Anda di halaman 1dari 9

Sejarah Perusahaan WINGS

WINGS Corporation didirikan pada tahun 1948 di Surabaya, Indonesia. Selama lima puluh
tahun terakhir perusahaan ini telah berkembang dari sebuah industri rumah kecil menjadi
pemimpin pasar (market leader) yang mempekerjakan ribuan orang dengan pabrik-pabrik
berlokasi di Jakarta dan Surabaya. Wings menghasilkan produk antara lain toilet sabun,
bedak dan bar deterjen, floorcleaners, pelembut kain, dan pembalut untuk market di seluruh
Indonesia dan sekitarnya. Sedangkan pabrik ketiga P.T. Lionindo Jaya dibangun di Jakarta
bersama-sama dengan Lion Corporation Jepang untuk memproduksi merek seperti Emeron,
Halaman Satu, Ciptadent, dan Mama. Produk mereka termasuk shampoo, shower gel, produk
perawatan kulit, pasta gigi, dan mencuci piring cair. Setelah lima tahun, merek ini berhasil
menangkap pangsa pasar yang signifikan di Indonesia
Visi dan Misi Perusahaan
Visi Perusahaan:
Berusaha untuk dapat memenuhi KEPUASAN PELANGGAN.
Sesuai dengan pengeritiannya, Visi ialah menggambarkan akan menjadi apa suatu organisasi
di masa depan. Ia bersifat sederhana, menumbuhkan rasa wajib, memberikan tantangan,
praktis dan realistik, dan ditulis dalam satu kalimat pendek.Disini PT. Wings Food memiliki
Visi “Berusaha untuk dapat memenuhi KEPUASAN PELANGGAN”. Dengan kalimat
singkat dan sesuai dengan cita-cita Perusahaan ini ke depannya.
Misi Perusahaan:
Untuk mencapai Visi perusahaan, kami menerapkan policy dalam:
- Kualitas Produk
- Effisiensi Produksi
- Disiplin Waktu dan Konsistensi dalam Quality

Sedangkan pada Misimenjelaskan lingkup, maksud atau batas bisnis organisasi, yaitu
kebutuhan pelanggan apa yang akan dipenuhi oleh organisasi, siapa dan di mana; serta
produk inti apa yang dihasilkan, dengan teknologi inti dan kompetensi inti apa.

SEJARAH PT WINGS

Wings merupakan perusahaan penghasil produk-produk rumah tangga dan pemeliharaan


kesehatan diri yang bermarkas di Jakarta dan Surabaya, Indonesia Perusahaan ini didirikan
pada 1949 dengan nama Fa Wings Pada tahun 1991 menjadi Wings Surya.

Wings menghasilkan produk antara lain toilet sabun, bedak dan bar deterjen,
floorcleaners, pelembut kain, dan pembalut untuk market di seluruh Indonesia dan sekitarnya.
Sedangkan pabrik ketiga P.T. Lionindo Jaya dibangun di Jakarta bersama-sama dengan Lion
Corporation Jepang untuk memproduksi merek seperti Emeron, Halaman Satu, Ciptadent,
dan Mama. Produk mereka termasuk shampoo, shower gel, produk perawatan kulit, pasta
gigi, dan mencuci piring cair. Setelah lima tahun, merek ini berhasil menangkap pangsa pasar
yang signifikan di Indonesia.
· 1949 - Ferdinand Katuari dan Harjo Sutanto mendirikan Fa Wings memproduksi sabun
colek skala home industri melalui sistem door to door.
· 1950 - Sabun Mandi Wings mulai dipasarkan.
· 1971 - Membangun perusahaan sabun dan detergen merek Ekonomi.
· 1980 - Merek Wings Biru dan Dangdut dilepas ke pasaran. Mendirikan PT Unggul Indah
Cahaya, produsen alkybenzene, bahan baku produk detergen, bersama beberapa inverstor.
· 1983 - Mendirikan PT Multipack.
· 1986 - Mengembangkan PT Petrocentral (intregasi vertical horizontal).
· 1989 - Terjun kebisnis keramik; PT Adyabuana Persada merek Milan dan Hercules juga
dibidang finansial Bank Ekonomi. Aliansi dengan Lion Corporation mendirikan PT Lionindo
Jaya.
· 1990 - Merek Extra Aktif dan detergen Merek So Klin.
· 1991 - Fa Wings berganti nama menjadi PT Wings Surya dan mendirikan PT Duta Lestari
Sentratama.
· 1992 - Meluncurkan Nuvo Family.
· 1994 - Meluncurkan Hers Protex.
· 1995 - Membeli plantation PT Damit Mitra Sekawan dan PT Gawi Makmur asal
dari Kalimantan menghasilkan oleochemical bersama Siam Cement bisnis gypsum dan
Semen Fiber melalui PT Siam-Indo Gypsum Industry (merek Elephant).
· 1997 - Meluncurkan Nuvo Gold.
· 1998 - Meluncurkan Daia saat Krismon.
· 1999 - Meluncurkan Jas Jus dan Porcelain.
· 2000 - Meluncurkan Segar Dingin.
· 2001 - Mendirikan perusahaan sekuritas, EkoKapital.
· 2002 - Merambah property; Pulogadung Trade Center, bersama Djarum.
· 2003 - Meluncurkan Mie Sedaap.
· 2004 - Meluncurkan Enerjos.
· 2007 - Meluncurkan Ale-Ale dan Milk Jus.
· 2008 - Meluncurkan Tea Jus dan Kecap Sedaap.
· 2010 - Meluncurkan Teh Rio.
· 2012 - Meluncurkan Top Coffee.
· 2012 - Meluncurkan Floridina.
· 2013 - Meluncurkan Mie Sedaap Cup, Top White Coffee dan Power F.
· 2014 - Aliansi dengan Calbee dan Glico mendirikan PT Calbee Indonesia dan PT Glico
Indonesia.
· 2015 - Meluncurkan Teh Javana.

STRUKTUR ORGANISASI
1. Direktur Utama
Mengarahkan kebijakan perusahaan sehingga , perusahaan tetap berada pada tujuan utama
perusahaan tersebut dibentuk.

2. Asisten Direktur
Membantu tugas Dirut , untuk mengarahkan dan mengkoordinir perusahaan.

3. Direktur Bag. Non Food


Membantu tugas Dirut, terutama pada bidang non Food seperti : Bagian Sabun ,dll.

4. Direktur Bag. Food


Membantu tugas Dirut, pada bidang makanan dan minuman seperti : Mie , Minuman , dll.

5. Manajer Produksi
Bertugas untuk mengkondisikan bagian produksi agar dapat memproduksi barang dengan
cost (biaya) yang sekecil mungkin dengan kualitas yang tinggi. Sekaligus mengatur bagian
produksi agar dapat tercipta efisiensi dalam tahap produksi.
Untuk bertanggung jawab dalam menjaga proses produksi untuk mencapai target produksi
dengan tetap berkonsentrasi pada kualitas barang, peralatan, pemeliharaan, dan efesiensi
penggunaan bahan baku.

6. Manajer Marketing
Bertugas untuk mengkondisikan bagian distribusi agar barang hasil produksi dapat tersebar
ke berbagai daerah melalui distributor-distributor.
• Mengidentifikasikan target pasar dan pesaing potensial, mengidentifikasikan kebutuhan
pelanggan.
• Pengembangan produk terintegrasi strategis untuk setiap merek dan menciptakan
identifikasi merek.
• Menganalisis tren pasar dan menyiapkan srategi pemasaran yang tepat untuk target pasar,
menjual produk Wings.
• Mampu mengembangkan dan mempertahankan hubungan baik dengan pelanggan,
membantu pelanggan dalan pemasaran produk.
• Mengidentifikasaikan peluang usaha dan berkomunikasi kepada pelanggan.
• Mengembangkan kerjasama dengan pelanggan sehingga dapat memperluas bisnis dan
menghasilkan keuntungan maksimal baik kepada pelanggan dan perusahaan

7. Staf Produksi
Bertugas untuk menangani produksi barang secara langsung agar hasilnya dapat sesuai
dengan keinginan manajer produksi.

8. Staf Bag. Pegawai


Bertugas untuk mengawasi dan memberi apresiasi kepada pegawai yang memiliki semangat
tinggi dan memberi hukuman kepada pegawai yang melakukan pelanggaran.

9. Staf Penjualan
Bertugas untuk merencanakan sistem yang efisien untuk menjual barang hasil produksi.
10. Staf Promosi
Bertugas untuk menggunakan budget promosi perusahaan agar produk dapat dikenal oleh
masyarakat luas.

11. Staf Pemasaran


Bertugas untuk merencanakan produk baru yang sesuai dengan prediksi kebutuhan
konsumen
di masa depan.

PERKEMBANGAN PERUSAHAAN

Agar bisa menjadi pemain global, Grup Wings harus terus meluaskan pasarnya ke
negara yang penduduknya banyak seperti Amerika Latin, India dan Cina. Juga, membangun
merek dan tim pemasaran yang hebat di luar negeri.
Di industri toiletris Tanah Air, ada tiga pemain besar yang merangsek dan menguasai
pasar: Unilever, Procter & Gamble (P&G), dan Wings. Pemain yang disebut pertama dan
kedua adalah perusahaan multinasional. Pemain ketiga adalah pemain lokal yang mampu
bertengger di puncak dan menandingi raksasa toiletris dunia. Dengan bendera PT Sayap Mas
Utama, PT Wings Surya dan PT Lioninda Jaya, puluhan produk keluaran kelompok usaha
yang bermarkas di Kota Buaya ini, sudah sangat familier di tengah masyarakat. Sebut saja
detergen Wings, Giv, Nuvo, Ciptadent, Kodomo, Mama Lemon, So Klin, Daia, Smile Up,
dan masih banyak lagi produk toiletris lainnya. Hampir semua produk toiletris Wings
menempel ketat produk sejenis milik raksasa Unilever. Sekadar menyebut contoh: Nuvo
dengan Lifebuoy, So Klin dengan Rinso, So Klin Pewangi dengan Molto, Sunlight dengan
Mama Lemon. Di mata Handito Joewono, Chief Strategy Consultant Arrbey, produk toiletris
Wings memang terbukti memiliki posisi yang cukup kuat di pasar. Wings cukup mampu
menghadapi pemain asing seperti Unilever. “Menjadi nomor satu atau dua,” ungkapnya.
Kedigdayaan Wings tak hanya di ranah toiletris yang mampu membuat raksasa toiletris dunia
Unilever ketar-ketir. Di industri makanan pun, raksasa Indofood dibuat kalang kabut dengan
kehadiran Mie Sedaap yang diluncurkan Wings pada April 2003. Hanya dalam tempo
setahun, Mie Sedaap berhasil “mencuri” 12% pangsa pasar Indofood. Meski tidak ada data
angka, pertumbuhan Mie Sedaap terus melejit. Hal ini terlihat dari penambahan mesin dan
kapasitas produksi di dua pabrik Gresik dan Bekasi. Tak pelak, Indofood yang selama ini
melenggang sendirian tertohok dan secara agresif langsung meluncurkan tiga merek
tandingan: Mie Sayaaap, Sarimi dan SuperMi Sedaaap. Selain merangsek pasar dengan
Mie Sedaap, Grup Wings juga membombardir pasar dengan produk minuman Jas-Jus dan
Ale-Ale. Kedua produk ini terlihat cukup mengkilap di pasar.
Tak hanya berjaya di bisnis toiletris dan makanan. Kelompok usaha yang dibangun oleh duet
Johanes Ferdinand Katuari dan Harjo Sutanto pada 1948 ini telah menggurita ke berbagai
sektor. Kelapa sawit, perbankan, bahan bangunan, kimia, dan properti pun dirambahnya. Di
bisnis properti, Grup Wings memiliki sejumlah proyek perumahan prestisius, sebut saja
Raffles Hill di Cibubur yang diambil alih dari PT Gunung Subur Sentosa karena kesulitan
likuiditas saat krismon 1998. Di Surabaya, Grup Wings membangun perumahan Nirwana
Executive, Palem Indah, dan Palem Indah Permai.
Properti ritel komersial juga dilirik. Bergandengan dengan raksasa rokok Grup Djarum,
mereka membesut Pulau Gadung Trade Center lewat bendera PT Nagaraja Lestari. Tak hanya
di proyek tersebut kolaborasi dua raksasa itu, kabarnya di proyek Superblok Grand Indonesia
Jakarta pun, Grup Wings punya andil cukup besar. Boleh jadi kolaborasi ini dipicu karena
mereka menjalin hubungan besan. Masih di bisnis properti, Grup Wings juga mengibarkan
Apartemen Patra Maisonette di Jakarta.
Di bisnis bahan bangunan, Grup Wings mengembangkan keramik lantai dengan merek Milan
(Milan Ceramics) sejak tahun 1989. Selain memproduksi Milan, di bawah PT Adyabuana
Persada juga mengembangkan merek Hercules. Selain itu, bergandengan dengan Siam
Cement (Thailand) sejak 1997 Grup Wings masuk ke bisnis papan gipsum dan plester
gipsum. Menggunakan bendera PT Siam-Indo Gypsum Industry, merek yang dikembangkan
adalah Elephant. Masih bermitra dengan Siam Cement, lewat PT Siam-Indo Concrete
Product, Wings memproduksi bahan semen fiber untuk pengatapan. Selain itu, Wings pun
merambah bisnis genteng keramik clay dengan merek M-Class.
Di sektor keuangan, Grup Wings masuk ke bisnis sekuritas dengan mengakuisisi PT UOB
Kay Hian Securities pada 1994. Tahun 2001, Wings kembali mengibarkan perusahaan
sekuritas dengan bendera Ekokapital Sekuritas. Di sektor keuangan, Wings juga mengibarkan
Bank Ekonomi. Tahun lalu, 98,96% saham Bank Ekonomi dijual ke HSBC dengan nilai
sekitar Rp 7 triliun.
Dengan gurita bisnis tersebut, diperkirakan total kekayaan Grup Wings mencapai Rp 13
triliun. Dan, sejak 2006, keluarga Katuari sudah masuk 10 besar pengusaha terkaya di
Indonesia versi Majalah Forbes. Menurut Handito, meski masuk ke berbagai ranah bisnis,
Grup Wings masih akan fokus pada dua bisnis utamanya: toiletris dan makanan.“Mereka
memiliki komitmen yang sangat besar dalam membesarkan kedua bisnis tersebut. Dan
hasilnya cukup terlihat, di mana Wings cukup mampu menghadapi pemain-pemain asing
seperti Unilever,” Handito menegaskan. Menurut Handito, penting bagi Grup Wings terus
memperhatikan dua pilar yang telah melambungkan perusahaan yang berawal dari home
industry menjadi raksasa bisnis ini. Grup Wings tidak boleh kehilangan konsentrasinya dalam
mengembangkan dua pilar bisnis yang memiliki banyak ragam jenisproduk. “Bagaimanapun
Wings adalah salah satu raja toiletris dan calon raja makanan,” ungkapnya.
Dalam pengamatannya, saat ini posisi produk makanan Wings memang belum sebesar
produk toiletrisnya. Bukan berarti, Wings tidak mampu membesarkan usaha makanannya
itu. Ia melihat dalam lima tahun terakhir ini Wings memang terlihat berusaha membesarkan
usaha makanannya hingga mampu menjadi ancaman bagi para pesaing yang telah ada
sebelumnya. Lihat saja gebrakannya lewat Mie Sedaap yang membuat Indofood kebakaran
jenggot karena pangsa pasar Indomie tergerus.

STRATEGI PEMASARAN DAN PENGENDALIAN MUTU

Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial di mana individu dan kelompok
mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan
bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain, intinya, yaitu : kebutuhan, keinginan dan
permintaan,nilai, biaya dan kepuasan; pertukaran, transaksi dan hubungan, pasar dan
pemasar. Tujuan pemasaran adalah mengenal dan memahami pelanggan sedemikian rupa
sehingga produk cocok dengannya dan dapat terjual dengan sendirinya. Proses pemasaran
terdiri dari analisa peluang pasar, meneliti dan memilih pasar sasaran, merancang pemasaran,
merancang program pemasaran, dan mengorganisir, melaksanakan serta mengawasi usaha
pemasaran. Strategi pemasaran adalah serangkaian tindakan terpadu menuju keunggulan
kompetitif yang berkelanjutan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi strategi pemasaran adalah :
1. Faktor mikro, yaitu perantara pemasaran, pemasok, pesaing dan masyarakat
2. Faktor makro, yaitu demografi/ekonomi, politik/hukum, teknologi/fisik dan sosial/budaya.
Sedangkan strategi dan kiat pemasaran dari sudut pendangan penjual (4 P) adalah tempat
yang strategis (place), produk yang bermutu (product), harga yang kompetitif (price) dan
promosi yang gencar (promotion). Sedangkan dari sudut pandang pelanggan (4 C) adalah
kebutuhan dan keinginan pelanggan (customer needs and wants), biaya pelanggan (cost to the
customer), kenyamanan (convenience) dan komunikasi (comunication). Tujuan akhir dan
konsep, kiat dan strategi pemasaran adalah kepuasan pelanggan sepenuhnya (“total Customer
Statisfaction”)
a.KonsepPemasaran
1. .Kebutuhan,Keinginan dan Permintaan
Ada perbedaan antara kebutuhan, keinginan dan permintaan. Kebutuhan manusia adalah
keadaan dimana manusia merasa tidak memiliki kepuasan dasar. Kebutuhan tidak diciptakan
oleh masyarakat atau pemasar, namun sudah ada dan terukir dalam hayati kondisi manusia.
keinginan adalah hasrat akan pemuas tertentu dari kebutuhan tersebut. Keinginan manusia
dibentuk oleh kekuatan dan institusi sosial. Sedangkan
Permintaan adalah keinginan akan sesuatu yang didukung dengan kemampuan.
2. Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan
pelanggan. Pentingnya suatu produk fisik bukan terletak pada kepelikannya tetapi pada jasa
yang dapat diberikannya.
3. Nilai,BiayadanKepuasan
Nilai adalah perkiraan pelanggan tentang kemampuan total suatu produk untuk memenuhi
kebutuhannya. Setiap produk memiliki kemampuan berbeda untuk memenuhi kebutuhan
tersebut, tetapi pelanggan akan memilih produk mana yang akan memberi kepuasan total
paling tinggi.
4. Pertukaran, Transaksi dan Hubungan
Kebutuhan dan keinginan manusia serta nilai suatu produk bagi manusia tidak cukup untuk
menjelaskan pemasaran. Pemasaran timbul saat orang memutuskan untuk memenuhi
kebutuhan serta keinginannya dengan pertukaran. Pertukaran adalah salah satu cara
mendapatkan suatu produk yang diinginkan dari seseorang dengan menawarkan sesuatu
sebagai gantinya. Pertukaran merupakan proses dan bukan kejadian sesaat. Masing-masing
pihak disebut berada dalam suatu pertukaran bila mereka berunding dan mengarah pada suatu
persetujuan. Jika persetujuan tercapai maka disebut transaksi. Transaksi merupakan
pertukaran nilai antara dua pihak. Untuk kelancaran dari transaksi, maka hubungan yang baik
dan saling percaya antara pelanggan, distributor, penyalur dan pemasok akan membangun
suatu ikan ekonomi, teknis dan sosial yang kuat dengan mitranya. Sehingga transaksi tidak
perlu dinegosiasikan setiap kali, tetapi sudah menjadi hal yang rutin. Hal ini dapat dicapai
dengan menjanjikan serta menyerahkan mutu produk, pelayanan dan harga yang
wajarsecarakesinambungan.
5. Pasar
Pasar terdiri dari semua pelanggan potensial yang memiliki kebutuhan atau keinginan tertentu
serta mau dan mampu turut dalam pertukaran untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan itu.
Istilah pasar untuk menunjukan pada sejumlah pembeli dan penjual melakukan transaksi pada
suatu produk.
6. Pemasaran dan Pemasar
Pemasaran adalah keinginan manusia dalam hubungannya dengan pasar, pemasaran
maksudnya bekerja dengan pasar untuk mewujudkan transaksi yang mungkin terjadi dalam
memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia. Pemasar adalah orang yang mencari
sumberdaya dari orang lain dan mau menawarkan sesuatu yang bernilai untuk itu. Konsep
Pemasaran Berwawasan Produk
Pelanggan akan memilih produk yang menawarkan mutu, kinerja terbaik dan inovatif dalam
hal ini memuaskan perhatian untuk membuat produk yang lebih baik dan terus
menyempurnakannya.
a.Konsep Pemasaran Berwawasan Menjual
Pelanggan dibiarkan saja, pelanggan tidak akan membeli produk industri dalam jumlah cukup
sehingga harus melakukan usaha penjualan dan promosi yang agresif. Konsep ini
beranggapan bahwa pelanggan enggan membeli dan harus didorong supaya membeli.
Konsep Pemasaran Berwawasan Pemasaran
Kunci untuk mencapai tujuan industri terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar
sasaran serta memberikan kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan efisien daripada
saingannya. Konsep berwawasan pemasaran bersandar pada empat pilar utama, yaitu
1.pasar sasaran,
2. kebutuhan pelanggan,
3. pemasaran yang terkoordinir serta
4. Keuntungan.
Konsep ini telah dinyatakan dalam banyak cara :
• Memenuhi kebutuhan dengan menguntungkan
• Temukan keinginan dan penuhilah
• Cintailah pelanggan bukan produknya
• Dapatkanlah sesuai kesukaan anda
• Berusaha sekuat tenaga memberikan nilai, mutu dan kepuasan tertinggi bagi uang
pelanggan.
Konsep Pemasaran Berwawasan Bermasyarakat
Konsep ini beranggapan bahwa tugas industri adalah menentukan kebutuhkan, keinginan
serta kepentingan pasar sasaran dan memenuhi dengan lebih efektif serta lebih efisien
daripada saingannya dengan cara mempertahankan atau meningkatkan kesejahteraan
pelanggan dan masyarakat. Konsep pemasaran bermasyarakat meminta pemasar untuk
menyeimbangkan tiga faktor dalam menentukan kebijaksanaan pemasaran, yaitu
1. keuntungan industri jangka pendek,
2. kepuasan pelanggan jangka panjang dan
3. kepentingan umum dalam pengambilan keputusan.

Kepuasan Pelanggan Sepenuhnya (Total Customer Satisfaction)


Kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja (atau hasil)
yang dirasakan dibandingkan dengan harapannya. Jadi tingkat kepuasan adalah fungsi dari
perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan harapan.
Kepuasan pelanggan sepenuhnya dapat dibedakan pada tiga taraf, yaitu:
1. Memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar pelanggan,
2. Memenuhi harapan pelanggan dengan cara yang dapat membuat mereka akan kembali lagi.
3. Melakukan lebih daripada apa yang diharapkan pelanggan.
Dari ketiga taraf diatas, keberhasilan dapat dicapai apabila sudah mencapai ketaraf 3, yaitu
yang paling memberikan kepuasan kepada pelanggan.
Setiap orang di Industri mempunyai pelanggan yang harus dipuaskannya. Ini yang pertama-
tama harus disadari setiap karyawan. Langkah pertama dalam usaha memuaskan pelanggan
adalah menentukan dan mengantisipasi kebutuhan-kebutuhan pelanggan.
SDM/CARA PENGREKRUTAN KARYAWAN

Formulir Aplikasi
Semua aplikasi harus melalui bagian aplikasi di website Wings. Beberapa poin yang harus
dipertimbangkan antara lain:
 Test Aptitude Online
Jika aplikasi Anda berhasil Anda akan diminta untuk menyelesaikan test Aptitude untuk bisa
melanjutkan ke tahap seleksi selanjutnya.
Alokasikan 1 jam bagi Anda untuk menyelesaikan tes tersebut.
 Assessmen oleh Manager Fungsional
Jika Anda berhasil melewati Aptitude test, Anda akan diundang ke kantor kami untuk di
evaluasi secara langsung oleh Manajer Fungsional kami.
 Assessment Center
Ini merupakan langkah akhir dari evaluasi
Satu hari kegiatan ini akan termasuk :
Diskusi kelompok
Presentasi
Wawancara mendalam
Beberapa dari kegiatan ini didesain sesuai dengan studi kasus bisnis terkait yang
memungkinkan kami melihat potensi Anda sekaligus memberikan gambaran bagaimana
bekerja di Wings.
Meskipun studi kasusnya terkait dengan isu bisnis, namun Anda tidak harus memiliki
pengetahun bisnis yang komprehensif untuk bisa menyelesaikannya, Anda harus bisa
menggunakan kemampuan berfikir secara logis dan lateral, gunakan pengalaman Anda dan
kemampuan interpersonal.

BIOGRAFI
Wings Indonesia merupakan perusahaan besar yang telah mengekspor produk-produknya ke
seluruh dunia. Produk-produk Wings meliputi kebutuhan rumah tangga dan makanan. Hingga
saat ini Wings tumbuh menjadi salah satu merek dan distributor produk terkemuka di
Indonesia. Perusahaan yang berlokasi di Cakung, Jakarta Timur menerapkan teknologi yang
maju dalam proses produksi. Komitmen dan dedikasi yang tinggi selalu dijaga sehingga
Wings Indonesia telah menghasilkan produk-produk yang berkualitas tinggi dengan harga
yang terjangkau. Beberapa produk Wings Indonesia antara lain Wings Household (dengan
merek Boom, Daia, So Klin, Wings Biru, Wings Porcelain, Mama Lemon), Wings Care
(dengan merek Ciptadent, Smile Up, Giv, Nuvo, Emeron Nutritive Shampoo, Zinc), Wings
Food (dengan merek Ale Ale, Ice Milk Jus, Kecap Sedaap, Mie Sedaap, Tea Jus) dan
beberapa varian produk lainnya.

Pada tahun 2012, Wings Indonesia juga memperkenalkan produk kopi serbuk instan dengan
label Top Kopi. Dengan produk baru ini diharapkan dapat memperkokoh posisi perusahaan
sebagai salah satu pemegang kendali di pasar nasional. Dengan ini Wings juga telah menjadi
merek terpercaya pilihan keluarga Indonesia. Dengan menerapkan sistem teknologi yang
canggih, serta menggunakan fasilitas kelas dunia membuat produk Wings telah memenuhi
standar industri yang tinggi. Komitmen untuk meningkatkan kehidupan konsumen Indonesia
menjadi modal awal yang akan terus dijaga demi menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari
keluarga Indonesia.

KEKUATAN DAN KELEMAHAN PT WINGS


Kekuatan PT Wings Group, kata pakar pemasaran Hermawan Kartajaya, dia memiliki modal
cukup, kemampuan teknologi dalam ramuan kimia, mitra strategis, dan pemahaman terhadap
pasar Indonesia. Julukan paling tepat buat Grup Wings (PT Sayap Mas Utama) yang
didirikan di Surabaya pada 1949 oleh Katuari bersama Wakijo Tanojo dan Harjo Sutanto ini
adalah Sang Follower. Seorang pengamat pemasaran mengatakan, kalau mau jadi follower
yang sukses, contohlah Wings. Hampir seluruh produk Wings memang mengekor market
leader. Senjata andalan Wings merebut pasar (selain kualitas) terutama adalah harga yang
lebih murah. Wings sangat perkasa di industri detergen melalui sejumlah merek unggulan
seperti SoKlin, Daia, serta sabun colek Wings Biru dan Cream Ekonomi.

Kelemahan PT Wings Group sering dicap sebagai perusahaan Me-Too.


Sebagian besar produknya adalah untuk menantang Market Leader.
Misalnya, Mie Sedaap melawan Indomie, Detergen So Klin melawan Rinso, Daia
melawan Surf, Boom buat menghadapi BuKrim, Nuvo untuk Lifebuoy, Sabun Giv untuk
Lux, shampoo Zinc vs Clear, Ale-ale untuk Frutang, Segar Dingin buat Lasegar,
So Klin pelembut menantang Molto, Smile Up bersaing dengan Close up, Viton
melawan Pocari. Sehingga PT Wings Group dapat dikatakan minim inovatif dalam
meluncurkan produk baru.

Anda mungkin juga menyukai