Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH BEBAN KENDARAAN TERHADAP KERUSAKAN JALAN

(studi kasus ruas jalan K.H. Ahmad Sanusi Sukabumi)

A. ARUS LALU LINTAS TRUK PASIR


Analisis data yang dilakukan mengacu pada jumlah truk pasir datang dari
penggalian pasir di Cimangkok Kabupaten Sukabumi menuju arah Bogor dan
Jakarta. Untuk rentang analisis data arus truk pasir yang masuk dimulai dari tahun
2009 sampai dengan tahun 2010, dan untuk berat rata-rata mengacu pada berat
total truk pasir perbulan pada tahun 2009 dan tahun 2010.
Tabel 1. Arus Truk Pasir

Sumber : Metode Analisis Komponen, SKBI-2.3.26.1996 UDC:625.73(02)


Data yang akan disajikan dalam tugas akhir ini adalah data pada tahun
2009 dan tahun 2010 yang dapat menunjukan jumlah truk pasir yang melintas di
ruas jalan K.H. Ahmad Sanusi dengan berat bersih dari muatan truk pasir yang
diangkut setiap bulannya. Data-data yang akan disajikan merupakan rata-rata dari
berat muatan yang diangkut untuk setiap bulannya dan belum ditambahkan
dengan berat kosong truk

B. GAMBARAN UMUM RUAS JALAN K.H. AHMAD SANUSI


SUKABUMI
Ruas jalan K.H. Ahmad Sanusi Sukabumi merupakan jalan arteri primer,
yang berlokasi di Kotamadya Sukabumi Propinsi Jawa Barat yang mempunyai
panjang ruas 3 km dibagi menjadi 6 sub ruas jalan dengan lebar rata-rata 11,7
meter yang terdiri dari 6 lajur dan 2 jalur. Ruas jalan K.H. Ahmad Sanusi
merupakan ruas jalan yang termasuk kedalam jaringan jalan primer yang menjadi
perlintasan antara Kabupaten Cianjur menuju Bogor, dan ruas jalan tersebut juga
menjadi perlintasan kendaraan besar dari Cianjur menuju Bogor maupun Bogor
Menuju Cianjur. Kondisi Geografis dari Kotamadya Sukabumi merupakan daerah
yang aluvial yang rata.
PENGARUH BEBAN KENDARAAN TERHADAP KERUSAKAN JALAN
(studi kasus ruas jalan K.H. Ahmad Sanusi Sukabumi)

Tabel.2 LHR ruas jalan K.H Ahmad Sanusi

Sumber : Dinas Bina Marga Kota Sukabumi, 2013


Keterangan :
1. Sepeda motor
2. Sedan, jeep, dan station wagon
3. Oplet, pick-up, suburban, combi, minibus
4. Micro truk dan mobil hantaran
5. Bus
6. Truk 2 sumbu
7. Truk 3 sumbu atau lebih, gandengan dan trailer
8. Kendaraan tidak bermotor
Pada tahun 2010 Perhitungan lalu lintas harian rata-rata untuk kendaraan
berat (truk) dikelompokan menjadi jenis yang lebih spesifik.
1. Mobil penumpang 2 ton
= 9769 kendaraan/hari/2 arah
2. Minibus 2 ton
=1102 kendaraan/hari/2 arah
3. Truk ringan (berat kotor < 5 ton)
= 1761 kendaraan/hari/2 arah
4. Bus kecil
= 630 kendaraan/hari/2 arah
5. Bus besar
= 1328 kendaraan/hari/2 arah
6. Truk (berat kotor 8-10 ton)
= 1694 kendaraan/hari/2 arah
PENGARUH BEBAN KENDARAAN TERHADAP KERUSAKAN JALAN
(studi kasus ruas jalan K.H. Ahmad Sanusi Sukabumi)

7. Truk (berat kotor 10-12 ton)


= 1129 kendaraan/hari/2 arah
8. Truk (berat kotor 18-20 ton)
= 379 kendaraan/hari/2 arah
9. Truk (berat kotor 22-30 ton)
= 221 kendaraan/hari/2 arah
10. Truk (berat kotor > 30 ton)
= 210 kendaraan/hari/2 arah

Berdasarkan data lalu lintas harian rata-rata tahun 2006 s/d 2009 terdapat
kenaikan yang berubah-ubah dari lalu lintas yang melewati ruas jalan K.H.Ahmad
Sanusi Sukabumi, dapat diambil berdasarkan nilai tengah dengan menggunakan
uji statistik untuk mengetahui rasio kenaikan lalu lintas, yang nilainya adalah 27%
untuk setiap tahunnya diambil dari lalu lintas harian rata-rata setiap jenis
kendaraan selama 4 tahun.
Tabel.3 Klasifikasi Jalan

Sumber : Peraturan Perencanaan Geometrik Jalan Raya No. 13/1999


a. Masa perencanaan tahun 2011, n = 1 dengan i = 2%
b. Masa perencanaan tahun 2012, n = 1 dengan i = 2%
c. Umur rencana (UR) 5 tahun, n = 5 dengan i = 2%
PENGARUH BEBAN KENDARAAN TERHADAP KERUSAKAN JALAN
(studi kasus ruas jalan K.H. Ahmad Sanusi Sukabumi)

UR digunakan 5 tahun dikarenakan perkembangan lalu lintas pada ruas jalan


K.H.Ahmad Sanusi Sukabumi sulit diperkirakan, serta keterbatasan biaya untuk
melaksanakan pembangunan (Metode Analisa Komponen 1996).
1. Jenis Perkerasan yang digunakan :
a. CBR tanah dasar (subgrade) 5,5%
b. Lapis pondasi bawah (subbase course) dari material kelas A
c. Lapis pondasi atas (base course) dari material kelas A
d. Lapis permukaan (surface course) dari LASTON
- Curah hujan rata-rata 586,3 mm pertahun
- Kelandaian rata-rata 8%

C. ANALISA KELAS JALAN


Urutan kerja :
1. Hitungan volume lalu lintas kedalam satuan mobil penumpang (smp) yang
menunjukan Lalu lintas Harian Rata-rata (LHR) untuk setiap kendaraan kedalam
smp, untuk jalan di daerah datar dapat dikalikan dengan nilai konversi.
Untuk menilai setiap kendaraan kedalam satuan mobil penumpang (smp) dapat di
lihat pada tabel
Di daerah perbukitan dan pegunungan, koefisien untuk kendaraan bermotor diatas
dapat dinaikkan, sedangkan untuk kendaraan tak bermotor tak perlu dihitung
kembali.
a. Mobil penumpang 2 ton = 9769 x 1
= 9769 smp/2 arah/hari
b. Minibus 2 ton = 1102 x 1
= 1102 smp/2 arah/hari
c. Truk ringan (berat kotor < 5 ton = 1761 x 2
= 3522 smp/2 arah/hari
d. Bus kecil = 630 x 3
= 1260 smp/2 arah/hari
e. Bus besar = 1328 x 3
= 3984 smp/2arah/hari
PENGARUH BEBAN KENDARAAN TERHADAP KERUSAKAN JALAN
(studi kasus ruas jalan K.H. Ahmad Sanusi Sukabumi)

f. Truk (berat kotor 8-10 ton) = 1694 x 2,5


= 4235 smp/2 arah/hari
g. Truk (berat kotor 10-18 ton) = 1129 x 3
= 3387 smp/2 arah/hari
h. Truk (berat kotor 18-20 ton) = 379 x 3
= 1137 smp/2 arah/hari
i. Truk (berat kotor 22-30 ton) = 221 x 3
= 663 smp/2 arah/hari
j. Truk (berat kotor > 30 ton) = 210 x 3
= 630 smp/2 arah/hari
Jumlah LHR0 = 29689 smp/2 arah/hari
1. Hitungan LHR1 (masa perencanaan) Masa perencanaan (n) = 1 tahun dengan
Perkembangan lalu lintas (i) = 3%
= 29689 (1+0,03)¹
= 30282 smp
2. Hitungan LHR2 (masa perencanaan) Masa perencanaan (n) = 1 tahun dengan
Perkembangan lalu lintas (i) = 3%
= 29689 (1+0,03)¹
= 31506 smp
3. Hitungan LHR3 (akhir umur rencana) Umur rencana (UR) = 5 tahun dengan
Perkembangan lalu lintas (i) = 3%
= 29957 (1+0,03)
= 33074 smp
Dari hasil analisis LHR2013 (awal masa perencanaan) diapat 31506 smp > 20000
4. Menentukan angka ekivalen beban sumbu kendaraan (E)
a. Mobil penumpang 2 ton = 0,0002 + 0,0002 = 0,0004
b. Minibus 2 ton = 0,0002 + 0,0002 = 0,0004
c. Truk ringan (berat kotor < 5 ton) = 0,0036 + 0,0036 = 0,0072
d. Bus kecil 5 ton = 0,0036 + 0,0036 = 0,0072
e. Bus besar 8 ton = 0,0183 + 0,1410 = 0,1593
f. Truk 8 ton = 0,0183 + 0,1410 = 0,1593
PENGARUH BEBAN KENDARAAN TERHADAP KERUSAKAN JALAN
(studi kasus ruas jalan K.H. Ahmad Sanusi Sukabumi)

g. Tronton 2 as 13 ton = 0,1410 + 0,9238 = 1,0648


h. Truk gandeng 3 as 20 ton = 0,2923 + 0,7452 = 1,0375
i. Semi trailer 5 as 30 = 1,0375 + 2 (0,1410) = 1,3195
j. Trailer 5 as 50 ton = 1,3195 + 2 (0,1940) = 1,7075

a. Menentukan Lintas Ekivalen Tengah (LET)


LET = (LEP + LEA) : 2
= (1386 + 1664) : 2
=1525
b. Menentukan Lintas Ekivalen Rencana (LER)
LER = (LET * UR) : 10
= (1525 * 5) : 10
= 762
c. Menentukan Faktor Regional (FR)
- Presentase kendaraan berat > 13ton
= (2095 : 20501) x 100%
= 10.2 % < 30 %
- Kelandaian (g) < 8%
- Curah hujan rata-rata
586.3 mm/tahun < 900 mm/tahun
FR = 1
CBR Tanah Dasar (sub grade) = 5,5% gunakan grafik korelasi didapat
korelasi antara DDT dan CBR didapat CBR = 4,883%
d. Menentukan Index Permukaan pada akhir umur rencana (IP) Lintas Ekivalen
Rencana
(LER) = 1489 diambil IPt = 2,5
e. Menentukan Index Permukaan pada awal umur rencana (IP0)
Jenis lapis perkerasan LASTON / AC (MS = 744 cm/kg)
diambil IP0 3,9 – 3,5
f. Menentukan Index tebal perkerasan (ITp)
- Lintas Ekivalen Rencana (LER)= 1489
PENGARUH BEBAN KENDARAAN TERHADAP KERUSAKAN JALAN
(studi kasus ruas jalan K.H. Ahmad Sanusi Sukabumi)

- Daya Dukung Tanah = 4,883


- Faktor Regional (FR) =- 1,0
Index Permukaan akhir UR (IP) = 2,5
- Index Permukaan awal (IP0) = 3,9 – 3,5
Tebal lapisan minimum dilihat dari ITp = 9,6
Gunakan tabel nomogram :
ITp 5 (2018) = 9,6
g. Menentukan koefisien Kekuatan Relatif (a)
- Lapis permukaan (surface course) LASTON / AC (Ms = 744 kg)
- Lapis pondasi atas (base course)batu pecah kelas A CBR 100%
- Lapis pondasi bawah (sub base course) Sirtu / Pitrun (kelas A)
CBR 70%
didapat :
a1 = 0,4 a2 = 0,14 a3 = 0,13
h. Menentukan tebal lapis perkerasan (D)
- Lapis permukaan (D1) = 10 cm, dengan ITp = 9,6
- Lapis pondasi atas (D2) = 25 cm, dengan ITp = 9,6
- Lapis pondasi bawah (D3) = 20 cm, dengan ITp = 9,6
i. Susunan lapis pekerjaan jalan lama menurut Bpk. Kunto Mahendro Dewo dari
kantor Dinas Bina Marga Kota Sukabumi adalah :
- Lapis permukaan LASTON /AC (Ms = 744)
- Lapis permukaan (surface course) LASTON / AC (Ms = 744 kg)
- Lapis pondasi atas (base course) batu pecah kelas A CBR 100%
- Lapis pondasi bawah (sub base course) Sirtu / Pitrun (kelas A) CBR 70%
Kondisi perkerasan jalan lama berdasarkan data yang sempat dicatat
berdasarkan nilai kondisi perkerasan jalan, terlihat kondisi permukaan sedikit
keriting dan sedikit terdapat deformasi pada jalur tanjakan secara umum kondisi
dinyatakan dalam keadaan mantap 100% .

1. Lapis permukaan yang direncanakan (D1) = ……. ?


PENGARUH BEBAN KENDARAAN TERHADAP KERUSAKAN JALAN
(studi kasus ruas jalan K.H. Ahmad Sanusi Sukabumi)

Gambar. Susunan tebal lapis perkerasan baru

1. Lapis permukaan perkerasan lama Dengan kerusakan pada ruas jalan


K.H.Ahmad Sanusi Kota Sukabumi sebesar 60% Tebal lapisan perkerasan
jalan lama :
Itp = a1 x D1 + a2 x D2 + a3 x D3
D1 Lapis permukaan (LASTON Ms = 744)
D2 Lapis pondasi atas (Batu pecah CBR 100) D3 Lapis pondasi bawah
(Sirtu CBR 70)
a1= 0.4 = 60% x 10 x 0.4 = 2,4
a2= 0.14 = 100% x 20 x 0.14 = 2.8
a3 = 0.13 = 100% x 20 x 0.13 = 2.6
ITp = 7,8
2. Lapis permukaan perkerasan baru
Rencana tebal lapisan perkerasan baru adalah 100% Tebal lapisan
perkerasan baru :
ITp = a1 x D1 + a2 x D2 + a3 x D3
D1 Lapis permukaan (LASTON Ms = 744
D2 Lapis pondasi atas (Batu pecah CBR = 100
D3 Lapis pondasi bawah (Sirtu CBR 70)

a1 = 0.4 = 100% x 10 x 0.4 =4


a2 = 0.14 = 100% x20 x 0.14 = 2.8
a3 = 0.13 = 100% x 20 x 0.13 = 2.6
Itp = 9.4
PENGARUH BEBAN KENDARAAN TERHADAP KERUSAKAN JALAN
(studi kasus ruas jalan K.H. Ahmad Sanusi Sukabumi)

Untuk umur rencana 5 tahun.


ITp = ITp5(2018) – Itp = 9,6 – 7,8
ITp = 2,2
ITp = D1*a1
2,2 = D1 (0.4)
D1 = 5,5
Gambar. Susunan tebal lapisan perkerasan baru

RANGKUMAN

Dari hasil analisis terhadap lalu lintas pada ruas jalan K.H. Ahmad Sanusi
Sukabumi dapat menarik beberapa
1. Dalam rentang waktu tahun 2009 sampai dengan tahun 2010 tercatat
peningkatan yang signifikan pada arus truk pasir yang melewati ruas jalan
K.H. Ahmad Sanusi Sukabumi dengan rata-rata peningkatan sebanyak
142158 truk atau sekitar 5686320 ton.
2. Beban yang diangkut oleh truk pasir banyak yang melanggar batas tekanan
gandar maksimum yang ditetapkan oleh Dinas Bina Marga Kota
Sukabumi, sebab pada perencanaan semula, perkerasan ruas jalan
K.H.Ahmad Sanusi Sukabumi sudah disesuaikan dengan kendaraan berat
total maksimum 30 ton berdasarkan keterangan Kunto Mahendro
Dewo,ST. dari Kantor Dinas Bina Marga Kota Sukabumi.
3. Berdasarkan pengamatan dilapangan kerusakan perkerasan jalan yang ada
di ruas jalan K.H. Ahmad Sanusi Kota Sukabumi adalah jenis kerusakan
lubang (photoles). Truk yang melewati jalan tersebut adalah dengan MST
PENGARUH BEBAN KENDARAAN TERHADAP KERUSAKAN JALAN
(studi kasus ruas jalan K.H. Ahmad Sanusi Sukabumi)

(Muatan Sumbu Terberat) 50 ton, sedangkan jalan tersebut sebelumnya


hanya dirancang untuk MST (Muatan Sumbu Terberat) 30 ton maka dapat
disimpulkan penyebab utama kerusakan jalan tersebut adalah truk pasir
dengan MST (Muatan Sumbu Terberat) > 30 ton.
4. Hasil analisa perencanaan ulang pada tahun 2013, didapat tebal lapisan
perkerasan tambahan sebesar 5,5 cm, dengan penambahan tebal lapisan
perkerasan baru maka lapisan permukaan perkerasan akhir adalah sebesar
15,5 cm.

Anda mungkin juga menyukai