KLASTE
ASTERR4
PENANGG
PENANGGULA
ULANG
NGA
A N PENYAK
PENYAKIT
IT MENU
MENUL
LAR
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Penular
Pen ularan
an Pen
Penyak
yakit
it
OUTLINE 4. Sis
Siste
tem
m Ke
Kew was
aspa
pada
daanan Din
inii dan
dan Res
Respo
pon
n
Penyak
Pen yakit
it Potensi
Potensial
al KLB
5. Ke
Kegi
giata
atan
n pe
peng
ngend
endal
aliaian
n pe
penynyak
akit
it me
menu
nula
larr
dan KLB
Tujuan Pembelajaran
Pembelajaran Umum
a. Bagi orientasi fasilitator: Setelah mengikuti orientasi ini,
peserta dapat menjadi fasilitator dalam materi Klaster
Penang
Pen anggul
gulang
angan
an Penyak
Penyakitit Menula
Menularr
b. Tujuan Pembelajaran Umum bagi orientasi tenaga
kese
kesehhatan
atan:: Setela
telah
h mengik
ngikut
utii orie
orient
ntas
asii ini,
ini, pes
eser
erta
ta dap
dapat
TUJUAN memahami dan menjelaskan terkait Klaster
Penang
Pen anggul
gulang
angan
an Penyak
Penyakit it Menula
Menularr
PEMBELAJARAN
Tujuan Pembelajara
Pembelajaran
n K husus
hus us
Setelah mengikuti materi ini, peserta dapat memahami dan
menjelaskan:
a. Penang
Penanggul
gulang
angan
an P
Peny
enyaki
akitt M
Menu
enular
lar
b. Pengaw
Pengawasa
asann Kual
Kualita
itas
sL Ling
ingku
kunga
ngann
3
1. Tuju
jua
an Pembelela
ajaran
2. Ke
Kelo
lom
mpo
pokk Pe
Peny
nyak
akit
it Men
enul
ular
ar
3. Al
Alur
ur Pe
Pelay
layana
anann Kl
Klas
asteterr Pe
Pena
nang
nggul
gulan
anga
gan
n
Penular
Pen ularan
an Pen
Penyak
yakit
it
OUTLINE 4. Sis
Siste
tem
m Ke
Kew was
aspa
pada
daanan Din
inii dan
dan Res
Respo
pon
n
Penyak
Pen yakit
it Potensi
Potensial
al KLB
5. Ke
Kegi
giata
atan
n pe
peng
ngend
endal
aliaian
n pe
penynyak
akit
it me
menu
nula
larr
dan KLB
Penanggulangan Penyakit Menular
Tujuan:
❑ Melindungi masy
Melindungi masyarak
arakat
at dar
darii penula
penularan
ran Upaya:
penyakit
❑ Menurunkan angka kesakitan,
kesakitan, kecacatan Ketiga upaya tersebut dalam pelaksanaannya
dan kemati
kematian
an akibat
akibat pen
penyak
yakit
it menular
menular;; diintegrasikan dengan kegiatan klaster siklus
dan
hidup (klaster 2 dan 3)
❑ Mengurangi dampak
dampak sosial, budaya, dan
ekonomi akib
akibat
at penyakit
penyakit menu
menular
lar pada
❑ Pencegahan, untuk memutus mata rantai
individu, keluarga, dan masyarakat.
penularan, perlindungan spesifik,
pengendalian faktor risiko, perbaikan gizi
Strategi : masyarakat dan upaya lain sesuai dengan
ancaman penyakit menula
Strategi
dilakukanpenanggulangan
melalui kegiatan:penyakit menular ❑ Kewaspadaan Dini, merupakan
1. promosi
promosi keseha
kesehatan;
tan; kewaspadaan terhadap penyakit menular
2. surveilans
surveilans keseh
kesehatan;
atan; serta faktor-faktor yang mempengaruhinya
3. pengendalia
pengendalian n faktor risiko;
❑ Respon
Respon,, dilakukan melalui kegiatan
4. penemu
penemuan an kas
kasus;
us;
5. penanganan
penanganan kasus; penyelidikan epidemiologi, tatalaksana kasus,
6. pemberian
pemberian kekebalan
kekebalan (imu
(imunisasi)
nisasi) menerapkan status karantina, mengambil
7. pemb
pember
eria
ian
n obat
obat penc
pencegegah
ahan
an seseca
cara
ra dan mengirim sampel, mencari informasi,
massal. laporan
Penyakit menular Potensial KLB tidak mengenal batas
akses langsung
Australia, Eropa, ke LN (Asia,
Afrika dan
Amerika)
PINTU MASUK
NEGARA
#3
#2
Perubahan Iklim
dapat berdampak
meningkatnya
penyakit infeksi dan
menimbulkan
dampak terhadap
kesehatan manusia
#3
Interaksi/
manusia dankontak antara
hewan
yang semakin dekat dan
intens berpotensi
menimbulkan penyakit
zoonosis semakin besar
Trend KLB di Indonesia, Tahun 2018-2022
334
304
285
110
41
16. Tersan
Tersangka
gka Lep
Leptos
tospir
pirosi
osiss Pneumokokus 5. Typh
Typhus
us Be
Berc
rcak
ak Wa
Waba
bahi
hi
Neglected Tropical Diseases 17.
17. Ters
Tersan
angkgka
a Kol
Koler
eraa 14. Penyak
Penyakit
it akib
akibat
at Rota
Rotavir
virus
us 6. Lo
Lous
use
e Bor
Borne
ne Re
Rela
laps
psin
ing
g
(NTD’s) 18. Kla
Klaste
sterr Penyak
Penyakitit Ya
Yang
ng TTida
idak
k 15.
15. Peny
Penyak
akit
it aki
akiba
batt HP
HPV
V Fever
Lazim
1. Chikungunya 19. Tersan
Tersangka
gka Mening
Meningiti itis/E
s/Ense
nsefali
falitis
tis
2. Kusta
20.
20. Ters
Tersan
angkgka
a Teta
Tetanu
nuss
3. Rabies
Neonatorum
4. Schitos im
im iia
asis
21.
21. Ters
Tersan
angkgka
a Te
Teta
tanu
nuss
5. Filariasis
6. Frambusia 22. ILI
23. Tersan
Tersangka
gka Hand
Hand Foot
Foot M
Mout
outh
h
7. Leptospirosis
Disease (HFMD)
24.
24. Ters
Tersan
angk
gka
a COV
COVID
ID-1
-19
9
1. Tuju
jua
an Pembelela
ajaran
2. Kelompopokk Penyakit Menulalarr
3. Al
Alur
ur Pel
elay
ayan
anan
an Kl
Klas
aste
terr Pe
Pena
nangnggu
gula
lang
ngan
an
Penyak
Pen yakit
it Men
Menula
ularr
OUTLINE 4. Sistem Kewaspadaan Dini da dan
n Respon
Peny
Pe nyak
akit
it Po
Pote
tens
nsial
ial KL
KLBB
5. Ke
Kegi
giat
atan
an pe
peng
ngen
endadali
lian
an pe
peny
nyak
akit
it men
enul
ular
ar
dan KLB
ALUR KERJA KLASTER
4
Puskesmas*) PWS:
(ru
(rujuk
jukan
an dan Analisa Beban Penyakit meliputi morbiditas
pelaporan) dan cakupan pelayanan
Klaster 4
Penanggulangan Penularan Penyakit
Ya Verifikasi/ Penyelidikan
Ya Epidemiologi
Keterangan: Sinyal KLB
Penyakit Berpotensi KLB (< 24 jam)
*) Investigasi/pelacakan kontak
Tidak Tidak
serumah dan k on
ontak erat oleh
Penyakit Menular
kader didampingi oleh nakes (Penyakit dengan target Eliminasi/ Surveilans Respon KLB
**) Pen
Penemu
emuanan kasus
kasus aktif,
aktif, Invest
Investiga
igasi/
si/pel
pelaca
acakan
kan Eradikasi atau penyakit menular rutin (pengendalian faktor
ko
kont
ntak
ak,, peng
pengaw
awas
asan
an minu
minumm obat
obat,, pela
pelaca
caka
kan
n lainnya) risiko/lingkungan/
risiko/lingkungan/ vektor)
kasu
kasuss ma
mang
ngki
kir/
r/pu
putu
tuss be
bero
roba
bat,
t, pe
pema
mant
ntau
auan
an
faktorr risik
fakto risiko,
o, edukasi
edukasi penya
penyakit,
kit,
Target Eliminasi:
Campak, Rubella (eliminasi 2023)
2024: Kusta (global : 2030) Perlu Pemantauan
2025: Schistosomiasis Lanjutan
Tidak
2030: TBC, HIV, Sifilis, Malaria, Hepatitis B, Rabies,
Filariasis Ya
2040: Hepatitis C Kegiatan Kunjungan Rumah
(Nakes/Kader) **)
Siklus Pengendalian
KLB
Reguler
• Epidemiologi
• Lab. Mikrobiologi
(apabila
Kejadi
an diperlukan)
PE/
I Resp Investigasi
on
Dini Penanggula
ngan
C
S • Tatalaksanakasus
• Disposal
• ORI atauVaksinasi
terbatas
• Biosecurity
dan
Darurat Biokontain
ment
• Pembatasanmobilita
TUBERKULOSIS (TBC)
Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis
PENCEGAHAN
• Penyuluhan dan ededukasi
ukasi mengenai TBC
• Pelak
Pelaksanaa
sanaann KIE untuk berperilaku
berperilaku hidup bersi
bersih
h dan sehat untuk
intervnensi perubahan peril aku masyarakat
• TBC bisa menyerang semua orang tanpa terkecuali, baik dewasa
• Etika batuk
ataupun anak-anak, laki-laki ataupun perempuan.
• Vaksinasi BCG bagi bayi baru lahir
• TBC dapat disembu
disembuhkan
hkan apabila pasien patuh mengonsumsi obat
• Pemb
Pemberian
erian Terapi Pencegah
Pencegahanan Tube
Tuberkulo
rkulosis
sis (TPT
(TPT)) pada kont
kontak
ak
sesuai dengan ketentuan
serumah semua usia, ODHIV, dan faktor risiko lain
• Peningkat
Peningkatan
an kualitas ruma
rumah
h pasien, perumahan, dan permu
permukiman
kiman
• Pen
Penceg
cegaha
ahan
n dan Pen Penge
genda
ndalian
lian Inf
Infeks
eksii (P
(PPI)
PI) TBC
TBC di Fas
Fasilit
ilitas
as
Pelayanan Kesehatan dan ruang publik
• Malar
Malaria
ia ad
adala
alah
h pepeny
nyak
akit
it in
infe
feks
ksii ya
yang
ng • Parasit yang hidup dalam darah manusia sesuai
disebabkan oleh parasit malaria jenisnya dapat bertahan di dalam hati
(Plasmodium sp) • Kebe
Keberarada
daan
an para
parasi
sitt mala
malariria
a di dadala
lamm tu
tubuh
buh
• Malaria ditularkan melalui gigitan nyamuk manu
ma nusi
sia
a hany
anya da
dapa
patt dike
diketa
tahu
huii melalui
Anopheles betina yang mengandung pemeriksaan darah malaria
plasmodium malaria
• Plasmodium hid
hidup
up dan berk
berkemba
embang
ng biak
dalam sel darah manusia
• Lima
Lima jenis plas
plasmod
modium
ium pen
penyeba
yebab
b malar
malaria
ia • Malaria harus segera diketahui dan di obati untuk
pada manusia : mencegah penularan infeksi
1. P. vi
viv
vax • Obat yang diberikan dapat membunuh parasit dan
2. P. fa
falc
lcip
ipar
arum
um menghambat perkembangbiak
perkembangbiakannyaannya
3. P. ma
mala lari
riae
ae • Penyakit malaria dapat menyerang semua orang
4. P. ov
ovalalee baik
bai k lak
laki-la
i-laki
ki ata
ataup
upun
un per
perem
empuapuan,
n, pad
padaa se
semua
mua
5. P. kn
knowowlelesi
si golo
go long
ngan
an um umur
ur,, da
dari
ri ba
bayi
yi,, an
anak
ak-a
-ana
nak
k sa
samp
mpai
ai
orang dewasa apapun jenis pekerjaannya
Alur Pelayanan Malaria
Alur Pelayanan Malaria sesuai standar Alur Penemuan Kasus Malaria
Melakukan anamnesis Pasien datang dengan gejala klinis demam dalam 7 hari terakhir.
(dapat disertai nyeri kepala, mual, muntah, diare, nyeri otot dan
pegal-pegal)
Melakukan pemeriksaan Fisik seperti ukur TTV (Suhu, TD, Nadi, Pernafasan),
Pernafasan),
Konjungti
Konjungtiva
va anem
anemi,
i, kaku kuduk (pada malari
malaria
a cerebral),
cerebral), bibir
bibir siano
sianosis
sis
Periksa Darah Malaria
dengan mikroskop
dan/atau RDT
Mempersiapkan untuk melakukan pemeriksaan penunjang (mengambil
apusan
apusan dar
darah
ah teb
tebal
al dan tipi
tipis)
s)
Ulang pemeriksaan
Menegakkan diagnose berdasarkan hasil pemeriksaan Fisik, pemeriksaan
pemeriksaan Cari Etiologi Demam
penunjang Malaria darah
24 jam Malaria setiap
selama 72 jam yang lain
Memberik
Memberikan
an terap
terapii penat
penatalaks
alaksanaan
anaan dan memantau
memantau pengo
pengobata
batan
n pasien
Hasil Positif
Terapi sesuai
Etiologi
Memberik
Memberikan
an konse
konseling
ling dan edukasi
edukasi pada pasien
pasien dan keluarga
keluarga pasien
pasien
Malaria
HIV
• Infeksi HIV
HIV sampai
sampai sekarang obatnya,, sehingga harus minum obat seumur hidup
sekarang belum ada obatnya hidup..
• Jika telah
telah terdiagnosa
terdiagnosa HIV harus segera minum ARV
ARV,, walau tanpa gejala dan masih stadium
awal
Alur Pelayanan HIV sesuai standar
Pasien dirawat jalan dan rawat inap di
fasyankes
Kelompok orang/pasien yang dites HIV:
1. Tujuan
Tujuan Pemb
Pembelaj
elajaran
aran
2. Kelom
Kelompok
pok pen
penyakit
yakit menu
menular
lar
3. Alur pelayana
pelayanan
n klaster pengenda
pengendalian
lian
penyakit
peny akit menu
menular
lar
OUTLINE 4. Sistem
Sistem Kewa
Kewaspad
spadaan
aan Dini dan Resp
Respon
on
Penyakit
Peny akit Pote
Potensia
nsiall KLB
5. Kegia
Kegiatan
tan peng
pengenda
endalian
lian peny
penyakit
akit
menular
menular dan KLB
Surveilans Berbasis Indikator
Pelaporan SKDR dilakukan sejak dari puskesmas untuk memberikan kewaspadaan
kewaspadaan
dini penyakit berpotensi wabah Contoh: Kasus COVID-19 pada G20
Rumah Sakit
Dilakukan Verifikasi oleh Dinkes
SKDR
Laboratorium
Analisis dan interpretasi data menunjukkan
Kemenkes jumlah konfirmasi
konfirmasi dari suspect
Respon:
Pengobatan
Isolasi Mandiri
Pencarian kasus tambahan/ kontak erat
Laporan Dinas
Notifikasi IHR atau dari negara lain
Kesehatan Kabupaten
X melalui web SKDR
tentang kematian 6
orang warga dengan
Rumor di masyarakat / Media
penyebab
dipastikan. yang belum
Kontak PHEOC (Public
Health Emergency
Operations Centre)
Pengertian
KLB Keracunan Pangan
KLB Penyakit Menular Suatu kejadian dimana terdapat dua
Timbulnya atau meningkatnya orang atau lebih yang menderita sakit
kejadian kesakitan/kematian yang dengan gejala-gejala yang sama atau
bermakna secara epidemiologis pada hampir sama setelah mengkonsumsi
suatu daerah dalam kurun waktu sesuatu dan berdasarkan analisis
tertentu epidemiologi, makanan tersebut
terbukti sebagai sumber keracunan
Wabah
Penyelidikan Epidemiologi
kejadian berjangkitnya suatu
suatu tindakan atau kegiatan
penyakit menular dalam
penyelidikan atau survey yang
masyarakat yang jumlah
bertujuan untuk mendapatkan
penderitanya meningkat secara
gambaran terhadap masalah
nyata melebihi dari pada keadaan
yang lazim pada waktu dan daerah kesehatan atau penyakit secara lebih
menyeluruh.
tertentu serta dapat menimbulkan
malapetaka.
malapetaka.
Langkah-Langkah PE
Penerimaan informasi indikasi KLB 01 06 Penemuan kasus
Verifikasi diagnosis
04 09 Rekomendasi penanggulangan
11
Diseminasi Laporan
1. Tuju
jua
an Pembel
ela
ajaran
2. Pendahuluan
3. Kelompok pe pen
nyakit menular
4. Al
Alur
ur pe
pela
layyan
anaan kl
klas
aste
terr pe
peng
ngen
enda
dali
lia
an
OUTLINE peny
pe nyak
akit
it me
menu
nula
larr
5. Sis
iste
tem
m Kewaspa paddaan Dini da dan Respoponn
Peny
Pe nyak
akit
it Po
Pote
tens
nsia
iall KL
KLB B
6. Ke
Keggia
iata
tan
n pe
peng
ngen
endadalilia
an pe
peny
nyak
akit
it men
enul
ular
ar
dan KLB
CONTOH KASUS 1 :
STRATEGI PENGE
PENGENDAL
NDALIAN
IAN
DIFTERI
Setiap suspek difteri dilakukan penyelidik
penyelidikan
an
1.Satu kasus suspek difteri perlu dilakukan upaya penanggulangan sesegera mungkin
untuk menghentikan penularan
2. Setiap suspek difteri dilakukan penyelidikan epidemiologi dan dilaporkan dalam 1 x 24 jam:
jam:
• Deteksi dini
dini kasus secara klinis dan laboratorium
l aboratorium serta tatalaksan
tatalaksana
a kasus untuk mencegah
kematian (Pemberian ADS) dan penularan (Pemberian Antibiotika) sesuai dengan protokol
pengobatan difteri;
• Mencari kasus tambahan/ Menelusuri
Menelusuri kontak erat
• Tatalaksana kontak erat untuk memutus penularan melalui pemberian obat profilaksis
• Melakukan kajian faktor resiko untuk penanggulangan dan menghentikan penularan.
3. Setiap suspek difteri diambil spesimen dan dilakukan pemeriksaan laboratorium kultur
4. Suspek difteri dengan hasil kultur positif dilanjutkan dengan pemeriksaan toksigenisit
toksigenisitas
as
menggunakan ELEK test
5. Edukasi Masyarakat
6.Outbreak Response Immunization (ORI
ORI)) dengan cakupan minimal 90%
7. Pencatatan dan pelaporan sesuai SOP
KLB
DIFTERI
• Suatu wilayah
dinyatakan KLBkab/kota
Difteri jika
ditemukan satu suspek
Suspek Difteri difteri dengan konfirmasi
seseorang dengan gejala:
✔ faringitis, tonsilitis, laringitis, trakeitis, atau
kombinasinya; laboratorium
positif kultur
✔ demam atau tanpa demam;
✔adanya p s eu do do memem b r an
an p ut
ut i h k eab u- u-
abu
bua an y ang
ang s ul ul it
it l epa
epas
s , m uda
udah
h be berd rda
ara
rahh
ap ab i l a d i l ep as at au d i l ak u k an ATAU
manipulasi..
manipulasi
WA
Group: Pengiri
Pasien Permin Koneksi WAG man Berikan
difteri taan ke Kasus ADS ke ke
(klinis) ADS Dinkes Difteri Dinkes pasien
SKEMA TATALAKSANA
DIFTERI
Manajemen
Manajemen Kasus
Tatalaksana kontak
Kemoprofilaksis Memberikan
Kekebalan difteri dg
Imunisasi kpd Semua
PMO
kontak
Pengawasan minum obat
• PMO diperlukan untuk
pada: Hari ke 1 : awal minum
mencegah putus obat
• PMO dapat berasal dari obat Bila timbul ESO dan atau
petugas kesehatan, kader Hari ke 2 : memastikan 2 hari pertama
kesehatan, tokoh gejala & tanda klinis difteri
minum obat secara adekuat kuman
masyarakat, guru dan
sebaiknya tidak berasal mulai mati
dari keluarga. Hari ke 7 : ketaatan minum sampai selesai
• Pemantauan minimal
dilakukan pada hari 1, 2 Pengawasan terhadap Efek Samping Obat
dan 7 pada hari2 tsb Rujuk ke Fasyankes
minum obat didepan (ESO) dan timbulnya gejala dan tanda
PMO klinis difteri.
Investiga
Investigasi
si Kontak (IK): ke
Kontak (IK) kegi
giat
atan
an untu
untuk k meni
meningngka
katk
tkan
an pene
penemumuan
an ka
kasu
suss
TBC
TBC de
deng
ngan
an cara
cara mend
mendetetek
eksi
si seca
secara
ra di
dini
ni dan
dan sist
sistem
emat
atis
is terh
terhad
adap
ap oran
orang
g
ya
yang
ng ko
kont
ntak
ak deng
dengan
an sumb
sumberer infe
infeks
ksii TBC.
TBC.
Tu
Tujuan IK:
juan
Sasa
Sasara n IK: seluruh kontak dari
ran ari semua
mua pasien TBC baru
ru//kambu
mbuh baik
TBC Sensitif Obat maupun TBC Resistan Obat dan TBC anak di
lin
lingku
gkunga
ngann rumah
rumah tangga
tangga atau
atau tempat-
tempat-temp
tempat
at lain
lain
ALUR INVESTIGASI
KONTAK (klaster
4)
Pengendalian penularan penyakit
TUBERKULOSIS
Sasaran Delivery Unit
Masalah Layanan Kesehatan Puskesmas Posyandu Prima Kegiatan Posyandu Kunjungan Rumah
Kesehata (Kecamatan) (Desa / Kelurahan) (Dusun / RT/RW) (Rumah / Masyarakat)
n
Penularan Penemuan kasus aktif Penemu
Penemuan
an Inde
Indek
k Kasus
Kasus Penemu
Penemuan
an Indek
Indek Kas
Kasus
us
penyakit
Kontak Investigasi Kontak Investigasi Kontak In
Inve st
stigasi
MENULA
R
- Manusia ke
manusia
pengobatan pengobatan
Pengobatan Pemberian OAT Pemberian OAT Pemantauan minum Pengawasan minum obat,
obat (OAT dan TPT) pelacakan kasus
Pemberian TPT Pemberian TPT
Pelacakan kasus
Pemantauan minum obat Pemantauan minum mangkir/putus
(OAT maupun TPT) obat (OAT dan TPT) mangkir Pemantauan berobat, pemantauan
FR lainnya
FR lainnya
Pelacakan kasus mangkir
32
Ed
Edu
ukkas
asii pen
pen y
ya
aki
kitt m
me
enu llar
ar Ed
Edu
ukasi
kasi pen
pen yak
yakiit Edu
Edukasi
kasi pen
penyaki
yakitt m
me
enula
larr Edukasi Penyakit Menular Edukasi penyakit menular
PENGAW
AWASAN
ASAN KUALI
KUALIT
TAS LI
LINNGKUN
KUNG
GAN
PAD
ADA
A KL
KLAS
AST
TER 4
DIREKTORAT
DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Disampai
Disampaikan
kan Pad
Pada
a Orient
Orientasi
asi Fasilit
Fasilitator
ator ILP
Jakarta, 10-14 April 2023
Outline
Tujuan
Tujuan Pembelaj
Pembelajaran
aran
Tuju
Tujuan
an Pembe
Pembela
lajar
jaran
an Khusus:
Khusus:
Setelah meng
mengik
iku
uti mate
materri ini, pe
pese
sert
rta
a mampu:
Tuju
Tujuan
an Pembe
Pembela
lajar
jaran
an Umu
Umum:
m: 1. Me
Mellak
akuk
uka
an pe
pennga
gawa
wasasan n kua
uallita
tas
s
Kesehatan lingkungan.
Pesert
Peserta
a ma
mampmpu
u me
mema
maha
hammi da
dann
melakuka
melak ukann pen
pengawasa
gawasan
n kualitas
kualitas 2. Me
Mema
maha
hamimi salah sasattu alur pe
pela
laya
yana
nann
kesehatan
kesehata n kl
klas
aste
terr 4 pen
penang
anggul
gulang
angan
an
Kesehatan lingkungan internal dan peny
pe nyak
akit
it men
enul
ular
ar ya
yait
itu
u memaham
memahamii
eksternal alur pengaw asan kualitas
Kesehatan lingkungan
3 . M em ah am i al ur STB M
Pencegahan dan
dan pengendalia
pengendalian
n penyakit melalui pem
pemenuhan
enuhan
lingkungan yang sehat
global 24% kematian
Secara global kematian disebabkan oleh penyakit
penyakit yang
yang dapat dicegah
dicegah
dengan intervensi/ modifikasi lingkungan
Penyakit / Mala
Malari
ria
a Tube
Tuberc
rcul
ulos
osis
is Diar
Diare
e Kond
Kondis
isii Ne
Neon
onat
atus
us Kura
Ku rang
ng Kard
Kardio
iova
vask
skul
uler
er Kank
Kanker
er
Gangguan Energi Protein
Kesehatan
Proporsi
lingkungan yang 42% 17% 57% 11% 15% 31% 20%
menyebabkan
penyakit
UU No. 36 Tahun
2009 Media
Pasal 162 Lokus
Lingkungan
Upaya kesehatan
lingkungan ditujukan
Kualitas lingkungan
sehat: •Air •Permukiman
untuk mewujudkan
•Udara •Tempat kerja
kualitas lingkungan 1. Baku Mutu Kesehatan
•Tanah •Tempat rekreasi
yang sehat, baik fisik, PP No. 66 Tahun Lingkungan (SBMKL)
kimia, biologi, 2014 •Pangan •Tempat dan Fasilitas
2. Persyaratan kesehatan
maupun sosial yang •Sarana dan bangunan Umum
memungkinkan •Vektor dan binatang
setiap orang pembawa penyakit
mencapai derajat
kesehatan yang Peraturan
setinggi-tingginya. Menteri
Kesehatan (PMK)
Surveilans
1 Pen y eh at an Pengumulan data
data yang sistematik dan terus menerus dapat melalui
melalui Konseling di
Air, udara, tanah, pangan,
pangan, sarana & Puskesmas maupun pengamatan ke lapangan (Inspeksi Kesehatan Lingkungan).
bangunan
3 Pen g en d al i an
Intervensi
Vektor & binatang pembawa penyakit KIE, Teknologi tepat guna, dan rekayasa lingkungan, serta pengendalian vektor dan
binatang pembawa penyakit
51
dan/atau
oleh faktorgangguan kesehatan
risiko lingkungan . yang diakibatkan
1. Konseling (Klinik Sanitasi) 1. Pasien penyakit berbasis lingkungan Setiap hari Register manual
2. Klien (warga yang sehat)
3 Pemantauan Inspeksi
Pemantauan Fakt
Faktor
or re
resi
siko
ko Ke
Kese
seha
hata
tan
n lin
lingk
gkun
unga
gan
n Mini
Minima
mall 1 Ta
Tahu
hun
n se
seka
kalili E sa
satu
tu
kesling di Fasyankes
Luar Gedung
1. Inspeksi Kesehatan Rumah, sumber air, sekolah, dll Setiap hari Register manual
Lingkungan
Lingkunga n (IKL) tindak (berdasarkan
(berdasarkan hasil konseling) (kesepakatan waktu
lanjut konseling dengan pasien/ klien)
Sasaran Pengawasan
Internal →
Fasili
Fasilitas
tas Pel
Pelaya
ayanan
nan Kes
Kesehat
ehatan
an (Pus
(Puskesm
kesmas)
as)
Eksternal →
1. Permukiman
Permukiman (KK/Desa/Kelu
(KK/Desa/Kelurahan)
rahan)
2. Tempa
Tempatt dan Fasi
Fasilitas
litas Umum
a. FasilitasPendidikan
FasilitasPendidikan
b. Pasar dan Pusat Perbelanjaan
c. Tempat Ibadah
d. Sarana
Sarana trans
transporta
portasi
si darat
darat,, laut, ud
udara
ara dan kere
kereta
ta api
e. Stasiun
Stasiun dan tterminal
erminal
f. Pelabuhan, Bandar
Bandar Udara dan Pos Lintas Batas Darat Negara
g. Hotel
h. Sarana Olahraga
55
RUANG
R. KIA/KB &
STERILISASI
IMUNISASI
KM/WC
RUANG
KES.GIMUL KM/WC
PA SIEN K L IEN
R. PERIKSA R.
UMUM PERSALINAN
RUANG R. TINDAKAN
FARMASI
PINTU MASUK/KELUAR
PUSKESMAS
Catatan: layout menyesuaikan masing-masing Puskesmas
56
1 Konseling
Tahapan awal pelayanan Kesehatan lingkungan
di Puskesmas
adalah hubungan komunikasi antara Langkah-langkah kegiatan Konseling
Tenaga Kesehatan Lingkungan dengan 1. Persiapan (P1)
pasien yang bertujuan untuk mengenali a. menyiapkan tempat yang aman, nyaman dan
dan memecahkan masalah kesehatan tenang;
lingkungan yang dihadapi b. menyiapkan daftar pertanyaan untuk
mendapatkan informasi yang dibutuhkan;
OLEH ? c. menyiapkan media informasi dan alat peraga bila
Tenaga Kesehatan
Kesehatan Lingkunga
Lingkungan
n diperlukan seperti poster, lembar balik, leaflet,
maket (rumah sehat, jamban sehat, dan lain-lain)
UNTUK ? serta alat peraga lainnya.
Pasien
2. Pelaksanaan (P2) → menggali data/informasi kepada
Pasien atau keluarganya
BAGAIMANA ?
a. Umum, berupa data individu/keluarga dan data
Terintegrasi dengan pelayanan
pengobatan
pengobat an dan/ata
dan/atau
u perawata
perawatan
n lingkungan;
b. Khusus, meliputi:
• identifikasi prilaku/kebia
prilaku/kebiasaan;
saan;
MEDIA ? • identifi
identifikasi
kasi kondisi kualitas kesehatan
Alat peraga, percontoha
percontohan,n, media lingkungan;
informasi cetak, media elektronik • dugaan penyebab;
• saran dan rencana tindak lanjut.
KAPAN ?
Setiap hari kerja
57
Penemuan Penderita
& Pemetaan Populasi
Berisiko
Koordinasi dengan Koordinasi Lintas
Perangkat Koordinasi dengan Program
Desa/Kelurahan Lintas Sektor Seksi/Bidang Lain di
Kades/Lurah Kecamatan PKM Memberikan Saran
RW/RT, dan Kadus Pustu Tindak Lanjut, Kepada
Bidan Desa Pasien/Klien
SANITARIAN KIT
1. Thermo hygrometer
2. Anemomet
A nemometer
er
3. Luxmeter
4. Photometer
5. Pencacah partikel
6. Sound level meter
7. Mikrobiologi sanitarian kit
8. Thermometer makanan
9. TDS
10. PH meter
11. Inkubator
12. Blender tangan
13. Timbangan digital
14. Rapid arsenic test kit 60
Langkah IKL
1. Persiapan :
✓ Mempelajari hasil konseling
konseling
✓ Membuat janji kunjungan rumah dan
lingkungannya dengan pasien dan
keluarga
✓ Menyiapkan dan membawa berbagai
peralatan dan kelengkapan lapangan
yang diperlukan (form IKL, media
penyuluhan, alat pengukuran)
✓ Melakukan koordinasi dengan perangkat
desa atau kelurahan.
2. Pelaksanaan :
✓ Melakukan pengamatan media
lingkungan dan perilaku masyarakat.
✓ Melakukan pengukuran media lingkungan
di tempat, uji laboratorium dan analisis
resiko sesuai kebutuhan
✓ Melakukan penemuan penderita lainnya.
✓ Melakukan pemetaan populasi beresiko
✓ Memberikan saran dan tindak lanjut
kepada sasaran (keluarga,
(keluarga, pasien dan
dan
keluarga sekitar)
62
Intervensi Kesehat
Kesehatan
an Lingkungan
Lingkungan dapat berupa:
1. komunikasi, informasi,
informasi, dan edukasi,
edukasi, serta
penggerakan/pembe
pengger akan/pemberdayaan
rdayaan masyarakat
masyarakat;;
2. perbaikan dan pembangunan sarana;
3. pengembangan
dan/atau teknologi tepat guna (TTG);
4. rekayasa lingkungan
SDM
1 Orang Tenaga Kesling
SUMBER
DAYA DANA
APBN, APBD, masyarakat sumber lain yang sah
PEMANTAUAN D
AN EVALUASI
Sasaran pengawasan
Internal
lingkungan:
Eksternal
1. kualitas air;
Otoritas/ penyelenggara
penyelenggara pintu masuk Instansi/ pejabat
pejabat karantina
karantina kesehatan
2. kualitas udara indoor
Pelaksana
dan outdoor
3. tempat pengelolaan
Observasi pangan;
Observasi
Metode Pemeriksaan menggunakan alat Pemeriksaan menggunakan alat 4. kualitas tanah;
laboratorium lapangan (insitu) laboratorium lapangan (insitu) 5. limbah cair;
sederhana (rapid test) sederhana (rapid test) 6. limbah padat;
Pemeriksaan sampel media
media lingkungan 7. vektor dan binatang
ke laboratorium
penular/ pembawa
penyakit.
Minimal 1 bulan sekali atau sesuai risiko (jenis Minimal setahun 2 kali atau adanya
Waktu media lingkungan) indikasi pencemaran
Temuan untuk
untuk langsung dapat
dapat diperbaiki Rekomendasi perbaikan dan/atau
Daftar formulir IKL dapat didownload dari :
Output intervensi http://kesling.kesmas.kemk
http://kesling. kesmas.kemkes.go.id
es.go.id
66
Rekomendasi
tidak
Memenuhi ya
Kepala Daerah melalui
Eksternal Syarat Kepala OPD terkait
(MS)
Input di sistem
informasi (ESATU)
TFU
tidak
Perbaikan
Lokus TFU yang menjadi prioritas 1. Pengawasan Eksternal dilaksanakan oleh tenaga kesehatan Hasil IKL dilaporkan
pengawasan saat ini adalah lingkungan/ sanitarian Puskesmas/ dinas kesehatan melalui dan kepada Kepala OPD
Sekolah/ madrasah (SD/MI, menggunakan Formulir Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL), terkait untuk dapat
SMP/Mts, Pasar, dan dilakukan minimal satu tahun sekali untuk masing-masing lokus. ditindaklanjuti
Puskesmas), untuk TFU lain
dapat dilakukan pengawasan 2. Pengawasan Internal dilaksanakan oleh penyelenggara/
mengacu pada peraturan penanggung jawab TFU secara mandiri menggunakan Buku
daerah masing-masing. Rapor Kesehatan Lingkungan dilakukan minimal satu bulan sekali.
sekali .
67
Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan (SBMKL) dan Persyaratan Kesehatan Media
Lingkungan Sesuai PMK 2 Tahun 2023
Media Udara Indoor
B Parameter Kimia
500 μg/m3 rata-rata 10 menit
− Spektrofoto meter
1 Sulfur d io
ioks id
ida ( SO
SO2) 20
μg/m 3 − Gas analyzer rata-rata 24 jam
200 μg/m3 − Spektrofoto 1 jam
2 N itit rro
o ge
ge n d io
io ksi
ksid
d a (N
(NO
O2) meter
40 μg/m3 1 tahun
− Gas analyzer
Spektrofoto
3 Ozon (O
(O3) 100 μg/m 3 rata-rata 8 jam
meter
D Pa
arr am
am e
ett er
er B i ol
ol o g
gii
3
1 Angka kuman 700 CFU/m
69
Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan (SBMKL) dan Persyaratan Kesehatan Media
Lingkungan Sesuai PMK 2 Tahun 2023
Media Udara Ambien ya
yang
ng Mem
emaj
ajan
an La
Langsung
ngsung pa
pada
da Ma
Manusia
nusia
No Par am et er Wak t u Pen g u k u r an B ak u Mu
Mu t u Si s t em Pen g u k u r an
A. PARAMETER FISIK
1. Suhu 20 – 30 oC Persyaratan Keseha
Persyaratan Kesehatan
tan media Udara Ambien
2. Kelembapan 40 – 70 %
3 .a
.a D eb
eb u Pa rrtt ik
ik ula
ulatt ( PM
PM10) 24 jam 75 μg/m3 aktif kontinu yang
yan g me
memaj
majan
an langsung
langsung pada manusia
manusia adalah:
adalah:
aktif manual kualitas
kual itas Udara Ambi
Ambien
en tidak
tidak bole
boleh
h mel
melebih
ebihii bata
batas
s
Tahunan 40 μg/m3 aktif kontinu
3 .b
.b D eb
eb u Pa rrtt ik
ik ula
ulatt ( PM
PM2.5) 24 jam 55 μg/m3 aktif kontinu tolerans
toleransii tubu
tubuh
h manu
manusia.
sia.
aktif manual
Tahunan 15 μg/m3 aktif kontinu
4. Ke
eb
bi s
siingan Batas tolerans
toleransii meru
merupaka
pakann kem
kemamp
ampuan
uan fisi
fisik
k
Perumahan dan Permukiman 55 dB(A) manusi
man usia
a untuk
untuk men
menyeyerap
rap za
zatt pen
pencem
cemar
ar pad
pada a uda
udarara
Perdagangan dan Jasa 70 dB(A) yang menj
menjadi
adi risiko
risiko kese
kesehata
hatan n baik beru
berupa
pa fisik
fisik,,
Perkantoran 65 dB(A)
Ruang Terbuka Hijau 50 dB(A) kimia, dan biologi. Batas ttoleransi
oleransi terutama
Industri 70 dB(A)
dipengaruhi
dipengar uhi oleh dura
durasi
si kete
keterpaja
rpajanan
nan,, wak
waktu
tu
Pem erintahan dan Fasilitas Umum 60 dB(A) pajanan
pajanan aktivita
aktivitas
s yang dilak
dilakuka
ukan,
n, dan dosi
dosis
s
Tempat Rekreasi 70 dB(A) pajanan.
Stasiun Kereta Api 60 dB(A)
Pelabuhan Laut 70 dB(A)
Rumah Sakit dan sejenisnya 55 dB(A) Pe
Persyarata
rsyaratan n Kesehatan
Kesehatan media Udara
Udara Ambien
Sekolah atau sejenisnya 55 dB(A) meliputi: tidak terp
terpajan
ajan suhu udar
udara
a yang mele
melebihi
bihi
Tempat Ibadah atau sejenisnya 55 dB(A) batas
batas toler
toleransi
ansi,, bebas dari keba
kebauan
uan yang
yang berasa
berasall
2
B. PA
PARAMETER K IMIA PP 22/2021 antara
antara lai
lain
n lain
dariyan
H Sg dan amonia
amoanniak
k atau
atau dari
dari
1. Karbon Monoksida (CO) 1 jam 10000 μg/m3 aktifkontinu parameter yang dihasilk
dihasilkan dari pembusuka
pembusukan
n
8 jam 4000 μg/m3 aktif kontinu limbah.
2. Ozon (O
(O3) 1 jam 150 μg/m3 aktif kontinu
aktif manual
8 jam 100 μg/m3
μg/m aktif kontinu Kemudian jika terda
Kemudian terdapat
pat paja
pajanan
nan asap atau debu
debu,,
Tahunan 35 μg/m3
μg/m aktif kontinu
3. N iitt ro
ro g
ge
e n Dio
Diok
kssid
ida
a (N
NO
O2) 1 jam 200 μg/m3 aktif kontinu baik
baik dari
dari sum
sumber
ber berger
bergerak
ak mau
maupun
pun tid
tidak
ak berge
bergerak
rak
aktif manual maka tidak samp
sampai ai meng
menggang
ganggu
gu pern
pernafas
afasan,
an,
24 jam 65 μg/m3
μg/m aktif kontinu
Tahunan 50 μg/m3
μg/m aktif kontinu menyebab
meny ebabkan
kan iritasi
iritasi mata, dan jara
jarak
k pand
pandang
ang
4. S ul
ul fu
fur Di ok
ok si
si da
da ( S
SO
O2) 1 jam 150 μg/m3 aktif kontinu normal
aktif manual
24 jam 75 μg/m3
μg/m aktif kontinu
Tahunan 45 μg/m3 aktif kontinu
5. Partikel Tersuspensi Total (TSP) 24 jam 230 μg/m3
μg/m aktifmanual
6. Ti
Timbal (Pb) 24 jam 2 μg/m3
μg/m aktifmanual
70
Selain berbasis lokus pengawasan juga dilakukan berbasis media seperti Kualitas Air
Dilakukan pada: sumber, reservoir, pipa distribusi dan rumah tangga
Memperoleh
tingkat risiko data proporsi
cemaran rumah tangga
lingkungan menurut
terhadap sarana
air minum berdasarkan penilaian Inspeksi
Kesehatan Lingkungan
Media lingkungan yang terkena Pengelolaan risiko selain membutuhkan strategi yang tepat
APA juga harus
harus dilakukan dengan caracara atau metode
metode yang tepat.
tepat.
dampak, jenis kegiatan yang menjadi
sumber dampak, jenis polutan apa Dalam aplikasinya cara pengelolaan risiko dapat dilakukan
yang potensial melalui 3 pendekatan yaitu:
1. Pendekatan teknologi
teknologi menggunakan teknologi yang
DIMANA Wilayah administrasi, wilayah tersedia meliputi penggunaan alat, bahan, dan metode,
geografi, batas sosial, batas ekologis. serta teknik tertentu. Contoh: penerapan penggunaan IPAL,
pengolahan / penyaringan air, modifikasi cerobong asap,
Prevalensi penyakit terkait lingkungan, penanaman tanaman penyerap polutan, dll.
BAGAIMANA 2. Pendekatan sosial - ekonomis menggunakan pendekatan
konsentrasi agen risiko pada media
lingkungan, jumlah populasi yang sosial - ekonomis meliputi
meliputi pelibatser
pelibatsertaan
taan pihak lain, efisiensi
efi siensi
potensial terkena. proses, substitusi, dan penerapan sistem kompensasi.
Contoh: 3R (reduce, reuse, dan recycle
recycle)) limbah,
pemberdayaan masyarakat yang berisiko, pemberian
KAPAN Hari, bulan, tahun, dan durasi
(lamanya) masalah berlangsung.
kompensasi pada masyarakat yang terkena dampak,
permohonan bantuan pemerintah akibat keterbatasan
pemrakarsa (pihak yang bertanggung jawab mengelola
Kelompok masyarakat yang potensial risiko), dll.
SIAPA
terkena : golongan umur, kelompok 3. Pendekatan institusional
institusional dengan menempuh jalur dan
berdasarkan tempat tinggal, pekerjaan, mekanisme kelembagaan dengan cara melakukan kerja
dan komunitas tertentu (komunitas hobi, sama dengan pihak lain. Contoh: kerja sama dalam
komunitas adat, dll). pengolahan limbah B3, mendukung pengawasan yang
dilakukan oleh pemerintah, menyampaikan laporan kepada
instansi yang berwenang, dll
74
02
SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)
Pi
Pila
larr 1:
Pila
Pilarr 2: Pilar 3: Pilar 4: Pi
Pila
larr 5:
Stop
Stop Buang
Buang Air
Cuci
Cu ci Tang
Tangan an Pang
Pangan
an Am
Amanan Pengelolaan Pengelolaan
Besar Pakai
Pakai Sa
Sabubunn Sehat Samp
Sampahah RT Limbah
Limbah Cair
Cair RT
Sembarangan
Komponen STBM:
1. Perubahan Perilaku
2. Peningkatan akses sanitasi yang berkelanjutan
3. Dukungan institusi kepada masyarakat
4/18/2023 76
Alur Verifika
Verifikasi
si 5 pilar
pilar STBM
Pemilihan 30%
Pemilihan
kelurahan/ Pemilihan
Pemiliha n 30%
Verifikasi Pemilihan
Pemilihan 30% Pemilihan 30%
Pemilihan Pemilihan 30%
Pemilihan
desa
des a dar
darii RW dari
dokumen kecamatan RT dari
dari RW KK dari
dari RT
kecamatan kelurahan/desa
terpilih terpilih
terpilih terpilih
Demand • Pemicuan
• Penge
Pengembang
mbangan
an Media KIE
KIE
M
Creation
B • Wirausaha
Wirausaha Sanitasi
Sanitasi
T Supply Creation • Pen
Pengem
gemban
bangan
gan Kredit
Kredit Mikro
Mikro
S • Piliha
Pilihan
n TTG Sanitasi
Sanitasi
i
g
e • Dukung
Dukunganan Kebija
Kebijakan
kan Pemda
Pemda
t
a
r
Enabling • Berba
Berbagi
gi Pembelajar
Pembelajaran
an
• Alternatif Pembiayaan : APBN/D, Hibah,
t
S Environment CSR, Sumbe
• Monev
Sumberr Lain yang tdk mengi
mengikat
kat
Desa/Kel/Kab/Prov
Strategi STBM Pemicuan STBM Smart STBM
SBS
Desa/Kel/Kab/Prov
Strategi STBM Pemicuan STBM Smart STBM
SBS
Penyusunan Pemetaan
Renca
Rencana
na Ak
Aksi
si Sosial
Pemicuan
Out Put :
1. Desa
Desa /k
/kel
elom
ompo
pok:
k: Ter
erpi
picu
cu untu
untuk
k
perubahan
peruba han perilaku
perilaku Diskusi Penelusuran
2. Natural Le
Leader Kelompok Lingkungan
3. Adanya rencana kerja mas
masyaraka
akat dalam
penyed
pen yediaa
iaan
n dan pening
peningkat
katan
an akses
akses yang
yang
layak/aman
4/18/2023 82
4/18/2023 83
4/18/2023 84
4/18/2023 85
4/18/2023 86