Anda di halaman 1dari 2

Muhammad Endi Raharsadi

20200309093

1. Bisa karena selisih antara sensitifitas dan spesifitas kurang dari 15%

Diagnosa (+) Diagnosa (-)


Hasil (+) 200 100
Hasil (-) 50 600
Sensitifitas 200/250 x 100% = 80%

Spesifitas 600/700 x 100% = 86%

2. Prevalensi suatu penyakit 4%


Total diagnose (+) 4/100 x 1000 = 40 orang
Total diagnose (-) 1000 – 40 = 960 orang
Sensitifitas 95% = 0,95
Spesifitas 90% = 0,90
a. True Positive
TP/40 = 0,95
TP = 38 orang
b. False Positive
1 – 0,95 =
100% - 95% = 5%
c. True Negative
TN/960 = 0,9
TN = 864 orang
d. False Negative
1 – 0,90 =
100% - 90% = 10%

Diagnosa (+) Diagnosa (-) Total


Hasil (+) 38 96 134
Hasil (-) 2 864 866
Total 40 960 1000

3.

Diagnosa (+) Diagnosa (-) Total


Hasil (+) 5 55 60
Hasil (-) 58 12 70
Total 63 67 130
Sensitifitas 5/63 x 100% = 8%
Spesifitas 12/67 x 100% = 18%
False Positive 100% - 18% = 82%
False Negative 100% - 8% = 92%
4. Dilakukan pada orang-orang yang rupanya sehat s
Digunakan sebagai suatu dasar untuk pengobatan d

Bukan suatu dasar bagi pengobatan s


Dilakukan pada orang2dengan penemuan2 sugestif d

Secara relatif mahal d


Dapat diterima pasien d

Secara relatif tidak mahal s


Diberikan/dilakukan oleh para tehnisi d

5. Konsistensi hubungan
Semakin konsisten hasil yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan dengan penelitian-
penelitian orang lain pada populasi dan lingkungan yang beragam dan sudah dipublikasikan
secara meluas semakin kuat pula keyakinan hubungan kausal

Kekuatan hubungan
Ukuran dasar yang diukur dengan tes statistik yang sesuai. Semakin kuat asosiasi, semakin besar
kemungkinan bahwa hubungan dari "A" ke "B" adalah kausal. Seperti Sebagai contoh, semakin
tinggi hubungan hipertensi dengan diet sodium, semakin kuat hubungan antara sodium dan
hipertensi

Kespesifisikan hubungan
semakin spesifik pengaruh (efek) faktor risiko terhadap terjadinya penyakit semakin kuat
kesimpulan kausal

Urutan waktu hubungan


Hubungan sebab-akibat (kausal) harus menunjukkan sekuenwaktu. Dengan demikian dalam
suatu penelitian harus jelas bahwa faktor risiko mendahului kejadian penyakit, bukan sebaliknya

Biologik hubungan
Pengetahuan biologi akan memperkuat hubungan sebab-akibat antara faktor risiko dan
penyakit. Dengan perkataan lain hubungan kausal tersebut mendapat dukungan penjelasan
biologic. Perlu diingat bahwa sering sekali pengetahuan biologi yang tersedia tertinggal sehingga
tidak dapat menjelaskan hasil suatu penelitian

Anda mungkin juga menyukai