Anda di halaman 1dari 27

.

TUGAS REKAYASA JALAN RAYA II


(PERKERASAN)

SOAL I

Rencanakan tebal perkerasan dengan cara Bina Marga (Penentuan tebal perkerasan lentur,
No. 01/PD/BM/1983) dengan perencanaan :
1. Konstruksi tak bertahap
2. Konstruksi bertahap
3. Pelapisan Tambahan

Data untuk perencanaan adalah sebagai berikut :


- Jalan 2 Jalur / 2 arah
- CBR Tanah Dasar/Subgrade : 3.0 ; 3.2 ; 3.5 ; 3.7 ; 3.9 ; 4.0
4.2 ; 4.4 ; 4.7 ; 4.9 ; 5.0 ; 5.1
5.4 ; 5.9 ; 6.8 ; 7.2 ; 7.9 ; 8.5
- Data Lalu Lintas :
* Kendaraan ringan : ( ….. + ….. ) = 11234 kend/hari/2 jur
* Bus : ( ….. + ….. ) = 112 kend/hari/2 jur
* Truck 2 As : ( ….. + ….. ) = 791 kend/hari/2 jur
* Truck 3 As : ( ….. + ….. ) = 254 kend/hari/2 jur
* Truck 5 As : ( ….. + ….. ) = 192 kend/hari/2 jur
- Pertumbuhan lalu lintas : * Masa pelaksanaan : 5.0
* Setelah masa pelaksanaan : 6.0
- Masa pelaksanaan : 4 tahun ; Indeks Perkerasan Awal (IP0)
- Faktor regional : 2 tahun ; Indeks Perkerasan Akhir (IPt)
- Umur rencana : * Konstruksi tak bertahap : 10 tahun
* Konstruksi bertahap : 5 tahun
* Pelapisan tambahan : 3 tahun

Catatan :
- Umur rencana untuk pelapisan tambahan dihitung dari umur rencana pada konstruksi
tak bertahap
- Tingkat kerusakan jalan pada akhir umur rencana pada konstruksi tak bertahap adalah
sebagai berikut :
* Lapisan permukaan : 60 %
* Lapisan pondasi atas : 65 %
* Lapisan pondasi bawah : 70 %
.

SOAL II

Rencanakan tebal perkerasan tambahan dengan cara Benkelman Beam (manual


pemeriksaan jalan dengan alat Benkelman Beam, No. 01/MN/B/1993) bila diketahui data
sebagai berikut :

- Jalan 2 jalur / 2 arah

- Pembacaan lendutan akhir d3 : 0.98 ; 0.97 ; 0.96 ; 0.95 ; 0.94


0.92 ; 0.88 ; 0.86 ; 0.84 ; 0.82
0.85 ; 0.81 ; 0.79 ; 0.77 ; 0.75

- Temperatur udara (Tu) : 30 o


C
Temperatur permukaan (Tp) : 31 o
C

- Perkerasan lama :
* Lapis Permukaan : 10 cm AC / Penetrasi Macadam
* Lapis Pondasi Atas : 15 cm Granular Base
* Lapis Pondasi Bawah : 20 cm Granular

- Faktor pengaruh air tanah : 1

- Data lalu lintas (sama dengan soal 1)


* Kendaraan ringan : ( ….. + ….. ) = 7000 kend/hari/2 jur
* Bus : ( ….. + ….. ) = 1000 kend/hari/2 jur
* Truck 2 As : ( ….. + ….. ) = 750 kend/hari/2 jur
* Truck 3 As : ( ….. + ….. ) = 275 kend/hari/2 jur
* Truck 5 As : ( ….. + ….. ) = 25 kend/hari/2 jur

- Asumsi muatan kendaraan : * Tanpa Muatan : 40 %


* Dengan Muatan : 60 %

- Umur Rencana (UR) : 7 tahun

- Pertumbuhan lalu lintas : 5 tahun

- Fungsi jalan : Tol, Arteri, Kolektor, Lokal


.

SOAL III.

Rencanakan perkerasan kaku bersambung tanpa tulangan untuk jalan 4 jalur / 2 arah bila
diketahui data perencanaan sebagai berikut :

- Modulus reaksi tanah dasar (k) : kg/cm3

- Pondasi bawah : Sirtu 10 cm


- Kuat tarik lentur beton : 40 kg/cm3

- Pertumbuhan lalu lintas : 5 %/thn


- Fungsi jalan : Tol, Arteri, Kolektor, Lokal

- Umur rencana : 15 tahun


- Data lalu lintas (sama dengan soal I)
* Kendaraan ringan : ( ….. + ….. ) = 7000 kend/hari/2 jur
* Bus : ( ….. + ….. ) = 1000 kend/hari/2 jur
* Truck 2 As : ( ….. + ….. ) = 750 kend/hari/2 jur
* Truck 3 As : ( ….. + ….. ) = 275 kend/hari/2 jur
* Truck 5 As : ( ….. + ….. ) = 25 kend/hari/2 jur

Cirebon, _________________2003

Assisten Jalan Raya

(HERRY H, ST)
.

PENYELESAIAN

1. Konstruksi Tak Bertahap

a. Diketahui data lalu lintas :


* Kendaraan ringan 2 ton ( 1 + 1 ) = 11234 kend/hari/2 jur
* Bus 8 ton ( 3 + 5 ) = 112 kend/hari/2 jur
* Truck 2 As 13 ton ( 5 + 8 ) = 791 kend/hari/2 jur
* Truck 3 As 20 ton ( 6 + 2.7 ) = 254 kend/hari/2 jur
* Truck 5 As 30 ton ( 6 + 2.7 + 2.5 ) = 192 kend/hari/2 jur

b. Masa pelaksanaan : 4 tahun


Faktor pertumbuhan lalu lintas dalam % / tahun = 5 %/tahun

c. LHR pada saat jalan tersebut dibuka, LHR2 = LHR1(1 + i)n


Dimana : * i = faktor pertumbuhan lalu lintas
* n = tahun pelaksanaan
Jadi LHR2 = LHR1 (1 + 0.050 ) 4
= ( 1.050 ) 4 LHR1
* Kendaraan ringan = 11234 ( 1.050 )4 = 13655 kend/hari/2jur
* Bus = 112 ( 1.050 )4 = 136.14 kend/hari/2jur
* Truck 2 As = 791 ( 1.050 )4 = 961.47 kend/hari/2jur
* Truck 3 As = 254 ( 1.050 )4 = 308.74 kend/hari/2jur
* Truck 5 As = 192 ( 1.050 )4 = 233.38 kend/hari/2jur

d. LHR sampai akhir umur rencana jalan ( 10 tahun)


* n = 10 tahun
* i = 6.0 %/tahun
Jadi LHR3 = LHR2 (1 + 0.060 ) 10
= ( 1.060 ) 10 LHR2
* Kendaraan ringan = 11234 ( 1.060 ) 10 = 20118.4 kend/hari/2jur
* Bus = 112 ( 1.060 ) 10 = 200.575 kend/hari/2jur
* Truck 2 As = 791 ( 1.060 ) 10 = 1416.56 kend/hari/2jur
.

* Truck 3 As = 254 ( 1.060 ) 10 = 455 kend/hari/2jur


* Truck 5 As = 192 ( 1.060 ) 10 = 344 kend/hari/2jur

e. Koefisien Distribusi Kendaraan (C) :


untuk jalan 2 jalur / 2 arah : * Kendaraan ringan (berat <5 ton), c =
* Kendaraan berat (berat >5 ton), c =
nilai koefisien (C), diperoleh dari tabel (daftar II : Koef. Distribusi Kendaraan)
f. Angka Ekivalen (E)

a. Kendaraan Ringan 2 ton (1 + 1) :


As depan : 1 ton, E= 0.0002
As belakang : 1 ton, E= 0.0002 +

S E= 0.0004

b. Kendaraan berat
- Bus 8 ton (3 + 5) :
As depan : 3 ton, E= 0.0183
As belakang : 5 ton, E= 0.1410 +

S E= 0.1593
- Truck 2 As (5 + 8) :
As depan : 5 ton, E= 0.1410
As belakang : 8 ton, E= 0.9238 +

S E= 1.0648
- Truck 3 As (6 + 2.7) :
As depan : 6 ton, E= 0.2923
As belakang : 14 ton, E= 0.7452 +

S E= 1.0375
- Truck 5 As (6 + 2.7 + 5.2) :
As depan : 6 ton, E= 0.2923
As belakang : 14 ton, E= 0.7452
As gandengan : 10 ton, E= 0.2820 +

S E= 1.3195

(Nilai Ekivalen (E) diperoleh dari Daftar III "Pedoman penentuan tebal
perkerasan lentur jalan raya Bina Marga No. 01/PD/BM/1983)

g. Lintas Ekivalen Permulaan (LEP)

LEP = S LHR2 . C . E
Dimana : S = Jumlah kendaraan, berat + ringan
C = Koefisien distribusi
.

E = Angka ekivalen

* Kendaraan ringan = 13655 . 0.50 . 0.0004 = 2.7310


* Bus = 136.137 . 0.50 . 0.1593 = 10.8433
* Truck 2 As = 961.465 . 0.50 . 1.0648 = 511.8842
* Truck 3 As = 308.739 . 0.50 . 1.0375 = 160.1581
* Truck 5 As = 233.377 . 0.50 . 1.3195 = 153.9706
S = 839.5872
h. Lintas Ekivalen Akhir (LEA)

LEA = S LHR3 . C . E
Dimana : S = Jumlah kendaraan, berat + ringan
C = Koefisien distribusi
E = Angka ekivalen

* Kendaraan ringan = 20118.4 . 0.50 . 0.0004 = 4.0237


* Bus = 200.57 . 0.50 . 0.1593 = 15.9758
* Truck 2 As = 1416.6 . 0.50 . 1.0648 = 754.1768
* Truck 3 As = 455 . 0.50 . 1.0375 = 235.9666
* Truck 5 As = 344 . 0.50 . 1.3195 = 226.8503
S = 1236.9931 ~

i. Lintas Ekivalen Tengah (LET)


1
LET = 2
. ( LEP + LEA )

LET = 1/2 . ( 840 + 1237 )


= 1038.3 ~ 1038

j. Lintas Ekivalen Rencana (LER)

LER = LET . Fp1


Dimana Fp1 = Faktor penyesuaian = Ur/10
Ur = Umur rencana
Ur untuk konstruksi bertahap diketahui 10 tahun

Maka : - LER1 = ### . 10/10


= 1038.3 kendaraan

- LER2 = LEP . Fp2


.

(1 + i)n - 1
= 840 .
10 . i

(1 + 0.060 ) 10 - 1
= 840 .
10 . 0.060

= 1106.6427 ~ 1107 kendaraan

- angka LER diambil yang terbesar, yaitu : 1107 kendaraan

k. Indeks Permukaan

Nilai Indeks permukaan (IP) jalan rencana pada akhir umur rencana dapat diketahui
dari Daftar V "Indeks Permukaan Pada Akhir Umur Rencana"dengan cara mencari
nilai dan klasifikasi jalan pada daftar V yang sesuai untuk nilai LER (Lintas Ekivalen
Rencana) yang telah dihitung.

Dengan berpedoman pada Daftar V, pada kolom LER tercatat bahwa angka LER
masuk kedalam golongan LER >1000, ( 1107 < 1000 ), dengan klasifikasi jalan
Kolektor didapat nilai Indeks Perkerasan akhir umur rencana : IPt = 2,0 - 2,5
(Pada soal telah ditetapkan nilai Ipt sebesar 2.0 ).

l. Faktor Regional

Faktor Regional ditentukan oleh pengaruh bentuk alinement (lendutan dan tikungan),
presentase kendaraan berat dan yang berhenti, juga iklim (curah hujan).
Angka Faktor Regional (FR) dapat diketahui dengan berpedoman pada Daftar IV
"Faktor Regional" (Pedoman Persatuan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Bina
Marga No. 01/PD/BM/1983).
S kendaraan berat
Persentase kendaraan berat = x 100
S kendaraan
1349
= x 100
12583
= 10.72081 %
Presentase kendaraan berat 22,7% (< 30%)

Dengan persentase kendaraan 10.7 % ( < 30 % ), dari Daftar IV diperoleh


bahwa Ipt = 2.0 dengan iklim < 900 mm/thn termasuk kedalam jenis kelandaian II
( 6 - 10% ).
.

m. Daya Dukung Tanah

JUMLAH YANG SAMA % YANG SAMA


No. CBR
ATAU LEBIH BESAR ATAU LEBIH BESAR
1 3.0 18 18/18 . 100 = 100
2 3.2 17 17/18 . 100 = 94.44
3 3.5 16 16/18 . 100 = 88.89
4 3.7 15 15/18 . 100 = 83.33
5 3.9 14 14/18 . 100 = 77.78
6 4.0 13 13/18 . 100 = 72.22
7 4.2 12 12/18 . 100 = 66.67
8 4.4 11 11/18 . 100 = 61.11
9 4.7 10 10/18 . 100 = 55.56
10 4.9 9 9/18 . 100 = 50.0
11 5.0 8 8/18 . 100 = 44.44
12 5.1 7 7/18 . 100 = 38.89
13 5.4 6 6/18 . 100 = 33.33
14 5.9 5 5/18 . 100 = 27.78
15 6.8 4 4/18 . 100 = 22.22
16 7.2 3 3/18 . 100 = 16.67
17 7.9 2 2/18 . 100 = 11.11
18 8.5 1 1/18 . 100 = 5.556
Dari data daya dukung tanah di atas, digambarkan dalam hubungan presentase dan
CBR. Untuk nilai CBR design (CBR rencana) diambil nilai untuk harga presentase
90% atau paling mendekati 90%, yaitu CBR 3.5 dengan presentase 88,9%
Maka nilai CBR rencana = 3.5

Grafik CBR Rencana


100
4,2 ; 88,89
90

80

70
tase

60
Grafik CBR Rencana
.

100
4,2 ; 88,89
90

80

70
Presentase

60

50

40

30

20

10

0
2.0 3.0 4.0 5.0 6.0 7.0 8.0 9.0
CBR
.
.
.
.

n. Indeks Permukaan Awal (IP0)


Ipt = 2.0
Diperoleh dari Daftar VI, jenis lapisan perkerasan yang digunakan untuk :

* IP0 = 3,9 - 3,5 - LASTON


- LASBUTAG
- BURDA
- HRA

* IP0 = 3,4 - 3,0 - LASBUTAG


- HRA
- BURTU
- LAPEN

* IP0 = 2,9 - 2,5 - LAPEN


- LAPIS PELINDUNG

o. Indeks Tebal Perkerasan (ITP)

Dengan Lintas Ekivalen Rencana (LER) = 1107 , dan Faktor Regional (FR) =
.

dan DDT = 3.5 , maka :

* IP0 = 3,9 - 3,5 ITP = 9.68 ; ITP = 10.8


Karena ITP > 10, maka lapisan permukaan digunakan " LASTON"

* IP0 = 3,4 - 3,0 ITP = 10.5 ; ITP = 11.6


Karena ITP > 10, maka lapisan permukaan digunakan " LASTON"

* IP0 = 2,9 - 2,5 ITP = 11.1 ; ITP = 12.5


Karena ITP > 10, maka lapisan permukaan digunakan " LASTON"

p. Menentukan Tebal Perkerasan


Dengan berpedoman pada Daftar VII,
Koefisien kekuatan relatif
* IP0 = 3,9 - 3,5 - LASTON MS 454 a1 =
- LASTON MS 340 a1 =
- LASTON ATAS a2 =
- SIRTU/PITRUN (kelas B) a3 =

q. Tebal Minimum Lapisan


Dengan berpedoman pada Daftar VIII,
* Lapis permukaan
ITP > 10 LASTON D1 min = 10 cm
* Lapis pondasi atas
ITP > 10, 12, 14 LASTON ATAS D2 min = 20 cm
* Lapis pondasi bawah
Untuk setiap nilai ITP, bila menggunakan lapisan pondasi bawah.Tebal minimum yg
dipakai adalah : 10 cm. ( D3 = 10 cm )
Apabila kita menggunakan IP0 = 3,9 - 3,5 maka :

ITP = a1 . D1 + a2 . D2 + a3 . D3
10.7 = 0.32 . 10 + 0.26 . 20 + 0.12 . D3
10.7 = 3.20 + 5.20 + 0.12 D3
10.7 = 8.40 + 2.30
2.30
D3 = = 19.167 ~ 19
0.12
.

D3 = 19 cm

LASTON MS 454 (D1 = 10

LASTON ATAS (D2 = 20

SIRTU/PITRUN (D3 = 19

ITP = a1 . D1 + a2 . D2 + a3 . D3
10.7 = 0.30 . 10 + 0.26 . 20 + 0.12 . D3
10.7 = 3.00 + 5.20 + 0.12 D3
10.7 = 8.20 + 2.50
2.50
D3 = = 20.833 ~ 21
0.12
D3 = 21 cm

LASTON MS 340 (D1 = 10

LASTON ATAS (D2 = 20

SIRTU/PITRUN (D3 = 21
.

kend/hari/2 jur
kend/hari/2 jur
kend/hari/2 jur
kend/hari/2 jur
kend/hari/2 jur
%/thn
%/thn
=
= 2.0
tahun
tahun
tahun
.

n, _________________2003

Assisten Jalan Raya

HERRY H, ST)
.

kend/hari/2 jur
kend/hari/2 jur
kend/hari/2 jur
kend/hari/2 jur
kend/hari/2 jur

kend/hari/2jur
kend/hari/2jur
kend/hari/2jur
kend/hari/2jur
kend/hari/2jur

kend/hari/2jur
kend/hari/2jur
kend/hari/2jur
.

kend/hari/2jur
kend/hari/2jur

= 0.50
= 0.50
.

~ 840

~ 1237
.

LER (Lintas Ekivalen

0 ), dengan klasifikasi jalan


2,0 - 2,5

ndutan dan tikungan),


.

% YANG SAMA
ATAU LEBIH BESAR
%
%
%
%
%
%
%
%
%
%
%
%
%
%
%
%
%
%
.

7.0 8.0 9.0


.

2.0 ,
.

0.32
0.30
0.26
0.12
.

cm)

cm)

cm)

cm)

cm)

cm)
* LER2 = LEP2 . Fp2
(1 + i)n - 1
= LEP2 .
10 . i
( 1 + 1.100 ) 2 - 1
= 1336 .
10 . 1.100
= 414.0441 ~ 414
l. Berdasarkan Data :
- CBR = 4.15
- Indeks Permukaan (IP) = 2.0
- Faktor Regional (FR) = 2.5

Anda mungkin juga menyukai