Anda di halaman 1dari 21

ANALISA DEBIT ANDALAN

1.1 Ketersediaan Debit Andalan - Sungai


1.1.1 Debit Andalan
Debit andalan adalah besarnya debit yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan
air dengan resiko kegagalan yang telah diperhitungkan. Dalam perencanaan
pekerjaan penyediaan air terlebih dahulu harus dicari debit andalan ( dependable
discharge), yang tujuannya adalah untuk menentukan debit perencanaan yang
diharapkan selalu tersedia di sungai (Soemarto, 1987).
Untuk menghitung besarnya debit andalan dalam laporan ini akan digunakan
metode Basic Year.

1.2.1 Analisa Debit Andalan Metode Basic Year


Untuk menghitung besarnya debit andalan dengan menggunakan metode basic
year diperlukan data pencatatan debit sungai dengan periode 15 harian mulai tahun
selama minimal 10 tahun dengan analisa keandalan sebesar 80%.
Berikut adalah data debit pada Sungai Ayung dari tahun 2009 - 2018:
Tabel 1.1 Data Debit Sungai Ayung
Tahun Debit Rerata 15 Harian (m3/dt)
Periode
Bulan 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
Januari I 3,03 2,96 4,31 4,30 4,47 4,68 4,47 23,06 152,07 2,29
II 2,75 3,34 4,80 4,39 4,54 4,01 4,32 23,47 148,57 2,31
Februari I 3,12 3,90 4,38 4,33 4,11 4,08 3,92 23,48 116,91 2,01
II 3,29 4,13 4,48 3,71 3,88 4,12 4,05 23,20 100,05 2,20
Maret I 3,15 4,05 4,23 3,08 3,25 3,21 2,78 22,55 109,56 1,88
II 1,93 3,30 3,55 3,21 3,55 3,18 2,95 23,01 118,15 1,95
April I 1,72 4,52 4,36 3,21 3,34 3,64 3,59 23,23 136,41 1,97
II 1,71 4,93 3,27 3,41 3,42 3,51 3,44 23,04 147,54 2,03
Mei I 1,88 4,23 3,76 3,15 3,24 3,33 3,41 22,69 120,90 2,10
II 2,46 3,82 3,10 3,25 3,60 3,37 3,11 22,96 106,00 1,90
Juni I 1,63 3,33 3,12 2,90 3,08 3,10 3,09 21,89 140,14 2,11
II 1,57 2,99 3,33 3,25 3,23 3,12 2,90 22,07 166,69 2,26
Juli I 1,57 3,30 3,16 2,72 2,56 2,52 2,41 20,83 169,16 2,27
II 2,47 3,05 3,02 2,55 2,61 2,95 2,94 19,95 121,01 2,16
Agustus I 2,09 3,12 3,18 3,16 3,02 2,99 3,09 18,65 128,12 2,02
II 1,68 2,99 3,10 3,03 3,11 3,02 2,87 18,48 135,43 2,07
September I 1,82 3,29 3,09 2,88 2,85 3,29 2,80 18,33 153,97 1,89
II 2,16 3,33 3,32 2,87 2,51 2,79 2,86 18,33 154,15 2,17
Oktober I 1,86 4,72 2,89 2,54 2,75 2,96 3,43 19,61 156,87 2,21
II 1,62 4,69 2,94 2,97 2,86 3,29 2,63 21,10 170,62 2,29
Nopember I 1,83 3,49 3,49 3,06 3,64 3,31 3,39 22,51 164,08 2,18
II 1,92 3,31 3,69 3,57 3,09 3,10 3,23 22,68 186,60 2,33
Desember I 1,64 3,82 4,15 3,62 3,16 3,36 3,64 22,81 153,58 2,17
II 1,56 4,50 3,98 3,68 3,38 3,58 3,48 22,79 174,05 2,35
Untuk tahap selanjutnya data debit tersebut diurutkan dari nilai yang terbesar
hingga yang terkecil, kemudian akan dihitung pada data urutan ke berapa peluang
80% terjadi dengan menggunakan persamaan Weibull (Soemarto, 1986: 214):
m
P=
[ ]
( n+ 1 )
×100 %

dengan:
P = probabilitas (%)
m = nomor urut data debit
n = banyaknya data debit
m
80=
[ ]
( 10+1 )
×100 %

m=8,8
Dari hasil perhitungan, untuk peluang terjadi sebesar 80% terletak pada urutan
8,8 oleh karena itu diperlukan perhitungan interpolasi untuk memperoleh besarnya
debit dengan peluang 80% :
Tabel 1.2 Debit Andalan Sungai Ayung Metode Basic Year (80 %) Tahun 2009 - 2018
Bulan Period Debit Rerata 15 Harian (m3/dt)
e 1 2 3 4 5 6 7 8 8,8 9 10
Januari I 152,07 23,06 4,68 4,47 4,47 4,31 4,30 3,03 2,98 2,96 2,29
II 148,57 23,47 4,80 4,54 4,39 4,32 4,01 3,34 2,87 2,75 2,31
Februari I 116,91 23,48 4,38 4,33 4,11 4,08 3,92 3,90 3,28 3,12 2,01
II 100,05 23,20 4,48 4,13 4,12 4,05 3,88 3,71 3,37 3,29 2,20
Maret I 109,56 22,55 4,23 4,05 3,25 3,21 3,15 3,08 2,84 2,78 1,88
II 118,15 23,01 3,55 3,55 3,30 3,21 3,18 2,95 2,15 1,95 1,93
April I 136,41 23,23 4,52 4,36 3,64 3,59 3,34 3,21 2,22 1,97 1,72
II 147,54 23,04 4,93 3,51 3,44 3,42 3,41 3,27 2,28 2,03 1,71
Mei I 120,90 22,69 4,23 3,76 3,41 3,33 3,24 3,15 2,31 2,10 1,88
II 106,00 22,96 3,82 3,60 3,37 3,25 3,11 3,10 2,59 2,46 1,90
Juni I 140,14 21,89 3,33 3,12 3,10 3,09 3,08 2,90 2,27 2,11 1,63
II 166,69 22,07 3,33 3,25 3,23 3,12 2,99 2,90 2,39 2,26 1,57
Juli I 169,16 20,83 3,30 3,16 2,72 2,56 2,52 2,41 2,30 2,27 1,57
II 121,01 19,95 3,05 3,02 2,95 2,94 2,61 2,55 2,48 2,47 2,16
Agustus I 128,12 18,65 3,18 3,16 3,12 3,09 3,02 2,99 2,27 2,09 2,02
II 135,43 18,48 3,11 3,10 3,03 3,02 2,99 2,87 2,23 2,07 1,68
Septembe I 153,97 18,33 3,29 3,29 3,09 2,88 2,85 2,80 2,07 1,89 1,82
r II 154,15 18,33 3,33 3,32 2,87 2,86 2,79 2,51 2,24 2,17 2,16
Oktober I 156,87 19,61 4,72 3,43 2,96 2,89 2,75 2,54 2,27 2,21 1,86
II 170,62 21,10 4,69 3,29 2,97 2,94 2,86 2,63 2,35 2,29 1,62
Nopember I 164,08 22,51 3,64 3,49 3,49 3,39 3,31 3,06 2,36 2,18 1,83
II 186,60 22,68 3,69 3,57 3,31 3,23 3,10 3,09 2,48 2,33 1,92
Lanjuan Tabel 1.2 Debit Andalan Sungai Ayung Metode Basic Year (80 %) Tahun 2009 - 2018
Bulan Period Debit Rerata 15 Harian (m3/dt)
e 1 2 3 4 5 6 7 8 8,8 9 10
Desembe I 153,58 22,81 4,15 3,82 3,64 3,62 3,36 3,16 2,37 2,17 1,64
r II 174,05 22,79 4,50 3,98 3,68 3,58 3,48 3,38 2,56 2,35 1,56
Jumlah 3430,63 520,72 94,93 87,31 81,69 79,99 77,24 72,52 59,52 56,28 44,86
Probabilitas 9,09 18,18 27,27 36,36 45,45 54,55 63,64 72,73 80,00 81,82 90,91
Keandalan (%)
Sumber: Hasil Perhitungan

Pada tabel 1.2, pada bulan Januari Periode I, data terurut dari yang terbesar hingga yang terkecil dimulai dari tahun 2017,
yaitu sebesar 152,07 m3/dt, kemudian dilanjutkan dengan data tahun 2016 yang berada di nomor urut dua, sebesar 23,06 m 3/dt,
begitu selanjutnya dengan bulan-bulan yang lainnya.

Kemudian untuk memperoleh data debit dengan probabilitas 80%, maka digunakan data dengan nomor urut 8,8, sesuai
dengan perhitungan dengan persamaan weibull.
ANALISA NERACA AIR

2.1 Analisa Neraca Air


Setelah memperoleh besarnya debit andalan (Q 80%) pada sungai Ayung, maka
selanjutnya dapat dilanjutkan dengan menghitung neraca air. Neraca air adalah
diagram keseimbangan air yang menyatakan tingkat keseimbangan penggunaan air
terhadap ketersediaan air yang ada.
Parameter tinjauan neraca air ini adalah meliputi ketersediaan air yang ditinjau
dengan rangkaian sistem yang saling berhubungan mulai dari hulu-tengah-hilir. Dari
neraca air ini akan diperoleh hasil berupa faktor kegagalan, yang merupakan
perbandingan antara ketersediaan dan kebutuhan air dimana jika perbandingan
tersebut kurang dari 0,70 (70%) maka sistem penyediaan air tersebut dianggap
gagal. Analisa faktor K dilakukan dengan pendekatan rumus sebagai berikut:
Debit yang tersedia di bangunan utama
Faktor K=
Debit yang dibutuhkan
Berikut adalah kriteria penilaian untuk perhitungan nilai faktor K adalah :
a. Ketersediaan Air Cukup (K ≥ 1)
b. Ketersediaan Air Kurang (K < 1)
Tabel 2.1. Analisa Pembagian Air Tahun 2014-2015
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10]
Bulan Total Q Kebutuhan Kebutuhan Kebutuhan Recharge Total Q Q 80% Faktor Kondisi Neraca Air
Keb. Air AMDK PDAM Damkar Sungai Kebutuhan K
Irigasi
(m3/dt) (m3/dt) (m3/dt) (m3/dt) (m3/dt) (m3/dt) (m3/dt)
Nov 1,997 0,017 0,022 0,015 0,005 2,057 2,356 1,145 Surplus
1,991 0,017 0,022 0,015 0,005 2,051 2,478 1,208 Surplus
Dec 1,626 0,017 0,018 0,012 0,001 1,675 2,370 1,415 Surplus
1,626 0,017 0,018 0,012 0,000 1,674 2,559 1,528 Surplus
Jan 2,206 0,017 0,025 0,017 0,008 2,273 2,976 1,309 Surplus
2,426 0,017 0,027 0,018 0,009 2,498 2,868 1,148 Surplus
Feb 2,426 0,017 0,027 0,018 0,010 2,499 3,279 1,312 Surplus
2,296 0,017 0,026 0,017 0,011 2,367 3,373 1,425 Surplus
Mar 1,820 0,017 0,021 0,014 0,004 1,875 2,838 1,514 Surplus
1,840 0,017 0,021 0,014 0,003 1,894 2,149 1,135 Surplus
Apr 1,659 0,017 0,019 0,012 0,002 1,709 2,220 1,299 Surplus
1,960 0,017 0,022 0,015 0,005 2,019 2,281 1,130 Surplus
May 2,237 0,017 0,025 0,017 0,008 2,304 2,307 1,001 Surplus
2,174 0,017 0,025 0,016 0,006 2,238 2,588 1,156 Surplus
Jun 2,174 0,017 0,025 0,016 0,008 2,239 2,266 1,012 Surplus
2,149 0,017 0,024 0,016 0,007 2,214 2,392 1,080 Surplus
Jul 2,174 0,017 0,025 0,016 0,008 2,239 2,301 1,027 Surplus
2,149 0,017 0,024 0,016 0,006 2,213 2,485 1,123 Surplus
Aug 2,174 0,017 0,025 0,016 0,008 2,239 2,270 1,014 Surplus
2,149 0,017 0,024 0,016 0,006 2,213 2,230 1,008 Surplus
Lanjutan Tabel 2.1. Analisa Pembagian Air Tahun 2014-2015
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10]
Bulan Total Q Kebutuhan Kebutuhan Kebutuhan Recharge Total Q Q 80% Faktor Kondisi Neraca Air
Keb. Air AMDK PDAM Damkar Sungai Kebutuhan K
Irigasi
(m3/dt) (m3/dt) (m3/dt) (m3/dt) (m3/dt) (m3/dt) (m3/dt)
Sep 2,149 0,017 0,024 0,016 0,007 2,214 2,072 0,936 Defisit
2,149 0,017 0,024 0,016 0,007 2,214 2,239 1,011 Surplus
Oct 2,221 0,017 0,025 0,017 0,008 2,288 2,273 0,994 Defisit
2,221 0,017 0,025 0,017 0,007 2,287 2,354 1,029 Surplus

Sumber : Hasil Perhitungan

Berdasarkan Grafik Neraca air pada tahun 2014-2015 terdapat kondisi defisit pada bulan September dan bulan Oktober, hal
tersebut dapat terjadi dikarenakan pada bulan-bulan tersebut sudah memasuki Musim Kemarau II dan merupakan awal musim
tanam Palawija.
4

3
Debit (lt/dt)

0
Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct

Q 80% Total Kebutuhan Air

Grafik Neraca Air Tahun 2014 - 2015


Tabel 2.2. Analisa Pembagian Air Tahun 2015-2016
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10]
Bulan Total Q Kebutuhan Kebutuhan Kebutuhan Recharge Total Q Q 80% Faktor Kondisi Neraca Air
Keb. Air AMDK PDAM Damkar Sungai Kebutuhan K
Irigasi
(m3/dt) (m3/dt) (m3/dt) (m3/dt) (m3/dt) (m3/dt) (m3/dt)
Oct 2,108 0,017 0,025 0,017 0,008 2,175 2,273 1,045 Surplus
2,108 0,017 0,025 0,017 0,007 2,174 2,354 1,083 Surplus
Nov 2,108 0,017 0,025 0,017 0,008 2,175 2,356 1,083 Surplus
1,971 0,017 0,023 0,016 0,006 2,033 2,478 1,219 Surplus
Dec 1,880 0,017 0,022 0,015 0,005 1,940 2,370 1,222 Surplus
1,797 0,017 0,021 0,014 0,003 1,853 2,559 1,381 Surplus
Jan 1,756 0,017 0,021 0,014 0,004 1,812 2,976 1,643 Surplus
2,303 0,017 0,027 0,018 0,009 2,375 2,868 1,208 Surplus
Feb 2,152 0,017 0,026 0,017 0,009 2,221 3,279 1,476 Surplus
2,152 0,017 0,026 0,017 0,011 2,223 3,373 1,517 Surplus
Mar 2,104 0,017 0,025 0,017 0,008 2,171 2,838 1,308 Surplus
2,104 0,017 0,025 0,017 0,007 2,170 2,149 0,991 Defisit
Apr 1,847 0,017 0,022 0,015 0,005 1,906 2,220 1,165 Surplus
1,758 0,017 0,021 0,014 0,004 1,814 2,281 1,258 Surplus
May 2,214 0,017 0,026 0,018 0,009 2,284 2,307 1,010 Surplus
2,096 0,017 0,025 0,017 0,007 2,162 2,588 1,197 Surplus
Jun 2,214 0,017 0,026 0,018 0,009 2,284 2,266 0,992 Defisit
2,096 0,017 0,025 0,017 0,008 2,163 2,392 1,106 Surplus
Jul 2,096 0,017 0,025 0,017 0,008 2,163 2,301 1,064 Surplus
1,915 0,017 0,023 0,015 0,005 1,974 2,485 1,259 Surplus
Lanjutan Tabel 2.2. Analisa Pembagian Air Tahun 2015-2016
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10]
Bulan Total Q Kebutuhan Kebutuhan Kebutuhan Recharge Total Q Q 80% Faktor Kondisi Neraca Air
Keb. Air AMDK PDAM Damkar Sungai Kebutuhan K
Irigasi
(m3/dt) (m3/dt) (m3/dt) (m3/dt) (m3/dt) (m3/dt) (m3/dt)
Aug 1,915 0,017 0,023 0,015 0,006 1,975 2,270 1,149 Surplus
1,915 0,017 0,023 0,015 0,005 1,974 2,230 1,130 Surplus
Sep 2,034 0,017 0,024 0,016 0,007 2,099 2,072 0,987 Defisit
1,870 0,017 0,022 0,015 0,005 1,930 2,239 1,161 Surplus

Sumber : Hasil Perhitungan

Berdasarkan Grafik Neraca air pada tahun 2015-2016 terdapat kondisi defisit pada bulan Maret, bulan Juni dan bulan September,
hal tersebut dapat terjadi dikarenakan pada bulan-bulan tersebut sudah memasuki Musim Kemarau II dan merupakan awal musim
tanam Palawija.
4

3
Debit (lt/dt)

0
Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep

Q 80% Total Kebutuhan Air

Grafik Neraca Air Tahun 2015 - 2016


Tabel 2.3. Analisa Pembagian Air Tahun 2016-2017
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10]
Bulan Total Q Kebutuhan Kebutuhan Kebutuhan Recharge Total Q Q 80% Faktor Kondisi Neraca Air
Keb. Air AMDK PDAM Damkar Sungai Kebutuhan K
Irigasi
(m3/dt) (m3/dt) (m3/dt) (m3/dt) (m3/dt) (m3/dt) (m3/dt)
Oct 1,753 0,017 0,022 0,014 0,005 1,811 2,273 1,255 Surplus
1,742 0,017 0,022 0,014 0,003 1,798 2,354 1,309 Surplus
Nov 1,742 0,017 0,022 0,014 0,005 1,799 2,356 1,309 Surplus
1,988 0,017 0,025 0,016 0,008 2,053 2,478 1,207 Surplus
Dec 1,788 0,017 0,022 0,015 0,005 1,847 2,370 1,283 Surplus
1,788 0,017 0,022 0,015 0,004 1,846 2,559 1,386 Surplus
Jan 2,072 0,017 0,026 0,017 0,009 2,140 2,976 1,391 Surplus
2,072 0,017 0,026 0,017 0,007 2,139 2,868 1,341 Surplus
Feb 2,072 0,017 0,026 0,017 0,009 2,140 3,279 1,532 Surplus
2,072 0,017 0,026 0,017 0,011 2,142 3,373 1,574 Surplus
Mar 2,074 0,017 0,026 0,017 0,009 2,142 2,838 1,325 Surplus
2,074 0,017 0,026 0,017 0,007 2,141 2,149 1,004 Surplus
Apr 2,074 0,017 0,026 0,017 0,009 2,142 2,220 1,036 Surplus
2,029 0,017 0,025 0,017 0,008 2,096 2,281 1,089 Surplus
May 2,157 0,017 0,027 0,018 0,010 2,228 2,307 1,035 Surplus
2,157 0,017 0,027 0,018 0,009 2,227 2,588 1,162 Surplus
Jun 2,245 0,017 0,028 0,018 0,011 2,319 2,266 0,977 Defisit
2,245 0,017 0,028 0,018 0,011 2,319 2,392 1,031 Surplus
Jul 2,245 0,017 0,028 0,018 0,011 2,319 2,301 0,992 Defisit
2,245 0,017 0,028 0,018 0,010 2,318 2,485 1,072 Surplus
Lanjutan Tabel 2.3. Analisa Pembagian Air Tahun 2016-2017
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10]
Bulan Total Q Kebutuhan Kebutuhan Kebutuhan Recharge Total Q Q 80% Faktor Kondisi Neraca Air
Keb. Air AMDK PDAM Damkar Sungai Kebutuhan K
Irigasi
(m3/dt) (m3/dt) (m3/dt) (m3/dt) (m3/dt) (m3/dt) (m3/dt)
Aug 2,245 0,017 0,028 0,018 0,011 2,319 2,270 0,979 Defisit
2,245 0,017 0,028 0,018 0,010 2,318 2,230 0,962 Defisit
Sep 2,245 0,017 0,028 0,018 0,011 2,319 2,072 0,894 Defisit
2,245 0,017 0,028 0,018 0,011 2,319 2,239 0,966 Defisit

Sumber : Hasil Perhitungan

Berdasarkan Grafik Neraca air pada tahun 2016-2017 terdapat kondisi defisit pada bulan Juni hingga bulan September, hal tersebut
dapat terjadi dikarenakan pada bulan-bulan tersebut sudah memasuki Musim Kemarau II dan merupakan awal musim tanam
Palawija.
4

3
Debit (lt/dt)

0
Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep

Q 80% Total Kebutuhan Air

Grafik Neraca Air Tahun 2016 - 2017


Tabel 2.4. Analisa Pembagian Air Tahun 2017-2018
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10]
Bulan Total Q Kebutuhan Kebutuhan Kebutuhan Recharge Total Q Q 80% Faktor Kondisi Neraca Air
Keb. Air AMDK PDAM Damkar Sungai Kebutuhan K
Irigasi
(m3/dt) (m3/dt) (m3/dt) (m3/dt) (m3/dt) (m3/dt) (m3/dt)
Oct 1,991 0,017 0,022 0,015 0,005 2,050 2,273 1,109 Surplus
1,991 0,017 0,022 0,015 0,004 2,049 2,354 1,149 Surplus
Nov 1,991 0,017 0,022 0,015 0,005 2,050 2,356 1,149 Surplus
1,991 0,017 0,022 0,015 0,005 2,050 2,478 1,209 Surplus
Dec 1,822 0,017 0,020 0,013 0,003 1,876 2,370 1,264 Surplus
1,917 0,017 0,021 0,014 0,003 1,972 2,559 1,297 Surplus
Jan 1,992 0,017 0,022 0,015 0,005 2,051 2,976 1,451 Surplus
2,126 0,017 0,024 0,016 0,005 2,188 2,868 1,311 Surplus
Feb 2,126 0,017 0,024 0,016 0,007 2,189 3,279 1,498 Surplus
2,126 0,017 0,024 0,016 0,009 2,191 3,373 1,539 Surplus
Mar 2,138 0,017 0,024 0,016 0,007 2,202 2,838 1,289 Surplus
2,138 0,017 0,024 0,016 0,006 2,201 2,149 0,977 Defisit
Apr 2,122 0,017 0,024 0,016 0,007 2,185 2,220 1,016 Surplus
2,200 0,017 0,024 0,016 0,007 2,266 2,281 1,007 Surplus
May 2,124 0,017 0,024 0,016 0,007 2,187 2,307 1,055 Surplus
2,124 0,017 0,024 0,016 0,005 2,186 2,588 1,184 Surplus
Jun 2,244 0,017 0,025 0,017 0,008 2,310 2,266 0,981 Defisit
2,248 0,017 0,025 0,017 0,008 2,315 2,392 1,033 Surplus
Jul 2,231 0,017 0,025 0,017 0,008 2,298 2,301 1,001 Surplus
2,231 0,017 0,025 0,017 0,007 2,296 2,485 1,082 Surplus
Lanjutan Tabel 2.4. Analisa Pembagian Air Tahun 2017-2018
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10]
Bulan Total Q Kebutuhan Kebutuhan Kebutuhan Recharge Total Q Q 80% Faktor Kondisi Neraca Air
Keb. Air AMDK PDAM Damkar Sungai Kebutuhan K
Irigasi
(m3/dt) (m3/dt) (m3/dt) (m3/dt) (m3/dt) (m3/dt) (m3/dt)
Aug 1,974 0,017 0,022 0,015 0,005 2,032 2,270 1,117 Surplus
1,974 0,017 0,022 0,015 0,004 2,031 2,230 1,098 Surplus
Sep 2,244 0,017 0,025 0,017 0,008 2,310 2,072 0,897 Defisit
2,244 0,017 0,025 0,017 0,008 2,310 2,239 0,969 Defisit

Sumber : Hasil Perhitungan

Berdasarkan Grafik Neraca air pada tahun 2017-2018 terdapat kondisi defisit pada bulan Maret, bulan Juni, dan bulan September,
hal tersebut dapat terjadi dikarenakan pada bulan-bulan tersebut sudah memasuki Musim Kemarau II dan merupakan awal musim
tanam Palawija.
4

3
Debit (lt/dt)

0
Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep

Q 80% Total Kebutuhan Air

Grafik Neraca Air Tahun 2017 - 2018


PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisa updating neraca air pada tahun 2014-2015 hingga tahun
2017-2018 dapat dilihat bahwa perbandingan antara total debit kebutuhan air
dengan debit andalan 80 % (Q80) terdapat kondisi surplus dan defisit, dengan
persentase rata-rata defist dibawah 10 % pada tiap tahunnya, sehingga dapat
diambil kesimpulan bahwa jumlah air yang tersedia cukup untuk memenuhi semua
kebutuhan air pada sungai Ayung.
Selain penggunaan air untuk irigasi, penggunaan air di sungai Ayung juga
digunakan untuk memenuhi kebutuhan Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan
(AMDK), PDAM, dan untuk Pemadam Kebakaran, dan sisa dari penggunaan air
tersebut nantinya akan dikembalikan kembali ke sungai ( recharge), berikut adalah
rincian rata-rata debit ketersediaan dan juga rata-rata debit kebutuhan di sungai
Ayung :

Tabel 3.1 Rerata Debit Ketersediaan dan Debit Kebutuhan di Sungai Ayung Tahun
2017-2018
Kebutuhan
Debit Air Irigasi AMDK PDAM Damkar Recharge
Ketersediaa
n
(Lt/dt) (Lt/dt) (Lt/dt) (Lt/dt) (Lt/dt) (Lt/dt)
2158,1 2096,2 17,0 23,3 15,5 6,1
Sumber : Hasil Perhitungan

Penggunaan air untuk keperluan AMDK diatur dalam PerMen PUPR Nomor
01/PRT/M/2016 Pasal 17 huruf (a) yang menyatakan bahwa Perusahan Air Minum
Dalam Kemasan hanya diperbolehkan untuk menggunakan 20% (dua puluh persen)
dari potensi air yang tersedia, dan berdasarkan hasil perhitungan updating neraca
air di sungai Ayung, besarnya penggunaan air untuk keperluan Perusahaan Air
Minum Dalam Kemasan (AMDK) rata-rata sejumlah 17 lt/dt, yang artinya nilai
tersebut hanya berkisar antara 10% dari total potensi ketersediaan air.

Anda mungkin juga menyukai