٰ ِذ ْي َن ٰا َم ُّن ْوا ك ُّْونُّ ْوا ق ََٰوا ِم‬
َ ‫ْي ِبا لْ ِق ْس ِط ُّش َه َد‬
Islam dan Isyu Kontemporer

ُّ ٰٰ ‫ْيا ف‬
‫َالِل‬ ُّ ‫ْي اِ ْن َٰي‬
ًّ ْ ‫ك ْن َغ ِن ًّٰيا ا َ ْو فَ ِق‬ َ ْ ‫ا َ ْنف ُِّسك ُّْم ا َ ِو ال َْوالِ َد ْي ِن َو ْاْلَق َْر ِب‬
‫ا َ ْو ٰٰل بِ ِه َما ف َََل َت َٰت ِب ُّعوا ال َْه ٰ ٰٓوى ا َ ْن َت ْع ِدل ُّْوا َواِ ْن َتل ُّْٰٓوا ا َ ْو ُّت ْع ِر ُّض ْوا فَاِ َٰن‬
‫ْيا‬ َ ٰٰ
َ ‫الِل ك‬
ًّ ْ ‫َان ِب َما َت ْع َمل ُّْو َن َخ ِب‬
“Hai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang-orang
yang menjadi penegak keadilan dan jadilah saksi karena Allah
Hai orang-orang yang beriman, jadilah kamu
walaupun perkara itu bertentangan dengan dirimu sendiri
orang-orang yang menjadi penegak keadilan
atau ibu-bapak dan kaum kerabat. Baik ia yang terhadapnya
dan jadilah saksi karena Allah walaupun
kesaksian diberikan itu kaya atau miskin, maka Allah lebih
perkara itu bertentangan dengan dirimu
memperhatikan kedua mereka itu daripada kamu. Karena itu
sendiri atau ibu-bapak dan kaum kerabat.
janganlah menuruti hawa nafsu agar kamu dapat berlaku adil.
Baik ia yang terhadapnya kesaksian diberikan
Dan jika kamu menyembunyikan kebenaran atau mengelakkan
itu maka
diri, kayaketahuilah
atau miskin, maka AllahAllah
bahwa sesungguhnya lebih
itu Maha
memperhatikan kedua
Mengetahui segala mereka
sesuatu yangitu
kamu daripada
kerjakan.”
kamu. Karena itu janganlah
(QS.4 menuruti hawa
An-Nisa : 136)
Sunahnafsu agar kamu
Rasulullah dapat
s.a.w. berlaku
mengenai iniadil.
sangatDan jika Beliau
jelas.
kamu menyembunyikan
mengingatkan cara memperlakukan kebenaran bagi atau semua
Sunah Rasulullah saw
mengenai bawahan
ini sangat jelas. Beliau
mengelakkan
penguasa dan mereka diri, maka ketahuilah
yang memegang bahwa
otoritasbagi
di atas
mengingatkan cara memperlakukan bawahan semua
orang sesungguhnya
lain, Allah itu Maha mereka
karena Mengetahui akan
penguasa dan mereka yang memegang otoritas di atas
segala sesuatu yang kamu
mempertanggungjawabkan
orang lain, karena mereka akan
kerjakan.
kepemimpinannya (S.4 An-kepada
mempertanggungjawabkan
Allah Nisa:
s.w.t.136)
Hal ini telah
kepemimpinannya kepadadijelaskan juga
Allahswt. Hal inidi muka.
telah dijelaskan juga
diPokok
muka. telaah ini menunjukkan bahwa Islam
menganjurkan pemerintahan
Pokok telaah ini menunjukkan sentral
bahwayang bersifat
Islam netral
menganjurkan
dimana semua permasalahan - 323 pemerintahan
- bersifat
pemerintahan sentral yang bersifat netral dimana semua umum
dan bisa diterapkan
permasalahan pada semua
pemerintahan bersifat penduduk
umum dan bisa negeri dan
diterapkan
dimana perbedaan
pada semua agama
penduduk tidakdandimungkinkan
negeri dimana perbedaan berperan
agama
disini. Agama Islam selalu mengingatkan umat Muslim
tidak dimungkinkan berperan disini. Agama Islam selalu
mengingatkan
untuk mematuhiumat Muslimdalam
hukum untuk semua
mematuhi hukum dalam
permasalahan
semua permasalahan duniawi:
duniawi:

ِ ُ ‫الر ُس ْو َل َوا‬
‫وِل ْاْل َ ْم ِر‬ َ ّٰ ‫ٰ ٰٓياَ ُّي َها الَّ ِذ ْي َن ٰا َم ُن ْٰٓوا ا َ ِط ْي ُعوا‬
َّ ‫اّلل َوا َ ِط ْي ُعوا‬
‫الر ُس ْو ِل اِ ْن ُك ْن ُتم‬ ِ ّٰ ‫َش ٍء فَ ُر ُّد ْو ُه اِ َِل‬
َّ ‫اّلل َو‬ ْ َ ْ ‫ِم ْنك ُْم فَ ِا ْن َت َنا َز ْع ُت ْم ِِف‬
30 ْ
272
َ ً ْ‫اّلل َوال َْي ْو ِ ْاْلٰ ِ ِر ٰ لِ َ َ ْ َّوا َ ْ َ ُن َتاْ ِو ي‬
ِ ّٰ ِ ‫ُت ْ ِم ُن ْو َن‬
untuk mematuhi hukum dalam semua permasalahan
duniawi:

َ ّٰ ‫ٰ ٰٓياَ ُّي َها الَّ ِذ ْي َن ٰا َم ُن ْٰٓوا ا َ ِط ْي ُعوا‬


Bab V: Kedamaian Politis
ِ ُ ‫الر ُس ْو َل َوا‬
‫وِل ْاْل َ ْم ِر‬ َّ ‫اّلل َوا َ ِط ْي ُعوا‬
‫الر ُس ْو ِل اِ ْن ُك ْن ُت ْم‬ ِ ّٰ ‫َش ٍء فَ ُر ُّد ْو ُه اِ َِل‬
َّ ‫اّلل َو‬ ْ َ ْ ‫ِم ْنك ُْم فَ ِا ْن َت َنا َز ْع ُت ْم ِِف‬
َ ً ‫اْل ِ ِر ٰ لِ َ َ ْ َّوا َ ْ َ ُن َتاْ ِو ْي‬ ِ ّٰ ِ ‫ُت ْ ِم ُن ْو َن‬
ٰ ْ ِ ‫اّلل َوال َْي ْو‬

Hai “Hai orang-orang


orang-orang yang beriman,
yang beriman, taatlah
taatlahkepada Allah dan
kepada
taatlah
Allah dan taatlah kepada Rasul-Nya, dan yang
kepada Rasul-Nya, dan kepada orang-orang
memegang
kepada kekuasaan di antaramu.
orang-orang Dan jika
yang kamu berselisih
memegang
mengenai sesuatu maka kembalikanlah hal itu kepada Allah
kekuasaan di antaramu. Dan jika kamu
dan Rasul-Nya, jika kamu memang beriman kepada Allah dan
berselisih mengenai sesuatu maka
Hari Kemudian. Hal demikian itu paling baik dan paling bagus
kembalikanlah hal itu kepada Allah dan
akibatnya.” (QS.4 An-Nisa : 60)
Rasul-Nya, jika kamu memang beriman
kepada Allah dan Hari Kemudian. Hal
Hanya saja itu
demikian sepanjang
paling berkaitan
baik dandengan
palinghubungan
bagus antara
manusia dengan(S.4
akibatnya. Tuhan-nya,
An-Nisa:maka
60) area itu eksklusif masuk
urusan agama dan negara tidak punya hak mencampurinya.
Pikiran dan hati manusia harus merdeka sepenuhnya dalam hal
- 324 -
urusan yang berkaitan dengan keimanan dan cara peribadatan.
Adalah bagian dari hak asasi manusia untuk mempercayai apa
pun yang dipilihnya dan menyembah Tuhan atau pun berhala
sebagaimana suruhan agama atau keyakinannya.
Menurut Islam, dengan demikian agama pun tidak
seharusnya mencampuri area yang eksklusif bagi negara,
sebagaimana negara tidak berhak mencampuri bidang-
bidang yang bersinggungan di antara keduanya. Hak dan
tanggungjawab sudah jelas didefinisikan dalam Islam sehingga
permasalahan pertentangan antara keduanya tidak ada lagi.
Banyak ayat yang sudah saya kutipkan mengenai hal ini dalam
bagian kedamaian agama.
Sayangnya sekarang ini ada tendensi di antara banyak
negara sekuler yang kadang-kadang memperluas bidang
sekulernya keluar dari batas alaminya. Hal yang sama juga

273
31
Islam dan Isyu Kontemporer

terjadi pada negara-negara theokratis atau negara yang


dipengaruhi oleh hirarki keagamaan.
Walaupun kita tidak bisa bersimpati dengan negara seperti
itu, tetapi sekurangnya kita bisa memahami pandangan miring
dari negara-negara yang diperintah oleh para agamawan
fanatik. Namun kalau kita melihat sikap tidak dewasa demikian
pada negara-negara sekuler yang katanya sudah maju dengan
penduduk yang memiliki pandangan luas, rasanya susah
diterima akal. Tetapi bukan hanya hal ini saja yang susah
dimengerti mengenai perilaku politik manusia.
Sepanjang kepentingan nasional menjadi dasar dan
mengilhami filosofi politik suatu negara maka tidak akan ada
yang disebut sebagai moralitas absolut. Sepanjang sikap politik
dipengaruhi oleh prasangka nasional maka kejujuran dan
keadilan akan dikesampingkan bila dianggap akan bentrok
dengan kepentingan nasional. Kalau ini yang disebut sebagai
loyalitas terhadap negara maka perilaku politik dan manusianya
akan tetap kontroversial, diragukan dan bahkan paradoksal.
Al-Quran mengulas mengenai tanggungjawab pemerintah
dan rakyat. Beberapa daripadanya telah diulas di muka tentang
penyediaan pangan, sandang dan papan serta kebutuhan dasar
penduduk dan juga prinsip-prinsip bantuan internasional.
Tanggungjawab ini berjalan bersama keadilan mutlak dan
kepekaan terhadap permasalahan rakyat sehingga mereka
tidak harus mengangkat suara menuntut hak-hak mereka.
Dalam sistem pemerintahan Islam yang benar, adalah
tanggungjawab pemerintah untuk selalu siaga sehingga
rakyat tidak perlu melakukan pemogokan, mengacau industri,
demonstrasi, sabotase atau mengeluh untuk memperoleh apa
yang memang sudah jadi hak mereka. Disamping itu terdapat
beberapa tanggungjawab lainnya seperti dikemukakan Al-
Quran:

274
32
memperoleh apa yang memang sudah jadi hak mereka.
Disamping itu terdapat beberapa tanggungjawab lainnya
Bab V: Kedamaian Politis
seperti dikemukakan Al-Quran:

َ ّ‫هْي ع ىَٰل َس َوٓا ٍء اِ َّن ى‬


‫اّلل ََل‬ ْ ‫َواِ َّما َت َخا فَ َّن م‬
ْ ِ ْ َ‫ِن ق َْو ٍم ِخ َيا َن ًة فَا ْن ِبذْ اِل‬
Jika engkau khawatir ‫ْي‬
َ ْ ‫ ِئ ِن‬terhadap
‫ب الْ َخٓا‬
ُّ ‫ يُ ِح‬pengkhianatan
dari suatu kaum, maka kembalikanlah
perjanjian
“Jika itu kepada
engkau khawatir terhadap mereka dengan cara
pengkhianatan dari suatu
yang maka
kaum, setara. Sesungguhnya
kembalikanlah perjanjianAllah tidak
itu kepada mereka
- 326 -
mencintai
dengan orang-orang
cara yang setara. Sesungguhnyayang khianat. Allah(S.8
tidakAl-
mencintai
Anfal: 59)
orang-orang yang khianat.” (QS.8 Al-Anfal : 59)
Mereka yang diberi kewenangan memerintah tidak
seharusnya
Mereka melaksanakan
yang diberi kewenangan tugasnya memerintah
dengan cara tidak
menggalakkan kekacauan, chaos, penderitaan
seharusnya melaksanakan tugasnya dengan cara menggalakkan dan luka di
hati. Mereka seharusnya bertugas dengan
kekacauan, chaos, penderitaan dan luka di hati. Mereka rajin dan efektif
guna terciptanya
seharusnya kedamaian
bertugas dengan rajin di semua aspek
dan efektif gunakehidupan
terciptanya
masyarakat.
kedamaian di semua aspek kehidupan masyarakat.

‫َٓاء‬ ُّ ‫ض َط َر اِذَا دَعَاهُّ َو َيك ِْش ُّف‬


َ ‫الس ْْٓو َء َو َي ْج َعلُّك ُّْم ُّخلَف‬ ُّ ‫ا َ َم ْن ي ُِّج ْي‬
ْ ‫ب ال ُّْم‬

َ ‫اا َلِ ْي ً َ َما َ َ َ ُّر ْو‬


ِ ‫ْاا َْر ِ َءاِل ٰل ٌه َم َ ٰل‬
“Atau, siapakah yang mengabulkan doa orang yang sengsara
Atau,apabila
siapakah yangkepada-Nya,
ia berdoa mengabulkan dandoa orang yang
melenyapkan keburukan
dansengsara
menjadikanapabila ia berdoa kepada-Nya,
kamu khalifah-khalifah dan tuhan
di bumi? Adakah
disamping Allah? Sedikitlah
melenyapkan keburukan apa-apa
dan yang kamu pikirkan.”
menjadikan
(QS.27 An-Naml
kamu khalifah-khalifah : 63)
di bumi? Adakah
tuhan disamping Allah? Sedikitlah apa-apa
yang kamu pikirkan. (S.27 An-Naml: 63)
13. Hubungan Internasional
HUBUNGAN INTERNASIONAL:
Penerapan PENERAPAN
Prinsip Keadilan Mutlak
PRINSIP KEADILAN MUTLAK
Para politisi dan negarawan masa kini perlu kiranya

- 327 -

275
33
HUBUNGAN INTERNASIONAL: PENERAPAN
PRINSIP KEADILAN
Islam dan Isyu Kontemporer MUTLAK
Para politisi dan negarawan masa kini perlu kiranya
mendalami ajaran Islam. Islam adalah agama yang
mendalami ajaran Islam. Islam adalah agama yang menjadikan
menjadikan keadilan
keadilan mutlak mutlaksendi
sebagai sebagai
pokoksendi pokok
dalam dalam
permasalahan
permasalahan internasional.
internasional.

َ ‫لِل ُش َه َد‬
‫ٓاء ِبا لْ ِق ْس ِط َو ََل‬ َ ْ ‫ٰ ٰٓياَيُّ َها الَّ ِذ ْي َن ٰا َم ُن ْوا ك ُْونُ ْوا ق َّٰو ِم‬
ِ ّٰ ِ ‫ْي‬
‫َي ْج ِر َم َّنك ُْم َش َناٰ ُن ق َْو ٍم ع ٰ َٰٰٓل ا َ ََّل َت ْع ِدل ُْوا اِعْ ِدل ُْوا ُه َو اَق َْر ُب لِل َّتق ْٰوى‬

َ ّٰ ‫َوا َّتقُوا‬
َ ّٰ ‫الِل اِ َّن‬
‫الِل َ ِ ْ ِب َا َت ْع َل ُْو َن‬

“Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu berdiri teguh


Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu
di jalan Allah dan menjadi saksi dengan adil, dan janganlah
berdiri teguh di jalan Allah dan menjadi saksi
permusuhan suatu kaum mendorong kamu bertindak tidak adil.
dengan adil, dan janganlah permusuhan
Berlakulah adil, itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah
suatu kaum mendorong kamu bertindak tidak
kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang
adil. Berlakulah adil, itu lebih dekat kepada
kamu kerjakan.” (QS.5 Al-Maidah : 9)
takwa. Dan bertakwalah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa
Saya kamu
yang tidak kerjakan.
akan mengaku telah membaca
(S.5 Al-Maidah: 9) habis tentang
Saya tidak akan mengaku telah membaca habis juga
semua agama-agama besar di dunia, tetapi tidak
tentang
sepenuhnya tidak memahami ajaran-ajaran mereka. Dalam
semua agama-agama besar di dunia, tetapi juga tidak
penelitian, saya tidak berhasil menemukan padanan ajaran ayat
sepenuhnya tidak memahami ajaran-ajaran mereka.
di atas itu dalam kitab-kitab mereka. Bahkan jarang sekali ada
Dalam penelitian, saya tidak berhasil menemukan
yang menyinggung mengenai hubungan internasional. Kalau
padanan ajaran ayat di atas itu dalam kitab-kitab mereka.
ada ajaran yang sama dengan yang di atas pada agama lain, maka
Bahkan jarang sekali ada yang menyinggung mengenai
saya bisa menjamin bahwa Islam sependapat dengan ajaran
hubungan
tersebut internasional.
karena disanalahKalau adakunci
terletak ajaran yang
kepada sama
perdamaian
dengan
dunia.yang di atas pada agama lain, maka saya bisa
Sekarang ini semuanya mengkhawatirkan masa depan
perdamaian dunia. Perubahan radikal di dunia sosialis serta
- 328 -
perbaikan hubungan di antara negara-negara adidaya sedikit
memberikan harapan. Dunia sekarang ini sedang dalam

276
34
Bab V: Kedamaian Politis

suasana kegembiraan. Konsensus dari opini-opini para politisi


terlihat sangat optimistik bahkan menjurus kepada euphoria,
dalam memprediksi hasil akhir dari perubahan-perubahan
revolusioner tersebut.
Belahan Barat khususnya terlihat amat yakin dan
bersukacita. Amerika Serikat tidak bisa menutupi kesukacitaan
mereka atas apa yang mereka anggap sebagai kemenangan
mutlak terhadap dunia komunisme. Bahkan ada yang
menganggapnya sebagai kemenangan kebaikan terhadap
kejahatan atau kebenaran terhadap kesalahan.
Forum ini kurang sesuai untuk membahas secara detil
situasi geo-politik dan masa depannya. Mungkin saya akan
sempat membahasnya dalam kongres tahunan Jemaat
Ahmadiyah di Inggris akhir Juli tahun ini (1990).

14. Peran Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

Dari sekian banyak perdebatan tentang prospek masa


depan dari perdamaian dunia akibat dari perubahan-perubahan
yang baru terjadi, ada satu hal yang perlu mendapat perhatian.
Hal itu berkaitan dengan peranan Perserikatan Bangsa-Bangsa
(PBB) dalam usahanya untuk mempertahankan dan memelihara
perdamaian dunia supaya lebih efektif dibanding masa lalu.
Dengan redanya perang dingin di antara kedua negara
adidaya, ada yang mengatakan bahwa sekarang inilah
kesempatan untuk menjembatani perbedaan pandangan di
antara keduanya yang antara lain akan tergambarkan dalam
bentuk lebih sedikitnya veto di Dewan Keamanan dan lebih
seringnya tercapai keputusan bersama tentang permasalahan

277
35
Islam dan Isyu Kontemporer

global. Keadaan tersebut akan merubah masa depan Dewan


Keamanan.
Kemungkinan yang bisa menjadi hambatan adalah Cina,
tetapi melihat begitu komplikasinya masalah ekonomi dan
politik yang mereka hadapi, rasanya bukanlah suatu yang
mustahil meyakinkan Cina tentang perlunya kesepakatan.
Apakah impian ini bisa menjadi kenyataan atau tidak bukanlah
masalah utamanya. Seperti yang dimaklumi, Dewan Keamanan
maupun PBB merupakan instrumen politik yang amat kuat
pengaruhnya pada kejadian-kejadian di dunia dan untuk
menekan negara-negara kecil agar tunduk pada kemauan
bersama negara-negara dunia, dimana skenario demikian
sebelum runtuhnya Tembok Berlin adalah suatu kemustahilan.
Namun masih tetap jadi pertanyaan, apalagi sekarang ini,
apakah PBB dengan peranan barunya yang menggabungkan
kekuasaan yudisial dan eksekutif yang demikian besarnya,
mampu menciptakan perdamaian dunia?
Mohon dimaafkan kalau saya terkesan agak pesimis, namun
jawaban saya atas pertanyaan itu adalah ‘Tidak.’ Masalah
perang dan damai di dunia ini tidak hanya tergantung pada
hubungan antar negara adidaya saja. Permasalahan ini amat
dalam dan kompleks serta memiliki akar yang tertanam dalam
filsafat politik dan sikap moral dari negara-negara di dunia.
Selain itu disparitas ekonomi dan melebarnya jurang antara
negara yang kaya dengan yang miskin pasti akan memainkan
peran penting dalam masa depan dunia. Beberapa dampak
telah dibahas dimuka. Kecuali diterapkannya prinsip keadilan
mutlak dalam hubungan ekonomi antar negara secara disiplin
dan dihilangkannya eksploitasi sumberdaya negara miskin
yang merupakan praktek-praktek pasar tidak sehat, maka tidak
akan pernah ada jaminan bisa tercapai perdamaian. Selama
definisi hubungan antara PBB dengan masing-masing negara

278
36
Bab V: Kedamaian Politis

tetap buram seperti sekarang, maka prospek perdamaian dunia


akan tetap muram.
Perlu kiranya diciptakan suatu ketentuan untuk mencegah
masing-masing pemerintahan berlaku bengis kepada rakyatnya
sendiri. Harus ada suatu instrumen bagi PBB untuk memerangi
ketidakadilan yang muncul di mana pun di dunia ini. Kalau
belum bisa mencapai hal demikian maka kita belum boleh
memimpikan perdamaian dunia.
Seberapa jauh PBB boleh mencampuri masalah internal
suatu negeri merupakan masalah yang amat peka, tetapi
menjadi keniscayaan bagi pencapaian perdamaian dunia.
Hanya saja jika kebijakan PBB tidak diatur berdasarkan prinsip
keadilan mutlak dimana lembaga ini menerapkan standar
yang berbeda untuk masing-masing negara, maka pemberian
kekuasaan demikian hanya akan menimbulkan lebih banyak
lagi masalah. Karena itu permasalahan ini memerlukan telaah
yang mendalam, jernih serta tidak berpihak.
Sampai saat ini yang sudah terjadi sebenarnya hanya bahwa
Uni Soviet dan negeri-negeri blok Eropa Timur terpaksa harus
mengakui kegagalan filsafat komunisme (sosialisme ilmiah)
dalam memperbaiki taraf hidup rakyat di negeri mereka. Hal
mana menimbulkan kesemrawutan di mana-mana.
Kita masih harus menunggu sampai debu-debu ini
mengendap untuk bisa melihat bentuk apa yang akan muncul.
Apakah ini akan merupakan kekalahan total dari komunisme
secara keseluruhan diikuti dengan pengalihan pandangan
kepada kapitalisme atau apakah akan muncul eksprimen baru
berbentuk perekonomian campuran? Apakah pengendalian
sentral yang begitu ketat akan diambil alih oleh suatu
pemerintahan totaliter, atau kontrol itu terurai menjadi bagian-
bagian kecil yang bisa menimbulkan anarki? Ataukah akan
terjadi transisi gradual dari pemerintahan totaliter ke bentuk

279
37
Islam dan Isyu Kontemporer

sistem kompromi baru sehingga dengan berjalannya waktu


akan berkembang kemerdekaan sipil dan pemulihan hak-hak
asasi manusia?
Kita harus menunggu hasil pertarungan antara perestroika
dan glasnost-nya Gorbachev di satu sisi dengan sikap mereka
dari hirarki komunis yang ortodoks. Sepanjang pengetahuan
saya, sebagian besar dari kemudahan-kemudahan yang
dinikmati masyarakat tak berkelas di Uni Soviet juga dinikmati
oleh hirarki partai, pegawai negeri dan angkatan bersenjatanya.
Pertanyaan utamanya adalah peran apa yang akan mereka
mainkan dalam status tahapan revolusi tidak berdarah yang
sekarang sedang berjalan.
Pertanyaan ini dan yang lain sejenisnya perlu dijelaskan
terlebih dahulu sebelum kita bisa memvisualisasikan secara
nalar tentang dampak perubahan-perubahan tersebut
atas prospek perdamaian dunia. Semata detente (peredaan
ketegangan) saja di antara kedua negara adidaya belum
menjanjikan harapan akan perdamaian. Bahkan sebaliknya,
keadaan tersebut malah memunculkan hantu-hantu bahaya,
khususnya bagi negeri-negeri Dunia Ketiga. Semula adanya
saling tidak mempercayai serta kecemburuan di antara
kedua negara adidaya itu telah memberikan sebentuk payung
keamanan bagi negara-negara lemah. Begitu juga adanya
kesempatan bagi negeri-negeri itu untuk bertukar afiliasi dari
Barat ke Timur atau sebaliknya, telah memberikan mereka
sedikit kesempatan manuverabilitas dan kekuatan tawar
menawar. Sekarang hal itu sudah hilang. Harapan apa lagi
yang tersisa bagi negeri-negeri lemah ini untuk survive secara
terhormat sebagai negara independen di masa depan?
Pandangan mereka sekarang ini beralih ke PBB sebagai
benteng perdamaian dan satu-satunya obor harapan bagi
terciptanya tatanan dunia baru. Kita memang mengharapkan

280
38
Bab V: Kedamaian Politis

demikian, namun kalau ditelaah secara mendalam, muncullah


gambaran tandus, mengerikan dan bahkan mengancam.
Dalam keseimbangan kekuatan yang sekarang sedang
muncul, tidakkah PBB jadinya dikuasai oleh satu negara
adidaya? Keadaan ini menjadikan negeri-negeri kecil dan lemah
tidak lagi bisa menghindari takdirnya yang tersurat sebagai
binatang buruan. Lembaga PBB berulangkali terbukti menjadi
suatu organisasi yang kuat yang bekerja bukan untuk keadilan
tetapi untuk tujuan politis dari negara yang paling besar
memiliki kemampuan meloby. Sepanjang sejarahnya, konsep
benar dan salah tidak pernah mendasari proses pengambilan
keputusan, dan tatanan yang ada sekarang juga tidak
menjanjikan apa-apa untuk masa depan. Politik dan diplomasi
sudah sedemikian membelit lahan politik modern sehingga
tidak ada tempat maupun kesempatan bagi keadilan mutlak
untuk tumbuh dan berkembang. Kenyataan ini memang pahit
dan merupakan keadaan yang tidak akan disangkal mereka yang
mencari kebenaran dimana lembaga yang agung dan perkasa
ini telah dikerdilkan menjadi arena kegiatan diplomatis, lobby
melobby, gundik-gundik rahasia dan perebutan kekuasaan,
yang kesemuanya katanya dilakukan demi perdamaian dunia.
Menurut Al-Quran, apa yang dibutuhkan oleh dunia adalah
suatu lembaga yang benar-benar bertujuan menegakkan
keadilan. Tanpa keadilan mutlak, jangan mengharapkan
akan ada perdamaian. Bisa saja suatu negara mengumumkan
perang sebagai protes atas nama perdamaian, meredam suara
hati rakyatnya dan membalelo dengan tujuan katanya untuk
perdamaian, tetapi yang akan diperolehnya hanyalah maut dan
bukan perdamaian.
Sayang sekali hanya sedikit dari para politisi dunia yang
memahami perbedaan antara kematian dan perdamaian.
“Kematian lahir dari ketidakadilan, tirani dan penganiayaan oleh

281
39
Islam dan Isyu Kontemporer

mereka yang berkuasa. Perdamaian adalah putra dari keadilan.”


Al-Quran sering mengungkapkan masalah perdamaian
tetapi selalu dikaitkan dengan keadilan. Perdamaian
dikemukakan sebagai bagian dari pelaksanaan keadilan. Dalam
suatu situasi pertentangan dan permusuhan di antara dua
individu atau negeri Muslim, Al-Quran memberikan petunjuk:

‫ت‬ْ ‫ْي اقْ َت َتل ُْوا فَاَ ْص ِل ُح ْوا َب ْي َن ُه َما فَ ِا ْن َب َغ‬ َ ‫َٰت م‬
َ ْ ‫ِن ال ُْم ْؤ ِم ِن‬ ِ ‫َواِ ْن َطٓائِف ن‬
َ
‫اّلل‬ ْ ِ ‫ِت َت ْب ِِغ َح نِّت َت‬
ِ ّ‫ف َْٓء اِ ن ْٰٓل ا َ ْم ِر ن‬ ْ ِ ّ‫اِ ْح ندا ُه َما ع َََل ْاْل ُ ْخ نرى فَقَاتِل ُوا ال‬
‫ب‬ َ ّ‫َٓاء ْت فَاَ ْصلِ ُح ْوا َب ْي َن ُه َما ِبا ل َْع ْد ِل َواَق ِْس ُط ْوا اِ َّن ن‬
ُّ ‫اّلل يُ ِح‬ َ ‫فَ ِا ْن ف‬
َ ْ َ‫ْي اِ نَّ َما ال ُْم ْؤ ِم ُن ْو َن اِ ْخ َوةٌ فَاَ ْصلِ ُح ْوا ب‬
‫ْي ا َ َخ َو ْيك ُْم‬ َ ْ ‫ال ُْمق ِْس ِط‬
‫اّلل ل ََعلَّك ُْم ُت ْر َح ُم ْو َن‬
َ ّ‫َوا َّتقُوا ن‬
“Apabila dua golongan orang-orang yang beriman berkelahi,
maka hendaklah kamu mengusahakan perdamaian di antara
Apabila
keduanya,dua golongan
kemudian orang-orang
jika sesudah itu salah satuyang
dari kedua
mereka menyerang yang lain, maka perangilahkamu
beriman berkelahi, maka hendaklah pihak yang
mengusahakan
menyerang, perdamaian
hingga ia kembali di
kepada perintah antaraKemudian
Allah.
jikakeduanya, kemudianperdamaian
ia kembali, adakanlah jika sesudah itu salah
di antara keduanya dan
satu dari
berbuatlah keduaadil.
dengan mereka menyerang
Sesungguhnya Allahyang lain, orang-
mencintai
makayang
orang perangilah pihak segenap
adil. Sesungguhnya yang menyerang,
orang mukmin itu
hingga ia
bersaudara. Makakembali kepada
adakanlah perintah
perdamaian Allah.saudara-
di antara
Kemudian danjika
saudaramu ia kembali,
bertakwalah adakanlah
kepada Allah supaya kamu
mendapat rahmat.”
perdamaian (QS.49 Al-Hujurat
di antara keduanya: 10 dan - 11)
berbuatlah dengan adil. Sesungguhnya Allah
mencintai
Dalam ayat-ayatorang-orang yang umatadil.
di atas tidak disinggung non-Muslim
karena jelas mereka tidak bisa diharapkan akanitumematuhi
Sesungguhnya segenap orang mukmin
bersaudara. Maka
petunjuk-petunjuk adakanlah
Al-Quran. perdamaian
Namun ajaran di menjadi
di atas bisa
antara saudara-saudaramu dan bertakwalah
40 kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat.
282
(S.49 Al-Hujurat: 10 - 11)
Dalam ayat-ayat di atas tidak disinggung umat non-
Bab V: Kedamaian Politis

contoh yang sangat baik untuk diikuti seluruh dunia.


Mata dunia selalu ditujukan ke PBB dan Dewan Keamanan
dengan pengharapan bahwa lembaga-lembaga itu akan
mempunyai peran yang lebih aktif, lebih luas dan lebih
berarti dalam penyelesaian perselisihan internasional serta
merubah dunia ini menjadi lebih aman dan damai. Nyatanya
sangat sedikit sekali dari kinerja PBB masa lalu yang bisa
menopang impian tadi. Suatu arena dunia tempat bermainnya
loby-loby, tipu muslihat dan silat diplomasi dengan tujuan
pembentukan kelompok penekan dan segala upaya agar
menang terhadap lawan, dimana timbangrasa dan nurani
manusia tidak mempunyai tempat, boleh saja disebut sebagai
Dewan Perwakilan Bangsa-bangsa. Namun adalah suatu ironi
kalau menyebutnya Perserikatan Bangsa-bangsa. Kalau hal-
hal seperti itu menjadi konsep persatuan, saya rasanya akan
memilih ambil risiko berdiri sendiri di tengah bangsa-bangsa di
dunia ini sepanjang di dalam negeri ada persatuan berdasarkan
kebenaran dan keadilan.
Yang harus bisa diatasi dan diperbaiki oleh setiap
negara adalah nafsu untuk mengerahkan kekuatan guna
menghancurkan lawan dan membungkam yang tidak sehaluan.
Kita bertanya-tanya dengan rasa sedih yang mendalam, sampai
kapan negara-negara anggota lembaga agung ini akan terus
menutup mata dan hatinya terhadap bahaya-bahaya inheren
dari gaya penanganan permasalahan antar negara.
Perdamaian dunia bergantung pada selembar benang tipis
yang bernama harapan akan ditegakkannya keadilan.

283
41
Islam dan Isyu Kontemporer

284
42
BAB VI

KEDAMAIAN INDIVIDUAL

1. Berdamai dengan diri sendiri.


2. Berlomba dalam perbuatan baik.
3. Kasih sayang di antara keluarga.
4. Mengkhidmati orang lain.
5. Mencari keridhoan Allah.
6. Kesadaran akan keberadaan manusia lain.
7. Ruang lingkup kecintaan yang lebih luas.
8. Tujuan diciptakannya manusia.
9. Tanpa Tuhan, tidak akan ada kedamaian.

285
Islam dan Isyu Kontemporer

286
2
ُّ ‫اّلل َت ْط َمئ‬
‫ِن‬ ِ ّٰ ‫اّلل ا َ ََل ِب ِذك ِْر‬ ُّ ‫ا َلَّ ِذيْ َن ٰا َم ُن ْوا َو َت ْط َمئ‬
ِ ّٰ ‫ِن قُل ُْو ُب ُه ْم ِب ِذك ِْر‬

ُ ‫الْ ُل ُْو‬
“Yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi
tenteram dengan mengingat Allah. Ketahuilah! Hanya dengan
Yaitu orang-orang
mengingat Allah, hatiyang beriman dan
akan memperoleh hati
ketenteraman.”
mereka menjadi tenteram dengan mengingat
(QS.13 Ar-Rad : 29)
Allah. Ketahuilah! Hanya dengan mengingat
Allah, hati akan memperoleh ketenteraman.
(S.13 Ar-Rad: 29)

- 339 -
287
Islam dan Isyu Kontemporer

288
4
Bab. VI: Kedamaian Individual

1. Berdamai Dengan Diri Sendiri

Di akhir pembahasan ini, izinkan saya mengingatkan bahwa


mutu dan sikap tiap anggota indiviual dari suatu masyarakat
memiliki peran utama dalam penciptaan masyarakat yang
damai dan teratur.
Kita telah membahas denah dan arsitektur tatanan agama,
sosial, politik dan ekonomi yang ingin dibangun oleh Islam.
Adapun sifat dari batu bata yang diperlukan buat material
bangunan, Islam menekankan pada karakter dan mutu orang
perorangan. Ini adalah suatu subyek bahasan yang menyebar di
sepanjang dan lebar yang namanya Al-Quran. Berikut ini adalah
beberapa ciri-ciri yang ingin ditanamkan Islam ke dalam hati
setiap anggota masyarakat.

2. Berlomba Dalam Perbuatan Baik

Menurut Islam, baik nafsu maupun ambisi harus didorong


atau diredam menurut tuntunan samawi guna tercapainya
keseimbangan yang sempurna. Tanpa keseimbangan demikian,
tak mungkin tercapai kedamaian sosial. Islam menekankan
bahwa dorongan ambisi dan nafsu demikian harus terbebas
dari status keuangan seseorang dan bisa tergapai oleh semua
tingkatan masyarakat tanpa atau dengan biaya minimal.
Ambisi untuk melebihi manusia lain dan mencapai
ketenaran adalah suatu yang alami. Namun jika nafsu alami
tersebut tidak dikekang atau dikendalikan maka hal itu
akan menjadi suatu yang buruk. Contohnya, kecemburuan

2895
Islam dan Isyu Kontemporer

dan kecurangan akan meracuni semangat persaingan bebas


sehingga masyarakat secara keseluruhan pun bisa terimbas.
Kecenderungan menggunakan dopping dalam olahraga
hanyalah salah satu contoh kecil. Contoh persaingan dalam
sektor industri dan perdagangan di arena nasional dan
internasional, dimana ketiadaan aturan main di lapangan telah
menghasilkan gambaran yang buruk sekali.
Bentuk permainan kotor di Dunia Ketiga berbeda
dengan yang terdapat di negara-negara maju. Di Dunia Ketiga
banyak ditemui korupsi, mengurangi mutu, pengkhianatan
kepercayaan, penipuan dan kecurangan sebagai sarana guna
memperoleh keuntungan ekonomis secara cepat. Karena itulah
diperlukan ajaran moral dan agama di semua segi kegiatan
manusia. Tanpa ajaran demikian maka yang akan terjadi adalah
konsekwensi-konsekwensi buruk.
Islam memberikan petunjuk-petunjuk detil menyangkut
semua bidang perilaku dalam persaingan. Hanya saja sayangnya
di negara-negara Islam dimana kita sering mendengar Islamisasi
dan fundamentalisme Islam, jarang sekali ditemui adanya usaha
untuk meng-Islam-kan industri, perdagangan dan hubungan
perekonomian. Suatu tragedi besar sebenarnya.
Ayat Al-Quran berikut ini mengemukakan esensi ajaran
Islam berkenaan dengan masalah tersebut:

‫ْي ِت ا َيْ َن َما َتك ُْونُ ْوا يَاْ ِت‬ ْ ‫َو لِك ُ ٍّ ّل ِّو ْج َه ٌة ُه َو ُم َولِ ّْي َها ف‬
ٰ ْ ‫َاس َت ِبقُوا الْ َخ‬
ٌ ْ‫اا َ ٰ ُ ِ ّل َ ْ ٍّ َ ِ ي‬
َ ّٰ َّ ِ‫اا َج ِم ْي ًع ا ا‬
ُ ّٰ ُ ُ ِ
Bagi“Bagi
tiap
tiap orang ada
orang ada suatusuatu tujuan
tujuan yang yang ia
kepadanya
kepadanya
menghadapkania menghadapkan
seluruh perhatiannya, makaseluruh
berlomba-
perhatiannya,
lombalah maka segala
dalam melaksanakan berlomba-lombalah
pekerjaan yang baik. Di
mana jua pun
dalam kamu berada,segala
melaksanakan Allah akan mengumpulkan
pekerjaan yang kamu
baik. Di mana jua pun kamu berada, Allah
6 akan
290 mengumpulkan kamu semua.
Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala
sesuatu. (S.2 Al-Baqarah: 149)
Bab. VI: Kedamaian Individual

semua. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.”


(QS.2 Al-Baqarah : 149)

Dalam pernyataan singkat itu tersirat suatu kebijakan tak


bertepi dan sangat dalam. Tuntunan ini bisa menjadi pedoman
dalam persaingan dalam segala bentuknya dan di segala bidang.
Kebaikan harus berdiri di atas segalanya dan menjadi tujuan
akhir serta menjadi obyek dari semua persaingan. Semua
bentuk kecurangan dan kekejian seharusnya tidak mempunyai
tempat dalam persaingan apa pun.
Kalau saja waktunya memungkinkan, kita bisa merinci
secara lebih detil dan memberikan contoh yang cukup dari
ajaran-ajaran Islam tentang bagaimana menjaga kebersihan,
kemurnian dan kebenaran persaingan. Jarang orang menyadari
bahwa kedamaian batin dan pikiran hanya bisa dicapai dengan
berlaku baik dan bukan dengan menggunakan cara-cara curang
dan jahat. Orang seperti ini tidak akan pernah bisa berdamai
dengan masyarakat mau pun dengan dirinya sendiri. Pandangan
luar memberikan gambaran sepertinya yang bersangkutan
adalah seorang yang berhasil dan bahagia, tetapi sebenarnya
apa yang dicapainya itu lebih banyak merupakan kemenangan
hampa dan bukan keberhasilan murni.
Seorang teman dari seorang multi-milioner di Pakistan
pernah menceritakan kepada saya sebuah kisah memilukan. Ia
tadinya memuji temannya itu atas keberhasilan dan sukses yang
telah dicapainya. Tetapi bukannya senang, reaksi orang kaya
tersebut malah mengejutkan. Ia membuka kancing-kancing
kemejanya dan menggerakkan tangan-tangannya seperti orang
yang ingin merobek dadanya sendiri dengan kuku-kuku jarinya.
Ia berteriak: ‘Laknat bagi keberhasilan ini. Kalau saja ada yang
bisa membuka dadaku dan melihat isinya, ia hanya akan melihat

2917
Islam dan Isyu Kontemporer

api yang menyala-nyala.’


Ada manusia yang memang mau mengakui keadaan
ini, sedangkan yang lainnya menutupi. Tidak ada yang bisa
menekan fitrat manusia. Bisa saja seseorang mengumpulkan
kekayaan berlimpah ruah dan memiliki akses ke semua bentuk
kenikmatan dan kemewahan hidup. Hanya saja faktanya kita
melihat hanya sedikit, itu pun kalau ada, orang kaya yang
benar-benar bahagia dan puas dengan dirinya. Kondisi mereka
itu digambarkan Al-Quran sebagai:

ُ ‫اَل َّوعَ َّددَهُ َي ْح َس‬


‫ب ا َ َّن َما لَ ُه‬ َ ‫َو ْي ٌل لِك ُ ِ ّل ُه َم َز ٍة ل َُم َز ٍة الَّ ِذى َج َم َع َم‬
ِ ّٰ ‫ار‬
‫اّلل‬ َ ‫ا َ ْخل ََدهُ ك ََّّل ل َُي ْن َبذَ َّن ِِف الْ ُح َط َم ِة َو َمٓا اَدْ ٰر‬
ُ َ‫اك َما الْ ُح َط َم ُة ن‬
َ
ْ ِ ْ َ ‫ال ُْم ْوق ََدةُ الّ ِِت َت َّطلِ ُع ع َََل ْاَلَفْ ِئ َد ِة اِ نَّ َها عَل‬
‫هْي ُم ْؤ َص َدةٌ ِِف ْ َع َم ٍد‬
‫ُّم َم َّد َد ٍة‬
“Celaka bagi setiap pengumpat, pemfitnah, yang menimbun
harta dan selalu menghitung-hitungnya. Ia menyangka
Celaka
bahwabagi setiap
hartanya pengumpat,
akan pemfitnah,
menjadikannya yangSekali-
tetap abadi.
menimbun
kali hartaia akan
tidak! Tentulah dan dicampakkan
selalu menghitung-
ke dalam siksaan
hitungnya.
yang Ia menyangka
menghancur-kan. Dan apakahbahwa hartanyaengkau
yang membuat
akan menjadikannya tetap abadi. Sekali-kali
tahu apa siksaan yang menghancurkan itu? Itulah api Allah
tidak!
yang Tentulah
dinyalakan, yang ia
naikakan
sampaidicampakkan ke
ke hati. Sesungguhnya api
dalam
itu siksaanrapat
akan ditutup yangatasmenghancur-kan. Dan yang
mereka. Pada tiang-tiang
apakah panjang.” (QS.104 Al-Humazah
yang membuat engkau tahu: 2 - 10)apa
siksaan yang menghancurkan itu? Itulah api
Allah yangsejati
Kepuasan dinyalakan, yang
akan terus sulitnaik sampai
dicari kecualikeseseorang
hati. Sesungguhnya
memuaskan apimanusia
dorongan batin itu akanuntuk
ditutup rapat sesuatu
melakukan
yangatas
baik,mereka.
berlaku Pada tiang-tiang
baik dan menjalani yang
hiduppanjang.
yang mulia.
(S.104 Al-Humazah: 2 - 10)
Kepuasan sejati akan terus sulit dicari kecuali seseorang
memuaskan
292
8 dorongan batin manusia untuk melakukan
sesuatu yang baik, berlaku baik dan menjalani hidup yang
mulia.
Bab. VI: Kedamaian Individual

3. Kasih Sayang
Di Antara Keluarga

Ajakan untuk menghidupkan cinta kasih di antara


keluarga agar tercipta ikatan sistem kekeluargaan yang kuat
kuat telah dibahas di muka di bawah subyek kedamaian
telah dibahas di muka di bawah subyek kedamaian sosial.
sosial. Disini dikemukakan lagi sebagai penguatan
Disini dikemukakan lagi sebagai penguatan tentang perlunya
tentang perlunya memperbaiki mutu individual dari
memperbaiki mutu individu dari mereka yang memainkan
mereka yang memainkan peran dalam masyarakat
peran dalam masyarakat sebagaimana sebuah batu bata dalam
sebagaimana sebuah batu bata dalam suatu bangunan.
suatu bangunan. Tanpa perbaikan mutu batu bata maka mutu
Tanpa perbaikan mutu batu bata maka mutu bangunan
bangunan pun tidak akan menjadi lebih baik.
pun tidak akan menjadi lebih baik.

4. Mengkhidmati
MENGKHIDMATI Orang Lain
ORANG LAIN
Islam menekankan cara memperoleh kesenangan melalui
pengkhidmatan kepada cara
Islam menekankan sesama, dan bukan
memperoleh sebaliknya.
kesenangan melalui
Ayat Al-Quran berikut
pengkhidmatan kepadaini menyampaikan
sesama, pesan dimaksud
dan bukan sebaliknya. Ayat Al-
Quran berikut ini menyampaikan pesan dimaksud sebagai:
sebagai:

‫اس َتاْ ُم ُر ْو َن ِبا ل َْم ْع ُر ْو ِف َو َت ْن َه ْو َن َع ِن‬


ِ ‫ت لِل َّن‬
ْ ‫ْي ا ُ َّم ٍة ا ُ ْخ ِر َج‬
َ ْ ‫ُك ْن ُت ْم َخ‬
ِ ّ ِ‫ال ُْم ْن َ ِر َو ُت ْ ِم ُن ْو َن ب‬
‫اا‬
Kamu adalah
“Kamu adalahumat
umat terbaik,
terbaik, dibangkitkan
dibangkitkan demi umat
demi kebaikan
kebaikan
manusia, umat
kamu manusia,
menyuruh berbuatkamu menyuruh
kebaikan dan melarang
berbuat kebaikan
berbuat kedurhakaan,
dandan melarang
beriman kepada Allah.”
berbuat
kedurhakaan, dan beriman
(QS.3 : 111) Allah. . . .
kepada
Ali-Imran
(S.3 Al-Imran: 111)
Ayat Ayat
ini mengindikasikan bahwa
ini mengindikasikan seorang
bahwa Muslim
seorang Muslimtidak
tidak
dilebihkan
dilebihkandari yang
dari lainnya
yang begitu
lainnya saja.
begitu Sebagai
saja. Muslim
Sebagai Muslim
tidak otomatis menjadikan seseorang akan menjadi lebih
baik dari sesamanya. Ia bisa menjadi lebih baik kalau
memang ia mengkhidmati sesamanya dan ia menjadi 2939
sumber keberkahan bagi yang lain.
Islam dan Isyu Kontemporer

tidak otomatis menjadikan seseorang akan menjadi lebih baik


dari sesamanya. Ia bisa menjadi lebih baik kalau memang ia
mengkhidmati sesamanya dan ia menjadi sumber keberkahan
bagi yang lain.
Definisi dari KHAIR adalah lebih bagus dan terbaik seperti
yang pernah diungkapkan Rasulullahsaw bahwa:
“Tangan yang di atas itu lebih baik dari tangan yang di
bawah; tangan yang di atas itu memberi dan menafkahkan
harta, sedangkan tangan yang di bawah itu mengemis dan
menerima.”
(Dirawikan oleh ibnu Umar: Bukhari dan Muslim)
Dalam Al-Quran maupun dalam hadis-hadis Rasulullahsaw
terdapat penekanan yang sangat pada aspek tersebut sehingga
beberapa sahabat Rasulullahsaw mengembangkan norma-norma
baru dan agung di bidang keluhuran kemanusiaan. Mereka itu
berlomba mengkhidmati sesamanya tetapi menahan diri untuk
menerima dan meminta bantuan dari yang lain.
Aif ibnu Malik Ashj’ai merawikan:
“Pada suatu saat ada tujuh, delapan atau sembilan dari
kami sedang bersama dengan Rasulullah ketika beliau
bersabda: ‘Maukah kamu membuat suatu perjanjian
dengan Rasul Allah?’ Kami belum lama ini sudah membuat
perjanjian dan karena itu kami mengemukakan: ‘Kami
sudah membuat perjanjian dengan engkau ya Rasulullah.’
Rasulullah mengulang lagi pertanyaannya dan kami pun
menjawab yang sama sambil menambahkan: ‘Perjanjian
apakah yang harus kami buat dengan engkau.’ Beliau
bersabda: ‘Bahwa kalian akan menyembah Allah dan tidak
menyekutukan-Nya dengan yang lain, bahwa kalian akan
mendirikan sembahyang lima waktu, akan taat kepada
Allah dan tidak akan meminta sesuatu pun dari orang lain.’

294
10
Bab. VI: Kedamaian Individual

Sejak itu aku perhatikan bahwa jika ada cemeti kuda yang
jatuh dari tangan salah seorang mereka, ia tidak akan
meminta siapa pun mengambilkannya.”
(Hadis Muslim)
Tekanan pada pengkhidmatan sesama itu bukan hanya
suatu basa basi tetapi sesungguhnya merupakan usaha untuk
memperhalus sikap dan menanamkan dalam diri manusia nilai-
nilai yang lebih luhur. Setelah nilai-nilai luhur ini berkembang
maka manusia akan lebih menyukai pengkhidmatan kepada
sesama daripada sebagai penerima bantuan dari yang lainnya.
Separuh daripada keimanan adalah pengkhidmatan kepada
ciptaan Tuhan. Motto dalam Islam ini mengandung arti bahwa
tindakan baik itu sudah merupakan imbalannya sendiri. Hal ini
sulit diperdebatkan tetapi bisa dinikmati hasilnya.

5. Mencari Keridhoan Allah

Dalam mengembangkan nilai-nilai luhur perilaku manusia,


Islam tidak hanya berhenti pada pengkhidmatan sesama saja.
Islam menanamkan kesadaran di antara para pengikutnya
bahwa yang lebih penting lagi adalah bagaimana supaya Tuhan
meridhoi apa yang telah dikerjakannya. Penekanan ini guna
Bagi yang bersangkutan cukuplah kiranya jika semua apa
menghilangkan dorongan ingin pamer dan mencari pujian
yang telah diperbuatnya diketahui oleh Allah yang Maha
orang lain. Bagi yang bersangkutan cukuplah kiranya jika
Melihat. Berkenaan dengan itu Al-Quran menyatakan:
semua apa yang telah diperbuatnya diketahui oleh Allah Yang
Maha Melihat. Berkenaan dengan itu Al-Quran menyatakan:

‫ك ا َ ْو ىٰح ل ََها َي ْو َم ِئ ٍذ َّي ْص ُد ُر‬َ ‫ار َها ِباَ َّن َر َّب‬


َ ‫َي ْو َم ِئ ٍذ ُت َح ّ ِد ُث ا َ ْخ َب‬
ً ْ ‫ُّي ْوا ا َ ْع َما ل َُه ْم ف ََم ْن َّي ْع َم ْل ِمثْقَا َل َذ َّر ٍة َخ‬
‫ُيا َّي َر ُه‬ ُ ‫ال َّن‬
َ ُ ِ‫اس ا َ ْش َتا ًتا ل‬
ُ‫َو َم ْن َّي ْع َم ْل ِمثْقَا َل ذَ َّر ٍة َش ًّرا َي َره‬ 295
11
َ َّ‫ار َها ِباَ َّن َرب‬
‫ك ا َ ْو ىٰح ل ََها َي ْو َم ِئ ٍذ يَّ ْص ُد ُر‬ َ ‫َي ْو َم ِئ ٍذ ُت َح ّ ِد ُث ا َ ْخ َب‬
Islam dan Isyu Kontemporer

ً ْ ‫ُّي ْوا ا َ ْع َما ل َُه ْم ف ََم ْن يَّ ْع َم ْل ِمثْقَا َل ذَ َّر ٍة َخ‬


ُ‫ُيا َيّ َره‬ ُ ‫ال َّن‬
َ ُ ِ‫اس ا َ ْش َتا ًتا ل‬
‫َو َم ْن يَّ ْع َم ْل ِمثْقَا َل ذَ َّر ٍة َش ًّرا يَ َر ُه‬
“Pada hari itu bumi akan menceritakan segala kabarnya, sebab
Tuhan engkau telah memerintahkannya. Pada hari itu manusia-
manusia akan keluar dalam golongan-golongan terpisah
supaya
Pada harikepada mereka
itu bumi dapat
akan diperlihatkan segala
menceritakan akibat amal
mereka. Kemudian barangsiapa berbuat
kabarnya, sebab Tuhan engkau telah kebaikan seberat zarah
sekalipun, niscaya ia akanPada
memerintahkannya. menyaksikannya, dan barangsiapa
hari itu manusia-
berbuat
manusia kejahatan
akan seberat
keluarzarah sekalipun
dalam nicaya ia akan
golongan-
menyaksikannya pula.” (QS.99 Al-Zilzal:
golongan terpisah supaya kepada mereka 5 - 9)
dapat diperlihatkan akibat amal mereka.
Kemudian barangsiapa
Perlu diungkapkan berbuat
disini bahwa kebaikan
hal tersebut merupakan
seberat
salah satu zarah
langkahsekalipun, niscayausaha
penting dalam ia akan
mereformasi
menyaksikannya,
masyarakat manusia. dan barangsiapa
Ini adalah berbuat
satu-satunya cara guna
kejahatan seberat
menghilangkan zarah serta
kesombongan sekalipun nicaya
dorongan ia untuk
dirinya
pamer
akan menyaksikannya pula. (S.99 Al-Zilzal: 5lebih luas,
di antara umat manusia. Dalam definisi yang
Rasulullah
- 9)
saw
mengikutkan tindakan-tindakan berikut yang
akan memperoleh ganjaran Tuhan yaitu:
Perlu diungkapkan disini bahwa hal tersebut merupakan
• Sedekah itu menjadi keharusan bagi semua anggota tubuh
salah satu langkah penting dalam usaha mereformasi
setiap kali matahari terbit. Melaksanakan keadilan di
masyarakat manusia. Ini adalah satu-satunya cara guna
antara dua orang adalah sedekah, membantu seseorang
menghilangkan kesombongan serta dorongan dirinya untuk
menaiki tunggangannya atau membantu mengangkatkan
pamer di antara umat
bebannya adalahmanusia.
sedekah, Dalam definisi halangan
membersihkan yang lebih
dari
jalan yang dilewati orang adalah sedekah. (Dirawikan oleh
- 348
Abu Hurairah: Bukhari dan -Muslim)
• Kalau seorang Muslim menanam sebuah pohon maka apa
pun yang dimakan daripadanya adalah sedekah, apa pun
yang dicuri daripadanya adalah sedekah, dan apa pun yang
dikurangkan daripadanya adalah sedekah. (Dirawikan
oleh Jabir: Muslim)
• Lindungi dirimu dari api neraka meskipun hanya dengan

296
12
Bab. VI: Kedamaian Individual

cara mensedekahkan separuh dari biji kurma, dan kalau


itu masih tidak cukup, dengan cara mengatakan yang baik-
baik. (Dirawikan Adiy ibn Hatim: Bukhari)
• Kalau seseorang tidak memiliki apa-apa maka ia harus
bekerja dengan tangannya untuk dirinya sendiri dan juga
memberikan sedekah. Kalau ia tidak mampu bekerja,
ia harus membantu yang miskin yang tidak berdaya.
Kalau ini juga tidak dapat dikerjakannya, ia harus
menyuruh orang lain berbuat baik. Kalau juga tidak dapat
dilakukannya, ia harus menahan dirinya dari berbuat
kejahatan. Ini pun juga namanya sedekah. (Dirawikan Abu
Musa Ashari: Bukhari dan Muslim)
• Bahkan sesuap nasi yang diberikan ke mulut isterinya
akan memperoleh keridhoan Allahswt

6. Kesadaran Akan Keberadaan


Manusia Lain

Islam mengembangkan sensibilitas dan kepekaan terhadap


penderitaan dan sakit sesama manusia. Kita telah membahas
hal ini dalam bagian yang mengulas kedamaian sosio-ekonomis
dan politis.

7. Ruang Lingkup Kecintaan


Yang Lebih Luas

Islam memperluas bidang dan kemampuan seseorang


untuk mencintai tidak saja sesama manusia tetapi juga semua

297
13
Islam memperluas bidang dan kemampuan seseorang
Islam dan mencintai
untuk tidak saja sesama manusia tetapi juga
Isyu Kontemporer
semua mahluk ciptaan Tuhan. Karena Islam sebagai
agama terakhir
mahluk yang diwahyukan
ciptaan Tuhan. Karena Islam tidak ditujukan
sebagai agamake suatu
terakhir
umat diwahyukan
yang saja tetapi tidak
bagi keseluruhan
ditujukan ke manusia,
suatu umatmaka
saja wajar
tetapi
kalaukeseluruhan
bagi Rasulullah manusia,
s.a.w. juga
makadianggap sebagai
wajar kalau sumber
Rasulullah saw

cahaya dan rahmat bagi semua manusia. Namun


juga dianggap sebagai sumber cahaya dan rahmat bagi semua kita jadi
bingung Namun
manusia. mengapa Rasulullah
kita jadi s.a.w. Rasulullah
bingung mengapa dalam Al-Quran
saw
dalam
disebut sebagai:
Al-Quran disebut sebagai:

‫َر ْح َر ًة ِمِّل ْح ٰع َر ِم ْح َر‬


“Rahmat bagi seluruh alam.” (QS.21 Al-Anbiya: 108)

Kata ‘ĀLAM dalam bahasa Arab bisa berarti suatu dunia


atau keseluruhan dunia. Kata yang digunakan
- 350 - di sini adalah AL-
’ĀLAMĪN yang berarti jamak dari ‘ĀLAM (seluruh dunia). Karena
itu saya terjemahkan di sini sebagai seluruh alam semesta.
Seorang yang skeptis mungkin meragukan validitas gelaran
yang demikian agungnya. Tetapi pemahaman yang lebih
mendalam tentang kelembagaan nabi universal sebagaimana
dimiliki Rasulullahsaw dapat menjelaskan makna dari gelar
rahmat bagi seluruh alam tersebut.

8. Tujuan Diciptakannya Manusia

Konsep penciptaan alam menurut Al-Quran menafikan


filsafat penciptaan alam mati karena tidak ada manfaatnya,
mengingat Tuhan tidak pernah menciptakan sesuatu yang sia-
sia. Siapa yang akan mengetahui dan siapa yang akan berbagi
kesadaran bersama Penciptanya jika tidak ada kehidupan?
Sama saja dengan mengatakan penciptaan sesuatu yang sama
sekali tidak ada artinya.

298
14
Bab. VI: Kedamaian Individual

Tujuan diciptakannya alam adalah untuk menciptakan


kesadaran dan sasaran akhirnya adalah memperbaiki dan
memperluas mutu kesadaran itu tentang tujuan penciptaan. Ini
tidak mudah dan memerlukan bahasan tersendiri serta berada
di luar ruang lingkup makalah ini. Sederhananya, tujuan akhir
penciptaan adalah menghidupkan mahluk paling mulia yang
sadar untuk tidak saja tunduk secara sukarela kepada kemuliaan
Allahswt sebagaimana tercermin dari semua ciptaan-Nya, tetapi
juga menuntun mahluk mulia lainnya (yaitu manusia) kepada
tujuan utama daripada penciptaan.
Secara hipotetis, untuk sesaat kita coba hilangkan tujuan
akhir daripada penciptaan, maka secara serentak keseluruhan
raison d’etre daripada penciptaan dan pemeliharaan
keseluruhan alam ini akan ambruk. Dalam contoh yang
sederhana, alasan menanam sebuah bibit pohon, memangkas,
mengairi dan memelihara sebuah pohon buah-buahan adalah
untuk memperoleh buah itu sendiri. Kalau tidak akan ada buah
maka tidak juga akan ada pohonnya. Semua kegiatan menanam,
merawat dan memelihara suatu pohon buah tanpa konsep
adanya buah sebagai hasil akhir akan menjadikannya sebagai
kegiatan yang sia-sia dan tidak berarti. Dengan demikian,
keseluruhan pohon buah tadi, termasuk akarnya, cabang,
ranting, daun dan kuntum bunga, menjadi perantara bagi
keberadaan buah. Jadi semua partikel dan bagian dari pohon
akan terikat kepada tujuan akhir yaitu buah tersebut. Dengan
kata lain, adalah kemaslahatan daripada tujuan yang menjadi
instrumen dalam penciptaan itu sendiri.
Dari sudut pandang perkaitan di antara tujuan akhir
penciptaan dengan keseluruhan alam lainnya, kalau kita telaah
ajaran-ajaran Islam, kita akan terpesona bahwa ternyata Islam
tidak saja merangkum hubungan antara manusia dengan
Tuhan-nya atau sebaliknya, tetapi juga hubungan manusia

299
15
Islam dan Isyu Kontemporer

Semua
denganyangduniaeksis
hewandidanalam ini menjadi
benda-benda mati disakral bukan
sekitarnya.
karenaSemua
statusnya lebih tinggi dari manusia, tetapi karena
yang eksis di alam ini menjadi sakral bukan karena
mereka secara
statusnya langsung
lebih ataumanusia,
tinggi dari pun tidak diciptakan
tetapi oleh
karena mereka
Maha Pencipta
secara langsungbagi
ataumanusia.
pun tidakJadi tidak ada
diciptakan olehlagi
Maha sesuatu
Pencipta
di bagi
alammanusia.
ini yang sia-sia, tersisih atau tidak berkaitan.
Jadi tidak ada lagi sesuatu di alam ini yang sia-
Bahkan bintang
sia, tersisih atauyang
tidakpaling jauh Bahkan
berkaitan. pun jadi memiliki
bintang yang arti
paling
danjauh
tempat dalam skema penciptaan manusia. Hal inilah
pun jadi memiliki arti dan tempat dalam skema penciptaan
yang berulangkali
manusia. Hal inilahdikemukakan Al-Quran
yang berulangkali dari berbagai
dikemukakan Al-Quran
sudut
daripandang
berbagai dimana ayat-ayat
sudut pandang di bawah
dimana ini merupakan
ayat-ayat di bawah ini
contoh:
merupakan contoh:

‫ار اِذَا َجلّٰ َها َوالل َّ ْي ِل‬ َّ ‫وا‬


ِ ‫لش ْم ِس َو ُض ٰح َها َوالْق ََم ِر اِذَا َتل ٰ َها َوال َّن َه‬ َ
‫الس َمٓا ِء َو َما بَ ٰن َها َو ْاْل ْر ِض َو َما َط ٰح َها َو َن ْف ٍس َّو َما‬
َّ ‫اِذَا َي ْغ ٰش َها َو‬

َ ‫َس ّٰو َها فَاَل َْه َم َها ف ُُج ْو َر َها َو َتق ْٰو َها ق َْد اَفْلَحَ َم ْن َز ّٰك َها َوق َْد َخ‬
‫اب‬
‫َم ْن َد ّٰس َها‬
“Demi matahari dan kebenderangannya, dan demi bulan
apabila ia mengikuti matahari. Dan demi siang hari apabila
Demi matahari dan kebenderangannya, dan
ia menampakkan kemegahan cahaya matahari, dan demi
demi bulan apabila ia mengikuti matahari.
malam hari apabila ia menutupi cahaya matahari, dan demi
Dandan
langit demi siang hari
binaannya yang apabila ia menampakkan
menakjubkan, dan demi bumi dan
kemegahanDancahaya
hamparannya. demi jiwamatahari, dan demiMaka Dia
dan penyembahannya.
malam hari kepadanya
mengilhamkan apabila jalan-jalan
ia menutupi cahaya
kejahatan dan jalan-
matahari,
orang dan
yangdemi langit
mensucikan dan binaannya
jiwanya,
jalan ketakwaan. Sesungguhnya beruntunglah orang danyang
yang menakjubkan,
binasalah
mensucikan orang
jiwanya, dan demi
dan yang bumi
mengotori
binasalah orang yang dan
jiwanya.
mengotori
(S.91 Asy-Syams:
hamparannya.
jiwanya.” Dan 2 - Asy-Syams
(QS.91 11)
demi jiwa
: 2 - 11) dan
penyembahannya. Maka Dia mengilhamkan
ْ ‫ ًعا ِّم ْن ُه اِ َّن ِِف‬jalan-jalan
kepadanya ‫الس ٰم ٰو ِت َو َما‬
‫ ِِف ْاْل َْر ِض َج ِم ْي‬kejahatan َّ ‫ِف‬dan ‫َو َس َّخ َر لَك‬
ِ ‫ ُْم َّما‬jalan-
jalan ketakwaan. Sesungguhnya beruntunglah
َّ َ َ َّ ٍ ‫ْل ٰ ٍ لِّ َو‬
‫ك ُر ْو َن‬ ٰ َ َ ِ‫ٰ ل‬
ْ
- 353
Dia telah menundukkan -
kepadamu apa pun yang
300
16
ada di seluruh langit dan apa jua pun yang
ada di bumi, kesemuanya itu dari Dia.
َّ ‫َو َس َّخ َر لَك ُْم َّما ِِف‬
ْ ‫الس ٰم ٰو ِت َو َما ِِف ْاْل َْر ِض َج ِم ْي ًعا ِّم ْن ُه اِ َّن ِِف‬
َّ َ َ َّ ٍ ‫ْل ٰ ٍ لِّ َو‬
‫ك ُر ْو َن‬ ٰ َ َ ِ‫ٰ ل‬
Bab. VI: Kedamaian Individual
ْ
Dia telah menundukkan kepadamu apa pun yang
ada telah
“Dia di seluruh langit kepadamu
menundukkan dan apa apajua pun
punyang
yangada di
seluruh
ada langit dan apakesemuanya
di bumi, jua pun yang ada
itu didari
bumi, kesemuanya
Dia.
itu dari Dia. Sesungguhnya dalam yang demikian
Sesungguhnya dalam yang demikian itu ada itu ada tanda-
tanda bagi kaum yang mau berpikir.”
tanda-tanda bagi kaum yang mau berpikir.
14)Al-Jatsiyah: 14)
(QS.45
(S.45 Al-Jatsiyah:

‫لش ْم َس َوالْ ََم َر َوال ُّن ُج ْو ُ ُم َس َّخ ٰر ٌت‬َّ ‫وس َّخر لَكُم الل َّ ْي َل وال َّنهار وا‬
َ َ َ َ ُ َ َ َ
ٰ َ َ ِ‫ِباَ ْم ِر ِه اِ َّن ِِف ْ ٰ ل‬
‫ْل ٰ ٍ لِّ َْو ٍ َّ ْع ِ ل ُْو َن‬
“Dia telah menundukkan bagimu malam dan siang serta
‫ َغ‬telah
matahari
Dia
‫ َوا َ ْس َب‬dan
‫ض‬ِ ‫َر‬bulan ‫الس هم هو‬
ْ ‫ َما ِِف َاَل‬Sesungguhnya
menundukkan
dan ‫ ِت َو‬bintang-bintang‫ك ُْم َّما ِِف‬malam
َّ bagimu َ ‫ َس‬ditundukkan
َ ‫ ّخ‬yang
َ‫ر ل‬pun ‫اّلل‬ ‫ا َل َْم َت َر ْوا ا َ َّن‬
َ ّ‫ ه‬dan
dengan perintah-Nya. dalam demikian
siang serta matahari dan bulanmempergunakan
‫ْي‬
ِ ْ ‫اّلل بِ َغ‬
itu ada
ِ ّ‫ ه‬pun
tanda-tanda
ّ‫اس َم ْن ي‬
‫ ِد ُل ِِف‬ditundukkan
‫َُجا‬bagi ‫ِن ال َّن‬
orang-orang ‫ َن ًة َوم‬dan bintang-
‫نِ َع َم ُه َظا ِه َرةً َوبا ِط‬akal.”
‫عَل َْيك ُْم‬
bintang (QS.16 ِAn-Nahl: َ dengan 13) َ ّperintah-
Nya. Sesungguhnya
َ‫غ‬ada
‫َر ِض َوا َ ْس َب‬tanda-tanda ‫ْي‬
‫ٍم‬ ْ ‫ ٍم ُّم ِن‬dalam
‫ه‬ ِ ‫ َ َّو ََل‬yang
ً ‫ ََل ُه‬demikian
‫ َ َ هعِل ٍمْم َخ َّو‬itu ‫َ ت‬
ْ ‫الس هم هو ِت َو َما ِِف َاَل‬ َّ ‫ِف‬bagiِ ‫ َر لَك ُْم ّما‬orang-orang
ّ ‫اّلل َس‬
َ ّ ‫ا ل َْم َ َر ْوا ا ّن‬
mempergunakan akal. (S.16 An-Nahl: 13)
‫ْي‬ ِ ‫ِن ال َّن‬
ِ ّ‫اس َم ْن ّي َُجا ِد ُل ِِف ه‬
ِ ْ ‫اّلل ِب َغ‬ َ ‫عَل َْيك ُْم نِ َع َم ُه َظا ِه َرةً َّوبَا ِط َن ًة َوم‬
Tidakkah kamu melihat bahwa Allah telah
menetapkan ‫ ُّم ِن ْ ٍم‬apa
‫ْي‬ ‫ ً َّو ََل‬ada
‫ ِ ه ٍم‬yang ‫ َّو ََل ُه‬di‫ل ٍمْم‬seluruh
ِ‫ع‬ langit
dan apa yang ada di bumi supaya berbakti
“Tidakkah kamu melihat
kepadamu, dan Dia bahwa Allahmenyempurnakan
telah telah menetapkan apa
yang ada di seluruh langit dan atasmu,
nikmat-nikmat-Nya apa yang ada di bumiyang
baik supaya
Tidakkah kamu melihat
berbakti kepadamu, dan Dia telah bahwa menyempurnakan Allah telahnikmat-
nampak atau
menetapkan apa pun yang yang adatidak nampak?langit
di seluruh Dan di
nikmat-Nya atasmu, baik yang nampak atau pun yang tidak
danantara
apa Dan
nampak? manusia
yang ada - di354
di antara ada
bumi
manusia orang-orang
- supaya
ada orang-orang berbaktiyang
yang
berbantah
berbantah
kepadamu, mengenai mengenai
dan Dia Allahtelah Allah tanpa
tanpa menyempurnakan dasar
dasar ilmu dan tidak pula ilmu
dan
petunjuk tidak pula petunjuk
nikmat-nikmat-Nya atasmu, memberi
dan tidak pula Kitab yangdan tidakbaik pula Kitab
penerangan.”
yang
yang memberi
nampak atau pun penerangan.
yangLuqman:
(QS.31 S.31
tidak nampak? 21) Luqman: Dan di21)
antara manusia ada orang-orang yang
‫ِف ْ ا َ ْ َس ِن َت ِْو يم‬Allah
berbantah‫ ْ ٍم‬mengenai ِ‫ل َ ْ َنا ْاَل‬dasar
ِ ‫نْ َس َن‬tanpa َ ْ َ َ‫ ل‬ilmu
dan tidak pula Kami
Sesungguhnya petunjuk telah dan tidak pula Kitab
menciptakan manusia
yang memberi penerangan. S.31
dalam sebaik-baik penciptaan. (S.95 At-Tin: Luqman: 21)
301
17
5)
‫لَ َ ْ َ ل َ ْ َنا ْاَلِنْ َس َن ِِف ْ ا َ ْ َس ِن َت ِْو ْي ٍمم‬
Masih banyak ayat-ayat dan bahkan surat-surat kecil
Islam dan Isyu Kontemporer

“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam sebaik-


baik penciptaan.” (QS.95 At-Tin: 5)
Masih banyak ayat-ayat dan bahkan surat-surat kecil
dalam Al-Quran yang mengkhususkan pembahasan tentang
manusia sebagai mikro-kosmos yang menerima pengaruh
dari segala bentuk ciptaan. Bahkan bintang yang terjauh pun
ada kontribusinya bagi mikro-kosmos yang namanya manusia.
Hanya saja sifat hubungan tersebut bukan sebagai hamba
kepada tuannya melainkan tuan kepada hambanya. Manusia
sebagai tuan tidak sepantasnya menyembah kepada mereka
(ciptaan-ciptaan lain) yang mengkhidmatinya. Dengan demikian
manusia kedudukannya adalah sebagai tuan dari jagat raya ini
dan hanya jadi hamba kepada Yang Maha Esa Pencipta seluruh
alam.
Alangkah bedanya pandangan filsafat ini dibanding
demikian banyak agama lain yang tidak saja mengajarkan
penyembahan berhala, tetapi juga menyembah alam dalam
berbagai bentuknya. Dalam pandangan mereka, bulan, bintang,
matahari, samudra, pohon, hujan, petir, badai bahkan hewan
seperti sapi, ular atau burung, dipandang sebagai lebih luhur
daripada manusia. Manusia diajarkan untuk menyembah
barang-barang tersebut sebagai dewa-dewa yang karena salah
satu sifatnya dianggap superior dibanding manusia. Dengan
kata lain, manusia ditempatkan di tingkat hirarki paling bawah
dan dijadikan hamba kepada segala sesuatu yang sebenarnya
diciptakan untuk mengkhidmatinya.
Dalam pemahaman Islam tentang skema hirarki ciptaan,
secara tersirat, manusialah yang menjadi tuan dari semua
ciptaan yang ada. Dengan demikian manusialah yang paling
bertanggungjawab kepada Maha Pencipta karena dialah yang
paling diuntungkan dari ciptaan Tuhan yang telah menetapkan
semuanya untuk melayani manusia. Dengan kata lain, manusia

302
18
Bab. VI: Kedamaian Individual

diemansipasikan dari semua keterikatan perbudakan dengan


cara menerima satu saja keterikatan yaitu kepada Pencipta-nya.
Manusia adalah personifikasi dan simbol moral serta kesadaran
nya, maka alam
seluruh di dalam
ini. dirinya
Ketika seluruh
ia tundukkosmos ikut bersujud.
dan bersujud kepada
nya, maka di dalam dirinya seluruh kosmos ikut bersujud.
Pencipta-nya,
Ketika maka dikedalam
ia berpulang dirinya seluruh
Pencipta-nya, secarakosmos ikut
kiasan,
Ketika Ketika
bersujud.
ia berpulang
ia
ke ke
berpulang
Pencipta-nya,
Pencipta-nya,
secara kiasan,
secara
kiasan,
seluruh alam pun berpulang juga kepada Maha Pencipta.
seluruh
seluruh alam
alam punpun berpulang
berpulang jugajuga kepada
kepada MahaMaha Pencipta.
Pencipta.
Menyadari hal ini serta membentuk diri untuk mencapai
Menyadari
Menyadari hal
hal ini serta membentuk
ini serta membentuk diri
diriuntuk
untukmencapai
mencapai
tujuan tersebut, menurut Islam adalah apa yang disebut
tujuan
tujuan tersebut,
tersebut, menurut
menurut IslamIslam
adalahadalah apa
apa yang yangsebagai
disebut disebut
sebagai kedamaian paling luhur. Sebuah ayat Al-Quran
sebagai kedamaian paling luhur. Sebuah ayat
kedamaian paling luhur. Sebuah ayat Al-Quran yang seringAl-Quran
yang sering oleh
diucapkan oleh para Muslimfilosofi
merangkum
yang sering
diucapkan diucapkan
para Muslimoleh para Muslim
merangkum merangkum
ini dalam
filosofi ini dalam beberapa kata:
filosofi kata:
beberapa ini dalam beberapa kata:
‫اِاا َو ِا َّنَو ِاا ا ِا َو ْي ِاا ٰر اِا ُع ْي َو ا‬ ‫ِا َّنَو ا ِا ٰرَّن ِاِاا َّنَو َو اِا ِا ٰرَّنَّنَو‬
‫ِا ْي ٰر ِا ُع ْي َو‬
Sesungguhnya kami kepunyaan Allah dan
Sesungguhnya
“Sesungguhnya kamikami
kepunyaankepunyaan Allah dan
Allah dan sesungguhnya
sesungguhnya kepada-Nya kami akan
sesungguhnya
kepada-Nya kepada-Nya
kami akan kembali.”kami akan
kembali. (S.2 Al-Baqarah: 157) 157)
Al-Baqarah:
kembali. (S.2 Al-Baqarah:
(QS.2 157)
JarangJarang
yang yang
memahami
memahami bahwa arti arti
bahwa kata kata
‘kembali’ disini
Jarang yang memahami bahwa arti kata ‘kembali’
‘kembali’disinidisini
tidak
tidakbersifat fisikal tetapi sebenarnya spiritual. Ayat itu
tidakbersifat
bersifatfisikal
fisikaltetapi
tetapisebenarnya
sebenarnyaspiritual.
spiritual.Ayat
Ayatituitu
bukan
bukan semata pernyataan tentang suatu kenyataan tetapi
bukansemata
sematapernyataan
pernyataantentang
tentangsuatu
suatukenyataan
kenyataantetapi
tetapi
untuk
untuk mengingatkan
mengingatkanmanusia
manusia akan tujuan diciptakannya
akan tujuan diciptakannyadiri
untuk mengingatkan manusia akan tujuan diciptakannya
diriyang
yang bersangkutan.
bersangkutan. Sebagaimana
Sebagaimana seekor
seekor ikanikan salmon
salmon tidak
diri yang bersangkutan. Sebagaimana seekor ikan salmon
tidak
bisabisa memperoleh
memperoleh kedamaian
kedamaian sebelum
sebelum ia kembali
ia kembali ke
ke tempat
tidak bisa memperoleh kedamaian sebelum ia kembali ke
asalnya (yaitu tempat pemijahannya) begitu
tempat asalnya (yaitu tempat pemijahannya) begitu juga juga hati manusia
tempat asalnya (yaitu tempat pemijahannya) begitu juga
tidak
hati akan bisa
manusia mendapatkan
tidak akan bisa ketenteraman
mendapatkan sebelum ia secara
ketenteraman
hati manusia
spiritual kembali tidak
kepadaakan bisa mendapatkan
sumber penciptaannya. ketenteraman
Inilah yang
sebelum ia secara spiritual kembali kepada sumber
sebelum
dimaksud dalam ia secara spiritual kembali
ayat:yang dimaksud dalam ayat: kepada sumber
penciptaannya. Inilah
penciptaannya. Inilah yang dimaksud dalam ayat:
‫ِاناط َومئ َّنُع‬
‫ِانا‬ ‫ِاناهقُعل ُعم ْيابُعب ُعهِاذ ْيكمْيراِااب ِاذٰرَّنك ِاا ِاْيرَوا َوَل ٰرَّناب ِاا ِاذَو َوكَلْيراِااب ِاذٰرَّنك ِاا ِاْير َوتا ْيط ٰرَّن َومئِاا َوت ُعَّن ْي‬
‫ب‬
‫ُع‬ ‫َو َّنَو ِاذ ْيي َونَّنَوا ٰر ِاذ َوم ْيي ُعن َونا ٰرا َوم َوت ُعن ْي ْيط َومائَو َوت َّنُع ْي‬
‫ِاناطقُع َومل ُعئ َّنُع‬
‫ِا ِا‬ ‫ْي ُع ْي ِا ِا‬ ‫ْي َو‬ ‫َو‬
‫ْي ُعل ُع ْي ا ُعل ُع ْي ُع ا‬
‫ْي ُع‬
303
19
Islam dan Isyu Kontemporer

“Yaitu orang-orang yang beriman, dan hati mereka menjadi


tenteram dengan mengingat Allah. Ketahuilah! Hanya dengan
mengingat Allah, hati akan memperoleh ketenteraman.”
(QS.13 Ar-Rad: 29)

9. Tanpa Tuhan
Tidak Akan Ada Kedamaian

Manusia tidak akan bisa mencapai kedamaian dan juga tak


mungkin dijanjikan bagi masyarakat tanpa mengikuti rumusan
ini, dan tidak ada rumusan lain bisa bekerja. Hanyalah kecintaan
kepada Tuhan saja yang dapat menimbulkan respek terhadap
ciptaan-Nya. Bertambah tinggi tingkatan ciptaan, tambah dekat
yang bersangkutan kepada Pencipta-nya, dan bertambah kuat
ikatan di antara yang diciptakan dengan Sang Pencipta.
Atas dasar filosofi tersebut, manusia akan menghargai
sesamanya dengan sudut pandang tujuan yang lebih luhur
karena hormatnya kepada Sang Pencipta-nya. Kita juga bisa
mengatakan bahwa pada intinya adalah kecintaan kepada
Tuhan yang telah ditransformasikan menjadi kecintaan kepada
ciptaan-Nya. Secara hipotetis kalau kita singkirkan sementara
Tuhan dari skenario ini maka tiba-tiba hubungan antar manusia
berubah perspektifnya.
Kehampaan yang tercipta karena tidak adanya eksistensi
Ke-Tuhanan, tiba-tiba diisi oleh ego manusia. Jadinya filosofi
yang mengatakan bahwa manusia bisa hidup tanpa Tuhan-
nya adalah sangat naif dan bodoh. Apa yang dicapai oleh
atheisme bukanlah kematian dari satu Tuhan, malahan justru

304
20
Bab. VI: Kedamaian Individual

menghidupkan berbagai tuhan-tuhan. Setiap wujud hidup tiba-


tiba memperoleh peran sebagai tuhan bagi dirinya atau bahkan
menjadi dirinya. Egoisme, sifat mementingkan diri sendiri dan
komitmen total kepada tujuan hidupnya sendiri menjadi sangat
kuat dan segala-galanya.
Masyarakat yang dibangun dengan bata-bata individual
demikian akan selalu bersifat egoistis dan berorientasi hanya
kepada dirinya sendiri. Tidak ada lagi gunanya berbaik hati
kepada yang lain tanpa suatu motivasi yang terselubung. Tidak
ada lagi rujukan eksternal dalam bentuk Tuhan yang Maha
Pemurah yang menjadi ikatan dan titik temu semua bentuk
ciptaan.
Inilah yang menjadi filosofi utama daripada Islam.
Tanpa kembali kepada Tuhan, seseorang tidak akan mungkin
memperoleh ketenteraman dan tanpa ketenteraman tersebut
tidak akan mungkin menciptakan kedamaian dalam masyarakat.
Upaya manusia untuk menciptakan kedamaian berdasarkan
motivasi terselubung pasti akan gagal dan hampa.
Kalau tidak ada Tuhan maka tidak akan ada kedamaian. Hal
ini adalah kebijakan yang paling luhur.

Terima kasih.

305
21
Islam dan Isyu Kontemporer

306
22
Indeks

A Amerika
Abbasiah 199. Ekonomi Emerika 209; 231.
Abdullah bin Ubay 45; 46. Kesenjangan ekonomi di
Adamas 20; 88. Amerika Selatan 192.
Afrika 141; 142; 192; 193; 232; Pengaruh Amerika 63; 139;
238; 248. 141; 194.
Ahli Kitab 21; 22; 23; 28; 30; 49. Persaingan Amerika, Rusia
Albert Einstein 83. dan Eropa 193; 277.
Amanat Politik di Amerika 259.
Menyampaikan amanat 34; Arak
35. Larangan minum arak 174;
Menjaga amanat 55; 126; 132; 175; 177; 219.
196; 224. Peminum arak di negara-
Kepala keluarga adalah negara miskin 176.
pengemban amanat 146. Sumber kejahatan 178; 179.
Tuhan memberikan kekayaan Kerugian akibat arak 179
kepada manusia sebagai Archimedes 181.
amanat 195. Atheisme
Berikan amanat kepada Paham atheisme 74; 304.
ahlinya 196; 222; 224; 245; Menjadi penyebab timbulnya
258. kejahatan 81.
Amanat politik, amanat
rakyat 248; 256; 258; 259. B
Amar Maruf 132. Badar, Perang 37.
Amarah Baitul Mal 199.
Amarah para sahabatra45. Bangsa Arab 46; 143;
Dorongan alami 77. Budha 12; 13; 52; 53; 60; 97; 271.
Menahan amarah 132; 156.

307
Islam dan Isyu Kontemporer

D G
Demokrasi 40; 68; 243; 248; 251; Glasnost 280.
254;
Definisi Demokrasi 252; 253; H
Demokrasi menurut Islam Hari Kisangat 70; 71; 84.
255; 256; 257; 258; 259. Hari Penghisaban 171.
Norma dan prinsip demokrasi Harkabi 143.
menurut Al-Quran 259; 260; Hadhrat Abu Bakarra 199.
263; Hindu 13; 51; 52; 53; 54; 60; 97;
Demokrasi para Mullah 261. 232; 267; 270; 271.
Doa 43; 47; 119; 120; 131; 275. Hz. Umarra 46; 47; 171.

E I
Eropa 51; 63; Isaas 12; 13; 44.
Imuwan Eropa tentang Al-
Quran 30; J
Krisis moral bangsa Eropa 62; Jihad 51; 229.
Problema sosial di Eropa Judi
pasca perang 107; Godaan bagi orang miskin
Eropa, Yahudi dan Islam 136; 96; 178;
137; Larangan judi 174; 175; 177;
Hubungan Eropa dan Israel 219; 229.
141; Keburukan ekonomi 175;
Ekonomi Eropa 193; 194; 204; 176.
211. Kerugian akibat judi 177; 179;
Pengaruh gereja di Eropa 265; 180;
266;
Komunisme di Eropa 279. K
Kapitalisme 149; 153; 183; 187;
F 190; 191; 192; 194; 208; 213;
Fana 181. 227; 232; 236; 248; 279.
Fu’ad 73. Kaum Farisi 266.

308
22
Indeks

Khatam 14. Nirwana 124.


Khataman Nabiyyin 14.
Khomeini 262. P
Konghucu 52; 60; 271. Pardah 97.
Krishna 12; 53. PBB
Pemelihara Perdamaian 277.
L Instrument Politik negara
Laghw 122; adidaya 278; 279; 280; 281.
Komunisme 183; 187; 189; 190; PBB dan loby-loby politik
191; 192; 194; 225; 227; 254; 283.
277; 279. Perestroika 280.
Poligami 55;
M Pandangan Islam tentang
Madinah 45; 46; 171. Poligami 103.
Manusmarti 267; 270. Perintah poligami idak
Mao Tse Tung 201. berlaku umum 105; 106.
Maryamas 44. Pemecahan masalah sosial
Mekah 37; 197. pasca perang 107.
MuhammadSaw Politik 51; 54; 75; 92; 140; 142;
Derajat Nabi MuhammadSaw 225; 232; 243; 247; 248; 258;
menurut Al-Quran 12; 14; 15; 259; 260; 262; 263; 268; 271;
16; 17; 29. 274; 277; 278; 281; 289.
Menyeru dengan sabar dan
hikmah 34; 53. Q
Mullah Qawwam 118.
Ambisi politik para Mullah Qawwāmūn 118.
261; 262; 264.
Musaas 12; 53. R
Muslim Sunni 262. Rasisme 55; 134; 136; 137; 138;
139; 140; 143.
N
Napoleon Bonaparte 265. S
Narkotika 174. Sabi 21; 22.

309
Islam dan Isyu Kontemporer

Shiah 51. 223; 261; 262; 264; 265.


Sigmund Freud 94. Uni Soviet 239; 279; 280.
Sikh 271.
Sir William Muir 29. W
Suap Waris 145; 183; 226.
Larangan suap 183; 227. Women’s Lib 102.
Surga
Kehidupan surga di dunia 67;
84; 239; Y
Peranan wanita dalam Yahudi 3; 12; 13; 18; 21; 22; 24;
menciptakan surga sosial 100. 38; 44; 51; 52; 53; 54; 97; 136;
Monopoli surga oleh para 137; 143; 214; 232; 250; 270;
Mullah 263. 271.
Syafaat 1; 19; 20; 22. Yunusas 17.
Syariah 260; 261; 262; 264; 270.
Z
T Zakat 28; 183; 190; 197; 198; 199;
Takhayul 40. 212; 220; 236.
Tembok Berlin 278; Zarathustra 52.
Terorisme Zia-ul-Haq 265.
Bukan ajaran Islam 104. Zionis 140; 143.
The Big Bang 86. Zoroaster 13.

U
Ulama 20; 26; 103; 138; 144; 214;

310
22

Anda mungkin juga menyukai