dengan:
P = probabilitas (%)
m = nomor urut data debit
n = banyaknya data debit
m
80=
[ ]
( 10+1 )
×100 %
m=8,8
Dari hasil perhitungan, untuk peluang terjadi sebesar 80% terletak pada urutan
8,8 oleh karena itu diperlukan perhitungan interpolasi untuk memperoleh besarnya
debit dengan peluang 80% :
Tabel 1.2 Debit Andalan Sungai Ayung Metode Basic Year (80 %) Tahun 2009 - 2018
Bulan Period Debit Rerata 15 Harian (m3/dt)
e 1 2 3 4 5 6 7 8 8,8 9 10
Januari I 152,07 23,06 4,68 4,47 4,47 4,31 4,30 3,03 2,98 2,96 2,29
II 148,57 23,47 4,80 4,54 4,39 4,32 4,01 3,34 2,87 2,75 2,31
Februari I 116,91 23,48 4,38 4,33 4,11 4,08 3,92 3,90 3,28 3,12 2,01
II 100,05 23,20 4,48 4,13 4,12 4,05 3,88 3,71 3,37 3,29 2,20
Maret I 109,56 22,55 4,23 4,05 3,25 3,21 3,15 3,08 2,84 2,78 1,88
II 118,15 23,01 3,55 3,55 3,30 3,21 3,18 2,95 2,15 1,95 1,93
April I 136,41 23,23 4,52 4,36 3,64 3,59 3,34 3,21 2,22 1,97 1,72
II 147,54 23,04 4,93 3,51 3,44 3,42 3,41 3,27 2,28 2,03 1,71
Mei I 120,90 22,69 4,23 3,76 3,41 3,33 3,24 3,15 2,31 2,10 1,88
II 106,00 22,96 3,82 3,60 3,37 3,25 3,11 3,10 2,59 2,46 1,90
Juni I 140,14 21,89 3,33 3,12 3,10 3,09 3,08 2,90 2,27 2,11 1,63
II 166,69 22,07 3,33 3,25 3,23 3,12 2,99 2,90 2,39 2,26 1,57
Juli I 169,16 20,83 3,30 3,16 2,72 2,56 2,52 2,41 2,30 2,27 1,57
II 121,01 19,95 3,05 3,02 2,95 2,94 2,61 2,55 2,48 2,47 2,16
Agustus I 128,12 18,65 3,18 3,16 3,12 3,09 3,02 2,99 2,27 2,09 2,02
II 135,43 18,48 3,11 3,10 3,03 3,02 2,99 2,87 2,23 2,07 1,68
Septembe I 153,97 18,33 3,29 3,29 3,09 2,88 2,85 2,80 2,07 1,89 1,82
r II 154,15 18,33 3,33 3,32 2,87 2,86 2,79 2,51 2,24 2,17 2,16
Oktober I 156,87 19,61 4,72 3,43 2,96 2,89 2,75 2,54 2,27 2,21 1,86
II 170,62 21,10 4,69 3,29 2,97 2,94 2,86 2,63 2,35 2,29 1,62
Nopember I 164,08 22,51 3,64 3,49 3,49 3,39 3,31 3,06 2,36 2,18 1,83
II 186,60 22,68 3,69 3,57 3,31 3,23 3,10 3,09 2,48 2,33 1,92
Lanjuan Tabel 1.2 Debit Andalan Sungai Ayung Metode Basic Year (80 %) Tahun 2009 - 2018
Bulan Period Debit Rerata 15 Harian (m3/dt)
e 1 2 3 4 5 6 7 8 8,8 9 10
Desembe I 153,58 22,81 4,15 3,82 3,64 3,62 3,36 3,16 2,37 2,17 1,64
r II 174,05 22,79 4,50 3,98 3,68 3,58 3,48 3,38 2,56 2,35 1,56
Jumlah 3430,63 520,72 94,93 87,31 81,69 79,99 77,24 72,52 59,52 56,28 44,86
Probabilitas 9,09 18,18 27,27 36,36 45,45 54,55 63,64 72,73 80,00 81,82 90,91
Keandalan (%)
Sumber: Hasil Perhitungan
Pada tabel 1.2, pada bulan Januari Periode I, data terurut dari yang terbesar hingga yang terkecil dimulai dari tahun 2017,
yaitu sebesar 152,07 m3/dt, kemudian dilanjutkan dengan data tahun 2016 yang berada di nomor urut dua, sebesar 23,06 m 3/dt,
begitu selanjutnya dengan bulan-bulan yang lainnya.
Kemudian untuk memperoleh data debit dengan probabilitas 80%, maka digunakan data dengan nomor urut 8,8, sesuai
dengan perhitungan dengan persamaan weibull.
ANALISA NERACA AIR
Berdasarkan Grafik Neraca air pada tahun 2014-2015 terdapat kondisi defisit pada bulan September dan bulan Oktober, hal
tersebut dapat terjadi dikarenakan pada bulan-bulan tersebut sudah memasuki Musim Kemarau II dan merupakan awal musim
tanam Palawija.
4
3
Debit (lt/dt)
0
Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct
Berdasarkan Grafik Neraca air pada tahun 2015-2016 terdapat kondisi defisit pada bulan Maret, bulan Juni dan bulan September,
hal tersebut dapat terjadi dikarenakan pada bulan-bulan tersebut sudah memasuki Musim Kemarau II dan merupakan awal musim
tanam Palawija.
4
3
Debit (lt/dt)
0
Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep
Berdasarkan Grafik Neraca air pada tahun 2016-2017 terdapat kondisi defisit pada bulan Juni hingga bulan September, hal tersebut
dapat terjadi dikarenakan pada bulan-bulan tersebut sudah memasuki Musim Kemarau II dan merupakan awal musim tanam
Palawija.
4
3
Debit (lt/dt)
0
Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep
Berdasarkan Grafik Neraca air pada tahun 2017-2018 terdapat kondisi defisit pada bulan Maret, bulan Juni, dan bulan September,
hal tersebut dapat terjadi dikarenakan pada bulan-bulan tersebut sudah memasuki Musim Kemarau II dan merupakan awal musim
tanam Palawija.
4
3
Debit (lt/dt)
0
Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisa updating neraca air pada tahun 2014-2015 hingga tahun
2017-2018 dapat dilihat bahwa perbandingan antara total debit kebutuhan air
dengan debit andalan 80 % (Q80) terdapat kondisi surplus dan defisit, dengan
persentase rata-rata defist dibawah 10 % pada tiap tahunnya, sehingga dapat
diambil kesimpulan bahwa jumlah air yang tersedia cukup untuk memenuhi semua
kebutuhan air pada sungai Ayung.
Selain penggunaan air untuk irigasi, penggunaan air di sungai Ayung juga
digunakan untuk memenuhi kebutuhan Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan
(AMDK), PDAM, dan untuk Pemadam Kebakaran, dan sisa dari penggunaan air
tersebut nantinya akan dikembalikan kembali ke sungai ( recharge), berikut adalah
rincian rata-rata debit ketersediaan dan juga rata-rata debit kebutuhan di sungai
Ayung :
Tabel 3.1 Rerata Debit Ketersediaan dan Debit Kebutuhan di Sungai Ayung Tahun
2017-2018
Kebutuhan
Debit Air Irigasi AMDK PDAM Damkar Recharge
Ketersediaa
n
(Lt/dt) (Lt/dt) (Lt/dt) (Lt/dt) (Lt/dt) (Lt/dt)
2158,1 2096,2 17,0 23,3 15,5 6,1
Sumber : Hasil Perhitungan
Penggunaan air untuk keperluan AMDK diatur dalam PerMen PUPR Nomor
01/PRT/M/2016 Pasal 17 huruf (a) yang menyatakan bahwa Perusahan Air Minum
Dalam Kemasan hanya diperbolehkan untuk menggunakan 20% (dua puluh persen)
dari potensi air yang tersedia, dan berdasarkan hasil perhitungan updating neraca
air di sungai Ayung, besarnya penggunaan air untuk keperluan Perusahaan Air
Minum Dalam Kemasan (AMDK) rata-rata sejumlah 17 lt/dt, yang artinya nilai
tersebut hanya berkisar antara 10% dari total potensi ketersediaan air.