Anda di halaman 1dari 18

ISSN:

2541-2515(p), 2541-2035(e)
Volume: 4 (1) 2019:
PUBLISIA: Jurnal Ilmu Administrasi Publik p. 28 - 44
http://jurnal.unmer.ac.id/index.php/jkpp

PROGRAM UNGGULAN KAMPUNG IKLIM (PROKLIM) BERBASIS


PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Dodi Faedlulloh1, Bambang Irawan2, Retnayu Prasetyanti3


1,2 Program Studi Administrasi Publik, Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta
3 Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi - LAN Jakarta

Email: 1dodifaedlulloh@gmail.com ; 2bambang.irawan@uta45jakarta.ac.id ;


3retnayuprasetyanti@yahoo.com

Abstract
This paper is intended to present a comparative analysis of the
implementation of a community empowerment based Kampung Climate's
Leading Program (ProKlim) in Jati Village, East Jakarta and Kebon Kosong
Village, Central Jakarta. The result of this research indicates that both in
Kebon Kosong Village and Kelurahan Jati have emphasized aspects of
community empowerment in the implementation of ProKlim mainly in
climate change adaptation and mitigation activities. Empowerment and
participation of communities in Jati Village is considered improperly
managed, while in Kebon Kosong Village, the implementation of ProKlim is
Article Histori: more coherent and sustainable. However in substance, ProKlim has been well
Submited: 10/09/2018
Review: 25/09/2018
implemented in each locus. Further in practice, ProKlim, with a persistent
Editing: 02/04/2019 management, is perceived to be able to manage a microclimate which gives a
Publish: 25/04/2019 wider impact on temperature deterioration in the capital city.

Keyword: Participation, Climate Change, Kampung Climate's Leading Program,


Community Empowerment.

PENDAHULUAN banjir, longsor, kekeringan, gagal panen,


Persoalan perubahan iklim sudah kerusakan keragaman hayati, kenaikan
menjadi fenomena lingkungan yang nyata muka air laut serta penurunan kualitas
dan diakui sebagai salah satu ancaman kesehatan manusia. Fenomena global
terbesar bagi kehidupan manusia. Laporan warming menjadi pemicu utama reformasi
Intergovernmental Panel on Climate Change “konstitusi hijau” (green constitution) dalam
(IPCC) menyebutkan bahwa kenaikan suhu proses penyelenggaraan pemerintahan.
permukaan bumi (global) berkisar antara Green Constitution menjadi dasar
1,35oC dan diperkirakan akan terus penyelenggaraan asas-asas demokrasi
meningkat antara 1,5-2oC pada periode 30 lingkungan (ecocracy) yang menjamin
tahun mendatang. Kenaikan suhu bumi prinsip keberlanjutan dalam proses
meningkatkan ancaman terhadap risiko perencanaan pembangunan nasional/lokal.
terjadinya bencana terkait iklim seperti Di sisi lain prinsip-prinsip sustainable

28
P-JIAP: Vol. 4 (1) 2019; Faedlulloh; Irawan & Prasetyanti
development yang dilandasi visi
perlindungan dan pelestarian fungsi Di era open government, pembangunan
lingkungan hidup telah turut andil sebagai lingkungan menjadi tenggung jawab utama
landasan utama tata kelola pemerintahan pemerintah bersama non-state actors lainnya
yang berkelanjutan guna mendukung (masyarakat, swasta, komunitas/organisasi
upaya peningkatan kualitas kesejahteraan masyarakat) di bawah pengawasan
masyarakat. Hal ini sesuai dengan amanat pemerintah pusat melalui Kementrian
konstitusi (Undang-Undang Dasar 1945) Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
pasal 28H ayat (1) yang menyebutkan Political will dan partisipasi publik dalam
bahwa, “Setiap orang lingkungan hidup kerangka good environmental governance
yang baik dan sehat serta berhak menjadi tolak ukur utama keberhasilan
memperoleh pelayanan kesehatan”. program pengelolaan dan pengendalian
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 lingkungan hidup. Salah satu program
tentang Perlindungan dan Pengelolaan berlingkup nasional berbasis
Lingkungan Hidup juga telah mengatur pemberdayaan masyakarat di bidang
hak-hak masyarakat terhadap lingkungan lingkungan hidup adalah Program
hidup ataupun terhadap pengelolaan Kampung Iklim (ProKlim) Program ini
lingkungan hidup. Pasal 65 mengatur dkembangkan oleh Kementerian
adanya lima hak atas lingkungan hidup, Lingkungan Hidup (KLH) untuk
yaitu: mendorong partisipasi aktif masyarakat
- Setiap orang berhak atas lingkungan dan seluruh pihak dalam melaksanakan
hidup yang baik dan sehat sebagai aksi lokal untuk meningkatkan ketahanan
bagian dari hak asasi manusia. terhadap dampak perubahan iklim dan
- Setiap orang berhak mendapatkan pengurangan emisi Gas Rumah Kaca.
pendidikan lingkungan hidup, akses Melalui pelaksanaan ProKlim,
informasi, akses partisipasi, dan pemerintah memberikan penghargaan
akses keadilan dalam memenuhi hak terhadap masyarakat lokal yang telah
atas lingkungan hidup yang baik melaksanakan upaya adaptasi dan mitigasi
dan sehat. perubahan iklim secara berkelanjutan.
- Setiap orang berhak mengajukan Pelaksanaan ProKlim mengacu pada
usul dan/atau keberatan terhadap Peraturan Menteri Lingkungan Hidup
rencana usaha dan/atau kegiatan Nomor 19 Tahun 2012 tentang Program
yang diperkirakan dapat Kampung Iklim. ProKlim dapat
menimbulkan dampak terhadap dikembangkan dan dilaksanakan pada
lingkungan hidup. wilayah minimal setingkat
- Setiap orang berhak untuk berperan Dusun/Dukuh/RW dan maksimal
dalam perlindungan dan setingkat Desa/Kelurahan atau yang
pengelolaan lingkunganhidup sesuai dipersamakan dengan itu. Upaya adaptasi
dengan peraturan perundang- dan mitigasi perubahan iklim di lokasi
undangan. ProKlim dapat berupa:

29
P-JIAP: Vol. 4 (1) 2019; Faedlulloh; Irawan & Prasetyanti
- Pengendalian kekeringan, banjir, pembangunan lokal yang berkelanjutan
dan longsor; dengan meningkatkan kesadaran
- Peningkatan ketahanan pangan; masyarakat terhadap kebersihan
- Pengendalian penyakit terkait iklim; lingkungan, kesehatan, pendidikan
- Penanganan atau antisipasi kenaikan lingkungan hidup serta tanggung jawab
muka laut, rob, intrusi air laut, sosial perusahaan dalam pembangunan.
abrasi, ablasi atau erosi akibat angin, Penelitian ini difokuskan pada analisis
gelombang tinggi. ProKlim di beberapa Kelurahan di Jakarta,
- Pengelolaan sampah,limbah padat pilot projects ProKlim diantaranya adalah
dan cair; Kelurahan Jati, Rawamangun, Jakarta
- Pengolahan dan pemanfaatan air Timur dan Kelurahan Kebon Kosong,
limbah; Kemayoran, Jakarta Pusat yang telah
- Penggunaan energi baru terbarukan, mendapatkan apresisasi sebagai pusat studi
konservasi dan penghematan energi; banding ProKlim di tingkat Provinsi.Kedua
- Budidaya pertanian; Kelurahan tersebut telah berhasil
- Peningkatan tutupan vegetasi; dan melakukan rekayasa iklim mikro (micro
- Pencegahan dan penanggulangan climate) yang berdampak pada penurunan
kebakaran hutan dan lahan. temperatur DKI Jakarta sehingga Jakarta
(Kementrian Lingkungan Hidup dan menjadi lebih sejuk dan nyaman.
Kehutanan, 2017a) Analisis penelitian mengenai ProKlim
Berdasarkan data dari Kementerian difokuskan pada realisasi prinsip-prinsip
Lingkungan Hidup dan Kehutanan, setiap sustainable development menggunakan basis
daerah di tingkat dusun/desa atau pemberdayaan masyarakat. Unsur
Kelurahan minimal memiliki satu program pemberdayaan diukur dari peran aktif
unggulan Kampung Iklim. Setidaknya, masyarakat dalam ProKlim dapat
tercatat sebanyak 180 ProKlim yang dikategorikan ke dalam beberapa tingkatan
tersebar di 69 Kabupaten/Kota pada tahun partisipasi, yaitu citizen control, delegate
2013, pada tahun 2016, jumlah ProKlim power, partnership, placation, consultation,
nasional di tingkat desa adalah 290 informing, therapy, manipulation (Arnstein,
ProKlim, jumlah ini dicanangkan akan 1971). Selanjutnya, implementasi prinsip-
meningkat menjadi 2000 ProKlim yang prinsip sustainable development didasarkan
ditargetkan berfungsi secara maksimal pada tiga komponen utama kegiatan
pada awal tahun 2019 (Kompas, 2017). ProKlim yaitu kegiatan adaptasi perubahan
Implementasi ProKlim di Provinsi Jakarta iklim, kegiatan mitigasi perubahan iklim,
tergolong baik, hingga akhir 2016, sebanyak dan kelompok masyarakat dan dukungan
12 ProKlim telah berfungsi secara aktif di berkelanjutan. Melalui ProKlim, indikator
beberapa RW dan Kelurahan. keberhasilan sustainable development
Program nasional Kampung Iklim didasarkan pada pendekatan bottom-up
dinilai mampu menjadi salah satu solusi berbasis strategi pemberdayaan masyarakat

30
P-JIAP: Vol. 4 (1) 2019; Faedlulloh; Irawan & Prasetyanti
yang bertumpu pada empat elemen kunci, diartikan sebagai upaya sadar dan
yaitu pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan terencana yang memadukan aspek
sosial, pelestarian lingkungan dan stabilitas lingkungan hidup, sosial, dan ekonomi ke
politik. dalam strategi pembangunan untuk
menjamin keutuhan lingkungan hidup
KAJIAN TEORI serta keselamatan, kemampuan,
Pembangunan Berkelanjutan kesejahteraan, dan mutu hidup generasi
Pembangunan dapat masa kini dan generasi masa depan.
dikonseptualisasikan sebagai suatu proses Konsep sustainable development menjadi
perbaikan yang berkesinambungan atas paradigma baru dalam kajian
suatu masyarakat atau suatu sistem sosial pembangunan perkotaan yang berorientasi
secara keseluruhan menuju kehidupan pada prinsip sustainability.
yang lebih baik atau lebih manusiawi, dan Keberlanjutan lingkungan hidup
pembangunan adalah mengadakan atau manusia selain tergantung kepada
membuat atau mengatur yang belum ada perlindungan lingkungan alamiah dan
(Rustiadi, 2009). Wacana lingkungan hidup upaya pemenuhan akan kebutuhan dasar
dan pelestarian alam menjadi bagian (hunian, kesehatan, makanan dan
penting dari proses pembangunan. Selain pekerjaan), juga meliputi perencanaan
itu tumbuhnya kesadaran masyarakat lingkungan binaan dengan segala elemen
dalam negeri bahwa kelestarian lingkungan pembentuknya (bangunan, ruang terbuka,
sudah merupakan suatu keharusan dan norma estetika dan warisan budaya). Di
sudah merupakan kebutuhan hidup. Dalam kawasan perkotaan, pembangunan
skala negara, implementasi kewajiban dan berkelanjutan dalam penataan ruang tidak
kesadaran akan kelestarian lingkungan terbatas pada masalah alokasi/pembagian
diterjemahkan dalam kebijakan ruang terbuka (hijau), keseimbangan
pembangunan yang berkelanjutan. ekologis, manajemen sumber daya yang
Kebijakan ekonomi hijau dan ekonomi biru tidak tergantikan belaka, namun juga
adalah salah satu contoh pembangunan berkaitan erat dengan persoalan sosial dan
yang berlandaskan prinsip sustainability. ekonomi.Hal ini menegaskan bahwa, dalam
Pembangunan berkelanjutan berinti pada konteks penataan lingkungan urban
pencapaian keseimbangan antara terdapat kaitan antara penataan ruang
pembangunan sector ekonomi, lingkungan perkotaan dengan konsep
pembangunan sector sosial, dan pembangunan keberlanjutan itu sendiri.
perlindungan lingkungan. ProKlim merupakan salah satu
Pembangunan berkelanjutan diatur bentuk pembangunan perkotaan yang
secara legal dalam green constitution dan berkelanjutan dengan menggunakan
Undang–Undang Nomor 32 Tahun 2009 pendekatan pemberdayaan masyarakat
tentang Perlindungan dan Pengelolaan melalui pengembangan komunitas.
Lingkungan Hidup. Berdasarkan Undang- Meskipun program ini bersifat nasional dan
Undang ini, pembangunan berkelanjutan dapat diimplementasikan di semua wilayah

31
P-JIAP: Vol. 4 (1) 2019; Faedlulloh; Irawan & Prasetyanti
baik kota maupun desa, ProKlim di Pemberdayaan Masyarakat
wilayah perkotaan dapat menjadi solusi Pemberdayaan secara substansial
permasalahan lingkungan hidup seperti merupakan proses memutus atau
polusi, banjir, sampah, lingkungan kumuh, breakdown dari hubungan antara subyek
dan penurunan kualitas kesehatan dan obyek. Proses ini mementingkan
masyarakat. Secara teoritis, kualitas pengakuan subyek akan kemampuan atau
lingkungan kehidupan merupakan salah daya yang dimiliki obyek. Secara garis
satu dimensi utama dalam konsep besar, proses ini melihat pentingnya
pembangunan berkelanjutan (Hall, 2000). distribusi daya (power) dari subyek ke
Kini, fokus penelitian keberlanjutan tidak obyek. Hasil akhir dari proses
lagi hanya sebatas persoalan lingkungan pemberdayaan adalah beralihnya fungsi
alami dalam pemahaman ekologi global individu yang semula menjadi obyek
(kualitas udara, air, keragaman hayati, berubah sebagai subyek (yang baru),
tanah, mineral dan energi), tapi juga sehingga realisasi sosial yang ada nantinya
kepada lingkungan binaan manusia, seperti hanya akan dicirikan dengan realisasi
bangunan, infrastruktur, dan ruang terbuka antara subyek dengan subyek yang
hijau yang menjadi bagian penting dari lain(Pranarka & Vidhyandika, 1996).
pembangunan berkelanjutan (Hall & Upaya pemberdayaan masyarakat
Richards, 2002). harus dilakukan melalui tiga cara
Tujuan pembangunan berkelanjutan (Kartasasmita, 1996). Pertama, menciptakan
dalam ProKlim terfokus pada integrasi suasana dan iklim yang memungkinkan
empat aspek utama yaitu keberlanjutan potensi masyarakat untuk
pertumbuhan ekonomi (economic berkembang.Kondisi ini berdasarkan
sustainability), keberlanjutan kesejahteraan asumsi bahwa setiap individu dan
yang adil dan merata dan menghargai masyarakat memiliki potensi yang dapat
budaya lokal (socio-cultural sustainability), dikembangkan.Hakikat kemandirian dan
serta keberlanjutan ekologidan ekosistem keberdayaan masyarakat adalah
tata kehidupan yang serasi dan seimbang keyakinan bahwa setiap individu memiliki
(ecological sustainability).Selanjutnya aspek potensi untuk mengorganisasikan dirinya
tersebut ditambah dengan adanya aspek sendiri yang perlu diberdayakan. Proses
kelembagaan yang berkelanjutan pemberdayaan masyarakat berakar kuat
(institutional sustainability).Secara khusus, pada proses kemandirian kemandirian
indikator pembangunan berkelanjutan setiap individu yang kemudian meluas ke
dalam ProKlim ditentukan pada tiga keluarga, serta kelompok masyarakat baik
komponen dasar ProKlim, yaitu kegiatan di tingkat lokal maupun nasional.
adaptasi perubahan iklim, kegiatan mitigasi Kedua, memperkuat potensi atau
perubahan iklim, dan kelompok daya yang dimiliki oleh masyarakat
masyarakat dan dukungan berkelanjutan. dengan menerapkan langkah-langkah
nyata, menampung berbagai masukan,

32
P-JIAP: Vol. 4 (1) 2019; Faedlulloh; Irawan & Prasetyanti
menyediakan prasarana dan sarana, baik memiliki fungsi pengawasan dan
fisik maupun sosial yang dapat diakses monitoring. Di sisi lain, komponen
oleh masyarakat lapisan bawah. Ketiga, kegiatan ProKlim juga mengedepankan
memberdayakan masyarakat dalam arti upaya social capital building, yaitu
melindungi yang lemah dan membela penguatan modal sosial melalui
kepentingan masyarakat. Artinya, proses pelembagaan nilai-nilai luhur yang
pemberdayaan masyarakat didasarkan bersifat universal, yakni, kejujuran,
pada implementasi nilai-nilai social equity kebersamaan, dan kepedulian.
yang tidak memberikan keberpihakan Strategi inti yang relevan dengan
pada kalangan masyarakat tertentu. ProKlim adalah community development
Dalam ProKlim, strategi atau pengembangan komunitas.
pemberdayaan masyarakat dilakukan Berkembangnya konsep community
melalui beberapa cara, yaitu, development yang berbasis partisipasi dan
demokratisasi proses pembangunan. kemandirian (selfreliance) dalam masyarakat
Konsep pemberdayaan memberikan tidak terlepas dari kondisi nyata dan
peluang sebesar-besarnya kepada lapisan kebutuhan masyarakat. Selain itu,
masyarakat paling bawah pengembangan komunitas merupakan
(RT/RW/Dusun/Desa) untuk terlibat strategi pemberdayaan masyarakat yang
dalam pengalokasian sumber daya memungkinkan semua subyek
pembangunan. pembangunan dapat terlibat dalam setiap
Pembangunan berkelanjutan yang proses/kegiatan yang mencakup
digerakkan oleh masyarakat sekaligus perencanaan, pengawasan dan evaluasi.
menjadi wahana pembelajaran Tidak dapat dipungkiri bahwa community
pencerdasan bagi masyarakat untuk development merupakan salah satu metode
mengenali kebutuhannya sendiri serta yang tepat untuk menjawab isu-isu dan
melaksanakan dan melestarikan upaya masalah-masalah sosial di Indonesia.
untuk memenuhi kebutuhannya. Terlebih lagi kehidupan sebagian besar
Selanjutnya, melalui ProKlim, Badan masyarakat Indonesia yang masih
Pengendalian dan Perlindungan menerapkan sistem komunal merupakan
Lingkungan Hidup di setiap daerah modal penting bagi pelaksanaan community
memberikan ruang partisipasi publik development.
untuk mendukung upaya penguatan peran Community development secara luas
organisasi kemasyarakatan lokal dalam dipahami sebagai sebuah proses yang
pembangunan. diinisiasi oleh usaha masyarakat sendiri
Secara keseluruhan, program yang diintegrasikan dengan otoritas
pemberdayaan masyarakat harus pemerintah guna memperbaiki
berorientasi pada prinsip capacity building kondisisosial, ekonomi, lingkungan, dan
atau penguatan kapasitas birokrasi lokal kultural komunitas, mengintegrasikan
guna mendorong peran aktif pemerintah komunitas kedalam kehidupan nasional
lokal sebagai fasilitator serta otoritas yang dan mendorong optimalisasi kontribusi

33
P-JIAP: Vol. 4 (1) 2019; Faedlulloh; Irawan & Prasetyanti
komunitas (Alfitri, 2011). Terdapat tiga Saweda (2011) pada tahun 2011 dengan
pendekatan untuk perencanaan community judul “Penataan Ruang Perkotaan yang
development, yaitu; development forcommunity Berkelanjutan, Berdaya Saing dan
(pencetus pemberdayaan adalah Berotonomi (Suatu Tinjauan Pustaka)”.
perusahaan berstatus pendonor, sedangkan Penelitian ini menjelaskan tentang
komunitas adalah sebagai obyek), transformasi pembangunan kota yang lebih
development with community humanis dan berkelanjutan dengan tetap
(pemberdayaandalamhalinidirumuskanber memajukan aspek modernitas dalam
sama-sama oleh perusahaan pendonor pembangunan. Selanjutnya dijelaskan
danmasyarakat), dan development to mengenai penataan ruang/spasial yang
fcommunity (pemberdayaan dengan didasarkan pada konsep pembangunan
pendekatan ini berorientasi pada ruang terbuka hijau. Hasil penelitian yang
pemenuhan kebutuhan komunitas). dapat dijadikan acuan adalah konsep
Masing-masing pendekatan menentukan pembangunan hijau perkotaan dan
tipe dan tingkatan partisipasi masyarakat. didukung oleh Good Local Governance dalam
Penjelasan mengenai peran dan tingkatan kerangka Good Environmental Governance.
partisipasi masing-masing aktor dapat Kajian ini dapat menjadi referensi penting
dilihat dari tabel di bawah ini. untuk program Kampung Iklim.
Penelitian selanjutnya yang peneliti
Tabel 1. Pendekatan dalam Community rujuk untuk direview adalah penelitian
Development karya Anandita dkk (2014) yang berjudul
Pelaksanaan Pembangunan Sarana
Prasarana Lingkungan Sebagai Wujud
Program Pemberdayaan Masyarakat di
Kelurahan Dinoyo Kota Malang. Referensi
yang dapat dikaji dari penelitian ini adalah
realisasi konsep pemberdayaan masyarakat
perkotaan dalam pembangunan
Sumber: Alfitri (2011) lingkungan. Karakter masyarakat urban,
tipologi partisipasi dan strategi
Peneltian Terdahulu pemberdayaan yang digunakan dalam
Dalam setiap penelitian harus penelitian ini dapat menjadi rujukan untuk
menghadirkan kebaruan (novelty). Akan mempertajam analisis tentang
tetapi setiap penelitian tidak bisa berdiri implementasi pemberdayaan masyarakat
sendiri dan selalu berkaitan dengan dalam kegiatan ProKlim di Jakarta.
penelitian-penelitian sebelumnya.Dalam Penelitian ketiga yaitu karya
konteks ini, peneliti melakukan literature Nopyandri (2014) yang berjudul Penerapan
review pada penelitian-penelitian terdahulu Prinsip Good Environmental Governance
yang sesuai dengan objek penelitan ini. dalam Rangka Perlindungan Pengelolaan
Penelitian pertama yang dilakukan oleh
34
P-JIAP: Vol. 4 (1) 2019; Faedlulloh; Irawan & Prasetyanti
Lingkungan Hidup. Penelitian Nopyandri atau lisan dari orang-orang dan perilaku
memberikan gambaran mengenai yang diamati (Moleong, 2004). Sedangkan
pembangunan berkelanjutan dari untuk memilih informan peneliti
perspektif Good Environmental Governance menggunakan purposive sampling.Lokasi
yang mengedepankan peran pemerintah penelitian dilakukan di Kelurahan Jati,
dan implementasi green politics.Penelitian Rawamangun, Jakarta Timur dan
ini menyimpulkan bahwa aspek legal dan Kelurahan Kebon Kosong, Kemayoran,
institusional menjadi dasar utama untuk Jakarta Pusat. Untuk mengukur validitas
mewujudkan sustainable institution yang penelitian, peneliti menggunakan
menjadi dasar penting keberhasilan triangulasi sumber dengan
pembangunan berkelanjutan di wilayah membandingkan data hasil pengamatan
perkotaan. dan wawancara, keadaan dengan
Pada dasarnya masih banyak perspektif orang, dan hasil wawancara
penelitian lain yang memiliki nilai relevansi dengan isi dokumen (Moleong, 2004).
dengan penelitian ini. Karena keterkaitan Untuk mendukung hasil dari penelitian
yang begitu kompleks dalam realitas sosial, lapangan, peneliti juga menggunakan
misal saat melakukan peneltian tentang pendekatan studi kepustakaan dengan
pembangunan berkelanjutan tentu akan penelitian berbasis data sekunder. Studi
berhubungan dengan konsep partisipasi, kepustakaan merupakan teknik
kesadaran, resistensi dan sebagainya. pengumpulan data dengan mengadakan
Beberapa penelitian yang telah dijelaskan studi penelaahan terhadap buku-buku,
sebelumnya secara tidak langsung literatur-literatur, catatan-catatan, laporan-
memberikan masukan yang penting bagi laporan yang ada kaitannya dengan
peneliti baik dalam hal konsep, metedologi masalah yang hendak dipecahkan (Nazir,
maupun informasi. Dibanding dengan 2009).
peneltian sebelumnya, tentu peneltian ini
memiliki perbedaan dan kebaruan,
khususnya pada lokus dan fokus yang HASIL DAN PEMBAHASAN
Mengurai Adaptasi Perubahan Iklim
diteliti, serta elaborasi yang lebih
Pemberdayaan secara substansial
mendalam tentang pembangunan
merupakan proses memutus atau
perkotaan yang partisipatif dan
breakdown dari hubungan antara subyek
berkelanjutan dalam program Kampung
dan obyek. Proses ini mementingkan
Iklim.
pengakuan subyek akan kemampuan atau
daya yang dimiliki obyek. Secara garis
METODE
besar, proses ini melihat pentingnya
Secara sistematis, penelitian ini
distribusi daya (power) dari subyek ke
menggunakan metode kualitatif. Metode
obyek. Hasil akhir dari proses
kualitatif merupakan prosedur
pemberdayaan adalah beralihnya fungsi
pengumpulan data yang menghasilkan
individu yang semula menjadi obyek
data deskriptif berupa kata-kata tertulis

35
P-JIAP: Vol. 4 (1) 2019; Faedlulloh; Irawan & Prasetyanti
berubah sebagai subyek (yang baru), pencemaran lingkungan (Supriadi, 2010).
sehingga realisasi sosial yang ada nantinya Namun hadirnya ProKlim adalah upaya
hanya akan dicirikan dengan realisasi yang perlu diapresiasi.Lahirnya kebijakan
antara subjek dengan subjek yang lain tersebut berangkat dari kesadaran negara
(Pranarka & Vidhyandika, 1996). Dalam tentang bahaya perubahan iklim.
konteks pelaksanaan ProKlim, subjek Kembali pada konteks penelitian,
pelaksanan tiada lain adalah masyarakat salah satu indikator keberhasilan yang
(kampung) itu sendiri. Oleh karenanya, ditetapkan oleh KLHK dalam pelaksanaan
pelaksanaan ProKlim tidak bisa dilakukan ProKlim adalah adanya kegiatan adapatasi
dengan perspektif top-down.Program perubahan iklim. Kegiatan adaptasi
tersebut perlu dijangkarkan pada perubahan iklim merupakan langkah yang
partisipasi publik. Tanpa partisipasi, dilakukan untuk meningkatkan
berbagai langkah yang dilakukan oleh kemampuan dalam menyesuaikan diri
pemerintah akan menjadi sia-sia belaka. terhadap perubahan iklim, termasuk
Harapan dari dilaksanakanya ProKlim keragaman iklim dan kejadian iklim
adalah membangun masyarakat yang ekstrim sehingga efek rusak dari
bertanggungjawab dalam perlindungan perubahan iklim tersebut bisa direduksi,
dan pengelolaan lingkungan. Namun hal begitupula sebaliknya peluang yang
yang perlu menjadi catatan, masyarakat terjadi karena perubahan iklim dapat
akan menjadi bertanggungjawab bila dimanfaatkan oleh masyarakat, serta
pemerintah pun memiliki kesadaran dan konsekueni lainnya yang timbul karna
tanggungjawab yang sama. Karena pada perubahan iklim dapat diatasi. Baik di
dasarnya problem perubahan iklim adalah Kelurahan Kebun Kosong, Jakarta Pusat
masalah global yang juga bersifat maupun Kelurahan Jati, Jakarta Timur
struktural. Hal ini tidak bisa dilepaskan secara bertahap sudah melaksanakan
dari kehidupan masyarakat internasional. berbagai upaya dalam kegiatan adapatasi
Kerusakan yang terjadi pada lingkungan perubahan iklim. ProKlim di Kelurahan
hidup adalah dampak dari pembangunan Jati tepatnya berlokasi di RW 07, program
global yang tidak berbasis pada ini sudah diinsiasi pelaksanaanya pada
keberlanjutan manusia. Laporan dengan tahun 2014 silam.Sedangkan lokasi
judul The Limits to Growth yang ditulis ProKlim di Kelurahan Kebon Kosong
Meadows kepada The Club of Rome (Project adalah di RW 06. Dari hasil penelitian,
on the Predicament of Mankind) menjelaskan kedua lokasi ProKlim tersebut dominan
tentang berbagai permasalahan yang melaksanakan kegiatan dalam
menimpa banyak negara dan perlu peningkatan ketahan pangan, seperti 1)
perhatian global, yaitu kemajuan upaya perlindungan, pengembangan dan
industrialisasi, pertumbuhan penduduk, pemanfaatan tanaman lokal untuk
kekurangan pangan, kerusakan sumber peningkatan ketahanan pangan, 2)
daya alam yang tidak terbarui, dan pertanian organik, dan 3) pemanfaatan

36
P-JIAP: Vol. 4 (1) 2019; Faedlulloh; Irawan & Prasetyanti
lahan pekarangan dengan tanaman warga Kelurahan Jati pun
bermanfaat. Kegiatan tersebut, contohnya mengoptimalkan salah satu lahan menjadi
di Kelurahan Kebon Kosong dilaksanakan taman hijaun yang diberi nama “Taman
dalam wujud pendirian taman kota. Hatinya PKK”. Dengan kondisi demikian,
Berbagai tanaman hias berjejer rapi di ProKlim di Kelurahan Jati walau belum
pagar rumah-rumah warga.Pemandangan memenuhi aspek sarana dan prasarana
di wilayah RW 06 Kelurahan Kebon dalam pengendalian banjir, namun sudah
Kosong ini seperti menjadi oase di tengah ada ikhtiar dalam melakukan mitigasi
gersang dan sempitnya ruang kehidupan perubahan iklim.
di Jakarta Pusat. Taman kota yang Walaupun dalam skala kecil,
didirikan warga ini menjadi penyanggah ProKlim dinilai mampu menurunkan
ekosistem keseimbangan lingkungan termperatur kawasan karena pengaruh
sekitar Kelurahan Kebon Kosong. Taman micro-climate. Selain itu ProKlim
tersebut menjadi sarana dan prasarana bermanfaat dalam menjaga ketersediaan
pengendalian banjir karena bisa air tanah, ketahanan pangan,
bermanfaat sebagai sumber resapan air di keanekaragaman hayati, rekreasi bahkan
lingkungan sekitar. Taman tersebut meningkatkan kekompakan bagi warga.
dikelola dengan basis partisipasi aktif dari Hal ini yang diakui oleh masyarkat sekitar,
warga yang didukung oleh pembinaan baik di Kelurahan Kebon Kosong maupun
yang baik dari pihak aparat Kelurahan Kelurahan Jati. Impelementasi ProKlim di
Kebon Kosong. Ada kolaborasi yang baik tingkat warga secara perlahan mampu
antara pemerintah lokal dengan warga meningkatkan kebersaman dan
setempat. kelembagaan di masyarakat.
Berbeda dengan Kelurahan Kebon Pada dasarnya, aparat pelaksana di
Kosong, ProKlim Kelurahan Jati belum kedua tempat telah melakukan sosialisasi
terlaksana secara komprehensif, salah satu program dengan sangat baik, warga
alasanya karena belum ada titik pusat diundang oleh pemerintah lokal setempat
yang dijadikan sebagai realisasi ProKlim (kelurahan) untuk memberikan edukasi
dalam bentuk ruang khusus. Hal ini terjadi terkait ProKlim. Dalam perspektif
karena problem klasik ibu kota, yaitu tidak pemberdayaan masyarakat yang bersifat
adanya lahan kosong yang bisa digunakan bottom-up, pelaksanaan sosialisasi dan
sebagai taman kota. Namun kendala edukasi tidaklah cukup, perlu
tersebut tidak membuat warga berhenti pendampingan dari pemerintah secara
untuk berupaya dalam melaksanakan serius, sehingga tujuan dari kemandirian
kegiatan adaptasi terhadap iklim.Daerah warga bukan dengan cara meninggalkan
RW 07 Kelurahan Jati mengoptimalkan mereka. Pendampingan pihak Kelurahan
pekarangan warga untuk dijadikan lokasi Kebon Kosong terhadap warga terkait
penanaman berbagai tanaman hias dan dengan pelaksanaan ProKlim lebih
juga tanaman lainnya agar lingkungan konsisten dan optimal dibanding
menjadi lebih hijau dan asri. Selain itu, Kelurahan Jati.

37
P-JIAP: Vol. 4 (1) 2019; Faedlulloh; Irawan & Prasetyanti
Secara regulasi, penataan ProKlim seringkali melakukan sosialisasi dan
diatur sesuai dengan Perpres No. 61/2011 penyuluhan kesehatan tentang perilaku
RAN-GRK dan Perpres 71/2011 tentang hidup bersih.
tata Cara Inventarisasi Emisi GRK sesuai a. Sedangkan di Kelurahan Jati belum
dengan Peraturan MenLH No. 19 tahun tersedia sarana dan prasarana
2012 tentang Program Kampung Iklim. pengendalian banjir yang dibangun
Tentunya kedua kampung iklim yang secara khusus sebagai daya dukung
menjadi lokasi penelitian telah menjadikan pelaksanaan ProKlim. Berbeda dengan
regulasi tersebut sebagai acuan dalam kondisi Kelurahan Kebon Kosong yang
menjalankannya.Tapi hasil dari masih memiliki lahan rawa yang bisa
pelaksanan kampung iklim sedikit dioptimalkan, Kelurahan Jati belum
berbeda. memiliki lokasi khusus yang bisa
Kelurahan Kebon Kosong digunakan sebagai taman hijau yang
membangun taman kota sebagai bagian cukup luas. Untuk kegiatan
dari pengendalian kekeringan dan banjir. peningkatan ketahan pangan dalam
Namun karena faktor eksternal lebih ProKlim, pelaksana ProKlim di
besar, seperti minimnya fasilitas penyerap Kelurahan Jati fokus pemanfaatan
air karena dampak pemngunan lahan pekarangan dengan tanaman
infrastruktur di Ibu Kota, setiap ada hujan bermanfaat.Mengenai hal ini,
turun terkadang Kelurahan Kebon Kosong pemerintah Kelurahan Jati sebenarnya
masih terkena dampak banjir. Sedangkan memiliki catatan yang baik. Kantor
untuk kegiatan pengingkatan ketahanan Kelurahan Jati pernah mendapatkan
pangan, Kelurahan Kebon kosong penghargaan terkait penghijauan di
melakukan perlindungan, pengembangan lingkungan kantor kelurahan pada
dan pemanfaatan tanaman lokal untuk tahun 2013. Harusnya capaian ini bisa
peningkatan ketahanan pangan. Di salah menjadi modal awal untuk
satu titik Kota Hijau Mandiri RW 06 Kebon penyebarluasan kegiatan mitigasi ke
Kosong seluas 100 meter persegi berhasil masyakarat yang lebih luas.Untuk
panen sampai 80 kilogram ubi. Sedangkan konteks kegiatan pengendalian
untuk kegiatan pengendalian penyakit penyakit terkait iklim, warga
terkait iklim, warga sudah terbiasa Kelurahan Jati sudah melaksanakan
melaksanakan perilaku hidup bersih dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
sehat (PHBS).Dari pihak aparat kelurahan dengan baik.
ataupun penggoragnisiran ibu-ibu PKK

38
P-JIAP: Vol. 4 (1) 2019; Faedlulloh; Irawan & Prasetyanti
Tabel 2. Komprasi KegiatanAdaptasi Perubahan Iklim
di Kelurahan Kebon Kosong dan Kelurahan Jati

Kegiatan

Pengendalian
Pengendalian kekeringan,
Lokasi Peningkatan ketahanan pangan penyakit terkait
banjir dan longsor
iklim

Kelurahan Tersedia sarana dan prasarana 1. Ada upaya perlindungan, Melaksanakan


Kebon pengendalian banjir dalam pengembangan dan perilaku hidup
Kosong bentuk taman kota pemanfaatan tanaman lokal bersih dan sehat
untuk peningkatan ketahanan (PHBS)
pangan.
2. Ada pemanfaatan lahan
pekarangan dengan tanaman
bermanfaat

Kelurahan Belum tersedia sarana dan Ada pemanfaatan lahan pekarangan Melaksanakan
Jati prasarana pengendalian banjir dengan tanaman bermanfaat perilaku hidup
bersih dan sehat
(PHBS)

Sumber: Data diolah (2018)

Upaya Mitigasi Perubahan Iklim lokasi kampung iklim. Salah satu hal yang
Aspek lain yang penting dalam menjadi sorotan utama warga adalah
pelaksanaan ProKlim adalah kegiatan mitigasi mengenai masalah sampah.Ihwal yang
perubahan iklim. Mitigasi merupakan penting dari aktivitas ini dikerjakan secara
serangkaian kegiatan yang dilakukan dalam konsisten dan berkelanjutan. Misalkan,
upaya menurunkan tingkat emisi gas rumah ProKlim di Kebon Kosong yang dirintis sejak
kaca sebagai bentuk upaya penanggulangan tahun 2006 ini diawali oleh inisiasi minoritas
dampak perubahan iklim. Kegiatan mitigasi kreatif lokal yang berasal dari perangkat desa
dapat dimulai dari hal-hal sederhana di tingkat RT (RT 14/RW 06). Dilatarbelakangi
lingkungan sekitar rumah sampai dengan oleh masalah bau tidak sedap yang timbul
yang dilaksanakan secara berkelompok karena tumpukan sampah yang justru
dengan melibatkan warga di lokasi kampung ironinya bukanlah sampah yang berasal dari
iklim. Perilaku hemat energi, transportasi warga wilayah Kebon Kosong. Perangkat desa
hijau, pengelolaan sampah, penanaman pohon yang menjadi inisiator kreatif tidak segan
serta pengendalian kebakaran lahan dan mendorong masyarakat untuk membersihkan
hutan yang meliatkan masyarakat adalah tumpukan sampah tersebut dan meminta
contoh kegiatan mitigasi yang perlu terus bantuan langsung kepada Dinas Kehutanan
menerus dikampanyekan kepada seluruh DKI Jakarta. Pemerintah, melalui Dinas
pihak (Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan DKI Jakarta memberikan tanaman
Kehutanan, 2017b). pelindung seperti pohon tanjung, angsana,
Di kedua lokasi penelitian, aktivitas bungur, kupu-kupu, yang kemudian oleh
mitigasi dilakukan secara sederhana, namun warga digunakan sebagai bentuk penghijauan
tetap melibatkan peran dan partisipasi dan memanfaatkan rawa tanah yang belum
masyarakat dalam level yang bervariasi di optimal di Kebon Kosong. Sebagian dari

39
P-JIAP: Vol. 4 (1) 2019; Faedlulloh; Irawan & Prasetyanti
warga pun ada yang memiliki inisiatif dilaksanakan di Kelurahan Kebon Kosong.
menanam tanaman obat dan tanaman hias Secara umum, pengembangan komunitas yang
untuk mempercantik kelurahan. Dari hal kecil terjadi di Kelurahan Kebon Kosong sudah
ini kemudian semakin beresonansi dan menuju tahap development of community, yakni
berjalan lebih sistematis. agensi pembangunan dominan diinisiasi
Ketika proses penghijauan sudah baik, langsung oleh masyarakat setempat. Dalam
kemudian perangkat desa mendorong lebih beberapa konteks, ada peran pemerintah yang
maju capain kolektif tersebut dengan memberikan daya dukung untuk membantu
mengadakan pengelolaan Sampah organik. komunitas, namun bantuan tersebut berangkat
Secara swadaya, mitigasi yang dilaksanakan di dari aspirasi langsung masyarakat.
Kebon Kosong meningkat dengan Sedangkan di Kelurahan Jati, tahun
membangun bank sampah pada akhir tahun 2015 mulai mengaktifkan kembali bank
2013. Dari hasil keuntungan bank sampah sampah. Bank sampah di Kelurahan Jati
tersebut kemudian dijadikan modalitas bagi sebenarnya sudah sudah ada akan tetapi
masyarakat dalam pemberdayaan dengan belum begitu berjalan. Momentum reaktivasi
membangun empat kebun budi daya (budi bank sampah ketika hadir program Cost Social
daya ikan, kebun buah, kebun tani, dan kebun Responsibilty (CSR) PT Bintang Toejoeh dengan
tanaman hias). Situasi ini terus didorong program Tabib Bejo (Tarik balik Bekas
dengan pembangunan lokasi pengolahan Kemasan PT Bintang Toejoeh). Bentuk
sampah ramah lingkungan di daerah Kebon pemberdayaan yang terlaksana di Kelurahan
Kosong (Jalan Dakota) pada tahun 2017. Hal Jati merupakan manifestasi development with
ini sebagai afirmative action yang dilakukukan comunity, yakni ada peran perusahaan yang
oleh pemerintah (Suku Dinas Lingkungan berpatner dengan masyarakat. Dalam
Hidup Jakarta Pusat) dalam penanggulangan praktiknya, secara gradual masyarakat
problem sampah yang sering dihadapi Kelurahan Jati ikut berpartisipasi dan kembali
masyarakat. Walaupun pembangunan lokasi aktif dalam pengelolaan bank sampah
tersebut belum 100%, upaya ini menjadi hal tersebut. Setidaknya terkait dengan problem
yang perlu diapresiasi.Berarti ada keseriusan sampah, Kelurahan Jati telah memiliki
pemerintah dalam mengatasi masalah sampah. alternatif sebagai kegiatan mitigasi.
Pada dasarnya, perangkat desa telah Kegiatan mitigasi lain seperti
mendorong warga untuk mampu beradaptasi pengelohan limbah dan penggunaan energi
terhadap perubahan iklim yang mencakup terbarukan belum terlaksana di Kelurahan
keberadaan air, kesehatan lingkungan, dan Kebon Kosong, sedangkan peningkatan
ketahan pangan.Namun karena terkendala tutupan vegetasi masih terbatas dalam bentuk
belum tersedianya teknologi dan dukungan penanaman tanaman di pekarangan rumah
sumber daya lain, ada beberapa rencana warga karena belum ada lahan khusus yang
seperti pembuatan danau buatan, pengukuran bisa dijadikan sebagai taman kota seperti di
emisi, dan water treatment yang belum bisa Kelurahan Kebon Kosong.

40
P-JIAP: Vol. 4 (1) 2019; Faedlulloh; Irawan & Prasetyanti
Tabel 3. Komparasi Kegiatan Mitigasi Perubahan Iklim
di Kelurahan Kebon Kosong dan Kelurahan Jati
Kegiatan

Lokasi Pengelolaan Pengolahan dan Penggunaan energy Peningkatan


sampah dan pemanfaatan baru, terbarukan dan tutupan
limbah padat limbah cair konservasi energi vegetasi

Kelura Bank sampah Pupuk Kompos Masih dalam bentuk Penghijauan


han Selaras Mandiri sosialisasi
Kebon
Koson Pembangunan
g lokasi
pengelolaan
sampah

Kelura Bank sampah Belum ada Masih dalam bentuk Penghijauan


han Asri Hijau sosialisasi
Jati

Sumber: Data diolah (2018)

Praktik Pemberdayaan Bila dilihat dari perspektif


Berkembangnya konsep community community development(Isbandi, 2010),
development yang berbasis partisipasi dan dinamika permberdayaan dan partisipasi
kemandirian (selfreliance) dalam masyarakat masyarakat yang terjadi di Kelurahan
tidak terlepas dari kondisi nyata dan Kebon Kosong lebih koheren dan ada titik
kebutuhan masyarakat. Selain itu, kesinambungan, sedangkan di Kelurahan
pengembangan komunitas merupakan Jati proses community development berjalan
strategi pemberdayaan masyarakat yang naik-turun. Misalnya dalam tahap
memungkinkan semua subyek engagement, perangkat desa dan masyarakat
pembangunan dapat terlibat dalam setiap di Kelurahan Kebon Kosong turut serta
proses/kegiatan yang mencakup dalam menentukan lokasi dan sasaran
perencanaan, pengawasan dan evaluasi. ProKlim dengan observasi dan pengalaman
Tidak dapat dipungkiri bahwa community langsung warga terkait dengan tumpukan
development merupakan salah satu metode sampah yang menjadi masalah sehari-hari
yang tepat untuk menjawab isu-isu dan mereka. Komunikasi awal yang dilakukan
masalah-masalah sosial di Indonesia.T melalui musyawarah yang konsisten untuk
erlebih lagi kehidupan sebagian besar melihat ketertarikan masyarakat untuk
masyarakat Indonesia yang masih menjalankan ProKlim ini bersama-sama.
menerapkan sistem komunal merupakan Sedangkan Kelurahan Jati, partisipasi
modal penting bagipelaksanaan community warga belum muncul saat pada tahap
development. engagement. Sehingga beberapa kegiatan
terkait ProKlim belum berjalan optimal di

41
P-JIAP: Vol. 4 (1) 2019; Faedlulloh; Irawan & Prasetyanti
awal-awal proses implementasi. Pada baik para pelaksana ProKlim. Secara
tahun 2015 dukungan dari salah satu regular, pihak kelurahan selalu melakukan
perusahaan yang menyelenggarakan CSR sosialisasi dan komunikasi bersama warga.
di Kelurahan Jati menjadi momentum Unsur perusahaan pun ikut terlibat
reaktivasi bank sampah sebagai salah satu menjadi stakeholder dari ProKlim di
aktivitas ProKlim. Kelurahan Kebon Kosong, salah satunya PT
Pelaksanaan ProKlim pada dasarnya Unilever dalam bentuk bantuan langsung
ditujukan untuk melatih dan merawat peralatan kebersihan. Titik tekan
proses partisipasi masyarakat dan keberhasilan sebuah program yang berbasis
pelaksanaan pemberdayaan. Baik di bottom-up adalah partisipasi, sehingga
Kelurahan Kebon Kosong dan Kelurahan kegiatan yang telaksana bukan sekadar
Jati, saat ini sudah terbangun kelompok penggugur kewajiban melainkan dampak
masyarakat yang menggawangi refleksi kritis dari masyarkat setempat yang
pelaksanaan ProKlim.Namun dari segi sadar akan pentingnya pengendalian
tingkat partisipasi dan dinamika perubahan iklim di tingkat lokal/kampung.
kemasyarakatan, Kelurahan Kebon Kosong Memang, dinamika yang terjadi di
lebih tinggi.Dalam banyak aspek, warga Kelurahan Kebon Kosong tidak berjalan
telah memiliki peran untuk mengkontrol begitu saja.Ada inisiator dari segelintir
pelaksanaan (citizen control) ProKlim perangkat desa (pemimpin lokal) yang
dibanding Kelurahan Jati.Penulusuran konsisten dan setia melaksanakan
awal, hal ini terjadi karena kesadaran tanggung-jawab menjaga lingkungan dan
masyarakat di Kelurahan Kebon Kosong mampu menyebarkan kegiatan adaptasi
sudah tinggi.Hal ini terbukti beberapa kali dan mitigasi ke khalayak yang lebih luas
Kelurahan Kebon Kosong mendapatkan akhirnya kapasitas masyarakat pun
penghargaan terkait dengan lingkungan tumbuh. Secara aktvitas pun berkembang,
hidup dan keberhasilan ProKlim (2017). yang pertama dari sekadar bersih-bersih
Untuk pengelolaan ruang publik sampah, kemudian penghijauan kemudian
maka diperlukan kontrol yang disepakati berkembang mendirikan bank sampah
secara konsensus (Faedlulloh, Prasetyanti, sampai dengan rencana-rencana kegiatan
& Indrawati, 2017). Ruang-ruang yang mitigasi lainnya.
melekat dalam praktik ProKlim ini tak lain Hal yang sedikit berbeda terjadi di
adalah bagian besar dari ruang publik. Kelurahan Jati, dalam dinamikanya,
Maka diperlukan kerjasama yang baik kegiatan masyarakat terkait ProKlim terjadi
antara pihak pemerintah dan juga pasang surut. Momentum reaktivasi bank
masyarkat dalam proses pelaksanaan sampah justru diinisiasi oleh unsur
ProKlim. Dalam hal ini, sudah ada perusahaan, alih-alih masyarakat. Namun
kerjasama yang baik antara pemerintah dan sering berjalan, beberapa warga pun turut
masyarakat. Pemerintah lokal, yakni pihak serta dalam melaksanakan ProKlim
Kelurahan Kebon Kosong membina dengan tersebut, termasuk pemanfaatan bank

42
P-JIAP: Vol. 4 (1) 2019; Faedlulloh; Irawan & Prasetyanti
sampah.Setidaknya ada kelompok agar lingkungan menjadi lebih hijau dan
masyarakat yang bertanggungjawab dalam asri. Selain itu, warga Kelurahan Jati pun
menjalankan ProKlim tersebut sambil mengoptimalkan salah satu lahan menjadi
mencari ritme kerja dengan menyusun taman hijau yang diberi nama “Taman
struktur organisasi, kepengurusan, aturan- Hatinya PKK”.
aturan agar bisa berkelanjutan. Seperti halnya dalam kegiatan
KESIMPULAN adaptasi perubahan iklim, aktivitas
Program Kampung Iklim yang mitigasi yang dilakukan di dua lokasi
dilaksanakan di Kelurahan Kebon Kosong penelitian menyoroti masasalah utama
dan Kelurahan Jati saat ini berjalan dengan warga mengenai sampah.Kelurahan Kebon
baik, namun proses pemberdayaan dan Kosong membangun Bank Sampah Selaras
partisipasi masyarakat dalam beberapa hal Mandiri, yang mana bank sampah ini
cukup berbeda satu sama lain. Kegiatan menjadi daya dukung warga untuk
adaptasi perubahan iklim di Kelurahan mengkreasi kebun-kebun budidaya
Kebon Kosong menekankan pada lainnya. Selanjutnya daya dukung dari
pemanfaatan lahan rawa untuk dijadikan pemerintah kota dalam pengelohan
sebagai taman kota. Hal ini berkelindan sampah dibangun lokasi pengelolaan
dalam praktik ruang terbuka hijau di Ibu sampah di wilayah Kelurahan Kebon
Kota. ProKlim di Kelurahan Kebon Kosong Kosong. Sedangkan di Kelurahan Jati
juga mendukung program zero waste, sendiri dibangun bank sampah Asri Hijau
sampah-sampah di sekitar wilayah Kebon sebagai hasil kolaborasi dengan salah satu
Kosong diolah dan diproduksi menajdi program CSR perusahaan.
pupuk kompos. Taman yang dibangun Baik dalam aktivitas adaptasi
sebagai lokasi ProKlim dikelola dengan maupun mitigasi perubahan iklim yang
basis partisipasi aktif dari warga yang dilaksanakan di Kelurahan Kebong
didukung oleh pembinaan yang baik dari Kosong dan Kelurahan Jati sama-sama
pihak aparat Kelurahan Kebon menekankan pentingnya proses
Kosong.Ada kolaborasi yang baik antara pemberdayaan dan partisipasi masyarakat.
pemerintah lokal dengan warga setempat. Saat ini masyarakat akhirnya lebih
Sedangkan di Kelurahan Jati, walau berdaya dalam menghadapi perubahan
ada beberapa kendala pada awal iklim. Memang pada dasarnya, perubahan
pelaksanaan ProKlim terkait dengan iklim adalah masalah global yang tidak
komitmen partisipasi warga, akhirnya bisa diselesaikan dalam skala kampung,
tercipta momentum pasca kolaborasi namun setidaknya langkah-langkah kecil
warga dengan unsur perusahaan dalam yang dilakukan warga Kelurahan Kebon
melanjutkan bank sampah.Secara organik, Kosong dan Kelurahan Jati ini bila
perlahan warga pun turut serta dalam dijalankan secara konsisten dan mampu
mengoptimalkan pekarangan untuk mempengaruhi lokasi-lokasi lainnya, tidak
dijadikan lokasi penanaman berbagai menutup kemungkinan mampu
tanaman hias dan juga tanaman lainnya merekayasa iklim mikro yang berdampak

43
P-JIAP: Vol. 4 (1) 2019; Faedlulloh; Irawan & Prasetyanti
pada penuruan temperatur di Ibu Kota Ditargetkan Berfungsi di 2019. Retrieved
secara lebih luas. from http://nasional.kompas.com
Moleong, L. J. (2004). Metode Penelitian
Kualitatif. Bandung: PT. Remaja
DAFTAR PUSTAKA Rosdakarya.
Alfitri. (2011). Community Development: Teori dan Nazir, M. (2009). Metode Penelitian. Jakarta:
Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Ghalia Indonesia.
Anandita, D. (2014). Pelaksanaan Nopyandri. (2014). Penerapan Prinsip Good
Pembangunan Sarana Prasarana Environmental Governance dalam Rangka
Lingkungan Sebagai Wujud Program Perlindungan Pengelolaan Lingkungan
Pemberdayaan Masyarakat di Kelurahan Hidup. Jurnal Ilmu Hukum, 80–94.
Dinoyo Kota Malang. Jurnal Administrasi Pranarka, A. M. ., & Vidhyandika. (1996).
Publik (JAP),1(5), 853–861. Pemberdayaan: Konsep, Kebijakan dan
Arnstein, S. R. (1971). Eight Rungs on the Implementasi. Jakarta: Center of Strategic
Ladder of Citizen Participation. In Citizen and International Studies.
Participation: Affecting Community Change. Rustiadi, dkk. (2009). Perencanaan dan
New York: Praeger Publishers. Pengembangan Wilayah. Jakarta: Yayasan
Faedlulloh, D., Prasetyanti, R., & Indrawati. Obor Indonesia.
(2017). Menggagas Ruang Publik Berbasis Saweda, I. W. (2011). Penataan Ruang
Demokrasi Deliberatif: Studi Dinamika Perkotaan yang Berkelanjutan, Berdaya
Pengelolaan Ruang Publik Terpadu Saing dan Berotonomi (Suatu Tinjauan
Ramah Anak (RPTRA) di Jakarta Utara. Pustaka). Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, 15(2),
Spirit Publik, 12(2), 43–60. 113–122.
Hall, D., & Richards, G. (2002). Tourism and Supriadi. (2010). Hukum Lingkungan di Indonesia
Sustainable Community Development. Sebuah Pengantar. Jakarta: Sinar Grafika.
London: Routledge.
Isbandi. (2010). Pemberdayaan, Pengembangan
Masyarakat, dan Intervensi Komunitas:
Pengantar Pada Pemikiran dan Pendekatan
Praktisi. Jakarta: Lembaga Penerbit
Fakultas Ekonomi Universitas Padjajaran.
Kartasasmita, G. (1996). Pembangunan untuk
Rakyat: Memadukan Pertumbuhan dan
Pemerataan. Jakarta: PT. Pustaka
Cidesindo.
Kementrian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan. (2017a). Program Kampung
Iklim. Retrieved from
http://proklim.menlhk.go.id/
Kementrian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan. (2017b). Road Map Program
Kampung Iklim (Proklim) Gerakan Nasional
Pengendalian Perubahan Iklim Berbasis
Masyarakat. Jakarta: Direktorat Adaptasi
Perubahan Iklim Direktorat Jenderal
Pengendalian Perubahan Iklim
Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan.
Kompas. (2017). Sebanyak 2000 Kampung Iklim

44
P-JIAP: Vol. 4 (1) 2019; Faedlulloh; Irawan & Prasetyanti
© 2019. This work is licensed under
http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/ (the “License”). Notwithstanding
the ProQuest Terms and Conditions, you may use this content in accordance
with the terms of the License.

Anda mungkin juga menyukai