Seleksi proses diperlukan dalam setiap rencana pendirian suatu pabrik, sebelum pabrik tersebut terealisasi pendiriannya. Dengan operasi proses yang tepat maka akan dicapai manajemen energi yang efisien dan efektif tanpa mengurangi kualitas dan kuantitas hasil proses dengan investasi yang serendah-rendahnya. Pembuatan Formaldehid dapat dilakukan menggunakan 2 metode yaitu (Kirk Othmer): 1. Silver Catalys Process (1859) 2. Metal Oxide Catalys Process (1933) 2.1.1. Silver Catalys Process Pada proses pembuatan formaldehid dengan menggunakan katalis perak akan terjadi reaksi oksidasi methanol dan reaksi dehidrogenase. Reaksi ini akan terjadi pada suhu 600-650 oC dan pada tekanan atmosfer dan dapat di reaksikan dalam dua reaksi sebagai berikut: a. Oksidasi CH3OH + 0,5O2 HCHO + H2O ∆H = -156 KJ (-32,28 kcal) b. Dehidrogenasi CH3O HCHO + H2 ∆H = +85 KJ (20,31 kcal) Reaksi diatas akan menghasilkan konversi methanol sebesar 50-60% dengan yield secara keseluruhan (overall) sebersar 86-90%. Reaksi terjadi pada kondisi adiabatik sehingga akan terjadi kenaikan suhu yang tinggi pada inlet permukaan katalis, sehingga perlu adanya kontrol suhu pada excess methanol dan steam atau keduanya. Jika pabrik menginginkan produk yang mengandung formaldehid sebesar 50-55% dan methanol tidak lebih dari 1,5%, jumlah uap yang dapat ditambahkan terbatas, kelebihan methanol dan uap yang dibutuhkan sebagai penyeimbang, maka methanol perlu di recycle sebesar 0,25-0,5 bagian per methanol segar. Gambar 2.1. Blok Diagram Proses Katalis Perak (Keyes, 1983) Pada gambar 2.1. blok diagram alir proses pembuatan formaldehid dengan katalis perak yang proses awalnya bahan baku methanol diumpankan ke dalam vaporizer yang kemudian dicampur dengan udara dengan steam. Setelah campuran telah melewati kondisi superheated maka akan dialirkan kedalam reaktor yang berkatalis perak. Kemudian produk tersebut didinginkan yang selanjutnya akan masuk kedalam absorber yang menggunakan pelarut air dan produk keluar di bagian bawah pada absorber. Produk bawah akan dimasukkan ke dalam destilasi untuk memisahakan formaldehid dengan bahan pengotor seperti air, methanol dan asam format. Asam format dapat dihilangkan menggunkan unit penukar ion. Sedangkan untuk methanol yang teruapkan di recycle kembali ke reaktor (Kirk-Othmer, 1994). 2.1.2. Metal Oxide Catalys Process Berbeda dengan proses yang menggunakan katalis perak , reaksi pada pembuatan formaldehid menggunakan katalis logam oksida yaitu semua reaksi dibuat eksotermis. Pada reaksi ini kondisi opersinya yaitu pada tekanan atmosfer dan suhu 300-400 oC. Apabila konversi suhu yang tepat akan diperoleh konversi methanol lebih dari 99% dan yield secara keseluruhan (overall) sebesar 88-92% (Kirk-Othmer, 1994). CH3OH + 0,5O2 CH2O + H2O (US Patent No.822,123-B2, 2004). Gambar 2.2. Blok Diagram Proses Katalis Logam Oksida Pada gambar 2.2. blok diagram alir proses pembuatan formaldehid dengan katalis logam oksida (Fe2O3 dan MoO3). Methanol yang diuapkan dicampur dengan udara dan gas buang dari recaycle absorber kemudian dimasukkan kedalam reackor heat exchanger berkatalis logam oksida. Reaksi yang terjadi adalah reaksi eksotermis, maka panas yang dilepaskan akan diuapkan. reaktor yang digunakan adalah reaktor yang khas yang memiliki tabung yang pendek sekitar 1-1,5 meter dan diameter sebesar 2,5 meter atau lebih. Produk keluar dari bagian bawah reaktor, kemudian didinginkan dan dimasukkan kedalam absorber. Prosuk keluar dari bagian bawah absorber berupa formaldehid, methanol , dan air. Sedangkan asam format dihilangkan menggunakan melalui penukar ion. Methanol yang menguap akan di recycle kembali (Kirk- Othmer,1994). 1.2. Seleksi Proses Tabel 2.1. Macam-macam proses pembuatan formaldehid Macam – macam proses No. Parameter Katalis perak Katalis logam oksida 1. Bahan Baku Methanol dan udara Methanol dan udara Katalis Perak (Ag) Fe2O3 dan MoO3 2. Kondisi Operasi a. Suhu 600-650 oC 300-400 oC b. Tekanan Atmosferik Atmosferik c. Konversi 50-60% 99% d. Yield 86-90% 88-92% 3. Aspek Ekonomi Biaya Investasi Besar Sedang Dari tinjauan proses pembuatan formaldehid diatas maka dapat disimpulkan proses yang dipilih adalah proses yang menggunakan katalis logam oksida (Fe 2O3 dan MoO3) dengan menggunakan bahan baku berupa methanol dan udara adapun faktor pertimbangan berikut : 1. Bahan baku mudah didapat dan mempunyai harga yang terjangkau 2. Proses yang digunakan sederhana 3. Kemurnian produk yang didapatkan tinggi yaitu 99% 1.3. Uraian Proses 1. Tahap persiapan bahan baku 2. Tahap reaksi 3. Tahap permurnian 4. Tahap penanganan produk 1) Tahap persiapan bahan baku Bahan baku utama adalah methanol dengan kadar 99,85% yang didapat dari PT. KMI. Mehtanol cair dari tangki penyimpanan (F-111) yang disimpan pada suhu 30oC dipompa (L-112) menuju ke vaporizer (V-113) pada suhu 75oC pada tekanan 1 atm sehingga terbentuk uap methanol. Kemudian uap methanol dimasukkan ke dalam heater (E-115A) untuk dipanaskan sampai suhu 300oC yang selanjutnya dimasukkan kedalam reactor (R-110). Oksigen diperoleh dari PT Samator Gas Industri Bontang yang dihembuskan oleh blower (G-114) dan dialirkan ke heater (E-115B) untuk dipanaskan sampai suhu 300oC untuk selanjutnya dimasukkan kedalam reactor (R-110). 2) Tahap reaksi Pada reaktor (R-110) reaksi berlangsung secara eksoterm, reaksi yang terjadi dalam rekator dengan katalis Fe2O3 (19%) dan MoO3 (81%): CH3OH(g) + 1/2O2(g) CH2O(g) + H2O(g) Pada reaktor kondisi operasi yang dibutuhkan 300oC dan tekanan 1 atm. Reaksi berlangsung secara eksotermis sehingga dibutuhkan dowtem A sebagai pendingin dan mempertahankan suhu. Produk keluar reaktor pada suhu 300 oC berupa gas yang mengalir ke dalam cooler I (E-121A) untuk didinginkan hingga keluar pada suhu 110oC dan di dinginkan kembali di dalam cooler II (E-121B) hingga keluar pada suhu 65oC yang menggunakan dowterm A dengan suhu 28 oC sebagai pendingin. 3) Tahap pemurnian Setelah produk dari reaktor berupa gas yang sudah didinginkan pada suhu 65oC dialirkan menuju absorber (D-120). Di dalam absorber gas yang diserap oleh air proses yang sudah dipanaskan menggunakn heater (E-121C) yaitu formaldehid, methanol, air, dan oksigen yang tersisa. Produk bawah yang keluar dari absorber merupakan larutan formaldehid dengan kemurnian 37%. 4) Tahap penanganan produk Larutan formaldehid 37% dialirkan ke bin penampung (F-122). Selanjutnya produk dikemas dalam drum berukuran 200 Liter dengan menggunakan mesin pengemas (X-123). Kemudian produk disimpan dalam gudang penyimpanan produk (F-124).