Anda di halaman 1dari 23

Karya Tulis Iilmiah Mata Kuliah Fitokimia

NAMA : RINI RANITA Dosen Pengajar Irfan Zamzani,M.Farm.,Apt


NPM : 1848201110129
KELAS : C
S1 Farmasi Semester IV
Fak.Farmasi UM Banjarmasin
TA 2019/2020

Isolasi Senyawa Etil –P-Metoksisinamat dari Tanaman Kencur (Kaempheria galangan


L.) Sebagai Antibakteri

Ringkasan Penelitian
Penyakit infeksi yang disebabkan oleh mikroba hingga saat ini masih merupakan salah satu p
ermasalahan global, termasuk di negara-negara tropis. Permasalahan tersebut, salah satunya,
adalah disebabkan oleh berkembangnya resistensi mikroba terhadap obat-obat antibiotik ya
ng tersedia . Akhir-akhir ini pencarian senyawa-senyawa antimikroba tersebut dari sumber lai
n, seperti dari tanaman dan sintesis, juga secara intensif dilakukan. Tanaman kencur (Kaemph
eria galanga L.) merupakan salah satu tanaman obat tradisional yang termasuk ke dalam fami
li Zingiberaceae. Rimpang dari tanaman ini telah dikenal dan digunakan oleh masyarakat dal
am mengobati berbagai macam penyakit yang salah satunya adalah penyakit yang disebabkan
infeksi bakteri. Etil-p-metoksisinamat merupakan salah satu kandungan fitokimia utama dari
rimpang tanaman kencur, dimana untuk mengambil senyawa tersebut dilakukan ektrasi denga
n metode perokolasi serta isolasi KVC, kolom, dan KLT. Untuk pemurniaannya sendir denga
n Spektrokopi NMR, IR dan MS. Uji aktivitas aktibakteri dengan menggunakan metode difu
si cakram, dan hasil yang positif akan meningkatkan efektivitas penggunaan tanaman kencur
sebagai salah satu alternative obat.

Kata Kunci: p-eteil metoksisalisilat, salmonella enterica, kencur, kaemperia galanga,


antibakteri
1. Pendahuluan
Latar Belakang
Penyakit infeksi yang disebabkan oleh mikroba hingga saat ini masih merupakan salah satu p
ermasalahan global, termasuk di negara-negara tropis (Elder et al., 2016; Mahady, 2005;T
aylor et al., 2002). Permasalahan tersebut, salah satunya, adalah disebabkan oleh berkemba
ngnya resistensi mikroba terhadap obat-obat antibiotik yang tersedia (Arias and Murray,
2015; Alanis, 2005; Guillemot, 1999). Sumber senyawa-senyawa yang bersifat antimikrob
a lazimnya berasal dari produk biosintesis suatu mikroorganisme (Hardman and Limbird, 201
2; Nussbaum et al., 2006). Namun semikian akhir-akhir ini pencarian senyawa-senyawa anti
mikroba tersebut dari sumber lain, seperti dari tanaman dan sintesis, juga secara intensif dilak
ukan. Beberapa senyawa- senyawa alam seperti teioksbaktin (Piddock, 2015), mangostin (Ab
dallah, 2011), kantin-6-on, 7-amino-4-metilkumarin, heineanol A dan asam kantik (Saleem et
al., 2010), merupakan contoh-contoh baru senyawa alam yang potensial sebagai antibakteri.
Tanaman kencur (Kaempheria galanga L.) merupakan salah satu tanaman obat tradisional ya
ng termasuk ke dalam famili Zingiberaceae (Lim, 2016). Rimpang dari tanaman ini telah dik
enal dan digunakan oleh masyarakat dalam mengobati berbagai macam penyakit yang salah s
atunya adalah penyakit yang disebabkan infeksi bakteri (Sirisangtragul and Sripanidkulchai,
Karya Tulis Iilmiah Mata Kuliah Fitokimia
NAMA : RINI RANITA Dosen Pengajar Irfan Zamzani,M.Farm.,Apt
NPM : 1848201110129
KELAS : C
S1 Farmasi Semester IV
Fak.Farmasi UM Banjarmasin
TA 2019/2020

2011; Arambewela, 1999). Selain itu, di Indonesia secara tradisional bagian rimpang da
ri tanaman ini telah digunakan sebagai obat herbal dalam ramuan untuk meredakan gejala bat
uk (BPOM, 2013).
Kajian secara in vitro ekstrak rimpang tanaman ini secara ilmiah telah terbukti pula memiliki
sifat antibakteri yang kuat terhadap beberapa bakteri pathogen seperti Bacillus sp., Salmonell
a sp., Staphylococcus sp., Streptococcus sp., Shigella sp., E. aerogenes, P. aeruginosa, K. pne
umoniae, dan E. coli (Dash et al., 2014; Kochuthressia et al., 2012; Pervez et al., 2005). Adan
ya kandungan fitokimia pada rimpang tanaman kencur tersebut tentunya yang berperan terha
dap sifat antibakteri yang dihasilkan.
Rimpang dari tanaman kencur mengandung beberapa senyawa seperti minyak asiri (2,5 - 4
%), etilsinamat, sinamaldehid, eukaliptol, kaemferol, asam metil-p-kumarat etil ester dan etil-
p-metoksisinamat. Etil-p-metoksisinamat merupakan salah satu kandungan fitokimia utama d
ari rimpang tanaman kencur yang biasa digunakan untuk kosmetik, makanan, insektisidal dan
obat (He et al., 2012). Berdasarkan penelitian sebelumnya, rimpang kencur memiliki kadar et
il-p-metoksisinamat sebesar 38,6 % (Liu et al., 2014). Hasil penelitian Huang et al. (2008) me
nunjukkan bahwa hasil analisa SPME-GC-MS pada ekstrak n-heksan rimpang tanaman kencu
r memiliki kadar etil p-metoksisinamat sebesar 46 %. Etil-p-metoksisinamat memiliki berbag
ai aktivitas farmakologis diantaranya sebagai antijamur (Omar et al., 2014), antibakteri (Laks
hmanan et al., 2011), dan antikanker (Ekowati et al., 2010).

Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan isolasi Etil-p-metoksisinam
at serta menganalisis uji aktivitas antibakteri terhadap bakteri Salmonella enterica, sehingga d
engan penelitian ini tanaman rimpang kencur lebih efektif lagi digunakan dalam pengobatan.

2.Tinjauan Pustaka
2.1 State of Art
Penyusunan karya tulis ilmiah ini menyambil referensi penelitian-penelitian sebelumnya term
asuk jurnal-jurnal yang berhubungan dengan penelitian ini
Judul Jurnal Pembahasan
Optimasi Yield Etil P Metoksisinamat Pada E Pada tahap ekstraksi dan filtrasi, proses ekstr
kstraksi Oleoresin Kencur (Kaempferia Gala aksi kencur dilakukan secara batch mengguna
nga) Menggunakan Pelarut Etanol kan pelarut etanol pada suhu ruang dengan va
riasi perbandingan serbuk kencur : etanol dan
Peneliti : waktu ekstraksi. Yield ekstrak kencur yang di
Eko Setyawan, Pandhu Putratama, Asriningty dapatkan dari proses ekstraksi menggunakan
as Ajeng, Wara Dyah Pita Rengga variasi waktu dari 2-5 jam dan perbandingan
kencur dan etanol dari 1:2 s.d 1:4, mengguna
Tahun : kan perkolasi pada suhu 50oC. Setelah proses
2012 ekstraksi dilakukan filtrasi untuk memisahka
n filtrat dari ampas kencur.
Karya Tulis Iilmiah Mata Kuliah Fitokimia
NAMA : RINI RANITA Dosen Pengajar Irfan Zamzani,M.Farm.,Apt
NPM : 1848201110129
KELAS : C
S1 Farmasi Semester IV
Fak.Farmasi UM Banjarmasin
TA 2019/2020

Jurnal : Proses pemisahan ini dilakukan menggunaka


Jurnal Bahan Alam Terbarukan n pompa vakum untuk memaksimalkan filtra
t. Dimana terlihat hasilnya bahwa semakin la
ma waktu ekstraksi maka jumlah ekstrak ken
cur semakin meningkat. Semakin jumlah pela
rut yang ditambahkan untuk mengekstraksi k
encur maka jumlah filtrat ektrak juga cenderu
ng semakin banyak.

Alasannya:
Karena metode perkolasi adalah metode yang
bisa digunakan terhadap semua jenis simplisi
a baik termostabil atau termolabil, ketika dig
unakan metode ini aman untuk semua jenis si
mplia tanpa merusak kandungan senyawa yan
g ada didalam tanaman tersebut.

Biotransformation of ethyl p-methoxycinnam


Ethyl phydroxycinnamate has been reported
ate from Kaempferia galanga L. using Asper
as good antimicrobial agent against Gram p
gillus niger ositive and gram negative bacteria, alcohol-
acid bacterium and fungi. The present of hyd
Peneliti: roxyl group in structure may increase the ant
Nor Hazwani Mohd Hasali, Muhammad Nor imicrobial activities of compound. Until now,
Oma, Ahmad Muzammil Zuberdi, Helmi Yo ethyl p-hydroxycinnamate was reported only
usif AlFarra from extraction of natural products

Tahun: Alasannya:
2013 Laporan ini sangat penting menjadi salah satu
acuan penelitian karya tulis ilmiah, dan menj
Jurnal: adikannya tolak ukur hasil yang akan didapat
International Journal of Biosciences kan.
Phytochemistry and medicinal properties of Ethyl-cinnamate and ethyl–para-methoxycin
Kaempferia galanga L. (Zingiberaceae) extra namate are found to be the most
cts vital constituents in the dichloromethane hex
ane and methanol extracts . About 98.98% of
Peneliti: essential oil constituents have been isolated
Muhammad Ihtisham Umar, Mohammad Zai and identified with only 1.11% constituents t
ni Bin Asmawi, Amirin Sadikun, Rabia Altaf hat are still unknown.
and Muhammad Adnan Iqbal
Alasannya:
Tahun: Hasil ini menjadi referensi pelarut yang akan
2011 digunakan dalam penelitian karya tulis ilmia
n, dimana dilihat kadar jumlah terbanyak ber
Jurnal: dasarkan macam-macam pelarut yang diguna
African Journal of Pharmacy and Pharmacolo kan.
Karya Tulis Iilmiah Mata Kuliah Fitokimia
NAMA : RINI RANITA Dosen Pengajar Irfan Zamzani,M.Farm.,Apt
NPM : 1848201110129
KELAS : C
S1 Farmasi Semester IV
Fak.Farmasi UM Banjarmasin
TA 2019/2020

gy
Evaluation Patch of Rhizoma Extract Kencur Pada proses ekstraksi berdasarkan kepolaran
(Kaempferia galanga L.) as Anti-Inflammato yang bertingkat dengan cairan penyari mengg
ry with Enhancer unakan n-heksan untuk menarik senyawa-sen
yawa yang bersifat non polar. Dari 250 gram
Penulis: simplisia rimpang kencur dengan pelarut n-h
Hesti Riasari, Revika Rachmaniar, Sri Wahy eksan dengan rendemen 13,12%; rendemen d
uni engan menggunakan pelarut etil asetat yaitu s
Tahun: ebesar 5,52% dan rendemen etanol sebesar 5,
2019 8%. Berdasarkan hasil rendemen pada metod
e ekstraksi dengan kepolaran yang bertingkat
Jurnal: lebih besar persentase nya dibandingkan met
Indonesian Journal of Pharmaceutical Scienc ode ekstraksi dengan pelarut etanol 96%. Hal
e and Technology ini disebabkan oleh proses penarikan metabol
it sekunder yang lebih baik dan efektif karena
masing masing senyawa tertarik oleh pelarut
yang sesuai dengan kepolarannya sehingga to
tal dari masing masing rendemen pada ektrsk
n-heksan, etil asetat dan etanol 70% lebih bes
ar.

Alasannya:
Dengan memperhatikan tingkat kepolaran ha
sil isolasi yang diinginkan dapat terlihat deng
an jelas.
Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Rim Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan,
pang Kencur (Kaempferia galanga L.) Terha ekstrak etanol rimpang kencur memiliki daya
da Isolat Klinis Klebsiella penumoniae Secar hambat terhadap pertumbuhan bakteri Klebsi
a Invitro ella pneumonia penghasil ESBL karena adan
ya zat kimia aktif seperti alkaloid, steroid, ter
Penulis: penoid, alkaloid dan saponin yang terkandun
Fitra Hayati, Mudatsir, Safarianti g dalam ekstrak rimpang kencur, mempunyai
aktivitas sebagai antibakteri, terbukti dengan
Tahun: terbentuknya zona bening disekitar cakram.
2017
Alasannya:
Jurnal: Uji antibakteri yang digunakan menjadi salah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Medisia satu acuan untuk menggunakan metode yang
sama dengan penelitian karya tulis ilmiah yan
g akan dilakukan meski dengan bakteri yang
berbeda.
Comparison Of Esterification And Transester Octyl p-methoxycinnamate (OPMC) can be a
ification Method In Synthesis Of Octyl P-Me synthesis in two ways, esterification and tran
thoxycinnamate (Opmc) From Kaempferia G sesterification method. In the esterification m
alanga L. Rhizome ethod, EPMC must be hydrolyzed into 4-MC
Karya Tulis Iilmiah Mata Kuliah Fitokimia
NAMA : RINI RANITA Dosen Pengajar Irfan Zamzani,M.Farm.,Apt
NPM : 1848201110129
KELAS : C
S1 Farmasi Semester IV
Fak.Farmasi UM Banjarmasin
TA 2019/2020

A then reacted with octanol. The optimum co


Penulis: ndition by esterification method is refluxed fo
Rimadani Pratiwi, Resa Handayani, Sheila Pr r 3 hours to get OPMC. In transesterification
atiwi, Iyam Maryam, Sandra Megantara and method just need one step reaction between
Muchtaridi Muchtaridi EPMC and octanol with the optimum time re
action is 5 hours. This OPMC were characte
Tahun: rized by TLC, FTIR and GC-MS. It has the si
2018 milar Rf value with the standard that is 0.82
and has the similar spectra of FTIR. Identific
Jurnal: ation by Mass spectrometry was confirmed th
Rasayan J.Chem at OPMC was formed with fragmentation in
290 (M)+.

Alasannya:
Untuk mengetahui benar atau tidanynya ada z
at Etil –P-Metoksisinamat dalam kencur, dap
at digunakan metode IR, KLT dan GC-MS ya
ng bisa menjadi salah satu alternative pada pe
nelitian ini.

2.2 Tinjauan Pustaka


2.2.1 Kencur
Rimpang kencur terdapat didalam tanah bergerombol dan bercabang-cabang dengan indu
k rimpang di tengah. Kulit ari berwarna coklat dan bagian dalam putih kekuningan denga
n kandungan air yang lebih banyak dan rimpang yang lebih tua ditumbuhi akar pada rua
s-ruas rimpang berwarna putih kekuningan.
2.2.2 Etil p-metoksisinamat
Etil p-metoksisinamat (EPMS) adalah salah satu senyawa hasil isolasi rimpang kencur
(Kaempferia galanga L.). EPMS termasuk dalam golongan senyawa ester yang mengand
ung cincin benzena dan gugus metoksi yang bersifat nonpolar dan juga gugus karbonil y
ang mengikat etil yang bersifat sedikit polar sehingga dalam ekstraksinya dapat menggun
akan pelarut-pelarut yang mempunyai variasi kepolaran yaitu etanol, etil asetat, metanol,
air, dan heksana (Mupidah, 2014).
2.2.3 Metode Isolasi Etil p-metoksisinamat (EPMS)
Perkolasi adalah proses penyarian simplisia dengan jalan melewatkan pelarut yang sesu
ai secara lambat pada simplisia dalam suatu percolator. Perkolasi bertujuan supaya zat b
erkhasiat tertarik seluruhnya dan biasanya dilakukan untuk zat berkhasiat yang tahan at
aupun tidak tahan pemanasan. Rekristalisasi merupakan suatu metode pemurnian padat
an senyawa organic Kristalisasi merupakan proses pembentukan bahan padat dari peng
endapan larutan, campuran leleh, atau lebih jarang pengendapan langsung dari gas
Karya Tulis Iilmiah Mata Kuliah Fitokimia
NAMA : RINI RANITA Dosen Pengajar Irfan Zamzani,M.Farm.,Apt
NPM : 1848201110129
KELAS : C
S1 Farmasi Semester IV
Fak.Farmasi UM Banjarmasin
TA 2019/2020

2.2.4 Kromatografi Lapis Tipis


Kromatografi didefinisikan sebagai prosedur pemisahan zat terlarut oleh suatu proses m
igrasi deferensial dinamis dalam sistem yang terdiri dari dua fase atau lebih, salah satu
diantaranya bergerak secara berkesinambungan dalam arah tertentu dan didalamnya za
t-zat tersebut menunjukkan perbedaan mobilitas disebabkan adanyaa perbedaan dalam a
bsorbsi, partisi, kelarutan, tekanan uap, ukuran molekul atau kerapatan muatan ion. Den
gan demikian masing-masing zat dapat diidentifikasi atau ditetapkan dalam metode ana
litik (Anonim, 1995).
2.2.4 Difusi Cakram
Metode difusi cakram merupakan cara yang paling sering digunakan untuk menentukan kepe
kaan antibakteri terhadap suatu antibiotik. Pada cara ini digunakan suatu cakram kertas saring
(paper disk) yang berfungsi sebagai tempat menampung zat antimikroba. Kertas saring terseb
ut kemudian diletakkan pada lempeng agar yang telah diinokulasi mikroba uji, kemudian diin
kubasi pada waktu tertentu dan suhu tertentu, sesuai dengan kondisi optimum dari mikroba uj
i. Pada umumnya, hasil yang di dapat bisa diamati setelah inkbuasi selama 18-24 jam dengan
suhu 37oC. Hasil pengamatan yang diperoleh berupa ada atau tidaknya daerah bening yang te
rbentuk di sekeliling kertas cakram yang menunjukkan zona hambat pada pertumbuhan bakte
ri (Pelczar dan Chan, 1988).
3. Metode Penelitian
3.1 Ekstrasi dan Isolasi
Ekstraksi dilakukan dengan cara perkolasi. Perkolasi dilakukan dengan menempatkan serb
uk simplisia dalam suatu bejana silinder, yang bagian bawahnya diberi sekat berpori, kem
udian cairan penyari dialirkan dari atas ke bawah melalui serbuk tersebut. Serbuk simplisia
yang akan di perkolasi tidak langsung dimasukkan dalam bejana perkolator, tetapi dibasah
i atau dimaserasi terlebih dahulu dengan cairan penyari. Ekstrak kasar kemudian diisolasi
dengan kromatografi vakum cair (KVC) menggunakan eluen n-heksan : etil asetat (30:1) h
ingga diperoleh delapan variasi eluen yaitu kf1 hingga kf8. Gabungan dari kf2 - 4 kemudi
an dimurnikan lebih lanjut dengan menggunakan kromatografi kolom dengan eluen n-heks
an : etil asetat (30:1) hingga diperoleh senyawa 1 sebanyak 4,6 g. Senyawa yang diperoleh
diuji kemurniannya menggunakan kromatografi lapis tipis (KLT) dengan sistem tiga eluen
n-heksan : etil asetat : etanol (29:1:1). Senyawa dikatakan murni apabila pada sistem tiga e
luen memperlihatkan hanya satu noda pada penampakan sinar UV λ 254 nm. Senyawa 1 y
ang telah murni kemudian dikarakterisasi dengan spektroskopi NMR dan spektroskopi ma
ssa (MS), serta spektrokopi IR.
3.2 Uji Aktivitas Aktibakteri
Metode uji aktivitas antibakteri dengan metode fusi Cakram. Sebagai kontrol positif (Kp)
digunakan kloramfenikol disk 30 𝜇𝑔 dan kontrol negatif pelarut DEMSO. Bakteri Salmo
Karya Tulis Iilmiah Mata Kuliah Fitokimia
NAMA : RINI RANITA Dosen Pengajar Irfan Zamzani,M.Farm.,Apt
NPM : 1848201110129
KELAS : C
S1 Farmasi Semester IV
Fak.Farmasi UM Banjarmasin
TA 2019/2020

nella enterica yang telah diremajakan dioleskan ke dalam media yang telah padat secara
merata dengan spreader. Kemudian blank disk (cakram) dan kloramfenikol disk ditempel
kan pada media. Pada blank disk diberikan p-etil motoksisinamat sebanyak 20 μL. Setela
h itu diinkubasi pada suhu 37oC selama 24 jam. Tujuan dari perlakuan tersebut adalah un
tuk mengetahui daya hambat antibakteri dari hasil isolasi. Daya hambat antibakteri ditunj
ukkan oleh diameter zona bening disekitar cakram.

Serbuk Kencur

- Simplisia dimaserasi
- Hasilnya setelah basah baru dipindahkan ke al
at percolator untuk di perkolasi

Ekstrak Kasar
Karya Tulis Iilmiah Mata Kuliah Fitokimia
NAMA : RINI RANITA Dosen Pengajar Irfan Zamzani,M.Farm.,Apt
NPM : 1848201110129
KELAS : C
S1 Farmasi Semester IV
Fak.Farmasi UM Banjarmasin
TA 2019/2020

- Isolasi dengan KCV, eluen n-heksan : etil aset


at (30:1) sampai kf1-kf8
- Hasil kf2-4 digabung, kromatografi kolom elu
en n-heksan : etil asetat (30:1)

Isolat

- Isolasi dengan KLT dengan sistem tiga eluen


n-heksan : etil asetat : etanol (29:1:1)

Pemurnian

- Spektroskopi NMR
- Spektroskopi massa (MS),
- Spektrokopi IR.

Uji Aktivitas Aktibakteri

- Metode difusi cakram, dengan bakteri Sal


monella enterica

Hasil

Gambar 3.1 Diargram Alir Metode Penelitian

Daftar Pustaka
Abdallah, E.M., 2011. Plants: An Alternative Source for Antimicrobial. Journal Applied Phar
maceutical Science 01(06), 16-20.
Alanis, A.J., 2005. Resistance to Antibiotics: Are We in The Post-antibiotic Era. Archives of
Medicinal Research 36(0), 697–705. doi: 10.1016/j.arcmed.2005.06.009.
Karya Tulis Iilmiah Mata Kuliah Fitokimia
NAMA : RINI RANITA Dosen Pengajar Irfan Zamzani,M.Farm.,Apt
NPM : 1848201110129
KELAS : C
S1 Farmasi Semester IV
Fak.Farmasi UM Banjarmasin
TA 2019/2020

Arambewela, L. S. R., Perera, A., and Wijesundera, R.L.C., 1999. Antibacterial Activity of K
aempheria galanga. Fitoterapia 70, 425-427. doi: 10.1016/S0367-326X(99)00053-2.
Arias, C.A. and Murray, B.E., 2015. A New Antibiotic and The Evolution of Resistance. The
New England Journal of Medicine 372(12), 1168-1170. doi: 10.1056/NEJMcibr150029
2.
Badan Pengawas Obat dan Makanan RI., 2013. Dokumentasi Ramuan Etnomedisin Obat Asli
Indonesia. Jakarta : BPOM RI.
Elder, D.P., Kuents, M., and Holm, R., 2016. Antibiotic Resistance: The Need for A Global S
trategy. Journal of Pharmaceutical Sciences 105(8), 2278-2287. Doi http://dx.doi.org/10.
1016/j.xphs.2016.06.002.
Ekowati, J., Rudyanto, Sasaki, S., Budiati, T., Sukardiman, Hermawan, A., and Meiyanto, E.,
2010. Structure Modification of Ethyl p-methoxycinnamate Isolated from Kaempferia
galanga Linn. and Citotoxicity Assay of The Products on WiDr Cells. Indonesian Journ
al of Cancer Chemoprevention 1(1), 12-18.
Eko Setyawan, Pandhu Putratama, Asriningtyas Ajeng, dan Wara Dyah Pita Rengga. 2012. O
ptimasi Yield Etil P Metoksisinamat Pada Ekstraksi Oleoresin Kencur (Kaempferia Gal
anga) Menggunakan Pelarut Etanol. Jurnal Bahan Alam Terbarukan.
Fitra Hayati, Mudatsir, dan Safarianti. 2017. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Rimpan
g Kencur (Kaempferia galanga L.) Terhada Isolat Klinis Klebsiella penumoniae Secara
Invitro. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Medisia
Guillemot, D., 1999. Antibiotic Use in Humans and Bacterial Resistance. Current Opinion.
Hardman, J.G. and Limbird, L.E., 2012. Goodman and Gilman: Dasar farmakologi terapi, Edi
si 10 (Terjemahan), Jakarta: EGC Penerbit Buku Kedokteran.
He, Z., Yue, G.G., Lau, C.B., Ge, W., and But, P.P., 2012. Antiangiogenic Effects and Mecha
nisms of Trans-ethyl p-methoxycinnamate from Kaempferia galanga L. Journal of Agri
cultural and Food Chemistry 60, 11309-11317. doi: dx.doi.org/10.1021/jf304169jl.
Hesti Riasari, Revika Rachmaniar, dan Sri Wahyuni. 2019. Evaluation Patch of Rhizoma Extr
act Kencur (Kaempferia galanga L.) as Anti-Inflammatory with Enhancer. Indonesian J
ournal of Pharmaceutical Science and Technology.
Laksmanan, D., Werngren, J., Jose, L., Suja, K.P., Nair, M.S., Varma, R.L., Mundayoor, S., a
nd Kumar, R.A., 2011. Ethyl-p-methoxycinnamate Isolated from A Traditional Anti-tu
berculosis Medicinal Herb Inhibits Drug Resistant Strains of Mycobacterium tuberculos
isIn Vitro. Fitoterapia 82, 757-761. doi: 10.1016/j.fitote.2011.03.006.
Lim, T.K., 2016. Edible Medicinal and Non-medicinal Plants 12. Switzerland: Springer.
Liu, X.C., Liang, Y., Shi, W.P., Liu, Q.Z., Zhou, L., and Liu, Z.L., 2014. Repellent and Insect
Karya Tulis Iilmiah Mata Kuliah Fitokimia
NAMA : RINI RANITA Dosen Pengajar Irfan Zamzani,M.Farm.,Apt
NPM : 1848201110129
KELAS : C
S1 Farmasi Semester IV
Fak.Farmasi UM Banjarmasin
TA 2019/2020

icidal Effects of The Essential Oil of Kaempheria galangaRhizomes to Liposcelis bostr


ychophila (Psocoptera: Liposcelidae). Journal of Economic Entomology 107(4), 1706-1
712. doi: http://dx.doi.org/10.1603/EC13491.
Mahady, G.B., 2005. Medical Plants for The Prevention and Treatment of Bacterial Infection
s. Current Pharmaceutical Design 11, 2405-2427. doi: https://doi.org/10.2174/1381612
054367481.
Muhammad Ihtisham Umar, Mohammad Zaini Bin Asmawi, Amirin Sadikun, Rabia Altaf an
d Muhammad Adnan Iqbal. 2011. Phytochemistry and medicinal properties of Kaempfe
ria galanga L. (Zingiberaceae) extracts. African Journal of Pharmacy and Pharmacolog
y.
Nor Hazwani Mohd Hasali, Muhammad Nor Oma, Ahmad Muzammil Zuberdi, and Helmi Y
ousif AlFarra. 2013. Biotransformation of ethyl p-methoxycinnamate from Kaempferia
galanga L. using Aspergillus niger. International Journal of Biosciences.
Nussbaum, F., Brands, M., HInzen, B., Weigand, S. and Habich, D., 2006. Antibacterial Natu
ral Products in Medicinal Chemistry-Exodus or Revival. Angewandte Chemie Internati
onal Edition 45(0), 5072-5129.doi:10.1002/anie.200600350.
Omar, M.N., Hasali, N.H.M., Alfarra, H.Y., Yarmo, M.A., and Zuberdi, A.M., 2014. Antimic
robial Activity and Microbial Transformation of Ethyl pmethoxycinnamate Extracted fr
om Kaempferia galanga. Oriental Journal of Chemistry 30(3), 1037-1043. doi: http://dx
doi.org/10.13005/ojc/300315.
Pervez, M.A.K., Khan. M.M., Islam, M.Z., and Hasan, S.M., 2005. Antimicrobial Activities o
f The Petroleum ether, Methanol, and Acetone Extracts of Kaempheria galanga L. Rhiz
ome. Journal of Life Earth Science 1(1), 25-29. doi:10.1.1.566.4589.
Piddock, L.J.V., 2015. Teixobactin, The First of ANew Class of Antibiotics Discovered by iC
hip Technology. Journal of Antimicrobial Chemotheraphy (0), 1-2. doi: https://doi.org/
10.1093/jac/dkv175.
Rimadani Pratiwi, Resa Handayani, Sheila Pratiwi, Iyam Maryam, Sandra Megantara and Mu
chtaridi Muchtaridi. 2018. Comparison Of Esterification And Transesterification Metho
d In Synthesis Of Octyl P-Methoxycinnamate (Opmc) From Kaempferia Galanga L. Rh
izome. Rasayan J.Chem.
Saleem, M., Nazir, M., Ali, M. S., Hussain, H., Lee., Y. S., Riaz, N., and Jabbar, A., 2010. A
ntimicrobial Natural Product: An Update on Future Antibiotic Drug Candidates, Natura
l Product Report 27(0), 238-254. doi:10.1039/b916096e.
Taylor, P.W., Stapleton, P.D., and Luzio, J.P., 2002. New Ways to Threat Bacterial Infections.
Drug Discovery Today 7, 1086-1091. doi: 10.1016/S1359- 6446(02)02498-4.
Karya Tulis Iilmiah Mata Kuliah Fitokimia
NAMA : RINI RANITA Dosen Pengajar Irfan Zamzani,M.Farm.,Apt
NPM : 1848201110129
KELAS : C
S1 Farmasi Semester IV
Fak.Farmasi UM Banjarmasin
TA 2019/2020

Lampiran
Karya Tulis Iilmiah Mata Kuliah Fitokimia
NAMA : RINI RANITA Dosen Pengajar Irfan Zamzani,M.Farm.,Apt
NPM : 1848201110129
KELAS : C
S1 Farmasi Semester IV
Fak.Farmasi UM Banjarmasin
TA 2019/2020
Karya Tulis Iilmiah Mata Kuliah Fitokimia
NAMA : RINI RANITA Dosen Pengajar Irfan Zamzani,M.Farm.,Apt
NPM : 1848201110129
KELAS : C
S1 Farmasi Semester IV
Fak.Farmasi UM Banjarmasin
TA 2019/2020
Karya Tulis Iilmiah Mata Kuliah Fitokimia
NAMA : RINI RANITA Dosen Pengajar Irfan Zamzani,M.Farm.,Apt
NPM : 1848201110129
KELAS : C
S1 Farmasi Semester IV
Fak.Farmasi UM Banjarmasin
TA 2019/2020
Karya Tulis Iilmiah Mata Kuliah Fitokimia
NAMA : RINI RANITA Dosen Pengajar Irfan Zamzani,M.Farm.,Apt
NPM : 1848201110129
KELAS : C
S1 Farmasi Semester IV
Fak.Farmasi UM Banjarmasin
TA 2019/2020
Karya Tulis Iilmiah Mata Kuliah Fitokimia
NAMA : RINI RANITA Dosen Pengajar Irfan Zamzani,M.Farm.,Apt
NPM : 1848201110129
KELAS : C
S1 Farmasi Semester IV
Fak.Farmasi UM Banjarmasin
TA 2019/2020
Karya Tulis Iilmiah Mata Kuliah Fitokimia
NAMA : RINI RANITA Dosen Pengajar Irfan Zamzani,M.Farm.,Apt
NPM : 1848201110129
KELAS : C
S1 Farmasi Semester IV
Fak.Farmasi UM Banjarmasin
TA 2019/2020
Karya Tulis Iilmiah Mata Kuliah Fitokimia
NAMA : RINI RANITA Dosen Pengajar Irfan Zamzani,M.Farm.,Apt
NPM : 1848201110129
KELAS : C
S1 Farmasi Semester IV
Fak.Farmasi UM Banjarmasin
TA 2019/2020
Karya Tulis Iilmiah Mata Kuliah Fitokimia
NAMA : RINI RANITA Dosen Pengajar Irfan Zamzani,M.Farm.,Apt
NPM : 1848201110129
KELAS : C
S1 Farmasi Semester IV
Fak.Farmasi UM Banjarmasin
TA 2019/2020
Karya Tulis Iilmiah Mata Kuliah Fitokimia
NAMA : RINI RANITA Dosen Pengajar Irfan Zamzani,M.Farm.,Apt
NPM : 1848201110129
KELAS : C
S1 Farmasi Semester IV
Fak.Farmasi UM Banjarmasin
TA 2019/2020
Karya Tulis Iilmiah Mata Kuliah Fitokimia
NAMA : RINI RANITA Dosen Pengajar Irfan Zamzani,M.Farm.,Apt
NPM : 1848201110129
KELAS : C
S1 Farmasi Semester IV
Fak.Farmasi UM Banjarmasin
TA 2019/2020
Karya Tulis Iilmiah Mata Kuliah Fitokimia
NAMA : RINI RANITA Dosen Pengajar Irfan Zamzani,M.Farm.,Apt
NPM : 1848201110129
KELAS : C
S1 Farmasi Semester IV
Fak.Farmasi UM Banjarmasin
TA 2019/2020
Karya Tulis Iilmiah Mata Kuliah Fitokimia
NAMA : RINI RANITA Dosen Pengajar Irfan Zamzani,M.Farm.,Apt
NPM : 1848201110129
KELAS : C
S1 Farmasi Semester IV
Fak.Farmasi UM Banjarmasin
TA 2019/2020

Anda mungkin juga menyukai