Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH TUGAS KWU

“UD. VANDIAZ”

Nama Anggota Kelompok


1. Kiki Aprilia Mardiani
2. Shike Yolandyta
3. Devi Intan
4. Deni Saba
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perusahaan perseorangan atau usaha dagang (UD), merupakan bentuk usaha yang paling
sederhana karena pengusahanya hanya satu orang, yang dimaksud dalam pengusaha disini
adalah orang yang memiliki perusahaan. Sumber hukum dalam usaha ini adalah kebiasaan
dan yurisprudensi, karena belum terdapat pengaturan yang resmi dalam undang-undang
yang khusus mengatur tentang usaha dagang. Namun, dalam praktek usahanya di
masyarakat telah diakui keberadaannya.

B. Rumusan Masalah
1. Komoditas yang diproduksi
2. Konsumen produk
3. Pasar yang dituju apakah grosir atau eceran
4. Jumlah modal pertama kali
5. Peralatan yang dibutuhkan
6. Tujuan pemasaran
7. Kendala yang dihadapi
8. Kiat-kiat memasarkan usaha
9. Omset yang dihasilkan sekali produksi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Profil Usaha
1. Nama Usaha : UD. Vandias
2. Nama Pemilik : Bapak Samsi
3. Alamat : Jalan Kedungkuali Gang 3, Kranggan, Miji, Kota Mojokerto
4. Jenis Usaha : Produksi Sepatu
5. Tahun Mulai : 1985

B. Sejarah Perusahaan
Bapak H. Samsi awalnya memproduksi sepatu khusus wanita. Tahun 1998 saat terjadi
krisis moneter, perusahaan akhirnya berakhir. Empat tahun kemudian H. Samsi yang
dibantu anaknya yaitu Ahmad Muhajir mulai merintis usahanya kembali dengan modal 25
juta rupiah. Pada produksi kali ini bukan hanya sepatu khusus wanita lagi yang diproduksi
melainkan sepatu pria juga diproduksi.

C. Komoditas Produksi
UD. Vandiaz memproduksi sepatu kulit baik pria maupun wanita. Alasan perusahaan ini
lebih memilih memproduksi sepatu kulit adalah banyaknya instansi-instansi yang
mewajibkan anggotanya untuk menggunakan sepatu kulit yang dinilai lebih formal.

D. Pemasaran Produksi
UD. Vandiaz memproduksi sepatu kulitnya di Kota Mojokerto tetapi perusahaan ini
sudah mencapai skala nasional dengan memiliki toko-toko resminya di kota-kota besar
seperti Makasar, Bandung, Jakarta dan masih banyak lagi. Proses pemasaran pun tidak
hanya di toko-toko resmi melainkan ditoko-toko lain pun juga banyak menjual produksi
sepatu Vandiaz. Bahkan perusahaan ini pun memasarkan hasil produksinya melalui online
shop.

E. Alat dan Bahan


Alat
1. Cetakan
2. Mesin Seset
3. Palu khusus untuk pembuatan sepatu
4. Kompor dan minyak tanah
5. Mesin Gerinda
6. Pisau seset
7. Mesin Jahit
8. Mesin pengecekan
Bahan
1. Kulit
2. Lem putih dan kuning
3. Kertas pengeras
4. Bensin
5. Sol sepatu
6. Benang nilon
7. Pen khusus
8. Bontek (alas dalam untuk pasangam pnempelan kap sepatu)

F. Pasar yang dituju


Pasar yang dituju oleh UD. Vandiaz adalah seluruh masyarakat baik ekonomi bawah
maupun atas. Sehingga untuk pembelian bisa sesuai kebutuhan. Baik toko resmi maupun
online shop bisa dijual dengan cara grosir maupun eceran.

G. Kendala Pemasaran
Kendala yang dialami oleh perusahaan ini adalah banyaknya sepatu-sepatu impor yang
semakin merajalela selain itu daya beli masyarakat yang semakin menurun.

H. Kiat-Kiat Produksi
Untuk mempertahankan eksistensinya UD. Vandiaz tidak hanya memproduksi sepatu
dengan satu model saja melainkan menyesuaikan dengan perkembangan zaman apalagi
dengan gaya anak muda.

I. Omset Pemasaran
UD. Vandiaz dapat memproduksi sekita 7 kodi per hari, dengan ketentuan harga 1 kodi
berkisar 2 juta rupiah. Jadi, dalam satu hari omset pemasaran dari produk sepatu ini bisa
mencapai 14 juta rupiah.
BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
UD. Vandiaz adalah perusahaan yang memproduksi sepatu dan slop kulit. Didirikan oleh
Bapak H. Samsi dan sempat mengalami kebangkrutan tahun 1998 kemudian memulai usaha
kembali pada tahun 2002. Perusahaan ini memiliki toko-toko resmi di beberapa kota besar
seperti Makasar, Bandung, dan Jakarta selain itu dalam penjualan produknya mereka juga
menjual melalui online shop. Dalam penjualan perusahaan menggunakan 2 sistem yaitu
grosir dan eceran.
Konsumen yang dituju oleh perusahaan ini meliputi semua kalangan masyarakat baik
golongan bawah maupun atas. Kendala dalam pemasaran antara lain sepatu-sepatu impor
yang semakin banyak dan juga kurangnya minat masyarakat. Untuk mengatasi kendala
tersebut perusahaan tidak hanya memproduksi satu model saja melainkan menyesuaikan
dengan perkembangan zaman. Omset pemasaran perusahaan ini menjapai 14 juta per hari.

B. Saran
Dalam menjalankan suatu usaha, pengusaha harus memiliki jiwa yang pantang menyerah
dan berani mengambil resiko. Selain itu, produk harus menyesuaikan dengan perkembangan
zaman. Masyarakat pun seharusnya lebih memilih produk dalam negeri.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai