DISUSUN OLEH:
GAMA SARENA
2022
GAMA ECO-LIVING : HUNIAN SEDERHANA DAN EFISIEN DENGAN
COCO FIBER PANEL WALL YANG RAMAH LINGKUNGAN
Coco fiber panel wall yang terdapat pada produk Gama Eco-Living ini
memiliki beberapa komparasi keunggulan bila dibandingkan dengan panel wall
biasa. Penelitian yang dilakukan oleh Ngadiman et al. (2018) menunjukkan bahwa
panel wall yang mengandung serabut kelapa di dalamnya memiliki kemampuan
penyerapan air yang rendah. Panel wall dengan adisi serabut kelapa dapat
menurunkan kemampuan penyerapan air sebesar 10,24% bila dibandingkan dengan
panel wall biasa. Hal ini disebabkan oleh pori-pori panel yang terisi oleh serat
sehingga ikatannya lebih kuat dan padat. Kemampuan penyerapan air yang rendah
ini sangat penting bagi kelangsungan hunian agar terhindar dari rembesan saat
hujan yang dapat menurunkan kekuatan panel. Selain itu, coco fiber panel wall juga
menjadi solusi atas permasalahan polusi air di lingkungan masyarakat.
Material komposit yang terkandung dalam panel wall juga dapat meredam
kebisingan secara efektif sehingga kenyamanan hunian akan meningkat. Hal ini
juga senada dengan penelitian yang dilakukan Zalukhu et al. (2017). Dalam
penelitian tersebut, dijelaskan bahwa penambahan serat serabut kelapa dapat
meningkatkan kemampuan produk untuk meredam bunyi. Adanya komposisi
serabut kelapa pada bahan komposit akan menurunkan pengaruh kebisingan sebesar
15,12% apabila dibandingkan dengan bahan biasa. Hal ini disebabkan oleh kadar
selulosa yang tinggi pada serabut kelapa sehingga sangat dianjurkan untuk
digunakan sebagai bahan peredam kebisingan.
Dalam penelitian lain yang dilakukan oleh Ramirez et al. (2012), dijelaskan
juga bahwa panel wall yang dilengkapi dengan serabut kelapa dapat menurunkan
konduktivitas termal sebesar 68,25% apabila dibandingkan dengan panel biasa.
Adanya penambahan serabut kelapa pada panel wall menjadi suatu inovasi yang
dapat diterapkan pada negara tropis seperti Indonesia.
Kemudian, dilakukan analisis terkait tata laksana, biaya, dan material untuk
pengerjaan coco fiber panel wall serta dibandingkan dengan pengerjaan bata ringan.
Prosedur pemasangan panel wall dapat dilihat pada Gambar 4. Secara umum,
prosedur pengerjaan panel wall tidak jauh berbeda dengan pemasangan dinding
bata ringan, akan tetapi kuantitas pekerjaan keduanya berbeda.
Menurut Hidayat (2018), rasio durasi pekerjaan antara bata ringan dan
sandwich panel yaitu sebesar 3,59:1,84. Durasi pengerjaan panel wall terhitung
lebih cepat dikarenakan pekerjaan plesteran dan acian yang tidak terlalu banyak.
Pada Gambar 5, disajikan rencana jadwal pelaksanaan pembangunan satu unit
Gama Eco-Living.
DAFTAR PUSTAKA
Asasutjarit, C., Hirunlabh, J., Khedari, J., Daguenet, M., dan Quenard, D. (2005)
‘Coconut Coir Cement Board’, International Conference on Durability of
Building Materials and Components.
Gunawan, B., Juwana, Jimmy S., Priatman J., Sujatmiko, W., Sulistiyanto, T., dan
Budihardjo. (2012) Buku Pedoman Energi Efisiensi untuk Desain Bangunan
Gedung di Indonesia. Jakarta: Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan,
dan Konservasi Energi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
Indonesia.
Hidayat, F., dan Irvan, G. (2018) ‘Analisis Perbandingan Biaya, Waktu, Material,
dan Tata Laksana Pekerjaan Dinding Menggunakan Bata Ringan, Sandwich
Panel, dan Beton Precast Pada Proyek Pembangunan Rumah Sakit “STC” di
Kota Jakarta’, Jurnal Teknik Sipil Universitas Syiah Kuala, 7(2), 40-51.
Javed, N., Thaheem, M., Bakhtawar, B., Nasir, A., dan Khan, K. (2019) ‘Managing
Risk in Green Building Projects: Toward a Dedicated Framework’, Smart and
Sustainable Built Environment, 9(2), 156-173.
Ngadiman, N., Kaamin, M., Kadir, Aslila A., Sahat, S., Zaini, A., Zentan, Siti
Raihana N., Ahmad, Nur A., Amran, dan Wan Haizatul Aisyhah W. (2018)
‘Panel Board from Coconut Fibre and Pet Bottle’, International Conference
on Civil and Environmental Engineering, 34(01014), 9.
Suseno, Kartika C. (2017) ‘Pengaruh Komposisi Fly Ash Terhadap Kuat Tekan
Beton Porous dengan Variasi Komposisi Agregat Kasar Daur Ulang (RCA)’,
Universitas Brawijaya.
Susilawati, N., Nurhayati, C., dan Susanto, T. (2021) ‘Komposit Limbah Serabut
Kelapa dan Karet Alam Sebagai Alternatif Bahan Peredam Suara’, Jurnal
Dinamika Penelitian Industri, 37(2), 102-109.
Zalukhu, P.S., Irwan, I., dan Hutauruk, D.M. (2017) ‘Pengaruh Penambahan Serat
Sabut Kelapa (Cocofiber) terhadap Campuran Beton Sebagai Peredam
Suara’, Journal of Civil Engineering, Building and Transportation, 1(1), 27.
LAMPIRAN PRODUK