Anda di halaman 1dari 12

BAHAN BACAAN 1 MENCUCI RAMBUT

1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran pada unit ini peserta diklat dapat Mencuci
Rambut, meliputi kompetensi :
1) Melakukan Persiapan Kerja
2) Mendiagnosa kulit kepala dan rambut
3) Melaksanakan penyampoan
4) Membilas dan mengkonditioner
5) Memberikan saran pasca perawatan
6) Membersihkan dan merapikan area kerja, alat, bahan dan kosmetika

2. Kriteria Unjuk Kerja


1) Area kerja disiapkan dengan memenuhi prinsip sanitasi dan hygiene.
2) Perabot ditata dengan memenuhi prinsip efisiensi dan kepraktisan kerja.
3) Diri pribadi disiapkan sesuai dengan peraturan kesehatan, keselamatan kerja serta
mengacu pada etika professional
4) Alat dan lenna disiapkan sesuai dengan kebutuhan dan memenuhi prinsip
kesehatan dan keselamatan kerja.
5) Bahan dan kosmetika disiapkan sesuai dengan kebutuhan dan dalam keadaan
bersih.
6) Pelanggan dipersilahkan duduk di tempat yang sudah disediakan
7) Konsultasi dengan pelanggan dilakukan dengan sopan, ramah, dan jelas
8) Pelanggan disiapkan untuk dilakukan penyampoan
9) Rambut disisir dengan sisir bergigi besar untuk menghilangkan rambut yang kusut
10) Rambut disikat dengan menggunakan sisir sikat dengan memenuhi teknik dan
prosedur yang benar untuk melepas rambut yang seharusnya sudah rontok dan
untuk menstimulir kulit kepala
11) Kondisi kulit kepala dan rambut dianalisa dengan dilihat jenis kulit kepala dan
rambut serta kelainan yang ada dengan cara wawancara diamati dan diraba
12) Pelanggan dipersilahkan pindah ke tempat pencucian rambut
13) Kosmetik (Shampo) dipilih sesuai dengan kondisi kulit kepala dan rambut (normal,
kering dan berminyak)
14) Shampo ditempatkan pada botol aplikator ataupun cawan sesuai dengan jenis
shampo yang digunakan (wet/dry shampoo)
15) Conditioner disiapkan dalam botol aplikator secukupnya
16) Rambut disiram dengan air hangat/dingin sampai rata dan basah
17) Shampo yang telah disiapkan didistribusikan ke seluruh rambut hingga merata
18) Rambut yang telah diberi shampo digosok dengan teknik sesuai dengan layanan
yang akan dilakukan selanjutnya: pemangkasan, creambath, pengertitingan,
pewarnaan, penataan sanggul dll
19) Kulit kepala dan rambut dibilas dengan cara disiram dengan menggunakan air
hangat/ dingin dan dilakukan penggosokan sehingga kulit kepala dan rambut
bersih dari shampo, rambut terasa kesat bila diraba
20) Bila diperlukan pengkondisian rambut, konditioner didistribusikan pada batang
rambut dan diratakan ke seluruh rambut
21) Kulit kepala dan rambut disiram kembali hingga bersih
22) Rambut ditekan-tekan dengan menggunakan handuk hingga air meresap sehingga
air tidak menetes
23) Kepala dibungkus dengan handuk dengan rapi dan pelanggan dipersilahkan
menuju ke tempat duduk semula di depan cermin untuk dilakukan layanan
selanjutnya sesuai dengan saran dan pertimbangan yang dikonfirmasikan seperti
dikeringkan dengan blow drayer, dipangkas, dikeriting, diwarnai dll.
24) Kepuasan pelanggan ditanyakan dan dicatat
25) Saran dan nasihat untuk layanan selanjutnya dikomunikasikan dengan jelas, sopan
dan ramah
26) Area kerja penyampoan dan bak penyampoan dibersihkan hingga siap digunakan
kembali
27) Kosmetika dirapikan dan disimpan kembali
28) Handuk dan cape penyampoan yang sudah dipakai diletakan di tempat yang
disiapkan untuk dicuci
3. Aktivitas Pembelajaran
a. Mempelajari modul secara mandiri.
b. Mendiskusikan materi modul yang belum dipahami dengan teman sejawat atau
fasilitator anda.
c. Menyelesaikan tugas dan evaluasi belajar secara mandiri maupun kelompok.

4. Melakukan Persiapan Kerja


 Persiapan Area Kerja

Ruang pencuci rambut hendaknya dipersiapkan setiap saat sehingga jika


sewaktu-waktu ada klien ruangan sudah dalam keadaan siap dan selalu bersih.

Adapun yang perlu dipersiapkan dalam ruang pencucian rambut adalah sebagai
berikut :

 Membersihkan ruang pencucian rambut dan meja kerja dari debu dan kotoran
 Penataan ruang agar klien merasa nyaman berada di ruang pencucian rambut
 Mengecek saluran air dan listrik
 Menata alat, bahan dan kosmetik pada meja kerja yang telah disediakan
sesuai dengan penggunaannya
 Penerangan dan pencahayaan terang di ruangan pencucian rambut
 Ventilasi udara yang cukup

 Persiapan Diri Pribadi

Persiapan diri pribadi merupakan poin penting juga


dalam persiapan kerja mencuci rambut dalam
menghadapi pelanggan agar pelanggan merasa nyaman.

Berikut adalah cara menyiapkan diri yang baik :

 Menjaga badan dalam keadaan segar


 Menjaga nafas dan gigi dalam keadaan segar
 Mengenakan rias wajah yang serasi dan tidak berlebihan
 Mengenakan pakaian kerja yang bersih
 Melepaskan perhiasan
 Menata rambut agar tidak mengganggu saat melakukan pencucian rambut
 Mengenakan sepatu berhak rendah (flat shoes)

Gambar 1. Persiapan Pribadi Hairdresser sesuai protocol kesehatan

 Alat dan Lenan Pencucian Rambut


Adapun alat yang digunakan untuk mencuci rambut adalah sebagai berikut: sisir
berekor, sisir garpu (afro comb), sisir besar, sisir penghalus sikat, botol aplikator,
penutup telinga, jepit bergerigi, hand hair dryer, shampoo basin,gelas ukur, trolly,
tempat sampah dan sterilizer.

 Bahan dan Kosmetika Pencucian Rambut


Bahan pencuci rambut ada tiga macam yaitu air, shampo dan conditioner.
1) Menetapkan shampoo dan conditioner yang sesuai
Untuk menetapkan bahan pencuci rambut yang sesuai, harus dicermati dulu
mulai dari jenis rambut dan jenis kulit kepala sampai kelainan-kelainan kulit
kepala dan rambut sehingga akan diperoleh bahan pencuci rambut yang tepat
dan sesuai dengan kondisi klien.
Shampo yang baik adalah shampo yang memenuhi kriteria sebagai shampo
yang layak digunakan.
Adapun syarat shampo yang baik antara lain:
1) Shampo harus membentuk busa yang berlebih, yang terbentuk dengan cepat,
lembut dan mudah dihilangkan dengan membilas dengan air.
2) Shampo harus mempunyai sifat detergensi yang baik tetapi tidak berlebihan,
karena detergensi yang berlebihan dapat menyebabkan kulit kepala menjadi
kering.
3) Shampo harus dapat menghilangkan segala kotoran pada rambut, tetapi dapat
mengganti lemak natural yang ikut tercuci dengan zat lipid yang ada di dalam
komposisi shampo. Kotoran rambut yang dimaksud tentunya sangat kompleks
yaitu: keringat dari kulit, sel kulit yang rusak, kotoran yang disebabkan oleh
lingkungan dan sisa sediaan kosmetika.
4) Tidak mengiritasi kulit kepala dan mata.
5) Shampo harus tetap stabil. Shampo yang dibuat transparan tidak boleh
menjadi keruh dalam penyimpanan. Viskosita dan pH-nya juga harus tetap
konstan, shampo harus tidak terpengaruh oleh wadahnya ataupun jasad renik
dan dapat mempertahankan bau parfum yang ditambahkan ke dalamnya.

Bahan utama pada shampo adalah surfaktan (sabun dan detergent). Shampoo
umumnya dibuat dengan menggabungkan surfaktan , seperti natrium lauril
sulfat atau natrium lauret sulfat , dengan co-surfaktan, cocamidopropyl betaine dalam
air. Bahan sulfat bertindak sebagai surfaktan sebagai sabun tugas yang pada dasarnya
membuatnya lebih mudah untuk memerangkap minyak dan lemak.
Dalam kimia sabun adalah garam dari asam lemak dan merupakan hasil reaksi lemak
atau minyak hewan dan tumbuhan dengan alkali, contohnya NaOH, KOH.
Bahan-bahan aktif yang digunakan untuk shampo antara lain:
 Cocoamidopropil Betaine sebagai surfactant, yaitu zat yang menghasilkan
busa, zat ini memiliki peran yang hampir sama sebagai pembersih kotoran yang
menempel pada kulit kepala dan batang rambut.
 Sodium Laureth Sulfate merupakan surfaktan, pembentuk busa yang baik dan
kondisioner yang baik
 Jenis Kosmetika pencucian rambut

Jenis Shampoo terdiri dari beberapa tipe yaitu :


 Powder Shampoo
 Liquid Shampoo
 Lotion Shampoo
 Cream Shampoo
 Jelly Shampoo
 Aerosol Shampoo
 Specialized Shampoo seperti : Conditioning Shampoo, Anti ‐ dandruff
Shampoo, Baby Shampoo
 pH balanced shampoo – shampoo yang memiliki pH balanced untuk kuli
dan rambut yaitu antara (4.5-5.5); dengan kandungan citric acid or
phosphoric acid
 Color enhancing shampoo yaitu shampoo yang mengandung surfaktan
pigmen warna
2) Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Kesehatan dan keselamatan kerja yang perlu diperhatikan dalam menetapkan
bahan pencuci rambut adalah perhatikan hasil diagnosa kulit kepala dan rambut
klien dengan seksama sebelum menetapkan bahan pencuci rambut yang akan
digunakan.

5. Mendiagnosa kulit kepala dan rambut


 Konsultasi dan Analisa Pelanggan Pra Pencucian Rambut
Konsultasi dengan pelanggan merupakan tahapan awal dan penting dilakukan
sebelum melakukan pencucian rambut. Hasil konsultasi tersebut nantinya dapat
menentukan jenis kosmetika yang akan digunakan sesuai dengan hasil konsultasi
mengenai kondisi kulit kepala dan rambut pelanggan.
Berikut terdapat 3 tahapan konsultasi dengan pelanggan :
a. Anamnase adalah tahap melakukan konsultasi dengan mengajukan beberapa
pertanyaan meliputi nama, usia dan alamat serta riwayat kesehatan
pelanggan. Tahap ini bertujuan untuk mengetahui kontra indikasi pelanggan
b. Inspeksi adalah langkah pengamatan pada saat perawatan akan dilaksanakan,
sebelumnya rambut disikat dan disisir terlebih dahulu. Aspek pengamatan
meliputi jenis kulit kepala/kondisi kulit kepala, pori-pori kulit kepala dan
kelainan/gangguan kulit kepala. Tahap ini bertujuan untuk menentukan
perencanaan perawatan dan kosmetika yang akan digunakan.
c. Palpasi adalah tindakan meraba/menyentuh kulit kepala dan rambut secara
langsung untuk mengetahui elastisitas, densitas dan tekstur rambut. Dengan
mempergunakan ujung jari tangan, dapat merasakan keadaan kulit kepala.

Selama melakukan konsultasi dengan klien, pastikan kartu atau lembar diagnosa
tersedia. Catatlah semua informasi yang di perlukan dalam kartu diagnosa. Kartu
diagnosa sebaiknya berisi catatan sebagai berikut:
 Nama klien, alamat dan nomer telepon.
 Pekerjaan klien, tanggal lahir dan tanggal konsultasi.
 Riwayat kesehatan klien dan apakah klien saat ini sedang menggunakan
segala jenis obat-obatan.
 Tanyakan semua kontra indikasi yang mungkin klien miliki seperti: alergi
terhadap penggunaan kosmetik pewarna rambut, shampo yang tidak
cocok, dsb.
 Tanyakan tentang perawatan yang sedang dan pernah dilakukan klien.
 Tanyakan produk perawatan yang sedang digunakan sekarang.
Tabel 1. Analisa Pencucian Rambut
LEMBAR ANALISA
PENCUCIAN RAMBUT
Nama
Umur
Nama operator
Jenis perawatan
Jenis kulit kepala o Berminyak
o Normal
o Kering
Batang Rambut o Sangat Kering dan Sensitif
o Sehat
o Cenderung kering
o Ujung rambut pecah-pecah
Bentuk Rambut o Lurus
o Ombak/Keriting asli
o Keriting buatan
Tekstur/Diameter Rambut o Kasar
o Halus
Warna Rambut o Hitam
o Coklat
o Putih
o Coklat kehitaman
o Merah
o Pirang
Densitas Rambut o Lebat
o Sedang
o Jarang
Penyakit/kelainan kulit kepala o Penyakit mutiara
dan rambut
o Ketombe kering
o Ketombe basah
o Rambut terlalu kering
o Rambut terlalu berminyak
o Alergi
o Kebotakan
o Ujung rambut terbelah
Melakukan Proses Kimia
Terakhir
Kosmetika yang digunakan

 Persiapan pelanggan sebelum penyampoan


Prosedur Melakukan Persiapan Pelanggan adalah sebagai berikut :
 Lakukan komunikasi yang baik dengan pelanggan dengan ramah dan sopan
 Menanyakan kepada pelanggan mengenai perawatan apa yang akan
dilakukan
 Setelah dipastikan perawatan yang dipilih oleh pelanggan, kemudian
pelanggan diantarkan ke tempat perawatan yang telah disediakan
 Posisikan duduk pelanggan dengan nyaman
 Lakukan konsultasi dengan ramah dan menanyakan keluhan pelanggan
 Lakukan analisa pelanggan sesuai prosedur
 Simpan barang bawaan pelanggan di tempat yang aman
 Kenakan cape dan handuk pada pelanggan untuk melindungi pakaian
pelanggan
 Tutup wajah pelanggan dengan menggunakan lenan atau handuk.

 Identifikasi jenis kulit kepala dan rambut serta kelainannya


a. Komposisi Rambut
Rambut memiliki unsur kimia sebagai berikut:
 Carbon: 50,65%
 Hydrogen: 6,36%
 Nitrogen: 17,14%
 Belerang (sulfur): 5%
 Oksigen : 20,85%

b. Struktur Rambut

Gambar 2. Struktur Rambut


Sumber gambar :
http://rambutberkilau.com/beberapa-struktur-rambut-manusia-dan-fungsinya/

a. Hair shaft atau batang rambut adalah bagian rambut yang keluar dari dan
berada di atas permukaan kulit.
b. Arrector pili muscle atau otot arektor pili adalah otot kecil yang menempel
di folikel rambut.
c. Sebaceous gland atau kelenjar minyak adalah kelenjar mikroskopis yang
berfungsi mengeluarkan sebum (minyak) dan berfungsi sebagai
perlindungan terhadap kuman.
d. Hair follicle atau folikel rambut adalah kantung kecil tempat akar satu helai
rambut berada.
e. Hair bulb atau bulbus rambut adalah bagian akar yang menggelembung
dan mengandung sel-sel aktif yang membentuk rambut.
f. Hair papilla atau papila rambut adalah bagian yang berada di folikel paling
bawah dan bertugas menerima nutrisi dari folikel. Di sinilah tempat rambut
sesungguhnya tumbuh. Ketika sel-sel bertambah dan memproduksi keratin
untuk mengeraskan strukturnya, sel-sel itu didorong ke luar folikel dan
kemudian muncul di permukaan kulit sebagai batang rambut.
c. Fase Pertumbuhan Rambut
Proses pertumbuhan rambut ada 3 fase:
a) Masa tumbuh (anagen), lamanya + 1000 hari,atau antara 2-6 tahun.
b) Melewati masa pergantian atau masa peralihan (katogen), fase katogen
ini berlangsung sekitar 2-3 minggu.
c) Masa istirahat (telogen),masa telogen berlangsung 3-4 bulan atau
sekitar 100 hari.

Gambar 3. Fase Pertumbuhan Rambut


d. Bentuk Rambut
Dilihat dari ukuranfolikel, rambut terdiri rambut kasar, rambut halus dan rambut
sedang/normal. Jika dilihat dari arah tertanamnya folikel, rambut terdiri dari rambut
lurus, rambut berombak dan rambut keriting.

e. Kepanjangan Rambut
Kepanjangan rambut dikategorikan menjadi tiga macam, yaitu rambut pendek, rambut
setengah panjang dan rambut panjang.
f. Densitas Rambut
Densitas rambut adalah ketebalan rambut yang tumbuh di kulit kepala. Densitas rambut
dikelompokkan menjadi tiga, yaitu rambut tebal, rambut normal/sedang dan rambut
tipis.
g. Diameter Rambut
Diameter rambut berkaitan dengan besar kecilnya batang rambut, dikelompokkan
menjadi tiga yaitu diameter besar, diameter sedang dan diameter kecil.
h. Jenis Rambut
Adapun jenis rambut ada empat macam, yaitu rambut normal, rambut kering, rambut
berminyak dan rambut resistant (rambut virgin).
1) Jenis kulit kepala normal, tanda-tandanya yaitu kelihatan segar, bagus dan bersih.
Karena kelenjar palit bekerja tidak berlebihan dalam memproduksi minyak (sebum).
Dengan demikian pertumbuhan rambut pun menjadi lebih baik atau normal.
2) Jenis kulit kepala kering, tanda-tandanya yaitu kelihatan tipis, bersisik. Ini
dikarenakan kelenjar palit tidak aktif dalam memproduksi minyak (sebum), sehingga
rambut juga akan terlihat kering.
3) Jenis kulit kepala berminyak, tanda-tandanya yaitu bila digosokkan dengan ujung jari
tangan, maka akan terasa lengket, karena kelenjar palit bekerja berlebihan. Pada
umumnya kulit kepala yang berminyak cepat kotor, berbau kurang sedap dan rambut
terasa lengket. Untuk mengatasinya, maka perlu perawatan yang intensif, yaitu harus
sering dibersihkan (sekali 2 hari).
4) Jenis rambut normal, dengan ciri-ciri bahwa rambut tersebut kelihatan bercahaya,
segar, elastisitas bagus, tidak porous dan tidak kusam, mudah diatur dan teksturnya
kelihatan baik.
5) Jenis rambut kering, dengan ciri-ciri bahwa rambut tersebut kelihatan kering, kusam
atau tidak bercahaya, berbunyi gemirisik bila dipegang, biasanya pertumbuhannya
tipis, ujungnya pecah-pecah, mudah putus, sulit diatur.
6) Jenis rambut berminyak, dengan ciri-ciri bahwa rambut kelihatan mengkilat, lebat,
lengket bila diraba dengan jari dan lekas kotor serta sulit diatur.
 Persiapan pelanggan sebelum penyampoan
Pelanggan yang telah dikenakan cape penyampoan dan handuk maka
dipersilahkan untuk menuju ke tempat pencucian rambut. Sebelum pembasahan
dilakukan, terlebih dahulu pelanggan dikenakan cape penyampoan. Di bawah
cape diberi handuk dan diatas cape juga diberi handuk. Pelanggan dipersilakan
duduk nyaman di washbak. Satu tangan diletakkan kepala pelanggan dan dengan
perlahan-perlahan pelanggan dibantu menempatkan kepalanya di washbak.
Prosedur mempersiapkan pelanggan pada washbak (shampoo basin) :
 Klien yang telah dipersiapkan dengan cape penyampoan dan handuknya,
dipersilahkan menuju shampoo basin.
 Klien dipersilahkan duduk duduk nyaman di washbak penyampoan, sambil
membantu klien meletakan posisi kepalanya pada shampo basin dengan
benar, dalam arti tidak tidak terlau turun, juga terlalu naik.
 Perhatikan posisi leher klien agar tidak kaku dan sakit, posisi pangkal leher
tepat pada bentuk leher pada shampoo basin.
 Tanyakan pada klien akan posisi kedudukan leher pada shampoo basin
usahakan klien merasa nyaman dan rileks.

Gambar 4. Persiapan Pelanggan

Anda mungkin juga menyukai