Anda di halaman 1dari 13

APRESIASI 14

Nama : Deva Ardelia Amanda Putri Hermawan


NPM : 193515516068
Prodi : Administrasi Publik
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

1. Pengertian Pembangunan

Istilah pembangunan sangat sering digunakan dalam berbagai bidang. Pembangunan

sering kali dikait-kaitkan dengan bidang ekonomi, bidang politik, mental, tata negara, dan

bisang-bidang lainnya. Istilah ini sering kali dikait-kaitkan dengan perubahan ke arah yang

lebih baik ataupun perubahan hal-hal lama ke berbagai hal baru. Kegiatan pembangunan

mutlak perlu dilaksanakan demi terciptanya kehidupan yang lebih baik dan juga untuk

beradaptasi dengan apa yang terjadi di lingkungan sekitar.

Setiap orang tidak dapat terlepas dari kata pembangunan. Semuanya wajib

melaksanakan pembangunan demi bertahan dalam menjalani kehidupan. Pada dasarnya,

pengertian pembangunan secara umum merupakan suatu proses perubahan yang akan terus

menerus untuk dapat menuju keadaan yang akan lebih baik yang berdasarkan suatu
normanorma tertentu. Pembangunan dapat juga didefinisikan maupun juga diberikan
pengertian

yang berbeda-beda oleh satu orang dengan orang yang lainya, negara satu dengan negara

yang lainnya. Namun pada umum terdapat kesepakatan bahwa pembangunan merupakan

proses untuk melakukan perubahan.

Pembangunan merupakan suatu seperangkat usaha yang terencana atau terarah dalam

dapat menghasilkan sesuatu yang dapat dimanfaatkan dalam memenuhi suatu kebutuhan

atau juga dapat meningkatkan kesejahteraan hidup manusia serta pembangunan

merupakan suatu proses yang berarti rangkaian kegiatan yang berlangsung secara

berkelanjutan dan terdiri dari tahap-tahap yang disatu pihak independen akan tetapi

dipihak lain merupakan “bagian” dari sesuatu yang bersifat tanpa akhir (never ending).
Banyak cara yang dapat digunakan untuk menentukan pentahapan tersebut, seperti

berdasarkan jangka waktu, biaya, atau hasil tertentu yang diharapkan akan berjalan dengan

baik dan terarah.

Berikut ini definisi pembangunan menurut para ahli :

1. Menurut Riyadi Dan Deddy Supriyadi Bratakusumah “2005”

Istilah pembangunan bisa saja diartikan berbeda oleh satu orang dengan orang lain,

daerah yang satu dengan daerah yang lainnya, negara satu dengan negara lain. Namun

secara umum ada suatu kesepakatan bahwa pembangunan merupakan proses untuk

melakukan perubahan.

2. Menurut Siagian “1994”

Menurutnya suatu usaha atau rangkaian usaha pertumbuhan dan perubahan yang

berencana dan dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa, negara dan pemerintah

menuju modernitas dalam rangka pembinaan bangsa “nation building”.

3. Menurut Ginanjar Kartasasmita “1994”

Memberikan pengertian yang lebih sederhana yaitu sebagai “suatu proses

perubahan ke arah yang lebih baik melalui upaya yang dilakukan secara terencana.

4. Menurut Alexander “1994”

Pembangunan “development” ialah proses perubahan yang mencakup seluruh

system sosial, seperti politik, ekonomi, infrastruktur, pertahanan, pendidikan dan

teknologi, kelembagaan dan budaya.

5. Menurut Rogers

Suatu proses perubahan sosial dengan partisipatoris yang luas dalam suatu

masyarkat yang dimaksudkan untuk kemajuan sosial dan material “termasuk

bertambah besarnya kebebasan, keadilan dan kualitas lainnya yang dihargai” untuk

mayoritas rakyat melalui kontrol yang lebih besar yang mereka peroleh terhadap
lingkungan mereka.

6. Menurut Mohammad Ali

Menurutnya pembangunan merupakan setiap upaya yang dikerjakan secara

terencana untuk melaksanakan perubahan yang memiliki tujuan utama untuk

memperbaiki dan menaikan taraf hidup, kesejahteraan dan kualitas manusia.

Pembangunan, senantiasa berhubungan dengan perubahan (transformasi),

perkembangan, serta pertumbuhan. Perubahan merupakan pergeseran atau perpindahan

dari satu kondisi kepada lain yang dinilai lebih baik, lebih meningkat, atau lebih sempurna.

Dari konsep psikologi, ada dua jenis perubahan pada manusia :

1. Pertumbuhan (growth), lebih mengacu pada aspek fisik.

2. Perkembangan (development), lebih mengacu pada aspek sosio psikologis.

Domain perkembangan psikologi :

1. Perkembangan fisik, Pertumbuhan yang di awali dengan pertumbuhan dari badan otak

yang termasuk dari kapasitas sensori yang membantu dalam segala hal kegiatan yang

di lakukan dalam bentuk fisik itu sendiri. Keterampilan dan kesehatan.

2. Perkembangan kognitif, Pola pola perkembangan yang di awali dari skill atau

kemampuan belajar, atensi, memori. Berfikir serta kreativitas yang di lakukan setiap

hari dan skill atau kemampuan tersebut bisa di ringkatkan dengan berlatih dan belajar

dengan proses yang bertahap sampai kejenjang yang lebih tinggi.

3. Perkembangan psikososial, Pola pola perubahan atau pertumbuhan berupa emosi ,

kepribadian dan hubungan sosial antar sesama dapat terbentuk pada ini yang mana

perkembangan secara psikososial ini terutama saat berinteraksi dengan yang lain baik

sesama jenis dan lawan jenis memiliki perbedaan dalam penanggapan mereka sendiri.

Proses perkembangan melalui beberapa proses perubahan, yaitu :

1. Perubahan kuantitatif

Perubahan yang tumbuh dan dapat di ukur berupa angka atau jumlah bias juga dari

perolehan kosa kata,peningkatan perilaku,agresif dalam hal hal yang di bentuk dari
dalam diri dan bisa di prediksikan dengan angka angka. Contohnya : berat badan,

tinggi badan, dan lain-lain.

2. Perubahan kualitatif

Perubahan dalam jenis stuktur atau organisasi. Biasanya di tandai dengan

munculnya gejala baru yang secara mudah di prediksi dengan mudah dengan

mendasarkan fungsi sebelumnya dan ini bias juga di lihat dari kulitas orang tersebut

sehingga nampak dari perubahanya.

Pada awal pemikiran tentang pembangunan sering ditemukan adanya pemikiran yang

mengidentikan pembangunan dengan perkembangan, pembangunan dengan modernisasi

dan industrialisasi, bahkan pembangunan dengan westernisasi. Seluruh pemikiran

ter-sebut didasarkan pada aspek perubahan, di mana pembangunan, perkembangan, dan

modernisasi serta industrialisasi, secara kese-luruhan mengandung unsur perubahan.

Namun begitu, keempat hal tersebut mempunyai perbedaan yang cukup prinsipil, karena

masing-masing mempunyai latar belakang, azas dan hakikat yang berbeda serta prinsip

kontinuitas yang berbeda pula, meskipun semuanya merupakan bentuk yang

merefleksikan perubahan (Riyadi dan Deddy Supriyadi Bratakusumah, 2005).

Menurut Deddy T. Tikson (2005) bahwa pembangunan nasional dapat pula diartikan

sebagai transformasi ekonomi, sosial dan budaya secara sengaja melalui kebijakan dan

strategi menuju arah yang diinginkan. Transformasi dalam struktur ekonomi, misalnya,

dapat dilihat melalui peningkatan atau pertumbuhan produksi yang cepat di sektor industri

dan jasa, sehingga kontribusinya terhadap pendapatan nasional semakin besar. Sebaliknya,

kontribusi sektor pertanian akan menjadi semakin kecil dan berbanding terbalik dengan

pertumbuhan industrialisasi dan modernisasi ekonomi.

Transformasi sosial dapat dilihat melalui pendistribusian kemakmuran melalui

pemerataan memperoleh akses terhadap sumber daya sosial-ekonomi, seperti pendidikan,

kesehatan, perumahan, air bersih,fasilitas rekreasi, dan partisipasi dalam proses pembuatan

keputusan politik. Sedangkan transformasi budaya sering dikaitkan, antara lain, dengan
bangkitnya semangat kebangsaan dan nasionalisme, disamping adanya perubahan nilai

dan norma yang dianut masyarakat, seperti perubahan dan spiritualisme ke

materialisme/sekularisme. Pergeseran dari penilaian yang tinggi kepada penguasaan

materi, dari kelembagaan tradisional menjadi organisasi modern dan rasional.Dengan

demikian, proses pembangunan terjadi di semua aspek kehidupan masyarakat, ekonomi,

sosial, budaya, politik, yang berlangsung pada level makro (nasional) dan mikro

(commuinity/group).

Makna penting dari pembangunan adalah adanya kemajuan/perbaikan (progress),

pertumbuhan dan diversifikasi. Sebagaimana dikemukakan oleh para para ahli di

atas, pembangunan adalah semua proses perubahan yang dilakukan melalui upaya-upaya

secara sadar dan terencana. Sedangkan perkembangan adalah proses perubahan yang

terjadi secara alami sebagai dampak dari adanya pembangunan (Riyadi dan Deddy

Supriyadi Bratakusumah, 2005). Dengan semakin meningkatnya kompleksitas kehidupan

ma-syarakat yang menyangkut berbagai aspek, pemikiran tentang modernisasi pun tidak

lagi hanya mencakup bidang ekonomi dan industri, melainkan telah merambah ke seluruh

aspek yang dapat mempengaruhi kehidupan masyarakat.

Oleh karena itu, modernisasi diartikan sebagai proses trasformasi dan perubahan dalam

masyarakat yang meliputi segala aspeknya, baik ekonomi, industri, sosial, budaya, dan

sebagainya. Oleh karena itu dalam proses modernisasi itu terjadi suatu proses perubahan

yang mengarah pada perbaikan, para ahli manajemen pembangunan menganggapnya

sebagai suatu proses pembangunan di mana terjadi proses perubahan dari kehidupan

tradisional menjadi modern, yang pada awal mulanya ditandai dengan adanya penggunaan

alat-alat modern, menggantikan alat-alat yang tradisional.

Hakikat dari konsep pembangunan adalah suatu usaha yang dilakukan dalam

mengadakan perubahan-perubahan atau perkembangan menuju kearah yang lebih baik

dari sebelumnya.Pelaksanaan pembangunan tersebut dilaksanakan bersama-sama oleh

pemerintah dan masyarakat sesuai dengan pokok pembangunan di mana pembangunan itu
harus memberikan kemakmuran dan kesejahteraan bagi masyarakat. Siagian (1983) dalam

bukunya Administrasi Pembangunan mengemukakan, “Pembangunan sebagai suatu

perubahan, mewujudkan suatu kondisi kehidupan bernegara dan bermasyarakat yang lebih

baik dari kondisi sekarang, sedangkan pembangunan sebagai suatu pertumbuhan

menunjukkan kemampuan suatu kelompok untuk terus berkembang, baik secara kuali-tatif

maupun kuantitatif dan merupakan sesuatu yang mutlak harus terjadi dalam

pembangunan.”

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pada dasarnya pembangunan tidak dapat

dipisahkan dari pertumbuhan, dalam arti bahwa pembangunan dapat menyebabkan

terjadinya pertumbuhan dan pertumbuhan akan terjadi sebagai akibat adanya

pembangunan. Dalam hal ini pertumbuhan dapat berupa pengembangan/perluasan

(expansion) atau peningkatan (improvement) dari aktivitas yang dilakukan oleh suatu

komunitas masyarakat.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembangunan yang dilakukan, selain merupakan

sebuah proses perubahan ke arah yang lebih baik yaitu dengan memberikan manfaat dan

meningkatkan kesejahteraan masyarakat, juga harus memerhatikan kearifan lokal yang

berkembang pada masyarakat. Hal ini bertujuan agar pembangunan yang dilaksanakan

tersebut tidak mengalami resistensi di tengah masyarakat. Apabila ini terjadi,

pembangunan akan terhambat dan tidak mustahil akan memberikan perubahan ke arah

yang lebih buruk dari sekarang. Makna penting dari pembangunan adalah adanya

kemajuan/perbaikan (progress), pertumbuhan dan diversifikasi.

2. Pengertian Administrasi Negara

Pengertian Administrasi Negara Menurut Para Ahli, yaitu :

a. George J.Gordon

Pengertian administrasi negara menurut George J. Gordon adalah administrasi

negara dapat dirumuskan sebagai seluruh proses baik yang dilakukan organisasi

maupun perseorangan yang berkaitan dengan penerapan atau pelaksanaan hukum dan
peraturan yang dikeluarkan oleh badan legislatif, eksekutif serta peradilan.

b. Dwight Waldo

Pengertian administrasi negara menurut Dwight Waldo adalah manajemen dan

organisasi dari manusia dan peralatannya guna mencapai tujuan pemerintah.

c. John Pfiffer dan Robert V

Pengertian administrasi negara menurut John Pfiffer dan Robert V adalah suatu

proses yang bersangkutan dengan pelaksanaan kebijaksanaan pemerintah pengarahan

kecakapan dan teknik-teknik yang tidak terhingga jumlahnya,memberikan arah dan

maksud terhadap usaha sejumlah orang.

d. Dimocks

Pengertian administrasi negara menurut Dimocks adalah kegaitan negara dalam

melaksanakan kekuasaan atau wewenang politiknya.

Definisi – definisi diatas, dapat dikemukakan beberapa pokok pikiran bahwa :

a. Administrasi Negara adalah merupakan proses kegiatan yang bersifat

penyelenggaraan.

b. Administrasi Negara disusun untuk mengatur kerja sama antar bangsa.

c. Administrasi Negara diselenggarakan oleh aparatur pemerintah dari suatu Negara.

d. Administrasi Negara diselenggarakan untuk kepentingan umum.

Sehingga kesimpulan yang dapat saya ambil dari pengertian administrasi negara adalah

serangkaian aktivitas atau kegiatan yang dilaksanakan oleh aparatur negara atau

pemerintah untuk tercapainya tujuan negara dengan efektif dan efisien.

3. Pengertian Administrasi Pembangunan

Administrasi pembangunan adalah segala upaya yang dilakukan oleh suatu negara atau

pemerintah untuk tumbuh dan berkembang dan menuju perubahan situasi yang dianggap

lebih baik dan maju dalam aspek kehidupan nasional. Pada administrasi pembangunan

juga mempunyai arti bahwa aktifitas atau kegiatan administrasi dilakukan dari dan juga

untuk pembangunan. Pada pelaksanaannya biasanya menggunakan pendekatan


manajemen, sebab berkaitan dengan manajemen pembangunan meliputi :

1) Perencanaan Pembangunan.

2) Pengerahan Sumber Daya.

3) Penganggaran.

Pengertian Administrasi Pembangunan Menurut Para Ahli, yaitu :

a. Bintoro Tjokroamidjojo dalam bukunya Pengantar mengemukakan bahwa: “Proses

pengendalian usaha (administrasi) oleh negara/pemerintah untuk merealisir

pertumbuhan yang direncanakan ke arah suatu keadaan yang dianggap lebih baik dan

kemajuan di dalam berbagai aspek kehidupan bangsa.”

b. Menurut J.B. Kristadi, administrasi pembangunan adalah administrasi negara yang

mampu mendorong ke arah proses perubahan dan pembaharuan serta penyesuaian dan

juga merupakan pendukung suatu perencanaan.

c. SP. Siagian mendefinisikan Administrasi Pembangunan sebagai: “Suatu usaha atau

rangkaian usaha pertumbuhan dan perobahan yang berencana yang dilakukan secara

sadar oleh suatu bangsa, negara dan pemerintah menuju modernitas dalam rangka

pembinaan bangsa (nation-building).”

Dari pendapat beberapa ahli diatas dapat disimpulkan bahwa, administrasi

pembangunan adalah segala dan segenap sesuatu proses yang akan dilakukan dan akan

dilaksanakan oleh administrator dalam rangka upaya untuk mendorong dan untuk

memberikan suatu pengawasan terhadap masyarakat ke arah modernisasi dan kebaikan

yang multi-dimensional secara terpadu dan administratif.

Administrasi pembangunan merupakan gabungan dua pengertian, yaitu administrasi,

yang berarti segenap proses penyelenggaraan dari setiap usaha kerja sama sekelompok

manusia untuk mencapai tujuan tertentu, dan pembangunan, yang merupakan rangkaian

usaha perubahan dan pertumbuhan yang berencana yang dilakukan secara sadar oleh suatu

bangsa, negara, dan pemerintahan menuju modernitas dalam rangka pembinaan bangsa.

Gabungan kedua pengertian tersebut mengandung beberapa pokok pikiran sebagai berikut.
a. Pembangunan merupakan suatu proses. Oleh karena itu, harus dilaksanakan secara

terusmenerus, berkesinambungan, pentahapan, jangka waktu, biaya, dan hasil tertentu

yang diharapkan.

b. Pembangunan adalah suatu usaha yang dilakukan secara sadar dan merupakan hasil

pemikiran sampai pada tingkat rasionalitas tertentu.

c. Pembangunan dilaksanakan secara berencana.

d. Pembangunan mengarah pada modernitas dan bertujuan untuk menemukan cara hidup

yang lebih baik dari sebelumnya, lebih maju, serta dapat menguasai ilmu pengetahuan

dan teknologi atau iptek.

e. Pembangunan mempunyai tujuan yang bersifat multidimensional, meliputi berbagai

aspek kehidupan bangsa dan negara, terutama aspek politik, ekonomi, sosial-budaya,

serta pertahanan dan keamanan.

f. Pembangunan ditujukan untuk membina bangsa.

Secara umum, administrasi pembangunan diartikan sebagai bidang studi yang

memelajari sistem administrasi negara di negara yang sedang membangun serta upaya

untuk meningkatkan kemampuannya. Sementara dari sudut praktis, administrasi

pembangunan merangkum dua kegiatan besar dalam satu pengertian, yaitu administrasi

dan pembangunan.

4. Hubungan Administrasi Negara dengan Administrasi Pembangunan

Administrasi pembangunan sebenarnya merupakan salah satu paradigma admnistrasi

negara yakni paradigma yg berkembang setelah ilmu administrasi negara sebagai ilmu

administrasi negara pada sekitar tahun 1970. Hal ini seperti diketahui bersama bahwa

dalam perjalanannya menemukan jati diri, Administrasi negara melalui lima paradigm

hingga akhirnya diakui sebagai ilmu administrasi negara yang berdiri sendiri dan

memisahkan diri dengan ilmu politik sekalipun bersifat indicipliner. Administrasi

Pembangunan sendiri mulai dikembangkan dalam administrasi negara yang biasanya lebih

difokuskan kepada negara-negara berkembang. Administrasi pembangunan hadir sebagai


bidang ilmu dalam menjalankan bagaimana proses pembangunan di negara-negara

berkembang agar semakin baik dan dapat mengejar ketertinggalannya dengan negaranegara
maju. Kondisi di negara-negara berkembang yang dianggap cukup terpuruk dan

jauh dari cara-cara atau metode-metode untuk mengembangkan diri memaksa agar

administrasi pembangunan mengambil tempat dan posisi strategis.

Keberadaan administrasi negara dan administrasi pembangunan ini sendiri tidaklah

tepat untuk dibedakan secara sengaja dengan maksud untuk memperjelas posisi kedua

bidang ilmu ini karena administrasi pembangunan sendiri hadir atau muncul dari

perkembangan administrasi negara. Sehingga dapat dikatakan bahwa administrasi

pembangunan adalah bagian dari administrasi negara yang konteks dan kontennya berupa

penjabaran lebih lanjut akan penyelenggaraan negara lewat administrasi

negara. Administrasi negara kerap dipahami sebagai kegiatan kerjasama dalam proses

penyelenggaraan negara dengan memanfaatkan segala sumberdaya untuk mencapai tujuan

bernegara, sementara administrasi pembangunan juga berupa kegiatan kerjasama yang

lebih difokuskan dalam pembangunan. Dengan kata lain, administrasi negara hadir secara

menyeluruh akan segala aspek yang menyangkut negara/publik dan ada dalam jangka

waktu yang cukup lama, sementara itu administrasi pembangunan lebih memprioritaskan

daerah sasaran yang lebih bermasalah/ tertinggal (negara berkembang) dan biasanya

program-programnya lebih singkat daripada administrasi negara. Namun dengan catatan

bahwa administrasi pembangunan hadir juga untuk menyokong berjalannya administrasi

negara sehingga diharapkan akan timbul sinergi positif yang diperlihatkan dengan

terjadinya pembangunan di segala aspek kehidupan bernegara.

Dengan demikian, kaidah umum administrasi negara berlaku pula pada administrasi

pembangunan. Jadi, adanya sistem administrasi negara yang mampu menyelenggarakan

pembangunan menjadi prasyarat bagi berhasilnya pembangunan. Di lain pihak, sistem

pemerintahan di negara berkembang pada awal kemerdekaannya, umumnya menpunyai

ciri-ciri sebagai berikut.Pertama, kelembagannya mewarisi sistem administrasi kolonial


yang sangat terbatas cakupannya, karena tujuan pemerintahan kolonial bukan memajukan

bangsa jajahan, tetapi mengeksploitasinya. Kedua, sumber daya manusianya terbatas

dalam kualitas. Jabatan banyak diisi oleh orang-orang yang tidak memenuhi persyaratan

yang dibutuhkan untuk jabatan itu. Ketiga, kegiatan sistem pemerintahan terutama untuk

menyelenggarakan fungsi-fungsi pemerintahan yang bersifat umum atau rutin, yang tidak

berorientasi pada pembangunan.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa, administrasi pembangunan dapat memainkan

peranan yang sangat penting dalam menjalankan perubahan yang sifatnya membangun.

Dengan demikian yang paling memungkinkan untuk pelaksanaan peran-peran ini secara

baik adalah bila terdapat sumber-sumber kekuasaan lain yang mempunyai kekuatan untuk

terus meningkatkan administrasi pada tanggungjawabnya. Faktor-faktor eksternal dan

internal mempunyai dampak sehingga para administrator diharapkan mampu sepenuhnya

menguasai administrasi untuk mendukung pengambilan keputusan dalam organisasi dan

proyek pembangunan, sehingga dapat memberikan sumbangan yang berarti dalam

kegiatan pembangunan yang lebih efektif dan efisien.

5. Administrasi Kontemporer

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, “kontemporer” berarti pada waktuyang sama,

semasa, sewaktu, pada masa kini, atau dewasa ini. Secaraetimologis, kata “kontemporer”

berasal dari dua kata, yaitu katacoyang artinyabersama dan katatempoyang berarti waktu.

Sehingga, kontemporer berartibersifat kekinian atau merefleksikan situasi waktu yang

sedang dilalui. Maka,dapat dikatakan, bahwa “kontemporer” merupakan masa, di mana

kita beradadalam suatu zaman. Modernisasi Administrasi Publik (AP) adalah merupakan

faktor terpenting yang memungkinkan demokratisasi dan modernisasi negara berlangsung

secara efektif dan efesien di abad 21 ini. Globalisasi yang melanda seluruh bangsa tanpa

kecuali disertai dengan revolusi informasi yang besar telah menempatkan bangsa di dunia

hidup dalam sebuah ruang tanpa batas(borderless). Ditengah situasi demikian manajemen

negara tak dapat lagi mengandalkan cara-cara konvensional. Demikian pula peran
administrasi publik dalam keadaan demikian, tak dapat lagi mementaskan

pertentangankepentingan negara versus rakyat, atau pergulatan kepentingan dalam

dramapolitik. Administrasi publik diharuskan melakukan reposisi atau deformasi kedalam

sebuah tatanan kekinian.

6. Mengapa kita perlu mempelajari administrasi pembangunan?

Seperti yang kita ketahui bahwa, pada hakikatnya ilmu administrasi tumbuh dan

berkembang dalam pemikiran manusia, selain sebagai ilmu administrasi juga sebagai suatu

profesi atau pekerjaan yang harus diselesaikan secara tuntas dan memuaskan. Proses

administrasi dimaknai sebagai pola pemikiran dan rangkaian kegiatan untuk pencapaian

suatu hasil tertentu dengan professional sesuai tuntutan kegiatan yang dilakukan.

Administrasi berfungsi untuk menemukan pembagian kerja dalam berbagai macammacam


karakteristik manusia yang berbeda antara satu dengan yang lainnya.

Dalam suatu administrasi dijumpai sistem administrasi, dimana sistem secara garis

besar terdiri atas sistem alamiah (natural system) adalah sistem yang terbentuk karena

alam. Sebagai misal sistem tata surya, sistem cuaca, dan lain-lain. Sedangkan sistem

buatan manusia (man made system) adalah sistem yang terbentuk karena hasil pemikiran

atau perbuatan manusia. Sebagai misal sistem sosial, sistem politik, sistem ekonomi,

sistem kepegawaian, sistem hokum, sistem kerja, sistem pemerintahan, dan lain-lain. Pada

dasarnya sistem administrasi lahir dan hasil pemikiran dari manusia.

Fenomena dan nomena administrasi terhadap pertumbuhan atau perubahan suatu

organisasi dapat diamati pada pola dinamisasi social yang tumbuh dan berkembang dalam

kehidupan masyarakat. Fenomena dan nomena masyarakat administrasi sepeti solidaritas,

kepemimpinan, mata pencaharian, kepedulian, keadilan, demikian pula sebaliknya.

Adapun masalah-masalah administrasi yang dihadapi dalam rangka pelaksanaan

pembangunan dan perkembangan organisasi merupakan tugas kunci dari manajemen.

Administrasi merupakan sasaran pemikiran manusia untuk menggerakkan berbagai

aktivitas dengan menggunakan sumber-sumber (resources) kekuatan dalam organisasi.


Dalam suatu administrasi juga dijumpai penyakit administrasi dimana hal inilah yang

paling di takutkan dan berbahaya dalam kehidupan organisasi dan menghalalkan segala

cara untuk mencapai suatu kekuasaan. Dalam perkembangan dan pertumbuhan masyarakat

maupun perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang administrasi sangatlah

mempengaruhi juga warna dan corak dari perkembangan manajemen pada masa dating.

Manusia adalah makhluk yang mempunyai martabat, perasaan, cita-cita, keinginan,

tempramen, dan harapan yang selalu mengalami perkembangan atau dengan kata lain

kedinamisan. Dengan adannya ilmu administrasi dalam era globalisasi dilakukan secara

rasional, efektif dan efisien dengan memperhatikan perubahan, memperkuat moral dan

etika kerja, tujuan yang telah ditetapkan, dan penyesuaian terhadap teknologi. Konsep

dasar administrasi pancasila merupakan ciri khas bagi bangsa Indonesia, dimana

masyarakatnya harus menghayati, memahami, dan bahkan dijadikan pandangan hidup

untuk aktivitas sehari-hari. Manusia juga mempunyai kaitannya dalam administrasi

dimana kreativitas dan imajinasinya sangat diperlukan, manusia dalam organisasi,

manusia juga sebagai pengendali organisasi.

Anda mungkin juga menyukai