56
Kadar Maksimum Air.
Adalah batas air yang dicampurkan ke dalam campuran suspensi semen
tanpa menyebabkan pemisahan lebih dari 3.5 mL dalam 250 mL suspensi semen,
bila didiamkan selama 2 jam pada temperature kamar.
Kandungan air normal dalam suspensi semen yang direkomendasikan oleh
API dapat di lihat pada table 6.1. Jadi kadar air dalam suspensi semen harus
berada antara kadar minimum dan kadar maksimumnya
57
6.4 Data dan Perhitungan
Semen kelas A
WCR = 46%
58
Gambar 6.1 Grafik Free Water Vs Bentonite, barite
6.5. Pembahasan
Pada percobaan free water ini digunakan suspensi semen dengan
komposisi 600 gram semen, 276 mL air dan addiif barite dan bentonite dengan
berat antara 0 gr sampai 7 gr. Suspensi semen yang telah jadi dimasukkan ke
dalam gelas ukur sebanyak 250 mL. kemudian didiamkan selama dua jam, dan
setelah dua jam free water diamati dengan membaca kandungan air dari skala
gelas ukur.
Pada penambahan bentonite sebanyak 5 gr didapatkan free water sebanyak
0.95 ml. Sedangkan pada penambahan 1 gr barite didapatkan 0.2 ml free water.
Pada setiap penambahan bentonite maupun barite terjadi ketidakstabilan free
water yang terbentuk.
Dalam melakukan suatu penyemenan diperlukan kehati-hatian dalam
penambahan air ke dalam campuran bubuk semen, karena bila tidak hati-hati
(sesuai yang diharapkan) akan berakibat hasil suspensi semen kurang baik.
Apabila air yang ditambahkan terlalu banyak maka akan menimbulkan masalah
pada daya ikat semen untuk kekuatan semen tersebut, karena semakin banyak air
yang ditambahkan maka free water yang didapat semakin banyak yang
mengakibatkan permeabilitas besar dan semen rapuh. Apabila air yang
ditambahkan kurang akan berakibat semen mempunyai daya ikat yang besar dan
berakibat retaknya atau pecahnya formasi.
59
Oleh karena itu, penambahan air (WCR) tidak boleh melebihi kadar
maksimum atau kurang dari kadar minimumnya. Untuk mengatasi terjadinya free
water yang berlebihan biasanya ditambahkan additive yang terkandung dari
formasinya.
Dari grafik penambahan free water vs bentonite menunjukkan adanya
fluktuasi. Dimana pada awal grafik meningkat, kemudian menurun dan meningkat
kemudian menurun lagi. Secara teoritis, bentonite berfungsi sebagai penghisap
(pengabsorb air), sehingga kadar free water akan berkurang bila bentonite yang
ditambahkan semakin banyak. Namun bila free water terlalu sedikit,
menyebabkan semen memiliki friksi yang besar terhadap lubang bor, akibatnya
formasi bisa retak atau pecah.
Grafik penambahan Free water vs barite menunjukkan fluktuasi kecil.
Dimana grafik cenderung meningkat di awal, dan di akhir stabil di harga nol.
Secara teori, barite dapat menurunkan free water. Sehingga, bila barite yang
ditambahkan semakin banyak, maka free water yang diperoleh semakin sedikit.
Free water yang terlalu besar dapat menghasilkan pori–pori pada semen yang
berarti bahwa permeabilitasnya besar. Akibatnya semen kurang kokoh.
6.6. Kesimpulan
1. Penambahan Barite sebanyak 1 gram medapatkan free water
sebesar 0.2 ml.
2. Data free water didapatkan dari grafik antara penambahana aditive
dengan free water.
3. Free water yang terbentuk akibat penambahan barite dan bentonite
paling besar bernilai 0.95 ml, artinya tidak melebihi ambang batas
yaitu sekitar 3.5 ml. Untuk semen kelas A dengan WCR 46%
kandungan airnya sebesar 19.6 liter per sack.
4. Free water merupakan kandungan air bebas yang terpisah dari
semen
5. Apabila harga Free water melebihi 3,5 ml ( kadar maksimum ),
maka akan terjadi ruang pori pada suspensi semen yang
60
menyebabkan permeabilitas besar dan berakibat semen kurang kuat
untuk memisahkan atau menyekat lubang dari fluida formasi yang
bersifat korosif dan juga penyekatan antara lapisan permeable
61