Anda di halaman 1dari 3

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET


Jl. Ir. Sutami No. 36 A Surakarta 57126 Telp./Fax. (0271) 637457
SOAL UJIAN UTAMA SEMESTER GENAP 2020/ 2021
FEBRUARI - JULI 2021
MATA UJIAN : AGAMA ISLAM Nama : Bunga Tri Pradika
HARI/TANGGAL : Senin 7 Junil 2021 Ramadani
WAKTU : 60 Menit NIM : H1020015
DOSEN : Dr. Ir. Choirul Anam, MP, MT

Petunjuk : - Jawablah pertanyaan dibawah ini, berdasarkan tuntunan agama Islam ( Alquran
dan Hadist)

Informasi tambahan :
Jawaban saudara akan kita cek kesamaan atau samilarity dengan Turnitin ( kecuali ayat
alqur’an dan khadist yang dirujuk), sehingga silahkan saudara mengerjakan sendiri sendiri.
Jika terdapat kesamaan diatas 50% semua yang jawabannya sama tersebut dianggap batal
atau tidak mengikuti ujian.
Saudara dapat juga menggunakan file ini kemudian saudara email ke Dikchoir@yahoo.com,
sesuai waktu yang ditentukan. Yaitu jam 07.30 – 08.30 WIB. Perlu diingat,
keterlambatan upload dapat menyebabkan jawaban saudara tidak bisa terkirim. Terima kasih.
Selamat Mengerjakan.
Soal :
1. Apa problematika Umat islam saat ini dan Bagaimana strategi menyelesaikan
problema umat tersebut dalam berbangsa dan berbegara untuk meraih negara yang
baldatun Toyyibatun warobbun ghofuur..?
2. Dalam sebuah sabdanya Rosulullah Saw menyampaikan “Sebaik-Baik Orang Adalah
Orang Yang Bermanfaat Bagi Orang Lain” Sehingga untuk dapat bermanfaat bagi
orang lain harus berilmu. Bagaimana spirit kita sebagai pemuda Islam dlam
menguasai ilmu pengetahuan?
3. Masjid Kampus merupakan tempat yang sangat strategis dalam menempa generasi
muda yang tangguh berdasarkan ketaqwaan kepada Alloh SWT, Silahkan saudara
bangun sebuah konsep fungsi masjid kampus dalam Pengembangan generasi muda
dalam meningkatkan ketaqwaan dan kemajuan bangsa dan negara untuk
kesejahteraan masyarakat.
4. Bagaimana peran agama dalam perubahan masyarakat indonesia yang pluralistik ?

************ Selamat Mengerjakan ***********

JAWABAN
1. Problematika umat dibagi menjadi 2, yakni problematika dalam dan problematika luar.
Problematika dari dalam antara lain perpecahan internal umat, pendidikan yang rendah,
kepedulian, watak, serta pemikiran umat itu sendiri. Perpecahan internal umat islam ada
sebab adanya perbedaan. Mulai dari perbedaan madzhab atau aliran yang dapat
menyebabkan fanatisme. Selanjutnya fanatisme tersebut dapat berujung pada perselisihan.
Hal tersebut dapat dicegah dengan sikap toleransi sesama muslim dengan tetap saling
mengingatkan agar tidak tertuju pada maksiat. Pendidikan yang rendah diterima muslim
sebagai akibat dari kapitalisme yang menyebabkan kemiskinan negara untuk biaya
pendidikan masyarakatnya. Sebagai seorang muslim, menuntut ilmu merupakan hal wajib,
sesuai yang disabdakan Rasulullah SAW. Pendidikan tidak bergantung pada negara, namun
pada diri sendiri. Apabila diri mau berniat dan bergerak, Allaah akan memberi jalan. Watak
yang terlihat kurang peduli disertai pemikiran umat yang cenderung individualis, akan
memecah umat sesuai dengan keinginan. Dalam berbangsa dan bernegara diperlukan
persatuan yang kuat baik dalam umat dan antar umat. Permasalahan eksternal umat, salah
satunya adakah terpengaruhinya pemikiran oleh budaya barat. Dari gaya hidup hingga
aqidah. Hal tersebut dapat dicegah dengan menyaring budaya yang masuk agar tidak terjadi
perpecahan bangsa dan negara disebabkan perbedaan pemikiran. Dengan pluralitas yang
ada di Indonesia, sikap toleransi dan persatuan menjadi penting. Dimulai dari internal umat
dan eksternal umat.
2. Sebagai pemuda muslim, kita harus semangat dalam menuntut ilmu. Seperti yang telah
dikatakan oleh imam Syafi’I bahwa apabila kita tidak tahan dengan lelahnya belajar maka
kita harus tahan dengan kebodohan. Tentu saja hal tersebut tidak mau kita lalui. Dalam
Surah Al Jumuah ayat 11, Allaah menjelaskan bahwa menuntut ilmu akan menaikkan derajat
kita sebagai mukmin. Janji Allaah itu menjadi salah satu penyemangat dalam menuntut ilmu.
Rasulullah pun bersabda bahwa menuntut ilmu itu wajib baik bagi muslim laki-laki maupun
perempuan. Hal lainnya adalah dengan menuntut ilmu kita dapat mengurangi atau
memecahkan salah satu problematika umat, yakni pendidikan yang rendah. Dengan
menuntut ilmu pula, kita dapat bersaing di kancah dunia yang sangat pluralitas. Semua itu
seharusnya telah membangun semangat kita dalam menuntut ilmu. Siapapun kita, sebagai
muslim, menuntut ilmu itu wajib hukumnya. Tidak ada batasan ilmu apa yang dipelajari,
yang terpenting tidak digunakan untuk maksiat.
3. Pada zaman Rasulullah hingga kerajaan islam, masjid dijadikan tempat untuk segala aktivitas
umat. Dari pendidikan hingga keuangan. Dengan dikelola melalui organisasi masjid yang
berisi anak-anak muda dengan ide cemerlang dan semangat memajukan umat dan bangsa,
dibuatlah kegiatan-kegiatan yang ditujukan untuk masyarakat. Seperti taman pendidikan Al-
Quran, lembaga zakat, infaq, dan shodaqoh, kegiatan keagamaan seperti sholat jamaah
wajib, shola tied, dan lainnya. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dengan konsep dari umat,
oleh umat, dan untuk umat. Modal dalam kegiatan didapat dari sedekah juga infaq dari
masyarakat. Kemudian oleh pengelola digunakan untuk kegiatan selanjutnya yang ditujukan
untuk masyarakat tentunya. Masyarakat disini ialah warga-warga kampus. Diadakannya
kajian rutinan dengan tema menarik generasi muda dapat menjadi salah satu kegiatan yang
sangat bermanfaat bagi warga kampus dan sekitarnya. Kesemuanya baik dari pengelola
maupun yang ikut serta dalam kegiatan pengelolaan masjid kampus, insyaaAllaah termasuk
orang yang memakmurkan masjid. Dalam surat At taubah ayat 18 dijelaskan bahwa orang
yang memakmurkan masjid termasuk orang yang selalu mendapat petunjuk dari Allaah. Dari
Allaah sudah berjanji seperti, tentunya sudah menjadi semangat bagi generasi muda dalam
mengembangkan diri untuk meningkatkan ketaqwaan, namun juga kesejahteraan
masyarakat kampus dan sekitarnya.
4. Agama dalam keberagaman seharusnya menjadi penguat bukan malah menjadi pemecah.
Dalam agama, utamanya Islam, diajarkan bagaimana toleransi dengan syarat tidak ada
toleransi agama. Seperti yang diterangkan dalam surah Al Kafirun ayat 6, untukmu agamamu
dan untukku agamaku. Kita tidak dapat memaksakan kehendak pada keberagaman ini.
Dalam surah Al Hujurat ayat 11 dijelaskan bahwa Allah menciptakan manusia yang berbeda-
beda dengan tujuan untuk saling mengenal. Perbedaan agama bukanlah hal yang patut
diperdebatkan. Agama merupakan privasi masing-masing individu. Kita dianjurkan
mengingatkan dalam kebajikan satu sama lain, walaupun berbeda agama. Di Indonesia
sendiri terdapat 6 agama yang resmi diakui, dan masih banyak kepercayaan lainnya. Apabila
kita terlalu mengikutsertakan agama, perdebatan akan terjadi, dan kemungkinan
perpecahan bangsa tidak terelakkan. Maka dari itu, sikap toleransi dalam pluralistic itu
penting.

Anda mungkin juga menyukai