Anda di halaman 1dari 5

Green Construction : Bekisting Plastik, Kapan Kita Mulai?

Posted on March 12, 2011 by budisuanda

Kayu yang sering digunakan sebagai bekisting semakin sulit didapat. Hutan
sebagai bahan baku kayu semakin berkurang. Penebangan hutan dihadapkan pada
permasalahan yang semakin hari semakin serius yaitu pemanasan global (Global
Warming) Bekisting dari kayu harusnya sudah sejak lama dicarikan penggantinya.
Dalam dunia konstruksi di Indonesia, penggunaan bekisting kayu hampir belum ada.
penggantinya. Proyek konstruksi di Indonesia sepertinya masih sangat
menggantungkan kayu sebagai material utama pembuatan bekisting. Ada alternatif
dengan menggunakan material baja atau besi namun penggunaannya masih terbatas
karena material tersebut memiliki berat jenis yang tinggi sehingga menimbulkan
masalah kesulitan pelaksanaan dalam aplikasinya.
Selama ratusan tahun negara kita merupakan penghasil bahan baku dari hutan
yang besar. Bisa jadi merupakan salah satu yang terbesar di dunia. Itu dulu, namun
sekarang dengan banyaknya penebangan hutan secara liar dan eksploitasi yang besar-
besaran dan tidak terkendali hutan kita menyusut cukup banyak sehingga saat ini mulai
sering kita hadapi kelangkaan kayu sebagai bahan bekisting dalam pengerjaan proyek
konstruksi di samping masalah-masalah akibat mulai rusaknya hutan seperti banyaknya
bencana alam banjir, tanah longsor, perubahan iklim yang ekstrim, dan lainnya.

Gambar hutan yang gundul


Berdasarkan pengalaman selama mengerjakan proyek, bekisting pekerjaan struktur
beton telah menghabiskan begitu banyak kayu yang setelah digunakan, tidak dapat
diolah kembali dan menjadi masalah baru yaitu sampah. Penggunaan kayu bekisting
merupakan satu-satunya hal yang membuat pelaksanaan konstruksi masih belum bisa
dikatakan ”green”. Penggunaan begitu banyak kayu telah membuat enviromental
assesment pada perusahaan kontraktor yang telah mendapatkan sertifikasi ISO 14000
tidak begitu bagus. Masalah ini telah menjadi handycap yang harus diselesaikan.

Sudah saatnya kita mulai memikirkan alternatif lain selain kayu sebagai bahan
bekisting. Beberapa tahun terkahir telah ada produk bekisting yang menggunakan
bahan dasar plastik yang dikompositkan dengan bahan fiber glass. Bahan plastik yang
dikompositkan dengan fiber glass memiliki kemampuan yang sama bahkan lebih baik
dari kayu untuk digunakan sebagai bekisting.
Banyak pabrik di luar negri telah memproduksi sistem bekisting plastik ini secara
massal. Bekisting plastik yang mereka buat dapat digunakan untuk elemen struktur
pondasi, kolom, dinding dan pelat lantai. Hal ini berarti hampir semua elemen struktur
beton dapat menggunakan sistem bekisting plastik yang mereka produksi. Beberapa
perusahaan yang telah memasarkan produk sistem bekisting plastik / Plastic Formwork
System yang Saya dapatkan di internet antara lain:
 Hangzhou Yongshun Plastic Industry
 EPIC ECO
 Moladi
Menurut saya pasti masih banyak lagi yang lain yang berarti bahwa aplikasi bekisting
plastik di luar negri sudah dimulai cukup lama. Jika Anda ingin mencari sistem
bekisting plastik ini dapat menggunakan search engine google dengan kata
kunci plastic formwork. Saya telah download beberapa foto bekisting plastik tersebut.
Berikut adalah foto-fotonya.
Material plastik untuk pengganti kayu pada bekisting merupakan ide yang brillian. Hal
ini disebabkan karena plastik memiliki keunggulan yang lebih dari pada kayu disamping
untuk kepentingan pelestarian lingkungan. Berikut ini adalah keunggulan bekisting
plastik:

 Bebas kelembaban dan tidak mengalami perubahan dimensi atau bentuk


 Pemasangan lebih mudah dan tanpa perlu minyak bekisting.
 Mempercepat waktu pelaksanaan bekisting
 Tidak berkarat
 Tidak gampang rusak oleh air sehingga cocok untuk konstruksi bawah tanah dan
lingkungan berair
 Efisien secara biaya
 Kualitas hasil yang lebih baik
 Gampang dipasang dan dilepas sehingga mengurangi biaya upah
 Daya tahan lama, dapat digunakan 40-70 kali. Ada produk yang dapat digunakan
hingga 1000 kali.
 Tahan panas
 Ringan, Kuat dan kaku, bending modulus yang tinggi
 Ketahanan permukaan yang baik, tahan terhadap benturan dan abrasi
 Dapat dibor, dipaku, diketam, dan diproses seperti digerjaji
 Stabilitas yang tinggi terhadap sinar ultraviolet, tidak rapuh dan gampang retak,
gampang untuk dibersihkan
 Tidak membutuhkan syarat khusus dalam penyimpanan karena sifatnya yang tahan
cuaca
 Sampah sisa material bekisting plastik ini dapat diolah kembali seluruhnya. Sangat
ramah lingkungan.
 

Terlihat bekisting plastik memiliki banyak keunggulan dibanding dengan bekisting kayu
baik dari sisi mutu, biaya, dan waktu. Bagi Owner dan Perencana, bekisting plastik akan
menurunkan biaya proyek. Sedangkan bagi kontraktor, bekisting plastik akan
mempercepat pelaksanaan. Bagi Pemerintah dan Masyarakat luas, bekisting plastik
akan mengurangi penggunaan kayu secara signifikan sehingga sangat membantu dalam
pelestarian lingkungan.

“Begitu banyak keunggulan bekisting plastik ini, namun kenapa kita masih nyaman
menggunakan bekisting kayu yang menurut saya sudah bukan jamannya lagi. Mari
kita mulai mencoba demi masa depan lingkungan yang lebih baik.”
Did you like this? Share it:

Anda mungkin juga menyukai