Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL

INOVASI PELAYANAN PUBLIK

UPTD PUSKESMAS KEDUNGMUNDU

2021
JUDUL INOVASI : SEPELAKU Si JAHE
(Sedia Pelayanan Akupuntur Akuoresur
Serta Jamu Herbal )
INOVATOR : KESTRAD,AKUPUNTUR
IMPLEMENTASI INOVASI SEJAK : Tahun 2021
RINGKASAN INOVASI :

Gaya hidup “back to nature” menjadi trend dunia internasional. Data Riskesdas
(2013) sekitar 30,4% penduduk Indonesia memanfaatkan pelayanan kesehatan tradisional,
49% diantaranya menggunakan jamu dan merasakan manfaatnya. Data tersebut
menunjukkan sepertiga penduduk Indonesia membutuhkan pelayanan kesehatan tradisional,
namun fasilitas kesehatan milik Pemerintah belum mengakomodir kebutuhan tersebut.

Kini banyak bermunculan praktek pengobatan tradisional dikelola swasta, pasien


dikenakan biaya mahal tetapi belum diketahui standar mutu dan keamanannya. Tak sedikit
masyarakat tertipu oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.

Di sisi lain ketergantungan masyarakat terhadap pemakaian obat medis cukup tinggi
(69,6%), sehingga cenderung mengatasi penyakit trivial dan self limiting diseases
menggunakan obat OTC, padahal dapat diatasi dengan self care pengobatan tradisional
Indonesia.

Pengobatan untuk berbagai macam penyakit dapat ditempuh dengan pengobatan


secara farmakologis dan non farmakologis. Pengobatan secara farmakologis yaitu
dengan mengkonsumsi obat-obatan yang mengandung berbagai bahan kimia. Pengobatan
ini menjadi pilihan utama di kalangan masyarakat karena dianggap lebih cepat
menyembuhkan, namun bahan kimia yang terkandung di dalamnya juga memberikan
efek negatif bagi tubuh penggunanya. Untuk itu ada beberapa orang yang lebih
berminat ke pengobatan non farmakologis. Pengobatan non farmakologis adalah
dengan terapi komplementer atau terapi pengganti.Salah satu jenis terapi
komplementer yang sering digunakan adalah akupresur.dan Akupuntur
Di masa pandemi COVID -19 yang terjadi saat ini membuat dari semua sector terkena
dampaknya, yang paling berdampak adalah sektor kesehatan masyarkat khususnya. Pasien
Covid-19 dengan penyakit penyerta seperti hipertensi, jantung, dan diabetes berisiko tinggi
meninggal dunia. American Heart Association (AHA) mencatat, orang yang memiliki
hipertensi atau tekanan darah tinggi berpeluang mengalami komplikasi lebih parah, jika
mereka terinfeksi virus corona SARS-CoV-2, penyebab Covid-19. Data temuan terhadap
pasien Covid-19 di Indonesia menunjukkan, pasien meninggal banyak yang memiliki
hipertensi dengan penyakit penyerta lain seperti penyakit jantung, ginjal, diabetes hingga
stroke (Tiksnadi, 2020). Berdasarkan Riskesdas 2018 prevalensi hipertensi berdasarkan
hasil pengukuran pada penduduk usia 18 tahun sebesar 34,1%,
Kondisi diatas melatarbelakangi Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang
meluncurkan inovasi SEPELAKU SI JAHE ( SEDIA PELAYANAN AKUPRESUR
AKUPUNTUR DENGAN JAMU HERBAL)

Inovasi SEPELAKU Si JAHE adalah untuk mendukung visi Kementerian Kesehatan


(mewujudkan masyarakat yang sehat secara mandiri dan berkeadilan) dengan
mengedepankan upaya promotif preventif.

Inovasi ini termasuk terapi komplementer dan diharapkan dapat meningkatkan


kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan tradisional integrasi di Puskesmas
Kedungmundu, kecenderungan masyarakat beralih dari menggunakan obat OTC ke
akupuntur ,akupresur. Dan pemanfaatan toga

Dapat disimpulkan bahwa akupuntur salah satu akupresur dan adalah metode
pengobatan yang efektif untuk pencegahan dan meningkatkan daya tahan tubuh di
masa pandemic seperti ini .Peraturan perundang - undangan serta kebijakan
pemerintah juga mendukung pelaksanaan layanan pengobatan tradisional akupresur
di seluruh fasilitas kesehatan, namun minat masyarakat Tembalang, khususnya di
Puskesmas Kedungmundu, untuk memanfaatkan layanan akupresur masih belum
optimal. Faktor - faktor yang menyebabkan rendahnya minat masyarakat Puskesmas
Kedungmundu untuk memanfaatkan layanan akupresur masih belum diketahui
secara pasti. Tak kalah Jamu dapat berfungsi untuk menjaga imunitas tubuh agar terhindar
dari virus yang sedang merebak. Terutama disaat saat seperti ini, dimana belum
ditemukannya obat untuk suatu penyakit, masyarakat akan kembali menggunakan tumbuhan
sebagai alternatif pengobatan dengan manfaatnya yang beragam. Tanaman yang dapat
dikonsumsi dan dibuat menjadi jamu untuk immune booster .Pembuatan jamu diharapkan
masyarakat dapat mempraktekkannya dirumah untuk mencegah penularan virus
1. Tujuan Inovasi

Tujuan dari ini adalah :


a. Menjadi puskesmas yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan tradisional terintegrasi yang aman, bermanfaat,
bermutu, dan memberikan perlindungan bagi masyarakatnya serta
meningkatkan pengetahuan masyarakat di wilayah kerja agar dapat
merawat kesehatan dirinya secara mandiri.
b. Meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan strata pertama
melalui Puskesmas
c. Meningkatkan profesionalisme dalam memberikan pelayanan kesehatan
tradisional bagi masyarakat di wilayah kerja
d. Menerapkan kompetisi yang sehat dalam upaya meningkatkan pelayanan
kesehatan di Puskesmas
e. Memfasilitasi masyarakat yang memerlukan pelayanan kesehatan secara
tradisional
f. Meningkatkan kepuasan kepada masyarakat di wilayah kerja
g. Meningkatkan Kerjasama dengan Jejaring Puskesmas

2. Signifikansi

Inovasi SEPELAKU Si JAHE ini memiliki dampak positif bagi masyarakat


dan petugas Puskesmas karena dapat mengakomodir kebutuhan masyarakat
terhadap pelayanan kesehatan tradisional terintegrasi yang aman, bermanfaat,
bermutu, dan memberikan perlindungan bagi masyarakatnya serta
meningkatkan pengetahuan masyarakat di wulayah kerja agar dapat merawat
kesehatan dirinya secara mandiri,

Pelayanan kesehatan inovasi Puskesmas Kedungmundu telah


dimanfaatkan oleh masyarakat wilayah kerja puskesmas, dengan kelompok
sasaran sebagai berikut

1. Balita dengan permasalahan tumbuh kembang, batuk pilek dan gangguan


makan.

2. Pasien segala usia dengan keluhan sakit kepala (myalgia, cephalgia, dll),
diabetes melitus, hipertensi, dan lain-lain.

3. Pasien yang mengalami insomnia maupun gangguan cemas .


4. Lansia untuk meningkatkan imunitas

5. Ibu Hamil untuk menghilangkan morning sickness

Dengan demikian masyarakat akan merasa terlayani masalah kesehatannya.

3. Inovatif

Beberapa hal yang menjadikan pelayanan kesehatan tradisional integrasi ini


kreatif dan inovatif adalah :

1) Pengunjung Puskesmas mempunyai pilihan pelayanan yang lebih variatif


untuk mengatasi masalah kesehatannya. Di Puskesmas biasa pasien
hanya mendapatkan pelayanan pengobatan medis saja, maka pada
Puskesmas Kedungmundu dengan pelayanan kesehatan tradisional
integrasi, pasien diberikan pelayanan kesehatan tradisional
( akupresur,akupunktur, sinar Infra Red) selain pelayanan kesehatan
konvensional.

2) Tenaga kesehatan pada Puskesmas biasa hanya memiliki keterampilan


dan pengetahuan medis saja, tapi pada Puskesmas Kedungmundu
tenaganya juga memiliki kompetensi dalam pengobatan tradisional.

3) Jika selama ini pasien hanya diberikan obat konvensional, maka pada
Puskesmas Kedungmundu diberikan ramuan herbal

4) Di Puskesmas Kedungmundu, selain diberikan konseling tentang cara


minum obat dan pola hidup sehat, pasien juga diajarkan cara sederhana
mengatasi masalah kesehatan dengan herbal, akupreser secara mandiri.

5) Kader posyandu juga dilibatkan dalam penyediaan dan pemanfaatan


TOGA sehingga dapat membuat taman TOGA di wilayah binaan
Puskesmas Kedungmundu.

6) Asman ( Asuhan Mandiri ) yg sudah terbentuk lebih ditingkatkan


pembinaanya

7) Jejaring Puskesmas Kedungmundu bisa merujuk pasiennya ke


Puskesmas Kedungmundu untuk mendapatkan pelayanan SEPELAKU Si
JAHE

8) Membuat tutorial akupresur melalui media elektronik supaya pasien


/masyarakat dapat mengobati diri sendiri dan keluarga dgn akupresur
4. Sumber daya dan keberlanjutan

Inovasi SEPELAKU Si JAHE di Puskesmas Kedungmundu dilaksanakan


menurut strategi dan rencana aksi berikut :

1. Identifikasi sumber daya pendukung dan peningkatan ketrampilannya


dalam pelayanan kesehatan tradisional terintegrasi di Puskesmas.
Puskesmas Kedungmundu yang terletak di wilayah dengan jumlah
kepadatan penduduk yang tinggi dan memiliki dokter, tenaga kesehatan
dan kader yang berkompeten dan sudah terlatih dalam pengobatan
tradisional dan komplementer.

2. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau, bermutu


pembangunan kesehatan melalui kerja sama lintas program dan lintas
sektoral dan berkeadilan, serta berbasis bukti, menyeluruh dengan
pengutamaan pada upaya promotif dan preventif.

3. Meningkatkan cakupan pembangunan kesehatan, melalui pendanaan yang


ada di puskesmas dan masyarakat

4. Meningkatkan pengembangan dan pendayagunaan SDM kesehatan yang


merata dan bermutu.

5. Meningkatkan ketersediaan, pemerataan, dan keterjangkauan obat dan alat


kesehatan serta menjamin keamanan, khasiat, kemanfaatan, dan mutu
sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan.

6. Meningkatkan manajemen kesehatan yang akuntabel, transparan


berdayaguna dan berhasil guna untuk memantapkan pelayanan kesehatan
yang bertanggungjawab

Puskesmas sebagai pemberi pelayanan kesehatan tradisional integrasi terus


berupaya melakukan langkah-langkah strategis untuk meningkatkan cakupan
pelayanan.

Langkah yang dilakukan oleh Puskesmas Kedungmundu adalah:

a. Pembuatan Jam Pelayanan poli akupuntur dan akupresur yang


sementara ini masih dilaksanakan setiap hari sabtu jam 7 s/d jam 10

b. Pembuatan alur pelayanan poli akupuntur dan akupresur, dimana


semua pasien harus mendaftar di Loket pendaftaran,ditujukan ke Poli
(Poli Umum, Poli MTBS, Poli KIA/KB atau Poli Gigi) untuk dilakukan
anamnesis dan pemeriksaan dan penetapan diagnosa..

c. Sesuai dengan kebutuhan pengobatan, pasien dirujuk ke poli akupuntur


dan akupresur .

d. Pasien yang disarankan untuk dirujuk ke Poli akupuntur dan akupresur


adalah :

1) Balita dengan permasalahan tumbuh kembang, batuk pilek dan


gangguan makan.

2) Pasien segala usia dengan keluhan sakit kepala (myalgia, cephalgia,


dll), diabetes melitus, hipertensi, dan lain-lain.

3) Pasien yang mengalami insomnia maupun gangguan cemas .

4) Lansia untuk meningkatkan imunitas

5) Ibu Hamil dengan Keluhan Morning Sickness ( Mual Muntah pd ibu


hamil )

e. Di Poli Akupuntur dan akupresur, pasien diberikan konseling tentang


pengobatan tradisonal secara gratis untuk menangani kondisi penyakit
yang diderita. Pasien diberikan penjelasan tentang pemanfaatan tanaman
obat yang bisa dibuat sendiri di rumah bahkan terapis tidak segan
memberikan tips sehat dengan herbal..

f. Jika pasien setuju dan perlu,tindakan maka dilakukan tindakan/terapi


( akupresur, , akupunktur, sinar Infra Red) maupun diberikan ramuan
herbal dengan pengawasan dokter. Sebelum diterapi pasien terlebih
dahulu menandatangani surat persetujuan (informed consent).

g. Setelah dilakukan tindakan/terapi, pasien membayar jasa tindakan sesuai


dengan Peraturan Walikota Kota Semarang No 65 Tahun 2020 tentang
Tarif Biaya Jasa Pelayanan Kesehatan di Puskesmas, jika pasien
mempunyai JKN tidak dipungut biaya.

h. Pasien juga diberi kesempatan untuk mengajukan komplain atas


pelayanan yang diberikan, mengisi kuesioner dan pulang.

5. Sistem evaluasi dari inovasi

Puskesmas kedungmundu menggunakan beberapa cara untuk


mengevaluasi kualitas layanannya, yaitu :
1) Kotak saran

2) Mesin Kepuasan Pelanggan

3) Kuesioner saat pandemic menggunakan goegle form kepuasan


pelanggan

4) Rekam medis dan catatan kunjungan

5) Komplain atas komplikasi akibat pelayanan kesehatan tradisional

Evaluasi dilakukan setiap akhir bulan, untuk mengetahui jumlah kunjungan,


jenis penyakit, jenis tindakan/terapi yang diminati, jumlah tindakan yang telah
dilakukan oleh masing-masing terapis dan juga untuk menilai mutu layanan
yang telah direrima pasien.

6. Keterlibatan petugas
Pemangku kepentingan/ petugas yang terlibat dalam hal merancang,
melaksanakan dan mengevaluasi inovasi ini adalah kepala puskesmas, dokter
akupuntur, terapis, petugas yankestrad, serta promosi kesehatan jika ada
kendala pelayanan akan dilakukan perbaikan yang lebih baik kedepannya.

7. Manfaat

Inovasi SEPELAKU Si JAHE yang diberikan Puskesmas Kedungmundu


diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya adalah :

1) Inovasi SEPELAKU Si JAHE telah memberikan pelayanan kesehatan


tradisional terintegrasi yang mengkombinasikan pelayanan kesehatan
konvensional dengan pelayanan kesehatan tradisional dan
komplementer di Puskesmas. Hal tersebut diharapkan dapat
meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan
tradisional terintegrasi, kualitas tindakan dan obat herbal yang aman
digunakan, bermutu, bermanfaat dan dapat dipertanggungjawabkan
karena dikelola oleh tenaga kesehatan tradisional dengan latar belakang
pendidikan medis.

2) Inovasi SEPELAKU Si JAHE diharapkan dapat memberikan hasil yang


baik dalam memperbaiki kualitas hidup pasien, misalnya dengan
peningkatan nafsu makan, badan terasa lebih segar dan nyaman, rasa
sakit berkurang, dapat istirahat dengan cukup dan dari sisi emosional
pasien lebih menerima penyakit yang dideritanya. Kunjungan tertinggi di
Puskesmas adalah pasien myalgia, hipertensi,. Sedangkan jenis
pelayanan kesehatan tradisional terintegrasi yang paling diminati adalah
akupresur.

3) Adanya Kelompok Prolanis hipertensi dan Diabetes Militus di


Puskesmas Kedungmundu, telah meningkatkan pengetahuan dan
kesadaran pasien untuk memanfaatkan tanaman obat disekitarnya dan
menerapkan pola hidup sehat dalam merawat kesehatan diri dan
keluarganya.

4) Dalam upaya pemberdayaan masyarakat, inovasi SEPELAKU Si JAHE


telah membuka peluang bagi kader posyandu dan kader asman untuk
lebih produktif dan inovatif dalam penyediaan ramuan herbal yang
higienis dengan kemasan yang lebih baik. Hal ini tidak terlepas dari
jalinan kerjasama antara Puskesmas, Dinas Kesehatan Kota Semarang.

5) Terlaksanana self care tingkat rumah tangga terkait upaya kesehatan


preventif dan promotif melalui pemanfaatan toga dan akupresur. Hal ini
membuktikan bahwa Puskesmas melalui inovasi mengedepankan
promotif preventif melalui edukasi bahwa obat herbal dan akupreser
dapat digunakan sebagai pertolongan pertama pada keluarga sebagai
self care untuk mengatasi penyakit ringan yang bisa sembuh dengan
sendirinya sehingga mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap
obat-obatan medis.

8. Penutup

Semoga inovasi yang kami lakukan dapat memberikan manfaat untuk seluruh
masyarakat khususnya diwilayah kerja puskesmas Kedungmundu. Inovasi ini
masih memerlukan monitoring dan evaluasi untuk keberhasilannya sehingga
saran dan masukan untuk berkembangnya inovasi ini sangat kami butuhkan.
9. Saran dan Rekomendasi

Inovasi SEPELAKU Si JAHE perlu dikembangkan karena Pusat Kesehatan


Masyarakat (Puskesmas) adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif
dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya di wilayah kerjanya

Kerjasama dengan lintas sektor sangat dibutuhkan agar pengembangan


layanan inovasi SEPELAKU Si JAHE

Demikian proposal ini kami buat, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Kepala UPTD Puskesmas Kedungmundu

dr.Gita Nur Fitriandari

Anda mungkin juga menyukai