TUGAS 1
TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI
BANDUNG- Di kejauhan, rumah di Jalan Cigadung Selatan Nomor
VII/a28 itu sudah terlihat berbeda dari rumah yang lain, karena desainnya
yang minimalis dengan warna dominan cokelat tua. Dari dekat, rumah
tersebut makin unik karena hampir semua dinding dan benteng yang
melingkari rumah terbuat dari botol bekas. Tepatnya, botol bekas
minuman berenergi yang berwarna cokelat tua. Rumah berlantai dua itu
milik arsitektur muda jebolan Institut Teknologi Bandung (ITB), Ridwan
Kamil. Puluhan ribu botol terlihat berjejer menjadi dinding rumah dan
benteng bagian depan atau beranda lantai satu. Di bagian luar lantai dua,
juga tampak botol-botol itu disusun seperti kubus seukuran 50x50
centimeter. Kubus-kubus dari susunan botol bekas itu diselingi dengan
kaca-kaca dengan ukuran serupa. Dari luar saja, rumah botol itu terlihat
nyaman bagi yang memerhatikannya. Disebut rumah botol, karena warga
sekitar mengenalnya demikian. Rumah botol ini sudah dikenal oleh
kebanyakan warga Cigadung. Jika bertanya di manakah letak rumah botol,
maka warga akan menunjukkannya tepat ke rumah Ridwan Kamil.
Sayangnya saat Okezone mencoba mendatangi rumah botol tersebut
tampak sepi, Rabu (24/4/2013). Pemiliknya, Ridwan Kamil, dikabarkan
lagi sibuk menyosialisasikan diri sebagai Calon Walikota Bandung periode
2013-2018. Rumah itu berdiri di antara perumahan elit yang kebanyakan
sedang dibangun di Jalan Cigadung Selatan tersebut. Di bagian depan
rumah terdapat rumput dan beberapa pohon taman, sehingga warna
cokelat tua rumah berpadu dengan warna hijau tanaman. Suasana ribuan
botol yang tersusun rapi dan warna hijau tanaman berpadu dengan lantai
yang terbuat dari batu alam berwarna abu-abu. Di bagian garasi yang
berada di belakang rumah, terlihat beberapa orang petugas keamanan
yang berjaga. Dengan ramah, petugas keamanan menyodorkan buku tamu
kepada tiap tamu yang berkunjung. “Ya sering juga orang yang sengaja
ingin lihat-lihat rumah botol ini,” jelas seorang petugas keamanan.
Petugas tersebut menyebutkan bahwa pemilik rumah sedang tidak ada di
rumah. "Mungkin lagi sibuk pencalonan (wali kota)," ujarnya.
Rumah botol tidak lepas dari kreativitas dalam memerlakukan sampah.
Botol-botol bekas ternyata bisa menjadi bahan bangunan pengganti semen
dan pasir.
Guna memanfaatkan botol bekas, seorang arsitek dari Bandung
membuat "Rumah Botol". Ridwan Kamil (38) memiliki sebuah ide
gagasan yang sangat brilian. Ketua Bandung Creative City Forum
(BCCF), memanfaatkan botol-botol bekas untuk membangun rumah
sebagai huniannya.
Rumah hasil karya Ridwan Kamil ini tidak cukup mendapat
acungan jempol saja, rumah uniknya mendapat gelar juara dalam
Green Design Award 2009, yang diselenggarakan oleh BCI Asia
(Building Construction Information Asia). Rumah tinggalnya yang
memanfaatkan botol bekas minuman berenergi itu ternyata berhasil
menyisihkan karya delapan puluh peserta lain dari delapan negara,
yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, Filipina,
Hongkong, dan Cina. Sungguh benar-benar prestasi anak bangsa
yang sangat membanggakan.
Bermula dari ide saat melihat pekerja bangunan di
rumahnya yang sering minum minuman berenergi, ide
memanfaatkan botol bekas pun muncul.
“Ide membuat rumah botol itu datang dari pekerja yang
menggarap rumah saya. Mereka itu sering mengonsumsi
minuman berenergi itu. Botol-botolnya jadi sampah. Dari situ
mulai ada ide, apalagi warnanya cokelat, senada dengan
warna kayu,” ucap pria kelahiran Bandung, 4 Oktober 1971 itu