Anda di halaman 1dari 2

Nama : Deva Ardelia Amnada Putri Hermawan

NPM : 193515516068
Prodi : Administrasi Publik
Dosen Pengampu : Dr. Drs. Adjat Daradjat, M.Si.
Mata Kuliah : Reformasi Administrasi

Apresiasi 1

Syarat - Syarat Reformasi

Syarat-syarat terjadinya reformasi adalah sebagai berikut:

1. Terdapat penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dalam penyelenggaraan negara atau


dalam masyarakat.
2. Terdapat harapan dan cita-cita positif yang ingin diperoleh oleh masyarakat dimasa
depan.
3. Terdapat moral dan etika dalam mencapai cita-cita yang ingin dicapai.
4. Telah semakin melemahnya kondisi kehidupan ekonomi seluruh warga masyarakat
bangsa sebagai akibat krisis multidimensi yang berkepanjangan dan terus-menerus.
5. Perlunya langkah-langkah penyelamatan dalam segenap bidang kehidupan, khususnya
yang menyangkut kesejahteraan hidup rakyat.

Latar Belakang Terjadinya Reformasi

1. Krisis Politik

Secara hukum, kedaulatan rakyat dapat dilakukan oleh MPR. Namun pada kenyataannya
anggota MPR ini juga sudah diatur dan direkayasa dimanasebagian besar anggota MPR
diangkat berdasarkan ikatan kekeluargaan (Nepotisme). Selain itu, penyelenggaraan negara
pada masa Orde Baru ini berjalan secara tidak transparan, dimana banyak terjadi
pembredelan terhadap media massa yang berseberangan dengan pemerintah sehingga aspirasi
rakyat tidak tersalurkan. Hal tersebut menimbulkan ketidakpercayaan pada rakyat pada
pemerintah Orde Baru sehingga munculah kaum reformis.
2. Krisis Ekonomi

Pada masa itu krisis moneter terjadi di wilayah negara-negara Asia Tenggara yang dapat
mempengaruhi perekonomian Indonesia. Indonesia juga mengalami pelemahan nilai mata
uang Rupiah yang sangat drastis, utang-utang negara dan swasta, serta peyimpangan yang
terjadi pada sistem ekonomi dimana para konglomerat menguasai bidang-bidang ekonomi
dengan cara monopoli, oligopoli, korupsi, dan kolusi.

3. Krisis Hukum

zaman Orde Baru juga banyak sekali terjadi penyimpangan hukum. Beberapa
diantaranya, antara lain:

o Hukum dijadikan suatu alat pembenaran atas kebijakan dan tindakan pemerintah.
o Banyak terjadi rekayasa pada suatu proses peradilan bila menyangkut penguasa,
keluarga, dan kerabatnya.
o Kehakiman berada di bawah kekuasaan eksekutif sehingga cenderung dapat melayani
kehendak penguasa.

4. Krisis Sosial

Selama Orde Baru masyarakat Indonesia terbagi dalam dua kelas, antara lain:

o Kaum Elit merupakan elit politik dan para pengusaha dari keturunan Tionghoa yang
dekat dengan pemerintahan Orde Baru atau keluarga Cendana.
o Rakyat Kecil merupakan masyarakat biasa yang bukan kerabat atau kenalan dari
keluarga Cendana. Kesenjangan sosial ekonomi yang terjadi di Indonesia ini
menyebabkan kecemburuan, sehingga menimbulkan kerusuhan dan penjarahan.

5. Krisis Kepercayaan Terhadap Pemerintah

Puncaknya, sebagian besar masyarakat yang ada di Indonesia sudah tidak percaya lagi
pada pemerintahan Orde Baru. Hal ini kemudian dapat menimbulkan banyak demonstrasi dan
kerusuhan yang meminta agar pemerintah Orde Baru turun. Tragedi Trisakti pada tanggal 12
Mei 1998 adalah puncaknya, dimana 4 mahasiswa tertembak mati karena melakukan
demonstrasi. Peristiwa tersebut kemudian dapat menyulut lebih banyak kerusuhan dan
penjarahan sampai akhirnya Presiden Soeharta mengundurkan diri dari jabatannya sebagai
presiden.

Anda mungkin juga menyukai