Anda di halaman 1dari 3

BASIC PRINCIPLES OF SPECIMEN COLLECTION

Sepecimen seharusnya diambil selama fase akut (awal) dari suatu penyakit ( atau 2-3

hari pertama dari viral infection).


Specimen harus diambil sebelum antibiotik diberikan kepada pasien. Jika, antibiotik

diberikan sebelum specimen diambil maka konsumsi obat tersebut harus dihentikan
dahulu dan kita harus menunggu untuk mengambil specimen tersebut beberapa hari
setelahnya.
Perintah tertulis harus menspesifikasikan tempat specimen yang akan dambil ( contoh:

di luka lengan kanan atas).


Sampel harus mewakili proses infeksi (misalnya sputum, bukan air liur, nanah dari lesi

yang mendasarinya, bukan dari saluran sinus tersebut; swab dari kedalaman luka, bukan
dari permukaannya).
Menghindari pengambilan normal flora maupun organisme berkoloni.

Ambil specimen dalam jumlah yang secukupnya.

Letakkan specimen pada media transpor yang baik dengan menggunakan alat-alat yang

steril dan aseptic precaution.


Berikan label dengan isinya berupa sumber dan informasi mengenai pasien.

Simpan pada laboratorium secepat mungkin untuk menghindari distorsi.

Specimen that usually taken for further examination


1. Mata
2. Kulit, rambut, kuku
3. Darah
Minta pasien untuk duduk di kursi. Dengan kursi yang mempunyai arm rest dan

usahakan bukan kursi beroda. Lalu pastikan siku pasien tidak ditekuk.
Dan apabila pasien dalam posisi tidur, letakkan bantal dibawah lengan pasien.
Pastikan tangan mana yang akan diambil darahnya atau biarkan pasien yang
memilih.
Ikatkan tourniquet pada lengan pasien sekitar 3" - 4" (7.5cm - 10 cm) diatas

daerah venipuncture.
Minta pasien untuk mengepalkan tangannya. Hindari pasien mengepalkan
tangannya dengan kuat.
Cari vena pasien dengan menggunkan jari telunjuk dan tengah.

Bersihkan area dengan menggunakan alkohol dan dengan gerkan sirkular.

Diamkan selama 30 detik dan jangan sampai daerah yang telah dibersihkan tadi
terkena jari kita lagi.
Remas (squeeze) lengan pasien. Tarik kulit lengan pasien sekitar 1" - 2" (2.5cm 5cm)

dibawah
daerah venipuncture.
Venipunktur (venipuncture) adalah mengambil darah untuk sampel dengan
jarum yang dimasukkan ke pembuluh darah vena, biasanya di lengan bawah.
Letakkan jarum searah vena. Dan pastikan posisi bevel di atas.

Masukkan jarum ke dalam vena. The collection tube toward the holder until the

butt end of the needle pierces the stopper on the tube. Make sure that the tube is
below the puncture site.
Biarkan tube terisi oleh darah. Lepaskan tourniquet ketika dilihat darah yang

masuk ke dalam tube sudah mencukupi.


Remove the tube from the holder when the blood flow ceases. Mix the contents if

the tube contains additives by inverting the tube 5 to 8 times. Do not vigorously
shake the tube.
Minta pasien untuk membuka kepalan tangannya.

Tarik jarum keluar sambil letakkan gauze di atas daerah venipuncture tadi. Tekan

sedikit untuk menghentikan pendarahan.


Simpan specimen darah di laboratorium secepat mungkin. Atau simpan dalam

inkubator pada suhu 37 derajat celscius.


4. Cerebrospinal fluid (CSF)
5. Urine
6. Secrete
7. Feacal
8. Respiratory Track
a. Complete Throat Culture
b. Nasopharyngeal Culture
c. Sputum Culture
Minta pasien untuk menggosok gigi dan berkumur-kumur terlebih dahulu

dengan air sebelum specimen diambil.


Instruksikan pasien untuk menarik nafas dalam-dalam lalu meludahkan

sputum tersebut ke dalam container sputum.


Tutup dengan rapat agar tidak ada yang tumpah.

Anda mungkin juga menyukai