Anda di halaman 1dari 41

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN ANAK USIA PRASEKOLAH

Disusun Oleh :
Anista Cahlia (0118007)
Dela Kusnovia Indah Sari (0118009)
Febi Tribawanti (0118016)
Fitrotin Nisak (0118017)
Irbah Syarof Agustin (0118019)
Lailatul Mudrika (0118022)
Reni Putri Bidari (0118033)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DIAN HUSADA
MOJOKERTO
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya kepada kita sehingga kita bisa menyelesaikan laporan pendahuluan ini. Tidak lupa juga
kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut memberikan kontribusi dalam
penyusunan laporan ini.
Dalam penulisan ini, penulis sangat menyadari masih banyak kekurangan. Oleh sebab itu,
penulis mohon pembaca untuk memberikan saran dan kritik yang bersifat membangun untuk
membantu penulis dalam menyelesaikan tugas ini sehingga lebih sempurna di masa yang akan
datang.
Semoga tugas ini dapat bermanfaat di masa sekarang maupun masa yang akan datang. Atas
segala perhatiannya penulis ucapkan terima kasih.

Mojokerto, 3 Juli 2021

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Tujuan Umum
3. Tujuan Khusus
4. Manfaat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Konsep Anak Usia Prasekolah
1. Anak Usia Prasekolah
2. Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan
3. Perkembangan Psikologi
B. Konsep Keluarga
1. Pengertian Keluarga
2. Tipe Keluarga
3. Struktur Keluarga
4. Peran Keluarga
C. Asuhan Keperawatan Keluarga

BAB III PENUTUP


1. Kesimpulan
2. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Anak merupakan penerus bangsa, aset keluarga dan pewaris keluarga.
Pertumbuhan dan perkembangan anak sangat berperan terhadap kesehatan(Irmilia,
Herlina;, & Hasneli, 2015). Jumlah anak di Indonesia dari usia 3 tahun sampai dengan 6
tahun sejumlah 47.582.226 jiwa(Indonesia, 2018). Sedangkan menurut(Riskesdas, 2018)
di dapatkan hasil prevalensi perkembangan anak usia 3-6 tahun di Indonesia dengan
jumlah 88,3%. Sedangkan data (Riskesdas, 2013)didapatkan hasil prevalensi
pertumbuhan dan perkembangan anak sejumlah 62,0%. Anak usia prasekolah memiliki
karakteristik pada masa tersebut. Usia prasekolah adalah periode yang sangat penting
untuk menentukan kualitas kehidupan di masa dewasa nantinya(Irmilia et al., 2015).
Tumbuh kembang anak usia prasekolah secara normal mampu melakukan
aktivitas motorik, bahasa dan kognitif dengan baik,kemampuan menolong diri sendiri,
sosial emosi, dan moral dengan baik(Latifah, Alfiasari, & Hernawati, 2017).Gangguan
psikologi pada anak dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain kurangnya
bersosialisasi di lingkungan, kurang inisiatif pada sesuatu hal, kurangnya bergaul, anak
cenderung lebih menarik diri, banyak diam karena takut untuk melakukan sebuah
tindakan dan pengaruh penggunaan gadged karena anak lebih memilih pasif untuk
bermain dengan teman sebaya hal ini menandakan adanya masalah psikososial pada
anak(Pagestuti, 2017). Apabila masalah tersebut berlangsung secara terus menerus akan
berdampak kurang baik untuk perkembangan kepribadian anak, masalah psikososial pada
anak yang berbahaya pada tahap ini adalah tidak tersalurkannya energi yang mendorong
anak untuk lebih aktif dan mempunyai tingkat inisiatif tinggi untuk memenuhi
keinginannya(Saputro & Talan, 2017).
Gadged adalah media yang digunakan sebagai sarana komunikasi modern.
Gadged dapat juga mempengaruhi perkembangan anak, terutama dalam pengembangan
interaksi sosial. Interaksi sosial dapat diartikan sebagai hubungan yang terjadi dalam
kelompok individu yang saling berhubungan baik dalam komunikasi maupun aksi sosial
(Pebriana, Hana, 2017). Untuk itu keluarga merupakan tempat penting untuk mengatasi
atau menstimulasi tumbuh kembang anak. Keluarga juga diharapkan untuk memberikan
kegiatan yang mampu menstimulasi perkembangan anak serta dapat mengontrol,
mengawasi dan membatasi anak ketika menggunakan gadget di rumah (Pagestuti, 2017).
Keluarga adalah dua orang atau lebih yang disatukan oleh ikatan-ikatan
kebersamaan dan ikatan emosional dan yang mengidentifikasikan diri mereka sebagai
bagian dari keluarga(Pangesti & Agussafutri, 2017). Peran keluarga dalam perkembangan
psikososial anak prasekolah yaitu melibatkan anak dalam melakukan kegiatan sederhana
di rumah misalnya menyapu, membereskan tempat tidur dan melipat pakaian bersih.
Berikan pujian atas keberhasilan yang dicapai oleh anak(Irmilia et al., 2015).
Terapi keluarga adalah perlakuan atau pengobatan yang di tujukan pada
penyembuhan kondisi patologis, yang ditujukan pada kelompok individu yang mencakup
ayah, ibu, anak (Kartini, 2017). Terapi keluarga dapat dilakukan dengan cara pemeragaan
: yaitu memperagakan ketika masalah itu muncul, homework : yaitu mengumpulkan
anggota keluarga dan anak prasekolah untuk berkomunikasi,family approach : cara
mendekatkan diri dengan anggota keluarga yang lain secara nonverbal, genogram : cara
yang bermanfaat untuk mengumpulkan dan mengorganisasi informasi tentang keluarga,
tekhnik modifikasi tingkah laku : pengkajian dengan pendekatan perilaku (Kartini, 2017).

2. TUJUAN
A. TUJUAN UMUM
Pemberian asuhan keperawatan keluarga dengan anak usia prasekolah
B. TUJUAN KHUSUS
a. Menggambarkan konsep teori anak usia prasekolah dan keluarga pada asuhan
keperawatan keluarga dengan anak usia prasekolah
b. Menggambarkan asuhan keperawatan keluarga dengan anak usia prasekolah
3. MANFAAT
Adapun manfaat dari pemuatan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan bagi
pembaca tentang asuhan keluarga dengan anak usia prasekolah
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Anak Usia Prasekolah


1. Anak Usia Prasekolah
a. Definisi
Anak prasekolah adalah anak yang berumur antara 3-6 tahun, pada masa
ini anak-anak senang berimajinasi dan percaya bahwa mereka memiliki kekuatan.
Pada usia prasekolah, anak membangun kontrol sistem tubuh seperti kemampuan
ke toilet, berpakaian, dan makan sendiri (Potts & Mandeleco, 2012).
Menurut Montessori (dalam Noorlaila 2010), bawa usia 3-6 tahun anak-
anak dapat diajari menulis, membaca, dan belajar mengetik. Usia prasekolah
merupakan kehidupan tahun-tahun awal yang kreatif dan produktif bagi anak-
anak.
b. Ciri-ciri Anak Prasekolah
Patnomodewo (2010) mengemukakan ciri-ciri anak prasekolah (3- 6tahun)
yang biasanya ada di TK meliputi aspek fisik, emosi, sosial, dan kognitif anak.
Ciri fisik anak prasekolah dalam penampilan maupun gerak gerik yaitu umumnya
anak sangat aktif, mereka telah memiliki penguasaan (kontrol) terhadap tubuhnya.
Ciri sosial anak prasekolah biasanya bersosialisasi dengan orang
disekitarnya. Umumnya anak pada tahap ini memiliki satu atau dua sahabat,
kadang dapat berganti, mereka mau bermain dengan teman.
Ciri emosional anak prasekolah yaitu cenderung mengekspresikan
emosinya engan bebas dan terbuka. Sikap marah sering diperlihatkan oleh anak
pada usia tersebut, dan iri hati sering terjadi.
Ciri kognitif anak prasekolah ialah terampil dalam bahasa. Sebagian besar
mereka senang berbicara, khususnya dalam kelompoknya. Sebaiknya anak diberi
kesempatan untuk bicara. Sebagian mereka perlu dilatih untuk menjadi pendengar
yang baik.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
Wong (2009) menyebutkan terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi
perkembangan, yaitu:
a. Keturunan
Karakteristik yang diturunkan mempunyai pengaruh besar pada
perkembangan. Jenis kelamin anak, yang ditentukan oleh seleksi acak pada waktu
konsepsi, mengarahkan pola pertumbuhan dan perilaku orang lain terhadapa anak.
Kebanyakan karakteristik fisik termasuk pola dan bentuk gambaran, bangun
tubuh, dan keganjilan fisik, diturunkan dan dapat mempengaruhi cara
pertumbuhan dan integrasi anak dengan lingkungannya.
b. Faktor Neuroendokrin
Kemungkinan semua hormon mempengaruhi pertumbuhan dalam
beberapa cara. Tiga hormon yaitu hormon pertumbuhan, hormon tiroid, dan
androgen, ketika diberikan pada individu yang kekurangan hormon ini,
merangsang anabolisme protein dan karenanya menghasilkan elemen esensial
untuk pembangunan protoplasma dan jaringan bertulang.
c. Nutrisi
Nutrisi mungkin merupakan satu-satunya pengaruh paling penting pada
pertumbuhan. Selama masa bayi dan kanak-kanak, kebutuan terhadap kalori
relatif besar, seperti yang dibuktikan oleh peningkatan tinggi dan berat badan.
Pengaruh nutrisi juga baik mempengaruhi perkembangan, terutama untuk
perkembangan kognitif anak, untuk perkembangan IQ anak.
d. Hubungan Interpersonal
Hubungan dengan orang terdekat memainkan peran penting dalam
perkembangan, terutama dalam perkembangan emosi, intelektual, dari
kepribadian. Melalui individu ini anak belajar untuk mempercayai dunia dan
merasa aman untuk menjelajahi hubungan yang semakin luas.
e. Tingkat Sosioekonomi
Tingkat sosioekonomi keluarga anak mempunyai dampak signifikan pada
pertumbuhan dan perkembangan. Pada semua usia anak dari keluarga kelas atas
dan menengah mempunyai tinggi badan lebih dari anak dari keluarga dengan
strata sosioekonomi rendah. Keluarga dari kelompok sosioekonomi rendah
mungkin kurang memiliki pengetahuan atau sumber daya yang diperlukan untuk
memberikan lingkungan yang aman, menstimulasi dan kaya nutrisi membantu
perkembangan optimal anak.
f. Penyakit
Perubahan pertumbuhan dan perkembangan adalah salah satu manifestasi
dalam sejumlah gangguan herediter. Gangguan pertumbuhan terutama terlihat
pada gangguan skeletal.
g. Bahaya Lingkungan
Bahaya dilingkungan adalah sumber kekhawatirkan pemberi asuhan
kesehatan dan orang lain yang memperhatikan kesehatan dan keamanan. Sebagai
contoh anak-anak yang tinggal di daerah industri, dari segi kesehatan anak akan
menghirup udara yang kurang bersih karena udara sudah tercemar oleh asap-asap
pabrik menyebabkan anak menjadi jarang keluar rumah dan sulit untuk bertemu
teman-teman sebaya.
h. Stress Pada Masa Kanak-Kanak
Stress adalah ketidakseimbangan antara tuntutan lingkungan dan sumber
koping individu yang menganggu ekuilibrium individu tersebut. Meskipun semua
anak mengalami stres, beberapa anak muda tampak lebih rentan dibandingkan
yang lain.
i. Pengaruh Media Massa
Media dapat memberikan pengaruh besar pada perkembangan anak, tidak
diragukan lagi bahwa media memberikan anak suatu cara untuk memperluas
pengetahuan mereka tentang dunia tempat mereka hidup dan berkontribusi untuk
mempersempit perbedaan antar kelas. Citra perilaku berisiko yang ditampilkan
oleh media dapat berperan dalam membentuk atau menguatkan persepsi anak
tentang lingkungan sosial mereka. Anak-anak masa kini cenderung memilih
media dan figure olahraga sebagai model peran ideal mereka, sedangkan di masa
lalu mayoritas anak memilih orang tua atau wali orang tua mereka sebagai orang
yang paling ingin mereka contoh.
3. Perkembangan Psikososial
a. Definisi
Menurut Bastable (Yuniartiningsih 2012) perkembangan psikososial
adalah proses penyesuaian psikologis dan sosial sejalan dengan perkembangan
seseorang sejak bayi sampai dewasa berdasarkan delapan tahap kematangan
psikologis dan sosial manusia. Periode awal dari usia prasekolah dimulai ketika
anak mulai menghadapi dunia yang baru dan tuntutan sosialisasi yang lebih
kompleks. Selama periode prasekolah, antara usia 3-6 tahun, mereka memikirkan
skema untuk diri mereka sendiri dalam menghadapi lingkungan sosial (Keliat,
2011).
Erik Erikson menyatakan bahwa pada usia 3-6 tahun, anak sedang dalam
tahapan perkembangan yang ketiga dari delapan tahap perkembangan. Di dalam
proses perkembangan anak terdapat masa-masa kritis, dimana pada masa tersebut
diperlukan suatu stimulasi yang berfungsi agar potensi si anak berkembang.
Perkembangan anak akan optimal jika terdapat interaksi sosial yang sesuai dengan
kebutuhan anak di berbagai tahap perkembangannya seperti aspek progesif
adaptasi terhadap ingkungan yang bersisfat kualitatif. Contoh dari perubahan
kualitatif ini adalah peningkatan kapasitas fungsional, dan penguasaan terhadap
beberapa keterampilan yang lebih kecil. Perubahan kualitatif yang dapat dilihat
untuk anak pra sekolah adalah anak ikut serta dalam percakapan dengan orang tua
mereka.
Selain itu Maslow mendefinisikan perkembangan sebagai peningkatan
keterampilan dan kapasitas anak untuk berfungsi secara bertahap dan terus
menerus. Jadi, yang dimaksud dengan perkembangan adalah suatu proses untuk
menghasilkan peningkatan kemampuan untuk berfungsi pada tingkat tertentu.
Oleh karena itu, perkembangan secara luas memperlihatkan keseluruhan proses
dari kemampuan yang dimiliki individu dan terlihat dalam kualitas kemampuan,
sifat, dan ciri-ciri yang baru (Yuniartiningsih, 2012).
b. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Psikososial
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan psikososial anak usia 3-6
tahun berdasarkan Santrock (2011) adalah:
1) Diri (Self)
Diri merupakan pemahaman seorang anak terhadap diri mereka sendiri,
tentang cara anak menggambarkan diri mereka. Dalam diri anak-anak usia 3-6
tahun berkembang beberapa pemahaman, yaitu:
a) Pemahaman diri
Pada maa kanak-kanak awal, anak berpikir bahwa diri mereka
dapat dijelaskan melalui banyak karakteristik material, seperti ukuran,
bentuk, dan warna. Selain itu, anakanak juga sering menggambarkan diri
mereka dalam bentuk aktivitas permainan.
b) Harga diri
Harga diri adalah bagian dari evaluasi konsep diri, penilaian yang
dibuat anak mengenai seberapa berharganya mereka. Harga diri pada masa
kanak-kanak awal bersifat tidak ada perbedaan ”saya baik” atau “saya
jahat”.
c) Pemahaman dan pengaturan emosi
Pemahaman dan pengaturan emosi akan meningkatkan
kemampuan sosial anak dan kemampuan untuk menjalin hubungan baik
dengan orang lain. Hal ini membantu anak dalam mengatur perilaku dan
mengungkapkan tentang perasaan-perasaan mereka.
2) Gender
Identitas gender adalah kesadaran yang berkembang pada masa kanak-
kanak awal bahwa seseorang adalah laki-laki atau perempuan. Identitas
gender melibatkan kesadaran gender seseorang, termasuk pengetahuan,
pemahaman dan penerimaan sebagai laki-laki atau perempuan.
(Santrock, 2011) menyatakan anak-anak sudah menunjukkan gambaran
bahwa mereka menghabiskan waktu bersama temanteman bermain berjenis
kelamin sama sejak anak usia sekitar 3 tahun. Dari 4-12 tahun gambaran
untuk bermain bersama dalam kelompok yang berjenis kelamin sama
meningkat, dan selama tahun-tahun sekolah dasar, anak-anak mengahabiskan
sebagian besar waktu luang mereka bersama anak-anak yang berjenis kelamin
sama.
3) Permainan
Permainan adalah sebuah aktivitas yang menyenangkan dengan terlibat
didalamnya, ketika fungsi serta bentuknya bervariasi. Bermain adalah
pekerjaan seorang anak, dan hal ini berkontribusi dterhadap seluruh aspek
perkembangan.
Menurut Rudiati (2010) yang bertujuan untuk menganalisa perbedaan
perkembangan psikososial anak di TK dengan playgroup dan tanpa playgroup
dan hasilnya terdapat perkembangan psikososial antara anak TK dengan
kelompok bermain dan tanpa kelompok bermain. Perkembangan psikosisal
anak TK dengan kelompok bermain berada dalam kategori baik sedangkan
anak TK tanpa kelompok bermain dalam kategoi kurang baik.
4) Pengasuh
Salah satu faktor dalam keluarga yang mempunyai peranan penting dalam
pembentukan perkembangan psikososial anak adalah praktik pengasuhan
anak. Keluarga adalah lingkungan yang pertama kali menerima kehadiran
anak.
5) Hubungan dengan anak lain
Hampir smua karakteristik aktivitas dan perilaku melibatkan anak lain.
Melalui bersaing dan membandingkan diri sendiri dengan anak lain, anak-
anak dapat menilai kompetensi fisik, sosial, kognitif, dan bahasa, serta dapat
memperoleh perasaan diri yang lebih realistis.
6) Media Elektronik atau Televisi
Banyak anak menghabiskan lebih banyak waktu didepan televisi daripada
bercakap-cakap dengan oangtuanya. Televisi adalah salah satu media masa
yang paling banyak mempengarhi perilaku anak-anak. Televisi dapat memiliki
efek negatif pada anak-anak karena, televisi menjadikan anak-anak
pembelajar pasif. Akan tetapi televisi dapat memberikan pengaruh positif
terhadap perkembangan anak, melalui program pendidikan yang akan
diberikan pada anak.
c. Perkembangan Psikososial Anak Usia Prasekolah 3-6 tahun
Banyak sebutan untuk anak usia 3-6 tahun ini. Beberapa nama diberikan untuk
masa kini menurut Yuniartiningsih (2012) adalah:
a) Preschool age yang menunjukkan bahwa harapan dan tekanan yang
diharapkan pada masa kini sangat berbeda dari yang akan dialami saat anak
masuk sekolah.
b) Pregang age anak mulai belajar pada hal-hal yang berkaitan dengan perilaku
sosial.
c) Exploratory age meperlihatkan minat anak untuk bertanya apa saja yang ada
disekitarnya.
d) Imitative age anak mulai mengikuti cara bicara atau perilaku apa saja yang
ada disekitarnya.
e) Creative age memperlihatkan bahwa setiap anak tampak lebih kreatif.
Erik Erikson menyakatan bahwa pada usia 3-6 tahun, anak sedang dalam
tahapan perkembangan yang ketiga dari delapan tahap perkembangan. Tahap
perkembangan tersebut disebut inisiatif vs rasa bersalah (Papalia, 2009).
Perkembangan inisiatif adalah perkembangan yang muncul dimana anak
mulai mendengarkan kata hati, ketika akan melakukan sesuatu, anak belajar
berfantasi dan hal ini menjadi dasar bagi anak untuk menjadi kreatif, dan
memiliki keinginan untuk melakukan sesuatu. Sebaliknya perkembangan rasa
bersalah adalah perasaan bersalah yang muncul ketika anak mengalami hambatan,
tidak mampu atau gagal dalam melakukan sesuatu (Santrock, 2011).
Anak usia pra sekolah mencoba untuk menjadi asertif selama berinteraksi
dengan orang lain dan lingkungan. Persetujuan dari orang lain akan meningkatkan
inisiatif. Jika tindakan anak usia pra sekolah tidak diizinkan atau tidak mendapat
persetujuan dari orang lain, maka akan timbul rasa bersalah (Christensen, 2009).
Gangguan pada perkembangan tahap inisiatif dapat menyebabkan anak
menjadi sulit belajar, pasif, kurang inisiatif, selalu takut mencoba hal yang baru,
dan terkadang mempunyai masalah dalam bergaul dengan teman-temannya.
Adanya permasalahan pada perkembangan tahap inisiatif dapat menyebabkan
anak menjadi sulit belajar, pasif, kurang inisiatif, selalu takut mencoba hal yang
baru, dan terkadang mempunyai masalah dalam bergaul dengan temantemannya.
d. Kompetensi Psikososial Anak Usia Prasekolah
Menurut Yuniartiningsih (2012) anak usia pra sekolah memiliki
perkembangan psikososial sebagai berikut:
1) Anak usia 3 tahun, memiliki kompetensi sebagai berikut:
a) Memahami dirinya sebagai seorang individu
b) Bermain dengan diri sendiri dan orang lain
c) Belajar berbagi mainan dengan teman sebaya
d) Tidak dapat berbagi tempat kerja
e) Menunggu giliran
f) Menyukai berpakaian
g) Menyukai humor sederhana
h) Menyukai permainan lantai
i) Bangga pada sesuatu dibuat sendiri
j) Membantu orang dewasa dengan aktivitas rumah
k) Berperan sebagai orang dan obyek
2) Anak usia 4 tahun, memiliki kompetensi sebagi berikut:
a) Masih melakukan permainan yang bersifat asosiatif tetapi mulai
melakukan permainan kerjasamaa dan saling memberi dan menerima.
b) Menunjukkan kesulitan berbagi tempat tetapi mulai memahami arti giliran
dan melakukan permainan sederhana dalam kelompok kecil.
c) Lebih senang bermain dengan orang lain. Mulai menawarkan segala
sesuatu kepada orang lain secara spontan.
d) Menunjukkan kemarahan tetapi mulai memperbaiki tindakan agresif.
e) Semakin mengerti tentang perilaku pengaturan diri.
f) Menunjukkan kemampuan yang lebih besar untuk mengendalikan
perasaan.
3) Anak usia 5 tahun, memiliki kompetensi sebagai berikut:
a) Menikmati permainan drama dengan anak-anak lain.
b) Bekerjasama dengan baik.
c) Memahami kekuatan penolakan terhadap orang lain.
d) Menyukai orang lain dan dapat bertindak dengan cara hangat dan empati.
e) Menunjukkan sedikit perilaku agresif secara fisik.
f) Dapat mengikuti permainan.
g) Berpakaian dan makan dengan sedikit pengawasan.
h) Memadankan dan memberikan nama pada 4 warna dasar.
4) Anak usia 6 tahun, memiliki kompetensi sebagi berikut:
a) Bermaksud menyenangkan orang tua dan orang dewasa lainnya dalam
kelompok keluarga.
b) Melindungi saudara kandung atau teman bermain yang lebih muda.
c) Bersemangat untuk berteman
d) Memiliki keterampilan sosial untuk memberi menerima dan berbagi.
e) Memiliki tingkah laku lebih mandiri.
f) Mempelajari hubungan antar benda.
e. Karakteristik Psikososial Anak Usia Prasekolah
Menurut Erikson pada tahap inisiatif versus rasa bersalah anak
menunjukkan karakteristik sebagai berikut:
1) Memiliki hubungan yang dekat dengan orang tua
2) Mengusai perasaan otonomi, dengan dukungan orangtua dalam imajinasi dan
aktivitas, dan anak berupaya menguasai perasaan inisiatif
3) Mengembangkan perasaan bersalah ketika orang tua menjadikan anak merasa
bahwa imajinasi dan aktivitasnya tidak dapat diterima.
4) Memiliki peran ansietas dan ketakutan ketika pemikiran dan aktivitasnya tidak
sesuai dengan harapan orangtua (Yuniartiningsih, 2012).
Sesuai dengan tugas perkembangannya anak usia 3-6 tahun memperlihatkan
karakteristik perilaku (Keliat, 2010) sebagai berikut:
1) Perilaku Inisiatif
a) Mengkhayal dan kreatif
Anak usia pra sekolah memiliki imajinasi atau khayalan yang aktif
dan keatif. Imajinasi atau khayalan anak usia prasekolah terjadi ketika
anak-anak sedang bermain.
b) Berinisiatif dengan benda disekitarnya
Bermain merupakan kegiatan anak yang utama. Ketika anak sudah
mulai bosan dengan manan yang dimilikinya anak berusaha untuk
mendapatkan objek permainan yang baru. Untuk menemukan objek
mainan yang baru, anak melihat di lingkungan sekitarnya apakah ada
objek atau benda lain yang dapat digunakan untuk bermain.
c) Belajar keterampilan fisik baru
Anak usia 3-6 tahun merupakan masa-masa dimana anak sedang
aktif. Pemanfatan gerak aktif ini memudahkan untuk belajar berbagai
macam keterampilan, terutama keterampilan secara fisik. Keterampilan
yang diberikan dapat diberikan ketika bermain dan keterampilan fisik baru
lebih menggunakan kemampuan motorik kasar anak, seperti melompat,
melempar, berdiri satu kaki (Nugroho, 2009).
d) Menikmati bermain dengan teman sebayanya
Anak-anak sering berkumpul bersama untuk bermain. Saling
menjalin hubungan satu sama lain, bertukar barang mainan yang mereka
miliki. Anak-anak pra sekolah terlibat dalam permainan asosiatif, dimana
anak terlibat dalam kegiatan yang terpisah, tetapi mereka masih dapat
berinteraksi dengan bertukar mainan atau mengomentari perilaku anak-
anak yang lain dan anak terlihat senang ketika bermain bersama
temantemannya.
e) Mengetahui hal benar dan salah, mengikuti aturan
Anak pra sekolah dapat mengetahui hal yang salah dan benar,
karena pada masa ini anak sudah mulai mengikuti perintah, nasihat, aturan
yang diberikan padanya.
f) Mengenal minimal 4 warna
Perkembangan otak pada anak prasekolah terjadi sangat cepat
berkaitan dengan hal tersebut, dengan mengenalkan warna warna dapat
membantu untuk perkembangan otak sebagai penyerapan daya ingat anak.
(Nugroho, 2009)
g) Merangkai kata-kata dalam bentuk kalimat
Perkembangan bahasa anak pra sekolah sudah mulai jelas, dan
dapat dimengerti. Anak mulai mencoba kosakata baru yang didapatdari
lingkungan sekitarnya,. Anak anak mulai menerapan kata-kata yang
didapatnya untuk berkomunikasi. (Papalia, 2009)
h) Mampu mengerjakan perkerjaan sederhana
Anak pra sekolah juga mulai dapat melakukan pekerjaan yang
sederhana. Berkaitan dengan gerak aktif anak, dapat diajarkan untuk
melakukan suatu pekerjaan yang sederhana, seperti mengajarkan anak
untuk membereskan piring dan gelas yang telah dipergunakan,
membereskan mainan yang telah digunakan (Nugroho, 2009).
i) Mengenal jenis kelamin
Anak usia 3-6 tahun mulai diajarkan untuk mengetahui perbedaan
jenis kelamin antara laki-laki dan perempuan. Jenis kelamin perlu
dikenalkan sejak dini untuk menghindari kebingungan jenis kelamin
(Papalia, 2009).
2) Perilaku Bersalah
a) Tidak percaya diri, malu untuk tampil didepan umum.
Pada masa usia pra sekolah, anak juga mengalami rasa tidak percaya diri,
malu untuk tampil. Jika anak tidak dibiasakan untuk tampil didepan
umum, anak cenderung untuk menjadi pemalu dan tertutup.
b) Pesimis tidak memiliki cita-cita
Pesimis merupakan pandangan negatif terhadap suatu hal. Anak merasa
tidak mampu melakukan hal yang sama dengan anak-anak lain, atau
menjadi bingung ketika ditanya sesuatu, selain itu anak lebih sering
menangis saat menghadapi permasalahan atau kesulitan kecil, menyerah
lebih cepat saat dihadapkan pada tantangan baru, kurang tekun berusaha
menyelesaikan sebuah permainan.
c) Takut salah menghadapi sesuatu
Rasa bersalah merupakan tahapan perkembangan psikosial anak usia 3-6
tahun. Pada saat yang sama anak-anak belajar bahwa untuk melakukan
sesuatu harus mendapatkan persetujuan agar tujuan yang diinginkan
tercapai. Namun, apabila tidak mendapatkan persetujuan, anak akan
diliputi rasa bersalah dan ketakutan.
d) Sangat membatasi aktivitasnya.
Sehingga terkesan malas dan tidak mempunyai inisiatif. Berhubungan
dengan rasa bersalah, pada saat anak diliputi rasa bersalah atau ketakutan
karena hal yang diinginkan tidak mendapatkan persetujuan, anak menjadi
membatasi aktivitasnya, sehingga anak terlihat tidak memiliki aktivitas.
e) Perilaku agresif
Perilaku agresif adalah perilaku bermusuhan yang ditujukan untuk
melukai atau menyakiti. Para psikologi mendefinisikan perilaku agresif
sebagai perilaku yang ditujukan untuk menyakiti atau menghancurkan.
Perilaku agresif secara verbal maupun fisik.
B. Konsep Keluarga
1. Pengertian keluarga
Keluarga adalah dua orang atau lebih yang disatukan oleh ikatan-ikatan
kebersamaan dan ikatan emosional yang mengidentifikasikan diri mereka sebagai
bagian dari keluarga. Definisi ini memasukkan juga keluarga besar yang hidup dalam
satu atau dua rumah tangga, pasangan yang hidup  bersama sebagai pasangan suami
istri, keluarga-keluarga tanpa anak, keluarga lesbian dan homoseks, keluarga-
keluarga dengan orang tua tunggal.
2. Tipe keluarga Tipe / bentuk
keluarga menurut Sudiharto dalam buku Asuhan keperawatan keluarga dengan
pendekatan keperawatan transkultural, adalah sebagai  berikut:
a. Keluarga Inti ( Nuclear Family) adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan
anak-anak.
b. Keluarga Besar ( Extended Family) adalah keluarga inti ditambah dengan sanak
saudara, misalnya nenek, kakek, keponakan, saudara sepupu, paman, bibi dan
sebagainya.
c. Keluarga Berantai (Serial Family) adalah keluarga yang terdiri dari wanita dan
pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.
d. Keluarga duda atau janda (Singel Family) adalah keluarga yang terjadi karena
perceraian atau kematian.
e. Keluarga berkomposisi ( Composite Family) adalah keluarga yang  perkawinanya
berpoligami dan hidup secara bersama.
f. Keluarga Kabitas (Cahabitation Family) adalah dua orang menjadi satu tanpa
pernikahan tetapi membentuk suatu keluarga.
3. Struktur keluarga
Struktur keluarga menurut Drs. Nasrul Effendy dalam buku Dasar-dasar
Keperawatan Kesehatan Masyarakat, edisi 2, adalah :
a. Patrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah.
b. Matrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu.
c. Matrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah
istri.
d. Patrilokal adalah pasangan suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah
suami.
e. Keluarga kawinan adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi  pembinaan
keluarga, dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena
adanya hubungan dengan suami atau istri.
4. Peran keluarga
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat,
kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu.
Peranan individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari
keluarga, kelompok dan masyarakat.
a. Peran Formal
Adalah peran yang nampak jelas dan bersifat eksplisit yaitu  peran
berdasarkan posisi setiap kandungan struktur peran keluarga, yaitu :
1) Peranan Ayah :
Sebagai suami dan ayah dari anak-anak,  berperan sebagai pencari nafkah,
pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai
anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari
lingkungannya.
2) Peran Ibu :
Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya,
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DIAN HUSADA MOJOKERTO

Jln Raya Gemekan Sooko Kabupaten Mojokerto

FORMAT PENGKAJIAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

I. IDENTITAS UMUM KELUARGA


a. Identitas Kepala Keluarga

Nama : Bpk. Dedy Ary S Pendidikan : SLTA


Umur : 32 tahun Pekerjaan : Wirawasta
Agama : Islam Alamat : Dsn. Kedung Bendo, Gemekan
Suku : Jawa No Tlp :-

b. Komposisi Keluarga

No Nama L/P Umur Pendidikan Pekerjaan Keterangan


1 Dedy Ary S L 32 thn SLTA Wiraswasta Kepala Keluarga
2 Riska Indana Z P 31 thn S1 Perangkat Istri
Desa
3 M. Darel Akila S L 5 thn TK A Prasekolah Anak Pertama
4 M. Zafran S L 2,5 Belum - Anak Kedua
thn Sekolah

a. Genogram
= Laki-laki
= Perempuan

b. Type Keluarga
(  ) Keluarga inti ( ) Keluarga besar
( ) Janda / duda ( ) Lain-lain
c. Sifat Keluarga
1. Siapa pengambilan Keputusan didalam keluarga
( ) Ayah (  ) Bersama-sama
( ) Ibu
2. Bagaimana kebiasaan tidur/istirahat keluarga sehari-hari
( ) Tidur malam saja (  ) Tidur siang dan malam
( ) Tidur siang saja
3. Apakah mempunyai kebiasaan rekreasi saat memanfaat waktu luang anggota keluarga
(  ) Ya , sebutkan berpa kali selama sebulan :2 kali
( ) Tidak
4. Apakah keluarga punya kebiasaan untuk selalu makan bersama keluarga
( ) Ya
( ) Tidak
5. Status Sosial Ekonomi Keluarga
1) Total pendapatan keluarga per bulan :
( ) Dibawah Rp. 1.000.000,-
( ) Rp. 1.000.000,- s/d Rp. 2.000.000,-
( ) Rp. 2.000.000,- s/d Rp. 3.000.000,-
(  ) Di atas dari Rp. 3.000.000,-
2) Apakah penghasilan keluarga mencukupi untuk biaya sehari – hari ?
(  ) Ya ( ) Tidak
Bila tidak apa yang dilakukan keluarga : __________________
3) Apakah keluarga mempunyai tabungan ?
( ) Ya (  ) Tidak
4) Apakah ada anggota keluarga yang membantu keuangan keluarga ?
( ) Ada (  ) Tidak
Bila ada, siapa : Anak dan mertua
5) Siapa yang mengelola keuangan dalam keluarga ?
( ) Ayah (  ) Ibu ( ) Lain - lain
6. Suku (kebiasaan kesehatan terkait suku bangsa)
- Liwetan untuk ibu hamil saat gerhana
- Ada bancaan saat usia kehamilaan 3 dan 7 bulan
- Tahlilan untuk orang meninggal

7. Agama (kebiasaan kesehatan terkait agama)


 Acara tiga bulanan saat kehamilan yang bertujuaan ucapan rasa syukur atas
terdengarnya detak janin untuk pertama kalinya yang dilakukan dengan pengajian
serta pembacaan doa-doa
 Acara tujuh bulanan saat kehamilan yang bertujuan di perlancarkan sampai ke
proses persalinan dilakukan dengan pengajian serta pembacaan doa-doa

8. Aktivitas Rekreasi
1) Kebiasaan rekreasi keluarga
( ) Tidak tentu ( ) 1 kali sebulan
(  ) 2 kali sebulan ( ) 3 kali sebulan
( ) Lain – lain sebutkan : _______________________________
2) Penggunaan waktu senggang
(  ) Nonton TV ( ) Mendengarkan radio
( ) Membaca ( ) Nonton bioskop
( ) Lain – lain sebutkan : bersih-bersih rumah

II. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


a. Tahap perkembangan keluarga saat ini (ditentukan dengan anak tertua):
 Normal sesuai umurnya, imunisasi lengkap
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dan kendalanya:
 Tidak ada
c. Riwayat kesehatan keluarga inti :
a) Riwayat kesehatan keluarga saat ini:
 Anak pilek
b) Riwayat penyakit keturunan:
 Tidak ada
c) Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga
No Nama Umur BB Keadaan Imunisasi Masalah Tindakan Yang Telah
Kesehat (BCG/Polio/DP Kesehata Dilakukan
an T/ n
HB/Campak)
1 Riska 31 70 Sehat Tidak diketahui Darah Konsumsi air kacang
Indana rendah hijau dan minum obat
Z penambah darah
2 M. 5 16 Sehat Lengkap Panas, Dibawa ke bidan
Darel batuk,
Akila S pilek
3 M. 2,5 13 Sehat Lengkap Panas, Dibawa ke bidan
Zafran batuk,
S pilek
d) Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan
 Bidan
e) Riwayat keluarga sebelumnya
 Tidak ada

III. PENGKAJIAN LINGKUNGAN


1. Karakteristik Rumah
1) Jenis rumah
(  ) permanen ( ) Semi permanen ( ) Non permanen
2) Luas bangunan rumah: 12 x 9 m2
3) Status kepemilikan rumah :
(  ) Milik pribadi ( ) Sewa bulanan
( ) Kontrakan ( ) Lain-lain :..................................
4) Atap rumah
(  ) Genting ( ) Seng/Asbes
( ) Sirap/atap ( ) Lain-lain : ................................
5) Ventilasi rumah :
(  ) Ada ( ) Tidak
6) Bila Ada berapa luasnya
( ) > 10% luas lantai ( ) < 10% luas lantai
7) Apakah cahaya dapat masuk rumah pada siang hari
(  ) Ya ( ) Tidak
8) Penerangan rumah
(  ) Listrik ( ) Petromak
( ) Lampu tempel ( ) Lain - lain
9) Lantai rumah :
( ) Keramik ( ) Ubin ( ) Tanah
( ) Papan ( ) Plaster
10) Bagaimana kondisi kebersihan rumah secara keseluruhan
(  ) Bersih ( ) Banyak lalat ( )Berdebu
( ) Sampah bertebaran ( ) Banyak lawa-lawa ( ) Lain-lain

2. Denah Rumah

Dapur Kamar Kamar


mandi tidur T
dan
e
kamar
r
mandi Ruang tamu a
Kamar s
tidur

3. Pengelolaan Sampah
1) Apakah keluarga mempunyai tempat pembuangan sampah
(  ) Ya ( ) Tidak
2) Bagaimana pengelolaan sampah rumah tangga
( ) Dibuang di got/ sungai (  ) Diambil petugas
( ) Ditimbun ( ) Dibakar ( ) Lain-lain :
4. Sumber Air
1) Sumber air yang diguankan oleh keluarga:
(  ) Sumur gali ( ) Pompa listrik ( ) Pompa tangan
( ) Sungai ( ) Membeli ( ) Lain-lain: .............
2) Sumber air minum yang digunakan oleh keluarga
(  ) Sumur gali ( ) Pompa listrik ( ) Pompa tangan
( ) Sungai ( ) PAM ( ) Air isi ulang
5. Jamban Keluarga
1) Apakah keluarga mempunyai WC sendiri
(  ) Ya ( ) Tidak
2) Bila ya apa jenis jamban keluarga
( ) Leher angsa ( ) Cemplung ( ) Lain – lain ______
3) Beberapa jarak antara sumber air dengan penampungan tinja ?
( ) < 10 meter ( ) > 10 meter
6. Pembuangan Air Limbah
Apakah keluarga mempunyai saluran pembuangan air limbah (air kotor) ?
(  ) Ya, bagaimana kondisinya : lancar tidak tersumbat
( ) Tidak, dimana pembuangannya _________________________________
7. Fasilitas Sosial dan Fasilitas Kesehatan
1) Adakah perkumpulan sosial dalam kegiatan di masyarakat setempat ?
( ) Tidak
(  ) Ada, apa jenisnya istiqosah, PKK
2) Adakah fasilitas kesehatan di masyarakat
( ) Tidak
(  ) Ada, apa jenisnya : bidan desa
3) Apakah keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan tersebut ?
( ) Tidak
(  ) Ada, apa alasannya : sering datang karena sudah di fasilitasi oleh desa
4) Apakah fasilitas kesehatan yang ada dapat terjangkau oleh keluarga dengan kendaraan
umum ?
( ) Bila ya dengan kendaraan apa : motor
( ) Bila tidak bagaimana cara mengatasinya
8. Sarana komunikasi dan transportasi
1) Sarana komunikasi apa ang digunakan oleh keluarga untuk berkomunikasi :
( ) Telepon rumah (  ) Hp
2) Sarana Transportasi yang digunakan keluarga untuk beraktifitas sehari-hari
( ) Sepeda (  ) Sepeda Motor ( ) Mobil
( ) Lain-lain : ...........................

9. Fasilitas hiburan
Fasilitas hiburan yang ada dirumah:
(  ) Televisi ( ) Radio
( ) Tape Recorder ( ) VCD/DVD ( ) Lain-lain:HP

10. Mobilitas Geografis keluarga: dikategorikan sebagai penduduk yang menetap


11. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
- Jarang berinteraksi
12. Sistem pendukung keluarga
 Keluarga besar
IV. STRUKTUR KELUARGA
a. Pola/cara komunikasi keluarga: menggunakan kalimat non verbal saat berbicara
b. Struktur kekuatan keluarga: istri
c. Struktur peran (peran masing/masing anggota keluarga):
 Ayah : mencari nafkah
 Ibu : sebagai ibu rumah tangga
 Anak : menjalankan peran anak sesuai tumbuh kembang
d. Nilai dan norma keluarga:
 Mematuhi aturan yang telah disepakati
 Menggunakan dan merawat fasilitas keluarga dengan tertib
 Setiap anggota keluarga melaksanakan hak dan kewajibannya
V. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi afektif
Tidak ada
b. Fungsi sosialisasi
a) Kerukunan hidup dalam keluarga:
Rukun tapi tidak sampai menimbulkan pertikaian yang sangat besar
b) Interaksi dan hubungan dalam keluarga
Interaksi dalam keluarga sangat harmonis
c) Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan
keseluruhan
d) Kegiatan keluarga waktu senggang
Bersantai dirumah
e) Partisipasi dalam kegiatan social
-mengikuti kegiatan sosial
c. Fungsi perawatan kesehatan
 Baik
d. Fungsi reproduksi
a) Perencanaan jumlah anak : 2
b) Akseptor : Ya yang digunakan IUD lamanya 1,5 thn
c) Akseptor: Belum………, alasannya: ……………………………………………….
d) Keterangan lain : ……………………………………………………………………
e. Fungsi ekonomi
a) Upaya pemenuhan sandang pangan :
b) Pemanfaatan sumber dimasyarakat: -
VI. STRES DAN KOPING KELUARGA
a. Stressor jangka pendek : sakit
b. Stressor jangka panjang : -
c. Respon keluarga terhadap stressor : keluarga tidak terlalu panik tapi tetap memberikan
perhatian
d. Strategi koping : memberikan perhatian lebih terhadap anggota keluarga yang sakit dan
memastikan anggota keluarga yang lain tidak tertular dan selalu berfikir positif
e. Strategi adaptasi disfungisonal : -
VII.KEADAAN GIZI KELUARGA
a. Pemenuhan gizi : saat ini pemenuhan gizi pada anggota keluarga sudah terpenuhi
b. Upaya lain : -
VIII. HARAPAN KELUARGA
a. Terhadap masalah kesehatannya : diharapkan kedepannya keluarga jauh lebih sehat dan
dihindarkan dari segala macam penyakit
b. Terhadap petugas kesehatan yang ada : diharapkan agar petugas kesehatan yang ada saat
ini bisa berkeja lebih baik lagi dan bisa bermanfaat bagi sekitar

IX. PEMERIKSAAN FISIK

No VARIABEL NAMA ANGGOTA KELUARGA


Tn. Ny. Riska An. An.
1 Riwayat penyakit saat ini Hipotensi
2 Keluhan yang dirasakan Sering
merasa
pusing saat
beraktivitas
berlebihan,
nafsu
makan
menurun
3 Tanda dan gejala Sering
pusing
4 Riwayat penyakit sebelumnya -
5 Tanda-tanda vital TD : 90/60
RR : 18
kali
prmenit
Suhu : 36,5
Nadi : 105
6 Sistem Kardiovaskuler Tidak
dikaji
7 Sisteam Respirasi Tidak
dikaji
8 Sistem GI Tract Tidak
dikaji
9 Sistem Persyarafan Tidak
dikaji
10 Sistem Muskuloskeletal Tidak
dikaji
11 Sistem Genetalia Tidak
dikaji

X. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA


1. Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga
1) Ayah : tidak ada
2) Ibu : tidak ada
3) Anak : panas, batuk, pilek
2. Keluarga berencana : IUD 1,5 tahun
3. Imunisasi : lengkap
4. Tumbuh kembang
1) Pemeriksaan tumbuh kembang anak
a) Anak I : tumbuh dan berkembang sesuai usia
b) Anak II: tumbuh dan berkembang sesuai usia
c) dll
2) Pengetahuan orang tua terhadap tumbuh kembang anak : -

XI. PEMERIKSAAN FISIK KELUARGA


1. Pemeriksaan fisik Bapak …
1) Keadaan umum : Tidak dikaji
2) Kesadaran : Tidak dikaji
3) Tanda-tanda vital : Tidak dikaji
1. TD : -
2. N : -
3. RR : -
4. S : -
4) Kepala : Tidak dikaji
1. Rambut : -
2. Mata : -
3. Hidung : -
4. Telinga : -
5. Mulut : -
5) Dada / Thorax : Tidak dikaji
1. I : -
2. P : -
3. P : -
4. A : -
6) Perut / Abdomen : Tidak dikaji
1. I : -
2. A : -
3. P : -
4. P : -
7) Genetalia / Anus : Tidak dikaji
8) Ekstremitas : Tidak dikaji
2. Pemeriksaan fisik Ibu …….
1) Keadaan umum : tampak lemas
2) Kesadaran : compos mentis
3) Tanda-tanda vital :
1. TD : 90/60 mmHg
2. N : 105
3. RR : 18 kali
4. S : 36,5
4) Kepala :
1. Rambut : bersih
2. Mata : konjungtiva nampak pucat, sklera putih
3. Hidung : bersih
4. Telinga : bersih
5. Mulut : bersih
5) Dada / Thorax : Tidak dikaji
1. I:-
2. P:-
3. P:-
4. A:-
6) Perut / Abdomen : Tidak dikaji
1. I:-
2. A:-
3. P:-
4. P:-
7) Genetalia / Anus : Tidak dikaji
8) Ekstremitas : normal
3. Pemeriksaan fisik Anak 1
1) Keadaan umum : bersih dan aktif
2) Kesadaran : compos mentis
3) Tanda-tanda vital :
1. TD : 90/60 mmHg
2. N : 115
3. RR : 28
4. S : 38,4
4) Kepala :
1. Rambut : bersih
2. Mata : konjungtiva merah muda, sklera putigh
3. Hidung : terdapat sekret
4. Telinga : bersih
5. Mulut : mukosa bibir kering
5) Dada / Thorax : Tidak dikaji
1. I:-
2. P:-
3. P:-
4. A:-
6) Perut / Abdomen : Tidak dikaji
1. I:-
2. A:-
3. P:-
4. P:-
7) Genetalia / Anus : Tidak dikaji
8) Ekstremitas : normal
4. Pemeriksaan fisik Anak 2
a. Keadaan umum : bersih dan aktif
b. Kesadaran : compos mentis
c. Tanda-tanda vital :
1. TD : 80/60 mmHg
2. N : 110
3. RR : 30
4. S : 37,9
d. Kepala :
1. Rambut : bersih
2. Mata : konjungtiva merah muda, skelra putih
3. Hidung : terdapat sekret
4. Telinga : bersih
5. Mulut : bersih
e. Dada / Thorax : Tidak dikaji
1. I:-
2. P:-
3. P:-
4. A:-
f. Perut / Abdomen : Tidak dikaji
1. I:-
2. A:-
3. P:-
4. P:-
g. Genetalia / Anus : tidak dikaji
h. Ekstremitas : normal

DAFTAR MASALAH

N DATA ETIOLOGI PROBLEM


O
1 DS : Komplekssitas program Manajemen
- Ibu mengatakan sering merasa perawatan/pengobatan Kesehatan Keluarga
pusing saat melakukan aktivitas Tidak Efektif
berlebih
- Ibu mengatakan kondisi kedua
anaknya batuk, pilek dan panas
karna sedang musimnya
DO :
- Ibu tampak lemas dan pucat
- TTV ibu :
TD : 90/60 mmHg
N : 105
RR : 18 kali
S : 36,5

DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN

No. Diagnosa Perawatan TTD

1 Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif


No. Diagnosa Perawatan TTD

(D.0115)

SKORING MASALAH
Diagnosa Keperawatan :
- Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif (D.0115)
No Kriteria Nilai Bobot Scoring Pembenaran
1 Sifat Masalah 1 3
 Kurang/tidak sehat 3
 Ancaman Kesehatan 2
 Krisis atau sejahtera 1

2 Kemungkinan masalah 2 2
dapat diubah
 Mudah 2
 Sebagian 1
 Tidak dapat 0

3 Potensial masalah dapat 1 2


dicegah
 Tinggi 3
 Cukup 2
 Rendah 1

4 Menonjolnya masalah 1 0
 Masalah berat, harus 2
segera ditangani
 Ada masalah, tetapi 1
tidak perlu segera
ditangani 0
 Masalah tidak dirasakan

INTERVENSI KEPERAWATAN

Diaknosa Tujuan
Intenverensi
Keperawatan TUM TUK
Manajemen Kesehatan fisik Kemampuan Observasi
Kesehatan Keluarga anggota menjelaskan  Identifikasi respon
Tidak Efektif keluarga masalah emosional terhadap kondisi
(D.0115) meningkat, kesehatan yang saat ini
kesehatan dialami  Identifikasi beban prognosis
mental anggota meningkat, secara psikososial
keluarga aktivitas keluarga  Identifikasi pemahaman
meningkat, mengatasi tentang keputusan
aktivitas fisik masalah perawatan setelah pulang
anggota kesehatan tepat  Identifikasi kesesuaian
keluarga meningkat, antara harapan pasien,
meningkat, verbalisasi keluarga, dan tenaga
imunisasi kesulitan kesehatan
anggota menjalankan Terapeutik
keluarga perawatan yang  Dengarkan masalah,
meningkat, ditetapkan perasaan, dan pertanyaan
kejadian infeksi menurun. keluarga
anggota (L.12105)  Terima nilai-nilai keluarga
keluarga dengan cara yang tidak
menurun menghakimi
(L.12108)
 Diskusikan rencana medis
dan perawatan
 Fasilitasi pengungkapan
perasaan antara pasien dan
keluarga atau antara
anggota keluarga
Edukasi
 Informasikan kemajuan
pasien secara berkala
 Informasikan fasilitas
perawatan kesehatan yang
tersedia
(I.09260)

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Diagnosa
Tanggal Implementasi Evaluasi
keperawatan
4 juni Manajemen  Mengidentifikasi S:
2021 Kesehatan respon emosional  Ibu mengatakan
12.00 Keluarga Tidak terhadap kondisi sudah memahami
Efektif (D.0115) saat ini tentang cara
 Mengidentifikasi merawat keluarga
beban prognosis dengan hipotensi
secara psikososial dengan cara
 Mengidentifikasi memperhatikan
pemahaman diet dan pola tidur
tentang keputusan O :
perawatan setelah  Keluarga dapat
pulang mengungkapkan
 Mengidentifikasi kembali cara
kesesuaian antara merawat keluarga
harapan pasien, hipotensi dengan
keluarga, dan memperhatikan
tenaga kesehatan diet dan pola
 Mendengarkan tidurnya
masalah, perasaan, A : Masalah Teratasi
dan pertanyaan P : Intervensi dihentikan
keluarga
 Menerima nilai-
nilai keluarga
dengan cara yang
tidak menghakimi
 Mendiskusikan
rencana medis dan
perawatan
 Memfasilitasi
pengungkapan
perasaan antara
pasien dan
keluarga atau
antara anggota
keluarga
 Menginformasikan
kemajuan pasien
secara berkala
 Menginformasikan
fasilitas perawatan
kesehatan yang
tersedia

BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Anak prasekolah adalah anak yang berumur antara 3-6 tahun, pada
masa ini anak-anak senang berimajinasi dan percaya bahwa mereka
memiliki kekuatan. Pada usia prasekolah, anak membangun kontrol sistem
tubuh seperti kemampuan ke toilet, berpakaian, dan makan sendiri (Potts
& Mandeleco, 2012).
Keluarga adalah dua orang atau lebih yang disatukan oleh ikatan-
ikatan kebersamaan dan ikatan emosional yang mengidentifikasikan diri
mereka sebagai bagian dari keluarga. Definisi ini memasukkan juga
keluarga besar yang hidup dalam satu atau dua rumah tangga, pasangan
yang hidup  bersama sebagai pasangan suami istri, keluarga-keluarga
tanpa anak, keluarga lesbian dan homoseks, keluarga-keluarga dengan
orang tua tunggal.
2. Saran
Saya senantiasa mengharapkan kritik dan saran yang membangun
guna penyempurna makalah selanjutnya, selain itu penulis juga
menyarankan kepada rekan-rekan calon perawat dan perawat untuk
memahami peran dan fungsi perawat sehingga kita dapat menjalankan
tugas dengan baik tanpa menyalahi aturan yang sudah ditemukan.

DAFTAR PUSTAKA
Arlina. 2012. Keluarga Anak Usia Sekolah. Diakses pada tanggal 1 Juli 2021 di
http:/www.scribd
Agustiansyah, Tri A. 2009. Asuhan Keperawatan keluarga Pasangan Baru Menikah
dengan Masalah KB. Dimuat dalam http://ners86.wordpress.com/2009/03/30/asuhan-
keperawatan- keluarga/
Friedman, M., Marilyn. 1998. Family Nursing : Research, Theory & Practice. USE :
Appleton And Lange.
 _______.com/tika_arlina/d/50136705-Keluarga-Anak-Usia-Sekolah

Anda mungkin juga menyukai