Sewa
Sewa adalah perjanjian kontraktual antara lessor dan lessee, yang memberikan hak kepada
lessee untuk menggunakan properti tertentu, dimiliki oleh lessor, untuk jangka waktu
tertentu.
Atas diperolehnya hak tersebut, lessee diharuskan melakukan pembayaran kepada lessor
Sewa Pembiayaan
Jika lessee mengkapitalisasi sewa, lessee mencatat aset dan kewajiban yang umumnya sama
dengan nilai kini dari pembayaran sewa.
Pada sewa pembiayaan, lessee mengakui aset dan liabilitas di awal masa sewa sebesar nilai
terendah antara nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayran sewa
minimum. Nilai aset dan nilai liabilitas diakui pada nilai yang sama, kecuali jika terdapat
uang muka atas sewa, maka liabilitas diakui setelah dikurangi uang muka.
Sebagai contoh, Jika nilai wajar aset adalah Rp. 200.000.000 dan nilai kini pembayaran sewa
minimum adalah sebesar Rp. 196.000.000, maka jurnal yang dicatat adalah sebagai berikut:
1. nilai kini dari pembayaran sewa minimum (tidak termasuk biaya eksekutori) atau
Digunakan untuk mengalokasikan setiap pembayaran sewa antara pokok dan bunga.
Konsep Depresiasi
Lessee memberikan sewa untuk periode yang menguntungkan dari penggunaan aset dan
mengabaikan, dalam akuntansi, setiap komitmen untuk melakukan pembayaran di masa
depan.
Pada Sewa Pembiayaan, Lessee mengakui Aset dan Liabilitas sewaan dalam Laporan Posisi
Keuangan.
Pada sewa pembiayaan, lessee mengakui beban penyusutan dan beban bunga dalam laporan
laba rugi, kecuali jika beban tersebut dimasukan dalam jumlah tercatat aset lainnya.
Sewa Operasi
Pengakuan Beban
Perlakuan akuntansi untuk sewa operasi sangat sederhana karena lesse hanya perlu mengakui
beban atas pembiayaan sewa dengan dasar garis lurus selama masa sewa kecuali terdapat
Pengukuran Beban
Pada dasarnya, nilai beban sewa diukur berdasarkan jumlah pembayaran sewa yang
dilakukan oleh Lessee.
Pada sewa operasi, lessee mengakui beban sewa dalam Laporan Laba Rugi, kecuali jika
beban tersebut dimasukkan dalam jumlah tercatat aset lainnya.