BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kegiatan penilaian risiko yang dilakukan Rumah Tahanan Negara Kelas IIB
Sidrap terdiri dari kegiatan rinci untuk menetapkan kriteria dan skala kemungkinan
dan dampak, mengidentifikasi risiko, menganalisis risiko, memvalidasi risiko, dan
memutuskan cara menanggapi risiko.
B. Tujuan
Tujuan penyususnan penilaian resiko pada Rumah Tahanan Negara Kelas IIB
Sidrap adalah:
1. Memberikan gambaran profik risiko pada Rumah Tahanan Negara Kelas IIB
Sidrap;
2. Memberikan pembelajaran dalam pemahaman risiko pada tugas dan kegiatan
Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Sidrap; dan
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup penilaian risiko adalah penilaian risiko atas peran Rumah
Tahanan Negara Kelas IIB Sidrap sebagai salah satu Unit Pelaksanaan Teknis (UPT)
yang berada di bawah kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Sulawesi Selatan yang mempunyai peranan penting dan strategis terutama dalam
tugas dan fungsinya sebagai Instansi yang melaksanakan kebijakan dan standarisasi
teknis di bidang pemasyarakatan, melaksanakan tugas pemasyarakatan dibidang
Tata Usaha, Kamanan dan Ketertiban, Pembinaan dan Registrasi.
D. Metodologi
Metode Penilaian risiko diawali dengan diskusi di antara pegawai Rumah
Tahanan Negara Kelas IIB Sidrap serta melakukan kajian risiko atas Strandard
Operating yang ada dan diterapkan di Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Sidrap,
menginventarisasi risiko dalam pelaksanaan tugas dan kegiatan Rumah Tahanan
Negara Kelas IIB Sidrap melalui Focus Group Discussion (FGD). Hasil kerja tersebut
kemudian disarikan oleh Tim dalam bentuk kuesioner yang kemudian dibagikan lagi
kepada pegawai Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Sidrap scara random sampling
untuk dilakukan penilaian risikonya. Hasil Penilaian risiko tersebut oleh Tim dianalsis
dan dievaluasi sehingga dapat menghasilkan simpulan dan saransaran bagi pimpinan
Rutan atas penilaian risiko dalam pelaksanaan tugas dan kegiatan Rumah Tahanan
Negara Kelas IIB Sidrap dan alternatif penanganan risiko di masa mendatang.
BAB II
Dalam menentukan respon terhadap risiko sesuai selera risiko (risk appetite)
pimpinan, risiko diprioritaskan dengan menggunakan peta risiko, dimana selera risiko
digambarkan sebagai sebuah garis diagonal yang berarti risiko yang berada di atas
dan kanan garis akan dipertimbangkan sebagai risiko yang tidak dapat diterima. Peta
risiko tersebut telah mendapat persetujuan pimpinan sehingga merupakan peta risiko
yang tervalidasi.
B. Mengidentifikasi risiko
Hasil identifikasi risiko atas 3 (empat) kegiatan utama Rumah Tahanan Negara
Kelas IIB SIDRAP dapat disajikan sebagai berikut:
ii. Warna Kuning: Sisa risiko tinggi dan sedang, menjadi prioritas
penanganan berikutnya (risiko tidak dapat diterima).
iii. Warna Hijau: Sisa risiko rendah, berarti dapat ditoleransi (risiko dapat
diterima).
Kepala,
MANSUR
NIP. 19721228 199203 1 002