Jalan Panti – Simpang Empat (Pasaman Barat) merupakan salah satu ruas
jalan Provinsi yang memiliki arus lalu lintas yang cukup tinggi. Selama 2 tahun
terakhir ruas jalan ini megalami kerusakan yang cukup parah, akibat bayaknya
truk-truk besar yang membawa padi, kopi, sawit kepabrik dan truk besar yang
membawa alat-alat berat. sehingga mengganggu kenyamanan dalam berkendaraan
bahkan sering menimbulkan kecelakaan.
Namun beberapa bulan terakhir ini kami melihat banyak kendaraan
bermuatan lebih yang melintasi ruas jalan tersebut sehingga tidak lagi memenuhi
standar muatan yang dizinkan atau tidak lagi sesuai dengan perencanaan awal
pembangunan jalan ini. Melihat kondisi yang seperti itu kami tertarik untuk
mengangkat masalah tentang Analisa Pengaruh Muatan Berlebih (overload)
Terhadap Umur Rencana Perkerasan Jalan.
1. SURVEY TIMBANGAN MUATAN TERBERAT (MTS) KENDARAAN
DILAPANGAN
Menurut : (Sukirman,1992) Beban Sumbu dipengaruhi oleh konfigurasi
sumbu dan muatan kendaraan. Dua (2) buah kendaraan yang sama mempunyai
beban sumbu yang berbeda akibat perbedaan muatan. Dengan demikian berbeda
pula angka ekivalennya, oleh karena itu perlu dilakukan penelitian terhadap
variasi beban sumbu, sehingga dapat ditentukan angka ekivalen perencanaan yang
baik, mewakili angka ekivalen untuk variasi beban sumbu selama umur rencana
dan penelitian ini dilakukan dengan survey timbang kendaraan
Tabel 2.5 Konfigurasi Sumbu dan Distribusi Beban
Dimana:
E = Angka ekivalen beban sumbu
k = 1 (untuk sumbu tunggal)
k = 0,086 (untuk sumbu ganda)
k = 0,026 (untuk sumbu triple)
Direktorat jendral bina marga departemen pekerjaan umum melalui SNI
No:1732 –1989 – F, menetapkan rumus angka ekivalen sumbu tunggal dan sumbu
ganda dengan rumus diatas. Untuk itu kendaraan sumbu triple nilai k = 0,026.
Angka ekivalen kendaraan (E) dapat dihitung sebagai berikut :
Menurut Bina Marga :
E = E sb depan + E sb belakang,
1. Untuk Sumbu Tunggal :
E = (34% (beban sumbu depan / 8160)4 + (66% (beban sumbu belakang /
8160)4
2. Untuk Sumbu Ganda :
E = 0,086 (25% (beban sumbu depan /8160)4 +0,086 (75% (beban sumbu
belakang / 8160)4
PENGARUH BEBAN KENDARAAN TERHADAP KERUSAKAN JALAN (STUDI
KASUS : RUAS JALAN PANTI – SIMPANG EMPAT
(PASAMAN BARAT)
DF = {8,16p }4={0,34
8,16
P
}+{
8,16 }
0,66 P 4
FP : Faktor Penyesuaian
UR : Umur Rencana
d) Lintasan Ekivalen Rencana (LER) Akibat Muatan Lebih di Lapangan
a. Lalu lintas Harian Rata-rata Akhir Umur Rencana (LHRn) Muatan
Lebih
LHRn = LHRo ( 1 + i )n
LHRo : Data Lalu lintas Harian Rata-rata yang diekivalenkan terhadap
jumlah Kendaraan yang bermuatan lebih
i : Perkembangan Lalu lintas
n : Umur Rencana
b. Lintasan Ekivalen Permulaan Umur Rencana (LEP) Akibat Muatan
Lebih
LEP = LHRo X C X E
E : Angka Ekivalen Kendaraan Muatan Lebih
C : Koefisien Distribusi Kendaraan
c. Lintasan Ekivalen Akhir Umur Rencana (LEAn) Akibat Muatan
Lebih
LEAn = LHRn X C X E
LHRn : Lalu lintas Harian Rata-rata akhir Umur Rencana Kendaraan
Muatan lebih
d. Lintasan Ekivalen Tengah Umur Rencana (LETn) Akibat Muatan
Lebih
LETn = ( LEP + LEAn )
2
LEAn : Lintasan Ekivalen Akhir Umur Rencana Kendaraan Muatan Lebih
LEP : Lintasan Ekivalen Permulaan Umur Rencana Kendaraan Muatan
Lebih
e. Lintasan Ekivalen Rencana (LERn) Akibat Muatan Lebih
LERn = LETn X FP, → FP = (UR)/10
FP : Faktor Penyesuaian
UR : Umur Rencana
PENGARUH BEBAN KENDARAAN TERHADAP KERUSAKAN JALAN (STUDI
KASUS : RUAS JALAN PANTI – SIMPANG EMPAT
(PASAMAN BARAT)
e) Hasil
4. PENURUNAN UMUR RENCANA AKIBAT LINTAS EKIVALEN
KENDARAAN MUATAN LEBIH
a. Umur Rencana Sisa (URs)
URs = LER Muatan Normal
LER Muatan Lebih
DF = {8160p } = {0,348160
4 x 9000
} {0,668160
4
+
x 9000
} = 0,304
LHR akhir umur rencana pada ruas jalan Panti-Simpang Empat berdasarkan data
diatas adalah:
Mobil penumpang : 1.111 ( 1 + 0,075 )10 = 2289,80
Bus : 137 ( 1 + 0,075 )10 = 282,36
Truk 2 as 13 ton : 257 ( 1 + 0,075 )10 = 529,68
Truk 3 as 20 ton : _123 ( 1 + 0,075 )10 = 253,50 +
Σ LHRn = 3355,34 Kendaraan
: 64 ( 1 + 0,075 ) 10
= 131,90
: 45 ( 1 + 0,075 ) 10
= 92,74
Truk 3 as 20 Ton (Normal) : 50 ( 1 + 0,075 ) 10 = 103,05
Beban Lebih : 13 ( 1 + 0,075 ) 10 = 26,79
: 59 ( 1 + 0,075 ) 10 = 121,60
: 17 ( 1 + 0,075 ) 10
= 35,03
: 6 ( 1 + 0,075 ) 10 = 12,36 +
Σ LHRn = 3.674,76 Kendaraan
Menghitung Lintasan Ekivalen Permulaan (LEP) Umur Rencana
Nilai LEP Umur Rencana dihitung dengan rumus LEP = LHRo x C x E
sedangkan untuk nilai ekivalen (E) masing-masing kendaraan adalah:
Mobil Penumpang 2 Ton (1+1) : 0,0002 + 0,0002 = 0,0004
Bus 8 Ton (5+3) : 0,0183 + 0,1410 = 0,1593
Truk 2 as 13 Ton (Normal) : 0,1410 + 0,9238 = 1,0648
Beban Lebih 9 Ton – 17 Ton = 1,1758
18 Ton – 19 Ton = 6,6862
20 Ton – 22 Ton = 8,5766
23 Ton – 26 Ton = 14,7182
Truk 3 as 20 Ton (Normal) : 0,9238 + 0,7425 = 1,6663
Beban Lebih 24 Ton – 30 Ton = 4,4522
31 Ton – 35 Ton = 8,2680
36 Ton – 40 Ton = 12,8492
41 Ton – 47 Ton = 21,7533
Maka nilai LEP dari kendaraan adalah :
Mobil Penumpang : 1.111 x 0,5 x 0,0004 = 0,22
Bus 8 Ton : 137 x 0,5 x 0,1593 = 10,91
Truk 2 as 13 Ton (Normal) : 110 x 0,5 x 1,0648 = 58,56
Beban Lebih : 56 x 0,5 x 1,1758 = 32,92
: 115 x 0,5 x 6,6862 = 384,45
: 64 x 0,5 x 8,5766 = 274,45
: 45 x 0,5 x 14,7183 = 331,16
PENGARUH BEBAN KENDARAAN TERHADAP KERUSAKAN JALAN (STUDI
KASUS : RUAS JALAN PANTI – SIMPANG EMPAT
(PASAMAN BARAT)
UR
LERn = LETn ×
10
LER10 = 925,15 x 10/10
= 925,15
Untuk 10 tahun = 925,15 x 365 x 10 = 3.376.797,5 Lintasan
Jadi akibat muatan lebih jumlah LER jalan Panti – Simpang Empat
meningkat menjadi 3.376.797,5 lintasan untuk 10 tahun.
HASIL
Dari hasil analisa perhitungan lintasan ekivalen rencana yang normal serta yang
bermuatan lebih dapat ditentukan besarnya penurunan umur rencana perkerasan
jalan
PENURUNAN UMUR RENCANA PERKERASAN JALAN AKIBAT
LINTASAN EKIVALEN MUATAN LEBIH (OVERLOAD)
Dari hasil perhitungan didapat nilai LER normal adalah 1.138.800 untuk 10
tahunnya. Sedangkan LER akibat adanya muatan lebih adalah 3.376.797,5 untuk
10 tahunnya. Jadi untuk 1 tahun nilai LER nya adalah 337.679,75 lintasan. Maka
umur rencana sisa perkerasan jalan sekarang adalah :
a. Umur Rencana Sisa (URs)
URs = LER Muatan Nomal
LER Muatan Lebih
= 1138.800 / 337.679,75
= 3,37 Tahun
Dari hasil itu dapat ditentukan penurunan umur rencana akibat adanya beban
lebih. Penurunan umur rencana akibat beban lebih tersebut adalah :
b. Penurunan Umur Rencana Perkerasan Jalan (UP)
UP = UR – URs
UP = 10 – 3,37
= 6,63 Tahun
Dari hasil diatas maka dapat kita lihat bahwa akibat adanya kendaraan yang
bermuatan lebih didapat penurunan umur rencana sebesar 6,63 Tahun.
PENGARUH BEBAN KENDARAAN TERHADAP KERUSAKAN JALAN (STUDI
KASUS : RUAS JALAN PANTI – SIMPANG EMPAT
(PASAMAN BARAT)