Anda di halaman 1dari 12

Sampah Plastik, Harus Ada Inovasi

Pemanfaatannya
oleh Petrus Riski, Surabaya di 10 September 2017

Sampah plastik merupakan persoalan serius yang harus ditangani. Selain sulit
hancur di alam, limbah ini juga menimbulkan pencemaran pada tanah dan air,
yang ujungnya mengancam tatanan ekosistem lingkungan. Apa yang harus
dilakukan?

Dalam diskusi bertema “Inovasi Pengurangan Sampah Plastik untuk Hilirisasi


Industri dan Masyarakat” di kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Surabaya, akhir Agustus 2017, terungkap adanya potensi sampah plastik untuk
dijadikan produk bermanfaat. Yaitu, sebagai campuran bahan konstruksi
bangunan.

Peneliti dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Sigit Tri
Wicaksono mengutarakan, limbah plastik sebenarnya bermanfaat untuk
bangunan. Sebut saja untuk membuat material konstruski, seperti paving, bata
untuk dinding, atap, dan lain sebagainya.

Sigit bersama tim ITS dalam dua bulan terakhir, coba memanfaatkan sampah
plastik untuk membangun sebuah rumah contoh. “Rencana kami, target akhirnya
bisa membuat prototype rumah, rumah sungguhan yang seluruhnya dari limbah
plastik. Mulai dari lantai, dinding, atap, konektor-konektornya, pintu, dan engsel,”
ungkapnya.

Pemanfaatan limbah plastik, kata Sigit, tentunya melalui proses pemilahan yang
peruntukannya sesuai konstruksi yang dibutuhkan. Pemakaian plastik sebagai
agregat akan mengurangi pasir, koral, maupun semen.

“Limbah plastik pastinya dipilah, harus memenuhi spesifikasi khusus. Tidak


semua plastik dicampur. Misalnya untuk dinding, kita pilih yang PVC karena kuat,
begitu juga untuk paving atau lantai kita buat dengan mencampur pasir atau
tidak,” ujar Sigit.

Pemanfaatan sampah plastik, tentunya disesuaikan dengan komposisi produk


yang dibutuhkan. Menurut Sigit, dibandingkan dengan produk yang ada saat ini,
dipastikan produk yang menggunakan limbah plastik tidak jauh beda mutunya.

“Kelebihan buatan kami itu lebih ringan. Sebab, massa jenis beton yang ada
pasir, batu, semen itu jauh lebih besar dibandingkan plastik. Sehingga, akan
menghemat beban yang ditanggung bangunan.”
Sigit tidak menyangkal bahwa produk konstruksi yang dikerjakannya ini perlu
kajian lebih lanjut, khususnya dampak lingkungan dari material plastik yang
digunakan. “Intinya, limbah plastik bisa dimanfaatkan untuk membuat rumah dan
semua produk konstruksi. Namun, dari segi lingkungan perlu terus dilakukan
kajian. Sementara dari sisi pengambil kebijakan, perlu kelonggaran dalam hal
produksi dan pemasaran,” jabarnya.

Peneliti ITS lainnya, Freddy Kurniawan mengungkapkan, untuk menekan jumlah


sampah plastik yang dibuang sembarangan ada baiknya penggunaan kemasan
plastik pada produk makanan dan minuman dikurangi. Selanjutnya, plastik
kemasan diganti dengan bioplastik, atau plastik yang terbuat dari bahan pangan
nasional, seperti singkong, jagung, dan porang.

“Tim kami telah membuat bioplastik dari bahan baku porang yang dapat
digunakan untuk kapsul dan kemasan permen.”

Meski begitu, menurut Freddy, pengembangan biopastik harus diimbangi dengan


penyiapan bahan baku agar tidak mengurangi bahan pangan yang ada sekarang.
Pemerintah perlu mengembangkan bahan baku bioplastik dengan meningkatkan
produk pangan, termasuk memberi insentif pada petani yang
mengembangkannya. “Bahan baku harus dipersiapkan karena jumlah yang
dibutuhkan pasti menyerap atau mengurangi bahan pangan yang ada,”
terangnya.

Sigit Tri Wicaksono menunjukkan bahan konstruksi yang dibuat menggunakan


limbah plastik. Foto: Petrus Riski/Mongabay Indonesia
Aspal jalan

Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat


(PUPR) telah melakukan upaya pengurangan sampah plastik dengan
inovasi pembuatan jalan aspal menggunakan campuran limbah plastik.

Tahun 2015 – 2019, pemerintah akan membangun 2.600 kilometer jalan


nasional, 1.000 kilometer jalan tol dan pemeliharaan jalan di semua wilayah,
dengan kebutuhan aspal mencapai 1,5 juta ton per tahun. Kondisi ini, yang dapat
dimanfaatkan dengan penggunaan limbah plastik sedikitnya sekitar 6 persen dari
kadar aspal, atau sekitar 0,45 juta ton per tahun untuk konstruksi jalan.

Kepala Balai Perkerasan Puslitbang Jalan dan Jembatan, Kementerian


Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Nyoman Suaryana mengungkapkan,
pemakaian limbah plastik untuk material pembuat jalan telah dilakukan uji coba.
Pengerjaannya pada salah satu jalan di kawasan Universitas Udayana, Bali.

“Kondisi yang dilihat dan dikerjakan di Bali, tampak bagus. Sama dengan aspal
biasa,” kata Nyoman kepada Mongabay Indonesia.

Nyoman memastikan, jalan aspal dengan campuran limbah plastik tidak kalah
kuat dibandingkan jalan aspal murni. Pemakaian plastik, telah digunakan
sebelumnya dalam pengerjaan jalan beraspal, yaitu material polimer khusus,
sehingga tidak ada masalah.

“Dari sisi kekakuan lebih bagus. Sebenarnya, untuk memperbaiki kekuatan aspal
sudah biasa dipakai polimer, tapi polimer yang terkontrol. Misalkan, produk
khusus untuk aspal polimer. Plastik ini kan polimer juga, hanya bedanya plastik
tidak homogen, ada yang warna merah, putih, hitam. Untuk itu, harus dibatasi
pemakaiannya,” terangnya.
Monster Tas Kresek bersama aktivis Komunitas Nol Sampah melakukan sosialisasi
diet tas kresek atau kantong plastik di salah satu mall di Surabaya. Foto: Petrus
Riski/Mongabay Indonesia

Meski tidak sepenuhnya material jalan adalah plastik, Nyoman menegaskan


perlu pengaturan komposisi limbah plastik yang digunakan untuk campuran aspal
jalan. Limbah plastik yang dijadikan campuran, tentu saja telah dicacah atau
dipotong-potong sesuai ukuran yang diperlukan. “Misalkan jalannya satu
kilometer, lebar tujuh meter, ketebalan empat sentimeter, akan menyerap dua
hingga empat ton limbah plastik.”

Selain di Bali dan Bekasi yang dikerjakan September ini, Kementerian PUPR
juga akan membangun jalan memanfaatkan limbah plastik di Cilincing (Jakarta),
Gempol-Pasuruan, dan Makassar. “Setelah itu akan dievaluasi, kalau bagus
akan di programkan lagi di tahun mendatang,” tandasnya.

Artikel yang diterbitkan oleh Rahmadi R

Energi, Infrastruktur, Jawa, Jawa Timur, Sampah, Teknologi Ramah Lingkungan

Web :

(https://www.mongabay.co.id/2017/09/10/sampah-plastik-harus-
ada-inovasi-pemanfaatannya/)
Limbah Plastik Sebagai Pengganti Pasir di
Dalam Beton ?
Kemala Putri . September 14, 2018

Teknologi.id - Penelitian di University of Bath, India, menunjukkan limbah plastik


menjadi alternatif pengganti parsial untuk pasir di dalam beton. Membuahkan satu
solusi yang mungkin untuk pembangunan berkelanjutan di masa depan di samping
mengatasi kekurangan pasir.

Penelitian yang didukung rekan-rekan dari Goa Engineering College, India,


mengganti 10 persen dari pasir di beton dengan sampah plastik. Itu jelas dapat
membantu untuk mengurangi sejumlah besar sampah plastik di jalan-jalan dan
alternatif untuk masalah kekurangan pasir, khususnya di India dan di seluruh dunia
pada umumnya. Penelitian ini menunjukkan bagaimana tim menyelidiki berbagai
jenis plastik untuk melihat apakah mereka dapat dihancurkan dan digunakan
sebagai pengganti pasir. Pasir biasanya menyumbang 30 persen dari campuran
beton. Proyek yang dipimpin Universitas Bath menunjukkan bahwa mengganti pasir
dengan partikel plastik limbah berukuran dan berbentuk sama dari botol plastik,
menghasilkan beton yang hampir sekuat beton campuran konvensional. Dengan
mengganti 10 persen pasir dalam beton, dihitung dari pendekatan ini dapat
menghemat 820 juta ton pasir per tahun, dan membantu mengurangi tingkat sampah
plastik.
Ekstraksi pasir berlebihan
Sebagai salah satu ekonomi yang tumbuh paling cepat di dunia, sektor konstruksi
yang booming dan populasi perkotaan yang tumbuh pesat, biaya dan permintaan
untuk pasir di India meroket dengan 280 megaton semen yang diproduksi di sana
pada tahun 2014 saja. Hal ini menyebabkan ekstraksi pasir yang berlebihan dari
dasar sungai. Kini penambangan tersebut dilarang di banyak negara bagian
India. Juga, tingkat ekstraksi pasir yang tinggi dapat menyebabkan masalah lain
seperti erosi pantai dan industri perikanan yang tidak stabil. Perkembangan pesat itu
juga berarti sampah plastik telah menjadi masalah yang signifikan karena kurangnya
fasilitas daur ulang yang sesuai. Penelitian sebelumnya telah menyelidiki potensi
penggantian sebagian pasir pada beton dengan ban mobil yang dihancurkan dan
bahan serupa lainnya. Ini menyebabkan Dr. Orr dan timnya menyelidiki
kemungkinan menggunakan sampah plastik sebagai alternatif pengganti pasir.
Penelitian ini, telah dipilih oleh komite ilmiah internasional untuk menerima
Penghargaan Atlas sebagai pengakuan atas dampak kemasyarakatan yang
potensial di seluruh dunia, yang secara signifikan dapat mengatasi limbah dan
masalah kekurangan pasir serta menawarkan solusi untuk pembangunan
berkelanjutan di masa depan.

Penelitian University of Bath mengganti sebagian pasir di beton dengan plastik, membantu mengurangi
sampah plastik dan krisis pasir. Kredit: University of Bath

(DWK)

Sains

Web :

(https://teknologi.id/sains/limbah-plastik-sebagai-pengganti-pasir-
di-dalam-beton/)
Monday, June 3, 2013
Pembuatan Beton Dengan Campuran
Limbah Plastik
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Zaman semakin maju dan berkembang, IPTEK memberikan pengaruh besar bagiseluruh aspek
kehidupan. Salah satunya adalah pengaruh IPTEK dalam bidang tehnik sipil terutama dalam hal
teknologi konstruksi,dimana dapat kita lihat telah berdiri kokoh seperti gedung-gedung bertingkat,
jalan, jembatan, bandar udara,bangunan lepas pantai, stadion, terowongan, dan lain-lain termasuk
pembuatanpatung. Dewasa ini beton sering kita jumpai sebagai elemenkonstruksi bangunan yang
sangat penting dan sangat luas penggunaannya.

Pemakaian beton sudah populer, pada perkembangannya beton dicampuri dengan beberapa
bahan tambahan baik berupa bahan kimia maupun non kimia di antaranya, Abu Ampas Tebu (AAT),
abu sekam padi, styrocon dan polimer. Polimer sebagai bahan tambahan dalam pembuatan beton
merupakan suatu zat kimia yang terdiri dari molekul-molekul yang besar dengan karbon dan
hidrogen sebagai molekul utamanya. Bahan polimer dapat diperoleh dari limbah plastik yang didaur
ulang, Penggunaan bahan tersebut sekaligus bertujuan memanfaatkan limbah plastik, di samping
mencari alternatif pengganti semen.

Dapat diketahui bahwa limbah plastik dapat digunakan sebagai bahan alternatif campuran beton
tanpa efek yang merugikan, maka dalam penelitian ini dilakukan pembuatan beton dengan
penambahan bahan polimer alternatif yaitu limbah ember plastik hitam. Variasi persentase
penambahan limbah ember plastik hitam dalam penelitian ini adalah 0%, 4%, 8%, dan 12% dari
massa semen. Dengan adanya penelitian “Pembuatan Beton Dengan Campuran Limbah Plastik”
diharapkan diperoleh beton dengan sifat mekanik yang lebih baik dari beton yang tanpa
menggunakan bahan tambah lainnya dan dapat memperbaiki sifat beton tanpa mengurangi
mutunya serta membantu mengurangi limbah plastik yang selama ini banyak mencemari lingkungan.

1.2 Tujuan

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui nilai kuat tekan pada beton dengan penambahan limbah
plastik pada persentase 0%, 4%, 8%, dan 12%
BAB II
DASAR TEORI

Salah satu kelebihan bahan beton ini adalah kekuatan tekannya yang jauh lebih besar bila
dibandingkan kuat tariknya. Dengan demikian kuat tekan ini merupakan karakteristik mekanis yang
lebih penting dipertimbangkan daripada kuat tariknya. Kekuatan tekan beton didefinisikan sebagai
tegangan tekan maksimum yang dapat ditahan oleh bahan beton akibat beban luar.

Secara praktis kuat tekan beton dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya perbandingan
semen, agregat, gradasi agregat, bentuk permukaan agregat, kekuatan dan kekakuan agregat,
ukuran maksimum agregat, tingkat / atau derajat pemadatan, jenis dan kualitas semen, umur,
perawatan, suhu, jenis dan besarnya bahan tambahan campuran serta mineral pembentuk agregat.

BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Alat dan Bahan

3.1.1 Alat

- Cetakan Silinder (15 cm dan diameter 8 cm)


- Bak pengaduk beton

- Sekop

- Compresion Testing Machine

3.1.2 Bahan

- Semen

- Pasir

- Kerikil

- Air

- Limbah ember plastik hitam

3.2 Prosedur Percobaan

3.2.1 Pembuatan benda uji

- Disiapkan terlebih dahulu semen, keriki, pasir, dan air serta limbah ember plastik hitam

- Dicampurkan bahan tersebut dengan perbandingan 1 semen : 2 pasir : 3 kerikil, dengan jumlah air
0,5 dari massa semen. Pertama-tama kerikil dan pasir diaduk, kemudian semen dimasukkan. Setelah
ketiga bahan tersebut tercampur merata, air dimasukkan sedikit demi sedikit sambil diaduk.

- Dicampurkan limbah ember plastik hitam ke dalam adukan dengan variasi persentase 0%, 4%, 8%,
dan 12% dari massa semen

- Dicetak adukan dalam cetakan silinder

3.2.2 Perawatan benda uji

- Direndam benda uji ke dalam air pada bak perendaman pada hari kedua selama 7 hari

3.2.1 Pengujian

- Dilakukan pengujian dengan menggunakan alat uji kuat tekan beton


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

Luas Penampang Beban Tekan


No Penambahan Limbah Plastik
(cm2) (kN)

1 0% 12,56 110

2 4% 12, 56 130

3 8% 12, 56 160

4 12 % 12, 56 140

4.2 Perhitungan

Kuat tekan beton = P/A


Keterangan :

P = Beban Tekan Maksimum (kg)

A = Luas Penampang (cm2)

Penambahan limbah plastik 0%

Penambahan limbah plastik 4%

Penambahan limbah plastik 8%

Penambahan limbah plastik 12%


4.3 Pembahasan

Pengujian kuat tekan menggunakan empat buah benda


uji silinder dengan panjang 15 cm dan diameter 8 cm untuk
tiap variasi limbah ember plastik. Hasil pengujian kuat
tekan beton dengan penambahan limbah ember plastik
berumur 8 hari.
Kuat tekan diperoleh dengan menghitung rasio beban maksimal yang diterima oleh beton
dan luas permukaan bidang yang diberi beban. Semakin besar beban yang mampu diterima beton
maka semakin besar nilai kuat tekannya. Dari hasil perhitungan menunjukkan bahwa penambahan
variasi limbah plastik 8% memiliki nilai kuat tekan terbesar. Dari perhitungan diperoleh nilai kuat
tekan beton dengan penambahan limbah plastik tertinggi sebesar 12,738 kN/cm2.

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian diperoleh nilai kuat beton pada penambahan limbah ember plastik 0%
dari massa semen adalah 8,757 kN/cm2, 4% dari massa semen adalah 10,35 kN/cm2, 8% dari massa
semen adalah 12,738 kN/cm2, dan 12% dari massa semen adalah 11,146 kN/cm2.

5.2 Saran

Untuk penelitian selanjutnya bisa dilakukan uji konduktivitas thermal untuk mengetaui
besarnya kemampuan beton dalam mengahantarkan panas.

WEB :

https://aabdulrahim.blogspot.com/2013/06/pembuatan-beton-dengan-
campuran-limbah.html

http://repositori.uin-alauddin.ac.id/2363/1/Isnawati.pdf
http://ejournal.umm.ac.id/index.php/gamma/article/viewFile/2417/2777

http://journal.umy.ac.id/index.php/st/article/viewFile/435/585

http://eprints.ums.ac.id/55910/13/naskah%20publikasi%20finall.pdf

link web inovasi campuran beton dengan limbah plastik

https://images.search.yahoo.com/search/images;_ylt=Awr9K56qOvRdWDMAq
F9XNyoA;_ylu=X3oDMTB0NjZjZzZhBGNvbG8DZ3ExBHBvcwMxBHZ0aWQDBHNl
YwNwaXZz?p=inovasi+campuran+beton+dengan+limbah+plastik&fr2=piv-
web&fr=mcafee

Anda mungkin juga menyukai