007
Yuhana Rahayu
Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Lambung Mangkurat
Jl. Jend. A. Yani KM.36, Banjarbaru, 70714, Kalimantan Selatan
Surel: 1 1810815220017@mhs.ulm.ac.id
ABSTRAK
ABSTRACT
Continuous development in Indonesia causes Indonesia to lack land for green open spaces in urban
areas. This triggers the contractors or building design designers to think of various ways to overcome
this. The green roof concept is here to overcome these problems. Green roof is a building
construction where there is a planting medium and vegetation on the roof. This article aims to analyze
the effectiveness of the application of green roof construction and to develop a possible modeling
design in Indonesia, which is an area traversed by the equator. The method of writing this article is
by analyzing the results of the application of green roofs in Indonesia and abroad, then conducting
interviews with building contractors. The results of this study are that green roofs are effective and
have many benefits so that green roofs can be the answer to environmental problems both in
Indonesia and outside Indonesia and are able to reduce thermal temperatures in Indonesia, which is
a country passed by the equator.
Keywords: green roof, benefit, design modelling
Yuhana Rahayu, Analisis Konsep Green Roof dan Pemodelan Desain Sederhana
53
DOI : dx.doi.org/10.22441/vitruvian.2020.v10i1.007
Jurnal Arsitektur, Bangunan, & Lingkungan | Vol.10 No.1 Oktober 2020 : 53-60
Yuhana Rahayu, Analisis Konsep Green Roof dan Pemodelan Desain Sederhana
54
DOI : dx.doi.org/10.22441/vitruvian.2020.v10i1.007
Menurut Apriyanti (2018), berdasarkan atas pada konstruksi green roof, yaitu
tingkat peranannya, green roof dibagi menjadi vegetasi berupa tanaman, rumput, bunga,
tiga jenis, yakni atap intensif, ekstensif, dan atau pun pepohonan.
biodiversal atau atap coklat. Penggunaan green roof di Indonesia
• Atap hijau intensif, memiliki ketebalan dapat dikatakan hanya sedikit. Bahkan di
lapisan media tanam lebih dari 20 cm. beberapa provinsi ada yang sama sekali
Media tanam yang digunakan pada jenis belum menerapkan konsep green roof.
green roof ini adalah tanah yang subur Padahal banyak manfaat yang dapat diambil
dan mampu digunakan untuk menanam jika penerapan green roof dapat di
berbagai jenis vegtasi. Atap jenis ini optimalkan. Seperti di daerah yang dilalui
biasanya diaplikasikan di atap rumah, garis khatulistiwa. Jika daerah tersebut
bangunan, kampus, atau pun gedung menerapkan konsep green roof, maka
pertunjukan. kemungkinan daerah tersebut terkena
• Atap hijau ekstensif, memiliki ketebalan kekeringan saat musim kemarau akan sedikit
kurang dari 15 cm. Atap ini tidak teratasi karena green roof pada dasarnya
memerlukan media yang sangat subur, dapat digunakan sebagai area resapan air
hanya memerlukan tanah yang semi hujan. Selain itu ketika di musim penghujan,
subur untuk menanam rumput. Atap ini green roof dapat mengurangi intensitas air
tidak digunakan untuk diinnjak karena yang masuk ke sistem drainase sehingga
lapisannya yang tipis. dapat mengendalikan banjir di daerah-daerah
• Atap coklat atau biodiversal, merupakan tersebut. Konsep pengaplikasian green roof
atap yang dibuat dengan sengaja untuk juga dapat kita padukan dengan sensor-
menumbuhkan tanaman liar. Atap ini sensor yang mampu melakukan proses
dirancang sebagai atap modern yang penyiraman tanaman secara otomatis.
mengedepankan kealamian suatu alam. Penulisan artikel ini bertujuan untuk
Sehingga pada atap tersebut tidak hanya mencari solusi atau jawaban dari menipisnya
berisi tanah dan tanaman, tetapi berisi lahan RTH di Indonesia. Terlebih pada daerah
binatang seperti serangga dan binatang perkotaan.
yang jarang diinginkan. Atap ini
menggunakan media tanam berupa METODOLOGI
lapisan tanah yang tipis dan dilengkapi Penelitian ini dilakukan dengan
dengan pasir dan batu-batuan. mengkaji penelitian-penelitian serupa dan
relevan. Dari hasil kajian tersebut dianalisis
secara deskriptif. Kemudian dilanjutkan
dengan melakukan wawancara dengan pihak
kontraktor dan arsitektural desain bangun.
Kemudian disimpulkan dari hasil kajian dan
pernyataan narasumber. Artikel ini ditulis
secara sistematis dengan metode naratif
Gambar 1. Lapisan-lapisan konstruksi deskriptif.
pada Green Roof
HASIL DAN PEMBAHASAN
Menurut Wibowo (2017), lapisan
Bahasa, Satuan, dan Persamaan
konstruksi green roof secara umum terdiri
Penerapan green roof sudah dilakukan
atas plat lantai beton, water proof membrane,
di beberapa tempat di dunia, seperti di
drain mat, filter cloth, growing medium, dan
Singapura, Jepang, dan beberapa di negara
tanaman atau vegetasi. Plat lantai beton
maju lainnya. Bahkan di Indonesia, tepatnya
difungsikan sebagai alas atau struktur atap.
di perpustakaan Universitas Indonesia juga
Water proof membran merupakan lapisan
sudah menerapkan konsep green roof.
atau layer yang menutupi keseluruhan
Menurut Cahyani (2018), penerapan green
permukaan atap yang difungsikan sebagai
roof di perpustakaan Universitas Indonesia ini
lapisan anti air. Drain mat adalah lapisan yang
bertujuan untuk memberikan kenyamanan
difungsikan sebagai tempat pergerakan aliran
kepada para pengunjung perpustakaan saat
air dari sistem pengairan pada green roof.
belajar maupun membaca buku. Konsep
Filter cloth merupakan lapisan untuk
green roof sangat bertanggung jawab
memisahkan lapisan drain mat dengan
terhadap lingkungan denga cara
lapisan media tanam. Growing medium
mengoptimalkan pemanfaatan energi, air, dan
merupakan lapisan media tanam yang dapat
sumber daya alam secara efisien.
ditumbuhi vegetasi. Kemudian lapisan paling
Yuhana Rahayu, Analisis Konsep Green Roof dan Pemodelan Desain Sederhana
55
DOI : dx.doi.org/10.22441/vitruvian.2020.v10i1.007
Jurnal Arsitektur, Bangunan, & Lingkungan | Vol.10 No.1 Oktober 2020 : 53-60
Yuhana Rahayu, Analisis Konsep Green Roof dan Pemodelan Desain Sederhana
56
DOI : dx.doi.org/10.22441/vitruvian.2020.v10i1.007
Yuhana Rahayu, Analisis Konsep Green Roof dan Pemodelan Desain Sederhana
57
DOI : dx.doi.org/10.22441/vitruvian.2020.v10i1.007
Jurnal Arsitektur, Bangunan, & Lingkungan | Vol.10 No.1 Oktober 2020 : 53-60
Yuhana Rahayu, Analisis Konsep Green Roof dan Pemodelan Desain Sederhana
58
DOI : dx.doi.org/10.22441/vitruvian.2020.v10i1.007
Yuhana Rahayu, Analisis Konsep Green Roof dan Pemodelan Desain Sederhana
59
DOI : dx.doi.org/10.22441/vitruvian.2020.v10i1.007
Jurnal Arsitektur, Bangunan, & Lingkungan | Vol.10 No.1 Oktober 2020 : 53-60
Yuhana Rahayu, Analisis Konsep Green Roof dan Pemodelan Desain Sederhana
60