Permasalahan
Rendahnya pemahaman masyarakat mengenai metode-metode KB, serta rendahnya partisipasi
masyarakat dalam KB. Masih banyak masyarakat yang memilih untuk menggunakan metode KB
yang efektivitasnya masih rendah.
Perencanaan
KB Safari akan dilaksanakan pada hari Kamis, 24 Juni 2021 di Puskesmas Medan Area Selatan.
Metode KB yang akan digunakan adalah pemasangan implant, IUD, dan suntik. Setelah
pemasangan akan diberikan pengobatan dan dilakukan follow up.
Pelaksanaan
KB Safari dilaksanakan pada hari Jumat, 24 Juni 2021 di Puskesmas Medan Area Selatan.
Pemasangan dan pelepasan KB implant dan IUD dilakukan oleh Ibu Purnama dan Taruli.
IMUNISASI
Latar Belakang
Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit dengan memasukan sesuatu
ke dalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit yang sedang mewabah atau berbahaya bagi
seseorang. Imunisasi adalah investasi terbesar bagi anak di masa depan. Imunisasi adalah hak anak
yang tidak bisa ditunda dan diabaikan sedikitpun. Setiap anak berhak memperoleh imunisasi dasar
sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk mencegah terjadinya penyakit yang dapat dihindari
melalui imunisasi.
Pemberian vaksin melalui program imunisasi merupakan salah satu strategi pembangunan
kesehatan nasional dalam rangka mewujudkan Indonesia sehat. Menurut Undang-Undang Nomor
23 tahun 1992 tentang kesehatan bahwa program imunisasi sebagai salah satu upaya
pemberantasan penyakit menular.Upaya imunisasi telah diselenggarakan di Indonesia sejak tahun
1956.Upaya ini merupakan upaya kesehatan yang terbukti paling cost effective. Mulai tahun 1977,
upaya imunisasi dikembangkan menjadi Program Pengembangan Imunisasi dalam rangka
pencegahan penularan terhadap Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I), yaitu
tuberkulosis, difteri, pertusis, campak, polio, tetanus dan hepatitis B.
Imunisasi dasar lengkap berdasarkan rekomendasi IDAI yang terbaru diberikan pada bayi usia 0-9
bulan dengan jadwal sebagai berikut; bayi baru lahir (usia kurang dari 24 jam):
imunisasi hepatitis B (HB-1) dan polio-0, usia 1 bulan: Polio 0 dan BCG,
umur 2 bulan: DP-HiB 1, polio 1, hepatitis 2, rotavirus, PCV, usia 3 bulan:
DPT-HiB 2, polio 2, hepatitis 3, umur 4 bulan: DPT-HiB 3, Polio 3 (IPV atau
polio suntik), hepatitis 4, dan rotavirus 2, usia 6 bulan: PCV 3, influenza 1,
rotavirus 3 (petavalen), umur 9 bulan: Campak atau MR. Di Kota Tangerang
tahun 2016 persentase bayi yang mendapatkan imunisasi DPT-HB3 sebesar 95,63%,
cakupan imunisasi Polio 4 sebesar 95,52%, cakupan imunisasi Campak sebesar
94,93%, dan cakupan Imunisasi Dasar Lengkap sebesar 94,651%
Sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan bayi dan
anak maka kegiatan imunisasi harus rutin dilakukan.
Permasalahan
Dalam masa pandemic, banyak masyarakat yang takut untuk datang
membawa bayi untuk dilakukan imunisasi. Namun untuk mencapai
Universal Child Immunization, maka kegiatan imunisasi harus tetap
dilakukan di Puskesmas agar cakupan bayi yang mendapatkan imunisasi
dasar lengkap bisa mencapai 100%.
Perencanaan
Kegiatan imunisasi akan dilaksanakan di Puskesmas Kedaung Wetan
dikarenakan masa pandemi sehingga tidak bisa dilakukan di Posyandu.
Kegiatan akan dilaksanakan mulai jam 13.00 setelah pelayanan poli lain
selesai sebagai salah satu pencegahan terpapar dengan COVID-19.
Pelaksanaan
Kegiatan imunisasi dilakukan pada hari Kamis, 17 Juni 2021 di Puskesmas
Kedaung Wetan dimulai pada jam 13.00 hingga selesai. Peserta
didampingi oleh Kader setempat. Sebanyak 16 bayi yang akan diberikan
imunisasi terdiri dari vaksin BCG, Campak, DPT, dan Polio. Kegiatan
dilakukan dengan dampingan Ibu Ros.
Pelaksanaan imunisasi:
1. Lakukan tindakan antiseptic pada daerah suntikan (BCG = lengan atas
kanan, Campak = lengan atas kiri, DPT dan Polio = paha)
2. Lakukan penyuntikkan imunisasi (BCG = intradermal, Campak =
subkutan, DPT dan Polio = intramuscular), untuk OPV diberikan oral
sebanyak 2 cc
3. Pada beberapa imunisasi (DPT, campak) diberikan obat Parasetamol
sebagai antisipasi efek samping.
IMUNISASI
Latar Belakang
Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit dengan memasukan sesuatu
ke dalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit yang sedang mewabah atau berbahaya bagi
seseorang. Imunisasi adalah investasi terbesar bagi anak di masa depan. Imunisasi adalah hak anak
yang tidak bisa ditunda dan diabaikan sedikitpun. Setiap anak berhak memperoleh imunisasi dasar
sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk mencegah terjadinya penyakit yang dapat dihindari
melalui imunisasi.
Pemberian vaksin melalui program imunisasi merupakan salah satu strategi pembangunan
kesehatan nasional dalam rangka mewujudkan Indonesia sehat. Menurut Undang-Undang Nomor
23 tahun 1992 tentang kesehatan bahwa program imunisasi sebagai salah satu upaya
pemberantasan penyakit menular.Upaya imunisasi telah diselenggarakan di Indonesia sejak tahun
1956.Upaya ini merupakan upaya kesehatan yang terbukti paling cost effective. Mulai tahun 1977,
upaya imunisasi dikembangkan menjadi Program Pengembangan Imunisasi dalam rangka
pencegahan penularan terhadap Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I), yaitu
tuberkulosis, difteri, pertusis, campak, polio, tetanus dan hepatitis B.
Imunisasi dasar lengkap berdasarkan rekomendasi IDAI yang terbaru diberikan pada bayi usia 0-9
bulan dengan jadwal sebagai berikut; bayi baru lahir (usia kurang dari 24 jam):
imunisasi hepatitis B (HB-1) dan polio-0, usia 1 bulan: Polio 0 dan BCG,
umur 2 bulan: DP-HiB 1, polio 1, hepatitis 2, rotavirus, PCV, usia 3 bulan:
DPT-HiB 2, polio 2, hepatitis 3, umur 4 bulan: DPT-HiB 3, Polio 3 (IPV atau
polio suntik), hepatitis 4, dan rotavirus 2, usia 6 bulan: PCV 3, influenza 1,
rotavirus 3 (petavalen), umur 9 bulan: Campak atau MR. Di Kota Tangerang
tahun 2016 persentase bayi yang mendapatkan imunisasi DPT-HB3 sebesar 95,63%,
cakupan imunisasi Polio 4 sebesar 95,52%, cakupan imunisasi Campak sebesar
94,93%, dan cakupan Imunisasi Dasar Lengkap sebesar 94,651%
Sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan bayi dan
anak maka kegiatan imunisasi harus rutin dilakukan.
Permasalahan
Dalam masa pandemic, banyak masyarakat yang takut untuk datang
membawa bayi untuk dilakukan imunisasi. Namun untuk mencapai
Universal Child Immunization, maka kegiatan imunisasi harus tetap
dilakukan di Puskesmas agar cakupan bayi yang mendapatkan imunisasi
dasar lengkap bisa mencapai 100%.
Perencanaan
Kegiatan imunisasi akan dilaksanakan di Puskesmas Kedaung Wetan
dikarenakan masa pandemi sehingga tidak bisa dilakukan di Posyandu.
Kegiatan akan dilaksanakan mulai jam 13.00 setelah pelayanan poli lain
selesai sebagai salah satu pencegahan terpapar dengan COVID-19.
Pelaksanaan
Kegiatan imunisasi dilakukan pada hari Rabu, 23 Juni 2021 di Puskesmas
Kedaung Wetan dimulai pada jam 13.00 hingga selesai. Peserta
didampingi oleh Kader setempat. Sebanyak 8 bayi yang akan diberikan
imunisasi terdiri dari vaksin BCG, Campak, DPT, dan Polio. Kegiatan
dilakukan dengan dampingan Kak Sifa
Pelaksanaan imunisasi:
1. Lakukan tindakan antiseptic pada daerah suntikan (BCG = lengan atas
kanan, Campak = lengan atas kiri, DPT dan Polio = paha)
2. Lakukan penyuntikkan imunisasi (BCG = intradermal, Campak =
subkutan, DPT dan Polio = intramuscular), untuk OPV diberikan oral
sebanyak 2 tetes
3. Pada beberapa imunisasi (DPT, campak) diberikan obat Parasetamol
sebagai antisipasi efek samping.
Permasalahan
Rendahnya pemahaman masyarakat mengenai pentingnya IMD dan pemberian ASI ekslusif.
Selain itu masih banyak bayi yang belum mendapatkan IMD.
Perencanaan
Edukasi IMD akan dilaksanakan setiap selesai melakukan persalinan normal di Pukesmas.
Edukasi akan dilakukan secara personal sembari menekankan apa itu IMD, fungsi dan
pentingnya IMD, serta bagaimana caranya.
Pelaksanaan
Edukasi personal mengenai IMD dilakukan setelah melakukan pertolongan persalinan normal
pada ibu Nur Aini Hasanah pada tanggal 15 Juni 2021. IMD dilakukan di ruang Poned
Puskesmas Kedaung Wetan. Setelah IMD selesai dan ibu dalam proses pemulihan, edukasi
mengenai ASI ekslusif dilakukan.