“Depresi”
Disusun oleh :
KATA PENGANTAR
1
Puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberi
rahmat dan karunia Nya kepada kita semua, sehingga dapat menyelesaikan
makalah ini yang berjudul “NUTRISI IBU HAMIL SESUAI USIA
KEHAMILAN”.
Makalah ini berumuskan tentang latar belakang, tujuan, dan rumusan
masalah yang juga nantinya diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi
kepada kita semua.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
diharapkan untuk kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata saya berharap semoga mmakalah ini memberikan informasi
kepada kita semua, semoga Allah SWT selalu meridhoi segala urusan.
2
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................31
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
cukup berat. Kekurangan atau kelebihan makanan pada masa hamil dapat
berakibat kurang baik bagi ibu dan janin. Sejak dahulu kala makanan wanita
hamil telah dianggap sangat penting, sebab orang percaya bahwa makanan
yang benar akan memberi dampak yang baik bagi janin. Sehingga masyarakat
membuat berbagai aturan makanan yang boleh dimakan ibu hamil dan
makanan yang ditabukan, yang mana hal tersebut ternyata sama sekali tidak
benar dilihat dari segi kesehatan. Misalnya, ibu hamil tidak boleh makan
banyak-banyak dengan tujuan agar bayinya tidak besar dan mudah dilahirkan.
Gizi ibu pada waktu hamil sangat penting untuk pertumbuhan janin
yang dikandungnya. Angka kejadian BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) lebih
sudah maju. Hal ini disebabkan oleh keadaan sosial ekonomi yang rendah
mempengaruhi diet ibu. Gizi ibu yang baik diperlukan agar pertumbuhan janin
berjalan pesat dan tidak mengalami hambatan. Dimulai dari satu sel telur yang
4
Sayangnya, masalah gizi pada ibu hamil di Indonesia masih kurang
dasar 2007, terdapat 13,6 persen wanita usia subur dengan kurang energi
kronis. Selain itu, ada 11,3 persen wanita dewasa yang mengalami anemia.
kejadian) anemia pada ibu hamil mencapai 40,1 persen (Amirullah, tempo.co).
pertumbuhan janin yang sedang dikandung. Bila status gizi ibu normal pada
masa sebelum dan selama hamil kemungkinan besar akan melahirkan bayi
yang sehat, cukup bulan dengan berat badan normal. Dengan kata lain bayi
yang dilahirkan sangat 2 tergantung pada keadaan gizi ibu sebelum dan selama
hamil. Dalam masa kehamilan, kebutuhan zat-zat gizi meningkat. Hal ini
kesehatan ibu, dan persediaan laktasi baik untuk ibu maupun janin.
Kelebihan nutrisi karena dianggap makan untuk dua orang dapat berakibat
dari tahun ke tahun, ini yang membuat kajian bagi pemerintah untuk mengatasi
5
Kematian Bayi 34/1000, dan Angka Kematian Neonatal 19/1000
(neraca.co.id).
B. Rumusan Masalah.
C. Tujuan.
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA.
A. Definisi Nutrisi
menjalankan fungsi nutrisi tersebut sebagai sumber energi. Energi inilah yang
gizi, dapat dibedakan menjadi status gizi buruk, kurang, baik, dan lebih.
Berdasarkan pengertian status gizi tersebut status gizi ibu hamil berarti
keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi
sewaktu hamil.
pemantauan gizi ibu hamil sangatlah diperlukan. (Sri Mulyani, dkk. 2013).
Masa hamil adalah masa penting untuk pertumbuhan oprimal janin dan
7
kesehatan ibu hamil, pertumbuhan janin, saat persalinan, persiapan menyusui
dan tumbuh kembang bayi. Pada dasarnya menu makanan ibu hamil, tidak
banyak berbeda dari menu sebelum hamil. Oleh karena itu, diharapkan tidak
ada kesulitan dalam pengaturan menu selama hamil. Selama hamil calon ibu
memerlukan lebih banyak zat gizi daripada wanita yang tidak hamil, karena
makanan ibu hamil dibutuhkan untuk dirinya dan janin yang dikandungnya,
bila makanan ibu terbatas janin akan tetap menyerap persediaan makanan ibu
sehingga ibu menjadi kurus, lemah, pucat, gigi rusak, rambut rontok, dan
Asupan gizi sangat menentukan kesehatan ibu hamil dan janin yang
dikonsumsi oleh ibu hamil akan digunakan untuk pertumbuhan janin sebesar
2013).
Secara normal, ibu hamil akan mengalami kenaikan berat badan sebesar
11-13 kg. Hal ini terjadi karena kebutuhan asupan makanan ibu hamil
perkembangan janin, mengganti sel-sel tubuh yang rusak atau mati, sumber
8
Makanan dengan gizi seimbang adalah makanan yang cukup
sebagai sumber zat pembangun, serta vitamin dan mineral sebagai zat
yang adekuat, dimana peranan plasenta besar artinya dalam transfer zat-zat
makanan tersebut. Pertumbuhan janin yang paling pesat terutama terjadi pada
stadium akhir kehamilan. Misalnya pada akhir bulan ketiga kehamilan berat
pada minggu 32-38. Sehingga dibutuhkan lebih banyak zat-zat makanan pada
1. Karbohidrat.
frekuensi glukosuria ibu hamil yang relatif tinggi dan adanya glukosuria
pada kebanyak wanita hamil setelah mendapat 100 gram dextrose per
penambahan.
9
2. Protein
Kebutuhan protein untuk fetus adalah 925 gram selama 9 bulan. Efisiensi
menganjurkan intake protein untuk ibu hamil sekitar 1,01 g/kg. BB/hari
dalam diet harus disesuaikan dengan nilai hayati protein yang dimakan.
Makin rendah nilai hayati protein, makin besar jumlah protein dalam diet
dalam diet yang diperlukan. Nilai hayati protein nabati lebih rendah dari
protein hewani.
3. Lemak.
Sebagian besar dari 500 g lemak tubuh janin ditimbun antara minggu 35-
10
40 kehamilan. Pada stadium awal kehamilan tidak ada lemak yang
susunan saraf pusat (SSP) dan dinding sel saraf. Sampai pertengahan
kehamilan hanya sekitar 0,5% lemak dalam tubuh janin, setelah itu
sebelum lahir. Pada bulan terakhir kehamilan sekitar 14 g emak per hari
ditimbun. Transport asam lemak melalui plasenta sekitar 40% dari lemak
ibu, sisanya disintesa oleh janin. Baik lemak maupun protein meningkat
subkutan, oleh karena itu pada bayi atern 80% jaringan lemak tubuh
trisemester III tidak dapat mengejar kebutuhan ibu/fetus dan juga untuk
untuk mengganti penggunaan zat besi oleh sum-sum tulang, fetus, dan
plasenta. Ibu hamil yang mengalami anemia akibat kekurangan zat besi
11
berat badan bayi saat dilahirkan (BBLR), kematian bayi saat dilahirkan,
dan kematian bayi sebelum dilahirkan. Sumber zat besi diperoleh dari
hati, sumsum tulang, telur, daging, ikan, ayam, dan sayuran berwarna
hijau tua.
5. Kalsium (Ca)
janin, wanita hamil perlu tambahan 600 mg/hari dan total kebutuhan ibu
dengan mengonsumsi susu, keju, ikan teri, rebon kering, kacang kedelai
6. Asam Folat.
sehingga kebutuhan asam folat pada ibu hamil akan menigkat. Anemia
asam folat pada wanita hamil sebanyak 280 µg per hari selama
12
kehamilan trisemester I, 660 ug pada trisemester II, dan 470 ug per hari
pada trisemester III bisa didapat dari sayuran hijau, hati, dan ayam. g.
hubungan antarneuron yang sedang tumbuh pesat. Kolin bisa didapat dari
kuning telur, daging tanpa lemak, ragi, kedelai, hati, otak, ginjal, dan
jantung.
7. Vitamin E
jaringan sel bayi, terutama paling rawan terjadi pada tahap-tahap awal
8. Vitamin A
Kebutuhan ibu hamil akan vitamin A harus dipenuhi yaitu sekitar 500 SI.
dicegah dengan mengonsumsi hati, susu, ikan laut, sayuran, dan buah
13
9. Vitamin B1
10. Iodine
Iodine adalah salah satu mineral yang dibutuhkan ibu hamil. Penambahan
iodine, bahan makanan yang berasal dari laut, serta tumbuhan yang hidup
dekat pantai.
pengecap). Sumber zinc dapat diperoleh dari daging, hati, telur, ayam,
14
C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nutrisi Ibu Hamil
ibu hamil. Status gizi juga didefinisikan sebagai status kesehatan yang
ibu hamil adalah makanan sehat dan seimbang yag harus dikonsumsi ibu
selama masa kehamilannya, dengan porsi dua kali makan orang yang tidak
selama kehamilan yaitu merawat kehamilan dengan baik melalui asupan gizi
yang baik, memakan tablet zat besi, melakukan senam hamil, perawatan jalan
Sitanggang, 2013).
(Sitanggang, 2013):
1. Faktor Langsung
gizi.
15
b. Produk pangan, dimana jenis dan jumlah makanan di negara tertentu
temurun.
kuman penyakit.
16
h. Selera makan juga akan mempengaruhi dalam pemenuhan kebutuhan
gizi. Selera makan dipicu oleh sistem tubuh (misal dalam keadaan
i. Suplemen Makanan.
1.) Tablet Tambah Darah (TTD) yang mengandung zat besi (Fe) yang
sebagai pengangkut oksigen dan zat nutrisi makanan bagi ibu dan
mual, muntah, nyeri pada lambung, diare, dan susah buang air
besar. Usaha lain untuk menambah asupan zat besi adalah daging
tulang dan gigi bayi, jika asupan kalsium kurang maka kebutuhan
didapat dari minum susu, ikan, udang, rumput laut, keju, yoghurt,
17
sereal, jus jeruk, ikan sarden, kacangkacangan, biji-bijian, dan
3.) Vitamin juga diperlukan untuk menjaga kesehatan ibu yang hamil.
a. Pendidikan keluarga.
informasi.
b. Faktor budaya.
yang jika dipandang dari segi gizi, sebenarnya sangat baik bagi ibu
hamil.
18
D. Akibat Gangguan Gizi pada Pertumbuhan Janin.
Kecukupan gizi bagi ibu hamil sangat penting. Bila gizi ibu kurang,
tumbuh kembang janin akan terganggu, terlebih bila keadaan gizi ibu pada
masa sebelum hamil telah buruk pula. Keadaan ini dapat mengakibatkan
abortus, Bayi lahir prematur, atau bahkan bayi lahir mati. Pada saat persalinan
kehamilan, namun sangat penting artinya karena pada waktu inilah janin
lebih tinggi dari pada bayi cukup bulan. Kekurangan gizi pada ibu lebih
masa kehamilan akan berakibat lebih buruk pada janin daripada malnutrisi
DNA dari organ berbagai indeks dari banyaknya sel dan kandungan
19
protein untuk indeks dari besarnya sel. Pertumbuhan organ tubuh pada
pembesaran sel. Kalau terdapat gangguan gizi pada saat pembelahan sel,
Akibat lain dari KEP adalah kerusakan struktur SSP terutama pada
adalah trisemester III kehamilan sampai sekitar dua tahun setelah lahir.
sedikit sel-sel otak yang berukuran normal. Dampaknya akan terlihat pada
2. Anemia Gizi
kekurangan Fe, asam folat dan vitamin B12. Anemia gizi dapat
20
berkurang pada bayi-bayi dilahirkan sudah dalam keadaan anemia.
3. Defisiensi Yodium.
janin diresorpsi, abortus, lahir mati, atau bayi lahir lemah, masa hamil
pada pertumbuhan janin, kehamilan serotinus atau partus lama. Bayi yang
5. Defisiensi Vitamin A
6. Defisiensi Thiamin
beri congenital.
21
7. Defisiensi Kalsium
1. Bulan ke-1.
struktur manusia. Saat ini telah terjadi pembentukan otak dan tulang
belakang serta jantung dan aorta (urat besar yang membawa darah ke
jantung). Bagian tubuh embrio yang pertama muncul akan menjadi tulang
belakang, otak, dan saraf tulang belakang. Jantung, sirkulasi darah dan
2. Bulan ke-2
Panjang janin 250 mm. Jantung mulai memompa darah. Raut muka
dan bagian utama otak dapat terlihat. Terbentuk telinga, tulang dan otot di
bawah kulit yang tipis (Rochmawati, 2015). Pada minggu ke-5, terbentuk
22
otak, tulang belakang, kulit serta rambut. Lapisan Mesoderm akan
Minggu ke-6, ukuran embrio rata-rata 2-4 mm, jantung bayi mulai
kecil yang akan berkembang menjadi lengan kaki pun mulai tampak.
Minggu ke7, panjangnya sekitar 5-13 mm dan beratnya 0,8 gram. Pucuk
lengan mulai membelah menjadi bagian bahu dan tangan yang mungil.
2015).
3. Bulan ke-3
Mulai ada gerakan. Sudah ada pusat tulang, kuku, ginjal mulai
meningkat dengan cepat, hampir 250.000 sel saraf baru diproduksi setiap
menit. Minggu ke-11, panjang tubuhnya mencapai sekitar 6,5 cm. Baik
rambut, kuku jari tangan dan kakinya mulai tumbuh. Sesekali di usia ini
23
janin sudah menguap, janin sudah mulai bisa mengubah posisinya.
Minggu ke-12, panjang fetus 6-7 cm berat 14 gram, jari dan kuku mulai
4. Bulan ke-4
Panjang janin 10-17 cm. Berat janin 100 gram. Tinggi rahim
mengisap ibu jari. Kelopak matanya masih tertutup. Minggu ke-16, bayi
telah mempunyai tulang yang kuat dan mulai bisa mendengar suara
(Nugroho, 2015).
5. Bulan ke-5
Panjang janin 18-27 cm. Berat janin 300 gram. Tinggi rahim
24
menjaga minyak pada kulit. Terbentuk alis, bulu mata, dan rambut. Janin
untuk menjada suhu tubuh bayi setelah lahir, sidik jari mulai terbentuk.
Minggu ke-18, bayi sudah bisa melihat cahaya yang masuk melalui
dinding rahim ibu. Minggu ke-19, tubuh bayi diselimuti vernix caseosa,
semacam lapisan lilin yang 18 melindungi kulit dari luka. Minggu ke-20,
6. Bulan ke-6
Panjang janin 28-34 cm. Berat rahim 600 gram. Tinggi rahim di
gula dari cairan lalu dilanjutkan melalui sistem pencernaan manuju usus
besar. Gerakan bayi semakin pelan karena beratnya sudah 340 gram dan
mengembang, kepala masih terlihat besar, bulu mata dan alis mulai
25
7. Bulan ke-7.
Panjang janin 35-38 cm. Berat rahim 1000 gram. Tinggi rahim
mulai membuka dan menutup. Bentuk janin dua pertiga bentuk saat lahir
air ketuban yang tertelan terlalu banyak, ia akan cegukan, bagian hidung
8. Bulan ke-8
Panjang janin 42,5 cm. Berat rahim 1700 gram. Tinggi rahim dua
mulai menyimpan zat besi, kalsium dan fosfor. Kulit merah dan gerak
sudah bisa mengidentifikasi perubahan suara, cahaya, rasa dan bau. Selain
26
itu otak bayi sudah bisa mengendalikan nafas dan mengatur suhu badan
dari bayi. Minggu ke-30, beratnya sekitar 1400 gram dan panjangnya 27
bayi sudah mulai memproduksi air mata. Minggu ke-31, 20 aliran darah
28 cm, berat 1800 gram, bayi sudah mulai bisa bermimpi, pada usia
kehamilan ini biasanya kepala bayi sudah berada di bawah dan tidak
9. Bulan ke-9
Panjang janin 46 cm. Berat rahim 2500 gram. Tinggi rahim setinggi
(Rochmawati, 2015). Pada minggu ke-33, bayi telah memiliki wajah, bayi
melalui darah bunda ke dalam darah bayi yang berfungsi sebagai sistem
kekebalan tubuhnya dan proses ini akan tetap terus berlangsung bahkan
lebih rinci pada saat bunda mulai menyusui, bayi berada di pintu rahim.
mulai memadat pada bagian kaki dan tangannya, lapisan lemak ini
kulit bayi sudah semakin halus dan sudah menjadi kulit bayi (Nugroho,
2015).
27
10. Bulan ke-10
Panjang janin 50 cm. Berat rahim 3000 gram. Tinggi rahim dua jari
bawah prossesus xifodeus. Kepala janin masuk PAP (pintu atas panggul),
kuku panjang, testis telah turun. Kulit halus hampir tidak ada lanugo
diluar rahim. Bayi pada saat ini sedang belajar untuk mengenal aktifitas
harian, selain itu bayi juga sedang belajar untuk melakukan pernafasan
hingga minggu ke-40, proses pembentukan telah berakhir dan bayi siap
28
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan.
1. Nutrisi ibu hamil adalah kebutuhan zat gizi yang diperlukan seorang
ibu disaat hamil. Nutrisi ibu disaat hamil dapat mempengaruhi status
dikandungnya.
asam folat, kolin, vitamin E, vitamin A, vitamin B1, iodine, dan zinc
(seng).
3. Faktor yang mempengaruhi nutrisi ibu hamil terbagi menjadi dua yaitu
29
janin diresorpsi, lahir mati, bayi lahir lemah, hambatan pada
jantung dan aorta kemudian alat gerak dan indera, sampai timbulnya
30
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, Sunita. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama
(http://lifestyle.okezone.com/read/2010/06/24/27/346282/kenali-7-penyebab-bayi-
Direktorat Bina Gizi. 2011. Makanan Sehat Ibu Hamil. Jakarta: Kementrian
Kesehatan RI.
2015.
Maharani, Dian. 2014. Apa Saja Penyebab Bayi Lahir Prematur? (Online),
(http://health.kompas.com/read/2014/09/14/150242523/Apa.Saja.Penyebab.
Mayo Clinic Staff. 2014. Diseases and Conditions Premature Birth (Definition).
(Online), (http://www.mayoclinic.org/diseases-
2015
Mulyani, Sri., Haryanto, Adi. & S, Mamat. 2013. Hubungan Antara Status Gizi
1(3),
31
(http://pmb.stikestelogorejo.ac.id/ejournal/index.php/ilmukeperawatan/article/),
Nugroho Sp.OG, dr. 2015. Perkembangan Janin Bayi dalam Kandungan Usia 1-
Rini Hastuti, Saktya. 2014. Bayi Lahir Prematur dan Dampaknya terhadap
Rusilanti, 2006. Menu Bergizi Untuk Ibu Hamil. Jakarta: Kawan Pustaka
Sitanggang,
Berliana dan Siti Saidah Nasution. 2013. Faktor-faktor Status Kesehatan pada Ibu
(http://www.satuharapan.com/read-detail/read/dampak-jangkapanjang-bayi-lahir-
32
33