HASIL
Uraian Satuan
PERHITUNGAN
Momen Ultimit Mu = 1,6 . M ton.m -
Gaya Lintang Ultimit Qu = 1,6 . Q ton -
Gaya Normal Ultimit Nu = 1,6 . N ton -
Tinggi total ht cm -
Lebar Penampang b cm 50.00
Beton selimut d' cm -
Panjang kolom ℓ cm 800.00
Tinggi efektif h = ht - 2d' cm -
Koefisien jarak tulangan μ = h/ht (-) #DIV/0!
Luas penampang Ap = b .ht cm 2
-
Tegangan awal s'ou = Nu / Akp g/cm2 #DIV/0!
Eksentrisitas akibat beban eo1= Mu/Nu cm #DIV/0!
Eksetrisitas tambahan untuk ketidak tepatan sumbu 2 ≥ eo2 = ht/30 cm 2.00
Total eksentrisitas awal eo = eo1 + eo2 cm #DIV/0!
Perbandingan eksentrisitas awal dgn tinggi penampang eo/ht (-) #DIV/0!
Koefisien tekuk yang tegantung pada bentuk penampang dan eo/ht => C (-) #DIV/0!
Panjang tekuk kolom Lk = 0,7.ℓ cm 560.00
Eksetrisitas tambahan untuk memperhitungkan tekuk e1 = C.(Lk/100.ht)2.ht cm #DIV/0!
Peninkatan keamanan terhadap pengecilan eksentrisitas awal e2 = 0,15.ht cm -
Jumlah eksetrisitas termasuk tambahannya e = e o + e1 + e 2 cm #DIV/0!
Eksentrisitas gaya normal total eu = e + 0,5.ht - d' cm #DIV/0!
Momen kerja maksimum M eu
= N .e
u u ton.m #DIV/0!
Perbandingan total eksentrisitas dgn tinggi penampang eu/ht (-) #DIV/0!
Koefisien penampang Ca = s 'ou /(2ko.s 'bk) (-) #DIV/0!
Koefisien jarak garis netral INPUT → x u (-) 0.334
Jarak garis netral yu = xu.ht cm -
Tinggi blok tegangan beton a = 0,8.yu cm -
Koefisien tinggi blok tegangan beton α = a/h t (-) #DIV/0!
Koefisien tegangan baja tarik ψ = {1 - (1+μ)/2xu}.7350/σ*au (-) #DIV/0!
Koefisien tegangan baja tekan ψ' = {1 - (1-μ)/2xu}.7350/σ*au (-) #DIV/0!
Indeks tulangan total qtot = (4Ca - 2α)/(ψ' + ψ + K1/μ) (-) (0.110)
Koefisien tulangan total ωtot = qtot.(2ko.σbk)/ σ*au (-) (0.011) ≤ ωtot.maks
Luas tulangan total Atot = w tot . Ap cm2 -
Kapasitas gaya normal pada beton Dbu = a.b.ko.σbk ton -
Kapasitas gaya normal pada baja tulangan T + Dau = ½ . Atot.σ*au.( ψ' + ψ ) ton #DIV/0!
Kontrol kapasitas gaya T + Dau + Dbu ton #DIV/0!### Nu → oke
Kapasitas momen pada beton Mbu = ½ Dbu.(ht - a) ton.m 0.00
Kapasitas momen pada baja tulangan Mau = ¼.Atot.σ*au.μ.ht.( ψ' - ψ ) ton.m #DIV/0!
Kontrol kapasitas momen Mau + Mbu ton.m #DIV/0!### Meu → oke
PENULANGAN KOLOM PERSEGI TIPE SIMETRIS EMPAT SISI
METODA KEKUATAN BATAS/ULTIMIT DENGAN PENULANGAN SIMETRIS
- Tulangan Kolom - - Dia.ǿ - 12
Dia. f mm 12.00
Jumlah buah -
Atot cm2 -
Nu
Nu
As = Ø -
Sengkang
b
eu
e'bu = 0,0035 σ*bu = ko.σbk
u
d' Dau
a = 0,8.y
e'a
t
½Atot D
y u= ε.h
t
Dbu
h
½
z' = a/2
t
t
(1+μ)h
ht garis berat
h = μ.h
½ garis netral
½Atot
σ
d' T
ea a σa
Atot = buah - Ø
PENULANGAN KOLOM PERSEGI TIPE SIMETRIS EMPAT SISI
METODA KEKUATAN BATAS/ULTIMIT DENGAN PENULANGAN SIMETRIS
HASIL
Uraian Satuan
PERHITUNGAN
Momen Ultimit Mu = 1,6 . M ton.m 1.02
Gaya Lintang Ultimit Qu = 1,6 . Q ton 128.00
Gaya Normal Ultimit Nu = 1,6 . N ton 300.80
Tinggi total ht cm 80.00
Lebar Penampang b cm 50.00
Beton selimut d' cm 7.00
Panjang kolom ℓ cm 800.00
Tinggi efektif h = ht - 2d' cm 66.00
Koefisien jarak tulangan μ = h/ht (-) 0.83
Luas penampang Ap = b .ht cm 2
4,000.00
Tegangan awal s'ou = Nu / Akp g/cm2 75.20
Eksentrisitas akibat beban eo1= Mu/Nu cm 0.34
Eksetrisitas tambahan untuk ketidak tepatan sumbu 2 ≥ eo2 = ht/30 cm 2.67
Total eksentrisitas awal eo = eo1 + eo2 cm 3.01
Perbandingan eksentrisitas awal dgn tinggi penampang eo/ht (-) 0.04
Koefisien tekuk yang tegantung pada bentuk penampang dan eo/ht => C (-) 7.18
Panjang tekuk kolom Lk = 0,7.ℓ cm 560.00
Eksetrisitas tambahan untuk memperhitungkan tekuk e1 = C.(Lk/100.ht)2.ht cm 2.81
Peninkatan keamanan terhadap pengecilan eksentrisitas awal e2 = 0,15.ht cm 12.00
Jumlah eksetrisitas termasuk tambahannya e = e o + e1 + e 2 cm 17.82
Eksentrisitas gaya normal total eu = e + 0,5.ht - d' cm 50.82
Momen kerja maksimum M eu
= N .e
u u ton.m 152.872
Perbandingan total eksentrisitas dgn tinggi penampang eu/ht (-) 0.635
Koefisien penampang Ca = s'ou /(2ko.s'bk) (-) 0.215
Koefisien jarak garis netral INPUT → x u (-) 0.334
Jarak garis netral yu = xu.ht cm 26.69
Tinggi blok tegangan beton a = 0,8.yu cm 21.35
Koefisien tinggi blok tegangan beton α = a/h t (-) 0.267
Koefisien tegangan baja tarik ψ = {1 - (1+μ)/2xu}.7350/σ*au (-) -3.76
Koefisien tegangan baja tekan ψ' = {1 - (1-μ)/2xu}.7350/σ*au (-) 1.60
Faktor keseimbangan gaya normal pada baja tulangan K1 (-) -0.666
Faktor keseimbangan momen pada baja tulangan K2 (-) 1.615
Indeks tulangan total qtot = (4Ca - 2α)/(ψ' + ψ + K1/μ) (-) (0.110)
Koefisien tulangan total ωtot = qtot.(2ko.σbk)/ σ*au (-) -1.13% ≤ ωtot.maks
Luas tulangan total Atot = w tot . Ap cm 2
(45.28)
Kapasitas gaya normal pada beton Dbu = a.b.ko.σbk ton 186.82
Kapasitas gaya normal pada baja tulangan T + Dau = ¼.Atot.σ*au.(ψ' + ψ + K1/μ) ton 113.98
Kontrol kapasitas gaya T + Dau + Dbu ton 300.80 = Nu → oke
Kapasitas momen pada beton Mbu = ½ Dbu.(ht - a) ton.m 54.78
Kapasitas momen pada baja tulangan Mau = Atot.σ*au.ht.{3μ( ψ' - ψ ) + K2/μ }/24 ton.m 98.09
Kontrol kapasitas momen Mau + Mbu ton.m 152.87 = Meu → oke
PENULANGAN KOLOM PERSEGI TIPE SIMETRIS EMPAT SISI
METODA KEKUATAN BATAS/ULTIMIT DENGAN PENULANGAN SIMETRIS
- Tulangan Kolom (41) - Dia.ǿ - 12
Dia. f mm 12.00
Jumlah buah (41.00)
Atot cm2 (46.37)
b
N Nu
As = Ø 10 - 30
Sengkang eu
e'bu = 0,0035 e'bu Ea= 7350 σ*bu = ko.σbk
d'
u
e'a Dau
a = 0,8.y
σ'a = ψ'σ*au
t
D
y u= ε.h
¼Atot
t
Dbu
h
½
t
t
h = μ.h
(1+μ)h
ht
tot
garis berat
A
tot
¼
garis netral
A
½ ¼
¼Atot
σ σa = ψσ*au
T
d' ea a σa
HASIL
Uraian Satuan
PERHITUNGAN
Momen maksimum M ton.m -
Gaya Lintang Q ton -
Gaya Normal N ton -
Tinggi total ht cm -
Lebar Penampang b cm -
Selimut Beton d' cm -
Tinggi efektif h = ht - 2d' cm -
Koefisien jarak tulangan μ = h/ht (-) #DIV/0!
Panjang kolom ℓ cm 800.00
Luas penampang A = b .ht cm2 -
Tegangan tekan rata-rata tanpa tulangan s'0 = N / Akg/cm2 #DIV/0!
Eksentrisitas akibat beban eo1= M/N cm #DIV/0!
Eksetrisitas tambahan untuk ketidak tepatan sumbu 2 ≥ eo2 = ht/30 cm 2.00
Total eksentrisitas awal eo = eo1 + eo2 cm #DIV/0!
Perbandingan eksentrisitas awal dgn tinggi penampang eo/ht (-) #DIV/0!
Koefisien tekuk yang tegantung pada bentuk penampang dan eo/ht => C (-) #DIV/0!
Panjang tekuk kolom Lk = 0,7.ℓ cm 560.00
Eksetrisitas tambahan untuk memperhitungkan tekuk e1 = C.(Lk/100.ht)2.ht cm #DIV/0!
Peninkatan keamanan terhadap pengecilan eksentrisitas awal e2 = 0,15.ht cm -
Jumlah eksetrisitas termasuk tambahannya e = eo + e1 + e2 cm #DIV/0!
Eksentrisitas gaya normal total ea = e + 0,5.ht - d' cm #DIV/0!
Momen kerja maksimum Me = N . ea ton.m #DIV/0!
Perbandingan total eksentrisitas dgn tinggi penampang ea/ht (-) #DIV/0!
Koefisien penampang C = N/(b.ht.σ'b) = σ'o / σ'b (-) #DIV/0!
Koefisien jarak garis netral ε (-) 0.522
Faktor keseimbangan gaya normal pada beton a1 = ε (-) 0.522
Faktor keseimbangan momen pada beton a2 = ε(3 - 2ε) (-) 1.021
Ekivalensi dan koefisien tulangan total n.ωtot = (2σ'o/σ'b - a1)/(2-1/ε) (-) 3.479
Jarak garis netral y = ε.ht cm -
Koefisien tulangan total w tot = (-) 0.193 ≥ ωtot.maks
Luas tulangan total A tot =n.w n
w tottot. /A
cm 2
-
Tegangan tekan s 'a = n.s*b.{1 - (1- μ)/2ε}kg/cm2 #DIV/0!###σ*a
Tegangan tarik sa = n.s*b.{1 - (1+ μ)/2ε}kg/cm2 -933.58 ≤ σ*a
Kapasitas gaya normal pada beton Db = ½a1.b.ht.σ*b ton -
Kapasitas gaya normal pada baja tulangan T + Da = n.σ*b.Atot(y - ½ht) / y ton #DIV/0!
Kontrol kapasitas gaya T + Da + Db ton #DIV/0!### N → oke
Kapasitas momen pada beton Mb = a2.σ*b.b.ht2/12 ton.m 0.00
Kapasitas momen pada baja tulangan Ma = ½(T+Da).h²/(2y-ht) ton.m #DIV/0!
Kontrol kapasitas momen Ma + Mb ton.m #DIV/0!### Me → oke
PENULANGAN KOLOM PERSEGI TIPE SIMETRIS DUA SISI
METODA ELASTIS
- Tulangan Kolom - - Dia.Ø - 12
Dia. f mm 12.00
Jumlah buah -
A cm2 -
N
N
As = Ø 10 - 30
Sengkang
Baja tulangan Beton
b ea
nσ*b σ*b
d' σ'a
Da
½Atot σ'a n
t
D
y = ε.h
Db
ht
½
t
t
h = μ.h
(1+μ)h
ht garis berat
½ garis netral
½Atot
σa σa
d' n
T
Atot = buah - -Ø 12
PENULANGAN KOLOM PERSEGI TIPE SIMETRIS EMPAT SISI
METODA ELASTIS
HASIL
Uraian Satuan
PERHITUNGAN
Momen maksimum M ton.m 0.64
Gaya Lintang Q ton 80.00
Gaya Normal N ton 188.00
Tinggi total ht cm 80.00
Lebar Penampang b cm 50.00
Selimut Beton d' cm 7.00
Tinggi efektif h = ht - 2d' cm 66.00
Koefisien jarak tulangan μ = h/ht (-) 0.825
Panjang kolom ℓ cm 800.00
Luas penampang A = b .ht cm2 4,000.00
Tegangan tekan rata-rata tanpa tulangan s'0 = N / Akg/cm2 47.00
Eksentrisitas akibat beban eo1= M/N cm 0.34
Eksetrisitas tambahan untuk ketidak tepatan sumbu 2 ≥ eo2 = ht/30 cm 2.67
Total eksentrisitas awal eo = eo1 + eo2 cm 3.01
Perbandingan eksentrisitas awal dgn tinggi penampang eo/ht (-) 0.04
Koefisien tekuk yang tegantung pada bentuk penampang dan eo/ht => C (-) 7.18
Panjang tekuk kolom Lk = 0,7.ℓ cm 560.00
Eksetrisitas tambahan untuk memperhitungkan tekuk e1 = C.(Lk/100.ht)2.ht cm 2.81
Peninkatan keamanan terhadap pengecilan eksentrisitas awal e2 = 0,15.ht cm 12.00
Jumlah eksetrisitas termasuk tambahannya e = eo + e1 + e2 cm 17.82
Eksentrisitas gaya normal total ea = e + 0,5.ht - d' cm 50.82
Momen kerja maksimum Me = N . ea ton.m 95.54
Perbandingan total eksentrisitas dgn tinggi penampang ea/ht (-) 0.635
Koefisien penampang C = N/(b.ht.σ'b) = σ'o / σ'b (-) 0.407
Koefisien jarak garis netral INPUT → ε (-) 0.522
Faktor keseimbangan gaya normal pada beton a1 = ε (-) 0.522
Faktor keseimbangan momen pada beton a2 = ε(3 - 2ε) (-) 1.021
Ekivalensi dan koefisien tulangan total n.ωtot = (2σ'o/σ'b - a1)/(2-1/ε) (-) 3.479
Jarak garis netral y = ε.ht cm 41.75
Koefisien tulangan total wtot = n.w tot
/n (-) 0.193 ≥ ωtot.maks
Luas tulangan total A tot = w tot . A cm 2
773.06
Tegangan tekan s'a = n.s*b.{ 1 - ( 1 - μ )/2ε}kg/cm2 1,730.44 ≤ σ*a
Tegangan tarik sa = n.s*b.{ 1 - ( 1+ μ )/2ε}kg/cm2 -933.58 ≤ σ*a
Kapasitas gaya normal pada beton Db = ½ a1.b.ht.σ*b ton 120.56
Kapasitas gaya normal pada baja tulangan T + Da = n.σ*b.Atot(y - ½ht) / y ton 67.44
Kontrol kapasitas gaya T + Da + Db ton 188.00 = N → oke
Kapasitas momen pada beton Mb = a2.σ*b.b.ht2/12 ton.m 31.44
Kapasitas momen pada baja tulangan Ma = ⅓(T + Da).h²/(2y - ht) ton.m 279.46
Kontrol kapasitas momen Ma + Mb ton.m 310.90 ≈ Me → oke
PENULANGAN KOLOM PERSEGI TIPE SIMETRIS EMPAT SISI
METODA ELASTIS
- Tulangan Kolom 158 - Dia.Ø - 25
Dia. f mm 25.00
Jumlah buah 158.00
A cm2 775.58
As = Ø 10 - 30
Sengkang Baja tulangan Beton
nσ'b σ'b
d' σ'a Da
¼Atot σ'a
t
n D
y = ε.h
Db
ht
N ½
N
t
tot
ea
t
h = μ.h
(1+μ)h
ht
A
garis berat
tot
¼
A
¼
½ garis netral
¼Atot σa σa
d' n
Atot = buah 158
- Ø 25
PENULANGAN KOLOM BULAT
METODA KEKUATAN BATAS/ULTIMIT DENGAN PENULANGAN SIMETRIS
HASIL
Uraian Satuan
PERHITUNGAN
Momen Ultimit Mu = 1,6 . M ton.m -
Gaya Lintang Ultimit Qu = 1,6 . Q ton -
Gaya Normal Ultimit Nu = 1,6 . N ton -
Diameter total ht cm -
Beton selimut d' cm -
Panjang kolom ℓ cm -
Tinggi efektif h = ht - 2d' cm -
Koefisien jarak tulangan μ = h/ht (-) #DIV/0!
Luas penampang Ap = 0,25.p.ht2 cm 2
-
Tegangan awal s'ou = N / Akg/cm
p
2
#DIV/0!
Eksentrisitas akibat beban eo1= Mu/Nu cm #DIV/0!
Eksetrisitas tambahan untuk ketidak tepatan sumbu 2 ≥ eo2 = ht/30 cm 2.00
Total eksentrisitas awal eo = eo1 + eo2 cm #DIV/0!
Perbandingan eksentrisitas awal dgn tinggi penampang eo/ht (-) #DIV/0!
Koefisien tekuk yang tegantung pada bentuk penampang C1 = 1,15 → C2 (-) #DIV/0!
Panjang tekuk kolom Lk = 0,7.ℓ cm -
Eksetrisitas tambahan untuk memperhitungkan tekuk e1 = C1.C2.(Lk/100.ht)2.ht cm #DIV/0!
Peninkatan keamanan terhadap pengecilan eksentrisitas awal e2 = 0,15.ht cm -
Jumlah eksetrisitas termasuk tambahannya e = eo + e1 + e2 cm #DIV/0!
Eksentrisitas gaya normal total eu = e + 0,5.ht - d' cm #DIV/0!
Momen kerja maksimum Mue = Nu.eu ton.m #DIV/0!
Perbandingan total eksentrisitas dgn tinggi penampang eu/ht (-) #DIV/0!
Koefisien penampang s'ou /(2ko.s'bk) (-) #DIV/0!
Koefisien lengan momen dalam xu (-) 0.4535
Jarak garis netral yu = xu.ht cm -
Tinggi blok tegangan beton a = 0,8.yu cm -
Koefisien tulangan total wtot #DIV/0!###ωtot.maks
Indeks tulangan total qtot = ωtot.σ*au/(2ko.σbk) (-) #DIV/0!
Luas tulangan total Atot = w tot . Ap cm2 #DIV/0!
Konstanta variasi gaya normal pada baja tulangan K1 (-) #DIV/0!
Konstanta variasi momen pada baja tulangan K2 (-) #DIV/0!
Kapasitas gaya normal pada baja tulangan Dau = ½.qtot.ko.σbk.ht2.K1 ton #DIV/0!
Koefisien tinggi blok tegangan α = a/ht (-) #DIV/0!
Kapasitas gaya normal pada beton Dbu = ½.ko.σbk.ht2 {½(arccos(1-2α)-(1-2α).(α - α2)½} ton #DIV/0!
Kontrol kapasitas gaya D = Dau + Dbu ton #DIV/0!### Nu →oke
Kapasitas momen pada beton Mbu = ⅔.ko.σbk.ht .(α-α ).(α-α )
3 2 2 ½
ton.m #DIV/0!
Kapasitas momen pada baja tulangan Mau = ¼.qtot.ko.σbk.ht3.K2 ton.m #DIV/0!
Kontrol kapasitas momen Mau + Mbu ton.m #DIV/0!### Mue →oke
PENULANGAN KOLOM BULAT
METODA KEKUATAN BATAS/ULTIMIT DENGAN PENULANGAN SIMETRIS
- Tulangan Kolom #DIV/0! - Dia.Ø - #DIV/0!
Dia. f mm #DIV/0!
Jumlah buah #DIV/0!
Atot cm2 #DIV/0!
As = 10 30
-
u
d'
a = 0,8.y
Da
D
t
Db
t
σ*au
h
y = ε.h
½
e'a
t
t
h = μ.h
(1+μ)h
ht
garis berat
½
garis netral
ea
d' Nu
σ*au
Atot = #DIV/0!
buah - Ø #DIV/0!
PENULANGAN KOLOM BULAT
METODA ELASTIS DENGAN PENULANGAN SIMETRIS
HASIL
Uraian Satuan
PERHITUNGAN
Momen maksimum M ton.m -
Gaya Lintang Q ton -
Gaya Normal N ton -
Diameter total ht cm -
Beton selimut d' cm -
Panjang kolom ℓ cm -
Tinggi efektif h = ht - 2d' cm -
Koefisien jarak tulangan μ = h/ht (-) #DIV/0!
Luas penampang Ap = 0,25.p.ht2 cm 2
-
Tegangan awal s'0 = N / Akg/cm2 #DIV/0!
Eksentrisitas akibat beban eo1= M/N cm #DIV/0!
Eksetrisitas tambahan untuk ketidak tepatan sumbu 2 ≥ eo2 = ht/30 cm 2.00
Total eksentrisitas awal eo = eo1 + eo2 cm #DIV/0!
Perbandingan eksentrisitas awal dgn tinggi penampang eo/ht (-) #DIV/0!
Koefisien tekuk yang tegantung pada bentuk penampang C1 = 1.15 → C2 (-) #DIV/0!
Panjang tekuk kolom Lk = 0,7.ℓ cm -
Eksetrisitas tambahan untuk memperhitungkan tekuk e1 = C1.C2.(Lk/100.ht)2.ht cm #DIV/0!
Peninkatan keamanan terhadap pengecilan eksentrisitas awal e2 = 0,15.ht cm -
Jumlah eksetrisitas termasuk tambahannya e = eo + e1 + e2 cm #DIV/0!
Eksentrisitas gaya normal total ea = e + 0,5.ht - d' cm #DIV/0!
Momen kerja maksimum Me = N.ea ton.m #DIV/0!
Perbandingan total eksentrisitas dgn tinggi penampang ea/ht (-) #DIV/0!
Koefisien penampang C = σ'o /σ'b (-) #DIV/0!
Koefisien jarak garis netral INPUT → ε (-) 0.522
Jarak garis netral y = ε.ht cm -
Untuk ε ≥ 1 → a1 = 2 - 1/ε (-) -
Untuk ε ≤ 1 → a1 = (8ε2-8ε+6)(ε-ε2)½/3επ + (2ε-1)/(πε).arccos(1-2ε) (-) 0.522
Ekivalensi dan koefisien tulangan total n.ωtot = (2σ'o/σ'b - a1)/(2-1/ε) (-) 3.479
Koefisien tulangan total w tot = n.w tot
/n (-) 0.193 ≥ ωtot.maks
Luas tulangan Atot = w tot . Ap cm2 -
Tegangan tekan s'a = n. s'b.{1 - (1- m)/2ε}kg/cm2 #DIV/0!
Tegangan tarik sa = n. s'b.{1 - (1+ m)/2ε}kg/cm2 #DIV/0!
Sudut segmen tegangan Φ = arc.cos(1-2ε) rad 1.61
Kapasitas gaya normal pada baja tulangan Da = -σ*b.ht2.nωtot.π.cosΦ/(8ε) ton 0.00
Kapasitas gaya normal pada beton Db = σ*b.ht2(2sin3Φ + 3sinΦ.cos2Φ - 3Φ.cosΦ)/(24ε) ton 0.00
Kontrol kapasitas gaya Da + Db ton 0.00 = N →oke
Kapasitas momen pada beton Mb = σ*b.ht3.[3Φ-3sinΦ.cos2Φ(1-2sin2Φ)-cosΦsin3Ф]/(192ε) ton.m #DIV/0!
Kapasitas momen pada baja tulangan Ma = σ*b.ht3.nω.π.μ2/(32ε) ton.m #DIV/0!
Kontrol kapasitas momen Ma + Mb ton.m #DIV/0!### Me →oke
Penulangan :
N
N
As = 10 - 30
Baja tulangan Beton
Sengkang
ea
nσ'b σ'b
d' σ'a
Da
σ'a n
D
t
Db
t
h
y = ε.h
½
t
t
h = μ.h
Φ
(1+μ)h
ht garis berat
½htcosΦ
½
garis netral
σa σa
d' n
N
Atot = buah - - Ø 12
SILAHKAN MENUNGGU BEBERAPA MENIT SAJA ………..……..!!!!!
315
SILAHKAN MENUNGGU BEBERAPA
315
0
MENUNGGU BEBERAPA MENIT SAJA ………..……..!!!!!
PENULANGAN BALOK ' T ' TIPE TUNGGAL
METODA KEKUATAN BATAS/ULTIMIT PADA LENTUR DENGAN GAYA NORMAL
Pembebanan = Beban Tetap
Kuat baja rencana U - 39 → s *au = 3,393.00 kg/cm2
Tegangan karateristik K - 350 → sbk = 350.00 kg/cm2
Koefisien kuat rencana beton ko = 0.50 -
Kuat beton rencana s*bu = ko . s bk = 175.00 kg/cm2
Tegangan izin geser beton dengan tulangan geser/sengkang t *bmu = 30.31 kg/cm2
Modulus elastisitas baja tulangan Ea = 2.10E+06 kg/cm2
HASIL
Uraian Satuan
PERHITUNGAN
Momen Ultimit Mu = 1,6 . M ton.m -
Gaya Lintang Ultimit Qu = 1,6 . Q ton -
Gaya Normal Ultimit Nu = 1,6 . N ton -
Tinggi total ht cm -
Tebal pelat flens t = γ.h cm -
Lebar Manfaat bm cm 50.00
Lebar badan b cm -
Beton selimut d' cm -
Tinggi efektif h = ht - d' cm -
Panjang balok ℓ cm 800.00
Luas tulangan tarik minimum Amin = (12 / s*au) .b . h cm2 -
Eksentrisitas akibat beban eo1= Mu/Nu cm #DIV/0!
Eksetrisitas tambahan untuk ketidak tepatan sumbu 2 ≥ eo2 = ht/30 cm 2.00
Total eksentrisitas awal eo = eo1 + eo2 cm #DIV/0!
Perbandingan eksentrisitas awal dgn tinggi penampang eo/ht (-) #DIV/0!
Koefisien tekuk yang tegantung pada bentuk penampang dan eo/ht => C (-) #DIV/0!
Panjang tekuk balok Lk = 0,7.ℓ cm 560.00
Eksetrisitas tambahan untuk memperhitungkan tekuk e1 = C.(Lk/100.ht)2.ht cm #DIV/0!
Peninkatan keamanan terhadap pengecilan eksentrisitas awal e2 = 0,15.ht cm -
Jumlah eksetrisitas termasuk tambahannya e = eo + e1 + e2 cm #DIV/0!
Eksentrisitas gaya normal total eu = e + 0,5.ht - d' cm #DIV/0!
N.eu ton.cm #DIV/0!
N.eu
Koefisien penampang Cu = (-) #DIV/0!
bh2.2ko.sbk
Cu = q( 1 - δ - δf ){ 1-q(1 - δ - δf )} + qδf( 1 - ½γ ) + qδ( 1 - d'/h ) → δf = ωf/ω
Perbandingan luas tulangan tekan A' dan luas tulangan tarik A INPUT → δ (-) -
Koefisien jarak garis netral INPUT → εu (-) 0.643
Jarak garis netral yu = e u . h cm -
Koefisien lengan momen dalam x u = zu / h (-) 0.775
Lengan momen dalam zu = xu . h cm -
Indeks tulangan tarik maksimum qmaks (-) #DIV/0! -
Koefisien tulangan tarik maksimum w maks (-) #DIV/0!
Indeks tulangan tarik q = 0,4.εu/(1 - δ) (-) 0.322 ### qmaks
Koefisien tulangan flens wf = { (bm-b). t.ko.s'bk / s*au } / (b.h) (-) #DIV/0!
Koefisien tulangan tarik semula ( tanpa gaya normal) w = 2.q.ko.s'bk / s*au (-) 0.033 ### wmaks
Koefisien tulangan tarik perubahan (dgn gaya normal) #DIV/0! (-) #DIV/0!
Luas tulangan tarik semula (tanpa gaya normal) i.A = w . b.h cm2 -
Luas tulangan tarik yang diperlukan Aperlu = i.A / i cm2 #DIV/0!
Luas tulangan tekan yang diperlukan A'perlu = d .i.A cm2 -
Luas tulangan flens Aflens = w f.b.h cm2 #DIV/0!
Gaya pada tulangan tarik Tabadan = Ta + Nu = i.A . s*au ton -
Gaya pada tulangan flens Taflens = Aflens . s*au ton #DIV/0!
Total gaya pada tulangan tarik Ta = Tabadan + Taflens ton #DIV/0!
Tinggi blok tegangan tekan a = 0,8.yu cm -
Gaya tekan pada beton Dbbadan = a.b. s *bu ton -
Gaya tekan pada beton flens Dbflens = t.(bm - b). s*bu ton -
Gaya pada tulangan tekan D'abadan = A'perlu . s*au ton -
Kontrol kapasitas gaya : Gaya tekan pada beton Db = Dbbadan Dbflens+D'abadan ton - ### Ta → oke
Kapasitas momen pada beton tekan Mbbadan = Dbu.(h - a/2) ton.m -
Kapasitas momen pada beton flens Mbflens = Dflens.(h - t/2) ton.m -
Kapasitas momen pada baja tulangan tekan M'abadan = D'au.(h - d') ton.m -
Total kapasitas momen tekan Mte = Mbbadan + Mbflens + M'abadan ton.m -
Kapasitas momen pada baja tulangan flens Maflens = Tflens.(h - t/2) ton.m #DIV/0!
Kapasitas momen pada baja tulangan tarik Mabadan = zu.Tabadan ton.m -
Kontrol kapasitas momen : Total kapasitas momen tarik Mta = Mabadan + Maflens ton.m #DIV/0!### Mte → oke
Regangan baja ( ε ) : batas regangan leleh εy = σ*au/Ea (-) 0.002
tekan ε'au = (yu - d').0,003/yu (-) - ### εy
tarik εau = (h - yu).0,003/yu (-) #DIV/0!### εy
Kontrol Geser tb = Q/(b.0,9h) kg/cm2 #DIV/0!
Tulangan miring As cm2 #DIV/0!
PENULANGAN BALOK ' T ' TIPE TUNGGAL
METODA KEKUATAN BATAS/ULTIMIT PADA LENTUR DENGAN GAYA NORMAL
- Tulangan Tarik #DIV/0! Dia.ǿ #DIV/0!
Dia. f mm #DIV/0!
Jumlah buah #DIV/0!
A cm2 #DIV/0!
PENULANGAN TUNGGAL
Af = #DIV/0!
Ø - #DIV/0!
Tulangan pelat flens Diagram Diagram
Regangan Tegangan
FLENS
bm
e bu σ*bu = ko.σ'bk
z'=a/2
u
Dbflens Taflens
a = 0,8.y
t = γ.h
y u= ε .uh
½t
D
Dbbadan
u
M u= N.e
garis netral
z u= ξ .uh
BADAN h
ht As = Ø 10 - 30
Sengkang
A
A #DIV/0!
= buah - Ø #DIV/0!
Tulangan tarik
b = β.bm
PENULANGAN BALOK ' T ' TIPE RANGKAP
METODA KEKUATAN BATAS/ULTIMIT PADA LENTUR DENGAN GAYA NORMAL
Pembebanan = Beban Tetap
Kuat baja rencana U - 39 → s*au = 3,393.00 kg/cm2
Tegangan karateristik K - 350 → sbk = 350.00 kg/cm2
Koefisien kuat rencana beton ko = 0.50 -
Kuat beton rencana s*bu = ko . sbk = 175.00 kg/cm2
Tegangan izin geser beton dengan tulangan geser/sengkang t*bmu = 30.31 kg/cm2
Modulus elastisitas baja tulangan E a = 2.10E+06 kg/cm2
HASIL
Uraian Satuan
PERHITUNGAN
Momen Ultimit Mu = 1,6 . M ton.m -
Gaya Lintang Ultimit Qu = 1,6 . Q ton -
Gaya Normal Ultimit Nu = 1,6 . N ton -
Tinggi total ht cm -
Tebal pelat flens t = γ.h cm -
Lebar Manfaat bm cm 50.00
Lebar badan b cm -
Beton selimut d' cm -
Tinggi efektif h = ht - d' cm -
Panjang balok ℓ cm 800.00
Luas tulangan tarik minimum Amin = (12 / s*au) .b . h cm2 -
Eksentrisitas akibat beban eo1= Mu/Nu cm #DIV/0!
Eksetrisitas tambahan untuk ketidak tepatan sumbu 2 ≥ eo2 = ht/30 cm 2.00
Total eksentrisitas awal eo = eo1 + eo2 cm #DIV/0!
Perbandingan eksentrisitas awal dgn tinggi penampang eo/ht (-) #DIV/0!
Koefisien tekuk yang tegantung pada bentuk penampang dan eo/ht => C (-) #DIV/0!
Panjang tekuk balok Lk = 0,7.ℓ cm 560.00
Eksetrisitas tambahan untuk memperhitungkan tekuk e1 = C.(Lk/100.ht)2.ht cm #DIV/0!
Peninkatan keamanan terhadap pengecilan eksentrisitas awal e2 = 0,15.ht cm -
Jumlah eksetrisitas termasuk tambahannya e = eo + e1 + e2 cm #DIV/0!
Eksentrisitas gaya normal total eu = e + 0,5.ht - d' cm #DIV/0!
N.eu ton.cm #DIV/0!
N.eu
Koefisien penampang Cu = (-) #DIV/0!
bh2.2ko.sbk
Cu = q( 1 - δ - δf ){ 1-q(1 - δ - δf )} + qδf( 1 - ½γ ) + qδ( 1 - d'/h ) → δf = ωf/ω
Perbandingan luas tulangan tekan A' dan luas tulangan tarik A INPUT → δ (-) 0.200
Koefisien jarak garis netral INPUT → εu (-) 0.643
Jarak garis netral yu = eu . h cm -
Koefisien lengan momen dalam x u = zu / h (-) 0.775
Lengan momen dalam zu = xu . h cm -
Indeks tulangan tarik maksimum qmaks (-) #DIV/0! -
Koefisien tulangan tarik maksimum wmaks (-) #DIV/0!
Indeks tulangan tarik q = 0,4.εu/(1 - δ) (-) 0.322 ### qmaks
Koefisien tulangan flens wf = { (bm-b). t.ko.s'bk / s*au } / (b.h) (-) #DIV/0!
Koefisien tulangan tarik semula ( tanpa gaya normal) w = 2.q.ko.s'bk / s*au (-) 0.033 ### wmaks
Koefisien tulangan tarik perubahan (dgn gaya normal) #DIV/0! (-) #DIV/0!
Luas tulangan tarik semula (tanpa gaya normal) i.A = .w. b.h cm2 -
Luas tulangan tarik yang diperlukan Aperlu = i.A / i cm2 #DIV/0!
Luas tulangan tekan yang diperlukan A'perlu = d .i.A cm2 -
Luas tulangan flens Aflens = w f.b.h cm2 #DIV/0!
Gaya pada tulangan tarik Tabadan = Ta + Nu = i.A . s*au ton -
Gaya pada tulangan flens Taflens = Aflens . s*au ton #DIV/0!
Total gaya pada tulangan tarik Ta = Tabadan + Taflens ton #DIV/0!
Tinggi blok tegangan tekan a = 0,8.yu cm -
Gaya tekan pada beton Dbbadan = a.b. s*bu ton -
Gaya tekan pada beton flens Dbflens = t.(bm - b). s*bu ton -
Gaya pada tulangan tekan D'abadan = A'perlu . s*au ton -
Kontrol kapasitas gaya : Gaya tekan pada beton Db = Dbbadan Dbflens+D'abadan ton - ### Ta → oke
Kapasitas momen pada beton tekan Mbbadan = Dbu.(h - a/2) ton.m -
Kapasitas momen pada beton flens Mbflens = Dflens.(h - t/2) ton.m -
Kapasitas momen pada baja tulangan tekan M'abadan = D'au.(h - d') ton.m -
Total kapasitas momen tekan Mte = Mbbadan + Mbflens + M'abadan ton.m -
Kapasitas momen pada baja tulangan flens Maflens = Tflens.(h - t/2) ton.m #DIV/0!
Kapasitas momen pada baja tulangan tarik Mabadan = zu.Tabadan ton.m -
Kontrol kapasitas momen : Total kapasitas momen tarik Mta = Mabadan + Maflens
ton.m #DIV/0!### Mte → oke
Regangan baja ( ε ) : batas minimum regangan leleh εy = σ*au/Ea (-) 0.002
tekan ε'au = (yu - d').0,003/yu (-) #DIV/0!### εy
tarik εau = (h - yu).0,003/yu (-) #DIV/0!### εy
Kontrol Geser tb = Q/(b.0,9h) kg/cm2 #DIV/0!
Tulangan miring As cm2 #DIV/0!
PENULANGAN BALOK ' T ' TIPE RANGKAP
METODA KEKUATAN BATAS/ULTIMIT PADA LENTUR DENGAN GAYA NORMAL
- Tulangan Tarik #DIV/0! Dia.ǿ #DIV/0!
Dia. f mm #DIV/0!
Jumlah buah #DIV/0!
A cm2 #DIV/0!
PENULANGAN RANGKAP
bm
Af =#DIV/0!
Ø - #DIV/0!
Tulangan pelat flens
Diagram Diagram
A '#DIV/0!
= buah - Ø#DIV/0! Regangan Tegangan
Tulangan tekan FLENS
D'abadan
a = 0,8.y
d' Taflens
t = γ.h
½t
y u= ε .uh
u
M u= N .ue
garis netral
z u= ξ .uh
h
ht As = Ø 10 - BADAN
30
Sengkang
A
d' Tabadan
eau
A #DIV/0!
= buah - Ø #DIV/0!
Tulangan tarik
b = β.bm
PENULANGAN BALOK ' T ' TIPE TUNGGAL
METODA ELASTIS PADA LENTUR DENGAN GAYA NORMAL
PENULANGAN TUNGGAL
bm Diagram Diagram
#DIV/0!
Regangan Tegangan
eb σ'b
t = γ.h
z' = y/3
y = ε.h
D = Db
M = N.ea
garis netral
h
z =ξ.h
ht As = Ø 10 - 30
Sengkang
A
d' ea σa Ta
n
A #DIV/0!
= buah - Ø #DIV/0!
Tulangan tarik
b = β.bm
PENULANGAN BALOK ' T ' TIPE RANGKAP
METODA ELASTIS PADA LENTUR DENGAN GAYA NORMAL
Pembebanan = Beban Tetap
Tegangan izin baja tulangan U - 39 → Ŝa = 2,262.00 kg/cm2
Kuat baja rencana s *au = 3,393.00 kg/cm2
Tegangan izin beton ( tekan ) K - 350 → Ŝb = 115.50 kg/cm2
Angka ekivalensi antara baja dan beton n = 18.00 -
Tegangan izin geser beton dengan tulangan geser/sengkang t 'bm = 20.20 kg/cm2
Koefisien tegangan f o = Ŝa / nŜb = 1.088 -
HASIL
Uraian Satuan
PERHITUNGAN
Momen maksimum M ton.m -
Gaya Lintang Q ton -
Gaya Normal N ton -
Tinggi total ht cm -
Tebal pelat flens t cm -
Lebar Manfaat bm cm -
Lebar badan b cm -
Beton selimut d' cm -
Tinggi efektif h = ht - d' cm -
Panjang balok ℓ cm 800.00
Luas tulangan tarik minimum Amin = (12 / s*au) .b . h cm2 -
Eksentrisitas akibat beban eo1= M/N cm #DIV/0!
Eksetrisitas tambahan untuk ketidak tepatan sumbu 2 ≥ eo2 = ht/30 cm 2.00
Total eksentrisitas awal eo = eo1 + eo2 cm #DIV/0!
Perbandingan eksentrisitas awal dgn tinggi penampang eo/ht (-) #DIV/0!
Koefisien tekuk yang tegantung pada bentuk penampang dan eo/ht => C (-) #DIV/0!
Panjang tekuk balok Lk = 0,7.ℓ cm 560.00
Eksetrisitas tambahan untuk memperhitungkan tekuk e1 = C.(Lk/100.ht)2.ht cm #DIV/0!
Peninkatan keamanan terhadap pengecilan eksentrisitas awal e2 = 0,15.ht cm -
Jumlah eksetrisitas termasuk tambahannya e = eo + e1 + e2 cm #DIV/0!
Eksentrisitas gaya normal total ea = e + 0,5.ht - d' cm #DIV/0!
N.ea ton.cm #DIV/0!
h
Koefisien penampang Ca = = [ 1/(n.ω.ξ) ]½ (-) #DIV/0!
n.N.ea
b.Ŝa
Perbandingan luas tulangan tekan A' dan luas tulangan tarik A INPUT → δ (-) 0.700
Koefisien jarak garis netral INPUT → ε (-) 0.520
Jarak garis netral y = ε.h cm -
Koefisien tebal pelat γ = t/h (-) #DIV/0!
Koefisien lebar badan β = b/bm (-) #DIV/0!
Ekivalensi dan koefisien tulangan tarik nω = {(ε-γ/2)γ + ½(ε-γ)2}/{d'/h.δ + 1 - ε(δ + 1)} (-) 0.737
Koefisien lengan momen dalam :
ξ =1 - { ⅙ β ε3 + ⅙ (1-β) (3ε γ2- 2γ3)+δnω(ε-d'/h)(d'/h)} / {½ β ε3+(1-β) (ε γ - ½ γ2)+δnω(ε-d'/h)} (-) #DIV/0!
Lengan momen dalam z = ξ.h cm #DIV/0!
Koefisien tegangan beton f = (1-e )/e (-) 0.924 ≤ fo
Koefisien tegangan baja tulangan f' = (1-e)/(e - d'/h) (-) #DIV/0!
Koefisien tulangan tarik semula ( tanpa gaya normal) w = n.w / n (-) 0.041
Koefisien tulangan tarik perubahan (dgn gaya normal) #DIV/0! (-) #DIV/0!
Luas tulangan tarik semula (tanpa gaya normal) i.A = .w. b.h cm2 -
Luas tulangan tarik A perlu = i.A/i cm2 #DIV/0!
Luas tulangan tekan A'perlu = d .i.A cm2 -
Tegangan baja tulangan tarik σa = Ŝa kg/cm2 2,262.00
Gaya pada tulangan tarik Ta = T + N = iA . σa ton -
Momen pada tulangan tarik Ma = z.Ta ton.m #DIV/0!
Tegangan baja tulangan tekan σ'a = σa / f' kg/cm2 #DIV/0!### Ŝa
Gaya pada tulangan tekan D'a = A'perlu . σ'a ton #DIV/0!
Tegangan beton tekan σ'b = σa / nf kg/cm2 136.04 ≥ Ŝb
Gaya tekan pada beton Db = ½.y.b. σ'b ton -
Kontrol kapasitas gaya D = Db + D'a ton #DIV/0!### Ta → oke
Kapasitas momen tekan pada beton Mb = Db.( h - ⅓y ) ton.m -
Kapasitas momen pada tulangan tekan M'a = D'a.( h - d' ) ton.m #DIV/0!
Kontrol kapasitas momen Mb + M'a ton.m #DIV/0!### Ma → oke
Kontrol Geser tb = Q/(b.z) kg/cm2 #DIV/0!### t'bm
Tulangan miring As cm2 #DIV/0!
PENULANGAN BALOK ' T ' TIPE RANGKAP
METODA ELASTIS PADA LENTUR DENGAN GAYA NORMAL
- Tulangan Tarik #DIV/0! Dia.ǿ #DIV/0!
Dia. f mm #DIV/0!
Jumlah buah #DIV/0!
A cm2 #DIV/0!
PENULANGAN RANGKAP
bm
A' #DIV/0!
= buah - Ø #DIV/0! Diagram Diagram
Tulangan tekan Regangan Tegangan
eb σ'b
d' σ'a
t = γ.h
D'a
e'a
y = ε.h
A' n D
h Db
a
M = N.e
garis netral
h
z =ξ.h
ht As = Ø 10 - 30
Sengkang
A
d' ea σa Ta
n
A #DIV/0!
= buah - Ø #DIV/0!
Tulangan tarik
b = β.bm
PENULANGAN BALOK ' T ' TIPE TUNGGAL
METODA KEKUATAN BATAS/ULTIMIT PADA LENTUR MURNI
Pembebanan = Beban Tetap
Kuat baja rencana U - 39 → s *au = 3,393.00 kg/cm2
Tegangan karateristik K - 350 → sbk = 350.00 kg/cm2
Koefisien kuat rencana beton ko = 0.50 -
Kuat beton rencana s*bu = ko . s bk = 175.00 kg/cm2
Tegangan izin geser beton dengan tulangan geser/sengkang
t *bmu = 30.31 kg/cm2
Modulus elastisitas baja tulangan Ea = 2.10E+06 kg/cm2
HASIL
Uraian Satuan
PERHITUNGAN
Momen Ultimit Mu = 1,6 . M ton.m -
Gaya Lintang Ultimit Qu = 1,6 . Q ton -
Tinggi total ht cm -
Tebal pelat flens t = γ.h cm -
Lebar Manfaat bm cm -
Lebar badan b cm -
Beton selimut d' cm -
Tinggi efektif h = ht - d' cm -
Panjang balok ℓ cm 800.00
Luas tulangan tarik minimum Amin = (12 / s*au) .b . h cm2 -
Mu
Koefisien penampang Cu = (-) #DIV/0!
bh2.2ko.s bk
Cu = q( 1 - δ - δf ){ 1-q(1 - δ - δf )} + qδf( 1 - ½γ ) + qδ( 1 - d'/h ) → δf = ωf/ω
Perbandingan luas tulangan tekan A' dan luas tulangan tarik A : INPUT → δ (-) -
Koefisien jarak garis netral INPUT → εu (-) 0.643
Jarak garis netral yu = e u . h cm -
Indeks tulangan tarik maksimum qmaks (-) #DIV/0!
Koefisien tulangan tarik maksimum w maks (-) #DIV/0!
Indeks tulangan tarik q = 0,4εu / ( 1 - δ ) (-) 0.322### qmaks
Koefisien luas tulangan flens wf = { (bm-b). t.ko.sbk / s*au } / (b.h) (-) #DIV/0!
Koefisien tulangan tarik w = 2.q.ko.s'bk / s*au (-) 0.033### wmaks
Luas tulangan tarik Aperlu = w . b.h cm2 -
Luas tulangan tekan A'perlu = d . Aperlu cm2 -
Luas tulangan flens Aflens = w f.b.h cm2 #DIV/0!
Koefisien lengan momen dalam x u = {0.4εu(1 - 0.4εu) + q.δ(1 - d'/h)}/q (-) 0.775
Lengan momen dalam zu = xu . h cm -
Gaya pada tulangan tarik Tabadan = Aperlu . s*au ton -
Gaya pada tulangan flens Taflens = Aflens . s*au ton #DIV/0!
Kapasitas gaya tarik Ta = Tabadan + Taflens ton #DIV/0!
Tinggi blok tegangan tekan a = 0,8.yu cm -
Gaya tekan pada beton badan Dbbadan = a.b. s*bu ton -
Gaya tekan pada beton flens Dbflens = t.(bm - b). s*bu ton -
Gaya pada tulangan tekan D'abadan = A'perlu . s*au ton -
Kontrol kapasitas gaya Db = Dbbadan + Dbflens+ D'abadan ton - ### Ta → oke
Kapasitas momen pada beton tekan Mbbadan = Dbu.(h - a/2) ton.m -
Kapasitas momen pada beton flens Mbflens = Dflens.(h - t/2) ton.m -
Kapasitas momen pada baja tulangan tekan M'abadan = D'au.(h - d') ton.m -
Kapasitas momen tekan Mb = Mbbadan + Mbflens + M'abadan ton.m -
Kapasitas momen pada baja tulangan flens Maflens = Tflens.(h - t/2) ton.m #DIV/0!
Kapasitas momen pada baja tulangan tarik Mabadan = zu.A.σ*au ton.m -
Kontrol kapasitas momen Ma = Mabadan + Maflens ton.m #DIV/0!### Mb → oke
Kontrol regangan baja ( ε ) : batas regangan leleh εy = σ*au/Ea (-) 0.002
tekan ε'au = (yu - d').0,003/yu (-) #DIV/0!### εy
tarik εau = (h - yu).0,003/yu (-) #DIV/0!### εy
Kontrol Geser tb = Q/(0,9h.b) kg/cm 2
#DIV/0!### t*bmu
Tulangan miring As #DIV/0!
PENULANGAN BALOK ' T ' TIPE TUNGGAL
METODA KEKUATAN BATAS/ULTIMIT PADA LENTUR MURNI
- Tulangan Tarik - Dia.ǿ 12
Dia. f mm 12.00
Jumlah buah -
A cm2 -
PENULANGAN TUNGGAL
bm
Af = Ø
#DIV/0!- #DIV/0! Diagram Diagram
FLENS
Tulangan flens Regangan Tegangan
e bu z' = a/2
σ*bu = ko.σ'bk
u
Dbflens
a = 0,8.y
t = γ.h
Taflens
y u= ε .uh
½t
Dbbadan D
garis netral
h
z u= ξ .uh
ht As = Ø 10 - #DIV/0! BADAN
Mu
Sengkang
A = - buah - Ø 12
Tulangan tarik
b = β.bm
PENULANGAN BALOK ' T ' TIPE RANGKAP
METODA KEKUATAN BATAS/ULTIMIT PADA LENTUR MURNI
Pembebanan = Beban Tetap
Kuat baja rencana U - 39 → s*au = 3,393.00 kg/cm2
Tegangan karateristik K - 350 → sbk = 350.00 kg/cm2
Koefisien kuat rencana beton ko = 0.50 -
Kuat beton rencana s*bu = ko . sbk = 175.00 kg/cm2
Tegangan izin geser beton dengan tulangan geser/sengkang
t*bmu = 30.31 kg/cm2
Modulus elastisitas baja tulangan Ea = 2.10E+06 kg/cm2
HASIL
Uraian Satuan
PERHITUNGAN
Momen Ultimit Mu = 1,6 . M ton.m -
Gaya Lintang Ultimit Qu = 1,6 . Q ton -
Tinggi total ht cm -
Tebal pelat flens t = γ.h cm -
Lebar Manfaat bm cm -
Lebar badan b cm -
Beton selimut d' cm -
Tinggi efektif h = ht - d' cm -
Panjang balok ℓ cm 800.00
Luas tulangan tarik minimum Amin = (12 / s*au) .b . h cm2 -
Mu
Koefisien penampang Cu = (-) #DIV/0!
bh2.2ko.sbk
Cu = q( 1 - δ - δf ){ 1-q(1 - δ - δf )} + qδf( 1 - ½γ ) + qδ( 1 - d'/h ) → δf = ωf/ω
Perbandingan luas tulangan tekan A' dan luas tulangan tarik A : INPUT → δ (-) 0.200
Koefisien jarak garis netral INPUT → εu (-) 0.643
Jarak garis netral yu = eu . h cm -
Indeks tulangan tarik maksimum qmaks (-) #DIV/0!
Koefisien tulangan tarik maksimum wmaks (-) #DIV/0!
Indeks tulangan tarik q = 0,4εu / ( 1 - δ ) (-) 0.322### qmaks
Koefisien luas tulangan flens wf = { (bm-b). t.ko.sbk / s*au } / (b.h) (-) #DIV/0!
Koefisien tulangan tarik w = 2.q.ko.s'bk / s*au (-) 0.033### wmaks
Luas tulangan tarik Aperlu = w.
. b.h cm2 -
Luas tulangan tekan A'perlu = d . Aperlu cm2 -
Luas tulangan flens Aflens = w f.b.h cm2 #DIV/0!
Koefisien lengan momen dalam xu = {0.4εu(1 - 0.4εu) + q.δ(1 - d'/h)}/q (-) 0.775
Lengan momen dalam zu = xu . h cm -
Gaya pada tulangan tarik Tabadan = Aperlu . s*au ton -
Gaya pada tulangan flens Taflens = Aflens . s*au ton #DIV/0!
Kapasitas gaya tarik Ta = Tabadan + Taflens ton #DIV/0!
Tinggi blok tegangan tekan a = 0,8.yu cm -
Gaya tekan pada beton badan Dbbadan = a.b. s*bu ton -
Gaya tekan pada beton flens Dbflens = t.(bm - b). s*bu ton -
Gaya pada tulangan tekan D'abadan = A'perlu . s*au ton -
Kontrol kapasitas gaya Db = Dbbadan + Dbflens+ D'abadan ton - ### Ta → oke
Kapasitas momen pada beton tekan Mbbadan = Dbu.(h - a/2) ton.m -
Kapasitas momen pada beton flens Mbflens = Dflens.(h - t/2) ton.m -
Kapasitas momen pada baja tulangan tekan M'abadan = D'au.(h - d') ton.m -
Kapasitas momen tekan Mb = Mbbadan + Mbflens + M'abadan ton.m -
Kapasitas momen pada baja tulangan flens Maflens = Tflens.(h - t/2) ton.m #DIV/0!
Kapasitas momen pada baja tulangan tarik Mabadan = zu.A.σ*au ton.m -
Kontrol kapasitas momen Ma = Mabadan + Maflens ton.m #DIV/0!### Mb → oke
Kontrol regangan baja ( ε ) : batas minimum regangan leleh εy = σ*au/Ea (-) 0.002
tekan ε'au = (yu - d').0,003/yu (-) #DIV/0!### εy
tarik εau = (h - yu).0,003/yu (-) #DIV/0!### εy
Kontrol Geser tb = Q/(0,9h.b) kg/cm 2
#DIV/0!### t*bmu
Tulangan miring As #DIV/0!
PENULANGAN BALOK ' T ' TIPE RANGKAP
METODA KEKUATAN BATAS/ULTIMIT PADA LENTUR MURNI
- Tulangan Tarik - Dia.ǿ 12
Dia. f mm 12.00
Jumlah buah -
A cm2 -
PENULANGAN RANGKAP
bm
D'abadan
a = 0,8.y
t = γ.h
½t Taflens
y u= ε .uh
z'=a/2
e'au Db D
Dbbadanflens
garis netral
z u= ξ .uh
h
ht As = Ø 10 BADAN30
M u
- Sengkang
d' Tabadan
eau
A = - buah - 12
Ø
Tulangan tarik
b = β.bm
PENULANGAN BALOK ' T ' TIPE TUNGGAL
METODA ELASTIS PADA LENTUR MURNI
HASIL
Uraian Satuan
PERHITUNGAN
Momen maksimum M ton.m -
Gaya Lintang Q ton -
Tinggi total ht cm -
Tebal pelat flens t cm -
Lebar Manfaat bm cm -
Lebar badan b cm -
Beton selimut d' cm -
Tinggi efektif h = ht - d' cm -
Panjang balok ℓ cm 800.00
Luas tulangan tarik minimum Amin = (12 / s*au) .b . h cm2 -
bm Diagram Diagram
Regangan Tegangan
eb σ'b
σ'a
t = γ.h
z' = y/3
e'a
y = ε.h
n
D = Db
garis netral
h
z =ξ.h
ht As = Ø 10 - 30
M
Sengkang
A
d' ea σa Ta
n
A = - buah - Ø 12
Tulangan tarik
b = β.bm
PENULANGAN BALOK ' T ' TIPE RANGKAP
METODA ELASTIS PADA LENTUR MURNI
HASIL
Uraian Satuan
PERHITUNGAN
Momen maksimum M ton.m -
Gaya Lintang Q ton -
Tinggi total ht cm -
Tebal pelat flens t cm -
Lebar Manfaat bm cm -
Lebar badan b cm -
Beton selimut d' cm -
Tinggi efektif h = ht - d' cm -
Panjang balok ℓ cm 800.00
Luas tulangan tarik minimum Amin = (12 / s*au) .b . h cm2 -
D'a
e'a
y = ε.h
A' Db D
garis netral
h
z =ξ.h
ht As = Ø 10 - 30 M
Sengkang
A
d' ea σa Ta
n
A = - buah - Ø 12
Tulangan tarik
b = β.bm
PENULANGAN TUNGGAL BALOK PERSEGI TIPE TUNGGAL
METODA KEKUATAN BATAS/ULTIMIT PADA LENTUR DENGAN GAYA NORMAL
PENULANGAN TUNGGAL
Diagram Diagram
Regangan Tegangan
b As = Ø 10- 30
z' = a/2
Tulangan sengkang ebu σ*bu = ko.σ'bk
u
a = 0,8.y
d'
y u= ε .uh
D = Db
u
M u= N.e
garis netral
z u= ξ .uh
ht h
Tau
d' eau
A = 14 buah - Ø 12
Tulangan tarik
PENULANGAN BALOK PERSEGI TIPE RANGKAP
METODA KEKUATAN BATAS/ULTIMIT PADA LENTUR DENGAN GAYA NORMAL
PENULANGAN RANGKAP
A' = 18 buah - Ø 12
Tulangan tekan Diagram Diagram
b As = Ø 10 - 30
Regangan Tegangan
Tulangan sengkang ebu σ*bu = ko.σ'bk
u
a = 0,8.y
d' D'a
y u= ε .uh
e'au Db
D
A' z' = a/2
u
M u= N .ue
garis netral
z u= ξ .uh
h
ht
Tau
d' eau
A = 14 buah - Ø 12
Tulangan tarik
PENULANGAN BALOK PERSEGI TIPE TUNGGAL
METODA ELASTIS PADA LENTUR DENGAN GAYA NORMAL
Pembebanan = Beban Tetap
Tegangan izin baja tulangan U - 24 → Ŝa = 2,262.00 kg/cm2
Kuat baja rencana s*au = 3,393.00 kg/cm2
Tegangan izin beton ( tekan ) K - 250 → Ŝb = 115.50 kg/cm2
Angka ekivalensi antara baja dan beton n = 18.00 -
Tegangan izin geser beton dengan tulangan
geser/sengkang t'bm = 20.20 kg/cm2
Koefisien tegangan fo = Ŝa / nŜb = 1.088 -
HASIL
Uraian Satuan
PERHITUNGAN
Momen maksimum M ton.m -
Gaya Lintang Q ton -
Gaya Normal N ton -
Tinggi total ht cm -
Lebar Penampang b cm -
Beton selimut d' cm -
Tinggi efektif h = ht - d' cm -
Panjang balok ℓ cm 800.00
Luas tulangan tarik minimum Amin = (12 / s*au) .b . h cm2 -
Eksentrisitas akibat beban eo1= M/N cm #DIV/0!
Eksetrisitas tambahan untuk ketidak tepatan sumbu 2 > eo2 = ht/30 cm 2.00
Total eksentrisitas awal eo = eo1 + eo2 cm #DIV/0!
Perbandingan eksentrisitas awal dgn tinggi penampang eo/ht (-) #DIV/0!
Koefisien tekuk yang tegantung pada bentuk penampan dan eo/ht => C (-) #DIV/0!
Panjang tekuk balok Lk = 0,7.ℓ cm 560.00
Eksetrisitas tambahan untuk memperhitungkan tekuk e1 = C.(Lk/100.ht)2.ht cm #DIV/0!
Peninkatan keamanan terhadap pengecilan eksentrisita e2 = 0,15.ht cm -
Jumlah eksetrisitas termasuk tambahannya e = eo + e1 + e2 cm #DIV/0!
Eksentrisitas gaya normal total ea = e + 0,5.ht - d' cm #DIV/0!
N.ea ton.cm #DIV/0!
h
Koefisien penampang Ca = = [ 1/(nω.ξ) ] ½
(-) #DIV/0!
n.N.ea
b.Ŝa
Koefisien jarak garis netral INPUT → ε (-) 0.221
Perbandingan luas tulangan tekan A' dan luas INPUT → δ (-) -
tulangan tarik A
Ekivalensi dan koefisien tulangan tarik nω = ½ε /{d'/h.δ + 1 - ε(δ + 1)}
2
(-) 0.036
Jarak garis netral y = ε.h cm -
Koefisien lengan momen dalam ξ =1-⅓ ε (-) 0.924
Lengan momen dalam z = ξ.h cm -
Koefisien tegangan beton f = (1-e)/e (-) 3.533 ≥ fo
TULANGAN
Koefisien tegangan baja tulangan f' = (1-e)/(e - d'/h) (-)
TUNGGAL
Koefisien tulangan tarik semula ( tanpa gaya normal) w = nw /n (-) 0.002
Koefisien tulangan tarik perubahan (dgn gaya normal) #DIV/0! (-) #DIV/0!
Luas tulangan tarik semula (tanpa gaya normal) i.A = w. . b.h cm2 -
Luas tulangan tarik A perlu = i.A/i cm2 #DIV/0!
Luas tulangan tekan A'perlu = d.i.A cm2 -
Tegangan baja tulangan tarik σa = Ŝa kg/cm2 2,262.00
Gaya pada tulangan tarik Ta = T + N = iA . σa ton -
Momen pada tulangan tarik Ma = z . Ta ton.m -
TULANGAN
Tegangan baja tulangan tekan σ'a = σa / f' kg/cm 2
TUNGGAL
Gaya pada tulangan tekan D'a = A'perlu . σ'a ton -
Tegangan beton tekan σ'b = σa / nf kg/cm2 35.57 ≤ Ŝb
Gaya tekan pada beton Db = ½.y.b. σ'b ton -
Kontrol kapasitas gaya D = Db + D'a ton - = Ta → oke
Kapasitas momen tekan pada beton Mb = Db.( h - ⅓y ) ton.m -
Kapasitas momen pada tulangan tekan M'a = D'a.( h - d' ) ton.m -
Kontrol kapasitas momen Mb + M'a ton.m - = Ma → oke
Kontrol Geser tb = Q/(b.h.7/8) kg/cm2 #DIV/0!### t'bm
Tulangan miring As cm2 #DIV/0!
PENULANGAN BALOK PERSEGI TIPE TUNGGAL
METODA ELASTIS PADA LENTUR DENGAN GAYA NORMAL
- Tulangan Tarik #DIV/0! Dia. Ø #DIV/0!
Dia. Ø mm #DIV/0!
Jumlah buah #DIV/0!
A cm2 #DIV/0!
PENULANGAN TUNGGAL
Diagram Diagram
b As = Ø 10 - 30
Regangan Tegangan
Tulangan sengkang eb σ'b
d'
z' = y/3
y = ε.h
D = Db
M = N.ea
garis netral
h
z =ξ.h
ht
A
Ta
d' ea σa
n
A =#DIV/0! buah - #DIV/0!
Ø
Tulangan tarik
PENULANGAN BALOK PERSEGI TIPE RANGKAP TIDAK SIMETRIS
METODA ELASTIS PADA LENTUR DENGAN GAYA NORMAL
PENULANGAN RANGKAP
e'a n Db D
A'
M = N.ea
garis netral
h
z = ξ.h
ht
A
Ta
d' ea σa
n
A #DIV/0!
= buah - Ø#DIV/0!
Tulangan tarik
PENULANGAN PELAT TIPE TUNGGAL
METODA ELASTIS PADA LENTUR DENGAN GAYA NORMAL
PENULANGAN TUNGGAL
Diagram Diagram
b Regangan Tegangan
eb σ'b
z' = y/3
y = ε.h
D = Db
N.e a
M=
z =ξ.h
ht h garis netral
A
Ta
d' ea σa
n
Ad = #DIV/0!
Ø - #DIV/0!
Tulangan pembagi
A = #DIV/0!
Ø - #DIV/0!
Tulangan tarik
PENULANGAN PELAT TIPE RANGKAP TIDAK SIMETRIS
METODA ELASTIS PADA LENTUR DENGAN GAYA NORMAL
Koefisien tulangan tarik semula ( tanpa gaya normal) w = nw/n (-) #DIV/0!
Koefisien tulangan tarik perubahan (dgn gaya normal) #DIV/0! (-) #DIV/0!
Luas tulangan tarik semula (tanpa gaya normal) i.A = w. . b.h cm2 #DIV/0!
Luas tulangan tarik yang diperlukan A perlu = i.A/i cm2 #DIV/0!
Luas tulangan tekan yang diperlukan A'perlu = d.i.A cm2 #DIV/0!
Luas tulangan distribusi Adistr. = 20% . Aperlu cm2 #DIV/0!
Tegangan baja tulangan tarik σa = Ŝa kg/cm2 2,262.00
Gaya pada tulangan tarik Ta = T + N = iA . Ŝa ton #DIV/0!
Momen pada tulangan tarik Ma = z.Ta ton.m #DIV/0!
PENULANGAN RANGKAP
A' =#DIV/0!
Ø - #DIV/0!
Tulangan tekan
D'a
A' e'a n D
Db
N.e a
z = ξ.h
M=
ht h garis netral
A
Ta
d' ea σa
n
Ad = #DIV/0!
Ø - #DIV/0!
Tulangan pembagi
A = Ø#DIV/0! - #DIV/0!
Tulangan tarik
PENULANGAN PELAT TIPE TUNGGAL
METODA KEKUATAN BATAS/ULTIMIT PADA LENTUR DENGAN GAYA NORMAL
PENULANGAN TUNGGAL
Diagram Diagram
b Regangan Tegangan
e bu
u
σ*bu = ko.σ''bk
a = 0,8.y
y u= ε .uh
z' = yu/2
D = Dbu
z u= ξ .uh
ht h garis netral
Mu
A
Tau
d' eau
Ad =#DIV/0!
Ø - #DIV/0!
Tulangan pembagi
A = #DIV/0!
Ø -
Tulangan tarik
PENULANGAN PELAT TIPE RANGKAP
METODA KEKUATAN BATAS/ULTIMIT PADA LENTUR DENGAN GAYA NORMAL
PENULANGAN RANGKAP
A' =#DIV/0!
Ø -
Tulangan tekan
Ad = Ø
#DIV/0! -#DIV/0! Diagram Diagram
Tulangan pembagi Regangan Tegangan
b
ebu σ*bu = ko.σ''bk
a = 0,8.y u
y u= ε .uh
d' D'au
e'au Dbu D
z u= ξ .uh
ht A' h garis netral
Mu
A
Tau
d' eau
Ad = #DIV/0!
Ø - #DIV/0!
Tulangan pembagi
A = #DIV/0!
Ø -
Tulangan tarik
PENULANGAN TUNGGAL BALOK PERSEGI TIPE TUNGGAL
METODA KEKUATAN BATAS/ULTIMIT PADA LENTUR MURNI
HASIL
Uraian Satuan
PERHITUNGAN
Momen Ultimit Mu = 1,6 . M ton.m -
Gaya Lintang Ultimit Qu = 1,6 . Q ton -
Tinggi total ht cm -
Lebar Penampang b cm -
Beton selimut d' cm -
Tinggi efektif h = ht - d' cm -
Panjang balok ℓ cm 50.00
Luas tulangan tarik minimum Amin = (12 / s*au) . b . h cm2 -
Mu
Koefisien penampang Cu = (-) #DIV/0!
bh2.2ko.s bk
Perbandingan luas tulangan tekan A' dan luas tulangan
tarik A INPUT → δ (-) -
PENULANGAN TUNGGAL
Diagram Diagram
b As = Ø 10
- -
Regangan Tegangan
z' = a/2
Tulangan sengkang ebu σ*bu = ko.σ'bk
u
d'
a = 0,8.y
y u= ε .uh
D = Dbu
garis netral
z u= ξ .uh
ht h
Mu
Tau
d' eau
A = - buah - Ø 12
Tulangan tarik
PENULANGAN RANGKAP BALOK PERSEGI TIDAK SIMETRIS
METODA KEKUATAN BATAS/ULTIMIT PADA LENTUR MURNI
HASIL
Uraian Satuan
PERHITUNGAN
Momen Ultimit Mu = 1,6 . M ton.m -
Gaya Lintang Ultimit Qu = 1,6 . Q ton -
Tinggi total ht cm -
Lebar Penampang b cm -
Beton selimut d' cm -
Tinggi efektif h = ht - d' cm -
Panjang balok ℓ cm 50.00
Luas tulangan tarik minimum Amin = (12 / s*au) . b . h cm2 -
Mu
Koefisien penampang Cu = (-) #DIV/0!
bh2.2ko.s bk
Perbandingan luas tulangan tekan A' dan luas tulangan
tarik A
INPUT → δ (-) 0.300
PENULANGAN RANGKAP
A' = - buah - Ø 12
Tulangan tekan Diagram Diagram
b As = Ø 10 - -
Regangan Tegangan
Tulangan sengkang ebu σ*bu = ko.σ'bk
u
d'
a = 0,8.y
D'a
y u= ε .uh
e'au Db
D
A' z' = a/2
garis netral
z u= ξ .uh
h
ht Mu
A
Tau
d' eau
A = - buah - Ø 12
Tulangan tarik
PENULANGAN BALOK PERSEGI TIPE TUNGGAL
METODA ELASTIS PADA LENTUR MURNI
PENULANGAN TUNGGAL
Diagram Diagram
b As = Ø 10 - -
Regangan Tegangan
z' = y/3
Tulangan sengkang eb σ'b
d'
y = ε.h
D = Db
garis netral M
h
z = ξ.h
ht
A
Ta
d' ea σa
n
A = - buah - Ø 12
Tulangan tarik
PENULANGAN BALOK PERSEGI TIPE RANGKAP TIDAK SIMETRIS
METODA ELASTIS PADA LENTUR MURNI
PENULANGAN RANGKAP
A' = - buah - Ø -
Tulangan tekan Diagram Diagram
b As = Ø 10 - -
Regangan Tegangan
Tulangan sengkang eb σ'b
d' σ'a
D'a
y = ε.h
e'a n D
Db
A'
garis netral M
h
z = ξ.h
ht
A
Ta
d' ea σa
n
A = - buah - Ø 12
Tulangan tarik
PENULANGAN PELAT TIPE TUNGGAL
METODA KEKUATAN BATAS/ULTIMIT PADA LENTUR MURNI
HASIL
Uraian Satuan
PERHITUNGAN
Momen Ultimit Mu = 1,6 . M ton.m/m' -
Gaya Lintang Ultimit Qu = 1,6 . Q ton/m' -
Tinggi total ht cm -
Lebar Penampang b cm -
Beton selimut d' cm -
Tinggi efektif h = ht - d' cm -
Luas tulangan tarik minimum Amin = (12 / s*au) .b . h cm2 -
Luas tulangan tarik maksimum Amaks = (15 / s*au) .ht.103 cm2 -
Mu
Koefisien penampang Cu = (-) #DIV/0!
bh2.2ko.sbk
Cu = q( 1 - δ) { 1-q( 1 - δ )} + qδ( 1 - d'/h )
Perbandingan luas tulangan tekan A' dan luas tulangan
tarik A INPUT → δ (-) -
PENULANGAN TUNGGAL :
Diagram Diagram
b Regangan Tegangan
u
ebu σ*bu = ko.σ'bk
a = 0,8.y
y u= ε .uh z' = yu/2
D = Dbu
z u= ξ .uh
ht h garis netral
A Mu
Tau
d' eau
Ad = Ø 10 - -
Tulangan pembagi
A = Ø 12
-
Tulangan tarik
PENULANGAN PELAT TIPE RANGKAP
METODA KEKUATAN BATAS/ULTIMIT PADA LENTUR MURNI
HASIL
Uraian Satuan
PERHITUNGAN
Momen Ultimit Mu = 1,6 . M ton.m/m' -
Gaya Lintang Ultimit Qu = 1,6 . Q ton/m' -
Tinggi total ht cm -
Lebar Penampang b cm -
Beton selimut d' cm -
Tinggi efektif h = ht - d' cm -
Luas tulangan tarik minimum Amin = (12 / s*au) .b . h cm2 -
Luas tulangan tarik maksimum Amaks = (15 / s*au) .ht.103 cm2 -
Mu
Koefisien penampang Cu = (-) #DIV/0!
bh2.2ko.sbk
Cu = q( 1 - δ) { 1-q( 1 - δ )} + qδ( 1 - d'/h )
Perbandingan luas tulangan tekan A' dan luas tulangan
tarik A INPUT → δ (-) 0.30
PENULANGAN RANGKAP
A' = Ø 12 -
Tulangan tekan
Ad = Ø 10 - - Diagram Diagram
Tulangan pembagi Regangan Tegangan
b
ebu σ*bu = ko.σ'bk
y u= ε .uh
d' D'au
e'au a = 0,8.yu
Dbu D
A'
z u= ξ .uh
ht h garis netral
Mu
A
Tau
d' eau
Ad = Ø 10 - -
Tulangan pembagi
A = Ø 12 -
Tulangan tarik
PENULANGAN PELAT TIPE TUNGGAL
METODA ELASTIS PADA LENTUR MURNI
PENULANGAN TUNGGAL
Diagram Diagram
b Tegangan
Regangan
z' = y/3
eb σ'b
y = εh
D = Db
z = ξh
h garis netral
ht M
A
σa Ta
d' ea
n
Ad = Ø 10 - #DIV/0!
Tulangan pembagi
A = Ø 12
-
Tulangan tarik
PENULANGAN PELAT TIPE RANGKAP TIDAK SIMETRIS
METODA ELASTIS PADA LENTUR MURNI
Koefisien penampang Ca = h
= [ 1/(n.ω.ξ) ]½ (-) #DIV/0!
n.M
b.Ŝa
PENULANGAN :
A' = Ø -
Tulangan tekan
Diagram Diagram
Ad = Ø - Regangan Tegangan
Tulangan pembagi
eb σ'b
d' σ'a D'a
y = εh
e'a n D
A' Db
z =ξh
h garis netral
ht M
A
Ta
d' ea σa
n
Ad = Ø 10 -
Tulangan pembagi
A = Ø -
Tulangan tarik
PERENCANAAN PENULANGAN BETON
A. DATA BESARAN STATIK
MOMEN MAKSIMUM [M] ( ton.m )
GAYA NORMAL [N] ( ton)
GAYA LINTANG [Q] ( ton)
B. DATA TEKNIS DAN METODA
JENIS KONSTRUKSI 1
BENTUK PENAMPANG 1
METODE PERHITUNGAN 2
TIPE PENULANGAN 2
MUTU BETON 2
MUTU BAJA TULANGAN 4
JENIS PEMBEBANAN 1
C. DIMENSI PENAMPANG
TINGGI TOTAL [ 'ht' minimum 1/35 panjang bersih ℓo ] ( cm )
LEBAR [ 'b' minimum 1/50 panjang besih ℓo ] ( cm )
PANJANG BALOK [ ℓo ] ( cm )
TANGGAL PERENCANAAN
Disusun oleh Engkus Sukmaja
Tlp. (022) 7302552
TON
0.64
188.00
80.00
1
1
2
2
2
4
80.00
50.00
800.00